BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan literatur yang digunakan oleh penulis untuk membuat karya ini didapat dari berbagai media, antara lain, buku, internet, dan video. Literatur-literatur tersebut digunakan oleh penulis sebagai sumber yang memperkuat data teori maupun data visual dalam pembuatan serial animasi ini. 2.1.1 Buku 1. “Koleksi Lagu Anak Indonesia Sepanjang Masa” oleh Umar Sadikin 2. “Dora’s Book of Manners (Buku Sopan Santun Dora)” oleh Christine Ricci 3. “Menjadi Penulis Skenario Profesional” oleh Sony Set & Sita Sidharta 4. “Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi” oleh Rakhmat Supriyono 5. “Music Makes Your Child Smarter” oleh Philip Sheppard 6. “Sinematografi: Panduan Usaha Mandiri” oleh Etsa Indra Irawan dan Laelasari 7. “3D Animation Movie using 3D Studio Max” oleh Zaharuddin G. Djalle 8. “Psikologi Kepribadian” oleh Alwisol 2.1.2 Audio 1. Lagu anak-anak ciptaan Pak Kasur 2. MP3 lagu anak-anak Indonesia 2.1.3 Video 1. Hellofest8: Kidscreasong- http://www.youtube.com/watch?v=h0gtDYCk34Y 2. “Gertie The Dinosaur” (Windsor Mc Cay 1914) – http://www.youtube.com/watch?v=UY40DHs9vc4 3 4 3. Blue’s Clues 4. Pocoyo 5. DVD Kindergarten Song Volume 1 2.1.4 Link Artikel Internet 1. “Mempopulerkan Kembali Lagu Anak-Anak”http://rollingstone.co.id/read/2011/12/21/202703/1797006/1093/mempopulerkan-kembalilagu-anak-anak-bersama-situs-mari-nyanyi 2. “Kemana Hilangnya Lagu Anak-Anak Indonesia?”http://news.detik.com/read/2011/07/21/171417/1686320/10/ke-mana-hilangnya-lagu-anakanak-indonesia 3. “Djito Kasilo, Ungkapkan Cinta Lewat Lagu Anak-Anak”http://news.detik.com/read/2011/12/22/141914/1797631/608/djito-kasilo-ungkapkan-cintalewat-lagu-anak-anak 4. “Lagu Anak-Anak Hilang dari TV”- http://arifah.wordpress.com/2008/02/13/lagu-anakanak-hilang-dari-tv/ 5. “Sedikitnya Lagu Untuk Anak-Anak Indonesia”http://imherry.blogdetik.com/2011/01/21/sedikitnya-lagu-untuk-anak-anakindonesia/#axzz1mSz8p7f5 6. Wikipedia- http://en.wikipedia.org/wiki/Animation 7. “Sejarah Animasi”- http://raispictures.com/main/index.php?option=com content&task=view&id=35&Itemid=26 8. “Sekilas Tentang Animasi Indonesia”http://raispictures.com/main/index.php?option=com_ content&task=view&id=45&Itemid=26 5 9. “Howard Gardner: Multiple Intelligences and Education”http://www.infed.org/thinkers/gardner.htm 10. “Mengapa Lagu Anak Kurang Populer”- http://laguanak.net/info-dan-wacana/mengapasekarang-lagu-anak-kurang- populer/ 11. Lagu Anak. Com- http://lagu-anak-anak.com/category/pencipta-lagu/ 12. “Si Kecil Suka Menyanyikan Lagu Dewasa”http://oase.kompas.com/read/2011/01/04/08413471/ Si.Kecil.Suka.Menyanyi.Lagu.Dewasa 13. “Efek Musik pada Tubuh Manusia”http://gema.sabda.org/efek_musik_pada_tubuh_manusia 14. “Fungsi Musik dalam Kehidupan Manusia”http://hiburan.kompasiana.com/musik/2011/03/26/fungsi-musik-dalam- kehidupanmanusia/ 2.2 Data Pendukung 2.2.1 Survey Sebagai data pendukungnya, penulis mengadakan survey online yang disebarkan melalui jejaring social “Facebook” dan website “Kaskus”. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh penulis di dalam surveynya (Berdasarkan hasil Survey dari tanggal 15 Febuari 2012 hingga tanggal 22 Febuari 2012, yang berhasil mendapatkan 74 orang responden) : 6 Tabel 2.1 Tabel Hasil Survey Dari hasil survey di atas, terdapat 45 responden berjenis kelamim pria dan 29 responden berjenis kelamin wanita dari total 74 responden. Untuk usia, mayoritas yang menjawab kuesioner ini berusia 19-25 tahun. Untuk profesi, yang paling mendominasi adalah profesi mahasiswa sebanyak 51 orang yang kemudian disusul oleh profesi karyawan dengan jumlah 19 orang. Pada pertanyaan no. 4 menyatakan bahwa semua responden (100%) pernah mendengar lagu anak-anak. Saat diminta untuk menyebutkan lagu anak-anak yang pernah didengar oleh para responden, mayoritas dari mereka menyebutkan beberapa judul lagu anak-anak klasik yang cukup terkenal misalnya “Balonku”, “Potong Bebek Angsa””Naik Delman” dan sebagainya. Selain judul lagu anak-anak klasik, ada pula beberapa responden yang menyebutkan judul lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh artis cilik pada masa itu, seperti lagu “Si Lumba-Lumba” yang dinyanyikan oleh Bondan Prakoso, “Diobok-Obok” oleh Joshua Suherman, dan sebagainya. Ada pula responden yang mendengar lagu anak-anak luar negeri, seperti lagu anak-anak yang ada pada tayangan “Sesame Street” 7 Untuk jawaban no. 6, yang berhubungan dengan pertanyaan no. 5 tentang apakah anakanak seharusnya diajarkan/ diajak untuk mendengar lagu anak-anak, mayoritas responden yang menjawab setuju, tiba pada suatu kesimpulan yaitu, “Masa anak-anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara psikis maupun fisik dan lagu anak-anak mempunyai lirik yang pas untuk anak yang tingkat kepolosannya masih tinggi. Masa anak² adalah masa untuk beraktifitas, bermain, bercanda, dan memahami. Maka dari itu jika kita sebagai orang tua salah mengenalkan sesuatu itu akan berimbas kepada anak dan mungkin akan