Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 APLIKASI DESKTOP SISTEM PAKAR REAKSI JARINGAN TERHADAP KELAINAN DAN TRAUMA MUSKULOSKELETAL MENGGUNAKAN STRAWBERRY PROLOG (LIGHT EDITION) Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma [email protected], [email protected],[email protected] Abstrak Pada era sekarang ini peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin berkembang dalam beberapa bidang ilmu, salah satunya ilmu kesehatan pada bidang fisioterapi. Reaksi Jaringan Terhadap Kelainan dan Trauma Muskuloskeletal merupakan salah satu cabang ilmu kesehatan pada bidang fisioterapi yang mempelajari tentang reaksi otot, tulang, sendi, dan lempeng epifisis terhadap suatu trauma yang wajib dipelajari oleh fisioterapis yang mengambil spesialisasi di bidang muskuloskeletal atau bidang yang mempelajari permasalahan pada otot dan tulang.Salah satu peran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dengan cara membuat sistem pakar. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. Dalam membuat aplikasi sistem pakar dibutuhkan alat pendukung seperti perangkat lunak Strawberry Prolog (Light Edition Star UML Adobe Photoshop CS3 Portable . Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk dapat mengedukasi para fisioterapis dengan harapan sistem pakar ini mampu memberi rujukan atau solusi, sehingga akan menambah pemahaman fisioterapis untuk mengambil keputusan dalam melakukan tindakan medis yang tepat dan dapat mengurangi Medication Error. Hasil dari Sistem Pakar dengan metode Forward Chaining akan memberikan beberapa gejala umum yang berkaitan dengan reaksi terhadap tulang atau otot, pengguna aplikasi dapat memilih beberapa gejala yang kemudian pilihannya akan diproses oleh Sistem Pakar ini untuk menentukan solusi dengan menampilkan gambar dua dimensi yang menunjukkan penyakit tulang atau otot yang dimaksud berdasarkan gejalagejala yang ada dalam bentuk laporan yang berisi daftar penyakit yang berhubungan dengan reaksi tulang atau otot dalam nilai persen, contoh gambar, beserta keterangannya. Kata Kunci : sistem, pakar, muskuloskeletal, prolog 1. PENDAHULUAN Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin berkembang dalam beberapa bidang ilmu, salah satunya ilmu kesehatan yaitu pada bidang fisioterapi. Reaksi Jaringan Terhadap Kelainan dan Trauma Muskuloskeletal merupakan salah satu cabang ilmu kesehatan pada bidang fisioterapi yang mempelajari tentang reaksi otot, tulang, sendi, dan lempeng epifisis terhadap suatu trauma yang wajib dipelajari oleh fisioterapis yang mengambil spesialisasi di bidang muskuloskeletal atau bidang yang mempelajari permasalahan pada otot dan Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma tulang. Untuk mempelajari hal tersebut, para fisioterapis sebaiknya mendapat pendidikan yang baik serta alat-alat bantu yang tepat agar dapat mendalami hal tersebut dengan harapan para pasien yang memiliki tanda-tanda penyakit yang berhubungan dengan muskuloskeletal untuk segera mendapatkan perawatan yang memadai karena selama masa perawatan hal-hal seperti Medication Error mungkin saja terjadi. Untuk mengurangi Medication Error di dalam keperawatan yang berhubungan dengan muskuloskeletal, fisioterapis di bidang ini harus mengerti bagaimana cara mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat kepada pasien. Salah 210 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 satu peran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memiliki pengaruh untuk mencegah atau minimal mengurangi masalah tersebut adalah dengan cara membuat sistem pakar. Sistem pakar menurut Martin dan Oxman adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu.Pembuatan sistem pakar pada bidang muskuloskeletal dengan tujuan untuk dapat mengedukasi para fisioterapis dengan harapan sistem pakar ini mampu memberi rujukan atau solusi yang masuk akal, menampilkan gambar dua dimensi yang menunjukkan penyakit tulang atau otot yang dimaksud berdasarkan gejala-gejala yang ada. Hal tersebut