SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI
MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING
PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM WRINGINPUTIH
KEC.BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh DIAH
ARIYANI NIM
12508001
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MI SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diteliti dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama
:
Diah Ariyani
NIM
:
12508001
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi
:
Pendidikan Guru MI
Judul
:
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang
Kemampuan Pemecahan Masalah Operasi Hitung
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
pada
Siswa
Kelas
V
MI
Miftahul
Ulum
Wringinputih Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2010/2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
Diah Ariyani
NIM
:
12508001
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru MI
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya milik orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG
PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V
MI MIFTAHUL ULUM WRINGINPUTIH KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
DISUSUN OLEH
DIAH ARIYANI
12508001
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Maret 2011
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
S1Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Sekretaris Penguji
Penguji I
Penguji II
Penguji III
NIP. 195808271983031002
: Mubasirun, M.Ag
NIP. 195902021999031001
: Dra. Siti Farikhah, M.Pd
NIP. 196106231998032001
: Drs. Bahroni, M.Pd
NIP. 196408181994031004
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
NIP. 195705201986011001
iv
-----------------------------------------------
MOTTO
“Barang siapa mempunyai kemauan pasti ada jalan.”
Dengan kehendak Allah tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini. Hendaklah
manusia itu berusaha dan berdoa, karena berusaha tanpa berdoa adalah
kesombongan dan berdoa tanpa berusaha juga kesombongan.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayah dan ibu tercinta yang dengan do’a dan seluruh pengorbanannya telah
mengukir segala asa, cita dan harapan.
2. Suamiku tercinta yang selalu mendorong dan memberi inspirasi serta motivasi.
3. Anakku tersayang sebagai motivasi terbesar.
4. Adikku tersayang yang senantiasa memberi dukungan.
5. Teman-temanku senasib seperjuangan yang telah membantu baik moril maupun
spiritual.
v
ABSTRAK
Diah Ariyani (12508001) 2011. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang
Kemampuan Pemecahan Masalah Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Creative Problem Solving Pada
Siswa Kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih Kec. Bergas Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi,
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
Kata kunci: Model Creative Problem Solving, Pemecahan Masalah dan Peningkatan
Hasil Belajar.
Penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan hasil belajar matematika
tentang kemampuan pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat melalui Model Creative Problem Solving pada siswa
kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih. Pertanyaan utama yang ingin dijawab
adalah: Apakah penggunaan Model Creative Problem Solving dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang kemampuan pemecahan masalah operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum
Wringinputih? Dalam menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif atau non statistik yaitu melalui tiga siklus. Siklus
1 menunjukkan 55,56% siswa tuntas belajar dan 44,44% siswa belum tunas belajar;
Siklus 2 menunjukkan 77,78% siswa tuntas belajar dan 22,22% siswa belum tuntas
belajar; siklus 3 menunjukkan bahwa 88,89% siswa tuntas belajar dan11,11% siswa
belum tuntas belajar.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: Model Creative Problem Solving
dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa
kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih. Meskipun belum 100% ketuntasan belajar
siswa namun dari hasil yang diperoleh diatas telah menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar.
Berdasarkan temuan tersebut, maka temuan ini merekomendasikan kepada
para pendidik agar dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan perkembangan peserta didik, materi yang diajarkan, serta selalu
mendata kemajuan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak ada
dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali rangkaian kalimat syukur kita ke
hadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang melimpah
dan inayah-Nya
yang sempurna, sehingga
penulis
pada saat ini
mampu
menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabiyullah Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia, dan telah
memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman
yang terang benderang.
Tersusunnya skripsi berjudul “PENINGKATAN
MATEMATIKA TENTANG
KEMAMPUAN
HASIL BELAJAR
PEMECAHAN
MASALAH
OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN
BULAT PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM WRINGINPUTIH
KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan studi penulis untuk meraih gelar Strata 1
Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
vii
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya yang telah
memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas di STAIN
Salatiga.
2.
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Kaprodi PGMI juga sebagai pembimbing
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna membimbing penulis.
3. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak berjuang dalam
menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan dorongan
kepada penulis.
4. Kepala MI Miftahul Ulum Wringinputih Kec.Bergas Kab. Semarang beserta para
guru yang telah membantu penulis selama mengadakan penelitian.
5.
Ayah, ibu, adik, suami dan anakku yang tercinta yang tiada henti mendoakan
penulis.
6.
Teman-temanku senasib, selangkah dan seperjuangan yang telah membangkitkan
semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7.
Semua pihak yang telah membantu penulis baik matriil maupun spiritual dalam
melancarkan penulisan skripsi ini.
Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan atas jasa-jasanya
kecuali permohonan do’a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT meridloi dan
berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
viii
Akhirnya, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca yang budiman umumnya.
Salatiga, 23 Februari 2011
Penulis
Diah Ariyani
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ..................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
D. Hipotesis Penelitian....................................................................
6
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
F. Definisi Operasional...................................................................
7
G. Metode Penelitian.......................................................................
11
H. Sistematika Penulisan ................................................................
18
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar...............................................................................
19
B. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
25
x
C. Model-Model Pembelajaran.......................................................
26
D. Model Creative Problem Solving...............................................
28
E. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator .............
32
F. Kaitan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat dengan Model Creative Problem Solving ........................
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI.Miftahul Ulum Wringinputih ................
34
B. Deskripsi Siklus I ......................................................................
43
C. Deskripsi Siklus II. ....................................................................
47
D. Deskripsi Siklus III ...................................................................
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Hasil Penelitian ..........................................................................
54
B. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................
69
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
73
B. Saran ..........................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah dasar tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang
fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Dari dasar pendidikan itu akan
menentukan corak dan isi pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah
satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka
untuk menghasilkan suatu sumber daya manusia sebagai subjek dalam
pembangunan yang baik, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri.
Dari tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik itu dibawa
(Ahmadi, 2001:98).
Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk
meningkatkan kualitas manusia dari segi intelektual atau cara berpikir. Maka
disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, Sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan dalam pembentukan pribadi anak. Oleh
karena itu, setiap proses pendidikan akan berupaya menggali potensi individu
untuk mengembangkan dan mengubah masyarakat. Dalam upaya itu, setiap
proses pendidikan perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai
sehingga transformasi pengetahuan, pemahaman, dan perilaku
yang
diberikan kepada siswa dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pada dasarnya tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar adalah
agar siswa menguasai materi pelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah
1
ditetapkan. Seorang pendidik sudah berupaya mulai dari menyusun rencana
pembelajaran,
metode
pembelajaran
yang
relevan,
sampai
dengan
pelaksanaan evaluasi. Kenyataan menunjukan bahwa setelah kegiatan belajar
mengajar berakhir, masih saja ada siswa yang tidak menguasai materi
pembelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar
yang rendah (nilai di bawah KKM). Sering dijumpai pada faktanya ada salah
satu mata pelajaran yang kurang disenangi bahkan dianggap sulit oleh siswa
yaitu pelajaran matematika.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dalam teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2007:1).
Ketelitian, kecermatan dan ketepatan dalam berpikir sangat diperlukan
saat mempelajari matematika. Dengan kebiasaan berpikir yang cermat dan
teliti ternyata akan dapat membantu dalam mempelajari mata pelajaran lain,
sehingga pelajaran selain matematika bisa dipelajari tanpa mengalami
kesulitan. Namun dalam kenyataanya hasil evaluasi pelajaran matematika tiap
akhir semester maupun ujian akhir sering kali masih dibawah mata pelajaran
lain. Keadaan ini harus mendapat banyak perhatian. Salah satu faktor yang
2
mempengaruhi adalah kurang sesuainya model pembelajaran yang digunakan
guru dalam pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah
ekspositori. Keterampilan siswa selama pembelajaran dengan model
ekspositori belum memuaskan karena pembelajaran berlangsung satu arah
saja. Kalaupun siswa diberi kesempatan mengeluarkan pendapat dan
bertanya, sedikit siswa yang melakukannya. Hal ini karena siswa masih takut
atau bingung mengenai apa yang akan ditanya. Selain itu siswa kurang
terlatih mengembangkan ide-idenya dalam pemecahan masalah. Siswa masih
minder atau pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani mengeluarkan
pendapat.
Berdasarkan survei sementara yang penulis lakukan pada bulan
November 2010 di MI Miftahul Ulum Wringinputih menunjukan adanya
beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya nilai ulangan harian pada
materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas V,
yaitu:
1) Siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru,
disebabkan model pembelajaran yang kurang tepat.
2) Rendahnya semangat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika.
3) Siswa cenderung pasif selama mengikuti pelajaran matematika.
Dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya selalu mengikutsertakan
siswa
secara aktif
guna
mengembangkan
3
kemampuan
mengamati,
merencanakan, mengkomunikasikan hasil dan sebagainya, sehingga guru
mengetahui kesulitan yang dialami siswa dan selanjutnya mencari cara
menyelesaikannya.
Model Creative Problem Solving adalah suatu model pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan
pada suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan pemecahan
masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya
dengan cara menghafal tanpa berpiki, keterampilan memecahkan masalah
memperluas proses berpikir (Cahyono, 2007:1)
Creative Problem Solving adalah model pembelajaran
atas dasar
kemampuan pemecahan masalah. Creative Problem Solving menekankan
siswa belajar aktif dan pemecahan masalah dapat menolong mengembangkan
pemikiran kritis (Chen, 2002: 313).
Mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat
merupakan materi yang erat kaitanya dengan kehidupan kita sehari-hari
dimana kita dituntut untuk berpikir kritis dan aktif dalam pemecahan
masalah. Dengan demikian maka perlu adanya sebuah model pembelajaran
yang menarik sebagaimana Model Creative Problem Solving agar siswa
mampu mengatasi segala kesulitan-kesulitanya sehingga dapat meningkatkan
hasil belajarnya dan mampu menerapkan pada kehidupan nyata.
4
Dengan
adanya
permasalahan-permasalahan
di
atas,
penulis
bermaksud melakukan penelitian dengan judul ”PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA TENTANG KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT MELALUI MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING
PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM WRINGINPUTIH
KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN
2010/2011”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, perlu dibuat
rumusan masalah yang akan menuntun langkah-langkah penelitian berikutnya.
Adapun rumusan masalahnya adalah apakah Model Creative Problem Solving
dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada
siswa kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah Model
Creative Problem
Solving dapat
meningkatkan hasil belajar matematika tentang kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada
5
siswa kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang masih harus di buktikan setelah data terkumpul (Sumadi, 2009:21).
Dengan demikian hipotesis yang penulis maksudkan adalah Model
Creative Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar matematika
tentang kemampuan pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum
Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2010/2011.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan peningkatan hasil belajar
dengan penerapan Model Creative Problem Solving terhadap kemampuan
pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, maka penulis batasi dengan indikator sebagai berikut :
a. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa dalam operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan Model
Creative Problem Solving lebih baik dari pada pembelajaran
sebelumnya.
b. Nilai kemampuan pemecahan masalah siswa dalam operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui Model Creative
Problem Solving dapat mencapai ketuntasan.
