UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH POLA AKTIVITAS PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI JARINGAN JALAN DI KAWASAN KAUMAN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana ALHAMIDA WAHYU WIJIASTUTI L2D 008 088 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG JUNI 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH POLA AKTIVITAS PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI JARINGAN JALAN DI KAWASAN KAUMAN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana ALHAMIDA WAHYU WIJIASTUTI L2D 008 088 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG JUNI 2012 ABSTRAK Semarang sebagai salah satu kota penting di pantai utara Jawa sebagai tempat pertemuan beberapa budaya. Kauman merupakan salah satu kawasan di pusat kota yang digerakkan oleh aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan di Kota Semarang. Adanya aktivitas perdagangan di Pasar Johar membawa pengaruh terhadap besarnya bangkitan aktivitas penduduk Kawasan Kauman. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan fungsi jaringan jalan yang pada awalnya sebagai jalur pergerakan berubah menjadi tempat berbagai bermacam aktivitas penduduk seperti aktivitas jual-beli. Kepadatannya yang tinggi membuat jaringan jalan juga difungsikan sebagai lahan parkir kendaraan baik kendaraan pribadi maupun angkutan kota yang menunggu penumpang. Kurangnya lahan untuk aktivitas berkumpul bersama atau perayaan agama masyarakat Kauman yang mayoritas muslim lebih banyak memanfaatkan jalan untuk melakukan aktivitas tersebut. Selain itu, jaringan jalan di Kauman juga difungsikan sebagai area bongkar muat barang pertokoan yang ada di sepanjang jalan Kauman sehingga menyebabkan kemacetan. Masing-masing aktivitas tersebut memiliki waktu yang berbeda-beda apakah rutin atau tertentu yang juga ikut mempengaruhi perubahan fungsi jaringan jalan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh pola aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jaringan jalan di Kawasan Kauman. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode analisis deskriptif yang menggunakan alat analisis berupa distribusi frekuensi berdasarkan hasil survey primer (kuesioner dan wawancara) dan survey sekunder berupa kajian dokumen . Tahap analisis penellitian ini dimulai dari menganalisis perubahan fungsi jaringan jalan Kawasan Kauman dan menganalisis pemanfaatan jalan untuk kegiatan sosial budaya Kawasan Kauman. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis pola aktivitas masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman. Selanjutnya menganalisis pengaruh pola aktivitas terhadap perubahan fungsi jaringan jalan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa aktivitas penduduk mempengaruhi perubahan fungsi jaringan jalan dikarenakan keterbatasan lahan yang difungsikan untuk masyarakat beraktivitas sehingga jalan digunakan untuk aktivitas rutin maupun aktivitas tertentu yang sudah menjadi tradisi masyarakat Kauman. Hasil penelitian menunjukan bahwa jalan di Kawasan Kauman menjadi ruang publik yang digunakan masyarakat untuk mengapresiasikan budaya, perayaan keagamaan dan sebagai tempat berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar. Aktivitas yang terjadi di jaringan jalan Kawasan Kauman memberikan dampak positif bagi kondisi sosial dimana rasa kekerabatan, tenggang rasa dan saling menghargai antar warga sehingga tidak muncul konflik sosial. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada pemerintah adalah perlu adanya kontrol pemerintah mengenai perkembangan kawasan Kauman yang saat ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Hal ini berkaitan dengan ijin usaha dan jenis usaha yang akan dijalankan. Pemerintah perlu mengembalikan fungsi ruang publik pada jalan dan memyediakan ruang publik untuk melakukan kegiatan bersama tanpa menganggu ruang privat masing-masing masyarakat di Kauman. Kata Kunci: Aktivitas Penduduk, Perubahan Fungsi Jaringan Jalan, Kawasan Kauman KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan di Kawasan Kauman Kota Semarang” dapat terselesaikan. Penyusun ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ing. Asnawi Manaf, ST selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. 2. Ibu Ir. Rina Kurniati, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir atas kesabarannya dan masukannya dalam memberikan bimbingan selama penyusunan proposal. 3. Ibu Dra. Bitta Pigawati, MT selaku dosen penguji Tugas Akhir atas masukan yang diberikan. 4. Ibu Anita Ratnasari, ST, MT selaku dosen penguji II Tugas Akhir atas masukan yang diberikan. 5. Seluruh dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang telah memberikan seluruh ilmunya dan suntikan motivasi selama menempuh perkuliahan. 6. Ibu, Bapak, Adik serta Keluarga Besar yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi serta materiil. 7. Adik-adikku di Panti Asuhan Sahal Suhail yang selalu memberikan dukungan serta doa. 8. Angga Widyatmoko yang selalu memberikan bantuan, doa dan semangat. 9. Teman-teman terbaik Planologi Undip Angkatan 2008 khususnya Reguler 2 baik kelas A dan B yang telah berbaik hati mentransfer ilmu serta berbagi canda serta teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas dukungan dan doanya. 10. Teman-teman sesama penelitian ruang publik maupun ruang privat Kauman maupun Pecinan yang telah saling membantu. 11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam kelancaran penyelesaian Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Semarang, Juni 2012 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... SURAT PERNYATAAN ............................................................................................................ ABSTRAK ................................................................................................................................... KATA PENGANTAR................................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................................... DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3 1.3 Tujuan dan Sasaran .......................................................................................................... 4 1.3.1 Tujuan .................................................................................................................... 4 1.3.2 Sasaran .................................................................................................................. 5 1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................... 5 1.4.1 Ruang Lingkup Materi .......................................................................................... 5 1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah ....................................................................................... 5 1.5 Manfaat penelitian ........................................................................................................... 7 1.6 Keaslian Penelitian .......................................................................................................... 7 1.7 Kerangka Pikir ................................................................................................................ 8 1.8 Metode Penelitian ............................................................................................................ 