meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa padamateri bilangan

advertisement
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI
BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU POSITIF NEGATIF
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAME TOURNAMENT DI KELAS IV
SD NEGERI 47/I MUARA TEMBESI
DESI MARLINA
ABSTRAK
Latar belakang masalah ini yaitu proses pembelajaran yang kurang efektif pada
kegiatan matematika dikelas IV SD 47/I Muara Tembesi telah berdampak pada
aktivitas dan hasil belajar siswa yang belum memuaskan. Siswa cendrung monoton,
kurang percaya diri atau berani untuk menyampaikan pendapat didalam proses
pembelajaran hal ini disebabkan pemilihan model yang kurang sesuai diterapkan pada
proses pembelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada materi bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif dengan model
pembelajaran kooperatif TGT dikelas IV Sd No 47/I Muara Tembesi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui tiga
siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada setiap siklus dilakukan perencanaan
pelaksanaan observasi dan evaluasi serta refleksi. Jumlah siswa pada penelitian ini
berjumlah 18 orang siswa yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa
perempuan.
Dari hasil penelitian yang dapat dilakukan pada setiap siklus, adanya peningkatan
aktifitas dan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas dan hasil
belajar secara klasikal. Dilihat dari siklus kesiklus, pada sikuls pertama persentase
aktivitas siswa mencapai 56 % dan hasil belajar siswa yang tuntas 33 %, pada siklus
kedua aktivitas siswa mencapai 63 % dan hasil belajar siswa yang tuntas 60 %, pada
siklus ketiga aktivitas siswa mencapai 83 % dan hasil belajar mencapai 100 %. Dalam
hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif TGT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dikelas IV SD NO 47/I Muara
Tembesi.
Disarankan kepada guru-guru agar dapat memberikan pemahaman atau petunjuk
yang jelas kepada siswa atau kelompok tentang langkah model pembalajaran yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa atau kelompok akan mudah
mengikuti proses pembelajara. Berikan motivasi yang secukupnya kepada siswa secara
individu atau kelompok dengan memberikan penghargaan dan model TGT ini dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Media Kartu Positif Negatif Model
Pembelajaran TGT, Pembelajaran Matematika.
PENDAHULUAN
.Konsep dipergunakan secara nasional diperuntukkan bagi siswa pada tahap
tingkat pendidikan yang berisikan pokok-pokok pembelajaran yang harus dikembangkan
lebih lanjut oleh sekolah masing-masing.
Di SD negeri 47/I Rantau Kapas Mudo, dalam pelaksanaan proses pembelajaran
pada mata pelajaran matematika siswa cenderung bersifat pasif hanya beberapa siswa
saja yang hanya turut aktif dalam proses pembelajaran semantara siswa yang lain hanya
mendengarkan dan menerima apa yang disampaikan guru dan ada juga beberapa siswa
yang tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan materi. Pada saat proses
pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran yang cocok, dalam
menjelaskan materi hanya sebagian siswa yang dapat mengerti apa yang mereka pelajari,
karena media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik minat siswa
untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat jelas pada saat guru
mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai materi pembelajaran, hanya sebagian
siswa yang hanya dapat menjawab pertanyaaan yang diberikan guru. Guru hanya
menjelaskan materi yang telah disiapkan dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin
dan proses pembelajaran mendominasi guru dibandingkan siswa. Sehingga kurangnya
aktivitas pembelajaran yang efektif yang melibatkan interaksi antara siswa dengan guru
dan siswa dengan siswa, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang relatife rendah.
Dari analisis dapat ditemukan penyebab belum optimalnya hasil belajar pada mata
pelajaran matematika dikelas IV SD Negeri 47/I Rantau Kapas Mudo khususnya materi
bilangan bulat antara lain: (1) siswa hanya menerima pelajaran yang disampaikan guru,
(2) kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (3) media yang digunakan
kurang menarik minat siswa untuk turut aktif, (4) kurang efektifnya model pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Dari masalah yang dijelaskan di atas, ada pun masalah yang ditetapkan peneliti
adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Sebagai gambaran tentang hal tersebut
dapat dilihat dari hasil belajar yang relatife rendah khususnya materi bilangan bulat, hasil
belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa masih dibawah KKM
sedangkan standar minimalnya yaitu 70 terlihat bahwa 18 orang siswa terdapat 12 orang
yang tidak mencapai KKM.
