7 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Dalam penyususnan skripsi ini diperlukan teori-teori yang digunakan
untuk mendukung perancangan serta analisis yang telah dilakukan. Berikut ini
adalah teori-teori umum yang digunakan untuk menjelaskan dan mendefinisikan
teori-teori yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini.
2.1.1
Pengertian Sistem Informasi
Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2005: 7) Sistem Informasi
adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyediakan output informasi yang
dibutuhkan untuk keperluan tugas bisnis.
2.1.2
Pengertian Data
Definisi data menurut Rainer & Cegielski (2010: 10) yaitu
deskripsi dasar terhadap sesuatu, kejadian, aktivitas serta transaksitransaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan namun belum
terorganisasi untuk menyampaikan arti yang spesifik, begitu pula Laudon
& Laudon (2010: 64) mengartikan data sebagai aliran dari fakta baku
yang menampilkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau
lingkungan fisik sebelum diorganisasikan dan disusun menjadi bentuk
yang dapat dimengerti dan digunakan oleh orang lain.
Jadi, data merupakan deskripsi dasar terhadap suatu kejadian,
aktivitas
serta
transaksi
yang
terjadi
di
organisasi
sebelum
diorganisasikan dan disusun menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan
digunakan.
2.1.3
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses sehingga lebih berarti
dan lebih bermanfaat bagi pemakai tertentu yang biasanya mengarah pada
proses penambahan nilai (O'Brien, 2005: 38).
7
8
Informasi adalah data yang telah diproses dan diorganisasi ulang
menjadi bentuk yang berati. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang
diharapkan memiliki arti ke penerima
(Whitten, Bentley & Dittman,
2004: 23).
Jadi, informasi adalah kumpulan data yang telah diproses dan
berguna untuk keperluan tiap-tiap individu
2.1.4
Pengertian Database
Definisi database menurut Connolly & Begg (2010: 65) yaitu
kumpulan data yang berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data
tersebut yang didesain untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Database
adalah sebuah tempat penyimpanan besar dari data yang dapat digunakan
secara terus menerus oleh banyak departemen dan user.
Menurut
Satzinger, Jackson & Burd (2005: 398), database
merupakan kumpulan data yang saling terintegrasi dan dimanage serta
dikontrol oleh DBMS
Jadi, database merupakan tempat kumpulan data, dimana data
didalamnya saling terintegrasi satu sama lain
2.1.5
Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010: 66), DBMS adalah suatu sistem
software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat,
merawat dan mengontrol akses ke database. Fasilitas-fasilitas yang
disediakan DBMS adalah :
•
Memungkinkan pengguna mendefinisikan database, biasanya lewat
Data Definition Language atau biasa disingkat DDL. DDL
memungkinkan user untuk menspesifikasikan tipe data, struktur dan
batasan pada data yang akan disimpan didalam database.
•
Memungkinkan user untuk insert, update, delete dan menarik data
dari database, biasanya lewat Data Manipulation Language atau biasa
disingkat DML.
9
•
Menyediakan akses kepada database, seperti :
Security system, menjaga database diakses oleh pihak luar.
Integrity system, menjaga konsistensi data yang disimpan.
Concurrency control system, memungkinkan pembagian akses
database.
Recovery control system, memungkinkan pengembalian database
ke kondisi awal jika terjadi kegagalan perangkat lunak maupun
perangkat keras.
User-accessible catalog, menampilkan deskripsi data yang
tersimpan dalam database.
Gelogo & Lee (2012: 72) menyatakan bahwa konsep dari DBMS
sudah berkembang dan berjalan sejak komputer mulai dikomersilkan,
seperti pada contoh navigational DBMS pada 1960an. Database
Management System adalah salah satu komponen integrasi tertua pada
komputer yang memungkinkannya dapat melakukan scan, pengambilan
dan pengorganisasian data dari perangkat keras dan jaringan. Seluruh
jenis DBMS baik tradisional maupun cloud base adalah suatu perantara
yang berfungsi untuk berkomunikasi antara operasi sistem dengan
database.
2.1.5.1 Komponen Dari DBMS Environment
Menurut Connolly & Begg (2010: 68), komponen dari
DBMS environment adalah :
• Hardware
DBMS dan aplikasi memerlukan hardware untuk
beroperasi. Hardware tersebut dapat berkisar dari komputer
personal tunggal, suatu mainframe tunggal, maupun suatu
jaringan komputer.
10
• Software
Komponen software terdiri atas DBMS itu sendiri dan
program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk
software jaringan jika DBMS sedang digunakan melalui suatu
jaringan.
• Data
Komponen paling penting dari DBMS environment adalah
data. Data berperan sebagai jembatan penghubung antara
komponen mesin dan komponen manusia.
• Procedure
Merupakan instruksi dan atura-aturan yang mengatur
perancangan dan penggunaan basis data. Pengguna sistem dan
staf yang mengatur basis data yang memerlukan prosedurprosedur yang telah didokumentasikan pada cara penggunaan
sistem.
