Chapter I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD RI 1945, maka perlu dilaksanakan pembangunan ekonomi
nasional yang berkelanjutan dengan berlandaskan Demokrasi Ekonomi. Salah satu
tujuan dari pembangunan Ekonomi Nasional adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi terutama berarti mengolah
kekuatan ekonomi potensil menjadi kekuatan ekonomi rill melalui kerjasama
investasi, penggunaan teknologi, penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen.
Akan tetapi dewasa ini, banyak anggota masyarakat ataupun pemerintah
yang pada saat mendirikan perusahaan hanya mengejar target keuntungan semata.
Aspek-aspek lain yang sebenarnya sangat vital bagi perusahaan seperti hak-hak
karyawan perusahaan, upah karyawan yang murah, serta sumber daya alam yang
melimpah diolah tanpa memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup. Dengan
mengabaikan berbagai aspek tersebut, perusahaan bisa meraih keuntungan yang
maksimal. Tanggung jawab ekonomi dari perusahaan dapat dikatakan berhasil,
tetapi bagaimana dengan tanggung jawab perusahaan pada masyarakat di
lingkungan dimana perusahaan tersebut melakukan aktifitas.
Perkembangan suatu perusahaan tak terlepas dari hubungan eratnya
dengan konsumen, dan keadaan lingkungan sekitar baik dari segi daerah atau di
negara mana perusahaan tersebut berdiri. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya
dituntut kemampuannya dalam mencari keuntungannya saja, tetapi perusahaan
juga memiliki tanggung jawab memberikan bimbingan dan bantuan secara aktif
kepada karyawan, pengusaha, golongan lemah, koperasi, masyarakat dan juga
dalam hal pelestarian lingkungan hidup. Ketika banyak konsumen ataupun mitra
kerjasama yang mempercayai suatu perusahaan tertentu maka semakin besar pula
tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dan tanggung jawab untuk
membantu mensejahterakan lingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut
berdiri. 2 Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) ini harus dilakukan oleh semua sektor dalam BUMN
termasuk juga sektor migas yang mana sektor ini adalah salah satu sektor penting
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kewajiban perusahaan menjalankan Corporate Social Responsibility
dimulai pada saat pemerintah mengeluarkan Undang – Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada pasal 74, ayat 1 menyebutkan Perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Ayat
4 menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai TJSL, diatur melalui Peraturan
Pemerintah (PP). PP ini menjadi penting karena mengatur mekanisme dan
operasional tentang pelaksanaan teknik penyaluran TJSL. Selain itu peraturan
yang mengatur tentang CSR bagi BUMN tertuang dalam Undang-Undang Nomor
2
M. Fachri Maulana, “Pentingnya Program Tanggung Jawab Sosial (CSR) Bagi
http://matamahasiswa.blogspot.com/2012/11/pentingnya-program-tanggungPerusahaan”,
jawab.html,diakses padatanggal 25 September 2015.
19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN). Disebutkan
bahwa pada Pasal 88, Ayat 1, BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya
untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat
sekitar BUMN. Oleh karena itu, semua sektor harus berkomitmen dan
melaksanakannya agar sebuah perusahaan dinilai bertanggung jawab secara sosial
sehingga secara tidak langsung akan membuat pengelolaan citra merek positif
perusahaan dimata masyarakat menjadi semakin baik. Merek sendiri yang
dimaksud dapat diartikan sebagai sebuah nama yang mewakili perusahaan secara
keseluruhan. Baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut,
perusahaan yang memproduksi, dan hal-hal terkait lainnya,
Pada awal munculnya konsep tanggung jawab sosial atau Corporate Social
Responsibililty ini banyak perusahaan-perusahaan yang tidak menerapkan pada
perusahaannya karena dianggap hanya membebani perusahaan untuk suatu hal
yang tidak jelas keuntungan finansialnya kembali atau tidak. Mewujudkan
tanggung jawab sosial memang tidak semudah dalam ucapan. Di Indonesia,
konsep ini masih dianggap sebagai hal yang kurang ideal. Hal ini diperkuat oleh
penelitian Chambers dan kawan-kawan terhadap pelaksanaan tanggung jawab
sosial dan lingkungan di tujuh negara Asia, yakni India, Korea Selatan, Thailand,
Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. 3 Selain itu dari masing-masing
negara diambil 50 perusahaan yang berada pada peringkat atas berdasarkan
pendapatan operasional untuk tahun 2002, lalu dikaji implementasi tanggung
3
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Fascho Publishing, Gresik,
2007, hlm 72.
jawab sosialnya. Hasilnya, Indonesia tercatat sebagai negara yang paling rendah
penetrasi pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan derajat keterlibatan
komunitasnya.
