OpeY 2k1 version - Philippines

advertisement
PT MULTIPOLAR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT),
31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT)
Dan Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Aset keuangan lancar lainnya
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Saham untuk exchangeable rights
Aset lancar lainnya
2c,2d,2t,
2y,3,7,30,35
2d,2f,2t,4,30,35
2y,7
2d,2t,2y,5,
7,30,35
2g,6
18
2h,2i,2l,2y,7,12
19
2t,30
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi jangka panjang lainnya
Properti investasi
Aset tetap
Uang muka dan jaminan sewa
Sewa dibayar di muka jangka panjang
Aset tak berwujud
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
2d,2f,
2t,2y,7,30,35
2d,2f,32,35
2e,2y,7,8,33
2e,2y,7,8,35
2j,9
2k,2l,2y,10
2l,2y,7,11,32
2h,2i,
2l,2y,7,12
2m,2n,13
2u,18
2d,2r,2t,30
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
2.618.069
4.301.461
2.875.259
203.423
94.837
224.138
124.912
155.800
75.654
954.832
3.683.623
338.487
217.549
2.840.900
179.299
1.024.910
2.925.163
235.585
218.041
2.840.900
160.851
1.187.714
2.064.262
270.459
181.288
150.970
11.131.019
12.055.961
6.961.406
50.482
303.044
2.027.608
1.005
103.067
3.363.973
1.912.330
51.099
210.444
1.866.102
1.005
103.096
3.019.244
1.439.496
49.026
43.474
606.472
927.584
107.913
2.593.069
1.694.071
276.232
203.042
394.243
321.719
589.090
193.331
380.324
346.077
462.307
177.331
262.104
203.426
8.956.745
8.199.308
7.126.777
20.087.764
20.255.269
14.088.183
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
2d,2t,14,30,32,35
Utang usaha
2d,2t,15,30,35
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
2y,7
Beban akrual
2d,2t,16,30,35
Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya
2d,2t,17,30,35
Utang pajak
2d,18,35
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
2v,29
Exchangeable rights
19
Bagian lancar atas utang jangka panjang:
Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya
2d,2t,20,30,32,35
Utang obligasi
2d,2o,21,35
Utang sukuk
2d,2p,21,35
Liabilitas jangka pendek lainnya
2t,2y,7,30,35
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
156.991
117.062
503.849
2.793.477
10.437
810.191
2.672.217
5.014
924.650
1.905.621
2.401
670.918
422.858
97.666
115.320
2.840.900
483.267
97.626
180.293
2.840.900
330.148
113.871
265.541
-
75.976
347.940
70.141
51.939
135.898
272.914
626.456
252.847
7.671.756
7.851.921
4.671.652
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi non-usaha
2d,2y,7,35
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun:
Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya
2d,2t,20,30,32,35
Utang obligasi
2d,2o,21,35
Utang sukuk
2d,2p,21,35
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2v,29
Liabilitas pajak tangguhan
2u,18
Liabilitas jangka panjang lainnya
2d,2t,30,35
1.220
307
3.305
51.867
2.710.290
278.379
6.439
762.779
68.380
2.394.726
248.771
6.422
707.615
1.493.054
51.747
135.493
183.961
5.175
490.723
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
3.810.974
3.426.221
2.363.458
11.482.730
11.278.142
7.035.110
Jumlah Liabilitas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Modal dasar 23.620.710.440 saham terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A
dengan nilai nominal Rp2.000
(nilai penuh) per saham;
1.228.347.890 saham kelas B
dengan nilai nominal Rp500
(nilai penuh) per saham dan
21.924.420.550 saham kelas C
dengan nilai nominal Rp100
(nilai penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.064.747.323 saham pada tanggal
30 Juni 2014 dan 31 Desember
2013 yang terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A,
1.228.347.890 saham kelas B dan
8.368.457.433 saham kelas C
7.727.543.468 saham pada tanggal
31 Desember 2012 yang terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A,
1.228.347.890 saham kelas B dan
6.031.253.578 saham kelas C
22
Tambahan modal disetor
2q,23,38
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas anak/entitas asosiasi
2b,24,38
Pendapatan komprehensif lainnya
2b,2d,5
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
31
Belum ditentukan penggunaannya
2.386.904
(227.509)
2.386.904
(227.509)
638.779
197.091
464.901
194.826
1.800
4.082.619
1.500
4.232.442
1.200
2.827.716
Jumlah
Kepentingan non-pengendali
7.079.684
1.525.350
7.053.064
1.924.063
4.976.132
2.076.941
Jumlah Ekuitas
8.605.034
8.977.127
7.053.073
20.087.764
20.255.269
14.088.183
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
2.153.183
162.391
(385.946 )
217.588
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
PENJUALAN BERSIH
2s,2y,7,25,33,38
7.830.074
6.627.223
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
2g,2k,2s,10,26,38
(6.364.619)
(5.363.616)
1.465.455
1.263.607
(1.555.911 )
(1.247.014)
420.652
(50.103)
1.746.133
(25.455)
280.093
1.737.271
LABA BRUTO
Beban usaha
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
2i,2k,2s,
2y,7,10,27,38
2r,2s,2t,11,12,28,38
2s,38
LABA USAHA
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
2d,2s,2y,7,33
2s,33
2e,8,33
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Beban Pajak Penghasilan
60.447
(199.106)
80.477
221.911
2u,18,33,38
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
(77.950)
143.961
Pendapatan komprehensif lain:
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi
2b
2d,5
2e,8
Jumlah Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan
Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2x
(8.644)
17.125
(6.216)
1.681.794
(84.117)
1.597.677
(28.735)
178.100
-
146.226
1.747.042
63.850
80.111
1.477.429
120.248
143.961
1.597.677
66.115
80.111
1.626.794
120.248
146.226
1.747.042
6
163
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
67.241
(140.493)
17.775
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Tambahan modal disetor
Catatan
Saldo, 31 Desember 2012
Modal
saham
Pendapatan komprehensif lainnya
Selisih
nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali
Agio
saham
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
entitas anak/
entitas
asosiasi
Laba yang belum
direalisasi dari
efek tersedia
untuk dijual
Saldo Laba
Telah
ditentukan
penggunaannya
Lain-lain
Belum
ditentukan
penggunaannya
Kepentingan
non-pengendali
Jumlah
Jumlah
ekuitas
2.153.183
162.391
-
(385.946)
192.865
24.723
1.200
2.827.716
4.976.132
2.076.941
7.053.073
233.721
350.581
-
-
-
-
-
-
584.302
-
584.302
-
-
-
-
-
-
300
-
(10.065)
(300)
-
(10.065)
-
(467.449)
(10.065)
(467.449)
-
-
(389.487)
389.487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.414)
-
-
-
-
(2.414)
-
(2.414)
-
-
-
-
178.100
(28.735)
-
1.477.429
1.626.794
120.248
1.747.042
Saldo, 30 Juni 2013 (Dilaporkan sebelumnya)
Penyesuaian reklasifikasi atas penerapan
PSAK 38 (Revisi 2013)
2a,38
2.386.904
512.972
(389.487)
1.127
370.965
(4.012)
1.500
4.294.780
7.174.749
1.729.740
8.904.489
-
-
(350.994)
350.994
-
-
-
-
-
-
-
Saldo, 30 Juni 2013 (Setelah direklasifikasi)
2.386.904
512.972
(740.481)
352.121
370.965
(4.012)
1.500
4.294.780
7.174.749
1.729.740
8.904.489
Saldo, 31 Desember 2013 (Dilaporkan sebelumnya)
2.386.904
512.972
(389.487)
113.907
162.040
32.786
1.500
4.232.442
7.053.064
1.924.063
8.977.127
-
-
(350.994)
350.994
-
-
-
-
-
-
-
2.386.904
512.972
(740.481)
464.901
162.040
32.786
1.500
4.232.442
7.053.064
1.924.063
8.977.127
-
-
-
-
-
-
300
-
(213.373)
(300)
-
(213.373)
-
35.000
(15.295)
(213.373)
35.000
(15.295)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(498.529)
(498.529)
-
-
-
173.878
-
-
-
-
173.878
-
173.878
-
-
-
-
17.125
(14.860)
-
63.850
66.115
80.111
146.226
2.386.904
512.972
(740.481)
638.779
179.165
17.926
1.800
4.082.619
7.079.684
1.525.350
8.605.034
Penerbitan saham baru melalui waran
1c
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 24 April 2013:
31
Deklarasi dividen tunai
Pembentukan cadangan umum
Perubahan kepentingan non-pengendali
Reklasifikasi selisih transaksi perubahan
ekuitas entitas anak/entitas asosiasi
ke tambahan modal disetor
2a
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas anak/entitas asosiasi
Jumlah pendapatan komprehensif periode
berjalan
2b,2d,5
Penyesuaian reklasifikasi atas penerapan
PSAK 38 (Revisi 2013)
2a,38
Saldo, 31 Desember 2013 (Setelah direklasifikasi)
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 11 April 2014:
31
Deklarasi dividen tunai
Pembentukan cadangan umum
Tambahan modal disetor pada entitas anak
Perubahan kepentingan non-pengendali
Pembagian dividen pada pihak
non-pengendali oleh entitas anak
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas anak/entitas asosiasi
Jumlah pendapatan komprehensif periode
berjalan
2b,2d,5
Saldo, 30 Juni 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari penjualan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban penjualan
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan kas dari pendapatan sewa
Pembayaran untuk beban sewa
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
7.751.556
(6.839.425)
(454.213)
(779.666)
(39.961)
278.456
(479.493)
559.316
(544.024)
6.457.125
(5.673.285)
(334.587)
(606.434)
(30.229)
205.341
(452.385)
562.958
(307.944)
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Operasi
(547.454)
(179.440)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pendapatan dividen
Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa
Hasil penjualan aset tetap
Pengurangan (penambahan) aset keuangan lainnya
Pembelian investasi dari kepentingan non-pengendali
Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya
Penambahan aset tetap
Penambahan uang muka pembelian aset tetap
Penambahan uang muka dan jaminan sewa
Hasil dari penerbitan exchangeable rights
Pembelian saham untuk exchangeable rights
Hasil penjualan investasi pada entitas asosiasi
Penambahan investasi entitas asosiasi
316.991
170.076
3.170
15.189
(15.295)
(16.501)
(269.641)
(320.720)
(391.143)
-
201.268
336.000
898
(69.860)
28.145
(254.558)
(100.116)
(285.578)
2.840.900
(2.840.900)
1.399.997
(307.735)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
(507.874)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari penerbitan obligasi - bersih
Penerimaan dari pinjaman
Pendapatan bunga yang diterima
Penerimaan setoran modal dari kepentingan non-pengendali
Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha
Pembayaran pinjaman
Pembayaran beban bunga
Pembayaran utang obligasi dan sukuk
Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan
Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan
non-pengendali
Penerimaan dari penerbitan waran
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
338.527
98.132
56.421
35.000
530
(68.881)
(165.806)
(188.000)
(213.373)
1.607.940
78.399
32.495
(3.073)
(1.963.203)
(162.677)
(10.065)
(498.855)
-
(513.639)
584.301
(606.305)
(349.522)
(1.661.633)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan
Setara Kas
4.301.461
(21.759)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
2.618.069
Informasi tambahan yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 34.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
948.461
419.499
2.875.259
(3.340)
3.291.418
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975
berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta
pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan
No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara
No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 2 tanggal 2 Mei 2013
mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU.AH.01.10-17887
tanggal 8 Mei 2013.
