HUKUM LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus atas Fenomena Pemanasan Global (Global Warming)) Suansar Khatib Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu Email: [email protected] Abstract: Environmental law in Islamic Perspective (Case Study of Global Warming Phenomena). The develpment of advance technology has caused a people to do further exploration, this optimitic thinking reach it peak in 19 century, where the science and technology become a key to solve the problem of the people. This thought is supported by the french philosoper Auguste Comte (1798-1857), he mentioned that the scientific era as the positif era the peak and the last of history. But this optimistic thought is not all truth as the result of development of advance technology it can caused a negative impact as well as positif. Beside the development of all sectors which defenitely would be a profit to human kind, but another problem has come to appear in the issue of environment such as the waste of industrial impact, acid rain, cavity of ozon, the melting of ice in antarctic which raising the level of sea water, and the impact of glass which claimed to have caused the instability of climate and temperature that could destroy the life of human and others. Presently, the human faced a new crisis, at this point we came to know that how many forest has been destroyed? To what extend the impact of environment due to the waste caused by technology from the exploitation which endangered the human life it self, this is happened due to the act of irresponsible human that forgotten the social order of society. Keywords : environmental law, phenomena, global warming Abstrak: Hukum Lingkungan Dalam Perspektif Islam (Studi Kasus atas Fenomena Pemanasan Global (Global Warming)). Perkembangan teknologi yang sangat pesat serta dampak yang dihasilkannya menjadikan orang hanya melihat kemungkinan-kemungkinan baru yang terbuka luas bagi manusia. Pandangan optimis itu berlangsung terus dan mencapai puncaknya pada abad ke-19. Ilmu dan teknologi dianggap sebagai kunci untuk memecahkan semua kesulitan yang mengganggu umat manusia. Kepercayaan akan kemajuan itu menjadi kentara sekali dalam pemikiran filsuf Prancis Auguste Comte (1798-1857), yang memandang zaman ilmiah yang disebutnya “zaman positif” sebagai puncak dan titik akhir seluruh sejarah. Pandangan yang begitu optimis itu kini tampaknya agak naïf, karena perlu kita sadari bahwa kemajuan yang dicapai berkat ilmu dan teknologi ini bersifat ambivalen, yakni disamping banyak akibat positif terdapat juga dampak negatif. Disamping kemajuan yang luar biasa disegala bidang yang tentunya sangat menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia, ditimbulkan pula banyak problem dan kesulitan baru. Isu-isu lingkungan hidup seperti dampak industrialisasi (yang muncul seiring dengan pesatnya kemajuan dalam bidang sains dan teknologi), hujan asam, berlubangnya lapisan ozon, mencairnya gunung es di Antartika yang mengakibatkan volume air laut meningkat, serta efek rumah kaca yang mengakibatkan suhu dan iklim menjadi tidak menentu sehingga dapat mengancam kehidupan manusia dan penghuni lainnya dibumi. Manusia saat ini sedang dihadapkan pada krisis yang berbahaya. Hingga posisi ini dirasakan sangat sulit mengingat berapa jumlah korban akibat kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan, baik itu melalui pencemaran ataupun eksploitasi terhadap alam secara besar-besaran yang mengancam kelangsungan hidup manusia itu sendiri tentunya tidak lain karena perbuatan manusia sendiri yang telah melupakan tatanan nilai. Kata Kunci :Hukum Lingkungan, Fenomena, Pemanasan Global. Suansar Khatib : Studi Kasus Atas Fenomena Dampak negatif dari menurunnya PENDAHULUAN kaulitas lingkungan hidup baik karena Penggundulan hutan, lahan kritis, menepisnya lapisan ozon, terjadinya pencemaran atau terkurasnya pemanasan sumberdaya global, tumpahan minyak dilaut, ikan mati literature, kerugian ekonomi.3 masalah Kenyataannya masalah Lingkungan lingkungan hidup dapat dikelompokkan semakin lama semakin membesar, meluas, menjadi tiga bentuk, yaitu: dan 1. Pencemaran lingkungan segi Indonesia, salju yang lokal atau trans lokal, tapi regional, nasional, Takdir Rahmadi dalam hukum masalah yang beralaku lingkungan nasional, dan global. lingkungan tidak hanya berkait pada satu di atau dua segi saja, tapi kait mengait sesuai hanya dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai relasi yang saling pencemaran lingkungan dan perusakan hidup.pembedaan trans Dampak-dampak yang terjadi terhadap dikelompokkan kedalam dua bentuk yakni lingkungan bola 1 bukunya menyatakan bahwa jika dilihat dari Ibarat besar. Persoalannya bukan hanya bersifat 3. Pengurasan atau habisnya sumber Prof. serius. menggelinding, semakin lama semakin 2. Pemnafaatan lahan secara salah daya alam timbulnya kesehatan, menurunnya nilai estetika, juga beberapa contoh dari masalah lingkungan Dalam adalah ancaman atau dampak negative terhadap di anak sungai karena zat kimia adalah hidup. alam mempengaruhi secara subsistem, apabila masalah satu lingkungan hidup kedalam dua bentuk aspek dari lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya dapat dilihat dalam Undang-undang No4 akan mengalami dampak atau akibat pula.4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup yang Pengertian Global Warming kemudian dicabut oleh Undang-undang Global No 23 tahun1997 tentang Pengelolaan tanda-tanda dua macam masalah lingkungan hidup pencemaran lingkungan hidup. dan (pemanasan global) tidak lain adalah indikasi atau lingkungan hidup juga hanya mengenal yaitu Warming meningkatnya suhu permukaan bumi baik di atas daratan, perusakan lautan ataupun kombinasi keduanya secara 2 1 3 Prof. Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.1. 2 Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan, hal 2 Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan, hal 3 4 N.H.T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga. 2004. Hal 1. 85 menyeluruh (global).5 membuat keadaan Pemanasan ini dari sinar matahari yang dipancarkan ke iklim dunia menjadi permukaan bumi, hal inilah yang memicu berubah dan tidak menentu. terjadinya pemanasan global. Gejala terjadinya pemanasan global dapat diamati dengan Tabel I.: Sumbangan berbagai adanya peristiwa-peristiwa sebagai berikut: aktivitas manusia terhadap pemanasan 1. dan dirasakan Pergantian musim yang tidak global, (data sejak tahun 1980-an) dapat diprediksi, 2. No 1 Hujan badai sering terjadi di Aktivitas Produksi dan Konsumsi energy Konsumsi CFC7 Pertanian Penebangan hutan dan perubahan tata guna lahan Industri Jumlah 2 mana-mana, 3. Sering terjadi puting beliung, 4. Banjir dan kekeringan terjadi 3 4 pada waktu yang bersamaan, 5. 5 Penyakit mewabah di banyak % 57 17 14 9 3 100 Sumber: Philip Kristanto, Ekologi tempat, 6. Terumbu karang memutih.6 Industri, hlm 142 Sebab-Sebab Terjadinya Global Banyak ahli berpendapat bahwa Warming penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran Atmosfir bumi tidak pernah bebas bahan bakar batu bara sebagai pembagkit dari perubahan. Komposisi, suhu dan tenaga listrik, pembakaran minyak bumi kemampuan membersihkan diri selalu aktivitas untuk manusia keperluan seperti transportasi, dan 7 CFC (Klorofluorokarbon) adalah sejenis zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unsur, yaitu klor (Cl), Fluor (F), dan Karbon (C). CFC merupakan zat hasil rekayasa manusia, tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karena itu CFC merupakan zat yang sangat ideal untuk industri. CFC-12 sangat banyak digunakan sebagai refrigerant (bahan pendingin) pada kulkas dan AC. Di dalam industri CFC-11 digunakan untuk membuat plastik busa untuk bantalan kursi dan jok mobil, plastik pelindung dalam kemasan, piring dan gelas plastik. Dari campuran CFC-12 dan CFC-11 bisa digunakan sebagai gas pendorong (aerosol), yaitu bahan yang dikemas dalam kaleng bertekanan tinggi (misalnya parfum, pewangi ruangan, hairspray dan lain-lain). Walaupun kegunaan CFC sangat banyak, namun penggunaan yang terus menerus akan merusak lapisan ozon, karena zat ini akan melepaskan sisa-sisa reaksi kimianya ke atmosfer dan cenderung bertahan lama, sehingga mempengaruhi kesetabilan gas dalam atmosfer. Lihat: Philip Kristanto, Ekologi Industri, (Surabaya: ANDI, 2004), hlm. 142-147 pembakaran gas alam untuk memasak. Akibat dari proses pembakaran itu, karbon dioksida dan gas-gas lainnya terlepas ke atmosfer. Gas-gas tersebut disebut dengan Gas Rumah Kaca (GRK). Jika gas rumah kaca yang memenuhi atmosfer semakin banyak maka akan semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas 5 Edy susanto, Pemanasan Global, dalam seminar “Peduli Lingkungan”, Kastrag, HMI Cabang Yogyakarta, tgl. 21 Desember 2007, Makalah tidak diterbitkan. 6 Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?, (Jakarta: Penerbit Plus, 2007), hlm. 5 86 MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 bervariasi sejak planet bumi ini terbentuk. karbon dioksida dan metana menjadi Dengan jumlah perangkap dari radiasi ini. Gas-gas ini dengan menyerap makin penduduk meningkatnya yang disertai dan memantulkan kembali meningkatnya kegiatan manusia terutama radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. dalam bidang transportasi, maka pakar- Fungsi dari gas-gas tersebut seperti kaca pakar atmosfer dunia memprediksi akan dalam rumah kaca sehingga gas-gas ini terjadi dikenal sebagai gas rumah kaca. Semakin pemanasan global. Pemanasan global ini terjadi sangat cepat yang banyak panas yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca dibawahnya, berarti semakin meningkat dan gas rumah kaca. konsentrasi 1. Efek Rumah Kaca atmosfer.8 gas-gas terperangkap rumah kaca di Efek rumah kaca, pertama kali Sinar matahari yang datang ke ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun bumi berupa energi akan mengalami hal 1824, merupakan sebuah proses di mana sebagai berikut: 25% dipantulkan oleh atmosfer planet, awan atau partikel lain di atmosfer, 25% seperti Mars, Venus, Saturnus, Titan dan diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi. Efek rumah kaca dapat dibedakan bumi, menjadi dua hal, yaitu: pertama Efek permukaan bumi.9 memanaskan sebuah rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, kedua Efek rumah 5% dipantulkan kembali oleh Energi yang diadsorpsi dipantulkan kaca kembali dalam bentuk radiasi infra-merah meningkat yang terjadi akibat aktifitas oleh awan dan permukaan bumi. Namun manusia. sebagian besar infra-merah yang Matahari adalah sumber utama dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan energi yang menerangi bumi. Sebagian gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya, besar energi yang menyinari bumi adalah untuk dikembalikan ke permukaan bumi.10 radiasi Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar gelombang pendek, termasuk cahaya tampak yang apabila mengenai berikut: permukaan bumi akan berubah dari cahaya menjadi panas dan akan menghangatkan Gambar 1: Proses terjadinya efek bumi. Permukaan bumi akan memantulkan rumah kaca kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke 8 angkasa luar, walaupun sebagian tetap Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. 