KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan Agustus 2016 INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan Agustus 2016 INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU Peringatan (Disclaimer) Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan. Publikasi ini telah dikembangkan oleh kelompok kerja yang terdiri dari para ahli, perwakilan industri, pemerintah serta non-pemerintah. Upaya dari semua anggota kelompok kerja sangat dihargai. Pandangan dan pendapat yang diutarakan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari Pemerintah Australia atau Menteri Luar Negeri, (Minister for Foreign Affairs) Menteri Perdagangan dan Penanaman Modal (Minister for Trade and Investment) dan Menteri Sumber Daya dan Australia Utara (Minister for Resources and Northern Australia). Meskipun berbagai upaya yang pantas telah dilakukan untuk memastikan isi publikasi ini berasarkan pada fakta-fakta yang benar, Persemakmuran tidak menerima pertanggungjawaban dalam hal keakuratan atau kelengkapan materi, dan tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang mungkin timbul secara langsung atau tidak langsung melalui penggunaan, atau mengandalkan pada isi publikasi ini. Para pengguna buku pegangan ini harus ingat bahwa buku ini dimaksudkan sebagai rujukan umum dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan kebutuhan nasihat profesional yang relevan dengan situasi khusus dari masingmasing pengguna. Rujukan pada perusahaan atau produk dalam buku pegangan ini tidak boleh dianggap sebagai dukungan Pemerintah Australia bagi perusahaan-perusahaan tersebut atau produk-produknya. Dukungan bagi Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan (LPSDP) diberikan oleh program bantuan Australia yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade), karena nilai laporan dalam memberikan studi bimbingan dan kasus praktis untuk digunakan dan diterapkan di negara-negara berkembang. Gambar sampul: Anggota tim Warisan Budaya Weipa Rio Tinto Alcan dengan pemilik tradisional lokal. © Commonwealth of Australia 2016 Karya ini berhak cipta. Selain dari penggunakan sebagaimana yang diizinkan berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta 1968, tidak ada bagian yang dapat digandakan dengan proses apa pun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Persemakmuran. Permintaan dan pertanyaan terkait penggandaan dan hak-hak harus ditujukan ke Commonwealth Copyright Administration, Attorney-General’s Department, Robert Garran Offices, National Circuit, Canberra ACT 2600 atau diposting di www.ag.gov.au/cca Agustus 2016. ii PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Daftar Isi SINGKATANvi SAMBUTANvii PRAKATAix 1.0 KONSEP INTI 1 1.1 Pendahuluan 1 1.2 Mendefinisikan istilah 2 1.2.1 Masyarakat dan pemangku kepentingans 3 1.2.2 Hubungan, keterlibatan, dan pengembangan masyarakat 3 1.2.3 S pektrum Asosiasi Internasional untuk Partisipasi Publik (The International Association of Public Participation (IAP2) Spectrum) 4 1.3 Prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat yang efektif 7 1.3.1 Menghargai keterlibatan informal 8 1.3.2 Meghargai pengetahuan lokal 8 1.3.3 Keterlibatan inklusif 9 1.4 Pengembangan masyarakat dalam konteks pertambangan 9 1.4.1 Hubungan dinamis 1.4.2 Keterlaluan? 9 10 2.0 HUBUNGAN MASYARAKAT SELAMA SIKLUS PROYEK 13 2.1 Eksplorasi 14 2.2 Kelayakan dan perencanaan 15 2.3 Akses ke tanah 16 2.4 Konstruksi 17 2.5 Operasi 19 2.6 Penonaktifan dan penutupan 20 2.7 Pasca-penutupan 21 3.0 HUBUNGAN MASYARAKAT: METODE DAN ALAT 24 3.1 P endekatan sistematis untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat 24 3.2 Penjelasan unsur keterlibatan dan kegiatan pembangunan masyarakat 27 3.2.1 Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan 27 3.2.2 Penelitian dasar (baseline studies) dan kajian dampak sosial (social impact assessments/SIA) 28 3.2.3 Penilaian peluang 31 3.2.4 Mengembangkan perencanaan keterlibatan dan pengembangan masyarakat 31 3.2.5 Pemantauan dan penilaian 31 3.3 Mendukung keterlibatan dan pengembangan masyarakat 34 3.3.1 Dukungan dari para pemimpin senior 34 3.3.2 Melibatkan masyarakat secara internal dan eksternal 34 3.3.3 Sumber daya yang memadai 36 3.3.4 Kontinuitas personil 37 3.3.5 Kerjasama untuk mengelola dampak kumulatif 37 KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT iii 4.0 PRAKTIK TERBAIK DALAM BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT 38 4.1 Izin sosial untuk beroperasi 38 4.2 Kuantifikasi kasus Bisnis 40 4.3 Tidak kalah penting dari kesehatan dan keselamatan 4.4 Bisnis dan hak asasi manusia (HAM) 42 4.5 Gender dan diversitas 46 4.6 Penanganan keluhan dan pengaduan 47 4.7 Penduduk asli 50 4.8 Perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting)50 41 5.0 RANGKUMAN 51 6.0 DAFTAR ISTILAH DAN TEKNIK 52 7.0 BACAAN LANJUT 54 7.1 Penilitian dasar dan kajian dampak 54 7.2 Perencanaan penutupan 54 7.3 Manajemen konflik 55 7.4 Prosedur keluhan dan pengaduan 55 7.5 Gender 56 7.6 Hak asasi manusia 56 7.7 Penduduk asli 57 7.8 Akses ke tanah dan pemukiman kembali 57 7.9 Pemantauan dan penilaian 57 7.10 Izin sosial untuk beroperasi 58 7.11 Identifikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan 8.0 REFERENSI iv 58 59 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN STUDI KASUS Cadia Valley Operations Gold Mine, NSW (Operasi Tambang Emas di Cadia Valley, NSW)— Mendengarkan masyarakatnya 5 Waihi Community Vision (Visi Masyarakat Waihi), Selandia Baru— Bekerja menuju keberlanjutan masyarakat 11 Pertambangan Century, Queensland—Perencanaan untuk keberlanjutan pasca-penutupan dengan masyarakat 22 Keterlibatan masyarakat yang sensitif terhadap gender—Mengeskplorasi batubara di Mongolia 25 Manfaat keterlibatan awal—eksplorasi di Indonesia 33 Bulga Complex Coal Mine (Tambang Kompleks Batubara Bulga), NSW—Tambang dan anggur bersama 35 Menerapkan pendekatan hak asasi manusia di operasi penambangan global—BHP Billiton 44 Pertambangan bauksit Weipa,Queensland—Mengintegrasikan proses penanganan keluhan, perselisihan dan pengaduan ke dalam sistem manajemen 48 KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT v SINGKATAN CVO Cadia Valley Operations FIFO fly-in, fly-out GCA Gulf Communities Agreement HDC Hauraki District Council IAP2 International Association for Public Participation ICMM International Council on Mining and Metals IFC International Finance Corporation KPI Key performance indicator LDC long distance commuting LPSDP Leading Practice Sustainable Development Program M&E monitoring and evaluation MCA Minerals Council of Australia NPV net present value Newmont Newmont Waihi Gold SIA social impact assessment UNHRC United Nations Human Rights Council vi PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN SAMBUTAN Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan dikelola oleh komite pengarah yang diketuai oleh Departemen Perindustrian, Inovasi dan Sains (Department of Industry, Innovation and Science) Pemerintah Australia. Ketujuh belas tema yang ada di dalam program dikembangkan oleh kelompok kerja pemerintah, industri, penelitian, akademik dan masyarakat. Buku pegangan praktik kerja unggulan ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa kerjasama dan partisipasi aktif dari semua anggota kelompok kerja. Penulis edisi revisi Buku Pegangan Keterlibatan dan Pengembangan Masyarakat ini adalah Dr Catherine Macdonald, Direktur Social Sustainability Services Pty Ltd, Western Australia. Kami mengucapkan terima kasih kepada orang-orang berikut yang berpartisipasi sebagai peninjau Buku Pegangan Keterlibatan dan pengembangan masyarakat dan/atau yang berkontribusi studi kasus dan saran lainnya, dan kepada para majikan mereka yang telah mengizinkan untuk memberikan waktu dan keahlian para pesertanya untuk program ini: KONTRIBUTOR ANGGOTA KONTAK Dr Catherine Macdonald, Penulis Direktur Social Sustainability Services Pty Ltd [email protected] Prof. David Brereton Wakil Direktur, Integrasi Penelitian Sustainable Minerals Institute The University of Queensland www.smi.uq.edu.au Prof. Fiona Haslam McKenzie Professorial Fellow Curtin Graduate School of Business Curtin University www.business.curtin.edu.au Mr Bruce Harvey Profesor Sustainable Minerals Institute The University of Queensland www.smi.uq.edu.au Ms Janet Reark Penasihat Utama Masyarakat dan Kinerja Sosial, Rio Tinto plc Ms Gillian Macmillan Hubungan Masyarakat, Rio Tinto Alcan Weipa www.riotinto.com Mr Richard Boele Direktur Utama Banarra Pty Ltd www.banarra.com Social Sustainability Services Pty Ltd KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT vii KONTRIBUTOR viii ANGGOTA KONTAK Mr Kelvyn Eglinton Manajer Wilayah - Hubungan Eksternal Newmont Asia Pacific Mr Kit Wilson Urusan Eksternal Koordinator, Newmont Waihi Gold www.newmont.com Mr Ron Brew Manajer Tanggung Jawab Sosial Newcrest Mining Limited Ms Melissa Schumacher Spesialis Senior — Urusan Publik Cadia Valley Operations www.newcrest.com Ms Jane Gronow Jane Gronow Consulting [email protected] Mr Barry Riddiford, Manager, Kemitraan Masyarakat & Pemangku Kepentingan, Queensland Operasi, Martin Powley and Meg Frisby MMG Century & Dugald River www.mmg.com Alice Cope Manajer Eksekutif Global Compact Network Australia (Jaringan Compact Global Australia) www.unglobalcompact.org.au PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN PRAKATA Buku pegangan dalam seri Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan (Leading Practice Sustainable Development Program for the Mining Industry) telah diterbitkan untuk berbagi pengalaman dan keahlian Australia yang terkemuka di dunia dalam pengelolaan dan perencanaan tambang. Buku pegangan ini memberikan pedoman praktis tentang aspek-aspek ekonomi dan sosial dari semua tahapan ekstraksi mineral, mulai dari eksplorasi ke konstruksi, operasi dan hingga akhirnya penutupan tambang. Australia adalah pemimpin dunia di bidang pertambangan, dan keahlian nasional kita telah digunakan untuk memastikan bahwa buku-buku pegangan ini memberikan bimbingan masa kini dan berguna pada praktik kerja unggulan. Departemen Perindustrian, Inovasi dan Sains Australia telah memberikan manajemen teknis dan koordinasi untuk buku pegangan, bekerjasama dengan industri swasta dan para mitra pemerintah negara bagian. Program bantuan luar negeri Australia, yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, telah bersama-sama mendanai pembaharuan buku pegangan ini sebagai pengakuan terhadap peran utama dari sektor pertambangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Pertambangan adalah industri global, dan perusahaan-perusahaan Australia merupakan investor aktif serta penjelajah di hampir semua provinsi pertambangan di seluruh dunia. Pemerintah Australia mengakui bahwa industri pertambangan yang lebih baik berarti lebih banyak pertumbuhan, lapangan kerja, investasi dan perdagangan, dan bahwa manfaat ini harus mengalir melalui standar hidup yang lebih tinggi untuk semua orang. Sebuah komitmen yang kuat untuk praktik kerja unggulan dalam pembangunan berkesinambungan sangat penting untuk keunggulan pertambangan. Dengan menerapkan praktik kerja unggulan memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai bertahan, menjaga reputasi mereka atas kualitas dalam iklim investasi yang kompetitif, dan memastikan dukungan yang kuat dari masyarakat setempat dan pemerintah. Memahami praktik kerja unggulan juga penting untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa industri pertambangan memberikan potensi penuh. Buku pegangan ini dirancang untuk memberikan informasi penting kepada operator tambang, masyarakat dan regulator. Buku-buku berisi studi kasus untuk membantu semua sektor industri pertambangan, di dalam dan di luar persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan resmi. Kami merekomendasikan buku-buku pegangan Praktik kerja unggulan ini kepada Anda dan berharap Anda akan menemukan bahwa buku-buku tersebut praktis untuk digunakan. Senator The Hon Matt Canavan The Hon Julie Bishop MP Menteri Sumber Daya dan Australia Utara Menteri Luar Negeri KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ix x PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 1.0 KONSEP INTI 1.1 Pendahuluan Buku pegangan ini membahas masalah keterlibatan dan pengembangan masyarakat, suatu tema dalam Praktik Unggulan dalam Program Pengembangan Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalahmasalah utama yang mempengaruhi program berkelanjutan dalam industri pertambangan, dan memberikan informasi dan studi kasus yang menggambarkan dasar-dasar yang lebih berkelanjutan bagi industri ini. Sejumlah buku pegangan bertema lain dalam seri ini melengkapi buku pegangan ini. Pentingnya dimensi sosial dalam pengembangan berkelanjutan telah diakui dalam pernyataan-pernyataan kebijakan industri utama, seperti dalam International Council on Mining and Metals’ Sustainable Development Principles (Prinsip-Prinsip Pengembangan Berkelanjutan yang ditetapkan Dewan Internasional untuk Pertambangan dan Logam) (ICMM 2003) dan Minerals Council of Australia Enduring Value framework (Kerangka Kerja Nilai yang Bertahan dari Dewan Mineral Australia (MCA 2005), keduanya yang telah secara luas diadopsi oleh perusahaan pertambangan selama beberapa tahun terakhir. Antara hal-hal lain, para penandatangan kerangka kerja ini sepakat untuk turut berkontribusi pada pengembangan sosial, ekonomi dan lembaga masyarakat di lokasi operasinya dan untuk terlibat dengan dan memberi tanggapan kepada para pemangku kepentingan melalui proses-proses konsultasi terbuka. Dengan cara yang sama, semakin banyak perusahaan kecil, menengah dan besar sudah mengadopsi kerangka kebijakan yang menekankan bahwa pertimbangan masyarakat merupakan bagian integral dalam setiap tahap operasi pertambangan, dari perancangan dan konstruksi sampai operasi dan penutupan dan seterusnya. Keterlibatan dengan masyarakat dan pembuatan kontribusi terhadap pengembangan masyarakat bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan perusahaan, tetapi merupakan bisnis yang baik. Ada perdebatan yang berkelanjutan tentang apa yang dimaksud dengan ‘izin sosial untuk beroperasi’ suatu perusahaan (dalam istilah sederhana, didefinisikan sebagai mendapatkan dan mempertahankan dukungan dan penerimaan masyarakat luas) dan bagaimana hal itu dapat diukur. Namun, tidak ada keraguan dalam sektornya bahwa hubungan masyarakat yang produktif berkontribusi pada kelancaran operasi - dan, pada gilirannya, pada keberhasilan bisnis. Buku pegangan ini membahas apa yang dimaksud dengan ‘izin sosial’ dan relevansi berkelanjutannya untuk proyek pertambangan yang berhasil. Buku pegangan ini juga membahas tantangan yang terlibat dalam membangun kasus bisnis untuk investasi dalam keterlibatan dan pengembangan masyarakat yang baik. Kemudian yang merupakan praktik yang baik dalam hubungan masyarakat sekarang ini dipertimbangkan, termasuk perkembangan terakhir seperti hak asasi manusia, inklusivitas gender dan penanganan pengaduan. Buku pegangan ini memberi panduan kepada para praktisi industri pertambangan mengenai bagaimana komitmen kebijakan tingkat atas ini dapat diterjemahkan ke dalam praktik yang lebih baik di lokasi pertambangan. Buku pegangan ini memfokuskan pada tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan saat mereka terlibat dengan masyarakat lokal dan berusaha berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat jangka panjang tersebut, dengan menggunakan studi-studi kasus untuk menggambarkan bagaimana tantangantantangan ini diatasi dalam konteks tertentu. Buku pegangan ini terutama berkaitan dengan hubungan antara proyek pertambangan dan masyarakat lokal di tempat operasinya, namun para pemangku kepentingan lainnya juga dirujuk, karena kadang-kadang keterlibatan dengan masyarakat yang lebih luas, seperti di tingkat negara bagian atau nasional, juga relevan. Tujuan spesifiknya adalah untuk: • menjabarkan manfaat bagi para perusahaan dan operasi untuk terlibat dengan dan berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat • menjelaskan langkah-langkah dasar yang terdapat dalam perencanaan dan pengelolaan program keterlibatan dan pengembangan masyarakat secara efektif BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 1 • menetapkan prinsip-prinsip utama yang seharusnya memandu kegiatan-kegiatan ini • menggarisbawahi contoh-contoh praktik unggulan yang terus bekembang. Target utama dari buku pegangan ini adalah manajemen di tingkat operasional, yaitu tingkat utama untuk menerapkan pengaturan praktik kerja unggulan di operasi penambangan. Buku pegangan ini juga relevan bagi orang-orang yang berminat dalam praktik unggulan dalam industri pertambangan, termasuk para praktisi hubungan masyarakat, pejabat dan petugas di bidang lingkungan, konsultan pertambangan, pemerintah dan pembuat peraturan, lembaga swadaya masyarakat (lembaga non-pemerintah), masyarakat di lokasi dan di sekitar pertambangan, serta pelajar dan mahasiswa. Semua pengguna disarankan siap menerima tantangan untuk senantiasa meningkatkan kinerja untuk pengembangan berkelanjutan di industri pertambangan, dan menerapkan prinsip-prinsip yang dibahas dalam buku pegangan ini. Fokus geografis buku pegangan ini adalah Australia dan Selandia Baru, meskipun sebagian besar unsur hubungan masyarakat dan praktik pembangunan yang baik di Australasia juga berlaku di bagian lain di dunia dan sebaliknya. Pada tahun 2011, Department of Resources, Energy and Tourism (Departemen Sumber Daya, Energi dan Pariwisata), Pemerintah Australia, bekerja sama dengan AusAID, menerbitkan sebuah buku pedoman yang ditujukan untuk perusahaan pertambangan dan logam Australia yang beroperasi di berbagai tempat di dunia, Social responsibility in the mining and metals sectors in developing countries (Tanggung jawab sosial di sektor pertambangan dan logam di negara-negara berkembang) (DRET 2011). Buku pedoman internasional tersebut melengkapi buku ini dengan beberapa cara, dan lebih rinci tentang peran masing-masing dari pemerintah dan perusahaan, dan risiko yang terkait dengan nasionalisme sumber daya, antara hal yang lain. 1.2 Mendefinisikan istilah Konsep ‘masyarakat’ secara umum digunakan dalam industri pertambangan untuk menunjukkan masyarakat geografis di daerah kepentingan sebuah operasi. Namun demikian, mungkin ada cara-cara lain yang sama sahnya untuk memahami suatu masyarakat; misalnya sebagai jaringan orang-orang yang secara geografis terpisah-pisah namun saling terkait oleh serangkaian minat atau pengalaman yang sama. Dalam konteks industri pertambangan, sebuah contoh di mana masyarakat suatu pertambangan dapat lebih luas dari pada sekedar orang yang tinggal di daerah di sekitarnya, adalah operasi yang bersifat terbang masuk, terbang ke luar (fly-in, fly-out/FIFO), atau naik mobil masuk, naik mobil ke luar (drive-in, drive-out/DIDO), di mana karyawan dan keluarganya tinggal di kota yang berjauhan. Contoh lainnya adalah ketika berbagai pemilik tanah secara tradisional (pemilik tradisional) di tempat lokasi tambang tetap mempertahankan keterkaitan mereka dengan tanah tersebut, namun tinggal di kota kecil di daerah yang berjauhan jaraknya. Apapun definisi dari suatu masyarakat, pentinglah untuk tidak memperlakukannya sebagai suatu badan yang homogen. Malah, hal sebaliknya yang biasanya kenyataannya. Masyarakat-masyarakat bersifat politis, dalam artian bahwa dinamika kekuasaan juga terjadi sama seperti di situasi kelompok lainnya. Anggota masyarakat kemungkinan besar memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang sebuah tambang, kegiatannya dan industri pertambangan secara umum. Bagian-bagian masyarakat yang berbeda juga akan memiliki keterlibatan yang berbeda dengan tambang tersebut, misalnya tergantung dari apakah mereka merupakan tetangga dekat, karyawan, kalangan bisnis lokal ataupun pemilik tradisional. Konteks sejarah, budaya, politis dan legislatif lokal dapat membantu suatu tambang untuk menentukan siapa sajakah merupakan unsur masyarakat lokalnya, dan menentukan cara terbaik untuk berinteraksi dan terlibat dengan penduduk di dalam masyarakat tersebut. Pada awal proses keterlibatan ini, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mencari tahu bagaimana susunan masyarakat lokal dan mendapatkan informasinya dari berbagai unsur dan tingkatan penduduk, agar proses keterlibatan tersebut dapat dibuat khusus sesuai keadaan. Pengalaman menunjukkan bahwa ketidakpuasan cenderung datang dari bagian masyarakat yang merasa dilalaikan atau diabaikan dalam proses konsultasi, sehingga semakin luas keterlibatan, semakin besar kemungkinan akan berhasil. Karena perempuan memainkan peran penting dalam masyarakat sebagai pekerja, anggota keluarga dan individu, dan seringkali sangat aktif dalam kelompok-kelompok masyarakat, upaya khusus mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa perspektif mereka dicari dan bahwa mereka termasuk dalam program keterlibatan dan pengembangan masyarakat. 2 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 1.2.1 Masyarakat dan pemangku kepentingan Kadang-kadang ada kebingungan tentang berbagai istilah yang digunakan dalam pembahasan hubungan masyarakat, seperti ‘konsultasi masyarakat’ dan ‘keterlibatan pemangku kepentingan’. Misalnya, pada tahun 2007, International Finance Corporation/IFC (Lembaga Keuangan Internasional) menerbitkan panduan yang telah diperbarui tentang hubungan masyarakat dengan judul Stakeholder engagement: a good practice handbook for companies doing business in emerging markets) (Keterlibatan pemangku kepentingan: sebuah buku pegangan praktik yang baik untuk perusahaan yang melakukan bisnis di pasar negara berkembang), sementara edisi 1998 dari panduannya berjudul Doing better business through effective consultation and disclosure (Melakukan bisnis lebih baik melalui konsultasi dan pengungkapan efektif). Panduan yang terakhir mendukung penyusunan rencana untuk keterlibatan pemangku kepentingan dan yang sebelumnya mendukung rencana konsultasi dan pengungkapan publik, keduanya yang pada dasarnya sama - yaitu rencana untuk melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang terkena dampak proyek-proyek tertentu. ICMM, tubuh pertambangan internasional terkemuka, mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai: Orang atau kelompok yang terkena dampak atau dapat mempengaruhi hasil sebuah proyek. Mereka mungkin merupakan individu, kelompok kepentingan, instansi pemerintah atau organisasi perusahaan. Mereka mungkin termasuk politisi, perusahaan komersial dan industri, serikat buruh, akademisi, kelompok agama, kelompok sosial dan lingkungan hidup nasional, lembaga sektor publik dan media. (ICMM 2012: 208) Dengan menerapkan definisi ini, masyarakat lokal dapat dianggap sebagai pemangku kepentingan. Namun demikian, dua istilah ini tidak saling menggantikan. Berbagai pemangku kepentingan yang penting berasal dari luar masyarakat lokal, seperti lembaga swadaya masyarakat baik nasional maupun internasional, lembaga keuangan, pemerintah daerah dan nasional, serta unsur media. Sebaliknya, tidak semua orang dalam masyarakat mengidentifikasi diri sebagai pemangku kepentingan - ada orang yang menganggap istilah ini sebagai istilah umum yang tidak berlaku pada orang yang tinggal di wilayah lokalnya. Seharusnya tidak perlu diragukan kata-kata yang mana ‘benar’. Pada dasarnya, semuanya tentang hubungan antara proyek atau perusahaan pertambangan dan para pemangku kepentingan, apakah merupakan masyarakat lokal atau para pemangku kepentingan secara lebih luas. Perbedaan tersebut ditentukan dimanapun diperlukan di buku pegangan ini. 1.2.2 Hubungan, keterlibatan, dan pengembangan masyarakat ‘Hubungan masyarakat’ adalah istilah yang mencakup baik keterlibatan masyarakat dan pengembangan masyarakat. Istilah yang lebih ringkas ‘keterlibatan masyarakat’ dan ‘pengembangan masyarakat’ menggambarkan proses yang tumpang tindih tetapi kadang-kadang berbeda. Keterlibatan masyarakat yang efektif merupakan bagian integral dari pengembangan masyarakat, namun keterlibatan juga dapat dilakukan demi tujuan lain; misalnya, untuk mengatasi keluhan masyarakat mengenai dampak lingkungan. Pengembangan masyarakat juga melibatkan lebih dari sekedar berinteraksi dengan masyarakat; misalnya, merancang program dan berhubungan dengan pemerintah dan organisasi lainnya. Namun, secara praktis, proses keterlibatan masyarakat dan pengembangan masyarakat sangat erat terkait dan bersama-sama menghasilkan hubungan antara suatu pertambangan dan pemangku kepentingan lokalnya, yaitu masyarakat. Dalam buku pegangan ini, kedua istilah tersebut digunakan (keterlibatan’ untuk kegiatan yang terutama difokuskan pada dialog dan ‘pengembangan’ untuk kegiatan dengan fokus perencanaan dan implementasi yang lebih kuat), dan kadangkadang ‘keterlibatan’ dan ‘pengembangan ‘ digunakan secara bergantian atau bersama-sama disebut sebagai kegiatan ‘hubungan masyarakat’. Biasanya tidak penting untuk membedakan antara ucapan ini, karena semuanya berkontribusi pada pemahaman hubungan perusahaan-masyarakat. Di mana perbedaan dibutuhkan, istilah yang paling tepat digunakan. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 3 1.2.3 Spektrum Asosiasi Internasional untuk Partisipasi Publik (The International Association of Public Participation (IAP2) Spectrum) IAP2 adalah organisasi internasional terkemuka yang berfokus pada keterlibatan masyarakat dalam kegiatan proyek pembangunan. Organisasi ini telah mengembangkan Spektrum Partisipasi Publik, yang mewakili keterlibatan masyarakat sebagai kontinum kegiatan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Perhatikan bahwa istilah lain untuk keterlibatan masyarakat digunakan di sini -’partisipasi publik’. Perhatikan juga bahwa bentukbentuk keterlibatan masyarakat lebih partisipatif yang dijelaskan dalam spektrum ini, terutama yang dilabel ‘kolaborasi’ dan ‘pemberdayaan’, menggambarkan kegiatan yang lebih tepat dijelaskan sebagai pengembangan masyarakat dari pada keterlibatan saja. Gambar 1: Spektrum Partisipasi Publik IAP2 Sumber: https://www.iap2.org.au/resources/iap2s-public-participation-spectrum. Pada satu sisi spektrum, keterlibatan masyarakat mungkin melibatkan tidak lebih dari interaksi mendasar dengan masyarakat lokal, seperti memberikan informasi mengenai operasi tersebut. Hal ini mungkin difasilitasikan melalui gerai informasi, siaran media, laporan berkala, brosur, program pengiriman surat, situs web dan nomor telepon khusus (hotline). Teknik-teknik ini sering dianggap sebagai cara untuk memberikan informasi dasar kepada para pemangku kepentingan secara luas. Saat proses keterlibatan ini bergerak ke metode interaksi pemangku kepentingan yang lebih terarah, dapat digunakan sistem konsultasi untuk menentukan bidang-bidang risiko dan peluang tertentu. 4 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Interaksi tersebut dapat meliputi pertemuan umum, kelompok diskusi, pengumpulan pendapat (poll), kelompok diskusi terarah (focus group) dan survei. Setelah pemangku kepentingan utama berhasil diidentifikasi, prosesnya menjadi lebih dari sekedar pengumpulan dan penyebaran informasi, dan menuju model interaksi dua arah. Langkah-langkah keterlibatan dan kerjasama mewakili interaksi yang lebih aktif, yang kadang-kadang didorong oleh pemangku kepentingan. Kegiatannya meliputi workshop dan kelompok diskusi, lingkaran pembelajaran, wawancara, kelompok referensi dan komite konsultasi masyarakat. Kegiatan ini mungkin harus diadakan pada berbagai waktu dalam rangka untuk memastikan bahwa perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya dapat hadir. Di ujung spektrum lainnya, pemberdayaan merupakan suatu tingkat keterlibatan yang dapat diperluas sampai ke partisipasi di dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, bukan hanya atas masalah-masalah yang terkait dengan dampak operasional, namun juga atas keputusan tentang masa depan masyarakat setelah tambangnya ditutup. Semakin maju proses keterlibatan operasi atau proyek, semakin akan menggunakan teknik-teknik di sisi kanan spektrum. Spektrum Partisipasi Publik IAP2 kadang-kadang digambarkan dalam grafik yang disederhanakan (tanpa sebagian besar kata-kata) yang menunjukkan kemajuan linear yang menyiratkan bahwa keterlibatan ‘terbaik’ harus selalu berada pada ujung pemberdayaan dari skalanya. Namun, hubungan masyarakat bagi perusahaan pertambangan dapat menjangkau beberapa dekade, tergantung pada umur tambang, dan mungkin tidak selalu akan berkembang dalam garis lurus. Terkadang, bentuk keterlibatan yang lebih mendasar, seperti pemberian informasi, akan cucup. Proses-proses ini harus digunakan dan dilihat sebagai bagian dari keseluruhan proses keterlibatan, yang dirancang untuk memungkinkan adanya keterlibatan yang memadai oleh semua pihak berkepentingan. Pemberdayaan itu penting, tapi sebaiknya jangan dijadikan tujuan dari setiap interaksi dengan pemangku kepentingan. Diperlukan berbagai macam pendekatan yang lain pada waktu dan masalah yang berbeda, semuannya sebagai bagian dari proses mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang kuat antara proyek dan masyarakat. Studi kasus: C adia Valley Operations Gold Mine, NSW (Operasi Tambang Emas di Cadia Valley, NSW) — Mendengarkan masyarakatnya Cadia Valley Operations/CVO adalah salah satu operasi penambangan emas terbesar di Australia dan 100% dimiliki oleh Newcrest. Operasi penambangan tersebut terletak sekitar 25 kilometer dari kota Orange di pusat bagian barat New South Wales, 250 kilometer barat dari Sydney. CVO telah beroperasi sejak tahun 1990-an dan terdiri dari tiga tambang: tambang terbuka Cadia Hill dan tambang-tambang bawah tanah Cadia East dan Ridgeway. Tambang tersebut adalah operasi penambangan skala besar yang menggunakan metode tambang blok dan panel cave (block and panel caving) atau tambang terbuka. Sebuah survei sentimen masyarakat yang ditugaskan oleh CVO pada tahun 2010 mengidentifikasi ketidakpuasan yang luas di distrik Cadia (daerah lokal yang di sekitar CVO) terhadap tingkat proyek investasi masyarakat yang disediakan CVO ke kota-kota kecil yang dekat dibandingkan dengan tingkat dukungan yang disampaikan kepada tetangga dekat yang terkena dampak langsung. Distrik Cadia merupakan masyarakat pertanian yang hampir tidak ada infrastruktur masyarakat yang digunakan bersama selain jalan dan sekolah umum kecil dengan satu guru, dan CVO telah mengalami kesulitan menemukan cara-cara yang bermakna untuk langsung mendukung petani lokal. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 5 Untuk mengatasi temuan dari survei sentimen masyarakat, CVO meluncurkan Cadia District Enhancement Project (Proyek Peningkatan Distrik Cadia) pada bulan Februari 2012 dengan tujuan mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan proyek bekerja sama dengan pemilik tanah lokal untuk meningkatkan distrik Cadia sebagai daerah pilihan untuk pertanian, pertambangan dan gaya hidup. Tahap pertama dari proyek ini adalah serangkaian workshop ‘wadah pemikir’ (think tank) yang melibatkan pemilik tanah yang berminat dan perwakilan dari CVO. Parameter adalah bahwa tidak ada kendala atau asumsi berkaitan dengan anggaran, tidak ada larangan dan tujuannya untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat atau lingkungan. Workshopnya menghasilkan lebih dari 200 ide terpisah, dari yang dipilih enam proyek prioritas awal dengan bantuan fasilitator independen. Enam proyek awalnya adalah: 1. M anajemen gulma dan hama yang terkoordinasi—Tujuan adalah untuk mencapai sebuah distrik pertanian yang bebas ulma dan hama. Proyek ini melibatkan kampanye pemasaran dan pendidikan, pelatihan Chemcert untuk semua pemilik tanah, diskon bahan kimia dan umpan, tanda-tanda untuk masyarakat dan program pengendalian gulma dan hama yang terkoordinasi di seluruh distrik. 2.Skema loyalitas CVO untuk distrik Cadia—Tujuan adalah untuk melembagakan program dukungan distrik yang tersedia secara eksklusif untuk tetangga-tetangga dekat CVO. Program tersebut mencakup lapangan pekerjaan prioritas, dukungan beasiswa dan pelatihan, hak merumput prioritas pada tanah CVO, inisiatif ‘belanja lokal’ dan lebih banyak pertemuan sosial di dalam distriknya. 3.Meningkatkan jalan dan infrastruktur distrik—Tujuan adalah untuk mengimplementasikan infrastruktur baru dan memperbaiki jalan di daerah lokal untuk kepentingan distrik Cadia. Proyek ini dimulai dengan survei jalan distrik yang luas untuk mengukur tingkat kepuasan dengan jalan dan infrastruktur lokal. Hasil survei akan digunakan untuk melobi pemerintah daerah dan bagian negara untuk dana tambahan. 4.Layanan pengumpulan sampah—Tujuan adalah untuk menambah nilai pada properti-properti tetangga CVO dengan menyediakan layanan pengumpulan sampah dari pinggir jalan setiap minggu. 5.Meneliti/menerapkan inisiatif energi terbarukan—Tujuannya adalah untuk melaksanakan programprogram yang mengurangi biaya energi untuk distrik Cadia, termasuk memberikan peluang membeli massal tenaga surya kepada pemilik tanah lokal. 6.Membentuk pusat pengamatan Cadia—Tujuan adalah untuk membangun daerah informasi dan pengamatan di atas operasi penambangan Cadia Valley, baik yang bersejarah maupun modern, yang akan merupakan warisan permanen yang positif bagi distrik Cadia. Program ini akan dilakukan secara bertahap, tergantung pada penggunaan dan minat masyarakat. Setiap proyek memiliki kelompok referensi yang terdiri dari relawan dari masyarakat distrik Cadia untuk memandu perkembangan proyek serta seorang anggota senior CVO untuk melaksanakan proyek tersebut. Untuk memandu strategi keseluruhan dari Proyek Peningkatan Distrik Cadia, sebuah badan telah dibentuk dengan piagam dan konstitusi resmi. Badan tersebut terdiri terutama dari pemilik tanah relawan, sementara CVO menyediakan sekretariat. 6 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Melissa Schumacher dan Jeff Burton dari CVO berkonsultasi dengan warga lokal David Pepper-Edwards 1.3 Prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat yang efektif Jadi, apa yang merupakan praktik keterlibatan masyarakat yang baik? Menurut Zandvliet dan Anderson, ahli internasional mengenai hubungan perusahaan-masyarakat terkemuka: Berulang-ulang, masyarakat menggambarkan bahwa prosesnya lebih penting dari pada hasilnya. Masyarakat juga mengutarakan pentingnya interaksi dengan perusahaan baik informal maupun formal. Negosiasi sekitar masalah-masalah tertentu dipandang sebagai hanya satu bagian dan bukan bagian yang paling penting dari hubungan perusahaan-masyarakat. (Zandvliet dan Anderson 2009: 147) Saran tersebut berdasarkan pada lebih dari satu dekade pembelajaran kolaboratif dengan lebih dari 60 perusahaan dan proyek-proyek di seluruh dunia, kebanyakan di sektor ekstraktif. Getting it right: making corporate–community relations work, (Melaksanakan dengan benar: menjamin agar hubungan perusahaanmasyarakat berjalan dengan baik), sebuah buku berdasarkan pengalaman mereka, memberikan diskusi yang mendalam dan rasional tentang bagaimana dan mengapa manajer proyek dapat dan harus meningkatkan hubungan dengan masyarakat yang di sekitar mereka. Kami mengekstrak prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat yang efektif yang berikut (Zandvliet dan Anderson 2009: 112-117): 1. Mulai berkonsultasi dari awal • Jangan menunggu sampai Anda memerlukan sesuatu atau masalah timbul. Keengganan untuk terlibat dengan masyarakat menunjukkan rasa tidak hormat dan menimbulkan ketidakpercayaan. Semakin awal dan sering ada kegiatan keterlibatan dengan masyarakat, semakin baik kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang baik. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 7 2. Fokus pada proses lebih dari hasilnya • Melibatkan diri demi membangun hubungan, bukan hanya untuk suatu tujuan tertentu. Melibatkan diri dalam kegiatan informal maupun formal. Membuka pintu untuk pembicaraan sesering mungkin. Hubungan tidak hanya tentang transaksi tetapi juga tentang mengembangkan saling pengertian. 3.Melibatkan diri dengan perwakilan masyarakat yang sesuai - melakukannya secara inklusif • Pentinglah bahwa kepemimpinan masyarakat yang benar dan penampang sektor masyarakat yang luas terlibat dalam diskusi masyarakat, bukan hanya orang-orang yang paling mudah diajak berurusan, mungkin karena paling berpendidikan. Pengidentifikasian pemangku kepentingan yang berhati-hati diperlukan untuk memastikan bahwa mencakup semua sektor masyarakat. 4.Kirimlah perwakilan perusahaan yang sesuai • Ini mungkin berarti manajemen senior untuk pertemuan penting, para ahli teknis untuk subyek khusus, personil dengan kekuasaan membuat keputusan untuk negosiasi. Staf hubungan masyarakat tidak perlu menanggung beban perwakilan sendiri. 5.Gunakan tempat yang cocok untuk kegiatan keterlibatan • Siaplah untuk menghadiri pertemuan dan acara di tempat-tempat yang dipilih masyarakat, dengan demikian menunjukkan rasa hormat dan kesediaan untuk menghabiskan waktu perusahaan dalam perjalanan ke pertemuan-pertemuan dan tidak selalu mengharapkan anggota masyarakat akan datang ke kantor Anda. 1.3.1 Menghargai keterlibatan informal Pentinglah untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara keterlibatan formal dan informal. Sistem dan proses administrasi yang baik memang penting, tetapi manajer-manajer harus berhati-hati tidak mengabaikan cara keterlibatan yang informal, seperti berbicara dengan orang di acara olahraga, di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat lain di lingkungan masyarakat. Interaksi informal seperti ini meningkatkan arus informasi dan membantu membangun hubungan dengan orang di masyarakat, yang penting untuk membangun hubungan saling percaya. Misalnya, kecuali masalah-masalah meningkat, sebagian anggota masyarakat lebih suka membuat keluhan secara tidak resmi (tanpa catatan) dari pada secara tertulis. Jika ada terlalu banyak penekanan pada formalisasi, umpan balik seperti itu, yang tidak formal namun sangat berharga, mungkin terlewatkan. 1.3.2 Meghargai pengetahuan lokal Walaupun masuk akal kalau orang yang terkena dampak harus memiliki suara dalam pengembangan masyarakat mereka sendiri, benar-benar menghargai pengetahuan lokal bertentangan dengan pendekatan umum dalam industri pertambangan di mana pendapat para ahli yang dicari, konsultan diundang untuk memberi nasihat tentang masalah-masalah spesifik, dan karyawan diharapkan bekerja dengan cara manajerial. Sementara manajemen yang baik sangat penting untuk pengoperasian aset kelas dunia, pengetahuan ahli harus diimbangi dengan pengetahuan dan partisipasi masyarakat saat melakukan pekerjaan pengembangan masyarakat. Misalnya, industri pertambangan semakin menggabungkan dan menghormati pengetahuan ekologi tradisional dalam melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan juga dalam pekerjaan pemantauan dan rehabilitasi. 8 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 1.3.3 Keterlibatan inklusif Salah satu tantangan terbesar dalam hubungan masyarakat adalah menjangkau orang-orang yang paling rentan; yaitu, orang-orang yang biasanya paling terpinggirkan dan paling tidak bersuara dalam suatu masyarakat. Proses keterlibatan masyarakat standar cenderung tertarik kepada pemain yang lebih terlihat dan berpengaruh di dalam masyarakat - yaitu orang-orang atau kelompok dengan kapasitas terbesar untuk mengancam kemampuan operasi untuk beroperasi. Namun, program pengembangan masyarakat, jika ingin berhasil memperkuat masyarakat yang rentan, harus melampaui kelompok-kelompok itu saja dan berusaha melibatkan semua sektor masyarakat. 1.4 Pengembangan masyarakat dalam konteks pertambangan Tidak selalu mudah bagi perusahaan pertambangan untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab sosial mereka dan peran apa yang harus dimainkan dalam pengembangan masyarakat lokal. Dalam milenium baru, industri pertambangan telah melibatkan diri secara lebih serius dengan agenda pembangunan yang berkelanjutan dan sekarang memahami bahwa masyarakat lokal, khususnya orang-orang yang terkena dampak kegiatan pertambangan, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kemampuan industri untuk mengakses sumber daya. Dalam menanggapi agenda pengembangan berkelanjutan, semakin banyak perusahaan kini berfokus pada cara dapat berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat di luar kehidupan tambang. Sektor korporat, termasuk industri pertambangan, juga mengadopsi istilah pengembangan masyarakat untuk mengkomunikasikan pendekatan yang lebih dari sekedar sekali hibah dan sistem filantropi, menjadi suatu proses yang berfokus pada hasil jangka panjang dan lebih bersifat kerja sama dan kemitraan. Dalam model yang sedang berkembang ini, perusahaan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dalam inisiatif-inisiatif yang dapat membantu memperkuat modal sosial, manusia, ekonomi dan budaya di suatu wilayah. 1.4.1 Hubungan dinamis Pengembangan masyarakat mencakup upaya membantu orang-orang untuk saling terhubung dan saling mendukung melalui organisasi dan jaringan. Ini juga dapat mencakup industri yang bekerja dengan atau mempengaruhi pemerintah, lembaga dan instansi lain untuk turut berkontribusi, misalnya pada: • peningkatan kesehatan publik dan layanan lainnya • perbaikan lingkungan lokal dan peningkatan kebanggaan masyarakat • penguatan lembaga-lembaga lokal • bekerja dengan kelompok terpinggirkan, untuk membantu mereka berpartisipasi secara lebih lengkap dalam pengembangan masyarakat mereka. Fokus dari program-program pengembangan masyarakat bervariasi, berdasarkan lokasi dari masyarakat itu sendiri; kemampuan, kebutuhan dan aspirasi anggota masyarakat; prioritas masyarakat; dasar ekonomi masyarakat dan wilayah yang lebih luas; dan kekuatan serta kapasitas dari lembaga lainnya - seperti organisasi wilayah dan pemerintah negara bagian, teritori atau lokal - yang seringkali memiliki tanggung jawab langsung untuk menyediakan layanan dan infrastruktur. Dalam konteks Australia, biasanya perusahaan tidaklah diperlukan - bahkan tidak diharapkan - untuk menjadi pemimpin dalam proses pengembangan masyarakat. Melainkan, fokusnya harus terutama pada kemitraan dengan organisasi dan badan pemerintah lainnya yang telah memiliki keahlian dalam bidang tersebut, menyesuaikan kegiatan dengan proses perencanaan masyarakat yang sudah tersusun, dan memperluas program-program dan inisiatif yang sudah ada dan berhasil. Pengembangan masyarakat pada dasarnya mengenai berkontribusi kepada masyarakat sehingga mereka lebih mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri, baik sekarang dan di masa depan, dari pada melakukannya untuk mereka. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 9 Jika memungkinkan, perusahaan harus menghindari mengisi peran yang sebenarnya merupakan tanggung jawab pihak lain, terutama pemerintah. Perusahaan pertambangan di wilayah Australia yang terpencil seringkali menanggapi kebutuhan lokal yang tampak nyata, misalnya untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan dan pendidikan lokal, khususnya ketika perusahaan itu ikut bertanggung jawab dalam pengambilan sumber daya di masyarakat. Namun demikian, perusahaan harus berhati-hati agar tidak selamanya mendanai biaya pemeliharaan dan pelaksanaan atas layanan yang sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah, atau sekurangkurangnya harus dibagi bersama dengan pemerintah. Keterlibatan langsung dalam layanan yang bukan bagian dari ketrampilan bisnis inti perusahaannya tidaklah selalu masuk akal bagi operasi penambangan, dan tidak pula membantu masyarakat lokal untuk mengembangkan kemampuan diri mereka sendiri dan untuk mendapatkan layanan dari pemerintah. Secara independen memberikan layanan tanpa adanya keterlibatan pemerintah, atau tanpa adanya rencana untuk mentransfer tanggung jawab dapat menciptakan efek negatif berupa ketergantungan masyarakat terhadap operasi penambangan tersebut di jangka panjang. Salah satu cara terbaik untuk perusahaan berkontribusi pada berkelanjutan masyarakat adalah dengan bertindak sebagai katalis untuk peluang pengembangan ekonomi dan sosial. Satu cara untuk mencapainya adalah untuk mendukung kaitan yang dinamis antara masyarakat dan badan-badan pendukung eksternal, seperti lembaga swadaya masyarakat, penyedia jasa layanan, organisasi pelatihan dan badan ketenagakerjaan. Bekerja sama dengan pemerintah negara bagian, teritori, dan lokal pada program pengembangan berkelanjutan lokal sama pentingnya, khususnya karena sebagian besar pemerintah juga memiliki rencana pengembangan wilayah maupun lokal. Dengan kata lain, sebuah operasi penambangan dapat memainkan peran penting menjembatani komunikasi dan kesenjangan perencanaan antara pemangku kepentingan dengan membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan tersebut serta mendorong peningkatan kerja sama untuk kepentingan masyarakat lokal. 1.4.2 Keterlaluan? Ada peringatan akhir-ahkir ini tentang usaha operasi penambangan untuk mendukung program pengembangan masyarakat di luar dari dan tidak berhubungan dengan bisnis inti mereka. Perusahaan pertambangan bukan lembaga pengembangan dan tidak memiliki keahlian dalam pekerjaan tersebut, biarpun ingin ada perkembangan ekonomi dan sosial lokal demi kepentingan stabilitas sosial jangka panjang. Menyadari ini, banyak yang berusaha bermitra dengan badan/orang yang memiliki keahlian pengembangan masyarakat, atau menugaskan orang ahli untuk bekerja dalam divisi pengembangan masyarakat spesialis perusahaannya sendiri. Bagaimanapun caranya, perusahaannya bisa secara tidak sengaja mengkarantina diri dari hubungan masyarakat yang berarti dan dari membuat kontribusi yang berkelanjutan. Harvey telah menggunakan istilah ‘outreach’ (penjangkauan ke luar) dan ‘inreach’ (penjangkauan ke dalam) untuk menggambarkan pandangannya tentang cara interaksi masyarakat pertambangan harus diatur: ‘Outreach yang buruk’ melibatkan penyampaian program unilateral yang tidak berkaitan dengan ‘bisnis perusahaannya’, yang dikelola oleh pihak ketiga atau orang dari perusahaan yang terisolasi dari bagian perusahaan lainnya. ‘Outreach yang baik’ dilakukan dengan keterlibatan orang lokal dalam pengambilan keputusan pada setiap tahapan penyampaian program lateral, dan melibatkan karyawan perusahaan utama yang memanfaatkan keunggulan komparatif perusahaan itu sendiri. ‘Inreach’ melibatkan orang dari masyarakat dan orang dari berbagai bagian perusahaan, yang menggunakan keterampilan dan pengalaman masing-masing untuk menggabungkan kegiatan perusahaan dan masyarakat untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan. (Harvey 2013: 9) Perusahaan pertambangan dan kontraktornya memiliki keahlian yang dapat dibagi dengan masyarakat di berbagai bidang, seperti pelatihan perdagangan, administrasi, manajemen, keuangan, katering dan logistik, operasi dan pemeliharaan mesin, serta meningkatkan kemampuan pemasok dan kontraktor lokal. Dalam mengatasi tantangan pengembangan masyarakat, perusahaan pertambangan harus menaruh fokus pada daerah di mana keunggulan komparatif dan keahliannya bersinggungan dengan kepentingan masyarakat. 10 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Perusahaan pertambangan sudah berkontribusi terhadap wilayah operasinya dengan berbagai cara, termasuk membayar pajak dan royalti, memberikan pekerjaan langsung, menciptakan peluang bisnis, dan memberikan sumbangan serta dukungan sponsor kepada masyarakat. Berbagai perusahaan berusaha membuat kontribusi lebih dari itu, dengan menciptakan lowongan kerja dan peluang usaha di luar industri pertambangan, dan secara aktif mengembangkan ketrampilan dan kemampuan penduduk agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan di industri dan konteks lain setelah tambangnya ditutup. Ada perusahaan dalam konteks spesifis yang memfokuskan energi dan upayanya pada pekerjaan dan peluang bisnis khusus untuk Penduduk Asli, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mendukung mereka dalam transisi dari menerima bantuan sosial sampai dapat pekerjaan. Apapun motivasinya, Harvey berpendapat bahwa hasil terbesar akan datang dari suatu kasus bisnis ‘nyata’ dan penggunaan keahlian yang ada di seluruh bisnis, bukan dari mendirikan skenario-skenario untuk meringankan dampak (buffering scenarios). Case study: W aihi Community Vision (Visi Masyarakat Waihi), Selandia Baru - Bekerja menuju keberlanjutan masyarakat Dengan penutupan tambang terbuka Martha Newmont Waihi Gold di Waihi, Selandia Baru, yang dijadwalkan untuk 2007, regulator lokal Hauraki District Council /HDC (Dewan Distrik Hauraki) mengeluarkan resolusi pada bulan November 2002 meminta Newmont membentuk kelompok konsultasi masyarakat untuk memeriksa setiap masalah, rencana dan usulan yang ada sebagai persiapan untuk penutupan, membuat rekomendasi kepada HDC, dan menjamin agar informasi tersedia untuk publik. Setelah serangkaian pertemuan publik yang dihadiri banyak orang, pada bulan Juni 2003 Waihi Community Consultation Committee (Komite Konsultasi Masyarakat Waihi) didirikan dan menetapkan pedoman untuk cara pertemuan akan dilanjutkan dan cara keputusan akan diambil. Newmont setuju untuk membayar biaya fasilitasi dan biaya terkait untuk komite, yang berkembang menjadi Waihi Community Vision/WCV (Visi Masyarakat Waihi), dan pembentukan Waihi Vision Trust (Perwalian Visi Waihi) untuk menindaklajuti proyek layak yang diratifikasi oleh masyarakat dalam pertemuan publik pada bulan Mei 2004. Dengan dibukanya tambang bawah tanah Favona Newmont dan perluasan di tambang terbuka Martha, penutupan yang direncanakan untuk tahun 2007 tidak terwujud. Selama beberapa tahun, WCV menyediakan forum yang signifikan untuk komunikasi dua arah, dan hubungan yang matang dan produktif dikembangkan antara perusahaan dan masyarakat. WCV memperbolehkan Newmont untuk mengukur pemikiran dan pandangan masyarakat tentang aspek yang terkait dengan pertambangan di forum terbuka yang difasilitasi secara independen. WCV telah mengakibatkan Newmont mengubah beberapa pandangan, praktik dan prosesnya agar lebih sesuai dengan masyarakat Waihi. Forum itu menyediakan Newmont ‘tes lakmus’ tentang operasi serta panduan proyek-proyek untuk dukungan masyarakat. Tanggal berikutnya untuk penutupan ditetapkan untuk Desember 2011. Dengan perubahan tanggal penutupan ini terjadi ulangan dari maksud dan tujuan kelompoknya. Newmont menyediakan dana untuk peninjauan independen lengkap terhadap fungsi dan struktur WCV pada tahun 2008. Hal ini menyediakan ‘audit’ berguna atas tujuan, sasaran dan direksi WCV. Pada tahun 2010, WCV mengulas proyek-proyeknya dengan tujuan memvalidasi nilai-nilai dan visinya serta mengidentifikasi ide-ide untuk masa depan. Pertambangan di Waihi tidak berakhir pada tahun 2011. Tanggal penutupan saat ini adalah 2016 atau 2017, dan mungkin akan diperpanjang. Karena prospek penutupan seringkali ‘diperpanjang’, tujuan awal WCV telah diadaptasi dan dimodifikasi. Kelompok ini sekarang bertemu setiap kuartal, tetapi warisannya hidup dalam keberhasilan subkelompoknya. Subkelompok itu terus berhasil mengidentifikasi, mendanai dan menindaklanjuti berbagai macam proyek berbasis masyarakat menggunakan pendanaan eksternal. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 11 Pada tahun 2014, Vision Waihi Trust (Perwalian Visi Waihi) terlibat dalam banyak kegiatan, termasuk yang berikut: • pembangunan Waihi Gold Discovery Centre (Pusat Penemuan Waihi Gold) (objek wisata) • tur tambang menggunakan minibus yang disediakan oleh Waihi Gold Newmont • Waihi Community Resource Centre (Pusat Sumber Daya Masyarakat Waihi) yang memberikan sejumlah program yang didanai negara bagian untuk masyarakat lokal • pusat olahraga yang menjalankan acara berbagai macam olahraga berstandar internasional, program liburan sekolah dan program lain • Waihi Heritage Vision (Visi Warisan Waihi), yang terlibat dalam sejumlah proyek, termasuk proyek sejarah lisan lokal dan konstruksi peringatan untuk para pekerja tambang yang berangkat untuk membuat terowongan di bawah garis musuh dalam Perang Dunia I. Proyek peringatan pembuat terowongan telah menerima pendanaan sebanyak AUD $100.000 dari pemerintah pusat. Penyelesaian dijadwalkan untuk awal tahun 2016. Pengalaman Newmont dalam membantu mendirikan dan bermitra dengan WCV telah terbukti sangat berharga pada saat perusahaan menjelang pembangunan dan pengoperasian tambang bawah tanah Correnso, yang terletak di bawah properti perumahan di Waihi. Waihi Community Forum (Forum Masyarakat Waihi) didirikan pada tahun 2012 dengan lima anggota terpilih. Newmont dan HDC masing-masing menunjuk dua anggota. Forum tersebut menerima hasil pemantauan Newmont dan HDC, melaporkan kepada masyarakat, mengelola proyek-proyek perbaikan masyarakat dengan dana yang disediakan Newmont, dan menunjuk anggota-anggota untuk panel ulasan yang bertanggung jawab mengelola dana pembelian properti dan melakukan mediasi dalam klaim atas kerusakan. Sumber: Newmont Asia Pacific. Vision Waihi Trust (Visi Perwalian Waihi) menandatangani akte perwalian. 12 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 2.0 H UBUNGAN MASYARAKAT SELAMA SIKLUS PROYEK Berikut adalah deskripsi sifat dan durasi setiap tahap dalam proyek mineral yang biasa, mulai dari eksplorasi sampai pasca-penutupan. 1 • Eksplorasi - dapat bersifat cukup tidak invasif dalam tahap awal, dan semakin demikian seiring kemajuan studi - dapat bertahan selama 10 sampai 20 tahun dan selama beberapa perubahan perusahaan. 2 • Kelayakan dan perencanaan - melibatkan studi yang semakin maju, sebagian yang konseptual, sebagian di lapangan yang melibatkan keterlibatan masyarakat - dapat berlangsung selama 5 sampai 10 tahun. 3 • Akses ke tanah - tergantung pada yurisdiksi dan kepemilikan lokal. Bisa cepat atau melibatkan negosiasi bertahun-tahun dengan pemilik tanah dan pemerintah lokal. 4 • Konstruksi - tergantung pada skala tambang dapat membutuhkan waktu 1 sampai 5 tahun. Sangat mengganggu masyarakat lokal. 5 • Operasi - dapat berlangsung 5 sampai 100 tahun, tergantung pada ukuran badan bijih dan kekuatan pasar. Biasanya situasi yang stabil tetapi bisa melibatkan perselisihan dengan masyarakat. 6 • Penonaktifan dan penutupan - bisa membutuhkan waktu 1 sampai 5 tahun. Dapat mengganggu tenaga kerja dan masyarakat lokal karena layanan ditarik dan penduduk berkurang. 7 • Pasca-penutupan - bisa bertahan dari satu dekade untuk selamanya, tergantung pada sulitnya memenuhi kriteria penyelesaian. Sumber: C. Macdonald, Social Sustainability Services Pty Ltd. Jenis kegiatan keterlibatan dan pengembangan masyarakat yang sesuai pada setiap tahap untuk masingmasing unsur dari program pengembangan masyarakat dijelaskan dalam bentuk tabel di bawah setiap judul berikut.1 Tabel kegiatan untuk setiap tahap memberikan contoh jenis kegiatan hubungan masyarakat yang mungkin diperlukan pada fase itu dalam siklus hidup proyek, dalam rangka menunjukkan cara kegiatan tersebut dapat dilakukan sepanjang hidup suatu proyek. Contoh-contohnya mencakup berbagai kegiatan keterlibatan dan pengembangan, dari penyediaan informasi hingga pemberdayaan. Contohnya disediakan untuk memberikan indikasi tentang macam-macam kegiatan operasi yang dapat dipilih operasi individu - dan tidak bersifat preskriptif, karena kegiatan-kegiatan yang terdaftar tidak sesuai untuk setiap operasi. 1 Rancangan dokumen yang dibagikan oleh Profesor D Brereton dari Sustainable Minerals Institute dari University of Queensland (Industri Mineral Australia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Queensland) telah membantu dalam persiapan bagian ini tentang siklus proyek pertambangan. BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 13 2.1 Eksplorasi Kegiatan eksplorasi awal tidak begitu invasif dan mungkin tidak begitu menganggu kehidupan masyarakat, dan ahli geologi eksplorasi dan tim mereka dapat membentuk hubungan baik dengan masyarakat-masyarakat lokal.2 Ketika eksplorasi mencapai tahap lanjut, dan kegiatan pembukaan jalur dan pengeboran meningkat, kekhawatiran dan harapan masyarakat mungkin juga akan meningkat. Rig bor mungkin tampak seperti peralatan pertambangan bagi anggota masyarakat yang tidak biasa dengan kegiatan pertambangan dan dengan demikian dapat memiliki harapan tinggi akan berbagi keuntungan pertambangan yang besar dan tidak menyadari bahwa sebagian besar proyek eksplorasi tidak berlanjut sampai tahap pembangunan dan biarpun terjadi dapat berlangsung selama beberapa dekade. Saat ini merupakan waktu yang menantang karena, pada tahap awal setidaknya, ada ketidaksesuaian dasar antara kepentingan masyarakat yang ingin keterbukaan informasi lengkap dan hubungan jangka panjang dan kepentingan tim eksplorasi yang ingin menyimpan data rahasia mereka dan yang akan pindah kalau situasi tidak menjanjikan prospek untuk ditindaklanjuti. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap eksplorasi: contoh kegiatan Mengalokasikan sebagian waktu dari satu atau lebih banyak anggota tim untuk memainkan peran sebagai petugas hubungan masyarakat (community relations officer/CRO), dan memastikan bahwa mereka terlatih dalam teknik konsultasi dan kepekaan terhadap budaya. Kenalkan tim kepada masyarakat dan pemerintah lokal. Membangun dialog dan memastikan bahwa masyarakat memiliki saluran untuk menyampaikan pertanyaan- pertanyaan dan kekhawatiran kepada tim eksplorasi. Berikan informasi sebanyak mungkin tentang program eksplorasi, termasuk potensi akan singkat, agar mengelola harapan masyarakat. Simpan catatan kegiatan keterlibatan pemangku kepentingan - pertemuan dengan siapa, tanggal dan topik utama yang dibahas, ditambah setiap tindak lanjut yang diambil. Daftarkan setiap komitmen yang dibuat. Tugaskan orang untuk mengerjakan studi pustaka (desktop study) budaya dan sejarah lokal dan politik saat ini, serta pemetaan masyarakat lokal dan kegiatan utama mereka. Kumpulkan data demografis dasar (struktur kependudukan termasuk gender, kesehatan, pendidikan dan status ekonomi). Hal ini dapat dilakukan oleh suatu universitas atau konsultan lokal atau mungkin oleh petugas hubungan masyarakat jika dia memiliki keterampilan penelitian. Pastikan prioritas pengembangan lokal dari tokoh masyarakat dan pemerintah lokal. Pastikan bahwa anggota masyarakat tidak mendapat harapan palsu. Jangan membuat janji yang tidak bisa dipenuhi. Merehabilitasi kerusakan seperti lubang bor untuk mencegah kecelakaan dari hewan. Mempekerjakan orang lokal jika mungkin dan mengutamakan membeli produk lokal. Jika eksplorasi berlanjut selama satu tahun atau lebih, berinvestasi dalam program pengembangan masyarakat lokal yang diidentifikasi melalui kegiatan keterlibatan. Pastikan bahwa perempuan termasuk dalam program-program tersebut. Pastikan bahwa subkontraktor mengikuti panduan yang sama dengan staf Anda sendiri. Jika program eksplorasi berlanjut lebih lama dari satu tahun, memperbarui data demografis dasar dan mengukur indikator baru terhadap garis dasar asli yang ditetapkan untuk menilai perubahan, terutama jika indikator terkait dengan kegiatan proyek atau program masyarakat. Laporkan hal ini kepada manajemen dan membagi informasi dengan anggota-anggota masyarakat. 2 Bimbingan online lengkap tentang praktik terbaik dalam eksplorasi tersedia melalui pendaftaran gratis dengan lokasi sumber daya PDAC Environmental Excellence in Exploration (E3) (Keunggulan dalam Eksplorasi Lingkungan) di http://www.pdac.ca/e3plus/index.aspx. 14 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 2.2 Kelayakan dan perencanaan Studi kelayakan dilakukan setelah sebuah proyek telah terbukti berpotensi layak dari perspektif teknis dan keuangan. Kriteria sosial dan politik juga harus menjadi bagian dari studi kelayakan lengkap, karena dapat memiliki hubungan yang signifikan pada kelayakan proyek. Selain uji kelayakan sosial ekonomi, data tambahan harus dikumpulkan untuk membangun garis dasar sosial dan budaya dan untuk mengidentifikasi para pemangku kepentingan. Penilaian awal harus dibuat terhadap potensi dampak sosial ekonomi, dan analisis pemangku kepentingan harus memberikan informasi untuk penilaian kelayakan terhadap lingkungan sosial-ekonomi dari proyek yang diusulkan. Prakiraan biaya rencana penanganan dampak sosial-ekonomi harus diintegrasikan ke dalam proses perhitungan kelayakan. Jika proyek sudah berada atau telah mengalami periode eksplorasi yang lama, penilaian sejarah hubungan masyarakat harus dilakukan. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap kelayakan dan perencanaan: contoh kegiatan Tugaskan orang dengan keahlian dalam pengumpulan data dasar dan kajian dampak sosial, di dalam perusahaan atau sebagai konsultan. Jika ada peningkatan dalam kegiatan-kegiatan untuk mendefinisikan proyek, pengumpulan data dasar dan gerakan staf di lapangan, meningkatkan juga jumlah CRO agar memastikan bahwa masyarakat dapat diinformasikan tentang perkembangan. Pastikan bahwa para kontraktor mematuhi panduan tanggung jawab sosial perusahaan Anda. Tingkatkan tingkat dan lingkup interaksi antara perusahaan dan perwakilan masyarakat atau pemerintah. Ada peluang penting untuk perusahaan melibatkan masyarakat lokal dan memberitahu mereka tentang kemungkinan skenario perkembangan tambang dan waktu pelaksanaannya. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan belajar tentang prioritas dan keprihatinan masyarakat dan sebagainya. Simpan catatan kegiatan keterlibatan pemangku kepentingan, hal yang dibahas, keprihatinan yang disampaikan, komitmen yang dibuat dan komitmen yang diselesaikan. Studi garis dasar yang rinci harus mencakup pengumpulan data sekunder yang luas dan menghasilkan data primer kuantitatif dan kualitatif melalui kuesioner rumah tangga, diskusi kelompok terarah dan wawancara dengan pemangku kepentingan utama. Lakukan diskusi kelompok terarah terpisah untuk perempuan, anak perempuan dan anak laki-laki, orang tua, difabel dan yang dari kelompok agama atau etnis minoritas dalam masyarakat. Kajian dampak, termasuk perkembangan rencana penanganan dampak, harus dikerjakan oleh seorang profesional yang kompeten. Menciptakan pemahaman yang lebih jelas tentang kebutuhan dan biaya sosial, lingkungan dan pengembangan. Pengelolaan harapan akan menjadi semakin penting, dan membutuhkan peningkatan dan perluasan kegiatan masyarakat. Jelaskan dengan hati-hati ketidakpastian perkembangan proyeknya. Tingkatkan upaya rehabilitasi seiring kegiatan di lapangan ditingkatkan. Tingkatkan anggaran untuk investasi masyarakat. Memperluas kumpulan indikator sosial-ekonomi yang akan dikumpulkan setidaknya setiap tahun dari kumpulan data dasar. Masukkan indikator-indikator spesifik tentang gender. Tingkatkan pemantauan sehingga mengikuti peningkatan kegiatan perusahaan, baik untuk penilaian kelayakan maupun untuk program investasi masyarakat. Mengulas dokumen keterlibatan pemangku kepentingan untuk umpan balik masyarakat. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 15 2.3 Akses ke tanah Akses ke tanah untuk proyek pertambangan dapat melibatkan pemindahan anggota masyarakat secara fisik atau ekonomi, dan mengganggu kehidupan masyarakat. Jika kegiatan proyek mengganggu kegiatan mata pencaharian orang tetangga, biarpun secara sementara (seperti selama tahap konstruksi), keadaan ini merupakan bentuk pemindahan ekonomi. Jika orang harus menyerah rumah atau tanah mereka oleh karena proyeknya, keadaan ini merupakan pemindahan fisik, atau pemukiman kembali. Dalam konteks Australia, keadaan ini mungkin melibatkan pembelian wajib rumah atau tanah oleh proyek, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan antara para pemilik rumah yang dipindahkan serta penundaan untuk para pendukung proyek. Pemindahan ekonomi dapat disebabkan oleh dampak pada tanah pertanian atau akses ke jalan. Pemerintah Australia mendukung koeksistensi industri berbasis tanah di pedesaan dan daerah Australia melalui pendekatan berbasis bukti, mencontoh pada prinsip panduan Multiple Land Use Framework (Kerangka Penggunaan Tanah yang Beragam) sebagaimana disahkan oleh Standing Council on Energy and Resources (Dewan Energi dan Sumber Daya) pada bulan Desember 2013 dalam menanggapi konflik yang timbul akibat akses ke tanah dan penggunaan tanah. Kerangka tersebut mengakui bahwa perkembangan berbagai sektor industri Australia tergantung pada akses ke tanah dan harus memenuhi beberapa kebutuhan pemangku kepentingan yang meliputi ekonomi, lingkungan, warisan sejarah, dan nilai-nilai masyarakat dan budaya. Akses ke tanah untuk suatu proyek dimulai dengan akuisisi kuasa pertambangan eksplorasi. Setelah studi kelayakan telah membuktikan kelayakan ekonomi dari proyek tersebut dan diperoleh kuasa lebih permanen, tanah tambahan diperlukan untuk perkembangan proyek dan pembangunan perumahan, jalan, bandara, jaringan pipa, fasilitas penyimpanan dan fasilitas lainnya. Cukup banyak negosiasi mungkin akan diperlukan pada setiap tahap perkembangan bagi perusahaan agar mendapatkan akses ke tanah, dan proses ini akan melibatkan konsultasi dan keterlibatan dengan masyarakat lokal, pemilik tanah, peternak, petani, pemilik tradisional dan pemerintah untuk mencapai kesepakatan yang bisa diterapkan. Biarpun ada kemungkinan mendapatkan kuasa tersebut dari pemerintah tanpa melibatkan para pemangku kepentingan lokal secara positif, tidaklah bijaksana dari perspektif hubungan masyarakat, karena pasti akan menyebabkan kebencian dan perselisihan dalam jangka panjang. Hak Tradisional Penduduk Asli (Native Title) dan Undang-Undang tentang warisan budaya di Australia mewajibkan bahwa ganti rugi dalam bentuk-bentuk khusus harus dibayar kepada orang-orang dengan hak tradisional terhadap tanah.3 Pendukung proyek yang berhasil sudah tahu bahwa menyetujui berbagai bentuk dan tingkat ganti rugi bersama dengan masyarakat dan individu lokal yang terkena dampak, khususnya dengan keterlibatan pemerintah daerah dan badan-badan dukungan masyarakat, adalah cara terbaik untuk menciptakan hubungan masyarakat yang harmonis. Ganti rugi mungkin dalam bentuk tunai atau barang, dan bentuk yang sesuai dapat diputuskan dalam proses konsultasi dan negosiasi. Mungkin perlu memberikan bentuk-bentuk ganti rugi tertentu kepada masyarakat secara keseluruhan, dan juga kepada individu dan rumah tangga. Apapun elemen spesfis dari persetujuan akses ke tanah atau proses ganti rugi, perusahaan harus menggunakan tenaga ahli yang berkualitas untuk membimbing negosiasi dalam proses yang terkadang merupakan bidang keterlibatan masyarakat yang rumit. 3 Untuk informasi lebih lanjut lihat Bekerja Bersama Masyarakat Penduduk Asli (Working with Indigenous Communities) dalam seri buku pegangan ini 16 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap mencari akses ke tanah: contoh kegiatan Lebih banyak staf hubungan masyarakat mungkin akan diperlukan untuk melibatkan anggota masyarakat dalam diskusi dan negosiasi tentang akses ke tanah. Setiap kontraktor, baik untuk konstruksi maupun pekerjaan lain, harus terikat kontrak untuk mengikuti prosedur dan pedoman tanggung jawab sosial dari perusahaan utamanya. Program komunikasi dan konsultasi intensif perlu dilakukan agar masyarakat dan para pemangku kepentingan memahami implikasi dari persetujuan akses ke tanah dan dampak pada warisan budaya. Mencakup semua sektor masyarakat dalam konsultasi, termasuk perempuan, pemuda, orang tua dan difabel. Program kompensasi khusus mungkin perlu dilaksanakan. Prosedur pengaduan yang mudah digunakan harus dibentuk dan telah beroperasi. . Tugaskan praktisi yang berkualifikasi untuk melakukan penilaian warisan budaya dan tanah, sesuai kebutuhan. Lakukan kegiatan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan yang lengkap. Mengulas kajian dampak yang dilakukan pada tahap kelayakan. Pastikan bahwa semua studi dan penilaian memperhitungkan secara khusus perempuan, anak-anak, orang tua dan difabel dan dampak berbeda yang mungkin akan dialaminya. Merancang secara rinci rencana manajemen dan pedoman tanggung jawab sosial dan prosedur untuk akses ke tanah, dan dampak sosial-ekonomi dan warisan budaya yang diidentifikasi oleh kajian dampak. Memperhitungkan perbedaan dampak pada perempuan, anak-anak, orang tua, difabel dan kelompokkelompok minoritas. Pilih indikator penggunaan tanah dan perlindungan warisan budaya untuk dimasukkan dalam proses pemantauan dan penilaian. Memilah data berdasarkan gender di mana mungkin. 2.4 Konstruksi Tahap konstruksi proyek pertambangan atau logam biasanya tidak berlangsung lama (mungkin satu atau dua tahun), tetapi selama itu ada banyak sekali kegiatan dan sering diperkenalkan tenaga kerja yang besar, bersifat sementara, atau keduanya. Sebagian besar kegiatan konstruksi akan berlangsung di dalam perbatasan kuasa pertambangan, namun biasanya ada juga banyak pembangunan infrastruktur tambahan seperti jalan, lapangan terbang, kabel listrik dan pipa air, sebagian atau semuanya yang mungkin dekat dengan tempat orang hidup dan bekerja. Dampak perkembangan fisik biasanya berkaitan dengan gangguan akibat peningkatan lalu lintas, dan polusi debu, kebisingan dan cahaya, semuanya yang dapat mengganggu tetangga-tetangga. Dampak ekonomi dapat bermanfaat, seperti ketika peningkatan bisnis akibat adanya pekerja tambahan mendorong ekonomi lokal. Dampaknya juga bisa negatif, karena permintaan dapat menyebabkan inflasi, kenaikan harga untuk penduduk yang sudah ada dan tekanan pada layanan lokal, dengan akibat mengurangi kualitas hidup bagi anggota masyarakat lokal. Manajer proyek pertambangan perlu menyadari dampak konstruksi tersebut dan mengambil tindakan untuk menguranginya. Bentuk penanganan yang paling tepat dapat ditentukan secara kolaboratif ketika terlibat dengan masyarakat-masyarakat lokal. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 17 Keterlibatan masyarakat dan pengembangan tahap konstruksi: contoh kegiatan Staf hubungan masyarakat tambahan akan diperlukan untuk melakukan kegiatan keterlibatan masyarakat secara intensif, karena gangguan yang diakibatkan konstruksi selalu menyebabkan peningkatan interaksi hubungan masyarakat. Tergantung pada ukuran proyek dan dampaknya, pekerja profesional mungkin perlu dipekerjakan, sebagai staf atau sebagai konsultan, untuk kajian dampak konstruksi dan merencanakan kegiatan manajemen untuk penanganannya. Rencana dan langkahlangkah penanganan dampak harus dilaksanakan sebelum dimulai kegiatan utama yang akan mengganggu masyarakat. Semua staf yang berinteraksi dengan anggota masyarakat harus menerima pelatihan komunikasi antar budaya. Semua kontraktor, baik untuk konstruksi atau pekerjaan lain, harus terikat kontrak untuk mengikuti prosedur dan pedoman tanggung jawab sosial perusahaan utamanya. Mengatur program komunikasi dan konsultasi intensif untuk memungkinkan masyarakat dan pemangku kepentingan memahami apa yang akan terjadi selama tahap konstruksi. Semua sektor masyarakat harus termasuk dalam konsultasi, termasuk perempuan, pemuda, orang tua dan difabel. Pendirian kantor informasi di kota lokal dapat membantu dengan pertukaran informasi. Program ganti rugi khusus mungkin perlu diterapkan untuk menangani dampak sementara dari konstruksi. Prosedur pengaduan yang mudah digunakan perlu dibentuk dan beroperasi. Tugaskan praktisi yang berkualifikasi untuk melaksanakan kajian dampak sosial lengkap, jika diperlukan, tergantung pada undang-undang lokal serta harapan dan tingkat dampak yang diharapkan. Lakukan studi dasar tambahan jika diperlukan, seperti studi kesehatan masyarakat dan warisan budaya. Lakukan kegiatan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan yang lengkap. Pastikan bahwa semua studi dan penilaian memperhitungkan secara khusus perempuan, anak-anak, orang tua dan difabel dan dampak yang berbeda yang mungkin akan dialaminya. Merancang secara rinci rencana manajemen dan pedoman tanggung jawab sosial dan prosedur untuk dampak proyek yang diidentifikasi oleh kajian dampak. Memperhitungkan perbedaan dampak terhadap perempuan, anak-anak, orang tua, difabel dan kelompok-kelompok minoritas. Manajemen dampak dari tahap konstruksi yang bersifat sementara namun sangat mengganggu, melalui komunikasi dan ganti rugi, memang sangat padat karya tetapi penting untuk hubungan baik di masa depan. Rencana penanganan dampak perlu dilaksanakan sebelum konstruksi dimulai. Pastikan bahwa pekerja konstruksi mengikuti pedoman tanggung jawab sosial perusahaan. Pilih kumpulan indikator sosial-ekonomi sebagai dasar untuk pemantauan dan penilaian. Memilah data berdasarkan gender di mana mungkin. 18 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 2.5 Operasi Tahap operasional proyek pertambangan kadang-kadang dianggap sebagai ‘keadaan mapan’ dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun, tergantung pada ukuran dan sifat proyek. Dengan demikian, stabilitas dalam tahap pertambangan yang menghasilkan pendapatan ini menawarkan kesempatan terbesar untuk program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Ada waktu untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program jangka panjang yang diidentifikasi secara lokal dan dirancang bersama dengan anggota masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Kemitraan dapat didirikan dan dipelihara untuk perancangan, implementasi dan pemantauan program, dengan fokus pada partisipasi masyarakat. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap operasi: contoh kegiatan Suatu tim staf hubungan masyarakat yang lengkap akan dibutuhkan, ditambah dukungan dari para ahli eksternal jika diperlukan. Staf yang kompeten dengan pelatihan dan pengalaman ilmu sosial atau pengembangan masyarakat yang sesuai akan dibutuhkan. Besarnya tim tergantung pada ukuran operasi, penyebaran geografis dan kompleksitas. Dukungan anggaran yang memadai akan dibutuhkan untuk mendanai penanganan dampak dan program investasi masyarakat. Keterlibatan berbagai personil dari berbagai bagian dari operasi, dan pada berbagai tingkat senioritas, akan membantu untuk membangun dasar yang luas untuk keterlibatan masyarakat. Hubungan dan kemitraan yang kuat, stabil dan kolaboratif perlu dijalinkan. Membangun dan memelihara keterlibatan secara teratur dengan berbagai-macam pemangku kepentingan, yang disesuaikan dengan tingkat kepentingan mereka dalam proyeknya, sehingga orang diberitahu sepenuhnya tentang kegiatan operasional. Perjanjian tentang program investasi masyarakat dapat diselesaikan dengan masyarakat yang terkena dampak. Pembaruan kegiatan identifikasi dan analisa pemangku kepentingan secara teratur dan pencatatan yang konsisten akan membantu dengan keterlibatan masyarakat yang berhasil. Prosedur pengaduan harus sudah berjalan sepenuhnya dan mencakup pengaturan untuk menggunakan mediator pihak ketiga yang dihormati. Merancang program investasi masyarakat lengkap yang bersifat partisipatif dengan anggota masyarakat dan mitra lainnya, mengingat kebutuhan untuk keberlanjutan inisiatif-inisiatif. Pastikan bahwa semua sektor masyarakat dapat berpartisipasi, termasuk perempuan, pemuda dan orang tua dan difabel. Terus mengumpulkan data untuk memantau dan mengukur dampak-dampak terhadap indikator yang dipilih dari studi dasar. Indikator tersebut harus mencakup perubahan dalam ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, usaha kecil dan populasi. Lakukan studi tambahan jika data baru diperlukan akibat perubahan situasi, seperti perluasan operasi. Tetap mengikuti perubahan dan pengembangan masyarakat. Sesuaikan program-program jika diperlukan untuk memastikan bahwa dampak negatif dari operasi dikurangi dan dampak positif menghasilkan perbaikan dalam kehidupan masyarakat melalui investasi dalam proyek-proyek serta dukungan. Mempertahankan program komunikasi yang kuat untuk memastikan bahwa harapan yang berlebihan ditangani dan harapan yang realistis dipenuhi dan terlihat dipenuhi. Mengatasi pengaduan sebelum menjadi sengketa. Serangkaian pedoman lengkap tentang perilaku yang bertanggung jawab secara sosial harus berlaku untuk staf operasional dan kontraktor, meliputi perilaku pekerja, kehormatan terhadap budaya, warisan budaya, korupsi, HAM dan keamanan masyarakat. Secara berkala dan lengkap memantau dan secara berkala menilai berbagai indikator sosial-ekonomi, dipilah berdasarkan gender di mana mungkin. Secara teratur melaporkan kemajuan dan tantangan kepada manajemen perusahaan, personil proyek, pemegang saham dan berbagai pemangku kepentingan lokal dan lainnya. Laporkan data penyelesaian pengaduan. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 19 2.6 Penonaktifan dan penutupan Perencanaan penutupan dapat merupakan tantangan bagi manajer pertambangan dan tokoh masyarakat, karena merupakan tanda penghentian operasi dan orang-orang pada umumnya lebih suka berkonsentrasi pada produktivitas saat ini dan perpanjangan jangka kemakmuran. Namun demikian, perencanaan penutupan maju tetap bijaksana, karena pertambangan yang diperkirakan akan berjalan lamapun bisa terpaksa menutup tiba-tiba karena berbagai alasan, dan hal ini akan menyebabkan pemindahan ekonomi untuk pekerja, masyarakat lokal dan pemerintah. Memiliki rencana penutupan dapat membantu meminimalkan guncangan dari penutupan tiba-tiba dan memungkinkan perencanaan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Banyak proyek mengembangkan rencana penutupan konseptual sebagai bagian dari tahap kelayakan dan perencanaannya dan memperbarui rencana tersebut secara rutin, setidaknya setiap lima tahun. Merangkul perencanaan penutupan sebagai bagian yang sehat dari perencanaan untuk keberlanjutan masyarakat jangka panjang pasca penutupan dapat menjadi dasar yang baik untuk hubungan perusahaan-masyarakat yang kuat.4 Secara ideal perencanaan penutupan akan melibatkan partisipasi anggota masyarakat, pemerintah dan mitra pembangunan lokal maupun wilayah dan akan diperbarui secara berkala sebagai bagian dari jadwal perencanaan pertambangan standar. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap penonaktifan dan penutupan: contoh kegiatan Staf hubungan masyarakat harus dialokasikan untuk perencanaan penutupan, mungkin paruh waktu pada awal operasi dan penuh waktu menjelang penutupan, mungkin dengan staf tambahan. Tugaskan penasihat ahli, sebagaimana diperlukan, dan memilih seorang yang memiliki pengalaman perencanaan penutupan. Melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya dalam perencanaan untuk keberlanjutan pasca-proyek dan pembayangan penggunaan masa depan untuk fasilitas di lokasi tambang. Menjelang penutupan, sekitar lima tahun sebelumnya, membentuk komite perencanaan penutupan dengan masukan masyarakat. Lakukan kajian dampak sosial penutupan untuk menentukan bagaimana penutupan akan mempengaruhi masyarakat lokal serta pilihan untuk penggunaan masa depan tanah dan fasilitas proyek. Pastikan bahwa penilaian memperhitungkan dampak berbeda pada perempuan, orang muda, orang tua, difabel dan setiap minoritas etnis atau agama di masyarakat. Penilaian ini harus dilakukan pada tingkat konseptual pada awal proyek kemudian diperbarui secara berkala dan ditinjau kembali. Seharusnya menjadi semakin rinci semakin dekat penutupan. Pastikan bahwa pemangku kepentingan memahami bahwa diskusi tentang perencanaan penutupan tidak berarti bahwa penutupan sudah dekat tapi merupakan rencana untuk keberlanjutan jangka panjang program masyarakat. Kembangkan rencana pengelolaan dampak yang memenuhi kebutuhan semua sektor masyarakat. Masukkan perubahan untuk perencanaan penutupan dalam laporan berkala tahunan kepada manajemen, terutama jika perubahan tersebut dipengaruhi oleh masukan masyarakat. 4 Dokumen-dokumen referensi yang berguna tentang perencanaan penutupan adalah ICMM, Planning for integrated mine closure: Toolkit, 2008 (ICMM, Perencanaan penutupan pertambangan terpadu: Perangkat, 2008), http://www.icmm.com/document/310; dan buku pegangan Mine Closure (Penutupan Pertambangan) dalam seri ini. 20 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 2.7 Pasca-penutupan Perencanaan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan secara otomatis mencakup perencanaan untuk waktu pasca-penutupan proyek pertambangan. Tergantung pada sifat dari setiap masyarakat lokal dan hubungannya dengan tambang, mungkin akan ada kewajiban sosial dan kewajiban masyarakat yang berlanjut, termasuk untuk pemantauan dampak lingkungan dan kondisi sosial. Proyek atau layanan tertentu mungkin membutuhkan dukungan lanjutan untuk jangka waktu tertentu sampai menjadi mandiri atau diambil oleh organisasi lain. Harus ada rencana tegas yang diterima secara luas untuk transisi dari masa menerima dukungan pertambangan hingga menjadi independen, sebaiknya sebelum penutupan. Rencana tersebut harus mencakup alokasi tanggung jawab yang jelas dan kriteria untuk menentukan kapan kewajiban proyek pertambangan akan berhenti. Jika tidak, masa pemeliharaan pasca-penutupan mungkin lebih lama dari periode produksi. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap pasca-penutupan: contoh kegiatan Staf mungkin perlu terus mendukung program-program tanggung jawab sosial setelah penutupan operasi penambangan. Penyedia layanan eksternal mungkin tepat untuk mengambil alih tanggung jawab staf ketika kegiatan perusahaan menurun. Masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya harus dikonsultasikan secara berkala untuk memberitahu mereka tentang program-program pasca-penutupan. Setelah masa pemantauan disepakati dengan masyarakat-masyarakat yang terkena dampak dan regulator (biasanya beberapa tahun), lakukan studi penyelesaian terhadap situasi sosial-ekonomi pada akhir proyek. Berikan pelatihan yang memadai dan peningkatan kapasitas untuk usaha masyarakat yang berkelanjutan. Berikan dukungan tambahan kepada sektor yang rentan dari masyarakat, seperti perempuan, anak-anak, orang tua dan difabel, sesuai kebutuhan. Mengelola transisi dari dukungan yang tersedia selama operasi proyek hingga kemandirian pasca-penutupan dengan secara bertahap mengurangi dukungan perusahaan. Memperoleh mekanisme dukungan alternatif jika dibutuhkan dan layak. Memantau kemajuan menuju keberlanjutan dan kemandirian program tanggung jawab sosial. Laporkan studi penyelesaian kepada manajemen perusahaan dan pemangku kepentingan eksternal. Secara ideal, perencanaan untuk kegiatan pasca-penutupan perlu dimulai dari awal kehidupan operasi. Kegiatan pembangunan dan keterlibatan yang difokuskan pada kegiatan tersebut harus dijalankan secara paralel dengan pengelolaan operasi. Rincian lebih lanjut tentang strategi penutupan pertambangan berada di buku pegangan Mine closure (Penutupan pertambangan) di seri ini.5 5 Lihat juga ICMM, Planning for integrated mine closure: Toolkit (ICMM, Perencanaan penutupan pertambangan terpadu: Perangkat), London 2008, http://www.icmm.com/document/310. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 21 Studi kasus: Pertambangan Century, Queensland — Perencanaan untuk keberlanjutan pasca-penutupan dengan masyarakat Pertambangan Century MMG adalah operasi penambangan dan pengolahan seng yang besar di bagian bawah wilayah Gulf of Carpentaria di Queensland utara-barat, suatu daerah terpencil dengan populasi Penduduk Asli substansial. Tambang tersebut dioperasikan pada basis terbang masuk, terbang keluar (fly-in, fly-out), menggunakan tenaga kerja dari kota Townsville, Mount Isa, Cairns dan bagian lain di Australia, serta dari masyarakat-masyarakat Gulf. Century mengolah bijih terakhir pada bulan Januari 2016 setelah 15 tahun beroperasi. Dalam usaha menunjukkan praktik unggulan dalam pengelolaan penghentian pertambangan dan produksi di Century, MMG mulai membuat rencana dengan tujuan demikian beberapa tahun sebelumnya. Perencanaan penutupan MMG untuk Century termasuk partisipasi masyarakat dalam peninjauan dampak operasi dan dalam merencanakan masa depan. The Gulf Communities Agreement/ GCA (Perjanjian Masyarakat Gulf) adalah perjanjian penggunaan lahan yang lengkap yang dinegosiasikan pada tahun 1997 antara pengembang pertambangan (Century Zinc Ltd), Pemerintah Queensland dan empat kelompok pemilik tradisional di wilayah ini: Waanyi, Kukatj, Gkuthaarn dan Mingginda. Kesepakatan itu diulas setiap lima tahun sejak 1997. MMG menugaskan Centre for Social Responsibility in Mining (Pusat Tanggung Jawab Sosial dalam Bidang Pertambangan) dari Universitas Queensland untuk melakukan ulasan lima tahunan ketiga pada tahun 2012.1 Century Liaison Advisory Committee (Komite Penasihat Penghubung Century), yang didirikan berdasarkan GCA, termasuk perwakilan dari semua pihak penandatangan GCA dan memiliki tanggung jawab pengawasan utama untuk ulasan tersebut. Studi kasus ini telah disusun dari beberapa laporan yang diterbitkan sebagai bagian dari proses perencanaan ulasan dan penutupan ditambah masukan dari tim Community & Stakeholder Partnerships (Kemitraan Masyarakat & Pemangku Kepentingan) Century. GCA tersebut menyatakan aspirasi kelompok-kelompok penduduk asli yang memiliki hak tradisional dalam menyetujui pertambangan di tanah mereka, di bawah empat judul utama: perbaikan ekonomi; melindungi tanah dan lingkungan; menjaga agar budaya dan tradisi penduduk Aborigin (penduduk asli) tetap kuat; dan perbaikan sosial serta masyarakat yang lebih kuat. Ini merupakan ekspresi singkat dari hal yang penting untuk pihak Aborigin pada saat GCA dinegosiasikan serta dasar untuk menjelajahi kemajuan dalam sejumlah bidang. Meskipun ulasan 2012 menemukan bahwa beberapa aspirasi kelompok-kelompok yang memiliki hak tradisional penduduk asli belum tercapai, itu tidak berarti bahwa GCA telah ‘gagal’ atau bahwa ada kekurangan kepatuhan. Sebaliknya, proses perencanaan pengulasan dan penutupan memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan tindakan lain yang bisa diambil untuk kemajuan aspirasi mereka dalam waktu yang tersisa untuk tambang Century. Kunci di antara aspirasi yang belum terpenuhi ini adalah cara untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat tersebut sedangkan tetap mempertahankan dasar budaya dan hubungan dengan tanah mereka. Setelah diambil langkah utama dengan penelitian terkonsentrasi dan keterlibatan dengan anggota masyarakat tentang aspirasi, kebutuhan dan prioritas mereka, dan dengan pemangku kepentingan tambahan tentang tantangan dan persyaratan untuk perencanaan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, Century mulai bekerja dengan masyarakat lokalnya menuju perencanaan pascapenutupan untuk proyek pertambangan yang bersifat berkelanjutan dan partisipatif. 1 Everingham et al. (2013). 22 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Salah satu fokus utama masyarakat tersebut ketika mempertimbangkan penutupan pertambangan Century adalah prospek kerja di masa depan untuk orang-orang muda. Sebagai akibat, pada tahun 2014, Century berubah ke model majikan lokal untuk semua peserta pelatihan pekerjaan dan magang baru. Sebelumnya, semua peserta pelatihan pekerjaan dan magang diberikan pekerjaan di lokasi tambang MMG Century di Lawn Hill atau di operasi pelabuhannya di Karumba. Century mengakui keterbatasan pekerjaan yang berbasis di lokasi pertambangan untuk peserta pelatihan yang dapat pekerjaan untuk masa yang terbatas, karena pekerjaan pertambangan tidak bersifat berkelanjutan dalam jangka panjang karena produksi akan berhenti pada pertengahan tahun 2015. Century memutuskan untuk menyelidiki model baru, di mana majikan lokal yang bekerja di luar pertambangan akan diajak untuk mengambil peserta pelatihan dan magang. Pada tahun 2014, 32 orang muda lokal ditempatkan dengan majikan di kota asal mereka, dan lebih banyak lagi ditempatkan pada tahun 2015. Berdasarkan model baru, Century membayar upah peserta latihan dan magang dan memberikan mereka dukungan dan bimbingan. Sejauh MMG Century bisa menentukan, perusahaannya unik di antara perusahaan sumber daya dengan membangun model majikan lokal bagi peserta pelatihan dan magang. Program pelatihan 10 minggu awal di Myuma, dekat Camooweal di Queensland utara-barat, yang diikuti oleh pelatihan seminggu di lokasi di Lawn Hill sebelum peserta pelatihan mulai pekerjaan mereka, juga memungkinkan peserta untuk bergaul dengan orang-orang muda lain dari berbagai perusahaan dan organisasi berbeda dari seluruh negara bagian. Hal ini sangat penting untuk menjalin jaringan pribadi dan daya tahan. Model majikan lokal MMG Century menjaga agar orang berbakat tetap tinggal di dalam masyarakatmasyarakat di mana dapat digunakan dengan baik, serta meningkatkan variasi dalam pekerjaan dan bidang studi lainnya yang tersedia untuk magang dan peserta pelatihan. Program pelatihan merupakan cara praktis untuk Century mendukung masyarakat yang berkelanjutan dengan membangun kapasitas lokal dan, pada saat yang sama, mengurangi ketergantungan pada pertambangan sebagai sumber utama pekerjaan di wilayah tersebut. Lulusan 2014 dari Program Century Work Ready (Siap Kerja) akan bekerja di luar lokasi pertambangan dalam pekerjaan non-pertambangan. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 23 3.0 H UBUNGAN MASYARAKAT: METODE DAN ALAT 3.1 P endekatan sistematis untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat Mengembangkan hubungan yang kuat dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya membutuhkan kinerja yang konsisten. Bagi beberapa perusahaan, kinerja sosial yang buruk di satu lokasi dapat mempengaruhi reputasi dan kemampuan bekerja di lokasi lain. Pendekatan yang sistematis dapat membantu mempertahankan konsistensi di dalam operasi maupun di antara operasi-operasi yang berbeda, seiring berjalannya waktu. Sistem-sistem memberikan ‘ingatan institusional’ sehingga komitmen yang dibuat oleh personil utama pada suatu waktu, misalnya saat eksplorasi, telah direkam dan ditangani dengan baik untuk seluruh siklus hidup operasi, dan tidak ada informasi yang hilang jika ada individu yang berangkat atau operasi telah berlanjut ke siklus hidup yang lain. Beberapa perusahaan pertambangan telah menginvestasikan sumber daya yang cukup besar dalam mengembangkan dan menerapkan sistem-sistem manajemen untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat. Unsur-unsur dari sistem ini biasanya mencakup penggunaan penelitian sosial-ekonomi dasar dan kajian dampak sosial, proses perencanaan, dokumentasi prosedur, perwujudan program, pengkajian dan peninjauan yang teratur terhadap standar-standar dan tujuan yang ditetapkan, dan fokus yang kuat terhadap manajemen informasi. Unsur-unsur ini berlaku pada seluruh tahap umur tambang, termasuk tahap penutupan. Beberapa komponen penting dalam pendekatan yang sistematis terhadap keterlibatan masyarakat dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini, di bawah judul: • identifikasi dan analisis terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan • penelitian sosial-ekonomi dasar dan kajian dampak sosial • penilaian risiko dan peluang • rencana keterlibatan dan pengembangan • pemantauan dan penilaian. Unsur menyeluruh dari semua usaha pengembangan masyarakat adalah keterlibatan inklusif. Mengidentifikasi pemangku kepentingan, mengumpulkan data dasar, melakukan kajian dampak, mengembangkan proyek-proyek dan rencana serta memantau dan menilai semua kegiatan ini harus sejauh mungkin bersifat inklusif dan partisipatif. Artinya, melibatkan pemangku kepentingan masyarakat dalam merancang dan melaksanakan penelitian dan pemantauan program sebanyak mungkin, sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang tambang serta operasi dan dampaknya dan cara dikelolanya. Seperti yang digambarkan di bawah ini, keterlibatan dan pengembangan masyarakat harus merupakan siklus perbaikan terus-menerus di mana penilaian yang menghasilkan informasi untuk perencanaan dan keputusan tentang sumber daya manusia dan keuangan serta pemantauan mengakibatkan peningkatan segala aspek. 24 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Gambar 2: Siklus perbaikan terus-menerus dari sistem keterlibatan dan pengembangan masyarakat Unsur yang paling penting antara semuanya, dan proses yang mencakup semua proses yang lain, adalah keterlibatan inklusif. Tak satu pun dari kegiatan-kegiatan harus dilakukan dalam isolasi, dan semuanya harus melibatkan anggota masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya jika mungkin, dan menuju ujung pemberdayaan dari Spektrum IAP2 yang dijelaskan dalam Bagian 1.2.3 dari buku pegangan ini. Studi kasus berikut ini menunjukkan pentingnya keterlibatan inklusif, karena perempuan sering mengucapkan keprihatinan yang berbeda dari laki-laki. Studi kasus: K eterlibatan masyarakat yang sensitif terhadap gender—Mengeskplorasi batubara di Mongolia1 Pada akhir tahun 2005, Rio Tinto Mongolia LLC memulai program eksplorasi tahap awal untuk batubara kokas dengan kandungan zat terbang rendah di sekitar desa Khuren Gol di Provinsi Gobi-Altai di selatan-barat Mongolia. Pada bulan Mei 2006, dua kamp (satu untuk eksplorasi dan yang lainnya untuk pengeboran) dikerahkan dekat desa tersebut. Seorang petugas hubungan masyarakat (Community Relations Officer/CRO) juga mengunjungi kamp pada waktu itu. Kamp eksplorasi terdiri dari sekitar 20 orang, termasuk tim katering dan logistik, dan kamp pengeboran terdiri dari sekitar 40 orang. 1 Suatu versi dari studi kasus ini awalnya muncul di DRET, Social responsibility in the mining and metals sectors in developing countries (Tanggung jawab sosial di sektor pertambangan dan logam di negara-negara berkembang), 2011. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 25 Setelah kamp tersebut didirikan dan CRO ditugaskan, Rio Tinto Exploration mengadakan serangkaian pertemuan publik untuk memperkenalkan tim dan menjelaskan rencana kerja. Yang pertama diadakan pada bulan Juni 2006 dan dipimpin oleh gubernur desa. Lebih dari 30 orang dari daerah lokal hadir. Rio Tinto Exploration menyiapkan lembar informasi tentang kegiatan eksplorasinya. Tim Rio Tinto Exploration mengamati bahwa, walaupun ada diskusi yang baik tentang informasi yang diberikan, ada kesalahpahaman karena informasi tentang kegiatan eksplorasi sebelumnya diterima hanya dari mulut ke mulut, dan beberapa rumor telah disebarkan. Namun demikian, pertemuan pertama mencatat pertanyaan dan tanggapan terhadap lembar informasi dan diskusi. Pada pertemuan kedua, Rio Tinto Exploration menegaskan program kerja dan memberi tanggapan terhadap masalah dan pertanyaan yang diajukan pada pertemuan pertama. Perusahaan juga menyarankan agar masyarakat mendirikan kelompok penasihat masyarakat (community advisory group/CAG) untuk membuka saluran komunikasi antara perusahaan dan masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat mencalonkan dan memilih anggota. CRO memastikan bahwa ada representasi yang adil di antara kelompok-kelompok keluarga. Pada akhirnya, keanggotaan terdiri dari delapan orang, dua di antaranya adalah laki-laki muda. Pertemuan ketiga melanjutkan diskusi dan CAG mulai bekerja. CRO memiliki peran bekerja sama dengan gubernur desa dan CAG dan membangun hubungan dengan masyarakat lokal, termasuk perempuan dan kaum muda. Pada bulan Mei 2007, CRO secara permanen berlokasi di kamp eksplorasi. Dia mulai berkonsultasi dari pintu ke pintu di tingkat rumah tangga dengan 114 keluarga desanya, yang dapat dibagi ke dalam lima kelompok. Dia berbicara dengan anggota keluarga individu sedapat mungkin, tidak hanya dengan kepala rumah tangga, yang biasanya laki-laki. CRO menemukan bahwa, sementara para laki-laki setuju bahwa informasi yang disediakan oleh CAG dan perusahaan tentang program eksplorasi memadai, banyak perempuan memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tambahan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum diajukan kepada perusahaan sebelumnya karena perempuannya cenderung tidak berbicara secara terbuka dalam rapat umum dan tidak terwakili di CAG. Banyak perempuan mengeluh bahwa mereka tidak dikonsultasi secara memadai dan ingin ada komite yang terpisah untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Kelompok perempuan tidak pernah didirikan secara resmi, tapi CRO memulai program konsultasi resmi untuk mengumpulkan perspektif dari perempuan tersebut. Dia mengadakan pertemuan perempuan di pusat desa pada akhir Juli 2007. Semua perempuan dari lima kelompok keluarganya diundang. Sebanyak 20 perempuan menghadiri pertemuan tersebut. CRO melaporkan bahwa perempuan tersebut menghargai kesempatan untuk bertemu secara kolektif dan menyuarakan masalah-masalah dan keprihatinan mereka. Selama kegiatan eksplorasi, Rio Tinto Exploration menugaskan orang untuk membantu dengan kerjaan di lapangan tetapi tidak ada kesempatan untuk perempuan, yang ingin tahu kesempatan kerja apa akan ada bagi mereka jika pertambangan dilanjutkan. Keprihatinan lain timbul berkaitan dengan pendidikan anak-anak mereka, kesempatan kerja bagi anak-anak dan suami mereka, mata pencaharian, pendapatan, dan padang rumput dan vegetasi. Beberapa perempuan mengatakan bahwa mereka akan mengirim anak-anak mereka ke universitas untuk pendidikan di bidang pertambangan sehingga mereka akan mendapat pekerjaan di masa depan. Mereka memandang pertambangan sebagai masa depan anak-anak mereka. 26 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Pada pertemuan itu, perempuan juga menyarankan bahwa lebih baik jika perusahaan bertujuan untuk berkonsultasi secara signifikan dengan perempuan pada musim dingin karena mereka tidak memiliki sebanyak tanggung jawab rumah tangga pada musim itu. Pada musim semi, perempuan harus merawat anak hewan, pada musim panas mereka sibuk dengan pengolahan produk susu, dan pada musim gugur mereka berfokus mempersiapkan anak-anak mereka untuk sekolah dan dengan persiapan untuk musim dingin. Para perempuan juga menanyakan pertanyaan yang jauh lebih spesifik dari pada laki-laki tentang kemungkinan ada ancaman terhadap padang rumput dan tentang metode dan rencana rehabilitasi, karena mereka bertanggung jawab atas pengolahan susu dan produk susu lainnya dan padang rumput mempengaruhi kualitas produk tersebut. Meskipun laki-laki menyuarakan beberapa keprihatinan yang sama, baik secara individu maupun dalam CAG, pertanyaan perempuan lebih rinci tentang padang rumput. Sebagai hasil dari pekerjaan ini, Rio Tinto Exploration belajar mejadi lebih responsif terhadap masalahmasalah dan keprihatinan yang disampaikan oleh perempuan, dan untuk melakukan setiap konsultasi yang signifikan pada musim dingin. 3.2 Penjelasan unsur keterlibatan dan kegiatan pembangunan masyarakat Bagian-bagian di bawah ini menyediakan informasi lebih rinci tentang beberapa kegiatan kunci yang mungkin dilakukan sebagai bagian dari program keterlibatan dan pembangunan masyarakat. Sebagai bagian dari tahap penilaian yang dijelaskan pada Gambar 2, kegiatan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan memungkinkan perusahaan untuk mengetahui dengan siapa mereka harus terlibat dan cara terbaik untuk melibatkan mereka. Penelitian dasar dan kajian dampak sosial mengangkang batas antara tahap penilaian dan perencanaan, karena penilaian memungkinkan perkembangan perencanaan keterlibatan dan pengembangan masyarakat. Penilaian peluang dan perencanaan pembangunan masyarakat merupakan faktor penting dalam tahap perencanaan suatu proyek, dan memungkinkan tidak hanya peringanan potensi dampak proyek negatif tetapi juga perancangan program positif bersama dengan pemangku kepentingan lokal. Pemantauan dan penilaian merupakan unsur penting dari manajemen profesional program pengembangan masyarakat dan juga memberi masukan untuk persyaratan pelaporan perusahaan. Keterlibatan inklusif mendasari semua kegiatan tersebut. 3.2.1 Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan adalah langkah pertama dalam menjalin hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal. Tahap ini mencakup pembuatan database pemangku kepentingan dan sistem manajemen serta melaksanakan pemetaan pemangku kepentingan. Identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan harus dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin, dan dari staf yang berasal dari berbagai bagian dalam perusahaan, dengan masukan yang signifikan dari anggota masyarakat. Proses ini harus bertujuan mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang relevan, serta masalah-masalah dan dampak yang berkaitan dengan mereka. Aspek-aspek fisik, sosial, sejarah, budaya dan politik dari masyarakat harus dipertimbangkan, termasuk tingkat ketergantungan dari kelompok tertentu terhadap perusahaan, baik yang sudah ada maupun masih berpotensi. Sensitivitas terhadap masalah gender dan diversitas akan membantu memastikan bahwa perempuan dan laki-laki serta kelompok yang rentan lain sama-sama diwakili secara seimbang dalam analisis tersebut. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 27 Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan semakin banyak menjadi bagian dalam kajian dampak sosial (social impact assessment/SIA) untuk proyek-proyek baru, namun dapat dilaksanakan dalam setiap tahap usia tambang. Kapanpun program ini pertama kali dilaksanakan, database dan pemetaan pemangku kepentingan harus dikaji secara teratur, sebagai cara untuk terus melacak perubahan dalam masyarakat dan dalam operasi penambangan, dan melacak munculnya masalah-masalah baru yang perlu dimasukkan ke dalam program dan perencanaan. 3.2.2 P enelitian dasar (baseline studies) dan kajian dampak sosial (social impact assessments/SIA) Proyek pembangunan besar di Australia biasanya harus melaksanakan kajian dampak sosial sebagai bagian kecil dari proses mendapat izin lingkungan. Secara tradisional, inilah satu-satunya saat masalah dampak sosial mendapat pertimbangan resmi. Namun demikian, perusahaan-perusahaan utama dalam industri pertambangan kini secara sukarela melakukan program yang setara dengan kajian dampak sosial di operasi mereka yang sudah ada, untuk mengembangkan sebuah pemahaman yang lebih baik terhadap masyarakat lokal, dan untuk menangani kejadian-kejadian penting seperti perluasan dan penutupan pertambangan. Berbagai istilah digunakan untuk menjelaskan kegiatan tersebut (seperti pemantauan sosial, kajian sosial, atau penelitian sosial-ekonomi dasar), tetapi unsur yang sama adalah fokus untuk mengidentifikasi dan melacak dampak sosial dari suatu proyek, baik positif maupun negatif, dan masalah-masalah penting dalam masyarakat yang berkaitan dengan proyek tersebut. Kajian dampak sosial yang lengkap harus bertujuan: • mengidentifikasi faktor-faktor sosial, lingkungan, demografik dan ekonomi yang penting, yang dapat menghalangi atau mendorong perubahan dalam masyarakat atau wilayah tertentu • memahami bagaimana pembangunan, perluasan atau penutupan operasi penambangan berdampak pada masyarakat atau wilayah • menetapkan garis dasar untuk mengukur perubahan di masa lalu dan masa depan, dan menentukan apakah hal tersebut berkaitan secara spesifik dengan dampak dari operasi penambangan • mengidentifikasi risiko-risiko dan peluang-peluang potensial terhadap masyarakat atau wilayah dari keberadaan usaha ini, dan mengindikasikan bagaimana hal-hal ini dapat dihindari atau dijamin • mengidentifikasi program-program, layanan, proyek dan proses yang sudah ada (seperti rencana wilayah atau rencana masyarakat) yang dapat diintegrasikan dari operasi dengan inisiatif potensi. Penilaian ini harus menggunakan data kualitatif (dari wawancara dan diskusi kelompok terarah) dan data kuantitatif yang sudah tersedia (seperti pola demografik, data pasar tenaga kerja dan lapangan kerja, distribusi penghasilan, tingkat pendidikan dan indeks kesehatan). Dalam mendapatkan masukan dari masyarakat, pentinglah untuk bertindak seluas dan seinklusif mungkin, untuk memastikan semua masalah yang relevan telah diidentifikasi. Khususnya, operasi penambangan harus menghindari terlibat hanya dengan kelompok-kelompok dan orang-orang yang mendukung operasi atau memiliki pengaruh besar. Sama pentingnya untuk juga melibatkan kelompok-kelompok terpinggirkan, yang mungkin tidak mau menyuarakan pikirannya dengan sukarela, serta kelompok ‘mayoritas yang diam’, yang sudut pandangnya seringkali terabaikan karena perhatian ditempatkan pada kelompok atau orang-orang yang suka bersuara. Sebagaimana telah ditekankan dalam buku pegangan ini, perempuan merupakan pihak yang penting di dalam masyarakat dan tempat kerja, dan mungkin saja memiliki sudut pandang dan pendapat yang berbeda dari pada laki-laki. Mekanisme keterlibatan yang digunakan harus mempertimbangkan kebutuhan komunikasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Kegiatan keterlibatan mungkin harus diadakan setelah jam kerja, di lokasi yang berbeda, dan dengan gaya presentasi dan komunikasi yang berbeda pula. Pertimbangan akan tingkat kemampuan baca tulis dan bekerja lintas-budaya dengan masyarakat yang tidak berbahasa Inggris sebagai bahasa utama jugalah penting. 