POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) Naskah Publikasi Oleh WIRA RIKHO SANDHI NIM : 090565201064 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DANPOLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014 0 SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama : WIRA RIKHO SANDHI NIM : 090565201064 Jurusan/Prodi : ILMU PEMERINTAHAN Alamat : Perum Pinang Merah Blok E No. 34 TANJUNGPINANG Nomor Telp : 085265944111 Email : [email protected] Judul Naskah : POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 21 Agustus 2014 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Afrizal , S.IP M.Si NIDN. 1003048302 Dr. OksepAdhayanto, MH NIDN. 1029098102 1 POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) WIRA RIKHO SANDHI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISP, UMRAH, [email protected] ABSTRAK Fenomena yang menarik dalam pencaturan politik di Indonesia adalah adanya keinginan untuk menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara, kemudian dapat dilihat dari lahirnya ormas dan partai Islam sejak masa sebelum kemerdekaan hingga pasca reformasi. Partai Islam pada masa orde lama dan orde baru hanya menjadi alat kepentingan penguasa, disinilah terjadinya peminggiran Islam politik karena dianggap akan membahayakan semangat demokrasi dan konstitusi negara. Namun yang cukup menarik adalah dimana kekuatan Islam politik dibatasi ruang geraknya, namun tetap saja kekuatan Islam politik tidak dapat dibendung. lahirnya kekuatan politik Islam melalui kelompokkelompok kecil di masjid kampus, hingga melahirkan gerakan tarbiyah ,inilah yang kemudian menjadi latarbelakang lahirnya Partai Keadilan Sejahtera. Skripsi ini merupakan hasil penelitian kualitatif yakni studi Pustaka yang coba mengidentifikasi Partai Keadilan Sejahtera sebagai sebuah partai Islam, apakah benar sudah menajalankan prinsip-prinsip yang ada pada partai Islam atau hanya menjadikan asas Islam semata guna merebut simpati mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengumpulkan data primer berupa literatur dan dokumendokumen yang berhubungan dengan Partai Keadilan Sejahtera, kemudian data skunder diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat diskriptif-analitik. Dengan pengukuran secara cermat terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam arti melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Mengunakan pendekatan sosio-historis, pendekatan yang mengunakan kondisi sosial, politik dan kultural yang melatarbelakangi politik identitas dengan studi partai Islam yakni Partai Keadilan Sejahtera. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Partai Keadilan Sehajtera sudah mencirikan nilai dan prinsip partai Islam. Dibuktikan dengan Islam sebagai asas partai, memandang Islam adalah solusi konkrit yang dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat Indonesia menjadikan Islam Rahmat semesta, sesuai dengan Islam tuntunanya Al-Qur’an dan Sunnah nabi. Kemudian dalam pergerakannya Partai Keadilan Sejahtera mengunakan metode dakwah (pembinaan) kadernya, proses pembinaan yang berbentuk halaqah cukup efektif dalam pembentukan karakter Islami bagi kader-kader Partai Keadilan Sejatera. Dalam penelitian ini peneliti menyarankan agar kedepan Partai Keadilan Sejahtera harus lebih menunjukkan identitas diri sebagai Partai yang bernafaskan Islam substansi nilai-nilai Islam, serta mempersiapkan kadernya untuk lebih memaksimalkan perannya di tengahtengah masyarakat sehingga mampu meningkatkan simpati kontituennya. Kata kunci : Politik Identitas, Partai Islam, Partai Keadilan Sejahtera. 2 POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) WIRA RIKHO SANDHI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISP, UMRAH, [email protected] ABSTRACT Fenomena in politics in Indonesia is the desire to run the Islamic values in the life of the state, then it can be seen from the birth of the Islamic organizations and parties since the preindependence period to the post-reform. Islamic Party during the old order and the new order only the interests of the ruler, is where the marginalization of political Islam because they would endanger the spirit of democracy and the constitution of the country. But what is interesting is where the power of political Islam movement is limited space, but still, the power of political Islam can not be dammed. birth of Muslim political power through small groups at the campus mosque, to give birth tarbiyah movement, is then a background of the birth of the Partai Keadilan Sejahtera. This thesis is the result of the qualitative research studies that try to identify the Partai Keadilan Sejahtera Library as an Islamic party, is it already menajalankan principles that exist on Islamic parties or just to make the principles of Islam merely to win the sympathy of the majority of Indonesian people who are Muslims. In conducting this study, researchers collect primary data in the form of literature and documents relating to the Partai Keadilan Sejahtera, then the secondary data obtained from interviews and observations of the researcher. This study is a literature that is descriptive-analytic. By carefully measuring the social phenomena that occur in the meaning of a variable-by-variable describe, one by one. Using a socio-historical approach, the approach that uses social, political and cultural background of the politics of identity with the Islamic party studies Partai Keadilan Sejahtera. The results of this study indicate that the Partai Keadilan Sejahtera has characterized the party's values and principles of Islam. As evidenced by the Islamic principles of the party, the Islamic view is a concrete solution that can solve the problems of the people of Indonesia to Islam Rahmat universe, in accordance with Islamic guidance Qur'an and Sunnah Prophet. Then in the method of da'wah movement Partai Keadilan Sejahtera (coaching) cadres, the coaching process is shaped halaqah quite effective in shaping the character of the Islamic Partai Keadilan Sejahtera cadres. In this study suggest that future research should further demonstrate Partai Keadilan Sejahtera identity as a substance having Islamic Party of Islamic values, as well as preparing cadres to maximize its role in society so as to increase the sympathy kontituennya. Keywords: Identity Politics, the Islamic party, Partai Keadilan Sejahtera. 3 I. PENDAHULUAN menjadi saling terjalin. (Zaini Muchtarom, 1.1. 