penting karena akan menambah pemahaman fisioterapis untuk mengambil keputusan dalam melakukan tindakan medis yang tepat sehingga dapat mengurangi Medication Error. Sistem pakar yang akan dibuat memerlukan alatalat pendukung seperti perangkat lunak Strawberry Prolog (Light Edition) sebagai editor dalam menulis kode-kode program dan mengatur tata letak interface seperti peletakkan button, output numerik atau alfabetis, penyatuan gambar-gambar atau background dengan sistem pakar yang akan dibuat. Star UML untuk merancang alur pembuatan sistem pakar yang terbatas pada use case diagram dan sequence diagram saja. Adobe Photoshop CS3 Portable untuk menggambar struktur navigasi yang terbatas pada struktur navigasi hirarki saja,perancangan menu, serta mengolah gambar dan membuat background. 2. KAJIAN LITERATUR 2.1.Strawberry Prolog PROLOG adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang oleh Alain Colmenraurer dan P. Roussel di Universitas Marseilles Prancis pada tahun 1972, PROLOG merupakan sebuah singkatan dari Programing in Logic bahasa pemrograman populer digunakan untuk membuat sebuah aplikasi atau game berbasiskan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Bahasa pemrograman Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 PROLOG tidak memiliki aturan khusus seperti adanya prosedur yang ada pada bahasa pemrograman lain dikarenakan bahasa pemrograman PROLOG ini tergolong “Declarative Language“, tidak ada prosedur didalamnya, tetapi terdapat kumpulan data-data objek (fakta) yang akan diolah, dan relasi antara objek tersebut akan membentuk sebuah aturan (rule) yang diperlukan untuk mencapai suatu goal (tujuannya). Penerapan PROLOG ini cukup banyak diterapkan pada bidang-bidang tertentu, berikut contoh penerapannya: - Sistem Pakar (Expert System) - Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing) - Robotika - Pengenalan Pola (Pattern Recognition) - Pembelajaran (Learning) 2.2. Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Ciri-ciri Sistem Pakar antara lain: - Terbatas pada domain keahlian tertentu. - Dapat memberikan penalaran untuk Data-data yang tidak pasti. - Dapat mengemukan rangkaian alasanalasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. - Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu. - Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. - Keluarannya bersifat anjuran. Skema Sistem Pakar Gambar 2. Expert System 1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan) Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge representation yan berupa sebuah basis data pengetahuan terdiri dari kumpulan objek beserta aturan dan atributnya (sifat 211 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 atau cirinya). Contoh : If hewan merupakan sayap dan bertelur then hewan jenis burung. 2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja) adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta pada saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja. 3. Inference Engine (Mesin Inferensia). adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Dua teknik Inference, yaitu: -Backward Chaining (Pelacakan kebelakang). Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung tersebut,jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven. -Forward Chaining (Pelacakan ke depan). Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari kumpulan datamenuju kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data driven. Pada penelitian ini menggunakan metode ini pada sistem pakar yang akan dibuat. 2.3. Reaksi Jaringan Terhadap Kelainan Dan Trauma Muskuloskeletal Reaksi Jaringan Terhadap Kelainan dan Trauma Muskuloskeletal merupakan salah satu cabang ilmu dari dunia kesehatan pada fisioterapi yang khusus mempelajari tentang reaksi otot, tulang, sendi, dan lempeng epifisis terhadap suatu trauma yang wajib dipelajari oleh fisioterapis yang mengambil spesialisasi di bidang muskuloskeletal atau bidang yang mempelajari permasalahan pada otot dan tulang. bereaksi terhadap keadaan abnormal melalui tiga cara yaitu kematian lokal, gangguan deposisi tulang dan gangguan resorpsi tulang. 