petunjuk praktikum listrik kapal

advertisement
PETUNJUK PRAKTIKUM LISTRIK KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE
ENGINEERING
DAFTAR ISI
I.
PERCOBAAN I : PEMERIKSAAN MESIN-MESIN LISTRIK................................................1
II.
PERCOBAAN II : MESIN ARUS SEARAH SEBAGAI MOTOR………………………………..7
III.
PERCOBAAN III : MESIN TAK SEREMPAK (ASINGKRON)………………………………….13
IV.
PERCOBAAN IV : MESIN SEREMPAK (SINGKRON)…………………………………………..15
V.
PERCOBAAN V : TRANSFORMATOR SATU PHASE………………………………………….19
VI.
PERCOBAAN VI : TRANSFORMATOR PENGHEMAT………………………………………….20
VII.
PERCOBAAN VII : PERCOBAAN PERBAIKAN POWER FAKTOR (COS θ).........................22
VIII.
PERCOBAAN VIII : INSTALASI LISTRIK................................................................................25
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN I
PEMERIKSAAN MESIN-MESIN LISTRIK
A. PEMERIKSAAN SECARA ANATOMIS
TUGAS:
™ Memeriksa konstruksi belitan stator/kumparan primer.
™ Memeriksa konstruksi belitan rotor/kumparan sekunder.
™ Memeriksa konstruksi penguatan.
™
MESIN-MESIN LISTRIK YANG DITEST:
™ Motor arus searah
™ Generator sinkron / serempak ( tanpa sikat dan dengan sikat)
™ Motor Asinkron / tak serempak 1Ф.
™ Motor induksi 1Ф jenis splite phase capasitor.
™ Transformator 1Ф.
GAMBAR :
GAMBAR 1
PROTOTYPE DARI MOTOR DC.
:
Teknik Sistem Perkapalan ITS
1
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
KETERANGAN GAMBAR
1. End bracket.
13. Roller bearing
2. Brush arm adjustment plates
14. End Bracket
3. Brush arm.
15. Inner bearing cap
4. Commutator segment
16. Magnet frame
5. Steel wire branding
17. Interpole coil
6. Armature slot wedges
18. Armature core
7. Field oil
19. Armature winding
8. Interpole
20. ”V” shaped end ring
9. Mainpole
21. Commutator bush
10. Fan unit terminal box
22. Brush holder
11. Motor Driven Fan unit
23. Bearing cap/brush rocker
12. Shaft
24. Ball bearing
25. Outer bearing cap
GAMBAR 2
KUMPARAN JANGKAR DARI GENERATOR SINKRON.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
2
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
GAMBAR 3
KUMPARAN MEDAN GENERATOR SINKRON
JENIS SALIENT POLE.
GAMBAR 4
KUMPARAN MEDAN GENERATOR SINKRON JENIS
NON SALIENT POLE.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
3
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
GAMBAR 5
WOUND ROTOR (ROTOR BELIT) MOTOR INDUKSI
DARI MOTOR ASINKRON 3Ф
GAMBAR 6
SQUIRREL CAGE (ROTOR SANGKAR)
DARI MOTOR ASINKRON 3Ф
GAMBAR 7
BELITAN STATOR DARI MOTOR ASINKRON 3Ф
Teknik Sistem Perkapalan ITS
4
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
GAMBAR 8
SINGLE PHASE CAPASITOR MOTOR
GAMBAR 9
TRANSFORMATOR JENIS SHELL TYPE
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
™ Pelajarilah bentuk-bentuk stator dan rotor, kumparan-kumparannya dan pelajari cara
penguatannya dari mesin listrik yang ditest.
HASIL PEMERIKSAAN :
( dicatat oleh praktikan )
Teknik Sistem Perkapalan ITS
5
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN I
Tugas :
-
Pengetesan kumparan dan hubungan antara kumparan.
-
Pengetesan tahanan isolasi kumparan:
ƒ
Stator terhadap body mesin
ƒ
Rotor terhadap body mesin
ƒ
Stator terhadap rotor.
Alat-alat yang digunakan:
-
Mesin yang ditest.
-
Multytester
-
Megger.
Langkah Pelaksanaan :
1. Pada pengetesan / pengukuran kumparan dan hubungan antara kumparan dilakukan
dengan Ohm meter. Dan jika mungkin dilakukan pula pengukuran tahanan masing-masing
kumparan.
