Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung Semarang Korespondensi Penulis : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri), pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Tujuan: mengetahui tingkat pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI (periksa payudara sendiri) dalam upaya deteksi dini kanker payudara di pondok pesantren Addainuriyah II Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Hasil: Dari 50 remaja putri terdapat 25 orang (50%) berumur 14-16 tahun, 19 orang (38%) berpendidikan Menengah (SMA sederajat), dan 30 orang 60%) berpengetahuan cukup. Simpulan: tingkat pengetahuan remaja putri di pondok pesantren Addainuriyah II Semarang adalah cukup. Kata Kunci: Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI 257 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 payudara 11,22% dan kanker kulit 8,03% PENDAHULUAN Tumor ganas merupakan (Hidayati 2001 : 197). Insiden kanker payudara yang menduduki meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. payudara keganasan pada wanita penyebab Usia perempuan yang lebih sering terkena kematian tertinggi (Widyawati, 2008). Kanker kanker payudara adalah diatas 40 tahun, yang payudara umumnya menyerang wanita yang disebut dengan “cancer age group”. Namun telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun usia muda juga bukan jaminan aman dari demikian, wanita mudapun bisa terserang kanker payudara (Luwia, 2003). European kanker ini (Mardiana, 2004). Journal of Cancer menyebutkan hanya 10% peringkat teratas dan sebagai Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis menderita kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal oleh karena penyakit ini. Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada tahun 2007, sedangkan pada mahasiswa putri di Amerika yang memiliki pengetahuan mengenai faktor risiko penyebab kanker. Besarnya angka kebutuhan informasi mengenai penyebab kanker payudara menjadi bagian dari kesehatan reproduksi wanita (Widyawati, 2008, h.1). Menurut Sutjipto, saat ini telah banyak ditemukan penderita kanker payudara pada usia tahun 2008 memperkirakan setiap tahunnya muda, bahkan tidak sedikit remaja putri usia sekitar 178.000 wanita Amerika dan 2.000 pria empat belas tahun menderita tumor di Amerika akan didiagnosis terkena kanker payudaranya. Dimana tumor yang terjadi bisa payudara. sementara itu, juga berdasarkan menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih American Cancer Society, secara umum, angka awal. Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi kejadian kanker payudara meningkat sekitar ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada tren 30% dalam kurun waktu 25 tahun di negaragejala kanker payudara yang semakin tinggi di negara maju (Imam, 2009; h. 51). usia remaja (Lily, 2008). Berdasarkan penelitian pada 13 laboratorium patologi anatomi, di Indonesia menempatkan kanker serviks diurutan pertama Prevalensi kanker di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: kanker payudara sebesar 0,037%, kanker dengan per evaluasi 18,62% disusul kanker 258 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… serviks sebesar 0,028% dan tertinggi di Kota SADARI Semarang sebesar 0,382%, kanker hati sebesar pemeriksaan 0,006%,dan (Profil mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka Kesehatan Semarang 2009). Kasus kanker kematian sebesar 25-30% (Sarwono dan payudara di kota Semarang dari tahun ke tahun Pramitasari, 2009, h.20). kanker paru 0,002% semakin meningkat, namun kasus remaja lebih sedikit dibandingkan dengan usia >45 tahun. (periksa payudara klinik dan sendiri), pemeriksaan Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Pondok Pesantren Addainuriyah II Upaya yang dilakukan untuk mencegah Semarang yang beralamat di Jl. Sendang Utara atau mendeteksi kanker payudara adalah Raya no. 38 A Gemah Pedurungan Semarang seperti Mammografi (pemeriksaan dengan ini merupakan Pondok Pesantren yang berada menggunakan sinar X yang memberikan diperkotaan. Menurut ketua lurah pondok, gambaran pada pondok pesantren ini berada di perkotaan, payudara), Biopsi (pemeriksaan pada benjolan akses