PENGARUH JENiS KErviASAN YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) SELAMA PENYIMPANAN PADA SLTHU K A M AR Oieh AJvian D i n a t a ' \ Desmelati^^ Suparmi^^ Mahasiswa Fakuh.as Pcrikanan dan llrau Ke!autan, Umversitas Riau ^' Dosen Fakuitas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau PENDAHULUAN Ikan protein dan mempakan hewani rnasyarakat, yang salah banyak rnudah didapat, relatif terjangkau. satu sumber dikonsumsi dan harganya Namun demikian, ikan lama penyimpanan. alangkali Oleh baiknya untuk bahan kemasan kesesuaian karena itu mengetaliui dan lama penyimpanan diiakukan peneiitian. Adapun fungsi dari bahan kemasan cepat niengaiami proses pembusukan. Oleh adaiali : 1). Menipertaliankan mutu kesegaran sebab proses produk makanan, 2). Memberikan kemudahan sehingga penyimpanan atau distribusi, 3). Menekan masa simpan ikan menjadi lebih lama. A d a atau menghambat terjadinya kontaminasi dari itu diiakukan berbagai pengolahaii lanjutan (pengawetan), 7 bermacam-macam satunya adalah pengolahaii ikan salah dendeng ikan. Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang dibuai dengan cara pengeringan dengan menambah garam, guia, dan bahan lain untuk memperoieh rasa yang diinginkan. air dan sekilamya oleh 4). Memberi daya tarik mikroorganisme, kepada konsumen. Pengemasan atau pembungkus makanan didefinisikan sebagai salah satu perlindungan kepada makanan Produk dendeng adaiali suatu produk makanan udara, yang juga mempakan komoditi yang cepat niengaiami proses pembusukan rnempertahaukan rnutu cara yang dapai dan kesegaian makanan. Pengemasan adalah salah satu pelindung dibandingkan dengan bahan makanan lain. produk Karena produk dendeng yang dibuat dari ikan dinegara tropika seperti Indonesia. H a l ini mempunyai kandungan protein yang tinggi disebabkan karena cuaca yang panas dan sehingga memudalikan bakteri dan perubahan kelembapan yang kimiawi memudahkan penurunan menyebabkan pembusukan. Mutu olahan dendeng sangat tergantung pada inutn bahan mentahnya. cara pengoiahan, pengeniasan,bahankeMiasaii,saiiu cara pengemasan makanan yang sangat tinggi mutu penting sehingga produk makanan. Rendahnya dendeng ikan mutu dan daya simpan disebabkan oleh adanya mikroorganisme kerusakan yang dan dapat juga mempercepat karena M E T O D E PENELITIAN pengaruh Peneiitian diiakukan secara eksperimen iingkungan yang mampu mengoksidasi lemak dengan yang terdapat pada dendeng. Beberapa usaiia Kelornpok yang perlakuannya adalah dapat diiakukan untuk mencegahi terjadinya kerusakan atau penurunan dendeng, salaii satu diantaranya mutu dengan berbeda LDPE menggunakan Rancangan ( R A K ) non faktorial dan dengan jenis kemasan yang yaitu palstik H D P E (A2), Acak ( A i ) , plastik aluminium foil (A3). pengemasan. Produk yang sudali mengalami Sedangkan sebagai kelornpok adaiali lama proses penyimpanan yaitu penyimpanan 0 hari, 7 pengawetan dan pengoiahan akan kurang awet bila tidaic diiakukan pengemasan hari, 14 hari, 2 1 hari, dan 2 8 hari,35 hari. untuk melindungi produk dari iingkungan luar yang menycbabkcin kerusakan. Penggunaan