MODEL MATEMATIKA SISTEM ELEKTROMEKANIKA PENGANTAR Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektromekanika baik dalam bentuk persamaan differensial, fungsi alih maupun diagram blok. Sistem elektromekanika merupakan gabungan dari sistem elektrik dan sistem mekanika. Sistem elektromekanika yang akan dibahas meliputi elektrik plunger dan motor DC MODEL MATEMATIKA SISTEM ELEKTROMEKANIKA 1. Elektrik Plunger Elektrik plunger merupakan suatu aktuator yang mentransfomasikan sinyal listrik (tegangan) menjadi energi makanik. Elektrik plunger terdiri dari sebatang inti besi yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan pegas dan diikatkan pada dinding. Inti besi terletak di dalam tabung yang dililiti kumparan yang dialiri arus listrik. Arus listrik yang mengalir melalui kumparan akan menimbulkan medan magnetik dalam plunger sehingga menimbulkan gaya pada massa inti besi yang menyebabkan massa inti besi bergera Gambar fisik dari elektrik plunger adalah sebagai berikut : X K i e Gambar (1). Elektrik Plunger Tegangan pada kumparan : e(t ) = L p d i (t ) + R p i (t ) dt (1) 1 Dimana e(t) : tegangan kumparan i(t) : arus kumparan Lp : induktansi kumparan Rp : resistansi kumparan Transformasi Laplace dari persamaan (1) adalah E (s ) = L p s I (s ) + R p I (s ) 1 I (s ) = E (s ) L p .s + R p (2) Diagram blok dari persamaan (2) : I(s) 1 L ps + R p E(s) Medan magnet dalam Plunger : B= μ o .N p .i (t ) (3) 2 π.l p dimana Np adalah jumlah kumparan dan lp adalah panjang kumparan Gaya pada massa (inti besi) : F = K p . B.m p (4) dimana Kp adalah konstanta gaya plunger terhadap medan dan mp adalah massa plunger Substitusi persamaan (3) ke persamaan (4) : F = K p .m p .μ o .N p .i (t ) 2π.l p = K p . i (t ) Dalam hal ini Kp adalah konstanta gaya plunger terhadap arus. 2 Dalam praktek Kp ditentukan berdasarkan percobaan sebagai berikut : X K pegas yang telah diketahui K nya A Tegangan sumber e(t) diatur besarnya, arus i(t) diukur dan gaya diperhitungkan berdasarkan besarnya simpangan X (F = K. X). Dari beberapa pengukuran dibuat kurva hubungan F = f(i) F F3 Kp = rata-rata ΔF Kp ≈ Δi F2 F1 I1 I2 F I3 Harga Kp dapat dianalisa dengan metode statistik yaitu dengan Regresi Linier F = a + b.i 0 Kp Sehingga F = Kp . i(t) (5) Transformasi Laplacenya : F(s) = Kp . I(s) Diagram blok dari persamaan (5) adalah I(s) Kp F(s) 3 Gaya yang bekerja pada sistem : F − Fpegas − Fdamper = m p . F = mp. d 2x dt 2 + Bp. d2 x dt 2 dx + Kx dt (6) Dimana, mp = massa plunger Bp = konstanta peredam viskos x = perpindahan punger Transformasi Laplace dari persamaan (6) adalah ( ) F(s ) = m p s 2 + B p s + K X (s ) X(s) = 1 F(s) m p .s + B p .s + K (7) 2 Diagram blok dari persamaan (7) adalah F(s) 1 X(s) 2 m p .s + B p .s + K Blok diagram blok total system diperoleh dengan menggabungkan diagram blok dari persamaan (2), (5), dan (7) berdasarkan aliran sinyalnya yaitu sebagai berikut : E(s) 1 Lps + Rp 1 Kp X(s) m p .s 2 + B p .s + K Gambar (2). Diagram blok yang diperoleh dari persamaan (2),(5), dan (7) 4 Disederhanakan menjadi : Kp E(s) (L s + R )(m p p p .s 2 + B p .s + K ) X(s) Gambar (3). Penyederhanaan diagram blok gambar (2) Sehingga fungsi alih dari elektrik plunger adalah : Kp X (s) = E ( s) L p .s + R p m p .s 2 + B p .s + K ) )( ( ) Kp X (s ) = E (s ) L p .m p .s 3 + L p .B p .s 2 + L p .K .s + K p .m p .s 2 + R p .B p .s + R p .K Dalam bentuk persamaan differensial, model matematik Plunger dapat ditulis sebagai berikut : {L p .m p .s L p .m p 3 d 3 x(t ) dt 3 ( ) ( ) } + L p .B p + R p .m p s 2 + L p .K + R p .B p s + R p .K X ( s ) = K p .E ( s ) + ( L p .B p + R p .m p ) d 2 x(t ) dx(t ) + ( L p .K + R p .B p ) + R p .K .x(t ) = K p .e(t ) dt 2 dt karena : Lp mp mp di(t ) << R p i(t ) dt d 2 x(t ) dt 2 d 2x dt 2 << B p ( L p << R p ) dx(t ) dt << K x(t ) Dalam bentuk penyederhanaan Plunger dinyatakan pula sebagai : Kp X ( s) = E ( x) R p ( B p .s + K ) 5 2. Motor DC dengan penguatan medan konstan La Ra θ,ω ea J T if ia B Gambar (4). Diagram skematik motor DC penguat medan konstan Dimana La = induktansi kumparan jangkar Ra = resistansi kumparan jangkar ia = arus kumparan jangkar if = arus medan θ = perpindahan sudut dari poros motor ω = kecepatan sudut dari poros motor ea = tegangan kumparan jangkar eggl = tegangan gaya gerak listrik balik J = momen inersia ekivalen dari motor dan beban pada poros motor B = koefisien geseken viskos ekivalen dari motor dan beban pada poros motor Rangkaian kumparan jangkar : + ea_ ia La Ra + _eggl Gambar (5). Rangkaian kumparan jangkar 6 Persamaan differensial pada rangkaian kumparan jangkar adalah : ea (t ) − e ggl (t ) = La . dia (t ) + Ra. ia (t ) dt (8) Transformasi laplacenya dari persamaan (8) adalah E a ( s ) − E ggl ( s ) = ( La.s + Ra ) I ( s ) I ( s) = ( 1 E a ( s ) − E ggl ( s ) La.s + Ra ) (9) Diagram blok dari persamaan (9) adalah Ea(s) + 1 La . s + Ra - I(s) Eggl(s) Torsi pada motor : Torsi T yang dihasilkan motor adalah berbanding lurus dengan hasil kali dari arus kumparan jangkar dan medan magnetik yang dihasilkan oleh penguat medan, yang berbanding lurus dengan arus medan atau B= μ f .n f .i f (t ) 2 π.lf = K B i f (t ) Dimana KB adalah konstanta medan magnetik. Sehingga torsi T dapat ditulis sabagai berikut : T = K B i f (t ) ia (t ) l a ra na = K TM i f (t ) ia (t ) KTM adalah konstanta torsi motor. Karena arus medan if konstan maka T = K TM ia (t ) (10) Transformasi Laplace dari persamaan (10) adalah T (s ) = K TM I a (s ) (11) Diagram blok dari persamaan (11) adalah Ia(s) KTM T(s) 7 Torsi yang dihasilkan motor bekerja terhadap inersia dan gesekan viskos, sehingga T =J d 2 θ(t ) dt 2 +B dθ(t ) dt (12) Atau T =J dω(t ) + B ω(t ) dt (13) Transformasi Laplace dari persamaan (12) adalah T (s ) = Js 2 Θ(s ) + Bs Θ(s ) Θ(s ) = 1 2 Js + Bs T (s ) (14) Diagram blok dari persamaan (14) adalah T(s) Θ(s ) 1 Js 2 + Bs Transformasi Laplace dari persamaan (13) adalah T (s ) = Js Ω(s ) + BΩ(s ) Ω(s ) = 1 T (s ) Js + B (15) Diagram blok dari persamaan (15) adalah T(s) 1 Js + B Ω(s ) Besarnya tegangan gaya gerak listrik adalah berbanding lurus dengan hasil kali dari arus medan dan kecepatan sudut motor, yaitu e ggl (t ) = K . i f (t ). dθ(t ) dt dimana K adalah kostanta Karena arus medan konstan maka 8 e ggl (t ) = K g . dθ(t ) dt (16) atau e ggl (t ) = K g . ω(t ) (17) dimana Kg adalah konstanta tegangan gaya gerak listrik balik Transformasi Laplace dari persamaan (16) adalah E ggl (s ) = K g . s . Θ(s ) (18) Diagram blok dari persamaan (18) adalah Θ(s ) E ggl (s ) Kg.s Transformasi Laplace dari persamaan (17) adalah E ggl (s ) = K g . Ω(s ) (19) Diagram blok dari persamaan (19) adalah Ω(s ) E ggl (s ) Kg Untuk keperluan pengaturan posisi motor DC maka diagram blok total sistem diperoleh dengan menggabungkan diagram blok dari persamaan (9), (11), (14) dan (18) berdasarkan aliran sinyalnya, seperti berikut : Ea(s) + - 1 La . s + Ra Ia(s) KTM T(s) 1 Js + Bs Θ(s ) 2 Kg.s Eggl(s) Gambar (7). Diagram blok yang diperoleh dari persamaan (9), (11), (14) dan (18) Fungsi alih loop tertutup Θ(s) / Ea(s) dapat dihitung sebagai berikut : 9 Θ(s ) = E a (s ) K TM (La . s + Ra ) (Js 2 + Bs ) 1+ K TM . K g . s (La . s + Ra ) (Js 2 + Bs ) K TM = (La . s + Ra ) (Js 2 + Bs )+ (K TM . K g . s ) = K TM s (La . s + Ra )( Js + B ) + K TM . K g [ ] Sehingga diagram blok pada gambar (7) dapat disederhanakan menjadi Ea(s) K TM s (La . s + Ra )(Js + B ) + K TM . K g [ Θ(s ) ] Gambar (8). Penyederhanaan diagram blok gambar (7) Untuk keperluan pengaturan kecepatan putar motor DC maka Diagram blok total sistem diperoleh dengan menggabungkan diagram blok dari persamaan (9), (11), (14) dan (18) berdasarkan aliran sinyalnya seperti berikut : Ea(s) + - 1 La . s + Ra Ia(s) KTM T(s) 1 Js + B Ω(s ) Kg Eggl(s) Gambar (9). Diagram blok yang diperoleh dari persamaan (9), (11), (14) dan (18) Fungsi alih loop tertutup Ω(s) / Ea(s) dapat dihitung sebagai berikut : K TM (La . s + Ra )(Js + B ) Ω(s ) = K TM . K g E a (s ) 1+ (La . s + Ra )(Js + B ) 10 = K TM (La . s + Ra )(Js + B ) + K TM . K g ( ) Sehingga diagram blok pada gambar (9) dapat disederhanakan menjadi Ea(s) K TM (La .s + Ra )(Js + B) + (K TM . K g ) Ω(s ) Gambar (10). Penyederhanaan diagram blok gambar (9) LATIHAN Dapatkan model matematika dalam bentuk diagram blok dari Motor DC dengan penguatan medan konstan yang dihubungkan pada beban melalui roda gigi berikut ini : Dimana, La = induktansi kumparan jangkar Ra = resistansi kumparan jangkar ia = arus kumparan jangkar if = arus medan θm = perpindahan sudut dari poros motor θb = perpindahan sudut dari poros beban ωm = kecepatan sudut dari poros motor ωb = kecepatan sudut dari poros beban ea = tegangan kumparan jangkar 11 eggl = tegangan gaya gerak listrik balik J = momen inersia motor pada poros motor Jb = momen inersia beban pada poros beban Bm = koefisien geseken viskos motor pada poros motor Bb = koefisien geseken viskos beban pada poros beban N1 = jumlah gigi pada roda gigi 1 N2 = jumlah gigi pada roda gigi 2 12