31-32 9 Acmad Rakaesih, Kimia Lingkungan, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2004), hlm. 2 10 Acmad Rakaesih, Kimia Lingkungan, hlm. 3 terperangkap di atmosfer bumi. Gas-gas tertentu di atmosfer, termasuk uap air, 87 berbagai belahan penyebabnya dunia, terkait salah dengan satu kegiatan penebangan pohon di kawasan hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon pengganti atau disebut deforestasi. Sektor Dalam keadaan normal, efek rumah kehutanan di seluruh dunia menyumbang kaca sangat dibutuhkan. Dengan adanya sebanyak 20 persen atau sekitar 7,5 miliar efek rumah kaca perbedaan suhu antara ton siang dan malam di bumi tidak jauh kandungan CO, yang terjadinya Global Warming. memicu 12 berbeda, artinya pada waktu malam suhu Pada awal tahun 1896, ilmuan juga rata-rata dipermukaan bumi yang tidak beranggapan bahwa pembakaran bahan terkena energi matahari akan sangat rendah bakar fosil akan mengubah komposisi bila tidak ada efek rumah kaca. atmosfer dan dapat meningkatkan suhu Selain gas dapat rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi menimbulkan efek rumah kaca adalah lagi pada tahun 1957 ketika para peneliti sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida yang bekerja pada program penelitian (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta global yaitu International Geophsical Year beberapa senyawa organik seperti gas (IGY) yang mengambil sampel atmosfer metana (CH4) dan khloro fluoro karbon dari puncak gunung Mauna Loa di (CFC). kepulauan Hawai. Hasil pengukurannya Gas-gas CO2, tersebut Yang memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca dan disebut gas rumah kaca. Indonesia terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. tujuh Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus persen pencemaran dengan kadar karbon diukur dengan cermat. Data-data yang sebanyak dikumpulkan menunjukkan bahwa terjadi berdampak 2,5 menyumbang menunjukkan 11 miliar pada ton CO terjadinya yang Global peningkatan konsentrasi dari Warming. Hal ini terjadi karena laju dan rumah kaca di atmosfer.13 tingkat penggundulan hutan di Indonesia 2. Rusaknya Lapisan Ozon mencapai satu juta hektar petahun. Rahmat Witoelar Kerusakan pada lapisan ozon dapat pengamat berupa penipisan dan berlubangnya lapisan lingkungan mengatakan bahwa isu Global ozon. Warming yang sedang menjadi sentral di 11 Achmad gas-gas Penipisan 12 lapisan ozon dapat Michael Hutagalung, Indonesia dan Global Warmin, (www.wikipedia.com), diakses pada tanggal 31 Februari 2008 13 Edy susanto, Pemanasan Global dalam seminar “Peduli Lingkungan”, Kastrag, HMI Cabang Yogyakarta, tgl. 21 Desember 2007 Rakaesih,Kimia Lingkungan,hlm. 3 88 MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 mengancam kesehatan dan ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan kehidupan di bumi. Berkurangnya molekul molekul ozon terpecah menjadi oksigen ozon di stratosfer mengakibatkan lapisan dan radikal oksigen. Karena reaksi tersebut ozon menjadi semakin tipis sehingga berlangsung fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi konsentrasi ozon di stratosfer akan terus berkurang. Sebagai akibatnya, intensitas berkurang, sehingga pada kondisi yang radiasi paling kritis akan membentuk lubang ultraviolet-B manusia yang mencapai secara permukaan bumi akan menjadi semakin ozon.15 meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah b. Bahan-bahan diketahui bahwa untuk setiap 10 persen penipisan lapisan ozon kenaikan radiasi UV-B akan Bahan 20 Memicu kimia perusak ozon digunakan secara intensif oleh manusia persen.14 a. yang maka Kerusakan Lapisan Ozon terjadi sebesar berantai pada berbagai kegiatan rumah tangga dan Proses Terbentuknya industri. Lubang Secara sistematis penulis menyusun beberapa contoh bahan-bahan Ozon Kerusakan lapisan ozon di stratosfer yang dapat merusak lapisan ozon ke dalam berawal dari adanya emisi molekul gas sebuah tabel sebagai berikut. yang mengandung klor dan brom yang Table II: Bahan kimia berbahaya dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia yang memicu kerusakan lapisan ozon dan proses alamiah. Karena tidak bereaksi N Zat Kimia o Masa tinggal (tahun) Aplikasi 1 CFC-11 238 2 CFC-12 412 3 HCFC-32 172 4 CFC-113 5 Karbonetr aklorid 6 Metilkloro form 138 646 Busa, aerosol, mesin pendingin AC, mesin pendingin, Busa, aerosol Mesin pendingin, busa Zat pelarut Zat pelarut dan tidak larut dalam air, molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfer. Akibat pergerakan udara, molekul gas akan terbawa ke bagian atmosfer yang lebih tinggi hingga mencapai stratosfer. Pada lapisan stratosfer, radiasi matahari memecah molekul gas tersebut 7 Halon1211 8 Halon1301 sehingga dihasilkan radikal Klor dan Brom. Melalui reaksi berantai, radikal Klor 474 3 3 Zat pelarut, pemadam kebakaran pemadam kebakaran pemadam kebakaran Sumbangan pada perusakan ozon 26 45 0 12 8 1 1 4 Sumber: Philip Kristanto, Ekologi dan Brom akan memecah ikatan molekul Industri, hlm. 148 gas-gas lain di atmosfer, termasuk molekul 14 Fathurrahmi, Diktat Kuliah Kimia, Jurusan Kimia Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada yogyakarta, 2005, hlm. 34, Diktat tidak diterbitkan 15 35 89 Fathurrahmi, Diktat Kuliah Kimia,hlm. menyebabkan Dampak Kerusakan Lapisan Ozon Fenomena terbentuknya tejadinya pemanasan global.16 lubang lapisan ozon