1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas adalah menyangkut sesuatu yang penting dalam kehidupan setiap manusia, hal ini berkaitan dengan potensi yang ada di dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah kehidupan yang berhubungan dengan daya hebat yang berperan menciptakan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya.1 Kreativitas bukanlah dominasi individu dari tingkatan sosial dan umur. Semua orang mempunyai hak yang sama dalam mengembangkan kreativitasnya. Manusia sejak lahir sudah dibekali oleh Tuhan beberapa potensi. Di mana potensi tersebut harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini dapat dimulai dari diri sendiri ataupun orang ke orang. Seperti halnya seorang guru terhadap peserta didiknya dalam interaksi proses belajar mengajar di sekolah dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang baru, yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang minat belajar peserta didik. Kreativitas guru dalam hal ini, antara lain memiliki dorongan keingintahuan yang besar, memberikan banyak ide, pertanyaan dan usulan yang 1 Hernowo, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Kreatif, ( Bandung: MLC, 2006), h. 25. 2 baik, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor yang tinggi, memiliki daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang baru dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena itu interaksi tersebut mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif yakni tidak hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.2 Belajar mengajar yang efektif mempersyaratkan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar dan prestasi belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginkannya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu yang serius atau maksimal. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minat. Minat siswa terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh guru. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar 2 Moh. Uzer Usman, Op. Cit., h. 27 3 dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan pelajaran. 3 Dalam kegiatan rutin sehari-hari di kelas guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Ia harus selalu memberikan pada siswa tentang hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar misalnya dengan memberi kebebasan tertentu untuk berpindah dari suatu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar. Discovery learning dan metode sumbang saran (brains storming) memberikan kebebasan semacam ini, untuk dapat meningkatkan gairah siswa dalam belajar guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai watak-watak siswanya Minat belajar peserta didik merupakan suatu hal yang sangat penting diketahui oleh pendidik karena peran seorang pendidik sebagai motivator yang memegang peranan penting dalam menumbuh kembangkan minat belajar. Jika peserta didik memunyai minat belajar yang baik maka akan menuai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula sebaliknya jika minat belajar peserta didik kurang baik akan berdampak negatif bagi prestasi belajar peserta didik tersebut. Dengan demikian perlu adanya suatu motivator untuk mengembangkan minat sehingga menghasilkan suatu prestasi belajar yang memuaskan. 3 257 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 4 Demikian halnya MTs At-Taqwa Bandar Batang, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan secara terprogram telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, namun secara praktiknya di lapangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi perkembangan zaman. Dalam hal ini, guru dan peserta didik sebagai objek sekaligus subjek pendidikan, sudah sewajarnya diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat mengembangkan kemampuan intelektualitas, mental dan spiritualitas dan daya kreativitasnya. Berangkat dari uraian tersebut, maka hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh antara kretativitas guru dengan minat belajar peserta didik, sehingga diambil judul Pengaruh Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang dengan alasan sebagai berikut. 1. Sistem pendidikan kita yang masih bersifat tradisional, di mana para guru dikejar oleh suatu pandangan yang mengharus-kan bahwa pelajaran diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan. Sehingga para guru hanya mengejar materi agar selesai sesuai dengan waktunya, tanpa memperhatikan kondisi peserta didik yang meras jenuh dan bosan dengan materi yang padat tersebut. 2. Minat belajar menjadi faktor yang mendorong siswa untuk belajar hal ini perlu diketahui, karena hal tersebut menentukan berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran. 5 3. Kreativitas yang dimiliki oleh guru bila dikemas secara efektif dan efisien mampu menjadikan proses pembelajaran lebih hidup dan peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran yang ada. 4. Pemilihan lokasi di MTs At-Taqwa Bandar Batang, karena di tempat tersebut para gurunya kurang bisa mengembangkan kreativitasnya sehingga hal tersebut berpengaruh pada minat belajar peserta didik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kreativitas guru di MTs At-Taqwa Bandar Batang? 