2. Pada pengetesan / pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan alat ukur MEGGER.
Mengukur tahanan isolasi antara tahanan kumparan dengan kumparan dan antara
kumparan dengan body / badan mesin.
Hasil pengamatan :
Jenis
Mesin
1 Motor DC
Tahanan
Kumparan
Tahanan isolasi
Rotor dgn Stator
Tahanan isolasi
Stator dgn body
Tahanan isolasi
Rotor dgn body
2 Generator
sinkron 3Ф
3 Motor Asinkron
3Ф
4 Motor Induksi
Single Phase
5 Transformator
Teknik Sistem Perkapalan ITS
6
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN II
MESIN ARUS SEARAH SEBAGAI MOTOR
MOTOR DC SHUNT
1. PERCOBAAN MOTOR DC SHUNT BEBAN NOL
TUGAS :
a. Menentukan arus dan putaran beban nol dalam keadaan bertegangantertentu dengan
harga tahanan medan tertentu.
b. Menghitung kerugian daya motor pada beban nol.
LANGKAH :
1. Motor DC Shunt dicatu daya dari sumber DC dengan melewati pengatur tegangan. Amati
besar tegangan , arus, serta putaran motor DC shunt pada keadaan pemberi tegangan 35 %
s/d 100% dan 115 % dari tegangan nominal motor DC shunt.
GAMBAR RANGKAIAN :
Hasil Pengamatan :
No Putaran Motor
Beban nol
1
2
3
4
5
6
Tegangan Motor
Beban nol
Teknik Sistem Perkapalan ITS
Arus
beban
Tegangan
Sumber
7
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
2. PERCOBAAN MOTOR DC SHUNT BERBEBAN
TUGAS :
a. Menghitung besarnya torsi motor pada beban tertentu.
b. Menentukan putaran motor dalam keadaan beban tertentu.
c. Menghitung daya motor pada keadaan beban tertentu.
d. Menghitung efisiensi motor.
LANGKAH :
1. Beri catu daya pada generator.
2. Motor diputar pada tegangan nominal 110 volt untuk mengatasi arus mula pada starting
dipakai tahanan mula.
3. Atur beban pada generator, catat tegangan, arus beban naik maupun turun.
Hasil Pengamatan :
No
BEBAN NAIK
PUTARAN TORSI
ARUS
TEGANGAN
BEBAN TURUN
PUTARAN TORSI
ARUS
TEGANGAN
1
2
3
4
5
6
No
1
2
3
4
5
6
Teknik Sistem Perkapalan ITS
8
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Tugas :
•
Buatlah grafik dari torsi fungsi putaran , arus fungsi putaran.
•
Buatlah perhitungan daya motor serta kerugiannya.
*PERCOBAAN MOTOR DC PENGUAT LUAR
1. Percobaan motor DC penguat luar beban nol
Tugas :
a. Mengatur putaran motor dengan cara mengatur arus medan
b. Menggambarkan grafik karakteristik motor DC penguat luar.
Rangkaian Percobaan :
Langkah :
-
Sumber tegangan 100 volt DC.
-
Putaran motor diatur dengan cara mengatur arus medan penguat Im, pengaturan bertahap
naik kemudian bertahap turun. Disini akan terlihat bahwa pada saat penguatan maksimum
putaran motor akan minimum.
Hasil Pengamatan
No Im Naik
1
2
3
4
5
Putaran
Teknik Sistem Perkapalan ITS
No Im Turun
1
2
3
4
5
Putaran
9
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN MOTOR DC PENGUAT LUAR BERBEBAN
TUGAS :
a. Menentukan harga torsi motor pada beban tertentu.
b. Menentukan jumlah putaran motor pada baban tersebut.
c. Menghitung daya motor pada beban tersebut.
RANGKAIAN PERCOBAAN :
Seperti pada gambar, tetapi saklar S tertutup.
LANGKAH :
1. Rangkaian percobaan seperti pada gambar dengan saklar S tertutup.
2. Generator dikopel pada motor dan berfungsi sebagai beban dan putaran motor dijaga
konstan.
3. Generator dijalankan sebagai beban dari motor.
4. Pembebanan diatur secara bertahap naik dan bertahap turun. Catat arus, tegangan , torsi,
putaran motor.
Hasil Pengamatan :
No
Tegangan
BEBAN NAIK
Torsi
Ia
Putaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
No
Tegangan
BEBAN TURUN
Torsi
Ia
Putaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pertanyaan :
•
Hitunglah daya motor pada setiap putaran dan pembebanan serta kopel tertentu.
•
susunlah perhitungan dalam suatu tabel.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
10
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN MOTOR DC KOMPON ( Panjang )
•
Percobaan Beban Nol
TUGAS :
a. Menentukan arus dan putaran beba nol dalam keadaan bertegangan tertentu dengan
harga tahanan medan tertentu.
b. Menghitung kerugian daya motor pada beban nol ( dalam watt ).
LANGKAH :
− Motor DC dicatu daya dari sumber DC dengan melewati pengatur tegangan. Amati besar
tegangan, arus dan putaran motor DC pada keadaan pemberian tegangan 95%, 100%
dan 115% dari tegangan nominal motor DC.
Hasil pengamatan :
No. Putaran Motor Beban Nol Tegangan Motor Beban Nol Arus Jangkar Tegangan Sumber Arus Beban Nol
1.
2.
3.
4.
5.
6.
•
Percobaan Motor DC berbeban
TUGAS :
a. Menghitung besarnya torsi motor pada beban tertentu.
b. Menentukan putaran motor dalam keadaan beban tertentu.
c. Menghitung daya motor pada keadaan berbeban tertentu.
d. Menghitung efisiensi motor.
LANGKAH :
− Beri catu daya pada generator.
− Motor diputar pada tegangan nominal 110 Volt untuk mengatasi arus mula pada starting
dipakai tahanan mula.
− Atur beban pada generator, catat tegangan, arus beban naik maupun beban turun.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
11
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Hasil Pengamatan :
No.
Beban - naik
Putaran
1.
2.
3.
No.
Arus Exitasi
0,1 A
0,2 A
0,3 A
Arus Motor
Tegangan
Arus Motor
Tegangan
Beban - turun
Putaran
1.
2.
3.
Arus Exitasi
0,1 A
0,2 A
0,3 A
Pertanyaan :
•
Buat grafik kopel fungsi putaran ( dalam hal ini kopel identik dengan arus exitasi generator )
arus fungsi putaran.
•
Buat perhitungan daya motor serta kerugiannya.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
12
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN III
MESIN TAK SEREMPAK ( A-SINKRON)
Mesin tak serempak dalam prakteknya banyak berfungsi sebaai motor penggerak.
Konstruksinya dan cara pengoperasiannya sederhana. Dalam percobaan ini kita
menggunakan motor dengan motor jangkar.
∗ Percobaan Beban Nol
TUGAS :
- Menentukan arus dan putaran pada tegangan nominal.
LANGKAH :
a. Pada urutan phasa yang terbalik akan diperoleh pula putaran yang terbalk.
b. Perikasa hubungan terminal motor, bintang atau segitiga dan disesuaikan dengan
phasa jala – jala PLN.
GAMBAR RANGKAIAN :
Hasil pengamatan :
Putaran
Tegangan Jala - jala
RO
SO
TO
Teknik Sistem Perkapalan ITS
Arus Beban Nol
IR
IS
Tegangan Antar Phasa
IT
RS
ST
TR
13
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Pertanyaan :
•
Hitung daya motor pada beban nol dalam KVA.
•
Kesimpulan anda tentang tegangan antar line dan tegangan phasa
Teknik Sistem Perkapalan ITS
14
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN IV
MOTOR SEREMPAK ( SINKRON )
TUGAS :
- Menentukan hanya arus medan magnet penguat ( magnetisasi ) generator pada beban nol
sebagai fungsi tegangan.
- Menentukan karakteristik generator beban nol pada putaran nominal.
GAMBAR RANGKAIAN :
LANGKAH :
1. Mesin dirangkai seperti gambar dengan saklar S terbuka.
2. Jalankan motor AC.
3. Beri penguatan pada generator sinkron sehingga
tampak tegangan pada terminal
generator dan diatur tempo sehingga mencapai tegangan nominal 220 V AC dengan
frekuensi tetap.
4. Catat perubahan arus, tegangan pada generator tersebut.
Hasil Pengamatan :
Arus Medan
Frekuensi
Im
0,1
1.
2.
dst...
No.
Tegangan Phasa Nol
TO
RO
SO
Tegangan Phasa phasa
RS
ST
RT
Pertanyaan :
•
Gambarkan karakteristik generator sinkron beban nol.
•
Generator yang dipakai memakai hububgan apa ?
Teknik Sistem Perkapalan ITS
15
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Percobaan Generator Sinkron Berbeban
TUGAS :
Menentukan arus magnetisasi pada generator berbeban.
LANGKAH :
1. Persiapkan rangkaian seperti gambar pada beban nol.
2. Atur tegangan generator 220/300 V dan catat frekuensinya.
3. Hubungkan tegangan generator dan beban dengan menutup saklar S.
4. Catat pada beban ini harga arus magnetisasi tegangan generator dan arus beban.
Beban bertahap naik kemudian bertahap turun pada setiap perubahan beban
frekuensi harus konstan.
Hasil Pengamatan :
No. Putaran Motor Beban Nol Tegangan Motor Beban Nol Arus Jangkar Tegangan Sumber Arus Beban Nol
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan :
•
Apabila pada pembebanan dengan lampu TL saudara beri kapasitor paralel
dengan lampu TL, maka lakukan pencatatan pengamatan sekali lagi
•
Gambarkan grafik karakteristik generator sinkron berbeban.
•
Saudara terangkan fungsi dari kondensator yang diparalel dengan beban.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
16
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Percobaan Kerja Paralel Generator 3 Ø
TUGAS :
1. Menghubungkan paralel 2 generator 3 Ø dengan metode gelap – terang.
2. Dengan metode gelap – terang.
GAMBAR RANGKAIAN :
LANGKAH :
1. Susun rangkaian seperti gambar diatas.
2. Putar motor DC dan beri penguatan pada generator hingga dicapai tegangan 220/300
V dan frekuensi 48 Hz ( atur putaran motor dan exitasi generator ).
3. Jalankan motor AC dan beri penguatan pada G 2, hingga dicapai tegangan 220/300 V
dan lihat frekuensinya.
4. Samakan tegangan dan frekuensi pada kedua generator.
5. Sebagai sinkronoskop dan dipakai metode hubungan gelap – terang dan metode
hububungan gelap – terang.
6. Bila pada sinkronoskop telah memenuhi, masukkan kedua saklar paralel.
7. Catat tegangan, frekuensi dan arus medan kedua generator.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
17
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Hasil pengamatan :
Simbol Metode Gelap - Terang Metode Terang - Gelap
V1
V2
F1
F2
Im 1
Im 2
Teknik Sistem Perkapalan ITS
18
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN V
TRANSFORMATOR SATU PHASA
Percobaan Pengukuran Transformator Beban Nol
TUGAS :
1. Menentukan tegangan primer sebagai fungsi arus magnetisasi pada sebuah
transformator beban nol.
2. Menentukan tegangan sekunder pada suatu tegangan primer tertentu.
3. Menentukan perbandingan transformasi sebuah transformator.
Pelaksanaan :
1. Sisi primer trafo satu phasa dihubungkan jala – jala suatu variac.
2. Pemasukan tegangan pada sisi primer itu dilakukan secara bertahap dengan cara
mengatur variac, mula-mula mengarah naik kemudian mengarah turun.
Rangkaian Percobaan :
Instruksi :
1. Amati dan catat harga tegangan primer ( E1 ) dan arus magnetisasi ( Im ) secara
bertahap, hingga harga tegangan primer itu mencapai 115% dari harga nominal.
2. Amati dan catat harga E2 pada setiap tahap tersebut.
3. Buat grafik lengkung magnetisasi dari hasil pengamatan.
4. Hitung perbandingan Transformator dari trafo.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
19
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN VI
TRANSFORMATOR PENGHEMAT.
TUGAS :
1. Memeriksa trafo dengan kumparan terpisah yang digunakan sebagai trafo hemat
dengan menyusun rangkaian kumparan primer dan sekunder.
2. Menghitung daya trafo hemat.
3. Membebani trafo hemat denga beban nominal.
Gambar Rangkaian :
Pelaksanaan :
1. Susun rangkaian seperti gambar diatas.
2. Trafo diberi tegangan jala – jala melalui variac hingga tegangan primer nominal.
3. Atur Rb hingga beban nominal.
4. Ukur arus, primer/sekunder dan arus pada kumparan primer.
5. Lakukan untuk rangkaian berikut seperti langkah 1 s/d 4/
Gambar rangkaian :
Teknik Sistem Perkapalan ITS
20
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Pertanyaan :
1. Apakah trafo itu ?
2. Mengapa pada trafo tidak bisa dioperasikan dengan sumber arus DC ?
3. Beri kesimpulan dari percobaan saudara !
Teknik Sistem Perkapalan ITS
21
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN VII
PERCOBAAN PERBAIKAN POWER FAKTOR ( COS Ø )
Power faktor sebuah motor asinkron pada umumnya berkisar pada harga 0,8. Dalam
percobaan ini kita akan memperbaiki harga tersebut dengan cara menambahkan kapasitor
secara shunt pad motor tersebut.
TUGAS :
1. Membuktikan pengaruh dengan adanya penambahan kapasitor pada rangkaian motor.
2. Motor dicoba dalam keadaan beban nol.
RANGKAIAN PERCOBAAN :
LANGKAH :
1. Kedudukan motor seperti pad rangkaian percobaan motor beban nol. Persiapkan
kapasitor dengan hubungan bintang dan diparalelkan dengan phasa dan dilewatkan
phasa phasa motor dilewatkan pada saklar tiga phasa dan rangkaian selengkapnya
pada gambar.
2. Motor dijalankan pada tegangan nominal, kemudian dilaksanakan penyambungan dan
pemutusan antara motor dengan kapasitor.
Catat perubahan yang terjadi.
Kapasitor yang dipakai berkapasitas 12 Mfd, 250 Volt AC.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
22
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Hasil Pengamatan :
ARUS TIAP PHASA
TANPA KAPASITOR
DENGAN KAPASITOR
IS
IT
IR
IS
IT
IR
Catat juga harga tegangannya
MOTOR INDUKSI 1 Ø, JENIS SPLITE PHASE CAPASITOR
PEMERIKSAAN ARUS MULA, ARUS BEBAN NOL, DAN PUTARAN.
TUGAS :
Mengukur arus mula, arus beban nol dan putaran pada tegangan nominal.
Memriksa apa betul circuit condensator sudah lepas pada waktu masih sudah berjalan.
Mamutar balik arah putar mesin induksi fasa tunggal.
Memeriksa circuit pembantu dan diyakinkan saklar sentrifugal berada dimana.
Hubungan :
Pelaksanaan :
1. Motor di isi melalui saklar, alat ukur dan pengamanan oleh pengatur induksi tepat pada 120
Volt
2. Pertama diperiksa secara mendengar, pada waktu menaiknya putaran harus di dengar
suatu ” klek” yang tandanya saklar sentrifugal sudah lepas.
Kedua dalam circuit kondensator diberi meter ampere, untuk mudahnya tang ampere.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
23
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
3. arah putar mesin dapat dbalik menurut gambar yang tertera pada mesin dan diyakinkan apa
betul kumparan pembantu ”dibalik”.
4. setelah setrip-setrip pada sekrup-sektup dilepas letak kumparan pembantu dan saklar
sentrifugal diyakinkan dengan meter sanwa.
Pertanyaan :
1. Terangkan mengapa dipakai suatu kondensator untuk menjalankan mesin induksi fasa
tunggal. Dapatkah dipakai lain jenis komponen, misalnya L atau R, atau tanpa sama sekali?
Bagaimana pengaruhnya ini terhadap kopel mula, arus mula dll.
2. Terangkan cara kerja dari saklar sentrifugal
3. Terangkan juga cara yang sering dipakai untuk memutuskan cirkuit pembantu ini.
4. Bagaimana dapat diketahui bila kondensator rusak?
5. Apa isi dari kondensator yang dipakai?
6. Terangkan mengapa kondensator semacam ini tidak dapat dibebani untuk waktu yang lama?
7. Dapatkah untuk gantinya ini dipakai kondensator kertas yang tahan dibebani lama?
8. Terangkan lain-lain macam motor induksi fasa tunggal!
Teknik Sistem Perkapalan ITS
24
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
PERCOBAAN NO : VIII
INSTALASI LISTRIK
TEORI UMUM
Berdasarkan pemakaiannya instalasi listrik dapat dibagi menjadi dua golongan utama,
yaitu :
A. Instalasi Cahaya / Penerangan
B. Instalasi Tenaga
A. Instalasi Penerangan
Ditinjau dari penempatannya atau pemasangannya instalasi penerangan dapat dibagi menjadi
dua bagian :
1. Instalasi dalam ruang tertutup ( indoor lighting ).
2. Instalasi pada ruang terbuka ( outdoor lighting ).
Kedua instalasi tersebut pada prinsipnya mempunyai peraturan yang sama, hanya saja pada
instalasi pada ruangan terbuka harus diperhitungan / dipertimbangkan hal-hal seperti : pengaruh
udara luar, sinar matahari, hujan dll, yang kesemuannya tidak menjadi pertimbangan dalam
Instalasi dalam ruang tertutup.
1. Pengertian umum dan satuan dalam instalasi Penerangan :
•
Luminous Flux ( F ) adalah jumlah cahaya yang dipancarkan setiap detik oleh suatu
sumber cahaya dengan satuan ”LUMEN”
•
Luminous Intensity ( I ) adalah Luminous Flux yang dipancarkan per sudut steradian,
dengan satuan ”CANDELA”
•
Illumination ( E ) adalah Luminous Flux dari satu lumen mengenai luasan satu meter2
pada jarak 1 meter dari sumber cahaya tersebut, dengan satuan ”LUX”
•
Luminance ( L ) adalah Luminous Intensity dibagi luas terang dari sumber cahaya
pada arah tersebut, dengan satuan ”ANDELA/METER2”
2. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan :
•
Reflection Factor :
Teknik Sistem Perkapalan ITS
25
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Reflection Factor dari plafon dan dinding akan ditntukan oleh banyaknya
Luminous Flux yang mengenai bidang tersebut. Dimana sebagian diserap dan
sebagian lagi dipantulakan ke bidang kerja.
•
Coefisien of Utilization ( factor daya guna ) :
Perbandingan antara Luminous Flux Effective yang diterima oleh suatu bidang
kerja dengan otal Luminous Flux yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
•
Susunan Fitting :
Macam dan susunan fitting yang dipakai harus menghasilkan intensitas cahay
yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
•
Maintenance Factor :
Perbandingan rata-rata dari illumination pad working area setelah beberapa waktu
tertentu denag illumination pada keadaan barunya.
•
Working Plane :
Umumnya dipakai pada bidang horizontal antara 0,8 s/d 1 meter dari permukaan
lantai, bidang pada ketinggian ini diperkirakan sebagai daerah dimana kegiatan
kerja dilakukan.
B. Instalasi Tenaga
Pada dasarnya cara pemasangan dan lain-lain instalasi tenaga tida bebeda denga instalasi
penerangan, tetapi karena instalasi tenaga ini biasanya membutuhkan daya yang lebih besar dan
pula sifat-sifat dari beban seperti listrik yang mempunyai arus mula besar sekali ( 3 – 7 arus
nominal ), maka dalam instalasi tenaga diperlukan pengertian dan peralatan khusus/tambahan.
Peralatan tambahan inilah yang menjadikan instalasi tenaga mempunyai kelebiahan tersendiri
dibandingkan denga instalasi penerangan.
Untuk mendapatkan Instalasi tenag yang baik , maka harus diadakan pemisahan antara
instalasi tenaga dengan instalasi penerangan.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Instalasi Tenaga :
a. Pengaman yang dipakai harus sesuai dengan alat/mesin yang dipasang ( diperhitungkan
starting current).
b. Sistem penataan harus baik ( pada instalasi penerangan hal ini kadang-kadang tidak
diperlukan ).
Teknik Sistem Perkapalan ITS
26
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
c. Tiap mesin harus mempunyai pengaman dan saklar sendiri-sendiri.
d. Untuk mengurangi gangguan pada jala-jala dan menghindarkan kerusakan pada motor listrik
dengan daya lebih besar 3 HP. Perlu digunakan saklar atau alat khusus misalnya : tahanan
mula, auto transformer, saklar bintang-segitiga, dll.
2. Kerugian Tegangan :
Kerugian tengangan pada saluran listrik adalah sebanding lurus dengan saluran serta
beban, dan berbanding terbalik dengan penampang saluran.
Besar kerugian ini harus tetap dalam batas-batas tertentu, menurut peraturan instalasi
telah ditetapkan bahwa kerugian tegangan pada suatu titik dari suatu instalasi dihitung
terhadap alat pengontrol pada penyambungan , tidak boleh melebihi 25% dari tegangan kerja
untuk instalasi penerangan dan 5% untuk instalasi tenaga.
Rumus-rumus yang dipergunakan untuk menghitung besar kerugian tegangan seperti
tercan tum dibawah ini adalah bersifat sederhana, karena pengaruh reaktansi induktif dari
saluran tidak diperhitungkan.
Untuk saluran arus bolak-balik 1 phasa tanpa beban induktif, misalnya beban untuk
penerangan, kita gunakan rumus sebagai berikut :
1. Bila kerugian dinyatakan pada prosen ( p )
p=
LxNx200
LxIx200
% atau p =
%
ExExqxα
Exqxα
2. Bila kerugian dinyatakan dlam volt ( ΔV )
ΔV =
LxNx2
LxIx2
volt atau ΔV =
volt
Exqxα
qxα
Untuk saluran arus bolak-balik 3 phase digunakan rumus :
a. Bila diketahui besarnya arus
ΔV =
1,73 xLxIx cos φ
volt
qxα
b. Bila beban dalam watt diketahui
Teknik Sistem Perkapalan ITS
27
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
ΔV =
LxN
volt
Exqxα
Dimana p = rugi tegangan dinyataka dalam persen
ΔV = rugi tengangan dinytakan dalam volt
L = panjang saluran ( bukan panjang kawat ) dalam meter.
E = tegangan antara dua saluran dalam volt
N = beban dalam watt
Q = penampang kabel ( luasannya ) / saluran dalam mm2
α = daya hantar jenis, dlam hal ini untuk tembaga = 56 , alumunium = 32,7 dan untuk
besi = 7
C. PERCOBAAN : PENGARUH CONDENSATOR PADA LAMPU TL
TUJUAN :
Mengamati pengaruh condensator pada lampu TL dan menghitung harga cos Ø dari lampu Tl
sebelum dipasang Condensator.
TEORI :
Condensator digunakan untuk merubah faktor daya agar didapatkan faktor daya yang
menguntungkan. Condensator ini terutama untuk memperbaiki faktor daya beban-beban
induktif.
Dimana : Ic = arus yang mengalir melalui condensator
IL1 = arus beban sebelum dipasang condensator
Il2 = Arus beban sesudah dipasang condensator
Pemasangan Condensator pada lampu TL adalah paralel dengan beban Tl tersebut.
Harga-harga condensator untuk beban ;
Teknik Sistem Perkapalan ITS
28
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
a. TL 20 watt, tegangan kerja 220 volt = 4,5 μFD
b. TL 40 watt,tegangan kerja 220 volt = 3,25 μFD
c. Motor induksi ½ HP,220/380 Volt = 9 μFD
PELAKSANAAN :
1. Hubungkan rangkaian seperti gambar
2. Ukur untuk arus TL tanpa condensator dan Tl dengan Condensator, dengan variasi
tegangan mulai dari 1180 volt, 190v, 200v ........... 250 v.
3. Ukur juga dayanya dengan watt meter
4. Ukur tegangan penyalaan minimum, dengan beban tanpa dan dengan condensator.
5. Buat tabel data dari hasil perhitungan tersebut. Kemudian hitung harga cos Ø untuk
masing-masing perubahan tegangan.
RANGKAIAN PERCOBAAN PENGARUH CONDENSATOR PADA TL
D. PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN
TUJUAN
•
Mengukur Intensitas penerangan dari, bila seluruh enerangan dinyalakan.
•
Untuk mengetahui apakah intensitas penerangan pada ruangan tersebut memenuhi syarat
atau tidak ( misal digunakan untuk ruang kuliah, dimana intensitas penerangan rata-rata E =
250 Lux ).
TEORI
Intensitas Penerangan E ditentukan oleh fungsi tempat, dimana sistem penerangan itu
dipasang ( dalam satuan lux ).
Teknik Sistem Perkapalan ITS
29
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Flux cahaya yang dibutuhkan Q0 ( lumen ) pad suatu ruang tergantung dari : Intensitas
Penerangan ( E ), luas ruangan ( m2 ), effisiensi penerangan ( η ) dan faktor penyusutan atau
pemeliharaan atau depresiasi ( d ± 0,8 ).
Q0 =
ExA
ηxd
Cara mencari effisiensi penerangan
•
Ditentukan indeks ruangan ( k )
K=
PxL
T ( P + L)
dimana : P = panjang ruangan
L = lebar ruangan
T = tinggi ruangan
•
Ditentukan faktor refleksi ( r )
Dari langit-langit ( rp ), dinding ( rw ), dan bidang kerja ( rm ), yang sesuai dengan warnanya.
