PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, OPlNl AUDITOR DAN KOMPLEKSITAS OPERAS1 PERUSAHAANTERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN R Ait Novatiani Nadia Putri Asri email : [email protected] FakQltas Ekonomi Universitas Widyatama - Bandung ABSTRAK Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pernbuat keputusan. Ketepatan waktu (timeless) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang revelan. Ketepatan waktu dihitung melalui tanggal penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dalam ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan antara lain leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia selama periode 2010-2014 yang berjumlah 141 perusahaan. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non probability sampling dengan metode purposive samping, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 perusahaan manufaktur. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik pada taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.20.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Besar pengaruh leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yaitu sebesar 68.8%. Kata Kunci: Leverage, Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Kornpleksitas Operasi Perusahaan, dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan. A. PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangannya dunia perekonomian di lndonesia yang semakin pesat, kebutuhan akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan @@ES I R. Aii Novatiani dan Nadia Putri Asri berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005:35). Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu infomasi yang relevan. lnformasi yang relevan adalah informasi yang memiliki nilai prediktif (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan informasi juga harus tersedia kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil, yaitu memiliki ketepatanwaktu (Kieso, 2007:37). Selain itu untuk mencapai pengendalian yang baik, salah satunya adalah pelaporan kuangan (reporting) hams dilakukan tepat waktu, akurat, bemakna, dan ekonomis (Andayani, 2008:47). Dalam menyampaikan laporan keuangan, agar dapat bermanfaat maksimal maka laporan yang disampaikan haruslah tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Hal ini juga erat kaitanya dengan teori agensi (agency theory) menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu pemegang saham dengan pihak yang menerima wewenang (agent) yaitu manajer. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas decision making kepada agent, ha1 ini dapat pula dikatakan bahwa principal memberikan suatu kepercayaan kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Hubungan agensi adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dengan mendelegasikan kewenangan pembuatan keputusan kepada agent (Jensen dan Meckling, 1976). Dalam ha1 ini pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dengan pihak dalam, ha1 ini dikarenakan pemilik perusahaan dari pihak luar tidak mungkin terlibat dengan urusan bisnis sehari-hari. Oleh karena itu pemilik perusahaan dari pihak luar membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan yang tersedia dalam laporan keuangan. Pemilik perusahaan dari pihak luar sangat berkepentingan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, karena informasi yang tersedia dalam laporan keuangan akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan pada dasamya bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Hal ini juga didukung tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asril J d Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 20 16 perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonorni (IN, 2009). Keputusan Direksi BE1 Kep-306lBEJ107-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Infmasi dan Peraturan Bapeparn No.X.K.2, serta Keputusan Ketua Bapepam No.80lPM11996 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, tampaknya belum dipatuhi oleh S ~ U Nemiten ~ yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Harian Kontan edisi kamis 7 April 2011 ha1 5 berjudul "Puluhan Emiten Belum Setor Laporan", bahwa 10% emiten dari total 424 emiten belum menyerahkan laporan keuangan tahunannya pada tahun 2010. 'Untuk tahun 2011, persentasenya membengkak. Menurut penelitian redaksi Majalah Akuntan lndonesia tingkat keterlambatan emiten untuk tahun 2011 mencapai 15% atau total dari 443 perusahaan, ada sekiar 69 perusahaan terindikasi belum menyetor laporan keuangan kepada BE1 atau BAPEPAM & LK per posisi April 2012. Angka tersebut menunjukan kesadaran perusahaan terbuka untuk mematuhi kewajiban pelaporan atau publikasi kinerja keuangan mereka kepada masyarakat masih cenderung mengecewakan. Selain itu berdasarkan informasi yang dikutip dari Harian Kontan Mobile edisi senin, April 2014 mengenai sanksi bursa yang berjudul "Ini dia 49 emiten yang kena sanki BEI". Dalam harian tersebut disebutkan bahwa akibat mangkir dari kewajibannya dalam menyerahkan laporan keuangan tahunan audit 2013, Bursa Efek lndonesia (BEI) menjatuhkan sanksi kepada sejumlah emiten. Sanksi yang diberikan merupakan sanksi tertulis I. Hal ini lantaran, beberapa perusahaan tercatat melebihi batas waMu toleransi penyampaian laporan keuangan. lnforrnasi saja, laporan keuangan audit 2013 hams sudah disampaikan paling lambat 31 Maret 2014. Bila, emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir seharusnya, maka BE1 akan menjatuhkan sanksi tertulis I. Bila pada hari kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan, maka sanksi tertulis II akan melayang. Sanksi ini disertai dengan denda sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya, jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90, perseroan rnasih bandel, maka bursa akan kenakan peringatan tertulis Ill plus denda Rp 150 juta. Otoritas BE1 telah mengenakan peringatan tertulis I kepada 49 emiten yang dinyatakan terlambat menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2013. Berdasarkan'ifenomena-fenomenadi atas menunjukan masih banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia yang telat dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada Bapepam. Ketepatan waktu pelaporan keuangan telah diatur dalarn Undang-undang (UU) No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidental lainnya kepada Bapepam. Dimana hat tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan i n f m s i bagi masyarakat, tapi juga diperiukan oleh investor (pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor Vlll.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38lPMl2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan I R. Aii Novatiani dan Nadii Putri Asri Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80IPMI1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36lPMl2003 yang kemudian diperbarui tahun 2011 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-346lBU2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X K 2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan hams disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Selain itu pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP134lBU2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam ha1 penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka ha1 tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Toding dan Wirakusuma (2013) yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di BEl. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan leverage, profitabilitas, reputasi kantor akuntan publik, kepemilikan manajerial dan komite audit tidak berpengaruh terhadap ketepatanwaktu penyampaian laporan keuangan. Owusu-Ansah (2000) yang melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing, item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji ulang pengaruh leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan terutama untuk faktor-fakor yang memiliki hasil yang tidak signifikan terhadap ketepatan waktu R. Aii Novatiani dan Nadia Putri Asri I @ ~ E G , 4 Jurnal Alcuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 2016 penyampaian laporan keuangan, selain itu dengan menambahkan beberapa variabel yang masih jarang diteliti dan erat kaitanya terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas serta perbedaan hasil dari beberapa penelitian-penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Adapun dalam penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitian adalah : 1. Apakah leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi phsahaan secara parsial berpengaruh signifikan tethadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 2. Apakah leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. B. BAHAN RUJUKAN 2.1 Rasio Leverage Menurut Kasmir (2010:151) pengertian rasio leverage adalah sebagai berikut : "Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva p e w h a a n dibiayai dengan utang." Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan debt to equity ratio (DER). Menurut Rusdin (2008:142) debt to equity rafio dirumuskan sebagai berikut : Debtto Epr&yRatrc = Total LtatiEiiy x 100% Tota 1 Zquit:u 2.2 Ukuran Perusahaan Menurut Brigham dan Houston (2001:117) mendefinisikan ukuran perusahaan yaitu sebagai berikut : "Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun kemudian." Dibawah ini adalah perhitungan ukwan perusahaan yang dapat dirumuskan yaitu sebagai beniut : Ukuran Perusahaan = Ln (Total Asset) 2.3 Opini Auditor Opini audit menurut kamus standar akuntansi adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan(Ardiyos, 2007:21). Dibawah ini pengukuran untuk opini auditor dapat dikategorikan yaitu sebagai berikut : I I R. Aii Novatianidan Nadia Putri Asri 1. Perusahaan yang mendapat opini auditor Unqualified Opinion diberi kode (1) 2. Perusahaan yang mendapat opini auditor selain Unqualified Opinion diberi kode (0) 2.4 KompleksitasOperasi Perwahaan Tingkat kompleksitas operasi sebuah pe~sahaanyang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk danpasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan proses audit. Sehingga ha1 tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik (Owusu-Ansah, 2000). Dibawah ini pengukuran untuk opini auditor dapat dikategorikan yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan (cabang) diberi kode (1) 2. Perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan (cabang) diberi kode (0) 2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Ketepatan waktu (timeliness) menrpakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu inforrnasi yang relevan. lnforrnasi yang relevan adalah informasi yang memiliki nilai prediktii (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan informasi juga haws tersedia kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil, yaitu memiliki ketepatan waktu (Kiesoet a/,2010:36). Dibawah ini pengukuran untuk ketepatan waktu dapat dikategorikan yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan kurang dari (90 hati) atau sebelum tanggal 31 maret (tepat waktu) diberi kode (1) 2. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan lebih dari (90 hari) atau setelah tanggal 31 maret (tidak tepat waktu) diberi kode (0) C. METODOLOGI PENELlTlAN Metode penelitian yang dilakukan d=lam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. 3.1. Operasionalisasi Variabel. metode Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variable yaitu : a. Variabel bebas, yaitu :. Variabel lndependen dalam penelitian ini adalah Leverage (XI), ukuran reusahaan (Xz), Opini Auditor (X3) dan kompleksitasoperasi perusahaan (X4) b. Variabel terikat yaitu : Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waqktu ( Y). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian R. Ait Novatianidan Nadia PutriAsri( @K%E~ Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014 yang berjumlah 141 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabildy sampling yang digunakan yaitu purposive sampling sebanyak 73 orang. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder, dengan cara studi kepustakaan (library research) dan dokumentasi 3.5 Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis secara parsial b. Pengujian hipotesis secara simultan 3.6 Penetapan Tingkat Signifikansi (a) Taraf nyata signifikan penelitian (signzcant level) yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Taraf nyata signifikan penelitian 0,05 artinya adalah kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan sebesar 5%. D. PEMBAHASAN IANALISIS 4,1 Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi untuk variabel leverege sebesar 0,005 di bawah taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel leverage adalah sebesar 8,020 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa Hal diidak, artinya leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Toding dan Wirakusuma (2013), Yusralaini dkk (2010), Owusu-Ansah (2000), Saleh (2003) Hilmi dan Ali (2008) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil penelitian ini didukung oleh hasil landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa leverage menggambarkan utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh penrsahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar (kreditor) dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan dengan modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang (Harahap, 20093%). @m*m I R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asri Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 20 16 ",* " F - .-..* Sejauh mana struktur keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan debt to equity ratio dalam beberapa studi ketepatan waktu untuk memeriksa adanya hubungan antara rasio leverage dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Karim dan Ahmed, 2005). Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman pihak luar untuk membiayai aktivanya. Tingginya rasio leverage mencerrninkan tingginya risiko keuangan suatu perusahaan. Risiko keuangan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan (Hilmi dan Ali, 2008). Di dalam penelitian yang didasarkan pada rasio keuangan dalam mengantisipasi kesulitan keuangan akan ber~antung pada asumsi untuk menyarankan agar laporan keuangan akan diperoleh tepat waktu, hasilnya menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial disfres) maka akan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya (Doganet al, 2007). Jadi semakin tinggi leverage, maka semakin rendah kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. 4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,000 di bawah taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 15,022 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil sebesar 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa HO2 ditolak, artinya ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Yusralaini dkk (2010), Saleh (2003), Owusu dan Leventis (2006), Hilmi dan Ali (2008) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Toding dan Wirakusuma (2013), Owusu-Ansah (2000) menunjukan hasil penelitiannya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan rnenggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva. Jadi ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan (Sujianto, 2001). Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008). Ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran (proksi) yang digunakan untuk variabel ukuran perusahaan ini adalah dengan total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih R. Aa Novatiani dan Nadia Putri Asri I @KSEB Jurnal Akmtansi Bisnis dan Ekonami %I - Volume 2 No. 1, Maret 20 16 besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan penrsahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalin intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka ha1 ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik (Owusu-Ansah, 2000). Jadi semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. 