2. Bagaimanakah minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang? 3. Bagaimanakah pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian tentunya tidak akan terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui kreatifitas guru di MTs At-Taqwa Bandar Batang 2. Ingin mengetahui minat peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang 3. Ingin mengetahui pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang 6 D. Kegunaan Penelitian Kegunaan hasil penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi khasanah kependidikan Islam khususnya tentang kreativitas guru 2. Secara praktis diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi di MTs AtTaqwa Bandar Batang dan sebagai bahan masukan kepada pihak terkait dengan masalah ini. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis dan Penelitian yang Relevan S.C. Utami Munandar dalam bukunya Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Panduan Bagi Guru dan Orang Tua, menyatakan bahwa “Kreativitas merupakan kemampuan berpikir berbeda atau berpikir menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban suatu persoalan”. 4 Kreativitas guru dalam hal ini, antara lain memiliki dorongan keingintahuan yang besar, memberikan banyak ide, pertanyaan dan usulan yang baik, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor yang tinggi, memiliki daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang baru dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman 4 S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Panduan Bagi Guru dan Orang Tua, (Jakarta ; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), h. 47. 7 Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan siswa untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajaran yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses pembelajaran. 5 Dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Slameto berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 6 Sedangkan Bimo Walgito mengatakan bahwa minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.7 Adapun mengenai belajar Syaiful Bahri dan Aswan Zein dalam bukunya Strategi belajar mengajar berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar.8 5 Boby De Porter, Mark Reardo dan Sarah Singer-Noury, Quantum Teaching, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006), hlm. 21. 6 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 257 7 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002) h. 38. 8 Syaiful Bahri dan Azwan Zein, Strategi Belajar Mengajar Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 1966) h. 44 8 Buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam karangan Zakiah Daradjat, dkk menjelaskan tentang pusat-pusat minat. Dimana dalam pelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik. 9 Selain dari buku-buku, peneliti melihat dari skripsi karya Mufaida dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII dalam Mata Pelajaran PAI (Studi di SMP Negeri 2 Tirto Pekalongan)”. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara penggunaan media cetak dengan minat belajar siswa kelas VIII, yang mengambil studi kasus di SMP Negeri 2 Tirto Pekalongan.10 Skripsi karya Misrokhah dengan judul “Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pegandon Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan”. Hasil penelitian menyatakan bahwa minat belajar adalah suatu kecenderungan yang mengandung perasaan senang karena daya tarik objek sehingga individu memberikan perhatian serta menentukan dalam mereaksi suatu objek. Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Jadi minat belajar adalah kecenderungan yang mengandung perasaan senang dan merasa tertarik 9 Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 134-139. 10 Mufaida, “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Dalam Mata Pelajaran PAI (studi di SMP Negeri 2 Tirto Pekalongan)”, Skripsi, (Pekalongan: STAIN Pekalongan 2005) h. 7 9 melakukan aktivitas belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang disertai dengan adanya perubahan pada diri siswa. 11 Dari beberapa penelitian di atas tidak sama dengan penelitian yang akan dilakukan, di mana perbedaan tersebut terletak pada aspek kreativitas guru, yang kesemuanya berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan namun memiliki persamaan yang dapat dijadikan bahan pijakan, dan referensi dalam penulisan skripsi. 2. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dibangun suatu kerangka berfikir bahwa kreativitas bukanlah dominasi individu dari tingkatan sosial dan umur. Semua orang mempunyai hak yang sama dalam mengembangkan kreativitasnya. Manusia sejak lahir sudah dibekali oleh Tuhan beberapa potensi. Di mana potensi tersebut harus dikembangkan dengan sebaikbaiknya. Dalam hal ini dapat dimulai dari diri sendiri ataupun orang ke orang. Seperti seorang guru terhadap peserta didiknya dalam interaksi proses belajar mengajar di sekolah dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang baru, yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang minat belajar peserta didik. Minat belajar merupakan suatu kecenderungan yang mengandung perasaan senang dan tertarik melakukan aktivitas belajar. Minat terhadap 11 Misrokhah, “Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi PAI di SMP Islam Pegandon Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan”, Skripsi, (Pekalongan: STAIN Pekalongan 2005) h. 7 10 sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat yang baru. Jadi minat terhadap sesuatu dapat menyokong belajar selanjutnya dan mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar dalam bidang studi tertentu. Misalnya peserta didik yang menaruh minat belajar, maka akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada peserta didik lainnya. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan peserta didik tersebut untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang di inginkan. Minat peserta didik terhadap sesuatu merupakan hal yang penting diketahui oleh guru. Karena dalam proses belajar mengajar guru berinteraksi langsung dengan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut guru juga berhak mengetahui hasil pada proses belajar mengajar yang dilakukan. Oleh karena itu diadakan evaluasi guna mengetahui hasil yang dicapai. Dari berbagai kajian teori di atas saya berasumsi kreativitas yang dimiliki seorang guru dapat membangkitkan minat belajar peserta didik. Minat belajar harus selalu dikembangkan dari pusat-pusat minat anak, maka dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik. 3. Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji 11 kebenarannya. 12 Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap pernyataan penelitian yang banyak memberikan manfaat untuk melaksanakan penelitian. 13 Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh yang signifikan kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik” sehingga semakin besar atau tinggi kreativitas guru maka semakin tinggi minat belajar peserta didik khususnya di MTs At-Taqwa Bandar Batang. F. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara/jalan untuk menemukan data yang diperoleh dalam penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian merupakan suatu proses panjang yang berawal pada minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi pemilihan metode penelitian yang sesuai dan seterusnya. 14 12 Tulus Winarsanu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Perss, 2006), cet. Ke-6, h. 9 13 Nana Sudjana, R. Brohim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1983), h. 12 14 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989), cet. Ke-1, h. 155 12 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pengolahan data dalam penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. 15 Sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian field research (penelitian lapangan) suatu riset yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.16 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. 17 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas / Variabel X (Independent Variable) Variabel bebas adalah kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasikan.18 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah “kreativitas guru”. Dengan indikator: 15 - Memiliki rencana dan tujuan pembelajaran - Mempersiapkan presentasi yang prima - Mempersiapkan metode pembelajaran yang bervariatif - Mengajarkan berbagai keterampilan belajar Saifudin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1975), hlm.42. 17 Chalid Narbuko, Metode Penelitian, (Jakarta : PT. Dina Aksara, 2001), h. 82 18 Sanapiah Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), h. 82 16 13 - Mampu berinteraksi dengan peserta didik secara kondisional b. Variabel Terikat / Variabel Y (Dependent Variable) Variabel terikat adalah kondisi yang berubah-ubah. 19 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah “minat belajar peserta didik”. Dengan indikator: - Sikap peserta didik - Pengalaman peserta didik - Keaktifan peserta didik - Perhatian peserta didik dalam proses belajar - Dorongan-dorongan yang timbul dalam belajar 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi pengamatan.20 Dari keseluruhan populasi yang menjadi populasi utama adalah keseluruhan peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 200 peserta didik. Untuk menentukan besarnya subjek penelitian ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa untuk sekedar ancerancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 10 -15 %, 19 20 189 Ibid., h. 83 Arif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2000), h. 14 20 - 25 % atau lebih. 21 Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 15 % dari keseluruhan data yang ada yaitu 30 peserta didik, khususnya siswa kelas VII di MTs At-Taqwa Bandar Batang 4. Sumber Data Sumber data yang dihimpun dalam penelitian ini ada dua, yaitu : a. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data pokok yang akan dikaji dan dinilai yang diperoleh dari tempat penelitian. 22 data ini berupa hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang yang diperoleh berdasarkan sumber dari peserta didik. b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data kedua yang digunakan untuk menunjang sumber data primer. Sumbernya diperoleh dari, kepala sekolah dan guru serta buku-buku yang ada relevansinya dengan bahasan skripsi. 