stratosfer di atas wilayah Antartika atau Kutub Selatan, ditemukan Dampak Terjadinya Global Warming pada awal periode 1980. lubang ozon ini Seperti diketahui bahwa pemanasan akan mengakibatkan Radiasi ultraviolet-B global terjadi akibat adanya peningkatan yang berlebih. Hal ini berdampak langsung gas terhadap manusia, hewan, tanaman dan mempunyai bahan-bahan bangunan. Pada manusia, terhadap banyak hal yang berkaitan dengan radiasi UV-B berlebih dapat menimbulkan kehidupan manusia. Dengan menggunakan penyakit kanker kulit, katarak mata serta model komputer dari temperatur dan mengurangi daya tahan tubuh terhadap sirkulasi penyakit infeksi. Selain itu, peningkatan pemanasan global, para ilmuan saat ini radiasi gelombang pendek UV-B juga telah mendapatkan beberapa prakiraan dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer mengenai bagian mengakibatkan Dampak tersebut antara lain pengaruh penambahan jumlah reaksi fotokomia yang cuaca, naiknya permukaan laut di daerah menghasilkan asap beracun, terjadinya pantai, hujan asam serta peningkatan gangguan pengaruh terhadap kehidupan hewan dan saluran pernafasan. tanaman, bawah yang Di perairan laut, intensitas radiasi rumah kaca. Pengaruh dampak atmosfer ini pengaruh mempelajari pemanasan pengaruh serta dan untuk dampak gas terhadap dampaknya global. pertanian, terhadap kesehatan manusia. UV-B yang tinggi dapat memusnahkan 1. Pengaruh Cuaca organisme kecil yang hidup di permukaan Selama era pra-industri, menurut air. Phytoplankton yang menjadi sumber perkiraan utama rantai makanan organisme laut meningkatkan suhu bumi rata-rata sekitar dapat musnah, sehingga menimbulkan 10 - 5 pengaruh berantai terhadap kehidupan memperkirakan konsumsi global bahan hewan laut. Radiasi UV-B juga akan bakar fosil akan terus meningkat. Hal ini menurunkan sejumlah menyebabkan emisi karbon dioksida antara organisme menyerap gas karbon dioksida, 0,3 – 2 % pertahun dan bila kecenderungan yang merupakan salah satu gas rumah peningkatan gas rumah kaca tetap seperti kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca sekarang akan menyebabkan peningkatan di atmosfer kemampuan akan meningkat 0 efek rumah kaca telah C. Perkembangan ekonomi dunia dan 16 36 90 Fathurrahmi, Diktat Kuliah Kimia, hlm. MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 pemanasan global antara 1,5 – 4,50 C menghangat sehingga volumenya akan sekitar tahun 2030.17 membesar dan menaikkan tinggi Apabila daerah dibagian utara bumi permukaan laut. Peningkatan tinggi muka (Kutub Utara) akan memanas, lebih dari air laut 30% berasal dari pencairan es dan daerah-daerah sisanya berasal dari permukaan air akibat lain di bumi. Dengan peningkatan temperatur.19 kondisi seperti ini maka akan berakibat di antaranya: Perubahan tinggi permukaan laut Gunung-gunung es akan akan sangat mempengaruhi kehidupan di mencair, daerah pantai. Hal ini dapat dilihat dari Daratan akan mengecil, Daerah-daerah sebelumnya contoh: yang mengalami muara sungai, banjir akibat air pasang salju ringan, mungkin tidak pun akan meningkat di daratan, akan mengalami lagi, pengaruhnya akan cepat terlihat di lembab karena lebih banyak ekosistem pantai. Rawa-rawa pantai air yang telah ada akan tenggelam dan yang menguap dari akan terbentuk rawa-rawa baru.20 Badai topan Akibat akan menjadi lebih besar, Air tanah akan global, permukaan laut di Indonesia naik 0,8 cm cepat per tahun dan berdampak beberapa hampir satu meter dalam 15 tahun ke daerah akan menjadi lebih kering dari depan.21 sebelumnya, keperihatinan cuaca 18 permikaan lautan menjadi mengingat 19 Fathurrahmi, Diktat Kuliah Kimia, hlm. 20 Fathurrahmi,Diktat Kuliah Kimia, hlm. 21 Lihat: Akibat Pemanasan Global, Pulau Di Indonesia Tenggelam Hampir Satu Meter, Pada Situs Media Indonesia online.com. di sini juga dijelaskan mengenai tenggelamnya puluhan pulau kecil milik Indonesia akibat global warming, (diakses pada tanggal 07 Maret 2008, pkl. 06.20). Lihat juga di situs Kompas.com, salah satu anggota IPCC Edmundo de Alba mengatakan bahwa Terusan Panama akan tenggelam sebagai akibat dari mencairnya es di Kutub Utara. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa 30% garis pantai di dunia akan lenyap pada tahun 2080. (Kompas, 12 April 2007) menghangat, juga bersama, akan 27 2. Kenaikan Permukaan Laut atmosfer tentunya nusantara 26 tidak terprediksi dan lebih ekstrem. Ini pulau-pulau pada tenggelamnya menjadi Ketika pemanasan menguap dan menyebabkan Pola 17 Apabila kenaikan air laut sedikit saja, Daerah tropis akan menjadi lautan, lapisan Apabila kenaikan air laut mencapai akan Acmad, Rakaesih, Kimia Lingkungan, hlm. 3 18 Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?, hlm. 24 91 Indonesia adalah negara maritim keracunan gas CO. Karbon monoksida (kepulauan). yang masuk ke dalam tubuh akan 3. Pengaruh Terhadap Pertanian membentuk karboksihemoglobin (COHb) Kondisi yang paling parah sebagai dalam darah yang menyebabkan fungsi Hb akibat dari Global Warming adalah benua untuk membawa oksigen tubuh terganggu. Asia. Diprediksikan bahwa setiap kenaikan Akibat suhu udara 2 Celcius akan menurunkan penurunan produksi pertanian antara lain di Cina dan intelegensi otak anak, dan peningkatan Bangladesh sebanyak 30% pada tahun jumlah kematian bayi serta anak.24 2050.22 lebih lanjut berat adalah janin, terjadi bekurangnya Sementara itu, perubahan iklim Sementara itu, di Indonesia juga berdampak kepada terjadinya sektor iklim yang meningkat manusia. menjadikan diakibatkan karena perubahan iklim dapat sektor pertanian akan beberapa