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan
umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa
pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam toko.
Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di
Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan
menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh
saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan
Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan
tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan
1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan
Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (“HMETD”).
Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis
dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal
24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal
18 April 2000.
Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III
kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B
(Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham
tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya) pada tanggal 24 September 2005.
Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang
saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai
nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan
penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana
dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana
Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock,
dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham
Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari
semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai
nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak
2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang
melaksanakan HMETD. Sampai dengan tanggal akhir penukaran waran, yaitu 12 April 2013,
sejumlah 2.337.204.493 waran seri II telah dieksekusi menjadi saham.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua
entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya
entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki
jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Persentase Pemilikan
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan
Usaha
Mulai
Beroperasi
30 Jun
2014
Jumlah Aset
31 Des
2013
30 Jun
2014
31 Des
2013
PT Matahari Putra Prima Tbk
Tangerang, Banten
Penjualan eceran
1986
50,23
50,23
5.881.513
6.579.518
Prime Star Investment Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
3.077.373
2.976.993
Pacific Emerald Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
2.834.724
2.490.341
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
2.699.095
2.369.629
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
1998
100,00
100,00
3.263.280
2.414.937
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
2.136.569
1.306.324
PT Prima Gerbang Persada
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2009
100,00
100,00
237.872
239.687
PT Mulia Persada Pertiwi
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2011
100,00
100,00
1.849.018
1.026.347
Tristar Capital Limited
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
401.850
405.543
PT Nadya Prima Indonesia
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
318.904
296.836
Jakarta
Pusat hiburan keluarga
1995
50,01
50,01
292.444
277.388
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
77.024
78.583
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2008
100,00
100,00
51.108
50.137
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
239.252
242.340
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2012
100,00
100,00
218.013
221.921
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2010
100,00
100,00
703.520
679.779
PT Serang gemilang
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
104.511
108.021
PT Balaraja Sentosa
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
113.736
107.668
PT Citra Cito Perkasa
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
89.541
92.384
PT Tanjung Bunga Gemilang
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
82.633
68.202
PT Mega Duta Persada
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
73.581
74.517
PT Surya Menara Lestari
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
65.782
80.957
PT Kharisma Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
919.208
1.233.316
PT Reksa Puspita Karya
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
721.742
537.587
PT Multipolar Technology Tbk
Jakarta
Perdagangan
2009
80,00
80,00
1.286.110
1.246.488
PT Visionet Internasional
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
388.666
358.739
PT Graha Teknologi Nusantara
Jakarta
Jasa dan perdagangan
umum
-
100,00
80,00
146.703
76.335
Pacific Sapphire Pte.Ltd.
PT Nadya Putra Investama
PT Mentari Sinar Persada
PT Matahari Graha Fantasi
PT Mitra Prima Kreasi
PTGratia Prima Indonesia
PT Prima Mentari Persada
PT Surya Asri Lestari
PT Matahari Pacific
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Persentase Pemilikan
Entitas Anak
PT Surya Cipta Investama
Lokasi
Kegiatan
Usaha
Mulai
Beroperasi
30 Jun
2014
31 Des
2013
Jumlah Aset
30 Jun
2014
31 Des
2013
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
50,20
50,20
184.175
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
150.348
155.643
PT General Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
177.524
244.127
PT Air Pasifik Utama
Tangerang,
Banten
Pengangkutan udara
1997
99,93
99,93
65.607
71.274
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
-
188.668
PT Cahaya Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
100,00
100,00
392.895
382.788
PT Multipolar Multimedia Prima
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2013
100,00
100,00
578.144
238.384
PT Indonesia Media Televisi
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2012
65,00
65,00
495.829
171.548
PT Tecnoves International
Jakarta
Satelit Jaringan Telekomunikasi
(Transponder)
2012
85,00
85,00
146.508
88.069
PT Prima Cakrawala Sentosa
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2011
100,00
100,00
348.260
353.450
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2013 dan Desember 2013, PT Multipolar Technology Tbk (“PT MT”) menjual
seluruh kepemilikannya atas PT Indonesia Media Televisi dan PT Tecnoves International masingmasing sebesar 60% dan 85% kepada PT Multipolar Multimedia Prima (“PT MMP”).
Pada bulan Juni 2014, PT MT melakukan penambahan investasi sebesar 20% pada PT Graha
Teknologi Nusantara (”PT GTN”), sehingga PT MT memiliki seluruh kepemilikan saham atas
PT GTN.
d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit
Per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang
diselenggarakan masing-masing pada tanggal 11 April 2014 dan 24 April 2013 yang telah
diaktanotariskan masing-masing dengan akta No .18-19 tanggal 11 April 2014 dan No. 1 tanggal 2
Mei 2013 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur tak terafiliasi
Theo L. Sambuaga
Jonathan Limbong Parapak
Isnandar Rachmat Ali
Jeffrey Koes Wonsono
Viven G. Sitiabudi
Benny Haryanto
Bunjamin J. Mailool
Harijono Suwarno
Lina H. Latif
Richard H. Setiadi
Reynold Pena Ong
9
31 Desember 2013
Theo L. Sambuaga
Jonathan Limbong Parapak
Isnandar Rachmat Ali
Jeffrey Koes Wonsono
Viven G. Sitiabudi
Eddy Harsono Handoko
Bunjamin J. Mailool
Harijono Suwarno
Lina H. Latif
Richard H. Setiadi
Reynold Pena Ong
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
Ketua
Anggota
Jonathan Limbong Parapak
Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono
31 Desember 2013
Isnandar Rachmat Ali
A. Sonny Soedjadi
Ridwan Masui
Per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, corporate secretary Perusahaan adalah
Chrysologus RN Sinulingga.
Perusahaan memiliki sekitar 17.527 dan 16.402 karyawan masing-masing pada tanggal 30 Juni
2014 dan 31 Desember 2013.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak
telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 20 Agustus 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator
pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan), untuk entitas yang berada dibawah pengawasannya, yaitu peraturan
No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset keuangan tertentu (termasuk
instrumen keuangan derivatif) yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset
bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi
dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan
konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas
operasi disusun berdasarkan metode langsung.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah
rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Penerapan Standar Akuntansi Terkini
Penerapan standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah tanggal 1
Januari 2014 yang dapat mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) no.27 ”Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Penerapan Standar Akuntansi Terkini (lanjutan)
ISAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas penerimaan aset dari pelanggan dan menyimpulkan
bahwa bila aset yang diperoleh memenuhi definisi aset dari sisi penerima, maka penerima harus
mengakui aset tersebut pada tanggal transfer sebesar nilai wajar, dengan saldo kredit dicatat
sebagai pendapatan.
ISAK ini tidak mengubah kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak terhadap jumlah
yang dilaporkan pada periode berjalan atau tahun sebelumnya.
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak
adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah haksuara. Seluruh akun dan
transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada
Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian Perusahaan
berakhir.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak
yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar pembayaran dan bagian yang diakuisisi
atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan
kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar
mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional).
Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil usaha dan posisi keuangan dari masing-masing
entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan
mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut.
Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan”
yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan
Komprehensif Lainnya”.
c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak
dibatasi penggunaannya.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali
dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini. Instrumen derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan
instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar
nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau
dibebankan pada usaha periode berjalan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan lancar
lainnya-investasi yang diperdagangkan dan aset keuangan tidak lancar lainnya-aset derivatif.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta
Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi;
b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di
mana perhitungan bunga tidak material.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan
lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha dan aset keuangan tidak lancar lainnya
tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: (lanjutan)
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi
kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai
perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal
pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi
dalam saham.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat
transaksi aset keuangan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Instrumen derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha,
utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak berelasi nonusaha, utang bank dan lembaga keuangan lainnya, utang obligasi dan sukuk dan liabilitas
tertentu lainnya.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada
laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto,
atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan
dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
e. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan
dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam
perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20%
tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak
mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya
disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan
persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai
tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan
Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya
atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan
Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum,
untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan
dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar
harga perolehan.
f.
Piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau
langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset
tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi
bersih (net realizable value).
Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara
biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional
retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang
ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang
dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan.
Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing
persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan
nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i.
Sewa
Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai
sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi periode berjalan
dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa
operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan
metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan
selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun
direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
j.
Properti Investasi
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai
Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk tujuan administratif atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba
atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi periode berjalan.
k. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi periode yang
bersangkutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Bangunan
Prasarana dan renovasi bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Aset sewa pembiayaan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus
Garis lurus
20
2 - 20
-
Garis lurus
Saldo-menurun ganda
Garis lurus
Garis lurus
Garis lurus
Garis lurus
3-5
3-5
2-5
2-5
5
15% dan 25%
-
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi
manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau
pasti tidak diperoleh.
Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya
perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaruan hak kepemilikan tanah
dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama umur hak secara hukum atau
masa manfaatnya dengan metode garis lurus, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
l.
Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai atas aset non-keuangan
Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian
akibat penurunan nilai diakui apabila jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah
terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai
pakainya.
Untuk menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas
terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk
kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Penurunan nilai atas aset keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.
Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya
adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami
penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus
dihapus dan diakui pada laba rugi periode berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba
rugi periode berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut:
 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Penurunan Nilai Aset (lanjutan)
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara
individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman
Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan
pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset
keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
m. Aset Tak berwujud - Piranti Lunak Komputer
Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan
suara, program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.
n. Goodwill
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) dibukukan
pada “Aset tak berwujud”.Goodwill dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkan hasil
usaha periode berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak.
o. Beban Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu
obligasi.
p. Utang Sukuk
Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan
menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar
nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai
nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk
ijarah.
q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset,
kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam
kelompok perusahaan.
17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas,
saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari
restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/
Entitas Asosiasi" dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan
menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif dimana
selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan
sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau
kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.
r.
Instrumen Keuangan Derivatif
Perusahaan menandatangani kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang
mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode
pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada apakah derivatif tersebut
dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang
dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko nilai tukar mata
uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas
untuk tujuan akuntansi dan dinilai efektif, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pada saat
instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi, maka akumulasi keuntungan atau kerugian di ekuitas, diakui pada laba rugi.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi
diakui pada laba rugi.
Pengukuran nilai wajar atas cross currency swaps dan kontrak berjangka valuta asing ditentukan
berdasarkan nilai kuotasian yang diberikan oleh bank atas kontrak yang dimiliki Perusahaan pada
tanggal posisi laporan keuangan konsolidasian yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar
dan kurs valuta asing yang dapat diobservasi.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan
pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat
barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar
jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi beban terkait sebesar jumlah
terutang kepada pemilik (consignor).
Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria
seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program
tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat
penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan
berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.
Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang
atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka,
ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat
pemberian jasa kepada pelanggan.
18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan
keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional
sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan.
Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.
Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek di
mana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah
dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lainnya diakui pada
saat terjadinya.
t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang
selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Pada akhir setiap periode pelaporan:
a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam suatu mata uang asing dijabarkan
dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan
c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan dengan
menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh)
yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal
tersebut adalah sebagai berikut:
USD1
SGD1
RMB1
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rp11.969
Rp 9.583
Rp 1.945
Rp12.189
Rp 9.628
Rp 1.999
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang telah maupun belum terealisasi, yang berasal dari
transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
u. Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
untuk periode bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa
mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan
bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak
untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari
transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset
direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset
dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau
dikreditkan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
u. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah
bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika,
Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
v. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan
sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
Imbalan Pensiun
Perusahaan dan Entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk
karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan
sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan.
Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat
tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan
karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja
No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”).
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga
Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada
akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja
yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu
program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang
sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau
vested.
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program
imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas
kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan
pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
w. Pelaporan Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh
pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengidentifikasi eceran dan distribusi dan teknologi
informasi sebagai segmen operasi. Aktivitas usaha di luar eceran dan distribusi dan teknologi
informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif
sebagai segmen operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi
kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 33.
20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
x. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh
selama periode berjalan.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak seluruh saham biasa yang berpotensi dilutif.
Tidak ada efek yang dapat menimbulkan dilusi per tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 sehingga laba per
saham dasar sama dengan laba bersih per saham dilusian.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp63.850 dan Rp1.477.429.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 10.064.747.323 saham
dan 9.045.963.365 saham masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 2013.
y. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang
menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang
tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan
pelapor
(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di
bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan
perusahaan lain).
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain
(atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor.
Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut,
perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap
perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari
perusahaan).
21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
y. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi:
(i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh
signifikan atas entitas lain.
(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.
(iii) (1) penyandang dana,
(2) serikat dagang,
(3) entitas pelayanan publik, dan
(4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam
pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat
membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa
entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena
ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
z.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,
pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset
tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan.
Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang
diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan
berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan Entitas anak
melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah obsolete
seiring dengan perkembangan teknologi.
22
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
z.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting (lanjutan)
Liabilitas Imbalan Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
liabilitas imbalan kerja.
Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode
pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas
keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan
tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan tingkat suku
bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan
memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan
tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk
penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa
diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,
pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut
mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat
gagal bayar.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal
ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi
pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas
di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan pelanggan, inovasi teknologi,
biaya operasi, belanja modal, deviden dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2014
Kas:
Rupiah
Mata uang asing
Rekening giro:
Rupiah
Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (”Mayapada”)
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)
PT Bank Mega Tbk (”MEGA”)
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
Pihak berelasi:
PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) (Catatan 7)
Mata uang asing
Pihak ketiga:
CIMB
Mayapada
PT Bank Permata Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Bank of China Limited
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
24.903
2.884
27.621
4.600
619.219
367.274
104.413
39.135
26.560
40.509
425.964
142.690
117.828
129.720
738.430
104.662
137.695
237.317
450.765
375.474
101.783
61.547
54.385
72.034
1.320.524
1.771
7.381
87.605
276.197
103.825
72.000
33.106
99.999
50.000
39.717
29.154
12.000
5.229
243.768
121.890
7.952
2.618.069
4.301.461
Deposito berjangka:
Rupiah
Pihak ketiga:
Mayapada
PT Bank Mega Syariah
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp30.000
Pihak berelasi:
Nobu (Catatan 7)
Mata uang asing
Pihak ketiga:
MEGA
Mayapada
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000
Jumlah
31 Desember 2013
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
Rupiah
USD
5,5% - 11,75%
1,0% - 3,25%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
24
31 Desember 2013
5,00% - 11,25%
0,75% - 3,25%
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Penjualan teknologi informasi dan lainnya
Penjualan eceran dan distribusi
277.571
34.402
328.613
33.866
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang
311.973
(13.713)
362.479
(13.429)
Bersih
298.260
349.050
Piutang usaha terdiri dari:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pihak ketiga
Penyisihan penurunan nilai piutang
214.328
(10.905)
234.756
(10.618)
Bersih
203.423
224.138
Pihak berelasi
Penyisihan penurunan nilai piutang
97.645
(2.808)
127.723
(2.811 )
Bersih (Catatan 7)
94.837
124.912
298.260
349.050
Jumlah
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Kurang dari 31 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
128.650
40.461
49.983
92.879
221.037
44.801
39.764
56.877
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang
311.973
(13.713)
362.479
(13.429)
Bersih
298.260
349.050
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal periode
Penambahan selama periode berjalan
13.429
284
10.351
3.078
Saldo akhir periode
13.713
13.429
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai
piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha.
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak
Perusahaan tertentu (Catatan 14 dan 20).
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
25
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi pada dana yang dikelola
Pihak ketiga
Wesel tagih
Pihak berelasi (Catatan 7)
62.980
62.980
32.250
32.250
Sub - jumlah
95.230
95.230
Investasi yang tersedia untuk dijual
Saham
Pihak berelasi (Catatan 7)
328.800
311.675
Investasi yang diperdagangkan
Obligasi dan saham
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
Reksadana
138.531
91
4.151
131.213
88
3.885
Sub - jumlah
142.773
135.186
86.312
293.151
2.134
85.354
346.280
12.024
6.432
39.161
Sub - jumlah
388.029
482.819
Jumlah
954.832
1.024.910
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang lain-lain
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk
USD242 pada tanggal 30 Juni 2014 dan
USD47 pada tanggal 31 Desember 2013
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi dengan
PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT Matahari Putra Prima (”PT MPP”) sebagai manajer
investasi, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang.
Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel
tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.
Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan
ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, keuntungan
yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp17.125 dan
Rp178.100 dicatat sebagai bagian dari ekuitas, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas
investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp7.587 dan Rp74.824 diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Piutang lain-lain tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikarenakan jatuh tempo
yang pendek sehingga jumlah tercatat piutang kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.
26
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2013, dana yang dibatasi penggunaannya terutama merupakan sinking fund
obligasi dan sukuk PT MPP (Catatan 21).
Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan antara 5,5% sampai
11,25% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan antara 7% sampai 16%
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perusahaan (Catatan 32).
Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Eceran dan distribusi
Teknologi informatika dan lainnya
3.088.766
594.857
2.349.086
576.077
Jumlah
3.683.623
2.925.163
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp71.897, USD207.748 dan RMB140.305, pada
tanggal 30 Juni 2014. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, PT
Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Tripakarta dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak
tertentu (Catatan 14 dan 20).
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI
Entitas Anak langsung dan tidak langsung
Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya
Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam
Catatan 8.
Saldo Pihak Berelasi
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi):
30 Juni 2014
Kas dan setara kas (Catatan 3)
PT Bank Nationalnobu Tbk
Persentase dari jumlah aset
27
31 Desember 2013
166.849
249.317
0,83
1,23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan)
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Piutang usaha (Catatan 4)
PT First Media Tbk
PT Link Net Tbk
PT Matahari Department Store Tbk *)
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
49.703
17.703
16.857
10.574
49.757
61.272
3.604
10.279
Jumlah
94.837
124.912
0,47
0,62
32.250
32.250
Investasi yang tersedia untuk dijual
Saham
PT Lippo Karawaci Tbk
328.800
311.675
Investasi yang diperdagangkan
Obligasi dan saham
PT Lippo Karawaci Tbk
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
138.243
288
131.043
170
Sub - jumlah
138.531
131.213
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Lain-lain
PT Menara Bhumimegah
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
83.056
3.256
83.056
2.298
Sub - jumlah
86.312
85.354
585.893
560.492
2,92
2,77
Biaya dibayar di muka
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
14.528
15.539
Jumlah
14.528
15.539
0,07
0,08
Piutang pihak berelasi non-usaha
PT First Media Tbk
PT Bintang Sidoraya
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
33.166
15.206
2.110
33.776
15.206
2.117
Jumlah
50.482
51.099
0,25
0,25
Persentase dari jumlah aset
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel tagih
PT Ciptadana Capital
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
28
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan)
30 Juni 2014
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 11)
PT Mandiri Cipta Gemilang
31 Desember 2013
142.971
340.500
0,71
1,60
49.610
35.842
23.160
50.988
36.992
27.704
108.612
115.684
0,52
0,57
Utang usaha
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
10.437
5.014
Jumlah
10.437
5.014
0,09
0,04
Liabilitas jangka pendek lainnya
PT Link Net Tbk
PT First Media Tbk
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
14.056
13.269
17.528
4.494
17.453
13.783
Jumlah
44.853
35.730
0,39
0,32
Utang pihak berelasi non-usaha
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
1.220
307
Jumlah
1.220
307
0,01
0,01
Persentase dari jumlah aset
Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 12)
PT Direct Power
PT Villa Permata Cibodas
PT Mandiri Cipta Gemilang
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban)
dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):
30 Juni 2014
Penjualan bersih (Catatan 25)
PT Matahari Department Store Tbk *)
PT Link Net Tbk
PT First Media Tbk
PT Siloam International Hospitals Tbk
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
30 Juni 2013
93.032
54.627
12.066
10.518
18.857
51.388
35.183
14.542
18.408
17.380
189.100
136.901
2,42
2,07
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(9.802)
(3.631)
Jumlah
(9.802)
(3.631)
0,15
0,07
Jumlah
Persentase dari penjualan bersih
Persentase dari beban pokok penjualan barang dan jasa
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban)
dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan)
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Beban Penjualan
Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa)
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(3.608)
(5.701)
Jumlah
(3.608)
(5.701)
1,28
2,07
1.902
12.326
1,90
11,89
Beban Lain-lain
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(5.575)
(5.324)
Jumlah
(5.575)
(5.324)
3,14
3,52
Persentase dari beban sewa - bersih
Pendapatan Sewa
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
Persentase dari pendapatan sewa
Persentase dari beban lain-lain
Beban Umum dan Administrasi
Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek)
(48.318)
(40.887)
Persentase dari beban gaji, tunjangan dan
kesejahteraan karyawan
8,73
9,71
Beban asuransi
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(4.647)
(926)
17,05
4,59
(1.387)
(592)
1,89
1,47
Penghasilan keuangan
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
10.557
7.717
Jumlah
10.557
7.717
17,46
11,48
Persentase dari beban asuransi
Beban lain-lain
Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
Persentase dari beban lain-lain
Persentase dari penghasilan keuangan
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan
dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Entitas asosiasi dari PT Prima
Cakrawala Sentosa
(“PT PCS”)
Kas dan setara kas
2.
PT Matahari Department Store Tbk
Entitas asosiasi
Piutang usaha dan penjualan bersih
30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
3.
PT First Media Tbk
Entitas asosiasi dari
PT Reksa Puspita Karya
(“PT RPK”)
Piutang usaha, piutang pihak berelasi
non-usaha, liabilitas jangka pendek
lainnya dan penjualan bersih
4.
PT Link Net Tbk
Afiliasi karena entitas anak
PT First Media Tbk
Piutang usaha, liabilitas jangka
pendek lainnya dan penjualan bersih
5.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, liabilitas
jangka pendek lainnya dan penjualan
bersih
6.
PT Siloam International Hospitals
Tbk
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Penjualan bersih
7.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya
8.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka
dan jaminan sewa dan sewa dibayar di
muka jangka panjang
9.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Aset keuangan lancar lainnya, biaya
dibayar di muka dan beban sewa
10.
PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Sewa dibayar di muka jangka panjang
dan beban sewa
11.
PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Sewa dibayar di muka jangka panjang
dan beban sewa
12.
PT Bintang Sidoraya
Entitas asosiasi dari
PT Taraprima Reksabuana
(“PT TPRB”)
Piutang pihak berelasi non-usaha
13.
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi
Pembayaran untuk beban gaji dan
tunjangan dan kesejahteraan
karyawan
8. INVESTASI
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari:
Akumulasi Bagian atas laba (rugi)
bersih Entitas Asosiasi yang
tidak dibagikan
Nilai Penyertaan
Persentase
Kepemilikan
PT Matahari Department Store Tbk
(“PT MDS”)
PT First Media Tbk (“PT FM”)
PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”)
PT Matahari Leisure (“PT MLe”)
PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”)
PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”)
PT Nusantara Trimultiprima
(“PT NTP”)
PT MOMO Trimultiprima
(“PT MOMO”)
PT Karya Dinamika Investama
(“PT KDI”)
Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
30 Juni 2014
31 Desember 2013
20,48
33,76
20,95
50,00
24,00
50,00
929.624
721.673
348.185
22.103
2.380
2.082
949.772
537.533
353.369
17.758
2.380
2.082
203.563
(113.379)
3.935
20.666
(18.581)
(918)
223.712
(116.045)
2.903
16.321
(18.581)
(918)
49,00
1.015
1.808
(1.925)
(1.132)
40,00
146
1.000
(854 )
36,36
400
400
-
-
2.027.608
1.866.102
92.507
106.260
31
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
8. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: (lanjutan)
PT MDS
Sejak tahun 2010, melalui PT Matahari Pacific (“PT MP”), Perusahaan memiliki saham preferen dan
saham biasa di Meadows Asia Company Limited ("MAC"). MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain
investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS.
Kemudian, pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaan, PT MP, Meadows Asia Company Limited ("MAC")
dan Asia Color Company Limited ("ACC") menandatangani Perjanjian Reorganisasi ("PR"). Berdasarkan
PR, disepakati bahwa:
(i) ACC setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 726.561.500 saham PT MDS
dengan nilai sebesar Rp883.499 melalui penerbitan wesel tagih.
(ii) MAC membeli dan/atau menebus dari PT MP seluruh saham biasa dan saham preferen MAC yang
dimiliki oleh PT MP, dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh PT MP dengan
nilai sebesar Rp883.499.
Kewajiban Perusahaan atas pembelian saham PT MDS dikompensasikan dengan penerimaan PT MP
dari penebusan saham MAC dan pembatalan waran MAC.
Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan menjual 129.032.000 saham PT MDS dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp1.399.997, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp1.243.210.
Perusahaan memperoleh dividen tunai sebesar Rp94.230 pada bulan Juni 2014.
PT FM
Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, Entitas anak. PT FM terutama bergerak
dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (broadband communication network) dan
pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut.
Nobu
PT PCS, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu, yang bergerak dalam bidang usaha
perbankan.
PT MLe
Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT Nadya Prima Indonesia (“PT NprI”). PT MLe
bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar
Rp5.000 pada tahun 2013.
PT NTP dan PT MOMO
Penyertaan saham pada PT NTP dan PT MOMO diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak.
PT NTP dan PT MOMO bergerak dalam bidang perdagangan umum.
PT BSR dan PT TMP
Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam
bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara
komersial.
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
8. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
PT KDI
Penyertaan saham pada PT KDI diperoleh melalui PT NPI. PT KDI belum beroperasi secara komersial.
Di samping itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi
(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar
20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan
PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.
Investasi pada entitas asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh Perusahaan (Catatan 32).
Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya.
Investasi tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, terdiri dari:
Jumlah
PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”)
Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih
1.000
5
Jumlah
1.005
PT LML
PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML, yang bergerak dalam bidang usaha
persewaan ruang perkantoran.
