HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

advertisement
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PAUD Tunas Bahari terletak di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo, didirikan pada tahun 2003 yang dipimpin oleh kepala
sekolah Hayati Bakari juga sebagai penulis skripsi ini. Sekolah ini termasuk
sekolah yang menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, kreatifitas anak walau
kebanyakkan bermain itu dikarenakan disesuaikan keadaan lingkungan belajar hal
ini dapat dilihat pada saat pembelajaran berlangsung.
Subyek penelitian adalah tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 5 (lima) orang.
Obyek penelitian yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja tutor.
Selanjutnya Visi dan Misi dari PAUD Tunas Bahari tersebut yaitu :
Visi :
Terwujudnya tamatan PAUD Tunas Bahari yang beretika, ahlak,
berwawasan global dilandasi nilai-nilai pancasila dan berkeyakinan pada ajaran
agama.
Misi :
1) Menanamkan iman dan taqwa melalui pengembangan moral sosial
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga PAUD Tunas Bahari dan
dilingkungan sekitarnya.
34
35
a. Keadaan Guru
Tabel 1: Keadaan guru PAUD Tunas Bahari Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
Nama Guru
L/P
1.
Hayati Bakari
P
2.
3.
4.
5.
Sumarni Arbie
Sumiyati L. Talib
Ramlan Pateda
Mahdalena Kadir
P
P
P
P
Jabatan
Pimpinan
PAUD
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Status
Kelompok
Mengajar
PNS
A-B
Honor
Honor
Honor
Honor
B
A
A
A
b. Struktur Organisasi
Gambar 3: Struktur Organisasi Program PAUD Tunas Bahari
STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
“TUNAS BAHARI”
DESA BONGO KECAMATAN BATUDAA PANTAI
KABUPATEN GORONTALO
Pembina Teknis
KACABDIN KEC
Penanggung Jawab
PENGAWAS PAUD
Penyelenggara/Pengelola
SUMARNI ARBIE
Sekretaris
RAMLA PATEDA
Pengasuh
MAHDALENA KADIR
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidik
HAYATI BAKARI
SUMIYATI TALIB
SUMARNI ARBIE
RAMLA PATEDA
MAHDALENA KADIR
PESERTA DIDIK
Bendahara
SUMIYATI TALIB
Tim Medis
SUMIYATI TALIB
36
4.1.2 Analisis Data Hasil Wawancara
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini
diarahkan untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja tutor di PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo melalui beberapa indikator,
yaitu (1) karakteristik biografi yang meliputi: a) usia, status perkawinan, jumlah
tanggungan, c) masa kerja, (2) kepribadian, (3) kemampuan belajar, (4) nilai-nilai
yang dianut, (5) sikap, (6) kepuasan kerja, dan (7) kemampuan.
1.
Karakteristik Biografi
Karakteristik biografi merupakan karakteristik perseorangan seperti usia,
status perkawinan, jumlah tanggungan, dan masa kerja yang diperoleh secara
mudah dan objektif dari pribadi seseorang. Secara biografi tentunya akan sangat
mempengaruhi dorongan atau motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
mengetahui informasi tentang karekteristik biografi tutor di PAUD Tunas Bahari,
peneliti menanyakan hal tersebut melalui wawancara dengan tutor sebagai
informan. Dari kegiatan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa pada
dasarnya dalam melakukan kegiatan pemberlajaran baik menurut usia, jenis
kelamin, status perkawinan, dan masa kerja tutor mempangaruhi kematangan
emosional atau kedewasaannya, sehingga berakibat pada hasil pencapaian belajar
di PAUD Tunas Bahari. Hal ini sebagaimana di kemukakan oleh Sumiyati Talib,
selaku tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya apakah dengan bertambahnya usia tutor di
PAUD Tunas Bahari mempengaruhi tingkat kedewasaannya. Diperoleh jawaban :
37
Bertolak dari pengalaman yang pernah saya alami bahwa, semakin tinggi
usia seseorang maka akan semakin mempengaruhi kedewasaannya baik dari
cara berbicaranya, gaya bahasa, sikap dan kepribadian, serta hubungan
interaksi dengan sesamanya. Oleh sebab itu, menurut saya tutor yang ada di
PAUD Tunas Bahari ini memiliki tingkat kedewasaan yang berbeda-beda
tergantung dari keberadaan usianya masing-masing. (WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh Sumarni Arbie, selaku
pengelola PAUD Tunas Bahari. Dari pertanyaan yang diajukan, diperoleh
informasi sebagai berikut:
Menurut pengamatan saya terhadap tutor yang ada di PAUD Tunas Bahari,
masing-masing memiliki tingkat kedewasaannya yang berbeda-beda. Namun
yang menjadi ketentuannya bahwa selama ini saya melihat bahkan
melakukan interaksi secara langsung dengan tutor, secara keseluruhan
memiliki pola pikir yang matang terhadap masalah anak. Sehingga saya
berasumsi bahwa sangat jelas kalau usia seseorang sangat berpengaruh
terhada kematang emosional atau kedewasaannya. (WW/SA/P/18.04.2013)
Pernyataan
pengelola
PAUD
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Osna Ibrahim, selaku orang tua yang mengamati
perkembangan kegiatan pemberlajaran di PAUD Tunas Bahari. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh penjelasan:
Menurut saya sebagai orang tua yang sering mengamati perkembangan
kegiatan pembelajaran di PAUD Tunas Bahari. Dari beberapa tutor yang ada
di PAUD tersebut, ada juga yang masih cenderung memiliki tingkat
kedewasaan dalam tingkah lakunya. Hal tersebut menurut saya diakibatkan
oleh adanya faktor usia yang belum terlampau dewasa atau lanjut usia.
