BioEdu - Jurnal UNESA

advertisement
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 6 No.3
September
2017
ISSN: 23029528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
PROFIL MISKONSEPSI DENGAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST PADA
SUBMATERI KATABOLISME KARBOHIDRAT
PROFIL OF MISCONCEPTION BY USING THREE TIER TEST ON CARBOHYDRATE
CATABOLISM TOPIC AT SENIOR HIGH SCHOOL GRADE XII
Elsa Putri Tridiyanti
Program studi S1 Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Gedung C3 Lt 2 Jalan Ketintang Surabaya 60231
Email: [email protected]
Yuliani
Program studi S1 Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Gedung C3 Lt 2 Jalan Ketintang Surabaya 60231
Email: [email protected]
Abstrak
Pembelajaran biologi masih terdapat kesalahan konsep, salah satunya pada materi katabolisme
karbohidrat sehingga diperlukan identifikasi miskonsepsi dengan three-tier test. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa, persentase miskonsepsi
siswa dan penyebab miskonsepsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif, dengan tahapan
mengembangkan soal three-tier test, melakukan uji coba pada siswa serta guru, melakukan
wawancara dan menganalisis hasil uji coba serta evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus 2016 - Mei 2017. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Widang
sebanyak 37 siswa, guru dan bahan ajar sebagai data pendukung untuk mengetahui penyebab
miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi sebesar 43,92%
dengan miskonsepsi tertinggi pada tahapan respirasi seluler (91,89%). Penyebab miskonsepsi yaitu
siswa, guru, buku, konteks dan cara mengajar.
Kata Kunci: miskonsepsi, three-tier test, materi katabolisme karbohidrat.
Abstract
There are mistakes in conceptof biology learning, one of them is carbohydrate catabolism, so is
needed identifying misconception with three-tier test. The purpose of this research was to describe
the misconception of student, percentage of misconception and causing students misconception. The
research procedure was descriptive research, with stages of developing a three-tier test, conducting
trials on students, teachers, interviews and analyzing test results and evaluations. The research was
conducted in August 2016 - March 2017. The research subject was the student senior high school
grade XII as 37 student, teacher and learning book as the supporting data. The result of the research
showed that student experience misconception of 43,92% with the highest misconception of the
stages cellular respiration of 91.89%. The causes misconception were student, teacher, textbooks,
context, and learning metode.
Keywords: misconception, three-tier test, carbohydrate catabolism topic.
diterapkan dalam melakukan rekayasa genetika, kultur
jaringan, kloning dan lain-lain (Ibrahim, 2012).
Miskonsepsi adalah kesalahan konsep yang
dilakukan oleh seseorang yang tetap menggunakan
konsep awal yang dimilikinya padahal orang tersebut
telah dikenalkan dengan konsep yang benar. Miskonsepsi
yang terjadi pada siswa disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu, siswa itu sendiri yang mengalami masalah pada
prakonsepsi, guru, buku teks atau buku ajar, faktor
konteks seperti pengalaman yang dialami siswa serta
297
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
PENDAHULUAN
Konsep dalam pembelajaran biologi saling
berkaitan sehingga sangat diperlukan pemahaman konsep
dasar untuk memahami konsep selanjutnya. Penguasaan
konsep yang baik, luas dan mendalam dapat
memungkinkan seseorang untuk menerapkannya dalam
berbagai kemampuan. Sebagai contoh penguasaan
biologi sel, biologi molekuler, dan biokimia dapat
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 6 No.3
September
2017
ISSN: 23029528
metode pengajaran yang dilakukan oleh guru (Suparno,
2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmatan dan Lilianasari (2012) dengan menggunakan
instrumen tes tertulis dan tingkat keyakinan, menunjukan
bahwa masih terjadi miskonsepsi calon guru biologi pada
topik Glikolisis dengan rata-rata persentase sebesar
37.08%, Siklus Krebs rata-rata persentase sebesar 27.9%,
Fosforilasi Oksidatif rata-rata persentase sebesar 50.9%.
