WEALTH WEEKLY 12-16 December 2011 LOCAL MARKET Indonesia Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan sejumlah negara-negara maju. Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term ForeignCurrency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'. Kenaikan peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan resilien, rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal yang menguat, dan kerangka kebijakan makro yang hati-hati. Fitch memproyeksikan pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 6,0% per tahun selama periode proyeksi (sampai 2013), meskipun kondisi ekonomi global yang kurang kondusif. Ekonomi Indonesia yang berorientasi domestic dan keberhasilan menciptakan pertumbuhah ekonomi yang relatif kuat tanpa menimbulkan ketidak seimbangan eksternal, atau ketergantungan pada pendanaan eksternal jangka pendek memperlihatkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi akan tahan terhadap guncangan eksternal, sebagaimana terjadi pada 2008. Utang publik yang rendah dan suku bunga riil yang positif menyediakan otoritas fleksibilitas kebijakan untuk merespons pelambatan. Bank Dunia kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 menjadi lebih pesimistis. Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 menjadi 6,2%. Untuk pertumbuhan ekonomi 2011, Bank Dunia masih optimistis Indonesia bisa meraih pertumbuhan hingga 6,4%. Menurut Bank Dunia, indikator perkiraan di dalam negeri menunjukkan gambaran positif, dengan sentimen konsumen yang didorong oleh inflasi telah turun ke tingkat paling rendah selama satu setengah tahun. Pada kuartal III-2010, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menunjukkan sedikit ketidakpastian prospek ekonomi internasional. Bank Dunia memandang PDB riil yang meningkat 6,5% ditopang oleh pertumbuhan konsumsi swasta. Di sisi produksi, Bank Dunia melihat pertumbuhan PDB terakhir juga diiringi dengan penciptaan lapangan kerja yang pesat, dengan lapangan pekerjaan non pertanian meningkat 5,4% di tahun berjalan. Bursa saham IHSG bergerak fluktuatif dan berhasil ditutup positif 0.23%. Dalam perdagangan sepekan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen negatif seputar perkembangan Eropa, kondisi ekonomi Amerika, dan sentimen positif dari dalam negeri menahan indeks di level positif. Diawali dengan hasil KTT eropa yang dinilai investor tidak akan cukup untuk menanggulangi masalah krisis utang untuk jangka panjangnya. Presdien ECB Mario Draghi juga menyangkal bahwa ECB akan mendukung inisiatif peningkatan pembelian obligasi. Dari lembaga pemeringkat, Fitch Rating memperingatkan adanya tekanan jangka pendek dalam surat utang negara-negara Uni Eropa. Sedangkan dari domestik, lembaga pemeringkatFitch Rating menaikkan peringkat Indonesia ke level Investment Grade. 16-Dec-11 9-Dec-11 % IHSG 3768.35 3759.61 0.23 LQ45 663.31 663.46 (0.02) IDMA Index 107.81 108.13 (0.30) Suku Bunga dan Inflasi (%) BI Rate 6.00 per 20-Dec LPS* 6.75 Inflasi yoy Inflasi mom 4.15 per 30-Nov 0.34 per 30-Nov * Periode Nov 2011 – Jan 2012 Source: Bloomberg. Global Hasil dari pertemuan KTT EU pekan lalu awalnya diterima positif oleh pelaku pasar. Tapi minggu ini, sepertinya pelaku pasar menimbang ulang hasil-hasil dari pertemuan KTT tersebut. Bursa saham bergejolak melemah, mata uang euro juga turun ke level terendah terhadap USD. Tingkat imbal hasil untuk obligasi negara bagian unieropa juga masih tetap tinggi.Pelaku pasar menilai bahwa masalah funding di Eropa belum ada solusinya. United States Setelah beberapa bulan dilaporkan data belanja konsumen yang kuat, tingkat penjualan ritel di AS dilaporkan hanya meningkat sedikit dibulan November sebesar 0.2% mom. Tingkat pertumbuhan tahunan turun ke 6.7% yoy. Belanja konsumen dilaporkan kuat di kuartal tiga dan dibulan oktober lalu. Tetapi, tingkat belanja sudah tumbuh lebih cepat dari tingkat pendapatan sehingga rumah tangga menurunkan porsi pendapatan yang disimpan. Tingkat pertumbuhan belanja juga naik