2002:11). Latar Belakang Islam hadir di tengah-tengah Cukup menarik muslim sebelumnya yakni Hindu-Budha, namun dukungan Islam memberikan warna dan corak sendiri, memperjuangkan piagam Jakarta yang sakti memberikan ruang gerak yang luas bagi tersebut untuk dimasukan kembali pada kehidupan perorangan di bawah seorang raja perubahan amandemen UUD 1945 masa beragama Hindu, Islam memberikan harga reformasi diri dalam umat Islam karena menurut mendapatkan ideologi Hindu bahwa seorang pedagang sebuah seminar internasional ke Sembilan hanya DINAMIKA yang lebih rendah digulirkannya umat masyarakat yang memiliki kepercayaan makhluk ketika perhatian partai-partai 1999-2004 kembali berbasis Islam meskipun kesepakatan POLITIK final. Dalam LOKAL INDONESIA, lebih tinggi. Islam diterima dengan hangat Perjuangan Politik Identitas – Islam di oleh warga dengan sistem ketika penguasa Sulawesi Selatan. Berdirinya KPPSI itu masuk Islam para kawulanya pun masuk (Komisi Persiapan Penegakan Syari’at Islam. Inilah bentuk strategi yang dibuat Islam) memperjuangkan Syari’at oleh pada ulama-ulama terdahulu dalam Islam. Perjuangan penegakan Syari’at Islam mengislamisasikan di tanah Sulawesi Selatan bukan datang kepulauan Nusantara (Zaini Muchtarom, 2002:10). Menurut J.C.van berjudul DI dibandingkan dengan warga-warga yang guna yang belum KPPSI: dengan tiba-tiba namun dilatarbelakangi dalam catatan sejarah yang cukup panjang, diawali bukunya Indonesian Trade and society dari Raja Tallo I memeluk agama Islam, (1955) menyajikan serangkaian hubungan timbul dan tenggelamnya semangat untuk yang mendasar dalam penyebaran Islam di menegakkan Nusantara khususnya kawasan Asia Tengara fenomena, konkrit semangat tersebut ingin dari diwujudkan melalui perjuangan otonomi semenanjung Leur Malaka hingga ke syari’at menjadi Makasar dan Maluku tidak terlepas dari khusus, Motif proses dengan berlakunya UU no 18 tahun 2001. pengislaman.Motif yang dilakukan oleh para Begitu besar pengaruh semangat Islam bangsawan ini dimulai ketika para keluarga politik di sebagian besar basis wilayah yang bangsawan telah memeluk Islam sebagai sebuah kepercayaan perdagangan di politik dalam menguasai pantai Jawa jalur Timur sebagaimana Islam masyarakat Aceh yang multidisipliner. Laut.Antara kerajaan Majapahit dan para Satu hal menarik dalam pembentukan bangsawan ini sama-sama menjalankan identitas sosial di Indonesia adalah adanya kekuasaannya masing-masing dan telah pembagian antara kelompok modernis dan mengubah pengislaman itu menjadi alat tradisionalis, kemudian kelompok ini telah politik, dengan jalan ini Islam dan Politik jelas memberikan klasifikasi baik dalam 4 sosial maupun kelompok ini organisasi sikap telah politiknya, Serta suara terbesar yang pernah dicapai oleh melahirkan kedua partai Islam. Lebih dari 35% umat Islam yang cukup memilih PNI dan PKI, M. Rusli Karim massa diperhitungkan, yakni kelompok (1999). tradisionalis yang diwakili oleh Nahdlatul Gairah politik partai-partai Islam Ulama (NU, perbaharuan ulama) serta kembali dalam panggung politik Indonesia Muhammadiyah merupakan dimulai setelah tumbangnya rezim Soeharto, representatif dari kelompok modernis. Buah serta diawali dengan dibukanya keran dari hasil pemikiran Islam politik dari kedua reformasi gerakan dan demokrasi. Tercatat pada pemilu 1999 dari tradisional ini telah melahirkan partai politik 181 partai politik yang berdiri, tidak kurang bercorak Islam ataupun lagsung berideologi 42 partai dapat dikategorikam sebagai partai Islam sebagai dasar gerakannya meskipun yang berasaskan dan bersimbolkan Islam tidak secara implisit terlibat dalam politik dan mengunakan isu identitas keislaman praktis namun ada sebagian kadernya yang yang mengkonsolidasi pemikiran mereka dalam beragama Muslim. Namun menimbulkan melahirkan sebuah partai.Tentunya lahirnya suatu pertanyaan apakah masih bisa dan pemikiran politik dalam sebuah partai politik relevankah isu dan konsep Islam dibawa yang ada saat ini hanyalah sebagian kecil kembali dalam gerakan partai politik dalam dari kedua kekuatan gerakan diatas, lihat menarik saja dalam penentuan awal dan akhirnya kontituennya. yang yang mewakili modernis bulan Ramadhan sering kali kedua gerakan perkembangan mayoritas simapati melahirkan penduduk serta sistem Indonesia perhatian para Adapun yang menjadi fokus pada keislaman tersebut berbeda pendapat. Kemudian dalam penelitian ini adalah ingin melihat secara Partai- nyata apakah benar partai-partai yang partai Islam di Indonesia yakni dimulai mengusung ideologi dan asas Islam benar- dengan berdirinya Partai Serikat Islam yang benar mengusung agenda dan kepentingan sebelumnya merupakan Sarekat Dagang umat Islam secara substantif atau hanya Islam yang merupakan representatif dari sebagai partai yang mengusung simbol- para pedagang Islam, selanjutnya berdirinya simbol Islam semata guna menarik simpati Partai Masyumi dan kemudian NU yang para berideologis Islamis. Reformasi merupakan Indonesia yang beragama Islam. Kemudian pintu gerbang demokrasi di Indonesia secara penulis melihat fenomena tegas dibuka dengan lebar, torehan prestasi Islam yang menamakan diri mereka sebagai dari partai-partai belum menunjukan prestasi partai dakwah, dilihat sejarah kelahirannya yang signifikan dilihat dari Pemilu pertama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang lahir tahun 1955, Masyumi dan NU hanya meraih tidak dilatar belakangi oleh dua kekuatan sekitar 44% suara dan hasil ini merupakan 5 kontituen mayoritas penduduk lahirnya partai Islam kultural diatas baik itu NU maupun 1.3.2 Kegunaan Penelitian Muhammadiyah. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah Melihat kedudukan gerakan sebagai berikut: keislaman yang ada di Indonesia yang begitu a. Secara Akademis, hasil penelitian penting dalam perpolitikan dan demokrasi diharapkan Indonesia maka penulis ingin mengangkat sumbangan bagi perkembangan kajian penelitian ini dengan judul “POLITIK politik Islam khususnya, serta menjadi IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI pijakan PARTAI KEADILAN SEJAHTERA)” terutama yang berhubungan dengan 1.2 Perumusan Masalah politik Dari fenomena yang tampak dari Indonesia. partai Islam yang ada inilah kemudian b. dapat bagi memberikan peneliti identitas selanjutnya, partai Islam di Secara Praktis, manfaat Penelitian ini penulis ingin melihat secara teoritis sejauh juga diharapkan untuk memperluas mana partai Islam yang ada di Indonesia teori-teori politik Islam yang berkaitan dapat dikatakan partai Islam yang sudah dengan masalah yang diteliti oleh dengan benar mengakomodir kepentingan penulis tentang pengaruh ideologi partai umat Islam atau hanya sebatas ideologi yang Islam dalam perpolitikan dan demokrasi tertuang secara tertulis semata di AD/ART. Indonesia sehingga karya tulis ini dapat Kajian dalam penelitian ini peneliti membuat rumusan masalah, memudahkan penjelasan maka merumuskan permasalahan memberikan sumbangan pemikiran bagi Untuk kalangan civitas akademika. peneliti penelitian: II. KERANGKA TEORITIS Bagaimanakah Politik Identitas Partai 2.1 Ideologi Dalam Islam Studi Partai Keadilan Sejahtera? Abu Ridha (2004), Guna mengembalikan kembali karakteristik politik 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Islam perlu kita kembali inti pemahaman 1.3.1 Tujuan Penelitian kaum muslimin adalah tentang Agar penelitian ini mencapai hasil yang keuniversalitas Islam dalam membangun optimal dan dengan adanya dinamika konsep-konsep Islam disemua dimensi yaitu politik di Indonesia yang dipengaruhi dibuktikan oleh empat segi: metafisik, oleh identitas keislaman, tentunya hal agama, sosiologi dan politik. Keempat segi ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi itu menurut Marcel A. Boisard tidak peneliti untuk mengkajinya. Sehingga menimbulkan tujuan penelitian ini adalah untuk dikarenakan semua konsep tersbut berasal mengetahui bagaimana Politik identitas dari satu sumber. Oleh karenanya politik partai Islam di Indonesia khususnya Islam memilki karakteristik cerminan yang Partai Keadilan Sejahtera. utuh, seperti sifat Syumuliyah (universal), 6 konsep yang berbeda rabbaniah (tetap), (bersifat tawazun ketuhanan), (seimbang), tsabat 2.2 Partai Islam waqi’iyah Sebelum sebuah partai dapat kemudian (realistis). dikatakan sebagai sebuah partai