data juga mudah, letaknya strategis, atau tetapi di pondok pesantren ini jarang dilakukan lesi tentang pada jaringan payudara lunak dengan cara mengambil sedikit jaringan yang ada pada kunjungan benjolan tersebut), USG (pemeriksaan ini mengadakan dilakukan dengan alat yang sensitif terhadap tentang kesehatan reproduksi remaja. Disini gelombang suara), MRI (Magnetic Resonance para Imaging), SADARI (pemeriksaan payudara masyarakat mulai dari masyarakat rendah sendiri. (Wenny, 2011,h.29). sampai dari santri tenaga kegiatan berasal yang kesehatan atau seminar/penyuluhan dari tinggi, semua disana lapisan peneliti Deteksi dini kanker payudara adalah memperoleh data bahwa jumlah remaja putri program pemeriksaan untuk mengenali kanker yang berada di Pondok tersebut berjumlah 50 payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan santri. Sebagian besar masih menuntut ilmu di sebelum mempunyai bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan bahkan Leonard, dapat Perguruan tinggi. Dari 2 pertanyaan yang ditemukan secara dini dengan pemeriksaan peneliti sampaikan pada 10 orang santri kanker 2006). tersebut Kanker payudara 259 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… mengenai pengertian dan manfaat SADARI, HASIL terdapat 2 orang santri yang menjawab Karakteristik Responden pengertian SADARI yaitu kanker payudara dan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Pondok Pesantren Putri 8 orang santri lainnya menjawab tidak tahu Addainuriyah II Semarang tentang pengertian dan manfaat SADARI. No Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik 1 untuk melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI (periksa payudara sendiri) dalam upaya deteksi 2 Karakteristik Frekuensi Persentasi 11-13 9 18 14-16 25 50 17-20 16 32 15 30 19 38 16 32 Umur Pendidikan Dasar dini kanker payudara di Pondok Pesantren (SD- SMP) Addainuriyah II Semarang Menengah (SMA BAHAN DAN METODE sederajat) Penelitian ini menggunakan metode Perguruan Tinggi penelitian deskriptif analitik dengan rancangan 3 Pengetahuan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini Baik 9 18 adalah remaja putri di pondok pesantren Cukup 30 60 Kurang 11 22 Addainuriyah II Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar teknik non probability sampling yaitu sampling diketahui bahwa remaja putri di Ponpes jenuh putri. Addainuriyah II mayoritas berumur 14-16 Pengambilan data dengan menggunakan data tahun sebanyak 25 orang (50%), remaja putri di primer dan sekunder, pengumpulan data primer Ponpes Addainuriyah II mayoritas tingkat dengan menggunakan kuesioner sedangkan pendidikannya menengah (SMA/ MA/ SMK/ data sekunder didapatkan dari hasil rekapitulasi Sederajat) sebanyak 19 orang (38%), dan data kesehatan tahun 2010-2011 di Dinas remaja putri di Ponpes Addainuriyah II Kesehatan mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak Kota 50 Semarang remaja dan Pondok Pesantren Putri Addainuriyah II Semarang . sebanyak 30 orang (60%). 260 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Tabel 4.2 Distribusi jawaban responden berdasarkan tingkat pengetahuan terkaitpengertian, tujuan dan manfaat, waktu melakukan, dan teknik melakukan SADARI Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… yang cukup terkait teknik melakukan SADARI sebanyak 32 orang (64%). PEMBAHASAN No 1 2 3 Variabel Baik Pengertia n Tujuan dan Manfaat Waktu Melakukan Teknik Melakukan Cukup Pengertian Persentasi Tujuan dan Manfaat Waktu Melakukan Teknik Melakukan Kurang Pengertian 1. Karakteristik Responden 38 a. Umur 42 20 14 Dari penelitian berdasarkan karakteristik umur responden menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri di pondok 4 8 4 0 2 4 6 4 pesantren (Ponpes) Addainuriyah II Kecamatan Pedurungan Semarang berumur 14-16 tahun,sebanyak 25 responden (50%). Dimana pada usia 14-16 tahun ini masuk kedalam kategori remaja menengah,dimana pada umur 14 Tujuan dan Manfaat Waktu Melakukan Teknik Melakukan hasil kategori menengah ini sudah mengalami 18 perubahan ciri-ciri sekunder seperti bertambah 56 besar buah dada, tumbuh rambut pubis 22 disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besarnya