28 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN ICMM Community Development Toolkit (Peralatan Pengembangan Masyarakat ICMM) berisi penjelasan yang berguna tentang cara penelitian dasar dan SIA dapat dilakukan, termasuk berbagai macam sumber, dan harus dikonsultasikan oleh mereka yang ingin memahami prosesnya lebih lanjut (ICMM 2012; lihat Alat 11 dan 12, halaman 127-144). Bagian dari proses ini dijelaskan di bawah. Tabel pertama berisi deskripsi besarnya dampak yang terkait dengan tambang tertentu untuk tiga kriteria luasnya, besarnya dan durasi. Deskripsi-deskripsi akan dirancang oleh panel ahli dan orang-orang yang terkena dampak, yang akan mencapai kesepakatan tentang kondisi spesifik untuk proyek yang bersangkutan. CONTOH KRITERIA UNTUK KAJIAN DAMPAK KRITERIA TINGKAT ATAU PENGARUH DAMPAK PADA TATA RUANG BESARNYA DAMPAK (DI SKALA RUANG YANG DITUNJUKKAN) DURASI DAMPAK KATEGORI DESKRIPSI Daerah Lebih dari 20 km dari lokasi-lokasi proyek. Lokal Dalam 20 km dari lokasi proyek. Di lokasi (Site-specific) Di lokasi atau dalam radius 100 meter dari batas lokasi. Tinggi Acara sosial sangat berubah - jumlah besar orang atau rumah tangga yang terkena dampak langsung. Menengah Acara sosial tampak berubah — jumlah menengah orang atau rumah tangga yang terkena dampak langsung. Rendah Acara sosial berubah sedikit — jumlah kecil orang atau rumah tangga yang terkena dampak langsung. Jangka panjang Lebih lama dari umur proyek (lebih dari 6 bulan setelah operasi berhenti). Jangka menengah Untuk durasi proyek. Jangka pendek Untuk durasi konstruksi (atau kurang dari 6 bulan). Tabel ini juga muncul dalam ICMM (2012: 138). Sebagai contoh, peningkatan pergerakan truk melalui masyarakat lokal selama durasi konstruksi akan dikategorikan menggunakan tabel di atas mempunyai dampak tingkat lokal, besarnya tinggi dan durasinya jangka pendek. Hasil kategori kemudian dikalikan untuk menentukan signifikansi dampak, seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah, dengan hasil bahwa dampaknya akan dianggap memiliki signifikansi menengah. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 29 DEFINISI PERINGKAT SIGNIFIKANSI PERINGKAT SIGNIFIKANSI TINGGI MENENGAH RENDAH TINGKAT KRITERIA YANG DIBUTUHKAN LUASNYA BESARNYA DURASI Daerah Tinggi Jangka panjang Daerah Tinggi Jangka menengah Daerah Menengah Jangka panjang Lokal Tinggi Jangka panjang Daerah Tinggi Jangka pendek Daerah Menengah Jangka Menengah Daerah Menengah Jangka pendek Daerah Rendah Jangka panjang Daerah Rendah Jangka menengah Lokal Tinggi Jangka menengah Lokal Tinggi Jangka pendek Lokal Menengah Jangka panjang Lokal Menengah Jangka menengah Lokal Rendah Jangka panjang Di lokasi Tinggi Jangka panjang Di lokasi Tinggi Jangka menengah Di lokasi Menengah Jangka panjang Daerah Rendah Jangka pendek Lokal Menengah Jangka pendek Lokal Rendah Jangka menengah Lokal Rendah Jangka pendek Di lokasi Tinggi Jangka pendek Di lokasi Menengah Jangka pendek Di lokasi Menengah Jangka menengah Di lokasi Rendah Jangka pendek Di lokasi Rendah Jangka menengah Di lokasi Rendah Jangka pendek Sumber: C Macdonald, Social Sustainability Services Pty Ltd. Signifikansi dampak digunakan untuk menentukan prioritas untuk penanganan. Perhatikan bahwa dampakdampak bisa positif atau negatif, dan dengan demikian mungkin memerlukan peningkatan untuk kepentingan masyarakat dari pada pengurangan. Rencana pengelolaan dampak dapat mengurangi efek dari suatu dampak sehingga pengaruhnya menjadi netral atau positif. Dengan demikian, dampak harus dinilai kembali setelah efek rencana penanganan yang diperkirakan diperhitungkan untuk menentukan sifat dampak residual. 30 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Dampak-dampak juga bisa bersifat kumulatif, jika ada beberapa proyek di suatu daerah, dan dengan demikian akan memerlukan kajian dampak kumulatif yang spesifik, yang memperhitungkan kegiatan wilayah dan proyek lainnya.6 3.2.3 Penilaian peluang Setelah masalah-masalah sosial dan masyarakat diidentifikasikan melalui proses kajian dampak sosial atau proses lain yang sejenis, haruslah diadakan penilaian peluang untuk memberi peringkat untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan proyek, berdasarkan pada dampaknya, baik yang nyata maupun yang bersifat anggapan. Pemeringkatan ini penting agar dapat memprioritaskan apa yang perlu ditangani terlebih dahulu; yaitu, proyek masyarakat yang mana paling dibutuhkan secara mendesak dan juga yang mana paling mudah untuk mengatur dan melaksanakan, dan dengan demikian memungkinkan beberapa ‘kemenangan cepat’. Operasi penambangan harus tidak hanya fokus pada potensi pertanggungjawaban saja, tapi juga harus mengidentifikasi peluang yang dapat memberi kontribusi secara konstruktif terhadap berkelanjutan jangka panjang untuk masyarakat dan wilayah tersebut. Di tahap ini, mungkin diperlukan keterlibatan masyarakat lebih lanjut, agar dapat lebih baik memahami dan memprioritaskan masalah-masalah, dan mengidentifikasi tanggapan yang mungkin. Pemeringkatan peluang harus diulangi secara teratur karena seiring perkembangan proyek dalam siklus hidupnya, akan terjadi perubahan-perubahan, termasuk persepsi mengenai proyek dan kinerjanya, hubungannya dengan anggota masyarakat, dan prioritas orang-orang, baik di dalam perusahaan maupun dalam masyarakat.7 3.2.4 Mengembangkan perencanaan keterlibatan dan pengembangan masyarakat Puncak dari proses kajian ini adalah perkembangan rencana keterlibatan dan pengembangan masyarakat atau yang sejenisnya, yang disusun berdasarkan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan, kajian dampak sosial, penilaian risiko dan peluang, beserta interaksi-interaksi lainnya. Rencana tersebut harus memastikan bahwa masyarakat sudah menyadari akan kegiatan operasi, dan lokasi tambang tersebut telah memiliki sistem dan proses untuk memastikan akan senantiasa memahami dan menanggapi masalah dan kekuatiran masyarakat, dan bahwa hubungan tersebut dijalin secara terus menerus, bukan hanya ketika masalah terjadi. Sebuah proses penanganan keluhan juga harus menjadi bagian dari rencana keterlibatan tersebut. Operasi penambangan harus memastikan kesesuaian antara rencana keterlibatannya dengan dokumen strategi utama lainnya, misalnya rencana operasi, beserta rencana pengembangan di tingkat masyarakat, wilayah dan negara yang lebih luas. Jika memungkinkan, hasil dari kegiatan keterlibatan harus merupakan tindakan yang secara realistis dapat diambil oleh tambang dalam mendukung prioritas pengembangan masyarakat yang ditentukan oleh pemangku kepentingan lokal, dengan mencari proyek-proyek yang tumpang tindih dan saling menguntungkan. Rencana tersebut juga harus mencakup indikator dan ukuran kinerja, sehingga efektivitas dan hasil dari inisiatif perusahaan dapat dipantau dan dinilai dan perbaikan dapat dilakukan apabila diperlukan. 3.2.5 Pemantauan dan penilaian Operasi penambangan harus secara berkala memeriksa bahwa sistem-sistem dan proses-proses yang telah dibuat diterapkan secara konsisten. Pemantauan hasilnya memungkinkan operasi penambangan untuk melakukan perubahan pada tindakan, perilaku atau sistem itu sendiri, untuk memastikan kesesuaian yang lebih baik dengan konteks operasi dan hasil dari keterlibatan masyarakat. 6 Lihat Frank dkk (2013) untuk diskusi baru-baru ini tentang dampak kumulatif, dan Bagian 3.3.5 dalam buku pegangan ini. 7 L ihat ICMM 2012, Community Development Toolkit (Peralatan Pengembangan Masyarakat), London, tersedia di http://www.icmm.com/communitydevelopment-toolkit, Alat 9 Development Opportunity Ranking (Peringkat Peluang Pengembangan), halaman 101-108 untuk penjelasan lebih lanjut tentang alat ini. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 31 Pemantauan harus berkelanjutan dan dapat dilakukan oleh pihak ketiga atau oleh tambang. Pendekatan manapun yang diambil, standar-standar harus didefinisikan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten. Walaupun pemeriksaan terhadap sistem dan proses sangat penting, penilaian secara berkala juga harus dilaksanakan untuk menilai bagaimana suatu kegiatan atau program kegiatan dilaksanakan, dan dampak apa yang dihasilkannya. Hasil penilaian dapat memberi informasi dan memperbaiki perencanaan dan pengambilan keputusan tentang kegiatan atau program tersebut, atau kegiatan yang sejenis di masa depan, dan untuk melaporkan mengenai praktik kerja. Penilaian inisiatif keterlibatan masyarakat dapat dilakukan di tingkat proyek, untuk inisiatif yang bersifat satu kali, atau di tingkat program jika ada sejumlah kegiatan atau acara yang terkait. Ruang lingkup penilaian harus mencerminkan skala dan tingkat kepentingan kegiatan atau program yang dinilai. Salah satu aspek penting dari merancang sistem pemantauan dan penilaian yang berhasil untuk kegiatan keterlibatan dan pengembangan masyarakat pertambangan adalah pemilihan indikator yang tepat dalam tahap perancangan untuk digunakan dalam proses pengukuran. Untuk melakukannya dengan baik, mengambil langkah-langkah kunci berikut: • Tentukan dan sepakati arti keberhasilan bagi baik perusahaan maupun masyarakat. • Tentukan dan sepakati indikator keberhasilan yang tepat bersama dengan masyarakat. • Secara berkala meninjau daftar indikator yang dipilih untuk memastikan bahwa indikator tersebut terus relevan baik untuk perusahaan maupun masyarakat. • Pastikan bahwa data dasar untuk indikator yang dipilih tersedia dari awal. Pertimbangan penting lainnya adalah untuk menggunakan indikator baik kualitatif maupun kuantitatif, berarti indikator yang mengukur persepsi dan pendapat serta yang mengukur angka-angka nyata, seperti hasil sekolah atau data kesehatan. Pertimbangan penting lain adalah untuk memasukkan indikator positif dan negatif yang akan mengukur baik peningkatan perubahan yang bermanfaat dan penurunan hasil yang tidak diinginkan. Pemantauan dan penilaian kinerja sosial perusahaan sekarang diakui sebagai fungsi penting dari manajemen pertambangan yang efektif, dan sekarang ada beberapa sumber rinci yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan sistem pemantauan dan penilaian untuk tambang individu maupun masyarakat di lokasinya.8 Studi kasus berikut menggambarkan nilai investasi awal dalam program hubungan dan pengembangan masyarakat, termasuk pada tahap eksplorasi. 8 Diadaptasi dari Zandvliet dan Anderson: 207-215. Lihat juga Anglo American Socio-Economic Assessment Toolbox (SEAT) (Peralatan Penilaian SosialEkonomi Anglo Amerika) v.3 2012, Alat 6A, halaman 257-264, tersedia di http://www.angloamerican.com/development/social/seat, dan ICMM, Community development toolkit, London, (ICMM, Peralatan pengembangan masyarakat, ICMM, London), tersedia di http://www.icmm. com/ community-development-toolkit, Alat 19 dan 20, halaman 191-200. 32 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Studi kasus: M anfaat keterlibatan awal— eksplorasi di Indonesia Robust Resources sedang mengekslorasi untuk logam dasar di Romang, sebuah pulau tropis kecil di selatan Provinsi Maluku, Indonesia. Robust adalah perusahaan eksplorasi yang berlokasi di Sydney yang terdaftar pada Bursa Efek Australia. Saat ini, perusahaan tersbut adalah perusahaan satu proyek yang mempekerjakan sekitar delapan warga Australia, dan 30 warga Indonesia dari daerah lain di negara. Pulau Romang berhutan lebat dan memiliki kantong-kantong masyarakat kecil di pesisir berjumlah sekitar 4.000 orang. Belum ada perkembangan yang signifikan di pulau. Desa-desa dipelihara dengan baik; ada klinik kesehatan, sekolah dan toko-toko lokal, tetapi tidak ada kendaraan, tidak ada jalan beraspal, tidak ada listrik, tidak ada infrastruktur komunikasi, dan hanya ada sedikit air sadap dari jaringan pipa yang digunakan bersama oleh masyarakat, dan transportasi laut yang tidak teratur. Singkatnya, pulau ini terisolasi dan relatif miskin. Robust mulai eksplorasi pada tahun 2007 di bagian selatan pulau, sekitar dua kilometer dari desa terdekat. Pada tahun 2011, perusahaan memiliki sutu kamp pekerja (base camp), satu kamp sementara (fly camp) dan enam bor yang sudah beroperasi. Sekitar 80 penduduk pulau dipekerjakan oleh proyek dalam berbagai tugas sebagai pekerja tidak terampil. Dewan perusahaan Robust Resources terdiri dari orang-orang yang memahami kebutuhan memperhatikan masalah-masalah sosial. Dari tahap awal, mereka telah menekan kebutuhan untuk ‘melakukan hal yang benar’. Perhatian terhadap tanggung jawab sosial mendapatkan momentum ketika seorang ‘pendukung’ bergabung dengan dewan dan secara aktif memperoleh bantuan eksternal untuk mengatur suatu program hubungan masyarakat. Robust mulai pekerjaan hubungan masyarakat khusus pada awal 2010 dan terus memperluas programnya sejalan dengan perluasan eksplorasi sampai saat ini. Sebelum 2010, ahli geologi berurusan menangani setiap masalah masyarakat yang muncul. Masalah-masalah biasanya berkaitan dengan akses ke tanah, ganti rugi atas penggunaan tanah dan kerusakan tanaman, serta masalah terkait dengan mempekerjakan masyarakat lokal. Seiring perkembangan perusahaan, lebih banyak sumber daya telah didedikasikan untuk pekerjaan sosial dan lingkungan. Sekarang ada tim hubungan masyarakat yang terdiri dari lima orang: semuanya orang Indonesia, dua berasal dari Pulau Romang dan satu adalah seorang perempuan. Ada juga program pengembangan masyarakat yang didukung oleh tiga kemitraan eksternal dengan kelompokkelompok pengembangan lokal dari daerah lain di Indonesia. Mitra tanggung jawab sosialnya Robust berkomitmen pada proses yang baik dalam pengembangan masyarakat, yang berarti partisipasi masyarakat, kepemilikan keputusan, perencanaan, pelaksanaan bersama, pemantauan dan penilaian hasil. Kemitraan sering bersifat campur, dengan satu yang menyediakan proses baik yang tepat dan yang lain yang memberikan dukungan teknis dan pelatihan, seperti untuk tanaman, kebun rumah tangga dan kesehatan masyarakat. Perusahaan ini tidak hanya memberikan dukungan anggaran yang memadai, tetapi telah mampu merekrut orang-orang profesional yang tepat dengan keterampilan manusia yang sesuai. Semua pekerja hubungan masyarakat dan pengembangan masyarakat memiliki gelar universitas di disiplin ilmu yang relevan. Robust memilih staf-staf masyarakat bukan hanya atas dasar kualifikasi profesional tetapi juga atas kepribadian, keterampilan manusia dan kepekaan terhadap budaya mereka. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 33 Meskipun Robust adalah operasi yang relatif kecil, telah menanamkan dana yang cukup untuk membangun suatu program hubungan masyarakat dan untuk pekerjaan pengembangan masyarakat. Tim hubungan masyarakat telah berfokus pada membangun hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Sesi informasi tentang eksplorasi telah dilakukan dan staf perusahaan telah menghadiri upacara dan bekerja untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang adat dan tradisi lokal. Setelah diskusi dengan para pemimpin desa, tim tersebut berkomitmen untuk tinggal di desa-desa untuk sementara agar memperkuat hubungannya. Sebuah Universitas Australia dikontrakkan untuk meneliti adat dan tradisi Romang. Melalui pekerjaannya, hubungan telah diperkuat dengan para tetua di pulau itu. Perusahaan sekarang berkomitmen untuk sepenuhnya berkonsultasi dengan para tetua, mencari persetujuan mereka untuk pekerjaan baru, dan melakukan upacara yang tepat ketika diminta. Untuk pekerjaan baru, upacara tradisional awal dilakukan ditambah upacara penandatanganan. Bagian dari penandatanganan adalah sekumpulan perjanjian berkaitan dengan dokumen utama yang disebut perjanjian kemitraan. Perjanjian ini membentuk inti dari program Robust untuk mempertahankan izin sosial untuk beroperasi di Romang, dan pada tahun 2014 termasuk fokus pada pertanian, kesehatan, keuangan mikro dan infrastruktur di bidang pengembangan masyarakat. Perusahaan menganggap bahwa investasi dalam praktik tanggung jawab sosial telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pembentukan program eksplorasi dan bahwa hal ini akan membentuk dasar yang kuat untuk perkembangan di masa depan. Sumber: Sebuah versi studi kasus ini awalnya muncul dalam Social responsibility in the mining and metals sectors in developing countries (Tanggung jawab sosial di sektor pertambangan dan logam di negara-negara berkembang), (DRET 2011). 3.3 Mendukung keterlibatan dan pengembangan masyarakat Keterlibatan masyarakat menuntut adanya tingkat komitmen yang tinggi agar dapat berjalan dengan efektif. Seperti yang ditekankan di bawah ini, komitmen harus terlebih dahulu datang dari para pemimpin senior di lokasi operasi penambangan. Dukungan keuangan dan sumber daya manusia yang memadai juga harus tersedia. 3.3.1 Dukungan dari para pemimpin senior Meskipun ada manfaat jangka panjang dari cara pendekatan terhadap interaksi masyarakat yang terbuka dan transparan, hal ini tidaklah mudah. Proses keterlibatan masyarakat haruslah didukung dan terlihat didukung oleh para pemimpin senior di lokasi tambang; ini berarti bukan hanya manajer umum atau manajer pertambangan, tapi tim pemimpin senior dalam pengertian yang lebih luas. Dukungan ini memerlukan partisipasi yang aktif dan tampak nyata dalam proses keterlibatan; (misalnya kehadiran secara teratur dalam pertemuan dan penerangan dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan). 3.3.2 Melibatkan masyarakat secara internal dan eksternal Keterlibatan masyarakat memerlukan personil perusahaan untuk bekerja di masyarakat, misalnya melalui kunjungan, pertemuan, dan kegiatan lainnya dengan masyarakat. Pekerjaan eksternal ini memerlukan waktu, dan sangat penting demi memahami sudut pandang masyarakat dan membangun kepercayaan. Namun demikian, keterlibatan masyarakat bukan hanya merupakan hubungan eksternal. Operasi penambangan harus memastikan para pekerja dan sistem perusahaan internalnya mendukung program keterlibatan eksternal. Kualitas dari keterlibatan external dan keberhasilan relatifnya tergantung langsung pada tingkat keterlibatan internal dan 34 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN keselarasan tentang apa yang ingin dicapai ‘di luar pagar’. Personil di lokasi harus didorong untuk turut berpartisipasi dalam proses keterlibatan masyarakat dan mencakup sudut pandang masyarakat ke dalam pekerjaan mereka, misalnya saat merancang program rekrutmen dan pelatihan, mengembangkan rencana rehabilitasi, atau merancang peningkatan kualitas bangunan pertambangan (dan mungkin ada peluang baru untuk mengatasi kekuatiran masyarakat mengenai masalah-masalah seperti kebisingan atau debu). Studi kasus berikut mencontohkan manfaat bersama yang dapat berkembang dari kerja sama yang erat yang berlanjut bertahun-tahun antara operasi penambangan dan tetangga-tetangganya. Studi kasus: B ulga Complex Coal Mine (Tambang Kompleks Batubara Bulga), NSW—Tambang dan anggur bersama Pada pertengahan 1990-an Xstrata (kini Glencore Xstrata) beroperasi di Hunter Valley, New South Wales. Xstrata mengajukan izin eksplorasi untuk menyelidiki lebih jauh sumber daya batubara di daerah yang terletak di bawah 40 ladang anggur komersial di daerah anggur Broke-Fordwich dan berdekatan dengan sungai Wollombi Brook, sebuah sungai sekunder penting di daerah tersebut. Dalam rapat terbuka yang dihadiri oleh 200 penduduk lokal, penduduk menyatakan kekuatiran akan dampak dari tambang bawah tanah di budidaya anggur dan sumber daya air di daerah tersebut, dan peristiwa ini juga dilansir oleh pers di seluruh negara bagian. Dalam tanggapannya, perusahaan membentuk sebuah tim proyek yang spesifik dan membuat sebuah komite konsultasi masyarakat untuk mengatasi kekuatiran masyarakat tersebut. Dicapai kesepakatan dengan masyarakat mengenai pembangunan ladang anggur simulasi (ujicoba ladang anggur) di atas tambang bawah tanah South Bulga yang sudah ada, untuk kajian dampak dari penggalian di bawah infrastruktur ladang anggur. Masyarakat selalu diinformasikan mengenai hasil dari program eksplorasi dan ujicoba budidaya anggur ini melalui kunjungan lapangan dan surat berkala. Selama pembuatan pernyataan dampak lingkungan untuk penerusan pekerjaan bawah tanah di South Bulga sampai ke tambang highwall, longwall punch Beltana yang baru, dilaksanakanlah kajian dampak yang lebih rinci untuk setiap properti yang akan digali bawah tanahnya. Dikembangkan strategi manajemen tanah milik pribadi, dan dibuat khusus untuk masing-masing properti, lalu diberikan kepada masing-masing para pemiliknya dalam bentuk buku tersendiri. Setelah dapat persetujuan proyek, buku ini lalu dilengkapi lebih lanjut sebagai bagian dari proses rencana manajemen penggalian bawah tanah. Terakhir, dibuat program konsultasi yang komprehensif untuk manajemen tambang Beltana yang selanjutnya. Inisiatif-inisiatif ini memperkuat hubungan antara tambang dan masyarakat, dan meminimalkan dampak lingkungan dari tambang terhadap ladang-ladang anggur. Sebagai bukti keberhasilan dari program konsultasi ini, hanya ada dua penolakan dari masyarakat terhadap pengajuan aplikasi pengembangan dan pernyataan dampak lingkungan yang mendukungnya. Penggalian di bawah tanah ladang anggur yang masih beroperasi tersebut adalah yang pertama kalinya di Australia, mungkin juga di dunia. Dengan tiadanya pengalaman atau penelitian sebelumnya, memang pentinglah bahwa potensi dampak dari penggalian bawah tanah ladang anggur diselidiki, dan bahwa program pemantauan ladang anggur berkelas dunia dikembangkan dengan konsultasi dengan para pemangku kepentingan utama dan dengan bantuan dari kalangan akademisi dan konsultan. Hasil yang positif dapat dicapai melalui program konsultasi masyarakat yang terkoordinasi dengan baik, keterlibatan yang erat dari para pemilik tanah yang terpengaruh, dan komitmen dari perusahaan pertambangan. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 35 Pada tahun 2006, pertambangan mulai di bawah beberapa kebun anggur, dan berlanjut hingga hari ini. Meskipun akan selalu ada persaingan antara berbagai jenis pengguna tanah di daerah yang sangat dicari-cari, seperti di Hunter Valley, di mana baik Kompleks Tambang Batubara Bulga maupun pembuat anggur Broke-Fordwich merupakan produsen produk masing-masing yang sangat berhasil, dua industri tersebut dapat hidup berdampingan. Pertambangan telah mempertahankan kerjasama yang erat dengan pembuat anggur, termasuk pelaporan yang sangat penting atas data pemantauan tahunan kepada komite tinjauan teknis. Pada tahun 2013, tujuh produksi anggur yang berhasil yang terdiri dari sekitar 250.000 botol anggur per tahun telah dihasilkan dari 90 hektar kebun anggur yang digali dibawahnya. Kerjasama teknis erat ini harus terus menerus selama tambang ingin hidup berdampingan dengan tetangganya yang menghasilkan anggur itu.1 Konsultasi dengan pemangku kepentingan utama dalam pengembangan program pemantauan ladang anggur. 1 Lihat NSWMC (2013) untuk laporan yang telah diperbarui oleh New South Wales Minerals Council (Dewan Mineral New South Wales). 3.3.3 Sumber daya yang memadai Haruslah dialokasikan sumber daya yang memadai untuk penelitian dasar sosial-ekonomi dan kajian dampak sosial, membangun sistem manajemen hubungan masyarakat, melengkapi staf dengan pengetahuan dan ketrampilan yang tepat, serta mendukung perkembangan profesional mereka. Penyediaan sumber daya juga berarti memberikan waktu dan dukungan keuangan yang memadai untuk merencanakan dan melakukan keterlibatan masyarakat, dan untuk menilai keterlibatan masyarakat tersebut untuk memastikan hasil-hasilnya efektif dan sesuai. 36 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 3.3.4 Kontinuitas personil Keterlibatan masyarakat mengandalkan hubungan dengan kalangan lokal. Namun demikian, dalam industri seperti pertambangan, personil sering berpindah antara operasi