Islam Menurut Egi Sudjana bahwa apabila setiap orang di dalamnya memahami ideologi baru bisa dikatakan ideologi apabila hakikat telah mencakup 6 komponen di dalamnya dicapainya.Pemahaman tersebut tentunya apabila mengedepankan; (1) seperangkat sangat dipengaruhi oleh interaksi manusia/ ajaran/ nilai, (2) dijadikan pandangan hidup, masyarakat tersebut dengan ideologi yang (3) mengatur kehidupan negara/ masyarakat, menjadi keyakinannya serta pengalaman (4) beserta segi-seginya, (5) tersusun dalam dalam sebuah sistem yang komprehensif dan, (6) eksternalnya.Interaksi aturan operasional yang jelas. pengalaman dirinyalah yang mengkristal Islam dipandang sebagai sebuah serta tujuan yang menghadapi ingin tantangan ideologi dan menjadi sebuah ciri khas sosial dan politik ideologi yang utuh tidak hanya mengajarkan masyarakat tersebut. sebuah syariat dalam beribadah terhadap Secara bahasa politik yang dalam tuhan-Nya juga di dalam Islam sekaligus bahasa Arab disebut as-siyasah mengajarkan cara-cara bermasyarakat yang mengelola, di dalamnya terdapat pedoman bersosial, melarang sesuatu. Atau secara defenisi politik, berarti prinsip-prinsip dan seni mengelola ekonomi dan lain-lain, Hafidz Abdurrahman menyebutkan bahwa Islam persoalaan sebagai pengurusan ideologi mencakupi masalaha mengatur, berarti memerintah, publik.Siyasah dan adalah kepentingan-kepentingan aqidah ruhiyah dan aqidah siyasih yang (mashalih) umat manusia sesuai dengan berhubungan syara’ (Suyuthi Pulungan), demi terciptanya seperti dengan sosial, urusan keduniaan ekonomi, politik, kemaslahatan. pemerintahan, pendidikan, hukum dan lain- Menurut Emile Sahliyeh, kebangkitan lain. politisi agama di tenggarai karena adanya Lebih lanjut beliau merumuskan mobilisasi yang mendorong para politisi bahwa ideologi Islam berpaham, suatu agama untuk ideologi akan benar apabila memenuhi kehidupan politik dewasa ini, pertama, kebenaran aqidahnya, kebenaran aqidah kesempatan ditentukan oleh dua hal: pertama, kesesuaian kemampuan struktur organisasi dan sumber aqidah berdasarkan fitrahnya, kedua, asas daya pembinaan aqidah yang dibina berasaskan motivasi. politik, turun dari langsung kehadiran, ketiga, kesempatan dalam kedua, dari akal, kedua asas inilah yang menentukan Pengertian partai politik Islam secara kebenaran suatu agama maupun ideologi definisi tidak dapat penulis temukan secara tersebut. imflisit, namun secara literatur dengan berdasarkan kepada latarbelakang historis 7 partai politik Islam dapat didefinisikan dari harus di luar pemerintah dan bersifat segi tujuan. independen Dalam konteks Islam, partai adalah hizb serta pemerintah kumpulan mengontrolnya yang memiliki sehingga seandainya jika ada permasalahan terhadap dan politik adalah siyasah.Hizb berarti orang mandiri satu maka akan mudah untuk sebagai bagian dari tujuan.Sedangkan siyasah memiliki arti melakukan perubahan dalam pengurusan atas urusan umat. Sehingga reformasi maupun revolusi. partai politik (hizbun siyasiyun) adalah 2.3 Politik Identitas bentuk sekelompok orang yang terorganisasi, yang Dalam kajian politik identitas tiga hal memiliki orientasi nilai, cita-cita yang sama tidak bisa dipisahkan yakni, Ras, Bangsa dalam Jika dan agama.Menurut Ryszard kapuscinski berarti (2008: 65) ada satu faktor umum yang sekumpulan orang yang memiliki cita-cita, menghubungkan ketiga hal tersebut, karena nilai, dan tujuan yang disandarkan pada dari ketiga hal tersebut masing-masing Islam dan ingin mengurusi urusan umat memiliki beban emosional yang besar dari dengan jalan Islam pula. waktu kewaktu.Sehingga seringkali ketiga mengurusi partainya adalah Keberadaan pandangan sebagai urusan partai partai Islam, lembaga umat. Islam, politik bukan dalam hal ini selalu menjadi penyebab munculnya semata-mata penyalur konflik, benturan dan pembantaian. aspirasi Agama menjadi sebuah lembaga masyarakat.Tetapi lebih dari pada itu, partai institusi dan kekuatan politik serta sosial, politik didirikan sebagai lembaga untuk semangat yang dilatarbelakangi oleh agama melakukan amar makruf dan nahi munkar. seringkali berbanding lurus dengan perebutan kekuasaan dalam penyelengaraan “Dan hendaklah ada di antara kalian sebagian umat yang menyerukan kebaikan (al khair) dan melakukan amar makruf nahi munkar.Merekalah orangorang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104). sebuah negara, dengan semangat revivalisme yang selalu melibatkan karakter reaktif, konservatif, dan fundamentalis. Selain tiga kecenderungan di atas Klaus Von Beyme (dalam Ubaid Abdillah, 2002) Hafidz Abdurrahman menafsirkan akan menyebutkan ada tiga karakteristik yang ayat di atas, kelompok yang teroganisir melekat pada politik identitas, yakni; 1) berbentuk partai politik, berasaskan Islam, Gerakan politik identitas pada dasarnya mengamalkan seluruh hukum Islam dalam aktivitasnya, mempunyai ideologi membangun kembali “narasi besar” yang dan prinsipnya mereka tolak dan membangun pemimpin yang ditaati. Adapun tugas partai suatu teori yang mengendalikan faktor- tersebut, mendidik ummat untuk menegkan kemakrufan dan mencegah faktor akan biologis perbedaan–perbedaan kemungkaran, terikat dengan ideologi yang sebagai mendasar penyusun sebagai realitas kehidupannya; 2) Dalam gerakan kuat, dan partai kedudukan dan posisinya 8 politik identitas ada suatu tendensi untuk membangun sistem apartheid terbalik. III. Metode Penelitian Ketika kekuasaan tidak dapat ditaklukkan 3.1 Jenis Penelitian dan pembagian kekuasaan tidak tercapai Jenis penelitian yang digunakan dalam sebagai tujuan gerakan, pemisahan dan skripsi ini adalah jenis penelitian pustaka pengecualian diri diambil sebagai jalan (Library research), yaitu penelitian yang keluar; 3) Kelemahan dari gerakan politik dilakukan identitas adalah upaya untuk menciptakan dengan kelompok teori spesifik dari ilmu. Dari tiga landasan utama (primer). Artinya, data kriteria tersebut, selanjutnya Von Beyme berasal dari sumber-sumber kepustakaan (dalam membuat baik berupa buku, catatan, jurnal, surat analisis lanjutan dengan melihat politik kabar, maupun laporan hasil penelitian identitas melalui pola gerakan, motivasi dan peneliti terdahulu yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. topik penelitian. (M Iqbal Hasan, 2002: 11) Ubed Ubdillah,2002) Rosenblum menjelaskan proses untuk memperoleh menjadikan Studi yang data-data pustaka merupakan sebagai penelitian pembentukan yang khas dari partai agama pustaka ini bersifat diskriptif-analitik (M sebagai kelompok identitas (identity group) Iqbal Hasan, 2002: 22), yang dimaksud di politik dengan diskriptif adalah pengukuran secara demokratis cenderung dipandang netral atau cermat terhadap fenomena-fenomena sosial bahkan merugikan, dipilih sebagai identitas yang terjadi dalam arti melukiskan variabel kelompok, lalu dibentuk sedemikian rupa demi variabel, satu demi satu. Tujuannya guna dalam adalah mengumpulkan informasi aktual demokrasi. Dalam hal ini pemimpin politik, secara rinci yang melukiskan gejala yang ulama maupun politisi berperan menafsirkan ada, mengidentifikasi masalah dan membuat agama, dan perbandingan atau evaluasi, yang menjadi membentuk identitas politik yang khas bagi fenomena penelitian ini adalah keberagaman kelompok mereka. Serta meyakini umat Islam politik yang ada di Indonesia. mana agama yang mendukung untuk dalam partisipasi keperluan politik bahwa berpolitik tidak