6
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a) Sekolah atau lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya pengembangan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
b) Guru dapat mengetahui variasi model pembelajaran matematika yang
sesuai dengan materi yang diajarkan.
c) Siswa dapat memperbaiki serta meningkatkan hasil belajar matematika.
d) Bagi peneliti, menambah wawasan dan keterampilan peneliti khususnya
yang terkait dengan penelitian tentang Model Creative Problem Solving.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari miss perception serta mendapat penjelasan tentang
penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Kemampuan Pemecahan
Masalah Operasi
Matematika Tentang
Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Creative Problem Solving Pada
Siswa Kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.”, maka penulis perlu
memberikan batasan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Belajar adalah Perubahan tingkah laku. Perubahan yang dimaksud
adalah perubahan berkat latihan-latihan yang bertahap (Prasetyo, 2002:2).
7
Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan
tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya (Dalyono, 1997:49).
Menurut Sudjana, (1990:22) hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Belajar merupakkan sesuatu yang amat penting dan sangat
dibutuhkan dalam menghadapi situasi yang baru. Dalam ayat suci AlQur'an surat An-Ankabut ayat 43 yang berkenaan dengan orang-orang
yang memiliki prestasi belajar:
‫ن‬
bc V HO V ‫إ ا‬
HJ L M O P
HQ ‫ و‬HUT HJ W Z H\ Q L `
‫ س‬LV X ‫_ ا] ل‬
‫و‬
Y
Artinya : Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk
manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang
yang berilmu (QS. An-Kabut : 43).
Berdasarkan pengertian diatas peneliti mengambil kesimpulan
bahwa peningkatan hasil belajar adalah usaha merubah perilaku yang
diperoleh setelah mengalami aktifitas belajar.
2. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:799) definisi operasi
hitung penjumlahan bilangan bulat adalah:
a. Operasi adalah pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
b. Penjumlahan adalah proses, perbuatan, cara menjumlahkan.
8
c. Bilangan adalah: Ide yang bersifat abstrak yang bukan lambang
atau simbol.
d. Bilangan bulat adalah bilangan operasional …,-3,-2,-1,0,1,2,3,...
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:616) menyatakan bahwa
pengurangan adalah:
a.
Proses, cara, perbuatan, mengurangi atau mengurangkan.
b.
Hitungan tentang mengurangi.
c.
Penyusunan, pembatasan.
Jadi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
adalah pelaksanaan cara menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat
yang telah dikembangkan.
3. Model Creative Problem Solving
Model Creative Problem Solving adalah suatu model pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan
pada suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan pemecahan
masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya
dengan cara menghafal tanpa berpikir, keterampilan memecahkan masalah
memperluas proses berpikir (Cahyono,2007:1).
Creative
Problem
Solving
adalah
strategi
pengajaran
mengembangkan atas dasar kemampuan pemecahan masalah. Model
Creative Problem Solving menekankan siswa belajar aktif dan pemecahan
9
masalah dapat menolong mengembangkan pemikiran kritis (Chen, 2002:
313).
Penulis menyimpulkan bahwa Model Creative Problem Solving
adalah model pembelajaran yang dalam kegiatan belajar mengajar guru
mengajarkan keterampilan pemecahan masalah pada siswa. Dalam hal ini
adalah pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
Apa yang penulis maksud dengan peningkatkan hasil belajar
matematika tentang kemampuan pemecahan masalah operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui Model Creative
Problem Solving adalah salah satu usaha yang dilakukan dan dikerjakan
dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang ingin dicapai dari proses
belajar mengajar melalui Model Creative Problem Solving. Hasil belajar
yang dimaksud dalam hal ini adalah mata pelajaran matematika, kegiatan
ini dilakukan melalui pembelajaran yang melakukan pemusatan pada
pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan
penguatan oleh tutor sebaya. Ketika dihadapkan pada suatu pertanyaan,
siswa dapat melakukan keterampilan pemecahan masalah untuk memilih
dan mengembangkan
tanggapannya, kemudian dilanjutkan dengan
penilaian secara tes tertulis untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
dengan
menggunakan
model Creative
Problem
Solving tentang
kemampuan pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
10
G. Metode Penelitian
1.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas,
dengan alasan nilai ulangan harian maupun nilai mid semester I mata
pelajaran matematika kelas V rendah sehingga diperlukan penelitian.
Penelitian ini merupakan kegiatan untuk mencermati sebuah proses
belajar mengajar, yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dan
meningkatkan
mutu
pembelajaran
serta
memperbaiki
kualitas
pembelajaran terutama dalam penggunaan model mengajar.
Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan tiga siklus
tindakan, setiap siklus terdiri dari (a) perencanaan tindakan, (b)
pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan (d) refleksi. Tiga siklus tersebut
tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar
siswa.
2.
Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
a) Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu
data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azwar, 2007:34).
Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI
Miftahul Ulum Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten
Semarang yang berjumlah 9 siswa terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 4
siswa perempuan. Alasan dipilih kelas V sebagai subjek penelitian
11
ini karena adanya pertimbangan bahwa usia siswa kelas V sudah
mampu berpikir logis, hal tersebut sesuai dengan materi yang akan
dipelajari dan model pembelajaran yang akan digunakan.
b) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
c) Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran
2010/2011 pada bulan November 2010 sampai Januari 2011 atau
kurang lebih 3 (tiga) bulan.
3.
Langkah-langkah Siklus Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas terkait tindakan guru dalam bentuk
pembelajaran. Namun demikian, ada hal yang sangat perlu dipahami
bahwa Penelitian Tindakan Kelas bukan mengajar seperti biasanya, tetapi
harus mengandung suatu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan
didasarkan atas upaya meningkatkan
hasil yang lebih baik dari
sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat 3 siklus yang masing-masing
meliputi 4 tahapan. Berikut gambar dan penjelasannya.
12
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS
Pengamatan
Refleksi
a. Perencanaan
Pada tahap ini rencana Pelaksanaan Tindakan Kelas yang harus
dilaksanakan oleh peneliti yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyiapkan peralatan yang akan digunakan
dalam pembelajaran, dan menyiapkan instrumen penelitian.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan dilakukan pada saat jam pelajaran
matematika dengan menggunakan Model Creative Problem Solving.
Guru menyajikan materi yang telah disiapkan dan membimbing siswa
13
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan
informasi yang dimiliki dan mempresentasikan isi informasi.
Selanjutnya guru melaksanakan observasi selama pelaksanaan proses
belajar mengajar dan evaluasi.
c. Pengamatan
Untuk mengamati model pembelajaran ini berhasil atau belum,
maka dapat dilihat dari respon siswa terhadap model pembelajaran
yang digunakan guru. Kegiatan ini berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan siswa memahami materi pelajaran, yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Setelah Model Creative Problem Solving diterapkan dan telah
melakukan evaluasi melalui observasi dan test, maka dapat dilihat
adanya perubahan dari hasil belajar. Perubahan tersebut dapat
dibandingkan dengan sebelum dan sesudah diterapkan Model Creative
Problem Solving. Peneliti mempertimbangkan hasil belajar siswa pada
semester I sebagai kondisi awal untuk dijadikan acuan melanjutkan ke
tahap penelitian.
4.
Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen
penelitian adalah :
14
a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati
keaktifan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan Model Creative Problem Solving.
b. Tes/soal digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa
dalam menguasai materi setelah menggunakan Model Creative
Problem Solving.
5.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang obyektif dan autentik serta valid
peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
mengenai fenomena yang diselidiki. (Arikunto, 2006:136).
Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti adalah
mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa pada saat
proses pembelajaran. Adapun data yang diambil dari observasi ini
adalah data keaktifan siswa, data ketepatan siswa dalam menjawab
pertanyaan guru dan data siswa dalam penguasan materi.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan jalan mencatat
dan memanfaatkan data yang ada di instansi terkait seperti arsip,
daftar peserta didik dan guru serta raport (Margono, 1997:167).
15
Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumen adalah
data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan
maupun dari segi organisasi sekolah.
c. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara digunakan
oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar
belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
sesuatu (Arikunto, 2006:155). Pada penelitian ini hasil wawancara
yang didapatkan adalah data tentang kelengkapan data profil sekolah.
6.
Analisis Data
Menurut Arikunto (2006:239), data yang terkumpul dapat di
klarifikasikan kedalam dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang
berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang berbentuk kata-kata.
Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan analisa statistik deskriptif.
b. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkatan
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau
sikap siswa terhadap metode belajar yang baru atau afektif.
16
Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini:
1) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test
2) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria ketuntasan
belajar, kriteria tuntas (62-100) dan kriteria tidak tuntas (0-61).
3) Setelah data sudah dalam bentuk nilai untuk mengetahui hasil
belajar dihitung dengan menggunakan statistik yang dirumuskan
sebagai berikut:
f
x 100 %
n
P=
Keterangan :
P :
Persentase
f
Frekuensi (siswa yang menguasai atau tuntas)
:
n :
Jumlah seluruh siswa
4) Setelah
diketahui
hasil
persentase
kesimpulan dalam bentuk kalimat.
17
kemudian
mengambil
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat
dilihat di bawah ini :
Bab I.
Pendahuluan
Pada Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II.
Kajian Pustaka
Pada Bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap
variabel penelitian.
Bab III. Pelaksanaan Penelitian
Pada Bab ini berisi tentang gambaran umum MI Miftahul Ulum
Wringinputih Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang dan
pelaksanaan penelitian.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada Bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan
pembahasan.
Bab V. Kesimpulan dan Penutup
Pada Bab ini berisi kesimpulan dan saran
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
a) Belajar adalah Perubahan tingkah laku. Perubahan yang dimaksud
adalah perubahan berkat latihan-latihan yang bertahap (Prasetyo,
2002:2).
b) Pengertian belajar menurut Ahmadi, (2004:128), “ Belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”.
c) Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai
sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam
kaitan ini maka antara proses belajar dengan perubahan adalah dua
gejala saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan
sebagai bukti dari hasil proses (Hasan, 1994:84).
d) Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
19
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya (Dalyono, 1997:49).
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 1990:22).
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis mengambil
suatu kesimpulan bahwa pada hakekatnya hasil belajar adalah
kemampuan siswa menerima materi yang telah diajarkan. Untuk
mengetahui hasil belajar penulis menggunakan evaluasi atau
penilaian.
2. Tujuan Belajar
Adapun Tujuan belajar adalah :
a) Mengadakan perubahan di dalam diri berupa tingkah laku;
b) Mengubah kebiasaan dari buruk menjadi baik;
c) Mengubah sikap dari negatif menjadi positif;
d) Memupuk keterampilan;
e) Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu (Dalyono,
1997:48).
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Dalyono (1997:51), disebutkan beberapa prinsip dalam
belajar antara lain:
a)
Kematangan Jasmani dan Rohani
20
Salah satu pendidikan akan dimulai pada diri anak adalah
adanya kematangan jasmani dan rohani. Kematangan jasmani
memberikan gambaran di atas minimal umur serta konsidi fisiknya
telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar, dapat
dicontohkan dimana banyak sekali sekolah dasar yang memberikan
batas minimal umur anak untuk diterima pada lembaga pendidikan
ini. Sedangkan kondisi rohani memungkinkan anak telah memiliki
kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar
karena dalam taraf ini anak yang biasanya berfikir mudah mulai
digugah kemampuan berfikir. Ingatan, fantasi dan sebagainya,
sehingga hal ini perlu dipersiapkan.
b) Memiliki Kesiapan
Dalam segala hal mungkin dibutuhkan suatu kesiapankesiapan merupakan suatu cara dimana sudah diperkirakan dari awal
yang akan dihadapi. Kesiapan di sini bisa berupa kesiapan fisik,
mental maupun perlengkapan belajar.
c) Memahami Tujuan
Pemahaman tujuan terhadap apa yang kita lakukan mutlak
diperlukan. Prinsip ini sangat penting dimiliki mengingat hal ini
akan sangat bermanfaat bagi anak untuk dapat menyelesaikan
dengan baik kegiatan yang dilakukan dan mampu menyelesaikan
dengan cepat.
d) Memiliki Kesungguhan
21
Kesungguhan merupakan suatu kebulatan tekad untuk
melakukan suatu kegiatan, orang yang belajar harus sungguhsungguh untuk melakukan kegiatan tersebut.
e) Ulangan dan latihan
Apa saja yang dipelajari perlu suatu koreksi, proses belajar
merupakan suatu kegiatan yang berulang-ulang. Semakin banyak
mengulang maka akan semakin mengena dalam pikiran sehingga
dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktorfaktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar Menurut M.
Dalyono (1997:55) adalah:
a) Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) meliputi: kesehatan;
intelegensi dan bakat; minat dan motivasi; cara belajar.
b) Faktor ekstern (yang berasal dari luar diri) yaitu keluarga dan
sekolah.
Keluarga
merupakan
faktor
penting
yang
dapat
mempengaruhi hasil belajar. Sebagaimana firman Allah dalam QS.
Al Baqarah : 124.
kZl‫ ل إ‬Hm n
T J cT` o Hc t W w x‫ ه‬zL { ‫إ ذ‬
p ‫ ت‬L s u‫ ا ر‬XW ‫ إ‬W ‫و ا‬
W
‫ ل‬HU P
Hm k{ TP‫ر‬l
‫ ل‬HQ
‫ذ ل‬
nQ Hm HQ ‫إ‬
‫و‬
‫س‬
HUTLV L ~H•
_
22
n xc V H€
T V‫ا‬
‫ ‚ي‬J ~
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah
berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi
seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai
orang-orang yang zalim" (Depag RI, 1989:32).
Menurut
Mahmud,
(1991:
87)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar ialah:
a.Faktor internal, seperti motivasi dan keyakinan
1) N.Ach (need for achievement) ialah dorongan atau motif untuk
berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intristik untuk mencapai
dalam hal tertentu.
2) Takut gagal
Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti
apabila menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau
memecahkan
masalah
yang
sulit,
dapat
mengganggu
keberhasilan dalam berprestasi.
3) Takut sukses
Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita
ketimbang pria. Apabila cukup kuat, takut sukses, itu dapat
23
merongrong N.Ach seseorang dan melahirkan perasaanperasaan negatif terhadap prestasi yang baik.
Disamping motif-motif tersebut, ada faktor lain yang juga
memainkan peranan dalam Hasil belajar: faktor yang dimaksud
adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait
dengan kombinasi empat faktor: kemampuan, usaha, sukarnya
tugas dan keberuntungan atau nasib baik. Misalnya apabila
seseorang berhasil dan keberhasilan itu
dikaitkan dengan
kemampuan dan usaha (bukan dengan mudahnya tugas atau
dengan keberuntungan), maka ia akan optimis dan percaya diri
untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya.
b.Faktor eksternal
Telah disinggung di muka bahwa kemampuan dan usaha
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar; demikian juga halnya
dengan
kesempatan
dan
faktor-faktor
situasional.
Banyak
perbedaan dalam prestasi akademik (atau prestasi dalam pekerjaan)
bukan disebabkan oleh berbedanya kemampuan atau pun motif,
tetapi karena berbedanya lingkungan tempat kemampuan dan motif
itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya, amat bervariasi;
gedungnya, fasilitas fisik lainnya, peralatannya, perpusatakaannya,
kesempatan untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan,
suasana kelasnya, disiplinnya, kualitas dan penghasilan gurugurunya. Kualitas lingkungan keluarga; ada tidaknya pesawat TV,
24
kamus, ensiklopedi, surat kabar, almari es dan sebagainya, sangat
berkaitan dengan hasil belajar siswa.
B. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:799) definisi
operasi hitung penjumlahan bilangan bulat adalah:
a) Operasi adalah pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
b) Penjumlahan adalah proses, perbuatan, cara menjumlahkan.
c) Bilangan adalah: Ide yang bersifat abstrak yang bukan lambang atau
simbol.
d) Bilangan bulat adalah bilangan operasional …,-3,-2,-1,0,1,2,3,...
Bilangan bulat merupakan gabungan antara bilangan asli, dengan
bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Dengan demikian apabila
ditulis dalam bentuk bilangan bulat akan didapat B = ..., -4,-3,-2,1,0,1,2,3,4,... Arti titik-titik yang terdapat di dalam bilangan itu
menunjukkan bahwa bilangan bulat selalu dimulai dari bilangan negatif
tak terhingga sampai dengan bilangan positif tak terhingga (Darhim,
1991:268)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:616) menyatakan bahwa
pengurangan adalah:
a) Proses, cara, perbuatan, mengurangi atau mengurangkan.
b) Hitungan tentang mengurangi.
c) Penyusunan, pembatasan.
25
Jadi dapat disimpulkan bahwa operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat adalah pelaksanaan cara menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat yang telah dikembangkan.
Lazimnya operasi
penjumlahan pada
mempergunakan tanda atau
bilangan bulat akan
notasi (+) sedangkan untuk notasi
pengurangan bilangan bulat notasi yang dipakai adalah (-).
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat akan berlaku sifat:
a. Sifat tertutup
b. Sifat komutataif (pertukaran) p + q = q + p
c. Sifat pertukaran (asosiatif) (p + q) + r = p + (q + r)
d. Sifat bilangan nol, nol bertindak sebagai unsur identitas a + 0 = a
Pengurangan bilangan bulat dapat diibaratkan sebagai penambahan
dengan lawan bilangan pengurangannya. Jadi, untuk a – b = p ini berarti
bentuk penambahannya dapat dinyatakan dengan a = p + b.
C. Model-Model Pembelajaran
Beberapa model pembelajaran yang konvensional artinya yang
lazim atau sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika
(Depdiknas, 2007:34)diantaranya :
a. Model Pembelajaran Quantum Learning
Model Pembelajaran Quantum Learning adalah model pembelajaran
dimana guru memberikan beberapa contoh kepada siswa kemudian
siswa memberikan kesimpulan.
26
b. Model Pembelajaran Cooperatif Learning
Model pembelajaran ini menekankan pada tujuan dan kesuksesan tim,
yang hanya bisa dicapai jika seluruh anggota tim mempelajari apa
yang menjadi tujuan pembelajaran.
c.
Model Pembelajaran Iquiry Training
Model ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai objek dan
subjek dalam
belajar,
mempunyai
kemampuan
dasar
untuk
berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya,
sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator belajar.
d. Model pembelajaran ekspositori
Model pembelajaran ekspositori pada dasarnya hampir sama dengan
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai
sumber informasi.
e. Model pembelajaran Creative Problem Solving
Model Creative Problem Solving adalah suatu model pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan
pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
Dari macam-macam
model
yang
tercantum
diatas,
penulis
menggunakan Model Creative Problem Solving dalam mengajarkan siswa
tentang pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Karena dengan Model Creative Problem Solving guru dapat
memberi contoh kepada siswa atau siswa yang satu memberi contoh kepada
siswa yang lain tentang materi pembelajaran tersebut. Siswa dapat
27
menemukan sendiri cara dalam memecahkan masalah dan melakukan
keterampilan pemecahan masalah untuk memilih dan mengembangkan
tanggapannya.
D. Model Creative Problem Solving
Model Creative Problem Solving adalah suatu model pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan
pada suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan pemecahan
masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya
dengan cara menghafal tanpa berpikir, keterampilan memecahkan masalah
memperluas proses berpikir (Cahyono,2007:1)
Creative Problem Solving adalah strategi pengajaran mengembangkan
atas dasar kemampuan pemecahan masalah. Creative Problem Solving
menekankan siswa belajar aktif dan pemecahan masalah dapat menolong
mengembangkan pemikiran kritis (Chen, 2002: 313).
Sasaran dari model pembelajaran Creative Problem Solving adalah
sebagai berikut
1) Siswa
akan
mampu
menyatakan
urutan
langkah-langkah
pemecahan masalah dalam Creative Problem Solving
2) Siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi
pemecahan masalah
28
3) Siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinankemungkinan tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada
4) Siswa mampu memilih suatu pilihan solusi yang optimal
5) Siswa
mampu
mengembangkan
suatu
rencana
dalam
mengimplementasikan strategi pemecahan masalah.
Adapun proses dari model pembelajaran Creative problem solving,
terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1) Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa
tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami
tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
2) Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat
tentang berbagi macam strategi penyelesaian masalah.
3) Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evalusi
dan
pemilihan ini,
setiap
kelompok
mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang
cocok untuk menyelesaikan masalah.
4) Implementasi
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil
untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai
menemukan penyelesaian dari masalah itu (Cahyono, 2007: 1).
29
Dengan membiasakan siswa menggunakan langkah-langkah yang
kreatif dalam memecahkan masalah, diharapkan dapat membantu
siswa untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika.
Proses-proses tersebut sesuai dengan pernyataan Peterson (2006:5)
yang mengatakan ada beberapa proses dalam pemodelan Creative
Problem Solving yaitu menemukan masalah, klarifikasi masalah,
menemukan ide, evaluasi dan pemilihan serta penerapan.
Langkah-langkah Creative
Problem
Solving
dalam
proses
pembelajaran matematika sebagai berikut:
(1) Pendahuluan
a) Guru menanyakan kesiapan siswa
b) Guru memberikan apersepsi
c) Guru mengulas kembali materi sebelumnya
sebagai
prasyarat
d) Guru menjelaskan pembelajaran Creative problem solving
e) Guru menyampaiakn tujuan pembelajaran
f) Guru memberikan motivasi
(2) Kegiatan inti
Kelas dibagi kedalam kelompok misalnya 3 kelompok untuk
melakukan diskusi. Tiap-tiap kelompok diberi lembar kerja siswa
untuk dibahas dalam kelompok untuk memecahkan masalah. Guru
berperan sebagai pemberi bimbingan dan arahan selama diskusi
berlangsung. Setelah dirasa waktunya cukup, guru memberi
30
kesempatan perwakilan salah satu siswa dari kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikaan di depan kelas,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Klarifikasi masalah
Klarifiksai masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa
tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami
tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
b. Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat
tentang berbagai macam strategi pemecahan masalah.
c. Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok
mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang
cocok untuk menyelesaikan masalah.
d. Implementasi
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil
untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai
menemukan penyelesaian dari masalah tersebut (Cahyono, 2007:
1). Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain menanggapinya,
kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi.
(3) Penutup
31
a) Guru
pembimbing
siswa
untuk
menarik
kesimpulan
mengenai materi yang didiskusikan.
b) Guru memberikan tugas rumah.
Kegiatan belajar pemecahan masalah memiliki nilai transfer
yang cukup tinggi, karena pemecahan masalah ini dapat diterapkan
dalam setiap situasi, dan dalam segala macam ragam masalah.
Suatu situasi mungkin merupakan masalah bagi seseorang, tetapi ia
bukan merupakan masalah bagi orang lain. Siswa akan menghadapi
masalah jika ia menghadapi suatu soal atau pertanyaan dan ia sama
sekali belum melihat adanya cara atau jalan untuk menjawabnya
atau menyelesaikannya (Cahyono, 2007: 1).
E. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat
1.
Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat
dalam pemecahan masalah.
2.
Kompetensi Dasar : Melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dalam pemecahan masalah
3.
Indikator :
1) Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
2) Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat
3) Melakukan operasi hitung penjumlahan dan bilangan bulat
32
F. Kaitan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
dengan Model Creative Problem Solving
Mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat
merupakan materi yang erat kaitanya dengan kehidupan kita sehari-hari
dimana kita dituntut untuk berpikir kritis dan aktif dalam pemecahan
masalah. Model Creative Problem Solving adalah strategi pengajaran
mengembangkan atas dasar kemampuan pemecahan masalah. Creative
Problem Solving menekankan siswa belajar aktif dan pemecahan masalah
dapat menolong mengembangkan pemikiran kritis (Chen, 2002: 313). Oleh
sebab itu, Model Creative Problem Solving dipakai pada mata pelajaran
matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat supaya siswa mampu
mengatasi segala kesulitan-kesulitanya sehingga dapat meningkatkan hasil
belajarnya dan mampu menerapkan pada kehidupan nyata.
.
33
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Miftahul Ulum Wringinputih
Dalam bab
III ini
penulis
ingin
paparkan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Hal ini penulis pandang perlu karena
untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang
nantinya sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan.
Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil
dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang
ada tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan Model Creative Problem
Solving terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Secara garis besar lokasi
penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Profil MI Miftahul Ulum Wringinputih
Nama Sekolah
: MI Miftahul Ulum Wringinputih
Alamat
:
Jalan
: PTPN 1X Kebun Ngobo
Desa
: Wringinputih
Kecamatan
: Bergas
Kabupaten
: Semarang
1.
: 112332213025
NSS
34
2.
Jenjang Akreditasi : C/ 2005
3.
Tahun didirikan
: 1966/1967
4.
Tahun beroperasi
: 1966/1967
5.
Kepemilikan tanah :
a.
6.
Status tanah
: Hak milik pemerintah desa
b. Luas tanah
: 461M2
Status Bangunan
: Milik yayasan
a.
Surat Ijin bangunan
: 446 M2
b. Luas bangunan
7.
:-
Sumber Dana Operasional dan Perawatan : Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan Infak Bulanan dari PT.Samkyung Jaya
Garment.
2. Sejarah Singkat Berdirinya MI Miftahul Ulum Wringinputih
Madrasah ini berdiri karena semangat warga masyarakat yang
dipimpin oleh
Kyai Sukri dan H. Said mendirikan Madrasah Wajib
Belajar (MWB) yang kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di balai desa.
MWB ini dimulai dari kelas nol sampai dengan kelas enam. Kelas nol
adalah kelas setingkat dengan Taman Kanak-Kanak yaitu RA. Kelas I
sampai dengan kelas VI kita kenal sekarang dengan MI Miftahul Ulum
Wringinputih.
Dengan didirikannya MWB tersebut bertujuan untuk memberikan
pendidikan agama dan pengetahuan umum serta menumbuhkembangkan
35
kecerdasan anak dan untuk mempersiapkan anak sebelum menempuh
jenjang pendidikan yang tinggi.
Sebelum berkembang dengan baik seperti sekarang ini MWB masih
dikelola oleh pengurus Yaitu H. Said dan seiring perkembanganya lama
kelamaan siswa semakin banyak, Oleh sebab itu kepala desa yang
menjabat pada waktu itu memberikan izin mendidirikan bangunan
madrasah di tanah bengkok dengan bantuan seluruh masyarakat Desa.
Pada awal tahun 1966 pemerintah mulai mengakui keberadaan
kegiatan MWB ini dan pada tanggal 1 Maret 1966
dengan Surat
Keputusan Departemen Agama MWB berubah namanya menjadi
Madrasah Ibtidaiyah dan dapat melaksanakan pendidikan hingga saat ini.
3. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum terletak di Dusun Krajan Desa
Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Letak Madrasah
Ibtidaiyah ini sangat strategis, karena mudah dijangkau oleh kendaraan
pribadi maupun anggkutan umum dan hubungan daerah. MI Miftahul
Ulum Wringinputih jauh dari keramaian dan suasana belajar begitu
khidmad dan tetap terjaga karena terhindar dari lalu lalang kendaraan dan
kebisingan kendaraan bermotor. Jarak ke kota kecamatan hanya sekitar 3
km, dan ke kota kabupaten sekitar 10 km.
36
4. Fasilitas
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar Madrasah
Ibtidaiyah Miftahul Ulum Wringinputih Kec. Bergas, Kab. Semarang ini
memiliki tanah seluas 461m2 dan dilengkapi sarana pendukung seperti
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Daftar Sarana (Ruang)
No.
Nama Bangunan (Ruang)
Jumlah
Keterangan
1.
Ruang Kelas
6
Ruang
Baik
2.
Kantor Kepala
1
Ruang
Baik
3.
Kantor Guru
1
Ruang
Baik
4.
Ruang UKS
1
Ruang
Baik
5.
Ruang Gudang
1
Ruang
Baik
6.
Mushala
1
Ruang
Baik
7.
WC/Kamar Kecil Guru/Pegawai
1
Ruang
Baik
8.
WC/Kamar Kecil peserta didik
3
Ruang
Baik
9.
Lapangan olah raga
1
Ruang
Belum lengkap
5. Siswa dan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang memiliki siswa sebanyak 51 dengan rombongan
belajar sejumlah 6 kelas, yang perinciannya seperti terlihat pada tabel
berikut:
37
Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Miftahul Ulum Wringinputih Tahun
2010/2011
No
Kelas
Lk.
Pr.
Jml
1
I
13
2
15
2
II
4
3
7
3
III
3
3
6
4
IV
4
3
7
5
V
5
4
9
6
VI
5
2
7
34
17
51
Jml
51
Dalam pelaksanaan program pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Ulum Wringinputih Kec. Bergas, Kab. Semarang dikelola oleh 8 orang
guru. Lebih jelasnya lihat tabel berikut:
38
Tabel 3.3 Keadaan Guru MI Miftahul Ulum Wringinputih
Jenis
NO
Nama
Pend
Jabatan
S2
Kepsek/ Guru
Psikologi
Bahasa Inggris
Keterangan
Kel
Eka Adrian
1
L
Wibisono, M.si
-
Diah Ariyani,
2
Melanjutkan
P
S1 PAI
Guru Kls VI
A.Ma
S1 PGMI
Endah Maslihatun,
3
P
D2 PGMI
Guru Kls V
-
P
S1 PKN
Guru Kls IV
-
Guru Kls III
-
Guru Kelas II
-
S.Pdi
4
Tri Rohayati, S.Pd
Feni Septiyana,
5
S1
P
S.E
Ekonomi
Abdul Khalim,
6
S2
P
M.Si
Psikologi
Lastin Sulastri,
7
P
D2 PGMI
Guru Kelas I
-
L
SLTA
Guru Penjaskes
-
A.Ma
8
Nuri Misbah
39
6. Visi, Misi dan Tujuan MI Miftahul Ulum Wringinputih
VISI
Terwujudnya manusia yang berprestasi, beriman, bertaqwa, berahlak
mulia, jujur, dan bertanggung jawab.
MISI
a. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pembinaan secara efektif.
b. Menumbuhkan semangat motivasi berprestasi melalui kegiatan intra
dan ekstra kurikuler.
c. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam melalui
kegiatan keagamaan (Baca Tulis dan Hafal Alqur’an)
d. Memberikan kemampuan akademik, penguasaan IPTEK serta
keterampilan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
e. Mengembangkan nilai-nilai demokratis dan meningkatkan kemandirian
serta tanggap terhadap lingkungan.
TUJUAN
a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi kepada Allah SWT.
b. Memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan
mendalam.
c. Memiliki keterampilan sosial dan keagamaan.
d. Memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi
akademik.
e. Memiliki sikap cinta tanah air, nasionalisme, dan patriotisme.
40
f. Memiliki kemampuan bersosialisasi, beradabtasi dengan lingkungan
dan mandiri.
7. Kurikulum MI Miftahul Ulum Wringinputih
Berdasarkan dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
Wringinputih ditemukan data kurikulum dan pembelajaran yang diajarkan
di MI Miftahul Ulum Wringinputih. Adapun kurikulum tersebut adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mana sekolah diberi
wewenang mengadakan pembelajaran sesuai dengan kondisi geografis
madrasah tersebut. Adapun kegiatan pembelajaran yang diajarkan
meliputi:
a. Mata pelajaran yang diajarkan di MI Miftahul Ulum Wringinputih
adalah: Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Alquran Hadis, Fiqih,
Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam. Pendidikan
umum meliputi
Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Seni
Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani. Muatan lokal
meliputi: Baca Tulis Alquran, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan KeNUan.
b. Ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran, adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di MI
Miftahul Ulum Wringinputih antara lain adalah kepramukaan dan seni
baca Al-Quran.
41
8. Subyek penelitian
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Ulum
Wringinputih.
Berdasarkan
dokumentasi Madrasah
Ibtidaiyah Miftahul Ulum Wringinputih ditemukan data siswa kelasV
dengan jumlah 9 siswa, terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan.
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1.
Irma Afinda
P
2.
Dikky Dwi Yulian
L
3.
Zaenun Jazuli
L
4.
Anggit Murdaningsih
P
5.
Dwi Prasetyo
L
6.
Muhammad Sahal Mahfud
L
7.
Budi Cahyono Putro
L
8.
Eva Erviana
P
9.
Hikmah Puji Astuti
P
Jumlah
9
Karakteristik siswa ini secara lebih detail dapat digambarkan sebagai
berikut:
a. Usia siswa rata – rata 10-11 tahun.
42
b. Latar belakang pendidikan orang tua atau keluarga sebagian hanya
sekolah dasar.
c. Latar belakang ekonomi orang tua termasuk menengah ke bawah dengan
sebagian besar bekerja sebagai buruh industri.
d. Tingkat kemampuan siswa rata-rata sedang.
B. Diskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelanjaan).
b) Menyiapkan bahan pembelajaran.
c) Menyusun alat evaluasi (instrumen).
d) Menyiapkan perangkat observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan hari Kamis, 4 November 2010 jam ke 1-2
Selama 70 menit. Untuk pelaksanaan siklus I, peneliti menggunakan
pedoman RPP I yang berisi tentang ketentuan pembelajaran dengan Model
Creative Problem Solving :
(1) Pendahuluan
a. Guru menanyakan kesiapan siswa
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru mengulas kembali materi sebelumnya (pra siklus)
43
d. Guru menjelaskan tentang pembelajaran Creative Problem Solving
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi
(2) Kegiatan inti
Kelas dibagi kedalam 3 kelompok untuk melakukan diskusi. Tiap-tiap
kelompok terdapat 1 peserta didik yang diposisikan sebagai tutor
sebaya. Tutor sebaya adalah mereka (peserta didik) yang tuntas dalam
tes uji coba (tes pra siklus) kemudian mereka diberi lembar kerja
siswa untuk dibahas dalam kelompok untuk memecahkan masalah.
Guru berperan sebagai pemberi bimbingan dan arahan selama diskusi
berlangsung. Setelah dirasa waktunya
cukup, guru
memberi
kesempatan perwakilan salah satu siswa dari kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikaan di depan kelas,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa
tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami
tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
2) Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat
tentang berbagai macam strategi pemecahan masalah
44
3) Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok
mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang
cocok untuk menyelesaikan masalah.
4) Implementasi
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil
untuk menyelesaikan masalah. Setelah masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok
lain menanggapinya, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
materi.
5) Penutup
a. Guru pembimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang didiskusikan.
b. Guru memberikan tugas rumah.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus I yaitu observasi pelaksanaan proses
pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap peserta didik dalam diskusi
kelompok melalui Model Creative Problem Solving.
a. Tutor
sebaya
pada
tiap-tiap
kelompok menyelesaikan
tugas
kelompoknya, sebagai wahana dalam membangun entering behavior
siswa.
45
b. Suasana interaktif dalam diskusi kelompok dapat dibina lewat
bimbingan guru terhadap peserta didik.
c.
Peserta didik dan guru sama-sama aktif untuk mencapai kompetensi
pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah melalui
Model Creative Problem Solving yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan
penelitian siklus I sesuai dengan perencanaan. Hal-hal yang perlu
dipertahankan pada siklus berikutnya adalah :
a. Pembelajaran dengan Model Creative Problem Solving mampu
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
b. Pembelajaran dengan Model Creative Problem Solving memberikan
wawasan kepada siswa mengenai macam-macam cara menyelesaikan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c. Penguatan dan pembekalan tambahan bagi tutor sebaya dalam
memaksimalkan pendampingan bagi siswa yang kedapatan masih
belum tuntas belajar.
Kelemahan pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II adalah
a. Beberapa peserta didik yang telah mencapai kompetensi cenderung
menonjol dibanding peserta didik yang lain. Pada pertemuan
46
berikutnya perlu adanya tugas pengayaan sehingga bobot soalnya
berbeda dengan teman yang lain. Peserta didik ini juga dapat
diberdayakan untuk membantu peserta didik lain yang belum
menguasai materi (belum tuntas).
b. Ditemukanya beberapa penyelesaian masalah membuat sebagian siswa
cenderung dengan pilihannya masing-masing. Pada pertemuan
berikutnya perlu dibuat kesepakatan cara penyelesaian masalah yang
mana, yang dipilih untuk dapat dijadikan pedoman bersama
C. Diskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Menyusun alat evaluasi.
c. Menyiapkan bahan pembelajaran.
d. Menyiapkan perangkat observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis,18 November 2010 jam pelajaran
ke 1-2 dimulai pukul 07.00 s.d pukul 08.10 selama 70 menit, dengan
materi Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Adapun jalannya proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Pendahuluan
47
a) Guru menanyakan kesiapan siswa
b) Guru memberikan apersepsi
c) Guru mengulas kembali materi sebelumnya pada siklus
d) Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
e) Guru memberikan motivasi
2. Kegiatan inti
Kelas dibagi kedalam 3 kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja
atau latihan soal dari guru. Guru menunjuk tutor sebaya untuk ikut
serta membimbing temanya dalam memecahkan masalah operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru berperan
sebagai pengawas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah
dirasa waktunya cukup, guru memberi kesempatan perwakilan salah
satu siswa dari kelompoknya untuk mempresentasikan hasil yang telah
didiskusikaan di depan kelas, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Klarifikasi masalah : Siswa mempresentasikan bermacam-macam
cara menyelesaikan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
b) Pengungkapan pendapat : Siswa dibebaskan memilih strategi
pemecahan masalah yang mereka kuasai.
c) Evaluasi dan pemilihan : Siswa membuat kesepakatan strategistrategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
48
d) Implementasi : Siswa bersama dengan guru menyimpulkan
materi.
3.
Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang didiskusikan.
2. Guru memberikan tugas rumah.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus II sama seperti pengamatan siklus I
yaitu observasi pelaksanaan proses pembelajaran. Observasi dilakukan
terhadap peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran melalui
Model Creative Problem Solving.
a. Suasana interaktif dapat dibina lewat bimbingan guru terhadap peserta
didik dalam kelas.
b. Peserta didik dan guru sama-sama aktif untuk mencapai kompetensi
pembelajaran.
4. Refleksi
Pelaksanaan penelitian siklus II sesuai dengan perencanaan. Hasil proses
pembelajaran lebih baik dari siklus I. Hal-hal yang perlu dipertahankan
pada siklus berikutnya adalah :
49
a. Pembelajaran dengan model Creative Problem Solving mampu
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
b. Bimbingan kepada peserta didik ditingkatkan.
c. Tutor sebaya masih tetap dibutuhkan dalam tugas pendampingan bagi
siswa yang kedapatan pada siklus II belum tuntas.
Kelemahan pada siklus II untuk diperbaiki pada siklus III adalah :
a. Waktu yang tersedia belum mencukupi
untuk melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Sehingga guru belum bisa menggunakan
waktu yang tersedia secara efisien. Pada pertemuan berikutnya lebih
mengefektifkan waktu yang tersedia.
b. Belum bisa mengevaluasi secara individu karena waktunya terbatas.
Hal ini dapat disiasati dengan memberikan tugas belajar di rumah
didampingi tutor sebaya.
D. Diskripsi Siklus III
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III adalah :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Menyusun alat evaluasi.
c. Menyiapkan bahan pembelajaran.
d. Menyiapkan perlengkapan observasi.
50
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Desember 2010 jam pelajaran
ke 1-2 dimulai pukul 07.00 s.d 08.10 selama 70 menit, dengan materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Jalannya
proses pembelajaran sebagai berikut :
Adapun jalannya proses pembelajaran sebagai berikut :
1.
Pendahuluan
a. Guru menanyakan kesiapan siswa
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru mengulas kembali materi sebelumnya pada siklus II
d. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan motivasi
2.
Kegiatan inti
Siswa menyelesaikan lembar kerja atau latihan soal dari guru secara
individu.
Guru
berperan
sebagai
pengawas
selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Setelah dirasa waktunya cukup, guru
memberi penjelasan atau pembahasan jawaban dari soal yang dibuat,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan pembelajaran lanjutan pada tutor sebaya untuk
mengoptimalkan pendampingan bagi siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran pada siklus terakhir (siklus III)
2. Klarifikasi masalah : Guru menjelaskan poin-poin masalah dari
tiap-tiap soal.
51
3. Pengungkapan
pendapat : Siswa dibebaskan bertanya dan
menjawab pertanyaan guru.
4. Evaluasi dan pemilihan : Guru mengadakan penilaian.
5. Implementasi : Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi.
3.
Penutup
a. Guru pembimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang diajarkan.
b. Guru memberikan tugas rumah
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus III sama seperti pengamatan siklus I
dan II yaitu observasi pelaksanaan proses pembelajaran. Observasi
dilakukan terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
Model Creative Problem Solving.
4. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji proses pembelajaran yang telah terlaksana
pelaksanaan yang baik maupun kurang baik dalam proses pembelajaran
tersebut dengan penerapan belajar aktif. Dari data yang terkumpul dapat
diuraikan sebagai berikut:
52
a. Guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Ada
beberapa aspek yang pelaksanaannya belum sempurna, namun
prosentase pelaksanaan masing-masing aspek cukup besar.
b. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa peserta didik aktif selama
proses pembelajaran berlangsung.
c. Kekurangan
dalam siklus-siklus
sebelumnya
telah
mengalami
perbaikan dan peningkatan menjadi lebih baik.
d. Hasil belajar peserta didik pada siklus III ke 9 peserta didik mampu
mencapai nilai batas ketuntasan.
e.
Tugas tambahan mampu meningkatkan minat belajar karena peserta
didik merasa memiliki tanggung jawab mengerjakannya sehingga
mereka senantiasa berusaha yang terbaik. Apalagi mereka didukung
dengan tutor sebaya sehingga mereka tidak segan-segan bertanya
kepada temanya sendiri.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II , III
telah
dilaksanakan penilaian dalam proses pembelajaran. Hasil tes disampaikan
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal
siswa agar dapat memberikan gambaran ada dan tidak adanya kemajuan
yang dicapai dalam proses pembelajaran siklus I, II, III. Sebagai nilai
patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih pada mata pelajaran matematika
yaitu 62. Adapun kriteria penilaian adalah sebagai berikut:
Tuntas
: 62-100
Belum Tuntas
: 0-61
Hasil ulangan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat sebelum proses pembelajaran siklus I, II, dan III adalah
sebagai berikut :
54
Tabel 4.1 Hasil Belajar (Nilai Ulangan) Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat Sebelum Pelaksanaan Siklus 1
Tuntas / Belum
No
Nama Siswa
Nilai
Tuntas
1
Irma Afinda
60
BT
2
Dikky Dwi Yulian
70
T
3
Zaenun Jazuli
70
T
4
Anggit Murdaningsih
90
T
5
Dwi Prasetyo
40
BT
6
Muhammad Sahal Mahfud
40
BT
7
Budi Cahyono Putro
50
BT
8
Eva Erviana
30
BT
9
Hikmah Puji Astuti
60
BT
Adapun prosentase hasil nilai tersebut di atas dapat digambarkan
pada tabel seperti berikut:
Tabel 4.2 Hasil Persentase Kondisi Awal
Jumlah
No.
Kategori
Frekuensi
Persentase
Nilai
1.
Tuntas
3
33,33%
230
2.
Belum Tuntas
6
66,67%
280
Jumlah
9
100%
510
55
a. Pada tahun pelajaran 2010-2011 MI Miftahul Ulum wringinputih
menetapkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) setiap mata
pelajaran. Dalam mata pelajaran Matematika kelas V KKM yang
ditetapkan adalah 62. Siswa kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih
Kecamatan Bergas harus mampu memperoleh nilai minimal 62
sehingga dapat disebut tuntas dalam setiap penilaian mata pelajaran
Matematika. Bila ternyata seorang siswa memperoleh lebih rendah dari
62 maka siswa tersebut harus mengikuti ulangan perbaikan. Bahkan
jika jumlah siswa yang belum mencapai KKM atau belum tuntas lebih
dari 50% dari jumlah seluruh siswa di kelas, maka guru harus
melaksanakan remedial teaching atau pembelajaran ulang.
b. Berpedoman penjelasan butir (a) maka pada ulangan peserta
didik
yang mencapai KKM ada 3 siswa (33,33%), sedangkan yang belum
tuntas ada 7 siswa (66,67%). Kemampuan pemecahan masalah operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa sebelum
penelitian dari aspek pencapaian KKM, dalam prosentase = 3:7 adalah
33% : 67%.
c.
Kemampuan rata-rata nilai sebelum tindakan 56,67. Nilai ini setelah
diadakan tindakan atau pembelajaran ulang diharapkan ada perbaikan .
d. Melihat kondisi a, b, dan c maka guru perlu melaksanakan
pembelajaran ulang.
56
2. Siklus I
a. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana :
1) Kegiatan pendahuluan, guru telah melakukan apersepsi dengan
cara
menginformasikan
proses
pembelajaran
yang
akan
berlangsung serta pemberian motivasi.
2) Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam
proses pembelajaran.
3) Pembelajaran menggunakan Model Creative Problem Solving yang
berisi diskusi, tanya jawab dan latihan soal.
4) Guru berusaha mengelola kelas dengan pembelajaran aktif dengan
cara menunjuk tutor sebaya dalam membantu memberikan
bimbingan pada setiap siswa.
5) Evaluasi
proses
pembelajaran dilaksanakan
sesuai
dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
b. Hasil Belajar Siklus I
Hasil tes siklus I melalui pembelajaran Model Creative Problem
Solving adalah sebagai berikut :
57
Tabel 4.3 Nilai Pemecahan Masalah Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat melalui Model Creative Problem
Solving pada Siklus I
Tuntas /
No
Nama Siswa
Nilai
Belum Tuntas
1
Irma Afinda
65
T
2
Dikky Dwi Yulian
80
T
3
Zaenun Jazuli
75
T
4
Anggit Murdaningsih
100
T
5
Dwi Prasetyo
50
BT
6
Muhammad Sahal Mahfud
50
BT
7
Budi Cahyono Putro
60
BT
8
Eva Erviana
30
BT
9
Hikmah Puji Astuti
65
T
Jumlah
575
T = 5 BT =4
63,89
-
62
-
Rata – rata
KKM
Adapun prosentase hasil nilai tersebut di atas dapat
digambarkan pada tabel seperti berikut:
58
Tabel 4.4 Hasil persentase siklus 1
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
Jumlah Nilai
1.
Tuntas
5
55,56%
385
2.
Belum Tuntas
4
44,44%
190
Jumlah
9
100%
575
Penilaian proses pembelajaran Model Creative Problem
Solving Terhadap Pemecahan Masalah Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat pada pada siklus 1 menunjukkan
bahwa:
1) Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dapat dicapai oleh 5
siswa. Jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM pada siklus
I bertambah. Hal ini berarti memperbaiki jumlah siswa yang
mencapai KKM sebelum siklus dari 3 siswa menjadi 5. Dengan
demikian siklus I mampu meningkatkan pencapaian KKM dari
sebelum siklus yaitu menambah 2 siswa yang tuntas belajar.
2) Rata-rata
kelas dicapai pada siklus I adalah 63,89. Jika
dibandingkan dengan pencapaian rata-rata sebelum siklus yaitu
56,67 berarti proses pembelajaran siklus I mampu meingkatkan
nilai rata-rata kelas sebesar 7,22.
3) Berdasarkan penjelasan butir 1) dan 2) dapat disimpulkan bahwa
Model Creative Problem Solving dapat neningkatkan hasil belajar
59
terhadap
kemampuan
pemecahan
masalah
operasi
hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c. Hal-hal yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran
pada siklus I.
1) Hal yang menghambat
a) Siswa belum terbiasa melakukan proses pembelajaran dengan
Model Creative Problem Solving, maka guru perlu memberikan
bimbingan intensif dengan cara penguatan dan pembekalan
terhadap tutor sebaya.
b) Kerjasama siswa belum optimal, disebabkan adanya perbedaan
kognitif yang signifikan, oleh sebab itu tutor sebaya
diberdayakan untuk membantu siswa lain yang belum tuntas
belajar.
2) Hal-hal yang mendukung
a) Tutor sebaya dapat berperan aktif dalam membantu siswa yang
diketahui belum tuntas belajar.
b) Minat siswa cukup tinggi untuk diajak memperbaiki hasil tes.
60
3. Siklus II
a. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan Proses Pembelajaran siklus II telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan :
1) Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dengan cara
menginformasikan proses pembelajaran yang akan berlangsung
serta pemberian motivasi.
2) Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran.
3) Kegiatan pembelajaran menggunakan Model Creative Problem
Solving yang berisi diskusi, tanya jawab dan latihan soal.
4) Guru berusaha mengelola kelas dengan pembelajaran aktif dengan
cara menunjuk tutor sebaya dalam membantu memberikan
bimbingan pada setiap siswa.
5) Evaluasi
proses
pembelajaran dilaksanakan
sesuai
dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
b. Hasil Belajar Siklus II
Hasil belajar siklus II disajikan dalam tabel
berikut :
61
dengan hasil sebagai
Tabel 4.5 Nilai Pemecahan Masalah Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Creative Problem
Solving Pada Siklus II
Tuntas / Belum
No
Nama Siswa
Nilai
Tuntas
1
Irma Afinda
70
T
2
Dikky Dwi Yulian
90
T
3
Zaenun Jazuli
80
T
4
Anggit Murdaningsih
100
T
5
Dwi Prasetyo
65
T
6
Muhammad Sahal Mahfud
50
BT
7
Budi Cahyono Putro
65
T
8
Eva Erviana
30
BT
9
Hikmah Puji Astuti
70
T
Jumlah
620
T = 7 B T=2
67,78
-
62
-
Rata – rata
KKM
Adapun prosentase hasil nilai tersebut di atas dapat
digambarkan pada tabel seperti berikut:
62
Tabel 4.6 Hasil persentase siklus II
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
Jumlah Nilai
1.
Tuntas
7
77,78%
540
2.
Belum Tuntas
2
22,22%
80
Jumlah
9
100%
620
Penilaian pembelajaran Model Creative Problem Solving
terhadap pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siklus II diketahui bahwa :
1) Siswa
yang mencapai nilai KKM pada pelaksanaan siklus II
adalah 7 siswa. Terdapat peningkatan ketuntasan sebanyak 2 siswa
dari pencapai KKM siklus I.
2) Rata-rata kelas dicapai pada siklus II adalah 67,78. Terdapat
peningkatan rata-rata kelas sebesar 3,89 dari rata-rata hasil belajar
pada siklus 1
3) Setelah mengikuti proses pembelajaran Model Creative Problem
Solving dalam 2 kali siklus nilai rata-rata kelas mengalami
peningkatan sebesar 11,11 dari sebelum pelaksanaan siklus I, II,
III.
4) Berdasarkan penjelasan butir 1), 2) dan 3) dapat disimpulkan
bahwa Model Creative Problem Solving dapat meningkatkan hasil
belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
63
c. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran
Siklus II
1) Hal yang menghambat
Waktu yang tersedia belum mencukupi untuk melaksanakan
pembelajaran dengan baik.
2) Hal yang mendukung
Hal-hal yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran siklus
II adalah :
a) Proses pembelajaran melalui Model Creative Problem Solving
cukup efektif diterapkan. Model pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b) Tutor sebaya dapat berperan aktif dalam membantu siswa yang
kedapatan belum tuntas belajar. Oleh sebab itu penguatan dan
pembekalan tambahan bagi tutor sebaya tetap dibutuhkan
dalam tugas pendampingan bagi siswa yang dikerahui pada
siklus II belum tuntas.
4. Siklus III
a. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus III telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan :
64
1) Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dengan cara
menginformasikan proses pembelajaran yang akan berlangsung
serta pemberian motivasi.
2) Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam
proses pembelajaran.
3) Pembelajaran menggunakan Model Creative Problem Solving
dengan menunjuk tutor sebaya sebagai wahana dalam membangun
entering behavior.
4) Evaluasi
proses
pembelajaran dilaksanakan
sesuai
dengan
kompetensi dasar yang telah di tetapkan.
b. Hasil Belajar Siklus III
Hasil belajar siklus III adalah sebagai berikut :
Penilaian hasil pembelajaran Model Cretive Problem Solving terhadap
kemampuan pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dapat diketahui sebagai berikut:
65
Tabel 4.7 Nilai Pemecahan Masalah Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Creative Problem
Solving Pada Siklus III.
Tuntas / Belum
No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
Tuntas
1
Irma Afinda
85
T
TI
2
Dikky Dwi Yulian
100
T
TI
3
Zaenun Jazuli
95
T
TI
4
Anggit Murdaningsih
100
T
TI
5
Dwi Prasetyo
70
T
KKM
6
M. Sahal Mahfud
65
T
KKM
7
Budi Cahyono Putro
75
T
TI
8
Eva Erviana
40
BT
-
9
Hikmah Puji Astuti
80
T
TI
Jumlah
710
TI=6
T =2 BT=1
Rata – rata
78,89
-
62
-
KKM
Keterangan :
TI
: Tuntas Ideal (nilai lebih dari 75)
T/KKM
: Tuntas sesuai batas KKM (62)
BT
: Belum Tuntas
66
Adapun persentase hasil
nilai tersebut di atas dapat
digambarkan pada tabel seperti berikut:
Tabel 4.8 Hasil persentase siklus III
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
Jumlah Nilai
1.
Tuntas Ideal
6
66,67%
535
2
22,22%
135
Belum Tuntas
1
11,11%
40
Jumlah
9
100%
710
Tuntas
2.
(KKM)
3.
Penilaian pembelajaran Model Creative Problem Solving
tentang pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siklus III diketahui bahwa :
1) Siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus ke III adalah 8 dari
jumlah siswa seluruhnya 9 siswa adalah
(88,89 %). Hasil ini
berarti telah menunjukan pencapaian ketuntasan ideal kelas.
Dibandingkan dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus
II terdapat peningkatan 1 poin tetapi dengan hasil belajar (nilai
ketuntasan) yang lebih tinggi.
2) Terdapat 1 siswa yang belum tuntas, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor salah satunya disebabkan karena kemampuan
kognitif siswa rendah.
67
3) Setelah mengikuti pembelajaran Model Creative Problem Solving
terhadap pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat selama 3 siklus pencapaian KKM
siswa mengalami peningkatan.
4) Rata-rata kelas pada siklus III adalah 78,89.
5) Peningkatan rata-rata kelas dari sebelum siklus I = 56,67; Siklus I
= 63,89; Siklus II = 67,78; Siklus III = 78,89.
6) Peningkatan jumlah nilai dari sebelum Siklus = 510, Siklus I =
575 Siklus II = 620 Siklus III = 710
7) Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran model
creative problem solving
pada siklus I,
II,
III
mampu
meningkatkan hasil belajar terhadap kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat siswa kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih.
c. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran
Siklus III
1) Hal yang menghambat
a) Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat ternyata membawa dampak kegaduhan karena siswa
berebut berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
68
b) Siswa yang ditunjuk sebagai tutor sebaya merupakan siswa
pilihan
dengan hasil
nilai
ulangan
tertinggi
sehingga
membesarkan hati mereka yang berakibat kecenderungan rasa
lebih hebat dari teman-temanya.
2) Hal yang mendukung
Hal-hal yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran siklus
III adalah :
a) Bantuan dari tutor sebaya memudahkan guru memantau
keaktifan dan kemampuan siswa
b) Dengan pembelajaran model creative problem solving hasil
prestasi siswa yang biasanya rendah menjadi meningkat
sehingga
memberikan
pemecahan
masalah
motivasi
operasi
dalam
hitung
belajar
tentang
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan bulat.
c) Antusias
siswa
yang tinggi
untuk
memperbaiki nilai
menghidupkan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengelolaan Proses Pembelajaran oleh Guru
Berdasarkan penjelasan deskripsi siklus I, II, dan III dapat diketahui
bahwa :
69
a. Dalam proses pembelajaran guru senantiasa membangun interaksi
timbal balik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa bukan
berpusat pada guru akan tetapi antara guru dan siswa sama-sama aktif
sehingga terjadi komunikasi multi arah
b. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berlatih
dengan teman sebayanya sedangkan guru menjadi fasilitator.
2. Partisipasi Peserta didik dalam Proses Pembelajaran
Hasil observasi mengkategorikan bahwa siswa aktif selama proses
pembelajaran siklus I, II, dan III. Pengkategorian tersebut sesuai dengan
situasi proses pembelajaran selama siklus yaitu :
a.
Pada pelaksanaan siklus I, II, dan III, sebanyak 9 siswa hadir semua.
b. Sebelum tiba jadwal pembelajaran siswa sudah mempersiapkan
peralatan yang diperlukan.
c. Perhatian siswa pada pelaksanaan siklus I, II, dan III sejak awal hingga
usai pembelajaran cukup konsentrasi. Dapat dibuktikan dengan
perolehan hasil belajar.
d. Siswa memanfaatkan kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan
guru dalam proses pembelajaran sehingga siswa yang biasanya
berkemampuan rendah mampu mengejar ketertinggalan.
70
3. Pencapaian Kemampuan atau Prestasi Pembelajaran tentang Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.
Table 4.9 Hasil Frekuensi Siswa Dalam Perolehan Nilai
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Rentang
No
Kategori
Nilai
F
%
F
%
F
%
62-100
5
55,56%
7
77,78%
8
88,89%
0-61
4
44,44%
2
22,22%
1
11,11%
9
100%
9
100%
9
100%
.
1.
Tuntas
Belum
2.
Tuntas
Jumlah
Hasil penilaian yang dilaksanakan setiap akhir proses pembelajaran
sejak siklus I mengalami peningkatan dari aspek pencapaian KKM,
hipotesis yang menyatakan bahwa Model Creative Problem Solving dapat
meningkatkan hasil belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa
kelas V MI Miftahul Ulum Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang dapat diterima. Bukti kebenaran pernyataan hipotesis ini yaitu
jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus ke III adalah 8 siswa
(88,89%). Dibandingkan dari jumlah siswa yang mencapai KKM siklus II
terdapat kenaikan 1 poin (dari 7 ke 8) dengan hasil nilai belajar yang lebih
tinggi. Dibandingkan dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I
terdapat kenaikan 2 poin (dari 5 ke 7). Dibandingkan jumlah siswa yang
71
mencapai nilai KKM sebelum siklus terdapat kenaikan 2 poin (dari 3 ke
5). Karena rata-rata kelas menunjukkan angka lebih dari 75 maka dapat
dikatakan bahwa diakhir siklus ini siswa kelas V MI Miftahul Ulum
Wringinputih mencapai ketuntasan ideal. Berdasarkan hasil belajar yang
diperoleh di akhir siklus menunjukkan bahwa:
a. Terdapat 6 siswa tuntas ideal (nilai lebih dari 75)
b. Terdapat 2 siswa tuntas sesuai batas KKM (nilai 62-74)
c. Terdapat 1 siswa belum tuntas
Pada penelitian tindakan kelas
ini, peneliti belum mampu
memaksimalkan pembelajaran dengan Model Creative Problem Solving
secara sempurna, hal ini dikarenakan masih terdapat satu siswa atau
11,11% belum mampu menuntaskan belajarnya. Hasil wawancara peneliti
dengan guru matematika di kelas V menunjukkan bahwa siswa yang
belum tuntas belajar memang memiliki intelegensi rendah.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui Model Creative Problem Solving dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang kemampuan pemecahan masalah operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Wringinputih Kec. Bergas Kab.
Semarang Tahun pelajaran 2010/2011” Adapun hasil belajar yang
diperoleh adalah :
a. Peningkatan rata-rata kelas dari sebelum siklus I = 56,67; Siklus I =
63,89; Siklus II = 67,78; Siklus III = 78,89.
b. Peningkatan
jumlah nilai dari sebelum siklus = 510, siklus I = 575
siklus II = 620 siklus III = 710.
c. Peningkatan persentase kelulusan dari sebelum = 33,33%; siklus I =
55,56%; siklus II = 77,78%; Siklus III = 88,89%.
B. Saran
1. Sekolah atau lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat
diterima sebagai sumbangan pemikiran terhadap upaya pengembangan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
2. Diharapkan guru dapat mengetahui variasi model pembelajaran
matematika yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga
73
dengan adanya Model Creative Problem Solving guru dapat
menempatkan pada materi pelajaran yang tepat.
3. Penunjukkan tutor sebaya sebagai upaya mengoptimalkan persiapan
siswa dalam membangun entering behavior.
4. Kepada
wali atau orang tua siswa diharapkan bantuan dan
dukungannya supaya putra-putrinya dapat mencapai prestasi yang
lebih baik khusunya dalam pelajaran matematika
74
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rieke Cipta.
-------------. 2004. Psikologi Belajar edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
--------------------------. 2006. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyono, A. 2007. Pengembangan Model Creative Problem Solving Berbasis
Teknologi
dalam
Pengembangan
Matematika.
Tersedia
di:
http://pendidikansains.blogspot.com/2008/06/pengembangan-modwl-creativeproblem.html.
Chen, Y.Integrating Computer-Supported-Cooperative Learning And Creative
Problem Solving Into A Single Teaching Strategy.Journal Social Behavior
and Personality, Vol. 37, Editon 9, No. 14, 1283. Palmerston North. 27
Desember 2010.
Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darhim. 1991. Pendidikan Matematika 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Depag RI., 1989. Al-Qur'an dan terjemahannya, Semarang : CV. Toha Putra.
Depdikbud. 2007 . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Depdiknas. 2007. Model-Model Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, Chalidjah. 1994. Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas.
Hasibuan, J.J., & Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mahmud, M. Dimyati, 1991. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan,
Edisi I, Yogyakarta : BPFE
75
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peterson, C.M. 2006. Creative Problem Solving Styles And Learning Strategies
Of Management Students: Implications For Teaching, Learning, And
Work. Bachelor of Business Administrations, Vol.8, No.5,1-269.
Oklahoma State University, diakses 27 Desember 2010.
Prasetyo. 2002. Srategi Belajar Mengajar. Salatiga: Widya Sari Press.
Rasyad Aminudin. 2003.Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
Soeharto, Bahar. 1989. Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiyah.
Bandung: Tarsito.
Sudjana.1990. Metode Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Surapranata, Sumarna. 2004. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Sinar
Grafika Offset.
Zaini, Hisyam, Bermawi Muthe & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
76
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ I
Pertemuan Ke
: 1 (3 x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)
Standar Kompetensi
: Melakukan operasi hitung
bilangan bulat dalam pemecahan
masalah.
I.
Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dalam pemecahan masalah.
II.
Indikator
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
2. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
3. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
III.
Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
2) Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
3) Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
IV.
Materi Ajar
Bilangan Bulat
1
V.
Pendekatan Pembelajaran
Model Creative Problem Solving
VI.
Metode Belajar
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII.
Sumber Belajar
1. Buku Terampil Berhitung Matematika, Erlangga Halaman 2-41
2. Buku-buku lain yang relevan
3. Alat peraga : Garis bilangan
VIII.
Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Guru menanyakan kesiapan siswa
2. Guru memberikan apersepsi
3. Guru mengulas kembali materi sebelumnya (pra siklus)
4. Guru menjelaskan pembelajaran Model Creative Problem Solving
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi
B. Kegiatan Inti
Kelas dibagi kedalam 3 kelompok untuk melakukan diskusi. Tiap-tiap
kelompok terdapat 1 peserta didik yang diposisikan sebagai tutor
sebaya. Tutor sebaya disini adalah mereka (siswa) yang tuntas dalam
tes uji coba (tes pra siklus) kemudian mereka diberi lembar kerja
2
siswa untuk dibahas dalam kelompok untuk memecahkan masalah.
Guru berperan sebagai pemberi bimbingan dan arahan selama diskusi
berlangsung. Setelah dirasa waktunya
cukup, guru
memberi
kesempatan perwakilan salah satu siswa dari kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikaan di depan kelas,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa
tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami
tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
2. Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat
tentang berbagai macam strategi pemecahan masalah
3. Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok
mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang
cocok untuk menyelesaikan masalah.
4. Implementasi
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil
untuk menyelesaikan masalah. Setelah masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok
lain menanggapinya, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
materi.
3
C. Kegiatan Akhir (Penutup)
1. Guru pembimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai materi
yang didiskusikan.
2. Guru memberikan tugas rumah.
IX.
Penilaian
1. Teknik penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk instrumen
: uraian
Bergas, 4 November 2010
Mengetahui,
Wali Kelas V
Peneliti
Endah Maslihatun, S.Pdi
Diah Ariyani
NIP. -
NIM. 12508001
4
KISI-KISI SOAL I
Standar Kompetensi :
Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: SD / MI
Kelas / Semester
:V/I
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
Melakukan
operasi
hitung
bilangan bulat dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
Jumlah
Materi
Indikator
No. soal
soal
1. Melakukan
operasi
hitung
3
1, 2, 3
hitung
3
4, 5, 6
hitung
4
7, 8, 9,
penjumlahan bilangan bulat
Bilangan
Bulat
2. Melakukan
operasi
pengurangan bilangan bulat
3. Melakukan
operasi
penjumlahan dan bilangan bulat
5
10
UJI KOMPETENSI 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
Kelas / semester
:V/I
Waktu
: 1 x 35 menit
Soal Tertulis :
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. 6 satuan di sebelah kanan dari –5 yaitu . . . .
2. Hasil penjumlahan dari 12 + (–24) adalah . . . .
3. Ayah mempunyai 17 ekor ayam jantan, kemudian membeli lagi sebanyak
15 ekor ayam betina. Sore hari ayah diberi nenek 4 ekor ayam jantan,
berapa ekor jumlah ayam jantan ayah sekarang?
4. 24 satuan disebelah kiri angka 13 adalah . . . .
5. Kemarin suhu udara di puncak Tawang Mangu 11ºC. Hari ini turun 6ºC,
maka suhu udara saat ini adalah . . . .
6. Jumlah siswa SDN Suka Maju 128 anak. Jika 92 anak adalah siswa
perempuan. Berapa jumlah siswa laki-laki?
7. Dimas bermain kelereng kalah 6 butir. Kemudian menang 9 butir.
Sekarang sisanya 23 kelereng. Mula-mula kelereng Dimas . . . . butir.
8. Saat ini suhu di kutub utara mula-mula –10ºC. Kemudian turun 7ºC. Saat
ini suhu naik 4ºC. Berapa suhu di kutub utara sekarang?
6
9. Jumlah penduduk suatu desa tercatat 7.568 orang. Jika jumlah orang
dewasa 5.236 jiwa dan jumlah anak-anak 1.904 jiwa, jumlah kira-kira
penduduk usia lanjut yaitu . . . .
10. Berapa hasil dari –17 + 8 – (–9) = . . . .
KUNCI JAWABAN
1. 6 + (-5) = 1
2. 12 + (-24) = -12
3. Jumlah ayam jantan = 17 + 4 = 21
4. 13 - 24= -11
5. 11 – 6 = 5
6. 128 – 92 = 36
7. n – 6 + 9 = 23
n = 23 + 6 - 9
n = 29 – 9
n = 20
8. -10 – 7 + 4 = -17 + 4
= -13
9. 5236 + 1904 +n = 7568
n = 7568 - (5236 + 1904)
n = 7568 - 7140
n = 428
10. –17 + 8 –(–9) = -17 + 8 = -9 + 9 = 0
7
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS 1
Tabel 1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Bertanya
Banyak Pertanyaan
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
2
3
4
5
Tabel 2. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Menjawab Pertanyaan
Banyak Jawaban Benar
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
8
2
3
4
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ I
Pertemuan Ke
: II (3 x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x35 menit)
Standar Kompetensi
: Melakukan operasi hitung
bilangan bulat dalam pemecahan
masalah.
I.
Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dalam pemecahan masalah.
II. Indikator
1.
Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
2.
Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
3.
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat
III. Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
2.
Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
9
3.
Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan bilangan
bulat
IV. Materi Ajar
Bilangan Bulat
V. Pendekatan Pembelajaran
Model Creative Problem Solving
VI. Metode Belajar
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
VII.Sumber Belajar
a. Buku Terampil Berhitung Matematika, Erlangga Halaman 2-41
b. Buku-buku lain yang relevan
c. Alat peraga : Garis bilangan
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan kesiapan siswa
b. Guru memberikan apersepsi
10
c. Guru mengulas kembali materi sebelumnya pada siklus I
d. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan motivasi
B. Kegiatan Inti
Kelas dibagi kedalam 3 kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja
atau latihan soal dari guru. Guru menunjuk tutor sebaya untuk ikut
serta membimbing temanya dalam memecahkan masalah operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru berperan
sebagai pengawas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah
dirasa waktunya cukup, guru memberi kesempatan perwakilan salah
satu siswa dari kelompoknya untuk mempresentasikan hasil yang telah
didiskusikaan di depan kelas, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Klarifikasi masalah : Siswa mempresentasikan bermacam-macam
cara menyelesaikan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
b) Pengungkapan pendapat : Siswa dibebaskan memilih strategi
pemecahan masalah yang mereka kuasai.
c) Evaluasi dan pemilihan : Siswa membuat kesepakatan strategistrategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
d) Implementasi : Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi.
11
C. Kegiatan Akhir (Penutup)
a.
Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang didiskusikan.
b. Guru memberikan tugas rumah.
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
: tes tertulis
b. Bentuk instrumen
: uraian
Bergas, 18 November 2010
Mengetahui,
Wali Kelas V
Peneliti
Endah Maslihatun, S.Pdi
Diah Ariyani
NIP. -
NIM. 12508001
12
KISI-KISI SOAL II
Standar Kompetensi
Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: SD / MI
Kelas / Semester
:V/I
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
: melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
:
melakukan
operasi
hitung
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
Materi
Jumlah
No.
soal
soal
3
1, 2, 3
3
4, 5, 6
4
7, 8, 9,
Indikator
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat.
Bilangan
Bulat
2. Melakukan operasi hitung pengurangan
bilangan bulat.
3. Melakukan operasi hitung penjumlahan
10
dan bilangan bulat
13
UJI KOMPETENSI II
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
Kelas / semester
:V/I
Waktu
: 1 x 35 menit
Soal Tertulis :
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1) Pada suatu percobaan, seorang ilmuan menurunkan suhu ruangan sebesar
25 ºC, dari suhu semula. Jika suhu semula 20 ºC, suhu ruangan sekarang
adalah....
2) Suhu sepotong daging beku -5 ºC. Setelah dimasak, suhunya naik 82 ºC
Berapakah suhu daging sekarang?
3) 11 satuan di sebelah kanan dari –7 yaitu . . . .
4) Suhu udara di dalam ruang pendingin -4 ºC. Suhu di luar ruang pendingin
24 ºC. Berapakah selisih suhu di dalam dan di luar ruangan pendingin?
5) 27 satuan disebelah kiri angka 13 adalah . . . .
6) Jumlah peserta lomba menggambar 79 anak. Jika 32 peserta lomba adalah
anak perempuan. Berapa jumlah siswa laki-laki?
7) Segelas air suhunya 20 ºC . Setelah diberi es batu, suhunya turun 8 ºC
Pada saat es batu sudah mencair, suhunya naik lagi 3 ºC. Suhu air sekarang
adalah. . . .
8) Suhu udara di ruang pendingin mula-mula 12 ºC. Untuk mengubah air
menjadi es, suhu pendingin harus diturunkan 20 ºC. Setelah air menjadi
14
es, suhu pendingin harus dinaikkan lagi 5 ºC. Suhu pendingin sekarang
adalah. . . .
9) Sebotol minuman disimpan dalam kulkas yang suhunya -2 ºC Sebelum
dihidangkan, minuman tersebut dihangatkan hingga suhunya naik 30 ºC.
Saat dihidangkan suhunya turun 3 ºC. Berapakah suhu minuman saat
dihidangkan?
10) Saat ini suhu di kutub utara mula-mula –9 ºC. Kemudian turun 6 ºC . Saat
ini suhu naik 3 ºC. Berapa suhu di kutub utara sekarang?
Kunci jawaban
1. – 25 + 20 = - 5
2. – 5 + 82 = 77
3. 11 + (- 7 ) = – 7 + 11 = 4
4. Selisih = besar – kecil = 24 – (- 4 ) = 24 + 4 =28
5. 13 – 27 = - 14
6. 79 – 32 = 47
7. 20 – 8 + 3 = 12 + 3 = 15
8. 12 – 20 + 5 = - 8 + 5 = - 3
9. – 2 + 30 – 3 = 28 – 3 = 25
10. – 9 – 6 + 3 = - 15 + 3 = - 12
15
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS 11
Tabel 3. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Bertanya
Banyak Pertanyaan
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
2
3
4
5
Tabel 4. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Menjawab Pertanyaan
Banyak Jawaban Benar
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
16
2
3
4
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ I
Pertemuan Ke
: III (3 x pertemuan)
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x35 menit)
Standar Kompetensi
: Melakukan operasi hitung
bilangan bulat dalam pemecahan
masalah.
I.
Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dalam pemecahan masalah.
II. Indikator
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
2. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
3. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan bilangan bulat.
III. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.
b. Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
c. Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan bilangan
bulat
17
IV. Materi Ajar
Bilangan Bulat
V. Pendekatan Pembelajaran
Model Creative Problem Solving
VI. Metode Belajar
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
VII. Sumber Belajar
a. Buku Matematika terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo
b. Buku-buku lain yang relevan
c. Alat peraga : Garis bilangan
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan kesiapan siswa
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru mengulas kembali materi sebelumnya pada siklus II
d. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan motivasi
18
B. Kegiatan inti
Siswa menyelesaikan lembar kerja atau latihan soal dari guru secara
individu. Guru berperan sebagai pengawas selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Setelah dirasa waktunya cukup, guru
memberi penjelasan atau pembahasan jawaban dari soal yang dibuat,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan pembelajaran lanjutan pada tutor sebaya
untuk mengoptimalkan pendampingan bagi siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus terakhir (siklus III)
2. Klarifikasi masalah : Guru menjelaskan poin-poin masalah dari
tiap-tiap soal.
3. Pengungkapan pendapat : Siswa dibebaskan bertanya dan
menjawab pertanyaan guru.
4. Evaluasi dan pemilihan : Guru mengadakan penilaian.
5. Implementasi
:
Siswa
bersama-sama
dengan
guru
menyimpulkan materi.
C. Kegiatan Akhir (Penutup)
a.
Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang didiskusikan.
b.
Guru memberikan tugas rumah
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
: tes tertulis
b. Bentuk instrumen
: uraian
19
Bergas, 2 Desember 2010
Mengetahui,
Wali Kelas V
Peneliti
Endah Maslihatun, S.Pdi
Diah Ariyani
NIP. -
NIM. 12508001
20
KISI-KISI SOAL III
Standar Kompetensi
Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: SD / MI
Kelas / Semester
:V/I
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
: Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: Melakukan
operasi
hitung
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan bulat dalam pemecahan
masalah.
Jumlah
Materi
Indikator
No. soal
soal
1. Melakukan
operasi
hitung
3
1, 2, 3
hitung
3
4, 5, 6
hitung
4
7, 8, 9,
penjumlahan bilangan bulat
Bilangan
Bulat
2. Melakukan
operasi
pengurangan bilangan bulat
3. Melakukan
operasi
penjumlahan dan bilangan bulat
21
10
UJI KOMPETENSI III
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Bilangan Bulat
Kelas / semester
:V/I
Waktu
: 1 x 35 menit
Soal Tertulis :
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Pada lemari es suhu diturunkan
sebesar 17 ºC dari suhu semula. Jika suhu
semula 14 ºC, suhu ruangan sekarang adalah....
2. Suhu sebungkus sosis beku -4 ºC. Setelah dimasak, suhunya naik 72 ºC.
Berapakah suhu sosis sekarang?
3. 16 satuan di sebelah kanan dari –27 yaitu . . . .
4. Suhu udara di Kutub Utara mencapai -19 ºC. Pada saat yang sama suhu udara
di Kota Salatiga adalah 24 ºC. Berapakah selisih suhu di Kutub Utara dan di
Kota Salatiga?
5. 29 satuan disebelah kiri angka 17 adalah . . . .
6. Jumlah kelereng Andi ada 179 butir terdiri dari warna merah dan hijau.. Jika
92 kelereng berwarna hijau, berapa jumlah kelereng berwarna merah?
7. Segelas air minum suhunya 19 ºC. Setelah diberi es batu, suhunya turun 14 ºC.
Pada saat es batu sudah mencair, suhunya naik lagi 6 ºC. Suhu air minum
sekarang adalah. . . .
8. Seekor burung terbang ke atas setinggi 14 M dari permukaan air laut. Burung
kemudian mendarat pada sebuah pohon yang tingginya 7 M. Setelah itu ia
22
terbang lagi setinggi 5M dari atas pohon. Kedudukan burung sekarang
setinggi. . . .M diatas permukaan laut.
9. Sebotol minuman disimpan dalam kulkas yang suhunya -4 ºC. Sebelum
dihidangkan, minuman tersebut dihangatkan hingga suhunya naik 31 ºC . Saat
dihidangkan suhunya turun 8 ºC. Berapakah suhu minuman saat dihidangkan?
10. Saat ini suhu di kutub utara mula-mula –12 ºC. Kemudian turun 7 ºC.
Beberapa saat kemudian suhunya naik 9 ºC. Berapa suhu di kutub utara
sekarang?
Kunci jawaban
1) - 17 + 14 = - 3
2) – 4 + 72 = 68
3) 16 + (- 27 ) = – 27 + 16 = - 11
4) Selisih = besar – kecil = 24 – (- 19) = 24 + 19 = 43
5) 17– 29 = - 12
6) 179 – 92 = 87
7) 19 – 14 + 6 = 5 + 6 = 11
8) 14 – 7 + 5 = 7 + 5 = 12
9) – 4 + 31 – 8 = 27 – 8 = 19
10) – 12 – 7 + 9 = - 19 + 9 = - 10
23
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS 111
Tabel 5. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Bertanya
Banyak Pertanyaan
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
2
3
4
5
Tabel 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Menjawab Pertanyaan
Banyak Jawaban Benar
No
Nama Peserta Didik
1
1.
Irma Afinda
2.
Dikky Dwi Yulian
3.
Zaenun Jazuli
4.
Anggit Murdaningsih
5.
Dwi Prasetyo
6.
Muhammad Sahal Mahfud
7.
Budi Cahyono Putro
8.
Eva Erviana
9.
Hikmah Puji Astuti
24
2
3
4
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Diah Ariyani
Tempat Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 08 Januari 1986
Alamat Asal
: Ngobo RT. 01 RW. 04 Wringinputih Kec. Bergas
Kab.Semarang
Pendidikan
:
1. SDN Wringinputih 02 lulus tahun 1999
2. SMPN 1 Bergas lulus tahun 2002
3. SMAN 1 Bergas Lulus tahun 2005
4. D2 PGMI STAIN Salatiga lulus tahun 2007
Riwayat pekerjaan
: Pengajar MI. Miftahul Ulum Wringinputih sejak
tahun 2006 s/d sekarang
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.
Salatiga, 23 Pebruari 2011
Diah Ariyani
25
Download