Aplikasi bahasa mesin pada perangkat

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Mikroprosesor
Setiap komputer yang kita gunakan di dalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor,
dikenal dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) yang artinya unit pengolahan pusat. CPU
adalah pusat dari proses perhitungan dan pengolahan data yang terbuat dari sebuah lempengan yang
disebut "chip". Chip sering disebut juga dengan "Integrated Circuit (IC)", bentuknya kecil, terbuat dari
lempengan silikon dan bisa terdiri dari 10 juta transistor. Mikroprosesor pertama adalah intel 4004
yang dikenalkan tahun 1971, tetapi kegunaan mikroprosesor ini masih sangat terbatas, hanya dapat
digunakan untuk operasi penambahan dan pengurangan. Mikroprosesor pertama yang digunakan untuk
komputer di rumah adalah intel 8080, merupakan komputer 8 bit dalam satu chip yang diperkenalkan
pada tahun 1974. Tahun 1979 diperkenalkan mikroprosesor baru yaitu 8088. Mikroprosesor 8088
mengalami perkembangan menjadi 80286, berkembang lagi menjadi 80486, kemudian menjadi
Pentium, dari Pentium I sampai dengan sekarang, Pentium IV.
Mikroprosesor adalah sebuah CPU yang dibangun dalam sebuah single chip semikonduktor.
Mikroprosesor terdiri dari kalkulator yang terbagi dalam register dan ALU dan sebuah pengkode serta
unit pengontrol.
Dalam hubungan kerja dengan pulsa pembangkit berkala, (yaitu sebagai unit terpisah atau
sebagai komponen yang terpadu dalam mikroprosesor) unit pengontrol menjamin urutan yang tepat
dan urutan yang logis dari siklus yang berlangsung di dalam mikroprosesor, ditinjau dari sistem
keseluruhannya. Dalam tinjauan praktis dan aplikasi yang umum contoh dari sbuah mikroprossor
adalah mikroprosesor 8080, 8086, prosesor intel 386, 486, pentium 100 Mhz, sampai dengan generasi
terbaru, AMD, prosesor Motorola, posesor Texas Instrument.
B. Jenis Mikroprosesor
1. Atas Dasar Teknologi Bahannya
Mikroprosesor dan keluarga komponen sejenis seperti memori dan rangkaian I/O dibuat
dengan berbadai teknologi bahan. Beberapa dari teknologi tersebut adalah TTL
(Transistor-transistor Logic), STTL (Schottky-clamped TTL), LSTTL ( Low Power
STTL), ECL (Emitter Coupled Logic), IIL (Integrated-injection Logic), PMOS (PChannel Metal Oxide Semiconductor), NMOS (N-Channel Metal Oxide Semiconductor),
CMOS (Complementary MOS), dan HSCMOS (High Speed CMOS). Untuk lebih
lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Mikroprosesor berdasarkan teknologi bahannya
Prosesor
INTEL 8008
INTEL 8085
INTEL 80286
RCA 1802C
MOTOROLA MC6800
MOTOROLA MC68000
MOS Tecchnology 6502
National 32032
Zilog Z80
2.
Teknologi
Konsumsi
Siklus
PMOS
NMOS
HCMOS
CMOS
NMOS
HCMOS
NMOS
HCMOS
NMOS
Daya
420mW
400mW
2500mW
400mW
600mW
1750mW
250mW
luOOmW
400mW
Instruksi
lOus
l,3us
0,1 us
6,4us
2,0us
0,08us
3,0us
0,1 us
l,3us
Atas Dasar Lebar Bus Data dan Pabrik Pembuatnya
Jenis mikroprosesor berdasarkan lebar bus data dan pabrik pembuatnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis mikroprosesor berdasarkan lebar bus data dan pabrik pembuatnya
Prosesor
4004
4040
PPS-4
8008
8080
F8
6800
Z80
6801
6809
9900
68000
Z8000
Pabrik
INTEL
' INTEL
Rockwell
INTEL
INTEL
Fairchild
Motorola
Zilog
Motorola
Motorola
Texas Inst.