• People (Users)
Komponen ini terdiri atas :
1. Data Administrator (DA) bertanggung jawab dalam
pengaturan sumber daya data termasuk perencanaan
basis data, pengembangan, pemeliharaan, kebijakan
dan prosedur, serta perancangan basis data konseptual
maupun logikal.
2. Database Administrator (DBA) bertanggung jawab
atas
realisasi
fisik
dari
basis
data,
termasuk
perancangan basis data fisikal dan implementasi,
keamanan dan kontrol integritas, perawatan sisterm
operasional, dan meyakinkan kinerja aplikasi yang
memuaskan untuk pengguna.
3. Logical Database Designer terkait dengan identifikasi
data (seperti entitas dan atribut), relationship antara
data, dan batasan data yang disimpan dalam basis data.
11
4. Physical Database Designer memutuskan bagaimana
perancangan basis data logikal direalisasikan secara
spesifik.
5. Application Developer bertanggung jawab setelah basis
data
diimplementasikan,
program
aplikasi
menyediakan fungsionalitas yang diperlukan untuk
end-user harus diimplementasikan.
6. End User adalah client untuk basis data yang telah
dirancang dan diimplementasikan, dan sedang dirawat
untuk menyajikan kebutuhan-kebutuhan informasi
mereka. End user dapat diklasifikasikan berdasarkan
cara mereka menggunakan sistem, yaitu native user
dan sophisticated user.
2.1.5.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Menurut Connolly & Begg (2010: 77), keuntungan dari
DBMS adalah :
• Kontrol redudansi data : Menghilangkan data ganda, sehingga
data baru yang memiliki kesamaan tidak akan disimpan.
• Konsistensi data : Dengan menghilangkan redudansi data, hal
tersebut juga mengurangi resiko ketidakkonsistenan data.
• Informasi tambahan dari jumlah data yang sama : Dengan
terintegrasinya data operasional, hal tersebut memungkinkan
organisasi untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
data yang sama.
• Pembagian data : File biasanya dimiliki oleh orang atau
departemen yang menggunakannya. Disisi lain,
basis data
merupakan milik keseluruhan organisasi dan dapat dibagikan
kepada setiap user yang memiliki hak akses.
• Meningkatkan Integritas Data : Integritas database mengacu
kepada validitas dan konsistensi data yang disimpan.
12
• Meningkatkan Keamanan : Keamanan database untuk
melindungi data dari pengguna yang tidak memiliki hak akses.
• Penetapan Standarisasi : Integrasi memungkinkan DBA untuk
mendefinisikan dan membuat standar yang diperlukan.
• Skala Biaya : Menyatukan semua data operasional suatu
organisasi kedalam satu penyimpanan dinilai akan mengurangi
pengeluaran biaya.
• Menyeimbangkan Konflik Kebutuhan : Setiap pengguna
mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan pengguna
lainnya. Dalam hal ini, DBA yang berhak dan mampu dalam
membuat keputusan.
• Meningkatkan Aksesbilitas dan Respon pada data : Hasil dari
integrasi data, dimana data yang melewati batasan departemen
dapat diakses oleh end user.
• Meningkatkan Produktivitas : DBMS menawarkan banyak
fasilitas yang memudahkan penyusunan aplikasi, sehingga
waktu pengembangan aplikasi dapat dipersingkat.
• Meningkatkan Pemeliharaan melalui Indepedensi
Data
:
DBMS memisahkan data dari aplikasi, sehingga perubahan
aplikasi tidak mempengaruhi data.
• Meningkatkan Konkurensi : Dalam beberapa file-based system,
jika dua atau lebih user mengakses file secara bersamaan,
maka akan ada kemungkinan terjadi kehilangan informasi dan
kehilangan integritas.
• Meningkatkan Backup dan Pelayanan recovery : DBMS
menyediakan fasilitas untuk meminimalisir jumlah proses
kegagalan.
Menurut
DBMS adalah :
Connolly & Begg (2010: 80), kerugian dari
13
•
Kompleksitas : Fungsi terbaik yang kita harapkan dari DBMS
membuat DBMS tersebut menjadi sangat kompleks.
•
Ukuran : Fungsi yang kompleks membuat DBMS menjadi
software yang sangat besar, memerlukan banyak tempat
penyimpanan untuk berjalan dengan efesien.
•
Biaya dari DBMS : Biaya DBMS bervariasi, hal tersebut
tergantung dari lingkungan dan fungsi yang ditawarkan.
•
Biaya Tambahan Perangkat Keras : Tempat penyimpanan
yang dibutuhkan untuk DBMS memungkinkan penambahan
mesin tambahan, hal tersebut membutuhkan biaya tambahan.
•
Konversi Biaya : Pada satu situasi, biaya untuk DBMS dan
perangkat keras tambahan relatif lebih kecil dibandingkan
dengan biaya konversi untuk menjalankan penggunaan DBMS
baru.
•
Performa : DBMS memang digunakan untuk banyak aplikasi
dan hasil performanya juga terbilang baik, namun disatu sisi
hasilnya diluar dari ekspetasi.
•
Besarnya Pengaruh Kegagalan : Pengguna menjalankan
aplikasi secara bersamaan, hal tersebut memicu terjadinya
kegagalan pada DBMS.
2.1.6
Entity Relationship Modeling
Menurut Connolly & Begg (2010: 372), ada beberapa konsep-
konsep dasar dari Entity Relationship Model antara lain Entity Types.
Relationship Types, Attributes, Structural constraint dan Multiplicity.
• Entity Types
Menurut Connolly & Begg (2010: 372), konsep dasar dari ER
model adalah entity type (tipe entity). Tipe entity adalah sekumpulan
kelompok dari objek dengan properti yang sama dimana diidentifikasi
oleh sebuah perusahaan sebagai suatu keberadaan yang berdiri sendiri.
Setiap objek yang diidentifikasi secara unique dari sebuah tipe entity
14
disebut entity occurrence. Tipe entity dapat diklasifikasikan menjadi 2
yaitu :
1. Strong entity
Strong entity type adalah sebuah tipe entity dimana
keberadaannya tidak bergantung pada beberapa tipe entity
lain. Karakteristik dari strong entity adalah setiap entity
occurrence dapat diidentifikasi secara unik menggunakan
sebuah atribut primary key dari tipe entitynya.
2. Weak Entity
Weak entity type adalah sebuah tipe entity yang
keberadaannya bergantung pada entity lainnya. Karakteristik
dari weak entity adalah setiap entity occurrence tidak dapat
diidentifikasikan secara unik hanya menggunakan atribut
yang berhubungan dengan tipe entity lain yang berupa foreign
key yang dijadikan sebagai primary key.
• Relationship Types
Menurut Connolly & Begg (2010: 374)Sebuah relationship
type adalah sekumpulan asosiasi antara satu atau lebih tipe entity
yang ikut serta. Setiap relationship type diberi nama sesuai dengan
fungsinya. Relationship occurrence adalah sebuah asosiasi yang
dapat diidentifikasikan secara unik dimana mencakup sebuah
kejadian dari setiap entity yang ikut serta.
• Attributes
Menurut Connolly & Begg (2010: 379), Attributes adalah
property dari sebuah entity atau sebuah relationship type. Sebuah
atribut memegang nilai yang menggambarkan setiap entity
occurrence dan mewakili bagian utama dari data yang disimpan
dalam basis data. Attributes dapat diklasifikasikan menjadi :
15
1. Simple and Composite Attributes
Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari suatu
komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan
tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
Composite attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari
beberapa komponen, dimana tiap-tiap atributnya memiliki
keberadaan yang berdiri sendiri.
2. Single-valued and Multi-valued Attributes
Single – valued attribute adalah atribut yang memiliki nilai
tunggal untuk setiap kejadian.
Multi – valued attribute adalah atribut yang memiliki beberapa
nilai untuk setiap kejadian.
3. Derived Attributes
Derived attributes adalah atribut yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus
berasal dari satu entitas.
•
Structural Constraint
Menurut
Connolly
&
Begg
(2010:
385),
Constraints
seharusnya mencerminkan batasan dari hubungan sebagai suatu
tanggapan dalam dunia nyata. Tipe utama Constraints dalam
hubungan disebut multiplicity..
Relationship yang paling umum adalah binary relationship.
Macam-macam binary relationship, yaitu ;
One to one (1:1)
Terjadi bila setiap anggota entity A haya boleh
berpasangan dengan suatu anggota lain dari entity B. Sebaliknya,
tiap anggota dari entity B hanya boleh berpasangan dengan satu
anggota entity A.
16
One to Many (1:*)
Terjadi bila setiap anggota entity A boeh berpasangan
dengan lebih dari satu anggota entity B. Sebaliknya, tiap anggota
entity B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entity A.
Many to Many (*:*)
Terjadi bila tiap anggota entity A boleh berpasangan
dengan lebih dari satu anggota entity B. Sebaliknya tiap anggota
entity B juga boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota
entity A.
•
Multiplicity
Multiplicity adalah sejunlah kejadian yang mungkin terjadi pada
sebuah entity dimana memungkinkan berhubungan dengan satu kejadian
lain yang bergantung pada sebuah tipe entity melalui hubungan yang
nyata
2.1.7 Pengertian Field, Record, Primary Key, Secondary Key, Alternate
Key, Candidate Key dan Foreign Key
Menurut Whitten, Bentley & Dittman (2004: 284) :
•
Field adalah unit terkecil dari data meaningfull yang telah disimpan
pada sebuah file atau database.
•
Record adalah sebuah kumpulan field yang disusun pada format yang
telah ditentukan.
•
Primary key adalah sebuah field yang nilai-nilainya mengidentifikasi
satu dan hanya satu record pada sebuah field
•
Secondary key adalah sebuah pengidentifikasian alternatif pada
sebuah database. Nilai secondary key mungkin mengidentifikasi
sebuah record tunggal atau sebuah subset dari semua record
•
Alternate key adalah candidate key yang tidak terpilih menjadi
primary key
17
•
Candidate key adalah satu dari sekin banyak key yang berlaku sebagai
primary key suatu entitas. Sering disebut sebagai candidate identifier
•
Foreign key adalah pointer ke record-record dari sebuh file lain pada
sebuah database. Foreign memampukan database terhubung ke
record-record dari suatu tipe ke record-record dari tipe lain
Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2005: 408), primary key
diartikan sebagai key yang secara unik mengidentifikasi relasi basis data
didalam tabel. Sedangkan foreign key merupakan atribut yang diberikan
kepada satu table relational database yang juga muncul sebagai primary
key pada tabel relational databse lainnya.