9. PROPERTI INVESTASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Periode Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
30 Juni 2014
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
102.131
1.128
-
-
-
102.131
1.128
Jumlah
103.259
-
-
-
103.259
163
29
-
-
192
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Nilai Buku Bersih
103.096
103.067
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2013
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
106.893
1.128
6.412
-
-
11.174
-
102.131
1.128
Jumlah
108.021
6.412
-
11.174
103.259
108
55
-
-
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Nilai Buku Bersih
107.913
163
103.096
Pada tanggal 30 Juni 2014, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan
dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp114.230.
33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Periode Berjalan
30 Juni 2014
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo
Akhir
Pelepasan**
260.668
1.183.355
72.331
2.669
2.823
3.184
609
335.822
1.188.599
1.109.832
25.543
22.429
16.829
1.140.975
610.616
1.711.638
428.992
73.968
564.470
56.082
7.983
29.304
3.763
58.985
138.356
11.201
24.209
6.127
111.012
9.543
650
11.274
1.456
2.360
795.511
1.730.172
471.231
82.402
732.107
Sub-jumlah
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
5.943.539
69.566
12.483
256.660
58.595
12.981
319.341
(10.817)
42.721
-
6.476.819
128.161
14.647
Jumlah
6.025.588
328.236
308.524
42.721
6.619.627
462.766
28.443
-
80
491.129
510.876
63.034
(11.108)
16.312
546.490
249.647
885.047
337.333
63.314
335.142
110.331
16.404
22.810
3.266
56.508
(227)
(338)
(16)
(15)
(4.012)
6.765
439
11.108
1.456
2.278
352.986
900.674
349.019
65.109
385.360
Sub - jumlah
Aset sewa pembiayaan
2.844.125
10.787
300.796
3.895
(15.716)
-
38.438
-
3.090.767
14.682
Jumlah
2.854.912
304.691
(15.716)
38.438
3.105.449
7.161
68.496
-
-
-
7.161
68.496
71.611
-
-
-
71.611
1.538
2.626
-
(62)
-
1.165
-
311
2.626
Jumlah
151.432
-
(62)
1.165
150.205
Bersih
3.019.244
31 Desember 2013
Saldo
Awal
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Penurunan Nilai Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
3.363.973
Transaksi selama Tahun Berjalan
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Sub-jumlah
*
**
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo
Akhir
245.942
1.135.828
14.726
23.470
25.079
1.022
260.668
1.183.355
799.164
81.228
264.270
34.830
1.109.832
141.457
1.683.323
396.551
70.023
458.601
292.972
15.675
38.918
6.143
78.217
198.967
14.745
17.296
1.148
31.643
22.780
2.105
23.773
3.346
3.991
610.616
1.711.638
428.992
73.968
564.470
4.930.889
551.349
553.148
91.847
5.943.539
termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
termasuk aset yang rusak akibat kebakaran
34
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Periode Berjalan
31 Desember 2013 (lanjutan)
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo
Akhir
Pelepasan
61.260
19.059
8.306
132.058
(136.783)
1.851
69.566
12.483
5.011.208
691.713
416.365
93.698
6.025.588
407.087
55.667
16
4
462.766
345.362
110.627
88.629
33.742
510.876
84.871
853.611
326.534
62.033
250.374
181.013
29.945
34.434
4.447
87.479
1.989
2.942
133
138
(24)
18.226
1.451
23.768
3.304
2.687
249.647
885.047
337.333
63.314
335.142
Sub - jumlah
Aset sewa pembiayaan
2.329.872
9.984
503.612
803
93.823
-
83.182
-
2.844.125
10.787
Jumlah
2.339.856
504.415
93.823
83.182
2.854.912
7.161
68.496
-
-
-
7.161
68.496
-
71.611
-
-
71.611
2.626
1.538
-
-
-
1.538
2.626
Jumlah
78.283
73.149
-
-
151.432
Bersih
2.593.069
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
s
Penurunan Nilai Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
3.019.244
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, Perusahaan dan
entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2014
Harga jual
Nilai buku bersih
30 Juni 2013
3.170
(3.118)
Laba (Rugi)
52
898
(5.515)
(4.617)
Penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013
dibebankan sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Beban umum dan administrasi (Catatan 27)
Beban pokok penjualan barang dan jasa
Beban penjualan
161.217
105.762
37.712
107.351
96.536
34.779
Jumlah
304.691
238.666
35
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas
bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai
tanggal sampai tahun 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak.
Pada bulan Juni 2014, salah satu toko PT Matahari Graha Fantasi, Entitas anak PT NPI, yang berlokasi
di Bandung rusak akibat kebakaran. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian atas kebakaran akan
ditanggung seluruhnya oleh perusahaan asuransi.
Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp279.084, USD508.980 dan RMB447.418
pada tanggal 30 Juni 2014 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko
lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut
terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property
Insurance, PT Asuransi Tripakarta dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Pada tanggal 30 Juni 2014, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan
dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.471.079.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak
tertentu (Catatan 14 dan 20).
11. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA
Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan
oleh PT MPP dan PT Mulia Persada Pertiwi (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk
pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
Pada tahun 2014 dan 2013, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan
beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP menerima kembali uang muka sewa yang
telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan
nilai sebesar Rp85.663 dan Rp62.210 untuk masing-masing periode enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai
bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
masing-masing adalah sebesar Rp142.971 dan Rp340.500 (Catatan 7).
12. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko
PT MPP di Muara Bungo Jambi, Mal Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan
toko lainnya pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
Sewa dibayar di muka jangka panjang berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun.
Sepanjang tahun 2013, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline)
atas aset non-inti, PT MPP telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan
beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena
itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut
sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31
Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp108.612 dan Rp115.684 (Catatan 7).
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TAK BERWUJUD
Akun ini terdiri dari:
Transaksi selama Periode Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
30 Juni 2014
Piranti lunak komputer
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
93.349
(31.179 )
22.751
(8.204)
(4.936 )
100
-
111.164
(39.283)
Nilai buku
Goodwill
62.170
132.226
14.547
-
(4.836 )
-
-
71.881
132.226
Jumlah
Penurunan nilai Piranti lunak komputer
194.396
14.547
(4.836 )
-
204.107
1.065
-
-
1.065
Bersih
193.331
-
203.042
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
31 Desember 2013
Piranti lunak komputer
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
66.291
(21.186 )
22.927
(9.370)
4.310
(802 )
Nilai buku
Goodwill
45.105
132.226
13.557
-
3.508
-
-
62.170
132.226
Jumlah
Penurunan nilai Piranti lunak komputer
177.331
13.557
3.508
-
194.396
-
1.065
-
-
1.065
Bersih
177.331
179
(179)
93.349
(31.179)
193.331
Amortisasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp8.204 and Rp9.370 dibebankan pada
beban usaha dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
HSBC Bank (China) Company Limited (“HSBC”)
RMB70.783 pada tanggal 30 Juni 2014
dan RMB54.720 pada tanggal 31 Desember 2013
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”)
PT Bank Permata Tbk (“Permata”)-USD483 pada tanggal
30 Juni 2014 dan USD251 pada tanggal
31 Desember 2013
137.694
13.520
109.386
4.612
5.777
3.064
Jumlah
156.991
117.062
Entitas anak PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS”), Robbinz Department Stores (Tianjin) Limited (”RDS
TJ”), Robbinz Department Stores (Changzhou) Co.,Ltd (”RDS CZ”) dan Robbinz Department Stores
(Suzhou) Co.,Ltd (”RDS SZ”), memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari HSBC dengan jumlah
maksimum masing-masing setara dengan USD11.200, USD2.900 dan USD4.900, yang tersedia sampai
dengan tanggal 15 April 2014. Sampai dengan tanggal laporan ini dibuat, fasilitas untuk RDS TJ dan
RDS SZ masih dalam proses perpanjangan serta fasilitas untuk RDS CZ juga sedang dalam proses
pengalihan kepada salah satu entitas anak PT KAS yang lain (Catatan 37).
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Visionet Internasional (”PT VI”) memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan
jumlah maksimum sebesar Rp5.000 dan fasilitas pinjaman tetap on demand dengan jumlah maksimum
sebesar Rp9.000, kedua fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2014. Di
samping itu, PT VI juga memperoleh fasilitas pembiayaan jangka pendek dari Permata dengan jumlah
maksimum sebesar USD1.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada sampai antara Juli sampai
Oktober 2014.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Entitas anak Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat
tahunan sebesar 13,5% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,7% untuk fasilitas pinjaman
dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014; dan sebesar 12% untuk fasilitas pinjaman dalam
Rupiah, sebesar 6,1% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk
fasilitas pinjaman dalam RMB untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Entitas anak
Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua
persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Fasilitas-fasilitas kredit
yang diperoleh Entitas Anak Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan dan aset
tetap (Catatan 4 dan 10).