melanggar agama, Selain itu, penulis mengadakan dan kegagalan dalam membangun identitas wawancara (interview) untuk mendapatkan dan organisasi politik agama akan sangat data dan informasi dari narasumber yang merugikan terkait umat. pembentukan kelompok Menurut Rosenblum, dengan pembahasan. Adapun partai agama sebagai wawancara dilakukan dengan beberapa identitas lebih mudah tokoh yang mempresentasikan digambarkan sebagai akulturasi demokrasi pandangannya mengenai PKS yakni, Alfin, ketimbang asimilasi atau sekularisasi. S.TP, MH. DPD PKS Tanjungpinang, Prov. Kepri dan Muhammad Lazim. LC sebagai 9 Ketua Depatemen Kaderisasi DPD PKS Tanjungpinang. Adapun analisis disini adalah Partai 3.3 Teknik Analisis Data Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam dalam memperjuangkan keislaman dalam Indonesia sebagaimana Melalui penelusuran dan penelahan nilai-nilai panggung politik partai yang mendalam terhadap literatur perimer di dan sekunder dalam penelitian sebagaimana tersebut skripsi ini.Diharapkan mendapatkan data menjadi objek dalam penelitian ini. yang jelas dan akurat. Pendekatan yang digunakan adalah dengan mengunakan historis, pendekatan pendekatan yang Untuk mencapai tujuan tersebut penulis sosio- mengunkan beberapa metode yang saling mengunakan melengkapi yaitu: kondisi sosial, politik dan kultural yang a) melatarbelakangi politik identitas dengan Deskiptif, metode ini digunakan untuk mendekripsikan studi kasusnya partai Islam yakni Partai b) Historis, metode ini penulis gunakan Keadilan Sejahtera. untuk Adapun pedoman yang digunakan untuk mengetahui perkembangan menyusun skripsi ini, penulis berpegang akar Partai sejarah politik yang berbasis Islam di Indonesia. pada buku “Pedoman Teknik Penulisan c) Holistika, disini obyek kajian tidak Usulan Penelitian dan Skripsi Serta Ujian dipahami Sarjana FISIP Universitas Maritim Raha Aji dipahami secara komprehensif. Haji Tanjungpinang. secara atomistis, tetapi d) Komperatif, metode ini bermaksud untuk membandingkan kedua partai ini untuk 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian menemukan perbedaan skripsi ini adalah dengan mengunakan baik persamaan ideologi atau maupun identitas keislaman partai tersebut. literatur-literatur yang berkaitan dengan IV. PEMBAHASAN obyek penelitian ini, ada dua macam Dalam agenda politiknya PKS ingin literatur yang digunakan sebagai sumber, memberikan warna baru yakni dengan sumber primer, sumber-sumber yang relevan dengan pokok permasalahan melakukan dalam politik identitas yang dan lahirnya PKS sebagai wadah yang fokus memperjuangan data yang diperoleh baik dari makalah, eksiklopedia santun melalui dakwah parlemen dibuktikan dengan partai Islam.Sementara itu data sekuder yakni data- jurnal, yang beradab.Memperjuangkan kepentingan umat penelitian ini khususnya yang berhubungan dengan politik kepentingan kaum mayoritas. berhubungan PKS dengan penelitian ini. memandang Substansi dari Demokrasi sejalan dengan Islam dalam sebuah hadits: 10 “Sebaik-baik para pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, yang kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian, dan seburuk-buruk para pemimpin kalian adalah yang kalian membencinya dan mereka membenci kalian, yang kalian mengutuk mereka dan mereka mengutuk kalian.” (Diriwayatkan Muslim). menghidupkan prinsip dan nilai Islam kemudian masyrakat hingga akhirnya terbentuklah padanan kehidupan yang Islami sehingga PKS lebih cenderung untuk menggali makna keislaman secara perbaikan yang subtansi bukan semata-mata mendirikan negara Islam meskipun tahapan Diantara kelebihan sistem demokrasi perbaikan umat tersebut membutuh proses yang boleh jadi menjadi suatu alasan dan memakan waktu yang panjang dan lama. mengapa sistem ini masih dapat ditolerir Bukti konkrit pernyataan sikap PKS bagi sebagian kalangan Islam, Islam terlebih pada tahun 2000 sebagian besar partai Islam dahulu memberikan nilai-nilai substansial seperti PPP dan PBB mengangkat kembali pada sistem demokrasi.Diantaranya salah isu Piagam Jakarta, namun sikap PKS malah satu sistem yang hingga hari ini memberikan mendukung jaminan memandang Piagam Jakarta sebagai torehan keselamatan bagi rakyat dari Piagam Madinah. PKS kejahatan tirani, sekalipun sistem ini tidak sejarah yang lepas dari cacat dan kekurangan. PKS memahami jauh kesatuan bangsa lebih Konsep Islam sama dengan prinsip demokrasi Islam yang juga kediktatoran. melawan menentang Di dalam perlu dihormati, kemudian utama, toh pada pancasila sila pertama ada kediktatoran, ketuhanan yang Maha Esa di sinilah tampak tirani sikap dan Al-Qur’an moderat yakni pertengahan, menguatakan the positioning sehingga sila disebutkan, dapat mengejawantahkan hak-hak bangsa “Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah; dia menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka, seseungguhnya Fir’aun termasuk orangorang yang berbuat kerusakan. (Al-Qashash: 4)” Tidak menjadi halangan bagi PKS Indonesia untuk tidak dikebiri. Dielaborasikan hak-hak mayoritas benarbenar diakomodir, karena sebelumnya hakhaknya tidak Undang-undang diberikan sepenuhnya. sudah melahirkan keberpihakan kepada hak-hak mayoritas umat muslim. dalam menjalankan peran dan fungsinya Dalam agenda Pemilu 1999 yang lalu mengakomodir kepentingan umat meskipun PKS memcitrakan sebagai partai yang dengan system demokrasi yang berlaku di massif, tertib dan aman, lalu kemudian Indonesia, dalam pandangan PKS tidak kebijakan tersebut dikenal dengan etika perlu kampanye yaitu : mendirikan negara Islam cukup dengan memperbaiki dan membina moral 1. Ikhlas dan membebaskan diri dari umat Islam dari mengislamkan individu, motivasi rendah. kemudian keluarga, rumah tangga yang 11 2. Menampilkan partai dan menyampaikan adalah bukan sesuatu yang asing mengingat program-programnya Hasan al-Banna dan Mohammad Natsir yang dengan cara yang sebaik-baiknya (ihsan). berpandangan 3. Tidak memaksa. bertentangan.Namun pada intinya suka atau 4. Tidak jatuh pada dusta/kebohongan. tidak PKS sudah membuktikan bahwa PKS 5.Tidak mengucapkan janji yang berlebihan. sudah 6. Tidak jatuh dalam ghibah, caci maki dan demokrasi. cemooh. 4.1 Ideologi PKS 7. Tetap menjaga rasa ukhuwah Islamiyah. bahwa dengan demokrasi sadar Berdasarkan tidak mempraktikkan platform PKS pada 8. Tidak memuji-muji diri sendiri. falsafah perjuangan PKS demi terwujudnya 9. Memberikan kemaslahan kepada bangsa. “Indonesia 10. Dilakukan secara tertib dan tidak harapan masyarakat, bangsa dan negara, menganggu pihak lain. sesuai dengan cita-cita dan tujuan luhur 11. Selalu ingat akan kewajiban utama, dan bangsa, yakni “masyarakat Madani yang 12. Memberikan keteladanan yang baik adil, sejahtera, dan bermartabat”.Dengan (uswah hasanah). demikian maka Indonesia yang Disinilah terlihat bahwa kebijakan yang Baru” yang sesuai arah dengan pembangunan dicita-citakan adalah dibuat guna menunjukan identitas politik terbentuknya masyarakat yang menjadikan yang santun dan tertib ditunjukan oleh para nilai-nilai tauhid sebagai landasan tata kader PKS, sering kali dalam agenda kehidupan mereka. pemobilisasian massa oleh PKS sangat Menjadikan Islam sebagai ideologi dan banyak dan konkret bukan peserta bayaran asas khsusnya pada pemilu di Jakarta. Kemudian mendapat setiap kali melakukan kegaiatan kader selalu masyarakat menunjukkan budaya tertib terlihat dengan memandang Islam adalah solusi