Penelitian tersebut sejalan dengan Cakir et al. (2002)
yang menggunakan tes pilihan ganda menyatakan bahwa
masih terjadi miskonsepsi pada topik respirasi seluler
antara lain pada penggunaan O2 pada respirasi anaerob,
pengertian dari respirasi, fermentasi asam laktat dan
fermentasi alkohol. Perbedaan dengan kedua penelitian
tersebut yaitu pada penelitian ini menggunakan three-tier
test untuk menganalisis miskonsepsi pada materi
katabolisme karbohidrat.
Alat penilaian yang digunakan untuk melakukan
identifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa menurut
Kirbulut dan Omer (2014) antara lain wawancara, peta
konsep, dan tes pilihan ganda. Namun ketiga penilaian
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masingmasing. Alat diagnostik harus mampu mendeteksi
kurangnya pengetahuan, sedangkan pada penggunaan
two-tier test tidak mampu untuk mendeteksi siswa yang
mengalami
kurangnnya
pengetahuan,
sehingga
penggunaan three-tier test lebih efektif digunakan untuk
mendeteksi siswa yang mengalami miskonsepsi dan
kurangnya pengetahuan. Three tier test merupakan alat
penilaian yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk
mengetahui pemahaman siswa dengan melihat jawaban
siswa yang dikaitkan dengan respon serta tingkat
keyakinan siswa. Three tier test ini terdiri dari tiga
tingkatan yaitu pilihan ganda, alasan siswa dan tingkat
keyakinan siswa.
Berdasarkan uraian tersebut perlu diketahui
bagaimana miskonsepsi yang dialami siswa, miskonsepsi
apa saja yang terjadi pada siswa dan apa penyebab
miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mendiskripsikan miskonsepsi yang
dialami siswa, prsentase miskonsepsi yang dialami siswa
dan penyebab terjadinya miskonsepsi.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif yang merupakan kegiatan pengumpulan data
untuk mengetahui seberapa baik siswa menguasai materi
yang sudah diberikan guru, serta mengetahui penyebab
yang berpengaruh terhadap hasil belajar (Arikunto,
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
2010). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap
awal dengan membuat instrument berupa butir soal threetier test, tahap pelaksanaan berupa uji joba soal yang
telah telaah oleh dosen ahli serta melakukan wawancara
dan tahap penyelesaian dengan melakukan analisis data
yang telah diolah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus
2016 - Maret 2017. Sasaran penelitian ini adalah siswa
kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Widang.
Selain siswa guru mata pelajaran biologi serta bahan ajar
juga menjadi sasaran penelitian sebagai data pendukung
untuk mengetahui penyebab miskonsepsi. Three-tier test
digunakan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada
submateri katabolisme karbohidrat.
Teknik analisis data menggunakan three-tier test
untuk menganalisis hasil miskonsepsi yang digolongkan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria Pengelompokan Berdasarkan Three-tier
Test
First Second
Third tier
Kategori
tier
tier
Benar
Benar
Yakin
Tahu konsep
Benar
Salah
Yakin
Salah
Benar
Yakin
Salah
Salah
Yakin
Miskonsepsi
Benar
Benar
Tidak yakin
Tidak tahu konsep
Benar
Salah
Tidak yakin
Tidak tahu konsep
Salah
Benar
Tidak yakin
Tidak tahu konsep
Salah
Salah
Tidak yakin
Tidak tahu konsep
Miskonsepsi
(positif)
Miskonsepsi
(negatif)
Sumber : Arslan et al., (2012)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian ini berupa miskonsepsi
yang dialami siswa, persentase miskonsepsi siswa dan
penyebab terjadinya miskonsepsi (Tabel 1). Hasil tes
diperoleh dari 29 soal yang dibagi menjadi 5 kategori
yaitu tahu konsep, miskonsepsi, miskonsepsi (positif),
miskonsepsi (negatif), dan tidak tahu konsep (Gambar 1).
Tabel 2. Hasil Tes Siswa pada Materi Katabolisme
Karbohidrat
No.
Indikator
Miskonsepsi
Menentukan setiap tahapan yang
1.
91.89%
terjadi pada respirasi seluler
Menganalisis peran enzim pada
2.
27.03%
tahap glikolisis
3. Menentukan perbandingan
48.65%
298
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
No.
Vol. 6 No.3
September
2017
Indikator
fermentasi dan respirasi aerob
Menganalisis perubahan energi
4. selama transport elektron pada
fosforilasi oksidatif
Menganalisis tahapan yang terjadi
5.
pada siklus asam sitrat
Menganalisis fungsi dari
6.
glikolisis
Menentukan tempat terjadinya
7. setiap tahapan pada respirasi
anaerob
Menjelaskan pengertian dari
8.
proses respirasi
9. Menentukan hasil akhir dari
Lanjutan tabel 2.
No.
Indikator
proses siklus asam sitrat
Menentukan perubahan molekul
10.
pada fermentasi alkohol
Menjelaskan pengertian dari
11.
katabolisme
Menganalisis perubahan molekul
12.
pada tahap glikolisis
Menentukan hasil akhir dari
13.
proses glikolisis
Menetukan perbandingan
14. respirasi aerob dan respirasi
anaerob
Menganalisis perubahan pada
15.
siklus asam sitrat
Menentukan penerima elektron
16. terakhir dalam rantai transport
elektron
Menentukan hasil ATP dari
17. keseluruhan tahapan respirasi
aerob
Menganalisis contoh dari
18. fermentasi alkohol dan asam
laktat
Menentukan pemerolehan ATP
19.
permolekul glukosa
Menilai pernyataan tentang
20. produksi ATP pada sel otot
manusia
Menilai pernyataan tentang
21.
fungsi siklus asam sitrat
Menilai pernyataan tentang
22.
pemerolehan jumlah ATP
Menyebutkan tiga enzim
23.
pengantar pada respirasi aerob
Menganalisis hasil dari
24.
percobaan amilum
Menganalisis hasil percobaan
25.
respirasi anaerob
Miskonsepsi
5.41%
72.97%
56.76%
24.32%
ISSN: 23029528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa
miskonsepsi tertinggi yang dialami siswa sebesar 91,89%
pada soal nomor 1 tentang tahapan yang terjadi pada
respirasi seluler, dan miskonsepsi yang paling rendah
sebesar 5,41% tentang perbandingan fermentasi dan
respirasi anaerob pada soal nomor 11. Siswa tergolong
miskonsepsi jika menjawab salah pada tingkat pertama
dan tingkat kedua dan siswa yakin terhadap jawabannya.
39.19%
43.24%
35.14%
21.62%
persentase
BioEdu
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
43.92%
19.59%
19.31%
11.68%
4.83%
Miskonsepsi
43.24%
kategori
37.84%
45.95%
Gambar 1. Persentase Miskonsepsi Siswa
10.81%
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa
siswa mengalami miskonsepsi sebesar 43,92%, tahu
konsep sebesar 19,59%, miskonsepsi negatif sebesar
4,83%, miskonsepsi (negatif) 4,83% dan tidak tahu
konsep sebesar 19,31%. Penyebab miskonsepsi dapat
diketahui dengan melakukan wawancara yang dilakukan
pada 6 siswa, yang dapat dilihat pada Tabel 3.
64.86%
78.38%
59.46%
62.16%
51.35%
27.03%
27.03%
35.14%
13.51%
24.32%
27.03%
64.86%
51.35%
67.57%
Tabel 3. Hasil wawancara pada siswa SMA Negeri 1
Widang
Faktor
Penyebab
Respon
Pernyataan
Terjadinya
Miskonsepsi
Konsep
apa Konsep yang dapat
yang dapat anda dijelaskan oleh
jelaskan
dari siswa yaitu respirasi
soal ini?
anaerob bukan
termasuk dalam
katabolisme
karbohidrat tetapi
Siswa
termasuk dalam
anabolisme. Selain
itu siswa masih
belum bias
menentukan jumlah
ATP.
Apakah jawaban Respirasi anaerob
299
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Vol. 6 No.3
September
2017
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
dan alasan yang
anda
berikan
pada
soal
tersebut?
tidak terjadi pada
prokariot
dengan
alasan
Jalur
katabolik
dalam
menguraikan
glukosa sehingga
menghasilkan
energi yaitu dengan
cara
transfer
elektron dari satu
reaktan ke reaktan
lain yang
Lanjutan Tabel 3.