15. UTANG USAHA
Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Beli putus
Konsinyasi
2.587.542
216.372
2.142.219
535.012
Jumlah
2.803.914
2.677.231
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
16. BEBAN AKRUAL
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pemeliharaan dan Jasa
Bunga
Pemasaran dan perlengkapan
Sewa
Listrik dan energi
Konsultan
Lain-lain
341.089
160.499
110.300
88.805
73.895
11.645
23.958
355.272
131.551
112.962
69.076
64.278
16.074
175.437
Jumlah
810.191
924.650
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan,
termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
30 Juni 2014
Tagihan pajak penghasilan:
- 2014
- 2013
- 2012
Pajak lainnya:
- Pajak Pertambahan Nilai
- Lain-lain
Jumlah
31 Desember 2013
12.499
4.500
-
4.544
29.549
16.999
34.093
267.773
53.715
171.608
29.884
321.488
201.492
338.487
235.585
b. Utang Pajak
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pajak penghasilan badan:
Entitas anak
39.488
18.297
Pajak lainnya:
- Pasal 21
- Pasal 23
- Pasal 25
- Pasal 26
- Pasal 4 (2)
Lain-lain
Pajak Pertambahan Nilai
13.490
10.191
8.032
851
4.612
21.002
26.377
11.047
58
1.400
256
5.505
34.686
58.178
79.329
97.666
97.626
Jumlah
c. Beban pajak penghasilan
30 Juni 2014
Perusahaan
- Kini
- Tangguhan
30 Juni 2013
(2.407 )
3.358
951
Entitas anak
- Kini
- Tangguhan
Jumlah
39
51.014
51.014
(94.048 )
15.147
(80.425 )
(54.706 )
(78.901 )
(135.131 )
(77.950 )
(84.117 )
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Laba bersih entitas anak sebelum pajak penghasilan
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
221.911
(362.921)
(80.477)
1.681.794
(529.210)
(17.775)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
(221.487)
1.134.809
Perbedaan temporer:
- Selisih antara penyusutan dan amortisasi
komersial dan fiskal
- Penyisihan imbalan karyawan
- Lain-lain
(1.412)
1.044
-
Perbedaan tetap:
- Laba atas pelepasan saham yang tercatat dibursa efek
- Lain-lain
100.547
682
(1.703)
156
(1.243.210)
(95.258)
Taksiran rugi fiskal
Akumulasi rugi fiskal 2013
(121.308)
(266.146)
(204.524)
-
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat
dikompensasi
(387.454)
(204.524)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan
2.407
-
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan
Perusahaan
14.540
461
Dalam laporan keuangan ini jumlah penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2014 didasarkan atas perhitungan sementara.
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara
tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing Entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan
keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
221.911
Beban pajak penghasilan dihitung dengan
tarif yang berlaku (25%)
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final
Koreksi rugi fiskal
Lain-lain
(55.478)
21.444
(43.916)
(420.448)
334.617
8.559
(6.845)
Beban pajak penghasilan
(77.950)
(84.117)
40
1.681.794
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
31 Desember 2013
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal
Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset
tak berwujud menurut akuntansi dan pajak
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan - persediaan dan piutang
Dikreditkan
pada laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
66.537
(1.039)
3.526
6.506
Jumlah
30 Juni 2014
-
66.537
2.134
1.224
-
1.095
4.750
6.506
75.530
3.358
78.888
Entitas Anak
304.794
10.561
315.355
Jumlah
380.324
13.919
394.243
6.422
17
6.439
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
31 Desember 2012
Dikreditkan
pada laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
31 Desember 2013
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal
Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset
tak berwujud menurut akuntansi dan pajak
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan - persediaan dan piutang
8.560
57.977
66.537
(1.052)
1.090
6.467
13
2.436
39
(1.039)
3.526
6.506
Jumlah
15.065
60.465
75.530
Entitas Anak
247.039
57.755
304.794
Jumlah
262.104
118.220
380.324
5.175
1.247
6.422
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, aset pajak tangguhan yang
dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain adalah sebesar Rp4.603.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
e. Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak yang signifikan yang dikeluarkan oleh Kantor pajak untuk periode enam
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 kepada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”)
untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB tersebut, penghasilan kena pajak Perusahaan
dikoreksi menjadi sebesar Rp66.096 dan setelah dikurangkan kredit pajak penghasilan 23 sebesar
Rp12.441 pajak penghasilan pasal 25 yang masih kurang bayar termasuk denda adalah sebesar
Rp1.027. Kurang bayar tersebut telah dibayarkan Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2014 dan
Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi laba fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak
terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni
2014.
41
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
Pada bulan April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan
SKPKB untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi
menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp102.224, dan klaim lebih bayar Perusahaan disetujui
oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) sebesar Rp13.755. Di samping itu, berdasarkan SKPKB,
Perusahaan terhutang tambahan pajak penghasilan Pasal 23 dan 21 dan Pajak Pertambahan Nilai,
termasuk dendanya, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp50. Perusahaan telah melakukan
penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya
tersebut pada laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan.
Entitas Anak
Pada bulan April 2014, PT MPP menerima SKPKB, SKPLB dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk
tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak
Penghasilan (Pasal 4 (2), 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) beserta dendanya
sebesar Rp5.923.
PT MPP juga menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2012, rugi fiskal PT
MPP dikoreksi menjadi sebesar Rp65.553 dan restitusi pajak sebesar Rp38.917 telah disetujui oleh
DJP. PT MPP menerima restitusi pajak tersebut pada bulan Juni 2014.
Pada bulan Februari 2014, PT MT, menerima SKPLB PPN Barang dan Jasa untuk tahun pajak 2012
sebesar Rp12.521.
Pada bulan April 2013, PT MT menerima SKPLB PPh Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar
Rp8.064.
Pada bulan April 2014, PT VI, entitas anak PT MT, menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan
untuk tahun 2012 sebesar Rp3.510.
Pada bulan April 2014, PT MP menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB
tersebut, tagihan restitusi pajak PT MP sebesar Rp13.594 telah disetujui oleh DJP.
Pada bulan April 2013, PT MP menerima SKP untuk tahun pajak 2011 dan menerima restitusi pajak
bersih sebesar Rp13.705 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2011.
Pada tanggal bulan Agustus dan September 2013, PT Citra Cito Perkasa (“PT CCP”), PT Tanjung
Bunga Gemilang (“PT TBG”) dan PT Indah Tasikmalaya Persada (“PT ITP”), entitas anak PT MP,
menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB, tagihan restitusi pajak PT CCP, PT
TBG dan PT ITP masing-masing sebesar Rp9.849, Rp7.274 dan Rp2.929 telah disetujui oleh DJP.
Entitas anak diatas telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan
pajak terutang beserta dendanya pada laporan keuangan konsolidasian periode berjalan.
f.
Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang
dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut
adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun
pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
42
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
19. EXCHANGEABLE RIGHTS
Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI")
menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd
("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private)
Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat
ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson.
Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain:
a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari
Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut:
• Tahun keempat;
• Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right
Perusahaan atau Drag Right dari Temasek;
• Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau
•
Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%.
b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan
dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada
Temasek.
c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai.
d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan
saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013
selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan
PT MPP.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan
ER.
Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat dalam akun ”Saham untuk exchangeable rights” dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham
PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER.
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya (pihak ketiga) sebagai berikut:
30 Juni 2014
PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD656
pada tanggal 30 Juni 2014 dan USD781 pada
tanggal 31 Desember 2013
Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”),
USD1.980 pada tanggal 30 Juni 2014 dan
USD2.581 pada tanggal 31 Desember 2013
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”)
Sub - jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Bagian Jangka Panjang
43
31 Desember 2013
89.138
77.343
23.705
15.000
-
31.465
20.000
9.713
127.843
(75.976)
138.521
(70.141 )
51.867
68.380
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan)
Pinjaman yang diperoleh PT VI antara lain sebagai berikut:
-
Permata, berupa pinjaman dual currency (Dolar AS dan Rupiah) dengan jumlah maksimum
setara dengan USD16.500, pinjaman diperoleh PT VI pada tanggal 18 Oktober 2012 dan akan
jatuh tempo antara bulan September 2014 sampai dengan Juli 2017.
-
Danamon, berupa fasilitas term loan untuk pembiayaan aset tetap dengan jumlah maksimum
sebesar Rp40.000 yang berjangka waktu 4 tahun dan tersedia sampai dengan tanggal 20
Desember 2015.
PT MT memperoleh dari Cisco fasilitas pinjaman angsuran berupa kontrak pembiayaan persediaan
dengan jumlah maksimum USD3.605, yang tersedia sampai dengan tanggal 24 Agustus 2016.
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“PT MMI”) memperoleh fasilitas pinjaman kredit investasi dari BWK
dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000, yang tersedia sampai dengan 14 Januari 2016. Fasilitas
ini tersedia selama 5 tahun dengan jadwal pembayaran tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap.
Pada tanggal 17 Januari 2014, PT MMI melakukan pembayaran atas pinjaman ini.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Entitas Anak Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat
tahunan berkisar antara 11,7% sampai 13,5% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 5,5% sampai
7,0% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2014; dan antara 11,0% sampai 13% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 6,1% sampai 6,5%
untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Entitas
Anak Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua
persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Fasilitas-fasilitas
pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan dan
aset tetap (Catatan 4 dan 10).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
Saldo utang obligasi dan sukuk dihitung sebagai berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Obligasi Emerald Tahun 2013 dan 2014 dengan tingkat
bunga tetap
Nilai nominal
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
2.752.870
(42.580)
2.437.800
(43.074 )
Bersih
2.710.290
2.394.726
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga
tetap (“Obligasi III Matahari”)
Nilai nominal
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
-
52.000
(61 )
Bersih
-
51.939
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.710.290
-
2.446.665
(51.939 )
Bagian jangka panjang - bersih
2.710.290
2.394.726
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009
(“Sukuk Ijarah II Matahari”)
Nilai nominal
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
-
136.000
(102 )
Bersih
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
-
135.898
(135.898 )
Bagian jangka panjang - bersih
-
44
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Obligasi Emerald Tahun 2013 dan 2014
Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd. (”PE”), entitas anak, menerbitkan obligasi (senior
notes) dengan nilai nominal sebesar USD200.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan
terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo
pada tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan
obligasi ini terutama digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan.
