ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP IV. 1 Kesimpulan Pertumbuhan radio komunitas di Banyuwangi mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah radio komunitas yang mencapai 280 radio. Dengan jumlah sebanyak itu, tidak semua memiliki program yang baik sebagai sebuah radio komunitas. Sebagian besar radio komunitas menjadikan program karaoke lagu kendang-kempul sebagai program utama. Program yang monoton juga dibarengi dengan pemberdayaan komunitas yang kurang baik. Tentu saja ini berdampak pada kemampuan radio komunitas dalam bertahan. Pada penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa Radio Komunitas Citra FM sebagai objek penelitian merupakan salah satu radio komunitas yang memiliki program acara dan pemberdayaan komunitas yang cukup baik. Sebagai radio komunitas budaya, Citra FM memiliki program-program yang mendukung pelestarian budaya, khususnya Banyuwangi. Radio Komunitas Citra FM memiliki program Gending Using setiap hari pukul 10.00 – 13.00 WIB yang khusus memutarkan lagu kendang-kempul. Dengan program acara Gending Using, Rakom Citra FM dianggap ikut andil dalam mendukung eksistensi musik kendang-kempul. Dalam program tersebut, pendengar diperbolehkan berinteraksi dengan mengirim salam melalui hotline yang telah disediakan, request lagu kesayangan, hingga datang ke studio untuk sekedar bertegur sapa. IV-1 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Dukungan terhadap eksistensi musik kendang-kempul tidak hanya dilakukan Rakom Citra FM melalui program acara Gending Using. Memiliki anggota komunitas yang sebagian besar adalah pemerhati dan penikmat musik kendang-kempul, Rakom Citra FM memiliki program Anjang Sana yang telah berlangsung sejak tahun 2001. Dalam program tersebut, anggota komunitas berkumpul sekali dalam dua minggu. Pertemuan dilakukan bergantian di rumah masing-masing anggota. Program Anjang Sana memiliki agenda utama silaturahmi dan karaoke musik kendang-kempul. Selain itu, dalam tiap pertemuan, anggota komunitas saling berbagi informasi mengenai perkembangan musik kendang-kempul. Mereka juga bertukar VCD/DVD musik kendang-kempul untuk kemudian saling diperbincangkan. Secara insidentiil, pengurus komunitas Rakom Citra FM mengadakan pertunjukan musik kendang-kempul. Mereka dengan iuran anggota mengundang orkes musik kendang-kempul sebagai bentuk apresiasi terhadap musik kendang-kempul itu sendiri maupun memenuhi kegemaran mereka sebagai pemerhati dan penikmat musik kendang-kempul. Selain itu, mereka juga turut menyediakan hiburan bagi masyarakat dan tentunya hal ini membantu menjaga eksistensi musik kendang-kempul karena mempertemukan dengan masyarakat umum. Rakom Citra FM juga memiliki program Jumpa Fans. Program tersebut dilaksanakan ketika salah satu dari anggota komunitas memiliki hajat pernikahan ataupun khitanan. Dalam Jumpa Fans, Rakom Citra FM tidak hanya mengundang anggota komunitas, melainkan seluruh fans IV-2 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Rakom Citra FM maupun mantan anggota komunitas. Acara dalam program Jumpa Fans adalah karaoke musik kendang-kempul dan silaturahmi. Pengurus juga mengundang penyanyi kendang-kempul sebagai bintang tamu. Berbagai program pemberdayaan komunitas tersebut merupakan faktor kunci yang menjadikan Rakom Citra FM tetap bertahan hingga kini. Meskipun harus diakui intensitas pemberdayaan kian menurun dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan jumlah anggota komunitas yang terus menurun. Peneliti menemukan fakta bahwa keberadaan dan partisipasi aktif anggota komunitas menentukan eksistensi komunitas itu sendiri. Tentunya pada tahapan lebih jauh, menentukan eksistensi musik kendang-kempul di dalamnya. Beberapa hal yang menyebabkan penurunan jumlah komunitas adalah banyaknya radio baru yang muncul. Kembali pada permasalahan banyaknya radio komunitas di Banyuwangi membuat beberapa anggota komunitas Rakom Citra FM beralih keanggotaan. Sebagian mendirikan radio komunitas baru dan sebagian lainnya ikut menjadi anggota komunitas radio lain. Selain itu adalah soal usia dari anggota komunitas. Sebagian besar anggota komunitas Rakom Citra FM berusia diatas 40 tahun. Dengan usia tersebut, setelah 17 tahun Rakom Citra FM mengudara, beberapa memutuskan berhenti aktif menjadi komunitas karena faktor usia yang tidak muda lagi. Namun, dari beberapa yang masih bertahan memutuskan untuk tetap mengelola Rakom Citra FM. Meski diakui kini banyak permasalah yang IV-3 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA harus dihadapi. Permasalahan tersebut antara lain benturan dengan radio komunitas lain, gesekan dengan radio swasta, hingga penegakan aturan dari Pemerintah yang setengah hati. Rakom Citra FM menyiasati berbagai permasalah tersebut dengan lebih aktif berjejaring dengan radio komunitas lain yang telah berizin. Keberadaan Jaringan Radio Komunitas Blambangan Banyuwangi (JRKBB) menjadi jawaban atas penurunan partisipasi anggota komunitas. Kini, pengertian komunitas tidak lagi terbatas pada masing-masing radio komunitas tetapi berkembang menjadi lebih besar kepada jaringan radio komunitas. JRKBB tumbuh menjadi komunitas baru yang berisi radio-radio komunits di Banyuwangi yang telah berizin. Melalui JRKBB, radio komunitas aktif melakukan advokasi, edukasi, hingga apresiasi terhadap agenda-agenda komunitas. Keberadaan JRKBB juga membuat posisi tawar terhadap Pemerintah menjadi besar. Kebijakan mengenai penanganan radio komunitas di Banyuwangi banyak didiskusika terlebih dahulu dengan pengurus dan anggota JRKBB. Beberapa anggota JRKBB bahkan dengan sadar mengakali peraturan Pemerintah sebagai bentuk perlawanan akan tidak tegasnya tindakan yang diambil oleh pemangku kebijakan tersebut. Tindakan seperti modifikasi frekuensi, pengambilan spot iklan, hingga usaha-usaha sampingan dilakukan sebagai upaya untuk menghidupi radio komunitas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rakom Citra FM dengan pemberdayaan komunitas yang dilakukan ikut andil dalam eksistensi musik kendang-kempul. Meski harus diakui bahwa intensitas IV-4 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA pemberdayaan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut kemudian diatasi dengan membentuk komunitas yang lebih besar, yakni berjejaring dengan radio komunitas lain. Pada akhirnya, jaringan menjadi komunitas baru dalam usaha mempertahankan keberadaan radio komunitas maupun musik kendang-kempul. IV.2 Saran Penelitian ini terbatas pada rumusan masalah dan objek penelitian yang ditentukan oleh peneliti. Keterbatasan tersebut membuat peneliti tidak dapat mengakomodir semua data yang ditemukan di lapangan untuk dikaji lebih dalam. Peneliti memfokuskan kepada keberadaan radio komunitas terkait dengan adanya musik kendang-kempul dan komunitas yang berada di dalamnya. Untuk penelitian berikutnya, peneliti menyarankan untuk mendalami konflik yang terjadi antara radio komunitas dengan radio karaoke yang menggunakan nama dan bentuk perizinan sebagai radio komunitas. Selain itu, penggunaan frekuensi juga menarik untuk dikaji lebih dalam. Bagaimana semenjak dibentuknya UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, alokasi frekuensi untuk lembaga penyiaran komunitas sangat sedikit dan sangat dekat dengan frekuensi penerbangan. Peneliti juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar lebih mendalami posisi radio komunitas diantara radio swasta. Hingga penelitian ini selesai dilakukan, konflik antara radio komunitas dengan IV-5 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA radio swasta mulai timbul. Selain karena frekuensi juga saling mencari pendengar. Karena sebagian besar pendengar daro radio komunitas adalah pendengar radio swasta sebelumnya. IV-6 SKRIPSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ... RENDY DIAWANGSA