USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA PENGGERAK MINAT DAN KREATIVITAS MENULIS BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh: Nerizka Corry Anggraini NIM. 1410209383 Angkatan 2014 Ketua Danyswara Negara NIM. 1410209215 Angkatan 2014 Anggota Talitha Ambar Apsari NIM.1510109426 Angkatan 2015 Anggota SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA 2016 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------ i HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------------------- ii DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------- iii RINGKASAN ---------------------------------------------------------------- iv PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat ----------------------------------------------------------------- 1 ----------------------------------------------------------------- 3 ----------------------------------------------------------------- 3 GAGASAN A. B. C. D. E. Kondisi Kekinian ----------------------------------------------------------------- 4 Solusi pernah ditawarkan ----------------------------------------------------------------- 5 Perbaikan kondisi kini ----------------------------------------------------------------- 5 Pihak yang membantu ----------------------------------------------------------------- 7 Langkah Strategis ----------------------------------------------------------------- 8 KESIMPULAN A. Gagasan yang diajukan B. Teknik Implementasi C. Prediksi hasil ----------------------------------------------------------------- 9 ----------------------------------------------------------------- 9 ----------------------------------------------------------------- 9 DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------11 LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------12 iii RINGKASAN Angka perceraian di Jawa Timur terus meningkat. Jawa Timur menempati urutan pertama skala nasional. Skala provinsi, warga Kota Surabaya tercatat menduduki urutan teratas. Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menyampaikan dari lima ratus ribu pasangan yang menikah di Jawa Timur pada tahun 2015. Kota Surabaya tercatat memiliki angka paling tinggi, mencapai sembilan puluh ribu kasus hingga tanggal 20 Agustus 2015 (eksposerealitas.net) Meningkatnya angka perceraian menjadi fenomena negatif. Akibat broken home, anak dapat bangkit meninggalkan beban hidupnya, mampu menata emosi dan memahami keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Tetapi banyak anak broken home yang depresi, terpuruk, kurang percaya diri dan larut dalam keputusasaan akibat keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Sindirila Andril membagi anak broken home ke dalam dua kategori. Anak broken home dewasa dan anak broken home bandel. Sindirila Andril mengatakan, Anak broken home “bandel” selalu mencari pelarian negatif atas rasa ketidakpuasan. Anak broken home “bandel” tidak dapat mengatur emosi, cenderung menunjukkan sikap “menyalahkan” atas kondisi yang sedang menimpanya. Pelarian negatif seperti minum minuman keras, narkoba, merokok, kabur dari rumah, atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu penyimpangan seksual. Apabila ada seseorang yang bertanya kepada salah satu anak broken home mengenai alasan berperilaku buruk, anak broken home “bandel” akan menjawab bahwa mereka berasal dari keluarga broken home, keluarga yang rusak dan tidak harmonis. Semua kejadian yang menimpanya adalah kesalahan keluarga. Anak broken home cenderung berani mengambil risiko yang rawan untuk memeroleh perhatian dari kalangan terdekatnya khususnya perhatian orang tua. Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis dianggap memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua sehingga tidak ada figur yang menjadi teladan (http://wolipop.detik.com/). Menjadi anak broken home bukanlah sebuah aib atau musibah, juga bukan bentuk ketidak adilan Tuhan kepada umatnya, tetapi batu loncatan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak broken home mampu mengatasi segala persoalan dan menjadikan beban hidupnya sebagai cambuk semangat untuk bangkit dan berproduktivitas menghasilkan suatu karya tulis yang bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri dan khalayak umum yang membacanya. ABC (Association Broken Home Children) Surabaya adalah suatu wadah, tempat dan sarana bagi anak broken home berkumpul di Surabaya, untuk berbagi cerita serta menyalurkan kegiatan positif khususnya dalam pengembangan minat dan kreativitas menulis melalui Blog ABC. Blog tersebut berisi kumpulan karya tulis anak broken home yang berbagi kisah nyata dari keadaan terpuruk ke keadaan yang lebih baik, dengan dorongan dan dukungan para anggota ABC yang tergabung yangmana karya tersebut dipublikasikan dan dapat dibaca oleh khalayak umum. Tujuan ABC untuk menjadi keluarga bagi anak broken home, membantu untuk membentuk citra diri, mengembalikan harga diri anak broken home sehingga mampu memandang positif dirinya dengan pemikiran, perasaan dan tindakan positif dari dalam dirinya. iv PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moral dialami oleh anak di jaman sekarang yang dipicu dengan pesatnya arus globalisasi menambah perilaku negatif yang melanggar normanorma yang berlaku. Faktor terjadinya krisis moral salah satunya adalah faktor keluarga. Ayah maupun ibu mempunyai kewajiban dalam menunjang perkembangan anak. Keserasian, keharmonisan antara ayah dan ibu dalam menjalankan kewajibannya akan membantu anak dalam mencapai perkembangan yang baik dan memiliki kesiapan menghadapi masalah terutama di masa remaja. Tetapi ada juga keluarga yang tidak memilili ayah ataupun ibu. Keluarga tersebut dikatakan keluarga tidak utuh yang biasanya disebabkan oleh perceraian. Surabaya – Angka perceraian di Jawa Timur terus meningkat. Jawa Timur menempati urutan pertama skala nasional. Skala provinsi, warga Kota Surabaya tercatat menduduki urutan teratas. Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menyampaikan dari lima ratus ribu pasangan yang menikah di Jawa Timur pada tahun 2015, seratus ribu diantaranya diprediksi mangalami perceraian. Kota Surabaya tercatat memiliki angka paling tinggi, mencapai sembilan puluh ribu kasus hingga tanggal 20 Agustus 2015 (eksposerealitas.net) Keluarga broken home merupakan keluarga berantakan akibat orang tua tidak peduli dengan situasi dan keadaan keuarga di rumah. Orang tua tidak memerhatikan anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah maupun pergaulan anak di lingkungan masyarakat. Kondisi broken home juga dapat diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan. Kondisi tersebut menimbulkan dampak yang signifikan terhadap anak. Anak menjadi murung, memendam perasaan, bingung berbuat apa, sedih berkepanjangan dan merasa malu. Selain itu, anak akan kehilangan pegangan atau panutan figur orang tua(eprints.ums.ac.id/28295/3/04._BAB_I.pdf). Meningkatnya angka perceraian menjadi fenomena negatif. Berdampak buruk terhadap keadaan psikologi anak dan perkembangan emosi anak. Menurut Hather Sall (dalam Elida Prayitno 2006 : 96) “Emosi merupakan situasi psikologi yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh”. Perceraian adalah suatu hal yang harus dihindarkan, agar emosi anak tidak menjadi terganggu. Perceraian adalah suatu penderitaan atau pengalaman traumatis bagi anak (Singgih,1995:166). Anak tidak hanya menjadi korban perceraian (broken home) tetapi juga berdampak pada perilaku, kepribadian, bahkan dapat melakukan tindakan yang menyimpang dari norma dan ketentuan yang ada. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan(KUBI, 2005 : 374) atau sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda dan mengendarai motor atau mobil(http://www.infoskripsi.com). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 1 perilaku merupakan tanggapan reaksi maupun gerakan seseorang yang dapat diamati dari luar. Perilaku menyimpang adalah perilaku atau kondisi yang bertentangan dengan norma sosial dimana perilaku dan kondisi itu dipelajari(Siahaan, 2009 : 72). Menurut Dhohiri (2007 : 3) perilaku menyimpang dalam konteks sosial adalah suatu perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau beberapa anggota masyarakat yang secara disadari atau tidak disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku yang telah dterima oleh sebagian besar anggota di masyarakat. Akibat broken