Penyusunan Basis Data Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim Di

advertisement
9
berbagai kepentingan. Basis data disusun
untuk mempertemukan korelasi antara
pengaruh iklim dengan berbagai sektor yang
ada.
Saat ini informasi mengenai kegiatan
adaptasi perubahan iklim di Indonesia
tersedia dalam berbagai bentuk publikasi
seperti jurnal ilmiah, buku, laporan
penelitian, dan sebagainya. Oleh karena itu
tidak mudah untuk mendapatkan informasi
kegiatan adaptasi perubahan iklim dalam
satu bentuk publikasi. Dengan adanya basis
data kegiatan adaptasi perubahan iklim
diharapkan semua informasi kegiatan
adaptasi di Indonesia tersedia dalam satu
publikasi. Beberapa kelebihan penggunaan
basis data adalah kecepatan dan kemudahan
akses (speed), efisiensi ruang penyimpanan
(space), keakuratan (accuracy), ketersediaan
(avaibility), kelengkapan (completeness),
kebersamaan pemakai (shareability).
Agar informasi mengenai kegiatan
adaptasi perubahan iklim mudah dikelola,
maka perlu dilakukan penyusunan basis data
dan informasi adaptasi perubahan iklim,
untuk menciptakan informasi, sinergi dan
efektifitas kegiatan adaptasi perubahan iklim
di Indonesia (Impron 2012). Kegiatan
penyusunan basis data perlu disertai dengan
analisis terhadap kebijakan dan strategi
adaptasi perubahan iklim berdasarkan
kriteria dan indikator apa yang dapat dipakai
untuk menentukan tipe dan efektivitas
kegiatan adaptasi perubahan iklim tersebut
secara terstruktur.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Bentuk dan Tempat Kajian
Bentuk tugas akhir yang dilakukan
adalah berupa survey kelembagaan dan studi
pustaka. Kajian dilakukan di bawah arahan
Kelompok Kerja Adaptasi, Dewan Nasional
Perubahan Iklim (DNPI), Jakarta. Sementara
analisisnya dilakukan di Laboratorium
Agrometeorologi Departemen Geofisika dan
Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
3.2 Waktu Kajian
Penyusunan basis data adaptasi
perubahan iklim ini dimulai pada bulan
Februari sampai dengan Juni 2012.
3.3 Batasan Kajian
Kajian
yang
dilakukan
berupa
inventarisasi data dan informasi, integrasi
data berdasarkan indikator dan kriteria
penilaian adaptasi, analisis data, dan
pembuatan display basis data.
3.4 Teknik Kajian
 Jenis Data
Data yang digunakan dalam kajian ini
berupa data kualitatif yang diperoleh dari
dokumen dan arsip serta data pendukung
yang bersumber dari instansi yang terkait.

Cara Pengumpulan Data
Teknik
yang
digunakan
dalam
penyusunan basis data adalah sebagai
berikut:
a. Studi Literatur
Studi ini dilakukan untuk mendapatkan
data sekunder yang diperoleh dengan
melakukan studi kepustakaan atau literatur
(proposal, laporan, catatan, artikel, serta
arsip lainnya) yang bersumber dari
kelembagaan yang memiliki tugas pokok
dan fungsi yang berkaitan erat dengan
adaptasi perubahan iklim.
b. Survey Kelembagaan
Teknik
ini
dilakukan
untuk
memperoleh data primer melalui kegiatan
mewawancarai
pelaku/pegiat
adaptasi
perubahan iklim, baik yang dilakukan oleh
Kementerian atau Kelembagaan/Lembaga
Swadaya Masyarakat serta Perguruan Tinggi
sesuai dengan form isian pada Lampiran 1
dan Lampiran 2.
10
3.5 Alat dan Bahan Kajian
Alat yang digunakan dalam kajian ini
adalah sebagai berikut:
 Seperangkat komputer dengan
program Ms. Excel, Ms. Word,
DBMS
MySQL,
Adebe
Dreamweaver CS 3, Notepad++,
XAMPP, Google Earth, dan
Google Fusion Table.
 Alat Tulis
Sementara bahan yang digunakan
berupa data dan informasi yang bersumber
dari dokumen proposal, laporan, ataupun
bahan diseminasi serta arsip digital dari
website
Kelembagaan/
Kementerian/
Perguruan Tinggi/ LSM sebagai berikut:
 Kementerian Pertanian
(Balitklimat)
 Kementerian Kelautan dan
Perikanan
 Kementerian Kesehatan
 Kementerian Pekerjaan Umum
 Kementerian Lingkungan Hidup
 Kementerian Keuangan
 Kementerian Riset dan Teknologi
 Kementerian Kehutanan
 BMKG
(Badan
Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika)
 DNPI (Dewan Nasional Perubahan
Iklim)
 CCROM (Center for Climate Risk
and Opportunity Management)
 RCCCUI (Research Center for
Climate
Change
Universitas
Indonesia)
 WFP (World Food Program)
 Bintari (salah satu LSM pegiat
adaptasi perubahan iklim, berpusat
di Semarang).