2.1.8
Pengertian File dan Tabel
Menurut Whitten, Bentley & Dittman (2004: 521), file adalah
kumpulan dari semua kejadian dari sebuah struktur record yang
ditentukan. Sedangkan tabel adalah equivalen database relasional dari
sebuah file. Beberapa tipe file antara lain :
• Master File
:
Record-record
yang
secara
relatif
:
Record-record yang mendeskripsikan
bersifat tetap.
• Transaction File
proses kejadian bisnis.
2.1.9
Pengertian Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram merupakan model data yang
menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks
entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten,
Bentley & Dittman, 2004).
Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari
keberadaan suatu entity yang mungkin direlasikan dengan entity lain.
Degree adalah sejumlah entity yang berpartisipasi dalam sebuah
relationship.
18
= Menyatakan hubungan satu dan hanya satu
= Menyatakan hubungan satu atau lebih
= Menyatakan hubungan nol atau satu
Menurut Feng & Liu (2013: 33), model konseptual ERD adalah
ekspresi abstrak dari kebutuhan pengguna, hal tersebut bersifat
independen dari setiap data model spesifik dan menyebabkan tidak bisa
didukung secara spesifik oleh DBMS. Agar mampu membangun sistem
yang diinginkan pengguna, maka model konseptual perlu dirubah
kedalam model logikal untuk menyelesaikan struktur logis dari basis data.
2.1.10 Pengertian Normalisasi, Generalisasi dan Spesialisasi
Menurut Whitten, Bentley, & Dittman (2004: 306), definisi dari
normalisasi yaitu teknik analisa data yang mengelola data kedalam
kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, tabil,
fleksibel dan adaptif.
Beberapa tahapan dalam Normalisasi :
• First Normal Form (1NF)
:
Entitas
yang
atributnya
memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas
tersebut.
• Second Normal Form (2NF)
:
Entitas
yang
atribut
nonprimary key-nya hanya tergantung pada full primary key.
• Third Normal Form (3NF)
:
Entitas
yang
atribut
nonprimary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key
yang lain.
Menurut Connolly & Begg (2010: 428), normalisasi merupakan
teknik formal untuk menganalisa hubungan primary key dan fungsi
ketergantungan didalamnya. Beberapa tahapan dalam normalisasi :
19
•
Unnormalized Form (UNF) : Table yang mengandung satu atau
lebih kelompok pengulangan
•
First Normal Form (1NF)
: Hubungan antara baris dan kolom
yang mengandung satu dan hanya satu nilai saja.
•
Second Normal Form (2NF) : Relasi pada bentuk normal pertama
dan setiap atribut bukan primary key sangat bergantung penuh pada
primary key.
•
Third Normal Form (3NF) : Hubungan dalam bentuk normal
pertama dan kedua, dimana tidak adanya atribut non-primary key yang
bergantung penuh pada primary key.
Menurut
Connolly & Begg (2010: 403) pengertian dari
generalisasi dan spesialisasi adalah sebagai berikut :
• Generalisasi
: Proses untuk meminimalisir perbedaan antara tiap
entitas dengan mengidentifikasi karakteristik dari tiap entitas tersebut.
• Spesialisasi
: Proses untuk memaksimalkan perbedaan antar entitas
dengan mengidentifikasi perbedaan karakteristik yang dimiliki tiap
entitas.
2.1.11 Pengertian Superclass Dan Subclass
Menurut Connolly & Begg (2010: 400), definisi dari superclass
dan subclass adalah sebagai berikut :
•
Superclass
: Suatu entitas yang mencakup
satu atau lebih
pengelompokkan kejadian yang berbeda.
•
Subclass
tipe entitas.
: Pengelompokan yang berbeda dari kejadian suatu
20
2.1.12 Database Language
2.1.12.1
Data Definition Language (DDL)
Pengertian
Connolly
&
Data
Begg
memperbolehkan
Definition
(2010:
92)
Database
Language
adalah
menurut
bahasa
Administrator
yang
untuk
mendeskripsikan dan memberi suatu nama entitas, atribut dan
relasi data yang dibutuhkan untuk kegunaan aplikasi.
2.1.12.2
Data Manipulation Language (DML)
Pengertian Data Manipulation Language menurut
Connolly & Begg (2010: 92) adalah bahasa yang menyediakan
seperangkat fungsi untuk kebutuhan manipulasi data.
Beberapa perintah dalam Data Manipulation Language
antara lain :
•
INSERT
•
UPDATE : Fungsi untuk mengupdate data pada tabel
•
DELETE : Fungsi untuk menghapus data pada tabel
•
FROM
: Fungsi untuk memasukkan data kedalam tabel
: Fungsi untuk menetukan tabel dimana data
akan dimanipulasi
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
2.2.1
Pengertian 8 Golden Rules
Menurut Shneiderman & Plaisant (2010: 88), terdapat 8 ( delapan )
aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk
merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight
Golden Rules of Interface Design, yaitu :
•
Konsistensi
Konsisten terhadap segala aspek yang ada didalam rancangan,
termasuk warna, ukuran dan isi rancangan.