10 1.8.1 Data Penelitian ...................................................................................................... 10 1.8.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 11 1.8.2.1 Survei Data Primer ................................................................................. 11 1.8.2.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ..................................................... 13 1.8.3 Teknik Sampling ................................................................................................... 13 1.8.3.1 Populasi ................................................................................................. 13 1.8.3.2 Ukuran Sampel ....................................................................................... 14 1.8.4 Tahapan Pengolahan Data ..................................................................................... 15 1.8.4.1 Verifikasi Data ....................................................................................... 15 1.8.5 Alat Analisis dan Tahap Analisis .......................................................................... 16 1.8.5.1 Alat Analisis .......................................................................................... 16 1.8.5.2 Tahap Analisis ........................................................................................ 16 1.8.5.5 Kerangka Analisis ................................................................................... 18 1.9 Sistematika Penelitian ..................................................................................................... 19 BAB II LITERATUR POLA AKTIVITAS DAN JARINGAN JALAN 2.1 Tinjauan Pola Aktivitas ................................................................................................... 20 2.1.1 Sistem Aktivitas .................................................................................................... 20 2.1.2 Interaksi Sosial ...................................................................................................... 21 2.1.2.1 Bentuk Interaksi Sosial .......................................................................... 21 2.1.2.2 Sifat Interaksi Sosial .............................................................................. 22 2.2 Tinjauan Jaringan Jalan ................................................................................................... 22 2.2.1 Pengertian Jaringan Jalan ...................................................................................... 22 2.2.2 Jalan Sebagai Ruang Publik .................................................................................. 22 2.2.3 Ruang Publik Sebagai Wadah Interaksi Sosial ...................................................... 25 2.2.4 Klasifikasi Ruang Jalan ......................................................................................... 25 2.2.5 Fungsi Jalan .......................................................................................................... 27 2.3 Tinjauan Kampung Kota ................................................................................................. 28 2.3.1 Pengertian Kampung Kota .................................................................................... 28 2.3.2 Sejarah terbentuknya Kampung ............................................................................ 28 2.3.3 Jalan Dalam Lingkungan Permukiman Kampung ................................................. 29 2.3.4 Pola Jaringan Jalan Permukiman ........................................................................... 30 2.3.4 Pengaruh Perubahan Ruang .................................................................................. 31 2.4 Penentuan Variabel ......................................................................................................... 32 2.5 Sintesa Literatur .............................................................................................................. 35 BAB III GAMBARAN UMUM KAUMAN SEMARANG 3.1 Karakteristik Kauman Semarang .................................................................................... 36 3.1.1 Wilayah kauman Kecamatan Semarang Tengah ................................................... 36 3.1.2 Sejarah Perkembangan Kampung Kauman ............................................................ 38 3.1.3 Pola Perkampungan Kauman ................................................................................ 39 3.2 Kondisi Fisik Kauman ..................................................................................................... 40 3.2.1 Tata Guna Lahan Kauman ..................................................................................... 40 3.2.2 Pemanfaatan Bangunan ......................................................................................... 42 3.2.3 Kondisi Permukiman ............................................................................................. 45 3.2.4 Pola Jalan .............................................................................................................. 46 3.2.5 Pola Pemanfaatan Parkir ....................................................................................... 48 3.3 Aspek Non Fisik Kauman ............................................................................................... 49 3.3.1 Aspek Ekonomi ..................................................................................................... 49 3.3.2 Aspek Sosial ......................................................................................................... 51 3.3.3 Karakteristik Penduduk Kauman ........................................................................... 51 3.3.3.1 Karakteristik Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................. 51 3.3.3.2 Karakteristik Penduduk Menurut Pendidikan ......................................... 52 3.3.3.3 Karakteristik Penduduk Berdasarkan Agama .......................................... 52 3.3.3.4 Karakteristik Penduduk Berdasarkan Lama Tinggal ............................... 53 3.3.3.5 Adat Istiadat dan Kegiatan Masyarakat Kauman ................................... 54 3.4 Identifikasi Aktivitas Masyarakat di Jalan Kauman ........................................................ 54 BAB IV ANALISIS AKTIVITAS PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI JARINGAN JALAN DI KAWASAN KAUMAN 4.1 Analisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman ......................................... 61 4.1.1 Pola Jaringan Jalan ................................................................................................ 61 4.1.1 Kondisi Jaringan Jalan .......................................................................................... 62 4.1.1 Fungsi Jaringan Jalan ............................................................................................ 64 4.2 Analisis Pemanfaatan Jalan Untuk Kegiatan Sosial Budaya Penduduk Kawasan Kauman .......................................................................................................................... 67 4.2.1 Interaksi Sosial ...................................................................................................... 68 4.3 Analisis Pola Aktivitas Masyarakat Pada Jalan Kawasan Kauman ................................. 70 4.3.1 Jenis Aktivitas Masyarakat .................................................................................... 70 4.3.2 Waktu Kegiatan .................................................................................................... 73 4.3 Analisis Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kauman ................................................................................................................... 78 4.4.1 Pengaruh Terhadap Fungsi Utama jalan ................................................................ 78 4.4.2 Pengaruh Terhadap Aktivitas Sosial Budaya Penduduk Kawasan Kauman .......... 82 4.4 Temuan Studi .................................................................................................................. 88 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 89 5.2 Rekomendasi ................................................................................................................... 90 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Penelitian yang telah dilakukan di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota .... 7 Tabel I.2 Tabel Kebutuhan Data Penelitian ..................................................................... 10 Tabel I.3 Kriteria Narasumber ......................................................................................... 14 Tabel II.1 Fungsi Jalan ..................................................................................................... 27 Tabel II.2 Variabel Penelitian ........................................................................................... 33 Tabel II.3 Sintesa Literatur ............................................................................................... 35 Tabel III.1 Kepadatan Rumah Tahun 2009 ........................................................................ 43 Tabel III.2 Penetapan Fungsi Jalan Di Kauman ................................................................. 44 Tabel III.3 Jumlah Sarana Perekonomian Tahun 2009 ...................................................... 49 Tabel III.4 Aktivitas Penduduk Di Jalan Kauman .............................................................. 57 Tabel III.5 Potongan Penampang Jalan Di Kawasan Kauman ........................................... 60 Tabel IV.1 Karakteristik Fisik Jaringan Jalan Kawasan Kauman ....................................... 67 Tabel IV.2 Bentuk Interaksi Sosial Berdasarkan Sifat Interaksi Sosialnya ........................ 69 Tabel IV.3 Jenis Aktivitas Masyarakat Di Jalan Kauman .................................................. 70 Tabel IV.4 Analisis Kondisi Pergerakan Jalan Kauman ..................................................... 80 Tabel IV.5 Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jalan di Kawasan Kauman ........................................................................................................... 81 Tabel IV.6 Dampak Positif dan Negatif Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Di Kawasan Kauman ................................... 84 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi Ruas Jalan Kauman .............................................................................. 6 Gambar 1.2 Kerangka Pikir ................................................................................................. 9 Gambar 1.3 Kerangka Analisis ............................................................................................ 18 Gambar 2.3 Pola Jarigan Jalan ............................................................................................. 30 Gambar 2.2 Hubungan manusia, lingkungan dan perubahan ............................................... 31 Gambar 3.1 Peta Kampung Kauman ................................................................................... 37 Gambar 3.2 Peta Perkembangan Kauman ............................................................................ 39 Gambar 3.3 Peta Tata Guna Lahan Kauman Tahun 2002 .................................................... 40 Gambar 3.4 Peta Tata Guna Lahan Kauman Tahun 2010 .................................................... 41 Gambar 3.5 Penggunaan Areal Tanah Di Kauman tahun 2009 ............................................ 42 Gambar 3.6 Pola Pergerakan Barang dan Orang .................................................................. 46 Gambar 3.7 Pergerakan Kendaraan ..................................................................................... 47 Gambar 3.8 Pergerakan Kendaraan Berdasarkan Trayek ..................................................... 48 Gambar 3.9 Parkir di Kauman ............................................................................................. 49 Gambar 3.10 Sarana Perekonomian di Kauman .................................................................... 50 Gambar 3.11 Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kauman Tahun 2009 ......................... 52 Gambar 3.12 Grafik Pendidikan Penduduk Kauman Tahun 2009 ......................................... 52 Gambar 3.13 Grafik Penduduk Berdasarkan Agama tahun 2009 ........................................... 53 Gambar 3.14 Grafik Lama Tinggal Penduduk di Kawasan Kauman ..................................... 53 Gambar 4.1 Peta Kondisi Jalan di Kauman ......................................................................... 63 Gambar 4.2 Peta Analisis Fungsi Jalan di Kauman ............................................................. 66 Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Yang Dilakukan di Kawasan Kauman ............................... 73 Gambar 4.4 Diagram Waktu Beraktivitas Penduduk di Kawasan Kauman ......................... 74 Gambar 4.5 Jam Kerja Masyarakat Kauman ....................................................................... 75 Gambar 4.6 Aktivitas Masyarakat Setempat di Kauman ..................................................... 76 Gambar 4.7 Aktivitas Masyarakat Setelah Bekerja di Kauman ........................................... 77 Gambar 4.8 Kegiatan Lain Masyarakat di Kauman ............................................................. 77 Gambar 4.9 Grafik Sirkulasi Kendaraan di Jalan Kawasan Kauman ................................... 79 Gambar 4.10 Grafik Analisis Pengaruh Aktivitas Penduduk terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan ................................................................................................... 83 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota merupakan tempat beraktivitas atau berkegiatan individu atau kelompok sosial, dimana kegiatan akan semakin terus berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan kota. Kota biasanya memiliki pusat berkegiatan yang biasanya disebut sebagai pusat kota. Pusat kota merupakan vitalitas kota tempat kota hidup dan dihidupi (Yeates dan gardner, 1988). Kawasan pusat kota berpengaruh dan berperan penting dalam pertumbuhan suatu kota. Hal ini dikarenakan kawasan pusat kota memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik sehingga semakin banyak jumlah penduduk yang bermukim di pusat kota. Pusat kota yang semakin berkembang membutuhkan ketersedian lahan yang cukup untuk melakukan aktivitas. Keterbatasan lahan perkotaan akibat bertambahnya jumlah penduduk membuat pembangunan prasarana dan sarana perkotaan serta berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan ruang yang digunakan untuk menampung perkembangan aktivitas atau kegiatan perkotaan. Pemenuhan kebutuhan ruang dapat terpenuhi dengan melakukan pergeseran fungsi ruang yang ada yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas penduduk seperti yang banyak terjadi saat ini yaitu pergeseran fungsi ruang terbuka yang telah diubah menjadi lahan permukiman maupun lahan komersial. Keberadaan ruang publik baik di suatu kota sangat penting, baik bagi penduduknya maupun lingkungan kota. Penyediaan ruang terbuka publik dapat bergeser karena adanya peningkatan aktivitas penduduk di pusat kota. Perubahan fungsi ruang terbuka publik juga disebabkan oleh kepentingan ekonomi serta kepentingan umum. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada suatu kota sulit terselesaikan dikarenakan berkaitan dengan faktor-faktor lain. Pergeseran fungsi ruang publik salah satunya adalah perubahan fungsi jaringan jalan perkotaan yang dikarenakan aktivitas penduduknya. Menurut Manuel Castell (1996), ruang merupakan wadah untuk tempat berinteraksi sosial. Pada saat ruang jalan itu menarik untuk dikunjungi, maka publik akan berbondong-bondong menggunakannya untuk dapat saling melihat dan dilihat. Pada fungsi ini, ruang jalan juga sekaligus berfungsi sebagai ruang untuk berkomunikasi (communication space). Ketersediaan street furniture dan public amenities sangat penting dalam kaitannya dengan fungsi ini. Jalan juga memunculkan budaya dari hasil interaksi penduduk dalam beraktivitas. Jalan juga dapat dibedakan secara spasial menjadi dua bagian, street space (ruang jalan) dan street wall (dinding/batas jalan). Ruang jalan dapat dimaknai sebagai ruang-ruang dalam kota yang dibatasi oleh dinding bangunan- 1 bangunan dalam kota, tembok-tembok bangunan kota, atau juga bentang alam. Pada dasarnya, jalan termasuk salah satu diantara beberapa elemen fisik yang paling awal wujud di kota. Bahkan di banyak tempat, jalan adalah embrio bagi lahirnya sebuah kota. Jalan menjadi jaringan aktif yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain dan akhirnya menjadi jalur pergerakan bagi manusia maupun alat transportasi/kendaraan. Semakin meningkatnya aktivitas dan pergerakan penduduk semakin membutuhkan lahan serta sarana prasarana untuk mewadahi aktivitasnya, sehingga banyak ditemukan jalan-jalan utama pusat kota serta pusat kegiatan yang mengalami pergeseran fungsi sehingga menyebabkan kemacetan. Permasalahan ini biasanya terjadi di kawasan yang memiliki intensitas kegiatan yang tinggi seperti kawasan perdagangan dan jasa maupun permukiman padat penduduk. Hal ini terjadi terutama di waktu-waktu tertentu bahkan ada yang sudah melegalkan prasarana jalan sebagai tempat aktivitasnya. Dalam perkembangannya, fungsi jalan ternyata telah melebar dan kini kita mengenali ruang jalan dengan fungsi yang beragam. Pada suatu ketika jalan akan berfungsi secara komersial. Di Indonesia, biasa mengenali jalan sebagai area publik untuk melakukan transaksi berjualan. Bahkan di banyak tempat, seperti di Chinatown, Singapura, koridor kaki lima dan ruang jalan di depat ruko yang berjajar itu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke kawasan konservasi ini. Di ruang publik seperti inilah para wisatawan melakukan transaksi jual dan beli di ruang-ruang jalan (www.kompasiana.com/multifungsi-ruang-jalan-dan-kehidupanpublik-kota/arifbsholihah.htm). Indonesia memiliki beberapa kota yang dalam tahap pembangunan secara fisik. Pada umumnya kota-kota di Indonesia mempunyai kawasan bersejarah. Dalam perkembangannya, kotakota tersebut berkembang sebagai embrio dari kota itu sendiri. Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang melalui sejumlah tahap pembangunan dan masih memiliki sejumlah kawasan bersejarah di embrio kotanya. Kota Semarang juga mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu di pusat kota yang letaknya di sekitar Pasar Johar yang kini telah berubah fungsi dari pusat pemerintahan dan budaya tradisional menjadi kawasan modern. Hal ini membawa pengaruh pada daerah sekitarnya secara langsung yakni Kawasan Kauman. Letak Kauman langsung berbatasan dengan Pasar Johar, Pecinan, Pekojan dan Kali Semarang. Kauman Kota Semarang mempunyai nilai sejarah yang khas yaitu memiliki ciri ke-islaman dimana masyarakat yang menghuni atau bermukim merupakan para santri sehingga menjadikan kampung Kauman sebagai Kampung Santri. Kauman di Kota Semarang ini terdapat masjid Agung Kauman dan Mushola Kanjengan yang hingga kini masih dapat dilihat keberadaannya sebagai warisan budaya. Kawasan hunian yang arsitektural dan pada koridor Jalan Kauman merupakan kawasan perdagangan dan jasa spesifik, seperti perdagangan peribadatan agama Islam sehingga tercipta kehidupan selama 24 jam. Oleh karena itu, citra yang muncul dari Kauman adalah citra kawasan budaya islam. 2 Saat ini, Kauman telah menunjukkan gejala perubahan fungsi kawasan yaitu dari perkampungan santri pada waktu terbentuknya dan sekarang menurut perkembangannya telah berkembang sebagai kawasan perdagangan dan jasa. Kauman saat ini menjadi kawasan perdagangan dan jasa karena besarnya interaksi Pasar Johar sehingga memberikan berpengaruh besar terhadap aktivitas Kauman baik aktivitas bermukim maupun bekerja, selain perubahan guna lahan permukiman menjadi perdagangan dan jasa, terjadi pula peningkatan aktivitas masyarakat sehingga membutuhkan ruang untuk beraktivitas sehingga terjadi perubahan fungsi jaringan jalan di Kauman. Pada suatu ketika ruang jalan juga berfungsi sebagai arena representasi budaya lokal seperti perayaan warga muslim Kauman dimana sering diadakan kegiatan-kegiatan yang berbasis budaya di sepanjang jalan-jalan kauman maupun masuk ke permukiman kampung Kauman. Koridor panjang Kauman, pada saat itu akan berubah menjadi atraksi budaya dan sepenuhnya menjadi milik publik. Sementara di waktu yang lain ruang jalan juga akan menjadi bagian dari upacara kematian dan upacara perkawinan, dua suasana berbeda yang muncul jadi satu ruang kota, yaitu ruang jalan. Dari sekian banyak fungsi dan makna jalan bagi publik, ternyata tidak semua ruang jalan mampu mewujudkan multifungsi diatas. Jalan-jalan di Kauman, lebih banyak didominasi oleh fungsinya sebagai jalur pergerakan. Kendaraan bermotor mendominasi hampir disebagian ruang jalan bahkan hingga ke jalur pejalan kaki. Selain itu, fungsi ruang jalan di Kauman sebagai arena komersial juga cukup dominan. Hanya saja tidak adanya penataan yang memadai kadang membuat fungsi jaringan jalan sebagai ruang publik cukup terganggu. Pedagang kaki lima mengklaim ruang publik bahu jalan sebagai tempat berdagang tanpa menyisakan ruang yang cukup nyaman bagi para pengguna jalan. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi jaringan jalan di Kauman. 1.2 Rumusan Masalah Perkembangan Kota Semarang sebagai pusat kota diikuti dengan perkembangan kegiatan atau aktivitas penduduknya yang disebabkan adanya urbanisasi sehingga jumlah penduduk perkotaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya tawaran lapangan pekerjaan di pusat kota, baik sektor formal maupun informal. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan adanya bangkitan pergerakan serta kebutuhan akan ruang untuk beraktivitas oleh penduduk dalam mendukung aktivitasnya. Sehingga menyebabkan ruang terbuka menjadi berkurang dan mengalami pergeseran seperti yang terjadi di Kauman adalah pergeseran fungsi jalan. Keberadaan Kauman sebagai kawasan di pusat kota memiliki nilai historis yang berkaitan dengan Kota Semarang. Sejarah terbentuknya Kauman Kota Semarang hampir bersamaan dengan terbentuknya Kota Semarang yang dimana keberadaannya mempengaruhi pertumbuhan kota. 3 Keberadaan Pasar Johar memberi dampak bagi penduduk Kauman baik Kelurahan Bangunharjo maupun Kelurahan Kauman. Penduduk yang bermukim di sepanjang Jalan Kauman mulai membangun usaha baru dengan berorientasi ke arah jalan yang berfungsi sebagai jalur pergerakan baik barang maupun manusia. Lambat laun, akibat pengaruh Pasar Johar yang merupakan pusat perdagangan Kota Semarang, disepanjang Jalan Kauman berkembang dan mengalami perubahan fungsi kawasan dari permukiman menjadi perdagangan dan jasa walaupun tetap mempertahankan dan memelihara kesantrian kawasan (Widjanarka, 2007). Perubahan fungsi kawasan dari permukiman menuju perdagangan dan jasa mengakibatkan perubahan fungsi jaringan jalan Kauman. Hal ini didasarkan pada kebutuhan penduduk yang mayoritas beralih profesi menjadi pedagang membutuhkan ruang untuk beraktivitas sehingga banyak bangunan yang difungsikan ganda yaitu sebagai tempat tinggal maupun tempat usaha. Pergeseran fungsi jalan Kauman berawal dari keberadaan Pasar Johar yang merupakan pusat perdagangan dan jasa di Kota Semarang yang paling berperan dalam mempengaruhi penggunaan ruang aktivitas penduduk Kauman. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas dan pergerakannya meningkat sehingga lahan yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya juga semakin besar sehingga ruang publik berupa jalan baik di ruas jalan utama di Kauman maupun perkampungan mengalami perubahan fungsi sebagai ruang berkegiatan. Gejala perubahan fungsi jaringan jalan menjadi lahan untuk beraktivitas, baik berdagang, melakukan kegiatan kemasyarakatan, interaksi sosial, lahan parkir maupun bongkar muat barang mulai nampak disepanjang ruas jalan kauman. Sehingga aktivitas penduduk mempengaruhi penggunaan ruang di Kauman yang berdampak pada kualitas lingkungan itu sendiri. Dengan adanya perubahan fungsi jalan akan meningkatkan kapasitas jalan sehingga mempengaruhi pemanfaatan jaringan jalan dengan guna lahan lain disekitarnya. Berdasarkan dengan hal tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian yaitu “Bagaimana pengaruh aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jalan di Kauman”. 1.3 Tujuan dan Sasaran Pada bagian ini akan dijelaskan tujuan dan sasaran penelitian yang merupakan tahapan- tahapan yang harus dilakukan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. 1.3.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh pola aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jaringan jalan di Kawasan Kauman. 4 1.3.2 Sasaran Dalam mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Kondisi Kawasan Kauman. 2. Menganalisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman. 3. Menganalisis Pemanfaatan Jalan untuk Kegiatan Sosial Budaya di Kawasan Kauman. 4. Menganalisis Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman. 5. Menganalisis Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan. 1.4 Ruang Lingkup Berdasarkan pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka ruang lingkup yang akan dibahas dibatasi pada ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah. 1.4.1 Ruang Lingkup Materi Substansi yang dibahas dalam penelitian ini berkaitan dengan pola aktivitas penduduk dan perubahan fungsi jaringan jalan di Kauman. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh karakteristik Kauman yang memiliki aktivitas ekonomi dan karakteristik sosial yang berbeda serta yang dipengaruhi oleh waktu dan perkembangan zaman. Ruang lingkup materi dari studi ini meliputi : 1. Kajian terhadap pola aktivitas penduduk yang menyangkut aspek-aspek fisik dan non fisik. Dalam hal ini akan dikaji mengenai pola jalan, aktivitas penduduk, interaksi sosial dan budaya. 2. Pembahasan mengenai peningkatan pola aktivitas penduduk terhadap pemanfaatan jaringan jalan sehingga berakibat jaringan jalan mengalami perubahan fungsi. 3. Analisis pengaruh pola aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jalan Kauman. 1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup spasial dari penelitian ini adalah kawasan Kauman yang terletak di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Kawasan Kauman ini terdiri dari 2 kelurahan yakni Kelurahan Bangunharjo dan Kelurahan Kauman dengan luas ± 53,67 Ha. Secara administratif Kelurahan Bangunharjo memiliki 25 RT dan 4 RW, sedangkan Kelurahan Kauman memiliki 16 RT dan 5 RW. Jumlah penduduk Kawasan Kauman ini sebesar 7.402 jiwa (Juli 2011) dengan kepadatan penduduk yang tergolong tinggi. 5 Sumber : Peta RTRW Kota Semarang, 2010 GAMBAR 1.1 GAMBARAN LOKASI RUAS PADA JALAN KAWASAN KAUMAN Ruang lingkup wilayah dalam penelitian adalah kawasan pusat kota Semarang yang memiliki nilai historis yang berkembang fungsi komersialnya, kawasan ini adalah Kawasan Kauman. Kawasan Kauman terdiri dari jalan Kauman baik dari Jalan Pemuda, Ruas Jalan Pertokoan Kanjengan sampai dengan Jalan Wahid Hasyim (Kranggan) maupun jalan lingkungan sekitar Jalan Kauman. Dari peta diatas, Kawasan Kauman terletak bersebelahan dengan Pasar Johar sehingga banyak kendaraan yang berlalu lintas di Kauman dan melakukan ibadah sholat pada saat jam-jam sholat di Masjid Agung Kauman. Letak Kauman yang strategis ini yang memudahkan orang untuk mengakses jalan-jalan di Kauman seperti Jalan Kauman maupun jalan-jalan perkampungannya. Jalan dapat dianalisis berdasarkan dari fungsi jalan itu sendiri maupun dari aktivitas yang diwadahi oleh jalan, sehingga dapat diketahui seberapa penting dan besar fungsi jalan atau faktorfaktor yang mempengaruhinya. Menurut Southworth (dalam Tanjung, 2011), jalan-jalan menjadi tempat aktivitas sosial termasuk bermain anak dan tempat rekreasi bagi orang dewasa. Oleh karena 6 itu, penelitian ini berfokus pada karakteristik aktivitas masyarakat yang berada diatas jalan tersebut dan bagaimana pengaruhnya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pola aktivitas penduduk Kauman yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemanfaatan ruang publik berupa jaringan jalan yang baik secara fisik maupun non-fisik memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan yang ada di sekitarnya. Selain itu manfaat lain dari penelitian ini adalah dapat dijadikan masukan bagi pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan dalam merencanakan dan penataan Kauman secara terencana dan terpadu. Penelitian ini diharapkan bahwa aktivitas yang dilakukan sehari-hari di Kawasan Kauman merupakan suatu kebiasaan yang sudah turun temurun dan dan mencerminkan kebudayaan. Bagi masyarakat Kawasan Kauman, penelitian ini bermanfaat sebagai gambaran tentang aktivitas masyarakat yang menggunakan jalan sebagai wadah berkegiatan selama mereka bertempat tinggal di Kauman. 1.6 Keaslian Penelitian Sebelum penelitian ini, telah dilakukan penelitian yang hampir memiliki kesamaan yang membahas mengenai perubahan fungsi ruas jalan maupun aktivitas yang ada didalamnya. Adapun perbedaan yang terjadi yakni dari tujuan, sasaran, metode analisis dan output yang ingin dikeluarkan. Pada tabel ini terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut. TABEL I.1 PENELITIAN YANG TELAH DILAKUKAN DI JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO Peneliti Effendi Nugroho Wurdiyanto Judul Pengaruh Perubahan Fungsi Ruas Jalan Tentara Pelajar Kota Semarang Terhadap Pemanfaatan Lahan Di Sekitarnya Tujuan Mengkaji pengaruh perubahan fungsi ruas jalan Tenatara Pelajar Kota Semarang terhadap pemanfaatan lahan yang ditandai dengan adanya perubahan guna lahan disekitarnya Metode Kuantitatif, Kuantitatif dan Komparatif Lokasi Ruas Jalan Tentara Pelajar Kota Semarang Output Pengaruh perubahan fungsi ruas jalan tentara pelajar kota semarang terhadap pemanfaatan lahan adalah meningkatnya volume lalu lintas. 7 Peneliti Galuh Aji Nuracanti Judul Studi Perubahan Penggunaan Ruang Permukiman Di Kampung Kauman Semarang Tujuan Mengetahui perubahan penggunaan ruang permukiman di Kampung Kauman Metode Kualitatif dan kuantitatif Lokasi Kampung Kauman Alhamida Wahyu Wijiastuti Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan di Kawasan Kauman Mengetahui dan menganalisis pola aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jaringan jalan di Kauman baik dari aspek fisik maupun nonfisik. Kuantitatif Kawasan Kauman Semarang, Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang Output Perubahan penggunaan ruang permukiman yang terjadi di kampung Kauman yaitu perubahan sosial masyarakat , perubahan fungsi rumah , perubahan bentuk rumah , perubahan luas rumah dan perubahan penggunaan ruang spasial Aktivitas penduduk dengan menggunakan jaringan jalan sebagai tempat beraktivitas memberikan pengaruh terhadap fungsi utama jalan, aktivitas yang mendominasi di jalan Kawasan Kauman dan interaksi sosial masyarakat Kauman. Sumber: Penulis, 2012 1.7 Kerangka Pikir Kebijakan RTRW dan RDTRK BWK I Kota Semarang sebagai pusat kota dimana terkonsentrasi pada aktivitas perdagangan dan jasa, perkantoran, serta kawasan campuran. yakni Kecamatan Semarang Tengah merupakan pusat kota tempat berkumpulnya berbagai aktivitas dimana dapat mendongkrak perekonomian kota dengan adanya Pasar Johar yang mempengaruhi pertambahan penduduk untuk mencari lapangan pekerjaan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang bekerja dan bertempat tinggal di pusat kota, meningkat pula aktivitas sehingga kebutuhan ruang untuk berinteraksi semakin besar. Semakin sempit ruang untuk beraktivitas sehingga membawa pengaruh terhadap perubahan fungsi jalan terutama kawasan Kauman yang memiliki nilai historis. Perubahan ini terjadi baik dalam konteks fisik maupu non-fisik. Berkurangnya ruang beraktivitas, terdesaknya ruang publik Kauman serta perubahan guna lahan menyebabkan perubahan fungsi jaringan jalan. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jalan Kauman, maka perlu mengetahui dari kondisi jalan dan pola jalan, sedangkan dari non-fisik dapat dilihat dari aktivitas, sosial dan budaya yang berkembang di Kawasan Kauman sebagai Kawasan Santri. Kemudian dari hasil analisis mengenai penelitian ini keluarlah rekomendasi yang sekiranya dapat digunakan sebagai masukan untuk pertimbangan lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut. 8 Latar Belakang Kebijakan RTRW dan RDTRK BWK I Kota Semarang Pusat Kota Semarang Pertumbuhan Ekonomi Pusat Kota Semarang (Pasar Johar) dan sekitarnya Pertambahan Penduduk Kauman Peningkatan Aktivitas Penduduk Kauman seperti berdagang, bermukim, belajar, interaksi sosial Jumlah ruang beraktivitas penduduk Kauman berkurang. Minimnya jumlah RTH/ ruang bersama Permasalahan Jaringan jalan utama maupun jalan lingkungan Kauman digunakan sebagai tempat beraktivitas penduduk Kauman Tujuan Mengetahui Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kauman Identifikasi Kondisi Kawasan Kauman Jaringan Jalan Aktivitas Penduduk Tata Guna Lahan Jenis Kelamin Mata Pencaharian Lama Tinggal Proses Analisis Output Menganalisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Kondisi Jaringan Jalan Pola Jaringan Jalan Menganalisis Pemanfaatan Jalan untuk Kegiatan Sosial Budaya di Kawasan Kauman Interaksi Sosial Menganalisis Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman Jenis Aktivitas Waktu Aktivitas Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kauman Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kauman Sumber : Penyusun, 2012 GAMBAR 1.2 KERANGKA PIKIR 9 1.8 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas penduduk di Kawasan Kauman yang menggunakan jalan sebagai ruang beraktivitas sehingga membentuk sebuah pola aktivitas yang mempengaruhi perubahan fungsi jaringan jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode kuantitatif. Motode inimenuntut peneliti kuantitatif berbekal teori yang cukup luas sehingga mampu menjadi “human instrumen” yang baik (Sugiyono, 2008). Metode penelitian ini tidak bermaksud untuk membandingkan variabel yang digunakan ataupun mencari hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Pendekatan ini digunakan untuk menjawab research question dan sasaran analisis pola aktivitas dan perubahan fungsi jaringan jalan Kauman. 1.8.1 Data Penelitian Jenis data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa data berbentuk angka, sedangkan kualitatif berupa bentuk kata, kalimat maupun gambar serta skema. Data kuantitatif dan data kualitatif ini dikumpulkan berdasarkan teknik pengumpulan data primer maupun sekunder. Berikut merupakan kebutuhan data dalam penelitian ini berdasarkan pada rumusan variabel. TABEL I.2 TABEL KEBUTUHAN DATA PENELITIAN Sasaran Variabel Data Identifikasi Kondisi Kawasan Kauman. Kondisi Kawasan Kauman Jenis Kelamin Mata Pencaharian Pendidikan Menganalisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Menganalisis Pemanfatan Jalan Untuk Kegiatan Sosial Budaya di Dominasi Aktivitas Interaksi Sosial di Kawasan Kauman Lama Tinggal Jaringan Jalan Aktivitas Penduduk Tata Guna Lahan Pola Jaringan Jalan Kondisi Jaringan Jalan Interaksi Sosial Teknik Pengumpulan Data Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kajian Dokumen Observasi Lapangan Kajian Dokumen Kuesioner Kuesioner Kuesioner Sumber Data Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Peta Jaringan Jalan Kawasan Kauman Hasil Observasi Lapangan Peta Tata Guna Lahan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Tahun 2012 2012 2012 2012 Tahun Terakhir 2012 2006 2012 2012 2012 2012 10 Sasaran Variabel Kawasan Kauman Menganalisis Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman Menganalisis Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Data Teknik Pengumpulan Data Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman Jenis Aktivitas Waktu Aktivitas Kuesioner Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Fungsi Utama Jalan Kuesioner Observasi Lapangan Aksesibilitas Kuesioner Kondisi Jalan Kekerabatan Observasi Lapangan Kuesioner Konflik Sosial Kuesioner Kuesioner Sumber Data Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman, Hasil Observasi Lapangan Masyarakat Kawasan Kauman Hasil Observasi Lapangan Masyarakat Kawasan Kauman Masyarakat Kawasan Kauman Tahun 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 Sumber: Penulis, 2012 1.8.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang utama dalam suatu penelitian. Kebutuhan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data yang diperlukan. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang benar, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2008). Pengumpulan data dapat diperoleh dengan dua cara yaitu dengan teknik pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder. 1.8.2.1 Survei Data Primer Proses pengumpulan data primer dapat diperoleh secara langsung di wilayah studi. Adapun macam cara pengumpulan data primer yaitu: A. Pengamatan langsung (Direct Observation) Observasi atau pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aktivitas penduduk di sekitar pasar . Kemudian peneliti akan mencoba mencari gambaran tentang peranan faktor – faktor yang dianggap berperan terhadap perkembangan perilaku penduduk sekitar . Menurut Arikunto (1997), sumber data dalam penelitian adalah subject dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab peertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. 11 Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data penulis mengklasifikasikannya menjadi 3 dengan huruf depan p tingkatan dari bahasa Inggris yaitu : Person (orang), yaitu berupa penduduk local dan pedagang di Kauman yang seharihari menempati daerah tersebut. Place,merupakan lokasi penelitian yaitu Kauman Kota Semarang. Paper, sumber data berupa simbol B. Wawancara Wawancara digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2008). Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara secara terstruktur. Dengan metode wawancara ini diharapkan peneliti dapat mengetahui informasi terkait hal yang diteliti secara lebih spesifik, mendalam dan akurat disamping bertatapan langsung dengan informan yang memiliki kapabilitas terkait kehidupan sosial di lapangan. Beberapa poin wawancara. Sebagai acuan dalam mengeksploitasi informasi yang dibutuhkan . Jadi dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal – hal yang lebih mendalam tentang informan/partisipan dengan mengiterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi dimana hal tersebut tidak dapat ditemukan melalui observasi (Stainback dalam Sugiyono, 2008 ). C. Kuesioner Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang ditujukan oleh seseorang sebagai responden untuk mengetahui hal mengenai apa yang diketahuinya dan pendapat dan pandangannya mengenai sesuatu. Kuesioner dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui persepsi pelaku aktivitas Kauman pada pagi, siang dan malam hari terhadap pola interaksi sebagai dampak yang ditimbulkan oleh pelaku aktivitas tersebut. Reaksi dari pelaku aktivitas yang diharapakan dapat diketahui melalui kuesioner ini terhadap bentukbentuk interaksinya. Kuesioner yang disebarkan merupakan kombinasi kuesioner terbuka dan tertutup, yang berarti bahwa disamping pertanyaan tertutup yang mempunyai sejumlah jawaban, ditambah alternatif terbuka yang memberi kesempatan kepada responden untuk memberi jawaban disamping atau di luar jawaban yang tersedia. Pertanyaan tertutup dipilih untuk meramalkan terlebih dahulu jawaban yang akan keluar, khususnya untuk jawabanjawaban yang mudah dikategorisasikan. Sedangkan pertanyaan terbuka digunakan apabila jawaban tidak dapat diantisipasi karena sulit memasukkan sejumlah kategori atau apabila populasi belum sepenuhnya dikenal oleh peneliti. Kuesioner diberikan kepada pelaku 12 aktivitas yang menggunakan jalan sebagai tempat beraktivitas di Kawasan Kauman dengan menggunakan teknik purposive sampling. 1.8.2.2 Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu: Survei data sekunder pada dasarnya merupakan penunjang ataupun background information bagi survei lapangan. Biasanya sumber dari survei data sekunder adalah publikasipublikasi statistik yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun lembaga studi dan juga publikasi atau laporan-laporan studi terkait. Adapun macam cara pengumpulan data sekunder, yaitu studi literatur maupun survei instansional. Data sekunder merupakan data yang sudah diolah oleh pihak- pihak tertentu. Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari: a. Dokumen/ arsip dari berbagai instansi khusunya berkaitan dengan profil dan karakteristik penduduk lokal serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. b. Artikel pada media massa, jurnal, internet. 1.8.3 Teknik Sampling 1.8.3.1 Populasi Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kombinasi purposive sampling. Pengambilan sumber data dilakukan berdasarkan pertimbangan ataupun kriteria tertentu serta dalam pengambilan sampelnya apabila pada satu sumber data/ informan yang diambil sebelumnya dikatakan belum memberikan informasi yang lengkap maka peneliti akan mencari informan lainnya dengan pertimbangan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap hingga mencapai kondisi jenuh (redundancy). a. Dalam sampel purposive, menurut lincoln dan Guba (1985) spesifikasi penentuan sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya karena ciri – ciri sampel purposive yaitu bersifat sementara, bersifat serial, disesuaikan dengan kebutuhan dan digunakan hingga mencapai kondisi jenuh (Lincoln dan Guba dalam sugiyono, 2009). Sehingga teknik sampling purpsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Pada akhirnya dengan sample purposive, besar sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan informasi. b. Obyek penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini berupa ”populasi” terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity). Oleh karena itu obyek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan secara jelas dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 13 Aktivitas (activity) Aktivitas yang akan diteliti dalam hal ini lebih ditekankan pada variabel aktivitas seharihari penduduk Kawasan Kauman, baik bermukim, bekerja dan belajar sebagai respon dari penggunaan jaringan jalan di Kawasan Kauman. Pelaku (narasumber) Dalam penelitian ini, pelaku (narasumber) dipilih dengan syarat tertentu. Narasumber yang dijadikan target oleh peneliti adalah penduduk lokal maupun tokoh masyarakat yang dipandang tahu tentang situasi yang dimaksud peneliti seperti Ketua RW ataupun orang yang dituakan di Kauman, maupun pedagang yang ada di sepanjang Jalan Kauman. Selain itu, Pihak Bappeda dan Pihak dari Dinas Perhubungan serta tidak menutup kemungkian mendapatkan narasumber baru dari rekomendasi narasumber yang diwawancarai sebelumnya. Berikut adalah kriteria penentuan narasumber dalam penelitian ini: TABEL 1.3 KRITERIA NARASUMBER No. 1 Kriteria Merupakan institusi Pemerintahan 2. Memiliki pendapatan/pekerjaan guna memenuhi kebutuhan hidup khususnya pendagang sepanjang Jalan Kauman 3. Penduduk lokal yang bermukim di Kauman 4. Telah berdomisili di wilayah studi minimal 1 tahun dengan tempat tinggal tetap di sekitar kawasan wilayah studi. Dasar Pertimbangan Sebagai penentu kebijakan dan regulasi perencanaan sarana transportasi, pemegang kebijakan suatu kawasan permukiman dan pemegang regulasi. Sebagai pelaku aktivitas perdagangan (formal maupun informal yang menggunakan ruang publik baik siang atau malam sehingga mengubah fungsi jalan tersebut. Memahami, mengetahui karakteristik penduduk baik dari fisik (jaringan jalan) serta non-fisik (aktivitas penduduk baik dari segi sosial maupun budaya) di sekitar lingkungannya. Penduduk lokal yang tinggal kurang lebih 1 tahun telah mengenal wilayah studi dan beradaptasi dengan tempat tinggalnya termasuk aspek fisik lingkungan di dalamnya. Sumber: Hasil Analisis, 2012 Tempat Penelitian (place) Tempat penelitian yang ditentukan oleh peneliti yaitu di jaringan jalan Kawasan Kauman baik Jalan Kauman maupun jalan perkampungan Kawasan Kauman yang mayoritas penduduk beraktivitas menggunakan ruang publik berupa jaringan jalan. 