jenis Model rnenurut bahan pengemas matematis Afrizal Tanjung Yij = (1 + Ti +PJ +eij bahan Dimana dikemas. Setiap jenis bahan pengemas akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap produk yang dikemas. : Yy = N i l a i pada p = Rerata (mean) sesungguhnya suatu kemasan yang sesuai, supaya dendeng pi = Pengaruh kelompok ke-j lumat Eij dapat adaiali perlakuan ke-i dan ulangan ke-j xi = Pengaruh perlakuan ke-i patin (2009), pengamatan Untuk itu dendeng harus dikemas dalam ikan digunakan sebagai berikut: teniunya disesuaikan dengan siiat-siiai dari yang yang dipeitahankan = Kekeliruan percobaan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j. mutunya. Adapun paiameter penilaiannya adaiali Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan peneiitian tentang Pengaruh Jenis FLemasan yang Berbeda Terhadap M u t u Dendeng Lumat hypopthalmus) Ikan Patin (Pangasius Selaraa Penyimpanan 1. penilaian Organoleptik ; Rupa, Tekstur dan Aroma. 2. Analisa Proksimat: Kadar A i r dan Kadar Lemak 3. Analisa Total Jamur : P D A Pada suhu kamar. HASIL DAN PEMBAHASAN Organoleptik TUJUAN PENELITIAN Hasii Tujuan neneiitian adaiah Pengamatan organoleptik pada unruk dendeng lumat ikan patin yang disimpan dalam kemasan mengetahui kemasan yang terbaik terhadap pengaruh HDPE, LDPE dan mutu dendeng lumat ikan patin Alum.unium. Foil sclaina pcnyim.panan pada suhu kamar. berikut. dapat dilihat pada tabel Tabel 1 . Niiai rupa alumunium foil dimana pada hari ke-0 6,88, rCemasan Lama Pcnyiinpanari(hiiri) IIDPE LDPE dan pada hari ke-35 5,96. A.FOIL 0 6,52 6,64 7,12 7 6,40 6,12 6,96 14 6,04 5,96 6,56 21 6 5,72 6,44 28 5,92 5,8 6,2 35 5,92 5,68 6,12 Tabel 3. Nilai aroma Lama Kemasan Penyimpanan(hari) HDPE" LDPE A.FOIL 0 6^64 6^44 6,88 7 6,64 6,48 6,88 14 6,44 6,4 6,48 21 6.24 6,G8 6.52 28 6,16 6 6,4 35 6,56 5,88 5,88 Dari tabel 1, dapat diketahui nilai rupa dendeng semakin lama semakin menurun Dari tabel 3, dapat dilihat nilai aroma pada seiring iamanya masa simpan. Berdasarkan kemasan H D P E dan A l u m u n i u m Foil tabel diatas nilai rupa yang tertinggi terdapat hari pada kemasan alumunium foil dimana pada pencurunan. N i l a i tertinggi pada hari ke-0 hari ke 0 nilai rupa alumunium foil adalah sampai 7,12, sedangkan pada hari ke-35 nilai mpa foil,sedangkan pada hari ke-35 terdapat pada alumunium foil adalah 6,12. HDPE. Tabel 2 . Nilai tekstur Analisa Kadar Air Lama ke-0 dan ke-7 ke 28 terdapai Kemasan Pcnyiniparian(hari) HDPE LDPE Berdasarkan A.FOIL 0 6,36 6,60 6,88 7 6,36 5,96 6,76 14 6,12 5,27 6,48 21 6 5,68 6,28 28 6 5,6 5,96 35 5,88 5,68 5,96 tidak pada hasil pada mengalami alumunium peneiitian yang diiakukan, nilai kadar air dendeng lumat ikan patin yang disimpan di dalam kemasan H D P E , L D P E dan aluminium foil pada suhu kam.ar dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ni'ai kadar air dendsug lumat il;an patin dalam kemasan HDPE, LDPE dan aluminium foil pada suhu kamar. Dari tabel 2, dapat diketahui nilai tekstur Sedangkan dalam Penyimpanan (%) HDPE LDPE A.FOIL 0 ITT ! 1,9 11,4 yaitu 6,36, 7 9,1 11^ 11,0 hari ke-21 dan ke-28. 