Motorola
Zilog
Lebar
Data
4-bit
4-bit
4-bit
8-bit
8-bit
8-bit
8-bit
8-bit
8-bit
8-bit
16-bit
16-bit
16-bit
Teknologi
Tahun
PMOS
PMOS
PMOS
PMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
NMOS
1971
1971
1972
1972
1974
1974
1974
1976
1978
1978
1976
3. Jenis Mikroprosesor
a. INTEL 4004,1971
Mikroprosesor ini dikeluarkan pada tahun 1971 oleh Intel Corporation, merupakan
mikroprosesor pertama di dunia.
Spesifikasi:
» Lebar bus data: 4-bit
» Clock: 740 KHz
» Memori program: 4 KB
» Memori data: 640 bytes
» Memori Stack: 3-level
» No interrupts
» Jumlah pin: 16-pin DIP
b. INTEL 4040
Spesifikasi:
Lebar bus data: 4-bit
» Clock: 740 KHz
» Memori program: 2 x 4 KB
» Memori data: 640 bytes
» Memori Stack: 7-Ievel
» No interrupts
» Jumlah pin: 24-pin DIP
c. INTEL 8008, Januari 1972
Merupakan mikroprosesor 8-bit yang mampu melaksanakan 48 instruksi dengan ukuran
memori 16 Kbyte (16K x 8-bit). Adanya instruksi tambahan menyebabkan prosesor ini dapat
diaplikasikan dalam sejumlah aplikasi yang lebih maju.
d. INTEL 8080, November 1973
Merupakan mikroprosesor modern 8-bit yang pertama dan diperkenalkan pada November
1973. Dapat melaksanakan instruksi 10 kali lebih cepat dari 8008.
e.
INTEL 8085, 1977
Merupakan versi yang lebih baru dari 8080, diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun
1977. Tidak ada kemajuan yang berartidari versi ini, menangani jumlah memori yang sama,
melaksanakan jumlah instruksi yang sama, kemajuannya hanya pada penambahan 1,3 Us
kontroler instruksi yang merupakan komponen eksternal dari sistem berdasar 8080.
f. INTEL 8086/8088,1978
Mikroprosesor 8086 dikeluarkan oleh INTEL Corporation pada tahun 1978 dan
setahun kemudian 8088. Keduanya merupakan mikroprosesor I6-bit yang
melaksanakan instruksi dengan kecepatan sedikitnya 400 ns per instruksi dan
mampu menangani alamat memori 1 Mbyte. Teknologi prosesor ini merupakan
landasan pengembangan bagi prosesor INTEL berikutnya.
g. INTEL 80286/80386/80486
h. INTEL PENTIUM I/II/III/IV
C. Mikroprosesor Z-80
Mikroprosesor generasi ketiga yang pertama dikeluarkan adalah Mikroprosesor Z-80.
Mikroprosesor ini diperkenalkan pada bulan April 1976 oleh pembuatnya, Zilog. Dibuat dengan proses
pembuatan CMOS saluran N bebas modus pengosongan dan hanya membutuhkan satu catudaya 5 volt.
Selain itu dibutuhkan satu pewaktu dengan catudaya 5 volt di luar mikroprosesor tersebut. Z-80
dikemas dalam DIP dengan 40 penyemat seperti halnya mikroprosesor 8080. Bentuk dari
mikroprosesor zilog 80 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. IC Mikroprosesor Zilog 80
IC Z80 merupakan otak dari mikrokomputer atau Komputer Papan Tunggal Z80 dalam
mengolah sederetan instruksi-instruksi yang tersimpan dalam memori. Z80 mempunyai enam saluran
masukan pengendali, yaitu masukan pewaktu (CLK), masukan permintaan interupsi (INT), masukan
interupsi yang tidak dapat dihalangi atau nonmaskable (NMI), masukan permintaan tunggu (WAIT),
masukan permintaan bus (BUSREQ), masukan RESET. Pada dasarnya CPU berfungsi untuk:
1. Menjemput dan menerima instruksi yang ada di memori
2. Menyimpan dan menahan data dari memori
3. Menyimpan dan menahan data dari bagian I/O
4. Mengawasi seluruh fungsi-fungsi sistem
Sedangkan bentuk-bentuk program yang ada itu adalah:
1.