4.3 Pengaruh Opini Auditor Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan h a d pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi untuk variabel opini a u d i sebesar 0,048 di bawah taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkanjika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel opini auditor adalah sebesar 3,926 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil sebesar 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa HO3ditolak, artinya opini auditor berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya seperti pendian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa opini auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil penelitian ini didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa opini audit menurut kamus standar akuntansi adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan (Ardiyos, 2007:21). Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2008) juga menyatakan bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan berhubungan positif dengan opini audit yang diberikan oleh auditor dan perusahaan yang tidak menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Penelitian tersebut menunjukan bahwa perusahaan akan cenderung ,tepat waktu apabila mendapat opini unqualified opinion dan perusahaan cenderung akan tidak tepat waktu apabila mendapat opini selain unqualified opinion. Diantara perusahan-penrsahaan keuangan yang mendapat qualified opinion akan mengalami audif delay lebih besar. Audit delay merupakan bentuk keterlambatan dalam pmyampaian laporan audit, ha1 itu disebabkan oleh lamanya proses audit ataupun oleh pihak manajemen yang meminta penjelasan kepada auditor ketika laporan keuangan mereka yang telah diaudit mendapat opini selain unqualified (Ashtonet a/, 1987). Hal ini akan mempengaruhi juga terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Karena laporan keuangan siap untuk dirilis apabila auditor sudah menyelesaikan pekerjaanya dalam proses audit dan menandatangani laporan keuangan yang sudah diaudit, serta memberikan opini atas laporan keuangan yang telah diaudit (Septiani, 2005). Semakin baik opini auditor, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. @KZEG I R. Ait Novatiani dan Nadia Pubi Asri Juntlal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 20 16 4.4 Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi untuk variabel kompleksitas operasi perusahaan sebesar 0,011 di bawah taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel kompleksitas operasi perusahaan adalah sebesar 6,528 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil sebesar 3,841. Jadi dapat. disimpulkan bahwa HO4 ditolak, artinya kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyarnpaian laporan keuangan. Hasil penelitian didukung oleh hasil penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Owusu-Ansah (2000) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa kornpleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap audit reporfing lead time. Hasil penelitian ini juga didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya bahwa tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan proses audit. Sehingga ha1 tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyarnpaian laporan keuangan perusahaan kepada publik (Owusu-Ansah, 2000). Tingkat kompleksitas kegiatan perusahaan adalah salah satu unsurunsur yang dapat mempengaruhi waktu. Kompleksitas rnerupakan kegiatan perusahaan yang tergantung pada daerah dan bidang di mana perusahaan menunjukkan aktivitas dan diversifikasi jalur produk dan kapitalisasi pasar, akibatnya sangat penting dalam proses audit yang lama. Sebagai hasil dari studi ini dipastikan adanya hubungan paralel antara intensitas aktivitas dengan keterlambatan dalam audit (Doganet a/, 2007). Hubungan positif yang signifikan antara kompleksitas operasional perusahaan dan audit delay yang mempengaruhi juga terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Ashton et a/, 1987). Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki banyak anak cabang akan mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan dalarn menyampaikan laporan keuangan kepada publik. Sernakin besar kompleksitas operasi perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan terlambat dalarn menyampaikan laporan keuangan. 4.5 Pembahasan Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan hasil pengujian secara simultan didapat nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari taraf nyata signifikansi penelitian 0,05. Sedangkan dari nilai Chi-~quare~i~,,, sebesar 88.718 lebih besar dari Chi-Sq~are&,,~ pada tingkat signifikan 5% derajat bebas = 4 diperoleh ~ h i - ~ ~ u a r e=X9,488. i,~~ Jadi dapat disimpulkan bahwa kto5ditolak, artinya secara simultan atau bersarnaR. Ait Novatiani dan Nadia Ptrtri Asril @vrgm i3 ..-- J m a l Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 2016 sama variable-variabel leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Besar pengaruh secara simultan variabel independen yang terdiri dari leverage, ukuran perusahaan, opini auditor dan kompleksitas operasi perusahaan dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar 68,8%, sedangkan sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model penelitian seperti likuiditas, profitabilitas, umur perusahaan, dan lain-lain. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis regresi logistik dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan penrsahaan. 2. Leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 20 16 DAFTAR PUSTAKA Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal Edisi 1. Yogyakarta. Ashton, Robert H, John J Willingham and Robert K. Elliott. 