home, anak dapat bangkit meninggalkan beban hidupnya, mampu menata emosinya dan memahami keputusan yang telah diambil oleh kedua orang tuanya. Tetapi banyak anak broken home yang depresi, terpuruk, merasa down, kurang percaya diri dan larut dalam keputusasaan akibat keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Sindirila Andril membagi anak broken home ke dalam dua kategori. Anak broken home dewasa dan anak broken home bandel. Sindirila Andril mengatakan, Anak broken home “bandel” selalu mencari pelarian negatif atas rasa ketidakpuasan. Anak broken home “bandel” tidak dapat mengatur emosi, cenderung menunjukkan sikap “menyalahkan” atas kondisi yang sedang menimpanya. Pelarian negatif seperti minum minuman keras, narkoba, merokok, kabur dari rumah, atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu penyimpangan seksual. Perceraian juga memberikan dampak kurang baik terhadap perkembangan kepribadian anak. Menurut Westima dan Haller (dalam Syamsyu Yusuf 2001 : 99) yaitu bahwa remaja yang orang tuanya bercerai cenderung menunjukkan ciri-ciri, berpilaku nakal, mengalami depresi, melakukan hubungan seksual secara aktif, kecenderungan pada obat-obat terlarang. Apabila ada seseorang yang bertanya kepada salah satu anak broken home mengenai alasan berperilaku buruk, anak broken home “bandel” akan menjawab bahwa mereka berasal dari keluarga broken home, keluarga yang rusak dan tidak harmonis. Semua kejadian yang menimpanya adalah kesalahan keluarga. Anak broken home cenderung berani mengambil risiko yang rawan untuk memeroleh perhatian dari kalangan terdekatnya khususnya perhatian orang tua. Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis kerap dianggap memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua sehingga tidak ada figur yang menjadi teladan(http://wolipop.detik.com/). Menjadi anak broken home bukanlah sebuah aib ataupun musibah, bukan bentuk ketidakadilan Tuhan kepada umatnya, tetapi batu loncatan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak broken home mampu mengatasi segala persoalan dan menjadikan beban hidupnya sebagai cambuk semangat untuk bangkit dan berproduktivitas menghasilkan suatu karya tulis yang bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri dan khalayak umum yang membacanya. Gardina Wiryodiharjo mengatakan bahwa banyak yang berpendapat bahwa orang yang sukses, kebanyakan berasal dari 2 keluarga yang lengkap dan bahagia karena cinta kasih dari keluarga yang merupakan salah satu kunci untuk membuat motivasi untuk maju semakin besar. Namun ternyata tidak sedikit juga anak-anak yang berasal dari keluarga broken home, yang memiliki orang tua bercerai atau bahkan hanya memiliki satu orang tua, tetap dapat meraih sukses luar biasa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik memberikan gagasan “ ABC (Association Broken Home Children) Surabaya sebagai sarana penggerak Minat dan Kreativitas Menulis” bahwa ABC (Association Broken Home Children) adalah suatu wadah, tempat dan sarana bagi anak broken home berkumpul, berbagi cerita serta menyalurkan kegiatan positif khususnya dalam pengembangan minat dan kreativitas menulis melalui Blog ABC serta mendukung anak broken home untuk berproduktivitas dalam hal menulis. B. Tujuan ABC (Association Broken Home Children) bagi calon anggota Mengembalikan harga diri anak broken home sehingga anak broken home mampu memandang positif tentang dirinya dengan pemikiran, perasaan dan tindakan positif yang berasal dari dalam dirinya Memperbaiki stereotip anak broken home dan membentuk citra positif anak broken home. Yangmana citra positif menjadi pemandu perilaku dan keseimbangan agar anak broken home tidak merasakan perbedaan atau ketidakseimbangan dengan anak normal yang lain. Stereotip adalah kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto, 1993). Stereotip sebagai generalisasi kesan yang kita miliki mengenai seseorang terutama karakter psikologis atau sifat kepribadian. Matsumoto (1996) Menunjukkan bahwa anak broken home mampu bangkit dan berproduktivitas menghasilkan suatu karya tulis yang bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri dan khalayak umum yang membacanya. C. Manfaat ABC (Association