21
•
Menyediakan Kegunaan Universal
Mengenali kebutuhan tiap-tiap pengguna yang beragam dan
memfasilitasi transformasi konten.
•
Memberikan Umpan Balik yang Informatif
Setiap aksi yang dilakukan oleh pengguna, sebaiknya harus
ada umpan balik yang sederhana dari sistem, sehingga pengguna
mengetahui hasil dari tindakannya.
•
Merancang Desain Dialog untuk Penutupan atau Keadaan Akhir
Urutan aksi hendaknya disusun ke dalam kelompok kategori
awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif dapat
memberikan kepuasan kepada pengguna, rasa lega dan pemberitahuan
untuk mempersiapkan diri memasuki kelompok kategori aksi
selanjutnya.
•
Memberikan Pencegahan Kesalahan dan Penanganan yang
Sederhana
Dalam merancang sistem, sebaiknya mengarahkan pengguna
untuk tidak melakukan kesalahan serius, jikapun terjadi kesalahan,
sistem harus memberikan jalan penanganan yang sederhana
•
Kemudahan Untuk Kembali ke Tindakan Sebelumnya
Sistem yang dirancang harus memberikan kemudahan bagi
pengguna untuk kembali ke tindakan sebelumnya jika terdapat
kesalahan pada saat itu juga.
•
Mendukung Pusat Kendali Internal
Pengguna memiliki hak akses penuh atas sistem sehingga
sistem akan merespon apapun yang dilakukan oleh pengguna.
•
Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek
Tampilan sebaiknya dirancang sesederhana mungkin agar
pengguna dapat mengingat dengan jangka waktu yang lama
22
2.2.2
Siklus Pembuatan Basis Data
Menurut
Connolly & Begg (2010: 313) terdapat 11 (sebelas)
langkah pokok pembuatan basis data, antara lain :
a. Database Planning
Database
planning
adalah
aktivitas
manajemen
yang
memungkinkan tahapan dari database system development lifecycle
direalisasikan se-efektif dan se-efisien mungkin. Database planning
harus diintegrasikan dengan strategis IS secara keseluruhan dari
organisasi. Tiga pokok utama dalam memformula IS strategi meliputi
:
1. Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan
kebutuhan sistem informasi berikutnya.
2. Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kelebihan
dan kelemahan yang ada saat ini.
3. Penilaian
dari
kesempatan-kesempatan
TI
yang
mungkin
menghasilkan keuntungan kompetitif.
b. System Definition
Pendefinisian sistem menggambarkan ruang lingkup dan
batasan aplikasi basis data serta pandangan pengguna. Hal ini sangat
penting dilakukan dalam proses perancangan basis data agar lebih
terfokus pada proyek basis data yang dibuat.
c. Requirements Collection and Analysis
Requirement collection and analysis merupakan proses
pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian organisasi yang
akan didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi
tersebut untuk identifikasi kebutuhan pengguna akan sistem yang
baru. Informasi dikumpulkan untuk setiap user view utama, meliputi :
1. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan
2. Detail mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan
23
3. Kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yang baru
Informasi-informasi
ini
kemudian
dianalisis
untuk
mengidentifikasi kebutuhan atau fitur yang akan disertakan dalam
aplikasi basis data yang baru. Aktivitas penting lainnya adalah
menentukan bagaimana mengatur kebutuhan aplikasi basis data
dengan multiple user view, yaitu :
1. Pendekatan terpusat (Centralied Approach)
Kebutuhan dari setiap user view digabung menjadi
serangkaian kebutuhan tunggal dari aplikasi basis data.
2. Pendekatan Integrasi View (View Integration Approach)
Kebutuhan dari setiap user view digunakan untuk
membuat model data terpisah untuk merepresentasikan user view
tersebut. Model data tersebut nantinya akan digabung pada
tahapan database design.
d. Database Design
Perancangan basis data (database design) merupakan proses
pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data yang akan
mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan.
Pendekatan dalam mendesain sebuah database :
•
Top Down
Diawali dengan pembentukan model data yang berisi
beberapa entity high level dan relationship, yang kemudian
menggunakan pendekatan top down secara berturut-turut untuk
mengidentifikasikan entity lower level, relationship dan atribut.
•
Bottom Up
Dimulai dari atribut dasar (yaitu sifat-sifat entity dan
relationship), dengan analisis dari penggabungan antar atribut,
24
yang dikelompokkan kedalam suatu relasi yang merepresentasikan
tipe dari entity dan relationship antar entity
•
Inside Out
Berhubungan dengan pendekatan bottom up tetapi sedikit
berbeda dengan identifikasi awal entity utama dan kemudian
meyebar ke entity, relationship, dan atribut terkait lainnya yang
lebih dulu diidentifikasi.