14 8,8 10,0 8,6 21 7,1 8,1 7,9 28 6,9 7,6 6,6 35 10,6 10,9 9,9 7 tidak mengalami penurunan pada Kadar air (hari) dalam kemasan H D P E pada hari ke-0 dan ke- begitu juga Lama kemasan LDPE dan Alumunium foil mengalami penunmaii. Dan nilai tekstur tertinggi terdapat dalam kemasan Kadar air merupakan data komposisi yang sangat penting dalam bahan label 3. Niiai kadar lemak dendeng iumai ikan patin dalam pangan, kemasan MDPE, LDPE dan aluminium foil pada suhu kamai". karena kadar aiar sangat menentukan kadar komponen lainnya. Jika suatu contoh kadar aimya rendah karena sebagian besar telah Penyimpanan m.anguap, dan komponen lainnya naik, dan (hari) demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu 0 9'6 6~'i 73 7 3,5 3,5 6,2 14 3,2 2,8 5,4 21 2,6 2,2 3,6 28 2,2 2,0 2,2 35 1,8 !,9 1,7 da lam analisis dicantumkan pangar', dan kadar komposisi air selalu komponen lainnya yang dinyatakan dalam basis basah dan basis kering (Fardiah et al. 2008). Kadar air dendeng luuiat ikan patin iemak(%) HDPE A.FOIL Lemak trieniiUki peianan petiting dalam niasih dapat masuk dalam kisaian dendeng struktur yaitu kadar air minimal adalah 12 % (SNI 01- Sebagai sumber 2908-1992). efektif Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa kadar LDPE dan bagi fungsi sel itiakluuk hidup. energi,lemak tubuh yang paling dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak air dendeng semakin lama semakin rnenurun, dapat dan pada hari ke- 35 kadar air dendeng naik, karbohidrat ini disebabkan oleh dendeng lumat dibuat kkal/grarn. Lemak termasuk dalam kelompok dengan salah senyawa lipida yang umumnya bersifat tidak satunya gula merah, karena gula merali dapat laryi dalam air, teiapi larui dalam pelarul memperlambat organik seperti benzena, eter dan kloroform pencampuran bumbu,dan oksidasi.air terlebih dahulu diserap oleh gula merah.dan lama kelamaan air tersebut meningkat dilepas pada menghasilkan dan 9 protein kkai, sedangkan menghasilkan 4 (Winamo,2004). sehingga kadar air Dari tabel 5, dapat diketahui pada hari ke- ke-35. Kadar air 0 kadar lemak yang terendah terdapat pada hari terendah terdapat pada kemasan alumunium kemasan L D P E foil yaitu 9,9%, dan tertinggi terdapat pada terdapat pada kemasan H D P E yaitu 9,6%, kemasan L D P E yaitu 10,9%. sedangkan pada hari ke-35 kadar lemak yang Aiiaiisa Kadar Lemak terendaii terdapat pada kemasan alumunium Berdasarkan hasil peneiitian yang diiakukan, foil yaitu 1,7%, dan tertinggi terdapat pada nilai kadar lemak dendeng lumat ikan patin i^urv, \,y/o. yang disimpan di dalam kemasan HDPE, Analisa Total Jamur L D P E dan aluminium \o\\ pada suhu kamar dapat dilihat pada Tabel 5. yaitu 6,9%, dan tertinggi Hasil analisa nilai total koloni jamur dapat dilihat pada tabel 6. label 6. Nilai lotai jamur dendeng lumat ikan patin dan Kadar Lemak . Analisa Total Jamur : dalam PDA kemasan HDPE, LDPE dan alummiuffi foil pada suliu kamar. dari rupa, tekstur. dan aroma nilai terbaik Lama Total Penyimpanan Jamur(sci/gram) (hari) HDPE Dari parameter penilaian organoleptik terdapat pada kemasan alumuniu.m .roil. Dan LDPE A.FOIL pada analisa kadar air kem^asan yang terbaik terdapat pada alumunium foil yaitu 9,9%, A 2,6! 