1.8.3.1 Ukuran Sampel Peran masyarakat sebagai responden untuk mengetahui karakteristik aktivitas yang ada di masyarakat. Penentuan jumlah responden yang dibutuhkan untuk mewakili populasi dinamakan 14 ukuran sampel. Supaya memperoleh sampel yang akurat, maka diperlukan rumus penentuan sampel sebagai berikut. N. p ( 1 – p ) n= (N-1)D + p ( 1 – p ) Sumber: Nazir, Moh. 1983:289 Keterangan : N = jumlah populasi D = Bound of Error (0,10) n = jumlah sampel D p = estimasi terhadap proporsi (0,5) = B2 4 = 0,102 = 0,0025 4 Jumlah populasi (K) = 1 Ukuran populasi (N) = 820 KK (Jumlah KK Kelurahan Kauman dan Kelurahan Bangunharjo 820x0,5x(1-0,5) n= = 83 (820-1)0,0025+0,5(1-0,5) 1.8.4 Tahapan Pengolahan Data Setelah kebutuhan data terkumpul akan dilakukan tahapan pengolahan data serta analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan, mengelompokkan, dan menyajikan hasil informasi yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan. Guna menganalisis data, data mentah harus diolah menjadi suatu informasi yang dapat diintepretasikan dan mudah dipahami. Analisis data digunakan untuk menjabarkan hasil penelitian dan tidak menutup kemungkinan terdapat temuan-temuan baru dalam penelitian yang dapat diteliti lebih lanjut. 1.8.4.1 Verifikasi Data Verifikasi data merupakan pengujian terhadap data serta informasi yang telah diperoleh terutama pada hasil wawancara. Pengujian data dapat dilakukan pada saat kegiatan survei atau setelah survei. Tujuan pengujian data ini adalah untuk mengakuratkan dan memfokuskan data serta informasi yang sangat banyak dari hasil survei. Adapun teknik verifikasi data tersebut meliputi : 1. Pengelompokkan Data Pengelompokkan data merupakan tahap awal dari proses pengolahan data. Tujuan dari pengelompokkan data adalah untuk memfokuskan data dan informasi yang didapat kedalam objek penelitian yang dimaksud sehingga mempermudah dalam memperoleh informasi yakni dengan cara pengkodean yakni untuk Wawancara (W), Observasi (O), dan 15 Kajian Dokumen (D). Kemudian ditambah dengan kode data berdasarkan stakeholder seperti masyarakat local (M), pemerintah (P), pihak swasta (S). 2. Reduksi Data Pada saat wawancara seringkali informan menceritakan atau menjawab berbagai hal yang sebenarnya tidak berkaitan dengan maksud pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu diperlukan pengkodean data untuk mereduksi data dan informasi yang tidak penting agar tidak menimbulkan kerancuan. 1.8.5 Alat Analisis dan Tahap Analisis 1.8.5.1 Alat Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif. Data hasil kuesioner didukung dengan dokumentasi instansi cenderung dianalisis secara kuantitatif. Sedangkan hasil wawancara dianalisis dengan kualitatif. Hasil wawancara mendukung fokus utama dari kuesioner yang sebagai fokus utama. Adapun metode analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Deskripsi terhadap tabel distribusi frekuensi Deskripsi dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi dan menjelaskan analisis dengan menggunakan data statistik seperti analisis karakteristik jaringan jalan di Kauman dan analisis karakteristik sosial budaya penduduk Kawasan Kauman. Teknik analisis ini dapat berupa penjelasan dari gambar, tabel, dan diagram dengan bantuan tabel distribusi frekuensi. Deskripsi terhadap hasil wawancara Deskripsi ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang penduduk Kauman yang menggunakan jalan lingkungan sebagai ruang beraktivitas. Diskripsi ini juga berguna untuk memberikan gambaran tentang kondisi lapangan yang bersifat tanggapan/masukan dan pandangan terhadap permasalahan. Deskripsi terhadap hasil dokumentasi Deskripsi ditujukan untuk menjelaskan data hasil dokumentasi kondisi lingkungan Kauman baik secara fisik maupun nonfisik. Hasil deskripsi dapat menguatkan data hasil kuesioner dan telaah dokumen tentang kondisi Kawasan Kauman Kota Semarang. 1.8.5.2 Tahap Analisis Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap aspek-aspek yang akan diteliti, diolah dari data yang telah kita kumpulkan dan dikelompokan. Tahap analisis data merupakan tahap pengolahan data yang telah diperoleh, terdiri dari 3 substansi yaitu input, proses, dan output. Input 16 berisi segala sesuatu yang menjadi masukan dalam proses analisis. Proses berisi tools-tools berdasarkan fungsi tertentu yang digunakan dalam proses analisis. Output merupakan suatu hasil dari input yang telah melalui proses analisis. Kerangka analisis merupakan penuangan dari tahapan analisis, disusun secara sektoral sebagai acuan dalam proses analisis data selanjutnya. Berikut ini adalah pendekatan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Menganalisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman. 2. Menganalisis Pemanfaatan Jalan untuk Kegiatan Sosial Budaya di Kawasan Kauman. 3. Menganalisis Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman. 4. Menganalisis Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan. 17 1.8.5.3 Kerangka Analisis INPUT Jaringan Jalan Aktivitas Penduduk Tata Guna Lahan Jenis Kelamin Mata Pencaharian Lama Tinggal Kondisi Jaringan Jalan Pola Jaringan Jalan PROSES Identifikasi Kondisi Kawasan Kauman OUTPUT Kondisi Kawasan Kauman Deskriptif dan Spasial Analisis Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman 2002 - 2010 Interaksi Sosial Analisis Pemanfaatan Jalan untuk Kegiatan Sosial Budaya di Kawasan Kauman Dominasi Aktivitas Interaksi Sosial Jalan Kawasan Kuman Deskriptif Jenis Aktivitas Waktu Aktivitas Analisis Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman Pola Aktivitas Masyarakat pada Jalan Kawasan Kauman 2002 -2010 Analisis Pengaruh Pola Aktivitas Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Pengaruh Pola Aktivitas Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kawasan Kauman Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012 GAMBAR 1.3 KERANGKA ANALISIS PENELITIAN 18 1.9 Sistematika Penelitian Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, manfaat penelitian, kerangka pikir, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II Landasan Teori Pola Aktivitas Dan Fungsi Jaringan Jalan Berisi tentang teoritis maupun referensi yang mendukung serta memperkuat penelitian ini. Bagian ini berisi teori-teori, hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang meliputi sistem aktivitas, ruang publik, jaringan jalan perkotaan. BAB III Gambaran Umum Kondisi Aktivitas dan Jaringan Jalan Kauman Berisi mengenai penjelasan kondisi eksisting di Kauman yang mencakup karakteristik penduduk, karakteristik kegiatan penduduk, karakteristik fisik lingkungan. BAB IV Analisis Aktivitas Penduduk Terhadap Perubahan Fungsi Jaringan Jalan Kauman Bab ini menjelaskan tentang analisis aktivitas penduduk terhadap perubahan jaringan jalan berdasarkan pada jenis kelamin, usia, mata pencaharian penduduk di Kauman. Analisis kondisi fisik lingkungan Kauman, analisis aktivitas berupa budaya dan adat istiadat serta analisis pengaruh aktivitas penduduk terhadap perubahan fungsi jaringan jalan Kauman. BAB V Penutup Bab V berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan terhadap perubahan fungsi jaringan jalan Kauman Kota Semarang dan berisi rekomendasi dari hasil penelitian terhadap pemerintah dan masyarakat Kawasan Kauman. 19