•
Mixed
Menggunakan pendekatan bottom up dan top down untuk
bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.
Database design dibagi dalam tiga tahapan, yaitu :
Perancangan basis data konseptual (conseptual database
design)
Perancangan basis data logikal (logical database dasign)
Perancangan basis data fisikal (physical database design)
e. DBMS Selection (Optional)
Pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi
database dapat dilakukan kapanpun sebelum menuju desain logikal
asalkan terdapat cukup informasi mengenai kebutuhan sistem.
Langkah-langkah utama untuk memilih suatu DBMS :
1. Mendefinisikan terminologi studi referensi
2. Mendaftar dua atau tiga produk
3. Evaluasi produk
4. Rekomendasi pilihan dan laporan produk
25
f. Application Design
Perancangan aplikasi adalah merancang desain user interface
dan program aplikasi, yang kemudian akan terintegrasi dengan basis
data didalamnya.
g. Prototyping
Merupakan pembuatan suatu model kerja dari aplikasi basis
data. Suatu prototype adalah contoh model yang tidak mempunyai
semua
fitur-fitur
yang
diperlukan
atau
menyediakan
semua
fungsionalitas dari sistem terakhir. Tujuan utama dari pengembangan
prototype suatu aplikasi basis data, yaitu :
a) Untuk mengidentifikasi fitur dari sistem yang berjalan apakah
baik atau tidak.
b) Untuk memberikan perbaikan atau penabahan fitur baru.
c) Untuk klarifikasi kebutuhan user.
d) Untuk evaluasi feasibilitas (kemungkinan yang akan terjadi) dari
desain sistem khusus.
Terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat
ini, yaitu :
1. Requirement
Prototyping,
menggunakan
prototype
untuk
menentukan kebutuhan dari usulan sistem basis data yang
diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototype
tidak akan dipakai lagi.
2. Evolutionary Prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama.
Perbedaanya, prototype tidak akan dibuang tetapi dengan
pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang
digunakan.
h. Implementation
Implementasi merupakan realisasi fisik dari database dan
desain
aplikasi.
Implementasi
basis
data
dilakukan
dengan
26
menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang
terpilih. Bagian dari program ini merupakan transaksi-transaksi basis
data yang diimplementasikan menggunakan Data Manipulation
Language (DML).
i. Data Conversion and Loading
Memindahkan data dari sistem yang lama ke sistem yang baru.
Langkah ini dibutuhkan hanya pada waktu sistem basis data yang
lama digantikan dengan sistem basis data yang baru. Suatu DBMS
mempunyai kegunaan memasukkan file kedalam basis data yang baru
dan kemudian secara otomatis mengubah data kedalam format yang
diperlukan oleh file basis data yang baru. Jika bisa diterapkan,
pengembang dapat mengubah dan menggunakan program aplikasi
dari sistem yang lama untuk digunakan oleh sistem yang baru.
j. Testing
Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk
menemukan kesalahan, dengan menggunakan strategi tes yang
direncanakan dan data yang sesungguhnya.
k. Operational Maintenance
Merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan sistem basis
data berikut instalasinya. Pada langkah sebelumnya, sistem basis data
telah diimplementasikan dan diuji sepenuhnya. Sekarang sistem
memasuki langkah pemeliharaan yang melibatkan aktivitas-aktivitas
berikut :
•
Pengawasan performa sistem, jika performa menurun maka
memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang database
•
Pemeliharaan
dan
pembaharuan
aplikasi
database
dibutuhkan).
•
Penggabungan kebutuhan baru kedalam aplikasi database.
(jika
27
2.2.3
Tahapan Perancangan Basis Data
2.2.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual
Menurut Connolly & Begg (2010: 470), Perancangan basis
data konseptual adalah proses pembuatan suatu model dari data
yang digunakan dalam suatu organisasi, yang tidak tergantung
pada segala pertimbangan fisikal.
Langkah 1 : Membangun model data konseptual
Tujuan dari langkah ini adalah untuk membangun suatu
model data konseptual dari perusahaan untuk setiap view yang
spesifik. Pada tahap membuat model data konseptual lokal,
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi tipe entitas
Mengidentifikasi tipe relasi
Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe
entitas atau relationship
Menentukan domain atribut
Menentukan atribut candidate key,
primary key dan
alternate key
Mempertimbangkan
penggunaan
enchance
modelling
concepts (langkah optional)
Mengecek model untuk redudansi
Validasi model data konseptual dengan transaksi user
Me-review model data konseptual lokal dengan user
2.2.3.2 Perancangan Basis Data Logikal
Menurut Connolly & Begg (2010: 490), perancangan basis
data logikal adalah membangun suatu model informasi yang
digunakan didalam suatu organisasi berdasarkan model data
yang spesifik, tetapi tidak bergantung pada suatu DBMS dan
perangkat keras lainnya.