berdampak buruk. Saya sebagai orang tua tentu tidak ingin melihat anak saya tumbuh dewasa sebelum waktunya hanya karena perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.” Kemudian untuk jawaban pertanyaan no. 7, para responden tiba pada suatu kesimpulan tentang kriteria lagu anak-anak yang baik, yaitu “Lagu anak yang baik adalah lagu yang dapat mengajarkan hal-hal yang positif untuk si anak sendiri, dimana lagu tersebut dapat mengajak mereka bermain, berekspresi, dan berimajinasi layaknya anak-anak.. Lirik lagu yang dapat mengajarkan kasih sayang terhadap sesama, dengan kata-katanya sederhana, sehingga mudah dicerna anak-anak dan mengandung unsur edukasi, yg bertujuan untuk merangsang anak untuk belajar.” Untuk pertanyaan no. 8, tentang karakter untuk animasi berseri, mayoritas responden menjawab hewan sebagai karakter utamanya, menyusul anak kecil dan sisanya menjawab gabungan antara keduanya, benda mati yang dianimasikan, monster, dan sebagainya. Jawaban no.9, mayoritas menjawab ya karena menurut mereka, “Karena dizaman seperti sekarang ini, dengan tumbuh pesatnya teknologi, semakin banyak media yang banyak memperlihatkan kekerasan, percintaan (lawan jenis), dan halhal yang seharusnya tidak dikonsumsi anak-anak .Lagu anak-anak sangat diperlukan untuk membuat anak-anak Indonesia mendapatkan pengajaran yang jauh lebih baik dan seharusnya.” Sedangkan, sisanya yang menjawab tidak karena mereka merasa bahwa mereka sudah berada diluar usia untuk menonton animasi berseri tentang lagu anak-anak. 8 2.2.2 Tokoh-Tokoh Pencipta Lagu Anak-Anak Indonesia Berikut ini adalah 3 tokoh pencipta lagu anak-anak Indonesia yang cukup terkenal: 2.2.2.1 A.T. Mahmud (1930-2010) Gambar 2.1 A.T.Mahmud Beliau lahir di Palembang pada tanggal 3 Febuari 1930 dengan nama kecil “Dola” Tetapi beliau sering dipanggil “Totong” oleh teman-temannya. Beliau lebih dikenal dengan nama A.T. Mahmud yang merupakan singkatan dari Abdullah Totong Mahmud. Beliau mulai menciptakan lagu secara profesional pada saat beliau bekerja di SGTK (Sekolah Guru Taman Kanak-kanak) Jakarta Selatan. Saat itu pula beliau diminta oleh RRI untuk mengasuh siaran anak-anak di sore hari. Tahun 1968, TVRI (Televisi Republik Indonesia) meminta beliau untuk mengasuh acara “Ayo Menyanyi”, yang menjadi acara anak-anak yang paling digemari pada masa itu. Lagu yang diciptakan beliau umumnya bertema umum yang liriknya menceritakan tentang kegembiraan. Tahun 2001, beliau pernah berkolaborasi dengan penyanyi cilik Tasya, yang mempopulerkan lagu “Anak Gembala”. Beliau wafat pada 6 Juli 2010 pada usia 80 tahun. Beberapa lagu anak-anak karangan beliau antara lain: Ade Irma Suryani, Aku Anak Indonesia, Ambilkan Bulan Bu, Amelia, Aku Anak Gembala, Awan Putih, Bintang Kejora, Bulan Sabit, Burung Nuri, Cemara, Citaria, 9 Cilukba, Di Pantai, Dua Ekor Anak Kucing, Jangkrik, Jakarta Berulang Tahun, Kincir Air, Ke Pasar Ikan, Kereta Apiku, Kunang-Kunang, Lagu Tor-Tor, LayangLayangku, Mendaki Gunung, Musim Panen, Naik Kelas, Nasehat Ibu, Paman Datang, Pemandangan, Pulang Memancing, Sekuntum Mawar, Senam, Tepuk Tangan, Tidurlah Adik, Timang Adik Timang, dan Tupai. 2.2.2.2 Ibu Sud (1903-1993) Gambar 2.2 Ibu Sud Beliau lahir pada tanggal 26 Maret 1903 dengan nama Saridjah Niung Bintang Soedibjo dan wafat pada tahun 1993 pada usia 85 tahun. Beliau memulai kariernya pada tahun 1927 dengan menjadi penyiar radio NIROM (Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij atau dalam bahasa Indonesia adalah Maskapai Siaran Radio Hindia-Belanda), yang pada tahun 1945 berganti nama menjadi RRI (Radio Republik Indonesia). Hati beliau tergerak untuk menciptakan lagu untuk anak-anak karena beliau melihat kondisi anak-anak yang pada masa penjajahan yang Nampak kurang bergembira. Ada sekitar 200 judul lagu anak yang beliau ciptakan. Lagu yang diciptakan beliau umumnya merupakan lagu yang bersemangat dan ceria. Pada tahun 1928, beliau juga turut serta dalam peristiwa Sumpah Pemuda, dimana beliau turut mengiringi W.R. Supratman dengan alunan biola saat lagu “Indonesia Raya” pertama kali diperdengarkan. Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu ciptaan beliau: 10 Anak Kuat, Burung Kutilang, Dengar Katak Bernyanyi, Desaku, Cangkul, Kampung Halamanku, Kupu-Kupu, Lagu Bermain, Lagu Gembira, Lihat Kebunku, Main UlarUlaran, Menanam Jagung, Naik Delman, Naik-Naik Ke Puncak Gunung, Nenek Moyang, Pagi-Pagi, Pergi Belajar, Teka-Teki, Tidur Anakku, Tik-Tik Bunyi Hujan, dan Waktu Sekolah Usai. 2.2.2.3 Pak Kasur (1912-1992) Gambar 2.3 Ibu dan Pak Kasur Lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada tanggal 26 Juli 1912 dengan nama Lengkap Soerjono adalah seorang pencipta lagu anak-anak yang lebih dikenal dengan nama Pak Kasur. Pada tahun 1950 an, Pak Kasur mendpat tawaran dari Perdana Menteri Indonesia pertama bernama M. Natsir untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Beliau mulai dikenal anak-anak pada tahun 1952, saat beliau memandu siaran anak-anak di RRI (Radio Republik Indonesia). Pada tahun 1960-1966, beliau mengasuh acara yang bernama “Taman Indria” di TVRI. Tahun 1953, Pak Kasur selalu mengumpulkan anak-anak di kebun rumah dinas beliau di Jl. H. Agus Salim, Jakarta dan kegiatan ini dikenal dengan nama Kebun Kanak-Kanak. Kemudian pada tahun 1965,nama Kebun Kanak-Kanak diganti menjadi TK Mini Pak Kasur. Semasa hidup hingga wafat pada tanggal 26 Juni 1992 (pada usia 78 tahun), beliau diyakini telah menciptakan sebanyak 200 lagu anak-anak. Pada dasarnya, beliau 11 menciptakan lagu anak-anal untuk kepentingan mengajar. Maka karena itu lagu-lagu yang beliau ciptakan rata-rata liriknya mengajarkan anak-anak tentang pengetahuan dasar, seperti warna, bentuk dan berhitung. Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu ciptaan Pak Kasur: Dua Mata Saya, Kembang Apiku, Kucingku, Selamat Pagi Bu Guru, Topi Saya Bundar, dan lainya. 2.2.3 Lagu Dewasa dan Lagu Anak-Anak Menurut Pak Djito Kasilo, lirik lagu dewasa memiliki banyak sekali makna yang dapat disalah artikan oleh anak-anak, terutama anak-anak yang masih kecil. Misalnya, lirik lagu cinta milik dewasa, mendengar lagu ini, anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar tentu akan “penasaran” dengan apa itu cinta. Karena penasaran, mereka pun akan mencoba untuk mencari tahu apa itu artinya dengan penafsiran-penafsiran mereka seperti apa yang mereka dengar di lagu itu. Misalnya cinta itu manis, si anak akan berpikir bahwa cinta itu “rasanya enak” karena manis. Padahal, yang ingin disampaikan melalui lirik tersebut bukanlah itu. Hal ini dapat berbahaya bagi perkembangan si anak. Kemudian menurut beliau dan Pak Suryo Prasodjo (anak dari Almarhum Pak Kasur), sebuah lagu anak-anak yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Lagu anak haruslah lagu yang sederhana Yang dimaksud dengan sederhana disini adalah isi lirik lagu anak tersebuh haruslah sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Begitupula dengan notasi dan jangkauan nadanya juga harus disesuaikan dengan usia anak yang bersangkutan agar anakanak tidak mengalami kesulitan saat menyanyikan lagu tersebut. 2. Lagu anak harus memiliki satu makna yang menerangkan isi lagu tersebut Satu makna yang dimaksud adalah lagu tersebut haruslah mengacu pada satu pokok bahasan, yang akan membantu si anak untuk mengerti apa yang berusaha disampaikan oleh 12 lagu tersebut. Misalnya tentang “Air”, maka lagu itu haruslah menjelaskan apa itu air kepada si anak. 3. Lagu anak haruslah mendidik dan menyenangkan Mendidik dan menyenangkan karena anak-anak suka dengan sesuatu yang menyenangkan bagi diri mereka. Lagu anak disini berfungsi sebagai media pembelajaran bagi si anak. Apabila lagu tersebut tidak menyenangkan, si anak tentu tidak ingin mendengarkan lagu tersebut. 2.2.4 Dampak Apabila Anak Suka Menyanyikan Lagu Dewasa Menurut Dra. Tiwin Herman, M.Psi, seorang psikolog dari PT. Psiko Utama, lagu anak adalah lagu yang lirik dan musiknya dekat dengan dunia anak-anak dan menggambarkan dunia anak-anak dengan permainan dan hal-hal yang bersifat mendidik. Menurut beliau, lagu anak digunakan si anak sebagai media pembelajaran mereka yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan kognitif dan psikologis anak. Anak memiliki sifat alami untuk meniru apa yang mereka lihat atau dengar. Hal ini berlaku pula dengan anak-anak yang menyanyikan lagu dewasa. Dengan mendengarkan lagu dewasa, ada kecenderungan si anak akan mengalami suatu “percepatan” (yang dipaksakan secara halus) kepada si anak untuk mendengar hal yang belum mereka mengerti sama sekali. Anak-anak yang mendengarkan lagu dewasa dapat dikatakan”matang sebelum waktunya” karena memang si anak akan mendapatkan pengetahuan lebih dibanding anakanak seusianya (masuk ke dalam kognitif sebagai pengetahuan) tetapi sayangnya tidak bersamaan dengan emosi mereka, yang masih belum matang. Lagu-lagu dewasa tentang patah hati, kecemburuan dan perselingkuhan akan salah diartikan oleh si anak apabila saat mereka menanyakan hal tersebut, pengasuh atau orang rumah yang dekat dengan mereka bisa saja memberikan penjelasan, yang mungkin saja si anak belum paham. Malahan, bisa saja si anak menganggap bahwa perselingkuhan dan patah hati adalah hal yang biasa. Hal ini tentu akan mempengaruhi norma-norma yang dianutnya. 13 Cara agar anak-anak tidak “terjebak” mendengarkan lagu yang tidak sesuai dengan usianya adalah dengan mengawasi apa yang mereka tonton dan dengar serta memperkenalkan lagu anak-anak sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dialami si anak. Peran orang tua sangatlah penting agar si anak tidak terjerumus ke sesuatu yang belum saatnya bagi mereka. 