Surat 3 Yohanes (Bagian 40) Sunday, January 15, 2017 3 Yoh. 1:9-10 1:9 Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.1:10 Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat. - - ▫ ▫ ▫ ▫ Pengertian berpegang kepada Firman Kehidupan bukan hanya sekedar kita ke gereja yang di dalamnya menyampaikan Firman Pengajaran, tetapi dari Firman Pengajaran yang kita dengar itu kita turut, kita pegang, dan kita lakukan. Orang yang hidupnya berpegang kepada Firman Hidup adalah orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus. Dia tinggal di dalam Firman Allah dan Firman Allah tinggal di dalamnya. Dia menjadi kehidupan yang hampa, seperti uap, sehingga iblis tidak bisa menjamah kehidupannya. Bintang hanya bisa bertahan jika dia berpegang kepada Firman Kehidupan. Jika Firman Pengajaran kita lepaskan, maka ekor ular sudah bersiap dan dengan leluasa akan menyeret bintang, dan gugur. Bintang mana yang bisa diseret dan gugur? Bintang yang tidak lagi berpegang pada Firman Kehidupan. Begitu Firman Pengajaran dilepaskan, maka dengan cepat ekor ular naga menyeret dan melemparkannya ke atas bumi (menjadi serupa dengan dunia -- Wah.12:3-4). Gereja yang menjadi sama dengan dunia, akan menerima aliran yang deras dari mulut naga (Wah.12:16). Sekarang kita bisa melihat, betapa banyak gereja yang hidup dalam ambisi (api dunia). Berambisi memiliki jemaat yang banyak, memiliki harta yang banyak, memiliki pengetahuan yang banyak, dengan jalan melepaskan diri Firman Pengajaran. Lepas dari Firman Pengajaran = menjadi serupa dengan dunia. Bisa saja mereka menerima apa yang mereka inginkan, sehingga tidak heran jika gereja semacam ini bersuasanakan dunia, sebab mereka sudah menjadi korban dari ekor naga. Mereka bagaikan bintang yang dilemparkan ke atas bumi dan menjadi serupa dengan dunia. Ekor naga berbicara tentang pengajaran sesat (Yes. 9:13-15) dan dibawa oleh pemimpin yang sesat. Dan mereka yang dipimpin oleh pemimpin yang menyesatkan, akan menjadi kacau. Nikahnya kacau, ibadahnya kacau, pelayanannya kacau, sebab mereka tidak berpegang kepada Firman Pengajaran. 1 - Diotrefes adalah gambaran dari seorang bintang (sempat dipanggil dan dipilih) yang gugur. Kegugurannya disebabkan oleh adanya roh keinginan (ambisi). Firman Allah mencatat bahwa Diotrefes ‘ingin menjadi orang terkemuka’. Roh keinginan – ambisi inilah yang membuat dia menjadi kehidupan yang tidak berpegang atau melepaskan pegangannya dari Firman Kehidupan. Sementara rasul Yohanes datang dengan Firman Kehidupan, Diotrefes tidak mau mengakui, baik rasul Yohanes sebagai hamba Allah maupun berita Firman yang dibawa oleh rasul Yohanes. Diotrefes melepaskan dirinya, baik dari rasul Yohanes maupun dari Firman Kehidupan (lepas dari penggembalaan). Melepaskan diri dari Firman Pengajaran merupakan suatu kesalahan dan kelemahan yang luar biasa. Lebih dari penyakit atau guncangan ekonomi. Bahkan di kesempatan lain, iblis hendak menggoda dengan segala sesuatu (harta benda, kedudukan, percintaan, kesehatan) supaya kita melepaskan diri dari Firman Pengajaran. Jangan lengah, sebab iblis melihat apa yang kita pegang. Jika dia melihat kita berpegang kepada Firman Kehidupan, iblis tahu bahwa kita dalam keadaan kuat. Jika yang kita pegang bukan Firman Allah, iblis mudah menang. Itu sebabnya, dengan segala cara iblis menggoda supaya kita jangan sampai berpegang kepada Firman Allah. Page - Mereka diseret, jatuh, dan kacau. Dalam hal ini, kita harus sangat waspada. Diotrefes