28
Langkah 2 : Membuat dan memvalidasi model data logikal
lokal
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mambangun suatu
model data logikal lokal dari model data konseptual lokal yang
telah dihasilkan sebelumnya dan memvalidasi model tersebut
untuk menjamin kebenaran struktur dan menjamin model
tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
Pada tahap membuat model data logikal, langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Membuat relasi untuk model data logikal
Validasi relasi dengan menggunakan normalisasi
Validasi relasi dengan transaksi user
Mendefinisikan batasan integritas
Me-review model data logikal lokal dengan user
Menggabungkan model data logikal kedalam model data
global (Optional step)
Memeriksa pertumbuhan dimasa mendatang
2.2.3.3 Perancangan Basis Data Fisikal
Menurut Connolly & Begg (2010: 523), tujuan dari
perancangan basis data fisikal adalah untuk mendeskripsikan
dari pengimplementasian dari suatu basis data pada media
penyimpanan secondary; itu juga akan mendeskripsikan dasar
dari suatu relasi, organisasi file untuk mencapai ke-efisienan
data, integritas, serta ukuran keamanan.
Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal global target
DBMS
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menghasilkan
skema basis data relasional dari model data logikal yang dapat
diimplementasikan pada DBMS terpilih.
29
Langkah yang terdapat didalamnya yaitu :
1. Merancang relasi dasar
2. Merancang representasi dari derived data
3. Merancang general constraint
Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks
Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk menentukan
pengorganisasian file yang optimal untuk menyimpan relasirelasi dasar dan indeks yang diperlukan untuk mencapai
performa yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
terdapat beberapa aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan,
antara lain :
1. Menganalisa transaksi
2. Memilih organisasi file
3. Menentukan indeks
4. Mengestimasi kebutuhan disk space
Langkah 5 : Merancang user view
Tujuan dari langkah ini adalah untuk merancang user
view yang diidentifikasi selama pengumpulan informasi dan
analisis dari siklus hidup aplikasi basis data.
Langkah 6 ; Merancang mekanisme keamanan
Bertujuan untuk merancang ukuran keamanan untuk
basis data yang telah dispesifikasikan user.
Langkah 7 : Mempertimbangkan pengenalan dari redudansi
kontrol
30
Langkah
ini
bertujuan
untuk
mempertimbangkan
denormalisasi skema rasional untuk meningkatkan performa.
Hasil dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal
secara struktural konsisten dan menekan jumlah redudansi.
Langkah 8 : Memonitor dan mengatur sistem operasional
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memonitor sistem
operasional,
meningkatkan
performa,
dan
menentukan
perancangan sistem yang tepat atau menggambarkan perubahan
kebutuhan.
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan
struktur-struktur penyimpanan dan jalu-jalur akses pada file database
untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam
aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk
database yang disimpan untuk bisa berhubungan dengan penyimpanan
fisik, penempatan record dan jalur akses (Abdillah, 2006).
2.2.4
•
Two-Tier and Three-Tier Client-Server Architecture
Two-Tier Client-Server Architecture
Menurut Connolly & Begg (2010: 110), pada two-tier terdapat
proses klien, yang membutuhkan beberapa sumber daya dan juga
server. Tidak ada persyaratan yang mengharuskan klien dan server
harus berada pada satu mesin yang sama. Banyak klien bisa terhubung
ke server melalui jaringan LAN.
31
Gambar 2.1 Two-Tier Client-Server Architecture
(Source : Connolly & Begg (2010: 111))
•
Three-Tier Client-Server Architecture
Menurut Connolly & Begg (2010: 113), arsitektur three-tier
merupakan bentuk pengembangan dari model two-tier untuk
membantu pemecahan masalah enterprise scalability. Three-tier
memiliki 3 bagian yang masing-masing bisa dijalankan pada platform
yang berbeda, diantaranya :
1. User Interface, dijalankan pada komputer klien
2. The Business Logic and Data Processing Layer, dijalankan
pada server
3. DBMS, melakukan penyimpanan terhadap permintaan dari
bagian business logic and data processing layer.
32
Gambar 2.2 Three-Tier Client-Server Architecture
(Source : Connolly & Begg (2010: 113))
2.3 Teori UML
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005: 48) UML merupakan suatu
set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus
untuk pemodelan berorientasi objek.
Menurut Lee (2012: 158), UML merupakan standar tujuan umum bahasa
pemodelan dibidang perangkat lunak yang berorientasi objek. UML merupakan
sebuah tool untuk menspesifikasi dan memvisualisasi sistem perangkat lunak,
termasuk juga didalamnya tipe standar diagram yang mendeskripsikan struktur
desain database system.
33
2.3.1
Activity Diagram
Activity Diagram is a type of workflow diagram that describes the
user activities and their sequential flow (Satzinger, Jackson & Burd,
2005: 145)
Gambar 2.3 Activity Diagram
(Source : Satzinger, Jackson & Burd (2005: 145))
2.3.2
Use Case
Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2005: 215) Use Case is a
diagram showing the various user roles and the way those users interact
with the system. Jadi, Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang
menunjukan urutan pesan antara actor external dan system.
Gambar 2.4 Use Case
(Source : Satzinger, Jackson & Burd (2005: 215))
34
2.3.3
User Interface
Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2005: 475) User Interface is
the part of an information system requiring user interaction to create
inputs and outputs.