lebih tinggi dari yang diindikasikan oleh data tingkat keyakinan konsumen. Walaupun tingkat keyakinan konsumen sudah meningkat akhir-akhir ini, namun tingkat pertumbuhan pendapatan yang masih rendah, tingkat pengangguran yang masih tinggi, harga rumah yang masih turun serta ketidakpastian tentang proyeksi kebijakan fiskal kedepannya masih menjadi penghalang kenaikan konsumsi konsumen. Namun, karena tingkat pertumbuhan belanja masyarakat cukup baik di akhir kuartal tiga dan diawal kuartal empat, kemungkinan dampak dari perlambatan konsumsi masyarakat belum terlihat pada laporan data GDP kuartal empat. Kemungkinan lebih akan terlihat perlambatan ini di kuartal pertama tahun depan. NFIB index, yang merupakan tolak ukur tingkat keyakinan antar pemilik bisnis skala kecil, Indices IHSG Indonesia Price 16-Dec-11 9-Dec-11 Change (%) 3768.35 3759.61 0.23 Australia S&P/ASX200 4159.22 4203.00 -1.05 Singapore 2659.22 2694.60 -1.32 Japan Nikkei HK Hang Seng MSCI Asia Pacific Ex Japan UK US Dow Jones 8401.72 8536.46 -1.59 18285.39 18586.23 -1.63 388.92 398.31 -2.39 5387.34 5529.21 -2.60 11866.39 12184.26 -2.64 1 12-16 Dec 2011 naik untuk tiga bulan berturut di bulan November. Sentimen yang lebih baik antara pemilik bisnis skala kecil ini penting karena perusahaan skala kecillah yang selama ini menciptakan lapangan kerja baru untuk ekonomi AS. Karena itu, hasil survey yang menunjukkan persentase pemilik bisnis akan menambah karyawan baru naik ke tingkat tertinggi sejak September 2008 merupakan perkembangan yang sangat baik. Tentu saja, NFIB index masih di level yang sangat rendah. Federal Reserve di As menahan tingkat suku bunga setelah pertemuan dibulan Desember.The Fed masih sangat berhati-hati dalam proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi kedepannya dan masih melihat adanya risiko downside yang cukup besar. Tingkat inflasi dilihat sudah semakin menurun tapi belum ada langkah baru yang akan diterapkan. The Fed masih mempunya beberapa pilihan dan siap untuk mengambil langkah2 untuk menjaga pemulihan ekonomi kedepannya serta menjaga kestabilan inflasi. Langkah selanjutnya mungkin quantitative easing bergantung pada perkembangan data ekonomi kedepannya. Bursa US turun pekan lau, karena investor masih tetap fokus terhadap perkembangan di Eropa dimana belum terlihat ada kemajuan signifikan serta investor kecewa the fed masih belum mengindikasi akan memberikan stimulus tambahan dalam waktu dekat. Eropa Bank sentral ECB menurunkan tingkat suku bunga pekan lalu. Dengan penurunan proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2012, dari 1.3% menjadi 0.3%, dan menurut presiden ECB Draghi bahwa tingginya ketidakpastian dan besarnya downside risk, ECB mengambil tiga langkah yang diluar standar untuk menanggulangi masalah funding pada sektor perbankan. ECB akan menawarkan pinjaman untuk tiga tahun kepada bank unieropa dalam jumlah yang tidak terbatas. Sejauh ini, tenor pinjaman paling lama satu tahun. ECB juga menurunkan syarat untuk collateral yang harus disediakan oleh bank sebelum meminjam. Karena bank meminjam dalam jumlah yang cukup besar, pilihan collateral menjadi semakin sedikit. Karena itu, melonggarkan syarat akan membantu bank dalam memberikan pilihan collateral. Lalu, ratio GWM bank juga diturunkan dari 2% menjadi 1 %, sehingga akan cukup membantu mengatasi masalah funding. Pada pertemuan KTT, negara anggota unieropa mencapai kesepakatan untuk melakukan integrasi fiskal supaya dapat mengadakan pengawas yang lebih ketat terhadap anggaran setiap negara anggotanya. Pada pertemuan tersebut, juga disepakati akan adanya hukuman otomatis bagi negara yang melanggar aturan tersebut. Dana penyelamatan ESM juga akan diluncurkan sebesar 500 miliar euro. Namun, para pelaku pasar menilai bahwa kesepakatan tersebut tidak cukup untuk melawan krisis dalam jangka panjang. Presdien ECB,Mario Draghi juga memperburuk sentimen investor dengan menyangkal bahwa ECB akan mendukung inisiatif peningkatan pembelian obligasi. Bursa eropa turun untuk minggu kedua setelah kekhawatiran bahwa krisis utang semakin serius menyelimuti benak investor.The Fed juga belum mengindikasikan akan mengambil langkah baru untuk mendorong pemulihan ekonomi AS lebih cepat. Emas Emas turun pekan lalu, karena USD menguat cukup banyak ke level tertinggi selama 11 bulan terhadap eurp pekan lalu merespon tingginya tingkat imbal hasil obligasi itali. USD yang tinggi menurunkan minat investor terhadap komoditas termasuk emas. Investor juga kecewa karena the Fed tidak mengindikasikan akan memberikan stimulus tambahan. Minyak Mentah Harga minyak mencatat penurunan karena investor berspekulasi bahwa lambannya perkembangan di eropa akan mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara global dan menurunkan permintaan untuk minyak. 27 anggota unieropa secara keseluruhan membentuk 16% dari konsumsi minyak global tahun lalu. Keputusan OPEC baru-baru ini menurunkan batasan atas produksi harian menjadi 30 juta barel perhari kemungkinan akan membantu mendorong kenaikan harga tahun depan. Wealth Weekly US S&P Europe Eurofirst 300 FTSE MSCI World China Shanghai Crude Oil Gold 1219.66 1255.19 -2.87 956.86 985.81 -2.98 1146.48 1187.29 -3.50 2224.84 2315.27 -3.98 93.87 98.34 -4.65 1570.52 1708.38 -8.41 Source: Bloomberg. Asia Pacific Leading indikator di China terlihat mulai menunjukkan perlambatan lebih lanjut. Walaupun tingkat penjualan ritel masih bertahan sekitar 17% yoy untuk 6 bulan berturut dibulan November, indikator lain sudah mulai menurun. Tingkat pertumbuhan produksi industry menurun ke 12.4% yoy. Tingkat pertumbuhan ekspor turun dari 24.5% yoy di bulan Agustus menjadi 13.8% yoy. Tahun ini, China juga mencatat surplus perdagangan terkecil sejak 2005. Walaupun data ini tidak positif untuk perspektif China, tapi untuk global perlambatan pertumbuhan di China positif supaya ekonomi global lebih seimbang. Penurunan tingkat inflasi di China yang cukup besar merupakan berita yang positif untuk China. Tingkat inflasi diluar harga makanan dan inflasi pada sektor servis juga menurun. Penurunan inflasi membuka ruang untuk bank sentral China untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter kedepannya. Tingkat produksi industri di India turun signifikan sebanyak 5.1% yoy. Data ini diluar ekspektasi karena tingkat manufacturing PMI masih tertahan diatas 50 menunjukkan ekspansi. Dengan berjalannya waktu, tren kontraksi atau ekspansi akan lebih jelas. Jika kontraksi, maka bank sentral India kemungkinan akan merespon dengan menurunkan suku bunga. Untuk menekan tingkat inflasi yang masih tinggi, RBI sudah menaikkan suku bunga sebanyak 12 kali dari 4.75% dibulan February 2009 menjadi 8.5% dibulan November 2011. Tingkat inflasi sudah mulai menurun tapi masih dilevel yang tinggi, sedangkan pertumbuhan GDP sudah menurun dari rata-rata 8.7% yoy di tahun 2010 menjadi 6.9% di kuartal ketiga tahun ini. Kemungkinan jika perlambatan ekonomi berlanjut, bank sentral India bisa mengikuti langkah bank sentral China untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan target pertumbuhan Jepang dengan pertimbangan prospek ekonomi global yang memburuk akan memicu perlambatan ekonomi di domestik Jepang juga. Data manufaktur Jepang juga menunjukkan penurunan yang melebihi perkiraan ekonom. Bursa Asia juga turun pekan lalu, karena tanda-tanda awal perlambatan ekonomi di China, Jepang dan India menekan sentimen investor. Terlebih kekhawatiran bahwa krisis utang di Eropa tidak membaik juga melebihi sentimen positif yang seharusnya merespon data ekonomi As yang semakin memulih. DISCLAIMER Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai "Grup" "Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan.. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan. Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki resiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan / atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 62,21 7917 6000 atau email kami di [email protected]. . 2