2.2.5 Hilangnya Lagu Anak-Anak Indonesia Lagu anak-anak Indonesia mendadak menghilang begitu memasuki awal tahun 2000. Hal ini sangatlah memprihatinkan karena anak-anak zaman sekarang hampir sebagian besar tidak mengenal lagu anak-anak. Yang mereka tahu dan kenal adalah lagu-lagu yang dibawakan oleh penyanyi dewasa, bukan penyanyi cilik seusia mereka. Cukup ironis memang, karena lagu anak-anak hilang saat industri televisi berkembang, dimana stasiun televisi lebih cenderung menayangkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh orang dewasa, dengan lirik lagu yang tidak sesuai dengan usia anak-anak. Menurut Djut Nyak Deviana Daud Syah, pencipta lagu anak-anak tidak sepenuhnya hilang, hanya saja karya mereka kurang mendapatkan respon dari masyarakat.1 Padahal, pada tahun 90an, ada banyak sekali lagu anak-anak yang terkenal, seperti lagu “Aku Anak Gembala”, “Amelia”, dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lagu anak-anak kurang mendapat sorotan masyarakat kini karena: 1. Penurunan tingkat permintaan masyarakat terhadap lagu anak-anak. Karena saat ini perhatian anak-anak lebih tersita oleh media hiburan lain, seperti video game, kartun, dan permainan edukatif lain. 2. Penurunan kualitas lagu anak-anak zaman sekarang disbanding lagu anak-anak tahun 90 an, sehingga anak-anak zaman sekarang tidak menyukain lagunya. 3. Kurangnya kemampuan penyanyi cilik zaman sekarang untuk membawakan lagu anak1 http://news.detik.com/read/2011/07/21/171417/1686320/10/ke-mana-hilangnya-lagu-anak-anak-indonesia anak, sehingga lagu yang dibawakan tidak memiliki penjiwaan. 14 4. Kesibukan orang tua yang padat, sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk mengawasi apa yang menjadi tontonan anak mereka. Lagu anak-anak diciptakan karena anak-anak lebih mudah mencerna apa yang mereka dengar, seperti musik dan karena itulah lirik pada lagu anak-anak biasanya terdapat nilai edukatif dan pesan moral untuk perkembangan anak itu sendiri. Dampak bagi anak yang mendengarkan lagu dewasa adalah keadaan psikologis mereka akan terganggu karena si anak akan cenderung tidak peka terhadap keadaan sekitarnya, yang akan membuat ia agak kesulitan untuk bersosialisasi. 2.2.6 Mereka Yang Peduli Dengan Lagu Anak-Anak Indonesia Saat lagu anak-anak Indonesia mulai berangsur-angsur menghilang, ada beberapa tokoh yang masih peduli dengan keberadaan lagu anak-anak Indonesia ini dan tetap berusaha untuk menjaga keberadaan lagu-lagu tersebut. Para tokoh-tokoh itu antara lain: 2.2.6.1 Djito Kasilo Gambar 2.4 Bapak Djito Kasilo dengan Bubu, Koko dan Sisi Ada seorang pemerhati lagu anak Indonesia yang berusaha untuk “membangkitkan” kembali lagu anak-anak Indonesia. Beliau adalah Bapak Djito Kasilo, yang berusaha mengembalikan lagu anak-anak melalui websitenya, www.marinyanyi.com. Dengan adanya website ini, beliau berharap agar anak-anak dapat kembali mendengar lagu anak-anak karena lagu anak-anak diciptakan khusus untuk anak-anak. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Bapak Djito Kasilo yang biasa disapa dengan sebutan ”Ayah”. 15 Sejak tahun 2000 sudah tidak ada lagi lagu untuk anak-anak dan para guru TK cukup kesulitan untuk mengajar para anak-anak karena anak-anak TK cenderung belajar sambil menyanyi. Pemerintah pun tidak memikirkan dan berbuat apa-apa tentang keadaan ini, maka Pak Djito Kasilo (Ayah) pun berpikir bahwa rakyatlah yang harus bertindak sendiri agar lagu anak-anak tidak punah. Ayah sangat memperjuangkan lagu untuk anak-anak karena menurut Ayah, lagu anak-anak memiliki sebuah pesan yang jelas dan mempunyai makna tunggal, tidak seperti lagu dewasa yang tidak jelas pesannya sehingga anak yang mendengarkan lagu-lagu orang dewasa akan mempunyai banyak tafsiran (multi tafsir) tentang lagu yang mereka dengar. Maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi psikis si anak. Menurut Ayah, puncak kecerdasan seorang manusia adalah saat manusia itu merasa bahagia dan musik atau lagu merupakan salah satu media yang dapat membuat manusia merasa bahagia. Dengan pemikiran itulah, Ayah berusaha untuk membuat lagu yang dapat membuat anak-anak merasa bahagia, dengan lirik yang sesuai dengan anak-anak, yaitu makna lagunya jelas, menyenangkan, memiliki topik tunggal dan mendidik si anak. Seperti lagu “Api” yang diciptakan oleh Pak Djito Kasilo. Menurut beliau, lagu tersebut menjelaskan apa itu api, yang merupakan konflik awal yang kemudian penyelesaiannya (informasi tentang api) dijelaskan dan diselesaikan melalui isi lirik lagu sebagai medianya. Isi lirik lagunya pun tentu harus sederhana dan to the point, sehingga anak-anak mudah mencernanya dan mereka tidak akan salah dalam menafsirkan makna informasi yang mereka dengar. Ayah menggunakan pengalaman masa kecil dan pengamatan beliau terhadap anak-anak di sekitarnya sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan lagu, tetapi beliau juga membuat lagu berdasarkan pesanan, dan yang diutamakan oleh beliau adalah guru TK. Dalam membuat lagu, Ayah selalu mengadakan penelitian untuk menemukan konsep lagu, begitu tema telah ditemukan. Biasanya beliau melakukan penelitian dengan berdiskusi dengan para guru TK dan dari internet. Dari hasil diskusi dan penelitian lewat internet itulah beliau menciptakan lagu. Lagu-lagu ciptaan beliau dinyanyikan oleh 3 maskot dari web www.marinyanyi.com, yaitu Bubu, Sisi, dan Koko, yang merupakan maskot dengan bentuk bulat, segitiga dan kotak. 