5. Metode Pengumpulan Data Penelitian skripsi ini menggunakan data untuk mengadakan penelitian langsung terhadap pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar 21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h.197 22 Sanapiah Faisal, Formal-formal Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h. 32 15 peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang dan agar memperoleh data secara langsung. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dihimpun dengan menggunakan metode angket, dokumentasi dan observasi. a. Metode Angket Metode angket adalah suatu daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memeroleh data-data yang berupa jawaban dari para responden (orang-orang menjawab). 23 Metode ini ditujukan kepada peserta didik kelas VII yang digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs AtTaqwa Bandar Batang b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip buku dan sebagainya. 24 Metode ini digunakan untuk memeroleh data tentang pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang. 23 Kontjoraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1990), cet. Ke-10, h. 175 24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), h. 181 16 c. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu cara untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang telah diteliti. 25 Metode ini digunakan untuk memeroleh data yang diamati secara langsung yang berkenaan dengan fisik yang meliputi: lokasi sekolah, letak gedung, keadaan sarana dan prasarana, keadaan peserta didik, serta keadaan sekolah dan sebagainya yang berkenaan dengan MTs At-Taqwa Bandar Batang. 6. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dengan teknik-teknik diatas, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Tujuan utama dari menganalisis data adalah untuk membuat data itu dapat di mengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa di komunikasikan kepada orang lain. 26 Analisis data adalah proses penyederhanaan suatu data yang mudah untuk di baca dan di interpretasikan. 27 Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, penulis menggunakan metode analisis statistik dengan rumus statistik “Korelasi Product Moment”, karena datanya bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif untuk data kualitatif, dan 25 Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: UGM, 1973), h. 156 Muhammad Ali, Strategi Penelitian (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 156 27 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 243 26 17 metode statistik untuk data kuantitatif, namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Teknik analisa yang akan digunakan dengan tahap-tahap : 1. Analisa pendahuluan 2. Analisa lanjutan 3. Analisa uji hipotesa 28 Adapun rumus yang akan digunakan adalah rumus “Korelasi Product Moment”, 29 adapun rumusnya adalah : rxy N XY X Y N X X N Y Y 2 2 2 2 Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ΣX : Jumlah seluruh skor X ΣY : Jumlah seluruh skor Y ΣXY : Jumlah perkalian skor X fan Y N : Number of cases (Jumlah responden) Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut : a. Analisis Pendahuluan Yakni tahap pengelompokan data yang akan dimasukkan dalam tabel distribusi dengan pengelolaan seperlunya kemudian dimasukkan dalam rumus. 28 29 193 Muh. Ali, Op. Cit., h. 132 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), h. 18 b. Analisis Lanjutan Yaitu tahap menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang telah penulis ajukan dalam penelitian ini. Adapun cara yang digunakan dengan perhitungan berdasarkan pada distribusi analisis pendahuluan. c. Analisis Uji Hipotesa Analisis ini dilakukan untuk menginterpretasikan hasil analisis uji hipotesa nanti, yakni setelah dari rumus untuk dapat diperoleh x dan y yang diperoleh dari nilai hasil observasi (r o), kemudian di konsultasikan pada tabel (rt) baik pada taraf signifikan 5 % atau 1 %. Apabila nilai ro sama tau lebih besar dari rt (ro > rt ) maka hasilnya signifikan. Tetapi apabila sebaliknya (ro < rt ) maka berarti hipotesa tidak diterima atau ditolak. G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan skripsi ini, maka disajikan penulisan skripsi dengan sistematika sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Kreativitas guru dan minat belajar. Kreativitas guru meliputi, pengertian kreativitas guru, ciri-ciri kreativitas guru, dan aspek-aspek dalam mengembangkan kreativitas guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi 19 kreativitas guru. Minat belajar meliputi, pengertian minat belajar, sebab-sebab timbulnya minat belajar, macam-macam minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar. Bab III Kreativitas guru di MTs At-Taqwa, meliputi gambaran umum, sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, landasan dasar dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, sarana dan prasarana, keadaan guru, struktur organisasi, keadaan peserta didik, pelaksanaan proses pembelajaran, kreativitas guru dan minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa. Bab IV Pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang, meliputi analisis kreativitas guru di MTs AtTaqwa Bandar Batang, analisis minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang, dan analisis pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang. Bab V Penutup, meliputi simpulan dan saran-saran