BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hewan kesayangan telah berkembang dengan pesat jumlah maupun macamnya. Banyak orang berkeinginan untuk memelihara hewan kesayangan. Hobi memelihara satwa kesayangan saat ini memang telah menjadi dorongan ke arah pengembangan industri peternakan yang berskala internasional. Salah satu satwa yang menjadi idola saat ini adalah kucing. Sejalan dengan semakin merebaknya pemeliharaan kucing sebagai hewan kesayangan maka segala unsur yang mencakup hidup sehat juga telah menjadi perhatian serius. Kesehatan yang prima pada kucing merupakan idaman setiap pemilik hewan kesayangan. Kucing yang sehat dapat menjadi teman bermain yang menyenangkan tanpa membuat khawatir tertular penyakit dan menjadi jaminan jika akan diperjualbelikan. Penyakit pada kucing dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satu contoh diantaranya adalah infeksi dermatophytosis yang dapat disebabkan oleh jamur Trichopyton spp dan Microsporum spp, merupakan 2 jenis kapang yang menjadi penyebab utama ringworm pada hewan. Di Indonesia yang menonjol diserang adalah anjing, kucing dan sapi (Ahmad,2005). Dermatophytosis merupakan salah satu contoh dari banyak penyakit zoonosis yaitu penyakit yang dapat menyerang antar sesama hewan, manusia 1 dengan hewan dan hewan kemanusiadan merupakan penyakit mikotik yang tertua di dunia (Jungerman dan Schwartzman, 1972). Faktor-faktor predisposisi kucing yang mudah terkena infeksi jamur ini adalah iklim yang lembab dan hangat, kesehatan yang memburuk, rendahnya nilai kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan kesayangannya untuk tingkat sosial tertentu, tidak baik sanitasi kandang per grup, kucing liar yang tidak terkontrol karena dibebaskan keluar rumah, berhubungan atau berdekatan dengan sejumlah kucing liar atau kelompok kucing yang berjumlah besar (misalnya ditempat penitipan), kucing dari segala umur, namun di tempat klinik sering ditemukan pada usia muda dan kucing tua, kucing dengan bulu panjang (Sajuthi, 2005). Gejala klinis dari infeksi dermatophytosis yaitu gatal, bulu rontok, kerakkerak, kemerahan, sampai lecet dapat berkembang di daerah muka, pipi, telinga, kuku, kaki depan, ekor dan sebagian badan (Sajuthi, 2005). Salah satu faktor keberhasilan dalam pemeliharaan kesehatan kucing adalah pemeliharaan kucing secara umum termasuk diantaranya kesehatan kulit. Menurut Frandson (1992) bahwa kulit adalah lapisan terluar dari tubuh yang merupakan lapisan terpeka untuk menerima rangsangan. Penyakit kulit dapat menyebabkan gangguan fungsi kulit sebagai lapisan terluar untuk melindungi jaringan di bawahnya. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas dapat diketahui bahwa dermatophytosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat merugikan masyarakat maupun hewan itu sendiri sehingga tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk 2 mengetahui jumlah kejadian serta penaganan penyakit dermatophytosis di Klinik Hewan Kayu Manis Yogyakarta. Tujuan Pelaksanaan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan penanganan penyakit dermatophytosis yang ditangani di Klinik Hewan Kayu Manis Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober-12 November 2016. Manfaat Pelaksanaan Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah supaya dapat menjadi acuan dalam memelihara kesehatan hewan terutama pada hewan kucing. Penulisan tugas akhir ini berdasarkan pengamatan di Klinik Hewan Kayu Manis pada tanggal 31 Oktober-12 November 2016. 3