Namun dalam jangka waktu dua puluh tahun terakhir ini hal itu telah
berubah dan berkembang pesat akibat banyak faktor, salah satunya akibat desakan
organisasi-organisasi masyarakat sipil dan jaringannya ditingkat global.
Keprihatinan
utama
yang
disuarakan
adalah
perilaku
korporasi,
demi
memaksimalkan laba, lazim mempraktekkan cara-cara yang tidak fair. Disinilah
tujuan utama dari tanggung jawab sosial tersebut. Hal ini menyebabkan di
Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan multinasional yang berhasil
menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan atau yang lebih
dikenal dengan Coporate Social Responsibility. 4
Corporate Social Responsibility atau CSR adalah basis teori tentang
perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat
sekitar perusahaan tersebut. 5 Secara teoritik, CSR dapat didefinisikan sebagai
tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para strategic stakeholdersnya,
terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasinya. CSR
memandang perusahaan sebagai agen moral. Dengan atau tanpa aturan hukum,
sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Oleh karena itu, CSR dapat
diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak
operasinya dalam dimensi sosial ekonomi, dan lingkungan, serta terus menerus
menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat
4
http://dnrputri.blogspot.com/2014/10/ringkasan-jurnal-ekonomi-dengan.html, di akses
pada 25 September 2015.
5
Ibid, hal 55.
dan lingkunga hidupnya.
Banyak perusahaan untuk mendekati masyarakat, berbagai bantuan dan
pelatihan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan. Aktivitas membantu masyarakat atau komunitas lokal yang dilakukan
perusahaan pada dasarnya dapat dikategorisasikan menjadi:
a. Merupakan aktivitas persaingan dengan perusahaan lain untuk menjaga
pelanggan dari produk yang diciptakan.
b. Karena adanya desakan dari kondisi masyarakat untuk mencegah konflik.
c. Memang suatu kebutuhan dari perusahaan terhadap masyarakat disekitar
perusahaan agar masyarakat sekitar menerima kehadiran perusahaan.
d. Karena suatu kewajiban yang dibebankan karena ada aturan dari pemerintah,
dan
e. Untuk menciptakan image yang baik.
Oleh karena itu, dapat di sederhanakan definisi CSR dalam perspektif
entitas bisnis yang lebih teknis, yakni CSR adalah upaya meningkatkan nilai
perusahaan (tanggung jawab ekonomi pada shareholder) dengan tetap
mempertahankan daya dukung alam (tanggung jawab pada masa depan bersama),
harmonisasi hubungan yang tulus dan jujur dengan stakeholder dalam penciptaan
nilai tambah ekonomi, pemupukan modal sosial (tanggung jawab pada
stakeholder dan shareholder), sekaligus upaya menurunkan resiko bisnis, dampak
sosial ekonomi dan budaya dengan turut menciptakan kondisi sosial ekonomi
yang memungkinkan berkembangnya semua pihak (termasuk perusahaan) dalam
arus perubahan sosial ekonomi dan budaya (tanggung jawab pada pengembangan
peradaban manusia).
Salah satu perusahaan yang aktif menerapkan program CSR adalah PT.
Arun NGL. PT Arun NGL adalah perusahaan penghasil Liquified Natural Gas
(LNG) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang berlokasi di Lhokseumawe,
Aceh, Indonesia. PT Arun NGL sebagai perusahaan Joint Venture antara PT
PERTAMINA, Mobil LNG Indonesia Inc, dan JILCO yang didirikan pada tanggal
26 November 1974. Perusahaan ini memiliki peran strategis dan memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi devisa negara. Sifat operasi PT Arun NGL
adalah sebagai perusahaan nirlaba (Non Profit Company) yang ditugaskan sebagai
operator untuk mengoperasikan kilang LNG Arun, sedangkan asetnya adalah
milik negara di bawah pengelolaan Kementrian Keuangan (DJKN).
Khusus untuk PT. Arun NGL, keberhasilan perusahaan menjadi agen
perubahan sosial budaya (dalam upaya ikut membangun peradaban) melalui
kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pada stakeholder. Keberhasilan ini
tentunya perlu dilakukan bersama-sama dengan stakeholder lainnya, dengan
memberikan perhatian khusus pada stakeholder yang mendapat dampak langsung
atas kehadiran perusahaan.
Akan tetapi selama ini, masing-masing program CSR yang dibuat oleh PT.
Arun NGL berjalan secara parsial. Satu program dengan program lain tak ada
keterkaitan, sehingga efektivitasnya kurang dapat dirasakan oleh masyarakat
penerima (beneficiaries). Pada masing-masing program, terdapat komponen
kegiatan yang sama seperti sosialisasi, pelatihan fasilitator, monitoring dan
evaluasi, supervisi, dan sebagainya sehingga menimbulkan inefisiensi dana, waktu
dan tenaga karena terjadi duplikasi.
