BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini persaingan antar perusahaan tidak hanya dari sisi produk, harga, dan promosi
tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi rantai
pasokan agar produk yang dipasarkan tersebut terdistribusi sesuai sasaran perusahaan.
Perusahaan selalu berjuang agar memiliki operational excellence dan competitive
advantage karena perusahaan menyadari bahwa peramalan mempunyai dampak
terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi keinginan pelanggan, sekaligus
dalam mengelola sumber dayanya.
Menurut Kotler (2011) permintaan merupakan keinginan yang diikuti dengan
kemampuan untuk membeli suatu produk tertentu, dimana besarnya suatu permintaan
dipengaruhi oleh keinginan pasar. Semakin besar keinginan terhadap suatu produk
tentu akan berpengaruh terhadap tingginya penjualan terhadap produk tersebut di
pasar.
Perusahaan melakukan strategi bauran pemasaran dan rantai pasokan yang baik
sehingga dapat melayani semua permintaan pelanggan. Hal ini menjadikan
perusahaan harus bermitra dengan distributor untuk mencapai sales yang maksimal.
Sistem distribusi yang baik menjadi topik penting di saat kondisi transportasi dan
infrastruktur di negeri ini masih buruk. Tidak semua wilayah bisa dijangkau dengan
1
transportasi darat, dan jika dikirim melalui laut pun akan membutuhkan waktu kirim
yang lama, sedangkan jika dikirim melalui udara maka akan terkait dengan kubikasi
dan juga akan membuat biaya kirim barang tersebut tinggi. Dengan keterbatasan ini
perusahaan perlu menghitung dengan benar berapa persediaan barang yang akan
diproduksi, berapa yang akan dikirim, yang berapa yang ada di cabang dan berapa
yang akan dijual karena inventory level akan mempengaruhi
Operating Cycle
perusahaan.
PT. Enseval Putera Megatrading (EPM) Tbk adalah perusahaan distributor (Pedagang
Besar Farmasi/PBF) yang menyalurkan produk farmasi, kesehatan, consumer goods
dan alat kesehatan. Sebagai distributor dari PT. Kalbe Farma Tbk yang menyalurkan
produk-produk farmasi. Sesuai dengan perundang-undangan maka PT.EPM harus
memiliki ijin Pedagang Besar Farmasi (PBF). Hal ini sesuai dengan Peraturan
Pemerintah tentang Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Permenkes No
1148/Menkes/Per/VI/2011
tentang
Pedagang
Besar
Farmasi
(PBF):
adalah
perusahaan berbentuk hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obatdalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PT.EPM. menyalurkan produk-produknya melalui saluran distribusi (channel
distribution) seperti PBF, Rumah Sakit, Apotik, Klinik, dan Toko Obat Berijin agar
dapat diterima oleh masyarakat. PT. EPM memiliki 2 Regional Distribution Center
(RDC) dan 45 kantor cabang di seluruh Indonesia serta memiliki pelanggan: 12.000
2
apotik, 2.000 rumah sakit, 200 PBF dan 200 toko obat dan supaya dapat memenuhi
order dari pelanggan maka PT.EPM harus memiliki sistem Supply Chain
Management yang efisien dan baik. Untuk menilai kinerja SCM, perusahaan
memakai ukuran On Time In Full (OTIF) yang terdiri dari Order Fulfillment dan On
Time Delivery. Semakin akurat proses Peramalan Penjualan maka akan semakin
efisien pula Perusahaan dalam hal perencanaan produksinya. Saat ini tingkat forecast
accuracy di PT.EPM divisi Pharma hanya mencapai 23% dari target perusahaan.
Dari Gambar 1.1 diketahui bahwa persediaan di perusahaan memiliki DOI rata-rata
90 hari, diharapkan dengan akurasi penjualan yang baik akan dapat meningkatkan
penjualan dengan mengurangi kejadian loss of sales akibat out of stock, juga dengan
peramalan yang baik dapat menurunkan angka DOI sehingga modal kerja dapat
dikelola dengan optimal untuk menghasilkan profit bagi perusahaan.
Billions
Sales, Stock, DOI
100
80
Avg108
Sales 108
Nas (Rp)
Stock Nas (KF + EPM)
101103
10096
100 102102102 95 95
95
94 94 94 95
DOI
92
92 Nas (KF + EPM) 92
120
78
100
80
60
60
40
-
20
61
20
67
20
65
21
63
21
75
21
70
21
77
21
72
21
73
21
73
22
66
22
69
24
74
24
76
24
76
25
77
25
80
25
85
25
87
25
79
25
66
20
40
20
-
Gambar 1.1 Indikasi Sales, Stock, dan DOI Perusahaan, Sumber: Internal Perusahaan
3
Supply Chain Management (SCM) memegang peranan penting dalam perusahaan.
Menurut Heizer (2011), Supply Chain Management adalah suatu aktifitas terintegrasi
yang dimulai dari pembelian bahan baku dan jasa, dijadikan bahan setengah jadi
kemudian menjadi barang jadi untuk kemudian dikirimkan sampai ke tangan
pelanggan. Salah satu aktivitas dalam Supply Chain Management adalah Sales
Forecasting. Sales Forecasting adalah seni dan ilmu dalam menentukan angka
penjualan di masa mendatang. Sales Forecasting dipengaruhi oleh data historis dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan menggunakan beberapa model
perhitungan matematika. Dalam beberapa hal, Sales Forecasting bisa juga
dipengaruhi subyektivitas atau intuisi. Atau bisa juga ditentukan dari kombinasi
keduanya yaitu model matematika yang disesuaikan dengan penilaian yang baik dari
seorang manager. Sales Forecasting diperlukan untuk membantu manager dalam
mengambil keputusan untuk mengantisipasi permintaan yang akan terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan permasalahan yang akan diteliti oleh
penulis dalam penelitian ini adalah meningkatkan forecast accuracy di direktorat
pharma PT.EPM, khususnya di produk TKAFD di 10 cabang.
4
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas,
maka pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil analisa sales forecast yang saat ini digunakan sudah sesuai
dengan target perusahaan?
2. Metode sales forecast apa yang sesuai bagi perusahaan?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah:
1. Melakukan analisa historis atas perhitungan sales forecast yang dilakukan
perusahaan.
2. Menentukan metode sales forecast yang sesuai bagi perusahaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini untuk memberikan manfaat kepada:
1. PT EPM
Memberikan manfaat bagi PT. EPM, mengenai metode rolling forecast yang
tepat untuk produk pharma khususnya Line of Business Primary Care sehingga
dapat meningkatkan kinerja perusahaan
5
2. Akademisi
Memberikan manfaat bagi para akademisi mengenai proses penelitian atas
pengukuran sales forecast yang tepat didalam industri farmasi dan bagi semua
pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut atas pengukuran sales
forecast ini sebagai bahan masukan atau acuan
1.6 Ruang Lingkup
Agar penulisan ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari tujuan penulisan, maka
penulisan dibatasi pada:
1. Sales Forecast dilakukan 1 tahun ke depan, periode Januari 2014 – Desember
2014, berdasarkan data penjualan dari Januari 2013 – Desember 2013
2. Sales Forecast dilakukan hanya pada produk TKAFD Divisi Pharma di 10
cabang perusahaan.
3. Pendekatan Sales Forecast dilakukan dengan membandingkan antara metode
yang sekarang ini digunakan oleh prusahaan (current) dengan metode statistik
dan dengan metode peramalan dengan pendekatan Chan4cast.
4. Data yang dimiliki adalah data penjualan perusahaan
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, dimana uraian singkat dari tiap bab
adalah sebagai berikut:
6
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini diterangkan mengenai latar belakang dan penjelasan mengenai industri
distributor farmasi di Indonesia dan pengidentifikasian strategi supply chain yang
diterapkan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijabarkan mengenai pengertian sales forecast, metode kualitatif,
metode kuantitatif, supply and demand, metode chan4cast (channel forecast)
BAB III. METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas tentang metode pengumpulan data dengan
mengunakan dengan menggunakan metode kualitatif yang didukung data kuantitatif,
dengan rincian sebagai berikut:
-Data primer berupa wawancara penulis dengan beberapa pihak internal perusahaan:
supply chain management, sales dan marketing serta logistik, serta data hasil
perbandingan beberapa model statistik yang dipakai untuk memilih model yang
memiliki tingkat akurasi optimal.
-Data sekunder berupa data sales forecast dan forecast accuracy produk TKAFD dari
current forecast dan statistical forecast di 10 cabang perusahaan dari tahun 2013 –
2014
7
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang analisa studi kasus pada PT.EPM mengenai sales forecast
dengan menggunakan metode statistik dam pendekatan chan4cast (channel forecast)
berdasarkan landasan teori dan analisis.
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Merupakan bab penutup yang memuat simpulan dan pembahasan serta saran penulis
yang sekiranya dapat bermanfaat bagi akademisi, praktisi, dan PT.EPM
8
Download