2.3.1.Reaksi Umum Terhadap Tulang. 2. Tulang merupakan suatu jaringan ikat dengan spesifikasi yang khusus dan bereaksi secara terbatas terhadap suatu keadaan abnormal. Secara umum, tulang Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma 2.3.2. Reaksi Terhadap Otot Reaksi otot terhadap suatun trauma meliputi: Disuse artrofi, Hipertrofi kerja, Nekrosis iskemia, Kontraktur, Regenerasi. Medication Error Medication Error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah (Cohen, 1991). Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop CS3 merupakan perangkat lunak untuk mengolah citra atau perangkat lunak desain grafis yang berguna untuk mengedit gambar, memberikan efek gambar. StarUML StarUML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Dalam pembuatan sistem pakar ini, penulis hanya akan menggunakan 2 jenis diagram saja, yaitu use case diagram dan sequence diagram. Struktur Navigasi Menurut Prihatna (2005:51) “Struktur navigasi adalah struktur atau alur suatu program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website”.Berdasarkan jenisnya, struktur navigasi dibagi menjadi 4, yaitu struktur navigasi linier, hirarki, non-linier, dan composite . METODE PENELITIAN 1. Tahap Pengumpulan Data adalah tahap mengumpulkan referensi dan gambar-gambar dari berbagai sumber di internet yang nantinya akan ditampilkan pada sistem pakar Reaksi Jaringan 212 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 Terhadap Kelainan dan Trauma Muskuloskeletal. 2. Tahap Perancangan Aplikasi meliputi: - pembuatan diagram alur yang dengan menggunakan perangkat lunak Star UML, terbatas pada use case diagram dan sequence diagram, - pembuatan struktur navigasi hirarki dan perancangan menu dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS3 Portable. 3. Tahap Desain Interface Tahap desain interface meliputi pengolahan gambar dari tahap pengumpulan data, kemudian pembuatan background dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS3 Portable. 4. Tahap Implementasi 5. Uji Coba Aplikasi Uji coba ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras. Sedangkan perangkat keras yang dibutuhkan adalah satu (1) unit laptop pribadi lengkap dengan spesifikasi sebagai berikut: - CPU : AMD E-450 APU with Radeon(tm)HD Graphics 1.65GHz - Memori : 2048MB RAM - VGA : AMD Radeon HD 6320 Graphics - Storage : 297.1GB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Pakar Reaksi Jaringan Terhadap Kelainan dan Trauma Muskuloskeletal akan memberikan beberapa gejala umum yang berkaitan dengan reaksi terhadap tulang atau reaksi terhadap otot. Pengguna aplikasi dapat memilih beberapa gejala yang kemudian pilihannya akan diproses oleh Sistem Pakar ini untuk menentukan solusi. Solusi akan diberikan dalam bentuk laporan yang berisi daftar penyakit yang berhubungan dengan reaksi tulang atau otot dalam nilai persen dan untuk detailnya, pengguna aplikasi dapat melihat contoh gambar beserta keterangan yang terkait dengan daftar penyakit. Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 pakar untuk muskuloskeletal yang dibagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap pengumpulan data, perancangan aplikasi, desain interface, implementasi, dan uji coba aplikasi yang selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut: 4.2.1 Tahap Pengumpulan Data Penelitian ini mengumpulkan contoh gambar-gambar penyakit terkait dengan reaksi terhadap otot (5 gambar), reaksi terhadap tulang (13 gambar), gambar-gambar menu loading (2 gambar). 