Broken Home Children) bagi calon anggota Sebagai rumah bagi anak broken home, yang memberikan rasa terikat, rasa unik, dan rasa berkuasa. Menjadi keluarga sekaligus teman bagi anak broken home untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, berbagi cerita, mendiskusikan masalah yang ada serta mencari jalan tengah yang terbaik bersama-sama. Sebagai sarana penyaluran kegiatan positif anak broken home dengan adanya blog ABC aktif berisikan kumpulan karya tulis motivasi yang berasal dari anak broken home yang mampu melampaui masa-masa 3 sulitnya serta berisi hasil kegiatan ABC (Association Broken Home Children) yang dipublikasi untuk khalayak umum. GAGASAN A. Kondisi kekinian Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis kerap dianggap memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua sehingga tidak ada figur yang menjadi teladan(Intan Kemala Sari - Wollipop). Stereotip negatif tentang anak broken home bahwa anak broken tidak bisa menjalani hidup dengan teratur, selalu berselimut rasa keputusasaan, tidak ada semangat hidup, terkenal “bandel” dan tidak memiliki masa depan cerah telah menurunkan harga diri anak broken home serta membuat citra diri negatif tentang anak-anak broken home, yang pada dasarnya tidak semua anak broken home berperilaku dan berkembang demikian, stereotip negatif tersebut berimbas kepada pemikiran, perasaan dan tindakan negatif yang dilakukan anak broken home tersebut. Citra diri yang negatif mengakibatkan harga diri yang rendah kemudian menciptakan perasaan yang tidak seimbang, ada perasaan serba salah dalam diri anak broken home, menganggap dirinya tidak mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat sehingga menghambat perilaku berhasil pada anak broken home. Citra diri telah tercemar dan harga diri anak broken home semakin menurun, apalagi ditambah dengan banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan anak broken home di sekolah seperti kurang hormat terhadap guru dan karyawan, kurang disiplin terhadap waktu dan tidak mentaati peraturan yang telah berlaku di sekolah, kurang memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan, perkelahian sesama teman, merokok di sekolah saat jam istirahat, dan berbuat asusila. Bahkan di luar sekolah, anak broken home dapat melakukan perilaku penyimpang yang lebih berisiko tinggi misalnya minum minuman keras, narkoba, merokok, kabur dari rumah, atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu penyimpangan seksual. Cap negatif masyarakat, kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua membuat perilaku menyimpang semakin marak dilakukan. Anak broken home bukanlah anak yang sebenarnya nakal atau senang dengan perilaku penyimpang yang dilakukan, tetapi anak broken home mencari pelarian atau penyaluran kegiatan yang dapat meminimalisir sakit hatinya akibat situasi keluarga yang telah berpisah. B. Solusi yang pernah ditawarkan Banyak ditemukan komunitas khusus anak broken home melului media sosial, blog dan lain-lain yang berfungsi sebagai pendorong, pembangkit semangat serta pembuktian pada masyarakat bahwa anak 4 broken home bukanlah anak yang buruk, nakal, berperilaku tercela dan mempunyai masa depan suram. Tetapi kegiatan yang dilakukan komunitas anak broken home tersebut kurang spesifik, hanya bermanfaat bagi anggota komunitas tersebut dan tidak terjadwal, pembuatan jadwal kegiatan yang akan dilakukan hanya menjadi tempat sharing atau menjadi rumah kedua bagi anak broken home. Kurangnya internalisasi nilai-nilai karakter bahwa sebagai anak muda penerus generasi bangsa selayaknya telah mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang harus ditinggalkan demi kebaikan diri sendiri dan khalayak umum yang sesuai dengan pedoman berperilaku baik serta norma-norma yang berlaku. Adanya jasa konsultasi psikologi online yang dapat membantu melegakan atau meringankan masalah yang dihadapi para kliennya, yangmana anak broken home dapat berkonsultasi kepada konsultan psikologi secara online. C. Perbaikan Kondisi Kekinian Melalui Gagasan yang Diajukan ABC (Association Broken Home Children) merupakan komunitas atau perkumpulan anak broken home. Berguna sebagai pemenuhan kebutuhan untuk tempat