Pada tanggal 25 Januari 2014, PE menerbitkan tambahan dari obligasi (senior notes) yang diterbitkan
pada tanggal 25 Juli 2013, dengan nilai nominal sebesar USD30.000 dan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan
obligasi ini terutama digunakan untuk keperluan umum Perusahaan.
Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu Perusahaan, dan telah
memperoleh peringkat B+ masing-masing dari Standard & Poor’s and Fitch per tanggal 30 Juni 2014.
Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Offering Circular, yang mana per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 semua persyaratan
tersebut terpenuhi.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp4.088.
Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009
Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari
dengan rincian sebagai berikut:




Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per
lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama
3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012.
Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per
lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama
5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;
Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5
per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee
Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal
14 April 2012; dan
Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5
per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee
Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
14 April 2014.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran
bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran.
Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, peringkat untuk
Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari.
PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II
Matahari.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.
45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (lanjutan)
Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh
tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang
usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi per tanggal 30
Juni 2014.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing
adalah sebesar Rp61 dan Rp192, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi untuk
periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp102 dan Rp405.
Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk
Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan
dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun
berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang
ditentukan sebagai berikut:
 Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah
II Matahari terutang; atau
 Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk
Ijarah II Matahari terutang; atau
 Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk
Ijarah II Matahari terutang; atau
 Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana
Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
 Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana
Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang
Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra
kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada
pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking
fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut:
 Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011;
 Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012;
 Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee
sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang
kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan
sukuk atas pengurangan modal PT MPP. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan
tambahan sinking fund yang akan digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok
Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan
pada tanggal 14 April 2013.
Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah
II Matahari Seri A.
Pada tanggal 14 April 2014, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri B dan Sukuk Ijarah
II Matahari Seri B.
46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal
Rp2.000 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
123.445.634
23.125.000
28.000
1,227
0,230
0,000
246.891
46.250
56
321.343.366
3,193
642.687
Sub-jumlah
467.942.000
4,650
935.884
Saham Kelas B (dengan nilai nominal
Rp500 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
333.636.849
62.500.000
44.678
3,315
0,621
0,000
166.818
31.250
22
832.166.363
8,268
416.084
Sub-jumlah
1.228.347.890
12,204
614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal
Rp100 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
2.257.197.445
422.839.505
22,427
4,201
225.720
42.284
5.688.420.483
56,518
568.842
Sub-jumlah
8.368.457.433
83,146
836.846
10.064.747.323
100,000
2.386.904
Jumlah
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Agio saham atas:
Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran seri II
Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka
penerbitan HMETD
Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka
penerbitan HMETD
Penerbitan saham di luar PUT
Pengumuman dividen saham
Beban emisi saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
32.613
33.375
(22.856 )
(31.522 )
(740.481 )
Bersih
(227.509 )
47
350.581
150.781
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK/ENTITAS ASOSIASI
Saldo akun ini terutama berasal dari transaksi-transaksi berikut ini:
Pada bulan Juni 2014, PT FM, Entitas Asosiasi, melakukan penjualan atas investasi di PT Link Net Tbk
sebanyak 25,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh PT Link Net Tbk. Atas pelepasan saham
tersebut, saldo selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi bertambah sebesar Rp181.476.
Pada tahun 2013, PT MT, Entitas Anak, menerbitkan saham perdana kepada masyarakat sebesar
375.000.000 lembar saham melalui Bursa Efek Indonesia. Akibat penerbitan saham baru tersebut,
kepemilikan Perusahaan pada PT MT berubah dari 100% menjadi 80%. Perubahan nilai investasi
sebelum dan sesudah transaksi yang dicatat dalam akun Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas
Asosiasi adalah sebesar Rp111.752.
Pada tahun 2011, PT Link Net Tbk, Entitas anak dari PT FM, menerbitkan 1.032.649.384 lembar saham.
Atas penerbitan saham tersebut, PT FM mengalami penurunan kepemilikan saham di PT Link Net dari
100% menjadi 66,06%. Perubahan nilai investasi sebelum dan sesudah transaksi yang dicatat dalam
akun Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi adalah sebesar Rp347.356.
25. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Eceran dan distribusi
Teknologi informasi
Administrasi saham dan jasa lainnya
6.959.040
689.364
181.670
5.903.097
548.263
175.863
Jumlah
7.830.074
6.627.223
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 7)
7.640.974
189.100
6.490.322
136.901
Jumlah
7.830.074
6.627.223
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Eceran dan distribusi
Teknologi informasi
Administrasi saham dan jasa lainnya
5.473.686
672.931
218.002
4.703.717
467.504
192.395
Jumlah
6.364.619
5.363.616
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013.
27. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
Beban penjualan
Sewa - bersih
Lain-lain
Sub-jumlah
48
30 Juni 2013
281.667
177.782
276.447
151.143
459.449
427.590
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA (lanjutan)
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)
30 Juni 2014
Beban umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Listrik dan energi
Penyusutan (Catatan 10)
Perjalanan dinas
Asuransi
Pajak dan ijin
Beban konsultan
Komunikasi
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
30 Juni 2013
553.508
181.054
161.217
40.034
27.245
24.243
21.258
14.578
73.325
421.237
140.485
107.351
25.743
20.181
23.193
27.704
13.292
40.238
1.096.462
819.424
1.555.911
1.247.014
28. PENDAPATAN LAINNYA
Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Pendapatan dividen
Pengembalian dan pengalihan sewa
Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang
Pendapatan dari perubahan nilai wajar derivatif
Diperdagangkan
Keuntungan dari penjualan investasi entitas asosiasi
261.016
85.663
230.919
197.180
66.386
7.587
-
74.824
1.243.210
Jumlah
420.652
1.746.133
29. IMBALAN KERJA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2014
Akrual imbalan kerja
Kewajiban imbalan kerja
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
31 Desember 2013
96.186
297.513
162.804
266.260
393.699
(115.320)
429.064
(180.293)
278.379
248.771
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program
pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp1.023 dan
Rp673.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus
menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang. Oleh karena
itu, Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan
imbalan kerja.
49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
29. IMBALAN KERJA (lanjutan)
Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuaria - bersih
Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian
23.280
11.727
(698)
-
16.449
7.532
1.424
317
Jumlah
34.309
25.722
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan
perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2013 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tabel kematian
Tingkat ketidakmampuan
Tingkat pensiun
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
:
:
:
:
:
:
:
8,60% - 9,25%
8% - 10%
Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II
10% dari tingkat kematian
100% pada usia pensiun normal
2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun
55 tahun
Perubahan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal
Penambahan
Mutasi
Pembayaran
266.260
34.309
(3.056)
219.732
74.624
(2.115)
(25.981)
Bersih
Dikurangi bagian jangka pendek
297.513
(19.134)
266.260
(17.489)
Bagian Jangka Panjang
278.379
248.771
Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada periode berjalan dan
periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Des 2013
Nilai kini liabilitas
imbalan program
Penyesuaian pengalaman
pada liabilitas
imbalan program
214.926
35.222
31 Des 2012
260.480
(5.882)
50
31 Des 2011
202.854
2.918
31 Des 2010
166.994
(7.536)
31 Des 2009
127.586
9.991
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
Valuta
Asing
Aset
Kas dan setara kas
USD
SGD
HKD
Euro
JPY
RMB
USD
SGD
USD
USD
SGD
USD
USD
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
Aset lancar lainnya
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset tidak lancar lainnya
85.765
535
174
5
5
14.253
9
455
2.966
39
1.615
18.760
Jumlah Aset
31 Desember 2013
Ekuivalen
Rupiah
Valuta
Asing
1.026.521
5.127
269
82
1
170.594
86
5.446
35.500
374
19.330
224.538
1.487.868
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Liabilitas jangka pendek lainnya
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Utang obligasi
Liabilitas jangka panjang lainnya
2.216.651
483
11.712
10.724
281
2.629
5.777
140.181
128.353
434
31.467
251
10.753
20.758
344
3
3.064
131.068
253.019
541
37
USD
USD
656
573
7.852
6.858
1.585
791
19.319
9.641
USD
USD
USD
1.980
230.000
6.305
23.699
2.752.870
75.465
1.777
200.000
3.664
21.660
2.437.800
44.660
3.172.956
Liabilitas bersih
(1.685.088 )
DAN
1.807.726
7.009
421
252
124
4
184.810
1.877
61.640
96
33.776
118.916
USD
USD
USD
HKD
USD
Jumlah Liabilitas
31. PEMBAGIAN LABA
PENGGUNAANNYA
148.308
728
268
15
1.067
2
15.162
154
5.057
10
2.771
9.756
Ekuivalen
Rupiah
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
TELAH
2.920.809
(704.158 )
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
11 April 2014, yang telah diaktanotariskan dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan No.18 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.19 dari Rini Yulianti, S.H.,diputuskan untuk,
antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp213.373 atau Rp21,2 (dalam angka penuh) per saham
kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2014 dan
membentuk cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah
dilakukan pada tanggal 5 Juni 2014.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
24 April 2013, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 21 dari Rini Yulianti, S.H.,diputuskan untuk,
antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp10.065 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham
kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2013 dan
membentuk cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah
dilakukan pada tanggal 4 Juni 2013.
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN
a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di
mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang
IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk
memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan
hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,
Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF
hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai
kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari
pendapatan kotor PT MGF. Perjanjian ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari
2003.
c.