Instruksi untuk menjumlah dua besaran
2.
Instruksi untuk mengurangi dua buah besaran
3.
Menyimpan besaran di memori
4.
Menahan besaran dari dunia luar, melalui I/O
5.
Dan lain-lain
Untuk melaksanakan semua itu, KPT memiliki tiga jalur komunikasi, semuanya berasal dari
CPU. Jalur komunikasi itu disebut BUS, terdiri dari:
1.
Jalur (BUS) DATA, terdiri dari 8 jalur yaitu DO - D7
2.
Jalur (BUS) ALAMAT, terdiri dari 16 jalur AO - A16, sehingga dapat menghubungi memori
65.526 alamat memori.
3.
Jalur (BUS) KONTROL, untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan bagian yang dihubungi.
Jalur data digunakan khusus untuk melaksanakan lalu lintas data (isi memori), dan arah aliran
informasi yang berlalu lintas di dalam jalur ini, bias dari CPU ke memori ataupun dari luar ke arah
CPU (lalu lintas dua arah). Arah lalu lintas ini diatur oleh perintah yang harus dilaksanakan oleh CPU
(penerima atau mengirim).
Jalur alamat, berasal dari CPU saja, karena dia hanya akan menunjukkan alamat yang
diingini, untuk dibuka (siap menerima atau diisi atau siap diambil isinya). Alamat yang bisa dibukanya
adalah sejumlah 65.526 buah alamat, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pengalamatan ini
bekerja sewaktu CPU harus melaksanakan perintah untuk mengambil atau menuliskan instruksi dan
memori. Z80 mempunyai saluran keluaran control sebanyak delapan buah, yaitu HALT, MREQ,
IORQ, RD, WR, BUSAK, MI, RFSH.
Arsitektur dari Z-80 sangat mirip dengan 8080 dengan perbedaan sangat menyolok, bahwa
dalam Z-80 register-register di dalamnya lebih dari dua kali register-register yang terdapat dalam 8080,
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1. Kumpulan-kumpulan dari Z-80 ada 158 buah, termasuk 78
instruksi dari 8080.
Z-80 mempunyai 16 saluran alamat dan mampu berhubungan dengan memori sebesar 64
kilobyte.Selain itu juga mempunyai bus data dua arah sebanyak 8 bit. Masukan pengendali pada Z-80
meliputi:
1.
Masukan pewaktu (pin 6)
2.
Masukan permintaan interupsi (pin 16)
3.
Masukan interupsi tak terhalangi (pin 24)
4.
Masukan permintaan bus (pin 25)
5.
Masukan reset (pin 26)
Skema IC Mikroprosesor Zilog 80 dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 3. Register CPU Mikroprosesor Z-80
16 bit
8 bit
8 bit
A
F
B
C
D
E
H
L
IX
IV
I
F
SP
PC
A'
F'
B'
C
D'
E'
H'
L'
Gambar 2. Skema IC Mikroprosesor Zilog Z-80
Mikroprosesor Z-80 adalah IC untuk I/O terprogram, yaitu IC yang perilakunya dapat distel
dengan menggunakan program komputer. Di dalam sistem minimum selain mikroprosesor juga
terdapat RAM, ROM, dan antar muka I/O.
RAM (Random Access Memory) merupakan alat simpan yang mempunyai akses baca dan
tulis yang acak dan bersifat sementara. Hal ini disebabkan karena ketika energi listrik dihilangkan dari
IC RAM, data yang ada dalam memori akan hilang. RAM yang biasa digunakan yaitu mengunakan IC
6264 dengan alamat RAM yaitu 2000H-3FFFH. Ada tiga jenis RAM, yaitu:
1.
SRAM (Static RAM), pada RAM ini data disimpan dalam deretan flip-flop, sehingga data dapat
ditulis dan dibaca. Jika catu daya dimatikan data akan hilang.