2,58 2,60 7 4,56 3,52 3,49 14 4,59 3,66 3,59 21 4,66 4,67 4,69 28 4,83 4,78 4,72 sedangkan jamur yang banyak tumbuh pada 35 4,86 5,59 4,77 akhir penyim.panan terdapat pada kem.asan sedangkan pada analisis total jamur, pada alumunium foil terdapat sedikit jamur, LDPE. diketaliul Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai total koloni jamur pada hari ke-0 kemasan yang terbaik untuk dendeng lumat dalam kemasan H D P E yaitu 2,61, L D P E 2,58, ikan patin dalalia alumunium foil. dan alumunium foil 2,60. Berdasarkan tabel Saran Berdasarkan diatas, nilai meningkat label 6, total dapat koloni jamur seiring Iamanya masa semakin simpan, pada pengamatan ke-35 nilai total koloni jamur pada kemasan H D P E 4,86, L D P E 5,59, Berdasarkan penulis hasil menyarankan peneiitian lanjutan peneiitian ini untuk melakukan yaitu pendugaan kadaluarsa dendeng lumat ikan patin. dan alumunium foil 4,77. Dan total koloni jamur tertinggi adalah kemasan LDPE, Ucapaii 1 erima kasih sedangkan yang terendah adaiah alumunium foil. Penulis mengucapkan lerima kasih kepada Lembaga Peneiitian Universitas Riau yang telah mendanai peneiitian ini hingga seiesai. KESIMPULAN DAN SARAN Kcsimpulan Berdasarkan hasii peneiitian yang telah diiakukan, dendeng lumat ikan patin dalam kemasan A l u m i n i u m foil HDPE, LDPE dan seiama penyimpanan suhu kamar, sebagai parameter yang digunakan adalah Penilaian Organoleptik : Rupa, Tekstur dan Aroma. Analisa Proksimat :Kadar A i r DAFTAR PUSTAKA Bina U K M 2011, Peluang Usaha Pembuatan Dendeng. I Ittp://binaukm.CQm. iVlaret 201 i , akses 25 sep 2012 Buchari, D , dan Karnlla, R, 2006. B u k u ajai Teknik Pengemasan. Fakuitas Uaneswari,P,20i2. Rahasia Kasiat ketumbar dalam www, mediaindonesia. com Riau. Pekanbaru. 33 iiaiaman (tidak diterbitkan). Fardiaz , S.,1992. Analisis Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tingkai tinggi Pusat Antar IJnivewrsitas Pangan dan Gizi In.stitut Pertanian Bogor. Bogor.215 Haiaman. Julianti, h dan Nurminah, M . 2006. Buku Ajar Teknoiogi Pengemasan. Medan. 163 hak Fazrivah, R. P., 2005. Analisis Pengendalian mulu pada proses produksi Permen chocfulls di PT. Cadburry IndonesiaJakarta (skripsi). Bogor .-Fakuitas leknologi Peitanian Institut Pertanian Bogor. Hadiwoyoto, S. 1993. Teknoiogi Hasil Perikanan. Jilid 1. Liberty. Yogyakaarta. 278 hal Harper. 1975. Handbook of Plastic and Elastomer. Westing House Electric Corporation. Baidmore. Maryland. Harmandini.F. 2012. 10 Manfaat Aluminium Foil.httD://femaie.kompas.com/read /2010/11/18/17513135/lO.manfaat aluminum foil. Hoiichaxo.com 2012, Kandungan Ikan Kaya Akan Manfaat. Diakses 25 September 2012. http://pengolahanpangan.blogspot.com/2011/ 08/tungsi-gula-dalam-pengolahanmakanan.html. Hafriyanti, Hidayati, dan Eifawati. 2008. Kualitas Daging Sapi Dengan Kemasan Plastik P E dan Plastik PP di Pasar Arengka Kota Pekanbaru. Fakuitas Pertanian dan Petmakan Universitas islam Negeri sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru. Idasari dan Adelina. 