1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kreativitas adalah menyangkut sesuatu yang penting dalam kehidupan
setiap manusia, hal ini berkaitan dengan potensi yang ada di dalam diri manusia
yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah kehidupan yang berhubungan dengan
daya hebat yang berperan menciptakan hal-hal baru yang belum pernah ada
sebelumnya.1
Kreativitas bukanlah dominasi individu dari tingkatan sosial dan umur.
Semua orang mempunyai hak yang sama dalam mengembangkan kreativitasnya.
Manusia sejak lahir sudah dibekali oleh Tuhan beberapa potensi. Di mana potensi
tersebut harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini dapat dimulai
dari diri sendiri ataupun orang ke orang.
Seperti halnya seorang guru terhadap peserta didiknya dalam interaksi
proses belajar mengajar di sekolah dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal
yang baru, yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang minat belajar peserta
didik.
Kreativitas guru dalam hal ini, antara lain memiliki dorongan
keingintahuan yang besar, memberikan banyak ide, pertanyaan dan usulan yang
1
Hernowo, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Kreatif, ( Bandung: MLC,
2006), h. 25.
2
baik, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor yang tinggi,
memiliki daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang baru dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi guru dan siswa
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena itu
interaksi tersebut mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara
guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif yakni tidak hanya penyampaian
pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri
siswa yang sedang belajar.2
Belajar mengajar yang efektif mempersyaratkan adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap
pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar dan
prestasi belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diinginkannya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu yang
serius atau maksimal. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan
sifat-sifat murid baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun
yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minat.
Minat siswa terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting
diketahui oleh guru. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar
2
Moh. Uzer Usman, Op. Cit., h. 27
3
dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara
menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang
berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan pelajaran. 3
Dalam kegiatan rutin sehari-hari di kelas guru harus berusaha
menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Ia harus selalu
memberikan pada siswa tentang hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan.
Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar misalnya dengan memberi
kebebasan tertentu untuk berpindah dari suatu aspek ke lain aspek pelajaran
dalam situasi belajar. Discovery learning dan metode sumbang saran (brains
storming) memberikan kebebasan semacam ini, untuk dapat meningkatkan gairah
siswa dalam belajar guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
watak-watak siswanya
Minat belajar peserta didik merupakan suatu hal yang sangat penting
diketahui oleh pendidik karena peran seorang pendidik sebagai motivator yang
memegang peranan penting dalam menumbuh kembangkan minat belajar. Jika
peserta didik memunyai minat belajar yang baik maka akan menuai prestasi
belajar yang baik pula. Begitu pula sebaliknya jika minat belajar peserta didik
kurang baik akan berdampak negatif bagi prestasi belajar peserta didik tersebut.
Dengan demikian perlu adanya suatu motivator untuk mengembangkan minat
sehingga menghasilkan suatu prestasi belajar yang memuaskan.
3
257
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h.
4
Demikian halnya MTs At-Taqwa Bandar Batang, khususnya dalam
menyelenggarakan pendidikan secara terprogram telah disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku, namun secara praktiknya di lapangan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi perkembangan zaman. Dalam hal ini, guru dan peserta
didik sebagai objek sekaligus subjek pendidikan, sudah sewajarnya diberikan
kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat mengembangkan kemampuan
intelektualitas, mental dan spiritualitas dan daya kreativitasnya.
Berangkat dari uraian tersebut, maka hal-hal yang melatarbelakangi
penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh antara kretativitas
guru dengan minat belajar peserta didik, sehingga diambil judul Pengaruh
Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar
Batang dengan alasan sebagai berikut.
1. Sistem pendidikan kita yang masih bersifat tradisional, di mana para guru
dikejar oleh suatu pandangan yang mengharus-kan bahwa pelajaran
diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan. Sehingga para guru hanya
mengejar materi agar selesai sesuai dengan waktunya, tanpa memperhatikan
kondisi peserta didik yang meras jenuh dan bosan dengan materi yang padat
tersebut.