sendiri sudah jatuh, dan dia berusaha untuk menjatuhkanMalah ia melarang orang-orang yang mau menerima saudarasaudara itu, dan ia menyuruh orang-orang itu keluar dari jemaat! (ayat 10, BIS) Firman Allah ▫ Satu hal yang harus kita perhatikan: jika Firman Pengajaran sempat disampaikan kepada kita, terlebih jika Firman itu sempat dibukakan rahasianya, maka Firman Allah akan memiliki 2 sisi yang bertentangan, baik dari sifat pemberitaan Firman itu sendiri maupun dampak yang ditimbulkan. ▫ Jika kita baca injil Matius bagian terakhir, tepatnya Mat. 28:11-20, pemberitaan tentang Yesus (Firman) di akhir zaman akan terjadi dalam 2 sisi yang bertentangan. Satu sisi mengatakan bahwa Yesus tidak bangkit (ayat 13), tetapi pada sisi yang lain mengatakan Yesus telah bangkit dan bahkan ada perintah: pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ……. ▫ ▫ ▫ ▫ Yang menjadi sasaran dari kedua macam berita itu adalah sidang jemaat. Pemberitaan tentang ‘kematian dan kebangkitan’ terjadi dalam sidang jemaat, dan beritanya diterima. Tetapi di dalam sidang jemaat juga banyak yang menolak berita tentang ‘kematian dan kebangkitan’ Yesus. Sebagus apapun berita yang disampaikan, tetapi jika mereka menolak ‘berita salib’ atau ‘berita perobekan daging’, maka berita itu adalah ‘berita dusta’ yang dihembuskan oleh pikiran dan rekayasa manusia. Penyebabnya adalah uang (senjata antikris), roh keinginan. Jika ‘berita salib’ ditiadakan dalam sidang jemaat, hal itu pasti disebabkan oleh karena ‘keinginan’, terutama keinginan akan ‘uang’ (seperti yang dikerjakan oleh imam-imam kepala). Jika berita salib dikaburkan, maka bisa dipastikan kebangkitan juga kabur. Itu sebabnya di dalam setiap ibadah, hendaknya ibadah kita dipengaruhi oleh kuasa Roh Kudus, supaya ibadah kita berada pada sisi yang benar, yaitu menerima kuasa. Baik kuasa kematian Yesus yang mengalahkan setan dan mampu mengampuni dosa-dosa kita, maupun kuasa kebangkitan yang memberikan kita hidup, dalam kebenaran dan kesucian. Jika kita perhatikan dalam Injil (khususnya Injil Yohanes), setiap Firman Allah yang disampaikan kepada sidang jemaat, akan terjadi 2 sisi: sisi yang pertama adalah ‘menerima’ (menempatkan Firman Allah sebagai Kepala) dan sisi yang kedua adalah ‘menolak’ (menganggap Allah sebagai pendusta -1 Yoh. 5:10). Jika di hari-hari ini kita sempat menerima Firman yang dibukakan rahasianya, jangan sampai kita berada pada posisi yang ‘menolak’ dan tidak menerima perkataan Firman Allah, sebab bagi orang yang menolak, maka pada saatnya Firman Allah akan berdiri sebagai hakim yang menghakimi. Saat Firman Allah dibukakan, sebaiknya kita berada pada posisi ‘menerima’, sebab bagi yang menerima Firman yang dibukakan, Firman akan bekerja untuk membenarkan, menyucikan, bahkan menyempurnakan (sekalipun Firman Allah itu bagaikan nyala api siksaan). Sekarang pilihan ada pada kita, apakah kita mau ‘dihakimi’ oleh Firman atau ‘disucikan’ oleh Firman? Jika kita menolak Firman yang dibukakan, DIA akan menghakimi. Tetapi jika kita menerima, DIA akan menyucikan. Yoh. 12:47-48 Firman Allah menghakimi Mendengar Perkataan-Ku = Mendengar Pengajaran-Ku. Kata ‘perkataan-Ku atau ajaran-Ku’(BIS) berarti Firman Allah yang dikatakan atau yang diajarkan atau yang dibukakan oleh Yesus. Jika Firman yang dibukakan tidak kita dengar, maka pada saat itu sebenarnya kita sudah berada di bawah kuasa penghakiman. Page - 2 12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. - - ▫ ▫ Tanda kita mendengar dan menerima Firman adalah melakukan (melakukan Firman Allah = mengerti Firman Allah, mengenal Firman Allah, dan menerima kemerdekaan). Jadi, jika kita diijinkan untuk mendengar dan menerima Firman yang dibukakan, Tuhan ingin supaya kita meningkat dengan melakukan Firman Allah. Tidak melakukan berarti tidak menerima (tidak mengerti), dan orang semacam ini akan dihakimi. Jadi, jika Firman Allah sudah dibukakan kemudian ada yang menolak dengan alasan apapun, maka alasan itu tidak dapat menghalangi penghakiman Tuhan di akhir zaman. Sebelum kita ‘melakukan’ Firman, kita terlebih dahulu harus ‘mendengar’. Mendengar apa? Mendengar Firman Allah yang diajarkan, Firman Allah yang dibukakan. Menghadapi Firman Pengajaran atau Firman yang dibukakan, memang banyak yang akan berguguran. Saat Yesus membukakan arti dari roti hidup – banyak yang gugur (Yoh.6). Mengapa? Sebab Firman Pengajaran adalah Firman yang bersifat ‘menyucikan’, Firman yang mengoperasi segala penyakit yang ada pada daging. Firman bekerja bagaikan pedang tajam bermata dua. Bagi daging, Firman Pengajaran ini keras, menyakitkan, menyinggung perasaan, melukai (baca: Yoh. 6:61, offend = menyakitkan, melukai, menyinggung). ▫ Jika kita sudah menolak, maka kita pasti tidak melakukan, dan itu artinya sekali waktu kita akan berhadapan dengn DIA sebagai HAKIM yang Maha Adil. Perhatikan kalimat terakhir dari ayat di atas: jika Yesus datang dengan Firman-Nya, berarti DIA ingin menyelamatkan, bahkan menyucikan. Yoh. 15:3 Firman Allah menyucikan 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 15:3 Kamu ini memang suci oleh karena perkataan yang sudah Kukatakan kepadamu.(Ej. Lama) 15:3 Kalian sudah bersih karena ajaran yang Kuberikan kepadamu. (B.I.S) - Keras Hati ▫ Ada banyak manifestasi dari keras hati (tetap pada kebenaran diri sendiri yang salah) , salah satunya adalah gampang tersandung, gampang kecewa, dan gampang tersinggung. Wujud keras hati tidak hanya mempertahankan pendirian sendiri, tetapi gampang tersinggung – kecewa, itu juga merupakan gejala dari keras hati. ▫ Dalam Yoh. 13:7, Petrus dijamah oleh Tuhan, Petrus tidak mempertahankan diri untuk menolak Tuhan, tetapi setelah Yesus berbicara dengan Firman yang jelas, Petrus kemudian melakukan, sekalipun dia tidak tahu apa yang dilakukan. ▫ "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Petrus meronta saat menerima pelayanan Tuhan. Ingat: terima saja perbuatan Firman Allah, Firman Allah yang akan membuat kita menjadi mengerti. Memang ada alasan yang tepat untuk menolak, tetapi jika alasan itu mengakibatkan suatu penolakan, maka hal itu tidak dikenan Tuhan. ▫ Tuhan mau supaya kita mendengar dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Alasan Petrus masuk akal, sebagai seorang murid, dia menolak untuk dibasuh oleh gurunya. Pikiran dan Perasaan 3 - Firman yang Kukatakan adalah Firman yang dibukakan. Jika Firman yang dibukakan kita terima, maka Firman akan menyucikan. Jadi, sidang jemaat akan menjadi suci atau bersih jika sidang jemaat menerima Firman Pengajaran yang dibukakan rahasianya (bukan Firman yang tertutup). Dalam pemberitaan Firman, dua sisi ini terjadi, seperti yang terjadi pada Surat 3 Yohanes. Gayus dan Demetrius menerima, tetapi Diotrefes menolak. Sebagai gembala, tentunya saya merindu dan berdoa, apapun bentuk Firman yang disampaikan, entah itu menyatakan dosa – menegor – menasihati, kita bisa memandang bahwa itu bentuk kemurahan yang harus kita terima. Petrus adalah seorang yang keras hati. Dalam banyak hal, Petrus cepat berbicara dan cepat bertindak, tetapi apa yang dikerjakan lebih banyak salahnya. Sampai sekali waktu Tuhan katakan: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, Sampai sejauh itu, Petrus tidak sakit hati dan tidak tersinggung, tetapi Petrus tetap menurut. Page - ▫ Petrus ini masuk akal dan sangat manusiawi, tetapi itu bukan pikiran dan perasaan yang ada pada Yesus, seperti yang ada pada Mat. 16:23, Yesus punya ‘pikiran dan perasaan’, dan pada pikirian dan perasaan Yesus itulah kita harus menempatkan pikiran dan perasaan kita, supaya kita bisa bersama DIA di dalam pembentukan Tubuh Kristus. Diotrefes ▫ Kehidupan Diotrefes adalah gambaran kehidupan yang dirusak oleh keinginan. Seperti yang kita ketahui, bahwa dalam keinginan ada dua macam roh, yaitu roh jahat dan roh najis. Kehidupan yang dikuasai oleh keinginan akan menjadi tempat tinggal roh-roh jahat dan tempat persembunyian roh najis. ▫ Jenis kehidupan yang dimiliki oleh Diotrefes tidak bisa masuk menjadi bagian dalam Tubuh Kristus, tetapi kehidupan semacam ini hanya mengarah kepada tubuh yang lain, yaitu Babel besar – pelacur besar. Babel mengejar keinginan lebih dari keselamatan, hidup menjadi seteru salib (Mat. 16:24-26). Wah. 17:1 17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. - - - - - Babel disebut ‘pelacur besar’, suatu kehidupan yang rusak. Jika dia seorang suami atau istri, dia pasti bukan suami atau istri yang setia. Jika dia seorang anak, dia pasti bukan anak yang taat kepada orang tuanya. Jika dia seorang hamba, dia pasti bukan hamba yang setia dan baik. Yang jelas, kehidupan pelacur adalah kehidupan yang tidak setia, tidak taat, tidak dengar-dengaran.Hal semacam ini akan dan bahkan sudah terjadi di akhir zaman. Hal ini nanti merupakan sistem di mana setan menjatuhkan anak-anak Tuhan atau sidang jemaat. Perhatikan: sidang jemaat tidak bisa dikalahkan dengan kekerasan atau senjata modern apapun. Sejarah sudah membuktikan, bagaimana gereja Tuhan tumbuh dari zaman ke zaman, bahkan sampai hari ini, semakin besar. Gereja Tuhan akan binasa, jika gereja Tuhan melepaskan diri dari Firman Pengajaran, jika gereja Tuhan ‘tidak setia’ kepada suami gereja, itulah Yesus Kristus. Gereja Tuhan akan digoda untuk tidak setia. Jika gereja tidak setia, di sini adalah titik kekalahan dari anak-anak Tuhan. Sistem ini yang akan dipakai untuk mengalahkan anak-anak Tuhan. Dan sistem ini adalah sistem yang akan dipakai oleh iblis, dan gereja Tuhan benar-benar akan dikalahkan. Di hari-hari itu, gereja Tuhan akan meningalkan kebenaran yang sejati, dan mulai mengikuti perkara-perkara yang tidak benar (di luar ketentuan Kebenaran Firman Allah). Wah. 17:5 Nama “Babel Besar” 17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi." - Allah datang ke dunia dengan membawa nama, itulah nama Yesus. Dalam perkembangannya, kita tahu bahwa gereja Tuhan akan dimeteraikan dengan nama Yesus dan nama Allah (baik bagi bangsa Israel maupun bangsa kafir yang percaya Yesus -- Wah. 14:1-5). Gereja Palsu 4 - Gereja Tuhan akan menerima NAMA itu dan akan ditampilkan di bukit Sion. Gereja yang menerima nama Yesus dan nama Bapa adalah gereja yang tidak mencemarkan diri, murni seperti perawan, mengikuti ke mana saja Anak Domba itu pergi – sulung, tidak ada dusta, dan tidak bercacat cela (Wah. 14:5). Mengikuti ke mana saja Anak Domba Allah = menjadi sulung (ada nyanyian baru). Dalam ayat ini, kita bisa melihat bahwa selain Nama Yesus dan Nama Bapa, masih ada ‘nama lain’, yaitu nama ‘Babel Besar’. Bagi orang yang tidak setia kepada Firman Pengajaran Kristus, yang ada (disediakan) adalah nama Babel Besar. Page - ▫ ▫ ▫ ▫ Jadi jelas, pada Wah. 17:1 yang disebut ‘pelacur besar’ adalah orang-orang yang ‘tidak setia’ kepada Firman Pengajaran Kristus. Mereka menjadi satu kesatuan untuk menjadi pemberontak-pemberontak. Di sana nama Yesus sudah tidak lagi kelihatan pada mereka, yang ada hanya ‘Babel Besar’. Tadinya mereka adalah anak-anak Tuhan seperti Diotrefes (orang-orang Kristen), tetapi mereka kehilangan Nama itu. Mereka menerima nama lain, yaitu Babel Besar. Babel berarti suatu gereja yang palsu, dan golongan ini akan menjadi besar dan banyak. Ingat: sama seperti Diotrefes, dia tidak sendiri, tetapi dia mempengaruhi dan mengajak bahkan juga ada suatu ancaman (ancaman mungkin tidak terang-terangan, tetapi berupa ikatan) untuk dikucilkan. Gereja semacam ini akan memberitakan Kristus, Roh, dan Injil yang palsu. Gereja Tuhan yang tidak setia akan menerima saja dan tidak ada roh perlawanan (2 Kor. 11:1-6). Saat itu kondisi gereja benar-benar tidak ada kuasa untuk melawan. Sementara pengajaran-pengajaran palsu memang diarahkan kepada gereja Tuhan, terutama pada para gembala dan hamba-hamba Tuhan. Dalam Yer. 23:32-33 disebutkan bahwa yang menjadi keprihatinan Tuhan justru keberadaan hambahamba Tuhan. Hamba Tuhan atau Gembala, jika tidak memiliki pegangan Pengajaran Firman Allah, pasti kena dan menjadi korban. Mereka akan menerima pengajaran-pengajaran sesat apa saja, asal keinginannya tercapai. Pengajaran itu dikonsumsi begitu saja oleh sidang jemaat, dan sidang jemaat diracuni untuk menjadi pribadi yang tidak lagi setia kepada Firman Allah. Inilah Babel Besar, ia akan menyatu dengan kelompok dunia. Kelompok politik, cendekiawan, ekonom, dan lain sebagainya, untuk melawan gereja yang benar. Tetapi saatnya, Tuhan akan datang untuk menyelamatkan kita dan mengalahkan semua itu. BABEL - Dalam Babel ada kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak setia kepada Tuhan. Itulah sebabnya, saya sebagai hamba Tuhan akan merasa sedih jika melihat anak-anak Tuhan mulai menjauhi Firman Allah yang murni, dengan berbagai macam alasan. Menjauhi Firman Allah berarti datang kepada permasalahan yang lebih besar dan bertemu dengan Babel. Wah. 17:14 Dipanggil – Dipilih – Setia – Dimuliakan 17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." - - Anak-anak Tuhan yang dipangggil, dipilih, dan setia, inilah yang akan menang. Dalam Rom. 8, orang yang dipanggil dan dipilih adalah orang yang ‘mengerti’ Rencana Allah dalam penggilannya, sebab Tuhan memanggil kita bukan tanpa rencana. Jika kita sudah dipanggil untuk menjadi orang percaya dan berhenti sampai dengan percaya saja, berarti kita terima panggilan itu dengan tidak tepat. Kita harus mengerti tujuan Allah memanggil kita. Jika kita mengerti, kita akan disebut orang yang TERPILIH dan SETIA. Rom. 8:28 - Sebenarnya Diotrefes adalah orang yang dipanggil dan pilih oleh Tuhan, tetapi dia tidak mengerti arti panggilan dan pilihan. Jika tidak mengerti, pasti tidak setia pada panggilan dan pilihan Tuhan. Hal ini terbukti dengan bagaimana Diotrefes bekerja tidak bersama dengan Tuhan, tetapi dengan ‘keinginan’. Orang yang bekerja dengan keinginan, pasti bekerja tanpa Tuhan. Orang yang mengerti panggilan dan pilihan Tuhan, seperti Gayus dan Demetrius, dia tidak akan bekerja sendiri, apalagi bekerja dengan dikuasai oleh keinginan, tetapi dia akan bekerja bersama Allah. Allah yang menjadi Kepala dalam setiap pekerjaan. Page - 5 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. - - Dalam Surat Roma pasal 8 kita temukan dasar-dasar pengikutan kita kepada DIA, yang nanti memumcak sampai pada Wah. 17:14. Tuhan memanggil seseorang dengan ‘tujuan’, ada ‘rencana’ dibalik pemanggilan-Nya. Bukan secara kebetulan Tuhan memanggil kita. Tuhan tidak pernah bekerja secara ‘kebetulan’, tetapi DIA bekerja dengan ‘rencana’. Oleh sebab itu, kita harus tahu rencana atas pemanggilan kita. Allah itu benar, kudus, dan sempurna, maka rencana Tuhan atas kita itu pasti benar kudus sempurna. Rom. 8:29-30 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. - - Jadi, Tuhan sudah menentukan (bukan kebetulan). Tuhan sudah menaruh rencana kepada orang yang ditentukan. Jika kita dipanggil Tuhan, jangan ragu-ragu. Sebab kita dipanggil sesuai dengan rencana Allah. Dalam 1 Pet. 1:19-20, istilah ‘dipanggil’ berarti‘dibeli’. Dalam Yoh. 15:16, Yesus sendiri mengatakan bahwa setiap orang dipilih, memiliki ketetapan dari Allah. Ketetapan Allah inilah yang harus kita mengerti, untuk kita pegang dengan setia, supaya kita bisa menghasilkan buah yang tetap (hidup kekal) – menjadi sulung. 8:30 Mulané wong sing wis padha disengker kuwi uga sing padha ditimbali, lan sing padha ditimbali kuwi sing ditunggilaké, karo sarirané. Lan wong sing padha ditunggilaké kuwi sing padha diparingi panduman kamulyané Sang Rama. - - - - Disengker artinya dipingit – disimpan secara khusus (inilah hasil pilihan dari orang-orang yang sudah dipanggil). Setelah dipanggil, ada proses yang Tuhan kerjakan, yaitu dibenarkan atau diperbaiki supaya bisa dipersekutukan dengan DIA. Kita orang yang rusak ini, dipanggil untuk kemudian diperbaiki. Supaya apa? Supaya layak melayani Tuhan dengan segala Rencana-Nya, bahkan pada saatnya akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan. Camkan: Jika kita pikir dengan jujur, sebenarnya kita adalah sisa-sisa dari setan. Setan sudah menyeret, memakan, mempergunakan, merusak, mengotori, mencabik-cabik hidup kita. Dari sisa-sisa itu, Tuhan ambil (beli – panggil) untuk diperbaiki, supaya menjadi umat-Nya. Untuk apa diperbaiki? Untuk melayani DIA, dengan segala rencana-Nya. Jika kita setia dengan rencanaNya, maka kita dipermuliakan, kita akan manunggal dengan Kristus. Saya harap, kita berada di sana, yaitu dipermuliakan. Inilah yang dimaksud di Wah. 17:14 Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Sekarang kita lihat apa yang ada di tangan setan Wah. 17:15-16 Di tangan setan - - Yang ada pada tangan setan adalah ‘pelacur besar’. Pelacur ini tadinya digoda-goda dan dirayu-rayu. Dalam hal ini, setan tampil tidak dengan penampilan yang menakutkan, tetapi menggiurkan dan meyakinkan, bagaikan malaikat terang. Dalam Wah. 17:3, bisa kita lihat bagaimana binatang ini memberi diri untuk ditunggangi. Tetapi sekali waktu, setan akan berbalik. Yang tadinya digoda-goda atau dimanja, apa yang diminta pelacur ini diberikan. Tetapi setelah ikut, pada akhirnya dibenci, diterlantarkan, semua yang pernah diberikan diambil kembali, kemudian dimakan (dibunuh - dipenggal-penggal) dan sisanya dibakar habis dengan api. Inilah akhir riwayat Babel – Pelacur Besar, kehidupan yang tidak setia kepada Firman Allah. Page - 6 17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.