BAB 1 PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham. Baik harga nominal dan harga saham. Tujuan dilakukannya pemecahan saham adalah untuk menjaga harga agar saham tidak terlalu tinggi sehingga sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham maka nilai pari atau nilai yang ditetapkan menjadi berubah tetapi di lain pihak jumlah lembar saham yang beredar bertambah pula. Menurut Dolley (dalam Fatmawati dan Asri 1999) motif utama dilakukan stock split atau pemecahan saham adalah untuk meningkatkan likuiditas saham. Tujuan utama emiten melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham sehingga saham menjadi lebih luas. Kebijakan stock split merupakan strategi untuk mempengaruhi transaksi saham tersebut di Bursa Efek Indonesia. Harga awal yang diperkirakan terlalu tinggi dapat memberikan image mahal bagi investor sehingga tidak semua investor berani membeli saham tersebut. Kemampuan investor untuk membeli saham menjadi berkurang. Kebijakan stock split akan menurunkan harga saham sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan transaksi dan menambah daya tarik investor untuk memiliki saham tersebut, Ang (1997:18). Universitas Sumatera Utara Stock split dapat mempengaruhi volume perdagangan dan jumlah pemegang saham yang dalam hal ini adalah semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena jika harga saham yang ditawarkan tidak terlalu tinggi (rendah) maka banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga volume perdagangan pun akan meningkat karena saham tersebut aktif diperdagangkan. Sedangkan varian return saham adalah varian dari return harian dari perubahan harga saham. Dalam berinvestasi yang diharapkan investor adalah tingkat keuntungan yang maksimal dengan resiko yang kecil. Informasi lain yang dibutuhkan oleh para pelaku pasar modal dalam pengambilan keputusan selain stock split, yaitu bid-ask spread. Dimana bid-ask spread adalah perbedaan harga beli dan harga jual pada suatu waktu tertentu. Jarak atau perbedaan harga beli dan harga jual sering dijadikan indikasi likuiditas pasar. Besarnya bid-ask spread dapat dikaitkan dengan besarnya biaya transaksi dan efisien pasar. Bila diasumsikan pasar modal adalah dalam keadaan efisien setengah kuat, maka informasi yang ada akan tercermin sesegera mungkin dalam harga pasar. Dalam kondisi demikian bisa dipastikan antara pihak yang akan membeli atau menjual saham memiliki muatan informasi yang sama terhadap suatu peristiwa. Disinilah kemampuan stock split dalam signaling bekerja, dan dapat dijadikan sebagai alat untuk menghilangkan informasi asymetry yang selanjutnya akan menurunkan biaya atas informasi tersebut. Berdasarkan kamus ekonomi bid atau tawaran harga mempunyai pengertian sebagai harga yang dinyatakan oleh seorang pembeli yang ingin membeli. Bid-ask spread merupakan fungsi dari biaya transaksi yang harus ditanggung oleh investor dalam melakukan Universitas Sumatera Utara aktifitas investasi di bursa efek. Bid-ask spread yang besar berarti bahwa biaya yang harus ditanggung oleh investor menjadi semakin tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap keputusan investor dalam menahan sahamnya beredar. Begitu juga sebaliknya jika bid-ask spread kecil berarti biaya yang harus ditanggung oleh investor menjadi semakin kecil sehingga akan berpengaruh terhadap keputusan investor dalam menyebar sahamnya di pasar. Ambarwati (2006) menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap bid-ask spread antara lain adalah harga saham, volume perdagangan dan varian return. Harga saham menurut Purwanto (2004), menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan stock split memiliki harga saham yang lebih mahal dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan stock split. Volume perdagangan adalah instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar (Sutrisno, 2000). Menurut Abdul dan Hidayat (2000) “volume perdagangan adalah lembar saham yang diperdagangkan pada hari ke t. Sedangkan varian return adalah berbagai ukuran yang mengukur besarnya perubahan