Gambar 2.5 User Interface
(Source : Satzinger, Jackson & Burd (2005: 475))
2.4 Teori Khusus
2.4.1
Teori Pengarsipan
Menurut UU tahun 1971 mengenai ketatausahaan pokok kearsipan,
yang dimaksud dengan arsip adalah :
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga
negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik
dalam keadaan tunggal maupun kelompok dalam rangka pelaksanaan
kehidupan pemerintah
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta
dan atau badan perorangan dalam bentuk corak apapu, baik keaaan
tunggal maupun kelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan
35
Menurut Drs. Anhar, kearsipan merupakan suatu proses pengaturan
yang menyimpan baha-bahan/warkat-warkat secara sistematis, sehingga
apabila arsip tersebut dibutuhkan, dapat dengan mudah dan cepat
ditemukan kembali.
Menurut Nawawi Dg. (2010: 1572) peranan kearsipan adalah
sebagai sumber informasi dan sumber dokumentasi. Sebagai sumber
informasi, maka arsip akan dapat membantu megingatkan petugas yang
lupa mengenai suatu masalah. Sebagai sumber dokumentasi, arsip dapat
digunakan oleh pimpinan organisasi untuk membuat atau mengambil
keputusan secara tepat mengenai suatu masalah yang sedang dihadapi
2.4.2
Teori Administrasi
Menurut PUSPA (1977: 36), hukum administrasi adalah hukum
yang mengatur kewenangan badan-badan dengan lembaga-lembaga
pemerintahan baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis yang
berbentuk keseuruhan ketentuan-ketentuan hukum.
2.4.3
Pengertian Advokat, Klien Dan Jasa Hukum
Menurut
AAI (2003), pengertian dari advokat, klien dan jasa
hukum adalah sebagai berikut :
1. advokat/pengacara = orang yang berprofesi memberikan jasa hukum,
baik dalam maupun luar pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan UU.
2. klien adalah orang, badan hukum atau lembaga lain yang menerima
jasa hukum dari advokat atau pengacara.
3. Jasa hukum = jasa yang di berikan advokat/pengacara berupa
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien.
36
2.5 Pengertian PHP
Menurut Welling & Thomson (2003: 2), PHP merupakan server-slide
scripting language yang didesain secara spesifik untuk web. Dengan
menggunakan sebuah halaman HTML, PHP dapat dieksekusi setiap kali
halaman tersebut dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat diterjemahkan oleh
web server dan menghasilkan HTML atau output lainnya dimana para pengguna
dapat melihatnya.
PHP merupakan produk open source, dimana setiap orang bisa
mengakses source code, mengubahnya dan mendistribusikannya secara bebas
tanpa terkena biaya.
Beberapa keuntungan penggunaan PHP diantaranya yaitu :
1. Performa yang tinggi
PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah server yang tidak mahal
dan dapat melayani jutaan hits setiap hari;
2. Integrasi Database
PHP memiliki banyak koneksi ke banyak sistem basis data. Pengguna
dapat langsung menghubungkan ke PostgreSQL, mSQL, Oracle, Dbm,
FilePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan basis data Sybase;
3. Memiliki library yang fungsi-fungsinya dapat digunakan diberbagai tasks
yang ada pada web
Karena PHP dirancang untuk digunakan di web, sehingga dapat
dibangun dalam fungsi untuk melakukan banyak kegiatan web yang saling
berhubungan;
4. Biaya rendah
PHP memiliki sifat bebas biaya.
5. Mudah untuk dipelajari dan digunakan
Sintak PHP berpatok pada bahasa pemrograman lain, yaitu C dan
Perl.
6. Bersifat portable
37
PHP tersedia untuk berbagai macam sistem operasi, seperti Linux dan
Windows. Tidak perlu ada modifikasi, kode PHP akan langusng bisa
dijalankan pada sistem operasi tersebut.
7. Ketersediaan Source code
Pengguna bisa mengakses source code pada PHP, pengguna juga bisa
merubah dan menambahkan sesuatu didalamnya.
2.6 Pengertian MySQL
Menurut Welling & Thomson (2003: 4), MySQL bersifat cepat, kuat dan
juga merupakan Relational Database Management System (RDBMS).
Pengguna dapat menyimpan, mencari, dan menyortir data secara efisien.
MySQL server mengontrol akses ke data pengguna untuk menjamin
penggunaan secara bersamaan antar pengguna, juga menyediakan akses cepat
ke database dan menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang
mendapatkan hak akses kedalam database.
Beberapa keuntungan penggunaan MySQL diantaranya yaitu :
1. Performa yang tinggi
Performa yang sangat tinggi memungkinkan pengguna untuk bekerja
secara cepat juga.
2. Biaya rendah
Tidak dikenakan biaya apapun, lisensi bersifat open surce
3. Mudah untuk dipelajari dan digunakan
Saat ini banyak database menggunakan SQL, namun SQL tetap
mudah untuk digunakan pada produk yang serupa.
4. Bersifat portable
MySQL bisa digunakan di beberapa sistem operasi, seperti Linux dan
Windows
38
5. Ketersediaan source code
Sama seperti PHP, pengguna juga bisa memodifikasi source code
MySQL.
Download