Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com [email protected] PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Rekreasi ke Pantai Jerman - Tuban Minggu 6 September 2015 Misa Kaul Kekal Bruder Martin Lada, MGL Bruder pertama dari paroki Fransikus Xaverius Kuta Rm Vincent Widi, MGL (Romo pertama dari Paroki FX) memberikan selamat kepada Bruder Martin Lada MGL (Bruder pertama dari Paroki FX) Doa Taize Rabu 16 Sept 2015 Doa Taize dan Kontemplatif diadakan setiap Rabu ke - 3 di Gereja FX Pelayanan Koor di Gereja FX Minggu 20 Sept 2015 Ulang Tahun DOJCC Bali ke - 11 13 September 2015 Ulang Tahun DOJCC Bali ke - 11 13 September 2015 Ulang Tahun DOJCC Bali ke - 11 13 September 2015 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Bro Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Syalooomm..... Senang kita bisa berjumpa lagi di bulan Oktober tahun 2015. Tak terasa ya 2 bulan lagi kita akan memasuki akhir tahun 2015. Bulan Okober dikenal sebagai bulan Rosario dalam Gereja Katolik. Penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa yang terjadi 3 abad sebelumnya, yaitu ketika terjadi pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen. Terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian juga, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Mari kita belajar setia seperti Bunda Maria. Semoga Tuhan memberkati kita semua God Bless Nathasa Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Siapa mau jadi yang Terbesar? Mat 18:3 Kamis 1 Oktober 2015 Pesta St. Teresia dr Kanak-kanak Yesus “Aku berkata kepadamu, Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12. menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak atau: Yes. 66:10-14b atau akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 1Kor. 12:31-13:13; Mat. 18:1-4 Suatu hari saya sedang berjalan disebuah pusat perbelanjaan. Saat saya sedang asik menikmati es krim, ada sekelompok anak kecil berlarian menghampiri saya. Salah satu dari mereka berkata, ‘Kak, kami dari St. John School. Mau nanya sedikit boleh?’. Sayapun mengiyakan. Ternyata yang ingin ditanyakan sangat sederhana, mengapa saya makan es krim tersebut. Jawaban sayapun sederhana, ’ya karena pengen saja’. Tanpa protes atau merasa jawaban saya kurang memuaskan, mereka pun dengan semangat berkata, ’Oh, begitu ya? Oke deh, terima kasih Kak’. Kemudian berlalu. Hari ini dalam injil Matius 18:1-4, murid-murid Yesus penasaran tentang siapa yang terbesar dalam kerajaan Surga. Ternyata menurut Yesus, anak-anak kecillah yang terbesar didalamnya. Mengapa anak-anak? Mengapa tidak orang dewasa yang banyak berbuat baik, yang rajin pelayanan? Yesus mau menekankan bahwa untuk dapat masuk kedalam kerajaan surga, kita hanya cukup berpasrah dan percaya seperti anak kecil. Kita tidak perlu kuatir dengan hidup kita, besok hendak makan apa, bagimana pekerjaan kita besok, kehidupan keluarga kita, apa saja. Yesus mau kita tahu bahwa apapun yang sudah Bapa sediakan untuk kita, semuanya itu baik, karena Dia lebih mengenal kita, Dia tahu yang kita butuhkan. Bertepatan dengan hari ini, kita memperingati Santa Theresia dari KanakKanak Yesus. Semasa hidupnya, St. Theresia mengajarkan tentang ‘Jalan Kecil’, yaitu jalan cinta kasih dan kepercayaan dalam hubungan manusia dengan Allah sebagai Bapa, yang mana tidak lain adalah hidup dalam kepercayaan dan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah, seperti seorang anak kecil mengharapkan segalanya dari orang tuanya. Mari mengisi hari ini dengan percaya dan berserah padaNya. Belajar dari anak kecil dan St. Theresia bahwa tidak perlu melakukan hal besar dan menjadi besar untuk bisa berada bersamaNya disana. Namun melalui tindakan konkrit yang penuh kasih selalu berharap padaNya. God bless you, Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Mari Bermazmur Jumat 2 Oktober 2015 Mzm 91:4 Dengan kepak-Nya Ia akan melindungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaaNya ialah perisai dan pagar tembok. Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung Kel. 23:20-23a; Mzm. 91:1-2,3-4,5-6,10-11; Mat. 18:1-5,10. Mazmur ini adalah salah satu mazmur kecintaan saya. Judulnya “Dalam Lindungan Allah”. Mazmur ini pernah membawa penghiburan serta kekuatan bagi saya. Di sana diterakan bahwa walau seribu orang rebah di sisiku, dan sepuluh ribu di sebelah kananku, itu tidak akan menimpaku. Masa itu adalah masa yang tidak mudah. Saya merasa tertekan namun saya tidak memahami akar permasalahannya. Hampir setiap malam saya tidak bisa tidur. Mata saya terpejam tapi saya tidak tertidur. Saya berpindah tempat tinggal sampai empat kali dalam beberapa bulan. Kadang dalam dua hari saya hanya tidur dua tiga jam. Terkadang di kantor, saya harus ke toilet hanya untuk sejenak memejamkan mata karena saya sangat lelah. Saya minum kopi beberapa gelas meskipun saya sakit mag. Malam-malam itu di musim penghujan, atap kamar tidur dari jerami juga bocor dan dan seekor tokek “menjajah” kamar tidur saya. Saya akhirnya tidur beralas matras di lantai ruang tamu untuk waktu yang lama. Dalam keadaan seperti itu bermalam malam, saya menyalakan lilin dan mendaraskan mazmur. Saya berdoa memohon perkenanan Tuhan – bisa keluar dari situasi ini untuk dapat bekerja dengan baik demi hidup saya dan keluarga. Malam-malam itu melelahkan dengan masa depan yang tidak jelas. Mazmur itu telah menuntun saya melewatinya. Setiap kita memiliki pergulatan kita sendiri. Kadang hidup tidak dapat kita pahami, dan kita terlalu lelah untuk dapat berdoa. Di saat itu cobalah mendaraskan mazmur sambil menantikan perkenananNya. Permasalahan mungkin akan tetap sama, kita mungkin masih juga menghadapinya sendirian, tapi manakala hati kita dilembutkan, kita dapat melihat semuanya dengan cara pandang yang lain, karena ada damai di hati kita. “ Jika aku terbang dengan sayap fajar dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tanganMu menuntun aku dan tangan kananMu memegang aku” Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Berbahagia karena Mengenal Kristus Bar. 4:5-12, 27-29; Mzm. 69:33-37; Luk. 10:17-24 Sabtu 3 Oktober 2015 Lukas 10:23, “Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada muri-muridNya dan berkata, ‘Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.’” Sewaktu di Sekolah dasar, ada satu acara ilmu pengetahuan yang bisa membuat saya menonton sampai terkagum-kagum, yakni acara ‘Geography’. Acara itu menampilkan lapisan-lapisan Bumi, matahari, dan bulan. Ketika acara Geography ini menguraikan lapisan-lapisan matahari, timbul rasa kagum yang tak terkira dalam hati dan pikiran saya terhadap matahari. (bukan diskon Matahari lho, hehehe) Sampai di suatu sore, saya bermimpi bahwa saya sedang menatap matahari di siang bolong dan herannya, di dalam matahari yang bersinar terik itu, Yesus dan para rasul-Nya, sedang berjalan. Lama sesudah itu, saya sadar bahwa walau pun masih kecil, Tuhan Yesus mencegah saya dari pemujaan terhadap kekuatan ciptaan-Nya. Seolah Tuhan Yesus ingin mengatakan pada saya bahwa Tuhan Yesus lebih hebat dari matahari. Buktinya Yesus bisa membuat matahari tidak terasa panas. Bukan hanya Tuhan Yesus, tetapi juga orang-orang yang sungguh percaya kepada-Nya, bisa juga berjalan di dalam matahari yang super super duper panasnya. Pengalaman Tuhan Yesus datang dalam mimpi saya, bukan hanya sekali itu saja. Ada lagi beberapa mimpi dan penglihatan yang Tuhan Yesus berikan kepada saya. Hingga saat ini, bahkan memberikan pengertian, lewat Sakramen Mahakudus, di Tabernakel Gereja atau pun di ruang Adorasi. Seperti Injil Lukas hari ini, berbahagialah kita yang percaya kepada Yesus. MelihatNya, walau hanya dalam mimpi atau Sabda Pengetahuan/penglihatan, dan dalam hosti Kudus. Membaca pesan-Nya dalam Injil dan berjalan bersama-Nya dalam Komunitas dan Gereja. narita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Cinta Sempurna Minggu 4 Oktober 2015 Mrk. 10:2“Maka datanglah orang- orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya: Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?“ Hari Minggu Biasa XXVII, St. FRANSISKUS dr ASISI Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16 Dari dulu sampai sekarang ini saya kurang suka belanja di pasar tradisional. Bukan karena saya sombong dan tidak tahan baunya, tetapi lebih karena saya tidak bisa tawar menawar harga. Sampai sekarang, kalau terpaksa harus membeli ikan untuk rumah MGL di Maumere, saya pasti membawa adik perempuan saya yang bungsu. Lalu saya menunjuk ikan yang mau saya beli, selanjutnya tawar menawar saya serahkan sepenuhnya pada adik saya yang terkenal bengis itu, kadang saya sampai kasihan juga sama si penjual ikan. Ketika kita dihadapkan pada pilihan antara yang baik dan buruk, atau antara dosa dan yang tidak berdosa, kita seringkali mulai tawar menawar. Kita mulai menimbang-nimbang sendiri, tentang berat tidaknya dosa yang kita buat, bahkan tentang perlu tidaknya kita berdosa demi menyelamatkan diri sendiri atau orang lain, dengan dalih demi kepentingan bersama yang lebih baik. St Yohanes dari Salib berujar tentang dosa seperti benang atau rantai yang menjerat seekor burung; jadi bukan soal benang yang kecil atau rantai yang besar, tetapi bahwa burung tersebut terjerat dan tidak bisa terbang bebas lagi. Bukan soal besar kecilnya dosa tetapi bahwa kita tidak bisa bebas menjadi anak-anak Allah karena dosa dan kesalahan yang kita buat. Hari ini kita belajar tentang hati Allah Bapa kita yang sabar melalui Yesus yang meladeni Orang-orang Farisi yang mencobai-Nya. Pada dasarnya sudah jelas, seorang suami tidak diperbolehkan menceraikan isterinya, komitmen antara laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan perkawinan atas dasar cinta (bdk. Mrk. 10:8) itu sejatinya suci dan sakral dan karena itu tak bisa diceraikan oleh kuasa manusia manapun (Mrk. 10:9). Demikian pula hubungan kita dengan Allah Bapa kita. Bapa kita di surga itu sungguh sabar dan mengasihi kita sehabishabisnya. Sekali kita dikasihi Allah, tidak akan ada sesuatu pun yang bisa menghalangi kita dari kasih-Nya (bdk. Rom. 8:35). Karena itu untuk apalagi kita harus tawar menawar dengan dosa? Untuk apalagi kita harus takut memberi diri seutuhnya kepada Allah? Sama seperti pengalaman pribadi saya yang lebih nyaman berbelanja di toko swalayan, karena tahu dengan pasti sekianlah harganya, tanpa mark up yang terlampau tinggi, tanpa takut ditipu karena kualitasnya dijamin secara ketat, demikian pun halnya dengan iman kepada Tuhan, ketika kita akan menyerahkan hidup kita pada suatu komitmen kepada-Nya. Ketika saya hendak berkaul kekal, saya takut tidak akan lagi mengalami yang namanya kebahagiaan dicintai dan mencintai, tetapi kemudian saya meyakinkan diri bahwa saya menyerahkan diri kepada Allah yang adalah Cinta itu sendiri, bahkan Sang Cinta yang sempurna, lalu mengapa saya harus ragu? Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Mengasihi Sesama Raymundus dr Kapua, Albertus Marvelli Yun. 1:1-17; 2:10; sesamamu MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37. Senin 5 Oktober 2015 Luk 10:27 “ ... dan kasihilah manusia seperti dirimu sendiri” Setiap dari kita sudah tahu persis tentang perintah Allah untuk mengasihi sesama. Siapakah sesama kita juga sudah kita tahu. Yang menjadi permenungan adalah apakah kita sudah mengasihi sesama kita ? Pada Kitab Yunus hal yang mengesankan adalah bahwa ada belas kasih terhadap Niniwe. Dengan memilih kota tersebut, orang mendapatkan kunci untuk memahami kitab ini. Niniwe, ibukota Kerajaan Asyur sejak jaman Sanherib, merupakan simbol kuasa dan imperialisme kejam bagi Israel (bdk Yes 10:5-15). Bukan sekedar Niniwe sebagai ibukota, melainkan penindasan dan kekejaman yang muncul dari situ. Untuk Niniwe nabi Yunus mendapatkan tugas menyampaikan belas kasih Allah. Pada awalnya nabi Yunus memilih kematian dan kehancuran daripada menerima Allah yang mau mengampuni orang-orang kafir Niniwe. Dalam Injil Lukas kembali Yesus mengajarkan belas kasih dengan perumpamaan orang Samaria yang baik hati. Perumpamaan ini adalah jawaban Yesus atas pertanyaan sang ahli Taurat. Dimana Yesus malah memberikan jawaban yang mengejutkan. Orang Samaria adalah keturunan Yahudi yang sudah berdarah campuran, sehingga dihindari oleh orang Yahudi asli. Namun, ketika mendapati seorang Yahudi yang sekarat, justru orang Samaria yang memberi pertolongan. Sungguh contoh yang dramatis. Orang yang ditolongnya bukan hanya dari kaum yang berbeda, tetapi yang selama ini mengasingkan dan menghina kaumnya. Sebagai pengikut Kristus kita pun dipanggil untuk melakukan hal yang sama. Mengasihi sesama manusia bukan karena mereka sama dengan kita, atau berbuat baik terhadap kita, tetapi karena Tuhan menghendaki kita menyatakan kasihNya kepada sesama kita. Dan itu termasuk kepada orang yang sudah menyakiti kita. Lita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Duduk Diam dan Mendengarkan Selasa 6 Oktober 2015 St. Bruno, Isidorus De Loor, Diego de San Vitores Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42. Luk 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Kisah mengenai Maria dan Marta ini saya yakin sudah sangat sering Anda dengarkan. Mengenai Marta, yang sibuk bekerja, ingin melayani Yesus dengan seeebaik – baiknya. Mungkin menyiapkan ini – itu, cemilan, makanan, dll. Pernah saya baca, ternyata memang yang dilakukan Marta ini merupakan suatu tradisi yang dilakukan disana. Tentunya kita dapat mengerti mengapa Marta sangat sibuk. Bayangkan saja, ada orang penting yang datang ke rumahnya. Pasti dia sangat menginginkan semuanya berjalan baik. Oleh karena itu dia menyibukkan diri dengan berbagai hal, yang menurut dia tujuannya untuk menyenangkan Yesus. Tapi, apa yang terjadi saat dia komplain ke Yesus? Bukannya mendapat dukungan, justru Yesus menegur Marta. Bagaimana dengan kita? Mungkin sering kali terjadi pula dalam hidup kita, bahwa kita terlalu menyibukkan diri dengan hal – hal teknis, atau mengikuti ritual – ritual dan tradisi yang memang sudah ada dari dulu, dan diajarkan kepada kita. Hal itu bagus. Tidak ada yang salah dengan itu. Namun, ketika itu berakhir dengan sebuah komplain kepada Tuhan, tentang kelelahan, keluh kesah mengenai sesama, protes akan hidup, dll, bagaimana bila kita belajar mengambil posisi seperti Maria. Duduk, diam, mendengarkan, dan mengijinkan Dia bersuara kepada kita.. Salam Hangat, Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Hamba Tuhan Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario Kis. 1:12-14 ; Mzm. 86:3-6, 9-10; Luk. 1:26-38 Rabu 7 Oktober 2015 Luk 1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Kabar Suka Cita. Perayaan ini sangat berkaitan dengan peristiwa Maria menerima kabar gembira dari Tuhan melalui Malaikat Gabriel. Isi kabar gembira itu adalah Maria akan mengandung dan melahirkan Yesus, Sang Juruselamat. Yesus akan menjadi kepenuhan janji Allah atas umat-Nya. Dia adalah Anak Allah. Melalui dan dalam Dia, manusia akan diselamatkan. Dalam peristiwa kegembiraan ini, Maria menjadi tokoh iman yang sangat penting dalam sepanjang sejarah keselamatan yang dikerjakan oleh Allah. Maria menerima rahmat dan sekaligus panggilan menjadi Ibu Penyelamat, Bunda Allah. Rahmat dan panggilan iman ini sesuatu yang menggembirakan bagi Maria. Ini menandakan betapa dia adalah wanita yang pantas di hadapan Allah. Dalam menerima kegembiraan ini, Maria tidak lepas dari situasi ketakutan dan kekuatiran. Dia diliputi oleh banyak pertanyaan. Tetapi, dia adalah sungguh orang yang beriman. Dia berani terbuka terhadap rencana Allah. Dia berani menerima dan menjalani apa yang belum pasti dan jelas bagi dia sebagai manusia. Dia berani pasrah. Dia berani berharap! Keberanian ini lahir dari sebuah keyakinan bahwa dia adalah hamba Tuhan. Sebagai hamba-Nya, Tuhan akan menyertai dan melindunginya. Keberanian Maria terwujud dalam kesetiaannya mendampingi Yesus hingga di kaki salib. Seluruh perjalanan hidup Maria dalam menanggapi karya keselamatan Allah adalah sebuah model iman yang seharusnya kita teladani sebagai orang beriman. Sebagaimana Maria, kita hendaknya berani menanggapi kehendak Allah yang tidak selalu jelas dan pasti bagi kita. Kita hendaknya berani berharap dan beriman kepada Allah. Kalau melihat kembali sejarah iman kita, kita akan tahu bahwa betapa kita jauh dari keteladanan iman Maria. Kita menutup hati terhadap rencana Tuhan dan memaksa Tuhan melaksanakan kehendak kita. Kita “menjual iman” kita di saat kita menghadapi kesulitan hidup. Kita lari dari salib-salib yang harus kita lalui sebagai orang beriman. Kita mengakhiri kesetiaan kita terhadap Tuhan hanya karena kita tidak kuat berdiri dan berjalan di jalan yang penuh kerikil kehidupan. Mari kita menjadikan Maria sebagai model iman kita! Kita berkata seperti dia: ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu”…. Amien… Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Hati yang Memberi Kamis 8 Oktober 2015 Luk. 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang memintanya Mal. 3:13-18 ; Mzm. 1:1-4, 6; Luk. 11:5-13 Bulan September di tahun 2009, saya mengikuti seminar hidup baru pada salah satu kelompok karismatik Katholik di wilayah Jakarta Utara. Beberapa hari sebelum doa untuk pencurahan Roh Kudus, kami diberitahu oleh Tim Doa untuk meminta sesuatu dari Tuhan; tujuh karunia Roh Kudus. Mendengar hal itu, dalam hati saya sedikit agak menggerutu dan enggan untuk meminta. Saya berpikir, Aah Tuhan pasti sudah tahu tentang kebutuhanku. Pada hari H-nya, saya akhirnya memutuskan untuk meminta karunia kebijaksanaan dan pengetahuan dari Tuhan. Malam itu, Tim Doa mendoakan untuk saya dan selama doa berlangsung ada sesuatu yang berbeda dalam hatiku. Pertama-tama ada perasaan was-was, kemudian diikuti berupa suara atau ungkapan yang saya sendiri tidak mengerti. Bunyi atau suara tersebut terekam dalam ingatanku seperti logat atau bahasa China dan juga bahasa Ibrani. Meski mendengar bunyi atau suara yang aneh dan tidak dimengerti itu, saya malah merasakan kedamaian yang mendalam dalam hatiku. Yang aneh dari pengalaman malam itu bukan membuatku merasa takut malah berani untuk mensharingkanya kepada teman-temanku. Seusai doa tersebut, saya diberitahu oleh Tim Doa bahwa saya dikarunia bahasa Roh. Selanjutnya mereka meminta saya untuk sering melakukan atau mempraktekannya sewaktu berdoa. Saya pun menuruti apa yang dinasihati oleh Tim Doa. Ketika berdoa dalam bahasa Roh, saya selalu merasakan kedamaian dalam hati dan juga kadangkala menangis. Sampai saat ini, ketika berdoa sendirian atau mendengar lagu rohani dan juga melihat Salib Tuhan Yesus, saya kadangkala menangis. Selain itu, ada rasa atau keinginan yang besar untuk selalu berdoa di depan Sakramen Maha Kudus dan juga melihat atau memandang Salib Tuhan Yesus. Hari ini, saya dan anda diingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa betapa besar kerinduan Bapa di surga untuk memberi sesutu yang terbaik untuk hidup kita. Apa yang hendak saya minta dari Bapa di surga hari ini? Ungkapkan isi hatimu hari ini kepada Bapa kita di surga. Yakinlah dalam iman, bahwa engkau telah menerimanya dari Bapa di surga. Terima Kasih Bapa, Terima Kasih Putra & Terima Kasih Roh Kudus. Fr. Anis, Mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Tetaplah Bersama Kristus St. Dionisius, St. Yohanes Leonardus, St. Innocentius, Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26. Jumat 9 Oktober 2015 Luk.11 : 23 “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” Injil hari ini dengan tegas menyatakan Tidak bersama Kristus = melawan Dalam dunia politik saat ini bisa dilihat tak ada ikatan persekutuan yang harmonis. Setiap saat koalisi dapat dibuat dan dibubarkan bahkan diingkari. Pihak-pihak yang berseberangan pun bisa bertemu karena kepentingan yang menyatukan, yaitu kepentingan untuk berkuasa. Tetapi dalam injil, kuasa Kerajaan Allah dan kuasa Beelzebul adalah dua hal yang berlawanan. Kepentingannya tak pernah dapat bertemu dan berdamai satu sama lain. Kuasa yang menyelamatkan dan memberi damai sejahtera tak mungkin dapat berjalan seiring dengan kuasa yang merusak dan membinasakan. Karya Kristus menunjukkan kuasa Allah yang mengalahkan setan dan kuasa penyakit yang diakibatkannya. Kehadiran kuasa Allah adalah kehadiran Kerajaan-Nya (20). Kuasa Allah jelas tak dapat berkompromi dengan setan. Sementara Iblis tidak mungkin terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri. Maka berlakulah prinsip peperangan dalam hal ini, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” Melawan setan harus dikerjakan dengan tuntas. Itu dimulai dengan mengakui Kristus adalah Tuhan. Pilihan kita hanya tetap dan terus bersekutu dengan Allah dan kuasaNya yang menyelamatkan sepanjang hidup kita. Karena jika tidak, kita akan berjuang sendiri melawan kuasa kejahatan yang membinasakan. Dan bukan tidak mungkin kita akan kalah saat roh jahat yang diusir pergi, kembali lagi dengan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat (26). Karena itu tetaplah bersama Kristus! DOA: Tuhan Yesus, engkaulah Jalan, jalan satu-satunya bagi kami. Hanya apabila kami mati bersama-Mu, maka kami dapat sungguh bersama-Mu sampai kehidupan kekal. Terpujilah nama-Mu selalu! Amin FLO Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Berbahagia Sabtu 10 Oktober 2015 Luk 11:28: Tetapi Ia berkata:”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” St. Daniel. Yl. 3:12-21; Mzm. 97.1-2,5-6,11-12, Luk. 11:27-28. Berbahagia, adalah keadaan yang didambakan oleh semua orang, dari mereka yang tidak berpendidikan dan sederhana sampai mereka yang berpendidikan tinggi dan hidup dalam kelimpahan. Menurut ukuran dunia kebahagiaan seseorang diukur dari kekayaan, pangkat dan kemewahan yang dimilikinya........namum dalam injil hari ini Jesus berkata:”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Allah menggunakan Firmannya untuk menyampaikan segala hal yang penting untuk keselamatan kita umatNya. Kebiasaan membaca Firman Allah, akan membantu menjernihkan “cara kita berpikir dan memandang hidup ini, serta memberi panduan dalam kehidupansehari-hari. Hal ini sangat penting sehingga kita secara lambat laun dengan bantuan Roh Kudus dapat mengerti rencana Tuhan yang Maha Indah bagi kita masing-masing dan bagaimana Tuhan senantiasa menyertai kita dalam hidup kita setiap saat. Minggu lalu saya mendapat tugas untuk menghubungi dan mendata warga yang tua dan sakit di lingkungan untuk kunjungan pastoral. Hal ini tidak sulit karena jumlah warga yang akan dikunjungi tidak banyak. Namum sampai mendekati hari yang ditentukan, belum ada warga yang menyatakan akan menemani pastor selama kunjungan tersebut. Mengetahui hal itu seorang teman saya yang tinggal diseberang rumah mengajukan diri untuk menemani. Saya senang dan khawatir, senang sudah ada yang mau menemani, khawatir ada warga lingkungan saya yang akan tersinggung karena teman saya dari lingkungan lain. Untuk beberapa waktu saya tidak tau harus bagaimana, karena saya tidak mau ada yang tersinggung dalam pelayanan ini. Saya berdoa dan menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan seperti yang tertulis pada 1Petrus 5:7:”Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya” Setelah berdoa saya merasa damai dan tenang. Teman saya tidak jadi ikut, dan pelayanan hari itu berjalan dengan baik dan lancar. Kebahagiaan sejati tidak tergantung pada materi tetapi pada hati, tempat dimana kita dapat berbicara pada Allah sang Pencipta. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Di Luar Dugaan Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,1415,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30 Minggu 11 Oktober 2015 Mrk. 10:22, “Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Percakapan Yesus dan seorang anak muda kaya dalam bacaan injil hari ini sangat menarik untuk direnungkan. Pada awalnya anak muda ini mengira bahwa dengan melakukan sepuluh perintah Allah, dia sudah akan masuk ke dalam kerajaan Allah. Tetapi betapa terkejutnya ketika Yesus menantangnya untuk melangkah lebih jauh yakni dengan menjual seluruh harta bendanya, memberikannya kepada orang miskin lalu mengikuti Yesus. Wow…. Dan lebih menarik lagi adalah melihat reaksi anak muda tersebut. Penginjil Markus menggambarkan anak muda itu kecewa dan sedih karena hartanya banyak. Kekecewaan dan kesedihan merupakan sebuah reaksi di luar dugaan. Pemuda tersebut sama sekali tidak menyangka bahwa Yesus akan menyuruhnya untuk menjual harta miliknya, memberikan kepada orang miskin dan mengikuti Yesus. Kadangkala di dalam kehidupan kita sehari-hari, Yesus meminta kita untuk melakukan sesuatu hal di luar dugaan kita. Sesuatu di luar “comfort zone” atau kenyamanan kita. Mungkin selama ini kita nyaman pergi pelayanan dengan menggunakan mobil. Coba sekali-kali pergi jalan kaki kalau memang jaraknya dekat, atau pergi menggunakan kendaraan umum. Rasakan bedanya. Mungkin kita terbiasa makan di restoran yang mewah, coba sekali-kali makan di “amigos” alias Agak MInggir GOt Sedikit, rasakan bedanya. Kalau Anda sering menggunakan “google” untuk mencari jawaban atas setiap pertanyaan, cobalah sekali-kali membuka pergi ke perpustakaan atau bertanya kepada orang yang lebih tahu, Anda akan melihat perbedaannya. Inti dari ajakan Yesus hari ini adalah bahwa kita diajak untuk tidak lekat atau lengket dengan “kenyamanan” kita, salah satunya adalah kekayaan. Kalau kita lepas bebas dengan segala sesuatu di dunia ini, kita akan lebih mudah untuk mengikuti Yesus karena kita tidak terikat. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada sesuatu hal yang membuat Anda terlalu nyaman dan akhirnya menjadi sebuah kelekatan? Cobalah untuk melepaskannya sedikit demi sedikit dan Anda akan mengalami sesuatu di luar dugaan Anda. Amin Rm Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Senin 12 Oktober 2015 St. Serafinus dr Montegranaro, Maria Teresa Fasce Rm. 1:1-7; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Luk. 11:29-32 Tanda Pertobatan Lukas 11:29 “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” Injil hari ini berbicara tentang teguran Yesus kepada orang-orang pada zamanNya yang tidak mau percaya sekalipun Ia telah datang sebagai Mesias untuk mewartakan pentingnya pertobatan demi mendapatkan kembali hak mereka sebagai putra-putri Allah. Mereka meminta sesuatu tanda agar bisa percaya sepenuhnya bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Seringkali dalam kehidupan sehari - hari kita juga masih sering kurang peka akan setiap teguran Tuhan. Saya pribadi masih sering jatuh dalam dosa yang sama. Walaupun Tuhan sering menegur dan mengingatkan untuk bertobat tapi perjuangan untuk menjadi sempurna itu tidak mudah. Saya bersyukur dan berterimakasih jika Tuhan masih mau mengingatkan disaat kita mau melakukan perbuatan yang salah. Pertobatan selalu menjadi pintu dan gerbang untuk mendapatkan pengampunan dari Allah. Pengampunan itu bagaikan air yang siap mengalir di dalam bak, sedangkan pertobatan adalah tangan yang bergerak untuk memutar kran air. Air hanya bisa mengalir ke dalam bak bila jari-jari memutar kran di bak itu. Demikian pun pengampunan Bapa akan mengalir hanya jika kita mau melakukan pertobatan. Sangat mustahil jika mengharapkan datangnya pengampunan tanpa kemauan untuk bertobat. Oleh karena itu pertobatan adalah syarat turunnya pengampunan dari Allah maka setiap hati hendaknya tunduk merendah dalam pertobatan. Yudi Cutam Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Motor yang ingin menjadi mobil Honoratus Kosminski, Aleksandrina Maria da Costa Rm. 1:16-25; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41. Selasa 13 Oktober 2015 Lukas 11 : 39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Kisah Yesus hari ini adalah ketika Yesus diundang makan malam oleh orang Farisi, dan orang Farisi terkejut karena Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Pada jaman itu, hal ini menjadi tabu. Mungkin bukan masalah kebersihan dan kesehatan, tapi lebih pada ketabuan karena kepercayaan yang dianut saat itu. Tapi Tuhan Yesus berkata,”Kamu membersihkan bagian luar saja, tapi di dalam hatimu penuh kedengkian!” Bacaan hari ini mengingatkan saya pada perumpamaan tentang motor di dalam garasi. Katanya, menempatkan motor di dalam garasi mobil, tidak akan membuat motor itu berubah menjadi mobil secara tiba-tiba. Begitu juga manusia, tidak akan menjadi seorang Kristen yang baik, walau ia berada di dalam gereja seharian. Teguran itu membuat saya sadar, garasi mobil tidak akan membuat motor menjadi mobil. Bila kita tidak mengubah diri, kita tidak akan pernah menjadi seorang Kristen, walaupun kita setiap hari bolak-balik masuk gereja. Kita harus mengubah diri, menjadi yang baru. Pembaptisan dalam Katolik adalah saat ketika merubah motor menjadi mobil. Ia tidak perlu masuk kedalam garasi mobil, karena ia adalah mobil di manapun ia berada. Tapi mobil juga dirawat, agar tidak kusam dan turun harganya. Seringkali kita yang aktif di gereja, membuat aktifitas gereja sebagai rutinitas belaka, sehingga apa yang kita lakukan, bukan lagi untuk memuliakan Tuhan, tapi untuk memuliakan diri sendiri, agar kita terlihat cemerlang di mata orang lain. Hari ini kita belajar satu hal. Apa yang terlihat tidaklah penting, bila kita tidak melakukannya setulus hati. Semoga bacaan hari ini, menegur kita untuk kembali melayani karena Dia, bukan karena hal yang lain. Jeff Kristianto - Jimbaran 2015 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan Rabu 14 Oktober 2015 Lukas 11;42b “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” S. Kalistus I, Gonzalo dr Lagos, Gundisalvus dr Lagos, Rm. 2:1-11; Mzm. 62:2-3.6-7.9; Luk. 11:42-46. Bagi kebanyakan orang, perikop Injil yang kita miliki hari ini bukanlah perikop yang mudah untuk dibaca dan dicerna. Apalagi karena bahasanya yang terkesan tegas dan “kasar.” Yesus mengecam orang-orang Farisi dengan mengatai mereka “celaka.” Banyak orang tidak bisa menerima kata-kata pedas ini, teristimewa kaum Farisi dan para ahli Taurat yang secara langsung mendengarkan kecaman Yesus. Tidaklah mustahil bahwa kitapun mengelakkan diri dari kecaman Yesus ini. Kita akan berpikir, untung saya bukan termasuk dalam golongan orang-orang Farisi atau ahli Taurat. Untung bahwa kata-kata Yesus ini tidak dimaksudkan untuk saya. Kamu Farisi adalah sekelompok orang dalam agama Yahudi yang bisa dibilang kelompok elite religious. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk memperhatikan dengan benar Hukum Taurat. Mereka bahkan sangat teliti dalam memperhatikan Hukum Taurat. Detail-detail dari Hukum Taurat diperhatikan satu persatu. Mereka adalah orang-orang baik. Jika mereka adalah kaum religious atau golongan orang-orang baik, mengapa Yesus mengecam mereka dan mengatai mereka “celaka”? Kata-kata Yesus ini mungkin dapat membantu kita memahami mengapa mereka dicekam. “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Mereka sibuk memperhatikan detai-detail Hukum Taurat, tetapi mengabaikan hukum utama yakni KASIH. Mereka sangat teliti sehubungan dengan menjalankan perintah Taurat sampai mengabaikan kesempatan untuk mencintai orang-orang di sekitar mereka, teristimewa orang-orang yang tidak dapat memperhatikan Hukum Taurat sebagaimana layaknya mereka. Sikap seperti ini rupanya tidak asing dari kehidupan rohani kita. Teristimewa untuk kelompok-kelompok yang secara khusus tergabung dalam kelompok-kelompok rohani terentu. Perikop ini adalah suatu peringatan yang sangat bagus bagi kita. Hendaknya dalam setiap niat dan upaya kita untuk lebih dekat kepada Tuhan, kita tidak melupakan panggilan kita untuk melayani dan mengasihi sesame kita, teristimewa mereka yang jauh dari kasih Tuhan. Hendaknya kita yang mengalami kedekatan kasih Tuhan dalam hidup kita menjadi saluran rahmat bagi mereka yang tidak mengalami kasih Allah dan bukannya menjadi penghalang bagi orang lain untuk mengalami Tuhan. Frater Yance, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Hukum jangan halangi Cinta Tuhan Peringatan Wajib St. Teresia dr Yesus Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54. Kamis 15 Oktober 2015 Yoh 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Hukum Tuhan itu semula berinspirasikan cinta kasih. Tetapi dengan hilangnya inspirasi dan cinta Tuhan yang jujur, spontan, orang melakukan hokum sematamata karena wajib. Penjiwaan yang merosot rendah ini menyebabkan orang kemudian berpendapat, bahwa peraturan harus ditambah banyak, diperketat, lebih njlimet, lebih berat. Bukan cinta yang dimenangkan tetapi hukum yang didewakan, seolah-olah semakin banyak semakin baik. Dan ini semua ditujukan kepada orang lain, kepada orang baru, umat biasa. Orang menjadi enggan akan beban yang begitu berat, karena tidak ditunjukkan cinta kasih, setia dan kemurahan Tuhan. Orang takut akan berbuat salah. Orang kecil banyak ditegur, dituduh, dipersalahkan, dianggap tidak mampu menepati hukum. Kaum Farisi merasa diri bisa, kuat, ia orang hebat, tentu paling berkenan kepada Tuhan, karena Tuhan pasti kagum akan perbuatannya. Ini yang justru ditentang oleh Yesus, karena KaumFarisi dituduh selalu memberatkan orang lain dengan hukum. Dalam kehidupan komunitas umat Allah kita juga sering mengalami keadaan seperti ini. Yang merasa sudah senior, yang sudah susah payah membangun komunitas dari dahulu kala, merasa sudah paling bias dan tahu segalanya, boleh menentukan ini itu kepada juniornya. Lebih parah lagi jika ada junior yang mau memberikan cinta pelayanannya dengan tulus ikhlas, dengan talenta yang diberi Tuhan,itu menjadi masalah besar. Masalah buat lho? Selalu cacat dimata kita, yang bagus dicela, yang pemula apalagi. Jika kita menghalangi kehendak baik orang lain, kita sama juga dengan menutup pintu rahmat rapat-rapat bagi diri kita sendiri. Bukankah cinta itu harus memberi? Memberi peluang kepada orang lain misalnya, member kesempatan kepada orang lain untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan sekecil apapun tanpa beban. Kamu sendiri belum masuk, dan kamu menghalangi yang lain untuk masuk. Bukankah ini merupakan salah satu dari sekian banyak alasan yang membuat orang memutuskan untuk pindah ke rumah lain? Di sini rumah kita, tempat kita bersekutu, tempat kita mempersembahkan seluruh milik kita untuk Tuhan bersamasama, jangan member halangan apalagi pakai portal, Tuhan tidak berkenan. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu Jumat 16 Oktober 2015 S. Hedwig, St. Margarita Maria AlacoqueSt, St. Gerardus Mayella 1Yoh Rm. 4:1-8; Mzm. 32:1-2,5,11; Luk. 12:1-7 Yer 7:3b ”Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu ” Mungkin ada yang sudah pernah melihat film pendek “ Why I Hate Religion But Love Jesus oleh Jefferson Bethke” isinya sebenarnya luar biasa bagus, sebagai Orang Kristen Katolik, kita benar benar ditampar secara telak mengenai hal ini. salah satu isinya yaitu : “ now I ain’t judging, I’m just saying, quit putting a fake look, ‘cause there’s a problem if people only know you’re Christian by your Facebook. I mean in every other aspect of life you know that logic’s unworthy, It’s like saying you play the lakers just because you bought a jersey” yang kira kira artinya “ sekarang saya bukan menghakimi, saya hanya mengatakan berhenti menjadi palsu, karena nanti akan jadi masalah jika orang hanya mengetahui keKristenanmu hanya dari facebook, yang saya maksud adalah disetiap aspek kehidupan melakukan hal yg tidak baik, seperti kamu mengaku bermain basket di Lakers hanya karena sudah membeli kaos seragamnya” dan isi isi lainnya yang lebih keras, tetapi membuat saya belajar lagi mengenai hal ini melalui film yang lain dan beberapa hal yang menjadi nilai tambah dari film lain yang saya lihat, bahwa Jefferson Bethke ini memang luar biasa member tamparan bagi beberapa orang Kristen Katolik dan Protestan, tetapi harap dilihat lagi bahwa inti dari judul film tersebut BUKANLAH religion free (bebas beragama). Dan Katolik adalah akar dari kekristenan. Mari kita belajar untuk lebih menjadi orang yang benar benar mencintai Yesus secara mendalam, bukan hanya mencintai Yesus di facebook, maksudnya mari kita belajar mencintai Yesus melalui setiap tingkah laku kita(melakukan hal yang menyenangkan hatiNya), mencintai Yesus melalui perkataan perkataan kita(ga gossip, dll). ”Because he took the crown of thorns, and the blood dripped down his face. He took what we all deserved, I guess that’s why you call it grace. And while being murdered he yelled. “Father forgive them they know not what they do.” Because when he was dangling on that cross, he was thinking of you. And he absorbed all of your sin, and buried it in the tomb. Which is why I’m kneeling at the cross, saying come on there’s room.” Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Iman Roma 4:13 Sabtu 17 Oktober 2015 Peringatan Wajib St. Ignatius dr Antiokhia “Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan Rm. 4:13,16-18; keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi Mzm. 105:6-7,8-9,42-43; karena kebenaran, berdasarkan iman.” Luk. 12:8-12. Salah seorang peserta XFactor America tahun ini adalah si cilik Heavenly Joy Jerkins. Heavenly barusan berumur 5 tahun sudah mampu bersaing dengan orang-orang dewasa. Ketika namanya dipanggil oleh pembawa acara, dia tampil relaks dan penuh percaya diri. Dia memperkenalkan diri lalu bernyanyi. Penampilan si cilik Heavenly memukau para hadirin, dan terutama para tim juri. Seorang tim juri penuh suka ria memuji si cilik ini. Dia lalu mengatakan, “Heavenly ketika kamu bernyanyi, aku dapat menemukan Shirley Temple. Dia lalu tertawa dan mengatakan, “Shirley Temple? TIDAK, TIDAK, bukannya Shirley Taylor melainkan YESUS. Aku dapat bernyanyi sekarang ini bukannya orang lain namun bantuan dan kekuatan Yesus yang selalu membimbing aku. Bacaan pertama hari ini, menyajikan kepada kita akan sesuatu nilai terluhur dari kekayaan iman kita akan Yesus Kristus yang telah diwariskan sejak semula dari nenek moyang kita Abraham. Di dalam suratnya kepada jemaat di Roma, St. Paulus mengatakan, “Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.” Allah memberikan Hukum Taurat kepada Abraham karena inamnya yang teguh kepada Allah. Di dalam kisah hidup dan perjalanan Abraham, dia selalu menaruh janji dan harapannya kepada perbuatan Ilahi. Sekalipun dia ditantang dan mengalami cobaan, dia selalu percaya akan Allah kita. Abraham tidak menolak niat Allah untuk merubah namanya dari Abram kepada Abraham. Dia juga tidak takut, ketika Allah mencobai dia untuk membunuh anak tunggalnya sendiri. Abrahan dengan penuh percaya menurut kehendak Allah. Melihat dan menyaksikan betapa teguh dan dalamnya imannya itu, Allah menjadikan dia Bapa segala bangsa. Kisah Abrahan menunjukan dan mengajarkan kepada kita akan nilai terluhur yang telah diturunkan kepada kita lewat bapa leluhur kita, Abraham. Lewat kisah ini, kita diajak dna dituntut untuk selalu menaruh iman dan harapann kita akan Allah Tuhan kita lewat Yesus Putera Tunggal Bapa. Dia telah diutus BapaNya untuk datang ke tengah-tengah kita. Dia mengajar dan menuntun kita ke jalan yang benar. Dia merelakan seluru waktu dan hidupnya sampai mati di kayu salib demi dosa-dosa kita. Apakah kita masih mempunya iman dan harapan akan dia yang datang dan mati demi selamat kita? Si wanita cilik Heavenly percaya sungguh akan Yesus sehingga berani memberikan kesaksian atas penyertaan dan perlindungan Yesus. Katanya, “Bukannya Shirley Temple melainkan Yesus di dalam diriku.” Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Karya Pewartaan Minggu 18 Oktober 2015 Mrk. 10:40“Hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannnya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan“ Hari Minggu Evangelisasi Yes. 53:10-11; Mzm. 33:4-5,1819,20,22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:35-45 Evangelisasi atau karya pewartaan seringkali dihubungkan dengan khotbah atau pengajaran atau kesaksian yang disampaikan dengan dengan tujuan agar orang bisa mengenal Kristus. Karena itu evangelisasi kerap disamakan dengan apa yang disampaikan dan dikatakan. St Yohanes dari Salib pernah berpuisi tentang kekuatan kata-kata; they can be like the sun, words. They can do for the hearts what light can for a field. St Dominic Guzman adalah contoh tokoh Gereja yang menyadari pentingnya pengkhotbah untuk Gereja. Ia mendirikan Ordo Pengkhotbah dengan tujuan utama untuk mengembalikan banyak anggota Gereja dari aliran bidaah Albigensians di Utara Perancis. Di kemudian hari, tidak hanya melalui khotbah tetapi melalui kekuatan tulisan juga St Thomas Aquinas membuktikan peranan penting apa yang disampaikan dan dikatakan untuk membawa orang mengenal Kristus. Namun demikian, selain melalui apa yang disampaikan dan dikatakan, pewartaan tentang Kristus juga dibuktikan efektif lewat apa yang dibuat dan dihayati. St Fransiskus dari Assisi membuktikan bahwa apa yang ia buat dengan hidup sederhana, miskin dan hanya bergantung kepada Kasih Allah sebagai penopang hidup, bisa juga membawa orang untuk mengenal Kristus. Injil hari ini menekankan tentang pentingnya karya pewartaan, entah itu melalui kata atau perbuatan, sebagai karya hari ini. Pewartaan atau evangelisasi yang kita buat sekarang bukan dibuat agar kita bisa memperoleh upah duduk di sisi kanan atau di sisi kiri nantinya. Saya yakin ketika mendirikan Ordo Pengkhotbah dan Ordo Fransikan, St Dominic Guzman dan St Fransikus dari Asssi tidak mencari keselamatan sendiri, tetapi mereka mencoba memperkenalkan Kristus pada orang-orang di zamannya. Akhirnya Anda pasti pernah mendengar kalimat JFK ini ask not what your country do for you, ask what you can do for your country, nah kalau mau dihubungkan dengan karya evangelisasi atau pewartaan, maka tugas kita sebagai murid-murid Yesus adalah to tell others what Christ has done to save you. Jadi apa yang Anda sampaikan lewat kata-kata atau apa yang Anda sampaikan lewat perbuatan Anda, haruslah berisi tentang apa yang Kristus telah sungguh-sungguh buat dalam hidup Anda sampai sekarang, bukan soal nanti, bukan soal apa yang Anda ketahui dan pelajari tetapi lebih lagi tentang kasih Allah yang Anda alami. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Ketamakan Senin 19 Oktober 2015 St. Yohanes de Brbeuf & Isaac Jogues, St. Paulus dr Salib Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21 Luk 12:15 : “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Seseorang meminta bantuan kepada Yesus untuk memecahkan persoalan sengketa warisan yang dialaminya. Tuhan Yesus menolak permintaan itu, kataNya “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?, Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita agar mewaspadai ketamakan dengan sebuah perumpamaan. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus, diceritakan ada orang kaya yang berlimpah hartanya. Orang kaya tersebut memutuskan untuk menimbun kekayaan miliknya dalam lumbung-lumbung raksasa. Kemudian, ia hendak menikmati hidupnya yang berkelimpahan itu sendirian. Tetapi Firman Allah berkata kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (Lukas 12:20) Kekayaan pada dasarnya bukan suatu masalah, sebab segala yang dimiliki manusia merupakan anugerah Tuhan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita menyikapi kekayaan tersebut. Jangalah kita bersikap tamak dengan berniat menumpuk harta sebanyak-banyaknya untuk dinikmati sendiri. Jangalah kita lupa bahwa harta kekayaan yang kita miliki itu adalah anugerah dari Tuhan, hendaklah kita kembali menggunakan harta kekayaan tersebut untuk kemuliaan Tuhan, memanfaatkan harta itu untuk menolong orang lain. Janganlah kita menjadikan kekayaan kita sebagai segala-gala nya. Kita harus ingat bahwa kekayaan yang paling penting adalah kekayaan akan iman kita kepada Tuhan dan kekayaan akan kasih kepada Tuhan dan sesama kita. Amin. -Santo- Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Berjiwa Besar Selasa 20 Oktober 2015 Mzm 40:17 “Biarlah bergembira dan St. Magdalena dr Nagasaki, St. Kaprasius bersukacita karena Engkau semua orang yang Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; mencari Engkau, biarlah mereka mencintai Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; keselamatan dari padaMu tetap berkata: “Tuhan itu Luk. 12:35-38. besar!” Seringkali dalam firman Tuhan, kita mendengar orang-orang yang mempercayai Tuhan diumpamakan seperti burung rajawali. Burung rajawali memiliki beberapa musuh, salah satunya adalah burung gagak. Ia selalu berteriak,selalu menggangu burung rajawali. Kenyataannya adalah kita semua memiliki beberapa burung gagak dalam hidup kita. Beberapa orang tentu dapat menjengkelkan dan mengganggu kita. Sebaliknya jika kita perlu mengambil pelajaran dari burung rajawali. Saat seekor burung rajawali terbang seringkali burung gagak akan datang mengikutinya dari belakang, mulai mengganggunya, mengolokoloknya dan membuatnya menjadi jengkel. Sekalipun burung rajawali lebih besar, tetapi dapat membuat gerakan yang sangat cepat, untuk mengusir musuhnya