kekayaan investor baik kenaikan maupun penurunan serta menjadi bahan pertimbangan untuk membeli atau mempertahankan sekuritas. Menurut Baker dan Gallagher (dalam Chandra, 2003) stock split bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa pemecahan dilakukan agar tingkat perdagangan berada dalam kondisi yang lebih baik, sehingga likuiditas perdagangan meningkat dengan cara menarik minat investor baru. Maka dari itu penulis melakukan penelitian yang berjudul “pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian Universitas Sumatera Utara return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai periode 2012”. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga saham, volume perdagangan dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split. Berikut dibawah ini adalah kondisi dari masing-masing variabel penelitian saham-saham yang dari 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah melakukan stock split dari tahun 2010 sampai dengan 2012. Tabel 1.1 Harga Saham Untuk Beberapa Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-2012 Emiten TURI -7 556 -6 575 -5 575 -4 569 -3 575 -2 556 -1 587.5 Hari 0 142.5 1 137.5 2 135 3 140 4 145 5 145 6 150 7 147.5 CTRA LSIP JTPE KLBF DKFT Rata-Rata 430 2180 310 860 326 777 435 2110 304 940 324 781.3 430 2190 296 910 326 787.8 450 2200 298 915 346 798.3 450 2180 298 915 400 803 455 2160 298 940 400 801.5 430 2100 290 960 386 792 92 480 54 247.5 83.75 183 89 475 55 242.5 83.75 180 86 470 57 245 86.25 180 85 455 56 247.5 87.5 179 87 450 56 245 87.5 178 90 445 59 245 85 178 88 430 60 240 90 176 88 430 61 237.5 91.25 176 Sumber : www.idx.co.id data diolah Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa harga saham pada saat stock split dan setelah stock split mengalami penurunan dari sebelum adanya stock split. Misalnya, pada perusahaan TURI mengalami stock split 1:4, maksudnya harga saham setelah stock split mengalami pemecahan sebanyak empat kali, sehingga nilai untuk setelah stock split jauh lebih kecil dari sebelum terjadinya stock split yang dikarenakan adanya pemecahan saham tersebut. Sedangkan rata-rata harga saham pada saat stock split adalah 183. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Volume Perdagangan Untuk Beberapa Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-2012 (dalam %) Emiten -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 Hari 0 1 2 3 4 5 6 7 TURI 0.0848 0.0989 0.1082 0.0512 0.038 0.0408 0.0847 0.0745 0.041 0.0335 0.0217 0.017 0.0548 0.067 0.0266 CTRA LSIP JTPE KLBF DKFT Rata-Rata 1.0853 0.3294 0.4848 1.1623 0 0.9416 0.6868 0.5337 0.3905 0.3634 0.4779 0.0976 0.3251 0.9294 0.8479 0.2356 0.3052 0.5196 0.306 0.3058 0.5599 0.4481 0.1125 0.111 0.211 0.1926 0.4219 0.3627 0.2217 1.4977 1.4342 1.2253 0.6649 1.0404 0.9347 0.3588 0.5926 1.3969 0.5777 0.3531 0.8893 0.3058 0.2722 0.3194 0.2183 0.9519 1.4825 2.1227 1.0239 0.607 0.9956 0.946 0.7441 0.6471 1.2591 0.5607 0.4781 0.3954 0.3307 0.514 0.1015 0.3911 0.274 0.1501 0.213 0.1941 0 0.0652 0.8869 2.285 1.4642 6.5623 7.8814 3.218 2.0876 0.6488 0.6387 0.6955 0.6212 0.3497 0.5151 0.4597 0.4878 0.4423 0.7508 0.6010 1.3137 1.5401 0.847 0.8653 Sumber : www.idx.co.id data diolah Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa volume perdagangan pada saat stock split tidak mengalami mengalami perubahan yang besar dari hari sebelum stock split, begitu juga pada saat telah melakukan stock split, volume perdagangannya terus mengalami peningkatan sampai hari ke 4 selanjutnya menurun dari hari stock splitnya. Misalnya, pada perusahaan TURI pada saat tanggal stock split sebesar 0.0745% lebih kecil daripada satu hari sebelumnya yaitu sebesar 0.0847%, dan juga lebih kecil daripada satu hari sesudah stock split yaitu sebesar 0.041%. Sedangkan rata-rata harga untuk sampel perusahaan saham diatas pada saat stock split adalah 0,4878%. Tabel 1.3 Varian Return Untuk Beberapa Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-2012 (dalam %) Emiten -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 Hari 0 1 2 3 4 5 6 7 TURI 0.0984 0.1228 0 0 0.0608 0 0.1621 0.0187 0.0818 0 0 0 0 0.0866 0.1280 CTRA LSIP JTPE KLBF DKFT Rata-Rata 0 0 0 0.1252 0.1488 0.1857 0.0670 0 0 0 0 0 0.0916 0 0 0 0 0.1274 0 0 0 0 0.0959 0 0.0147 0.0538 0.0533 0.1172 0.0509 0.0504 0.1798 0 0.0158 0.07 0 0 0 0.1655 0 0 0 0 0.1022 0 0 0 0.2035 0 0 0 0.0927 0.0744 0 0.0141 0.0731 0 0 0.01 0 0.0724 0.1222 0.1483 0 0.1067 0.0877 0.1486 0 0 0.3754 0 0.2274 0 0.1888 0 0.1592 0.066 0.0791 0.0238 0.0503 0.0495 0.0711 0.0505 0.0466 0.0785 0.0146 0.0468 0.0088 0.0849 0.0229 0.0683 Sumber : www.idx.co.id data diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 1.3 menunjukkan bahwa varian return masing-masing perusahaan ada yang mengalami penurunan dan kenaikan setelah perusahaan melakukan stock split. Misalnya, pada perusahaan TURI pada saat tanggal stock split sebesar 0.0187% lebih kecil daripada satu hari sebelumnya yaitu sebesar 0.01621%, dan juga lebih kecil daripada satu hari sesudah stock split yaitu sebesar 0.0818%. Perusahaan yang mengalami kenaikan varian return saham setelah melakukan stock split lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami penurunan varian return saham. Rata-rata varian return pada saat terjad stock split sebesar 0,0466%. Tabel 1.4 Bid-Ask Spread Untuk Beberapa Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-2012 (dalam %) Emiten -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 Hari 0 1 2 3 4 5 6 7 TURI 0.033 0.032 0.032 0.021 0.021 0.022 0.042 0.05 0.033 0.034 0.017 0.035 0.011 0.054 0.035 CTRA LSIP JTPE KLBF DKFT Rata-Rata 0.041 0.041 0.077 0.023 0.021 0.039 0.028 0.042 0.039 0.074 0.078 0.048 0.014 0.059 0.027 0.049 0.028 0.035 0.027 0.031 0.026 0.021 0.035 0.027 0.039 0.022 0.026 0.005 0.044 0.026 0.061 0.027 0.006 0.047 0.094 0.042 0.024 0.033 0.027 0.052 0 0.030 0.063 0.034 0.049 0.073 0.185 0.076 0.025 0.034 0.033 0.02 0.043 0.031 0.026 0.033 0.016 0.051 0.06 0.037 0.094 0.044 0.089 0.02 0.015 0.046 0.04 0.021 0.035 0.02 0.029 0.03 0.04 0.031 0.035 0.02 0.016 0.025 0.013 0.021 0.036 0.02 0.03 0.029 0.086 0.02 0.037 0.02 0.016 0.036 Sumber : www.idx.co.id data diolah Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan nilai dari bid-ask spread untuk masing-masing perusahaan ada yang mengalami penurunan, tetap dan mengalami kenaikan pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split. Misalnya, pada perusahaan TURI pada saat tanggal stock split sebesar 0.05% lebih besar dari pada hari sebelumnya dan hari sesudah stock split. Ini menggambarkan bahwa persentase hari stock split lebih besar dari hari sebelum Universitas Sumatera Utara dan sesudah stock splitnya. Sedangkan untuk nilai rata-rata bid-ask spread untuk ke 6 sampel perusahaan diatas pada saat stock split sebesar 0,076%. 1.6. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah harga saham, volume perdagangan, dan varian return berpengaruh terhadap bid-ask spread pada masa sebelum stock split periode 2010-2012? 2. Apakah harga saham, volume perdagangan, dan varian return berpengaruh terhadap bid-ask spread pada masa sesudah stock split periode 2010-2012? 1.7. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia. 1.8. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan (Emiten) Sebagai pertimbangan untuk memperhatikan harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid ask spread, agar mampu menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan. 2. Bagi Investor Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dengan melihat pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid Universitas Sumatera Utara ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split perusahan-perusahaan yang terdapat di BEI. 3. Bagi Peneliti Sebagai referensi untuk memperkaya khasanah penelitan mengenai bid ask spread dan mampu memberikan bukti mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split perusahan-perusahaan yang terdapat di BEI. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya, untuk dapat lebih mempermudah dalam proses penyelesaian skripsi mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara