SIARAN PERS Desk Khusus Tiongkok Hadir Untuk Fasilitasi Investor Jakarta, 2 Mei 2016 – Badan Koordinasi Penanaman Modal meluncurkan desk khusus Tiongkok untuk memfasilitasi antusiasme investor Tiongkok dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Desk ini akan secara khusus mengawal minat investasi Tiongkok di Indonesia yang tahun lalu realisasinya investasi baik langsung maupun tidak langsung mencapai US$ 2,1 miliar naik 47% dari periode yang sama tahun 2014. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa kehadiran China Desk ini untuk meningkatkan realisasi investasi China di Indonesia. “Pada hari ini BKPM membuka secara resmi China Desk di BKPM dan menempatkan officer yang mampu berbahasa Mandarin dengan baik,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Senin (2/5). Menurut Franky, China Desk ini diharapkan dapat membantu investor China berkomunikasi dengan baik sehingga mampu untuk mengatasi kendala bahasa yang selama ini ada. “China Desk akan membantu dan memfasilitasi investor China dalam memperoleh penjelasan kebijakan investasi, bimbingan dan konsultasi bagi investor China untuk memperoleh perizinan penanaman modal di BKPM,” jelasnya. Lebih lanjut, Franky mengemukakan bahwa realisasi investasi China menunjukkan trend meningkat. Pada triwulan I 2016, realisasi Tiongkok mencapai US$ 464,6 juta, naik 518,6% dibandingkan triwulan pertama 2015 US$ 75,1 juta. Menempatkan China sebagai investor terbesar ke-4 setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong. “Tiongkok merupakan salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia, meningkat pesat dalam dua tahun terakhir,” paparnya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKPM juga memperkenalkan semua tim China Desk yang telah dibentuk di BKPM. Franky melanjutkan bahwa upaya Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk memfasilitasi investor Tiongkok terus dilakukan. Salah satunya setelah desk khusus Tiongkok, dalam beberapa bulan ke depan, BKPM juga akan membuka kantor perwakilan atau Indonesia Investment Promotion Center di Beijing. Sebelumnya, berbagai langkah guna menarik dan meningkatkan realisasi investasi Tiongkok telah dilakukan, BKPM telah membentuk tim Marketing Officer yang khusus menangani investor dari Tiongkok. Marketing Officer ditugaskan untuk melakukan pemasaran investasi secara aktif dalam rangka menarik investasi Tiongkok ke Indonesia, memberikan konsultasi dan memfasilitasi investor Tiongkok dalam merealisasikan investasinya di Indonesia serta menjalin kerjasama yang baik dengan beberapa stakeholder terkait. “Hadir bersama saya Deputy in Charge untuk Tiongkok, Director in Charge, dan Marketing Officer Tiongkok,” ungkapnya. Sementara Minister Counsellor of Commercial and Economic Affairs Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia Wang Liping menambahkan bahwa pihak kedutaan besar RRT merespons positif langkah yang dilakukan oleh BKPM. “Langkah ini sangat positif untuk mendorong minat investasi yang ada dari Tiongkok. Kedutaan Besar RRT akan mendukung penuh langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” jelasnya. Sepanjang tahun 2016, hingga April ini, BKPM telah melakukan kegiatan promosi investasi sebanyak 4 kali yaitu di Shanghai, Beijing, Huzhou, dan Dongguan. Melalui kegiatan promosi investasi tersebut, BKPM mencatat minat investasi RRT sebesar US$ 10,8 miliar. “Dari pertemuan one-on-one yang telah kami lakukan tersebut, beberapa perusahaan RRT telah mencatatkan komitmen investasinya di BKPM sebanyak US$ 1,19 miliar,” pungkasnya. Pada bulan Juni 2016, Kepala BKPM juga dijadwalkan untuk melakukan kegiatan promosi investasi Indonesia di tiga kota, di tiga provinsi di China yaitu Jinan, Provinsi Shandong, Shenyang, Provinsi Liaoning, dan Hangzhou, Provinsi Zhejiang. --Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon: 021-5269874 E-mail: [email protected]