Faktor
Penyebab
Pernyataan
Terjadinya
Miskonsepsi
Apakah anda yakin
dengan
dengan
jawaban dan alasan
yang anda berikah?
Dari mana anda
memperoleh konsep
tersebut?
Menurut pendapat
anda
bagaimana
pelajaran
materi
katabolisme
karbohidrat?
Apakah
anda
menyukainya?
Bagaimana
penjelasan guru saat
dikelas?
Guru
apakah materi yang
Respon
disebut reaksi
redoks
Siswa
merasa
yakin terhadap
jawaban yang
diberikan pada
soal
tingkat
pertama
dan
kedua.
Siswa
memperoleh
konsep berasal
dari LKS, bahan
ajar
dan
penjelasan dari
guru.
Siswa
kurang
menyukai
submateri
katabolisme
karbohidrat
karena
materi
tersebut
sulit
dipahami
dan
rumit, sehingga
ketika diberikan
pertanyaan
siswa kesulitan
dalam
menjawab.
Menurut siswa
materi
yang
disampaikan
guru
cukup
jelas, meskipun
guru
terlalu
serius
dalam
proses
pembelajaran.
Guru
ISSN: 23029528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
disampaikan guru
sesuai dengan buku
teks?
menyampaikan
materi
sesuai
dengan
yang
terdapat di buku
atau
LKS.
Namun
terkadang guru
menambahkan
penjelasan yang
masih
belum
terdapat
pada
buku.
Siswa
juga
mengatakan
bahwa guru
apakah
guru
memberikan
kesempatan
Lanjutan Tabel 3.
Faktor
Penyebab
Respon
Pernyataan
Terjadinya
Miskonsepsi
untuk bertanya memberikan
atau
kesempatan kepada
mengungkapkan siswa
untuk
gagasan?
bertanya
jika
terdapat
materi
yang
kurang
dipahami
dan
materi
yang
diberikan
guru
sudah lengkap.
Apakah
ada Menurut
siswa
penyampaian
penyampaian
materi
materi katabolisme
katabolisme
karbohidrat
yang terlewati?
Apakah konsep Siswa mengatakan
yang
anda bahwa konsep yang
peroleh dibuku diperoleh dari buku
sudah lengkap?
terkadang
masih
kurang
lengkap,
sehingga terdapat
tambahan konsep
yang kuran dari
guru.
Buku teks
Apakah
pada Pada
buku
buku yang anda terkadang terdapat
gunakan
tulisan yang keliru.
terdapat tulisan
yang keliru?
Apakah
pada Pada buku juga
buku
teks tidak
terdapat
terdapat gambar penjelasan
yang
atau penjelasan keliru dan gambar
yang keliru?
yang kurang jelas.
300
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Konteks
Apakah pernah
melakukan
diskusi dengan
teman
atau
orang
lain
tentang materi
katabolisme
karbohidrat?
Apakah
penjelasan
diberikan
teman
orang lain
dengan
yang
oleh
atau
sama
Lanjutan Tabel 3.
Faktor
Penyebab
Pernyataan
Terjadinya
Miskonsepsi
penjelasan yang
diberikan
oleh
guru atau buku
teks?
Bagaimana cara
pembelajaran di
dalam
kelas
ketika
materi
katabolisme
karbohidrat?
Cara
mengajar
Praktikum
apa
yang
diberikan
ketika
materi
katabolisme
karbohidrat?
Apakah
anda
pernah diberikan
PR atau tugas
pada
materi
Vol. 6 No.3
September
2017
Siswa
pernah
melakukan diskusi
dengan
teman
sebaya dan lebih
paham
dengan
penjelasan
yang
diberikan
oleh
siswa
daripada
guru.
Namun,
menurut
siswa
penjelasan
Menurut
siswa
penjelasan
yang
diperoleh
dari
teman
sebayanya
terkadang berbeda
dengan apa yang
disampaikan oleh
Respon
guru.
Siswa
mengatakan
bahwa cara
pembelajaran di
dalam kelas
dengan cara
berdiskusi, guru
menyampaikan
materi kemudian
setelah materi
selesai guru
memberikan PR
kepada siswa
untuk
mengerjakan soal
yang ada pada
LKS.
Pada submateri
katabolisme
karbohidrat ini
siswa tidak
melakukan
praktikum
Siswa pernah
diberikan PR pada
materi katabolime
ISSN: 23029528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
katabolisme
karbohidrat dan
apakah
guru
mengembalikan
hasil
atau
mengoreksi tugas
yang diberikan?
karbohidrat dan
PR tersebut akan
dibahas bersama
di dalam kelas
secara berdiskusi.
Berdasarkan hasil wawancara penyebab
miskonsepsi yang dialami oleh siswa yaitu: siswa sendiri,
buku ajar, konteks, dan cara mengajar. Selain melakukan
wawancara, penyebab miskonsepsi dapat diketahui
dengan melakukan tes yang sama kepada guru mata
pelajaran biologi yang mengajar. Hasil dari tes yang
dilakukan kepada guru dapat dilihat pada Gambar 2. Pada
buku ajar yang digunakan tidak terjadi miskonsepsi, pada
materi katabolisme karbohidrat, tetapi bahan ajar yang
digunakan masih terdapat pengetahuan yang kurang
lengkap yaitu enzim yang terlibat dalam proses
katabolisme karbohidrat tidak disebutkan, enzim yang
terlibat pada glikolisis dan penjelasan yang terdapat ada
LKS yang kurang rinci.
Gambar 2. Hasil Tes yang Dilakukan Guru
Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui dari 29
soal guru tahu konsep sebanyak 10 soal, miskonsepsi 8
soal, miskonsepsi negatif sebanyak 2 soal, miskonsepsi
positif sebanyak 1 soal dan tidak tahu konsep sebanyak 8
soal tentang tahapan pada respirasi seluler, perbedaan
fermentasi, perubahan energi selama tranpor elektron
pada fosforilasi oksidatif, fungsi glikolisis, tempat
terjadinya respirasi aerob, perubahan molekul pada
fermentasi alkohol, perbedaan respirasi aerob dan
anaerob serta perubahan molekul pada siklus asam sitrat.
Persentase miskonsepsi pada materi katabolisme
karbohidrat sebesar 43,92%. Keberadaan miskonsepsi
ditunjukkan dengan siswa yang memiliki jawaban yang
301
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 6 No.3
September
2017
ISSN: 23029528
salah dan menjawab yakin (Pesman & Eryilmaz, 2010).
Tingginya siswa yang mengalami miskonsepsi
disebabkan oleh siswa yang tidak memahami secara
menyeluruh konsep dasar dari materi katabolisme
karbohidrat salah satunya pada tahapan yang terjadi pada
respirasi aerob yang mengalami miskonsepsi sebesar
92,89%. Tahap yang terjadi pada respirasi seluler yaitu
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat dan
fosforilasi oksidatif karena respirasi seluler dimulai dari
tahapan glikolisis menghasilkan asam piruvat,
dekarboksilasi oksidatif yang membentuk asetil CoA dan
CO2, kemudian dilanjutkan pada siklus asam sitrat dan
fosforilasi oksidatif. Siswa menjawab salah pada soal
tingkat pertama dan kedua serta yakin terhadap jawaban
yang diberikan, sehingga siswa dapat dikatakan
miskonsepsi. Sedangkan konsep yang benar yaitu tahap
yang terjadi pada respirasi seluler yaitu glikolisis, siklus
krebs dan fosforilasi oksidatif dengan alasan bahwa
respirasi seluler terkadang hanya didefinisikan sebagai
tahap yang mencakup siklus asam sitrat dan fosforilasi
oksidatif. Akan tetapi, glikolisis juga termasuk dalam
tahap respirasi seluler karena sebagian besar sel yang
berespirasi dan memperoleh energi dari glukosa sebagai
bahan awal siklus asam sitrat (Campbell, 2008).
Dekarboksilasi oksidatif sendiri termasuk dalam langkah
awal siklus asam sitrat yang mana Sumber energi utama
yakni glukosa yang diubah oleh glikolisis menjadi
piruvat. Piruvat dehidrogenase lalu mengoksidasi piruvat
(menggunakan NAD+ yang direduksi menjadi NADH)
untuk membentuk asetil CoA dan CO2. Karena reaksi ini
melibatkan oksidasi sekaligus kehilangan CO2 proses ini
disebut dekarboksilasi oksidatif (Lehninger, 1990).
Siswa yang mengalami miskonsepsi sulit diubah
sesuai dengan konsep yang sebenarnya, mereka
cenderung akan kembali pada prakonsepsinya sendiri,
sehingga penguasaan konsep yang baik luas dan
mendalam dapat memungkinkan seseorang untuk
menerapkannya dalam berbagai kemampuan (Ibrahim,
2012).
Miskonsepsi yang dialami siswa disebabkan
oleh siswa, guru, buku ajar, konteks serta cara mengajar.
Siswa dapat menjadi penyebab miskonsepsi untuk dirinya
sendiri. Konsep baru yang diperkenalkan pada siswa,
akan dikembangkan oleh siswa dengan versinya sendiri,
namun pada beberapa konsep yang diterima akan berbeda
dengan orang lain, bahkan berbeda dengan konsep yang
sebenarnya (Milencovic, et al., 2016). Pendapat lain
menyatakan bahwa seorang siswa daapat menjadi
penyebab terjadinya miskonsepsi karena siswa yang
datang ke sekolah sudah memiliki konsep yang berbeda
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
dengan konsep sebenarnya, tetapi siswa tidak menyadari
bahwa mereka mengalami miskonsepsi. Ketika konsep
yang sebenarnya telah dibenarkan siswa cenderung akan
mempertahankan konsep tersebut, teruma jika
miskonsepsi sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama
(Tekkaya, 2002).
Guru kerapkali mengalami kesalahan konsep,
bahkan tidak menguasai konsep, atau mengajar tidak
sesuai dengan keahliannya akan menyebabkan siswa
mengalami miskonsepsi (Ibrahim, 2012).
Buku ajar juga menjadi penyebab terjadinya
miskonsepsi, buku yang digunakan siswa terdapat materi
yang kurang lengkap atau salah, sehingga siswa juga
mendapat pengetahuan yang kurang lengkap pula.
Miskonsepsi pada buku teks dapat disebabkan karena
suatu analogi pada suatu materi yang tidak tepat,
menggunakan istilah yang rancu, pemilihan bahasa yang
tidak sesuai (Nusantari, 2014). Dengan demikian siswa
menjadi sulit memahami buku yang digunakan dan
mengalami miskonsepsi. Berdasarkan hasil analisis
terhadap bahan ajar yang digunakan tidak terdapat
miskonsepsi pada materi katabolisme karbohidrat, tetapi
bahan ajar yang digunakan masih terdapat pengetahuan
yang kurang lengkap yaitu enzim yang terlibat dalam
proses katabolisme karbohidrat tidak disebutkan, enzim
yang terlibat pada glikolisis dan penjelasan yang terdapat
ada LKS yang kurang rinci.
Cara mengajar yang dilakukan guru bisa menjadi
penyebab miskonsepsi dengan guru yang menggunakan
cara mengajar yang tidak tepat. Cara mengajar yang
digunakan oleh guru yaitu dengan metode ceramah dan
diskusi. Diskusi yang dilakukan siswa akan
mengakibatkan terjadinya miskonsepsi jika teman yang
diajak berdiskusi tidak paham terhadap konsep dan tidak
dibenarkan oleh guru. Hal tersebut dapat dikatakan
bahwa penyebab miskonsepsi siswa juga disebabkankan
oleh konteks. Pembelajaran yang dilakukan pada materi
katabolisme karbohidarat tidak dilakukan praktikum,
sehingga siswa sendiri kurang memahami konsep yang
berkaitan dengan hasil percobaan. Miskonsepsi banyak
muncul dalam rencana pembelajaran dan pengajaran
seorang guru, mengakibatkan miskonsepsi yang terjadi
pada siswa semakin kuat (Arslan, et al., 2012).