berbagi dan berkelompok sehingga anak broken home yang tergabung dalam ABC membentuk pandangan positif tentang dirinya untuk merasa dihargai dan diterima dalam suatu hubungan, sebagai rumah kedua, ABC (Association Broken Home Children) adalah satu keluarga utuh yang memberikan semangat dan dorongan untuk hidup lebih baik sekaligus bisa menjadi teman akrab untuk sharing dan bertukar pendapat, dan sebagai sarana komunikasi untuk anak broken home. Pembeda ABC (Association Broken Home Children) dengan komunitas khusus anak broken home yang lain terletak pada tujuan utama ABC untuk menghasilkan anak broken home yang dapat berproduktivitas melalui suatu karya tulis. ABC (Association Broken Home Children) sebagai pelopor atau penggerak minat dan kreativitas dalam menulis. ABC (Association Broken Home Children) mempunyai blog aktif yang penggunanya (admin) adalah seluruh anggota ABC. Blog tersebut berisi semua karya tulis anggota ABC mulai karya tulis anggota ABC tahap belajar menulis hingga ke tahap anggota ABC yang telah mahir menulis. Blog tersebut juga memberikan jasa layanan konsultasi bagi anak broken home dan anggota ABC yang berada jauh di luar jangkauan ABC. ABC juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada anggota yang telah 5 mampu melewati masa kelamnya dan berhasil membuat karya tulis motivasi favorit di dalam masyarakat. ABC memberikan wewenang penuh dalam maksimalisasi pengelolaan blog. ABC memberikan sarana atau wadah bagi anak broken home untuk giat menuliskan cerita hebatnya, proses pengentasan diri dari keadaan terpuruk. Contoh realita anak broken home yang mampu melewati masamasa kelam dan melahirkan sebuah buku untuk memotivasi dirinya sendiri dan anak broken home yang lain adalah Dark Rose (sebutan nama penulis) bukunya yang berjudul “Aku Anak Broken Home” Dark Rose lahir di kota Jember dan sekarang berkuliah di Universitas Brawijaya Malang, fakultas FISIP program studi Hubungan Internasional. Dalam bukunya yang berjudul “Aku Anak Broken Home” Dark Rose menceritakan pengalaman pribadi yang nyata dialami. Mulai tahap awal keterpurukan hingga akhirnya Dark Rose sadar dan mampu bangkit kembali. Banyaknya kasus perceraian menginspirasi Dark Rose untuk menulis pengalaman pribadi menjadi anak broken home melalui buku tersebut. Beredarnya buku tersebut akan menambah rasa percaya diri Dark Rose sebagai anak broken home. Membentuk motivasi dalam diri Dark Rose dan orang lain yang membacanya. Dark Rose juga memperoleh pengakuan dari masyarakat bahwa anak broken home juga dapat berproduktivitas dan hidup layaknya anak normal, bahkan mampu meraih sukses yang gemilang. Gardinawiryo dalam blognya menyatakan anakanak broken home yang sukses pada bidangnya adalah Oprah Winfrey seorang presenter talkshow, dan sebagai penyanyi sukses skala internasional adalah Justin Bieber, Mariah Carey, Eminem dan Christina Aguilera. ABC (Association Broken Home Children) bermaksud untuk mengembalikan harga diri dan membentuk citra diri positif dalam diri anak broken home. ABC menekankan untuk hidup penuh mimpi sukses dan untuk mewujudkan sebuah impian perlu motivasi diri. Menurut Steven R. Covey (1996) sukses seseorang ditentukan oleh karakter, bukan kepribadian. Karakter merupakan sifat tersembunyi yang dimiliki seseorang diantaranya meliputi kemauan bekerja keras, kejujuran, rendah hati, kesederhanaan. ABC memberikan internalisasi nilai-nilai karakter kepada anak broken home melalui karya tulis. ABC (Association Broken Home Children) bermaksud membentuk citra diri positif anak broken home karena citra diri berhubungan dengan prestasi akademik yang memengaruhi kemampuan belajar. Citra diri dan prestasi akademik menunjukkan hubungan timbal balik yang kuat antara harga diri dan kemampuan belajar. ABC mengembalikan harga diri anak broken home, karena yang memiliki harga diri tinggi akan belajar dengan lebih mudah dan merasa senang. Anak yang mempunyai harga diri tinggi 6 akan menangani tugas belajar yang baru, dengan penuh percaya diri dan semangat tinggi. Prestasi cenderung berhasil karena pikiran dan perasaan mendahului suatu tindakan dan anak yang mempunyai harga diri tinggi sudah “diperlengkapi” dengan harapan