4.2.2. Tahap Perancangan Aplikasi Tahap perancangan aplikasi menjelaskan pembuatan diagram alur yang dengan menggunakan perangkat lunak Star UML, terbatas pada use case diagram dan sequence diagram. a. Use Case Diagram Gambar 4.1. Use Case Diagram b. Sequence Diagram Gambar 4.2. Sequence Diagram c. Struktur Navigasi Hirarki 4.2. Prosedur Pembuatan Aplikasi Prosedur pembuatan aplikasi merupakan proses pembuatan sistem Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma Gambar 4.3. Struktur Navigasi Hirarki Perancangan Menu 213 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 4.2.3. Perancangan Menu Loading Gambar 4.4. Menu Loading Gambar tulang duduk dan gambar otot lari diperoleh dari internet. Persen loading ditampilkan dengan menggunakan kode pada Strawberry Prolog (Light Edition). 4.2.4. Perancangan Menu Utama Gambar 4.5 Perancangan Menu Utama Pada bagian sebelah kiri terdapat 3 button yang akan menampilkan message box tentang aplikasi, profil , dan bantuan. Pada bagian tengah terdapat 2 button lagi bernama reaksi terhadap otot atau reaksi terhadap tulang untuk membuka window menu lagi, yaitu menu reaksi terhadap otot atau menu reaksi terhadap tulang. 4.2.5. Perancangan Menu Reaksi Terhadap Otot Gambar 4.6. Perancangan Menu Reaksi Terhadap Otot Menu ini menampilkan 8 button (pilihan) gejala-gejala otot, icon gambar bulat jika suatu button pada pilihan terpilih (diklik) pada GEJALA (sebelah kiri). Menampilkan kode-kode otot, penyakit-penyakit otot, presentase penyakit-penyakit otot pada LAPORAN (sebelah kanan). Button detail untuk membuka window menu lagi, yaitu menu detail penyakit otot. Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma 4.2.6. Perancangan Penyakit Otot Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 Menu Detail Gambar 4.7. Perancangan Menu Detail Penyakit Otot Menu ini terdapat 5 button kode dibawah CEK KODE PENYAKIT. Kodekode tersebut jika diklik maka akan menampilkan output gambar dan definisi penyakit pada otot. 4.2.7. Perancangan Menu Reaksi Terhadap Tulang Sama seperti pada perancangan Menu Reaksi terhadap otot pada gambar 4.6. menu ini menampilkan 17 button (pilihan) gejala-gejala tulang, icon gambar bulat jika suatu button pada pilihan terpilih (diklik) pada GEJALA (sebelah kiri). Menampilkan kode-kode tulang, penyakit-penyakit tulang,presentase penyakit-penyakit tulang pada LAPORAN (sebelah kanan). Button detail untuk membuka window menu lagi, yaitu menu detail penyakit tulang. 4.2.8. Perancangan Menu Detail Penyakit Tulang Sama dengan perancangan menu detail pada otot menu pada gambar 4.7. menu ini terdapat 13 button kode dibawah CEK KODE PENYAKIT. Kode-kode tersebut jika diklik maka akan menampilkan output gambar dan definisi penyakit pada tulang. 4.2.9. Tahap Implementasi Tahap ini menjelaskan proses penyatuan gambar-gambar, pembuatan dan peletakkan button yang dibuat sepenuhnya dengan menggunakan naskah kode Strawberry Prolog (Light Edition). 4.3. Uji Coba Aplikasi 4.3.1. Menu Loading 214 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 Vol. 1, Oktober 2015 ISSN : 2460 - 4690 4.3.4. Menu Detail Penyakit Tulang Gambar 4.8 Menu Loading Gambar 4.12. Menu Detail Penyakit Tulang 4.3.2. Menu Utama 5. REFERENSI 1. Anonim, 2004, KepMenKes No.1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 2. Cohen, MR.,1999, Medication Errors : Causes, Prevention, and Risk Management, John and Barlett Publisher, Canada 3. Martin, J., dan Oxman, S., 1988, Building Expert System a tutorial, Prentice Hall, New Jersey. Gambar 4.9. Menu Utama 4.3.3. Menu Reaksi Terhadap Otot 4. Rasjad, C., 2009, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, edisi ke-3, hal.1417. Gambar 4.10.Menu Reaksi Terhadap Otot 4.3.3. Menu Detail Penyakit Otot 5. Karya Tulis Ilmiah Tentang Potensi Medication Errors. https://www.academia.edu/8070670/ Karya_Tulis_Ilmiah_Tentang_Potens i_Medication_Errors. Diakses pada tanggal 5 April 2015. 6. Hubungan Keperawatan dengan TIK. https://tiwisahid.wordpress.com/2011 /02/16/hubungan-keperawatandengan-tik/. Diakses pada tanggal 5 April 2015. Gambar 4.11. Menu Detail Penyakit Otot Tavipia Rumambi1), Dimas Bayu Putra2, Darmastuti3 123 Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma 7. Expert System Model (Model Sistem Ahli / Pakar). https://www.academia.edu/5242956/ EXPERT_SYSTEM_MODEL_Mod el_Sistem_Ahli_Pakar_. Diakses pada tanggal 5 April 2015. 215