16 Cara yang digunakan untuk menyebarkan lagu anaknya cukup unik, Ayah selalu berpesan kepada para pengunjung web dan anak-anak yang beliau temui untuk menyisihkan uang jajan mereka dan membeli CD kosong untuk mengisinya dengan lagu dari web tersebut dan membagikannya kepada anak-anak lainnya. Untuk hal ini sudah berjalan dan cukup berhasil. Di Kota Yogyakarta sendiri sudah ada komunitas yang terinspirasi dari web www.marinyanyi.com. 2.2.6.2 Anak-Anak Alm. Pak Kasur & TK Mini Pak Kasur Gambar 2.5 (Dari Kiri ke Kanan) Ibu Suryaningdiah Atmadipradja, Pak Suryo Prasodjo, Pak Suryo Prabowo, dan Pak Suryo Pranoto berfoto bersama dengan foto Alm. Pak Kasur dan Ibu Kasur di Kantor Sekretariat TK Mini Pak Kasur, Cikini. Selain Pak Djito, ada juga yang turut berjuang demi lagu anak-anak Indonesia, terutama melestarikan lagu anak-anak Indonesia yang telah ada sebelumnya. Mereka adalah: 1. Sursantio Suryono 2. Suryaningdiah Atmadipradja 3. Suryo Prabowo 17 4. Suryo Prasodjo 5. Suryo Pranoto Cara mereka dalam melestarikan lagu-lagu ciptaan Almarhum Pak Kasur adalah dengan mengajarkan lagu-lagu ciptaan beliau kepada anak-anak yang bersekolah di TK Mini Pak Kasur yang berada di bawah naungan Yayasan Setia Balita. Untuk lagu-lagu ciptaan Almarhum, hampir semuanya telah diaransemen ulang oleh Pak Suryo Prasodjo, salah satu putra Almarhum yang dikenal dengan panggilan Pak Pras. Pak Pras mengaransemen kembali lagu-lagu Pak Kasur dengan tujuan agar lagu-lagu ciptaan Almarhum dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga tidak ketinggalan zaman. Selain itu, Pak Pras juga menciptakan beberapa lagu yang belum sempat diciptakan oleh Pak Kasur dengan tujuan untuk “mengisi kekosongan”, misalnya lagu tentang bulan dan tentang TK Mini. Selain Pak Pras, Pak Sursantio Suryono, anak tertua Pak dan Bu Kasur juga turut serta dalam mengaransemen lagu. Menurut Pak Pras, pada awalnya Pak Kasur menciptakan lagu anak-anak adalah demi kepentingan beliau untuk mengajar anak-anak yang berkumpul di kebun belakang rumah dinasnya (dahulu dikenal dengan nama Kebun Kanak-Kanak) yang pada akhirnya pada tahun 1963 berubah menjadi TK Mini Pak Kasur. Isi dan inti dari lagu yang diciptakan oleh beliau adalah mengajak anak-anak untuk bermain sambil belajar karena menyanyi adalah cara bermain sambil belajar yang paling efektif. Dengan melalui nyanyian, seorang anak akan lebih cepat menangkap apa yang mereka pelajari tanpa merasa adanya paksaan. Melalui lagu, seorang anak dapat belajar kemampuan motorik halus dan berhitung tingkat awal, seperti dalam lagu “Sayang Semua”. Lirik pada lagu ini mengajarkan anak-anak untuk mengenal angka 1 hingga 3, yang merupakan hitungan awal yang dapat dipelajari oleh anak berusia 2-3 tahun. Motorik halus yang dapat dipelajari dari lagu ini adalah gerakan tangan dan posisi tangan yang membentuk angka 1 sampai 3, yang untuk anak usia 2-3 tahun, yang terkadang masih kesulitan untuk menunjukkan angka 1-3 dengan jari mereka. Pak Kasur menciptakan lagu sesuai dengan tema yang akan diajarkan kepada anak-anak, walaupun ada juga lagu yang berasal dari pengalaman pribadi beliau, seperti lagu “Naik Delman”. Kemudian, menurut Pak Pras, yang membedakan lagu anak-anak ciptaan Pak 18 Kasur dan pencipta lagu anak lainnya adalah lagu-lagu yang diciptakan beliau lebih mengacu ke arah pendidikan untuk anak dengan nilai yang mendidik sekaligus menyenangkan bagi si anak. Jadi, lagu ciptaan beliau bukanlah lagu dengan tema umum seperti yang diciptakan oleh Almarhum Pak A.T. Mahmud, melainkan dengan tematik sesuai dengan kurikulum pengajaran yang telah disetujui dan diakui oleh Diknas. Beliau juga mencoba untuk menanamkan rasa nasionalis kepada anak-anak sejak usia dini melalui lagu “Hormat Bendera”, yang wajib dinyanyikan oleh anak-anak TK Mini Pak Kasur sebelum masuk ke kelas di pagi hari. Banyak yang dapat dipelajari oleh anak-anak usia dini melalui lagu-lagu Pak Kasur, dengan lagu yang tematik dan lirik yang mudah bagi anak, lagu-lagu beliau jadi lebih mudah diserap oleh anak yang masih balita sekalipun. Seperti lagu “Sayang Semua”, tidak ada huruf alfabet ”R” yang akan ditemukan di dalam lirik lagu tersebut karena anak-anak pada usia dini masih kesulitan untuk melafalkan huruf tersebut. Kemudian pada lagu “Kebunku”, anak-anak diperkenalkan dengan warna. Menurut Pak Pras tentang lagu anak-anak modern, yang dibawakan oleh artis cilik di media televisi, seperti lagu “Diobok-Obok” yang dibawakan oleh Joshua Suherman, lagu tersebut lebih mengarah kearah entertainment yang maknanya hanya menjadi sebuah hiburan bagi pendengarnya dengan lirik lagunya yang catchy. Akan tetapi lagu-lagu anak ciptaan Pak Kasur mempunyai lirik yang mengenalkan anak-anak terhadap angka, warna, bentuk, dan lingkungan disekitar mereka. 