pinggul, kulit halus, dan suara Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa remaja putri melengking tinggi. Hasil ini sesuai dengan di Ponpes Addainuriyah II mayoritas teori (Poltekkes Depkes, 2010) yaitu remaja mempunyai pengetahuan pengertian SADARI menengah ditandai dengan bentuk tubuh yang dengan baik sebanyak 24 orang (48%), sudah menyerupai orang dewasa. Oleh karena pengetahuan tujuan dan manfaat melakukan itu, remaja sering kali diharapkan dapat SADARI dengan baik sebanyak 21 orang berperilaku seperti orang dewasa, meskipun (42%), pengetahuan yang kurang baik dalam belum siap secara psikologi. hal waktu melakukan SADARI dengan baik Umur responden yang termasuk remaja sebanyak 28 orang (56%), dan pengetahuan pertengahan yaitu 14-16 tahun juga 261 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Hal ini Mayoritas responden berpendidikan sesuai dengan teori yaitu semakin cukup menengah maka hal ini sangat mempengaruhi tingkat kematangan dan kekuatan seseorang kemampuan remaja putri dalam menyerap akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja pengetahuan. Pendidikan dapat mempengaruhi dan segi kepercayaan masyarakat seseorang pengetahuan seseorang. Seperti dikemukakan yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang oleh (Nursalam, 2003, h.89) pada umumnya belum tinggi kedewasaannya hal ini akan makin tinggi pendidikan seseorang makin sebagai dan pengalaman dan kematangan jiwa mudah menerima informasi. Akan tetapi tidak (Nursalam, 2003, h.51) semua responden yang berpendidikan rendah b. Pendidikan memiliki pengetahuann yang rendah pula. Hal Pada kategori pendidikan responden, ini dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian seseorang sesuai teori (Nursalam, 2003, h.90) besar remaja putri di Pondok Pesantren yaitu Addainuriyah II sedang menempuh pendidikan seseorang termasuk juga perilaku seseorang menengah umum, yaitu sebanyak 19 orang akan pola hidup terutama dalam memotivasi (38%). untuk Dimana seseorang yang telah pendidikan sikap dapat berperan mempengaruhi serta dalam menempuh pendidikan menengah mempunyai pembangunan, pada umumnya makin tinggi modal yang besar untuk menyerap suatu pendidikan seseorang makin mudah menerima pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yaitu informasi. tingkat pendidikan SMA sederajat dari responden menunjukkan kemampuan dalam 2. Tingkat pengetahuan responden tentang SADARI berfikir dan memahami, semakin bertambah Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam mengambil keputusan sesuai apa yang tingkat pengetahuan remaja putri tentang dikehendaki dan menurut mereka benar serta SADARI di Pondok Pesantren Addainuriyah II sesuai dengan kecamatan Pedurungan Semarang mayoritas diperoleh adalah cukup yaitu sebanyak 30 responden dengan pengalaman realita pengetahuan (Handayani, 2008). sesuai yang (60%). Pengetahuan yang dimiliki sebagian besar remaja putri terhadap pemeriksaan 262 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… payudara sendiri (SADARI) disebabkan karena pengetahuan yang baik tentang pengertian para remaja belum paham atau mengetahui SADARI tentang SADARI dan mereka beranggapan Pengetahuan tentang tujuan dan manfaat bahwa penyakit kanker itu hanya bisa terkena melakukan SADARI dengan baik sebanyak 21 oleh orang dewasa saja sehingga mereka orang (42%). Hal ini terjadi karena sebagian kurang informasi besar responden telah berumur lebih dari 12 tentang SADARI, ini sesuai dengan hasil tahun, dimana responden telah melalui tahapan penelitian bahwa pengetahuan mereka cukup perkembangan kognitif berupa operasional dalam menjawab pertanyaan tentang SADARI. konkrit. Perkembangan kognitif dalam fase tertarik Selain untuk itu mencari faktor mempengaruhinya lain adalah sebanyak 24 orang (48%). yang operasional konkrit menurut piaget adalah informasi, seseorang mulai mengerti tentang urut-urutan, berdasarkan data dari ketua lurah pondok, perbandingan dimana pondok pesantren tersebut belum menginterprestasikan pernah kesehatan keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang reproduksi khususnya tentang SADARI dan bertambah kompleks (Pardede, 2002; h.157- faktor lingkungan dimana lingkungan tempat 158). tinggal diadakan mereka penyuluhan serta dalam rencana Pengetahuan yang kurang dalam hal kesehatan waktu melakukan SADARI sebanyak 28 orang reproduksi sehingga mereka kurang tertarik (56%). Pengetahuan yang kurang dalam hal untuk memperoleh informasi tentang kesehatan waktu melakukan SADARI disebabkan karena reproduksi khususnya SADARI. Sesuai dengan berdasrkan data dari ketua lurah pondok bahwa teori (Notoatmodjo, 2003, h.121) yaitu faktor- kurangnya informasi dan di pondok pesantren faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah ini pendidikan, kesehatan tentang kesehatan reproduksi dari akan besar ke proses kurang menyadari sebagian dan pentingnya pekerjaan, umur, lingkungan, sosial budaya, massa media/informasi. Berdasarkan diagram 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tidak pernah dilakukan penyuluhan tenaga kesehatan. Pengetahuan yang cukup terkait teknik melakukan SADARI sebanyak 32 orang 263 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… (64%).Pengetahuan yang cukup dalam hal menumbuhkan kesadaran seseorang untuk tekhnik disebabkan berbuat dengan menimbang baik buruknya dan karena mereka belum ada ketertarikan untuk untung ruginya bagi pihak yang bersangkutan mencari informasi tentang SADARI dan (Notoatmodjo, 2003, h.124). melakukan SADARI lingkungan pondok pesantren juga belum Pengetahuan dari responden tentang pernah dilakukan penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri diperoleh dari tentang kesehatan reproduksi khususnya televisi atau dari majalah saja. Hal ini terkait di tentang SADARI oleh tenaga kesehatan. Hal lingkungan pondok pesantren yang belum ini kurang pernah dilakukan kunjungan atau penyuluhan mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi kesehatan dari instansi pelayanan kesehatan remaja dari instansi pelayanan kesehatan seperti yang dilakukan oleh bidan atau tenaga melalui upaya komunikasi, informasi, dan kesehatan edukasi yang sesuai kebutuhan remaja . Hal ini payudara sendiri atau tentang kanker payudara sesuai berdasarkan data dari ketua lurah pondok terjadi karena dengan hambatan teori yang responden yaitu dialami dimungkinkan remaja lainnya tentang pemeriksaan untuk tersebut. Salah satu faktor pendukung adalah memperoleh fasilitas kesehatan karena faktor adanya dukungan dari keluarga serta dari finansial(keuangan,materi) lingkungan. maupun nonfinansial(lingkungan,sosial,dan faktor budaya) (Adnyawati, 2009; h.41). UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Secara umum pengetahuan seseorang Ketua Pondik Pesantren Putri Addainuriyah II terhadap sesuatu hal akan diikuti dengan Semarang yang telah banyak memberikan kesadaran, kemudian rasa ketertarikan, dan dukungan, masukan dan memberikan izin berusaha beradaptasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini. diketahui. Dengan dengan demikian apa yang pengetahuan Terimakasih juga kepada Kepala Dinas seseorang secara langsung akan berpengaruh Kesehatan Semarang yang selalu memberikan pada dukungan dan saran-saran terhadap penelitian perilaku seseorang. Hal ini dapat dipahami karena adanya pengetahuan telah saya. 264 Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Jannah, Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri…… DAFTAR PUSTAKA Adnyawati, I.G.A., 2009, Perkembangan Remaja dan Permasalahannya, Jurnal Skala Husada Volume 6. No.1:37-42. Dinas Kabupaten Kota Semarang; 2011. Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. 2006. Kelainan Payudara. Jakarta : Dian Rakyat; Hidayat, A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika; 2007Imam, Rasjidi. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV Agung seto; 2009. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2003. Poltekkes Depkes Jakarta I. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika; 2010. Widyawati, W., 2008, Hubungan pengetahuan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan Faktor Risiko Kanker Payudara pada relawan pilar PKBI Jawa Tengah Bulan Januari-Maret 2008, Fakultas Kedokteran Program Studi S1 Keperawatan Universitas Diponegoro. 265