1987. Research Reports : An Empirical Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research Vol. 25 No. 2 . BAPEPAM. 2006. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134lBU2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik . 2011., Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-346lBU2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. . Peraturan No.X.K.2 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. . Peraturan No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampian Laporan Keuangan Berkal Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta : Salemba Empat Dogan, Mustafa, Ender Coskun and Orhan Celik. 2007. Is Timing of Financial Reporting Related to Firm Performance? An Examination on Ise Listed Companies. International Research Journal of Finance and Economics. Issue 12. Euro Journals Publishing, Inc. Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. The Timeliness of the Australian Annual Report. Journal of Accounting Research. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM SPSS19. Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Yogyakarta : YKPN. Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. . 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi XI lkatan ~kuntansiIndonesia. lkatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Jensen, M.C. and Meckling, W.H.l976.'Theory of Firm Managerial Behaviour Agency Cost & Ownership Structure".Journal of Financial Ewnomics.3. Karim, A.K.M Waresul and Ahmed, Jamal Uddin. 2005. Does Regulatory Change Improve Financial Reporting Timeliness? Evidence from Bangladesh Listed Companies. Working Paper Series, Working Paper No.30. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers. . 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. 1 R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asri I Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No. 1, Maret 2016 Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306lBEJ107-2004 Tentang BE1 No. 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Kieso, Donald E. 2007. lntermediate Accounting. 12nd (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga. Kieso, D. E., Weygandt, J. J., dan Warfield, T. D. 2010. lntermediate Accounting : IFRS Edition Volume 1. USA: John Wiley & Sons. . 2011. Akuntansi Intermediate. Edisi Kedua Belas. Jakarta : Erlangga. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyadi. 2002. ~uditing.Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Munawir, S. 2012. Analisis lnformasi Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya llmiah. Jakarta: Penerbit Genesis. Owusu-Ansah, Stephen. 2000. "Timelinessof Corporate Finacial reporting in Emerging Capital Market: Empirid Evidence from the Zimbabwe Stock Exchange". Journal Accountingand Business Research. Owusu-Ansah, Stephen and Stergios Leventis. 2006. Timeliness of Corporate Annual Financial Reporting in Greece. International Journey of European Accounting Review. Peraturan Menteri Perdagangan Republik lndonesia Nomor : 46MDAG/PER/9/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36lM-DAGIPER19/2007 Tentang Penerbitan Surat lzin Usaha Perdagangan. Rusdin. 2008. Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung : Alfabeta. Saleh, Rahmat. 2003. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII lkatan Akutan Indonesia. Sawono, Jonathan. 2013. Statistika Multivariat ; Aplikasi Untuk Riset Skripsi. Yogyakarta : CV Andi Offset. Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Grarnedia Pustaka Utama. Septiani, Aditya. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Pasar Modal Yang Sedang Berkembang : Perspektif Teori Pengungkapan. Tesis Program Pasca Sajana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang. Sienly, Veronica Wijaya M dan Bram Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jumal llmiah Akuntansi,7(1), 71-84. Stice, Earl K, James D. Stice and K. Fred. Skousen. 2007. Akuntansi Keuangan. Buku satu. Edisi 16. CPA : Penerbit Salemba Empat. Sudirham, Sudaryatno. 2011. Studi Mandiri Fungsi dan Grafik. Bandung : Darpublic. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta. . 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta. Sujianto. 2001. Dasar-Dasar Management Keuangan. Yogyakarta: BPFE Jurnal Aknntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 2 No.1, Maret 20 16 I --"" .. Sukrisno, Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jilid 1, Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat. Sulistiyo, Wahyu A.N. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Sajana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta : Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII. Suwito dan Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh ~arakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA Vlll Solo. September. Toding, Merlina dan Wirakusuma. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan. E-Jumal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013) hal: 318-333. Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Peraturan Pasar Modal. Yusralaini, Restu Agusti, dan Lhia Dara Raesya. 2010. Analisis Faktor-FaMor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BE1 (20052007). Jurnal Ekonomi Volume 18, Nomor 2 Juni 2010. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. WEBSITE http://nooaIe.co.id http://idx.co.id htt~://pustakaskri~si.com http:/lwikiwedia.com R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asri I @vame