(WW/OI/OT/15.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan
bertambahnya usia dari tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo, maka dapat
mempengaruhi tingkat kedewasaannya dalam melaksanakan aktivitas sebagai
pendidik pada lembaga PAUD.
38
Lebih lanjut dikemukakan oleh orang tua tersebut. Ketika ditanyakan
apakah dengan beralihnya status perkawinan tutor di PAUD Tunas Bahari
menghambat motivasi kerjanya. Diperoleh informasi :
Menurut saya dengan beralihnya status seseorang, sangat berpengaruh
terhadap motivasi kerjanya. Hal itu disebabkan karena kesibukannya dalam
mengurus rumah tangga dan kebutuhan pokok yang menjadi tanggung jawab
masing-masing (WW/OI/OT/15.04.2013)
Pernyataan Osna Ibrahim sebagaimana diuraikan tersebut dikonfirmasikan
kepada Ramlan Pateda, selaku tutor yang masih aktif di PAUD Tunas Bahari.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
Sebelum saya menikah atau berumah tangga, awalnya saya merasa rajin dan
mampu dalam menghadapi setiap permasalah di PAUD Tunas Bahari, baik
itu menyangkut ank usia dini, bahkan dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Namun setelah berumah tangga, saya merasa bahwa apapun
yang dilakukan dalam proses pembelajaran sering mengalami keterlambatan,
bahkan tidak konsentrasi dalam menerima tugas dan tanggung jawab sebagai
tutor, serta tidak termotivasi untuk melakukan perubahan terhadap tugas
yang diamanhkan tersebut. (WW/RP/T/16.04.2013)
Pernyataan lain dikemukakan oleh pengelola PAUD Tunas Bahari Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari pertanyaan yang
diajukan diperoleh jawaban:
Menurut saya motivasi kerja seseorang tidak harus bergantung pada status
perkawinan. Tergantung dari pribadi masing-masing. Sebab, banyak diantara
tutor yang ada di PAUD Tunas Bahari yang sudah berumah tangga, mampu
konsisten dan bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya kepada
atasan. (WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, status
perkawinan tutor di PAUD Tunas Bahari sangat bervariasi. Status perkawinan
tutor tersebut dapat menghambat motivasi kerja tutor dalam menjalankan aktivitas
kerjanya.
39
Lebih lanjut dikemukakan oleh Sumarni Arbie. Ketika ditanyakan apakah
tutor di PAUD Tunas Bahari memiliki jumlah tanggungan yang banyak dalam
keluarganya. Diperoleh informasi :
Sebagaian besar diantara tutor yang ada di PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai sudah berkeluarga dan memiliki jumlah
tanggungan keluarga yang cukup banyak. Namun hal itu tidak menurunkan
niat dan pengabdian mereka terhadap tugas sebagai tutor.
(WW/SA/P/18.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh Yamin Nusi, selaku
tokoh masyarakat Desa Bongo dan memiliki kapasitas sebagai orang anak yang
menempuh pendidikan di PAUD Tunas Bahari. Dari pertanyaan yang diajukan,
diperoleh informasi sebagai berikut:
Menurut pengamatan saya bahwa jumlah tanggungan dari tutor yang ada di
PAUD Tunas Bahari cenderung bervariasi, ada yang menanggung dua
jumlah anggota keluarga, ada yang tiga, bahkan ada pula yang menjadi
tumpuan bagi beberapa keluarga dan sudaranya. Namun sebagai pendidik,
mereka sadar akan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya
tanpa harus melihat seberapa banyak pendapatan yang diperolehnya.