2.
DRAM (Dinamic RAM), data disimpan dengan mengisi kapasitor kecil sehingga hanya dapat
bertahan beberapa milidetik. Sebelum data hilang harus dilakukan penyegaran (refresh). Jika
catu daya dimatikan, data akan hilang.
3.
NOVRAM (Non-Valatile RAM), berisi RAM statik dan EPROM yang dipasang parallel. Jika
catu daya mati, data dari RAM dengan cepat ditransfer ke EEPROM. Jika catu daya kembali
hidup, data ditransfer kembali ke RAM.
ROM (Read Only Memory) merupakan tipe semikonduktor memori yang dapat menyimpan data
atau perintah secara permanen.Data tersebut dapat dibaca, namun tidak dapat ditulis seperti pada
RAM.Jenis ROM yang digunakan yaitu jenis EPROM (Erasable Programmable ROM/ Ada beberapa
ROM yang ada di pasaran saat ini, diantaranya:
1.
ROM (Read Only Memory) adalah memori yang deprogram oleh pabriknya dan tidak dapat
deprogram ulang:
2.
PROM (Pragramable ROM) adalah memori yang hanya ditulisi program sekali saja dan tidak
dapat deprogram ulang ataupun dihapus.
3.
EPROM (Erasable PROM) adalah memori yang dapat deprogram dengan cara mengisi gerbang
tersekat pada piranti. Dapat dihapus dengan memberikan sinar ultraviolet melalui jendela pada
bagian atas IC. Setelah kosong dapat dilakukan pengisian program. EPROM dapat diprogram
oleh pengguna dan dapat pula dihapus serta diprogram ulang sebanyak yang kita inginkan.
EPROM tersebut akan menyimpan data selama data tidak dihapus. Program yang merupakan
urutan-urutan perintah yang harus dilaksanakan oleh mikroprosesor disimpan dalam media
penyimpanan permanen EPROM.EPROM yang biasa digunakan adalah tipe 2764 berkapasitas
8KB.Alamat ROM yaitu 000FH-1FFFH.
4. EEPROM (Electrically Erasable PROM) adalah memori yang dapat deprogram dengan cara
mengisi gerbang tersekat pada piranti. Dapat dihapus secara listrik tanpa menggunakan sinar
UV dan dapat diprogram ulang.
Komponen I/O merupakan bagian komputer yang berhubungan (bertatap muka) dengan dunia
di luar komputer.Komponen-komponen luar yang dihubungkan melalui jalur I/O yaitu 80H-
87H.Alamat 80H-83H digunakan sebagai port ekspansi, alamat 84H-85H digunakan untuk komunikasi
dengan display dan alamat 86H digunakan untuk tombol masukan. Skema arsitektur sistem minimum
Mikroprosesor Z-80 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Arsitektur Sistem Minimum Mikroprosesor Z-80
D. Pengeringan Benih Jagung
Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran dengan sinar matahari {sun drying) atau
dengan alat pengering {artificial drying). Penjemuran dengan panas matahari {sun drying) merupakan
cara tradisonal yang dilakukan di Indonesia. Keuntungannya adalah energi yang didapat dari sinar
matahari murah dan berlimpah, terutama di daerah tropis. Kerugian dari cara ini adalah kadar air benih
tidak merata, penjemuran tergantung pada cuaca, waktu yang diperlukan lebih lama dan banyak
membutuhkan tenaga kerja (Sutopo, 2002).
Pengeringan buatan dengan alat mekanis {artificial drying) dikenal tiga cara pengeringan,
diantaranya adalah: (1) pengeringan tanpa pemanasan, yaitu pengeringan yang dilakukan di daerah
dengan udara relatif kering, kelembaban nisbi di bawah atau sekitar 70%, (2) pengeringan dengan
pemanasan tinggi, yaitu pengeringan yang dilakukan dengan aliran dan tiupan udara kontinyu tinggi,
yang dihasilkan dengan mengalirkan udara melalui suatu alat pemanas, dan (3) pengeringan
menggunakan suhu rendah, sehingga dapat menjaga kualitas benih serta lebih aman dalam
pelaksanaannya. Keuntungan dengan cara buatan ini adalah suhu dapat diatur, kadar air benih dapat
merata, tidak tergantung iklim, waktu pengeringan lebih pendek dan mudah diawasi dalam
pelaksanaannya (Soedarsono, 1974).
