jurnal 80-model clis hasil blajar - Ribut Hermanto 2010-43-118

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang
hayat dan dalam segala lingkungan. Pendidikan dapat mempengaruhi
perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya.
Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan
manusia di masa depan. Dengan kata lain, manusia membutuhkan pendidikan
agar dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Apalagi di zaman
modernisasi seperti sekarang ini.
Modernisasi erat kaitannya dengan pengetahuan sains dan teknologi.
Dalam hal ini, peran guru sangat penting karena guru merupakan orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi siswa, baik
potensi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Sehingga guru dituntut untuk
dapat memberikan solusi atau cara kepada siswa agar menjadi manusia
dewasa seutuhnya yang dapat mengoptimalkan perannya dengan baik dalam
menghadapi tantangan modernisasi di zaman sekarang ini.
Mengingat pentingnya peranan guru terhadap perkembangan seluruh
potensi siswa, melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap
permasalahan atau kesulitan belajar siswa pada proses pembelajaran IPA di
kelas V SD Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon pada
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
konsep IPA tentang cahaya. Setelah dilakukan pengamatan, didapat beberapa
indikasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA pada
konsep cahaya, diantaranya yaitu: 1) Pada umumnya masalah didominasi oleh
guru yang kurang variatif dalam menggunakan metode atau model
pembelajaran. Guru masih menggunakan gaya mengajar konvensional yang
monoton dengan metode ceramah dan kurang melibatkan aktivitas siswa
dalam melakukan kerja ilmiah, akibatnya siswa mengalami kejenuhan dalam
belajar dan kesulitan dalam memahami pelajaran IPA sehingga hasil belajar
siswa rendah; 2) Guru mengajar tanpa memperhatikan konsepsi atau
pengetahuan awal siswa. Padahal faktor yang paling penting yang dapat
mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang diketahui siswa (pengetahuan
awal siswa). Jadi, pembelajaran akan lebih bermakna apabila konsep baru
yang akan diajarkan dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur
kognitif siswa. Hal ini menjadi solusi paling ampuh dalam meminimalisir
terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran; 3) Siswa cenderung mengalami
kesulitan dalam mengingat konsep IPA tentang cahaya yang telah diajarkan.
Pada umumnya siswa hanya menghafal. Hal itu disebabkan karena
guru
kurang memperhatikan proses belajar yang bermakna pada siswa sehingga
siswa cepat melupakannya.
Berdasarkan indikasi diatas, guru perlu mengubah strategi atau model
mengajar yang lama dengan model mengajar yang baru agar dapat mengatasi
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
kesulitan yang dihadapi siswa dan memungkinkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Salah satunya melalui model pembelajaran IPA yang dikembangkan
berdasarkan pandangan konstruktivis, yaitu model pembelajaran Children’s
Learning in Science (CLIS). Model CLIS ini dikembangkan oleh kelompok
Children’s Learning in Science di Inggris yang dipimpin oleh Driver (1998,
Tytler, 1996).
CLIS merupakan model pembelajaran IPA yang memperhatikan dan
mempertimbangkan pengetahuan awal siswa yang mungkin diperoleh di luar
sekolah serta menyediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata
yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadinya
interaksi sosial. Pembelajarannya berpusat pada siswa melalui aktivitas hands
on atau minds on. Dengan kata lain, saat proses belajar berlangsung siswa
harus terlibat dalam kegiatan nyata. Dengan begitu, kejenuhan siswa dalam
belajar dapat diminimalisir dan miskonsepsi yang dialami siswa tidak semakin
kompleks.
Dengan pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS), diharapkan
dapat mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu hal yang dapat mengganggu dan
menghambat kemajuan belajar serta berdampak pada peningkatan hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat penelitian yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS)
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep
Cahaya. (PTK di Kelas V SDN Widyatama Kecamatan Pulomerak).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep
cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in
Science (CLIS).
Secara spesifik pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Children’s Learning in Science
(CLIS) dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya?
2. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya
dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science
(CLIS)?
3. Bagaimana skor hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep
cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in
Science (CLIS)?
D. Tujuan Penelitian
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan
hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan model
pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS).
Tujuan khusus penelitiannya adalah:
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Children’s Learning in
Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya.
2. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep
cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in
Science (CLIS).
3. Mendeskripsikan skor hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada
konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s
Learning in Science (CLIS).
E. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi Guru
a. Menyediakan deskripsi pengembangan strategi guru dalam mengajar.
b. Menyediakan deskripsi atau contoh penerapan model pembelajaran
Children’s Learning in Science (CLIS) pada konsep cahaya.
2. Bagi Siswa
a. Memfasilitasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar pada konsep
cahaya.
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
b. Memfasilitasi siswa dalam meningkatkan keaktifan dalam belajar IPA
pada konsep cahaya.
3. Bagi Penelitian Lain
a. Menyediakan temuan dan rekomendasi untuk penelitian lanjutan.
F. Definisi Operasional
Untuk
memperoleh
kesamaan
persepsi,
maka
penulis
mencoba
menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini.
Saripah (2004: 26) mengemukakan bahwa model pembelajaran Children’s
Learning in Science adalah model pembelajaran yang memiliki tahapantahapan untuk membangkitkan perubahan konseptual siswa. Pembelajaran
yang menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan
produktif berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman belajar yang
bermakna. Pembelajarannya berpusat pada siswa melalui aktivitas hands-on
atau minds-on dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Driver
dan Oldham (1986) menguraikan bahwa model pembelajaran CLIS memiliki
lima tahapan yaitu: Orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan
ulang
gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tahap penyusunan
ulang gagasan dilakukan melalui tiga langkah yaitu pengungkapan dan
pertukaran gagasan, pembukaan situasi dan konflik, dan konstruksi gagasan
baru dan evaluasi.
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
Menurut Sudjana (2001: 22) “hasil belajar siswa adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Hasil belajar dalam penelitian ini berupa nilai tes dan tingkat aktivitas
siswa yang dicuplik dari lembar penilaian tes dan lembar observasi. Materi
pada penelitian ini memfokuskan pada konsep cahaya yang meliputi
pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya. Sajian materi disajikan dalam bentuk
lembar kerja siswa (LKS) dan percobaan. Percobaan yang dilakukan
menggunakan media berupa bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari yang
relevan dengan konsep cahaya.
SRI ROHMAWATI 2012
Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama
Kecamatan Pulomerak
KD UPI SERANG
Download