* Warna putih / sangat muda
: 0,7
* Warna muda
: 0,5
* Warna sedang
: 0,3
* Warna gelap
: 0,1
•
Bila harga k dan faktor refleksi r telah didapat, maka effisiensi penerangan dapat dilihat
pada tabel penerangan sesuai dengan jenis armature yang digunakan.
Bila flux cahaya ( lumen ) untuk lampu-lampunya sudah diketahui, maka bisa ditentukan juklah
lampu-lampu yang diperlikan untuk ruangan itu ( n ) :
n=
ExA
ηxdxQL
QL = flux cahaya untuk tiap lampu
ALAT-ALAT :
# Lux meter
Pelaksanaan :
1. Letakkan fluk meter ditempat yang telah ditentukan ( bidang kerja ).
2. Nyalakan lampu tahap demi tahap hingga semua lampu lampu menyala, ukur intensitas
penerangan untuk masing-masing tahap.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
30
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
3. Buat tabel dan catat hasil percobaan saudara.
Pertanyaan :
1. Tulis rumus untuk menghitung fluk cahaya yang dibutuhkan dalam suatu ruang ! Jelaskan
notasi- notasi yang dipakai!
2. Faktor apa yang memepengaruhi effisiensi penerangan ( η ) ?
3. Faktor apa yang mempengaruhi nilai faktor depresiasi ( d )?
4. Pada pengukuran yang saudara lakukan apakah intensitas penerangan memenuhihi
syarat, bila ruangan dipakai untuk kuliah?
5. Bagaimana menentukan index ruangan ( k ) ?
6. Bagaimana menentukan tinggi T dalam hitungan untuk mencari k?
7. Faktor apa yang harus dipertimbangkan, jika memilih sistem penerangan yang sebaiknya
digunakan?
8. Apa keuntungan penerangan yang abaik bagi suatu perusahhan produksi?
9. Apa keuntungan lampu TL dibandingkan dengan lampu pijar?
TABEL
Efisiensi Untuk keadaan baru
Armatur
NB64
Dengan
Lampu Pijar
Keterangan
E. PEMASANGAN SAKLAR Y – D PADA INSTALASI TENAGA
TUJUAN :
Melatih ketrampilan praktikan dalam memasang peralatan listrik.
TEORI :
Saklar Bintang- Segitiga ( Y – D ), digunakan untuk memperkecil arus start pada motor
asinkron 3 Ø. Sklar Y – D biasanya digunakan untuk motor asinkron dengan daya 3 HP keatas
dengan tegangan kerja 127/220 V, dan 5 HP keatas dengan tegangan kerja 220/380 V.
Teknik Sistem Perkapalan ITS
31
Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan
Saklar ini menghubungkan motor pad posisi Y waktu start dan hubungan delta waktu/bila
motor sudah jalan normal.
Gambar saklar Y – D
Perlu diperhatikan bahwa saklar ini hanya bisa dipakai pada motor 3 phasa yang mempunyai
tegangan phasa-phasa pada hubungan delta sama dengan tegangan phasa-phasa dari jala-jala.
Gambar rangkaian Percobaan
PELAKSANAAN :
1. Periksa dan amati terminal-terminal dari saklar dan dicoba ditest dengan ohmmeter.
2. Rangkaian masing-masing peralatan sesuai dengan gambar.
3. Bila rangkaian saudara sudah benar kemudian masukkan sumber tegangan 3 Ø.
4. Ukur/catat arus start, arus beban nol, putaran pada waktu hubungan bintang dan putaran
pada waktu hubungan segitiga ( karena arus start motor ini bisa mencapai 6 x arus beban
nol, maka tidak bisa dilakukan karena akan mengganggu instalasi lainnya ).
PERTANYAAN :
1. Bila tegangan kerja yang tersedia 220/ 380 v, berapa tegangan motor asinkron atau
induksi yang dapat digunakan, bila harus dirangkai dengan sklar Y – D?
2. Mengapa saklar harus mempunyai waktu pemutusan yang cepat?
3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh saklar?
4. Dimana harus digunakan saklar kedap air?
5. Apakah MCB itu? Dan gambarkan rangkaiannya!
Teknik Sistem Perkapalan ITS
32
Download