Pengolahan Data Terdistribusi

advertisement
Nama
Kelas
No. Nim
Mata Kuliah
: Ferry Anggriawan Kusuma
: 5.3FS
: 30812271
: Pengolahan Data Terdistribusi
1. Kapan thread itu dilakukan pada saat pengeksekusian kernel ? jelaskan !
2. Buatlah konfigurasi saat client memberikan atau mendistribusikan file ke masing-masing user ? jelaskan !
Jawab :
1. User thread didukung di atas kernel dan diimplementasi oleh thread library pada user level. Library
menyediakan fasilitas untuk pembuatan thread, penjadualan thread, dan managemen thread tanpa
dukungan dari kernel. Karena kernel tidak menyadari user-level thread maka semua pembuatan dan
penjadualan thread dilakukan di user space tanpa intervensi dari kernel. Oleh karena itu, user-level
thread biasanya cepat untuk dibuat dan diatur. Tetapi user thread mempunyai kelemahan yaitu apabila
kernelnya merupakan thread tunggal maka apabila salah satu user-level thread menjalankan blocking
system call maka akan mengakibatkan seluruh proses diblok walau pun ada thread lain yang dapat jalan
dalam aplikasi tersebut. Contoh user-thread libraries adalah POSIX Pthreads, Mach C-threads, dan Solaris
threads. Kernel thread didukung langsung oleh sistem operasi. Pembuatan, penjadualan, dan managemen
thread dilakukan oleh kernel pada kernel space. Karena pengaturan thread dilakukan oleh sistem operasi
maka pembuatan dan pengaturan kernel thread lebih lambat dibandingkan user thread. Keuntungannya
adalah thread diatur oleh kernel, karena itu jika sebuah thread menjalankan blocking system call maka
kernel dapat menjadualkan thread lain di aplikasi untuk melakukan eksekusi. Keuntungan lainnya adalah
pada lingkungan multiprocessor, kernel dapat menjadual thread-thread pada processor yang berbeda.
Contoh sistem operasi yang mendukung kernel thread adalah Windows NT, Solaris, Digital UNIX.
2. * Contoh Konfigurasi Pertama.
Simulasi jaringan dimana element dari jaringan yang akan dibangun adalah koneksi internet, mikrotik
router, server (linux debian), dan satu buah komputer client (windows xp). Dan dibawah ini simulasi atau
gambaran dari jaringan yang akan dibuat.
Mengenai gambaran simulasi diatas, mula-mula koneksi internet dari modem masuk ke ether1 mikrotik
dan mikrotik menerima ip address DHCP dari modem. Kemudian ether3 pada mikrotik disambungkan ke
debian server dengan ip address 192.168.0.65/26 – 192.168.0.66/26 (ip debian server) Kemudian ether3
pada mikrotik disambungkan ke debian server dengan ip address 192.168.0.65/26 – 192.168.0.66/26 (ip
debian server) kemudian ether2 pada mikrotik disambungkan ke windows client dengan ip address
192.168.0.1/26 – 192.168.0.2/26 (ip windows client) dengan demikian antara windows client dengan
debian server dan mikrotik sudah satu segemen ip address pada kelas C dengan netmask address
255.255.255.192 yang artinya dalam jaringan diatas satu kelas C dibuat menjadi 4 broadcasting.
Selanjutnya pengaturan firewall pada mikrotik untuk menghubungkan debian server dan windows client
ke internet melalui ether1.
* Contoh Konfigurasi Kedua
Langkah-langkah untuk mengkonfigurasi IP computer yang akan bertindak sebagai server di windows
XP:
1. Start > Control Panel
a. Pilih Network Connection
2. Akan tampil window Network Connection
a. Klik kanan pada Icon Local Area Connection
b. Kemudian klik Properties
3. Akan tampil window Local Area Connection Properties
a. Klik Internet Protocol (TCP/IP)
b. Klik tombol Properties
4. Akan tampil window Internet Protocol (TCP/IP) Properties
a. Klik Use the following IP Address
b. Ketikan IP address: 192.168.1.1
c. Ketikan Subnet Mask: 255.255.255.0
d. Klik tombol OK
5. Dengan settingan diatas, maka computer SERVER dapat melayani permintaan dari client,
untuk mencobanya buka browser di computer CLIENT dan ketikan http://192.168.1.1 pada
kotak address
Download
Study collections