Dengan demikian tugas guru adalah sebagai dinamisator dan fasilitator dalam
proses pembelajaran di sekolah, baik penguasaan kelas, penguasaan materi, menarik
minat siswa untuk belajar, penguasaan metode dan model pembelajaran serta
meningkatkan aktivitas siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran matematika merupakan salah satu masalah pembelajaran di
Indonesia. Pada dasarnya, salah satu masalah yang dialami oleh sebagian besar guru
matematika adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini
disebabkan oleh pandangan-pandangan negatif siswa terhadap matematika yang sering
menghambat kemampuan komunikasi matematis mereka, sehingga aktivitas dalam
pembelajaran pun sangat kurang. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar salah
satu kemampuan yang harus dikuasai adalah materi bilangan bulat kemampuan itu harus
dikuasai siswa sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya. Guru pun
dalam menjelaskan materi terkadang hanya menjelaskan dengan menuliskan materi saja
di papan tulis.
Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV SD Negeri
47/I Rantau Kapas Mudo diperlukan upaya pengembangan dengan menggunakan media
pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk beraktivitas, salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa SD khususnya materi bilangan bulat
adalah dengan menggunakan media kartu positif negatif yang dapat membantu siswa
untuk memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat karena dengan
alat yang sederhana ini siswa dapat mempraktekkan langsung secara konkrit, serta
memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi khususnya
materi bilangan bulat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Setelah
mempelajari berbagai model pembelajaran yang memungkinkan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa seperti yang disebutkan diatas adalah dengan
menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)
sebagai strategi yang efektif.
Berdasarkan masalah diatas peneliti akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model Teams Game
Tournament.
Berdasarkan latar belakang sebagai mana yang telah diuraikan di atas, maka
dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti memilih judul “Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar siswa pada Materi Bilangan Bulat Menggunakan Media Kartu Positif
Negatif dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament di kelas
IV SD Negeri 47/I Muara Tembesi.”
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament di kelas IV SD Negeri 47/I Muara
Tembesi?”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 47/I Muara Tembesi untuk mata pelajaran
matematika pada materi bilangan bulat.
Pada penelitian tindakan kelas ini, prosedur penelitian meliputi empat komponen yaitu
perencananaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Adapun indikator yang diobservasi untuk aktivitas guru adalah:
Lembar Observasi Guru
No
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
Memberikan apersepsi.
Pemberian motivasi.
Menjelaskan tujaun pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran
Penjelasan atau petunjuk guru dalam mendemonstrasikan
penggunaan kartu positif negative.
Guru memberikan petunjuk mengenai pembelajaran
TGT.
1
6.
7.
Skor
2
3
4
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bimbingan guru dalam kelompok
Pemberian kuis atau pertanyaan yang diberikan guru
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Memberikan penghargaan kepada individu atau
kelompok.
Kemampuan mengevaluasi.
Menyimpulkan materi pembelajaran.
Umpan balik.
Menutup pembelajaran
Jumlah
Presentase
Pada lembar observasi guru di atas, skor yang diberikan pada setiap aspek
penilaian berdasarkan Kriteria yang telah ditentukan, hal tersebut dapat dilihat dihalaman
lampiran.
Jenis data Data kuantitatif, berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil
evaluasi siswa yang dilakukan diakhir siklus. Data kualitatif, berupa hasil observasi yang
diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan selama proses belajar yang menyangkut
aktivitas siswa.
Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
observasi dan tes hasil belajar siswa di kelas IV 47/I Muara Tembesi. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengunakan lembar observasi dan lembar tes. Observasi yang dilakukan
terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan tes diambil berupa tes
tertulis siswa yaitu evaluasi dan lembar kerja siswa dalam bentuk isian selama proses
pembelajaran dan diolah setelah selesai pertemuan.
HASIL PENELITIAN
Kegiatan penelitian ini diawali dengan kegiatan persiapan yang disiapkan oleh
penulis bersama guru kolaborator sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang
dirancang, setelah penerapan tindakan, hasil analisis digunakan untuk merevisi tindakan
berikutnya yang telah direncanakan peneliti bersama guru kolaborator.
Hasil Penelitian Siklus I
Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator
mempersiapkan berbagai hal yang meliputi :
1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa.