Waktu yang diperlukan untuk pengeringan benih ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: (1)
kondisi benih yang akan dikeringkan, benih dengan kadar air awal yang tinggi dan diperlukan kadar
air yang rendah sesudah pengeringan maka akan memakan waktu pengeringan yang lama, selain itu
tebal tipisnya kulit benih juga menentukan lamanya pengeringan, (2) tebalnya timbunan benih, tebal
tipisnya timbunan benih mempengaruhi lamanya pengeringan, hal ini juga tergantung pada jenis,
besar, bentuk dan berat benih, (3) temperatur udara, semakin tinggi temperatur udara makin cepat
pengeringan. Sebaiknya temperatur untuk pengeringan diatur antara 35-40" C (94-104° F), temperatur
yang terlalu tinggi akan merusak benih, (4) kelembaban nisbi udara, makin tinggi kelembaban nisbi
udara makin lama pengeringan berlangsung, dan (5) aliran udara, angin yang mengangkut uap air dari
benih akan mempercepat proses pengeringan, kecepatan angin besar maka pengeringan dapat
berlangsung lebih cepat (Soedarsono, 1974).
Setelah panen, tongkol-tongkol jagung dikeringkan.Namun, sebelum dikeringkan biasanya jagung
hasil panen dibiarkan petani untuk sementara waktu di rumah-rumah petani.Cara ini lebih dikenal
dengan penyimpanan sementara (bulk storage).
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara sederhana di bawah sinar matahari atau dengan alat
pengering.Bila pengeringan dilakukan dengan alat pengering maka pengatur suhu alat harus berfungsi
dengan baik. Untuk menghasilkan benih berkadar air di atas 18%, suhu maksimum alat pengering
harus diatur pada angka 32° C. Untuk menghasilkan benih berkadar air 10-18%, suhu alat pengering
dinaikkan hingga 38° C. Sementara kadar air benih di bawah 10%, suhu alat pengering dinaikkan
hingga 43° C. Bila benih yang akan dihasilkan berkadar air tinggi dan dikeringkan dengan suhu tinggi
(sekitar 40° C) maka akan terjadi penggumpalan enzim sehingga dapat menurunkan daya
kecambahnya. Biasanya pengeringan benih dilakukan hingga kadar airnya mencapai 18%
(Adisarwanto dan Yustina, 2002).
Sistem pengeringan yang banyak dikembangkan oleh para peneliti meliputi bath drying dan
continuons drying. Bath drying atau pengeringan statis dapat dibedakan menjadi full bin, loyer,
coloum, batch in bin, dan stirrer. Sedangkan continuous drying atau pengeringan dinamik dapat dibagi
menjadi cross, concurrent, dan counterflow (Lambert, 1984).
Menurut Sutopo (1985), pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sun drying dan
artificial drying.Sun diying merupakan cara tradisional yang murah dan sesuai untuk daerah yang
beriklim tropis. Sedangkan artificial drying merupakan cara modern untuk mengeringkan dengan suhu
teratur (tidak berfluktuasi), tidak tergantung pada iklim, lebih cepat waktu pengeringannya, dan mudah
diawasi. Cara ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tanpa pemanasan (udara kering dengan RH
70%), pemanasan tinggi (dengan tiupan udara pemanas secara kontinyu), dan pengeringan buatan
dengan tambahan pemanasan (untuk suhu lingkungan yang rendah).Artificial drying meliputi sistem
bath, continuos, cabinet, airlift, spray, drum , dan vaccum drying.
Analisa proses pengeringan dimulai dengan mengetahui mekanisme hilangnya kadar air pada
benih. Telah diketahui bahwa hilangnya kadar air dari kondisi basah menuju atmosfer kering
dianalogikan dengan hilangnya panas dan mengikuti hukum eksponensial. Laju pengeringan
berdasarkan rumus Newton (Nellist, 1974) dinyatakan pada persamaan (1)
dimana:
M
= kadar air bahan (% bk)
Me
= kadar air kesetimbangan(%)
K
= konstanta pengeringan(l/s)
T
= waktu (s)
Berdasarkan rumus Newton, dikembangkan solusi difusi pada hukum Ficks dengan
mengintegralkan persamaan berikut.Hasilnya ditunjukkan pada persamaan (2).
M = ( M o - M e ) exp(-kt) + M e ................................................ (2)
atau dapat ditulis seperti pada persamaan (3).
M R = exp(-kt)………………..…………………………………..(3)
dimana:
Mo = kadar air pada t = 0
MR = rasio kadar air
E. Kontrol Pengeringan
Kontrol dapat dilakukan secara manual atau otomatis.Aksi kontrol tersebut harus dilakukan
berdasar pada error atau perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan hasil sebenarnya. Untuk
pengeringan benih, dilakukan kontrol pada kadar air biji jagung dan suhu pada ruang pengeringnya.
Error yang didapat tentunya juga berupa kadar air dan suhu sebenarnya. Suhu terukur dapat dibaca
langsung pada instrumen pengukur suhu, misal termometer atau termorecorder. Sedangkan kadar air
merupakan input yang tidak mudah dibaca dengan cepat.
Kontrol pengeringan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu feedforward dan feedback
kontrol.Pada sistem kontrol yang baik, digunakan kedua tipe tersebut secara bersamaan. Pada metode
feedforward, aksi kontrol diputuskan berdasarkan informasi yang diterima input pengering. Metode
terbaik untuk menentukan sinyal feedforward adalah menggunakan model pada proses pengeringan
untuk memprediksi kadar air output dan melakukan pengaturan yang diperlukan (Nellist et al., 1984).
Pada kontrol feedback, aksi kontrol tergantung pada pengukuran sesaat pada output pengering
atau pada bagian ujung rak pengering. Hal ini menghasilkan data output error yang terukur, bukan
terprediksi semata. Sayangnya, perubahan error mungkin tidak akan terdeteksi sampai hasilnya
mempengaruhi sensor dan mungkin telah terlambat untuk melakukan koreksi pada proses pengeringan
yang sedang berlangsung. Kontrol feedback meliputi kontrol on-off sebagai kontrol termudah dan
kontrol proporsional yang kecepatan perubahannya tergantung pada jumlah proporsional yang terjadi
pada output error yang terukur.
Kontrol merupakan usaha pengaturan operasi-operasi terhadap objek atau proses agar sesuai
dengan tujuan tertentu. Dalam suatu sistem kontrol terdapat hubungan timbal balik antara komponen
komponen yang membentuk suatu konfigurasi sistem yang memberikan hasil atau respon yang
dikehendaki.
Sistem kontrol bila ditinjau dari hubungan antara masukan dengan keluaran dapat
dikategorikan menjadi dua sistem, yaitu sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup.
Sistem kontrol loop terbuka adalah sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi
pengontrolan. Sistem kontrol berbasis waktu adalah contoh dari sistem kontrol loop terbuka. Pada
sistem ini keluaran tidak diumpanbalikkan sebagai masukan.Sistem kontrol ini digunakan pada
peralatan atau sistem yang sudah diketahui presisi dan performansinya, serta tidak terjadi gangguan
eksternal pada sistem ini.
Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang keluarannya berpengaruh pada aksi
pengontrolan Pada sistem kontrol ini terdapat proses umpan balik (fccdbock).Umpan balik ini dapat
berupa sinyal keluaran atau fungsi tertentu dari sinyal keluaran tersebut.Fungsi dari sistem umpan
balik ini adalah memperkecil kesalahan sistem.Sistem kontrol tertutup membutuhkan perangkat sensor,
tranducer, dan aktuator untuk dapat bekerja.