positif. Prestasi yang berhasil akan memperkuat perasaan positif dan memandang dirinya lebih mampu dengan prestasi yang berhasil. ABC (Association Broken Home Children) memberikan rasa terikat kepada anggota ABC untuk memperoleh kepuasan dari hubungan yang berarti baginya. Rasa unik memberikan kebebasan pada anggota ABC sehingga anggota ABC merasa istimewa dan dipedulikan, misalnya ketika anggota ABC menerima penghargaan sebuah karya tulis. Rasa berkuasa memberikan wewenang kepada anggota ABC untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memanfaatkan kesempatan dalam memengaruhi lingkungan kehidupan melalui hasil karya tulis motivasi yang anggota ABC. ABC memberikan rasa aman untuk menghindari anggota ABC berperilaku yang tidak pantas. D. Pihak-Pihak yang Dapat Membantu Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan adalah: 1. Mahasiswa umum Kepedulian mahasiswa umum menjadi bagian pengurus atau struktur dalam ABC (Association Broken Home Children) serta mendukung kegiatan ABC 2. Mahasiswa Psikologi Membantu dalam problem sharing anak broken home dan menjadi problem solver bagi anak broken home serta memberikan nilai-nilai karakter yang baik 3. Komunitas anak broken home yang lain Sebagai sarana lintas komunitas yang dapat melakukan tukar anggota agar saling melengkapi, mendukung dan menjadi lebih baik 4. Pemerintah Memberikan ijin pendirian ABC (Association Broken Home Children) serta menyediakan pelengkap sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan positif anggota ABC. Seperti tempat sebagai rumah berkumpul, peralatan komputer atau laptop untuk menunjang produktivitas anak broken home dalam menyalurkan kreativitas menulis 5. Sekolah Merekomendasikan siswa-siswi broken home kepada ABC(Association Broken Home Children) agar berperilaku baik dan berproduktivitas dalam penyaluran ide kreatif menulis. 7 E. Langkah Stregetis Langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan : 1. Melakukan sosialisasi dengan gencar kepada semua pihak yang dapat membantu implementasi gagasan dengan menekankan bahwa anak broken home patut memperoleh sebuah wadah resmi yang menunjang citra diri positif anak broken home sehingga mampu berproduktivitas melalui karya tulis 2. Membentuk struktur anggota ABC di kalangan mahasiswa umum dan mahasiswa psikologi untuk mengadakan diskusi bersama tentang keberlangsungan ABC. Kepengurusan, jadwal kegiatan dan pemecahan problem anak broken home 3. Pihak sekolah dan pemerintah bekerja sama dalam mencari tenaga pengajar untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan proses pengevaluasi karya tulis anak broken home sehingga apik, bermanfaat dan mempunyai nilai estetika dalam segi penulisan maupun isi tulisan 4. Pihak sekolah dan Komunitas khusus anak broken home mencari, mengumpulkan dan merekomendasikan anak broken home yang perlu mendapat penyaluran kegiatan positif 5. Pemerintah segera mengeluarkan legalitas berdirinya ABC dan mengiklankan ABC untuk menarik partisipasi anak broken home 6. Komitmen bersama antar ihak yang berkaitan harus tetap terga akan ABC dapat terealisasikan dengan baik sesuai tujuan dan bermanfaat bagi anggota ABC serta masyarakat sekitar 8 SIMPULAN A. Gagasan yang diajukan ABC (Association Broken Home Children) merupakan komunitas atau perkumpulan anak broken home di Surabaya. Berguna sebagai pemenuhan kebutuhan untuk tempat berbagi dan berkelompok, sebagai rumah kedua, satu keluarga utuh yang memberikan semangat dan dorongan sekaligus menjadi teman akrab untuk sharing dan bertukar pendapat, dan sebagai sarana komunikasi untuk anak broken home. Pembeda ABC (Association Broken Home Children) dengan komunitas khusus anak broken home yang lain terletak pada tujuan utama ABC untuk menghasilkan anak broken home yang dapat berproduktivitas melalui suatu karya tulis. ABC (Association Broken Home Children) sebagai pelopor atau penggerak minat dan kreativitas dalam menulis yang mempunyai blog aktif berisi semua karya tulis anggota ABC mulai karya tulis anggota ABC tahap belajar menulis hingga ke tahap yang telah mahir menulis. Blog tersebut juga memberikan jasa layanan konsultasi bagi anak broken home dan anggota ABC yang berada jauh