itu. Burung rajawali hanya merentangkan sayapnya delapan kaki, memperhatikan tekanan udara serta naik lebih tinggi. Akhirnya dia dapat naik mencapai ketinggian tertentu dimana burung lain tidak dapat terbang kesana. Bahkan burung gagak tidak dapat bernafas disana. Dengan cara yang sama, jika kita menyingkirkan gangguan maka kita perlu naik lebih tinggi. Jangan pernah turun kebawah ke tingkat yang berlawanan. Jangan berdebat, jangan berusaha untuk membalas dendam, jangan bersikap dingin pada gangguan itu. Jadilah orang yang berjiwa besar. Abaikan kesalahan-kesalahan. Hiduplah dalam kasih dan bersikaplah berani untuk memberkati bahkan musuh-musuh kita. Akhirnya burung gagak tidak dapat bersaing dengan burung rajawali. Kita adalah burung rajawali. Diciptakan segambar dengan Tuhan Yang Mahabesar. Belajarlah untuk menjalani kehidupan mengatasi keadaan kita. Naik lebih tinggi mengatasi persoalan. Jangan biarkan orang menarik kedalam konflik dan perpecahan yang membuat kita gusar atau bergunjing. Kita dirancang untuk terbang tinggi. Rajawali tidak akan pergi begitu saja melalui badai, ia akan naik lebih tinggi hingga sepenuhnya mengatasi kekacauan itu, bergumul dan menerjang, lalu keluar dari badai. Karena yakin dan percaya Tuhan sepenuhnya memegang kendali atas kehidupan kita. Ia telah berjanji jika kita tetap tenang Dia akan menjadi pembela kita. Damai sejahteraNya selalu melingkupi kita mengatasi badai. Doa: Bapa bahwa dengan mempercayaiMu bukanlah tentang mengepakkan sayap lebih kuat melainkan tentang membiarkan Engkau mengangkatku. Terima kasih atas janjiMu untuk tidak akan pernah meninggalkan aku. Amin Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Menjadi hamba Kristus yang sejati St. Ursula Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48. Rabu 21 Oktober 2015 Luk. 12:48 Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, kepadanya lebih banyak lagi Pertanyaan simple, bila kita bekerja di suatu perusahan dengan gaji 15juta, dan kemudian didapati kita hanya bekerja layaknya yang bergaji 2juta, kira kira apa yang akan terjadi ? Sudah tentu pihak pembayar gaji sangat sangat tidak puas bukan? Lukas 12:47-48 mengingatkan kembali hal ini dalam bentuk kehidupan kita yang menyatakan diri seorang Katolik, pengikut Kristus atau hamba Tuhan. Banyak orang yang mengira label katolik saja sudah cukup. O.. saya katolik, pasti selamat masuk surga. Kamu bukan katolik, tau tentang Yesus saja enggak. Gimana mau selamat? Belum tentu begitu teman teman.. Sebagai seorang katolik, kita tahu bahwa salah satu perintah Allah adalah Jangan bersaksi dusta. Dalam kenyataan, banyak sekali yang suka berbohong, janji palsu ataupun memutar balikan kebenaran. Ini saja sudah pasti mendatangkan “banyak pukulan” dibanding yang bukan katolik dan tidak tahu perihal perintah Allah tersebut. Atau contoh lain tentang, perintah Allah, Jangan berzinah, Jangan menginginkan milik sesamamu manusia. Sudah tahu ini dosa dan dilarang Allah, tetapi banyak sekali terjadi yang namanya perselingkuhan. Teman saya bercerita, suaminya selingkuh, LAGI. Ini yang kedua kalinya. Mengingkari janji pernikahan dihadapan Tuhan. Seolah sakramen pernikahan itu bukan suatu hal yang besar, dan bahwa selingkuh adalah baik demi kebahagiaan pribadi. Kalau senang, ayo menikah, janji depan Tuhan. Kalau hidup serasa sudah membosankan atau sudah tidak sejalan, boleh boleh saja pisah. Manusia itu memang aneh. Maunya senang terus, lupa kalau akan “banyak pukulan” sudah menanti saat tuannya kembali. Jadi, menjadi hamba Tuhan itu tidak lebih ringan loh. Kepada kita sudah diberikan banyak petunjuk menuju pintu keselamatan. Kalau yang tidak mengenal Tuhan, bisa nyasar dari pintu keselamatan karena tidak tahu, tapi kita… sudah tahu tetapi nyata nyata keluar dari jalan Tuhan, apakah tuannya tidak murka lebih besar ? Kalau begitu, tidak usah mejadi katolik saja..hehehe.. tidak begitu juga. Kristus adalah jalan keselamatan dan hidup. Dengan mengikuti Kristus, “sudah pasti” kita akan selamat dibanding yang tidak menjadi pengikut Kristus. Dengan catatan, sungguh sungguh menjadi pengikut Kristus dan melakukan kehendak Bapa . Refleksi pertanyaan buat diri sendiri, Sudahkah Saya Menjadi Pengikut Kristus yang Sejati? Ataukah Saya hanya menjadi Pengikut Kristus Gadungan ? Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Antara Hatiku dan Hatimu Kamis 22 Oktober 2015 St. Yohanes Paulus II Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53. Rm 6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusiawi karena kelemahan kamu Menjalani panggilan hidup membiara bersama Missionaries of God’s Love merupakan suatu berkat dan sekaligus tantangan bagiku. Sebagai berkat karena itu merupakan pemberian cuma-cuma (Free Gift) dari Tuhan. Sebagai tantangan karena saya harus membuka diri terhadap bimbingan Tuhan dan membiarkan diri untuk di murnikan. Salah-satu hal dari sekian banyak tantangan adalah kesombongan atau keangkuhanku. Saya tidak mau kalau diajar atau diberitahu dan juga merasa malu meminta bantuan atau bertanya. Selain itu juga agak susah memaafkan atau melupakan kesalahan orang lain terhadapku. Itu merupakan pergulatan yang besar dalam hidupku saat ini. Pergulatan ini membuatku terus bertanya, “Apakah saya berada di tempat yang benar?” Saya kadangkala menggunakan banyak alasan untuk membenarkan dan memaafkan diri. Ada kengganan dalam diriku untuk memberikan diri seutuhnya untuk pelayanan. Pergulatan tersebut di atas kusadari ketika saat ini sedang menjalani pengalaman misi dan juga persiapan untuk “menerima” kenyataan hidup. Sekilas refleksi pengalamanku di atas menggambarkan keadaan diri yang masih dibelenggu oleh keinginan daging. Hatiku menjadi keras dan saya menjadi hamba dosa, yang menyebakan aku merasa malu sekarang. Berbeda dengan St. Yohanes Paulus II yang saat ini Gereja dengan bangga merayakannya sebagai ikon MERCY dan PERDAMAIAN. Ia tidak menyimpan dendam kepada siapapun termasuk orang yang melakukan penembakan atau berupaya untuk mengambil nyawanya. Ia malah menunggu dengan sabar dan berdoa supaya orang itu bertobat atau mengakui kesalahanya. Ia mengampuni dan merangkul sang pelaku penembakan ibarat seorang ayah terhadap anaknya. Ia menunjukan kasihnya yang besar terhadap sang anak yang hilang. Surat St. Paulus di atas, terutama ayat yang dipilih sangat menyentuh hatiku saat ini. Saya bersyukur dan berterima kasih karena Tuhan memberikan saya dan anda hamba-Nya St. Yohanes Paulus II sebagai model bagi kita dalam pelayanan. Marilah kita meminta doadoa dari St. Yoahanes Paulus II, agar Tuhan berkenan memberikan hati yang mengampuni dan melayani. Biarlah hidup saya dan anda hari ini menjadi bentuk doa dan syukur atas karunia pelayanan dalam Gereja dan masyarakat di tempat kita masing-masing. Amin. ` Fr. Anis, mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. St. Yohanes dr Kapestrano, St. Gulielmus, St. Gulielmus, Rm. 7:8-25a; Mzm. 119:66,68,76,77,93.94; Luk. 12:54-59 Jumat 23 Oktober 2015 Luk 12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika kita mau memasuki sebuah rumah berpintu, kunci adalah hal pertama yang akan kita gunakan sehingga kita bisa masuk ke dalam rumah dan melihat ruangan demi ruangan yang ada di dalamnya. Dan setelah kita ada di dalamnya, kita bisa melakukan pembenahan, mungkin merapikan apa-apa saja yang ada di dalamnya, dan bahkan Anda bisa masuk dan diam saja menikmati apa yang ada di dalam rumah tersebut tanpa perlu melakukan pembenahan apapun juga. Begitu pula ketika sebuah penyembuhan ataupun sebuah perubahan diri sangat Anda dambakan untuk hadir dalam hidup Anda. Ketahuilah, kunci nya sudah berada di tangan Anda. Langkah awal dalam sebuah transformasi adalah : Mengambil semua tanggung jawab atas diri sendiri. Tidak melihat diri sebagai korban atas keadaan, dan menyadari bahwa Allah memberikan setiap KekuatanNya, KebijaksanaanNya, CintaNya di dalam diri kita. Dan tentu saja Anda juga memiliki Hak untuk tetap diam dan Tidak melakukan apapun juga yang akan mencipatakan perubahan tersebut ;-) DOA : (+) Ya Allah, kami bersyukur untuk Engkau yang ada dan bersemayam di dalam diri kami, pribadi lepas pribadi. Kami juga bersyukur untuk kehendak bebas yang Kau berikan, dan dengan Kehendak Bebas tersebut kami memutuskan untuk sepenuh hati kami, kami percaya akan KuasaMu dan menyerahkan setiap akal budi kami kepadaMu. Tuntunlah kami, dalam kami berjalan di jalan kehidupan ini. Amin Siska Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Hidup oleh Roh Kudus Sabtu 24 Oktober 2015 Rm 8:6 ”Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”. S. Antonius Maria Claret, Aloisius Guanella. Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk.13-1-9. Karena dosa asal manusia cenderung untuk berbuat dosa, seorang anak yang melakukan kesalahan di sekolah atau di rumah, lebih memilih untuk berbohong dari pada berterus terang, dan ini dilakukan secara alami. Masyarakat mengajarkan bahwa jika kita tidak melakukan perbuatan jahat dan menyakitkan orang lain kita tidak berdosa...tapi alkitab menyatakan sesuatu yang berbeda. Mari kita simak beberapa peristiwa perrbuatan daging dalam alkitab: *Abram tidur dengan pembantu (Kej 26). Dia tahu Allah telah menjanjikan kepadanya seorang anak, tapi Tuhan terlalu lama memberinya . Akibat dari perbuatan Abramini sampai sekarang masih terasa dampaknya.... * Petrus mencoba untuk menyelamatkan Yesus (Mat 16:22). Untuk ini Petrus menerima teguran keras (Mat 16:23). Pada peristiwa di atas, baik Abram maupun Petrus berpendapat bahwa mereka telah melakukan perbuatan yang baik, karena mereka tidak melakukan hal yang jahat/buruk dan tidak menyakitkan siapapun, bahkan mereka berpikir telah melakukan hal yang menyenangkan hati Allah . Kenyataan yang sebenarnya, mereka telah menyakitkan hati Allah karena mereka tidak taat pada perintahNya, mereka bertindak atas keinginan mereka sendiri/daging dan tidak hidup dalam Roh. Ternyata perbuatan daging juga dapat dilakukan oleh orang saleh karena mereka berpendapat bahwa perbuatan itu tampaknya tepat untuk mereka lakukan pada saat itu. Ketika seseorang berjalan dengan apa yang terlihat maka ia sedang menempatkan dirinya dalam kerajaan kegelapan, karena seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat, karena itu hendaklah seseorang senantiasa berjalan dalam imam dan hidup dalam Roh Kebenaran. Dunia menunggu perbuatan Allah dinyatakan melalui kita, tetapi kita tidak mengungkapkan diri sejati kita yang sebenarnya, karena kita hidup dan bertindak dalam cara-cara lama kedagingan. Cerita alkitabdiatas mengajarkan kita agar tidak memilih hidup dalam daging. Yang penting bukan apa yang kita lakukan, tetapi bagimana kita melakukannya yaitu mengikuti kehendak Roh Kudus. Doa: Ya Tuhan, kirimkanlah Roh KudusMu untuk senantiasa membimbingku agar aku dapat hidup dalam Roh seturut kehendakMu. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com GALAU Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52 Minggu 25 Oktober 2015 Mrk. 10:48-49 “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Saya yakin kebanyakan dari kita tahu apa artinya GALAU. Kata “galau” kebanyakan dipakai oleh kalangan muda ketika mereka mengalami suasana atau situasi yang membuat mereka tak menentu, tak punya harapan, gak tau mau buat apa dan lain sebagainya. Bartimeus, orang buta yang diceritakan di dalam injil hari ini mengalami kegalauan. Ia sudah sering mendengar tentang Yesus yang membuat banyak mukjizat dengan menyembuhkan orang lumpuh, orang bisu-tuli, memberi makan lima ribu orang, dan lain sebagainya. Bartimeus hanya bisa mendengar dan mungkin juga merasakan tetapi tidak bisa melihat dengan matanya sendiri karena dia buta. Kebutaan yang dialami oleh Bartimeus-lah yang membuat dia galau. Ada hasrat dan keinginan yang sangat mendalam untuk melihat Yesus maka dari itu ketika dia mendengar Yesus lewat, dia berteriak minta untuk disembuhkan dari kebutaannya dengan berkata, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Kebutaan memang menghalangi seseorang untuk bisa melihat dan menikmati keindahan dunia ini. Tetapi ada juga bentuk-bentuk kebutaan lain yang membuat kita tidak melihat yakni kebutaan terhadap kesusahan sesama, kebutaan karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk facebook atau online game. Kebutaan membuat banyak orang di jaman sekarang ini semacam “autis” karena kemajuan teknologi, lupa akan sesamanya, lupa untuk mencari teman yang bisa dilihat dengan mata, lebih mementingkan “teman di dunia maya” daripada teman yang sesungguhnya. Apakah Anda mengalami kebutaan seperti itu? Apakah Anda mau disembuhkan? Kalau Anda mau, marilah kita minta dan berteriak kepada Yesus, “Yesus, anak Daud, kasihanilah aku!” Rm Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Hidup dengan Roh Kudus Senin 26 Oktober 2015 Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2,6-7ab,20-21; Luk. 13:10-17. Roma 8:13 “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatanperbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Bacaan pertama hari ini dari Roma mengingatkan pada saya dan kita semua untuk hidup dengan dikuasai oleh Roh Kudus bukan dengan roh kedagingan. Hidup oleh Roh akan memberi kita kekuatan penting untuk menghadapi dua musuh besar kita, yaitu dosa dan penderitaan. Membuat renungan Fresh Juice ini seperti membuat pengakuan terhadap banyak orang melalui tulisan. Saya tidak malu untuk mewartakan dan bersaksi melalui firman Tuhan, saya percaya setiap tulisan yang saya bagikan membuat iblis dikalahkan dan menjadi berkat buat banyak orang. Sebelum saya mengenal yang namanya Roh Kudus, saya banyak melakukan hal kedagingan, dosa sering dilakukan. Puji Tuhan, retret Pria Sejati yang saya ikuti menjadi awal pertobatan saya untuk pulih dari segala keterikatan dosa. Hidup dengan perjanjian menjadi anak Allah untuk meninggalkan kedagingan dapat dilawan dengan Roh Kudus. Setiap kali saya teringat akan hal dosa yang dapat membawa pada penderitaan, saya lawan dengan bahasa roh agar saya menang. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menyerah begitu saja pada hal dosa. Langkah untuk dapat dipenuhi dengan Roh Kudus adalah bertobat. Orang yang masih terikat dengan keinginan-keinginan daging susah untuk dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus sesuai namanya bersifat suci. Apabila kita dipenuhi Roh Suci, timbul keinginan kuat untuk hidup kudus sesuai firman Allah. Mari penuhi terus kehidupan kita dengan Roh Kudus... Yudi Cutam Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Kerajaan Allah, Kerajaan Kasih Rm 8 : 18-25 ; Mzm 126 : 1-2ab,2cd-3,4-5,6 ; Luk 13 : 18-21 Luk 13 : 18-19 Selasa 27 Oktober 2015 “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang dikebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung diudara bersarang pada cabang-cabangnya.” Ketika membaca ayat ini, saya mempunyai gambaran yang sedikit berbeda dari gambaran yang biasa saya miliki. Kerajaan Allah yang saya tangkap diayat ini bukanlah Kerajaan Allah disurga , tetapi di bumi khususnya dihati kita. Hati kita adalah seumpama lahan, Kerajaan Allah dibangun dari benih yaitu Kasih. Sekecil apapun kasih jika terus bertumbuh seperti pohon, lambat laun akan menjadi besar. Saya mempunyai teman-teman yang baik disekeliling saya. Saya tidak bilang mereka sempurna, tetapi saya bisa merasakan ada kasih yang mereka berikan lewat tindakan-tindakan kecil mereka. Ada yang selalu mendengar kapanpun saya curhat, dan dia tidak pernah menghakimi saya atas apapun isi curhatan saya, dia selalu bersedih ketika saya bersedih, dan berbahagia ketika saya bahagia, saya tahu dia selalu ada ketika saya membutuhkannya. Ada yang rela menjemput saya hingga harus berputar jauh agar kami bisa berkumpul. Ada teman yang rela memasak untuk kami makan bersama. Ada yang rela mencuci piring untuk kami semua setelah kami makan bersama. Ada yang membantu dengan tulus ketika saya mendapat tugas di komunitas. Ada yang selalu mengingat dan menanyakan kehadiran saya ketika saya tenggelam dalam kesibukan saya. Ada yang merindukan saya ketika kami lama tidak bertemu. Dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan teman-teman yang lain, yang tidak mungkin saya tuliskan satu per satu. Mungkin semua itu adalah halhal kecil...tetapi bagi saya sangat berarti. Hal-hal kecil yang selalu menyeret saya untuk mengingat ada hal-hal lain yang berharga diluar kesibukan saya yang serasa tidak ada habisnya. Tindakan-tindakan kecil tersebut berasal dari Kasih. Kasih yang akan membuat saya atau siapapun akan merasa nyaman dan senang berada diantara mereka. Karena Allah adalah Kasih, maka dimana ada kasih, disitu pula Allah ada. Dan ketika Kasih berbalas Kasih, Kasih itu akan bertumbuh seperti pohon yang semakin besar, kokoh dan kuat. Seperti itu juga Kerajaan Allah, Kerajaan Kasih dibumi ini, khususnya di setiap hati kita. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Saudara Pilihan Rabu 28 Oktober 2015 Efesus 2 : 19 : “ Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota – anggota keluarga Allah “ Pesta St. Simon dan Yudas, Ras Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19 Jika didengarkan, Injil dan bacaan pada hari ini sama-sama berbicara tentang status orang-orang yang menjadi sahabat-sahabat Yesus, muridmurid Yesus yang bisa dikatakan sebagai satu keluarga. Tidak ada keterasingan dalam kelompok murid-murid Yesus. Dikatakan dalam Efesus 2 : 19-22 bahwa jika kita sudah dipilih dan menjatuhkan pilihan sebagai murid-murid Yesus, maka kita sudah merupakan sebuah persatuan dari anggota-anggota keluarga Allah. Kita dipilih bukan karena kuat dan hebat kita. Kita dipilih karena memang kita dipakai oleh Tuhan sebagai orang yang diutus mewartakan tentang karya keselamatan dan penyembuhan. Kalau kita menunggu sampai kita menjadi hebat kemudian baru merasa berhak untuk melayani, sampai kapanpun kita tidak akan pernah mencapai hal itu. Bisa dilihat bahwa ke dua belas rasul yang terpilih bukan berasal dari orang-orang yang hebat. Yesus tidak seperti pemimpin jaman sekarang yang memilih anak buahnya dengan segala macam test. Yesus memilih kita karena memang kita berharga dan pantas dipilih menjadi saudara-saudaraNya. Yesus sudah tahu, karakter satu persatu , pribadi lepas pribadi dari setiap saudara yang telah dipilihNya. Sekalipun Yesus tahu bahwa orang itu akan mengkhianatiNya, tetap Yesus terima. Yesus memproses menjadi lebih baik. Terbukti saking menyesalnya Yudas yang telah mengkhianatiNya, dan Yudas memilih caranya sendiri untuk menunjukkan penyesalannya. Sama seperti kita dalam kehidupan sekarang ini. Tetap menerima saudarasaudara kita sebagai sebuah satu kesatuan dengan Yesus sebagai pimpinannya dengan apa adanya. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Tuhan Menjamin St. Gaetano Errico, Mikael Rua Rm. 8:31b-39; Mzm. 109:21-22,26-27,30-31; Luk. 13:31-35. Kamis 29 Oktober 2015 Rm. 8:35, ”Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Bacaan hari ini begitu menguatkan kita semua, karena kasih Kristus selalu dan akan terus beserta kita kapan pun di mana pun dalam suasana apa pun. Paulus menantang, “siapa akan melawan kita, jika Allah di pihak kita?” Sing ada lawan! Saudara-saudariku terkasih, sekali pun Allah di pihak kita, itu tidak berarti bahwa hidup kita akan aman-aman saja, pelayanan kita akan bebas dari penindasan dan kesesakan. Tidak ada pelayanan tanpa hinaan, tidak ada pelayanan tanpa air mata, tidak ada pelayanan tanpa korban. Karena patut diingat bahwa, hakekat sebagai pengikut Kristus adalah korban. Korban yang menuntun kepada kebahagiaan kekal. Jika kita telah memutuskan diri untuk terjun mengambil bagian dalam setiap pekerjaan Tuhan, kita juga menjadi nabi, yang bisa diancam “penindasan dan kesesakan, atau kelaparan, atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang.” Bisa saja, dari hal-hal yang kecil dalam kehidupan komunitas, yang biasanya dimulai dengan kasak-kusuk, kemudian mulai ngegosip lalu membuat geng. Sayangnya geng-geng ini nyaris tak tampak karena selalu bersama kita dan bisa gentanyangan di mana-mana. Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging belaka, akan tetapi kekuatan roh jahat dalam rupa-rupa bentuknya itu. Tetapi senjata yang membuat kita “kebal” terhadap semuanya itu adalah kasih, yang sudah melekat pada Kristus, dan tidak dapat dipisahkan dari Dia. Hanya kasih Kristus yang bisa mengalahkan segalanya, itu janji Allah. Itu jaminan-Nya. Sudahkah kita memberi hidup kita kepada sesama dalam kasih Kristus? Apakah di dalam setiap pergumulan pelayanan kita dalam komunitas, kita menjadi mundur pelan-pelan kemudian kabur ketika menemui penindasan atau kesesakan? Bukan kita yang memilih Dia, tetapi Dia yang lebih dahulu mengasihi kita dan mengangkat kita dalam kasih-Nya, Ia telah menyerahkan diri untuk kita, dan terus akan melakukan kasih dan setia itu, selama kita setia kepada-Nya. Yesus tetap setia, karena Yesus tidak dapat menyangkal diri-Nya. Maka kita harus berani menghadapi semua kuasa, di atas, di bawah, atau makhluk lain. Mereka tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Aturan yang membebaskan Jumat 30 Oktober 2015 Luk 14:3 “Diperbolehkankah Angelus dr Acri, Dominikus Collins menyembuhkan orang pada Rm. 9:1-5; hari Sabat atau tidak?” Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 14:1-6. Di dalam hidup berkeluarga maupun berkomunitas tentu ada aturan yang sangat membantu kita dalam mewujudkan keharmonisan dalam hidup serta kedamaian yang didambakan oleh setiap insan, baik secara individu maupun kelompok. Aturan di buat agar setiap peribadi bebas menjalankan kewajiban dan kepentigan bersama. Seperti relasi seorang bapak dalam keluarga dengan ibu dan anak- anak, atau dalam sebuah komunitas khususnnya dalam relasi dengan anggota komunitas tersebut. Bacaan hari ini mengingatkan kita, agar kita tidak seperti orang –orang farisi yang sangat berpegang teguh terhadap hukum yang ditetapkan oleh Musa dan diwariskan kepada mereka selama berabad-abad dan dalam bacaan Injil hari ini kita mendengarkan Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air pada hari sabat. Bagi orang –orang farisi hal ini, sudah melanggar hukum dan aturan yang berlaku pada saat itu. Di sisi lain Tuhan Yesus mengajak kita untuk melihat betapa penting sebuah perbuatan baik yang menyelamatkan sesorang dari penderitaan yang mereka alami, baik itu masalah yang terjadi dalam keluarga ataupun masalah yang terjadi dalam komunitas. Dalam dunia dewasa ini kita mudah sekali terjebak oleh rasa iri hati dan cemburu jika melihat orang berbuat kebaikan terhadap orang lain. Dan kita mudah sekali menghakimi dan curiga dan tidak sadar bahwa Allah turut bekerja dan hadir dalam pribadi orang yang dengan tulus mau berbuat baik. Sebagai orang Katolik kita semua diundang untuk melihat bahwa kasih Allah tidak pernah memandang latar belakang, adat istiadat ras dan suku melainkan kasih yang membawa perdamaian dan keharmonisan hidup bersama. Menjadi bahan refleksi untuk kita semua, Apakah kita mau menjadi seperti orang Farisi atau sebagai Tuhan Yesus di jaman sekarang ini? Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 www.DOJCC.com Tuhan Begitu Jauh ? St. Alfonsus Rodriguez Rm. 11:1-2a,11-12,25-29; Mzm. 93:12-13a,14-15; Luk. 14:1.7-11. Rm 11:1-2 Sabtu 31 Oktober 2015 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekalikali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ada seorang gadis cilik bernama Alexa (bukan nama asli). Suatu ketika dia mengunjungi aku di kantor Paroki. Dia kelihatan bingung dan sangat kecewa. Kebingungan dan kekecewaannya itu membuat dia marah pada dirinya sendiri. Aku langsung bertanya, ingin tahu apa sebenarnya terjadi dengan dirinya. Ketika aku bertanya tentang keadaannya, dia tidak ingin mensharingkan pengalamannya. Dia merasa malu dan gelisah kalau-kalau aku tidak menerima baik apa yang dia alami. Akupun terdian dan sekali-kali melirik kearah Alexa. Pada saat ini, dia kelihatan sangat bingung dan marah. Namun akhirnya dia berani membuka dirninya. “Romo, maaf ya, setiap kali aku ke gereja dan mengikuti Misa Kudus, aku selalu tidak merasakan kehadiran Tuhan. Aku merasa Tuhan begitu jauh. Dengan itu aku merasa seolah-olah menyendiri.” Aku bertanya, “Mengapa Alexa merasa seperti itu? Yesuskan selalu bersama kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Apalagi ketika kitia merasa menyendiri dan sakit terluka.” “Romo, itu tidak benar, aku sangat terluka karena Yesus selalu menjauh,” kata Alexa. Aku terdiam sejenak sambil membiarkan dia menarik napas dan tenang. Sesaat kemudian, dia menceriterakan bahwa sudah sekian lama Alexa selalu diganggu oleh teman-teman di sekolah. Dia tidak mempunyai teman yang bisa membela. Semua orang menolak dia menjadi teman. Karena itu ketika dia berdoa, dia merasakan bahwa Yesus selalu menolah berteman dengan dia. Pelanpalan aku mengajak dia untuk berdoa meminta peneguhan dari Yesus. Aku meyakinkan dia bahwa Yesu sangat mencintaimu, Alexa. Diapun menangis dan berterima kasih kepada Yesus, betapa dekat Yesus kepada dia. Di dalam surat St. Paulus di Roma, dia bertanya kepada jemaatnya, “Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Kita sering kali merasakan bahwa Allah menolak kita karena pengalaman sehari-hari kita. Karena pengalaman itu, kita sering memproyeksikan pengalaman pahit dengan orang lain kepada Allah. Kita merasa Allah begitu jauh dan bahkan berusaha untuk menjauh dari kita. Di dalam kisah bacaan pertama, St. Paulus mengatakan, “Sekali-kali tidak! Dia memberikan kesaksiannya sendiri sebagai seorang pilihan Allah. Dia memberikan kesaksian nyata akan dirinya sendiri. Dia semula menganiaya dan menghukum mati orang-orang Kristen, namun Tuhan mengampuni dia. Dia percaya bahwa dia adalah pilihan Allah. “Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya.” Marilah saudara-saudari, kita mengingatkan diri, akan perbuatan besar Allah lewat Yesus Kristus kepada kita. Sering kita merasa doa-doa kita tidak terjawab. Kita merasa tersakiti oleh pengalaman pahit kita. Kita merasa gagal dalam sesuatu usaha. Kita mulai memproyeksikan kepada Tuhan kita. Namun deminian saudara-saudari, Tuhan itu selalu dekat pada kita. Dia menginnginkan yang terbaik buat kita. Terima kasih Bapa, atas rahmat Yesus Kistus buat aku, Amin. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 45 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 71 / 2015 Celebration Meal Sabtu 19 September 2015 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal berikutnya : Sabtu 24 Oktober 2015 (Terbuka untuk Umum) Hubungi : 0878 6180 5088 Persiapan Covenant bersama FR Ken Barker, MGL 12 Sept 2015 MGL Brotherhood (Missionaries of God’s Love) Makan bersama para Imam MGL di rumah Pak Supardi (ayah Rm Vincent Widi, MGL) Makan bersama para Imam MGL di Bakmi Dempo91 Denpasar www.DOJCC.com Twitter : @dojcc Instagram : @dojcc_bali Facebook : www.Facebook.com/DOJCC email : [email protected] HP : 0878 6180 5088