Pelaksanaan Program CSR PT Arun NGL memerlukan keterlibatan dari
berbagai pihak terutama dari aparat pemerintah daerah. Hal demikian diperlukan
untuk menjamin keberlanjutan hasil yang dicapai. Guna memperoleh dukungan
dan keterlibatan berbagai pihak tersebut diperlukan upaya-upaya memberikan
pemahaman mengenai kebijakan, pengertian, tujuan, konsep, mekanisme dan
hasil-hasil Program CSR PT Arun NGL melalui kegiatan komunikasi dan
sosialisasi yang efektif.
Sebagai perusahaan yang berskala besar dan langsung menggunakan alam
sebagai media dalam mencari laba perusahaan, sudah sepatutnya dilihat
bagaimana kebijakan, penerapan, hasil dan hambatan PT. Arun NGL dalam
melaksanakan Corporate Social Responsibility pada perusahaan gas bumi.
Dari penjelasan diatas mendorong minat menulis skripsi dengan judul
“Analisis Hukum Terhadap Kebijakan Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Pada PT. Arun NGL.”
Hukum yang terdiri dari norma-norma sebagai salah satu instrumen atau
alat pencipta aktivitas bisnis yang baik dan menciptakan keadaan yang harmonis
antara kepentingan mencari laba dan menjaga lingkungan. Penerapkan tanggung
jawab tidak hanya didalam tubuh perusahaan yang notabene hanya tertuju pada
kepentingan pemegang saham (shareholder) namun juga pada lingkungan sekitar
perusahaan. Tanggung jawab kepada masyarakat atau dengan kata lain tanggung
jawab perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder harus
di laksanakan.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian yang berjudul “Analisis
Hukum Terhadap Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT.
Arun NGL” hendak menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) pada
PT. Arun NGL ?
2.
Bagaimana penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada
PT. Arun NGL ?
3.
Bagaimana pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada PT.
Arun NGL ?
C.
Tujuan Penulisan
Dalam melakukan suatu penelitian tentu saja memiliki tujuan.
Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran pengetahuan. 6 Tujuan dari penelitian ini bermaksud
untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran jelas tentang hal-hal sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui kebijakan PT. Arun NGL dalam hal Corporate
Social Responsibility.
2.
6
Untuk mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility yang
Sutrisno Hadi, Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Tesis, dan
Disertasi, (Yogyakarta: Andi, 2001). hal. 13.
dilakukan oleh PT. Arun NGL.
3.
Untuk mengetahui pelaksanaan Corporate Social Responsibilty
yang dilakukan PT. Arun NGL.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1.
Secara Teoritis
Secara teoritis pembahasan terhadap masalah-masalah yang dirumuskan
akan memberikan kontribusi pemikiran dan melahirkan pemahaman kepada dunia
ilmu/akademis dan penulis akan arti penting dan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perusahaan di dalam suatu perusahaan.
2.
Secara Praktis
Secara praktis pembahasan terhadap masalah ini diharapkan dapat menjadi
masukkan dan pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah, khususnya bagi
perusahaan perkebunan dan shareholder yang melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perusahaan sehingga setiap perusahaan melaksanakannya
sebagai sebuah tanggung jawab kepada masyarakat sekitar dan lingkungan bukan
hanya melaksanakan kewajiban yang tertulis dalam undang-undang, juga sebagai
bahan bagi para akademisi dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
E.
Metode Penulisan
Metode penelitian adalah suatu rangkaian kegiatan mengenai tata cara
pengumpulan, pengolahan, analisa, dan konstruksi data. 7 Metode penulisan skripsi
ini merupakan dasar utama agar skripsi ini dapat lebih terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
1.
Jenis dan Sifat Penulisan
Jenis penelitian yang digunakan metode penelitian Hukum Normatif dan
Empiris. Langkah pertama dilakukan penelitian yuridis normatif dimana
penelitian Yuridis Normatif membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu
hukum. Penelitian terhadap asas-asas hukum merupakan suatu penelitian hukum
yang bertujuan untuk menemukan asas hukum hukum positif yang berlaku. 8
Penelitian yuridis empiris adalah penelitian yang merujuk langsung pada keadaan
di lapangan. Penelitian terhadap efektivitas hukum di mana penelitian ini
membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat, penelitian ini sangat
relevan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. 9
Skripsi ini memiliki sifat Deskriptif, yang menyajikan, menggambarkan
dan memaparkan mengenai gejala-gejala dan fakta-fakta yang terjadi di
masyarakat.
2.
Research
Research terdiri dari :
a.
Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi
kepustakaan dilakukan
dengan
membaca,
mempelajari,
meneliti, mengidentifikasi dan menganalisis bahan-bahan studi
7
Heru Susetyo dan Henry Arianto, Pedoman Praktis Menulis Skripsi, (Jakarta: Fakultas
Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul, 2005), hal. 18.
8
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm 25.
9
Ibid., hlm 31.
kepustakaan yang meliputi:
1)
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang berifat autoritatif
yang artinya mempunyai otoritas 10 atau merupakan sumber-sumber
hukum utama yang dijadikan landasan dalam penulisan ini meliputi
Peraturan Perundang-undangan, Surat Keputusan Menteri yang
terkait, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan langsung
dengan permasalahan yang dibahas. Bahan hukum primer yaitu bahan
hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan yang
mengikat yang terkait dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
2)
Bahan-bahan sekunder merupakan bahan yang melengkapi sumbersumber utama dan masih memiliki hubungan/keterkaitan dengan
masalah yang dibahas. Bahan-bahan tersebut meliputi bukubuku/makalah hasil seminar dan pendapat para sarjana, yang
berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
3)
Bahan Hukum Tersier merupakan bahan yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder,
seperti kamus hukum.
b.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Suatu metode data yang dilakukan dengan cara penelitian langsung ke
lapangan secara langsung, yaitu dengan mengadakan penelitian ke
10
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2005, hlm 142 .
PT. Arun NGL dengan melakukan wawancara kepada Bapak
Ardiansyah Lubis, selaku Employee Relation Supervisor dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan dan memperoleh data-data yang
langsung berhubungan dengan judul skripsi.
3.
Analisis Data
Analisis data dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan data kualitatif,
yaitu suatu analisis data yang secara jelas diuraikan ke dalam bentuk kalimat
sehingga diperoleh gambaran dan maksud yang jelas yang berhubungan dengan
skripsi ini. Dalam dalam skripsi ini merupakan wawancara dari pihak PT. Arun
NGL.
F.
Keaslian Penulisan
Skripsi ini berjudul “Analisis Hukum Terhadap Kebijakan Corporate
Social Responsibility (CSR) di PT. Arun NGL” penulis telah melakukan
pemeriksaan pada pustaka tentang judul-judul skripsi mahasiswa dan telah
dilakukan penelusuran melalui tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum USU.
Kalaupun terdapat judul yang hampir sama dengan judul ini, akan tetapi substansi
pembahasannya berbeda dan skripsi ini juga merupakan hasil karya penelitian
sendiri sehingga secara substansi dapat dipertanggungjawabkan. Adapun
penelitian-penelitian tersebut berjudul sebagai berikut :
1.
Sonti Yulyanda S.B/ 06200124 dengan judul Penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera
Utara).
2.
Gishela Agustina/06200116 dengan judul Corporate Social Responsibility
Yang Dilakukan PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu Terhadap
Masyarakat Sekitar.
3.
Edi Syahputra/ 067005088 dengan judul Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi
Pada Unit Kebun Dolok Ilir Kabupaten Simalungun).
G.
Sistematika Penulisan
Menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus
diuraikan secara sistematis. Skripsi ini ditulis secara sistematis dan dibagi dalam 5
(lima) bab, dan setiap bab dibagi dalam sub bab (bagian-bagian) yang dibagi
secara garis besarnya akan digambarkan sebagai berikut:
BAB I menguraikan mengenai Latar Belakang kemudian dilanjutkan
dengan, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode
Penelitian, Keaslian Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II membahas tinjauan umum Perseroan Terbatas yang diuraikan
dalam Pengertian, Tata Cara Pendirian Perseroan terbatas, dan Fungsi Organorgan Perseroan Terbatas, dilanjutkan dengan sub bab Tanggung Jawab Perseroan
Terbatas dan Permodalan dan Saham Perseroan Terbatas.
BAB III membahas Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut
Undang-Undang dan PT. Arun NGL yang diuraikan dalam sub bab Sejarah
Singkat Lahirnya Corporate Social Responsibility dan Pengertian Corporate
Social Responsibility, Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility, dan
pengaturan hukum Mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Arun
NGL
BAB IV merupakan uraian jawaban dari permasalahan. Bab ini dibagi
dalam 3 (tiga) sub bab, yaitu Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR)
pada PT. Arun NGL, Penerapan Corporate Social Responsibility padaPT. Arun
NGL, serta Pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada PT. Arun NGL.
BAB V berisikan kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya
serta terdapat saran-saran yang mungkin dapat berguna maupun membantu bagi
para pembaca.
Download