di luar jangkauan ABC Surabaya. ABC juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada anak broken home yang telah mampu melewati masa kelamnya dan berhasil membuat karya tulis motivasi favorit di dalam masyarakat. B. Teknik Implementasi ABC (Association Broken Home Children) Surabaya akan terwujud dengan mekanisme sebagai berikut : (1) Tahap sosialisasi, dalam tahapan ini sosialisasi dengan gencar ditujukan untuk pihak-pihak yang dapat membantu proses realisasi gagasan. (2) Tahap struktural tahapan ini berupa pembentukan pengurus ABC serta merancang meranjang kegiatan positif yang akan dilaksanakan, (3) Tahap Pecarian dan Pembimbingan, dalam tahap ini sekolah dan pemerintah mencari orang-orang yang berkompeten dalam bidang penulisan (4) Tahap Legalisasi, pemerintah mengeluarkan legalitas pendirian ABC yang dapat diakui oleh masyarakat (5) Tahap peninjauan dan evaluasi, dalam tahapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ABC harus ditinjau dan dievaluasi secara berkala agar tidak lepas dari tujuan besar gagasan. C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh ABC sebagai sarana penggerak minat dan kreativitas menulis mengupayakan anak broken home mampu melewati masa-masa sulitnya dan menghasilkan sebuah karya tulis yang dapat memotivasi diri sendiri maupun orang lain yang membacanya melalui blog ABC. Adapun prediksi yang akan diperoleh apabila ABC (Association Broken Home Children) Surabaya benar terealisasikan sesuai dengan gagasan yang diajukan, adalah : 1). Harga diri anak broken home kembali baik dan citra diri positif anak broken home terbentuk, karena telah membuktikan bahwa anak broken home mampu berperilaku baik dan 9 berproduktivitas 2). Perilaku menyimpang anak broken home berkurang karena adanya penyaluran kegiatan positif melalui ABC(Association Broken Home Children) Surabaya 3). Menunjang prestasi akademik anak broken home akibat kembalinya harga diri dan citra positif dalam diri anak broken home 4). Pengakuan dari masyarakat, bahwa masyarakat tidak memandang anak broken home sebelah mata hanya melihat dari sisi keburukan. 5). Adanya kesetaraan dan harmonisasi antara anak broken home, anak normal serta masyarakat bahwa semua makhluk diciptakan Tuhan mempunyai kelebihan dan kekurangan dan mampu mencapai suksesnya masing-masing. 6). Anak broken home mampu hidup normal dan menjadi lebih baik dengan dorongan dan dukungan ABC yang selalalu memotivasi untuk sukses pada bidangnya masing-masing. 10 DAFTAR PUSTAKA Clemes, Harris, dkk. 1995. Bagaimana meningkatkan harga diri remaja. Jakarta : Binarupa Aksara. Kemalasari, Intan. 2015. “Anak Broken Home Selalu Identik dengan kegagalan, Benarkah ?”(Online). (http://wolipop.detik.com/read/2015/06/27/ 160525/2954034/857/anak-broken-home-selalu-identik-dengankegagalan-benarkah, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul 19.08 WIB). Pudiastuti, Ratna Dewi. 2014. Cara dan Tip Produktif Menulis Buku. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Setiyawari, Rina. 2013. “Stereotipe dan Prasangka” (Online). (http://klinikbk.blogspot.co.id/2013/07/stereotipe-danprasangka.html, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul 19.11 WIB). Sulasmanto. 2014. “Membina Siswa Berperilaku Menyimpang dari Keluarga Broken Home (Studi kasus pada siswa SMP Negeri 1 Kunduran Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2012/2013)” (Online). (eprints.ums.ac.id/28295/3/04._BAB_I.pdf, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul 19.00 WIB). Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 11 LAMPIRAN Lampiran Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama/NPM 1 Nerizka Corry Anggraini (1410209383) 2 Danyswara Negara (1410209215) 3 Talitha Ambar Apsari (1510109426) Program Studi Manajemen Manajemen Akuntansi Bidang Ilmu Ekonomi Ekonomi Ekonomi Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 14 jam/minggu a) Bertanggung jawab dalam berkoordinasi dengan dosen pembimbing. b) Bertanggungjawab dalam membuat outline dan pengembangan ide PKM-GT 14 jam/minggu 14 jam/minggu a) Bertanggungjawab dalam mengumpulkan referensi yang terkait a) Bertanggung jawab dalam sistematika penyusunan ( hardcopy dan softcopy)