2000. Pemanfaatan Fermentasi Limbah Sagu dan Tahu sebagai Pakan Ikan .lambal Siam {Pangasius Hypopthalmus). Lembaga Peneiitian Universitas Kabelan Kunia, M.S.i, 2007. Pusat Bioteknologi ITB/dari berbagai sumber, http://aneka planta.wordpress.com. (07 juni 2012) Khairul Amri dan Khairuman dalamhobiikan. blogspot. com/2009/ 11/ikan-patin. html Kartika, B.P., Hastiti dan W, Supartono, 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 169 haiaman. Lawrie R A . 1979. Ilmu Daging. Parakkasi Aminiddin, penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjamahan dari:Meat Science. Makinde, M . A . , Gilbert, S. G & Lacahce, P. 1976. Nutritional implications of packaging system food product. . / Food "packaging 9:112-123. Nurul, H . Sastrawidjaya, Sabaruddin dan S. Nasran.1986'. Uji Coba Pemanfaatan Daging Cucut sebagai Dendeng di Pelabuhan Ratu. Jumal Peneiitian Pasca Panen Perikanan. 55:1-6. Nurminah, M , 2002. Peneiitian Filsafat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Seita Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas.Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.Medan. Rokiah, M . , Che Rohani, A . , Faridah,M.S., M. AritVW., Othman, M . T . , Rashillah, M . & Zolkafli, A.2007. Manual teknoiogi penghasilan otoshimi dan LiimpurMdsdx produk. Kula Riadi., 2001. Siudi Jenis Pengemasan yang berbeda. Skripsi Jurusan teknoiogi Hasil Perikanan . Universitas Riau (Tidak diterbitkan). Sauvage. F. 1996. The Marketing aspect O f Packaging. Dim. Bureau, G & Multon, J.L (pnyt). Food packaging technology. Him. 33-41. Amerika:VCH publishers inc. Saanin, H . 1986. Taksonomi dan Kunci Identitlkasi Ikan. Bina Cipta, Jakarta 520 haiaman. Standar Nasional Indonesia,2279. 1992. Ikan Segar. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta Sacharow. S. And R . C . Grifin. 1980. Principles of food packiging. The A V I Publising. Co.Inc. Wesport. Connecticut. Sabana, S. 2000. Kemasan sebelum Kertas dan Plastik data, Permasalahan dan prospeknya. Bandung. Silvybhertaningtyas 2011 dalam http://www.warintek.ristek.go.id/'pan gan Suprapti, 2001. Membudidayakan Lima Jenis Bavvana. Sinar Baru. Bandung, i 16 hal. Sudarmadji, S., bambang dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty. Tanjung Afrizal. 2009. Rancangan Percobaan.Tantaramesta Asosiasi Direktori Indonesia. Bandung. Wibowo. S., 1991. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah. Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta. Wikipedia. 2012. Wikipedia hJahasa Indonesia. Ensikiopedia Bebas. Juni 2012. Winamo, F . G . 1983. G i z i Pangan, Teknoiogi dan Konsumsi. Penerbit Gramedia. Jakarta. Winamo, F.G., Srikandi F. dan Dedi F. 1986. Pengantar leknologi Pangan. Penerbit PI'. Meia. Jakarta. Winamo, F.G. 2004. Sterilisasi Pangan, M Brio Press. 2004. Winamo, F . G dan B.S.L. Jennie, 1997. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya. Ghaiia. Jakarta. 148 hal wordpress.com/2012 Ketumbar, Bumbu Pembunuh Bakteri, M e i 2012, di akses pada 25 September 2012