Kegiatan yang diintegrasikan dan
dianalisis pada penelitian ini merupakan
hasil sementara dari perolehan data dan
informasi kegiatan adaptasi perubahan iklim
di Indonesia sampai bulan Juni 2012.
3.6 Metode Analisis Kajian
Tahap pertama, dilakukan inventarisasi
data dan informasi kegiatan adaptasi
perubahan iklim yang telah, sedang, dan
akan dilakukan oleh berbagai kelembagaan
yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang
berkaitan erat dengan adaptasi perubahan
iklim. Pada tahap ini penulis mengikuti dan
mencatat serta menganalisa hal-hal penting
yang ditemukan dalam seluruh rangkaian
kegiatan penyusunan basis data adaptasi
perubahan iklim. Perolehan data dan
informasi juga dilakukan melalui kegiatan
survey kelembagaan.
Tahap kedua yaitu menyusun dan
mengintegrasikan kegiatan adaptasi setiap
kelembagaan berdasarkan indikator dan
kriteria yang telah ditentukan yaitu
mencakup pada jenis adaptasi, dimensi
adaptasi, teknologi dan pendekatan adaptasi
perubahan iklim, sebaran lokasi kegiatan,
serta sektor kelembagaan yang melakukan
kegiatan adaptasi perubahan iklim, serta
berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan
(telah, sedang, atau akan).
Tahap ketiga yaitu melakukan analisis
kegiatan adaptasi berdasarkan indikator dan
kriteria kegiatan adaptasi perubahan iklim
pada seluruh sektor kelembagaan di
Indonesia.
Lalu tahapan terakhir yaitu membuat
display basis data kegiatan adaptasi
perubahan iklim.
3.7 Metode Display Basis data
1. Perancangan ide
Pada tahap ini akan dilaksanakan
proses identifikasi dan perumusan
masalah, analisis kebutuhan pengguna,
analisis karakteristik pengguna, dan
perancangan ide. Seluruh data yang
diperoleh
dari
proses
tersebut
kemudian
akan
diolah
untuk
merancang
konsep
awal
dari
pembuatan sistem ini.
2. Perancangan sistem
Pada tahap ini akan ditentukan
seperti apa sistem tersebut beroperasi,
fungsi-fungsi apa saja yang dibutuhkan
di dalamnya, seperti apa rancangan
basis data yang diperlukan, bagaimana
sistem keamanannya, dan kebutuhankebutuhan sistem lainnya. Adapun
beberapa bagian yang akan dirancang
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Desain tampilan antar muka
b. Fungsi-fungsi
c. Sistem basis data (EntityRelationship Diagram)
11
Gambar 4 Diagram ERD (Entity Relationship Diagram).
3.
Pembuatan sistem
Semua fungsi dan fitur yang telah
dirancang pada tahap sebelumnya akan
dibuat pada tahap ini. Pengembangan
sistem ini menggunakan:
 Metode: incremental model
 Bahasa pemrograman: PHP
 Basis data Management System
(DBMS): MySQL
 Perangkat
lunak:
Adebe
Dreamweaver CS 3, Notepad++,
XAMPP.
 Sistem operasi pengembangan
Sistem: Windows 7
4. Pengujian sistem
Pada tahap ini akan diujikan kepada
user untuk menguji sistem ini.
5. Display Basis Data
Pada tahap ini, basis data yang telah
disusun dan diintegrasikan dapat
dilihat dan digunakan untuk
keperluan kelembagaan terkait
dengan kegiatan adaptasi perubahan
iklim.
12
Daftar
Kelembagaan
Penelusuran
Informasi dari
Literatur (laporan,
proposal, internet)
Survey
Kelembagaan
(wawancara)
Data & Informasi
Kegiatan
Kompilasi Data &
Informasi
Pembuatan Perangkat
Lunak Basis Data
1. Perancangan Sistem
2. Pembuatan Sistem
3. Pengujian Sistem
Integrasi Data &
Informasi
Diseminasi Hasil
ke Pengguna
Pembaharuan
(Updating) Data
Display
Basis
data
Gambar 5 Diagram alir kegiatan tugas akhir.
Analisis Data
& Informasi
Download