kesehatan penyakit kehilangan produksi akibat bencana kering dicontohkan sebagai berikut: dan banjir yang silih berganti. Kekurangan Mempengaruhi kesehatan terhadap yang tubuh pangan akan meningkat di wilayah yang manusia penyakit-penyakit rawan kekeringan dan banjir. tular Vektor, seperti demam berdarah Kesehatan dengue (DBD) dan malaria. Kasus DBD Manusia (Penyakit Menular dan tersebut dipengaruhi oleh curah hujan Kematian) dan jumlah hari hujan. Semakin tinggi 4. Pengaruh Ketua Terhadap Umum Besar dan banyak jumlah hari hujan, maka Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Fachmi semakin tinggi juga kasus DBD. Saat Idris (13/11) mengatakan bahwa perubahan ini, 45% penduduk dunia tinggal di iklim berdampak pada bencana alam, daerah yang rawan terhadap nyamuk seperti banjir yang menimbulkan masalah pembawa parasit malaria. Persentase ini kesehatan. Peningkatan suhu bumi juga akan meningkat menjadi 60% jika mengakibatkan temperatur meningkat. jantung Pengurus bekerja lebih Lebih banyak orang yang terkena keras, mendinginkan dan meningkatkan kasus asma serta kanker kulit.23 penyakit atau meninggal karena stress Akibat dari pencemaran udara juga panas. Meningkatnya berlanjut pada tingginya karbon monoksida yang dapat menyebabkan seseorang insiden alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang 22 www.kompas.com, diakses pada tanggal 07 Maret 2008, pkl. 06.20 23 www.compas.com, diakses pada tanggal 07 Maret 2008, pkl. 06.20 24 Lihat: Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?.,hlm. 17 92 MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 lebih hangat akan memperbanyak maupun dalam kehidupan yang kekal di pulutan, spora mold dan serbuk sari. akhirat kelak. Meningkatnya penyakit-penyakit tropis Islam memandang manusia sebagai lainnya, seperti demam kuning dan makhluk yang memiliki akal sekaligus enchepalitis.25 kehendak, tetapi Islam menyebutkan Dampak dari Pemanasan global bahwa sebagian besar manusia adalah saat ini sudah mulai terasa oleh kita, gejala makhluk berakal. Tidak hanya itu, dalam seperti mencairnya gunung-gunung es di perspektif Islam, manusia dipandang juga daerah kutub yang dapat menimbulkan sebagai khalifah (Wakil) Allah dimuka naiknya permukaan laut, sehingga dapat bumi sekaligus menjadi abdi-Nya (‘abd). mengancam pemukiman pinggir pantai. Keduanya bersama-sama membentuk sifat Peristiwa yang beberapa kali terjadi adalah fundamental manusia. Sebagai abdi-Nya, banjir yang melanda pesisir pantai dan manusia harus patuh kepada Kehendak- pinggiran sungai di beberapa kota besar di Nya. Dia harus pasif secara total vis-à-vis Indonesia. Selain akibat dari curah hujan kepada kehendak Allah, menerima dari- yang intensitasnya tinggi, meluapnya air Nya petunjuk untuk hidupnya dan perintah laut akibat gejala Global Warming juga bagaimana melaksanakan kehendak-Nya salah satu penyebabnya. menurut hukum alam. Namun disisi lain 1. Manusia sebagai penyebab utama manusia sebagai hamba-Nya, dia harus bersifat aktif, terutama karena dia adalah terjadinya global warming Manusia diciptakan oleh Allah wakil Allah SWT di dunia ini. Manusia SWT di tengah dan di antara ciptaan-Nya adalah jembatan antara langit dan bumi, yang lain, baik yang bernyawa maupun instrumen yang menjadi perwujudan dan tidak bernyawa. Untuk mewujudkan hidup kristalisasi Kehendak Allah di dunia ini.26 dan kehidupan dirinya secara manusiawi, Hakekat manusia dimaksudkan sesuai dengan kondisi penciptaannya dan adalah kondisi sebenarnya atau inti sari tuntutan Allah SWT pada semua manusia yang yang makhluk yang berasal/keturunan Adam diciptakanNya, manusia perlu mendasar Hawa, tentang sebagai keberadaan mengenali dan memahami hakekat dirinya. dan Pengenalan dan pemahaman itu akan Makhluk yang dengan ridha Allah SWT mengantarkan pada kesediaan mencari dijadikannya sebagai penghuni khalifah bumi. dan makna arti kehidupan, agar tidak sia-sia, baik selama menjadi penghuni bumi 26 Seyyed Hossein Nasr, Menjelajah Dunia Modern, terj. Hasti Tarekat (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 40 25 Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, Apakah Indonesia,... hlm.29 93 penguasa di muka bumi.27 Allah berfirman simple in means but rich in end28. Manusia dalam Surat Fathir ayat 39 sebagai berikut: diharapkan memiliki cara pandang yang ْض ﻓَﻤَﻦ ِ ْھُﻮَ اﻟﱠﺬِي َﺟﻌَ َﻠ ُﻜ ْﻢ ﺧَﻼﺋِﻒَ ﻓِﻲ اﻷر bijaksana dan berjiwa besar sehingga kepentingan َُﻛﻔَﺮَ ﻓَﻌَﻠَ ْﯿ ِﮫ ُﻛﻔْﺮُ ه makhluk hidup dipertimbangkan secara seimbang. Hal ini Artinya: penting karena manusia pada dasarnya Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka mempunyai bumi. dengan segala cara meskipun itu harus untuk menjadi khalifah di muka bumi, melawan sesama. Dalam surat Al-Qashash: maka sudah sepantasnya manusia menjaga 77 Tuhan menyerukan manusia agar dan memelihara bumi seisinya. Namun, menghindari pengrusakan di bumi dan meningkatkan menjaga keseimbangan.: kualitas hidup, manusia berupaya dengan segala daya untuk mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam. Kegiatan tersebut dari hari ke hari semakin meningkat, seolah-olah sasaran yang hendak dicapai, yaitu peningkatan kualitas hidup sudah di depan mata. Tidak menafikan bahwa segala fasilitas modern memang mampu memberi ruang kepuasan kepada manusia. Namun dari sinilah muncul sebuah permasalahan yang serius mengenai dampak industri yang memenuhi keuntungan yang bisa diperoleh Ketika manusia diutus Allah SWT untuk belakang pragmatisme,29 yaitu selalu berusaha untuk kekafirannya menimpa dirinya sendiri. usahanya latar menghidupi filsafat utilitarianisme dan barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) dalam semua modern terhadap alam. Kearifan untuk mengatur hidup selaras dengan alam dan melihat alam semesta dan segala isinya bernilai pada dirinya sendiri merupakan suatu gaya hidup yang dirumuskan oleh Naess sebagai 28 Sony Keraf, Etika Lingkungan, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002), hlm. 56. 