Standar kompetensi : menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
Kompetensi dasar : mengurutkan bilangan bulat
Indikator :
a. Mengenal bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari
b. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat
c. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
d. Membandingkan dua bilangan
e. Mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari yang terkecil ke yang terbesar
atau sebaliknya
Membuat scenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT.
Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT.
Menetapkan materi bahan ajar.
Membuat lembar kerja siswa (LKS).
Membuat instrument penilaian team dan kelompok.
Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir
siklus I perindividu untuk mengetahui respond an hasil unjuk kerja siswa pada
siklus I..
Membuat media pembelajaran kartu positif negatif.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksaan penerapan tindakan pada materi bilangan bulat dengan menggunakan
model pembelajaran Team Game Tournament sesuai dengan skenario pembelajaran
sebagai berikut :
Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus I meliputi :
a. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran yang telah dipelajari untuk
dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi
bilangan bulat terutama dalam kehidupan sehari-hari dimana jika mengalami kerugian
dilambangkan dengan bilangan bulat negatif dan jika mengalami keuntungan
dilambangkan dengan bilangan bulat positif.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a.
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu
positif
negatif.
b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang
anngota kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif
negatif dengan jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan secara acak
Elaborasi
a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau
mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama
sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat
diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa
menggunakan kartu positif negatif untuk menyelesaikan tugas bersama-sama
dalam kelompok, tugas guru ditahap ini adalah membimbing siswa apabila
mengalami kesulitan
b.
Guru melakukan game, game terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari
pelaksanaan kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negative.
c. Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan,
dan melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu
meja.
Konfirmasi
a. Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi
pelajaran kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi
diberi penghargaan berupa ucapan selamat dan tepuk tangan dari teman-teman.
Kegiatan Akhir
a. Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang
telah dipelajari.
b. Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
telah dipelajari guru mengadakan tanya jawab.
c. Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi
pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan tindak lanjut yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru
pada kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan
materi yang akan dipelajari, pada kegiatan ini tapi hanya beberapa siswa turut aktif dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan
motivasi yaitu menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan
materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab, selanjutnya guru melaksanakan
kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif
dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah
didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan
dilanjutkan dengan turnamen, siswa masih belum terbiasa melakukan game.
Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi
dalam menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa siswa aktif dalam mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR.
Hasil Observasi dan Evaluasi
a. Observasi
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru disiklus I
selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang
dilakukan guru adalah 67% dikatagorikan cukup.
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, terlihat aktivitas siswa belum
mencapai kriteria yang ingin dicapai. Dimana terlihat aktivitas siswa dalam hubungan
kerjasama dalam kelompok hanya mencapai 59%, aktif dalam menjawab pertanyaan
54%. Siswa yang mampu beraktivitas baru 57% dan siswa yang berani dalam game
turnamen yaitu 48%.Jadi total aktivitas siswa secara keseluruhan adalah 57 %
dikategorikan kurang.
b. Evaluasi
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat
penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat
dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel di dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar
dalam kategori cukup, kurang, sangat kurang atau tidak mencapai standar KKM, jika di
persentasekan hanya 33% siswa yang tuntas. Maka tindakan untuk masalah tersebut akan
dilaksanakan pada siklus II. Hasil skor yang diperoleh oleh masing-masing kelompok
dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus I, dapat dilihat perolehan skor belum
maksimal, dimana belum ada tim yanag bisa dijuluki super team dan great team.
Refleksi dan Revisi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi hasil belajar siswa
pada siklus I dengan menerapkan model TGT diperoleh beberapa kelemahan sebagai
berikut :
1. Siswa kurang memahami materi yang dijelaskan guru, maka perlu perbaikan
disiklus II dalam hal ini guru lebih memberikan penjelasan yang disertai dengan
penanaman konsep sebaik-baiknya.
2. Siswa belum beraktivitas dengan baik dalam berdiskusi, maka perlu perbaikab
disiklus II dalam hal ini guru lebih meningkatkan pengawasan pada setiap
kelompok agar siswa termotivasi untuk ikut serta dalam kelompok.
3. Siswa belum aktif dalam memberikan pertayaan atau merespon dalam belajar,
maka perlu perbaikan disiklus II dalam hal ini guru memberikan keleluasaan pada
siswa untuk mengajukan pertanyaan, dan membuat siswa belajar dengan rileks.
4. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan, serta perbaikan dalam game
turnamen maka perlu perbaikan disiklus II dalam hal ini guru lebih mengawasi
dalam game turnamen.
Hasil Penilaian Siklus II
Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Siklus II
direncanakan dan dipersiapkan lebih baik lagi dari siklus sebelumnya karena pada siklus
ini merupakan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih
baik lagi darisiklus sebelumnya .
Perencanaan
Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan Pada
tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan berbagai
hal yang meliputi :
1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa.
2. Membuat skenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT.
3. Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT.
4. Menetapkan materi bahan ajar.
5. Membuat lembar kerja siswa (LKS).
6. Membuat instrument penilaian team dan kelompok.
7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
8. Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir
siklus I perindividu untuk mengetahui respon dan hasil unjuk kerja siswa pada
siklus I..
9. Membuat media pembelajaran kartu positif negatif.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksaan penerapan tindakan pada materi bilangan bulat siklus II dengan
menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament, perbaikan dilakukan pada
kegitan inti sesuai dengan skenario pembelajaran sebagai berikut :
Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus II meliputi :
a. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran
yang telah dipelajari dan memberikan pertanyaan tantang materi bilangan bulat pada
minggu lalu untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada materi
menjumlahkan bilangan bulat..
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat yang
akan diperoleh siswa melalui pembelajaran matematika yaitu manjumlahkan bilangan
bulat siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maisalnya siswa disuruh
belanja oleh ibu ternyata harga barang yang dibelikan lebih kecil dibandingkan unag yang
diberikan ibu.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu positif negatif
guru lebih memberikan penjelasan yang disertai dengan penanaman konsep sebaikbaiknya.
b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang anngota
kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif negatif
dengan jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan menurut jenis kelamin.
Elaborasi
a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau
mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama
sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat
diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa
menggunakan kartu positif negative untuk menyelesaikan tugas bersama-sama dalam
kelompok, tugas guru ditahap ini adlah membimbing siswa apabila mengalami
kesulitan, guru lebih meningkatkan pengawasan pada setiap kelompok agar siswa termotivasi
untuk ikut serta dalam kelompok.
b. Guru melakukan game yang terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari pelaksanaan
kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negatif, guru memberikan
keleluasaan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan, dan membuat siswa belajar dengan
rileks.
c. Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan, dan
melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu meja.
Konfirmasi
Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran
kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi
penghargaan berupa alat tulis.
Kegiatan Akhir
a. Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang telah
dipelajari.
b. Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari guru mengadakan tanya jawab.
c. Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan pelaksanaan yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang dilakukan
adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru pada
kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan materi
yang akan dipelajari dan mengaitkannya dneagn kompetensi menjumlahkan bilangan
bulat, pada kegiatan ini sebagian besar siswa sudah turut aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan motivasi yaitu
menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari dan mengatakan bagi
siswa atau kelompok yang bagus akan mendapatkan hadiah, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan
materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab, selanjutnya guru melaksanakan
kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif
dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah
didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan
dilanjutkan dengan turnamen, siswa mulai terbiasa melakukan game.
Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi dalam
menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa mulai aktif dalam mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR.
Hasil Observasi dan Evaluasi
a. Observasi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru
disiklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase
aktivitas yang dilakukan guru adalah 85% dikatagorikan sangat baik.
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
Dari hasil observasi pada siklus II diatas, telihat aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa yang memahami materi sebanyak 72%. Siswa
yang menunjukan aktivitas dalam kelompok baru 69 %. Siswa yang melakukan
kerjasama dalam kelompok yaitu 67 %. Kemudian aktif dalam menjawab pertanyaan 69
%. Siswa yang mampu beraktivitas baru 59 % dan siswa yang berani dalam game
turnamen yaitu 63 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
disiklus II dikategorikan cukup.
b. Evaluasi
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat
penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat
dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil
belajar dalam kategori cukup, kurang, sangat kurang atau tidak mencapai standar KKM
sebanyak 6 orang, jika di persentasekan hanya 33 % siswa yang belum tuntas. Siswa yang
tuntas dapat dilihat peningkatannya pada siklus pertama. Dan akan ditingkatkan lagi pada
siklus ke III. Hasil skor perolehan oleh masing-masing kelompok dapat dilihat pada.
Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus II, dapat dilihat perolehan
skor tertinggi diperoleh oleh kelompok durian dengan perolehan skor rata-rata sebesar
47,5. Sedangkan skor terendah adalah kelompok rambutan dengan skor 40.
Refleksi dan Revisi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus II diperoleh beberapa kelemahan
sebagai berikut :
a. Beberapa siswa masih kurang memahami materi yang dijelaskan guru maka perlu
perbaikan disiklus III dalam hal ini guru lebih membuat penyampaian materi
sebaik-baik mungkin.
b. Beberapa siswa belum aktif memberikan pertanyaan atau tanggapan maka perlu
perbaikan disiklus III dalam hal ini guru memberikan pengawasan memberi
peluang untuk setiap siswa untuk bertanya tanpa ada paksaan.
c. Beberapa siswa belum aktif menjawab dan keberanian dalam game turnamen
belum maksimal, maka diperlukan perbaikan disiklus III dalam hal ini guru
memotivasi siswa dengan memberikan penjelasan bahwa di dalam game
turnamen akan diberikan hadiah bagi siswa yang mendapatkan poin / skor
tertinggi.
Hasil Penelitian Siklus III
Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II yang sebelumnya telah
dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan pada siklus II diperbaiki pada siklus III ini. Siklus
III direncanakan direncanakan lebih baik lagi dan semaksimal mungkin dari siklus
sebelumnya karena pada siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa yang lebih baik lagi dari siklus sebelumnya. Perencanaan pada siklus
III dengan melihat refleksi pada siklus II, sehingga dapat berjalan lebih baik lagi.
Penelitian siklus III dilakukan pada tanggal 8, 9 dan 10 November 2012 selama 6
jam pelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu : perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan analisis dan refleksi.
Pada tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan
berbagai hal yang meliputi :
1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa.
2. Membuat skenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT.
3. Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT
4. Menetapkan materi bahan ajar.
5. Membuat lembar kerja siswa (LKS).
6. Membuat instrument penilaian team dan kelompok.
7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
8. Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir siklus II
perindividu untuk mengetahui respond an hasil untuk kerja siswa pada siklus III.
9. Membuat media pembelajaran kartu positif negatif.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksaan penerapan tindakan pada siklus III materi bilangan bulat dengan
menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament sesuai dengan skenario
pembelajaran sebagai berikut :
Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus III meliputi :
a. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran
yang telah dipelajari untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat yang
akan diperoleh siswa melalui pembelajaran matematika yaitu manjumlahkan bilangan
bulat siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maisalnya siswa disuruh
belanja oleh ibu ternyata harga barang yang dibelikan lebih kecil dibandingkan unag yang
diberikan ibu.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu positif negatif.
b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang anngota
kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif negatif dengan
jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan prestasi.
Elaborasi
a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau
mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama
sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat
diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa
menggunakan kartu positif negative untuk menyelesaikan tugas bersama-sama dalam
kelompok, tugas guru ditahap ini adalah membimbing siswa apabila
mengalamikesulitan
b. Guru melakukan game yang terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari pelaksanaan
kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negatif.
Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan, dan
melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu meja.
Konfirmasi
Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi
pelajaran kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi
penghargaan berupa alat tulis dan piagam penghargaan.
Kegiatan Akhir
Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang telah
dipelajari.
Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari guru mengadakan tanya jawab.
Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi pembelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan pelaksanaan yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang dilakukan
adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru pada
kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan materi
yang akan dipelajari dan mengaitkannya dneagn kompetensi menjumlahkan bilangan
bulat, pada kegiatan ini sebagian besar siswa sudah turut aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan motivasi yaitu
menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari dan mengatakan bagi
siswa atau kelompok yang bagus akan mendapatkan hadiah, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan
materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab,selanjutnya guru melaksanakan
kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif
dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah
didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan
dilanjutkan dengan turnamen, siswa mulai terbiasa melakukan game.
Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi dalam
menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa mulai aktif dalam mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR
Hasil Observasi dan Evaluasi
a. Observasi
Hasil observasi pada siklus III, dapat disimpulkan pada tabel berikut ini :
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru disiklus I
selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang
dilakukan guru adalah 94% dikatagorikan sangat baik.
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
Dari hasil observasi pada siklus III diatas, telihat aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa yang memahami materi sebanyak 83%. Siswa
yang menunjukan aktivitas dalam kelompok baru 81 %. Siswa yang melakukan
kerjasama dalam kelompok yaitu 85 %. Kemudian aktif dalam menjawab pertanyaan 81
%. Siswa yang mampu beraktivitas baru 81 % dan siswa yang berani dalam game
turnamen yaitu 81 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
disiklus III.Dapat dilihat hampir seluruh siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik dari siklus sebelumnya.
b. Evaluasi
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat
penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat
dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil
belajar yang telah mencapai KKM dimana keberhasilan siswa lebih dari 70% siswa yang
tuntas. Pada siklus III ini jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang siswa, maka
disiklus III terjadi peningkatan dari siklus I sampai II.
Hasil perolehan skor masing-masing kelompok dapat dilihat pada :
Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus III, skor tertinggi diperoleh
oleh kelompok durian dengan perolehan skor rata-rata 47,5.
Refleksi dan Revisi
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan model pembelajaran TGT pada siklus III dapat dinyatakan berhasil.
Keberhasilan ini ditunjukkan oleh indicator sebagai berikut :
a. siswa merasa senang dan bersemangat selama proses belajar berlangsung dengan
diterapkannya model TGT.
b. Siswa merasa terbiasa dengan menggunakan model TGT.
c. Siswa lebih dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan
menggunakan media kartu positif negatif khususnya materi bilanagan bulat.
d. Tingkat aktivitas siswa didalam diskusi kelompok meningkat dengan kategori
baik.
e. Tingkat aktivitas siswa dalam berkompetisi didalam game turnamen juga
meningkat dengan melihat perolehan skor yang diraih siswa baik secara individu
atau secara kelompok.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam III siklus terlihat adanya
peningkatan baik aktivitas guru maupun aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pelaksanaan penelitian ini. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antar siklus dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel Rekapitulasi Aktivitas Guru dari Siklus I – III
No
Kegiatan
Rata- rata dalam pertemuan
I
II
III
1. Memberrikan apesepsi.
8
11
12
2. Pemberian motivasi.
8
9
12
3. Pemberian acuan.
9
9
12
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
9
12
12
5. Penggunaan media pembelajaran.
9
11
12
6. Pengelolaan kelas.
6
10
12
7. Persiapan guru dalam melakukan game
8
10
9
8. Bimbingan guru terhadap kelompok.
7
12
11
9. Pemberian kuis atau pertanyaan yang
7
9
12
diberikan guru sesuai dengan tujuan
pembelajaran
10. Memberikan penghargaan kepada
6
9
12
kelompok atau individu.
11. Menyimpulkan materi pembelajaran
9
12
11
12. Umpan balik.
9
9
11
13. Menutup pembelajaran
9
9
9
Persentase ketuntasan (%)
67 %
85 %
94 %
Kategori
Cukup
Sangat
Sangat
baik
baik
Dari tabel di atas berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I sampai ke siklus III
dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas guru dari siklus I sampai siklus
III.
Table Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa dari Siklus I –III
Rata-rata % Rata-rata %
Rata-rata %
hasil siklus
hasil siklus
No
Aspek yang diamati
hasil siklus I
II
III
1. Siswa yang memperhatikan
67
70
83
atau mendengarkan penjelasan
guru
2. Keaktifan siswa berdiskusi
60
69
83
dalam kelompok
3. Hubungan kerjasama dalam
56
65
85
kelompok
4. Aktif dalam menjawab
52
63
8
pertanyaan
5. Aktif memberikan pertanyaan
56
56
85
atau tanggapan
6. Keberanian siswa dalam game
56
54
81
turnamen
Jumlah
339
377
500
Rata – rata
57 %
66,5 %
82 %
Kategori
Kurang
Cukup
Sangat baik
Dari tabel di atas berdasrkan hasil pengamatan dari siklus I sampai siklus III dapat
dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus ke
III. Selanjutnya untuk melihat tingkat keberhasilan tindakan hasil belajar siklus I, II dan
III dapat dilihat pada tabel berikut :
Table Rekapitulasi Hasil Belajar adalah sebagai berikut :
Persentase
Jumlah
No
Siklus
Nilai
ketuntasan (%)
siswa
klasikal
1.
Siklus I
70 -100
6
33,3 %
2.
Siklus II
70 -100
12
67 %
3.
Siklus III
70 -100
18
100 %
Dari tabel di atas berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
pada pembelajaran bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kela IV SDN
NO 47/I Muara Tembesi.
Dari tabel diatas penelitian yang dilkukan selama tiga siklus ini dapat dilihat
terjadinya peningkatan antar siklus dan melakukan tindakan pada masing-masing siklus
sesuai temuan permasalahan pada setiap siklus serta sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang telah dipersiapkan.
Kendala-kendala yang ditemui pada siklus I adalah siswa yang kurang memahami
materi yang dijelaskan guru. Siswa belum beraktivitas dengan baik dalam kelompok.
Aktivitas siswa dalam game dan turnamen. Tindakan yang dilakukan untuk perbaikan
masalah yang ada pada siklus I yaitu dengan melakukan persiapan, strategi baru untuk
hasil belajar yang lebih efektif lagi pada siklus II, yaitu dengan melakukan setting pada
pembagian kelompok, menjelaskan materi secara efektif dengan menggunakan media
serta melibatkan siswa secara langsung, membuat suasana game lebih menyenangkan
lagi, perhatian lebih pada kelompok dan memberi motivasi kepada siswa dengan
membarikan hadiah atau penghargaan.
Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:23) proses aktivitas harus melibatatkan
seluruh psikopis peserta didik, baik jasmaniah maupun rohaniah sehingga akselerasi
perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan
dengan aspek kognitif maupun psikomotor dan aktivitas dalam belajar dapat memberi
nilai tambah..
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika
dengan model TGT dapat dipertahankan karena dapat meningkatka aktivitas dan hasil
belajar siswa, serta membuat siswa bersemangat untuk belajar mengingat didalam model
ini terdapat game, serta membantu siswa dalam memahami pelajaran. Yaitu guna
meningkatakn aktivitas dan hasil belajar siswa guru menerapkan model pembelajaran
TGT.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
team game tournament perlu persiapan yang matang yaitu guru mempersiapkan tandatanda meja kelompok, guru harus mempersiapakan strategi pelaksanaan game yang akan
dilaksanakan serta dilanjuti pada turnamen, serta pembagian kelompok yang heterogen
serta mempersiapkan soal-soal game yang akan dijawab siswa dalam berjalannya game,
dan format penskoran individu dan kelompok yang dilakukan secara teliti mungkin tidak
akan merugikan siswa lain, dan guru juga harus mempersisapkan hadiah untuk pemenang
baik individu atau pun kelompok.
Dari hasil observasi kegiatan siswa antar sisklus terjadi peningkatan aktivitas dan
hasil belajar, dapat dilihat pada siklus I hanya dengan persentase 56% dengan kategori
cukup, dan hasil belajarnya dengan persentase 33% dengan kategori kurang, pada siklus
II meningkat dengan persentase 63% dengan kategori sangat cukup dan hasil belajar
dengan persentase 50% dengan kategori sangat cukup, pada siklus III dimana persentase
aktivitas siswa 83% dengan kategori sangat baik dan hasil belajar siswa dengan
persentase 100% dengan katergori sangat baik. Dari peningkatan-peningkatan aktivitas
dan hasil belajar tersebut dapat dilihat yaitu rentnang antara siklus I – II yaitu terjadi
peningkatan.
Telah terbukti bahwa model pembelajaran koopeatif tipe team games tournament
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
pokok bahasan bilangan bulat maka penulis menyarankan sebagai berikut :
a. Guru-guru disekolah dapat menggunakan kartu positif negatif khususnya materi
bilangan bulat, dengan harus memperhatikan pembagian kartu bilangan didalam
kelompok mendapatkan kartu dalam jumlah yang sama, serta menggunakan model
pembelajaran TGT karena dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
b. Sekolah dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Aqib, Zainal, 2010. Profesionslisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Intan
Cendikia.
BSPN, 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta :
Depdiknas.
Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta.
Hudoyo, Herman, 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Isjoni, 2010. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta
Mainar, 2010. Skripsi. Jambi : Universitas Jambi.
Slavin, Robert, 2005. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung:
Penerbit Nusa Media.
Sumiati dan Asra, 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima.
Download