2. Minat belajar menjadi faktor yang mendorong siswa untuk belajar hal ini
perlu diketahui, karena hal tersebut menentukan berhasil tidaknya kegiatan
pembelajaran.
5
3. Kreativitas yang dimiliki oleh guru bila dikemas secara efektif dan efisien
mampu menjadikan proses pembelajaran lebih hidup dan peserta didik lebih
bersemangat untuk mengikuti pembelajaran yang ada.
4. Pemilihan lokasi di MTs At-Taqwa Bandar Batang, karena di tempat tersebut
para gurunya kurang bisa mengembangkan kreativitasnya sehingga hal
tersebut berpengaruh pada minat belajar peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebagaimana tersebut di atas, maka
peneliti rumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kreativitas guru di MTs At-Taqwa Bandar Batang?
2. Bagaimanakah minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang?
3. Bagaimanakah pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik
di MTs At-Taqwa Bandar Batang?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian tentunya tidak akan terlepas dari tujuan yang ingin
dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui kreatifitas guru di MTs At-Taqwa Bandar Batang
2. Ingin mengetahui minat peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang
3. Ingin mengetahui pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar peserta didik di
MTs At-Taqwa Bandar Batang
6
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
khasanah kependidikan Islam khususnya tentang kreativitas guru
2. Secara praktis diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi di MTs AtTaqwa Bandar Batang dan sebagai bahan masukan kepada pihak terkait
dengan masalah ini.
E. Tinjauan Pustaka
1. Analisis Teoritis dan Penelitian yang Relevan
S.C. Utami Munandar dalam bukunya Mengembangkan Bakat dan
Kreativitas Anak Sekolah Panduan Bagi Guru dan Orang Tua, menyatakan
bahwa “Kreativitas merupakan kemampuan berpikir berbeda atau berpikir
menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban suatu persoalan”. 4
Kreativitas guru dalam hal ini, antara lain memiliki dorongan
keingintahuan yang besar, memberikan banyak ide, pertanyaan dan usulan
yang baik, tidak mudah terpengaruh orang lain, memiliki rasa humor yang
tinggi, memiliki daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang baru
dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
4
S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Panduan Bagi
Guru dan Orang Tua, (Jakarta ; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), h. 47.
7
Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan siswa untuk
belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan.
Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan
pemikiran pelajaran yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa
perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses
pembelajaran. 5
Dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya,
Slameto
berpendapat
bahwa
minat
merupakan
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. 6
Sedangkan Bimo Walgito mengatakan bahwa minat adalah suatu
keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian sesuatu dan disertai dengan
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih
lanjut.7
Adapun mengenai belajar Syaiful Bahri dan Aswan Zein dalam
bukunya Strategi belajar mengajar berpendapat bahwa belajar merupakan
perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan
aktifitas belajar.8
5
Boby De Porter, Mark Reardo dan Sarah Singer-Noury, Quantum Teaching, (Bandung: PT.
Mizan Pustaka, 2006), hlm. 21.
6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h.
257
7
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002) h. 38.
8
Syaiful Bahri dan Azwan Zein, Strategi Belajar Mengajar Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 1966)
h. 44
8
Buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam karangan Zakiah
Daradjat, dkk menjelaskan tentang pusat-pusat minat. Dimana dalam
pelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak dengan sendirinya perhatian
spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik. 9
Selain dari buku-buku, peneliti melihat dari skripsi karya Mufaida
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Minat Belajar
Siswa Kelas VIII dalam Mata Pelajaran PAI (Studi di SMP Negeri 2 Tirto
Pekalongan)”. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang
signifikan antara penggunaan media cetak dengan minat belajar siswa kelas
VIII, yang mengambil studi kasus di SMP Negeri 2 Tirto Pekalongan.10
Skripsi karya Misrokhah dengan judul “Pengaruh Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP
Islam Pegandon Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan”. Hasil
penelitian menyatakan bahwa minat belajar adalah suatu kecenderungan yang
mengandung perasaan senang karena daya tarik objek sehingga individu
memberikan perhatian serta menentukan dalam mereaksi suatu objek. Belajar
dapat diartikan sebagai proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Jadi minat belajar adalah
kecenderungan yang mengandung perasaan senang dan merasa tertarik
9
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
h. 134-139.
10
Mufaida, “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Dalam
Mata Pelajaran PAI (studi di SMP Negeri 2 Tirto Pekalongan)”, Skripsi, (Pekalongan: STAIN Pekalongan
2005) h. 7
9
melakukan aktivitas belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang
disertai dengan adanya perubahan pada diri siswa. 11
Dari beberapa penelitian di atas tidak sama dengan penelitian yang
akan dilakukan, di mana perbedaan tersebut terletak pada aspek kreativitas
guru, yang kesemuanya berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan
namun memiliki persamaan yang dapat dijadikan bahan pijakan, dan referensi
dalam penulisan skripsi.
2. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dibangun suatu kerangka
berfikir bahwa kreativitas bukanlah dominasi individu dari tingkatan sosial
dan umur. Semua orang mempunyai hak yang sama dalam mengembangkan
kreativitasnya. Manusia sejak lahir sudah dibekali oleh Tuhan beberapa
potensi. Di mana potensi tersebut harus dikembangkan dengan sebaikbaiknya. Dalam hal ini dapat dimulai dari diri sendiri ataupun orang ke orang.
Seperti seorang guru terhadap peserta didiknya dalam interaksi proses
belajar mengajar di sekolah dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal
yang baru, yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang minat belajar peserta
didik.
Minat belajar merupakan suatu kecenderungan yang mengandung
perasaan senang dan tertarik melakukan aktivitas belajar. Minat terhadap
11
Misrokhah, “Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi PAI di SMP
Islam Pegandon Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan”, Skripsi, (Pekalongan: STAIN
Pekalongan 2005) h. 7
10
sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi minat-minat yang baru. Jadi minat terhadap sesuatu dapat
menyokong belajar selanjutnya dan mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar dalam bidang studi tertentu. Misalnya peserta didik yang menaruh
minat belajar, maka akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
peserta didik lainnya. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap
materi itulah yang memungkinkan peserta didik tersebut untuk belajar lebih
giat dan akhirnya mencapai prestasi yang di inginkan.
Minat peserta didik terhadap sesuatu merupakan hal yang penting
diketahui oleh guru. Karena dalam proses belajar mengajar guru berinteraksi
langsung dengan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut guru juga
berhak mengetahui hasil pada proses belajar mengajar yang dilakukan. Oleh
karena itu diadakan evaluasi guna mengetahui hasil yang dicapai.
Dari berbagai kajian teori di atas saya berasumsi kreativitas yang
dimiliki seorang guru dapat membangkitkan minat belajar peserta didik.
Minat belajar harus selalu dikembangkan dari pusat-pusat minat anak, maka
dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan
berlangsung dengan baik.
3. Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang
diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji
11
kebenarannya. 12 Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap
pernyataan penelitian yang banyak memberikan manfaat untuk melaksanakan
penelitian. 13
Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka dalam penelitian ini
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh yang
signifikan kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik” sehingga
semakin besar atau tinggi kreativitas guru maka semakin tinggi minat belajar
peserta didik khususnya di MTs At-Taqwa Bandar Batang.
F. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara/jalan untuk menemukan data yang
diperoleh dalam penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian merupakan suatu proses panjang yang
berawal pada minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya
berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi pemilihan metode penelitian
yang sesuai dan seterusnya. 14
12
Tulus Winarsanu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Perss,
2006), cet. Ke-6, h. 9
13
Nana Sudjana, R. Brohim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1983),
h. 12
14
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989), cet.