29 William Chang, Moral Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hlm. 31 27 Hadari Nawawi, Hakekat Manusia Menurut Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hlm., 64 94 MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 wilayah alam saja, tidak dikaitkan dengan warisan intelektual dan agama.Hal ini di ingatkan oleh Firman Allah Swt dalam “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah (kebahagiaan) negeri surat Ar Ruum ayat 41: kepadamu akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Manusia dampak samping kadang akibat melupakan dari Telah nampak kerusakan di darat dan di laut sifat disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay kerakusannya. Tidak sedikit manusia yang Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari menghargai atau memberi nilai kepada (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali makhluk ciptaan baik itu manusia maupun (ke jalan yang benar). mahkluk hidup lainnya hanya Inilah yang menyebabkan demi krisis manusia modern akibat penerapan kesejahteraan diri sendiri. dan Senada dengan pernyataan Nasr penerimaan pandangan dunia sains alam yang mengatakan bahwa hubungan antara terhadap 31 manusia dan alam telah dihancurkan, Alam penuh misteri dan tidak akan adalah sebuah fakta yang diakui oleh pernah selesai kita pelajari. Ia mengandung sebagian besar orang. Tetapi, tidak setiap kehidupan, kamatian, perubahan dari ujud orang bahwa (baca: energi) satu ujud ke ujud lain, ketidakseimbangan ini disebabkan oleh keindahan, kedahsyatan, kekuatan, dan hancurnya harmoni antara manusia dan menumbuhkan Tuhan.30 Hal ini terjadi karena manusia kemahakuasaan Sang Pencipta.31 menyadari rasa spiritualitas akan telah keliru manilai dunia sains alam. Dalam Al-Qur’an telah ditegaskan Selama ini sains alam hanya terbatas pada bahwa tujuan manusia diciptakan oleh 30 31 Lihat: Seyyed Hossein Nasr, Antara Tuhan, Manusia dan Alam (The Encounter Man and Nature), terj. Ali Noer Zaman, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), hlm. 31 Etty Indriati, Bumi Demam Dan Bergolak Akibat Krisis Spiritualitas Manusia dalam majalah BASIS, Edisi bulan Mei-Juni 2007, (Yogyakarta:Yayasan BP BASIS, 2007), hlm. 33. 95 Allah SWT adalah untuk menyembah-Nya. manusia sebagai wujud teguran Tuhan atas Dalam surat Adz-Dzaariyat ayat: 56 apa yang telah manusia perbuat selama ini, disebutkan: tentunya saat ini manusia telah sampai (٥٦) ِْﺲ إِﻻ ِﻟﯿَ ْﻌﺒُﺪ ُون َ وَ ﻣَﺎ َﺧﻠَﻘْﺖُ اﻟْﺠِ ﻦﱠ وَ اﻹﻧ kepada satu titik kesadaran yang suci. Limbah adalah konsekuensi logis Artinya: dari setiap pendirian suatu industri (pabrik) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya walaupun mereka mengandung Alam semesta sebagai eksistensi lingkungan spiritualnya, yang dapat memahami tanda- sangat artinya, baik pencemaran ditimbulkannya adalah sederetan jawaban dari alam atas bagi itu baru dapat dideteksi setelah puluhan tahun berlangsung.33 apa yang telah manusia lakukan. Sikap Pada dasawarsa 1960-an, di negara- tidak ramah dan tidak bersahabat dengan negara maju, terutama di Amerika Serikat, lingkungan seolah mendapat jawaban yang terjadi Gerakan Lingkungan Hidup yang sangat nyata atas sikap manusia yang bertujuan menyelamatkan lingkungan dari sedang gencar membangun industri yang kerusakan lingkungan. yang diakibatkan oleh pembangunan/industri. Gerakan tersebut terlibatnya diikuti oleh gerakan yang bersifat anti manusia atas berbagai fenomena bencana teknologi maju dan anti pembangunan alam yang terjadi, terutama tarkait dengan Warming. pencemaran Padahal ada pencemaran dan dampak yang alam yang kerap terjadi belakangan ini Global akan hal-hal yang sifatnya insidentil belaka. Global Warming. Beberapa fenomena fenomena akan jangkauan pemahamannya terbatas pada meningkat tajam adalah gejala timbulnya bukti itu diinterpretasikan secara sempit sehingga kekeringan, kelaparan, suhu udara yang adalah penting Seringkali banjir, tanah longsor, lumpur panas, ini hal masyarakat umum maupun pengusaha. Berbagai bencana alam seperti Berikut maka Pemahaman udara, sebagai manifestasi Illahi. terhadap tertentu tanah maupun udara.32 wujud keseluruhan, pada langit, bumi, air dan ramah kimia mangakibatkan pencemaran, baik di air, tanda Tuhan atau ayat-ayat Tuhan yang semua senyawa dengan konsentrasi tertentu dilepas ke dengan kemampuan intelek dalam dimensi kurang industri sebagai bahan berbahaya dan beracun Tuhan hanya bisa dipahami oleh manusia dalam semua menghasilkan limbah. Bila limbah yang mengabdi kepada-Ku. tersembunyi tidak Jika 32 Philip Kristanto, Ekologi Industri, (Surabaya: ANDI, 2004), hlm. 2 33 Philip Kristanto,Ekologi Industri, hlm. 3 Fenomena Global Warming mampu dilihat 96 MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 karena pembangunan diangap sebagai menimpa biang keladi rusaknya lingkungan.34 keluarganya di sekitar Teluk Minamata Bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sebagian nelayan dan (Barat daya pulau Kyushu) yang makanan secara utamanya adalah ikan. Di daerah tersebut umum, keadaannya sangat berbeda dengan terjadi wabah neurologis yang disebut negara-negara maju. Tingkat kehidupan dengan penyakit Minamata. Para penderita masih rendah, produksi bahan makanan secara progresif mengalami lemah otot, masih belum cukup untuk memenuhi hilangnya kebutuhan fungsi penduduknya sehingga penglihatan, otak dan targanggunya kelumpuhan, yang kekurangan pangan masih sering terjadi. akhirnya mengakibatkan kondisi koma Dengan yang berkepanjangan dan kematian. kondisi seperti ini untuk memecahkan atau paling tidak mengurangi masalah tersebut Baru pada tahun 1959 diketahui negara-negara bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh berkembang harus melaksanakan ikan yang dikonsumsi oleh nelayan dan pembangunan. Tanpa pembangunan, keluarganya yang ternyata telah dicemari negara-negara berkembang seperti oleh metilmerkuri. Sumber dari Indosnesia, kesejahteraannya akan semakin metilmerkuri tersebut adalah limbah yang merosot, akan mengandung air raksa (Hg) dari beberapa membawa kehancuran. Karena sebagian industri kimia milik Chisso Co yang dari pembangunan tersebut membutuhkan memproduksi teknologi tinggi, misalnya bendungan, perusahaan tersebut membuang limbahnya pelabuhan, mengolah ke Teluk Minamata tanpa diolah terlebih sumber daya alam, maka negara-negara dahulu. Kejadian itu telah berlangsung berkembang beberapa yang pada industri tidak akhirnya untuk dapat menolak penggunaan teknologi tinggi.35 Walaupun pembangunan menunjukkan baru (PVC), dimana sebelumnya, tatapi dirasakan oleh masyarakat nelayan di sekitar Teluk Minamata pada tahun 1953.36 memecahkan sebagian masalah, namun pengalaman tahun dampaknya dapat plastik bahwa Untuk menganalisis dampak dari pembangunan dapat menimbulkan dampak limbah industri, di Indonesia juga terdapat negatif Sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat contoh, pada tahun 1953, di Jepang, terjadi WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) malapetaka yang secara khusus bergerak dalam bidang terhadap yang lingkungan. mengerikan yang lingkungan hidup. Disamping itu adanya 34 Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. 36 6 35 Philip Kristanto,Ekologi Industri,hlm. 7 7 97 Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. penerapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Berdasarkan karakteristiknya, dalam limbah industri dapat digolongkan menjadi melaksanakan pembangunan merupakan tiga bagian, yaitu limbah cair, kimbah bentuk perhatian terhadap lingkungan padat dan limbah gas atau partikel: hidup. 1. Limbah Cair Akan tetapi, AMDAL yang sekarang banyak dilakukan itu hanya Air dari sisa pabrik membawa terkait pada analisis dampak yang bersifat sejumlah padatan dan partikel, baik yang geofisika kimiawi saja. larut maupun yang mengendap. Bahan ini Pada dasarnya, setiap ada yang kasar dan ada yang halus. Air pembangunan industri selalu membawa limbah yang telah tercemar mempunyai dampak. Baik itu dampak langsung berupa ciri yang dapat diindentifikasikan secara pencemaran udara, air dan tanah, maupun visual dari kekeruhan, warna, rasa bau dampak tidak langsung terhadap manusia yang ditimbulkan dan diindikasi lainnya. atau istilah Sedangkan identifikasi secara laboratorium urbanisasi, ditandai dengan perubahan sifat kimia air. biasa disebut psikososioekonomi perubahan dengan berupa perilaku, kriminalitas, dan Mungkin air telah mengandung B-3 dalam sosial budaya.37 konsentrasi yang melampaui batas yang Industri dibangun untuk memenuhi dianjurkan. kebutuhan manusia. Dengan proses yang dilakukan oleh suatu industri Jenis industri yang menghasilkan untuk limbah cair diantaranya adalah industri menghasilkan barang, terkadang pabrik pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, tidak lepas dari aspek limbah yang besi dan baja, kertas, minyak goreng, dihasilkannya. Pada umumnya, limbah tekstil, elektroping, plywood dan lain- pabrik akan dibuang berupa gas yang lain.38 secara langsung dapat mencemari udara, 2. Limbah padat limbah cair yang secara langsung dapat Limbah padat adalah hasil buangan mencemari air dan tanah dan limbah padat industri yang berupa padat, lumpur, dan yang dapat mencemari tanah. Berangkat bubur yang berasal dari sisa proses dari sinilah, kita perlu mengetahui jenis- pengolahan. jenis pabrik beserta limbahnya dikategorokan menjadi dua bagian, yaitu yang berbahaya. Limbah ini dapat limbah padat yang dapat didaur- ulang (misalnya plastik, tekstil, potongan logam) 37 Untuk lebih jelas dalam memahami dampak pembangunan industri secara tidak langsung, Lihat: Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, (Yogyakarta: ANDI, 1995), hlm. 20-23. 38 172 98 Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 dan limbah padat yang tidak memiliki nilai biasa disebut dengan hujan asam. Lihatlah ekonomis. Limbah yang tak bernilai gambar ekonomis ini yang kemudian dibuang terjadinya hujan asam di bawah ini dengan melalui proses penimbunan dan Gambar IV Terjadinya hujan asam yang menjelaskan proses pembakaran. Proses penimbunan ini akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu yang mengakibatkan menurunnya kualitas air Sumber: buku Wisnu Arya tanah. Pada musim kemarau timbunan Wardhana, Dampak Pencemaran akan mengering yang mengandung bahaya Lingkungan kebakaran. 39 Yogyakarta: ANDI, 1995, hlm. 48 3. Limbah gas dan partikel Akibat dari adanya hujan asam Limbah gas dan partikel merupakan adalah rusaknya bangunan dan berkaratnya limbah yang banyak dibuang ke udara. benda-benda yang terbuat dari logam, juga Gas/asap, yang terjadinya kerusakan lingkungan terutama dikeluarkan oleh pabrik ke udara akan pengasaman (acidification) danau dan dibawa angin sehingga akan memperluas sungai. Danau yang tercemar ini telah jangkauan pemaparannya. Bahan-bahan bersifat asam sehingga tidak ada lagi tersebut kehidupan akuatik, dan kemudian dikenal partikulat, kemudian dan debu bercampur dengan dengan sebutan “danau mati”41 udara basah sehingga massa partikel jadi bertambah pada malam hari akan turun ke tanah bersama-sama dengan Jenis industri yang menjadi sumber embun. pencemaran udara diantaranya adalah: Secara alamiah, udara mengandung unsur 1. Industri besi dan baja kimia seperti oksegen, nitrogen, hidrogen, 2. Industri semen karbon dioksida, dan beberapa jenis gas 3. Industri kendaraan bermotor lain. Penambahan unsur gas ke dalam 4. Industri pupuk udara kandungan 5. Industri aluminium alaminya akibat aktivitas manusia akan 6. Industri 7. Industri minyak yang melampaui menurunkan kualitas udara. 40 Peristiwa ini pembangkit tenaga listrik 39 Philip Kristanto, Ekologi Industri hlm. 173 40 41 Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. 174 hlm. 46 99 Acmad, Rakaesih, Kimia Lingkungan, 8. Industri kilang minyak pemanasan global (Global Warming). 9. Industri pertambangan.42 Dalam usahanya untuk meningkatkan Limbah industri tersebut, kualitas hidup, manusia berupaya akumulasinya di udara dipengaruhi oleh dengan segala daya untuk mengolah arah angin. Namun karena sumbernya dan memanfaatkan kekayaan alam. bersifat Namun, stasioner sekitarnya maka menerima lingkungan resiko dampak manusia hanya melihat sebelah mata terhadap lingkungan pencemaran yang paling tinggi. yang telah memberikan fasilitas alami kehidupan, tanpa memberi ruang untuk hidup selaras dengan alam. Penutup 1. Global Warming adalah indikasi atau tanda-tanda meningkatnya 2. Alam perlu dijadikan sebagai objek suhu kajian manusia yang permukaan bumi baik di atas daratan, mengantarkannya lautan ataupun kombinasi keduanya Yang Real (Allah SWT). Manusia secara (global). mempelajari dengan cara mengamati keadaan dengan panca indera, memikirkan menyeluruh Pemanasan ini membuat iklim dunia menjadi berubah dan tidak dengan menentu, imbasnya, penghuni bumi pengalaman semakin dan kepada merenungkan langsung ketika oleh berbagai bersentuhan dengan ayat-ayat Allah diantaranya, banjir, dengan intuisi. Kesemuanya akan kekeringan, badai, volume air laut menyatukan antara alam, manusia meningkat, serta berbagai penyakit dengan Allah sebagai penciptanya. yang timbul seperti kanker kulit dan Namun demam berdarah. Penyebab utama kecenderungan untuk mengingkari ciri pemanasan global adalah aktivitas khas primordialnya, dan menjadikan manusia seperti pembakaran bahan alam hanya sebagai objek perusakan. bakar batu bara sebagai pembagkit Global Warming adalah bentuk suatu tenaga listrik dan pembakaran minyak peringatan bagi manusia agar kembali bumi untuk keperluan transportasi. kepada kesadaran yang suci. Manusia Akibat dari proses pembakaran itu, yang menggunakan akal inteleknya karbon dioksida dan gas-gas lainnya untuk menyadari kekuasaan Allah terlepas ke atmosfer dan merusak SWT. bencana, lapisan terancam akal sampai akan ozon, dan terjadilah Referensi 42 lihat: Philip Kristanto, Ekologi Industri, hlm. 172-173 100 manusia memiliki MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015 Acmad Rakaesih, Kimia Lingkungan, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2004) Etty Indriati, Bumi Demam Dan Bergolak Akibat Krisis Spiritualitas Manusia dalam majalah BASIS, Edisi bulan Mei-Juni 2007, (Yogyakarta:Yayasan BP BASIS, 2007). Edy susanto, Pemanasan Global, dalam seminar “Peduli Lingkungan”, Kastrag, HMI Cabang Yogyakarta, tgl. 21 Desember 2007 Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?, (Jakarta: Penerbit Plus, 2007) Philip Kristanto, Ekologi (Surabaya: ANDI, 2004) Kristanto, Ekologi (Surabaya: ANDI, 2004) Industri, Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, (Yogyakarta: ANDI, 1995) Industri, Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga. Michael Hutagalung, Indonesia dan Global Warmin, (www.wikipedia.com), diakses pada tanggal 31 Februari 2008 Susanto Edy. 2007. Pemanasan Global. Dalam Seminar “Peduli Lingkungan”. Kastrag. HMI Cabang Yogyakarta. Fathurrahmi, Diktat Kuliah Kimia, Jurusan Kimia Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada yogyakarta, 2005 Hadari Philip Susanta Gatut dan Hari Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?. Jakarta: Plus. Nawawi, Hakekat Manusia Menurut Islam, (Surabaya: AlIkhlas, 1993) Hutangalung Michael. 2008. Indonesia dan Global Warming. www.kompas.com. 7 maret 2008. Pkl. 06.20. Seyyed Hossein Nasr, Menjelajah Dunia Modern, terj. Hasti Tarekat (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 40 Narwawi Hadari. 1993. Hakekat Manusia Menurut Islam. Surabaya: AlIkhlas. Sony Keraf, Etika Lingkungan, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002) Keraf Sony. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, (Jakarta: raja grafido persada, 2011) Chang William. 2003. Moral Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius. William Chang, Moral Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Kanisius, 2001) Indriati Etty. 2007. Bumi Demam dan Bergolak Akibat Krisis Spiritualitas Manusia Dalam Majalah Basis. Yogyakarta: Yayasan BP BASIS. Seyyed Hossein Nasr, Antara Tuhan, Manusia dan Alam (The Encounter Man and Nature), terj. Ali Noer Zaman, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003) Kristanto Philip. 2004. Ekologi Industri. Surabaya: ANDI. 101