Berdasarkan aksi pengontrolnya, kontrol otomatik dapat diklasifikasikan menjadi:
1.
Kontrol on-off
2.
Kontrol proporsional
3.
Kontrol integral
4.
Kontrol proporsional-integral
5.
Kontrol proporsional-derivatif
6.
Kontrol proporsional-integral-derivatif
Kontrol proporsional merupakan suatu kontrol yang menghasilkan sinyal keluaran
sebanding dengan sinyal masukannya yang dapat dilihat pada Gambar 4.Kontrol proporsional
ini berfungsi untuk mengatasi offset error yang terjadi pada kontrol on-off. Kontrol
proporsional menggunakan sinyal kleuaran [y(t)] sebagai pengendalian yang didapat dari
persamaan (4). Blok diagram kontrol proporsional dapat dilihat pada Gambar 4.
V (t) = fcp * e(t) .................................................................. (4)
dimana:
e(t) = kesalahan penggerak
kp = konstantaproporsional
Gambar 4. Blok diagram kontrol proporsional
Sinyal keluaran pada kontrol proporsional merupakan selisih antara sinyal masukan
acuan dengan sinyal yang dihasilkan oleh elemen ukur. Sinyal keluaran ini akan dipengaruhi
oleh kesalahan penggerak [e(t)J dan konstanta penguatan proporsional [kp]. Kesalahan
penggerak ini merupakan daya yang diperlukan dalam proses kontrol proporsional.
Penggunaan daya pada kontrol proporsional terhadap bit terendah ke bit terbesar. Semakin
besar bitnya, maka daya akan semakin besar pula.
Untuk menghasilkan pengontrolan yang optimal maka penentuan konstanta
proporsional dan daya yang digunakan harus tepat. Kontrol proporsional dirancang untuk
mengatasi error yang terjadi pada kontrol on-off. Kontrol proporsional memiliki error dan
suhu pengontrolan yang selalu di bawah suhu setpoint. Offset error adalah error yang terjadi
selisih antara setpoint dengan suhu.
F.Morfologi Jagung
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rerumputan atau
graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang
anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan
ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan
terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang.
Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga
jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.
G.Mutu Benih
Mutu benih sangat menentukan tingkat produktivitas jagung yang dicapai. Selain itu,
pengunaan benih yang bermutu tinggi bersifat lebih respon terhadap teknologi produksi yang
diterapkan dan menentukan kepastian populasi tanaman yang tumbuh.
Mutu benih didasarkan pada mutu genetik, fisik, dan fisiologi. Mutu genetik
menyangkut kontaminasi dengan benih tanaman atau varietas lain. Peningkatan mutu genetik
benih di lapangan dapat dilakukan dengan roughing. Mutu fisik benih dicerminkan oleh
tingkat kebersihan benih dari
sisa tanaman, tangkai, batang, pecahan benih yang ukurannya kurang dari separo benih, atau
kerikil. Sementara mutu fisiologi benih diukur dari tingkat viabilitas, termasuk daya
kecambah dan vigor.
Berkaitan dengan kriteria mutu benih tersebut maka ditetapkan standarisasi dalam
sertifikasi benih. Standarisasi mutu dalam program sertifikasi benih tersebut dituangkan
dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Tanaman Pangan. Adapun standarisasi tersebut
meliputi:
1. Presentase kotoran fisik dan kadar air ang mencerminkan mutu fisik
2. Tingkat kemurnian benih, adanya varietas, dan warna lain yang mencerminkan mutu
genetik, serta
3. Daya tumbuh benih yang mencerminkan mutu fisiologi.
Secara umum, mutu benih jagung yang baik ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Bebas hama dan penyakit
2. Daya tumbuh di atas 80%
3. Sehat, bernas, tidak keriput, dan mengkilat
4. Hasil panen baru (belum lama disimpan)
5. Murni secara fisik (tidak tercampur kotoran)
6. Murni secara genetik (tidak tercampur varietas lain), serta
7. Tumbuh serentak dan cepat
Download