2.2.7 Teori Perkembangan Psiko-Sosial Anak Menurut psikolog Erik H. Erikson, perkembangan manusia terbagi menjadi 8 tahap dengan fase dasarnya yang terdiri dari 4 tahap , yaitu: 1. Fase Bayi (0-1 tahun) Aspek Psikoseksual: Sensori Oral (mendapat dan menerima) Krisis Psikososial: Kepercayaan >< Kecurigaan 19 Virtue: Harapan Ritualisme-ritualisme: Keramat >< Pemujaan Pada tahap ini adalah pengembangan dari rasa percaya diri seorang anak dan yang menjadi fokus utamanya adalah panca indera. 2. Fase Anak-Anak (1-3 tahun) Aspek Psikoseksual: Otot Anal-Uretra Krisis Psikososial: Otonomi >< malu dan ragu Virtue: Kemauan Ritualisme-ritualisme: Bijaksana >< Legaisme Pada tahap ini, anak-anak akan mengalami masa “membangkang” dan nakal. Di tahap ini pula anak mengembangkan kemampuan motorik dan mental yang dipengaruhi oleh lingkungan dan orang disekitarnya. 3. Usia Bermain (3-6 tahun) Aspek Psikoseksual: Perkelaminan-Gerakan Konflik Psikososial: Inisiatif >< Perasaan Berdosa Virtue: Tujuan-sengaja Ritualisme-ritualisme: Dramatik >< Impersonasi Keingintahuan anak akan sesuatu dan inisiatif anak sangatlah besar pada tahap ini. 4. Usia Sekolah (6-12 tahun) Aspek Psikoseksual: Terpendam (laten) Krisis Psikososial: Ketekunan >< Inferiorita Virtue: Kompensasi 20 Ritualisme-ritualisme: Formal >< Formalisme Pada usia ini anak sudah termotivasi untuk belajar 2.2.8 Multiple Inteligences Menurut Howard Gardner, ada 7 jenis kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia, yaitu: 1. Linguistic Intelligence :kecerdasan berbahasa 2. Logical-Mathematical Intelligence: kecerdasan menggunakan logika berpikir 3. Musical Intelligence: kecerdasan dalam bermusik 4. Bodily-Kinesthetic Intelligence: kecerdasan dalam gerak 5. Spatial Intelligence: kecerdasan dalam menganalisa suatu ruang 6. Interpersonal Intelligent : kecerdasan untuk memahami orang lain 7. Intrapersonal Intelligent: kecerdasan untuk memahami diri sendiri Dan untuk kasus ini, menurut Howard Gardner pula, musik dapat merangsan kecerdasan anak dan musik juga mempunyai peran yang cukup besar hampir ke seluruh aspek kecerdasan, tetapi lebih bersifat pararel kepada kemampuan berbahasa (linguistic intelligence). Maka dari itu, apabila anak mendengarkan lagu yang tidak sesuai dengan usianya, kemampuan berbahasa anak itu akan dipengaruhi oleh apa yang mereka dengar. Bila lagu yang mereka dengar memiliki lirik dengan kata-kata kasar, maka si anak akan cenderung berbahasa dengan menggunakan kata-kata kasar. 2.2.9 Peran Musik dan Lagu Bagi Manusia Berikut ini adalah peranan-peranan musik dan lagu bagi kehidupan manusia: 21 2.2.9.1 10 Fungsi Musik Menurut Alan P. Merriam berdasarkan bukunya yang berjudul “The Anthropology of Music” 1. Fungsi pengungkapan emosional musik berperan sebagai media bagi seseorang untuk mengungkapkan isi hatinya. 2. Fungsi penghayatan estetis Musik merupakan suatu karya seni apabila dia memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya melalui nilai-nilai keindahan baik melalui melodi, lirik ataupun dinamikanya. 3. Fungsi hiburan Musik memiliki fungsi hiburan apabila sebuah musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur. Hal ini dapat dinilai dari Melodi ataupun liriknya. 4. Fungsi komunikasi. Musik memiliki fungsi komunikasi misalnya musik yang berlaku di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari teks atau pun melodi musik tersebut. 5. Fungsi perlambangan Musik dapat melambangkan suatu hal. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek musik tersebut, misalmya tempo sebuah musik. Jika tempo sebuah musik lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan hal-hal yang menyedihkan. Sehingga musik itu melambangkan kesedihan. 6. Fungsi reaksi jasmani Musik dapat merangsang sel-sel saraf manusia sehingga menyebabkan tubuh kita bergerak mengikuti irama musik tersebut. Jika musiknya cepat maka gerakan kita cepat, demikian juga sebaliknya. 7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial Musik dapat berfungsi sebagai media pengajaran akan norma-norma atau peraturanperaturan melalui teks-teks nyanyian yang berisi aturan-aturan. 8. Fungsi pengesahan lembaga sosial. Musik merupakan salah satu unsur yang penting dan menjadi bagian dalam upacara, bukan hanya sebagai pengiring. 22 9. Fungsi kesinambungan budaya. Musik juga dapat berisi tentang ajaran-ajaran untuk meneruskan sebuah sistem dalam kebudayaan terhadap generasi selanjutnya. 