konkrit pawai yang dilakukan oleh PKS selalu tertib sehingga dan aman tidak pernah terdengan berita permasalahan masyarakat Indonesia dewasa memakan korban. Penulis melihat bahwa ini.Menjadikan Islam Rahmat semesta, dan apa yang coba yang ingin di tunjukkan dan menjadi penyelesaian masalah umat menjadi dicitrakan oleh PKS dalam demokrasi di serta menjadi perekat komunitas yang ada. Indonesia adalah suatu budaya demokrasi Partai Keadilan penilaian Sejahtera telah tersendiri bagi partai yang Indonesia, mampu Ideologi sesuai menyelesaikan dengan Islam yang khas disbanding dengan partai politik tuntunanya Al-Qur’an dan Sunnah nabi. lainnya. Diharapkan kehadiran PKS kemanfaatan kepada siapapun, tidak ras, tidak PKS menandang demokrasi sebagai sebuah media menerapkan yang idealism efektif sesuai dalam pandang bulu, suku, menjadi serta dengan mendirikan negara Islam namun membentuk kepentingan bersama, demokrasi bagi PKS pemahaman bagi umat dan warga negara 12 Indonesia, melahirkan kesatuan dan 1.) Syumuliyah (Komprehensif) kekuatan bagi NKRI. PKS berkeyakinan dan PKS sebagai sebuah partai Islam ingin menegaskan bahwa secara internal- menyadari bahwa Islam harus dipahami subyektif aktifitas politik adalah “ibadah”, secara kaffah, total dan komprehensif apabila bertujuan untuk kemaslahatan umat, dan didasarkan pada niat yang ikhlas untuk kehidupan mencari ridha Allah SWT, dan dilaksanakan memisahkan antara agama dan negara. dengan cara-cara yang baik dengan akhlak Dengan kata lain PKS memandang terpuji, maka aktivitas ini menjadi ibadah Islam sebagai sebuah aturan konstitusi yang bernilai “amal shalih”. yang Ada sebuah transformasi kedewasaan politik, artinya mencakup segala manusia dimensi dengan memberikan tidak panduan bagi kebutuhan spiritual dan dunia (syamil) memahami karakteristik konsepsi keuniversal inilah yang masyarakat Indonesia yang cenderung plural diyakini oleh PKS sebagai sebuah dasar namun cenderung agamis juga, PKS coba moral spiritual pembangunan Indonesia. mengabungkan keduanya mengambil jalan 2.) Al-Ishlah (Perbaikan) tengah, PKS melihat yang menjadi titik Dalam hal ini kebijakan yang tekan PKS mampu melahirkan kebijakan- ditempuh berorientasi pada perbaikan kebijakan yang berpihak kepada mayoritas individu, masyarakat, pemerintah dan masyarakat Indonesia, ketiga negara.Kebijakan ini dibuktikan dari Indonesia harus menjadi bangsa yang besar, bisa adanya berbicara lintas teritori kenegaraan, menjadi dimiliki oleh PKS yang konsisten kekauatan menjauhi segala bentuk karakter dan yang mengayomi. Yang karakteristik membedakan PKS dengan partai Islam lain, sifat-sifat Partai Keadilan Sejahtera sudah memberikan kerusakan. citra partai yang Islamis tanpa diembel- Melalui yang media reformis yang menimbulkan dakwah PKS embeli sebagai partai Islam, PKS lebih menawarkan konsep baru tentang Islam, senang dikatakan sebagai partai dakwah. dakwah adalah kewajiban bagi setiap PKS sebagai partai terbuka sejalan dengan Muslim, melalui media dakwahlah PKS partai dakwah sehingga dapat dikatakan meyakini akan mudah sebagai partai yang Islamis. PKS tidak melakukan perbaikan umat. Dengan terjebak dengan nama sebagai partai Islam . pembinaan kader yang sesuai dengan PKS menjadikan Al-qur’an dan dalam partainya yang kemudian menjadi mengunakan prinsip sebuah tersistem dengan baik diharapkan akan identitas dan beberapa ideologi prinsip bahwa yang dakwah serta yang membedakan PKS dengan partai Islam berdampak lainnya dalam bergerak, khususnya di karakter Muslim sejati yang akhirnya Indonesia . akan menyemai nilai-nilai Islam di 13 kepada Sunnah pembentukan kehidupan bermasyarakat dan bernegara umat dan mengakomodir kepentingan tanpa perlu mendirikan negara Islam. umat 3.) Al-Syari’ah (Konstitusional) memperjuangkan Kebijakan ini selalumem- Islam kesehatan dengan terus Pendidikan mutlak bagi dan rakyat pertimbangkan aspek fleksibilitasdan Indonesia.Kemudian legalitas formal yang tidak bertentangan mengakomodir lahirnya undang-undang dengan syariat Islam.Kitab suci menjadi Pornografi yang telah merusak mental dasar konstitusi bagi seluruh kebijakan, dan karakter anak bangsa sebagai program dan perilaku politik.PKS selalu penerus kepemimpinan kemudian hari. menempatkan fikrah Islam yakni Al- 6.) Al-Numuw Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman (Tumbuh dan Berkembang) wa PKS Al-Tathawwur dalam aktivitas politiknya tidak semata- Ini dimaksudkan agar kebijakan, mata didasari oleh kehendak dan hawa program dan langkah operasional harus nafsu mengembalikan fokus terhadap pengembangan SDM, permasalahan pada sumber yang benar akselerasi dan ekspansi potensi. Dalam tidak asal bertindak semaunya. kasus ini PKS selalu memberikan 4.) Al-wasath (Moderat) pembelajaran politik dimana dalam semata, Dalam hal ini kebijakan, program, suatu budaya dan trend elit politik sikap dan perilaku sejalan dengan sering kali dipertontonkan kekuasaan masyarakat muslim yang “pertengahan” ketua Partai selalu bersamaan dengan (Umattan Wasathan) jauh dari kesan tugas ekstrimitas. pemerintahan Sikap PKS pada isu yang diemban maupun baik di di legislatif dikembalikannya Piagam Jakarta pada rangkap jabatan menjadi suatu hal yag tahun 2000 yang lalu, PKS disaat itu biasa-biasa saja, namun kebiasaan ini sebagai partai Islam tetap mendukup tidak terjadi pada diri PKS, PKS selalu Piagam Madinah bukan Piagam Jakarta mengedepankan prinsip tumbuh dan karena menimbang pluralitas beragama berkembang dalam artian bagi ketua di Indonesialah kemudian PKS bersikap yang sudah menjabat tidak pernah pertengahan mendapat amanah yang lama, namun dan lebih menimbang kemaslahatan dan kesatuan NKRI. 5.) Al-Istiqamah (Konsisten para elit PKS sperti Tifatul Sembiring dan yang mengantikan Hidayat Nur Wahid Komitmen) dikala itu menjadi ketua MPR, dan hal Kebijakan, program dan langkah ini hingga detik ini masih berlanjut politik harus istiqamah (taat asas), ketika medapatkan amanah mereka konsisten dan istimrar (kontinyu).Dalam yang menjadi ketua melepaskan posisi kebijakannya sebagai ketua Partai guna menghindari PKS memperjuangkan selalu agenda berupaya perbaikan 14 konflik kepentingan dan fokus alami dan tunduk pada sunnatuda’wah pengambidaannya dibidang tersebut. serta tidak mengabaikan persoalan khas 7.) Al-Tadarruj Al-Tawazun wilayah negara. Di sini PKS sering kali (Bertahap, Seimbang, dan Proporsional) melakukan aksi baik berupa bantuan wa Kiprah partai baik individu maupun materi dan turun kejalan ketika kolektif lengkap dengan kebertahapan kemerdekaan rakyat Palestina direbut dan dengan oleh Israel, misi tersebut dilakukan oleh yang PKS sebagai bukti kepeduliannya akan keseimbangan sesuai sunnatullah.Pembinaan umat bertahap dimulai dari unsur terkecil pentingnya yakni pembinaan individu yang Islami merdeka. Terlebih Palestina merupakan lalu keluarga, masyarakat, dan tatanan saudara semuslim yang masih menderita negara akibat kejahatan kemanusiaan yang yang ditunjukkan oleh diri yang bebas dan masyarakat yang menjunjung nilai-nilai dilakukan oleh Israel. di dalam segi kehidupannya. Disampaikan oleh Alfin, Ideologi PKS 8.) Al-Awlawiyat wa Al-Mashlahah memang tidak dipungkiri ada beberapa (Skala ideologi yang mengispirasi, salah satunya Prioritas dan Prioritas kemanfaatan) Selalu Ikhwanul Muslimin, namun ada ideologimemperhatikan aspek ideologi di luarnya yang diambil strategis, dan taktis sehinga efektif dan kelebihannya, PKS juga terinspirasi partai- efisien.Kepentingan selalu partai lokal seperti Masyumi yang cukup menjadi utama dan pertama. PKS luar biasa pada masanya, juga terinspirasi menyadari fungsi partai Islam yang dari (Adalet ve Kalkinma Partisi) AKP mampu Turki yang lebih modernis, dan PKS sudah ummat mengakomodir kepentingan umat Islam secara substansi disinilah seperti itu . agenda dakwah dalam proses perbaikan PKS menyakini bahwa dengan prinsip umat selalu menjadi tujuan yang utama. yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yakni 9.) Al-Mustaqbaliyah (Orientasi masa dimana depan) kebaikan dapat diambil menjadi hikmah ada kebaikan, dimanapun ada Selalu dikaitkan dengan dimensi yang boleh dipakai.PKS juga mengambil waktu (lalu, sekarang dan akan datang) inspirasi dari Muhammadiyah, NU, dan sehingga melahirkan sifat optimis dan Persis. Prinsipnya memelihara tradisi yang penuh pertimbangan. baik disaat yang sama mengambil hal-hal 10.) Al-Alamiyah (Bagian dari Dakwah baru yang lebih aslah lebih tepat, lebih baik Sedunia) mengambil sisi-sisi positif dari komunitas Kebijakan yang diambil dan yang ada lalu diramu menjadi pedoman program yang direncanakan selaras bergerak. Dapat disimpulkan bahwa PKS dengan kebijakan dakwah yang bersifat sejatinya tidak mempunyai ikatan secara 15 langsung oleh gerakan –gerakan Islam lalu. transnasional seperti IM meskipun ada cenderung beberapa konsep IM yang diadobsi oleh seharusnya 16-17% target mempertahankan PKS dan PKS mengambil sisi yang positif electoral treshot, karena dipandang oleh dari sebuah organisasi lalu meninggalkan pengamat politik dan lawan politik PKS yang buruknya itulah ideology Islam yang tidak akan masuk dengan isu tersebut. coba ditimbulkan oleh PKS sebagai Partai Disinilah ditunjukkan bahwa buah dari yang ketaatan kepada keputusan yang dilahirkan memperjuangkan Islam secara substansi. Karena oleh dari pemilu stagnan, jamaah/syura 2004-2009 sekarang malah 6.4% cenderung PKS selalu mengedepankan prinsip menguatkan kader dari terpaan cobaan yang syura dalam setiap pengambilan kebijakan dihadapi, di dalam syura kader dituntut partai bukan berasal dari seorang pemimpin untuk semata keputusan yang terbaik diambil oleh majelis yang totalitas.Inilah memiliki prinsip kekuasaan keislaman yang menaati dengan sepenuh hati syura. dibangun oleh Partai Keadilan Sejahtera Sebagai sebuah Partai Islam PKS yang coba memberikan corak identitas menjadikan syura/musyawarah diformalkan tersendiri dalam tanpa harus menggembor- bentuk institusi Majelis Syura, gemborkan diri sebagai Partai Islam namun menempati posisi sentral dalam khususnya pada tataran aplikasinya sangat jauh sekali terkait dari nilai-nilai Islam. keputusan strategis. Tujuannnya adalah agar Pengakderan ada jenjang, setiap jenjang dengan dicapai pengambilan kebaikan dan keputusan- dihindari memilki basis yang kokoh di banding partai kesalahan”.Di dalam tradisi Islam, syura lain, PKS memberikan syarat disetiap adalah mekanisme pengambilan keputusan jenjang tidak dengan cara mengobral dengan kolektif yang sangat penting. Bahkan surat mudah namun pada seleksi yang cukup yang ke-42 di dalam Al Qur-an di beri nama ketat. Tidak ada istilah single fighter namun surat Asy Syuura. Tradisi syura merujuk di dalam PKS selalu ada Syuro dalam antara lain pada firman Allah SWT dalam Al pengambilan Qur-an, keputusan karena yang meletakkan ideologi adalah kader sendiri di “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka” (surat Asy Syuura, 41: 38). Demikian pula firman Allah SWT, “... dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (surat Ali‘Imran, 3: 159) . dalam syuro, Majelis syuro beranggotakan 99 orang . Terkait terpaan isu korupsi yang menimpa kader PKS menjadi efek namun tidak berdampak besar, meyakini sebuah institusi politik PKS menyadari guncangan dan operasi-operasi mengembalikan politik kepercayaan PKS masyarakat Dalam dan itu diibuktikan pada pemilu 2014 yang organisasi PKS keberadaan Majelis Syura diatur oleh Bab V pasal 11 16 Anggaran Dasar (AD) dan kemudian dirinci Kemudian figure Presiden PKS sangat dalam Bab IV pasal 7-13 Anggaran Rumah mampu Tangga (ART) PKS.AD mengatur bahwa kapabilitas dan akseptabilitas secara pribadi, Majelis Syura berfungsi sebagai lembaga disinilah dilihat dalam agenda strategis “ahlul halli wal ‘aqdi”, atau Majelis partai Permusyawaratan Partai. Dengan kata lain keputusan syura yang diyakini merupakan Majelis Syura merupakan institusi pemutus hasil suara mayoritas yang dihasilkan. tertinggi untuk hal-hal yang sifatnya sangat Dalam prinsip yang diyakini oleh PKS strategis dan hal-hal yang tidak dapat adalah keputusan atau kebijakan yang diputuskan oleh institusi-insitusi lain dalam dihasilkan oleh majelis syura meskipun lingkup partai. Di samping itu, Majelis hasilnya salah maka sudah mendapat satu Syura merupakan forum evaluasi terhadap kebaikan dibandingkan jika memutuskan kebijakan dan program partai. keputusan seseorang meskipun keputusan Dapat dilihat keputusan syura dalam dan selalu memiliki kapasitas mempertimbangkan serta hasil tersebut benar. mendukung kabinet persatuan nasional pada 4.2 Pergerakan/ Mobilisasi Massa PKS pemerintahanan Presiden KH.Abdurahman Dalam melakukan kerja-kerja politiknya Wahid dan Megawati, syura pimpinan partai PKS selalu menjadikan teori pergerakan yang terdiri dari unsur MPP, Dewan sebagai Syari’ah dan DPP mendukung figur calon menjadikan kader sebagai ujung tombak, pemimpin merealisasi dilihat dari sebuah partai ada suatu trigger kepentingan ummat. Hasil syura tersebut daya tarik magnet PKS adalah kader PKS itu juga tidak mengambil alternatif abstain, sendiri, untuk mengerakan massa PKS sebab PKS yang dulunya Partai Keadilan mengerahakan kadernya tidak dengan artis, (PK) tidak ingin terpisah dari tubuh ummat. sudah dibuktikan sepanjang tahun proses Ketika calon presiden yang didukung oleh pemilu, berhubungan dengan peningkatan PKS dan poros tengah terpilih kemudian suara dapat tawaran untuk Presiden PKS yakni Dr. pertumbuhan kader berbanding lurus dengan Ir. Nur Mahmudi Ismail, MSc tercantum peningkatan suara. Salah satu partai yang sebagai menteri Kehutanan dan Perkebunan lahir dari anak muda tanpa tokoh-tokoh Dalam keputusan syura tersebut kebijakan senior yang ada, sejarah partai sudah dan sikap partai yang diambil adalah membuktikan dan penggerak partai adalah mendukung dan menerima amanah tersebut anak-anak muda, dalam proses hidupnya melihat dari beberapa pertimbangan yakni Partai dinilai prekrutan anak muda yang terpelajar . yang legitimate mampu dan kuat karena mendukung seluruh kekuatan sosial dan pandangan dan bergerak, pertumbuhan Keadilan Sejahtera PKS kadernya, melakukan Kalau kadernya juga ada yang berasal politik. dari kalangan diatas. Obyek dakwah PKS adalah Semua rakyat Indonesia, namun 17 dalam tatanan prakteknya ada yang menjadi seorang Murabbi (pendidik) yang sering prioritas, guna mempercepat melakukan dikenal dengan istilah liqo’, program dalam perubahan-perubahan ada segmen-segmen tahap ini diperuntukkan untuk semua kader yang menjadi prioritasnya adalah salah dari seluruh jenjang. satunya pemuda, pemuda dianggap mampu 3. Takwin (Pembentukan) bergerak dengan cepat serta dapat dengan mudah menerima pikiran-pikiran Pada tahap ini dakwah dilakukan adalah baru dengan pembentukkan dan pembinaan adalah pemuda. Sehingga sering kali dilihat kader.Hal ini ditunjukkan dari adanya sebagai partainya anak muda. kaderisasi Dalam anggaran rumah Tangga PKS dan dilaksanakan.Bentuk kegiatan yang kegiatan yang pasal 3 untuk mencapai tujuan partai maka dilaksanakan bermacam-macam, diantaranya dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain: adalah Dauroh, Mabit, Rihlah, atau bentuk menyampaikan tarbiyah yang rutin disebut dengan Tasqif.Tujuan Islamiyah kepada masyarakat secara benar, dari tahap dakwah ini adalah terjadinya jelas, internalisasi Islam dalam kepribadian kader utuh, dakwah dan dan menyuluruh, dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dibutuhkan atau sarana-sarana antara lain, dakwah, tarbiyah, pembebasan akidah dari sistem aqidah yang konsep dan institusi. menjadikan keinginan subyektif menuju Dakwah dan Tarbiyah adalah dua unsur terpenting dalam menebarkan kebaikan pergerakan dan melaksanakan dakwah untuk sistem aqidah ‘alamiah yang meng-Esakan PKS Allah secara murni. memberikan 4. pemahaman keislaman yang benar, dakwah Tandzim (Pembinaan dan Penataan Kader) yang dilakukan oleh PKS terdiri dari Pada 1. Tabliqh (Penyampaian) tahap ini internalisasi dan eksternalisasi Islam muncul dalam bentuk Tabligh dalam dakwah lisan yang konstitusional Islam secara komprehensif dimaksud adalah dalam bentuk ceramah- dalam realitas sosial. Dalam hal ini, PKS ceramah yang menata kader menjadi beberapa jenjang, bersifat umum.Sarananya adalah khalayak diantaranya: jenjang Pemula, Muda, Madya, ramai dengan materi ceramah yang bersifat Dewasa, Ahli, Purna dan kehormatan tujuan kemasyarakatan, agar dapat membentuk pola dari pola pembinaan. pikir keislaman yang baik dan benar pada 5. Tanfidz (Pelaksanaan) atau taushiyah-tausyiah masyarakat umum. Tahap ini biasanya disebut dengan sikap 2. Ta’lim (Pengajian) aksi karena tahap ini merupakan aplikasi Pada tahap ini dakwah yang dilakukan atau pelaksanaan amal jama’i menuju lebih sistematis dan tematis, yaitu dengan produktifitas kerja dakwah yang dibentuk kelompok-kelompok kecil yang optimal.Karena PKS menjadikan partai beranggotakan 10-12 orang yang dibina oleh politik peserta pemilu, maka tanfidz menjadi 18 suatu hal yang harus dilakukan dalam menegaskan rangka menjadi “pelayanan Ummat”.Saat ini memahami hakikat dakwah para kader di PKS tidak hanya menjalankan aktifitas tuntut politiknya menjadi lembaga legislatif namun keislaman juga menjadi lembaga eksekutif. kehidupan sosial yang jahiliah ke arah Tarbiyah (halaqah) menjadi diseminasi ideologi alternatif.Untuk dakwah. mentransformasikan individu di Dalam kualitas tengah-tengah kehidupan yang Islami.Kekuatan dakwah jangka sejatinya adalah tergantung kepada kualitas pendek yang disebut sebagai misi pertama kader itu sendiri, dibutuhkan kekuatan SDM adalah yang memilki kesamaan fikrah, kesatuan ibadah kebajikan.Misi individu, tujuan hakikat dan ini keluarga melakukan meliputi dan perbaikan frekuensi gerakan. membangun 4.3 Karakter/ Perilaku Kader Partai masyarakat. Keadilan Sejahtera Untuk mengerakan massa yang besar Guna mengetahui karakter kader PKS tidak susah bagi PKS karena mereka perlu di jelaskan terlebih dahulu makna dan memiliki basis massa yang jelas, berasal dari arti Tarbiyah hingga nantinya dapat di kalangan aktivis Kampus, simpatisannya, Identifikasi secara jelas mana kader yang kemudian mentransformasikan keterlibatan benar-benar memiliki kesamaan semangat itu kedalam aktivitas pengorganisasian yang perjuangan.Mengutip perkataan Musthafa rapi dan berjangka panjang. Itulah kemudian Manshur yang cukup popular dikalangan setiap kali PKS melakukan pemobilisasian aktivis PKS adalah “Tarbiyah bukan segala- massa mereka tidak medapatkan kesuliatan galanya, namun yang segala-galanya tidak yang berarti karena memiliki basis massa akan dapat diraih tanpa melalui tarbiyah” yang cukup militan yang telah terorganisir melalui kelompok-kelompok (Aay M. Furkon, 2004: 220). pembinaan, PKS memanfaatkan jaringan dan sumber Partai Keadilan Sejahtera sangat daya yang telah ada dalam menjalanakan memberikan perhatian khusus dalam hal agenda politiknya. Sudah barang tentu pembinaan kader, sebagai sebuah cara demontrasi dan mobilisasi massa yang besar meningkatkan kualitas keislaman kadernya dalam agenda politik PKS dilahirkan oleh dan pola gerakan (harakah’). Tarbiyah pola pembinaan (Tarbiyah) yang akhirnya Sebagai pola pendidikan dan pembinaan menimbulkan loyalitas dan komitmen kader. yang diterapkan oleh PKS memilki beberapa Guna mengerakan kadernya menjankan tujuan penting yakni, pertama, pembinaan tujuan yang ingin dicapai berupa masyarakat harus memberikan gambaran yang utuh Indonesia tentang yang Madani maka perlu universalitas Islam. Kedua, dikedepankan bagaimana dan apa strategi membentuk pribadi yang digunakan untuk tetap menjadikan mempunyai kekuatan semangat dan orientasi kader yakni dengan akidah, akhlak yang bersih lalu menjadikan 19 muslim jiwa, yang keteguhan tarbiyah sebagai sebuah motivasi yang (10) nafi’un lighairihi (bermanfaat untuk tertanam di jiwa kader akan pentingnya pengorbanan Islam. Selanjutnya orang lain). tujuan Keenam muwashafat keluarga terdiri ketiga, mengantarkan masyarakat kepada dari: penghambaan manusia kepada Allah semata. (1) membimbing keluarga agar fikrah Islamnya, (2) tatakrama Islam menghormati Dilihat dari identitas yang tampak memelihara dalam secara visual kader-kader PKS menunjukan kehidupan keluarganya, (3) bijak dalam didalangi oleh kalangan intelektual muda, memilih pasangan hidup, (4) mendidik anak- dengan bersahaja, anak dengan baik, (5) mendidik pembantu berpakaian rapi putih bersih, tidak ada dengan baik, dan (6) membimbing seluruh tampak di kantor DPP kepulan asap rokok, anggota keluarga dengan prinsip-prinsip bukan karena banyak ruangan berpendingin Islam. perawakan yang udara namun suatu kebiasaan yang langka Sedangkan ‘irsyadul mujtama’ meliputi: bahkan dihindari oleh kader. Profil mereka (1) menyebarkan dakwah, (2) memerangi sangat mudah dibedakan dengan mahasiswa perilaku kotor dan munkar, (3) mendukung yang lain; sederhana, sopan, rendah hati, rajin beribadah, menegakkan perilaku terpuji, (4) ‘amar ma’ruf (mengajak sunnah kepada termasuk memelihara jenggot, tidak heran kemudian pendudukung PKS kebaikan), (5) bersegera mengerjakan kebaikan, (6) menggiring opini adalah umum untuk mendukung fikrah Islam, dan mahasiswa dan aktivis dakwah kampus. (7) (tempo: 2007: 7). mengislamkan seluruh praktik kehidupannya secara terus-menerus. Guna memenuhi aspek kualitas kader PKS menerapkan pribadi meliputi: sepuluh (1) muwashafat salimul V.Kesimpulan dan Saran ‘aqidah 5.1 Kesimpulan (berakidah lurus), (2) shahihul ‘ibadah Berdasarkan hasil analisa data yang (beribadah dengan benar), (3) matinul di peroleh, berkenaan dengan judul “Politik khuluq (berakhlak kokoh), (4) qadirin ‘alal Identitas Partai Islam” mendapatkan hasil kasbi (berpenghasilan yang memadai), (5) sebagai berikut : mutsaqqaful fikri (memiliki wawasan yang 1. Pertama luas), (6) qawiyyul jismi (memiliki tubuh memerangi hawa nafsu), Partai Keadilan Sejahtera sudah dapat dikatakan sebagai yang sehat dan kuat), (7) mujahidun linafsihi (mampu bahwa Partai Islam karena Partai Keadilan (8) Sejahtera menjadikan Islam sebagai munazhamun fi syu’nihi (mampu mengatur asas partai. Islam sebagai ideologi dan urusan-urusannya dengan rapi), (9) harishun