Ke-1, h. 155
12
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pengolahan
data
dalam
penelitian
menggunakan
pendekatan
kuantitatif. Yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data
numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. 15
Sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian field research
(penelitian lapangan) suatu riset yang dilakukan dikancah atau medan
terjadinya gejala-gejala.16
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian. 17 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas / Variabel X (Independent Variable)
Variabel bebas adalah kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi
dalam rangka untuk menerangkan hubungan dengan fenomena yang
diobservasikan.18 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
“kreativitas guru”. Dengan indikator:
15
-
Memiliki rencana dan tujuan pembelajaran
-
Mempersiapkan presentasi yang prima
-
Mempersiapkan metode pembelajaran yang bervariatif
-
Mengajarkan berbagai keterampilan belajar
Saifudin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 5
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM, 1975), hlm.42.
17
Chalid Narbuko, Metode Penelitian, (Jakarta : PT. Dina Aksara, 2001), h. 82
18
Sanapiah Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), h. 82
16
13
-
Mampu berinteraksi dengan peserta didik secara kondisional
b. Variabel Terikat / Variabel Y (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah kondisi yang berubah-ubah. 19 Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah “minat belajar peserta
didik”. Dengan indikator:
-
Sikap peserta didik
-
Pengalaman peserta didik
-
Keaktifan peserta didik
-
Perhatian peserta didik dalam proses belajar
-
Dorongan-dorongan yang timbul dalam belajar
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi
pengamatan.20 Dari keseluruhan populasi yang menjadi populasi utama adalah
keseluruhan peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang Tahun Pelajaran
2010/2011 yang berjumlah 200 peserta didik.
Untuk menentukan besarnya subjek penelitian ini didasarkan pada
pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa untuk sekedar ancerancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 10 -15 %,
19
20
189
Ibid., h. 83
Arif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2000), h.
14
20 - 25 % atau lebih. 21 Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah 15 % dari keseluruhan data yang ada yaitu 30 peserta didik, khususnya
siswa kelas VII di MTs At-Taqwa Bandar Batang
4. Sumber Data
Sumber data yang dihimpun dalam penelitian ini ada dua, yaitu :
a. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data pokok yang akan dikaji dan
dinilai yang diperoleh dari tempat penelitian. 22 data ini berupa hal-hal
yang berkaitan dengan pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar
peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang yang diperoleh
berdasarkan sumber dari peserta didik.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua yang digunakan
untuk menunjang sumber data primer. Sumbernya diperoleh dari, kepala
sekolah dan guru serta buku-buku yang ada relevansinya dengan bahasan
skripsi.
5. Metode Pengumpulan Data
Penelitian skripsi ini menggunakan data untuk mengadakan
penelitian langsung terhadap pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), h.197
22
Sanapiah Faisal, Formal-formal Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995),
h. 32
15
peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang dan agar memperoleh data
secara langsung.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dihimpun dengan
menggunakan metode angket, dokumentasi dan observasi.
a. Metode Angket
Metode angket adalah suatu daftar pertanyaan yang disusun secara
tertulis untuk memeroleh data-data yang berupa jawaban dari para
responden (orang-orang menjawab).
23
Metode ini ditujukan kepada
peserta didik kelas VII yang digunakan untuk memperoleh data tentang
pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs AtTaqwa Bandar Batang
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode dengan mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip buku dan sebagainya. 24
Metode ini digunakan untuk memeroleh data tentang pengaruh kreativitas
guru terhadap minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar
Batang.
23
Kontjoraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1990), cet. Ke-10, h. 175
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,
1998), h. 181
16
c. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara untuk mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang telah diteliti. 25
Metode ini digunakan untuk memeroleh data yang diamati secara
langsung yang berkenaan dengan fisik yang meliputi: lokasi sekolah, letak
gedung, keadaan sarana dan prasarana, keadaan peserta didik, serta
keadaan sekolah dan sebagainya yang berkenaan dengan MTs At-Taqwa
Bandar Batang.
6. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan teknik-teknik diatas, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Tujuan utama dari menganalisis data
adalah untuk membuat data itu dapat di mengerti, sehingga penemuan yang
dihasilkan bisa di komunikasikan kepada orang lain. 26 Analisis data adalah
proses penyederhanaan suatu data yang mudah untuk di baca dan di
interpretasikan. 27
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, penulis menggunakan
metode analisis statistik dengan rumus statistik “Korelasi Product Moment”,
karena datanya bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini metode analisa data
yang digunakan adalah metode analisa deskriptif untuk data kualitatif, dan
25
Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: UGM, 1973), h. 156
Muhammad Ali, Strategi Penelitian (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 156
27
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 243
26
17
metode statistik untuk data kuantitatif, namun keduanya tidak dapat
dipisahkan. Teknik analisa yang akan digunakan dengan tahap-tahap :
1. Analisa pendahuluan
2. Analisa lanjutan
3. Analisa uji hipotesa 28
Adapun rumus yang akan digunakan adalah rumus “Korelasi Product
Moment”, 29 adapun rumusnya adalah :
rxy
N  XY   X  Y 
N  X  X  N Y  Y 
2
2
2
2
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
ΣX
: Jumlah seluruh skor X
ΣY
: Jumlah seluruh skor Y
ΣXY : Jumlah perkalian skor X fan Y
N
: Number of cases (Jumlah responden)
Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut :
a. Analisis Pendahuluan
Yakni tahap pengelompokan data yang akan dimasukkan dalam
tabel distribusi dengan pengelolaan seperlunya kemudian dimasukkan
dalam rumus.
28
29
193
Muh. Ali, Op. Cit., h. 132
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), h.
18
b. Analisis Lanjutan
Yaitu tahap menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang telah
penulis ajukan dalam penelitian ini. Adapun cara yang digunakan dengan
perhitungan berdasarkan pada distribusi analisis pendahuluan.
c. Analisis Uji Hipotesa
Analisis ini dilakukan untuk menginterpretasikan hasil analisis uji
hipotesa nanti, yakni setelah dari rumus untuk dapat diperoleh x dan y
yang diperoleh dari nilai hasil observasi (r o), kemudian di konsultasikan
pada tabel (rt) baik pada taraf signifikan 5 % atau 1 %. Apabila nilai ro
sama tau lebih besar dari rt (ro > rt ) maka hasilnya signifikan. Tetapi
apabila sebaliknya (ro < rt ) maka berarti hipotesa tidak diterima atau
ditolak.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan skripsi ini, maka
disajikan penulisan skripsi dengan sistematika sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, membahas latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II Kreativitas guru dan minat belajar. Kreativitas guru meliputi,
pengertian kreativitas guru, ciri-ciri kreativitas guru, dan aspek-aspek dalam
mengembangkan kreativitas guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi
19
kreativitas guru. Minat belajar meliputi, pengertian minat belajar, sebab-sebab
timbulnya minat belajar, macam-macam minat belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar.
Bab III Kreativitas guru di MTs At-Taqwa, meliputi gambaran umum,
sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, landasan dasar dan tujuan, tugas
pokok dan fungsi, sarana dan prasarana, keadaan guru, struktur organisasi,
keadaan peserta didik, pelaksanaan proses pembelajaran, kreativitas guru dan
minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa.
Bab IV Pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar peserta didik di
MTs At-Taqwa Bandar Batang, meliputi analisis kreativitas guru di MTs AtTaqwa Bandar Batang, analisis minat belajar peserta didik di MTs At-Taqwa
Bandar Batang, dan analisis pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar
peserta didik di MTs At-Taqwa Bandar Batang.
Bab V Penutup, meliputi simpulan dan saran-saran
Download