(WW/YN/TM/15.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, tutor di
PAUD Tunas Bahari memiliki jumlah tanggung yang bervariasi dan tidak
mempengaruhi motivasi kerjanya pada kegiatan proses belajar mengajar. Dengan
demikian
ini
menjadi
bahan
perhatian
bagi
pengelola
PAUD
dalam
mensejahterakan tutor.
Lebih lanjut ditanyakan kepada pengelola PAUD Tunas Bahari. Ketika
ditanya bagaimana pengaruh masa kerja tutor di PAUD Tunas Bahari terhadap
produktivitas kerjanya. Diperoleh informasi :
Secara umum masa kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan
kemampuan kerja. Menurut pengamatan saya, jika masa kerja yang
40
diamanahkan melalui Surat Keputusan Pengelola PAUD cukup lama, maka
hal itu akan berpengaruh terhadap keberadaan tutor yang ditandai dengan
sikap bosan, malas bekerja, dan saling bergantung satu sama lain.
(WW/SA/P/18.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh Sumiyati Talib, selaku
tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo yang sudah cukup lama menjalani tugas
sebagai tutor di PAUD tersebut. Dari pertanyaan yang diajukan, diperoleh
informasi sebagai berikut:
Sebagai orang yang sudah cukup lama menjabat sebagai tutor di PAUD
Tunas Bahari, saya merasa bahwa masa kerja yang cukup lama akan
memberikan kejenuhan terhadap tutor tersebut. Sebaliknya jika masa kerja
yang diamanahkan terlalu cepat dalam menduduki jabatan tersebut, maka
akan menjadikan tutor tersebut kurang berpengalaman dan kurang memiliki
pemahaman
terhadap
kompetensi
sebagai
seorang
pendidik.
(WW/ST/T/16.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, masa
kerja tutor yang terlalu lama dalam jabatan tertentu, akan mempengaruhi
produktivitas kerjanya seperti timbulnya rasa malas dan bosan, serta merasa cepat
puas terhadap hasil kerjanya.
2. Kepribadian
Salah satu faktor penting yang memberikan pengaruh terhadap motivasi
kerja tutor adalah kepribadian. Wujud pengamalan kepribadian dalam diri
seseorang dapat diketahui melalui cara bereaksi dan berinteraksi dengan orang
lain. Salah satu ciri bahwa tutor memiliki produktifitas kerja yang maksimal
adalah terjadinya peningkatan kepribadian dalam melakukan interaksi dengan
stakeholder yang ada di PAUD Tunas Bahari. Untuk mengetahui informasi
tentang kepribadian tutor, peneliti mempertanyakan hal tersebut melalui
wawancara dengan Osna Ibrahim sebagai informan, Ketika ditanyakan bagaimana
41
cerminan kepribadian tutor di PAUD Tunas Bahari Desa Bongo Kecamatan
Batudaa Pantai. Diperoleh informasi :
Sebagai orang tua, saya mengamati bahwa dalam kegiatan interaksi dengan
anak pada proses belajar sambil bermain, tutor di PAUD tersebut memiliki
sifat kharismatik, mudah bergaul dengan anak, suka membimbing dan
mengarahkan, serta mengasuh anak sesuai dengan kaidah seorang tutor.
(WW/OI/OT/15.04.2013)
Lebih lanjut dikemukakan oleh Sumarni Arbie, pengelola PAUD Tunas
Bahari Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari
pertanyaan yang diajukan, diperoleh informasi :
Menurut pengamatan saya bahwa tutor yang ada di PAUD Tunas Bahari
memiliki sifat penyayang terhadap anak, pandai bergaul dengan anak,
mampu berkomunikasi dan berinterkasi dengan anak apabila ada beberapa di
antara anak tersebut yang memiliki masalah, serta memiliki sikap tauladan
bagi anak didik di PAUD Tunas Bahari. (WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, tutor di
PAUD Tunas Bahari memiliki sifat penyayang terhadap anak, pandai bergaul
dengan anak, mampu berkomunikasi dan berinterkasi dengan anak apabila ada
beberapa di antara anak tersebut yang memiliki masalah dalam kegiatan
pembelajaran di lembaga PAUD tersebut.
Lebih lanjut dikemukakan oleh ketua pengelola PAUD Tunas Bahari Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya apakah
kepribadian tutor paud Tunas Bahari diwujudkan melalui interaksi dengan anak.
Diperoleh informasi :
Pada umumnya wujud pengamalan kepribadian tutor sering di aplikasikan
melalui hubungan interaksi dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam
pembelajaran bermain peran. Tutor dituntut untuk mempu memberikan
peran yang maksimal dan mengandung nilai positif dalam pembelajaran
sebelum
peran
tersebut
di
perankan
oleh
setiap
anak.
(WW/SA/P/18.04.2013)
42
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh Ramlan Pateda, selaku
tutor di PAUD Tunas Bahari Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten
Gorontalo. Dari pertanyaan yang diajukan, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Sebagai seorang tutor, saya dituntut untuk membangun kominikasi yang
mampu memberikan pengaruh positif terhadap motivasi atau semangat anak
dalam mengikuti proses belajar. Oleh karena itu, saya harus bisa menjaga
kepribadian baik terhadap anak, maupun orang tua. (WW/RT/T/16.04.2013)
Pernyataan tutor sebagaimana diuraikan tersebut dikonfirmasikan kepada
Yamin Nusi, selaku tokoh masyarakat Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo. Dari pertanyaan yang diajukan, diperoleh informasi:
Saya mengamati dari aktifitas kegiatan pemberlajaran yang dilaksanakan
oleh tutor di PAUD Tunas Bahari bahwa kepribadian tutor merupakan ciri
khas utama yang dimiliki tutor sebagai seorang pendidik PAUD. Mereka
melakukan interaksi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan
terhadap anak di PAUD tersebut ketika menjalani proses pembelajaran.
(WW/YN/TM/15.04.2013)
Pernyataan lain dikemukakan oleh Sumiyati Talib, selaku tutor di PAUD
Tunas Bahari. Dari pertanyaan yang diajukan, diperoleh jawaban:
Selain membangun kominikasi dan interaksi yang baik terhadap anak, dalam
mewujudkan kepribadian diri sebagai tutor dilakukan dengan cara
memberikan senyuman, ramah dalam bertutur kata, serta menjaga sikap dan
berpikir positif dalam mengatasi permasalahan yang ada pada anak.
(WW/ST/T/16.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, tutor di
PAUD Tunas Bahari dapat membangun kominikasi yang mampu memberikan
pengaruh positif terhadap motivasi atau semangat anak dalam mengikuti proses
belajar dalam kehidupan sehari-hari.
43
3. Kemampuan Belajar
. Salah satu bentuk nyata dari telah belajarnya seseorang adalah perubahan
dalam persepsi, perubahan dalam kemauan, dan perubahan dalam tindakan. Untuk
mendapatkan informasi tentang kemampuan belajar tutor di PAUD Tunas Bahari,
peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan Sumiyati Talib sebagai informan.
Ketika ditanyakan kepada tutor PAUD Tunas Bahari, bagaimana tingkat
kemampuan belajar turor di PAUD Tunas Bahari Desa Bongo Kecamatan
Batudaa Pantai. Diperoleh informasi :
Kemampuan yang dimiliki oleh tutor di PAUD Tunas Bahari bervariasi
tergantung pada jenjang pendidikan yang dimilikinya. Namun untuk
menambah pengetahuan umum tentang anak, banyak diantara tutor yang
diikutkan pada kegiatan-kegiatan seperti seminar nasional tentang PAUD
dan diklat yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini
nonformal dan informal (PAUDNI). (WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh pengelola PAUD Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari pertanyaan yang
diajukan, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Sebagai pengelola saya sangat berharap bahwa tutor di PAUD Tunas Bahari
memiliki kualifikasi jenjang pendidikan minimanl sarjana PAUD. Sebab
dengan memiliki kapasitas sebagai pendidik, hal itu sangat mempengaruhi
kemampuan belajar tutor. Selain itu, dengan dibekali ilmu dan pengetahuan
melalui seminar dan diklat nasional oleh lembaga pendidikan yang nantinya
akan membantu
mereka dalam memperoleh pengalaman belajar.
(WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, tutor di
PAUD Tunas Bahari memiliki kualifikasi pendidikan minimal sarjana PAUD.
Sebab dengan memiliki kapasitas sebagai pendidik, hal itu sangat mempengaruhi
kemampuan belajar tutor.
44
Lebih lanjut dikemukakan oleh ketua pengelola PAUD Tunas Bahari Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanyakan
apakah dengan memiliki kemampuan belajar, tutor mampu melakukan perubahan
terhadap tindakannya. Diperoleh informasi :
Ya. Karena kemampuan belajar tutor tersebut diperoleh melalui kegiatankegiatan kompetensi pendidik seperti seminar, diklat dan pelatihan lainnya
tentang PAUD. Sehingga mampu memberikan perubahan terhadap perilaku
dan tindakannya dalam mengatasi masalah anak. (WW/SA/P/18.04.2013)
Pernyataan
pengelola
PAUD
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Ramlan Pateda, selaku tutor PAUD Tunas Bahari Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari pertanyaan yang
diajukan, diperoleh informasi:
Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh melalui kegiatan-kegiatan
pelatihan baik itu seminar dan diklat nasional yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan anak usia dini nonfornal dan informal (PAUDNI),
sangat berpengaruh terhadap perubahan tindakan terutama dalam
memberikan tindakan terhadap anak. Efek posotif yang diperoleh tersebut
menjadikan tutor sebagai seorang yang memiliki sikap dan kepribadian
sebagai seorang tutor. (WW/RP/T/16.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa,
kemampuan belajar tutor tersebut diperoleh melalui kegiatan-kegiatan kompetensi
pendidik seperti seminar, diklat dan pelatihan lainnya tentang PAUD. Dampak
posotif yang diperoleh tersebut menjadikan tutor sebagai seorang yang memiliki
sikap dan kepribadian sebagai seorang pendidik.
4. Nilai-nilai yang dianut (sosial)
Salah satu efek positif yang timbul bagi peningkatan motivasi kerja tutor
adalah nilai-nilai luhur secara pribadi yang dimilikinya. Nilai pribadi seseorang
biasanya dikaitkan dengan sistem nilai sosial yang berlaku di masyarakat, dimana
45
seseorang menjadi anggota masyarakat tertentu. Untuk mengetahui penjelasan
tentang sistim nilai-nilai yang dianut secara sosial oleh tutor di PAUD Tunas
Bahari Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dalam
mempengaruhi motivasi kerja tutor, peneliti melakukan kegiatan wawancara
dengan Sumarni Arbie sebagai informan. Ketika ditanya apakah tutor PAUD
Tunas Bahari memiliki nilai sosial dilingkungan masyarakat. Diperoleh informasi
sebagai berikut:
Menurut pengamatan saya, tutor di PAUD Tunas Bahari memiliki nilai
sosial dilingkungan masyarakat bahkan mereka punya pengaruh dan andil
yang besar terhadap pengembangan pendidikan dan keagamaan di
lingkungan masyarakat. Selain melakukan tugas sebagai pendidik pada
PAUD Tunas Bahari, mereka pun aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan
yang diselenggarakan oleh PKK seperti yasinan, sholawat dan
penyelenggaraan ta’ziah. Hal ini mencerminkan bahwa mereka dapat
diterima dan dibutuhkan dimasyarakat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
sosial. (WW/SA/P/18.04.2013)
Pernyataan
pengelola
PAUD
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Yamin Nusi, selaku tokoh masyarakat Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh penjelasan:
Selama ini saya mengamati bahwa tutor yang ada di PAUD Tunas Bahari
aktif dalam membantu masyarakat dan berperan aktif terhadap program desa
yang ditujukan kepada masyarakat seperti dibidang pendidikan, budaya,
agama, dan pembangunan. Hal itu diwujudkan melalui sumbangsi moril
maupun materil dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Disamping itu, banyak
program PKK terhadap masyarakat melibatkan tutor yang ada di PAUD
Tunas Bahari terutama program di bidang pendidikan anak usia dini.
(WW/YN/TM/15.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh Sumiyati Talib, selaku
tutor PAUD Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari
pertanyaan yang diajukan, diperoleh informasi sebagai berikut:
46
Dengan berbagai macam program yang ada dimasyarakat, tutor PAUD
Tunas Bahari merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam menyukseskan
program tersebut. Karena itu juga manjadi bagian dari tanggung jawab
selain seorang pendidik juga sebagai anggota masyarakat. Sebagai contoh
pelaksanaan program pendidikan melalui sosialisai tentang pentingnya
pendidikan anak usia dini. (WW/ST/T/16.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, tutor
yang ada di PAUD Tunas Bahari aktif dalam membantu masyarakat dan berperan
aktif terhadap program desa yang ditujukan kepada masyarakat seperti dibidang
pendidikan, budaya, agama, dan pembangunan yang diwujudkan melalui
sumbangsi moril maupun materil dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Lebih lanjut dikemukakan oleh tutot PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya bagaimana cara
tutor menjunjung tinggi nilai sosial dilingkungan masyarakat. Diperoleh informasi
sebagai berikut:
Cara yang dilakukan untuk menjunjung tinggi nilai sosial dimasyarakat
adalah melibatkan diri dan bekerja sama dengan masyarakat dalam
menyelenggarakan dan menyukseskan program-program pemerintah yang
ditijukan pada masyarakat tanpa harus mendapatkan imbalan atau
penghargaan dari siapapun. Hal itu akan menjadikan kita konsisten terhadap
nilai sosial yang kita miliki di masyarakat. (WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan hampir sama pula dikemukakan oleh salah seorang tokoh
masyarakat Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari
pertanyaan yang diajukan, diperoleh informasi sebagai berikut:
Menurut saya, dengan melibatkan diri dan berpartisipasi dalam programprogram pemerintah untuk masyarakat merupakan wujud pengamalan nilai
sosial yang diimplementasikan melalui hubungan kerjasama, saling
berkomunikasi dan berinterkasi dalam menjalankan pembangunan di
masyarakat Desa Bongo. (WW/YN/TM/15.04.2013)
47
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, cara tutor
PAUD Tunas Bahari dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adalah dengan
melibatkan diri dan bekerja sama dengan masyarakat dalam menyelenggarakan
dan menyukseskan program-program pemerintah yang ditijukan pada masyarakat
tanpa harus mendapatkan imbalan atau penghargaan dari siapapun.
5. Sikap
Sikap merupakan suatu pernyataan evaluatif seseorang terhadap objek
tertentu, orang tertentu atau peristiwa tertentu. Artinya sikap merupakan
pencerminan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Untuk mengetahui sikap tutor
PAUD Tunas Bahari, peneliti mananyakan hal tersebut melalui wawancara
dengan informan. Dari kegiatan wawancara tersebut diperoleh data dan informasi
bahwa sikap tutor di PAUD Tunas Bahari dapat mencerminkan kualitas kerjanya
dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh
Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD Tunas Bahari yang mengetahui
perkembangan tutor di PAUD tersebut. Ketika ditanya apakah sikap tutor PAUD
Tunas Bahari mampu mencerminkan kualitas kerjanya. Diperoleh jawaban :
Sikap tutor di PAUD Tunas Bahari mampu mencerminkan kualitas kerjanya
dalam aktivitas sehari-hari seperti proses belajar, interaksi dengan anak, dan
semua perlukuan tersebut tanggung jawab. (WW/SA/P/18.04.2013).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, sikap
tutor PAUD Tunas Bahari dapat mencerminkan kualitas kerjanya melalui dari
kegiatan perencanaan pembelajaran sampai pada kegiatan melakukan evaluasi
terhadap hasil anak didik.
48
Lebih lanjut dikemukakan oleh tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya bagaimana sikap
tutor PAUD Tunas Bahari dalam menghadapi setiap masalah terhadap anak usia
dini. Diperoleh informasi sebagai berikut:
Menurut saya bahwa dalam menghadapi setiap masalah terhadap anak, tutor
mengambil sikap dengan cara mengunjungi langsung ke rumah orang tuanya
dan membicarakan permasalahan yang dihadapi anak tersebut.
(WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan
Sumiyati
Talib
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Ramlan Pateda, selaku tutor yang masih aktif di PAUD
Tunas Bahari. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
Menurut saya bahwa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi anak
dilakukan dengan cara membicarakannya dengan orang tua, misalnya
menanyakan maupun memberitahukan permasalah yang dihadapi anak
tersebut. (WW/RP/T/16.04.2013)
Pernyataan yang hampir sama pula dikomukakan oleh Osna Ibrahi, selaku
orang tua. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh informasi:
Tutor biasanya membicarakan maupun memberitahukan ke orang tua
permasalahan yang dihadapi anak disekolah, demikian pula sebaliknya,
orang tua memberikan informasi yang diharapkan tutor dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi anak. (WW/OI/OT/15.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, sikap
tutor PAUD Tunas Bahari dalam menghadapi setiap masalah adalah dengan cara
melakukan komunikasi terhadap pihak-pihak yang dapat membantu masalah anak
seperti motivasi belajar anak, prestasi yang diperoleh anak tersebut.
6.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang yang positif terhadap
kehidupan organisasionalnya. Untuk mengetahui kepuasan kerja tutor PAUD
49
Tunas Bahari, peneliti mananyakan hal tersebut melalui wawancara dengan
informan. Dari kegiatan wawancara tersebut diperoleh data dan informasi bahwa
tutor di PAUD Tunas Bahari tidak merasa cepat puas dengan hasil kerjanya, dan
terus giat dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Ramlan Pateda, selaku tutor PAUD Tunas Bahari yang yang
aktif dalam aktivitas kerjanya. Ketika ditanya apakah tutor PAUD Tunas Bahari
memiliki rasa cepat puas terhadap hasil pekerjaannya. Diperoleh jawaban :
Menurut saya bahwa dalam setiap pekerjaan tutor di PAUD Tunas Bahari
Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai tidak merasa cepat puas terhadap
hasil pekerjaannya. Hal ini menjadi motivasi kerja bagi tutor untuk
melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. (WW/RP/T/16.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada
umumnya tutor di PAUD Tunas Bahari tidak merasa cepat puas dengan apa yang
diperoleh melalui hasil kerjanya. Hal itu dibuktikan melalui upaya tutor untuk
terus menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terhadap kualitas kerjanya.
Lebih lanjut dikemukakan oleh tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya bagaimana cara
tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo mencapai kepuasan kerjanya. Diperoleh
informasi sebagai berikut:
Menurut saya bahwa cara tutor untuk mencapai kepuasan kerja adalah
dengan cara selalu menggali potensi yang ada, selalu mengikuti perubahanperubahan yang perlu dilakukan, dan belajar dengan menambah wawasan
untuk maju. (WW/RP/T/16.04.2013)
Pernyataan
Ramlan
Pateda
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD Tunas Bahari.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
50
Menurut saya bahwa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kepuasan
kerja adalah belajar. Belajar adalah kunci untuk maju. Dengan terus
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan semakin membuat tutor
merasa rendah diri dan tidak cepat puas dengan hasil kerjanya.
(WW/RP/T/16.04.2013)
Pernyataan
Ramlan
Pateda
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD Tunas Bahari.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
Dalam mencapai kepuasan kerja tutor biasanya mewujudkannya melalui
cara menggali lagi potensi yang dimilikinya dan berusaha keras untuk
melakukan perubahan terhadap diri dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik bagi anak usia dini . (WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, cara tutor
dalam mencapai kepuasan kerjanya adalah dengan terus menggali potensi dan
terus belajar serta tidak merasa cepat puas dengan apa yang diperoleh melalui
kegiatan pelatihan dan kegiatan akademik lainnya.
7.
Kemampuan
Kemampuan dapat digolongkan atas dua jenis yaitu kemampuan fisik dan
kemampuan intelektual. Kemampuan fisik meliputi kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan tugas–tugas yang bersifat teknis, mekanistik dan repetatif,
sedangkan kemampuan intelektual meliputi cara berfikir dalam menyelesaikan
masalah. Untuk mengetahui kemampuan tutor PAUD Tunas Bahari, peneliti
mananyakan hal tersebut melalui wawancara dengan informan. Dari kegiatan
wawancara tersebut diperoleh data dan informasi bahwa tutor di PAUD Tunas
Bahari memiliki kemampuan yang bervariasi dalam menjalankan tugasnya. Hal
ini sebagaimana dikemukakan oleh Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD
Tunas Bahari Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai. Ketika ditanya bagaimana
51
kemampuan tutor dalam mengatasi tugas-tugas yang bersifat teknis di PAUD
Tunas Bahari. Diperoleh informasi :
Dalam mengatasi tugas-tugas yang bersifat teknis, tutor selamanya
berkoordinasi dengan pengelola maupun pengawas yang ada di wilayah
Kecamatan Batudaa Pantai. (WW/SA/P/18.04.2013).
Pernyataan yang hampir sama pula dikomukakan oleh Sumiyati Talib,
selaku tutor PAUD Tunas Bahari. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
informasi:
Menurut saya bahwa dalam mengatasi tugas-tugas yang bersifat teknis tutor
di PAUD Tunas Bahari selalu mengkoordinasikannya dengan pihak
pengelola dan pengawas PAUD Kecamatan Batudaa Pantai.
(WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan
Sumiyati
Talib
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD Tunas Bahari.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
Dalam sebuah lembaga pendidikan pasti ada yang namanya masalah. Dalam
mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di PAUD Tunas Bahari, tutor biasanya melakukan konfirmasi
terhadap pihak-pihak yang terkait, misalnya anak usia dini, orang tua,
masyarakat, bahkan aparat pemerintahan yang berkaitan dengan masalah
kelembagaan. (WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, dalam
mengatasi
masalah-masalah
yang
timbul
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran di PAUD Tunas Bahari, tutor biasanya melakukan konfirmasi
terhadap pihak-pihak yang terkait, misalnya anak usia dini, orang tua, masyarakat,
bahkan aparat pemerintahan yang berkaitan dengan masalah kelembagaan.
Dengan demikian tutgas-tugas yang diamanhkan kepada tutor dapat dilaksanakan
dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.
52
Lebih lanjut dikemukakan oleh tutor PAUD Tunas Bahari Desa Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Ketika ditanya bagaimana cara
berpikir yang dilakukan turtor dalam mengatasi permasalahan di PAUD Tunas
Bahari. Diperoleh informasi sebagai berikut:
Menurut saya dalam mengatasi permasalahan di PAUD Tunas Bahari selalu
dilakukan dengan cara musyawarah sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
diantara sesama tutor. (WW/ST/T/16.04.2013)
Pernyataan
Sumiyati
Talib
sebagaimana
diuraikan
tersebut
dikonfirmasikan kepada Sumarni Arbie, selaku pengelola PAUD Tunas Bahari.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh penjelasan:
Dalam mengatasi permasalahan yang timbul di PAUD Tunas Bahari
dilakukan dengan cara pendekatan masupun melalui musyawarah sehingga
permasalahan yang dapat diatas dengan baik. (WW/SA/P/18.04.2013)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, dalam
mengatasi masalah pada PAUD Tunas Bahari, tutor biasanya melakukan
konfirmasi melalui musyawarah dan pendekatan secara persuasif dengan pihak
yang terlibat dalam masalah PAUD.
4.2 Pembahasan
Proses pendidikan di sekolah tidak terlepas dari eksistensi pendidik dan
pimpinan. tutor yang professional senantiasa akan menjalankan semua
kewajibannya dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang ada. tutor yang
mempunyai profesionalitas yang tinggi akan mampu menciptkan prestasi-prestasi
baru dalam pekerjaannya. Namun hal itu tidak dengan serta merta diperoleh. Hal
ini terjadi karena tidak semua pimpinan memahami tentang konsep organisasi
dengan baik. Ketidakpahaman ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap
53
jalannya roda organisasi. Permasalahan yang sering muncul pada sebuah sekolah
adalah penghargaan akan prestasi yang kurang, pola kepemimpinan yang otoriter
dan penguatan-penguatan yang diberikan tidak tepat.
Seorang manusia senantiasa mempunyai kebutuhan akan penghargaan
terhadap prestasi yang diperoleh. Kurangnya peenghargaan terhadap prestasi yang
diperolehnya akan menurunkan semangat kerja dalam rutinitas seorang pendidik.
Kondisi ini akan menimbulkan pandangan dalam diri seseorang bahwa untuk apa
kegunaan bekerja dengan prestasi dan semangat kerja yang tinggi kalau tidak
diberikan penghargaan dari prestasi yang diperoleh. Dampak kondisi ini
membawa pengaruh yang signifikan kepada iklim kerja suatu organisasi atau
sekolah. Hal ini didasarkan atas teori kebtuhan manusia menurut Maslow bahwa
manusia itu mempunyai lima tingkatan yaitu: Kebutuhan fisik, Kebutuhan
keamanan, Kebutuhan
social, Kebutuhan terhadap penghargaan, Kebutuhan
terhadap aktualisasi diri. Pada tingkatan kebutuhan manusia terhadap penghargaan
tidak tercapai atau tidak diberikan maka akan sendirinya akan melemahkan
motivasi kerja dari seorang pendidik. Dengan demikian, tidak akan mungkin
seorang guru mencapai aktualisasi diri jika kebutuhan terhadap penghargaan tidak
diperoleh.
Berkaitan dengan uraian di atas peneliti melakukan kajian terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi kerja tutor di PAUD Tunas Bahari Desa
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Fokus kajian
dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang motivasi kerja tutor.
Dalam pengempulan data dan informasi digunakan teknik pengumpulan data
54
yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan informan yang dipilih
adalah pengelola PAUD, tutor, tokoh masyarakat, dan orang tua.
Guna mengkaji permasalahan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja tutor dapat ditinjau melalui beberapa indikator, yakni: 1)
karakteristik biografi; 2) kepribadian; 3) kemampuan belajar; 4) nilai-nilai yang
dianut (sosial); 5) sikap; 6) kepuasan kerja; dan 7) kemampuan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dan informasi bahwa faktor
kemapuan belajar yang merupakan salah satu indikator penelitian adalah faktor
yang sangat mempengaruhi motivasi kerja tutor PAUD Tunas Bahari. Kondisi
tersebut timbul diakibatkan oleh adanya masalah-masalah yang muncul dalam diri
pribadi tutor yang kurang termotivasi untuk memiliki kemampuan dalam belajar.
Hal ini disebabkan rendahnya insentif tutor yang tidak mampu menopang
kebutuhan hidup sehari-hari. Selain insentif yang rendah, pembayarannya
dilakukan tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Dengan kurangnya kemampuan dalam belajar pada diri tutor PAUD Tunas
Bahari, akan mempengaruhi motivasi kerjanya dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik. Hal tersebut dikonfirmasikan terhadap teori motivasi yang dipelopori
oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia
mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan
rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga
mental, psikologikal dan intelektual (Maslow, 1984:28). Kebutuhan akan rasa
aman ini biasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan normal. Seseorang
yang tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan setabilitas yang
55
sanggat berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di
harapkannya. Berbeda dengan orang yang merasa aman dia akan cenderung santai
tanpa ada kecemasan yang berlebih.
Download