10. Fungsi pengintegrasian Masyarakat Musik jika dimainkan secara bersama-sama maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa kebersamaan diantara pemain atau penikmat musik itu. 2.2.9.2 Efek Musik Terhadap Tubuh Manusia Selain memiliki fungsi, musik juga memiliki efek yang dapat mempengaruhi tubuh manusia, seperti: 1. Musik dan Fungsi Otak Semua jenis bunyi akan masuk melalui telinga, yang akan menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam dan menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Ada 3 buah jaras Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini. Pertama: jaras retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia. Kedua: melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal "forebrain" termasuk sistem limbik, dan ketiga: melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain. Seorang peneliti Ira Altschuler mengatakan "Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi."1 2. Musik dan Hormon Tubuh 1 Disadur dari: http://gema.sabda.org/efek_musik_pada_tubuh_manusia 23 Satiadarma (1990) meneliti hubungan antara musik dengan hormone tubuh dengan cara mengukur suhu kulit menggunakan alat Galvanic Skin Response (GSR). Pada saat subyek penelitian mendengarkan musik hingar-bingar (Musik yang rebut dan kencang), maka suhu kulit lebih rendah dari pada suhu basal (suhu normal individu tersebut tanpa musik). Sebaliknya, ketika musik lembut diperdengarkan, suhu kulit meninggi dari biasanya. Hal ini menunjukkan adanya suatu hormon stress yang dilepaskan oleh otak, yaitu Adrenalin, yang dapat mempengaruhi bekerjanya pembuluh darah di kulit untuk vasokonstriksi (menyempit) atau vasodilatasi (melebar). Pada kondisi stress, adrenalin banyak dikeluarkan dan pembuluh darah kulit menyempit, sehingga suhu kulit menurun. Kesimpulannya adalah jenis musik hingar-bingar dapat menyebabkan kita stress, sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan. Maka dapat disimpulkan juga bahwa orang yang suka mendengar musik rock akan cenderung sulit untuk diam sedangkan orang yang suka mendengarkan lagu mellow akan mudah tersentuh perasannya (cengeng). 3. Musik dan Ritme Tubuh Peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh. Sumber makanan otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul. Tidak heran bila orang mendengar musik rock dalam sebuah konser, mereka dapat berbuat apa saja, tanpa pertimbangan. Jantung manusia berdenyut 70-80 kali per menit dengan teratur, denyut jantung bila didengar dengan stetoskop akan berbunyi DUG-dug-...... Bunyi pertama lebih keras, bunyi kedua lebih lemah, diikuti fase istirahat. Musik yang baik memiliki ritme DUG-dug-DUG-dug untuk 4/4 dan DUG-dug-dug untuk 3/4. Ini adalah jenis irama yang sehat, karena sesuai dengan ritme tubuh. Musik 24 rock memiliki ritme yang terbalik, dug-DUG-dug-DUG. Ritme yang lebih keras jatuh pada ritme ke-dua dan ke-empat. Atau dug-dug-DUG, sehingga ritme keras jatuh pada ritme ke-tiga, dikenal dengan istilah "back beat"/anapestic beat. Ritme keras bahkan dapat jatuh pada sembarang tempat, disebut sebagai "break beat". Ritme demikian berbahaya bagi tubuh, karena berlawanan dengan ritme tubuh yang sehat. 2.2.10 Peran Musik dan Anak Anak-anak menyanyikan lagu dewasa sebenarnya terjadi karena beberapa faktor, seperti faktor dari orang tua dan lingkungan. Padahal, ada dampak-dampak negatif yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak apabila mereka mendengarkan lagu dewasa. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang relasi antara musik yang didengar si anak dengan pengaruhnya terhadap si anak. 1. Musik berpengaruh terhadap Intelegensia Anak Intelegensia adalah kapasitas untuk belajar dan memahami hal-hal baru, music dapat digunakan untuk membantu proses ini.Peran musik di wilayah ini adalah membantu pengembangan kemampuan si anak dalam berbahasa dan bersosialisasi serta mendorong kreativitas si anak dari efek positif terhadap aspek mental, fisik dan social melalui lirik lagunya. 2. Musik Dapat Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak-Anak Musik adalah bahasa yang dibawa sejak manusia lahir, yang membantu kita untuk berkomunikasi hingga akhirnya kita mengenal bahasa ibu. Inti dari bagianbagian yang berhubungan dengan music tidak dapat dipisahkan dengan pola prabicara dan kemampuan berbahasa secara umum. Hal ini karena adanya kesamaan yang kuat antara cara otak kita memproses pembicaraan dengan cara menginterpretasi musik. 3. Musik Membantu Pengembangan Kemampuan Sosial 25 Musik membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan “menemukan suara kita”. Musik membantu kita untuk menciptakan suatu hubungan dengan orang lain. Anak-anak cenderung berhubungan dengan orang tua dan sesamanya melalui musik sebagai perantara hingga pada akhirnya saat mereka dewasa, baru ada perbedaan dalam selera bermusik. Musik juga dapat memungkinkan kita untuk menciptakan ekspresi musikal dan identitas budaya hingga akhirnya membantu kita menemukan diri kita di dalam suatu kehidupan sosial. 4. Musik dan Kesehatan Anak Musik berpengaruh terhadap kesehatan anak karena musik dapat menurunkan hormonehormon penyebab stress dan memicu penghasil rasa senang yang disebut endorfin. Saat endorfin dilepas, tubuh akan terasa nyaman dan gembira. Seorang anak yang senang adalah anak yang sehat. Dari sudut pandang kesehatan ini pula, musik dapat membantu si anak untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas fisik yang dapat melatih koordinasi gerak tubuh mereka. 5. Musik dan Koordinasi Mental dan Fisik Anak Musik dapat membantu meningkatkan pengendalian motorik dan koordinasi, melalui sebuah “kerangka” untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru dan membantu si anak untuk memperkuat “pengendalian rasa gugup”. Pengendalian ini akan menolong si anak untuk menangani reaksi spontannya. Maka karena itulah sebuah lagu dapat menjadi sebuah alat bantu yang canggih untuk membantu si anak belajar dan berkembang. 2.2.11 Serial Animasi (Animated Series) Pengertian dari serial animasi atau animated series adalah sebuah tayangan animasi yang ditayangkan di layar televisi secara berkala pada jangka waktu tertentu dengan pemeran utama yang sama dan kisah yang berbeda. Serial animasi dapat dibagi dari durasinya menjadi: 1. Serial Animasi dengan durasi 3 menit: Happy Tree Friends 26 2. Serial Animasi dengan durasi 4-5 menit: Boom and Reds 3. Serial Animasi dengan durasi 7 menit: Pocoyo 4. Serial Animasi dengan durasi 15 menit: Spongebob Squarepants 5. Serial Animasi dengan durasi 24 menit: Naruto, Bleach Serial animasi sendiri dapat dibagi lagi berdasarkan teknik dan genrenya menjadi: 1.TeknikAnimasi: 1. 2D Animation: Tom & Jerry, Fish Hooks 2. 3D Animation: Oscar’s Oasis, Pocoyo 3. Stop Motion Animation: Shaun the Sheep, Wallace & Gromit 4. 2D & 3D Mix Animation: Courage the Cowardly Dog 5. 2D Animation & Live Shoot: Blue’s Clues 2. Genre Animasi: 1. Action: Ben10, Justice League 2. Comedy: Oscar’s Oasis, Tom & Jerry 3. Education: Dora the Explorer, Little Einstein, Blue’s Clues 2.3 Data Produk 2.3.1 Sinopsis Untuk hasil akhirnya, penulis ingin membuat sebuah animasi berseri yang berjudul “Sing and Play: Mari Mengenal dan Menyanyi Lagu Anak-Anak”. Animasi ini akan memiliki konsep gabungan antara “Blue’s Clues” dan “Dora the Explorer”, dimana anak- 27 anak akan diajak untuk mengenal sebuah petunjuk yang pada akhirnya akan mengacu kepada lagu anak-anak yang akan dinyanyikan di akhir acara nanti. Selain itu juga akan ada interaktif seperti animasi “Gertie the Dinosaur”. Untuk desain karakternya, konsepnya akan mirip seperti karakter pada animasi “Pocoyo” dengan menggunakan karakter berbentuk hewan. 2.3.2 Style Untuk bentuk animasinya, penulis ingin menggunakan animasi 3D dengan karakter hewan yang lucu, yang disesuaikan dengan selera anak-anak. 2.3.2.1 Karakter Berikut ini adalah referensi yang digunakan dalam proses pencarian bentuk karakter yang digunakan dalam serial animasi ini 1.Cici Seekor kelinci yang pandai dan kreatif. Menjadi penengah diantara kedua sahabatnya dan cepat mempelajari sesuatu. Gambar 2.6 Referensi Pembuatan Karakter Cici 2. Dodo 28 Domba yang selalu ingin tahu dengan apa saja yang dilihat, didengar dan dirasakan dengan panca inderanya Gambar 2.7 Referensi Pembuatan Karakter Dodo 3. Kuku Beruang yang jahil dan selalu mengerjai Dodo. Memiliki sifat pemberani. 29 Gambar 2.8 Referensi Pembuatan Karakter Kuku 4. Bibi Tokoh yang membimbing Cici, Dodo, dan Kuku di dalam cerita ini. Seekor burung yang memiliki banyak pengalaman. Gambar 2.9 Referensi Pembuatan Karakter Bibi 30 2.3.2.2 Environment Latar dalam cerita ini adalah rumah jamur tempat tinggal Cici, Dodo, dan Kuku serta pohon tempat Bibi tinggal yang terletak disebuah padang rumput yang hijau. Gambar 2.10 Referensi Bentuk Rumah Jamur 2.3.2.3 Mood Warna Gambar 2.11 Referensi Mood Warna 2.4 Pembanding 2.4.1 Dari Dalam Negeri 31 Sebagai pembanding, untuk kategori serial animasi dalam negeri sendiri sudah ada serial animasi berjudul “Aksi Didi Tikus” yang di produksi oleh Pixel Efekt. Kemudian serial animasi lain yang baru muncul ini adalah “Dufan Defender” produksi Dreamlight Ancol. 2.4.2 Dari Luar Negeri Dari luar negeri sendiri, pembanding dari kategori serial animasi sendiri cukup banyak. Tetapi untuk lebih spesifiknya, serial yang dapat menjadi pesaing adalah “Pocoyo”, “Little Einstein”, dan “Dora the Explorer”. 2.5 Target Audience 2.5.1 Target Primer Demografi: Laki-laki / Perempuan, Anak-anak berusia 1-5 tahun, status ekonomi B hingga A Psikografi: mempunyai keinginan untuk belajar dan mengenal sekitarnya Geografi: Berada di kota besar 2.5.2 Target Sekunder Demografi: Laki-Laki/ Perempuan berusia 25 tahun ke atas (orang tua), status ekonomi B hingga A Psikografi: mempunyai keinginan untuk mengenalkan lagu anak-anak kepada anaknya, memperhatikan perkembangan psikologis si kecil Geografi: Berada di kota besar 2.6 Faktor Pendukung & Penghambat 2.6.1 Faktor Pendukung 32 1. Tingginya minat masyarakat, terutama anak-anak dengan tayangan animasi 2. Karakter-karakter yang lucu dan interaktif umumnya disukai anak-anak 3. Cara penyampaiannya dibuat semudah mungkin agar dapat dimengerti oleh anak-anak 4. Animasi dan lagu anak dengan lirik sederhana membuat anak mudah mengerti 5. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk anak-anak 2.6.2 Faktor Penghambat 1. Sudah ada animasi edukasi untuk anak-anak 2. Ada acara animasi lain yang mungkin lebih menarik perhatian anak-anak 3. Stereotype masyarakat tentang animasi dalam negeri yang kualitasnya tidak sebanding dengan kualitas animasi luar 4. Anak-anak sekarang kurang berminat karena menganggap lagu anak-anak ketinggalan zaman 5. Adanya kegiatan lain yang menyita perhatian si anak