PT MPP dan PT Mulia Persada Pertiwi mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan
di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di
Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 27 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP dan PT Mulia
Persada Pertiwi telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka
dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 30 Juni 2014, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 30 Juni 2014, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan
dan Entitas Anak adalah sebesar Rp2.405.480, USD48.695 dan RMB46.120.
e. Kontrak keuangan derivatif
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama call spread option dan swap
untuk mengurangi resiko fluktuasi mata uang asing atas liabilitas Perusahaan yang berdenominasi
Dolar USD. Ringkasan kontrak keuangan derivatif Perusahaan adalah sebagai berikut:
Aset Derivatif*)
Jumlah Nasional
Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai:
Cancellable Call spread option
Cancellable Swap deliverable
Cancellable Call Spread
30 Juni 2014
USD 50.000
USD 60.000
USD 25.000
USD 35.000
Jumlah
31 Desember 2013
46.493
29.431
24.555
15.618
31.491
18.220
-
116.097
49.711
Pada tanggal 30 Juni 2014, keuntungan perubahan nilai wajar derivatif bersih yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari "Pendapatan lainnya" adalah
sebesar Rp66.386.
Tingkat premi tahunan yang dikenakan atas kontrak derivatif diatas berkisar antara 1,95% - 2,40%.
Informasi lain mengenai aset derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Pihak dalam kontrak
BNP Paribas, Singapura
Nomura International Plc, Singapura
Deutsche Bank, Singapura
Jadwal penyelesaian
23 dan 25 Juli 2018
25 Juli 2018
25 Juli 2018
*) Aset derivatif disajikan sebagai bagian dari “Aset keuangan tidak lancar lainnya”.
52
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan
utama usaha Perusahaan yaitu eceran dan distribusi dan teknologi informasi.
Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut
digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “Lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha
yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di bidang retail malls, administrasi
saham, jasa arsip dan lainnya.
Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi
menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Eceran dan
Distribusi
Teknologi
Informasi
30 Juni 2014
Hasil Operasi
Penjualan bersih
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Penyusutan dan amortisasi
Bagian atas laba entitas asosiasi
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih periode berjalan
6.959.040
32.095
(20.123)
(197.991)
(65.609)
168.957
Segment Information
Investasi dalam entitas asosiasi
Pengeluaran modal
Aset segmen dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
295.195
7.193.133
4.537.524
929.623
260.525
4.328.158
995.477
30 Juni 2013
Hasil Operasi
Penjualan bersih
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Penyusutan dan amortisasi
Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba bersih periode berjalan
5.903.097
31.619
(63.599)
(152.027)
(77.229)
140.090
548.263
29.295
(74.597)
(45.114)
42.470
14.731
1.235.522
31 Desember 2013
Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi
Pengeluaran modal
Aset segmen dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
585.463
8.330.215
4.739.008
949.772
191.486
4.612.475
881.660
Lainnya
689.364
18.602
(42.774)
(67.190)
74.882
33.635
(95.305)
Jumlah
181.670
9.750
(136.209)
(47.714)
5.595
(45.976)
70.309
7.830.074
60.447
(199.106)
(312.895)
80.477
(77.950)
143.961
1.097.985
34.641
8.566.473
5.949.729
2.027.608
590.361
20.087.764
11.482.730
175.863
6.327
(2.297)
(44.400)
(24.695)
(21.619)
222.065
6.627.223
67.241
(140.493)
(241.541)
17.775
(84.117)
1.597.677
916.330
79.009
7.312.579
5.657.474
1.866.102
855.958
20.255.269
11.278.142
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Indonesia
Luar Indonesia
7.525.915
304.159
6.383.039
244.184
Jumlah
7.830.074
6.627.223
53
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Indonesia
Luar Indonesia
7.944.465
567.555
7.171.790
596.095
Jumlah segmen aset tidak lancar*
8.512.020
7.767.885
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi non-usaha dan aset pajak tangguhan
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
30 Juni 2014
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap
Reklasifikasi sewa dibayar di muka ke uang muka dan
jaminan sewa
Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke
sewa dibayar di muka
30 Juni 2013
336.603
89.648
268.081
-
-
87.639
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata
uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba
untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
(i)
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak dengan instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan
setara kas di bank, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang
lainnya, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit
maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum
pada tanggal pelaporan adalah:
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset keuangan lancar lainnya
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Investasi jangka panjang lainnya
2.618.069
298.260
50.482
954.832
303.044
1.005
4.301.461
349.050
51.099
1.024.910
210.444
1.005
Jumlah
4.225.692
5.937.969
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang
dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya
menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Di samping itu, kebijakan
Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga
Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
54
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(ii)
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau
aset keuangan lainnya.
Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Nilai
Tercatat
Arus Kas
Aktual
<= 1 tahun
> 1tahun
30 Juni 2014
Utang usaha
Utang pajak dan beban akrual
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang pihak berelasi non-usaha
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Utang obligasi
Liabilitas lainnya
2.803.914
907.857
422.858
1.220
284.834
2.710.290
621.267
2.803.914
907.857
422.858
1.220
284.834
2.752.870
621.267
2.803.914
907.857
422.858
1.220
232.967
20.456
51.867
2.752.870
600.811
31 Desember 2013
Utang usaha
Utang pajak dan beban akrual
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang pihak berelasi non-usaha
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Utang obligasi
Utang sukuk
Liabilitas lainnya
2.677.231
1.022.276
483.267
307
255.583
2.446.665
135.898
545.342
2.677.231
1.022.276
483.267
307
255.583
2.489.800
136.000
545.342
2.677.231
1.022.276
483.267
187.203
52.000
136.000
9.715
307
68.380
2.437.800
535.627
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang
cukup agar memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi
normal Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus
kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
(iii)
Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai
tukar mata uang asing.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan menggunakan mata uang asing,
diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan Entitas anak di luar negeri, dan
transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata
uang asing, terutama USD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat
jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dapat memberikan
dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 30 Juni 2014, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang
Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka
perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan sebesar (Rp66.932) untuk periode enam
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014. Penurunan laba bersih akibat penguatan 5% nilai
tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh kerugian penjabaran
pinjaman dan utang dalam mata uang USD yang dioffset dengan keuntungan penjabaran kas dan
setara kas dan piutang dalam mata USD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai
tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti
penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(iv)
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
suku bunga pasar.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku
bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku
bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, jika suku bunga pasar
naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD naik/turun sebesar 10 basis poin dan
semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian periode berjalan akan
naik/turun sebesar Rp4.423, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas
dan setara kas dengan suku bunga mengambang setelah dikompensasi dengan naik/turunnya
beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 5,
14 dan 20.
(v)
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,
terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual
atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Per tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan
atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang
diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh
manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan:



Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1, kecuali untuk aset
derivatif Perusahaan yang dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lainnya” dan diukur dengan
menggunakan hierarki tingkat 2.
Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya
karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang
obligasi dalam dolar AS yang mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar USD247.480 dan
USD202.402 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013; dan utang obligasi dalam Rupiah yang
mempunyai nilai wajar sebesar Rp189.435 pada tanggal 31 Desember 2013. Nilai wajar obligasi diambil
dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.
56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
36. PENGELOLAAN PERMODALAN
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan
ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di
masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan
membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan
strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen
yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau
melakukan pelunasan pinjaman.
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Pada tanggal 16 Juli 2014, PT MT menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co, Ltd dan anak
usahanya, Mitsui Knowledge Industry Co, Ltd untuk investasi pada PT GTN, entitas anak PT MT,
senilai Rp115.486 untuk kepemilikan masing-masing sebesar 10% dan 25% atau jumlah saham
masing-masing sebanyak 22.765.385 dan 56.913.461 dari seluruh modal yang telah ditempatkan
dan disetor penuh dalam PT GTN setelah efektifnya penerbitan saham baru.
PT MT akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dalam PT GTN dengan kepemilikan saham
sebanyak 147.975.000 atau mewakili 65% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam PT GTN setelah efektifnya penerbitan saham baru.

Pada bulan Juli 2014, RDS TJ dan RDS SZ, Entitas anak PT KAS, memperoleh perpanjangan
fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari HSBC setara dengan USD11.200 dan USD4.900 sampai
dengan tanggal 16 Juni 2015. Kemudian, fasilitas kredit modal kerja RDS CZ setara USD2.900
dialihkan kepada Entitas anak PT KAS yang lainnya yaitu Robbinz Department Stores (Shenyang)
Co.,Ltd (Catatan 14). Disamping itu, Robbinz Department Stores (Chengdu) Limited dan Yangzhou
Robbinz Department Stores Limited memperoleh fasilitas kredit modal kerja masing-masing setara
dengan USD2.700 dan USD4.300.
38. AKUN REKLASIFIKASI
Untuk konsistensi dengan penyajian dari laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan mereklasifikasi akun-akun sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian 31 Desember 2013
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas anak/
Entitas asosiasi
123.485
113.907
(350.994 )
350.994
(227.509)
464.901
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian 30 Juni 2013
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan barang dan jasa
Beban usaha
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
Beban pajak penghasilan
6.626.415
(5.341.000)
(1.260.661)
1.685.345
(7.463)
(49.482)
57
808
(22.616)
13.647
60.788
(17.992)
(34.635)
6.627.223
(5.363.616 )
(1.247.014 )
1.746.133
(25.455 )
(84.117 )
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU YANG BELUM BERLAKU PADA TAHUN 2014
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar
akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.
Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut:
PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
PSAK 66 “Pengaturan bersama”
PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja”
PSAK 46 (Revisi 2014) “ Pajak Penghasilan”
PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Penyajian”
PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”
ISAK 26: Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi
atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
58
Download