asas partai, memandang Islam adalah ‘ala waqtihi (mampu mengatur waktu), dan solusi 20 konkrit yang dapat menyelesaikan permasalahan merepresentatif suara-suara mayoritas, masyarakat Indonesia menjadikan Islam didalamnya terdapat 99 anggota yang Rahmat menjadi memiliki keilmuan dan kualitas yang penyelesaian masalah umat. Ideologi sudah teruji, maka peluang lahirnya sesuai dengan Islam tuntunanya Al- keputusan yang berpihak pada satu Qur’an orang sangat tidak mungkin dan selalu semesta, dan dan Sunnah nabi. PKS berkeyakinan dan ingin menegaskan dihindari dari budaya syura PKS. bahwa secara internal-subyektif aktifitas politik adalah “ibadah”, 4. Dari penelitian ini penulis melihat apabila bahwa dalam proses kaderisasi telah bertujuan untuk kemaslahatan umat, menetapkan standarisasi pembentukan didasarkan pada niat yang ikhlas untuk kader yang Islami sesuai dengan jenjang mencari dan kader serta ada target-target pencapaian dilaksanakan dengan cara-cara yang yang dijadikan indicator kader berubah baik dengan akhlak terpuji, maka dari jenjang yang dasar ke jenjang kader aktivitas yang lebih tinggi lagi. Dengan standar ridha Allah SWT, ini menjadi ibadah yang bernilai “amal shalih”. yang ketat dan dalam tahapan kaderisasi 2. Sistem pengkaderan yang dilakukan tersebut tujuannya adalah membentuk oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah kader menjadi Islam oriesntied yang Tarbiyah. Inti tarbiyah adalah halaqah, berorientasi di dalam halaqahlah awal rekrutmen dakwah tentang kader sehingga kader halaqahlah dilakukan pembinaan kader. menjalani amanah Model yang tantangannya. Pembentukan kader di dilakukan oleh PKS cukup efektif sini melalui metode Tarbiyah efektif dalam membentuk kader menjadi kader membentuk karakter kader yang Islami. dilakukan dan pimbinaan di Tarbiyah yang Islami dengan dalam peningkatan menjadi media menebarkan keEsa-an nantinya dakwah Allah, mampu beserta 5. Saran wawasan Keagamaan dan secara tidak langsung terhadap Berdasarkan transfer pada Kesimpulan tersebut, adapun saran-saran yang dapat ideologi partai ke kader. penulis berikan kepada Partai Keadilan 3. Budaya yang mendahulukan prinsip Sejahtera adalah : syura dalam pengambilan keputusan 1.Sebagai partai Islam yang mengusung yang PKS Islam sebagai ideologi dan asas partai, PKS berkeyakinan bahwa keputusan yang juga harus memperhatikan bahwa kedepan terbaik dianggap hanya keputusan strategis, dihasil syura, dari sebuah tantangan politik semakin berat, untuk itu disinilah prinsip sekiranya dalam menjalankan politik politik Islam yang sebenarnya. Dalam praktisnya PKS harus dapat menjadi partai majelis yang mampu menawarkan solusi konkrit syuro dianggap mampu 21 terhadap di- yang memiliki sistem demokrasi yang sekelilingnya, tidak mengekslusifkan diri dinamis tentunya pasti ada waktu menjadi kelompok yang berbeda dengan dimana capaian hasil akan naik dan juga masyarakat pada umumnya. akan turun sesuai dengan trend budaya 2. permasalahan Kemudian PKS mengangkat isu-isu masyarakat perlu strategis kiranya yang yang berkembang diharapkan dikala PKS itu jadi mampu berhubungan dengan jaminan kesehatan mempersiapkan kadernya untuk lebih dan mampu memaksimalkan perannya di tengah- rakyat. tengah masyarakat sehingga mampu pendidikan mengakomodir serta kepentingan Karena Indonesia merupakan negera meningkatkan 22 simpati kontituennya. DAFTAR PUSTAKA Hafidz Abdurrahman, Islam Politik dan Sprititual, Lisan Ul-Haq, Singapura, 1998. Hisanori Kato, Agama dan Peradaban, Dian Rakyat. Jakarta, 2002. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Galia Indonesia. Jakarta, 2002. Masyhuri dan Zaiburuddin, Metode penelitian, Bandung, Refika aditama. Miriam Budiaharjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2008. MPP PKS. Memperjuangkan Masyarakat Madani, PKS, Jakarta, 2008. Muhammad Elvandi, Inilah Politikku, Adicitra intermedia. Solo, 2011. M. Rusli Karim, Negara dan Peminggiran Islam Politik, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1999. Oksep Adhayanto, Khilafah Dalam Pemerintahan Islam, Umrah Press, Tanjungpinang, 2009. P Anthonius Sitepu, Studi Ilmu Politik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012. Sapto Waluyo, Kebangkitan Politik Dakwah, Harakatuna, Bandung, 2005. Sofyan Sjaf, Politik Etnik: Dinamika Politik Lokal di Kediri, Buku Obor, Jakarta, 2014. Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Bandung, 2009. Yusril Izra Mahendra, Modernisme dan Fundamentalisme dalam BUKU-BUKU Aay Muhamad Furkon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praktis Politik Kuam Muda Muslim Indonesia Kontenporer, Teraju Mizan, Jakarta, 2004. Abu Ridha, Islam & Politik Mungkinkah bersatu, Syamil, Bandung, 2002 Al-Chaidar, Wacana Ideologi Negara Islam, Darul Falah. Jakarta, 1999. Beni Ahmad Saebani, Fiqih siyasah, Pustaka Setia, Bandung, 2007. Burhanudin Muhtadi, Dilema PKS Suara dan Syariah, KPG, Jakarta, 2012. DPP PKS Sekjen Bidang Arsip dan Sejarah, Mereka Bicara PKS: Telaah Objektif Perjalanan Dakwah Politik PKS, Firah Rabbani, Bandung, 2006. __________, Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera, Syaamil, Bandung, 2004. __________,Sikap Kami, Kumpulan Seruan, Pernyataan sikap, bayanat dan Pidato Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai keadilan Sejahtera, Humas DPP PKS, Jakarta, 2001 Efriza, Political Explore, alfabeta. Bandung, 2012. _____,Ilmu Politik, Alfabeta, Bandung, 2008. Firmanzah, Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Pustaka Obor Indonesia. Jakarta, 2011. 24 Politik Islam (Perbandingan Partai Masyumni Indonesia dan Partai Jarna’at al-Islarni Pakistan) Paramadina, Jakarta, 1999. Yusuf Qardhawy, Fiqih daulah, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2000. ______________, Pedoman bernegara: Dalam Perspektif Islam. Al-Kautsar, Jakarta, 1999. Zainal Abidin Amir, Peta Politik Islam PascaSoeharto, LP3ES, Jakarta, 2003. Zaini Muchtarom, Islam Di Jawa: dalam Perspektif Santri & Abangan. Salemba Diniyah. Jakarta, 2002. 2. Majalah, Buletin, Internet, Makalah & Media Massa Imam Yudhi Prasetya, Jurnal Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH Volume-1, Tanjungpinang: Umrah Press, 2011. Rusdiyanta Dkk, Jurnal Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur Volume-4, 2009. Agus Priatna, 2008, Rakyat ingin partai islam bersatu. Jakarta: Inilah.com Hamdan Zoelva, Partai Politik Islam dalam Peta Politik Indonesia. Jakarta: 2008. (http://hamdanzoelva.wordpres s.com/2008/10/13/partaipolitik-islam-dalam-petapolitik-indonesia/) diakses 3 Agustus 2014. Kompasiana, Agama dari Allah bukan Agama dari Manusia, Jakrta, 2013. (diakses 4 Agustus 2014). wikipedia.org, Ideologi, (diakses 3 Agustus 2014). Skripsi, Tesis Arief Munandar, Antara Jemaah dan Partai Politik, Dinamika Habitus Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Arena Politik Indonesia Pasca Pemilu 2004, FISIP UI, Depok, 2011. Miftahuddin, Pengaruh Ideologi Ikhwanul Muslimin terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia. FUF UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008. Zia Dwitri, Pola Rekrutmen Politik DPP PKS Tanjungpinang, FISP Universitas Masritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang, 2012. Haswandi bin Mat Hussin, Konsep Tatbiq Syariah Islam Menurut PKS dan Partai Islam Semalaysia (PAS), FSH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. 25