PENUTUP
Simpulan
Miskonsepsi yang dialami siswa pada materi
Katabolisme Karbohidrat yaitu pada
pengertian
katabolisme karbohidrat, glikolisis, siklus asam sitrat,
fosforilasi oksidatif dan fermentasi. Siswa mengalami
302
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 6 No.3
September
2017
ISSN: 23029528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
miskonsepsi sebesar 43,92%. Faktor penyebab
miskonsepsi yaitu pada siswa, guru, buku, konteks dan
cara mengajar.
Ibrahim, Muslimin. 2012. Konsep, Miskonsepsi dan Cara
Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University
Press.
Saran
Kirbulut, Zubeyde Demet & Omer Geban.2014 . Using
Three-tier Diagnostic Test to Asses Students’
Misconceptions of States of Matter. Eurasia
Journal of Mathematics, Science & Technology
Education. 10(5):509-521.
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk
mereduksi miskonsepsi pada materi Katabolisme
Karbohidrat dengan melakukan perubahan cara mengajar
guru dan perlu mengadakan praktikum pada materi
Katabolisme Karbohidrat. Selain itu juga perlu
menggunakan banyak buku referensi serta penggunaan
media yang tepat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusunan artikel ini dibantu oleh beberapa pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Raharjo, M.Si dan Dra. Isnawati, M.Si
Selaku dosen penguji, validator serta penelaah pada
penelitian ini.
2. Ibu Nur Halimah S.Pd selaku guru validator dan Ibu
Khusnul Khotimah S.Pd selaku guru mata pelajaran
biologi SMAN 1 Widang yang membantu selama
penelitian.
3. Siswa-siswi kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 SMAN I
Widang atas kerjasamanya selama pengambilan
data.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arslan, Harika Ozge, Ceyhan Cigdemoglu dan Christine
Moseley. 2012. A Three-Tier Diagnostic Test to
Assess Pre-Service Teachers’ Misconceptions
about Global Warming, Greenhouse Effect,
Ozone Layer Depletion, and Acid Rain.
International Journal of Science Education. Vol
34 (No.11):1667-1686.
Lehninger, Albert L. 1990. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2.
Terjemahan Erlangga. Jakarta: Erlangga.
Milencovic, Dusica D., Tamara N. Hrin, Mirjana D.
Segedinac, dan Sasa Horvat. 2016. Development
of Three-tier Test as a Valid Diagnostic Tool
For Identification of Misconceptions Related to
Carbohydrates. Journal of Chemical Education.
Nusantari, Elya. 2014. Genetics Misconception on High
School Textbook, the Impact and Importance on
Presenting the Order of Concept through
Reorganization of Genetics. Journal of
Education and Practice Vol 5(No.36):22221735.
Pesman, Haki dan Ali Eryilmaz. 2010. Development of a
Three-Tier Test to Assess Misconceptions
About Simple Electric Circuits. Journal of
Educational Research. 103:208-222.
Rahmatan,H dan Liliasari. 2012. Pengetahuan Awal
Calon Guru Biologi Tentang Konsep
Katabolisme Karbohidrat (Respirasi Seluler).
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.1: 91-97.
Suparno, Paul.2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep
dalam Fisika. Jakarta: Grasindo.
Tekkaya, C., dan BalcÕ, S. 2003. Determined Students’
Misconceptions Photosynthesis and Respiration.
Journal of Hacettepe University Education
Faculty. 24. 101–107.
Campbell.N.A., J. B. Reece dan L.G. Mitchell.2008.
Biologi Edisi Kedelapan Jilid II. Terjemahan
Erlangga. Jakarta: Erlangga.
Cakir, Ozlem S., Omer Geban dan Nejla Yuruk. 2002.
Effectiveness of Conceptual Change Textoriented Instruction on Students’ Understanding
of Cellular Respiration Concepts. Biochemistry
and Molecular Biology. Vol 30(No.4):239-243.
303
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Download