dan lokasi yang berbeda demi berkelanjutan karirnya dan untuk mendapatkan pengalaman dari berbagai konteks yang berbeda. Karena kontinuitas hubungan dengan penduduk lokal penting, maka rencana suksesi dan transisi untuk posisi-posisi kunci harus dipertimbangkan sebelum personil kunci itu pindah. Perusahaan juga harus mempertimbangkan insentif untuk mempertahankan personil kunci dan memastikan bahwa perkembangan hubungan dengan masyarakat juga dilaksanakan oleh tim manajemen senior, dan tidak mengandalkan individu-individu kunci belaka. Investasi dalam pelatihan dan pengembangan staf lokal masuk akal, karena mereka akan lebih sering ingin menetap dan bekerja di masyarakat mereka sendiri. 3.3.5 Kerjasama untuk mengelola dampak kumulatif Dalam kasus ada beberapa tambang dalam satu wilayah, cara pendekatan untuk program keterlibatan yang lebih bersifat kerjasama mungkin memberikan manfaat bagi perusahaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ‘bahasa dampak kumulatif sekarang mulai digunakan dalam wacana peraturan umum’, dan beberapa wilayah hukum (seperti Queensland) sekarang mengharuskan pendukung proyek mengidentifikasi potensi dampak kumulatif pada tahap persetujuan proyek dan menunjukkan apa yang akan mereka lakukan untuk mengurangi dampak-dampaknya (Frank dkk 2013:644). Ini semakin berarti bahwa perusahaan yang tidak secara aktif berusaha berkolaborasi dengan orang lain mungkin akhirnya akan terpaksa untuk melakukannya, terutama karena kelompok masyarakat mulai bekerja sama untuk mengatasi dampak kumulatif seperti debu, misalnya, dan hal ini mengajak lebih banyak perhatian pada kebutuhan untuk regulator dan perusahaan lebih memperhatikan aspek ini yang sebelumnya diabaikan dalam pengelolaan dampak (lihat Bond dkk. 2013). Bagi perusahaan pertambangan, kerjasama di tingkat wilayah dapat melibatkan beberapa perusahaan pertambangan yang berbeda yang beroperasi di wilayah tertentu bekerja bersama dalam proyek pengembangan masyarakat, dari pada bekerja secara terpisah dalam upaya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Tambang batubara di Hunter Valley di New South Wales dan tambang bijih besi di Pilbara di Western Australia (Australia Barat) adalah contoh dari beberapa operasi penambangan di daerah di mana upaya pengembangan masyarakat bersama dapat menguntungkan semuanya. Juga masuk akal kalau perusahaan mempertimbangkan memberi dukungan untuk program-program yang sudah ada dengan menyediakan keahlian dan sumber daya tambahan, di mana sesuai, dari pada menduplikasi atau bersaing dengan usaha orang lain. Penelitian baru-baru ini telah menemukan bahwa manajemen dampak kumulatif di masa depan akan memerlukan kolaborasi positif dari semua pemangku kepentingan utama - pemerintah di setiap tingkatan, semua perusahaan di daerah dan semua masyarakat yang terkena dampak (Barclay dkk. 2012). Ada kebutuhan untuk pendekatan yang lebih strategis dari pemerintah dan perusahaan untuk menghasilkan manfaat baik yang jangka pendek maupun jangka panjang bagi masyarakat lokal. Membagi infrastruktur dengan tujuan pemanfaatan berkelanjutan jangka panjang menawarkan potensi manfaat dari perspektif perencanaan wilayah. Demikian juga kontribusi perusahaan melalui investasi lokal, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas kepemimpinan dan tarif dan pajak lokal. Penanggungan biaya aktiva (leveraging) antara sektor untuk infrastruktur, perumahan dan pekerjaan memiliki potensi untuk menghasilkan manfaat jangka panjang untuk masyarakat. (Haslam McKenzie dkk 2012a:3) Suatu peran kepemimpinan yang kuat akan diperlukan agar pemerintah-pemerintah dapat membina kerjasama yang dibutuhkan untuk mengelola keberhasilan manfaat bersama, sehingga dapat memastikan bahwa kewajiban dan tanggung jawab juga dibagi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan yang relevan. Perusahaan pertambangan didesak untuk masuk ke dalam urusan ‘kemitraan’ yang benar dengan para pemangku kepentingan lainnya di wilayah, untuk kepentingan semua, dan melampaui pengertian keunggulan kompetitif yang kuno di bidang pengembangan masyarakat. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 37 4.0 PRAKTIK TERBAIK DALAM BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT Selama dekade terakhir, kita telah menyaksikan perluasan harapan masyarakat tentang apa yang merupakan hubungan masyarakat perusahaan yang baik, termasuk untuk perusahaan pertambangan. Bidang utama tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikelompokkan di bawah judul izin sosial untuk beroperasi; hak asasi manusia; gender dan diversitas; penanganan keluhan dan pengaduan; dan penduduk asli. Literatur panduan tentang semua topik ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dan berbagai referensi dipilih untuk setiap topik yang didaftar dalam bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini. Implikasi untuk keterlibatan masyarakat di masing-masing bidang tanggung jawab perusahaan ini dibahas dalam bab ini, serta halnya khusus pekerja yang berjalan jarak jauh ke tempat bekerja (long distance commuting), yang merupakan bidang utama lain yang menjadi topik penelitian baru-baru ini. Meskipun beberapa subjek ini mungkin tampak esoteris dan tidak begitu terkait dengan usaha menjalankan tambang, banyak antaranya memiliki dampak pada keberhasilan bisnis yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan oleh karena itu perlu perhatian. 4.1 Izin sosial untuk beroperasi Sekitar 10 tahun yang lalu, ketika edisi pertama buku pegangan ini sedang ditulis, industri pertambangan mulai merangkul sepenuhnya konsep ‘izin sosial untuk beroperasi’, maka hanya diberi definisi mendapatkan dan mempertahankan dukungan dan penerimaan masyarakat secara luas. Sebagaimana dinyatakan dalam Enduring value: the Australian minerals industry framework for sustainable development: (Nilai yang bertahan: kerangka industri mineral Australia untuk pengembangan berkelanjutan): Kecuali suatu perusahaan mendapatkan izin tersbut, dan mempertahankannya berdasarkan kinerja yang baik di lapangan, dan kepercayaan masyarakat, pasti akan ada implikasi negatif. Masyarakat-masyarakat dapat berusaha menghalangi pembangunan proyek; karyawan dapat memilih untuk bekerja dengan sebuah perusahaan yang merupakan warga perusahaan yang lebih baik; dan proyek dapat menghadapi tantangan hukum yang berlanjut, meskipun izin-izin sesuai peraturan telah diperoleh, dengan potensi menghentikan pembangunan proyek. (MCA 2005) Hal ini belum berubah secara fundamental. Ernst & Young, suatu firma akuntansi global, menghasilkan laporan tahunan tentang risiko bisnis yang dihadapi perusahaan pertambangan dan logam. Laporan 2014 mengungkapkan bahwa, untuk periode 2008-2013, izin sosial untuk beroperasi mempertahankan posisinya sebagai risiko tertinggi keempat di antara risiko bisnis ‘10 teratas’ setiap tahun (Ernst & Young 2013). Yang telah berubah adalah bahwa yang merupakan hubungan perusahaan-masyarakat dan kinerja sosial yang baik telah melebar untuk mengintegrasikan pertimbangan hak asasi manusia, penanganan pengaduan dan gender dan diversitas. Di Australia, perluasan operasi penambangan selama masa ledakan pertambangan membawa lebih banyak masyarakat ke dalam kontak dengan pertambangan, tidak selalu dengan hasil yang harmonis, dan telah terjadi pertumbuhan besar dalam operasi terbang masuk, terbang keluar (fly-in, fly-out/FIFO), yang memiliki implikasi yang berbeda untuk pengelolaan masalah-masalah pengembangan masyarakat. Unsur-unsur baru dari izin sosial ini dibahas dalam bagian ini. Definisi yang lebih baru dan rinci dari izin sosial menjelaskan bahwa: Izin sosial untuk beroperasi adalah ekspresi dari kualitas hubungan antara perusahaan proyek sektor swasta dan tetangga-tetangganya. Dalam bidang pertambangan, ini dimulai dengan kontak pertama pada permulaan eksplorasi dan berlanjut terus selama kehidupan proyek, yang, jika berhasil, termasuk konstruksi tambang, operasi tambang, penutupan, dan semakin sering hingga pasca-penutupan. (Thomson dan Boutilier 2011:1781) 38 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Perhatikan bahwa definisi ini berfokus pada kualitas hubungan dan daya tahan sepanjang hidup proyek pertambangan dan seterusnya. Ini yang merupakan hubungan yang positif, bukan hanya tiadanya konflik. Hal ini juga tidak berdasarkan pada tujuan mengelola risiko saja. Diskusi dalam buku pegangan ini berkonsentrasi menjelaskan sikap positif untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat, demi kepentingan perusahaan serta masyarakat pada umumnya dan masyarakat lokal pada khususnya. Perdebatan baru tentang izin sosial untuk beroperasi telah berpusat pada kesulitan yang dialami perusahaan dalam menunjukkan kepada diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka telah ‘diberikan’ izin sosial oleh masyarakat yang terkena dampak, masyarakat yang lebih luas, atau keduanya, dan bahwa izin tersebut tetap berlaku. Hal ini terjadi khususnya karena keberadaan izin sosial sering digambarkan melalui ‘kepemimpinan negatif’ (negative governance): Artinya, lebih mudah untuk menunjuk ketidakadanya faktor-faktor tertentu yang dapat dianggap dibutuhkan untuk izin sosial dari pada tahu ketika semua faktor yang relevan telah berada secara aktif. Sebaliknya, ketidakadanya bentuk pembantahan eksplisit dapat diartikan sebagai dukungan laten sejauh masyarakat belum mengajukan keberatan secara eksplisit yang menantang legitimasi dari yang disebut ‘izin sosial’. (Owen dan Kemp 2013:32) Izin peraturan merupakan sesuatu yang nyata, dan dapat terbukti ada dan akan berlaku asal persyaratan terkait terpenuhi. Sifat tidak berwujud dari izin sosial berarti sulit mengetahui persyaratan apa yang terkait, dan persyaratan tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu. Bahkan, mungkin ada perbedaan mencolok antara izin sosial untuk beroperasi yang diberikan oleh masyarakat luas dan izin sosial yang berarti bagi masyarakat di lokasi yang langsung terkena dampak. Pemahaman dari izin sosial dengan kantor pusat perusahaan dan manajemen proyek lokal mungkin berbeda dengan cara yang sama. Literatur yang cukup banyak telah muncul yang memperdebatkan pertanyaan-pertanyaan ini, beberapa di antaranya yang jauh dari terjawab. Kritik utama terhadap kinerja izin sosial industri pertambangan berpusat pada fokus yang terlalu besar pada persyaratan dan interpretasi keberhasilan demi tujuan pelaporan keberlanjutan dari kantor perusahaan dan kantor pusatnya, sehingga merugikan penjalinan hubungan yang nyata dan lokal di lapangan. Selain itu, karena dominasi pemikiran manajemen risiko dalam banyak perusahaan, kegiatan keterlibatan masyarakat terkendala dalam upaya menurunkan harapan masyarakat dengan mempertahankan profil proyek rendah - pendekatan yang sudah seringkali dibuktikan keliru (Owen dan Kemp 2013). Keunggulan kantor pusat kadang-kadang dituduh merupakan ‘greenwash’ (gambar palsu atau menyesatkan bahwa sesuatu ramah lingkungan), karena perusahaan menunjukkan penerimaan yang luas untuk suatu proyek oleh masyarakat yang luas di suatu negara sebagai bukti telah mendapatkan izin sosial, meskipun ada pengaduan di tingkat lokal.9 Akhir-akhir ini, beberapa perusahaan di Australia telah menyadari bahwa pendekatan ini dapat menciptakan kemunduran akibat perlawanan masyarakat lokal, seperti penolakan usulan untuk mengeksplorasi batubara di wilayah Margaret River di Western Australia pada tahun 2012.10 Singkatnya, fitur utama dari izin sosial untuk beroperasi adalah bahwa: • harus diperoleh oleh perusahaan atau proyek melalui tindakannya • harus ‘diberikan’ oleh masyarakat lokal sebagai preferensi atau sebagai tambahan dengan izin sosial yang diberikan masyarakat nasional atau masyarakat yang lebih luas • harus terus diperbaharui melalui keterlibatan masyarakat yang aktif, dan berbasis luas selama kehidupan tambang, dari tahap eksplorasi hingga penutupan • perlu dipelihara, tidak hanya diperhatikan pada saat krisis. Dengan kata lain, izin sosial untuk beroperasi bersandar pada dasar hubungan masyarakat yang baik, termasuk baik keterlibatan maupun pengembangan masyarakat. 9 Lihat Thomson dan Boutilier (2011) dan Owen dan Kemp (2013) untuk diskusi lebih dalam. 10 Pernyataan Media oleh Menteri Lingkungan Hidup WA pada 7 Februari 2012 untuk cerita Margaret River. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 39 4.2 Kuantifikasi kasus Bisnis Tidak ada keraguan bahwa lebih mudah dan tidak begitu menimbulkan stres bagi perusahaan kalau beroperasi dalam konteks di mana lingkungan sosial bersifat harmonis dan oleh karena itu kondusif untuk keberhasilan usaha yang lebih besar. Biaya yang terkait dengan hubungan masyarakat yang baik sangat sulit diukur karena, seperti izin sosial lebih mudah untuk menentukan dalam ketiadaan, sulit untuk menghitung keuntungan keuangan dari usaha yang baik seperti biasa - yaitu, tanpa masalah hubungan masyarakat. Bahkan efek samping dari hubungan masyarakat yang buruk sulit diukur dengan tepat, kecuali hubungan telah menjadi rusak total, dan dalam hal demikian biaya proyek yang tidak berfungsi dengan cepat dapat meningkat dengan cara yang sangat nyata. Biaya-biaya tersebut dapat mencakup penundaan produksi, gaji untuk pekerja yang tidak dapat bekerja atau yang dihentikan, biaya penggantian infrastruktur yang rusak, dan kerusakan reputasi perusahaan. Sebagian besar proyek pertambangan berhasil menghindari keadaan dalam pemburukan hubungan dengan masyarakat di lokasinya seperti ini, biarpun sering mengalami masalah tingkat rendah. Sebaliknya, jika proyek pertambangan mengabdikan lebih banyak waktu dan usaha untuk memelihara hubungan masyarakat yang sehat, sebagian besar proyek bisa mencapai lingkungan operasi yang lebih efisien dan halus, sehingga mencegah pengalihan waktu manajemen untuk menyelesaikan serangkaian masalah hubungan masyarakat yang kecil tetapi memakan waktu. Bukti manfaat bisnis dari keterlibatan pemangku kepentingan yang baik diberikan dalam suatu studi atas perusahaan-perusahaan pertambangan oleh tim dari Wharton School di Universitas Pennsylvania. Para peneliti mengikuti penilaian pasar untuk 26 tambang emas yang dimiliki oleh 19 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Toronto antara tahun 1993 dan 2008, menggunakan indeks tingkat kerjasama atau konflik pemangku kepentingan untuk tambang tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa: Izin sosial untuk beroperasi lebih dari retorika. Hal ini dapat dioperasikan, dapat diuji secara empiris dan relevan secara strategis. Untuk perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut, mengejar kerjasama dari dan meminimalkan konflik dengan para pemangku kepentingan tidak hanya tanggung jawab sosial perusahaan tetapi merupakan kepentingan pribadi yang tercerahkan. (Henisz dkk 2011:29). Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa dua pertiga dari kapitalisasi pasar perusahaan tersebut dapat dikreditkan pada praktik keterlibatan pemangku kepentingannya, sedangkan hanya sepertiga dari kapitalisasi pasar adalah karena nilai tubuh bijih. Menanggapi keluhan perusahaan tentang tantangan mengukur potensi manfaat yang dapat diperoleh dari investasi dalam program tanggung jawab sosial, International Finance Corporation/IFC (Lembaga Keuangan Internasional), lengan sektor swasta dari Bank Dunia, mengembangkan alat yang disebut valuasi keuangan. Alat ini menggabungkan aspek-aspek investasi tanggung jawab sosial yang mencakup baik penciptaan nilai (uang tabungan, peningkatan produktivitas) dan perlindungan nilai (nilai menghindari risiko). Alat ini menguji seribu hasil yang mungkin dari skenario risiko dalam suatu simulasi Monte Carlo untuk sampai pada perkiraan potensi dampak terhadap nilai bersih sekarang (net present value/NPV) suatu proyek. Beberapa contoh digunakan oleh IFC untuk menunjukkan nilai dari proses penilaian keuangan: contoh tersebut dapat ditemukan di situs webnya, bersama dengan informasi pendukung lainnya. IFC juga mengutip proyek tambang Newmont Ahafo di Ghana, yang mampu memulai konstruksi enam bulan lebih awal dari yang diharapkan karena menginvestasi dalam membangun kepercayaan masyarakat dari awal dalam tahap menegosiasikan akses ke tanah dengan menanamkan spesialis masyarakat dalam tim proyek untuk bekerja bersama degan para ahli teknis. Ini merupakan penghematan besar untuk perusahaannya. Newmont Ghana Gold’s Group Executive Environmental and Social Responsibility (Kelompok Eksekutif untuk Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial Tambang Emas Newmont Ghana) berkomentar bahwa kuantifikasi inisiatif keberlanjutan NPV di pertambangannya akhirnya memungkinkan perusahaan untuk ‘melampaui NPV’: 40 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Sementara praktisi telah lama merasakan ada justifikasi bisnis untuk pewargaan perusahaan (corporate citizenship) dan niat baik masyarakat (community goodwill), proses yang dimulai dengan pengukuran nilainya merupakan langkah penting dalam menyelaraskan tujuan bisnis inti dan inisiatif keberlanjutan. (Wharton School 2012:B5) Gunakan alat valuasi keuangan IFC memang padat karya, setidaknya pertama kalinya sementara databasedatabase ditetapkan, dan karena itu dapat mahal. Meskipun demikian, eksekutif Newmont yang dikutip di atas merasa alat ini bergharga dan menghasilkan perbedaan besar dalam cara tim manajemen yang lebih luas memahami manfaat dari investasi masyarakat. Penelitian terbaru telah menetapkan bahwa pemimpin manajemen keuangan dan teknis dari suatu proyek sering tidak dapat sepenuhnya memahami pentingnya keterlibatan masyarakat, dengan akibat bahwa mereka cenderung mengecualikan praktisi hubungan masyarakat dari proses manajemen kecuali dan sampai ada krisis besar: ‘politik pengecualian yang tertanam merupakan salah satu hambatan yang paling signifikan terhadap peningkatan kinerja sosial suatu perusahaan’ (Kemp dan Owen 2013:529). Dengan demikian, perusahaan dapat memutuskan bahwa berharga kalau investasi dalam kegiatan biaya-manfaat seperti yang diaktifkan oleh alat valuasi keuangan IFC untuk menjembatani kesenjangan ini dan meningkatkan kinerja sosial dengan menunjukkan manfaat keuangan dari keterlibatan masyarakat yang baik.11 4.3 Tidak kalah penting dari kesehatan dan keselamatan Meskipun sektor pertambangan sudah memeluk konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan izin sosial untuk beroperasi selama lebih dari satu dekade, fungsi keterlibatan dan pengembangan masyarakat masih menghadapi tantangan dalam memperoleh sumber daya dibandingkan dengan fungsi ‘inti’ yang lebih jelas, seperti keuangan dan rekayasa. Departemen hubungan masyarakat di pertambangan melaporkan bahwa mereka harus berjuang untuk anggaran yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab mereka, dan mengeluh bahwa bagian lain dari pertambangannya tampaknya tidak menilai keahlian hubungan masyarakat kecuali ada krisis yang perlu diselesaikan, seperti yang disebutkan di atas dalam diskusi tentang kuantifikasi kasus bisnis.12 Hal ini tampaknya merupakan lintasan umum untuk bidang ‘baru’ yang memasuki industri mapan tua, dan bidang lingkungan dan kesehatan dan keselamatan dulu harus menjalani proses yang sama sebelum dianggap sebagai hal yang biasa: Beberapa dekade yang lalu, kesehatan dan keselamatan dipandang dengan cara yang sama seperti tanggung jawab dipandang banyak orang saat ini. Yaitu, merupakan tanggung jawab seorang spesialis dalam perusahaan. Dulu kecelakaan diterima sebagai aspek dari pekerjaan yang membenarkan gaji yang lebih tinggi. Kini, keamanan merupakan tanggung jawab setiap orang. Perusahaan terkemuka memiliki sistemsistem untuk mengidentifikasi situasi yang berbahaya sehingga kecelakaan dapat dicegah sebelum terjadi. Hal yang sama akhirnya akan menjadi kenyataan dengan izin sosial. Perusahaan terkemuka akan membangun hubungan pemangku kepentingan positif sebelum keluhan dan kontroversi meletus. (Thomson dan Boutilier 2011:1781) Pentinglah bagi praktisi hubungan masyarakat menjelaskan kegiatan mereka secara memadai kepada rekanrekan di departemen lain di pertambangan, dan membuat peluang untuk mengikutsertakan anggota departemen fungsional lainnya dalam kegiatan keterlibatan masyarakat bila mungkin. Meskipun departemen hubungan masyarakat cenderung fokus perhatiannya ke luar, demi melibatkan pihak eksternal, orang di departemen tersebut harus memahami bahwa kemampuan mencapai hasil ‘di luar pagar’ tergantung pada kualitas keterlibatan dan keselarasan internal: Membawa kembali pekerjaan ‘izin sosial’ lokal ke dalam bisnis, di bawah tanggung jawab manajer bisnis harian, bukan ahli strategi dan polemis yang di pusat, merupakan kunci keberhasilan. Industri tidak 11 Rangkaian alat penilaian keuangan dan bimbingan IFC tersedia di http://www.fvtool.com/. 12 Lihat Kemp dan Owen (2013), untuk diskusi lebih lanjut. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 41 ‘menugaskan kepada pihak lain’ (farmout) tanggung jawab atas keselamatan, justru keberhasilan telah datang akibat menghilangkan departemen keamanan, dan secara eksplisit membuat keselamatan tanggung jawab manajer operasional yang harus diperhatikan setiap jam. Demikian pula, untuk menjamin ‘izin sosial’, yang menurut banyak orang merupakan risiko terbesar yang dihadapi sektor ekstraktif, dibutuhkan lebih banyak ‘jangkauan ke dalam’ (inreach) yang sejenis tanggung jawab keselamatan, dan lebih sedikit ‘jangkauan ke luar’ (outreach). (Harvey 2014:10) Perhatikan saran bahwa tanggung jawab dan pengendalian masalah izin sosial harus diadakan di lokasi operasi, tidak dibiarkan sampai ada acara perusahaan dan tentu saja tidak ditugaskan kepada pihak lain (farmed out). Ketika keterlibatan masyarakat dan izin sosial telah menjadi bisnis inti seperti yang telah terjadi dengan keselamatan sekarang ini, dan petugas hubungan masyarakat di perusahaan pertambangan telah menjadi bagian integral dari tim manajemen dan perencanaan bisnis, berarti perusahaan pertambangan telah berkembang menuju berfungsi sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat dapat baik menantang maupun memuaskan, dan tidak ada resep sederhana untuk keberhasilan. Masyarakat adalah entitas yang rumit dan dinamis dan dapat bereaksi dalam berbagai cara terhadap upaya perusahaan untuk terlibat dengan mereka. Tidak ada jaminan bahwa yang berhasil dalam satu konteks dapat dengan mudah dipindahkan ke konteks yang lain, atau bahwa kalau mengikuti ‘praktik yang baik’ akan selalu menghasilkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, salah satu kunci untuk beroperasi secara efektif, adalah untuk memiliki sistem dan proses yang baik (lihat Bagian 3.1), termasuk penilaian secara teratur (Bagian 3.2.5), dan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi ketika keadaan berubah. 4.4 Bisnis dan hak asasi manusia (HAM) Pada tanggal 16 Juni 2011, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB) mendukung Guiding Principles on Business and Human Rights (Prinsip-Prinsip Panduan tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia). Prinsip-prinsip ini memberikan nasihat tentang bagaimana menerapkan Kerangka ‘Protect, Respect and Remedy’ (Melindungi, Menghormati dan Memulihkan), yang disahkan pada tahun 2008 oleh Dewan HAM PBB. Dengan kerangka dan prinsip-prinsip ini, PBB telah mengutarakan harapan masyarakat global tentang tanggung jawab bisnis untuk menghormati hak asasi manusia dan memberikan bimbingan tentang cara bisnis bisa memenuhi tanggung jawab tersebut. Secara singkat, tiga prinsip tersebut dapat diringkas sebagai: 1. Komitmen kebijakan - bahwa pemerintah harus memberikan kejelasan yang lebih besar tentang harapan dan konsistensi aturan untuk bisnis berkaitan dengan hak asasi manusia 2. Uji tuntas hak asasi manusia - bahwa perusahaan harus menghormati hak asasi manusia dan mampu menunjukkan hal tersebut 3. Remediasi - bahwa harus ada mekanisme pemulihan (access to remedy) untuk orang-orang yang dirugikan dengan cara apapun oleh kegiatan bisnis. Dianggap bertanggung jawab atas hak asasi manusia mungkin tampak oleh beberapa perusahaan seperti diminta terlibat dalam sesuatu yang di luar lingkup operasi biasa perusahaan tersebut dan yang ditangani oleh pemerintah asing, lembaga swadaya masyarakat dan PBB. Namun, harapan kerangka Dewan HAM PBB tidak memerlukan perilaku yang luar biasa dari setiap perusahaan yang sudah berperilaku secara etis dan transparan. ‘Hak asasi manusia’ memang mencakup banyak perlindungan sangat biasa yang merupakan bisnis biasa dari setiap perusahaan modern, seperti terlibat dengan masyarakat, menjamin partisipasi dan konsultasi sepenuhnya, menangani keluhan menurut proses hukum dan secara transparen, menyediakan kondisi kerja yang layak dan mengambil langkah-langkah untuk melestarikan lingkungan dan warisan budaya. 42 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Ketika perusahaan dan karyawan mereka menyadari bahwa mereka sudah menghormati berbagai-macam hak asasi manusia, prospek mempertimbangkan semua dampak dan risiko hak asasi manusia tampaknya tidak lagi menakutkan.13 Selain itu, menurut kerangka Dewan HAM PBB, uji tuntas juga berlaku terhadap perilaku mitra dan pemasok bisnis untuk memastikan bahwa mereka juga menghormati hak asasi manusia. Untuk melakukan itu, mungkin perlu dilakukan audit menyeluruh terhadap rantai pasokan perusahaan atau proyek, terutama jika beberapa perlengkapan atau layanan disediakan dari luar Australia. Global Freedom Network (Jaringan Kebebasan Dunia) mengumumkan kesepakatan antara gereja-gereja Katolik dan Anglikan dan agama Islam Sunni untuk mengakhiri perbudakan modern sebelum tahun 2020. Andrew Forrest, Ketua Fortescue Metals Group, menjelaskan bahwa ia telah termotivasi untuk memulai jaringan ini ketika, melalui audit intensif rantai pasokan untuk operasi bijih besinya di Western Australia, ia menemukan kejadian perbudakan di pabrik yang membuat suku cadang untuk Fortescue di Asia. Forrest mendesak semua perusahaan untuk melakukan pemeriksaan demikian terhadap pemasoknya sendiri untuk memastikan bahwa tidak ada kejadian pelanggaran hak asasi manusia tersembunyi serupa yang berkontribusi ke keberhasilan bisnisnya. Jaringan Kebebasan Dunia mengumumkan bermaksud merekrut 50 perusahaan besar untuk bergabung pakta dalam tahun beroperasi pertamanya, jadi perhatian terhadap masalah hak asasi manusia dalam bisnis mungkin akan mempertahankan fokus internasional tingkat tinggi di masa depan yang dekat.14 Perusahaan juga perlu memastikan bahwa personil keamanan mereka, di Australia dan di tempat lain, melakukan tugas mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Hal ini lebih berlaku untuk proyek-proyek pertambangan lepas pantai dari pada di Australia. Voluntary Principles on Security and Human Rights/VP (Prinsip-Prinsip Sukarela mengenai Keamanan dan Hak Asasi Manusia) adalah seperangkat prinsip yang dirancang untuk membimbing perusahaan dalam menjaga keselamatan dan keamanan operasi mereka dalam kerangka kerja operasi yang mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manfaat utama adalah bimbingan operasional tentang praktik terbaik, pengurangan risiko dan peningkatan reputasi. Perusahaan ekstraktif dapat menggunakan prinsip-prinsip tersebut untuk mendorong standar perilaku tinggi oleh pasukan keamanan, dan untuk memiliki dampak positif pada pemerintahan, perdamaian dan stabilitas lokal.15 Sebagai badan perwakilan utama bagi perusahaan pertambangan, Minerals Council of Australia/MCA Australia (Dewan Mineral Australia) bergabung dengan Global Compact Network Australia (Jaringan Global Compact Australia) PBB pada 2013 untuk menghasilkan publikasi tentang hak asasi manusia dan industri pertambangan Australia (GCNA/ MCA 2013). Studi kasus di bawah ini diambil dari dokumen tersebut dan menjelaskan cara BHP Billiton memperkenalkan pendekatan hak asasi manusia di seluruh operasinya di dunia.16 13 Untuk pembahasan lebih lengkap tentang hal-hal ini, lihat GCNA / MCA (2013). 14Lihat http://vaticaninsider.lastampa.it/en/world-news/detail/articolo/ecumenismo-ecumenism-ecumenismo-32780/ diakses 18 Maret 2014. 15 Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dihttp://www.voluntaryprinciples.org/for-companies/ 16 S tudi kasus ini dirangkum dari halaman 17-23 dari The Australian Minerals Industry & Human Rights: Managing Human Rights Risks and Opportunities through the UN Guiding Principles on Business and Human Rights. (Industri Mineral Australian dan Hak Asasi Manusia:. Mengelola Risiko dan Peluang Hak Asasi Manusia melalui Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia). (GCNA-MCA 2013), di mana rincian lebih banyak tersedia. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 43 Studi Kasus: M enerapkan pendekatan hak asasi manusia di operasi penambangan global—BHP Billiton Pada tahun 2010, BHP Billiton memperbarui standar masyarakatnya dalam menanggapi kerangka ‘Protect, Respect, Remedy’ (Melindungi, Menghormati, Memulihkan) PBB untuk mencakup persyaratan agar setiap operasi harus melakukan human rights impact assessment/HRIA (penelitian untuk kajian dampak pada HAM) sebagai langkah pertama dalam proses uji tuntas hak asasi manusia. Perusahaan ini sangat percaya bahwa menghormati dan mempromosikan hak asasi manusia tidak hanya selaras dengan nilai-nilai perusahaan dan kode perilaku bisnis tetapi juga merupakan kunci untuk mendapatkan akses ke sumber daya alam secara bertanggung jawab dan menjaga izin sosial untuk beroperasi, dan oleh karena itu penting untuk keberhasilan bisnis. Sejak itu, semua operasi telah diminta untuk menilai kinerja mereka terhadap pasal-pasal dari Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia), prinsip-prinsip Global Compact PBB dan undang-undang yang mengatur hak asasi manusia di negara lokasinya. HRIA harus disahkan melalui proses keterlibatan dengan para pemangku kepentingan, diperiksa oleh seorang ahli yang memenuhi syarat jika di negara yang beresiko menengah ke tinggi, dan diulang setiap tiga tahun. HRIA juga harus ditinjau secara internal setiap tahun untuk memastikan bahwa setiap perubahan operasional belum menghasilkan perubahan terhadap dampak hak asasi manusia. Di mana suatu HRIA mengidentifikasi risiko penting, BHP Billiton mengharuskan rencana pengelolaan hak asasi manusia dikembangkan dan diimplementasikan. Dalam konteks ini, risiko dianggap penting jika memenuhi atau melebihi ambang tertentu, sebagaimana didefinisikan di metodologi risiko internal perusahaan. Rencana tersebut meliputi komponen untuk memberikan pelatihan yang berhubungan dengan komitmen HAM yang relevan untuk semua karyawan dan kontraktor yang relevan. BHP Billiton telah menanam HRIA-HRIA yang berdiri sendiri dalam sistem manajemennya yang sudah ada. Melinda Buckland, Manajer Senior Hubungan Masyarakat di perusahaan, berkomentar, “Kami menemukan bahwa cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan mengintegrasikan HRIA-HRIA ke dalam proses yang ada adalah untuk menggabungkan persyaratan baru dalam indikator kinerja utama manajemen senior.” Ini berarti bahwa manajer memiliki insentif pribadi untuk memastikan bahwa HRIA-HRIA dan rencana manajemen diselesaikan. Hal ini juga menempatkan manajemen masalahmasalah hak asasi manusia setara dengan ukuran kinerja lainnya, dari pada kelihatan seperti tambahan opsional. Di BHP Billiton, indikator kinerja utama manajemen berubah setiap tahun jadi, sementara hak asasi manusia mungkin tidak muncul di kartu skor individu setiap tahun, operasi diaudit terhadap persyaratan tersebut secara berkelanjutan. Tantangan, hasil dan pelajaran utama Semua operasi global BHP Billiton telah melakukan HRIA, yang memungkinkan perusahaan mengidentifikasi pelajaran kunci dan mengambil nilai maksimal dari proses HRIA. 1. Pastikan adanya keahlian dalam bidan hak asasi manusia dan mencari pandangan independen dalam HRIA-HRIA Baik kalau HRIA disampaikan di dalam perusahaan maupun oleh konsultan eksternal, BHP Billiton telah menemukan bahwa keahlian dan pengalaman dalam bidang hak asasi manusia sangat penting untuk penilaian yang efektif. Selanjutnya, verifikasi oleh seorang ahli independen dapat memastikan bahwa penilaiannya obyektif dan meningkatkan kredibilitas hasilnya. BHP Billiton menemukan bahwa proses dan hasil dari suatu HRIA bisa sangat berbeda, tergantung pada jenis organisasi yang melakukan pekerjaannya. HRIA yang menggunakan pendekatan berdasarkan kepatuhan dianggap kurang berharga dan tampaknya tidak memadai untuk langkah berikutnya, yaitu membuat rekomendasi praktis tentang tindakan yang mungkin untuk mengatasi kesenjangan yang telah diidentifikasikan. Hal yang sama juga berlaku untuk HRIA yang dilakukan oleh organisasi yang tidak memiliki keahlian dalam bidang hak asasi manusia yang mendalam. 44 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 2. Melawan mitos tentang hak asasi manusia dan memastikan bahwa HRIA praktis dan relevan Dalam melakukan HRIA, tantangan dapat timbul ketika peserta memiliki pemahaman yang terbatas tentang hak asasi manusia dan tidak mudah memahami bagaimana terwujud dalam konteks bisnis, khususnya di negara-negara maju seperti Australia. Dalam kasus tersebut, berarti keterlibatan internal di tingkat manajemen dan bidang perusahaan yang berbeda dapat membantu mewujudkan kesempatan yang signifikan untuk pembelajaran dan pengembangan kapasitas yang diberikan oleh proses HRIA. BHP Billiton menemukan bahwa proses HRIA yang paling efektif bersifat mendidik dan menggunakan bahasa biasa untuk membahas topik-topik seperti keterlibatan masyarakat, diversitas, non-diskriminasi, kesehatan, keselamatan dan warisan budaya, dari pada menggunakan terminologi yang ada dalam pasal-pasal Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia. 3. Mengelola tantangan pengalihan pengetahuan ketika mengalih-dayakan HRIA Kalau diberi kesempatan untuk belajar yang melekat dengan proses HRIA, seharusnya diidentifikasikan dan dikembangkan peluang eksplisit untuk pengalihan pengetahuan dari konsultan eksternal ke perusahaan dan antara fungsi perusahaan. Untuk BHP Billiton, ini merupakan kesempatan yang dilewatkan dalam beberapa HRIA awal, karena konsultan eksternal tidak berkolaborasi cukup dengan staf pada prosesnya, atau staf internal utama meninggalkan perusahaan tanpa menyampaikan pengalaman mereka. 4. Gunakan HRIA untuk mengurangi risiko dan meningkatkan hubungan: ‘Anda tidak tahu apa yang Anda tidak tahu’ BHP Billiton dapat manfaat dari melibatkan para pemangku kepentingan eksternal dalam percakapan langsung tentang hak asasi manusia, dengan kesempatan untuk membagi pandangan dan pengalaman mereka dengan cara yang mungkin tidak terjadi melalui proses perusahaan lain. Contohnya, suatu proses HRIA yang melibatkan tim proyek eksplorasi membagi wawasan yang diperoleh selama keterlibatan dalam HRIA. Meskipun mereka telah berusaha menciptakan hubungan yang terbuka dan kuat dan sudah memiliki prosedur pengaduan lokal, proses HRIA menemukan beberapa masalah yang orang tidak berpikir relevan atau tidak berani mengungkapkan sebelumnya. Waktu itu, HRIA memberikan peringatan dini dan peluang menangani risiko. Kejadian ini membantu mengidentifikasi dan kemudian mengelola masalah-masalah yang lama-lama bisa menjadi serius dan meningkat. 5. HRIA dapat digunakan untuk proyek-proyek kecil Setelah menyelesaikan beberapa HRIA perusahaan yang pertama, dan menyadari bahwa prosesnya bisa intensif sumber daya, BHP Billiton khawatir tentang kelayakan HRIA untuk proyek-proyek eksplorasi, mengingat bahwa proyek-proyek demikian biasanya terdiri dari tim kecil dan sebagian besar anggotanya ahli geologi. Untuk mengatasi masalah ini, bagian eksplorasi BHP Billiton menugaskan konsultan-konsultan untuk merancang proses HRIA yang sederhana dalam bentuk alat penilaian diri praktis yang memenuhi maksud dari Prinsip Panduan 18 PBB dan dapat disampaikan secara internal oleh tim yang kecil. Akibatnya, BHP Billiton telah berhasil menggunakan alat tersebut untuk proyekproyeknya di Western Australia, Zambia dan Ethiopia sejak 2011. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 45 Rangkuman BHP Billiton telah menunjukkan bahwa unsur uji tuntas dari tanggung jawab perusahaan untuk menghormati hak asasi manusia dapat dimasukkan ke dalam proses-proses dan sistem manajemen yang sudah ada melalui HRIA yang berdiri sendiri. Sumber: GCNA–MCA (2013). 4.5 Gender dan diversitas Studi kasus lain yang termasuk dalam publikasi GCNA-MCA tentang hak asasi manusia di industri pertambangan Australia menjelaskan fokus pada inklusi gender oleh Rio Tinto dalam operasi globalnya, karena hal ini merupakan elemen utama dari perlindungan hak asasi manusia (GCNA-MCA 2013: 30 -35). Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai peneliti dan organisasi telah menguraikan pentingnya tenaga kerja dan tim manajemen yang beragam sebagai kunci-kunci untuk keberhasilan bisnis. Banyak penelitian tersebut berfokus pada keterlibatan perempuan, tetapi bentuk-bentuk diversitas lain juga penting, karena tenaga kerja dan tim manajemen yang mencerminkan komposisi masyarakat yang lebih luas di tempat lokasi perusahaannya memiliki lebih banyak kredibilitas dalam masyarakat tersebut. Faktor keberhasilan bisnis yang muncul dari tim kerja yang beragam termasuk di antaranya: memiliki kumpulan calon potensial yang lebih besar karena dianggap sebagai majikan pilihan, memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi dari tenaga kerja yang lebih bahagia, memiliki pemahaman pasar yang lebih baik melalui dasar karyawan yang lebih luas, dan memiliki kelompok orang berbakat lebih bervariasi, yang mengakibatkan peningkatan kreativitas.17 Diversitas dalam rekrutmen dapat dicapai melalui melakukan upaya tambahan untuk mendorong pelamar dari beragam latar belakang untuk melamar pekerjaan, dengan menyediakan kursus dukungan (untuk menjembatani kekurangan) jika diperlukan bagi anggota masyarakat lokal yang mungkin memiliki kesempatan pendidikan yang lebih sedikit, dan dengan memastikan bahwa kriteria pemilihan dan metode tidak mengecualikan orang-orang dengan latar belakang yang tidak standar. Retensi tenaga kerja yang beragam dapat dicapai dengan membuat tempat kerja ramah keluarga, dengan daftar pekerjaan yang memungkinkan karyawan mendapat waktu dengan keluarganya dan menyediakan waktu untuk perawatan anak-anak dan tanggungan lainnya. Program khusus yang dirancang untuk mendukung dan mendorong perempuan dan orang-orang dari latar belakang minoritas untuk menuju dan mencapai posisi manajemen dapat sangat membantu menciptakan kader manajemen yang lebih beragam dan efektif. Selain itu, dalam kegiatan pengembangan masyarakat, sangat penting untuk keberhasilan bahwa perempuan dan sektor-sektor masyarakat lain terlibat penuh dan termasuk dalam pemilihan, perancangan dan implementasi proyek. Sama pentingnya bahwa perempuan menjadi peserta penuh dalam kegiatan keterlibatan masyarakat, terutama dalam negosiasi yang mengarah ke kesepakatan masyarakat. Referensi yang menyediakan panduan lebih lanjut tentang program-program demikian tercantum di bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini. Meskipun tidak ada persyaratan hukum agar perusahaan pertambangan di Australia melaporkan kepada publik tentang kinerja sosialnya, perusahaan dengan praktik terbaik telah cukup lama melakukan demikian. Sejak 2008, dewan utama untuk industri pertambangan internasional, ICMM, telah mewajibkan perusahaan anggotanya untuk melaporkan secara terbuka setiap tahun sejalan dengan Sustainability Reporting Guidelines (Pedoman Pelaporan Keberlanjutan) dari kerangka Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Dunia).18 17 Lihat pidato 2014 oleh Sarah Hooper dari Chamber of Minerals of WA untuk diskusi lebih lanjut, http://www.cmewa.com/UserDir/CMEResources/ Gender%20 Diversity%20in%20the%20WA%20Resources%20Sector%20-%20AOG%20201486.pdf, diakses 20 Maret 2014. 18 Informasi rinci tentang cara mempersiapkan laporan keberlanjutan menggunakan Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Dunia) tersedia di: https://www.globalreporting.org/Pages/ default.aspx. 46 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Suatu indikator kunci adalah partisipasi perempuan dan kelompok minoritas dalam tenaga kerja, dan pada tingkat profesional dan manajemen. Dalam industri yang didominasi laki-laki19 pentinglah bahwa perusahaan mengambil pendekatan aktif tidak hanya untuk mengembangkan tenaga kerja yang inklusif gender tetapi juga dalam menunjukkan keadaan demikian kepada para pemangku kepentingan. Pesan positif tentang diversitas tenaga kerja dan tempat kerja yang bersifat mendukung akan sangat membantu membangun reputasi yang baik antara masyarakat lokal dan merupakan dasar yang kuat untuk menjalin hubungan masyarakat yang positif. Hal ini juga akan meningkatkan faktor-faktor keberhasilan bisnis yang diuraikan di atas - menjadi perusahaan pilihan dan mempertahankan karyawan - dan karena itu dapat juga meningkatkan nilai pemegang saham. 4.6 Penanganan keluhan dan pengaduan Sementara keterlibatan mungkin berusaha untuk mencapai konsensus, hasil itu tidak selalu dapat dicapai. Sebagai contoh, mungkin ada perbedaan pendapat yang fundamental antara perusahaan dan bagian yang signifikan dari masyarakat terhadap apakah pertambangan harus diizinkan di suatu daerah. Dalam kasus lain, ‘konflik’ suatu perselisihan mungkin di luar kendali langsung perusahaan (misalnya, mungkin memerlukan perubahan kebijakan pemerintah). Ukuran keterlibatan yang efektif belum tentu berarti ketiadaan konflik dan perselisihan, melainkan dapat ditandai oleh kemampuan para pihak yang berbeda untuk mempertahankan dialog yang konstruktif. Perusahaan pertambangan dapat memfasilitasi keadaan ini kalau bersikap transparan dalam tindakan mereka, terlibat dengan semua pemain, memperlakukan mereka dengan hormat dan membagi informasi secara terbuka dengan mereka. Prosedur yang efektif untuk menangani keluhan, perselisihan dan pengaduan juga penting. Beberapa perusahaan telah menetapkan proses penanganan pengaduan resmi, yang dapat mencakup keterlibatan pihak ketiga untuk memediasi tentang masalah tertentu. Apapun model yang digunakan, perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana mereka akan menangani keluhan sebelum masalah-masalah membesar dan memastikan bahwa sudah memiliki proses yang tepat. Salah satu dari tiga unsur penting dalam kerangka Dewan HAM PBB adalah remedi (pemulihan), yaitu, jalan bagi orang-orang yang terkena dampak negatif untuk mencari ganti rugi. Hubungan perusahaan-masyarakat yang baik yang menghormati hak asasi manusia harus memastikan bahwa anggota masyarakat memiliki jalan untuk menyampaikan keluhan dan sistem yang mudah digunakan dan transparan untuk menyelesaikannya. Sebuah operasi mineral dapat memastikan bahwa sudah memiliki prosedur pengaduan yang berfungsi, baik bagi karyawan dan untuk pihak eksternal, yang mudah diakses untuk laki-laki, perempuan dan kelompok rentan dalam masyarakat. Bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini berisi beberapa sumber tentang cara membangun sistem penanganan keluhan yang efektif. 19 Perempuan merupakan 17% dari tenaga kerja di bidang sumber daya di Western Australia/WA (Australia Barat), dibandingkan dengan 43% perempuan dalam angkatan kerja WA secara keseluruhan, dan WA dilaporkan memiliki proporsi tenaga kerja perempuan di bidang sumber daya yang lebih tinggi dari pada di tempat lain di Australia (CME 2013: 7). KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 47 Studi kasus di bawah ini memberikan contoh tentang bagaimana keadaan ini dikelola di suatu operasi di daerah terpencil di Australia. Gareth Manderson, Manajer Umum, Operasi, Rio Tinto Alcan Weipa, bicara pada salah satu forum masyarakat kuartalan di lokasi. Studi Kasus: P ertambangan bauksit Weipa,Queensland— Mengintegrasikan proses penanganan keluhan, perselisihan dan pengaduan ke dalam sistem manajemen Konteksnya Rio Tinto Alcan telah menambang dan mengirim bauksit dari Weipa di wilayah Far North Queensland (bagian Queensland paling utara), Australia, sejak tahun 1963. Weipa mempekerjakan sekitar 1.000 orang penuh waktu dan menghasilkan 20,6 juta ton kering bauksit pada tahun 2011. Masyarakat lokal yang di sekitar operasi di Western Cape mencakup kota kecil Weipa dan tiga masyarakat penduduk asli di dekatnya yaitu Aurukun, Mapoon dan Napranum. Cadangan bauksit asli (di utara) lambat laun dihabiskan, dan dengan permintaan terus untuk bauksit, perusahaan tersebut telah mengidentifikasi cadangan signifikan di selatan Embley River (Sungai Embley). Sistem umpan balik masyarakat Weipa Tim Communities and Social Performance/CSP (Masyarakat dan Kinerja Sosial) di lokasinya mengelola sistem umpan balik masyarakat - suatu proses formal di mana anggota masyarakat lokal dapat menyediakan baik umpan balik positif maupun negatif tentang operasi perusahaan, termasuk tentang setiap dampak pada hak asasi manusia yang merugikan. Sistem umpan balik masyarakat Weipa mencerminkan enam prinsip menyeluruh untuk proses-proses pengaduan yang non-yudisial: sah, mudah diakses, dapat diprediksi, adil, transparan dan sesuai dengan hak-hak. 48 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Untuk memastikan agar mudah diakses, beberapa titik kontak tersedia, termasuk nomor telepon bebas pulsa dan kontak langsung dengan personil Rio Tinto Alcan Weipa. Untuk meningkatkan kesadaran lokal terhadap sistem umpan balik, proses ini diiklankan di surat kabar lokal, dalam surat berkala lokasi, pada papan pengumuman masyarakat dan secara informal ketika personil CSP mengunjungi masyarakat lokal. Masukan dicatat oleh tim, mengikuti proses yang mapan. Prosedur ini juga selaras dengan solusi bisnis Rio Tinto, yang menyediakan alat untuk mencatat insiden, menetapkan tindak lanjut dan melacak penutupan masalah dan insiden. Sistem ini memungkinkan insiden ditingkatkan ke tingkat manajemen yang tepat berdasarkan signifikansi mereka, dan juga memastikan bahwa semua bidang kerja yang relevan diinformasikan. Setelah umpan balik diterima dan dicatat, tim CSP membuat penilaian awal untuk mengidentifikasi dan menghubungi fungsi yang relevan. Pemimpin fungsi dan pengawas CSP kemudian membentuk tim investigasi, mengklasifikasikan insiden itu, dan menyelidikinya untuk menentukan akar penyebab dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Di mana insiden diklasifikasikan ‘signifikan’, manajer CSP, manajer fungsi yang relevan dan manajer umum akan diberitahu. Prosedur umpan balik mencakup ketentuan untuk keterlibatan dan dialog dengan orang-orang yang terkena dampak. Misalnya, ketika umpan balik pertama diterima, anggota masyarakat ditanyai tentang harapan mereka, termasuk saran mereka untuk penyelesaiannya. Partisipasi lintas lokasi juga didorong secara internal oleh tim CSP yang mengambil peran fasilitasi, dari pada menyelesaikan masalah tersebut secara langsung, terpisah dari fungsi lainnya. Persyaratan untuk pelaporan internal, baik secara rahasia di tingkat tertentu dan umumnya pada tingkat agregat, membantu untuk berkomunikasi temuan tentang insiden dan membagi pembelajaran di lokasinya. Suatu Forum Masyarakat Weipa memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dengan anggota masyarakat lokal mengenai hal-hal yang penting dan untuk membahas kegiatan bisnis yang mungkin akan mempengaruhi masyarakat. Forum ini juga memungkinkan perusahaan untuk melaporkan kembali kepada masyarakat tentang cara keluhan diterima dan ditangani. Mengintegrasikan penyelesaian keluhan, perselisihan dan pengaduan ke dalam operasi dan manajemen Tim CSP melibatkan fungsi perusahaan yang bersangkutan dalam setiap penyelesaian keluhan untuk meningkatkan tanggung jawab lintas lokasi dan untuk memastikan bahwa para pemimpin fungsi di seluruh operasi juga diakui untuk umpan balik positif yang diterima. Hal ini memperdalam pemahaman di seluruh bisnis bahwa bekerja dengan masyarakat merupakan pekerjaan semua orang dan memastikan bahwa semua fungsi bisnis terlibat langsung dengan para pemangku kepentingan yang berpotensi terkena dampak kegiatan mereka. Sumber: Rio Tinto 2013, Why human rights matter, halaman 79–80. Bekerja dengan Pemilik Tradisional lokal di Weipa. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 49 4.7 Penduduk asli Alasan lebih lanjut untuk berinvestasi dalam sistem keterlibatan masyarakat yang efektif adalah bahwa banyak operasi pertambangan di Australia berada di tanah di mana penduduk asli memegang atau mengklaim hak-hak dan kepentingan tradisional di tanah wilayahnya. Semakin sering, perjanjian dengan pemilik tradisional mewajibkan perusahaan pertambangan untuk terlibat secara efektif dengan masyarakat penduduk asli dan berkontribusi pada tujuan pengembangan jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak mampu atau tidak rela melakukannya, atau gagal untuk menindaklanjuti usaha, kemungkinan besar akan mengalami keadaan yang sangat merugikan ketika berusaha menegosiasikan perjanjian dengan kelompok-kelompok pemilik tradisional di masa depan. Lihat buku pegangan LPSDP Working with Indigenous communities (Bekerja dengan masyarakat penduduk asli) untuk informasi lebih lanjut.20 4.8 Perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting) Di Australia, banyak tambang yang beroperasi atas dasar terbang masuk, terbang ke luar (fly-in, fly-out/FIFO), atau perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting/LDC), di mana para karyawan tinggal cukup jauh dari daerah operasi, biasanya di wilayah pesisir, dan pulang-pergi jauh untuk bekerja di daerah pedalaman. Meskipun dampak sosial dari operasi LDC terhadap daerah di sekitarnya cenderung tidak sebesar operasi yang berlokasi di pemukiman tetap; tidaklah berarti operasi LDC ini bebas dari tanggung jawab untuk mendukung inisiatif pengembangan masyarakat yang berfokus pada penduduk lokal. Banyak masyarakat yang berlokasi di daerah di sekitar operasi seperti ini kurang beruntung secara ekonomi dan sosial, dan memiliki populasi penduduk asli yang besar. Dari sudut pandang bisnis, berkontribusi terhadap berkelanjutan untuk masyarakat ini akan memudahkan proses menegosiasikan akses ke tanah di masa depan, dan membantu menyingkirkan kritik yang mengatakan bahwa daerah terpencil (remote) dan daerah yang jauh dari kota besar (regional) hanya sedikit atau sama sekali tidak menerima manfaat dari operasi penambangan LDC ini. Strategi pengembangan yang mungkin cocok dalam konteks ini termasuk menyediakan peluang kerja dan pelatihan bagi penduduk lokal dan menawarkan transportasi yang fleksibel (bis, penerbangan lokal) agar mereka dapat bekerja di tambang, memfasilitasi pendirian usaha lokal (seperti usaha pariwisata skala kecil) dan bermitra dengan organisasi lain untuk menanggap kebutuhan prioritas penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Banyak penelitian telah dilakukan tentang biaya dan manfaat dari FIFO dan LDC dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melalui penyelidikan parlemen federal pada tahun 2013. Para peneliti telah menyimpulkan bahwa urusan LDC dapat bermanfaat atau merugikan individu dan masyarakat, tergantung kalau mereka terlibat dalam proses atau hanya menderita dampaknya. LDC diperkirakan akan terus berlanjut di industri pertambangan di Australia: Sebagian karena laju perubahan dalam industri pertambangan dan juga karena preferensi karyawan tentang di mana mereka dan keluarganya hidup, operasi penambangan kini dan akan terus memerlukan campuran perumahan dan tempat tinggal non-perumahan. Sangat penting bahwa pemerintah di semua tingkatan dan perusahaan pertambangan bekerja dengan masyarakat untuk memastikan bahwa perencanaan yang tepat waktu dan memadai dilakukan sebelum proyek memulai tahap konstruksinya. (Haslam McKenzie dkk. 2012b: 4) Sekali lagi, keterlibatan masyarakat dan perencanaan partisipatif dari awal adalah rekomendasi untuk menghasilkan hasil pengembangan masyarakat yang optimal. Rekomendasi untuk pengelolaan kolaboratif atas dampak kumulatif yang diuraikan dalam Bagian 3.3.5 juga berlaku di sini. 20 Lihat http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/LPSDhandbooks.aspx. 50 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 5.0 RANGKUMAN Fokus pada pembangunan berkelanjutan telah menghasilkan transformasi yang nyata dalam kebijakan dan praktik industri pertambangan. Dua aspek sosial yang penting dalam berkelanjutan adalah keterlibatan masyarakat dan pengembangan masyarakat, yang bergabung untuk membentuk bidang luasnya hubungan masyarakat – yaitu hubungan antara tambang-tambang dan masyarakat-masyarakat di lokasinya. Buku pegangan ini telah menguraikan berbagai konsep, faktor pendorong, contoh praktik kerja dan tantangan utama yang ada dalam bentuk yang berguna bagi para manajer tambang sekaligus para praktisi hubungan masyarakat. Mengadopsi pendekatan yang lebih sistematis dalam bidang keterlibatan masyarakat, akan membantu menyesuaikan dan akhirnya memadukan pengelolaan masalah-masalah masyarakat dengan praktik manajemen dalam bidang operasional lainnya. Untuk mendukung pendekatan ini, buku pegangan ini telah mengidentifikasi serangkaian prinsip-prinsip dan alat-alat yang berkaitan dengan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan, yang dapat digunakan sebagai panduan oleh para praktisi. Sejak edisi pertama buku pegangan ini, telah terjadi meningkatnya penelitian dan publikasi yang memberi nasihat tentang berbagai masalah hubungan masyarakat. Buku panduan ini berisi referensi di dalamnya untuk artikel kunci dan bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ yang substansial untuk memungkinkan studi tambahan oleh mereka yang tertarik belajar lebih banyak. Berkelanjutan untuk masyarakat, dengan fokusnya untuk memperkuat masyarakat dan kesejahteraannya, membutuhkan keterlibatan masyarakat, tapi juga membutuhkan berbagai hal lain. Di Australia, perusahaan pertambangan semakin memeluk kesempatan memain peran dalam bidang perubahaan sosial, dan mencari pendekatan yang melengkapi kekuatan yang telah dimilikinya. Mungkin dulu ada kecenderungan mengharapkan perusahaan pertambangan untuk bertindak di luar zona keahlian mereka dan berperilaku seperti badan-badan pembangunan, disertai dengan pengalih-dayaan (outsourcing) kegiatan pengembangan masyarakat. Sekarang mungkin pendulum mulai berayun kembali ke keadaan keseimbangan yang memungkinkan perusahaan untuk mendukung masyarakat mengelola pengembangannya sendiri melalui praktik-praktik keterlibatan masyarakat yang efektif dan kemitraan yang saling menguntungkan. Meskipun pekerjaan pengembangan masyarakat dapat bersifat kompleks, telah muncul serangkaian pengetahuan dan langkah-langkah logis yang dapat diikuti, dan informasi tersebut telah dijabarkan dalam buku pegangan ini. BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 51 6.0 DAFTAR ISTILAH DAN TEKNIK HARI TERBUKA DAN KUNJUNGAN KE LOKASI Cara ini merupakan mekanisme berharga untuk memastikan masyarakat dan keluarga karyawan dapat informasi mutakhir tentang operasi dan bagaimana dikelolanya. Peristiwa tersebut juga memberikan kesempatan untuk mendengar tentang keprihatinan dan masalah masyarakat. Kunjungan ke lokasi untuk kelompok pemangku kepentingan tertentu merupakan pilihan yang lebih terfokus dan terarah, dan seringkali dapat mengungkap apa yang terjadi di suatu proyek. INTERAKSI KARYAWAN Sumber yang berharga untuk memahami keprihatinan dan masalah masyarakat. Karyawan juga merupakan duta perusahaan yang paling penting dan harus dilibatkan dengan berbagai cara, mulai dari sarana diskusi ke forum karyawan yang lebih terstruktur. IZIN SOSIAL UNTUK BEROPERASI Pengakuan dan penerimaan kontribusi perusahaan kepada masyarakat di tempat operasinya, yang melebihi persyaratan hukum dasar dan berusaha mengembangkan dan menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan konstruktif yang diperlukan agar bisnis bersifat berkelanjutan. Secara keseluruhan, hal ini berasal dari usaha menjalin hubungan berdasarkan kejujuran dan saling menghormati. KEANGGOTAAN SUKARELA STAF DALAM KELOMPOK DAN KOMITE MASYARAKAT Dapat mengembangkan hubungan antara operasi penambangan dan kelompok masyarakat lainnya. Hal ini dapat membantu pemahaman masyarakat tentang proyek, dan membantu proyek memahami lebih lanjut terhadap prioritas dan sentimen masyarakat tentang operasinya. KELELAHAN KONSULTASI Dapat terjadi ketika ada inisiatif konsultasi dalam suatu masyarakat yang sering dilaksanakan atau tumpang tindih, baik oleh bidang yang berbeda dalam suatu perusahaan atau operasi, atau oleh organisasi yang berbeda, termasuk instansi pemerintah. KELOMPOK PENGHUBUNG MASYARAKAT DAN PENASIHAT Kelompok-kelompok yang dibentuk khusus untuk proyek pertambangan. Kelompok ini dapat membantu operasi fokus pada program keterlibatannya. Kelompok dapat menutupi hal-hal umum, atau fokus pada aspek tertentu (membuat yayasan dana masyarakat, merencanakan penutupan tambang, rehabilitasi). Keberhasilan kelompok akan sangat tergantung pada cara distruktur dan apakah perannya ditetapkan dan dipahami dengan jelas. KETERLIBATAN Pada dasarnya, berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan (pemangku kepentingan). Proses keterlibatan yang baik biasanya melibatkan mengidentifikasi dan memprioritaskan pemangku kepentingan, melakukan dialog dengan mereka untuk memahami kepentingan mereka terhadap suatu masalah dan kekhawatiran mereka, dan mencari cara dengan mereka untuk mengatasi masalah itu, serta memberikan umpan balik kepada para pemangku kepentingan tentang tindakan yang diambil. Pada tingkat yang lebih rumit, keterlibatan merupakan cara menegosiasikan hasil yang disepakati terhadap masalah-masalah yang memprihatinkan atau kepentingan bersama. KOLABORASI Bekerja sama untuk membagi keahlian dan kepemilikan hasil; keterlibatan bersama dalam proyek-proyek dan kegiatan. KONSULTASI Tindakan menyediakan informasi atau nasihat tentang, dan mencari tanggapan terhadap, suatu peristiwa, kegiatan atau proses yang nyata atau yang diusulkan. KUNJUNGAN PRIBADI YANG DIJADWALKAN Cara yang berharga untuk membangun hubungan pribadi. Diskusi tatap muka dengan individu penting, seperti tetangga dekat, dapat mengungkapkan masalah dan pendapat. MANAJEMEN ADAPTIF Sebuah proses yang sistematis untuk terus memperbaiki kebijakan dan praktik manajemen dengan cara belajar dari hasil-hasil program operasional. ICMM Good Practice Guidance on Mining and Biodiversity (Pedoman Praktik yang Baik dalam Pertambangan dan Keanekaragaman Hayati ICMM) menyebutkan manajemen adaptif sebagai proses do-monitor-evaluate-revise (‘lakukan-memantau-menilai-merevisi’). 52 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN MASYARAKAT Suatu istilah dengan banyak definisi. Dalam industri pertambangan, umumnya diterapkan untuk penduduk di daerah lokasi dan wilayah sekitarnya yang terpengaruh oleh kegiatan perusahaan. ‘Masyarakat lokal’ biasanya menunjukkan masyarakat di lokasi operasi dan mungkin termasuk penduduk asli maupun penduduk yang bukan orang asli. Istilah ‘masyarakat di lokasi’ (host community) kadang-kadang digunakan untuk menekankan kenyataan bahwa masyarakat tersebut yang menampung atau ‘menjadi tuan rumah’ operasi perusahaan sampai saat sumber daya dihabiskan. PENELITIAN Penelitian, baik yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan atau operasi, atau ditugaskan kepada pihak ketiga, dapat memberikan informasi berharga tentang kebutuhan masyarakat dan persepsinya terhadap fasilitas. Berbagai jenis metode penelitian dapat digunakan, mulai dari survei dan kelompok diskusi terarah sampai wawancara. PENERANGAN (BRIEFING) Cara menginformasikan kepada dan belajar dari orang lain. Penerangan secara teratur kepada kelompok pemangku kepentingan, seperti media lokal, pegawai pemerintah, pemimpin penduduk asli dan karyawan, merupakan cara yang penting untuk menyebarkan informasi. Presentasi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masingmasing kelompok. Menerjemahkan informasi ke dalam bahasa lain juga mungkin diperlukan dalam kasus tertentu; misalnya, saat berkomunikasi dengan masyarakat Aborigin tradisional. PENGEMBANGAN Termasuk pengembangan ekonomi, sosial dan budaya yaitu, semua aspek kehidupan dan kesejahteraan manusia. Pengembangan masyarakat adalah proses di mana orang meningkatkan kekuatan dan efektivitas masyarakat mereka, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan memungkinkan diri mereka sendiri dan orang lain berpartisipasi secara berarti dalam pengambilan keputusan dan untuk mencapai kuasa jangka panjang yang lebih besar atas kehidupan mereka. PERTEMUAN UMUM Mungkin berguna dalam masyarakat yang lebih kecil; namun, pertemuan umum membutuhkan organisasi yang berhati-hati, biasanya dengan fasilitator yang terampil, untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk menyuarakan keprihatinan dan kepentingan. PERTUNJUKAN PUBLIK Poster dan model usulan operasi yang ditampilkan di tempat umum, seperti pusat pertokoan, kantor dewan dan pameran lokal. Dengan cara ini perusahaan dapat membuka proyek untuk banyak orang dan meningkatkan minat masyarakat. Pertunjukan keliling dapat digunakan di lokasi terpencil. Umpan balik harus selalu dicari. POIN KONTAK Seringkali merupakan saluran telepon 24 jam untuk memberikan informasi kepada perusahaan dan sebagai metode untuk merekam keluhan dan masalah. PROSES KETERLIBATAN INFORMAL: DISKUSI DADAKAN DENGAN SATU ORANG DAN PERCAKAPAN INFORMAL Penting untuk membentuk dan mempertahankan hubungan, memahami perspektif pribadi dan mendapatkan pengertian tentang sentimen masyarakat pada umumnya. Informasi berharga bisa didapatkan dari interaksi informal dengan anggota masyarakat. Namun, perusahaan harus menyadari bahwa keterlibatan informal dengan hanya beberapa individu dapat dianggap sebagai mendukung pandangan individu tertentu. Dalam keadaan seperti itu, mungkin ada manfaat yang lebih besar kalau pertama mengadakan bentuk keterlibatan yang terbuka, transparan dan untuk umum. PUSAT PENGUNJUNG Dapat memberikan masyarakat lokal akses mudah ke informasi tentang operasi, dan juga dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan atau penerangan dengan masyarakat. SITUS WEB Cara efektif untuk menyediakan informasi umum tentang proyek dan menyediakan ‘berita saat ini’ mengenai kegiatan-kegiatan dan perkembangannya. Beberapa pemangku kepentingan mungkin lebih menyukai pilihan keterlibatan melalui teknologi ini, atau setidaknya memiliki pilihan untuk mendapatkan informasi melalui cara ini. SURAT LANGSUNG DAN SURAT BERKALA Cara yang efektif untuk memberitahu orang-orang spesifik tentang suatu proyek, termasuk cara perusahaan menanggapi keprihatinan masyarakat. Korespondensinya dapat dipersonalisasikan dengan informasi pendukung, atau dalam bentuk surat berkala yang menjelaskan kegiatan masyarakat yang melibatkan perusahaan. WORKSHOP DAN KELOMPOK DISKUSI TERARAH Cara ini memungkinkan personil perusahaan untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan, untuk bersama-sama bertukar gagasan mencari solusi atas masalah yang diutarakan masyarakat, yang mungkin belum dipertimbangkan secara memadai dalam rancangan proyek. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 53 7.0 BACAAN LANJUT 7.1 Penilitian dasar dan kajian dampak A comprehensive list of references for various aspects of social impact assessment is on the website of the SIA Hub (http://www.socialimpactassessment.com/resources-references.asp). IAIA (International Association of Impact Assessment) has a range of resources available on its website (http://www.iaia.org/default.aspx). ICMM (2010). Good practice guidance on health impact assessment, ICMM, London, http://www.icmm.com/document/792). IFC, International Business Leaders Forum, UNGC (2010). A guide to human rights impact assessment and management, http://www.guidetohriam.org/guide/drawstep/introduction (registration required). Minerals Council of Australia (no date). Socioeconomic benefits and impacts: an assessment and planning toolkit, Canberra, http://www.minerals.org.au/data/assets/image/seiba-toolkit-draft23august.pdf. F Vanclay, AM Esteves (eds) (2011). New directions in social impact assessment: conceptual and methodological advances, Edward Elgar, Cheltenham, UK, Northampton, USA. 7.2 Perencanaan penutupan Department of Industry, Innovation and Science (2016). Mine closure, Australian Government, Canberra, http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/LPSDhandbooks.aspx. ICMM (2008). Planning for integrated mine closure: toolkit, ICMM, London, http://www.icmm.com/document/310. 54 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 7.3 Manajemen konflik ICMM (2009). Human rights in the mining and metals industry: handling and resolving local level concerns and grievances, pilot testing version, ICMM, London, http://www.icmm.com. ICMM, ICRC, IFC, IPIECA (2011). Voluntary principles on security and human rights: implementation guidance Tools, London, http://www.voluntaryprinciples.org/resources/. IFC CommDev (2008). Community development and local conflict: a resource document for practitioners in the extractive sector, Washington DC, http://commdev.org/content/document/detail/1801/. Institute for Business and Human Rights (2011). From red to green flags, http://www.ihrb.org/news/2011/from_red_to_green_flags.html. UN Global Compact / PRI, 2010, Guidance on responsible business in conflict-affected and high-risk areas: a resource for companies and investors, United Nations, New York, http://www.unglobalcompact.org/docs/ issues_doc/peace_and_business/guidance_rb.pdf. 7.4 Prosedur keluhan dan pengaduan Compliance Advisor Ombudsman for the International Finance Corporation, Multilateral Investment Guarantee Agency, Members of the World Bank Group (2008). Advisory note: a guide to designing and implementing grievance mechanisms for development projects, Washington DC, http://www.cao-ombudsman.org/html-english/grievance_mechanisms2.htm. ICMM (2009). Human rights in the mining and metals industry: handling and resolving local level concerns and grievances, ICMM, London, http://www.icmm.com/page/15816/human-rights-in-the-mining-metalssector-handling-and-resolving-local-level-concerns-grievances. IFC (2009). Addressing grievances from project-affected communities: good practice note, IFC, Washington DC, at http://www.ifc.org/ifcext/sustainability.nsf/content/publications_resettlement. D Kemp, N Gotzmann (2008). Community grievance mechanisms and Australian mining companies offshore: an industry discussion paper, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane, http://www.csrm.uq.edu.au/docs/csrm_%20minerals%20industry%20grievance%20 discussion%20paper_final.pdf. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 55 7.5 Gender Chamber of Minerals and Energy of Western Australia (2013). Diversity in the Western Australian resources sector, Perth, ahttp://www.cmewa.com/UserDir/CMEPublications/131101-PS-Diversity%20in%20 WA%20 Resources%20Industry%20-%202013%20Survey%20Report%20-%20FINAL-v1575.pdf. D Kemp, J Keenan, J Davidson (2009). Why gender matters: a resource guide for integrating gender considerations into communities work at Rio Tinto, Rio Tinto and Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane, http://www.riotinto.com/documents/reportspublications/rio_tinto_gender_guide.pdf. C O’Faircheallaigh (2012). ‘Women’s absence, women’s power: Indigenous women and mining negotiations in Australia and Canada’, Ethnic and Racial Studies, published online, February, http//dx.doi.org/10.1080/01 419870.2012.655752. United Nations Development Program Regional Bureau for Europe and the CIS (2007). Gender mainstreaming in practice: a toolkit, Geneva, http://empoweringcommunities.anu.edu.au/documents/ga%20toolkit.pdf.2. 7.6 Hak asasi manusia International Finance Corporation, International Business Leaders Forum, UNGC (2010). A guide to human rights impact assessment and management, http://www.guidetohriam.org/guide/drawstep/introduction (registration required). ICMM (International Council on Mining and Metals) 2009. Human rights in the mining and metals industry: handling and resolving local level concerns and grievances, pilot testing version, IMM. London, http://www.icmm.com. UN Global Compact / PRI (2010). Guidance on responsible business in conflict-affected and high-risk areas: a resource for companies and investors, United Nations, New York, http://www.unglobalcompact.org/docs/issues_doc/peace_and_business/guidance_rb.pdf. J Ruggie (2008). Protect, Respect and Remedy: a framework for business and human rights: report of the Special Representative of the Secretary-General on the issue of human rights and transnational corporations and other business enterprises, United Nations, Geneva, http://www.unglobalcompact.org/ docs/issues_doc/human_rights/Human_Rights_Working_ Group/29Apr08_7_Report_of_SRSG_to_HRC. pdf. 56 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN J Ruggie (2011). Guiding principles on business and human rights: implementing the United Nations ‘Protect, Respect and Remedy’ framework: report of the Special Representative of the Secretary-General on the issue of human rights and transnational corporations and other business enterprises, United Nations, Geneva, http://www.business-humanrights.org/media/documents/ruggie/ruggie-guiding-principles-21mar-2011.pdf. World Bank Multilateral Investment Guarantee Agency (2008). The voluntary principles on security and human rights: an implementation toolkit for major project sites, working paper, Washington D.C., http:// www.miga.org/documents/VPSHR_Toolkit_v3.pdf. 7.7 Penduduk asli Department of Industry, Innovation and Science (2016). Working with Indigenous communities, Australian Government, Canberra, http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/ LPSDhandbooks.aspx. ICMM (2010). Indigenous peoples and mining: good practice guide, ICMM, London, www.icmm.com. 7.8 Akses ke tanah dan pemukiman kembali Asian Development Bank (1998). Handbook on resettlement: a guide to good practice, Manila, http://www. adb.org/documents/handbooks/resettlement/handbook_on_resettlement.pdf. IFC (2002). Handbook for preparing a resettlement action plan, IFC, Washington DC, http://www.ifc.org/ifcext/sustainability.nsf/content/publications_resettlement. 7.9 Pemantauan dan penilaian AngloAmerican (2012). Socio-economic assessment toolbox (SEAT) v.3, http://www.angloamerican.com/development/social/seat. CAO AOOmbudsman for IFC, MIGA, 2008, Advisory note: participatory water monitoring. a guide for preventing and managing conflict, Washington DC, http://www.cao-ombudsman.org/howwework/advisor/ documents/watermoneng.pdf. ICMM (2012). Community development toolkit, ICMM, London, http://www.icmm.com/community-development-toolkit, Tools 19 and 20, pp. 191-200. KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 57 7.10 Izin sosial untuk beroperasi A Browne, D Stehlik, A Buckley (2011). ‘Social licences to operate: for better not for worse; for richer not for poorer? The impacts of unplanned mining closure for “fence line” residential communities’, Local Environment, 16(7):707–725. B Harvey (2013). ‘Social development will not deliver social licence’, The Extractive Industries and Society, 1(1):7–11, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214790X13000038. WJ Henisz, S Dorobantu, L Nartey (2011). Spinning gold: the financial returns to external stakeholder engagement, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, http://www-management. wharton.upenn.edu/henisz/hdn.pdf. JR Owen, D Kemp (2013). ‘Social licence and mining: a critical perspective’, Resources Policy, 38(1):29–35. I Thomson, RG Boutilier (2011). ‘Modelling and measuring the social license to operate: fruits of a dialogue between theory and practice’, SociaLicense.com, http://socialicense.com/publications/Modelling%20and%20Measuring%20the%20SLO.pdf. I Thomson, RG Boutilier (2011). ‘Social license to operate’, in P Darling (ed.), SME mining engineering handbook (pp. 1779-1796), Society for Mining, Metallurgy and Exploration, Littleton, Colarado. 7.11 Identifikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan K Herbertson, MA Ballesteros, R Goodland, I Munilla (2009). Breaking ground: engaging communities in extractive and infrastructure projects, World Resources Institute, http://www.wri.org/publication/breakingground-engaging-communities. IFC (2007). Stakeholder engagement: a good practice handbook for companies doing business in emerging markets, IFC, Washington DC, http://www.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/attachmentsbytitle/p_ stakeholderengagement_full/$file/ifc_stakeholderengagement.pdf. L Zandvliet, MB Anderson (2009). Getting it right: making corporate–community relations work, Greenleaf Publishing, Sheffield. 58 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN 8.0 REFERENSI Barclay, MA, Everingham, J, Cheshire, L, Brereton, D, Pattenden, C and Lawrence, G, 2012, Local government, mining companies and resource development in regional Australia; Meeting the governance challenge. Final report, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane. Bond, C, Everingham, J and Franks, D, 2013, Managing the cumulative impacts of mining through collaboration: the Moranbah Cumulative Impacts Group (MCIG) case study, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane. Chamber of Minerals and Energy of Western Australia, 2013, Diversity in the Western Australian resources sector, http://www.cmewa.com/UserDir/CMEPublications/131101-PS-Diversity%20in%20 WA%20 Resources%20Industry%20-%202013%20Survey%20Report%20-%20FINAL-v1575.pdf. DRET (Department of Resources, Energy and Tourism), 2011, Social responsibility in the mining and metals sectors in Developing Countries, Canberra, http://www.innovation.gov.au/resource/Documents/LPSDP/DEPRES.pdf. Ernst & Young, 2010, Business risks facing mining and metals 2013–2014, http://www.ey.com/Publication/ vwLUAssets/Business_risks_facing_mining_and_metals_2013%E2%80%932014_ ER0069/$FILE/ Business_risks_facing_mining_and_metals_2013%E2%80%932014_ER0069.pdf. Everingham, J, Barnes, R, and Brereton, D, 2013, Gulf Communities Agreement 2008–2013. 15-year review, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane. Franks, DM, Brereton, D and Moran, CJ, 2013, ‘The cumulative dimensions of impact in resource regions’, Resources Policy, 38:640–647.7 GCNA–MCA (Global Compact Network Australia and Minerals Council of Australia), 2013, The Australian minerals industry and human rights: managing human rights risks and opportunities through the UN Guiding Principles on Business and Human Rights, http://www.unglobalcompact.org.au/assets/Australian-Minerals-Industry-Human-Rights.pdf. Harvey, B, 2013, ‘Social development will not deliver social licence’, The Extractive Industries and Society, 1(1):7-11, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214790X13000038. BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 59 Haslam McKenzie, F, Rolfe, J, Hoath, A, Buckley, A and Greer, L, 2012a, Community and mining co-existence, Minerals Down Under in Brief series, CSIRO. Haslam McKenzie, F, Rolfe, J, Hoath, A, Buckley, A and Greer, L, 2012b, Implications on regional development of long distance commuting associated with mining activities, Minerals Down Under in Brief series, CSIRO. Henisz, WJ, Dorobantu, S, Nartey, L, 2011, Spinning gold: the financial returns to external stakeholder engagement, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, http://www-management.wharton.upenn.edu/henisz.pdf. IAP2 (International Association for Public Participation), 2005, IAP2 Spectrum of Participation, http://iap2.org/practitionertools/index.shtml. ICMM (International Council on Mining and Metals), 2003, ICMM sustainable development framework: ICMM principles, ICMM, London, http://www.icmm.com. ICMM (International Council on Mining and Metals), 2012, Community development toolkit (p. 208), ICMM, London, http:// www.icmm.com/community-development-toolkit. Kemp, D, Gotzmann, N, 2009, Community complaints and grievance mechanisms and the Australian minerals industry, discussion paper, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane. Kemp, D and Owen, JR, 2013, ‘Community relations and mining: core to business but not “core business”’, Resources Policy, 38(4):523-531. MCA (Minerals Council of Australia), 2005, Enduring value: the Australian minerals industry framework for sustainable development, http://www.minerals.org.au/enduringvalue. NSWMC (New South Wales Minerals Council), 2013, Vineyards producing top notch wines above mines, http://www.worldclassminers.com.au/news/environment/vineyards-producing-top-notch-wines-abovemines/ (accessed 22 March 2014). Owen, JR and Kemp, D, 2013, ‘Social licence and mining: a critical perspective’, Resources Policy, 38(1):29–35. 60 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN Thomson, I, Boutilier, RG, 2011, ‘Social license to operate’, in Darling P (ed.), SME mining engineering handbook (pp. 1,779–1,796), Society for Mining, Metallurgy and Exploration, Littleton, Colorado. Wharton School, 2012, Calculating the net present value of sustainability initiatives at Newmont’s Ahafo Mine in Ghana, case study prepared by Professor Witold J Henisz, Tim Gray and others at the Wharton School, University of Pennsylvania, https://www.fvtool.com/files/Ahafo_Case.pdf. Zandvliet, L, Anderson, MB, 2009, Getting it right: making corporate-community relations work, Greenleaf Publishing, Sheffield KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 61 Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan