keterlibatan dan pengembangan masyarakat

advertisement
KETERLIBATAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Praktik Kerja Unggulan dalam Program
Pembangunan Berkesinambungan untuk
Industri Pertambangan
Agustus 2016
INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU
KETERLIBATAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Praktik Kerja Unggulan dalam Program
Pembangunan Berkesinambungan untuk
Industri Pertambangan
Agustus 2016
INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU
Peringatan (Disclaimer)
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan.
Publikasi ini telah dikembangkan oleh kelompok kerja yang terdiri dari para ahli, perwakilan industri, pemerintah serta
non-pemerintah. Upaya dari semua anggota kelompok kerja sangat dihargai.
Pandangan dan pendapat yang diutarakan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari Pemerintah
Australia atau Menteri Luar Negeri, (Minister for Foreign Affairs) Menteri Perdagangan dan Penanaman Modal (Minister
for Trade and Investment) dan Menteri Sumber Daya dan Australia Utara (Minister for Resources and Northern Australia).
Meskipun berbagai upaya yang pantas telah dilakukan untuk memastikan isi publikasi ini berasarkan pada fakta-fakta
yang benar, Persemakmuran tidak menerima pertanggungjawaban dalam hal keakuratan atau kelengkapan materi, dan
tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang mungkin timbul secara langsung atau tidak
langsung melalui penggunaan, atau mengandalkan pada isi publikasi ini.
Para pengguna buku pegangan ini harus ingat bahwa buku ini dimaksudkan sebagai rujukan umum dan tidak
dimaksudkan untuk menggantikan kebutuhan nasihat profesional yang relevan dengan situasi khusus dari masingmasing pengguna. Rujukan pada perusahaan atau produk dalam buku pegangan ini tidak boleh dianggap sebagai
dukungan Pemerintah Australia bagi perusahaan-perusahaan tersebut atau produk-produknya.
Dukungan bagi Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan
(LPSDP) diberikan oleh program bantuan Australia yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan
(Department of Foreign Affairs and Trade), karena nilai laporan dalam memberikan studi bimbingan dan kasus praktis
untuk digunakan dan diterapkan di negara-negara berkembang.
Gambar sampul: Anggota tim Warisan Budaya Weipa Rio Tinto Alcan dengan pemilik tradisional lokal.
© Commonwealth of Australia 2016
Karya ini berhak cipta. Selain dari penggunakan sebagaimana yang diizinkan berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta
1968, tidak ada bagian yang dapat digandakan dengan proses apa pun tanpa izin tertulis sebelumnya dari
Persemakmuran. Permintaan dan pertanyaan terkait penggandaan dan hak-hak harus ditujukan ke Commonwealth
Copyright Administration, Attorney-General’s Department, Robert Garran Offices, National Circuit, Canberra ACT 2600
atau diposting di www.ag.gov.au/cca
Agustus 2016.
ii
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Daftar Isi
SINGKATANvi
SAMBUTANvii
PRAKATAix
1.0 KONSEP INTI
1
1.1 Pendahuluan
1
1.2 Mendefinisikan istilah
2
1.2.1 Masyarakat dan pemangku kepentingans
3
1.2.2 Hubungan, keterlibatan, dan pengembangan masyarakat
3
1.2.3 S
pektrum Asosiasi Internasional untuk Partisipasi Publik
(The International Association of Public Participation (IAP2) Spectrum)
4
1.3 Prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat yang efektif 7
1.3.1 Menghargai keterlibatan informal 8
1.3.2 Meghargai pengetahuan lokal
8
1.3.3 Keterlibatan inklusif
9
1.4 Pengembangan masyarakat dalam konteks pertambangan
9
1.4.1 Hubungan dinamis
1.4.2 Keterlaluan?
9
10
2.0 HUBUNGAN MASYARAKAT SELAMA SIKLUS PROYEK
13
2.1 Eksplorasi
14
2.2 Kelayakan dan perencanaan
15
2.3 Akses ke tanah
16
2.4 Konstruksi
17
2.5 Operasi
19
2.6 Penonaktifan dan penutupan
20
2.7 Pasca-penutupan
21
3.0 HUBUNGAN MASYARAKAT: METODE DAN ALAT
24
3.1 P
endekatan sistematis untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat
24
3.2 Penjelasan unsur keterlibatan dan kegiatan pembangunan masyarakat
27
3.2.1 Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan 27
3.2.2 Penelitian dasar (baseline studies) dan kajian dampak sosial (social impact assessments/SIA) 28
3.2.3 Penilaian peluang 31
3.2.4 Mengembangkan perencanaan keterlibatan dan pengembangan masyarakat
31
3.2.5 Pemantauan dan penilaian
31
3.3 Mendukung keterlibatan dan pengembangan masyarakat 34
3.3.1 Dukungan dari para pemimpin senior 34
3.3.2 Melibatkan masyarakat secara internal dan eksternal 34
3.3.3 Sumber daya yang memadai
36
3.3.4 Kontinuitas personil 37
3.3.5 Kerjasama untuk mengelola dampak kumulatif
37
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
iii
4.0 PRAKTIK TERBAIK DALAM BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT 38
4.1 Izin sosial untuk beroperasi
38
4.2 Kuantifikasi kasus Bisnis 40
4.3 Tidak kalah penting dari kesehatan dan keselamatan
4.4 Bisnis dan hak asasi manusia (HAM)
42
4.5 Gender dan diversitas
46
4.6 Penanganan keluhan dan pengaduan 47
4.7 Penduduk asli
50
4.8 Perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting)50
41
5.0 RANGKUMAN
51
6.0 DAFTAR ISTILAH DAN TEKNIK
52
7.0 BACAAN LANJUT 54
7.1 Penilitian dasar dan kajian dampak
54
7.2 Perencanaan penutupan
54
7.3 Manajemen konflik
55
7.4 Prosedur keluhan dan pengaduan
55
7.5 Gender
56
7.6 Hak asasi manusia
56
7.7 Penduduk asli
57
7.8 Akses ke tanah dan pemukiman kembali
57
7.9 Pemantauan dan penilaian
57
7.10 Izin sosial untuk beroperasi
58
7.11 Identifikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan
8.0 REFERENSI
iv
58
59
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
STUDI KASUS
Cadia Valley Operations Gold Mine, NSW (Operasi Tambang Emas di Cadia Valley, NSW)—
Mendengarkan masyarakatnya
5
Waihi Community Vision (Visi Masyarakat Waihi), Selandia Baru—
Bekerja menuju keberlanjutan masyarakat
11
Pertambangan Century, Queensland—Perencanaan untuk keberlanjutan pasca-penutupan
dengan masyarakat
22
Keterlibatan masyarakat yang sensitif terhadap gender—Mengeskplorasi batubara di Mongolia
25
Manfaat keterlibatan awal—eksplorasi di Indonesia
33
Bulga Complex Coal Mine (Tambang Kompleks Batubara Bulga), NSW—Tambang dan anggur bersama 35
Menerapkan pendekatan hak asasi manusia di operasi penambangan global—BHP Billiton 44
Pertambangan bauksit Weipa,Queensland—Mengintegrasikan proses penanganan keluhan,
perselisihan dan pengaduan ke dalam sistem manajemen
48
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
v
SINGKATAN
CVO
Cadia Valley Operations
FIFO
fly-in, fly-out
GCA
Gulf Communities Agreement
HDC
Hauraki District Council
IAP2
International Association for Public Participation
ICMM
International Council on Mining and Metals
IFC
International Finance Corporation
KPI
Key performance indicator
LDC
long distance commuting
LPSDP
Leading Practice Sustainable Development Program
M&E
monitoring and evaluation
MCA
Minerals Council of Australia
NPV
net present value
Newmont
Newmont Waihi Gold
SIA
social impact assessment
UNHRC
United Nations Human Rights Council
vi
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
SAMBUTAN
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan dikelola oleh komite pengarah yang
diketuai oleh Departemen Perindustrian, Inovasi dan Sains (Department of Industry, Innovation and Science)
Pemerintah Australia. Ketujuh belas tema yang ada di dalam program dikembangkan oleh kelompok kerja
pemerintah, industri, penelitian, akademik dan masyarakat. Buku pegangan praktik kerja unggulan ini tidak
mungkin dapat diselesaikan tanpa kerjasama dan partisipasi aktif dari semua anggota kelompok kerja.
Penulis edisi revisi Buku Pegangan Keterlibatan dan Pengembangan Masyarakat ini adalah Dr Catherine
Macdonald, Direktur Social Sustainability Services Pty Ltd, Western Australia. Kami mengucapkan terima kasih
kepada orang-orang berikut yang berpartisipasi sebagai peninjau Buku Pegangan Keterlibatan dan
pengembangan masyarakat dan/atau yang berkontribusi studi kasus dan saran lainnya, dan kepada para majikan
mereka yang telah mengizinkan untuk memberikan waktu dan keahlian para pesertanya untuk program ini:
KONTRIBUTOR
ANGGOTA
KONTAK
Dr Catherine Macdonald, Penulis
Direktur
Social Sustainability Services Pty Ltd
[email protected]
Prof. David Brereton
Wakil Direktur, Integrasi Penelitian
Sustainable Minerals Institute
The University of Queensland
www.smi.uq.edu.au
Prof. Fiona Haslam McKenzie
Professorial Fellow
Curtin Graduate School of Business
Curtin University
www.business.curtin.edu.au
Mr Bruce Harvey
Profesor
Sustainable Minerals Institute
The University of Queensland
www.smi.uq.edu.au
Ms Janet Reark
Penasihat Utama
Masyarakat dan Kinerja Sosial,
Rio Tinto plc
Ms Gillian Macmillan Hubungan
Masyarakat,
Rio Tinto Alcan Weipa
www.riotinto.com
Mr Richard Boele
Direktur Utama
Banarra Pty Ltd
www.banarra.com
Social Sustainability Services Pty Ltd
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
vii
KONTRIBUTOR
viii
ANGGOTA
KONTAK
Mr Kelvyn Eglinton
Manajer Wilayah - Hubungan Eksternal
Newmont Asia Pacific
Mr Kit Wilson Urusan Eksternal
Koordinator, Newmont Waihi Gold
www.newmont.com
Mr Ron Brew
Manajer Tanggung Jawab Sosial
Newcrest Mining Limited
Ms Melissa Schumacher
Spesialis Senior — Urusan Publik
Cadia Valley Operations
www.newcrest.com
Ms Jane Gronow
Jane Gronow Consulting
[email protected]
Mr Barry Riddiford, Manager, Kemitraan
Masyarakat & Pemangku Kepentingan,
Queensland Operasi, Martin Powley
and Meg Frisby
MMG Century & Dugald River
www.mmg.com
Alice Cope
Manajer Eksekutif
Global Compact Network Australia
(Jaringan Compact Global Australia)
www.unglobalcompact.org.au
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
PRAKATA
Buku pegangan dalam seri Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk
Industri Pertambangan (Leading Practice Sustainable Development Program for the Mining Industry) telah
diterbitkan untuk berbagi pengalaman dan keahlian Australia yang terkemuka di dunia dalam pengelolaan
dan perencanaan tambang. Buku pegangan ini memberikan pedoman praktis tentang aspek-aspek
ekonomi dan sosial dari semua tahapan ekstraksi mineral, mulai dari eksplorasi ke konstruksi, operasi dan
hingga akhirnya penutupan tambang.
Australia adalah pemimpin dunia di bidang pertambangan, dan keahlian nasional kita telah digunakan untuk
memastikan bahwa buku-buku pegangan ini memberikan bimbingan masa kini dan berguna pada praktik
kerja unggulan.
Departemen Perindustrian, Inovasi dan Sains Australia telah memberikan manajemen teknis dan koordinasi
untuk buku pegangan, bekerjasama dengan industri swasta dan para mitra pemerintah negara bagian.
Program bantuan luar negeri Australia, yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, telah
bersama-sama mendanai pembaharuan buku pegangan ini sebagai pengakuan terhadap peran utama dari
sektor pertambangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
Pertambangan adalah industri global, dan perusahaan-perusahaan Australia merupakan investor aktif serta
penjelajah di hampir semua provinsi pertambangan di seluruh dunia. Pemerintah Australia mengakui bahwa
industri pertambangan yang lebih baik berarti lebih banyak pertumbuhan, lapangan kerja, investasi dan
perdagangan, dan bahwa manfaat ini harus mengalir melalui standar hidup yang lebih tinggi untuk semua
orang.
Sebuah komitmen yang kuat untuk praktik kerja unggulan dalam pembangunan berkesinambungan sangat
penting untuk keunggulan pertambangan. Dengan menerapkan praktik kerja unggulan memungkinkan
perusahaan untuk memberikan nilai bertahan, menjaga reputasi mereka atas kualitas dalam iklim investasi
yang kompetitif, dan memastikan dukungan yang kuat dari masyarakat setempat dan pemerintah.
Memahami praktik kerja unggulan juga penting untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa industri
pertambangan memberikan potensi penuh.
Buku pegangan ini dirancang untuk memberikan informasi penting kepada operator tambang, masyarakat
dan regulator. Buku-buku berisi studi kasus untuk membantu semua sektor industri pertambangan, di
dalam dan di luar persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan resmi.
Kami merekomendasikan buku-buku pegangan Praktik kerja unggulan ini kepada Anda dan berharap Anda
akan menemukan bahwa buku-buku tersebut praktis untuk digunakan.
Senator The Hon Matt Canavan
The Hon Julie Bishop MP
Menteri Sumber Daya dan
Australia Utara
Menteri Luar Negeri
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
ix
x
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
1.0 KONSEP INTI
1.1 Pendahuluan
Buku pegangan ini membahas masalah keterlibatan dan pengembangan masyarakat, suatu tema dalam Praktik
Unggulan dalam Program Pengembangan Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalahmasalah utama yang mempengaruhi program berkelanjutan dalam industri pertambangan, dan memberikan
informasi dan studi kasus yang menggambarkan dasar-dasar yang lebih berkelanjutan bagi industri ini. Sejumlah
buku pegangan bertema lain dalam seri ini melengkapi buku pegangan ini.
Pentingnya dimensi sosial dalam pengembangan berkelanjutan telah diakui dalam pernyataan-pernyataan
kebijakan industri utama, seperti dalam International Council on Mining and Metals’ Sustainable Development
Principles (Prinsip-Prinsip Pengembangan Berkelanjutan yang ditetapkan Dewan Internasional untuk
Pertambangan dan Logam) (ICMM 2003) dan Minerals Council of Australia Enduring Value framework (Kerangka
Kerja Nilai yang Bertahan dari Dewan Mineral Australia (MCA 2005), keduanya yang telah secara luas diadopsi
oleh perusahaan pertambangan selama beberapa tahun terakhir. Antara hal-hal lain, para penandatangan
kerangka kerja ini sepakat untuk turut berkontribusi pada pengembangan sosial, ekonomi dan lembaga
masyarakat di lokasi operasinya dan untuk terlibat dengan dan memberi tanggapan kepada para pemangku
kepentingan melalui proses-proses konsultasi terbuka. Dengan cara yang sama, semakin banyak perusahaan
kecil, menengah dan besar sudah mengadopsi kerangka kebijakan yang menekankan bahwa pertimbangan
masyarakat merupakan bagian integral dalam setiap tahap operasi pertambangan, dari perancangan dan
konstruksi sampai operasi dan penutupan dan seterusnya.
Keterlibatan dengan masyarakat dan pembuatan kontribusi terhadap pengembangan masyarakat bukan hanya
hal yang benar untuk dilakukan perusahaan, tetapi merupakan bisnis yang baik. Ada perdebatan yang
berkelanjutan tentang apa yang dimaksud dengan ‘izin sosial untuk beroperasi’ suatu perusahaan (dalam istilah
sederhana, didefinisikan sebagai mendapatkan dan mempertahankan dukungan dan penerimaan masyarakat
luas) dan bagaimana hal itu dapat diukur. Namun, tidak ada keraguan dalam sektornya bahwa hubungan
masyarakat yang produktif berkontribusi pada kelancaran operasi - dan, pada gilirannya, pada keberhasilan
bisnis. Buku pegangan ini membahas apa yang dimaksud dengan ‘izin sosial’ dan relevansi berkelanjutannya
untuk proyek pertambangan yang berhasil. Buku pegangan ini juga membahas tantangan yang terlibat dalam
membangun kasus bisnis untuk investasi dalam keterlibatan dan pengembangan masyarakat yang baik.
Kemudian yang merupakan praktik yang baik dalam hubungan masyarakat sekarang ini dipertimbangkan,
termasuk perkembangan terakhir seperti hak asasi manusia, inklusivitas gender dan penanganan pengaduan.
Buku pegangan ini memberi panduan kepada para praktisi industri pertambangan mengenai bagaimana
komitmen kebijakan tingkat atas ini dapat diterjemahkan ke dalam praktik yang lebih baik di lokasi
pertambangan. Buku pegangan ini memfokuskan pada tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan
saat mereka terlibat dengan masyarakat lokal dan berusaha berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat
jangka panjang tersebut, dengan menggunakan studi-studi kasus untuk menggambarkan bagaimana tantangantantangan ini diatasi dalam konteks tertentu. Buku pegangan ini terutama berkaitan dengan hubungan antara
proyek pertambangan dan masyarakat lokal di tempat operasinya, namun para pemangku kepentingan lainnya
juga dirujuk, karena kadang-kadang keterlibatan dengan masyarakat yang lebih luas, seperti di tingkat negara
bagian atau nasional, juga relevan.
Tujuan spesifiknya adalah untuk:
• menjabarkan manfaat bagi para perusahaan dan operasi untuk terlibat dengan dan berkontribusi terhadap
pengembangan masyarakat • menjelaskan langkah-langkah dasar yang terdapat dalam perencanaan dan pengelolaan program keterlibatan
dan pengembangan masyarakat secara efektif
BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
1
• menetapkan prinsip-prinsip utama yang seharusnya memandu kegiatan-kegiatan ini
• menggarisbawahi contoh-contoh praktik unggulan yang terus bekembang.
Target utama dari buku pegangan ini adalah manajemen di tingkat operasional, yaitu tingkat utama untuk
menerapkan pengaturan praktik kerja unggulan di operasi penambangan. Buku pegangan ini juga relevan bagi
orang-orang yang berminat dalam praktik unggulan dalam industri pertambangan, termasuk para praktisi
hubungan masyarakat, pejabat dan petugas di bidang lingkungan, konsultan pertambangan, pemerintah dan
pembuat peraturan, lembaga swadaya masyarakat (lembaga non-pemerintah), masyarakat di lokasi dan di
sekitar pertambangan, serta pelajar dan mahasiswa. Semua pengguna disarankan siap menerima tantangan
untuk senantiasa meningkatkan kinerja untuk pengembangan berkelanjutan di industri pertambangan, dan
menerapkan prinsip-prinsip yang dibahas dalam buku pegangan ini.
Fokus geografis buku pegangan ini adalah Australia dan Selandia Baru, meskipun sebagian besar unsur
hubungan masyarakat dan praktik pembangunan yang baik di Australasia juga berlaku di bagian lain di dunia dan
sebaliknya. Pada tahun 2011, Department of Resources, Energy and Tourism (Departemen Sumber Daya, Energi
dan Pariwisata), Pemerintah Australia, bekerja sama dengan AusAID, menerbitkan sebuah buku pedoman yang
ditujukan untuk perusahaan pertambangan dan logam Australia yang beroperasi di berbagai tempat di dunia,
Social responsibility in the mining and metals sectors in developing countries (Tanggung jawab sosial di sektor
pertambangan dan logam di negara-negara berkembang) (DRET 2011). Buku pedoman internasional tersebut
melengkapi buku ini dengan beberapa cara, dan lebih rinci tentang peran masing-masing dari pemerintah dan
perusahaan, dan risiko yang terkait dengan nasionalisme sumber daya, antara hal yang lain.
1.2 Mendefinisikan istilah
Konsep ‘masyarakat’ secara umum digunakan dalam industri pertambangan untuk menunjukkan masyarakat
geografis di daerah kepentingan sebuah operasi. Namun demikian, mungkin ada cara-cara lain yang sama sahnya
untuk memahami suatu masyarakat; misalnya sebagai jaringan orang-orang yang secara geografis terpisah-pisah
namun saling terkait oleh serangkaian minat atau pengalaman yang sama. Dalam konteks industri pertambangan,
sebuah contoh di mana masyarakat suatu pertambangan dapat lebih luas dari pada sekedar orang yang tinggal
di daerah di sekitarnya, adalah operasi yang bersifat terbang masuk, terbang ke luar (fly-in, fly-out/FIFO), atau
naik mobil masuk, naik mobil ke luar (drive-in, drive-out/DIDO), di mana karyawan dan keluarganya tinggal di
kota yang berjauhan. Contoh lainnya adalah ketika berbagai pemilik tanah secara tradisional (pemilik tradisional)
di tempat lokasi tambang tetap mempertahankan keterkaitan mereka dengan tanah tersebut, namun tinggal di
kota kecil di daerah yang berjauhan jaraknya.
Apapun definisi dari suatu masyarakat, pentinglah untuk tidak memperlakukannya sebagai suatu badan yang
homogen. Malah, hal sebaliknya yang biasanya kenyataannya. Masyarakat-masyarakat bersifat politis, dalam
artian bahwa dinamika kekuasaan juga terjadi sama seperti di situasi kelompok lainnya. Anggota masyarakat
kemungkinan besar memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang sebuah tambang, kegiatannya dan industri
pertambangan secara umum. Bagian-bagian masyarakat yang berbeda juga akan memiliki keterlibatan yang
berbeda dengan tambang tersebut, misalnya tergantung dari apakah mereka merupakan tetangga dekat,
karyawan, kalangan bisnis lokal ataupun pemilik tradisional.
Konteks sejarah, budaya, politis dan legislatif lokal dapat membantu suatu tambang untuk menentukan siapa
sajakah merupakan unsur masyarakat lokalnya, dan menentukan cara terbaik untuk berinteraksi dan terlibat
dengan penduduk di dalam masyarakat tersebut.
Pada awal proses keterlibatan ini, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mencari tahu bagaimana susunan
masyarakat lokal dan mendapatkan informasinya dari berbagai unsur dan tingkatan penduduk, agar proses
keterlibatan tersebut dapat dibuat khusus sesuai keadaan. Pengalaman menunjukkan bahwa ketidakpuasan
cenderung datang dari bagian masyarakat yang merasa dilalaikan atau diabaikan dalam proses konsultasi,
sehingga semakin luas keterlibatan, semakin besar kemungkinan akan berhasil.
Karena perempuan memainkan peran penting dalam masyarakat sebagai pekerja, anggota keluarga dan individu, dan
seringkali sangat aktif dalam kelompok-kelompok masyarakat, upaya khusus mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa
perspektif mereka dicari dan bahwa mereka termasuk dalam program keterlibatan dan pengembangan masyarakat.
2
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
1.2.1 Masyarakat dan pemangku kepentingan
Kadang-kadang ada kebingungan tentang berbagai istilah yang digunakan dalam pembahasan hubungan
masyarakat, seperti ‘konsultasi masyarakat’ dan ‘keterlibatan pemangku kepentingan’. Misalnya, pada tahun 2007,
International Finance Corporation/IFC (Lembaga Keuangan Internasional) menerbitkan panduan yang telah
diperbarui tentang hubungan masyarakat dengan judul Stakeholder engagement: a good practice handbook for
companies doing business in emerging markets) (Keterlibatan pemangku kepentingan: sebuah buku pegangan
praktik yang baik untuk perusahaan yang melakukan bisnis di pasar negara berkembang), sementara edisi 1998
dari panduannya berjudul Doing better business through effective consultation and disclosure (Melakukan bisnis
lebih baik melalui konsultasi dan pengungkapan efektif). Panduan yang terakhir mendukung penyusunan rencana
untuk keterlibatan pemangku kepentingan dan yang sebelumnya mendukung rencana konsultasi dan
pengungkapan publik, keduanya yang pada dasarnya sama - yaitu rencana untuk melibatkan masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya yang terkena dampak proyek-proyek tertentu. ICMM, tubuh pertambangan
internasional terkemuka, mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai:
Orang atau kelompok yang terkena dampak atau dapat mempengaruhi hasil sebuah proyek. Mereka
mungkin merupakan individu, kelompok kepentingan, instansi pemerintah atau organisasi perusahaan.
Mereka mungkin termasuk politisi, perusahaan komersial dan industri, serikat buruh, akademisi, kelompok
agama, kelompok sosial dan lingkungan hidup nasional, lembaga sektor publik dan media. (ICMM 2012: 208)
Dengan menerapkan definisi ini, masyarakat lokal dapat dianggap sebagai pemangku kepentingan. Namun
demikian, dua istilah ini tidak saling menggantikan. Berbagai pemangku kepentingan yang penting berasal dari
luar masyarakat lokal, seperti lembaga swadaya masyarakat baik nasional maupun internasional, lembaga
keuangan, pemerintah daerah dan nasional, serta unsur media. Sebaliknya, tidak semua orang dalam masyarakat
mengidentifikasi diri sebagai pemangku kepentingan - ada orang yang menganggap istilah ini sebagai istilah
umum yang tidak berlaku pada orang yang tinggal di wilayah lokalnya. Seharusnya tidak perlu diragukan
kata-kata yang mana ‘benar’. Pada dasarnya, semuanya tentang hubungan antara proyek atau perusahaan
pertambangan dan para pemangku kepentingan, apakah merupakan masyarakat lokal atau para pemangku
kepentingan secara lebih luas. Perbedaan tersebut ditentukan dimanapun diperlukan di buku pegangan ini.
1.2.2 Hubungan, keterlibatan, dan pengembangan masyarakat
‘Hubungan masyarakat’ adalah istilah yang mencakup baik keterlibatan masyarakat dan pengembangan
masyarakat. Istilah yang lebih ringkas ‘keterlibatan masyarakat’ dan ‘pengembangan masyarakat’
menggambarkan proses yang tumpang tindih tetapi kadang-kadang berbeda. Keterlibatan masyarakat yang
efektif merupakan bagian integral dari pengembangan masyarakat, namun keterlibatan juga dapat dilakukan
demi tujuan lain; misalnya, untuk mengatasi keluhan masyarakat mengenai dampak lingkungan. Pengembangan
masyarakat juga melibatkan lebih dari sekedar berinteraksi dengan masyarakat; misalnya, merancang program
dan berhubungan dengan pemerintah dan organisasi lainnya. Namun, secara praktis, proses keterlibatan
masyarakat dan pengembangan masyarakat sangat erat terkait dan bersama-sama menghasilkan hubungan
antara suatu pertambangan dan pemangku kepentingan lokalnya, yaitu masyarakat. Dalam buku pegangan ini,
kedua istilah tersebut digunakan (keterlibatan’ untuk kegiatan yang terutama difokuskan pada dialog dan
‘pengembangan’ untuk kegiatan dengan fokus perencanaan dan implementasi yang lebih kuat), dan kadangkadang ‘keterlibatan’ dan ‘pengembangan ‘ digunakan secara bergantian atau bersama-sama disebut sebagai
kegiatan ‘hubungan masyarakat’. Biasanya tidak penting untuk membedakan antara ucapan ini, karena semuanya
berkontribusi pada pemahaman hubungan perusahaan-masyarakat. Di mana perbedaan dibutuhkan, istilah yang
paling tepat digunakan.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3
1.2.3 Spektrum Asosiasi Internasional untuk Partisipasi Publik
(The International Association of Public Participation (IAP2)
Spectrum)
IAP2 adalah organisasi internasional terkemuka yang berfokus pada keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
proyek pembangunan. Organisasi ini telah mengembangkan Spektrum Partisipasi Publik, yang mewakili
keterlibatan masyarakat sebagai kontinum kegiatan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Perhatikan bahwa
istilah lain untuk keterlibatan masyarakat digunakan di sini -’partisipasi publik’. Perhatikan juga bahwa bentukbentuk keterlibatan masyarakat lebih partisipatif yang dijelaskan dalam spektrum ini, terutama yang dilabel
‘kolaborasi’ dan ‘pemberdayaan’, menggambarkan kegiatan yang lebih tepat dijelaskan sebagai pengembangan
masyarakat dari pada keterlibatan saja.
Gambar 1: Spektrum Partisipasi Publik IAP2
Sumber: https://www.iap2.org.au/resources/iap2s-public-participation-spectrum.
Pada satu sisi spektrum, keterlibatan masyarakat mungkin melibatkan tidak lebih dari interaksi mendasar dengan
masyarakat lokal, seperti memberikan informasi mengenai operasi tersebut. Hal ini mungkin difasilitasikan melalui
gerai informasi, siaran media, laporan berkala, brosur, program pengiriman surat, situs web dan nomor telepon
khusus (hotline). Teknik-teknik ini sering dianggap sebagai cara untuk memberikan informasi dasar kepada para
pemangku kepentingan secara luas. Saat proses keterlibatan ini bergerak ke metode interaksi pemangku
kepentingan yang lebih terarah, dapat digunakan sistem konsultasi untuk menentukan bidang-bidang risiko dan
peluang tertentu.
4
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Interaksi tersebut dapat meliputi pertemuan umum, kelompok diskusi, pengumpulan pendapat (poll), kelompok
diskusi terarah (focus group) dan survei.
Setelah pemangku kepentingan utama berhasil diidentifikasi, prosesnya menjadi lebih dari sekedar pengumpulan
dan penyebaran informasi, dan menuju model interaksi dua arah.
Langkah-langkah keterlibatan dan kerjasama mewakili interaksi yang lebih aktif, yang kadang-kadang didorong oleh
pemangku kepentingan. Kegiatannya meliputi workshop dan kelompok diskusi, lingkaran pembelajaran, wawancara,
kelompok referensi dan komite konsultasi masyarakat. Kegiatan ini mungkin harus diadakan pada berbagai waktu
dalam rangka untuk memastikan bahwa perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya dapat hadir.
Di ujung spektrum lainnya, pemberdayaan merupakan suatu tingkat keterlibatan yang dapat diperluas sampai ke
partisipasi di dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, bukan hanya atas masalah-masalah yang terkait
dengan dampak operasional, namun juga atas keputusan tentang masa depan masyarakat setelah tambangnya
ditutup. Semakin maju proses keterlibatan operasi atau proyek, semakin akan menggunakan teknik-teknik di sisi
kanan spektrum.
Spektrum Partisipasi Publik IAP2 kadang-kadang digambarkan dalam grafik yang disederhanakan (tanpa
sebagian besar kata-kata) yang menunjukkan kemajuan linear yang menyiratkan bahwa keterlibatan ‘terbaik’
harus selalu berada pada ujung pemberdayaan dari skalanya. Namun, hubungan masyarakat bagi perusahaan
pertambangan dapat menjangkau beberapa dekade, tergantung pada umur tambang, dan mungkin tidak selalu
akan berkembang dalam garis lurus. Terkadang, bentuk keterlibatan yang lebih mendasar, seperti pemberian
informasi, akan cucup. Proses-proses ini harus digunakan dan dilihat sebagai bagian dari keseluruhan proses
keterlibatan, yang dirancang untuk memungkinkan adanya keterlibatan yang memadai oleh semua pihak
berkepentingan. Pemberdayaan itu penting, tapi sebaiknya jangan dijadikan tujuan dari setiap interaksi dengan
pemangku kepentingan. Diperlukan berbagai macam pendekatan yang lain pada waktu dan masalah yang
berbeda, semuannya sebagai bagian dari proses mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang kuat
antara proyek dan masyarakat.
Studi kasus: C
adia Valley Operations Gold Mine, NSW
(Operasi Tambang Emas di Cadia Valley, NSW) —
Mendengarkan masyarakatnya
Cadia Valley Operations/CVO adalah salah satu operasi penambangan emas terbesar di Australia dan
100% dimiliki oleh Newcrest. Operasi penambangan tersebut terletak sekitar 25 kilometer dari kota Orange
di pusat bagian barat New South Wales, 250 kilometer barat dari Sydney. CVO telah beroperasi sejak tahun
1990-an dan terdiri dari tiga tambang: tambang terbuka Cadia Hill dan tambang-tambang bawah tanah
Cadia East dan Ridgeway. Tambang tersebut adalah operasi penambangan skala besar yang
menggunakan metode tambang blok dan panel cave (block and panel caving) atau tambang terbuka.
Sebuah survei sentimen masyarakat yang ditugaskan oleh CVO pada tahun 2010 mengidentifikasi
ketidakpuasan yang luas di distrik Cadia (daerah lokal yang di sekitar CVO) terhadap tingkat proyek
investasi masyarakat yang disediakan CVO ke kota-kota kecil yang dekat dibandingkan dengan tingkat
dukungan yang disampaikan kepada tetangga dekat yang terkena dampak langsung.
Distrik Cadia merupakan masyarakat pertanian yang hampir tidak ada infrastruktur masyarakat yang
digunakan bersama selain jalan dan sekolah umum kecil dengan satu guru, dan CVO telah mengalami
kesulitan menemukan cara-cara yang bermakna untuk langsung mendukung petani lokal.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
5
Untuk mengatasi temuan dari survei sentimen masyarakat, CVO meluncurkan Cadia District Enhancement
Project (Proyek Peningkatan Distrik Cadia) pada bulan Februari 2012 dengan tujuan mengidentifikasi,
mengembangkan dan melaksanakan proyek bekerja sama dengan pemilik tanah lokal untuk meningkatkan
distrik Cadia sebagai daerah pilihan untuk pertanian, pertambangan dan gaya hidup.
Tahap pertama dari proyek ini adalah serangkaian workshop ‘wadah pemikir’ (think tank) yang
melibatkan pemilik tanah yang berminat dan perwakilan dari CVO. Parameter adalah bahwa tidak ada
kendala atau asumsi berkaitan dengan anggaran, tidak ada larangan dan tujuannya untuk menciptakan
sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat atau lingkungan. Workshopnya menghasilkan lebih dari 200
ide terpisah, dari yang dipilih enam proyek prioritas awal dengan bantuan fasilitator independen.
Enam proyek awalnya adalah:
1. M
anajemen gulma dan hama yang terkoordinasi—Tujuan adalah untuk mencapai sebuah distrik
pertanian yang bebas ulma dan hama. Proyek ini melibatkan kampanye pemasaran dan pendidikan,
pelatihan Chemcert untuk semua pemilik tanah, diskon bahan kimia dan umpan, tanda-tanda untuk
masyarakat dan program pengendalian gulma dan hama yang terkoordinasi di seluruh distrik.
2.Skema loyalitas CVO untuk distrik Cadia—Tujuan adalah untuk melembagakan program dukungan
distrik yang tersedia secara eksklusif untuk tetangga-tetangga dekat CVO. Program tersebut
mencakup lapangan pekerjaan prioritas, dukungan beasiswa dan pelatihan, hak merumput prioritas
pada tanah CVO, inisiatif ‘belanja lokal’ dan lebih banyak pertemuan sosial di dalam distriknya.
3.Meningkatkan jalan dan infrastruktur distrik—Tujuan adalah untuk mengimplementasikan
infrastruktur baru dan memperbaiki jalan di daerah lokal untuk kepentingan distrik Cadia. Proyek ini
dimulai dengan survei jalan distrik yang luas untuk mengukur tingkat kepuasan dengan jalan dan
infrastruktur lokal. Hasil survei akan digunakan untuk melobi pemerintah daerah dan bagian negara
untuk dana tambahan.
4.Layanan pengumpulan sampah—Tujuan adalah untuk menambah nilai pada properti-properti
tetangga CVO dengan menyediakan layanan pengumpulan sampah dari pinggir jalan setiap minggu.
5.Meneliti/menerapkan inisiatif energi terbarukan—Tujuannya adalah untuk melaksanakan programprogram yang mengurangi biaya energi untuk distrik Cadia, termasuk memberikan peluang membeli
massal tenaga surya kepada pemilik tanah lokal.
6.Membentuk pusat pengamatan Cadia—Tujuan adalah untuk membangun daerah informasi dan
pengamatan di atas operasi penambangan Cadia Valley, baik yang bersejarah maupun modern, yang
akan merupakan warisan permanen yang positif bagi distrik Cadia. Program ini akan dilakukan secara
bertahap, tergantung pada penggunaan dan minat masyarakat.
Setiap proyek memiliki kelompok referensi yang terdiri dari relawan dari masyarakat distrik Cadia untuk
memandu perkembangan proyek serta seorang anggota senior CVO untuk melaksanakan proyek
tersebut. Untuk memandu strategi keseluruhan dari Proyek Peningkatan Distrik Cadia, sebuah badan
telah dibentuk dengan piagam dan konstitusi resmi. Badan tersebut terdiri terutama dari pemilik tanah
relawan, sementara CVO menyediakan sekretariat.
6
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Melissa Schumacher dan Jeff Burton dari CVO berkonsultasi dengan warga lokal David Pepper-Edwards
1.3 Prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat yang efektif
Jadi, apa yang merupakan praktik keterlibatan masyarakat yang baik? Menurut Zandvliet dan Anderson, ahli
internasional mengenai hubungan perusahaan-masyarakat terkemuka:
Berulang-ulang, masyarakat menggambarkan bahwa prosesnya lebih penting dari pada hasilnya. Masyarakat
juga mengutarakan pentingnya interaksi dengan perusahaan baik informal maupun formal. Negosiasi sekitar
masalah-masalah tertentu dipandang sebagai hanya satu bagian dan bukan bagian yang paling penting dari
hubungan perusahaan-masyarakat. (Zandvliet dan Anderson 2009: 147)
Saran tersebut berdasarkan pada lebih dari satu dekade pembelajaran kolaboratif dengan lebih dari 60
perusahaan dan proyek-proyek di seluruh dunia, kebanyakan di sektor ekstraktif. Getting it right: making
corporate–community relations work, (Melaksanakan dengan benar: menjamin agar hubungan perusahaanmasyarakat berjalan dengan baik), sebuah buku berdasarkan pengalaman mereka, memberikan diskusi yang
mendalam dan rasional tentang bagaimana dan mengapa manajer proyek dapat dan harus meningkatkan
hubungan dengan masyarakat yang di sekitar mereka. Kami mengekstrak prinsip-prinsip keterlibatan masyarakat
yang efektif yang berikut (Zandvliet dan Anderson 2009: 112-117):
1. Mulai berkonsultasi dari awal
• Jangan menunggu sampai Anda memerlukan sesuatu atau masalah timbul. Keengganan untuk terlibat
dengan masyarakat menunjukkan rasa tidak hormat dan menimbulkan ketidakpercayaan. Semakin awal dan
sering ada kegiatan keterlibatan dengan masyarakat, semakin baik kesempatan untuk mengembangkan
hubungan yang baik.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
7
2. Fokus pada proses lebih dari hasilnya
• Melibatkan diri demi membangun hubungan, bukan hanya untuk suatu tujuan tertentu. Melibatkan diri
dalam kegiatan informal maupun formal. Membuka pintu untuk pembicaraan sesering mungkin. Hubungan
tidak hanya tentang transaksi tetapi juga tentang mengembangkan saling pengertian.
3.Melibatkan diri dengan perwakilan masyarakat yang sesuai - melakukannya secara inklusif
• Pentinglah bahwa kepemimpinan masyarakat yang benar dan penampang sektor masyarakat yang luas
terlibat dalam diskusi masyarakat, bukan hanya orang-orang yang paling mudah diajak berurusan, mungkin
karena paling berpendidikan. Pengidentifikasian pemangku kepentingan yang berhati-hati diperlukan untuk
memastikan bahwa mencakup semua sektor masyarakat.
4.Kirimlah perwakilan perusahaan yang sesuai
• Ini mungkin berarti manajemen senior untuk pertemuan penting, para ahli teknis untuk subyek khusus,
personil dengan kekuasaan membuat keputusan untuk negosiasi. Staf hubungan masyarakat tidak perlu
menanggung beban perwakilan sendiri.
5.Gunakan tempat yang cocok untuk kegiatan keterlibatan
• Siaplah untuk menghadiri pertemuan dan acara di tempat-tempat yang dipilih masyarakat, dengan
demikian menunjukkan rasa hormat dan kesediaan untuk menghabiskan waktu perusahaan dalam
perjalanan ke pertemuan-pertemuan dan tidak selalu mengharapkan anggota masyarakat akan datang ke
kantor Anda.
1.3.1 Menghargai keterlibatan informal
Pentinglah untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara keterlibatan formal dan informal. Sistem dan
proses administrasi yang baik memang penting, tetapi manajer-manajer harus berhati-hati tidak mengabaikan
cara keterlibatan yang informal, seperti berbicara dengan orang di acara olahraga, di pusat-pusat perbelanjaan
dan tempat lain di lingkungan masyarakat. Interaksi informal seperti ini meningkatkan arus informasi dan
membantu membangun hubungan dengan orang di masyarakat, yang penting untuk membangun hubungan
saling percaya. Misalnya, kecuali masalah-masalah meningkat, sebagian anggota masyarakat lebih suka membuat
keluhan secara tidak resmi (tanpa catatan) dari pada secara tertulis. Jika ada terlalu banyak penekanan pada
formalisasi, umpan balik seperti itu, yang tidak formal namun sangat berharga, mungkin terlewatkan.
1.3.2 Meghargai pengetahuan lokal
Walaupun masuk akal kalau orang yang terkena dampak harus memiliki suara dalam pengembangan masyarakat
mereka sendiri, benar-benar menghargai pengetahuan lokal bertentangan dengan pendekatan umum dalam
industri pertambangan di mana pendapat para ahli yang dicari, konsultan diundang untuk memberi nasihat tentang
masalah-masalah spesifik, dan karyawan diharapkan bekerja dengan cara manajerial. Sementara manajemen yang
baik sangat penting untuk pengoperasian aset kelas dunia, pengetahuan ahli harus diimbangi dengan pengetahuan
dan partisipasi masyarakat saat melakukan pekerjaan pengembangan masyarakat. Misalnya, industri pertambangan
semakin menggabungkan dan menghormati pengetahuan ekologi tradisional dalam melakukan analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL) dan juga dalam pekerjaan pemantauan dan rehabilitasi.
8
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
1.3.3 Keterlibatan inklusif
Salah satu tantangan terbesar dalam hubungan masyarakat adalah menjangkau orang-orang yang paling rentan;
yaitu, orang-orang yang biasanya paling terpinggirkan dan paling tidak bersuara dalam suatu masyarakat. Proses
keterlibatan masyarakat standar cenderung tertarik kepada pemain yang lebih terlihat dan berpengaruh di dalam
masyarakat - yaitu orang-orang atau kelompok dengan kapasitas terbesar untuk mengancam kemampuan operasi
untuk beroperasi. Namun, program pengembangan masyarakat, jika ingin berhasil memperkuat masyarakat yang
rentan, harus melampaui kelompok-kelompok itu saja dan berusaha melibatkan semua sektor masyarakat.
1.4 Pengembangan masyarakat dalam konteks pertambangan
Tidak selalu mudah bagi perusahaan pertambangan untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab sosial
mereka dan peran apa yang harus dimainkan dalam pengembangan masyarakat lokal. Dalam milenium baru,
industri pertambangan telah melibatkan diri secara lebih serius dengan agenda pembangunan yang
berkelanjutan dan sekarang memahami bahwa masyarakat lokal, khususnya orang-orang yang terkena dampak
kegiatan pertambangan, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kemampuan industri untuk mengakses
sumber daya. Dalam menanggapi agenda pengembangan berkelanjutan, semakin banyak perusahaan kini
berfokus pada cara dapat berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat di luar kehidupan tambang.
Sektor korporat, termasuk industri pertambangan, juga mengadopsi istilah pengembangan masyarakat untuk
mengkomunikasikan pendekatan yang lebih dari sekedar sekali hibah dan sistem filantropi, menjadi suatu proses
yang berfokus pada hasil jangka panjang dan lebih bersifat kerja sama dan kemitraan. Dalam model yang sedang
berkembang ini, perusahaan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dalam inisiatif-inisiatif yang dapat
membantu memperkuat modal sosial, manusia, ekonomi dan budaya di suatu wilayah.
1.4.1 Hubungan dinamis
Pengembangan masyarakat mencakup upaya membantu orang-orang untuk saling terhubung dan saling
mendukung melalui organisasi dan jaringan. Ini juga dapat mencakup industri yang bekerja dengan atau
mempengaruhi pemerintah, lembaga dan instansi lain untuk turut berkontribusi, misalnya pada:
• peningkatan kesehatan publik dan layanan lainnya • perbaikan lingkungan lokal dan peningkatan kebanggaan masyarakat • penguatan lembaga-lembaga lokal
• bekerja dengan kelompok terpinggirkan, untuk membantu mereka berpartisipasi secara lebih lengkap dalam
pengembangan masyarakat mereka. Fokus dari program-program pengembangan masyarakat bervariasi, berdasarkan lokasi dari masyarakat itu
sendiri; kemampuan, kebutuhan dan aspirasi anggota masyarakat; prioritas masyarakat; dasar ekonomi
masyarakat dan wilayah yang lebih luas; dan kekuatan serta kapasitas dari lembaga lainnya - seperti organisasi
wilayah dan pemerintah negara bagian, teritori atau lokal - yang seringkali memiliki tanggung jawab langsung
untuk menyediakan layanan dan infrastruktur. Dalam konteks Australia, biasanya perusahaan tidaklah diperlukan
- bahkan tidak diharapkan - untuk menjadi pemimpin dalam proses pengembangan masyarakat. Melainkan,
fokusnya harus terutama pada kemitraan dengan organisasi dan badan pemerintah lainnya yang telah memiliki
keahlian dalam bidang tersebut, menyesuaikan kegiatan dengan proses perencanaan masyarakat yang sudah
tersusun, dan memperluas program-program dan inisiatif yang sudah ada dan berhasil. Pengembangan
masyarakat pada dasarnya mengenai berkontribusi kepada masyarakat sehingga mereka lebih mampu
memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri, baik sekarang dan di masa depan, dari pada melakukannya
untuk mereka.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
9
Jika memungkinkan, perusahaan harus menghindari mengisi peran yang sebenarnya merupakan tanggung jawab
pihak lain, terutama pemerintah. Perusahaan pertambangan di wilayah Australia yang terpencil seringkali
menanggapi kebutuhan lokal yang tampak nyata, misalnya untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan dan
pendidikan lokal, khususnya ketika perusahaan itu ikut bertanggung jawab dalam pengambilan sumber daya di
masyarakat. Namun demikian, perusahaan harus berhati-hati agar tidak selamanya mendanai biaya pemeliharaan
dan pelaksanaan atas layanan yang sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah, atau sekurangkurangnya harus dibagi bersama dengan pemerintah. Keterlibatan langsung dalam layanan yang bukan bagian
dari ketrampilan bisnis inti perusahaannya tidaklah selalu masuk akal bagi operasi penambangan, dan tidak pula
membantu masyarakat lokal untuk mengembangkan kemampuan diri mereka sendiri dan untuk mendapatkan
layanan dari pemerintah. Secara independen memberikan layanan tanpa adanya keterlibatan pemerintah, atau
tanpa adanya rencana untuk mentransfer tanggung jawab dapat menciptakan efek negatif berupa
ketergantungan masyarakat terhadap operasi penambangan tersebut di jangka panjang.
Salah satu cara terbaik untuk perusahaan berkontribusi pada berkelanjutan masyarakat adalah dengan bertindak
sebagai katalis untuk peluang pengembangan ekonomi dan sosial. Satu cara untuk mencapainya adalah untuk
mendukung kaitan yang dinamis antara masyarakat dan badan-badan pendukung eksternal, seperti lembaga
swadaya masyarakat, penyedia jasa layanan, organisasi pelatihan dan badan ketenagakerjaan. Bekerja sama
dengan pemerintah negara bagian, teritori, dan lokal pada program pengembangan berkelanjutan lokal sama
pentingnya, khususnya karena sebagian besar pemerintah juga memiliki rencana pengembangan wilayah
maupun lokal. Dengan kata lain, sebuah operasi penambangan dapat memainkan peran penting menjembatani
komunikasi dan kesenjangan perencanaan antara pemangku kepentingan dengan membangun hubungan yang
kuat dengan pemangku kepentingan tersebut serta mendorong peningkatan kerja sama untuk kepentingan
masyarakat lokal.
1.4.2 Keterlaluan?
Ada peringatan akhir-ahkir ini tentang usaha operasi penambangan untuk mendukung program pengembangan
masyarakat di luar dari dan tidak berhubungan dengan bisnis inti mereka. Perusahaan pertambangan bukan
lembaga pengembangan dan tidak memiliki keahlian dalam pekerjaan tersebut, biarpun ingin ada perkembangan
ekonomi dan sosial lokal demi kepentingan stabilitas sosial jangka panjang. Menyadari ini, banyak yang berusaha
bermitra dengan badan/orang yang memiliki keahlian pengembangan masyarakat, atau menugaskan orang ahli
untuk bekerja dalam divisi pengembangan masyarakat spesialis perusahaannya sendiri. Bagaimanapun caranya,
perusahaannya bisa secara tidak sengaja mengkarantina diri dari hubungan masyarakat yang berarti dan dari
membuat kontribusi yang berkelanjutan. Harvey telah menggunakan istilah ‘outreach’ (penjangkauan ke luar)
dan ‘inreach’ (penjangkauan ke dalam) untuk menggambarkan pandangannya tentang cara interaksi masyarakat
pertambangan harus diatur:
‘Outreach yang buruk’ melibatkan penyampaian program unilateral yang tidak berkaitan dengan ‘bisnis
perusahaannya’, yang dikelola oleh pihak ketiga atau orang dari perusahaan yang terisolasi dari bagian
perusahaan lainnya. ‘Outreach yang baik’ dilakukan dengan keterlibatan orang lokal dalam pengambilan
keputusan pada setiap tahapan penyampaian program lateral, dan melibatkan karyawan perusahaan utama
yang memanfaatkan keunggulan komparatif perusahaan itu sendiri. ‘Inreach’ melibatkan orang dari
masyarakat dan orang dari berbagai bagian perusahaan, yang menggunakan keterampilan dan pengalaman
masing-masing untuk menggabungkan kegiatan perusahaan dan masyarakat untuk mencapai hasil yang
saling menguntungkan. (Harvey 2013: 9)
Perusahaan pertambangan dan kontraktornya memiliki keahlian yang dapat dibagi dengan masyarakat di
berbagai bidang, seperti pelatihan perdagangan, administrasi, manajemen, keuangan, katering dan logistik,
operasi dan pemeliharaan mesin, serta meningkatkan kemampuan pemasok dan kontraktor lokal. Dalam
mengatasi tantangan pengembangan masyarakat, perusahaan pertambangan harus menaruh fokus pada daerah
di mana keunggulan komparatif dan keahliannya bersinggungan dengan kepentingan masyarakat.
10
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Perusahaan pertambangan sudah berkontribusi terhadap wilayah operasinya dengan berbagai cara, termasuk
membayar pajak dan royalti, memberikan pekerjaan langsung, menciptakan peluang bisnis, dan memberikan
sumbangan serta dukungan sponsor kepada masyarakat. Berbagai perusahaan berusaha membuat kontribusi
lebih dari itu, dengan menciptakan lowongan kerja dan peluang usaha di luar industri pertambangan, dan secara
aktif mengembangkan ketrampilan dan kemampuan penduduk agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan di
industri dan konteks lain setelah tambangnya ditutup. Ada perusahaan dalam konteks spesifis yang
memfokuskan energi dan upayanya pada pekerjaan dan peluang bisnis khusus untuk Penduduk Asli, sesuai
dengan kebijakan pemerintah untuk mendukung mereka dalam transisi dari menerima bantuan sosial sampai
dapat pekerjaan. Apapun motivasinya, Harvey berpendapat bahwa hasil terbesar akan datang dari suatu kasus
bisnis ‘nyata’ dan penggunaan keahlian yang ada di seluruh bisnis, bukan dari mendirikan skenario-skenario
untuk meringankan dampak (buffering scenarios).
Case study: W
aihi Community Vision (Visi Masyarakat Waihi),
Selandia Baru - Bekerja menuju keberlanjutan
masyarakat
Dengan penutupan tambang terbuka Martha Newmont Waihi Gold di Waihi, Selandia Baru, yang
dijadwalkan untuk 2007, regulator lokal Hauraki District Council /HDC (Dewan Distrik Hauraki)
mengeluarkan resolusi pada bulan November 2002 meminta Newmont membentuk kelompok konsultasi
masyarakat untuk memeriksa setiap masalah, rencana dan usulan yang ada sebagai persiapan untuk
penutupan, membuat rekomendasi kepada HDC, dan menjamin agar informasi tersedia untuk publik.
Setelah serangkaian pertemuan publik yang dihadiri banyak orang, pada bulan Juni 2003 Waihi
Community Consultation Committee (Komite Konsultasi Masyarakat Waihi) didirikan dan menetapkan
pedoman untuk cara pertemuan akan dilanjutkan dan cara keputusan akan diambil. Newmont setuju
untuk membayar biaya fasilitasi dan biaya terkait untuk komite, yang berkembang menjadi Waihi
Community Vision/WCV (Visi Masyarakat Waihi), dan pembentukan Waihi Vision Trust (Perwalian Visi
Waihi) untuk menindaklajuti proyek layak yang diratifikasi oleh masyarakat dalam pertemuan publik
pada bulan Mei 2004.
Dengan dibukanya tambang bawah tanah Favona Newmont dan perluasan di tambang terbuka Martha,
penutupan yang direncanakan untuk tahun 2007 tidak terwujud.
Selama beberapa tahun, WCV menyediakan forum yang signifikan untuk komunikasi dua arah, dan
hubungan yang matang dan produktif dikembangkan antara perusahaan dan masyarakat. WCV
memperbolehkan Newmont untuk mengukur pemikiran dan pandangan masyarakat tentang aspek
yang terkait dengan pertambangan di forum terbuka yang difasilitasi secara independen. WCV telah
mengakibatkan Newmont mengubah beberapa pandangan, praktik dan prosesnya agar lebih sesuai
dengan masyarakat Waihi. Forum itu menyediakan Newmont ‘tes lakmus’ tentang operasi serta
panduan proyek-proyek untuk dukungan masyarakat.
Tanggal berikutnya untuk penutupan ditetapkan untuk Desember 2011. Dengan perubahan tanggal
penutupan ini terjadi ulangan dari maksud dan tujuan kelompoknya. Newmont menyediakan dana untuk
peninjauan independen lengkap terhadap fungsi dan struktur WCV pada tahun 2008. Hal ini
menyediakan ‘audit’ berguna atas tujuan, sasaran dan direksi WCV. Pada tahun 2010, WCV mengulas
proyek-proyeknya dengan tujuan memvalidasi nilai-nilai dan visinya serta mengidentifikasi ide-ide untuk
masa depan.
Pertambangan di Waihi tidak berakhir pada tahun 2011. Tanggal penutupan saat ini adalah 2016 atau
2017, dan mungkin akan diperpanjang. Karena prospek penutupan seringkali ‘diperpanjang’, tujuan awal
WCV telah diadaptasi dan dimodifikasi. Kelompok ini sekarang bertemu setiap kuartal, tetapi warisannya
hidup dalam keberhasilan subkelompoknya. Subkelompok itu terus berhasil mengidentifikasi, mendanai
dan menindaklanjuti berbagai macam proyek berbasis masyarakat menggunakan pendanaan eksternal.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
11
Pada tahun 2014, Vision Waihi Trust (Perwalian Visi Waihi) terlibat dalam banyak kegiatan, termasuk
yang berikut:
• pembangunan Waihi Gold Discovery Centre (Pusat Penemuan Waihi Gold) (objek wisata)
• tur tambang menggunakan minibus yang disediakan oleh Waihi Gold Newmont
• Waihi Community Resource Centre (Pusat Sumber Daya Masyarakat Waihi) yang memberikan
sejumlah program yang didanai negara bagian untuk masyarakat lokal
• pusat olahraga yang menjalankan acara berbagai macam olahraga berstandar internasional, program
liburan sekolah dan program lain
• Waihi Heritage Vision (Visi Warisan Waihi), yang terlibat dalam sejumlah proyek, termasuk proyek
sejarah lisan lokal dan konstruksi peringatan untuk para pekerja tambang yang berangkat untuk
membuat terowongan di bawah garis musuh dalam Perang Dunia I.
Proyek peringatan pembuat terowongan telah menerima pendanaan sebanyak AUD $100.000 dari
pemerintah pusat. Penyelesaian dijadwalkan untuk awal tahun 2016.
Pengalaman Newmont dalam membantu mendirikan dan bermitra dengan WCV telah terbukti sangat
berharga pada saat perusahaan menjelang pembangunan dan pengoperasian tambang bawah tanah
Correnso, yang terletak di bawah properti perumahan di Waihi.
Waihi Community Forum (Forum Masyarakat Waihi) didirikan pada tahun 2012 dengan lima anggota
terpilih. Newmont dan HDC masing-masing menunjuk dua anggota. Forum tersebut menerima hasil
pemantauan Newmont dan HDC, melaporkan kepada masyarakat, mengelola proyek-proyek perbaikan
masyarakat dengan dana yang disediakan Newmont, dan menunjuk anggota-anggota untuk panel
ulasan yang bertanggung jawab mengelola dana pembelian properti dan melakukan mediasi dalam
klaim atas kerusakan.
Sumber: Newmont Asia Pacific.
Vision Waihi Trust (Visi Perwalian Waihi) menandatangani akte perwalian.
12
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
2.0 H
UBUNGAN MASYARAKAT
SELAMA SIKLUS PROYEK
Berikut adalah deskripsi sifat dan durasi setiap tahap dalam proyek mineral yang biasa, mulai dari eksplorasi
sampai pasca-penutupan.
1
• Eksplorasi - dapat bersifat cukup tidak invasif dalam tahap awal, dan semakin demikian
seiring kemajuan studi - dapat bertahan selama 10 sampai 20 tahun dan selama beberapa
perubahan perusahaan.
2
• Kelayakan dan perencanaan - melibatkan studi yang semakin maju, sebagian yang konseptual,
sebagian di lapangan yang melibatkan keterlibatan masyarakat - dapat berlangsung selama
5 sampai 10 tahun.
3
• Akses ke tanah - tergantung pada yurisdiksi dan kepemilikan lokal. Bisa cepat atau melibatkan
negosiasi bertahun-tahun dengan pemilik tanah dan pemerintah lokal.
4
• Konstruksi - tergantung pada skala tambang dapat membutuhkan waktu 1 sampai 5 tahun.
Sangat mengganggu masyarakat lokal.
5
• Operasi - dapat berlangsung 5 sampai 100 tahun, tergantung pada ukuran badan bijih dan kekuatan
pasar. Biasanya situasi yang stabil tetapi bisa melibatkan perselisihan dengan masyarakat.
6
• Penonaktifan dan penutupan - bisa membutuhkan waktu 1 sampai 5 tahun. Dapat
mengganggu tenaga kerja dan masyarakat lokal karena layanan ditarik dan penduduk berkurang.
7
• Pasca-penutupan - bisa bertahan dari satu dekade untuk selamanya, tergantung pada sulitnya
memenuhi kriteria penyelesaian.
Sumber: C. Macdonald, Social Sustainability Services Pty Ltd.
Jenis kegiatan keterlibatan dan pengembangan masyarakat yang sesuai pada setiap tahap untuk masingmasing unsur dari program pengembangan masyarakat dijelaskan dalam bentuk tabel di bawah setiap judul
berikut.1 Tabel kegiatan untuk setiap tahap memberikan contoh jenis kegiatan hubungan masyarakat yang
mungkin diperlukan pada fase itu dalam siklus hidup proyek, dalam rangka menunjukkan cara kegiatan
tersebut dapat dilakukan sepanjang hidup suatu proyek. Contoh-contohnya mencakup berbagai kegiatan
keterlibatan dan pengembangan, dari penyediaan informasi hingga pemberdayaan. Contohnya disediakan
untuk memberikan indikasi tentang macam-macam kegiatan operasi yang dapat dipilih operasi individu
- dan tidak bersifat preskriptif, karena kegiatan-kegiatan yang terdaftar tidak sesuai untuk setiap operasi.
1 Rancangan dokumen yang dibagikan oleh Profesor D Brereton dari Sustainable Minerals Institute dari University of Queensland (Industri Mineral
Australia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Queensland) telah membantu dalam persiapan bagian ini tentang siklus proyek
pertambangan.
BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
13
2.1 Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi awal tidak begitu invasif dan mungkin tidak begitu menganggu kehidupan masyarakat, dan
ahli geologi eksplorasi dan tim mereka dapat membentuk hubungan baik dengan masyarakat-masyarakat lokal.2
Ketika eksplorasi mencapai tahap lanjut, dan kegiatan pembukaan jalur dan pengeboran meningkat,
kekhawatiran dan harapan masyarakat mungkin juga akan meningkat. Rig bor mungkin tampak seperti peralatan
pertambangan bagi anggota masyarakat yang tidak biasa dengan kegiatan pertambangan dan dengan demikian
dapat memiliki harapan tinggi akan berbagi keuntungan pertambangan yang besar dan tidak menyadari bahwa
sebagian besar proyek eksplorasi tidak berlanjut sampai tahap pembangunan dan biarpun terjadi dapat
berlangsung selama beberapa dekade. Saat ini merupakan waktu yang menantang karena, pada tahap awal
setidaknya, ada ketidaksesuaian dasar antara kepentingan masyarakat yang ingin keterbukaan informasi lengkap
dan hubungan jangka panjang dan kepentingan tim eksplorasi yang ingin menyimpan data rahasia mereka dan
yang akan pindah kalau situasi tidak menjanjikan prospek untuk ditindaklanjuti.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap eksplorasi: contoh kegiatan
Mengalokasikan sebagian waktu dari satu atau lebih banyak anggota tim untuk memainkan peran
sebagai petugas hubungan masyarakat (community relations officer/CRO), dan memastikan bahwa
mereka terlatih dalam teknik konsultasi dan kepekaan terhadap budaya.
Kenalkan tim kepada masyarakat dan pemerintah lokal. Membangun dialog dan memastikan bahwa
masyarakat memiliki saluran untuk menyampaikan pertanyaan- pertanyaan dan kekhawatiran kepada
tim eksplorasi. Berikan informasi sebanyak mungkin tentang program eksplorasi, termasuk potensi akan
singkat, agar mengelola harapan masyarakat. Simpan catatan kegiatan keterlibatan pemangku
kepentingan - pertemuan dengan siapa, tanggal dan topik utama yang dibahas, ditambah setiap tindak
lanjut yang diambil. Daftarkan setiap komitmen yang dibuat.
Tugaskan orang untuk mengerjakan studi pustaka (desktop study) budaya dan sejarah lokal dan politik
saat ini, serta pemetaan masyarakat lokal dan kegiatan utama mereka. Kumpulkan data demografis
dasar (struktur kependudukan termasuk gender, kesehatan, pendidikan dan status ekonomi). Hal ini
dapat dilakukan oleh suatu universitas atau konsultan lokal atau mungkin oleh petugas hubungan
masyarakat jika dia memiliki keterampilan penelitian.
Pastikan prioritas pengembangan lokal dari tokoh masyarakat dan pemerintah lokal.
Pastikan bahwa anggota masyarakat tidak mendapat harapan palsu. Jangan membuat janji yang tidak bisa
dipenuhi. Merehabilitasi kerusakan seperti lubang bor untuk mencegah kecelakaan dari hewan.
Mempekerjakan orang lokal jika mungkin dan mengutamakan membeli produk lokal. Jika eksplorasi
berlanjut selama satu tahun atau lebih, berinvestasi dalam program pengembangan masyarakat lokal yang
diidentifikasi melalui kegiatan keterlibatan. Pastikan bahwa perempuan termasuk dalam program-program
tersebut. Pastikan bahwa subkontraktor mengikuti panduan yang sama dengan staf Anda sendiri.
Jika program eksplorasi berlanjut lebih lama dari satu tahun, memperbarui data demografis dasar dan
mengukur indikator baru terhadap garis dasar asli yang ditetapkan untuk menilai perubahan, terutama
jika indikator terkait dengan kegiatan proyek atau program masyarakat. Laporkan hal ini kepada
manajemen dan membagi informasi dengan anggota-anggota masyarakat.
2 Bimbingan online lengkap tentang praktik terbaik dalam eksplorasi tersedia melalui pendaftaran gratis dengan lokasi sumber daya PDAC
Environmental Excellence in Exploration (E3) (Keunggulan dalam Eksplorasi Lingkungan) di http://www.pdac.ca/e3plus/index.aspx.
14
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
2.2 Kelayakan dan perencanaan
Studi kelayakan dilakukan setelah sebuah proyek telah terbukti berpotensi layak dari perspektif teknis dan
keuangan. Kriteria sosial dan politik juga harus menjadi bagian dari studi kelayakan lengkap, karena dapat
memiliki hubungan yang signifikan pada kelayakan proyek. Selain uji kelayakan sosial ekonomi, data tambahan
harus dikumpulkan untuk membangun garis dasar sosial dan budaya dan untuk mengidentifikasi para pemangku
kepentingan. Penilaian awal harus dibuat terhadap potensi dampak sosial ekonomi, dan analisis pemangku
kepentingan harus memberikan informasi untuk penilaian kelayakan terhadap lingkungan sosial-ekonomi dari
proyek yang diusulkan. Prakiraan biaya rencana penanganan dampak sosial-ekonomi harus diintegrasikan ke
dalam proses perhitungan kelayakan. Jika proyek sudah berada atau telah mengalami periode eksplorasi yang
lama, penilaian sejarah hubungan masyarakat harus dilakukan.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap kelayakan dan perencanaan:
contoh kegiatan
Tugaskan orang dengan keahlian dalam pengumpulan data dasar dan kajian dampak sosial, di dalam
perusahaan atau sebagai konsultan. Jika ada peningkatan dalam kegiatan-kegiatan untuk
mendefinisikan proyek, pengumpulan data dasar dan gerakan staf di lapangan, meningkatkan juga
jumlah CRO agar memastikan bahwa masyarakat dapat diinformasikan tentang perkembangan.
Pastikan bahwa para kontraktor mematuhi panduan tanggung jawab sosial perusahaan Anda.
Tingkatkan tingkat dan lingkup interaksi antara perusahaan dan perwakilan masyarakat atau
pemerintah. Ada peluang penting untuk perusahaan melibatkan masyarakat lokal dan memberitahu
mereka tentang kemungkinan skenario perkembangan tambang dan waktu pelaksanaannya. Luangkan
waktu untuk mendengarkan dan belajar tentang prioritas dan keprihatinan masyarakat dan sebagainya.
Simpan catatan kegiatan keterlibatan pemangku kepentingan, hal yang dibahas, keprihatinan yang
disampaikan, komitmen yang dibuat dan komitmen yang diselesaikan.
Studi garis dasar yang rinci harus mencakup pengumpulan data sekunder yang luas dan menghasilkan
data primer kuantitatif dan kualitatif melalui kuesioner rumah tangga, diskusi kelompok terarah dan
wawancara dengan pemangku kepentingan utama. Lakukan diskusi kelompok terarah terpisah untuk
perempuan, anak perempuan dan anak laki-laki, orang tua, difabel dan yang dari kelompok agama atau
etnis minoritas dalam masyarakat. Kajian dampak, termasuk perkembangan rencana penanganan
dampak, harus dikerjakan oleh seorang profesional yang kompeten. Menciptakan pemahaman yang
lebih jelas tentang kebutuhan dan biaya sosial, lingkungan dan pengembangan.
Pengelolaan harapan akan menjadi semakin penting, dan membutuhkan peningkatan dan perluasan kegiatan
masyarakat. Jelaskan dengan hati-hati ketidakpastian perkembangan proyeknya. Tingkatkan upaya
rehabilitasi seiring kegiatan di lapangan ditingkatkan. Tingkatkan anggaran untuk investasi masyarakat.
Memperluas kumpulan indikator sosial-ekonomi yang akan dikumpulkan setidaknya setiap tahun dari
kumpulan data dasar. Masukkan indikator-indikator spesifik tentang gender. Tingkatkan pemantauan
sehingga mengikuti peningkatan kegiatan perusahaan, baik untuk penilaian kelayakan maupun untuk
program investasi masyarakat. Mengulas dokumen keterlibatan pemangku kepentingan untuk umpan
balik masyarakat.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
15
2.3 Akses ke tanah
Akses ke tanah untuk proyek pertambangan dapat melibatkan pemindahan anggota masyarakat secara fisik atau
ekonomi, dan mengganggu kehidupan masyarakat. Jika kegiatan proyek mengganggu kegiatan mata pencaharian
orang tetangga, biarpun secara sementara (seperti selama tahap konstruksi), keadaan ini merupakan bentuk
pemindahan ekonomi. Jika orang harus menyerah rumah atau tanah mereka oleh karena proyeknya, keadaan ini
merupakan pemindahan fisik, atau pemukiman kembali. Dalam konteks Australia, keadaan ini mungkin melibatkan
pembelian wajib rumah atau tanah oleh proyek, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan antara
para pemilik rumah yang dipindahkan serta penundaan untuk para pendukung proyek. Pemindahan ekonomi dapat
disebabkan oleh dampak pada tanah pertanian atau akses ke jalan.
Pemerintah Australia mendukung koeksistensi industri berbasis tanah di pedesaan dan daerah Australia melalui
pendekatan berbasis bukti, mencontoh pada prinsip panduan Multiple Land Use Framework (Kerangka Penggunaan
Tanah yang Beragam) sebagaimana disahkan oleh Standing Council on Energy and Resources (Dewan Energi dan
Sumber Daya) pada bulan Desember 2013 dalam menanggapi konflik yang timbul akibat akses ke tanah dan
penggunaan tanah. Kerangka tersebut mengakui bahwa perkembangan berbagai sektor industri Australia tergantung
pada akses ke tanah dan harus memenuhi beberapa kebutuhan pemangku kepentingan yang meliputi ekonomi,
lingkungan, warisan sejarah, dan nilai-nilai masyarakat dan budaya.
Akses ke tanah untuk suatu proyek dimulai dengan akuisisi kuasa pertambangan eksplorasi. Setelah studi kelayakan
telah membuktikan kelayakan ekonomi dari proyek tersebut dan diperoleh kuasa lebih permanen, tanah tambahan
diperlukan untuk perkembangan proyek dan pembangunan perumahan, jalan, bandara, jaringan pipa, fasilitas
penyimpanan dan fasilitas lainnya. Cukup banyak negosiasi mungkin akan diperlukan pada setiap tahap perkembangan
bagi perusahaan agar mendapatkan akses ke tanah, dan proses ini akan melibatkan konsultasi dan keterlibatan dengan
masyarakat lokal, pemilik tanah, peternak, petani, pemilik tradisional dan pemerintah untuk mencapai kesepakatan yang
bisa diterapkan. Biarpun ada kemungkinan mendapatkan kuasa tersebut dari pemerintah tanpa melibatkan para
pemangku kepentingan lokal secara positif, tidaklah bijaksana dari perspektif hubungan masyarakat, karena pasti akan
menyebabkan kebencian dan perselisihan dalam jangka panjang.
Hak Tradisional Penduduk Asli (Native Title) dan Undang-Undang tentang warisan budaya di Australia mewajibkan
bahwa ganti rugi dalam bentuk-bentuk khusus harus dibayar kepada orang-orang dengan hak tradisional terhadap
tanah.3 Pendukung proyek yang berhasil sudah tahu bahwa menyetujui berbagai bentuk dan tingkat ganti rugi bersama
dengan masyarakat dan individu lokal yang terkena dampak, khususnya dengan keterlibatan pemerintah daerah dan
badan-badan dukungan masyarakat, adalah cara terbaik untuk menciptakan hubungan masyarakat yang harmonis.
Ganti rugi mungkin dalam bentuk tunai atau barang, dan bentuk yang sesuai dapat diputuskan dalam proses konsultasi
dan negosiasi. Mungkin perlu memberikan bentuk-bentuk ganti rugi tertentu kepada masyarakat secara keseluruhan,
dan juga kepada individu dan rumah tangga. Apapun elemen spesfis dari persetujuan akses ke tanah atau proses ganti
rugi, perusahaan harus menggunakan tenaga ahli yang berkualitas untuk membimbing negosiasi dalam proses yang
terkadang merupakan bidang keterlibatan masyarakat yang rumit.
3 Untuk informasi lebih lanjut lihat Bekerja Bersama Masyarakat Penduduk Asli (Working with Indigenous Communities) dalam seri buku pegangan ini
16
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap mencari akses ke tanah:
contoh kegiatan
Lebih banyak staf hubungan masyarakat mungkin akan diperlukan untuk melibatkan anggota
masyarakat dalam diskusi dan negosiasi tentang akses ke tanah. Setiap kontraktor, baik untuk konstruksi
maupun pekerjaan lain, harus terikat kontrak untuk mengikuti prosedur dan pedoman tanggung jawab
sosial dari perusahaan utamanya.
Program komunikasi dan konsultasi intensif perlu dilakukan agar masyarakat dan para pemangku
kepentingan memahami implikasi dari persetujuan akses ke tanah dan dampak pada warisan budaya.
Mencakup semua sektor masyarakat dalam konsultasi, termasuk perempuan, pemuda, orang tua dan
difabel. Program kompensasi khusus mungkin perlu dilaksanakan. Prosedur pengaduan yang mudah
digunakan harus dibentuk dan telah beroperasi.
.
Tugaskan praktisi yang berkualifikasi untuk melakukan penilaian warisan budaya dan tanah, sesuai
kebutuhan. Lakukan kegiatan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan yang lengkap. Mengulas
kajian dampak yang dilakukan pada tahap kelayakan. Pastikan bahwa semua studi dan penilaian
memperhitungkan secara khusus perempuan, anak-anak, orang tua dan difabel dan dampak berbeda
yang mungkin akan dialaminya.
Merancang secara rinci rencana manajemen dan pedoman tanggung jawab sosial dan prosedur untuk
akses ke tanah, dan dampak sosial-ekonomi dan warisan budaya yang diidentifikasi oleh kajian dampak.
Memperhitungkan perbedaan dampak pada perempuan, anak-anak, orang tua, difabel dan kelompokkelompok minoritas.
Pilih indikator penggunaan tanah dan perlindungan warisan budaya untuk dimasukkan dalam proses
pemantauan dan penilaian. Memilah data berdasarkan gender di mana mungkin.
2.4 Konstruksi
Tahap konstruksi proyek pertambangan atau logam biasanya tidak berlangsung lama (mungkin satu atau dua
tahun), tetapi selama itu ada banyak sekali kegiatan dan sering diperkenalkan tenaga kerja yang besar, bersifat
sementara, atau keduanya. Sebagian besar kegiatan konstruksi akan berlangsung di dalam perbatasan kuasa
pertambangan, namun biasanya ada juga banyak pembangunan infrastruktur tambahan seperti jalan, lapangan
terbang, kabel listrik dan pipa air, sebagian atau semuanya yang mungkin dekat dengan tempat orang hidup dan
bekerja. Dampak perkembangan fisik biasanya berkaitan dengan gangguan akibat peningkatan lalu lintas, dan
polusi debu, kebisingan dan cahaya, semuanya yang dapat mengganggu tetangga-tetangga.
Dampak ekonomi dapat bermanfaat, seperti ketika peningkatan bisnis akibat adanya pekerja tambahan
mendorong ekonomi lokal. Dampaknya juga bisa negatif, karena permintaan dapat menyebabkan inflasi,
kenaikan harga untuk penduduk yang sudah ada dan tekanan pada layanan lokal, dengan akibat mengurangi
kualitas hidup bagi anggota masyarakat lokal. Manajer proyek pertambangan perlu menyadari dampak
konstruksi tersebut dan mengambil tindakan untuk menguranginya. Bentuk penanganan yang paling tepat dapat
ditentukan secara kolaboratif ketika terlibat dengan masyarakat-masyarakat lokal.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
17
Keterlibatan masyarakat dan pengembangan tahap konstruksi: contoh kegiatan
Staf hubungan masyarakat tambahan akan diperlukan untuk melakukan kegiatan keterlibatan
masyarakat secara intensif, karena gangguan yang diakibatkan konstruksi selalu menyebabkan
peningkatan interaksi hubungan masyarakat. Tergantung pada ukuran proyek dan dampaknya, pekerja
profesional mungkin perlu dipekerjakan, sebagai staf atau sebagai konsultan, untuk kajian dampak
konstruksi dan merencanakan kegiatan manajemen untuk penanganannya. Rencana dan langkahlangkah penanganan dampak harus dilaksanakan sebelum dimulai kegiatan utama yang akan
mengganggu masyarakat. Semua staf yang berinteraksi dengan anggota masyarakat harus menerima
pelatihan komunikasi antar budaya. Semua kontraktor, baik untuk konstruksi atau pekerjaan lain, harus
terikat kontrak untuk mengikuti prosedur dan pedoman tanggung jawab sosial perusahaan utamanya.
Mengatur program komunikasi dan konsultasi intensif untuk memungkinkan masyarakat dan pemangku
kepentingan memahami apa yang akan terjadi selama tahap konstruksi. Semua sektor masyarakat harus
termasuk dalam konsultasi, termasuk perempuan, pemuda, orang tua dan difabel. Pendirian kantor
informasi di kota lokal dapat membantu dengan pertukaran informasi. Program ganti rugi khusus
mungkin perlu diterapkan untuk menangani dampak sementara dari konstruksi. Prosedur pengaduan
yang mudah digunakan perlu dibentuk dan beroperasi.
Tugaskan praktisi yang berkualifikasi untuk melaksanakan kajian dampak sosial lengkap, jika diperlukan,
tergantung pada undang-undang lokal serta harapan dan tingkat dampak yang diharapkan. Lakukan
studi dasar tambahan jika diperlukan, seperti studi kesehatan masyarakat dan warisan budaya. Lakukan
kegiatan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan yang lengkap. Pastikan bahwa semua studi dan
penilaian memperhitungkan secara khusus perempuan, anak-anak, orang tua dan difabel dan dampak
yang berbeda yang mungkin akan dialaminya.
Merancang secara rinci rencana manajemen dan pedoman tanggung jawab sosial dan prosedur untuk
dampak proyek yang diidentifikasi oleh kajian dampak. Memperhitungkan perbedaan dampak terhadap
perempuan, anak-anak, orang tua, difabel dan kelompok-kelompok minoritas. Manajemen dampak dari
tahap konstruksi yang bersifat sementara namun sangat mengganggu, melalui komunikasi dan ganti
rugi, memang sangat padat karya tetapi penting untuk hubungan baik di masa depan. Rencana
penanganan dampak perlu dilaksanakan sebelum konstruksi dimulai. Pastikan bahwa pekerja konstruksi
mengikuti pedoman tanggung jawab sosial perusahaan.
Pilih kumpulan indikator sosial-ekonomi sebagai dasar untuk pemantauan dan penilaian. Memilah data
berdasarkan gender di mana mungkin.
18
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
2.5 Operasi
Tahap operasional proyek pertambangan kadang-kadang dianggap sebagai ‘keadaan mapan’ dan dapat
berlangsung selama bertahun-tahun, tergantung pada ukuran dan sifat proyek. Dengan demikian, stabilitas
dalam tahap pertambangan yang menghasilkan pendapatan ini menawarkan kesempatan terbesar untuk
program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Ada waktu untuk mengembangkan dan melaksanakan
program-program jangka panjang yang diidentifikasi secara lokal dan dirancang bersama dengan anggota
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Kemitraan dapat didirikan dan dipelihara untuk perancangan,
implementasi dan pemantauan program, dengan fokus pada partisipasi masyarakat.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap operasi: contoh kegiatan
Suatu tim staf hubungan masyarakat yang lengkap akan dibutuhkan, ditambah dukungan dari para ahli
eksternal jika diperlukan. Staf yang kompeten dengan pelatihan dan pengalaman ilmu sosial atau
pengembangan masyarakat yang sesuai akan dibutuhkan. Besarnya tim tergantung pada ukuran
operasi, penyebaran geografis dan kompleksitas. Dukungan anggaran yang memadai akan dibutuhkan
untuk mendanai penanganan dampak dan program investasi masyarakat. Keterlibatan berbagai personil
dari berbagai bagian dari operasi, dan pada berbagai tingkat senioritas, akan membantu untuk
membangun dasar yang luas untuk keterlibatan masyarakat.
Hubungan dan kemitraan yang kuat, stabil dan kolaboratif perlu dijalinkan. Membangun dan memelihara
keterlibatan secara teratur dengan berbagai-macam pemangku kepentingan, yang disesuaikan dengan
tingkat kepentingan mereka dalam proyeknya, sehingga orang diberitahu sepenuhnya tentang kegiatan
operasional. Perjanjian tentang program investasi masyarakat dapat diselesaikan dengan masyarakat
yang terkena dampak. Pembaruan kegiatan identifikasi dan analisa pemangku kepentingan secara
teratur dan pencatatan yang konsisten akan membantu dengan keterlibatan masyarakat yang berhasil.
Prosedur pengaduan harus sudah berjalan sepenuhnya dan mencakup pengaturan untuk menggunakan
mediator pihak ketiga yang dihormati.
Merancang program investasi masyarakat lengkap yang bersifat partisipatif dengan anggota masyarakat
dan mitra lainnya, mengingat kebutuhan untuk keberlanjutan inisiatif-inisiatif. Pastikan bahwa semua
sektor masyarakat dapat berpartisipasi, termasuk perempuan, pemuda dan orang tua dan difabel. Terus
mengumpulkan data untuk memantau dan mengukur dampak-dampak terhadap indikator yang dipilih
dari studi dasar. Indikator tersebut harus mencakup perubahan dalam ekonomi, sosial, kesehatan,
pendidikan, usaha kecil dan populasi. Lakukan studi tambahan jika data baru diperlukan akibat
perubahan situasi, seperti perluasan operasi. Tetap mengikuti perubahan dan pengembangan masyarakat.
Sesuaikan program-program jika diperlukan untuk memastikan bahwa dampak negatif dari operasi
dikurangi dan dampak positif menghasilkan perbaikan dalam kehidupan masyarakat melalui investasi
dalam proyek-proyek serta dukungan. Mempertahankan program komunikasi yang kuat untuk memastikan
bahwa harapan yang berlebihan ditangani dan harapan yang realistis dipenuhi dan terlihat dipenuhi.
Mengatasi pengaduan sebelum menjadi sengketa. Serangkaian pedoman lengkap tentang perilaku yang
bertanggung jawab secara sosial harus berlaku untuk staf operasional dan kontraktor, meliputi perilaku
pekerja, kehormatan terhadap budaya, warisan budaya, korupsi, HAM dan keamanan masyarakat.
Secara berkala dan lengkap memantau dan secara berkala menilai berbagai indikator sosial-ekonomi,
dipilah berdasarkan gender di mana mungkin. Secara teratur melaporkan kemajuan dan tantangan
kepada manajemen perusahaan, personil proyek, pemegang saham dan berbagai pemangku
kepentingan lokal dan lainnya. Laporkan data penyelesaian pengaduan.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
19
2.6 Penonaktifan dan penutupan
Perencanaan penutupan dapat merupakan tantangan bagi manajer pertambangan dan tokoh masyarakat, karena
merupakan tanda penghentian operasi dan orang-orang pada umumnya lebih suka berkonsentrasi pada
produktivitas saat ini dan perpanjangan jangka kemakmuran. Namun demikian, perencanaan penutupan maju
tetap bijaksana, karena pertambangan yang diperkirakan akan berjalan lamapun bisa terpaksa menutup tiba-tiba
karena berbagai alasan, dan hal ini akan menyebabkan pemindahan ekonomi untuk pekerja, masyarakat lokal dan
pemerintah. Memiliki rencana penutupan dapat membantu meminimalkan guncangan dari penutupan tiba-tiba
dan memungkinkan perencanaan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Banyak proyek mengembangkan rencana penutupan konseptual sebagai bagian dari tahap kelayakan dan
perencanaannya dan memperbarui rencana tersebut secara rutin, setidaknya setiap lima tahun. Merangkul
perencanaan penutupan sebagai bagian yang sehat dari perencanaan untuk keberlanjutan masyarakat jangka
panjang pasca penutupan dapat menjadi dasar yang baik untuk hubungan perusahaan-masyarakat yang kuat.4
Secara ideal perencanaan penutupan akan melibatkan partisipasi anggota masyarakat, pemerintah dan mitra
pembangunan lokal maupun wilayah dan akan diperbarui secara berkala sebagai bagian dari jadwal perencanaan
pertambangan standar.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap penonaktifan dan penutupan:
contoh kegiatan
Staf hubungan masyarakat harus dialokasikan untuk perencanaan penutupan, mungkin paruh waktu pada
awal operasi dan penuh waktu menjelang penutupan, mungkin dengan staf tambahan. Tugaskan penasihat
ahli, sebagaimana diperlukan, dan memilih seorang yang memiliki pengalaman perencanaan penutupan.
Melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya dalam perencanaan untuk
keberlanjutan pasca-proyek dan pembayangan penggunaan masa depan untuk fasilitas di lokasi
tambang. Menjelang penutupan, sekitar lima tahun sebelumnya, membentuk komite perencanaan
penutupan dengan masukan masyarakat.
Lakukan kajian dampak sosial penutupan untuk menentukan bagaimana penutupan akan
mempengaruhi masyarakat lokal serta pilihan untuk penggunaan masa depan tanah dan fasilitas proyek.
Pastikan bahwa penilaian memperhitungkan dampak berbeda pada perempuan, orang muda, orang tua,
difabel dan setiap minoritas etnis atau agama di masyarakat. Penilaian ini harus dilakukan pada tingkat
konseptual pada awal proyek kemudian diperbarui secara berkala dan ditinjau kembali. Seharusnya
menjadi semakin rinci semakin dekat penutupan.
Pastikan bahwa pemangku kepentingan memahami bahwa diskusi tentang perencanaan penutupan
tidak berarti bahwa penutupan sudah dekat tapi merupakan rencana untuk keberlanjutan jangka
panjang program masyarakat. Kembangkan rencana pengelolaan dampak yang memenuhi kebutuhan
semua sektor masyarakat.
Masukkan perubahan untuk perencanaan penutupan dalam laporan berkala tahunan kepada
manajemen, terutama jika perubahan tersebut dipengaruhi oleh masukan masyarakat.
4 Dokumen-dokumen referensi yang berguna tentang perencanaan penutupan adalah ICMM, Planning for integrated mine closure: Toolkit, 2008 (ICMM,
Perencanaan penutupan pertambangan terpadu: Perangkat, 2008), http://www.icmm.com/document/310; dan buku pegangan Mine Closure (Penutupan
Pertambangan) dalam seri ini.
20
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
2.7 Pasca-penutupan
Perencanaan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan secara otomatis mencakup perencanaan untuk waktu
pasca-penutupan proyek pertambangan. Tergantung pada sifat dari setiap masyarakat lokal dan hubungannya
dengan tambang, mungkin akan ada kewajiban sosial dan kewajiban masyarakat yang berlanjut, termasuk untuk
pemantauan dampak lingkungan dan kondisi sosial. Proyek atau layanan tertentu mungkin membutuhkan
dukungan lanjutan untuk jangka waktu tertentu sampai menjadi mandiri atau diambil oleh organisasi lain. Harus
ada rencana tegas yang diterima secara luas untuk transisi dari masa menerima dukungan pertambangan hingga
menjadi independen, sebaiknya sebelum penutupan. Rencana tersebut harus mencakup alokasi tanggung jawab
yang jelas dan kriteria untuk menentukan kapan kewajiban proyek pertambangan akan berhenti. Jika tidak, masa
pemeliharaan pasca-penutupan mungkin lebih lama dari periode produksi.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat tahap pasca-penutupan: contoh kegiatan
Staf mungkin perlu terus mendukung program-program tanggung jawab sosial setelah penutupan
operasi penambangan. Penyedia layanan eksternal mungkin tepat untuk mengambil alih tanggung
jawab staf ketika kegiatan perusahaan menurun.
Masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya harus dikonsultasikan secara berkala untuk
memberitahu mereka tentang program-program pasca-penutupan.
Setelah masa pemantauan disepakati dengan masyarakat-masyarakat yang terkena dampak dan
regulator (biasanya beberapa tahun), lakukan studi penyelesaian terhadap situasi sosial-ekonomi pada
akhir proyek.
Berikan pelatihan yang memadai dan peningkatan kapasitas untuk usaha masyarakat yang berkelanjutan.
Berikan dukungan tambahan kepada sektor yang rentan dari masyarakat, seperti perempuan, anak-anak,
orang tua dan difabel, sesuai kebutuhan. Mengelola transisi dari dukungan yang tersedia selama operasi
proyek hingga kemandirian pasca-penutupan dengan secara bertahap mengurangi dukungan perusahaan.
Memperoleh mekanisme dukungan alternatif jika dibutuhkan dan layak.
Memantau kemajuan menuju keberlanjutan dan kemandirian program tanggung jawab sosial. Laporkan
studi penyelesaian kepada manajemen perusahaan dan pemangku kepentingan eksternal.
Secara ideal, perencanaan untuk kegiatan pasca-penutupan perlu dimulai dari awal kehidupan operasi. Kegiatan
pembangunan dan keterlibatan yang difokuskan pada kegiatan tersebut harus dijalankan secara paralel dengan
pengelolaan operasi. Rincian lebih lanjut tentang strategi penutupan pertambangan berada di buku pegangan
Mine closure (Penutupan pertambangan) di seri ini.5
5 Lihat juga ICMM, Planning for integrated mine closure: Toolkit (ICMM, Perencanaan penutupan pertambangan terpadu: Perangkat), London 2008,
http://www.icmm.com/document/310.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
21
Studi kasus: Pertambangan Century, Queensland —
Perencanaan untuk keberlanjutan
pasca-penutupan dengan masyarakat
Pertambangan Century MMG adalah operasi penambangan dan pengolahan seng yang besar di bagian
bawah wilayah Gulf of Carpentaria di Queensland utara-barat, suatu daerah terpencil dengan populasi
Penduduk Asli substansial. Tambang tersebut dioperasikan pada basis terbang masuk, terbang keluar
(fly-in, fly-out), menggunakan tenaga kerja dari kota Townsville, Mount Isa, Cairns dan bagian lain di
Australia, serta dari masyarakat-masyarakat Gulf. Century mengolah bijih terakhir pada bulan Januari
2016 setelah 15 tahun beroperasi.
Dalam usaha menunjukkan praktik unggulan dalam pengelolaan penghentian pertambangan dan
produksi di Century, MMG mulai membuat rencana dengan tujuan demikian beberapa tahun
sebelumnya. Perencanaan penutupan MMG untuk Century termasuk partisipasi masyarakat dalam
peninjauan dampak operasi dan dalam merencanakan masa depan.
The Gulf Communities Agreement/ GCA (Perjanjian Masyarakat Gulf) adalah perjanjian penggunaan
lahan yang lengkap yang dinegosiasikan pada tahun 1997 antara pengembang pertambangan (Century
Zinc Ltd), Pemerintah Queensland dan empat kelompok pemilik tradisional di wilayah ini: Waanyi,
Kukatj, Gkuthaarn dan Mingginda. Kesepakatan itu diulas setiap lima tahun sejak 1997. MMG
menugaskan Centre for Social Responsibility in Mining (Pusat Tanggung Jawab Sosial dalam Bidang
Pertambangan) dari Universitas Queensland untuk melakukan ulasan lima tahunan ketiga pada tahun
2012.1 Century Liaison Advisory Committee (Komite Penasihat Penghubung Century), yang didirikan
berdasarkan GCA, termasuk perwakilan dari semua pihak penandatangan GCA dan memiliki tanggung
jawab pengawasan utama untuk ulasan tersebut. Studi kasus ini telah disusun dari beberapa laporan
yang diterbitkan sebagai bagian dari proses perencanaan ulasan dan penutupan ditambah masukan dari
tim Community & Stakeholder Partnerships (Kemitraan Masyarakat & Pemangku Kepentingan) Century.
GCA tersebut menyatakan aspirasi kelompok-kelompok penduduk asli yang memiliki hak tradisional
dalam menyetujui pertambangan di tanah mereka, di bawah empat judul utama: perbaikan ekonomi;
melindungi tanah dan lingkungan; menjaga agar budaya dan tradisi penduduk Aborigin (penduduk asli)
tetap kuat; dan perbaikan sosial serta masyarakat yang lebih kuat. Ini merupakan ekspresi singkat dari
hal yang penting untuk pihak Aborigin pada saat GCA dinegosiasikan serta dasar untuk menjelajahi
kemajuan dalam sejumlah bidang. Meskipun ulasan 2012 menemukan bahwa beberapa aspirasi
kelompok-kelompok yang memiliki hak tradisional penduduk asli belum tercapai, itu tidak berarti bahwa
GCA telah ‘gagal’ atau bahwa ada kekurangan kepatuhan. Sebaliknya, proses perencanaan pengulasan
dan penutupan memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan tindakan lain yang bisa diambil
untuk kemajuan aspirasi mereka dalam waktu yang tersisa untuk tambang Century. Kunci di antara
aspirasi yang belum terpenuhi ini adalah cara untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat
tersebut sedangkan tetap mempertahankan dasar budaya dan hubungan dengan tanah mereka.
Setelah diambil langkah utama dengan penelitian terkonsentrasi dan keterlibatan dengan anggota
masyarakat tentang aspirasi, kebutuhan dan prioritas mereka, dan dengan pemangku kepentingan
tambahan tentang tantangan dan persyaratan untuk perencanaan pembangunan masyarakat yang
berkelanjutan, Century mulai bekerja dengan masyarakat lokalnya menuju perencanaan pascapenutupan untuk proyek pertambangan yang bersifat berkelanjutan dan partisipatif.
1 Everingham et al. (2013).
22
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Salah satu fokus utama masyarakat tersebut ketika mempertimbangkan penutupan pertambangan
Century adalah prospek kerja di masa depan untuk orang-orang muda. Sebagai akibat, pada tahun 2014,
Century berubah ke model majikan lokal untuk semua peserta pelatihan pekerjaan dan magang baru.
Sebelumnya, semua peserta pelatihan pekerjaan dan magang diberikan pekerjaan di lokasi tambang
MMG Century di Lawn Hill atau di operasi pelabuhannya di Karumba.
Century mengakui keterbatasan pekerjaan yang berbasis di lokasi pertambangan untuk peserta
pelatihan yang dapat pekerjaan untuk masa yang terbatas, karena pekerjaan pertambangan tidak
bersifat berkelanjutan dalam jangka panjang karena produksi akan berhenti pada pertengahan tahun
2015. Century memutuskan untuk menyelidiki model baru, di mana majikan lokal yang bekerja di luar
pertambangan akan diajak untuk mengambil peserta pelatihan dan magang.
Pada tahun 2014, 32 orang muda lokal ditempatkan dengan majikan di kota asal mereka, dan lebih
banyak lagi ditempatkan pada tahun 2015.
Berdasarkan model baru, Century membayar upah peserta latihan dan magang dan memberikan
mereka dukungan dan bimbingan. Sejauh MMG Century bisa menentukan, perusahaannya unik di antara
perusahaan sumber daya dengan membangun model majikan lokal bagi peserta pelatihan dan magang.
Program pelatihan 10 minggu awal di Myuma, dekat Camooweal di Queensland utara-barat, yang diikuti
oleh pelatihan seminggu di lokasi di Lawn Hill sebelum peserta pelatihan mulai pekerjaan mereka, juga
memungkinkan peserta untuk bergaul dengan orang-orang muda lain dari berbagai perusahaan dan
organisasi berbeda dari seluruh negara bagian. Hal ini sangat penting untuk menjalin jaringan pribadi
dan daya tahan.
Model majikan lokal MMG Century menjaga agar orang berbakat tetap tinggal di dalam masyarakatmasyarakat di mana dapat digunakan dengan baik, serta meningkatkan variasi dalam pekerjaan dan
bidang studi lainnya yang tersedia untuk magang dan peserta pelatihan.
Program pelatihan merupakan cara praktis untuk Century mendukung masyarakat yang berkelanjutan
dengan membangun kapasitas lokal dan, pada saat yang sama, mengurangi ketergantungan pada
pertambangan sebagai sumber utama pekerjaan di wilayah tersebut.
Lulusan 2014 dari Program Century Work Ready (Siap Kerja) akan bekerja di luar lokasi pertambangan dalam
pekerjaan non-pertambangan.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
23
3.0 H
UBUNGAN MASYARAKAT:
METODE DAN ALAT
3.1 P
endekatan sistematis untuk keterlibatan dan
pengembangan masyarakat
Mengembangkan hubungan yang kuat dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya
membutuhkan kinerja yang konsisten. Bagi beberapa perusahaan, kinerja sosial yang buruk di satu lokasi dapat
mempengaruhi reputasi dan kemampuan bekerja di lokasi lain. Pendekatan yang sistematis dapat membantu
mempertahankan konsistensi di dalam operasi maupun di antara operasi-operasi yang berbeda, seiring
berjalannya waktu. Sistem-sistem memberikan ‘ingatan institusional’ sehingga komitmen yang dibuat oleh
personil utama pada suatu waktu, misalnya saat eksplorasi, telah direkam dan ditangani dengan baik untuk
seluruh siklus hidup operasi, dan tidak ada informasi yang hilang jika ada individu yang berangkat atau operasi
telah berlanjut ke siklus hidup yang lain.
Beberapa perusahaan pertambangan telah menginvestasikan sumber daya yang cukup besar dalam
mengembangkan dan menerapkan sistem-sistem manajemen untuk keterlibatan dan pengembangan
masyarakat. Unsur-unsur dari sistem ini biasanya mencakup penggunaan penelitian sosial-ekonomi dasar dan
kajian dampak sosial, proses perencanaan, dokumentasi prosedur, perwujudan program, pengkajian dan
peninjauan yang teratur terhadap standar-standar dan tujuan yang ditetapkan, dan fokus yang kuat terhadap
manajemen informasi. Unsur-unsur ini berlaku pada seluruh tahap umur tambang, termasuk tahap penutupan.
Beberapa komponen penting dalam pendekatan yang sistematis terhadap keterlibatan masyarakat dijabarkan
dalam bagian-bagian berikut ini, di bawah judul:
• identifikasi dan analisis terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan
• penelitian sosial-ekonomi dasar dan kajian dampak sosial
• penilaian risiko dan peluang
• rencana keterlibatan dan pengembangan
• pemantauan dan penilaian.
Unsur menyeluruh dari semua usaha pengembangan masyarakat adalah keterlibatan inklusif. Mengidentifikasi
pemangku kepentingan, mengumpulkan data dasar, melakukan kajian dampak, mengembangkan proyek-proyek
dan rencana serta memantau dan menilai semua kegiatan ini harus sejauh mungkin bersifat inklusif dan
partisipatif. Artinya, melibatkan pemangku kepentingan masyarakat dalam merancang dan melaksanakan
penelitian dan pemantauan program sebanyak mungkin, sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang tambang serta operasi dan dampaknya dan cara dikelolanya.
Seperti yang digambarkan di bawah ini, keterlibatan dan pengembangan masyarakat harus merupakan siklus
perbaikan terus-menerus di mana penilaian yang menghasilkan informasi untuk perencanaan dan keputusan
tentang sumber daya manusia dan keuangan serta pemantauan mengakibatkan peningkatan segala aspek.
24
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Gambar 2: Siklus perbaikan terus-menerus dari sistem keterlibatan dan pengembangan masyarakat
Unsur yang paling penting antara semuanya, dan proses yang mencakup semua proses yang lain, adalah
keterlibatan inklusif. Tak satu pun dari kegiatan-kegiatan harus dilakukan dalam isolasi, dan semuanya harus
melibatkan anggota masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya jika mungkin, dan menuju ujung
pemberdayaan dari Spektrum IAP2 yang dijelaskan dalam Bagian 1.2.3 dari buku pegangan ini.
Studi kasus berikut ini menunjukkan pentingnya keterlibatan inklusif, karena perempuan sering mengucapkan
keprihatinan yang berbeda dari laki-laki.
Studi kasus: K
eterlibatan masyarakat yang sensitif terhadap
gender—Mengeskplorasi batubara di Mongolia1
Pada akhir tahun 2005, Rio Tinto Mongolia LLC memulai program eksplorasi tahap awal untuk batubara
kokas dengan kandungan zat terbang rendah di sekitar desa Khuren Gol di Provinsi Gobi-Altai di
selatan-barat Mongolia. Pada bulan Mei 2006, dua kamp (satu untuk eksplorasi dan yang lainnya untuk
pengeboran) dikerahkan dekat desa tersebut. Seorang petugas hubungan masyarakat (Community
Relations Officer/CRO) juga mengunjungi kamp pada waktu itu. Kamp eksplorasi terdiri dari sekitar 20
orang, termasuk tim katering dan logistik, dan kamp pengeboran terdiri dari sekitar 40 orang.
1 Suatu versi dari studi kasus ini awalnya muncul di DRET, Social responsibility in the mining and metals sectors in developing countries
(Tanggung jawab sosial di sektor pertambangan dan logam di negara-negara berkembang), 2011.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
25
Setelah kamp tersebut didirikan dan CRO ditugaskan, Rio Tinto Exploration mengadakan serangkaian
pertemuan publik untuk memperkenalkan tim dan menjelaskan rencana kerja. Yang pertama diadakan
pada bulan Juni 2006 dan dipimpin oleh gubernur desa. Lebih dari 30 orang dari daerah lokal hadir. Rio
Tinto Exploration menyiapkan lembar informasi tentang kegiatan eksplorasinya. Tim Rio Tinto
Exploration mengamati bahwa, walaupun ada diskusi yang baik tentang informasi yang diberikan, ada
kesalahpahaman karena informasi tentang kegiatan eksplorasi sebelumnya diterima hanya dari mulut ke
mulut, dan beberapa rumor telah disebarkan. Namun demikian, pertemuan pertama mencatat
pertanyaan dan tanggapan terhadap lembar informasi dan diskusi.
Pada pertemuan kedua, Rio Tinto Exploration menegaskan program kerja dan memberi tanggapan
terhadap masalah dan pertanyaan yang diajukan pada pertemuan pertama. Perusahaan juga
menyarankan agar masyarakat mendirikan kelompok penasihat masyarakat (community advisory
group/CAG) untuk membuka saluran komunikasi antara perusahaan dan masyarakat. Dalam pertemuan
tersebut, masyarakat mencalonkan dan memilih anggota. CRO memastikan bahwa ada representasi
yang adil di antara kelompok-kelompok keluarga. Pada akhirnya, keanggotaan terdiri dari delapan
orang, dua di antaranya adalah laki-laki muda. Pertemuan ketiga melanjutkan diskusi dan CAG mulai
bekerja. CRO memiliki peran bekerja sama dengan gubernur desa dan CAG dan membangun hubungan
dengan masyarakat lokal, termasuk perempuan dan kaum muda.
Pada bulan Mei 2007, CRO secara permanen berlokasi di kamp eksplorasi. Dia mulai berkonsultasi dari
pintu ke pintu di tingkat rumah tangga dengan 114 keluarga desanya, yang dapat dibagi ke dalam lima
kelompok. Dia berbicara dengan anggota keluarga individu sedapat mungkin, tidak hanya dengan
kepala rumah tangga, yang biasanya laki-laki.
CRO menemukan bahwa, sementara para laki-laki setuju bahwa informasi yang disediakan oleh CAG
dan perusahaan tentang program eksplorasi memadai, banyak perempuan memiliki pertanyaan dan
kekhawatiran tambahan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum diajukan kepada perusahaan
sebelumnya karena perempuannya cenderung tidak berbicara secara terbuka dalam rapat umum dan
tidak terwakili di CAG. Banyak perempuan mengeluh bahwa mereka tidak dikonsultasi secara memadai
dan ingin ada komite yang terpisah untuk menyuarakan keprihatinan mereka.
Kelompok perempuan tidak pernah didirikan secara resmi, tapi CRO memulai program konsultasi resmi
untuk mengumpulkan perspektif dari perempuan tersebut. Dia mengadakan pertemuan perempuan di
pusat desa pada akhir Juli 2007. Semua perempuan dari lima kelompok keluarganya diundang.
Sebanyak 20 perempuan menghadiri pertemuan tersebut. CRO melaporkan bahwa perempuan tersebut
menghargai kesempatan untuk bertemu secara kolektif dan menyuarakan masalah-masalah dan
keprihatinan mereka.
Selama kegiatan eksplorasi, Rio Tinto Exploration menugaskan orang untuk membantu dengan kerjaan
di lapangan tetapi tidak ada kesempatan untuk perempuan, yang ingin tahu kesempatan kerja apa akan
ada bagi mereka jika pertambangan dilanjutkan. Keprihatinan lain timbul berkaitan dengan pendidikan
anak-anak mereka, kesempatan kerja bagi anak-anak dan suami mereka, mata pencaharian,
pendapatan, dan padang rumput dan vegetasi. Beberapa perempuan mengatakan bahwa mereka akan
mengirim anak-anak mereka ke universitas untuk pendidikan di bidang pertambangan sehingga mereka
akan mendapat pekerjaan di masa depan. Mereka memandang pertambangan sebagai masa depan
anak-anak mereka.
26
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Pada pertemuan itu, perempuan juga menyarankan bahwa lebih baik jika perusahaan bertujuan untuk
berkonsultasi secara signifikan dengan perempuan pada musim dingin karena mereka tidak memiliki
sebanyak tanggung jawab rumah tangga pada musim itu. Pada musim semi, perempuan harus merawat
anak hewan, pada musim panas mereka sibuk dengan pengolahan produk susu, dan pada musim gugur
mereka berfokus mempersiapkan anak-anak mereka untuk sekolah dan dengan persiapan untuk musim
dingin. Para perempuan juga menanyakan pertanyaan yang jauh lebih spesifik dari pada laki-laki tentang
kemungkinan ada ancaman terhadap padang rumput dan tentang metode dan rencana rehabilitasi,
karena mereka bertanggung jawab atas pengolahan susu dan produk susu lainnya dan padang rumput
mempengaruhi kualitas produk tersebut. Meskipun laki-laki menyuarakan beberapa keprihatinan yang sama,
baik secara individu maupun dalam CAG, pertanyaan perempuan lebih rinci tentang padang rumput.
Sebagai hasil dari pekerjaan ini, Rio Tinto Exploration belajar mejadi lebih responsif terhadap masalahmasalah dan keprihatinan yang disampaikan oleh perempuan, dan untuk melakukan setiap konsultasi
yang signifikan pada musim dingin.
3.2 Penjelasan unsur keterlibatan dan
kegiatan pembangunan masyarakat
Bagian-bagian di bawah ini menyediakan informasi lebih rinci tentang beberapa kegiatan kunci yang mungkin
dilakukan sebagai bagian dari program keterlibatan dan pembangunan masyarakat. Sebagai bagian dari tahap
penilaian yang dijelaskan pada Gambar 2, kegiatan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan
memungkinkan perusahaan untuk mengetahui dengan siapa mereka harus terlibat dan cara terbaik untuk melibatkan
mereka. Penelitian dasar dan kajian dampak sosial mengangkang batas antara tahap penilaian dan perencanaan,
karena penilaian memungkinkan perkembangan perencanaan keterlibatan dan pengembangan masyarakat. Penilaian
peluang dan perencanaan pembangunan masyarakat merupakan faktor penting dalam tahap perencanaan suatu
proyek, dan memungkinkan tidak hanya peringanan potensi dampak proyek negatif tetapi juga perancangan program
positif bersama dengan pemangku kepentingan lokal. Pemantauan dan penilaian merupakan unsur penting dari
manajemen profesional program pengembangan masyarakat dan juga memberi masukan untuk persyaratan
pelaporan perusahaan. Keterlibatan inklusif mendasari semua kegiatan tersebut.
3.2.1 Identifikasi dan analisis masyarakat dan
pemangku kepentingan
Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan adalah langkah pertama dalam menjalin hubungan
yang positif dengan pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal. Tahap ini mencakup pembuatan database
pemangku kepentingan dan sistem manajemen serta melaksanakan pemetaan pemangku kepentingan.
Identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan harus dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin,
dan dari staf yang berasal dari berbagai bagian dalam perusahaan, dengan masukan yang signifikan dari anggota
masyarakat. Proses ini harus bertujuan mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang relevan, serta
masalah-masalah dan dampak yang berkaitan dengan mereka. Aspek-aspek fisik, sosial, sejarah, budaya dan
politik dari masyarakat harus dipertimbangkan, termasuk tingkat ketergantungan dari kelompok tertentu
terhadap perusahaan, baik yang sudah ada maupun masih berpotensi. Sensitivitas terhadap masalah gender dan
diversitas akan membantu memastikan bahwa perempuan dan laki-laki serta kelompok yang rentan lain
sama-sama diwakili secara seimbang dalam analisis tersebut.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
27
Identifikasi dan analisis masyarakat dan pemangku kepentingan semakin banyak menjadi bagian dalam kajian
dampak sosial (social impact assessment/SIA) untuk proyek-proyek baru, namun dapat dilaksanakan dalam
setiap tahap usia tambang. Kapanpun program ini pertama kali dilaksanakan, database dan pemetaan pemangku
kepentingan harus dikaji secara teratur, sebagai cara untuk terus melacak perubahan dalam masyarakat dan
dalam operasi penambangan, dan melacak munculnya masalah-masalah baru yang perlu dimasukkan ke dalam
program dan perencanaan.
3.2.2 P
enelitian dasar (baseline studies) dan kajian dampak sosial
(social impact assessments/SIA) Proyek pembangunan besar di Australia biasanya harus melaksanakan kajian dampak sosial sebagai bagian kecil
dari proses mendapat izin lingkungan. Secara tradisional, inilah satu-satunya saat masalah dampak sosial
mendapat pertimbangan resmi. Namun demikian, perusahaan-perusahaan utama dalam industri pertambangan
kini secara sukarela melakukan program yang setara dengan kajian dampak sosial di operasi mereka yang sudah
ada, untuk mengembangkan sebuah pemahaman yang lebih baik terhadap masyarakat lokal, dan untuk
menangani kejadian-kejadian penting seperti perluasan dan penutupan pertambangan. Berbagai istilah
digunakan untuk menjelaskan kegiatan tersebut (seperti pemantauan sosial, kajian sosial, atau penelitian
sosial-ekonomi dasar), tetapi unsur yang sama adalah fokus untuk mengidentifikasi dan melacak dampak sosial
dari suatu proyek, baik positif maupun negatif, dan masalah-masalah penting dalam masyarakat yang berkaitan
dengan proyek tersebut.
Kajian dampak sosial yang lengkap harus bertujuan:
• mengidentifikasi faktor-faktor sosial, lingkungan, demografik dan ekonomi yang penting, yang dapat
menghalangi atau mendorong perubahan dalam masyarakat atau wilayah tertentu
• memahami bagaimana pembangunan, perluasan atau penutupan operasi penambangan berdampak pada
masyarakat atau wilayah
• menetapkan garis dasar untuk mengukur perubahan di masa lalu dan masa depan, dan menentukan apakah
hal tersebut berkaitan secara spesifik dengan dampak dari operasi penambangan
• mengidentifikasi risiko-risiko dan peluang-peluang potensial terhadap masyarakat atau wilayah dari
keberadaan usaha ini, dan mengindikasikan bagaimana hal-hal ini dapat dihindari atau dijamin
• mengidentifikasi program-program, layanan, proyek dan proses yang sudah ada (seperti rencana wilayah atau
rencana masyarakat) yang dapat diintegrasikan dari operasi dengan inisiatif potensi.
Penilaian ini harus menggunakan data kualitatif (dari wawancara dan diskusi kelompok terarah) dan data
kuantitatif yang sudah tersedia (seperti pola demografik, data pasar tenaga kerja dan lapangan kerja, distribusi
penghasilan, tingkat pendidikan dan indeks kesehatan).
Dalam mendapatkan masukan dari masyarakat, pentinglah untuk bertindak seluas dan seinklusif mungkin, untuk
memastikan semua masalah yang relevan telah diidentifikasi. Khususnya, operasi penambangan harus
menghindari terlibat hanya dengan kelompok-kelompok dan orang-orang yang mendukung operasi atau
memiliki pengaruh besar. Sama pentingnya untuk juga melibatkan kelompok-kelompok terpinggirkan, yang
mungkin tidak mau menyuarakan pikirannya dengan sukarela, serta kelompok ‘mayoritas yang diam’, yang sudut
pandangnya seringkali terabaikan karena perhatian ditempatkan pada kelompok atau orang-orang yang suka
bersuara. Sebagaimana telah ditekankan dalam buku pegangan ini, perempuan merupakan pihak yang penting di
dalam masyarakat dan tempat kerja, dan mungkin saja memiliki sudut pandang dan pendapat yang berbeda dari
pada laki-laki.
Mekanisme keterlibatan yang digunakan harus mempertimbangkan kebutuhan komunikasi dalam keadaan-keadaan
tertentu. Kegiatan keterlibatan mungkin harus diadakan setelah jam kerja, di lokasi yang berbeda, dan dengan gaya
presentasi dan komunikasi yang berbeda pula. Pertimbangan akan tingkat kemampuan baca tulis dan bekerja
lintas-budaya dengan masyarakat yang tidak berbahasa Inggris sebagai bahasa utama jugalah penting.
28
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
ICMM Community Development Toolkit (Peralatan Pengembangan Masyarakat ICMM) berisi penjelasan yang
berguna tentang cara penelitian dasar dan SIA dapat dilakukan, termasuk berbagai macam sumber, dan harus
dikonsultasikan oleh mereka yang ingin memahami prosesnya lebih lanjut (ICMM 2012; lihat Alat 11 dan 12,
halaman 127-144). Bagian dari proses ini dijelaskan di bawah.
Tabel pertama berisi deskripsi besarnya dampak yang terkait dengan tambang tertentu untuk tiga kriteria
luasnya, besarnya dan durasi. Deskripsi-deskripsi akan dirancang oleh panel ahli dan orang-orang yang terkena
dampak, yang akan mencapai kesepakatan tentang kondisi spesifik untuk proyek yang bersangkutan.
CONTOH KRITERIA UNTUK KAJIAN DAMPAK
KRITERIA
TINGKAT ATAU PENGARUH
DAMPAK PADA TATA RUANG
BESARNYA DAMPAK
(DI SKALA RUANG YANG
DITUNJUKKAN)
DURASI DAMPAK
KATEGORI
DESKRIPSI
Daerah
Lebih dari 20 km dari lokasi-lokasi proyek.
Lokal
Dalam 20 km dari lokasi proyek.
Di lokasi
(Site-specific)
Di lokasi atau dalam radius 100 meter dari batas lokasi.
Tinggi
Acara sosial sangat berubah - jumlah besar orang atau rumah
tangga yang terkena dampak langsung.
Menengah
Acara sosial tampak berubah — jumlah menengah orang atau
rumah tangga yang terkena dampak langsung.
Rendah
Acara sosial berubah sedikit — jumlah kecil orang atau rumah
tangga yang terkena dampak langsung.
Jangka panjang
Lebih lama dari umur proyek (lebih dari 6 bulan setelah operasi
berhenti).
Jangka menengah
Untuk durasi proyek.
Jangka pendek
Untuk durasi konstruksi (atau kurang dari 6 bulan).
Tabel ini juga muncul dalam ICMM (2012: 138).
Sebagai contoh, peningkatan pergerakan truk melalui masyarakat lokal selama durasi konstruksi akan dikategorikan
menggunakan tabel di atas mempunyai dampak tingkat lokal, besarnya tinggi dan durasinya jangka pendek. Hasil
kategori kemudian dikalikan untuk menentukan signifikansi dampak, seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah,
dengan hasil bahwa dampaknya akan dianggap memiliki signifikansi menengah.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
29
DEFINISI PERINGKAT SIGNIFIKANSI
PERINGKAT SIGNIFIKANSI
TINGGI
MENENGAH
RENDAH
TINGKAT KRITERIA YANG DIBUTUHKAN
LUASNYA
BESARNYA
DURASI
Daerah
Tinggi
Jangka panjang
Daerah
Tinggi
Jangka menengah
Daerah
Menengah
Jangka panjang
Lokal
Tinggi
Jangka panjang
Daerah
Tinggi
Jangka pendek
Daerah
Menengah
Jangka Menengah
Daerah
Menengah
Jangka pendek
Daerah
Rendah
Jangka panjang
Daerah
Rendah
Jangka menengah
Lokal
Tinggi
Jangka menengah
Lokal
Tinggi
Jangka pendek
Lokal
Menengah
Jangka panjang
Lokal
Menengah
Jangka menengah
Lokal
Rendah
Jangka panjang
Di lokasi
Tinggi
Jangka panjang
Di lokasi
Tinggi
Jangka menengah
Di lokasi
Menengah
Jangka panjang
Daerah
Rendah
Jangka pendek
Lokal
Menengah
Jangka pendek
Lokal
Rendah
Jangka menengah
Lokal
Rendah
Jangka pendek
Di lokasi
Tinggi
Jangka pendek
Di lokasi
Menengah
Jangka pendek
Di lokasi
Menengah
Jangka menengah
Di lokasi
Rendah
Jangka pendek
Di lokasi
Rendah
Jangka menengah
Di lokasi
Rendah
Jangka pendek
Sumber: C Macdonald, Social Sustainability Services Pty Ltd.
Signifikansi dampak digunakan untuk menentukan prioritas untuk penanganan. Perhatikan bahwa dampakdampak bisa positif atau negatif, dan dengan demikian mungkin memerlukan peningkatan untuk kepentingan
masyarakat dari pada pengurangan. Rencana pengelolaan dampak dapat mengurangi efek dari suatu dampak
sehingga pengaruhnya menjadi netral atau positif. Dengan demikian, dampak harus dinilai kembali setelah efek
rencana penanganan yang diperkirakan diperhitungkan untuk menentukan sifat dampak residual.
30
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Dampak-dampak juga bisa bersifat kumulatif, jika ada beberapa proyek di suatu daerah, dan dengan demikian
akan memerlukan kajian dampak kumulatif yang spesifik, yang memperhitungkan kegiatan wilayah dan proyek
lainnya.6
3.2.3 Penilaian peluang
Setelah masalah-masalah sosial dan masyarakat diidentifikasikan melalui proses kajian dampak sosial atau proses
lain yang sejenis, haruslah diadakan penilaian peluang untuk memberi peringkat untuk masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan proyek, berdasarkan pada dampaknya, baik yang nyata maupun yang bersifat
anggapan. Pemeringkatan ini penting agar dapat memprioritaskan apa yang perlu ditangani terlebih dahulu;
yaitu, proyek masyarakat yang mana paling dibutuhkan secara mendesak dan juga yang mana paling mudah
untuk mengatur dan melaksanakan, dan dengan demikian memungkinkan beberapa ‘kemenangan cepat’.
Operasi penambangan harus tidak hanya fokus pada potensi pertanggungjawaban saja, tapi juga harus
mengidentifikasi peluang yang dapat memberi kontribusi secara konstruktif terhadap berkelanjutan jangka
panjang untuk masyarakat dan wilayah tersebut. Di tahap ini, mungkin diperlukan keterlibatan masyarakat lebih
lanjut, agar dapat lebih baik memahami dan memprioritaskan masalah-masalah, dan mengidentifikasi tanggapan
yang mungkin.
Pemeringkatan peluang harus diulangi secara teratur karena seiring perkembangan proyek dalam siklus
hidupnya, akan terjadi perubahan-perubahan, termasuk persepsi mengenai proyek dan kinerjanya, hubungannya
dengan anggota masyarakat, dan prioritas orang-orang, baik di dalam perusahaan maupun dalam masyarakat.7
3.2.4 Mengembangkan perencanaan keterlibatan dan
pengembangan masyarakat
Puncak dari proses kajian ini adalah perkembangan rencana keterlibatan dan pengembangan masyarakat atau
yang sejenisnya, yang disusun berdasarkan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan, kajian dampak sosial,
penilaian risiko dan peluang, beserta interaksi-interaksi lainnya.
Rencana tersebut harus memastikan bahwa masyarakat sudah menyadari akan kegiatan operasi, dan lokasi
tambang tersebut telah memiliki sistem dan proses untuk memastikan akan senantiasa memahami dan
menanggapi masalah dan kekuatiran masyarakat, dan bahwa hubungan tersebut dijalin secara terus menerus,
bukan hanya ketika masalah terjadi. Sebuah proses penanganan keluhan juga harus menjadi bagian dari rencana
keterlibatan tersebut.
Operasi penambangan harus memastikan kesesuaian antara rencana keterlibatannya dengan dokumen strategi
utama lainnya, misalnya rencana operasi, beserta rencana pengembangan di tingkat masyarakat, wilayah dan
negara yang lebih luas. Jika memungkinkan, hasil dari kegiatan keterlibatan harus merupakan tindakan yang
secara realistis dapat diambil oleh tambang dalam mendukung prioritas pengembangan masyarakat yang
ditentukan oleh pemangku kepentingan lokal, dengan mencari proyek-proyek yang tumpang tindih dan saling
menguntungkan. Rencana tersebut juga harus mencakup indikator dan ukuran kinerja, sehingga efektivitas dan
hasil dari inisiatif perusahaan dapat dipantau dan dinilai dan perbaikan dapat dilakukan apabila diperlukan.
3.2.5 Pemantauan dan penilaian
Operasi penambangan harus secara berkala memeriksa bahwa sistem-sistem dan proses-proses yang telah
dibuat diterapkan secara konsisten. Pemantauan hasilnya memungkinkan operasi penambangan untuk
melakukan perubahan pada tindakan, perilaku atau sistem itu sendiri, untuk memastikan kesesuaian yang lebih
baik dengan konteks operasi dan hasil dari keterlibatan masyarakat.
6 Lihat Frank dkk (2013) untuk diskusi baru-baru ini tentang dampak kumulatif, dan Bagian 3.3.5 dalam buku pegangan ini.
7 L
ihat ICMM 2012, Community Development Toolkit (Peralatan Pengembangan Masyarakat), London, tersedia di http://www.icmm.com/communitydevelopment-toolkit, Alat 9 Development Opportunity Ranking (Peringkat Peluang Pengembangan), halaman 101-108 untuk penjelasan lebih lanjut
tentang alat ini.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
31
Pemantauan harus berkelanjutan dan dapat dilakukan oleh pihak ketiga atau oleh tambang. Pendekatan
manapun yang diambil, standar-standar harus didefinisikan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten.
Walaupun pemeriksaan terhadap sistem dan proses sangat penting, penilaian secara berkala juga harus
dilaksanakan untuk menilai bagaimana suatu kegiatan atau program kegiatan dilaksanakan, dan dampak apa
yang dihasilkannya. Hasil penilaian dapat memberi informasi dan memperbaiki perencanaan dan pengambilan
keputusan tentang kegiatan atau program tersebut, atau kegiatan yang sejenis di masa depan, dan untuk
melaporkan mengenai praktik kerja. Penilaian inisiatif keterlibatan masyarakat dapat dilakukan di tingkat proyek,
untuk inisiatif yang bersifat satu kali, atau di tingkat program jika ada sejumlah kegiatan atau acara yang terkait.
Ruang lingkup penilaian harus mencerminkan skala dan tingkat kepentingan kegiatan atau program yang dinilai.
Salah satu aspek penting dari merancang sistem pemantauan dan penilaian yang berhasil untuk kegiatan
keterlibatan dan pengembangan masyarakat pertambangan adalah pemilihan indikator yang tepat dalam tahap
perancangan untuk digunakan dalam proses pengukuran. Untuk melakukannya dengan baik, mengambil
langkah-langkah kunci berikut:
• Tentukan dan sepakati arti keberhasilan bagi baik perusahaan maupun masyarakat.
• Tentukan dan sepakati indikator keberhasilan yang tepat bersama dengan masyarakat.
• Secara berkala meninjau daftar indikator yang dipilih untuk memastikan bahwa indikator tersebut terus relevan
baik untuk perusahaan maupun masyarakat.
• Pastikan bahwa data dasar untuk indikator yang dipilih tersedia dari awal.
Pertimbangan penting lainnya adalah untuk menggunakan indikator baik kualitatif maupun kuantitatif, berarti
indikator yang mengukur persepsi dan pendapat serta yang mengukur angka-angka nyata, seperti hasil sekolah
atau data kesehatan. Pertimbangan penting lain adalah untuk memasukkan indikator positif dan negatif yang akan
mengukur baik peningkatan perubahan yang bermanfaat dan penurunan hasil yang tidak diinginkan. Pemantauan
dan penilaian kinerja sosial perusahaan sekarang diakui sebagai fungsi penting dari manajemen pertambangan
yang efektif, dan sekarang ada beberapa sumber rinci yang dapat digunakan sebagai referensi dalam
mengembangkan sistem pemantauan dan penilaian untuk tambang individu maupun masyarakat di lokasinya.8
Studi kasus berikut menggambarkan nilai investasi awal dalam program hubungan dan pengembangan
masyarakat, termasuk pada tahap eksplorasi.
8 Diadaptasi dari Zandvliet dan Anderson: 207-215. Lihat juga Anglo American Socio-Economic Assessment Toolbox (SEAT) (Peralatan Penilaian SosialEkonomi Anglo Amerika) v.3 2012, Alat 6A, halaman 257-264, tersedia di http://www.angloamerican.com/development/social/seat, dan ICMM,
Community development toolkit, London, (ICMM, Peralatan pengembangan masyarakat, ICMM, London), tersedia di http://www.icmm. com/
community-development-toolkit, Alat 19 dan 20, halaman 191-200.
32
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Studi kasus: M
anfaat keterlibatan awal—
eksplorasi di Indonesia
Robust Resources sedang mengekslorasi untuk logam dasar di Romang, sebuah pulau tropis kecil di
selatan Provinsi Maluku, Indonesia. Robust adalah perusahaan eksplorasi yang berlokasi di Sydney yang
terdaftar pada Bursa Efek Australia. Saat ini, perusahaan tersbut adalah perusahaan satu proyek yang
mempekerjakan sekitar delapan warga Australia, dan 30 warga Indonesia dari daerah lain di negara.
Pulau Romang berhutan lebat dan memiliki kantong-kantong masyarakat kecil di pesisir berjumlah
sekitar 4.000 orang. Belum ada perkembangan yang signifikan di pulau. Desa-desa dipelihara dengan
baik; ada klinik kesehatan, sekolah dan toko-toko lokal, tetapi tidak ada kendaraan, tidak ada jalan
beraspal, tidak ada listrik, tidak ada infrastruktur komunikasi, dan hanya ada sedikit air sadap dari
jaringan pipa yang digunakan bersama oleh masyarakat, dan transportasi laut yang tidak teratur.
Singkatnya, pulau ini terisolasi dan relatif miskin.
Robust mulai eksplorasi pada tahun 2007 di bagian selatan pulau, sekitar dua kilometer dari desa
terdekat. Pada tahun 2011, perusahaan memiliki sutu kamp pekerja (base camp), satu kamp sementara
(fly camp) dan enam bor yang sudah beroperasi. Sekitar 80 penduduk pulau dipekerjakan oleh proyek
dalam berbagai tugas sebagai pekerja tidak terampil.
Dewan perusahaan Robust Resources terdiri dari orang-orang yang memahami kebutuhan
memperhatikan masalah-masalah sosial. Dari tahap awal, mereka telah menekan kebutuhan untuk
‘melakukan hal yang benar’. Perhatian terhadap tanggung jawab sosial mendapatkan momentum ketika
seorang ‘pendukung’ bergabung dengan dewan dan secara aktif memperoleh bantuan eksternal untuk
mengatur suatu program hubungan masyarakat.
Robust mulai pekerjaan hubungan masyarakat khusus pada awal 2010 dan terus memperluas
programnya sejalan dengan perluasan eksplorasi sampai saat ini. Sebelum 2010, ahli geologi berurusan
menangani setiap masalah masyarakat yang muncul. Masalah-masalah biasanya berkaitan dengan
akses ke tanah, ganti rugi atas penggunaan tanah dan kerusakan tanaman, serta masalah terkait dengan
mempekerjakan masyarakat lokal.
Seiring perkembangan perusahaan, lebih banyak sumber daya telah didedikasikan untuk pekerjaan
sosial dan lingkungan. Sekarang ada tim hubungan masyarakat yang terdiri dari lima orang: semuanya
orang Indonesia, dua berasal dari Pulau Romang dan satu adalah seorang perempuan. Ada juga
program pengembangan masyarakat yang didukung oleh tiga kemitraan eksternal dengan kelompokkelompok pengembangan lokal dari daerah lain di Indonesia. Mitra tanggung jawab sosialnya Robust
berkomitmen pada proses yang baik dalam pengembangan masyarakat, yang berarti partisipasi
masyarakat, kepemilikan keputusan, perencanaan, pelaksanaan bersama, pemantauan dan penilaian
hasil. Kemitraan sering bersifat campur, dengan satu yang menyediakan proses baik yang tepat dan
yang lain yang memberikan dukungan teknis dan pelatihan, seperti untuk tanaman, kebun rumah
tangga dan kesehatan masyarakat.
Perusahaan ini tidak hanya memberikan dukungan anggaran yang memadai, tetapi telah mampu
merekrut orang-orang profesional yang tepat dengan keterampilan manusia yang sesuai. Semua pekerja
hubungan masyarakat dan pengembangan masyarakat memiliki gelar universitas di disiplin ilmu yang
relevan. Robust memilih staf-staf masyarakat bukan hanya atas dasar kualifikasi profesional tetapi juga
atas kepribadian, keterampilan manusia dan kepekaan terhadap budaya mereka.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
33
Meskipun Robust adalah operasi yang relatif kecil, telah menanamkan dana yang cukup untuk
membangun suatu program hubungan masyarakat dan untuk pekerjaan pengembangan masyarakat.
Tim hubungan masyarakat telah berfokus pada membangun hubungan antara perusahaan dan
masyarakat. Sesi informasi tentang eksplorasi telah dilakukan dan staf perusahaan telah menghadiri
upacara dan bekerja untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang adat dan tradisi lokal. Setelah
diskusi dengan para pemimpin desa, tim tersebut berkomitmen untuk tinggal di desa-desa untuk
sementara agar memperkuat hubungannya.
Sebuah Universitas Australia dikontrakkan untuk meneliti adat dan tradisi Romang. Melalui
pekerjaannya, hubungan telah diperkuat dengan para tetua di pulau itu. Perusahaan sekarang
berkomitmen untuk sepenuhnya berkonsultasi dengan para tetua, mencari persetujuan mereka untuk
pekerjaan baru, dan melakukan upacara yang tepat ketika diminta. Untuk pekerjaan baru, upacara
tradisional awal dilakukan ditambah upacara penandatanganan. Bagian dari penandatanganan adalah
sekumpulan perjanjian berkaitan dengan dokumen utama yang disebut perjanjian kemitraan. Perjanjian
ini membentuk inti dari program Robust untuk mempertahankan izin sosial untuk beroperasi di Romang,
dan pada tahun 2014 termasuk fokus pada pertanian, kesehatan, keuangan mikro dan infrastruktur di
bidang pengembangan masyarakat. Perusahaan menganggap bahwa investasi dalam praktik tanggung
jawab sosial telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pembentukan program eksplorasi dan
bahwa hal ini akan membentuk dasar yang kuat untuk perkembangan di masa depan.
Sumber: Sebuah versi studi kasus ini awalnya muncul dalam Social responsibility in the mining and
metals sectors in developing countries (Tanggung jawab sosial di sektor pertambangan dan logam di
negara-negara berkembang), (DRET 2011).
3.3 Mendukung keterlibatan dan pengembangan masyarakat
Keterlibatan masyarakat menuntut adanya tingkat komitmen yang tinggi agar dapat berjalan dengan efektif.
Seperti yang ditekankan di bawah ini, komitmen harus terlebih dahulu datang dari para pemimpin senior di lokasi
operasi penambangan. Dukungan keuangan dan sumber daya manusia yang memadai juga harus tersedia.
3.3.1 Dukungan dari para pemimpin senior
Meskipun ada manfaat jangka panjang dari cara pendekatan terhadap interaksi masyarakat yang terbuka dan
transparan, hal ini tidaklah mudah. Proses keterlibatan masyarakat haruslah didukung dan terlihat didukung oleh
para pemimpin senior di lokasi tambang; ini berarti bukan hanya manajer umum atau manajer pertambangan,
tapi tim pemimpin senior dalam pengertian yang lebih luas. Dukungan ini memerlukan partisipasi yang aktif dan
tampak nyata dalam proses keterlibatan; (misalnya kehadiran secara teratur dalam pertemuan dan penerangan
dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan).
3.3.2 Melibatkan masyarakat secara internal dan eksternal
Keterlibatan masyarakat memerlukan personil perusahaan untuk bekerja di masyarakat, misalnya melalui
kunjungan, pertemuan, dan kegiatan lainnya dengan masyarakat. Pekerjaan eksternal ini memerlukan waktu, dan
sangat penting demi memahami sudut pandang masyarakat dan membangun kepercayaan. Namun demikian,
keterlibatan masyarakat bukan hanya merupakan hubungan eksternal. Operasi penambangan harus memastikan
para pekerja dan sistem perusahaan internalnya mendukung program keterlibatan eksternal. Kualitas dari
keterlibatan external dan keberhasilan relatifnya tergantung langsung pada tingkat keterlibatan internal dan
34
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
keselarasan tentang apa yang ingin dicapai ‘di luar pagar’. Personil di lokasi harus didorong untuk turut
berpartisipasi dalam proses keterlibatan masyarakat dan mencakup sudut pandang masyarakat ke dalam
pekerjaan mereka, misalnya saat merancang program rekrutmen dan pelatihan, mengembangkan rencana
rehabilitasi, atau merancang peningkatan kualitas bangunan pertambangan (dan mungkin ada peluang baru
untuk mengatasi kekuatiran masyarakat mengenai masalah-masalah seperti kebisingan atau debu).
Studi kasus berikut mencontohkan manfaat bersama yang dapat berkembang dari kerja sama yang erat yang
berlanjut bertahun-tahun antara operasi penambangan dan tetangga-tetangganya.
Studi kasus: B
ulga Complex Coal Mine (Tambang Kompleks
Batubara Bulga), NSW—Tambang dan anggur
bersama
Pada pertengahan 1990-an Xstrata (kini Glencore Xstrata) beroperasi di Hunter Valley, New South
Wales. Xstrata mengajukan izin eksplorasi untuk menyelidiki lebih jauh sumber daya batubara di daerah
yang terletak di bawah 40 ladang anggur komersial di daerah anggur Broke-Fordwich dan berdekatan
dengan sungai Wollombi Brook, sebuah sungai sekunder penting di daerah tersebut. Dalam rapat
terbuka yang dihadiri oleh 200 penduduk lokal, penduduk menyatakan kekuatiran akan dampak dari
tambang bawah tanah di budidaya anggur dan sumber daya air di daerah tersebut, dan peristiwa ini
juga dilansir oleh pers di seluruh negara bagian.
Dalam tanggapannya, perusahaan membentuk sebuah tim proyek yang spesifik dan membuat sebuah
komite konsultasi masyarakat untuk mengatasi kekuatiran masyarakat tersebut. Dicapai kesepakatan
dengan masyarakat mengenai pembangunan ladang anggur simulasi (ujicoba ladang anggur) di atas
tambang bawah tanah South Bulga yang sudah ada, untuk kajian dampak dari penggalian di bawah
infrastruktur ladang anggur. Masyarakat selalu diinformasikan mengenai hasil dari program eksplorasi
dan ujicoba budidaya anggur ini melalui kunjungan lapangan dan surat berkala.
Selama pembuatan pernyataan dampak lingkungan untuk penerusan pekerjaan bawah tanah di South Bulga
sampai ke tambang highwall, longwall punch Beltana yang baru, dilaksanakanlah kajian dampak yang lebih
rinci untuk setiap properti yang akan digali bawah tanahnya. Dikembangkan strategi manajemen tanah milik
pribadi, dan dibuat khusus untuk masing-masing properti, lalu diberikan kepada masing-masing para
pemiliknya dalam bentuk buku tersendiri. Setelah dapat persetujuan proyek, buku ini lalu dilengkapi lebih
lanjut sebagai bagian dari proses rencana manajemen penggalian bawah tanah. Terakhir, dibuat program
konsultasi yang komprehensif untuk manajemen tambang Beltana yang selanjutnya.
Inisiatif-inisiatif ini memperkuat hubungan antara tambang dan masyarakat, dan meminimalkan dampak
lingkungan dari tambang terhadap ladang-ladang anggur. Sebagai bukti keberhasilan dari program
konsultasi ini, hanya ada dua penolakan dari masyarakat terhadap pengajuan aplikasi pengembangan
dan pernyataan dampak lingkungan yang mendukungnya.
Penggalian di bawah tanah ladang anggur yang masih beroperasi tersebut adalah yang pertama kalinya di
Australia, mungkin juga di dunia. Dengan tiadanya pengalaman atau penelitian sebelumnya, memang
pentinglah bahwa potensi dampak dari penggalian bawah tanah ladang anggur diselidiki, dan bahwa
program pemantauan ladang anggur berkelas dunia dikembangkan dengan konsultasi dengan para
pemangku kepentingan utama dan dengan bantuan dari kalangan akademisi dan konsultan. Hasil yang
positif dapat dicapai melalui program konsultasi masyarakat yang terkoordinasi dengan baik, keterlibatan
yang erat dari para pemilik tanah yang terpengaruh, dan komitmen dari perusahaan pertambangan.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
35
Pada tahun 2006, pertambangan mulai di bawah beberapa kebun anggur, dan berlanjut hingga hari ini.
Meskipun akan selalu ada persaingan antara berbagai jenis pengguna tanah di daerah yang sangat
dicari-cari, seperti di Hunter Valley, di mana baik Kompleks Tambang Batubara Bulga maupun pembuat
anggur Broke-Fordwich merupakan produsen produk masing-masing yang sangat berhasil, dua industri
tersebut dapat hidup berdampingan. Pertambangan telah mempertahankan kerjasama yang erat
dengan pembuat anggur, termasuk pelaporan yang sangat penting atas data pemantauan tahunan
kepada komite tinjauan teknis. Pada tahun 2013, tujuh produksi anggur yang berhasil yang terdiri dari
sekitar 250.000 botol anggur per tahun telah dihasilkan dari 90 hektar kebun anggur yang digali
dibawahnya. Kerjasama teknis erat ini harus terus menerus selama tambang ingin hidup berdampingan
dengan tetangganya yang menghasilkan anggur itu.1
Konsultasi dengan pemangku kepentingan utama dalam pengembangan program pemantauan ladang anggur.
1
Lihat NSWMC (2013) untuk laporan yang telah diperbarui oleh New South Wales Minerals Council (Dewan Mineral New South Wales).
3.3.3 Sumber daya yang memadai
Haruslah dialokasikan sumber daya yang memadai untuk penelitian dasar sosial-ekonomi dan kajian dampak
sosial, membangun sistem manajemen hubungan masyarakat, melengkapi staf dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang tepat, serta mendukung perkembangan profesional mereka. Penyediaan sumber daya juga
berarti memberikan waktu dan dukungan keuangan yang memadai untuk merencanakan dan melakukan
keterlibatan masyarakat, dan untuk menilai keterlibatan masyarakat tersebut untuk memastikan hasil-hasilnya
efektif dan sesuai.
36
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
3.3.4 Kontinuitas personil
Keterlibatan masyarakat mengandalkan hubungan dengan kalangan lokal. Namun demikian, dalam industri
seperti pertambangan, personil sering berpindah antara operasi
dan lokasi yang berbeda demi berkelanjutan
karirnya dan untuk mendapatkan pengalaman dari berbagai konteks yang berbeda. Karena kontinuitas hubungan
dengan penduduk lokal penting, maka rencana suksesi dan transisi untuk posisi-posisi kunci harus
dipertimbangkan sebelum personil kunci itu pindah. Perusahaan juga harus mempertimbangkan insentif untuk
mempertahankan personil kunci dan memastikan bahwa perkembangan hubungan dengan masyarakat juga
dilaksanakan oleh tim manajemen senior, dan tidak mengandalkan individu-individu kunci belaka. Investasi dalam
pelatihan dan pengembangan staf lokal masuk akal, karena mereka akan lebih sering ingin menetap dan bekerja
di masyarakat mereka sendiri.
3.3.5 Kerjasama untuk mengelola dampak kumulatif
Dalam kasus ada beberapa tambang dalam satu wilayah, cara pendekatan untuk program keterlibatan yang lebih
bersifat kerjasama mungkin memberikan manfaat bagi perusahaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
‘bahasa dampak kumulatif sekarang mulai digunakan dalam wacana peraturan umum’, dan beberapa wilayah
hukum (seperti Queensland) sekarang mengharuskan pendukung proyek mengidentifikasi potensi dampak
kumulatif pada tahap persetujuan proyek dan menunjukkan apa yang akan mereka lakukan untuk mengurangi
dampak-dampaknya (Frank dkk 2013:644). Ini semakin berarti bahwa perusahaan yang tidak secara aktif
berusaha berkolaborasi dengan orang lain mungkin akhirnya akan terpaksa untuk melakukannya, terutama
karena kelompok masyarakat mulai bekerja sama untuk mengatasi dampak kumulatif seperti debu, misalnya, dan
hal ini mengajak lebih banyak perhatian pada kebutuhan untuk regulator dan perusahaan lebih memperhatikan
aspek ini yang sebelumnya diabaikan dalam pengelolaan dampak (lihat Bond dkk. 2013).
Bagi perusahaan pertambangan, kerjasama di tingkat wilayah dapat melibatkan beberapa perusahaan
pertambangan yang berbeda yang beroperasi di wilayah tertentu bekerja bersama dalam proyek pengembangan
masyarakat, dari pada bekerja secara terpisah dalam upaya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
Tambang batubara di Hunter Valley di New South Wales dan tambang bijih besi di Pilbara di Western Australia
(Australia Barat) adalah contoh dari beberapa operasi penambangan di daerah di mana upaya pengembangan
masyarakat bersama dapat menguntungkan semuanya. Juga masuk akal kalau perusahaan mempertimbangkan
memberi dukungan untuk program-program yang sudah ada dengan menyediakan keahlian dan sumber daya
tambahan, di mana sesuai, dari pada menduplikasi atau bersaing dengan usaha orang lain. Penelitian baru-baru
ini telah menemukan bahwa manajemen dampak kumulatif di masa depan akan memerlukan kolaborasi positif
dari semua pemangku kepentingan utama - pemerintah di setiap tingkatan, semua perusahaan di daerah dan
semua masyarakat yang terkena dampak (Barclay dkk. 2012).
Ada kebutuhan untuk pendekatan yang lebih strategis dari pemerintah dan perusahaan untuk menghasilkan
manfaat baik yang jangka pendek maupun jangka panjang bagi masyarakat lokal. Membagi infrastruktur
dengan tujuan pemanfaatan berkelanjutan jangka panjang menawarkan potensi manfaat dari perspektif
perencanaan wilayah. Demikian juga kontribusi perusahaan melalui investasi lokal, penciptaan lapangan
kerja, peningkatan kapasitas kepemimpinan dan tarif dan pajak lokal. Penanggungan biaya aktiva
(leveraging) antara sektor untuk infrastruktur, perumahan dan pekerjaan memiliki potensi untuk
menghasilkan manfaat jangka panjang untuk masyarakat. (Haslam McKenzie dkk 2012a:3)
Suatu peran kepemimpinan yang kuat akan diperlukan agar pemerintah-pemerintah dapat membina kerjasama
yang dibutuhkan untuk mengelola keberhasilan manfaat bersama, sehingga dapat memastikan bahwa kewajiban
dan tanggung jawab juga dibagi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan yang relevan. Perusahaan
pertambangan didesak untuk masuk ke dalam urusan ‘kemitraan’ yang benar dengan para pemangku
kepentingan lainnya di wilayah, untuk kepentingan semua, dan melampaui pengertian keunggulan kompetitif
yang kuno di bidang pengembangan masyarakat.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
37
4.0 PRAKTIK TERBAIK DALAM BIDANG
HUBUNGAN MASYARAKAT
Selama dekade terakhir, kita telah menyaksikan perluasan harapan masyarakat tentang apa yang merupakan
hubungan masyarakat perusahaan yang baik, termasuk untuk perusahaan pertambangan. Bidang utama
tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikelompokkan di bawah judul izin sosial untuk beroperasi; hak asasi
manusia; gender dan diversitas; penanganan keluhan dan pengaduan; dan penduduk asli. Literatur panduan
tentang semua topik ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dan berbagai referensi dipilih untuk
setiap topik yang didaftar dalam bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini. Implikasi untuk keterlibatan
masyarakat di masing-masing bidang tanggung jawab perusahaan ini dibahas dalam bab ini, serta halnya khusus
pekerja yang berjalan jarak jauh ke tempat bekerja (long distance commuting), yang merupakan bidang utama
lain yang menjadi topik penelitian baru-baru ini. Meskipun beberapa subjek ini mungkin tampak esoteris dan
tidak begitu terkait dengan usaha menjalankan tambang, banyak antaranya memiliki dampak pada keberhasilan
bisnis yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan oleh karena itu perlu perhatian.
4.1 Izin sosial untuk beroperasi
Sekitar 10 tahun yang lalu, ketika edisi pertama buku pegangan ini sedang ditulis, industri pertambangan mulai
merangkul sepenuhnya konsep ‘izin sosial untuk beroperasi’, maka hanya diberi definisi mendapatkan dan
mempertahankan dukungan dan penerimaan masyarakat secara luas. Sebagaimana dinyatakan dalam Enduring
value: the Australian minerals industry framework for sustainable development: (Nilai yang bertahan: kerangka
industri mineral Australia untuk pengembangan berkelanjutan):
Kecuali suatu perusahaan mendapatkan izin tersbut, dan mempertahankannya berdasarkan kinerja yang baik
di lapangan, dan kepercayaan masyarakat, pasti akan ada implikasi negatif. Masyarakat-masyarakat dapat
berusaha menghalangi pembangunan proyek; karyawan dapat memilih untuk bekerja dengan sebuah
perusahaan yang merupakan warga perusahaan yang lebih baik; dan proyek dapat menghadapi tantangan
hukum yang berlanjut, meskipun izin-izin sesuai peraturan telah diperoleh, dengan potensi menghentikan
pembangunan proyek. (MCA 2005)
Hal ini belum berubah secara fundamental. Ernst & Young, suatu firma akuntansi global, menghasilkan laporan
tahunan tentang risiko bisnis yang dihadapi perusahaan pertambangan dan logam. Laporan 2014
mengungkapkan bahwa, untuk periode 2008-2013, izin sosial untuk beroperasi mempertahankan posisinya
sebagai risiko tertinggi keempat di antara risiko bisnis ‘10 teratas’ setiap tahun (Ernst & Young 2013). Yang telah
berubah adalah bahwa yang merupakan hubungan perusahaan-masyarakat dan kinerja sosial yang baik telah
melebar untuk mengintegrasikan pertimbangan hak asasi manusia, penanganan pengaduan dan gender dan
diversitas. Di Australia, perluasan operasi penambangan selama masa ledakan pertambangan membawa lebih
banyak masyarakat ke dalam kontak dengan pertambangan, tidak selalu dengan hasil yang harmonis, dan telah
terjadi pertumbuhan besar dalam operasi terbang masuk, terbang keluar (fly-in, fly-out/FIFO), yang memiliki
implikasi yang berbeda untuk pengelolaan masalah-masalah pengembangan masyarakat. Unsur-unsur baru dari
izin sosial ini dibahas dalam bagian ini.
Definisi yang lebih baru dan rinci dari izin sosial menjelaskan bahwa:
Izin sosial untuk beroperasi adalah ekspresi dari kualitas hubungan antara perusahaan proyek sektor swasta
dan tetangga-tetangganya. Dalam bidang pertambangan, ini dimulai dengan kontak pertama pada
permulaan eksplorasi dan berlanjut terus selama kehidupan proyek, yang, jika berhasil, termasuk konstruksi
tambang, operasi tambang, penutupan, dan semakin sering hingga pasca-penutupan. (Thomson dan
Boutilier 2011:1781)
38
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Perhatikan bahwa definisi ini berfokus pada kualitas hubungan dan daya tahan sepanjang hidup proyek
pertambangan dan seterusnya. Ini yang merupakan hubungan yang positif, bukan hanya tiadanya konflik. Hal ini
juga tidak berdasarkan pada tujuan mengelola risiko saja. Diskusi dalam buku pegangan ini berkonsentrasi
menjelaskan sikap positif untuk keterlibatan dan pengembangan masyarakat, demi kepentingan perusahaan
serta masyarakat pada umumnya dan masyarakat lokal pada khususnya.
Perdebatan baru tentang izin sosial untuk beroperasi telah berpusat pada kesulitan yang dialami perusahaan
dalam menunjukkan kepada diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka telah ‘diberikan’ izin sosial oleh
masyarakat yang terkena dampak, masyarakat yang lebih luas, atau keduanya, dan bahwa izin tersebut tetap
berlaku. Hal ini terjadi khususnya karena keberadaan izin sosial sering digambarkan melalui ‘kepemimpinan
negatif’ (negative governance):
Artinya, lebih mudah untuk menunjuk ketidakadanya faktor-faktor tertentu yang dapat dianggap dibutuhkan
untuk izin sosial dari pada tahu ketika semua faktor yang relevan telah berada secara aktif. Sebaliknya,
ketidakadanya bentuk pembantahan eksplisit dapat diartikan sebagai dukungan laten sejauh masyarakat
belum mengajukan keberatan secara eksplisit yang menantang legitimasi dari yang disebut ‘izin sosial’.
(Owen dan Kemp 2013:32)
Izin peraturan merupakan sesuatu yang nyata, dan dapat terbukti ada dan akan berlaku asal persyaratan terkait
terpenuhi. Sifat tidak berwujud dari izin sosial berarti sulit mengetahui persyaratan apa yang terkait, dan
persyaratan tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu. Bahkan, mungkin ada perbedaan mencolok antara izin
sosial untuk beroperasi yang diberikan oleh masyarakat luas dan izin sosial yang berarti bagi masyarakat di lokasi
yang langsung terkena dampak. Pemahaman dari izin sosial dengan kantor pusat perusahaan dan manajemen
proyek lokal mungkin berbeda dengan cara yang sama. Literatur yang cukup banyak telah muncul yang
memperdebatkan pertanyaan-pertanyaan ini, beberapa di antaranya yang jauh dari terjawab.
Kritik utama terhadap kinerja izin sosial industri pertambangan berpusat pada fokus yang terlalu besar pada
persyaratan dan interpretasi keberhasilan demi tujuan pelaporan keberlanjutan dari kantor perusahaan dan
kantor pusatnya, sehingga merugikan penjalinan hubungan yang nyata dan lokal di lapangan. Selain itu, karena
dominasi pemikiran manajemen risiko dalam banyak perusahaan, kegiatan keterlibatan masyarakat terkendala
dalam upaya menurunkan harapan masyarakat dengan mempertahankan profil proyek rendah - pendekatan
yang sudah seringkali dibuktikan keliru (Owen dan Kemp 2013). Keunggulan kantor pusat kadang-kadang
dituduh merupakan ‘greenwash’ (gambar palsu atau menyesatkan bahwa sesuatu ramah lingkungan), karena
perusahaan menunjukkan penerimaan yang luas untuk suatu proyek oleh masyarakat yang luas di suatu negara
sebagai bukti telah mendapatkan izin sosial, meskipun ada pengaduan di tingkat lokal.9 Akhir-akhir ini, beberapa
perusahaan di Australia telah menyadari bahwa pendekatan ini dapat menciptakan kemunduran akibat
perlawanan masyarakat lokal, seperti penolakan usulan untuk mengeksplorasi batubara di wilayah Margaret River
di Western Australia pada tahun 2012.10
Singkatnya, fitur utama dari izin sosial untuk beroperasi adalah bahwa:
• harus diperoleh oleh perusahaan atau proyek melalui tindakannya
• harus ‘diberikan’ oleh masyarakat lokal sebagai preferensi atau sebagai tambahan dengan izin sosial yang
diberikan masyarakat nasional atau masyarakat yang lebih luas
• harus terus diperbaharui melalui keterlibatan masyarakat yang aktif, dan berbasis luas selama kehidupan
tambang, dari tahap eksplorasi hingga penutupan
• perlu dipelihara, tidak hanya diperhatikan pada saat krisis.
Dengan kata lain, izin sosial untuk beroperasi bersandar pada dasar hubungan masyarakat yang baik, termasuk
baik keterlibatan maupun pengembangan masyarakat.
9 Lihat Thomson dan Boutilier (2011) dan Owen dan Kemp (2013) untuk diskusi lebih dalam.
10 Pernyataan Media oleh Menteri Lingkungan Hidup WA pada 7 Februari 2012 untuk cerita Margaret River.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
39
4.2 Kuantifikasi kasus Bisnis
Tidak ada keraguan bahwa lebih mudah dan tidak begitu menimbulkan stres bagi perusahaan kalau beroperasi
dalam konteks di mana lingkungan sosial bersifat harmonis dan oleh karena itu kondusif untuk keberhasilan usaha
yang lebih besar. Biaya yang terkait dengan hubungan masyarakat yang baik sangat sulit diukur karena, seperti
izin sosial lebih mudah untuk menentukan dalam ketiadaan, sulit untuk menghitung keuntungan keuangan dari
usaha yang baik seperti biasa - yaitu, tanpa masalah hubungan masyarakat. Bahkan efek samping dari hubungan
masyarakat yang buruk sulit diukur dengan tepat, kecuali hubungan telah menjadi rusak total, dan dalam hal
demikian biaya proyek yang tidak berfungsi dengan cepat dapat meningkat dengan cara yang sangat nyata.
Biaya-biaya tersebut dapat mencakup penundaan produksi, gaji untuk pekerja yang tidak dapat bekerja atau yang
dihentikan, biaya penggantian infrastruktur yang rusak, dan kerusakan reputasi perusahaan. Sebagian besar
proyek pertambangan berhasil menghindari keadaan dalam pemburukan hubungan dengan masyarakat di
lokasinya seperti ini, biarpun sering mengalami masalah tingkat rendah. Sebaliknya, jika proyek pertambangan
mengabdikan lebih banyak waktu dan usaha untuk memelihara hubungan masyarakat yang sehat, sebagian besar
proyek bisa mencapai lingkungan operasi yang lebih efisien dan halus, sehingga mencegah pengalihan waktu
manajemen untuk menyelesaikan serangkaian masalah hubungan masyarakat yang kecil tetapi memakan waktu.
Bukti manfaat bisnis dari keterlibatan pemangku kepentingan yang baik diberikan dalam suatu studi atas
perusahaan-perusahaan pertambangan oleh tim dari Wharton School di Universitas Pennsylvania. Para peneliti
mengikuti penilaian pasar untuk 26 tambang emas yang dimiliki oleh 19 perusahaan publik yang terdaftar di
Bursa Efek Toronto antara tahun 1993 dan 2008, menggunakan indeks tingkat kerjasama atau konflik pemangku
kepentingan untuk tambang tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa:
Izin sosial untuk beroperasi lebih dari retorika. Hal ini dapat dioperasikan, dapat diuji secara empiris dan
relevan secara strategis. Untuk perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut, mengejar kerjasama dari
dan meminimalkan konflik dengan para pemangku kepentingan tidak hanya tanggung jawab sosial
perusahaan tetapi merupakan kepentingan pribadi yang tercerahkan. (Henisz dkk 2011:29).
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa dua pertiga dari kapitalisasi pasar perusahaan tersebut dapat
dikreditkan pada praktik keterlibatan pemangku kepentingannya, sedangkan hanya sepertiga dari kapitalisasi
pasar adalah karena nilai tubuh bijih.
Menanggapi keluhan perusahaan tentang tantangan mengukur potensi manfaat yang dapat diperoleh dari
investasi dalam program tanggung jawab sosial, International Finance Corporation/IFC (Lembaga Keuangan
Internasional), lengan sektor swasta dari Bank Dunia, mengembangkan alat yang disebut valuasi keuangan. Alat
ini menggabungkan aspek-aspek investasi tanggung jawab sosial yang mencakup baik penciptaan nilai (uang
tabungan, peningkatan produktivitas) dan perlindungan nilai (nilai menghindari risiko). Alat ini menguji seribu
hasil yang mungkin dari skenario risiko dalam suatu simulasi Monte Carlo untuk sampai pada perkiraan potensi
dampak terhadap nilai bersih sekarang (net present value/NPV) suatu proyek. Beberapa contoh digunakan oleh
IFC untuk menunjukkan nilai dari proses penilaian keuangan: contoh tersebut dapat ditemukan di situs webnya,
bersama dengan informasi pendukung lainnya.
IFC juga mengutip proyek tambang Newmont Ahafo di Ghana, yang mampu memulai konstruksi enam bulan
lebih awal dari yang diharapkan karena menginvestasi dalam membangun kepercayaan masyarakat dari awal
dalam tahap menegosiasikan akses ke tanah dengan menanamkan spesialis masyarakat dalam tim proyek untuk
bekerja bersama degan para ahli teknis. Ini merupakan penghematan besar untuk perusahaannya. Newmont
Ghana Gold’s Group Executive Environmental and Social Responsibility (Kelompok Eksekutif untuk Tanggung
Jawab Lingkungan dan Sosial Tambang Emas Newmont Ghana) berkomentar bahwa kuantifikasi inisiatif
keberlanjutan NPV di pertambangannya akhirnya memungkinkan perusahaan untuk ‘melampaui NPV’:
40
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Sementara praktisi telah lama merasakan ada justifikasi bisnis untuk pewargaan perusahaan (corporate
citizenship) dan niat baik masyarakat (community goodwill), proses yang dimulai dengan pengukuran
nilainya merupakan langkah penting dalam menyelaraskan tujuan bisnis inti dan inisiatif keberlanjutan.
(Wharton School 2012:B5)
Gunakan alat valuasi keuangan IFC memang padat karya, setidaknya pertama kalinya sementara databasedatabase ditetapkan, dan karena itu dapat mahal. Meskipun demikian, eksekutif Newmont yang dikutip di atas
merasa alat ini bergharga dan menghasilkan perbedaan besar dalam cara tim manajemen yang lebih luas
memahami manfaat dari investasi masyarakat. Penelitian terbaru telah menetapkan bahwa pemimpin manajemen
keuangan dan teknis dari suatu proyek sering tidak dapat sepenuhnya memahami pentingnya keterlibatan
masyarakat, dengan akibat bahwa mereka cenderung mengecualikan praktisi hubungan masyarakat dari proses
manajemen kecuali dan sampai ada krisis besar: ‘politik pengecualian yang tertanam merupakan salah satu
hambatan yang paling signifikan terhadap peningkatan kinerja sosial suatu perusahaan’ (Kemp dan Owen
2013:529). Dengan demikian, perusahaan dapat memutuskan bahwa berharga kalau investasi dalam kegiatan
biaya-manfaat seperti yang diaktifkan oleh alat valuasi keuangan IFC untuk menjembatani kesenjangan ini dan
meningkatkan kinerja sosial dengan menunjukkan manfaat keuangan dari keterlibatan masyarakat yang baik.11
4.3 Tidak kalah penting dari kesehatan dan keselamatan
Meskipun sektor pertambangan sudah memeluk konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan izin sosial untuk
beroperasi selama lebih dari satu dekade, fungsi keterlibatan dan pengembangan masyarakat masih menghadapi
tantangan dalam memperoleh sumber daya dibandingkan dengan fungsi ‘inti’ yang lebih jelas, seperti keuangan
dan rekayasa. Departemen hubungan masyarakat di pertambangan melaporkan bahwa mereka harus berjuang
untuk anggaran yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab mereka, dan mengeluh bahwa bagian lain dari
pertambangannya tampaknya tidak menilai keahlian hubungan masyarakat kecuali ada krisis yang perlu
diselesaikan, seperti yang disebutkan di atas dalam diskusi tentang kuantifikasi kasus bisnis.12 Hal ini tampaknya
merupakan lintasan umum untuk bidang ‘baru’ yang memasuki industri mapan tua, dan bidang lingkungan dan
kesehatan dan keselamatan dulu harus menjalani proses yang sama sebelum dianggap sebagai hal yang biasa:
Beberapa dekade yang lalu, kesehatan dan keselamatan dipandang dengan cara yang sama seperti
tanggung jawab dipandang banyak orang saat ini. Yaitu, merupakan tanggung jawab seorang spesialis dalam
perusahaan. Dulu kecelakaan diterima sebagai aspek dari pekerjaan yang membenarkan gaji yang lebih
tinggi. Kini, keamanan merupakan tanggung jawab setiap orang. Perusahaan terkemuka memiliki sistemsistem untuk mengidentifikasi situasi yang berbahaya sehingga kecelakaan dapat dicegah sebelum terjadi.
Hal yang sama akhirnya akan menjadi kenyataan dengan izin sosial. Perusahaan terkemuka akan membangun
hubungan pemangku kepentingan positif sebelum keluhan dan kontroversi meletus. (Thomson dan Boutilier
2011:1781)
Pentinglah bagi praktisi hubungan masyarakat menjelaskan kegiatan mereka secara memadai kepada rekanrekan di departemen lain di pertambangan, dan membuat peluang untuk mengikutsertakan anggota
departemen fungsional lainnya dalam kegiatan keterlibatan masyarakat bila mungkin. Meskipun departemen
hubungan masyarakat cenderung fokus perhatiannya ke luar, demi melibatkan pihak eksternal, orang di
departemen tersebut harus memahami bahwa kemampuan mencapai hasil ‘di luar pagar’ tergantung pada
kualitas keterlibatan dan keselarasan internal:
Membawa kembali pekerjaan ‘izin sosial’ lokal ke dalam bisnis, di bawah tanggung jawab manajer bisnis
harian, bukan ahli strategi dan polemis yang di pusat, merupakan kunci keberhasilan. Industri tidak
11 Rangkaian alat penilaian keuangan dan bimbingan IFC tersedia di http://www.fvtool.com/.
12 Lihat Kemp dan Owen (2013), untuk diskusi lebih lanjut.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
41
‘menugaskan kepada pihak lain’ (farmout) tanggung jawab atas keselamatan, justru keberhasilan telah
datang akibat menghilangkan departemen keamanan, dan secara eksplisit membuat keselamatan tanggung
jawab manajer operasional yang harus diperhatikan setiap jam. Demikian pula, untuk menjamin ‘izin sosial’,
yang menurut banyak orang merupakan risiko terbesar yang dihadapi sektor ekstraktif, dibutuhkan lebih
banyak ‘jangkauan ke dalam’ (inreach) yang sejenis tanggung jawab keselamatan, dan lebih sedikit
‘jangkauan ke luar’ (outreach). (Harvey 2014:10)
Perhatikan saran bahwa tanggung jawab dan pengendalian masalah izin sosial harus diadakan di lokasi operasi,
tidak dibiarkan sampai ada acara perusahaan dan tentu saja tidak ditugaskan kepada pihak lain (farmed out).
Ketika keterlibatan masyarakat dan izin sosial telah menjadi bisnis inti seperti yang telah terjadi dengan
keselamatan sekarang ini, dan petugas hubungan masyarakat di perusahaan pertambangan telah menjadi bagian
integral dari tim manajemen dan perencanaan bisnis, berarti perusahaan pertambangan telah berkembang
menuju berfungsi sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial.
Keterlibatan dan pengembangan masyarakat dapat baik menantang maupun memuaskan, dan tidak ada resep
sederhana untuk keberhasilan. Masyarakat adalah entitas yang rumit dan dinamis dan dapat bereaksi dalam
berbagai cara terhadap upaya perusahaan untuk terlibat dengan mereka. Tidak ada jaminan bahwa yang berhasil
dalam satu konteks dapat dengan mudah dipindahkan ke konteks yang lain, atau bahwa kalau mengikuti ‘praktik
yang baik’ akan selalu menghasilkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, salah satu kunci untuk beroperasi
secara efektif, adalah untuk memiliki sistem dan proses yang baik (lihat Bagian 3.1), termasuk penilaian secara
teratur (Bagian 3.2.5), dan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi ketika keadaan berubah.
4.4 Bisnis dan hak asasi manusia (HAM)
Pada tanggal 16 Juni 2011, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB)
mendukung Guiding Principles on Business and Human Rights (Prinsip-Prinsip Panduan tentang Bisnis dan Hak
Asasi Manusia). Prinsip-prinsip ini memberikan nasihat tentang bagaimana menerapkan Kerangka ‘Protect,
Respect and Remedy’ (Melindungi, Menghormati dan Memulihkan), yang disahkan pada tahun 2008 oleh Dewan
HAM PBB. Dengan kerangka dan prinsip-prinsip ini, PBB telah mengutarakan harapan masyarakat global tentang
tanggung jawab bisnis untuk menghormati hak asasi manusia dan memberikan bimbingan tentang cara bisnis
bisa memenuhi tanggung jawab tersebut.
Secara singkat, tiga prinsip tersebut dapat diringkas sebagai:
1. Komitmen kebijakan - bahwa pemerintah harus memberikan kejelasan yang lebih besar tentang harapan
dan konsistensi aturan untuk bisnis berkaitan dengan hak asasi manusia
2. Uji tuntas hak asasi manusia - bahwa perusahaan harus menghormati hak asasi manusia dan mampu
menunjukkan hal tersebut
3. Remediasi - bahwa harus ada mekanisme pemulihan (access to remedy) untuk orang-orang yang
dirugikan dengan cara apapun oleh kegiatan bisnis.
Dianggap bertanggung jawab atas hak asasi manusia mungkin tampak oleh beberapa perusahaan seperti
diminta terlibat dalam sesuatu yang di luar lingkup operasi biasa perusahaan tersebut dan yang ditangani oleh
pemerintah asing, lembaga swadaya masyarakat dan PBB. Namun, harapan kerangka Dewan HAM PBB tidak
memerlukan perilaku yang luar biasa dari setiap perusahaan yang sudah berperilaku secara etis dan transparan.
‘Hak asasi manusia’ memang mencakup banyak perlindungan sangat biasa yang merupakan bisnis biasa dari
setiap perusahaan modern, seperti terlibat dengan masyarakat, menjamin partisipasi dan konsultasi sepenuhnya,
menangani keluhan menurut proses hukum dan secara transparen, menyediakan kondisi kerja yang layak dan
mengambil langkah-langkah untuk melestarikan lingkungan dan warisan budaya.
42
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Ketika perusahaan dan karyawan mereka menyadari bahwa mereka sudah menghormati berbagai-macam hak
asasi manusia, prospek mempertimbangkan semua dampak dan risiko hak asasi manusia tampaknya tidak lagi
menakutkan.13
Selain itu, menurut kerangka Dewan HAM PBB, uji tuntas juga berlaku terhadap perilaku mitra dan pemasok
bisnis untuk memastikan bahwa mereka juga menghormati hak asasi manusia. Untuk melakukan itu, mungkin
perlu dilakukan audit menyeluruh terhadap rantai pasokan perusahaan atau proyek, terutama jika beberapa
perlengkapan atau layanan disediakan dari luar Australia. Global Freedom Network (Jaringan Kebebasan Dunia)
mengumumkan kesepakatan antara gereja-gereja Katolik dan Anglikan dan agama Islam Sunni untuk mengakhiri
perbudakan modern sebelum tahun 2020. Andrew Forrest, Ketua Fortescue Metals Group, menjelaskan bahwa ia
telah termotivasi untuk memulai jaringan ini ketika, melalui audit intensif rantai pasokan untuk operasi bijih
besinya di Western Australia, ia menemukan kejadian perbudakan di pabrik yang membuat suku cadang untuk
Fortescue di Asia. Forrest mendesak semua perusahaan untuk melakukan pemeriksaan demikian terhadap
pemasoknya sendiri untuk memastikan bahwa tidak ada kejadian pelanggaran hak asasi manusia tersembunyi
serupa yang berkontribusi ke keberhasilan bisnisnya. Jaringan Kebebasan Dunia mengumumkan bermaksud
merekrut 50 perusahaan besar untuk bergabung pakta dalam tahun beroperasi pertamanya, jadi perhatian
terhadap masalah hak asasi manusia dalam bisnis mungkin akan mempertahankan fokus internasional tingkat
tinggi di masa depan yang dekat.14
Perusahaan juga perlu memastikan bahwa personil keamanan mereka, di Australia dan di tempat lain, melakukan
tugas mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Hal ini lebih berlaku untuk proyek-proyek
pertambangan lepas pantai dari pada di Australia. Voluntary Principles on Security and Human Rights/VP
(Prinsip-Prinsip Sukarela mengenai Keamanan dan Hak Asasi Manusia) adalah seperangkat prinsip yang
dirancang untuk membimbing perusahaan dalam menjaga keselamatan dan keamanan operasi mereka dalam
kerangka kerja operasi yang mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manfaat utama adalah
bimbingan operasional tentang praktik terbaik, pengurangan risiko dan peningkatan reputasi. Perusahaan
ekstraktif dapat menggunakan prinsip-prinsip tersebut untuk mendorong standar perilaku tinggi oleh pasukan
keamanan, dan untuk memiliki dampak positif pada pemerintahan, perdamaian dan stabilitas lokal.15
Sebagai badan perwakilan utama bagi perusahaan pertambangan, Minerals Council of Australia/MCA Australia
(Dewan Mineral Australia) bergabung dengan Global Compact Network Australia (Jaringan Global Compact
Australia) PBB pada 2013 untuk menghasilkan publikasi tentang hak asasi manusia dan industri pertambangan
Australia (GCNA/ MCA 2013). Studi kasus di bawah ini diambil dari dokumen tersebut dan menjelaskan cara BHP
Billiton memperkenalkan pendekatan hak asasi manusia di seluruh operasinya di dunia.16
13 Untuk pembahasan lebih lengkap tentang hal-hal ini, lihat GCNA / MCA (2013).
14Lihat http://vaticaninsider.lastampa.it/en/world-news/detail/articolo/ecumenismo-ecumenism-ecumenismo-32780/ diakses 18 Maret 2014.
15 Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dihttp://www.voluntaryprinciples.org/for-companies/
16 S
tudi kasus ini dirangkum dari halaman 17-23 dari The Australian Minerals Industry & Human Rights: Managing Human Rights Risks and Opportunities
through the UN Guiding Principles on Business and Human Rights. (Industri Mineral Australian dan Hak Asasi Manusia:. Mengelola Risiko dan Peluang Hak
Asasi Manusia melalui Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia). (GCNA-MCA 2013), di mana rincian lebih banyak tersedia.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
43
Studi Kasus: M
enerapkan pendekatan hak asasi manusia di
operasi penambangan global—BHP Billiton
Pada tahun 2010, BHP Billiton memperbarui standar masyarakatnya dalam menanggapi kerangka
‘Protect, Respect, Remedy’ (Melindungi, Menghormati, Memulihkan) PBB untuk mencakup persyaratan
agar setiap operasi harus melakukan human rights impact assessment/HRIA (penelitian untuk kajian
dampak pada HAM) sebagai langkah pertama dalam proses uji tuntas hak asasi manusia. Perusahaan ini
sangat percaya bahwa menghormati dan mempromosikan hak asasi manusia tidak hanya selaras
dengan nilai-nilai perusahaan dan kode perilaku bisnis tetapi juga merupakan kunci untuk mendapatkan
akses ke sumber daya alam secara bertanggung jawab dan menjaga izin sosial untuk beroperasi, dan
oleh karena itu penting untuk keberhasilan bisnis.
Sejak itu, semua operasi telah diminta untuk menilai kinerja mereka terhadap pasal-pasal dari Universal
Declaration of Human Rights (Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia), prinsip-prinsip
Global Compact PBB dan undang-undang yang mengatur hak asasi manusia di negara lokasinya. HRIA
harus disahkan melalui proses keterlibatan dengan para pemangku kepentingan, diperiksa oleh seorang
ahli yang memenuhi syarat jika di negara yang beresiko menengah ke tinggi, dan diulang setiap tiga
tahun. HRIA juga harus ditinjau secara internal setiap tahun untuk memastikan bahwa setiap perubahan
operasional belum menghasilkan perubahan terhadap dampak hak asasi manusia.
Di mana suatu HRIA mengidentifikasi risiko penting, BHP Billiton mengharuskan rencana pengelolaan
hak asasi manusia dikembangkan dan diimplementasikan. Dalam konteks ini, risiko dianggap penting
jika memenuhi atau melebihi ambang tertentu, sebagaimana didefinisikan di metodologi risiko internal
perusahaan. Rencana tersebut meliputi komponen untuk memberikan pelatihan yang berhubungan
dengan komitmen HAM yang relevan untuk semua karyawan dan kontraktor yang relevan.
BHP Billiton telah menanam HRIA-HRIA yang berdiri sendiri dalam sistem manajemennya yang sudah
ada. Melinda Buckland, Manajer Senior Hubungan Masyarakat di perusahaan, berkomentar, “Kami
menemukan bahwa cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan mengintegrasikan HRIA-HRIA
ke dalam proses yang ada adalah untuk menggabungkan persyaratan baru dalam indikator kinerja
utama manajemen senior.” Ini berarti bahwa manajer memiliki insentif pribadi untuk memastikan bahwa
HRIA-HRIA dan rencana manajemen diselesaikan. Hal ini juga menempatkan manajemen masalahmasalah hak asasi manusia setara dengan ukuran kinerja lainnya, dari pada kelihatan seperti tambahan
opsional. Di BHP Billiton, indikator kinerja utama manajemen berubah setiap tahun jadi, sementara hak
asasi manusia mungkin tidak muncul di kartu skor individu setiap tahun, operasi diaudit terhadap
persyaratan tersebut secara berkelanjutan.
Tantangan, hasil dan pelajaran utama
Semua operasi global BHP Billiton telah melakukan HRIA, yang memungkinkan perusahaan
mengidentifikasi pelajaran kunci dan mengambil nilai maksimal dari proses HRIA.
1. Pastikan adanya keahlian dalam bidan hak asasi manusia dan mencari pandangan independen
dalam HRIA-HRIA
Baik kalau HRIA disampaikan di dalam perusahaan maupun oleh konsultan eksternal, BHP Billiton telah
menemukan bahwa keahlian dan pengalaman dalam bidang hak asasi manusia sangat penting untuk
penilaian yang efektif. Selanjutnya, verifikasi oleh seorang ahli independen dapat memastikan bahwa
penilaiannya obyektif dan meningkatkan kredibilitas hasilnya. BHP Billiton menemukan bahwa proses dan hasil dari suatu HRIA bisa sangat berbeda, tergantung pada jenis organisasi yang melakukan
pekerjaannya. HRIA yang menggunakan pendekatan berdasarkan kepatuhan dianggap kurang berharga
dan tampaknya tidak memadai untuk langkah berikutnya, yaitu membuat rekomendasi praktis tentang
tindakan yang mungkin untuk mengatasi kesenjangan yang telah diidentifikasikan. Hal yang sama juga
berlaku untuk HRIA yang dilakukan oleh organisasi yang tidak memiliki keahlian dalam bidang hak asasi
manusia yang mendalam.
44
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
2. Melawan mitos tentang hak asasi manusia dan memastikan bahwa HRIA praktis dan relevan
Dalam melakukan HRIA, tantangan dapat timbul ketika peserta memiliki pemahaman yang terbatas
tentang hak asasi manusia dan tidak mudah memahami bagaimana terwujud dalam konteks bisnis,
khususnya di negara-negara maju seperti Australia. Dalam kasus tersebut, berarti keterlibatan internal di
tingkat manajemen dan bidang perusahaan yang berbeda dapat membantu mewujudkan kesempatan
yang signifikan untuk pembelajaran dan pengembangan kapasitas yang diberikan oleh proses HRIA.
BHP Billiton menemukan bahwa proses HRIA yang paling efektif bersifat mendidik dan menggunakan
bahasa biasa untuk membahas topik-topik seperti keterlibatan masyarakat, diversitas, non-diskriminasi,
kesehatan, keselamatan dan warisan budaya, dari pada menggunakan terminologi yang ada dalam
pasal-pasal Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia.
3. Mengelola tantangan pengalihan pengetahuan ketika mengalih-dayakan HRIA
Kalau diberi kesempatan untuk belajar yang melekat dengan proses HRIA, seharusnya diidentifikasikan
dan dikembangkan peluang eksplisit untuk pengalihan pengetahuan dari konsultan eksternal ke
perusahaan dan antara fungsi perusahaan. Untuk BHP Billiton, ini merupakan kesempatan yang
dilewatkan dalam beberapa HRIA awal, karena konsultan eksternal tidak berkolaborasi cukup dengan
staf pada prosesnya, atau staf internal utama meninggalkan perusahaan tanpa menyampaikan
pengalaman mereka.
4. Gunakan HRIA untuk mengurangi risiko dan meningkatkan hubungan: ‘Anda tidak tahu apa yang
Anda tidak tahu’
BHP Billiton dapat manfaat dari melibatkan para pemangku kepentingan eksternal dalam percakapan
langsung tentang hak asasi manusia, dengan kesempatan untuk membagi pandangan dan pengalaman
mereka dengan cara yang mungkin tidak terjadi melalui proses perusahaan lain. Contohnya, suatu
proses HRIA yang melibatkan tim proyek eksplorasi membagi wawasan yang diperoleh selama
keterlibatan dalam HRIA. Meskipun mereka telah berusaha menciptakan hubungan yang terbuka dan
kuat dan sudah memiliki prosedur pengaduan lokal, proses HRIA menemukan beberapa masalah yang
orang tidak berpikir relevan atau tidak berani mengungkapkan sebelumnya. Waktu itu, HRIA
memberikan peringatan dini dan peluang menangani risiko. Kejadian ini membantu mengidentifikasi
dan kemudian mengelola masalah-masalah yang lama-lama bisa menjadi serius dan meningkat.
5. HRIA dapat digunakan untuk proyek-proyek kecil
Setelah menyelesaikan beberapa HRIA perusahaan yang pertama, dan menyadari bahwa prosesnya bisa
intensif sumber daya, BHP Billiton khawatir tentang kelayakan HRIA untuk proyek-proyek eksplorasi,
mengingat bahwa proyek-proyek demikian biasanya terdiri dari tim kecil dan sebagian besar
anggotanya ahli geologi. Untuk mengatasi masalah ini, bagian eksplorasi BHP Billiton menugaskan
konsultan-konsultan untuk merancang proses HRIA yang sederhana dalam bentuk alat penilaian diri
praktis yang memenuhi maksud dari Prinsip Panduan 18 PBB dan dapat disampaikan secara internal
oleh tim yang kecil. Akibatnya, BHP Billiton telah berhasil menggunakan alat tersebut untuk proyekproyeknya di Western Australia, Zambia dan Ethiopia sejak 2011.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
45
Rangkuman
BHP Billiton telah menunjukkan bahwa unsur uji tuntas dari tanggung jawab perusahaan untuk
menghormati hak asasi manusia dapat dimasukkan ke dalam proses-proses dan sistem manajemen
yang sudah ada melalui HRIA yang berdiri sendiri.
Sumber: GCNA–MCA (2013).
4.5 Gender dan diversitas
Studi kasus lain yang termasuk dalam publikasi GCNA-MCA tentang hak asasi manusia di industri pertambangan
Australia menjelaskan fokus pada inklusi gender oleh Rio Tinto dalam operasi globalnya, karena hal ini merupakan
elemen utama dari perlindungan hak asasi manusia (GCNA-MCA 2013: 30 -35). Dalam beberapa tahun terakhir,
berbagai peneliti dan organisasi telah menguraikan pentingnya tenaga kerja dan tim manajemen yang beragam
sebagai kunci-kunci untuk keberhasilan bisnis. Banyak penelitian tersebut berfokus pada keterlibatan perempuan,
tetapi bentuk-bentuk diversitas lain juga penting, karena tenaga kerja dan tim manajemen yang mencerminkan
komposisi masyarakat yang lebih luas di tempat lokasi perusahaannya memiliki lebih banyak kredibilitas dalam
masyarakat tersebut. Faktor keberhasilan bisnis yang muncul dari tim kerja yang beragam termasuk di antaranya:
memiliki kumpulan calon potensial yang lebih besar karena dianggap sebagai majikan pilihan, memiliki tingkat
retensi yang lebih tinggi dari tenaga kerja yang lebih bahagia, memiliki pemahaman pasar yang lebih baik melalui
dasar karyawan yang lebih luas, dan memiliki kelompok orang berbakat lebih bervariasi, yang mengakibatkan
peningkatan kreativitas.17
Diversitas dalam rekrutmen dapat dicapai melalui melakukan upaya tambahan untuk mendorong pelamar dari
beragam latar belakang untuk melamar pekerjaan, dengan menyediakan kursus dukungan (untuk menjembatani
kekurangan) jika diperlukan bagi anggota masyarakat lokal yang mungkin memiliki kesempatan pendidikan yang
lebih sedikit, dan dengan memastikan bahwa kriteria pemilihan dan metode tidak mengecualikan orang-orang
dengan latar belakang yang tidak standar. Retensi tenaga kerja yang beragam dapat dicapai dengan membuat
tempat kerja ramah keluarga, dengan daftar pekerjaan yang memungkinkan karyawan mendapat waktu dengan
keluarganya dan menyediakan waktu untuk perawatan anak-anak dan tanggungan lainnya.
Program khusus yang dirancang untuk mendukung dan mendorong perempuan dan orang-orang dari latar
belakang minoritas untuk menuju dan mencapai posisi manajemen dapat sangat membantu menciptakan kader
manajemen yang lebih beragam dan efektif. Selain itu, dalam kegiatan pengembangan masyarakat, sangat
penting untuk keberhasilan bahwa perempuan dan sektor-sektor masyarakat lain terlibat penuh dan termasuk
dalam pemilihan, perancangan dan implementasi proyek. Sama pentingnya bahwa perempuan menjadi peserta
penuh dalam kegiatan keterlibatan masyarakat, terutama dalam negosiasi yang mengarah ke kesepakatan
masyarakat. Referensi yang menyediakan panduan lebih lanjut tentang program-program demikian tercantum di
bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini.
Meskipun tidak ada persyaratan hukum agar perusahaan pertambangan di Australia melaporkan kepada publik
tentang kinerja sosialnya, perusahaan dengan praktik terbaik telah cukup lama melakukan demikian. Sejak 2008,
dewan utama untuk industri pertambangan internasional, ICMM, telah mewajibkan perusahaan anggotanya untuk
melaporkan secara terbuka setiap tahun sejalan dengan Sustainability Reporting Guidelines (Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan) dari kerangka Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Dunia).18
17 Lihat pidato 2014 oleh Sarah Hooper dari Chamber of Minerals of WA untuk diskusi lebih lanjut, http://www.cmewa.com/UserDir/CMEResources/
Gender%20 Diversity%20in%20the%20WA%20Resources%20Sector%20-%20AOG%20201486.pdf, diakses 20 Maret 2014.
18 Informasi rinci tentang cara mempersiapkan laporan keberlanjutan menggunakan Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Dunia) tersedia di:
https://www.globalreporting.org/Pages/ default.aspx.
46
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Suatu indikator kunci adalah partisipasi perempuan dan kelompok minoritas dalam tenaga kerja, dan pada
tingkat profesional dan manajemen. Dalam industri yang didominasi laki-laki19 pentinglah bahwa perusahaan
mengambil pendekatan aktif tidak hanya untuk mengembangkan tenaga kerja yang inklusif gender tetapi juga
dalam menunjukkan keadaan demikian kepada para pemangku kepentingan. Pesan positif tentang diversitas
tenaga kerja dan tempat kerja yang bersifat mendukung akan sangat membantu membangun reputasi yang baik
antara masyarakat lokal dan merupakan dasar yang kuat untuk menjalin hubungan masyarakat yang positif. Hal
ini juga akan meningkatkan faktor-faktor keberhasilan bisnis yang diuraikan di atas - menjadi perusahaan pilihan
dan mempertahankan karyawan - dan karena itu dapat juga meningkatkan nilai pemegang saham.
4.6 Penanganan keluhan dan pengaduan
Sementara keterlibatan mungkin berusaha untuk mencapai konsensus, hasil itu tidak selalu dapat dicapai.
Sebagai contoh, mungkin ada perbedaan pendapat yang fundamental antara perusahaan dan bagian yang
signifikan dari masyarakat terhadap apakah pertambangan harus diizinkan di suatu daerah. Dalam kasus lain,
‘konflik’ suatu perselisihan mungkin di luar kendali langsung perusahaan (misalnya, mungkin memerlukan
perubahan kebijakan pemerintah).
Ukuran keterlibatan yang efektif belum tentu berarti ketiadaan konflik dan perselisihan, melainkan dapat ditandai
oleh kemampuan para pihak yang berbeda untuk mempertahankan dialog yang konstruktif. Perusahaan
pertambangan dapat memfasilitasi keadaan ini kalau bersikap transparan dalam tindakan mereka, terlibat dengan
semua pemain, memperlakukan mereka dengan hormat dan membagi informasi secara terbuka dengan mereka.
Prosedur yang efektif untuk menangani keluhan, perselisihan dan pengaduan juga penting. Beberapa perusahaan
telah menetapkan proses penanganan pengaduan resmi, yang dapat mencakup keterlibatan pihak ketiga untuk
memediasi tentang masalah tertentu. Apapun model yang digunakan, perusahaan harus mempertimbangkan
bagaimana mereka akan menangani keluhan sebelum masalah-masalah membesar dan memastikan bahwa
sudah memiliki proses yang tepat.
Salah satu dari tiga unsur penting dalam kerangka Dewan HAM PBB adalah remedi (pemulihan), yaitu, jalan bagi
orang-orang yang terkena dampak negatif untuk mencari ganti rugi. Hubungan perusahaan-masyarakat yang
baik yang menghormati hak asasi manusia harus memastikan bahwa anggota masyarakat memiliki jalan untuk
menyampaikan keluhan dan sistem yang mudah digunakan dan transparan untuk menyelesaikannya. Sebuah
operasi mineral dapat memastikan bahwa sudah memiliki prosedur pengaduan yang berfungsi, baik bagi
karyawan dan untuk pihak eksternal, yang mudah diakses untuk laki-laki, perempuan dan kelompok rentan dalam
masyarakat. Bagian ‘Bacaan lebih lanjut’ dari buku pegangan ini berisi beberapa sumber tentang cara
membangun sistem penanganan keluhan yang efektif.
19 Perempuan merupakan 17% dari tenaga kerja di bidang sumber daya di Western Australia/WA (Australia Barat), dibandingkan dengan 43%
perempuan dalam angkatan kerja WA secara keseluruhan, dan WA dilaporkan memiliki proporsi tenaga kerja perempuan di bidang sumber daya yang
lebih tinggi dari pada di tempat lain di Australia (CME 2013: 7).
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
47
Studi kasus di bawah ini memberikan contoh tentang bagaimana keadaan ini dikelola di suatu operasi di daerah
terpencil di Australia.
Gareth Manderson, Manajer Umum, Operasi, Rio Tinto Alcan Weipa, bicara pada salah satu forum
masyarakat kuartalan di lokasi.
Studi Kasus: P
ertambangan bauksit Weipa,Queensland—
Mengintegrasikan proses penanganan keluhan,
perselisihan dan pengaduan ke dalam sistem
manajemen
Konteksnya
Rio Tinto Alcan telah menambang dan mengirim bauksit dari Weipa di wilayah Far North Queensland
(bagian Queensland paling utara), Australia, sejak tahun 1963. Weipa mempekerjakan sekitar 1.000
orang penuh waktu dan menghasilkan 20,6 juta ton kering bauksit pada tahun 2011. Masyarakat lokal
yang di sekitar operasi di Western Cape mencakup kota kecil Weipa dan tiga masyarakat penduduk asli
di dekatnya yaitu Aurukun, Mapoon dan Napranum. Cadangan bauksit asli (di utara) lambat laun
dihabiskan, dan dengan permintaan terus untuk bauksit, perusahaan tersebut telah mengidentifikasi
cadangan signifikan di selatan Embley River (Sungai Embley).
Sistem umpan balik masyarakat Weipa
Tim Communities and Social Performance/CSP (Masyarakat dan Kinerja Sosial) di lokasinya mengelola
sistem umpan balik masyarakat - suatu proses formal di mana anggota masyarakat lokal dapat
menyediakan baik umpan balik positif maupun negatif tentang operasi perusahaan, termasuk tentang
setiap dampak pada hak asasi manusia yang merugikan. Sistem umpan balik masyarakat Weipa
mencerminkan enam prinsip menyeluruh untuk proses-proses pengaduan yang non-yudisial: sah,
mudah diakses, dapat diprediksi, adil, transparan dan sesuai dengan hak-hak.
48
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Untuk memastikan agar mudah diakses, beberapa titik kontak tersedia, termasuk nomor telepon bebas
pulsa dan kontak langsung dengan personil Rio Tinto Alcan Weipa. Untuk meningkatkan kesadaran lokal
terhadap sistem umpan balik, proses ini diiklankan di surat kabar lokal, dalam surat berkala lokasi, pada
papan pengumuman masyarakat dan secara informal ketika personil CSP mengunjungi masyarakat lokal.
Masukan dicatat oleh tim, mengikuti proses yang mapan. Prosedur ini juga selaras dengan solusi bisnis
Rio Tinto, yang menyediakan alat untuk mencatat insiden, menetapkan tindak lanjut dan melacak
penutupan masalah dan insiden. Sistem ini memungkinkan insiden ditingkatkan ke tingkat manajemen
yang tepat berdasarkan signifikansi mereka, dan juga memastikan bahwa semua bidang kerja yang
relevan diinformasikan.
Setelah umpan balik diterima dan dicatat, tim CSP membuat penilaian awal untuk mengidentifikasi dan
menghubungi fungsi yang relevan. Pemimpin fungsi dan pengawas CSP kemudian membentuk tim
investigasi, mengklasifikasikan insiden itu, dan menyelidikinya untuk menentukan akar penyebab dan
mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Di mana insiden diklasifikasikan
‘signifikan’, manajer CSP, manajer fungsi yang relevan dan manajer umum akan diberitahu. Prosedur
umpan balik mencakup ketentuan untuk keterlibatan dan dialog dengan orang-orang yang terkena
dampak. Misalnya, ketika umpan balik pertama diterima, anggota masyarakat ditanyai tentang harapan
mereka, termasuk saran mereka untuk penyelesaiannya. Partisipasi lintas lokasi juga didorong secara
internal oleh tim CSP yang mengambil peran fasilitasi, dari pada menyelesaikan masalah tersebut secara
langsung, terpisah dari fungsi lainnya. Persyaratan untuk pelaporan internal, baik secara rahasia di tingkat
tertentu dan umumnya pada tingkat agregat, membantu untuk berkomunikasi temuan tentang insiden
dan membagi pembelajaran di lokasinya.
Suatu Forum Masyarakat Weipa memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dengan anggota
masyarakat lokal mengenai hal-hal yang penting dan untuk membahas kegiatan bisnis yang mungkin
akan mempengaruhi masyarakat. Forum ini juga memungkinkan perusahaan untuk melaporkan kembali
kepada masyarakat tentang cara keluhan diterima dan ditangani.
Mengintegrasikan penyelesaian keluhan, perselisihan dan pengaduan ke dalam operasi dan manajemen
Tim CSP melibatkan fungsi perusahaan yang bersangkutan dalam setiap penyelesaian keluhan untuk
meningkatkan tanggung jawab lintas lokasi dan untuk memastikan bahwa para pemimpin fungsi di
seluruh operasi juga diakui untuk umpan balik positif yang diterima. Hal ini memperdalam pemahaman
di seluruh bisnis bahwa bekerja dengan masyarakat merupakan pekerjaan semua orang dan memastikan
bahwa semua fungsi bisnis terlibat langsung dengan para pemangku kepentingan yang berpotensi
terkena dampak kegiatan mereka.
Sumber: Rio Tinto 2013, Why human rights matter, halaman 79–80.
Bekerja dengan Pemilik Tradisional lokal di Weipa.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
49
4.7 Penduduk asli
Alasan lebih lanjut untuk berinvestasi dalam sistem keterlibatan masyarakat yang efektif adalah bahwa banyak
operasi pertambangan di Australia berada di tanah di mana penduduk asli memegang atau mengklaim hak-hak
dan kepentingan tradisional di tanah wilayahnya. Semakin sering, perjanjian dengan pemilik tradisional
mewajibkan perusahaan pertambangan untuk terlibat secara efektif dengan masyarakat penduduk asli dan
berkontribusi pada tujuan pengembangan jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak mampu atau tidak rela
melakukannya, atau gagal untuk menindaklanjuti usaha, kemungkinan besar akan mengalami keadaan yang
sangat merugikan ketika berusaha menegosiasikan perjanjian dengan kelompok-kelompok pemilik tradisional di
masa depan. Lihat buku pegangan LPSDP Working with Indigenous communities (Bekerja dengan masyarakat
penduduk asli) untuk informasi lebih lanjut.20
4.8 Perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting)
Di Australia, banyak tambang yang beroperasi atas dasar terbang masuk, terbang ke luar (fly-in, fly-out/FIFO),
atau perjalanan jauh ke tempat bekerja (long distance commuting/LDC), di mana para karyawan tinggal cukup
jauh dari daerah operasi, biasanya di wilayah pesisir, dan pulang-pergi jauh untuk bekerja di daerah pedalaman.
Meskipun dampak sosial dari operasi LDC terhadap daerah di sekitarnya cenderung tidak sebesar operasi yang
berlokasi di pemukiman tetap; tidaklah berarti operasi LDC ini bebas dari tanggung jawab untuk mendukung
inisiatif pengembangan masyarakat yang berfokus pada penduduk lokal.
Banyak masyarakat yang berlokasi di daerah di sekitar operasi seperti ini kurang beruntung secara ekonomi dan
sosial, dan memiliki populasi penduduk asli yang besar. Dari sudut pandang bisnis, berkontribusi terhadap
berkelanjutan untuk masyarakat ini akan memudahkan proses menegosiasikan akses ke tanah di masa depan, dan
membantu menyingkirkan kritik yang mengatakan bahwa daerah terpencil (remote) dan daerah yang jauh dari
kota besar (regional) hanya sedikit atau sama sekali tidak menerima manfaat dari operasi penambangan LDC ini.
Strategi pengembangan yang mungkin cocok dalam konteks ini termasuk menyediakan peluang kerja dan
pelatihan bagi penduduk lokal dan menawarkan transportasi yang fleksibel (bis, penerbangan lokal) agar mereka
dapat bekerja di tambang, memfasilitasi pendirian usaha lokal (seperti usaha pariwisata skala kecil) dan bermitra
dengan organisasi lain untuk menanggap kebutuhan prioritas penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Banyak penelitian telah dilakukan tentang biaya dan manfaat dari FIFO dan LDC dalam beberapa tahun terakhir,
termasuk melalui penyelidikan parlemen federal pada tahun 2013. Para peneliti telah menyimpulkan bahwa
urusan LDC dapat bermanfaat atau merugikan individu dan masyarakat, tergantung kalau mereka terlibat dalam
proses atau hanya menderita dampaknya. LDC diperkirakan akan terus berlanjut di industri pertambangan di
Australia:
Sebagian karena laju perubahan dalam industri pertambangan dan juga karena preferensi karyawan tentang di
mana mereka dan keluarganya hidup, operasi penambangan kini dan akan terus memerlukan campuran
perumahan dan tempat tinggal non-perumahan. Sangat penting bahwa pemerintah di semua tingkatan dan
perusahaan pertambangan bekerja dengan masyarakat untuk memastikan bahwa perencanaan yang tepat
waktu dan memadai dilakukan sebelum proyek memulai tahap konstruksinya. (Haslam McKenzie dkk. 2012b: 4)
Sekali lagi, keterlibatan masyarakat dan perencanaan partisipatif dari awal adalah rekomendasi untuk
menghasilkan hasil pengembangan masyarakat yang optimal. Rekomendasi untuk pengelolaan kolaboratif atas
dampak kumulatif yang diuraikan dalam Bagian 3.3.5 juga berlaku di sini.
20 Lihat http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/LPSDhandbooks.aspx.
50
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
5.0 RANGKUMAN
Fokus pada pembangunan berkelanjutan telah menghasilkan transformasi yang nyata dalam kebijakan dan
praktik industri pertambangan. Dua aspek sosial yang penting dalam berkelanjutan adalah keterlibatan
masyarakat dan pengembangan masyarakat, yang bergabung untuk membentuk bidang luasnya hubungan
masyarakat – yaitu hubungan antara tambang-tambang dan masyarakat-masyarakat di lokasinya. Buku
pegangan ini telah menguraikan berbagai konsep, faktor pendorong, contoh praktik kerja dan tantangan utama
yang ada dalam bentuk yang berguna bagi para manajer tambang sekaligus para praktisi hubungan masyarakat.
Mengadopsi pendekatan yang lebih sistematis dalam bidang keterlibatan masyarakat, akan membantu
menyesuaikan dan akhirnya memadukan pengelolaan masalah-masalah masyarakat dengan praktik manajemen
dalam bidang operasional lainnya. Untuk mendukung pendekatan ini, buku pegangan ini telah mengidentifikasi
serangkaian prinsip-prinsip dan alat-alat yang berkaitan dengan keterlibatan masyarakat dan pemangku
kepentingan, yang dapat digunakan sebagai panduan oleh para praktisi. Sejak edisi pertama buku pegangan ini,
telah terjadi meningkatnya penelitian dan publikasi yang memberi nasihat tentang berbagai masalah hubungan
masyarakat. Buku panduan ini berisi referensi di dalamnya untuk artikel kunci dan bagian ‘Bacaan lebih lanjut’
yang substansial untuk memungkinkan studi tambahan oleh mereka yang tertarik belajar lebih banyak.
Berkelanjutan untuk masyarakat, dengan fokusnya untuk memperkuat masyarakat dan kesejahteraannya,
membutuhkan keterlibatan masyarakat, tapi juga membutuhkan berbagai hal lain. Di Australia, perusahaan
pertambangan semakin memeluk kesempatan memain peran dalam bidang perubahaan sosial, dan mencari
pendekatan yang melengkapi kekuatan yang telah dimilikinya. Mungkin dulu ada kecenderungan mengharapkan
perusahaan pertambangan untuk bertindak di luar zona keahlian mereka dan berperilaku seperti badan-badan
pembangunan, disertai dengan pengalih-dayaan (outsourcing) kegiatan pengembangan masyarakat. Sekarang
mungkin pendulum mulai berayun kembali ke keadaan keseimbangan yang memungkinkan perusahaan untuk
mendukung masyarakat mengelola pengembangannya sendiri melalui praktik-praktik keterlibatan masyarakat
yang efektif dan kemitraan yang saling menguntungkan. Meskipun pekerjaan pengembangan masyarakat dapat
bersifat kompleks, telah muncul serangkaian pengetahuan dan langkah-langkah logis yang dapat diikuti, dan
informasi tersebut telah dijabarkan dalam buku pegangan ini.
BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
51
6.0 DAFTAR ISTILAH DAN TEKNIK
HARI TERBUKA DAN
KUNJUNGAN KE LOKASI
Cara ini merupakan mekanisme berharga untuk memastikan masyarakat dan keluarga
karyawan dapat informasi mutakhir tentang operasi dan bagaimana dikelolanya. Peristiwa
tersebut juga memberikan kesempatan untuk mendengar tentang keprihatinan dan
masalah masyarakat. Kunjungan ke lokasi untuk kelompok pemangku kepentingan tertentu
merupakan pilihan yang lebih terfokus dan terarah, dan seringkali dapat mengungkap apa
yang terjadi di suatu proyek.
INTERAKSI KARYAWAN
Sumber yang berharga untuk memahami keprihatinan dan masalah masyarakat. Karyawan
juga merupakan duta perusahaan yang paling penting dan harus dilibatkan dengan
berbagai cara, mulai dari sarana diskusi ke forum karyawan yang lebih terstruktur.
IZIN SOSIAL UNTUK
BEROPERASI
Pengakuan dan penerimaan kontribusi perusahaan kepada masyarakat di tempat
operasinya, yang melebihi persyaratan hukum dasar dan berusaha mengembangkan dan
menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan konstruktif yang diperlukan agar bisnis
bersifat berkelanjutan. Secara keseluruhan, hal ini berasal dari usaha menjalin hubungan
berdasarkan kejujuran dan saling menghormati.
KEANGGOTAAN SUKARELA
STAF DALAM KELOMPOK DAN
KOMITE MASYARAKAT
Dapat mengembangkan hubungan antara operasi penambangan dan kelompok
masyarakat lainnya. Hal ini dapat membantu pemahaman masyarakat tentang proyek, dan
membantu proyek memahami lebih lanjut terhadap prioritas dan sentimen masyarakat
tentang operasinya.
KELELAHAN KONSULTASI
Dapat terjadi ketika ada inisiatif konsultasi dalam suatu masyarakat yang sering
dilaksanakan atau tumpang tindih, baik oleh bidang yang berbeda dalam suatu perusahaan
atau operasi, atau oleh organisasi yang berbeda, termasuk instansi pemerintah.
KELOMPOK PENGHUBUNG
MASYARAKAT DAN PENASIHAT
Kelompok-kelompok yang dibentuk khusus untuk proyek pertambangan. Kelompok ini dapat
membantu operasi fokus pada program keterlibatannya. Kelompok dapat menutupi hal-hal
umum, atau fokus pada aspek tertentu (membuat yayasan dana masyarakat, merencanakan
penutupan tambang, rehabilitasi). Keberhasilan kelompok akan sangat tergantung pada cara
distruktur dan apakah perannya ditetapkan dan dipahami dengan jelas.
KETERLIBATAN
Pada dasarnya, berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan (pemangku kepentingan). Proses keterlibatan yang
baik biasanya melibatkan mengidentifikasi dan memprioritaskan pemangku kepentingan,
melakukan dialog dengan mereka untuk memahami kepentingan mereka terhadap suatu
masalah dan kekhawatiran mereka, dan mencari cara dengan mereka untuk mengatasi
masalah itu, serta memberikan umpan balik kepada para pemangku kepentingan tentang
tindakan yang diambil. Pada tingkat yang lebih rumit, keterlibatan merupakan cara
menegosiasikan hasil yang disepakati terhadap masalah-masalah yang memprihatinkan
atau kepentingan bersama.
KOLABORASI
Bekerja sama untuk membagi keahlian dan kepemilikan hasil; keterlibatan bersama dalam
proyek-proyek dan kegiatan.
KONSULTASI
Tindakan menyediakan informasi atau nasihat tentang, dan mencari tanggapan terhadap,
suatu peristiwa, kegiatan atau proses yang nyata atau yang diusulkan.
KUNJUNGAN PRIBADI YANG
DIJADWALKAN
Cara yang berharga untuk membangun hubungan pribadi. Diskusi tatap muka dengan
individu penting, seperti tetangga dekat, dapat mengungkapkan masalah dan pendapat.
MANAJEMEN ADAPTIF
Sebuah proses yang sistematis untuk terus memperbaiki kebijakan dan praktik manajemen
dengan cara belajar dari hasil-hasil program operasional. ICMM Good Practice Guidance on
Mining and Biodiversity (Pedoman Praktik yang Baik dalam Pertambangan dan
Keanekaragaman Hayati ICMM) menyebutkan manajemen adaptif sebagai proses
do-monitor-evaluate-revise (‘lakukan-memantau-menilai-merevisi’).
52
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
MASYARAKAT
Suatu istilah dengan banyak definisi. Dalam industri pertambangan, umumnya diterapkan
untuk penduduk di daerah lokasi dan wilayah sekitarnya yang terpengaruh oleh kegiatan
perusahaan. ‘Masyarakat lokal’ biasanya menunjukkan masyarakat di lokasi operasi dan
mungkin termasuk penduduk asli maupun penduduk yang bukan orang asli. Istilah
‘masyarakat di lokasi’ (host community) kadang-kadang digunakan untuk menekankan
kenyataan bahwa masyarakat tersebut yang menampung atau ‘menjadi tuan rumah’
operasi perusahaan sampai saat sumber daya dihabiskan.
PENELITIAN
Penelitian, baik yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan atau operasi, atau
ditugaskan kepada pihak ketiga, dapat memberikan informasi berharga tentang kebutuhan
masyarakat dan persepsinya terhadap fasilitas. Berbagai jenis metode penelitian dapat
digunakan, mulai dari survei dan kelompok diskusi terarah sampai wawancara.
PENERANGAN (BRIEFING)
Cara menginformasikan kepada dan belajar dari orang lain. Penerangan secara teratur
kepada kelompok pemangku kepentingan, seperti media lokal, pegawai pemerintah,
pemimpin penduduk asli dan karyawan, merupakan cara yang penting untuk menyebarkan
informasi. Presentasi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan informasi masingmasing kelompok. Menerjemahkan informasi ke dalam bahasa lain juga mungkin diperlukan
dalam kasus tertentu; misalnya, saat berkomunikasi dengan masyarakat Aborigin tradisional.
PENGEMBANGAN
Termasuk pengembangan ekonomi, sosial dan budaya yaitu, semua aspek kehidupan dan
kesejahteraan manusia. Pengembangan masyarakat adalah proses di mana orang
meningkatkan kekuatan dan efektivitas masyarakat mereka, meningkatkan kualitas hidup
mereka, dan memungkinkan diri mereka sendiri dan orang lain berpartisipasi secara berarti
dalam pengambilan keputusan dan untuk mencapai kuasa jangka panjang yang lebih besar
atas kehidupan mereka.
PERTEMUAN UMUM
Mungkin berguna dalam masyarakat yang lebih kecil; namun, pertemuan umum
membutuhkan organisasi yang berhati-hati, biasanya dengan fasilitator yang terampil,
untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk menyuarakan
keprihatinan dan kepentingan.
PERTUNJUKAN PUBLIK
Poster dan model usulan operasi yang ditampilkan di tempat umum, seperti pusat
pertokoan, kantor dewan dan pameran lokal. Dengan cara ini perusahaan dapat membuka
proyek untuk banyak orang dan meningkatkan minat masyarakat. Pertunjukan keliling
dapat digunakan di lokasi terpencil. Umpan balik harus selalu dicari.
POIN KONTAK
Seringkali merupakan saluran telepon 24 jam untuk memberikan informasi kepada
perusahaan dan sebagai metode untuk merekam keluhan dan masalah.
PROSES KETERLIBATAN
INFORMAL: DISKUSI DADAKAN
DENGAN SATU ORANG DAN
PERCAKAPAN INFORMAL
Penting untuk membentuk dan mempertahankan hubungan, memahami perspektif pribadi
dan mendapatkan pengertian tentang sentimen masyarakat pada umumnya. Informasi
berharga bisa didapatkan dari interaksi informal dengan anggota masyarakat. Namun,
perusahaan harus menyadari bahwa keterlibatan informal dengan hanya beberapa individu
dapat dianggap sebagai mendukung pandangan individu tertentu. Dalam keadaan seperti
itu, mungkin ada manfaat yang lebih besar kalau pertama mengadakan bentuk keterlibatan
yang terbuka, transparan dan untuk umum.
PUSAT PENGUNJUNG
Dapat memberikan masyarakat lokal akses mudah ke informasi tentang operasi, dan juga
dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan atau penerangan dengan
masyarakat.
SITUS WEB
Cara efektif untuk menyediakan informasi umum tentang proyek dan menyediakan ‘berita
saat ini’ mengenai kegiatan-kegiatan dan perkembangannya. Beberapa pemangku
kepentingan mungkin lebih menyukai pilihan keterlibatan melalui teknologi ini, atau
setidaknya memiliki pilihan untuk mendapatkan informasi melalui cara ini.
SURAT LANGSUNG DAN
SURAT BERKALA
Cara yang efektif untuk memberitahu orang-orang spesifik tentang suatu proyek, termasuk
cara perusahaan menanggapi keprihatinan masyarakat. Korespondensinya dapat
dipersonalisasikan dengan informasi pendukung, atau dalam bentuk surat berkala yang
menjelaskan kegiatan masyarakat yang melibatkan perusahaan.
WORKSHOP DAN KELOMPOK
DISKUSI TERARAH
Cara ini memungkinkan personil perusahaan untuk bekerja dengan berbagai pemangku
kepentingan, untuk bersama-sama bertukar gagasan mencari solusi atas masalah yang
diutarakan masyarakat, yang mungkin belum dipertimbangkan secara memadai dalam
rancangan proyek.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
53
7.0 BACAAN LANJUT
7.1 Penilitian dasar dan kajian dampak
A comprehensive list of references for various aspects of social impact assessment is on the website of the
SIA Hub (http://www.socialimpactassessment.com/resources-references.asp).
IAIA (International Association of Impact Assessment) has a range of resources available on its website
(http://www.iaia.org/default.aspx).
ICMM (2010). Good practice guidance on health impact assessment, ICMM, London,
http://www.icmm.com/document/792).
IFC, International Business Leaders Forum, UNGC (2010). A guide to human rights impact assessment and
management, http://www.guidetohriam.org/guide/drawstep/introduction (registration required).
Minerals Council of Australia (no date). Socioeconomic benefits and impacts: an assessment and planning
toolkit, Canberra, http://www.minerals.org.au/data/assets/image/seiba-toolkit-draft23august.pdf.
F Vanclay, AM Esteves (eds) (2011). New directions in social impact assessment: conceptual and
methodological advances, Edward Elgar, Cheltenham, UK, Northampton, USA.
7.2 Perencanaan penutupan
Department of Industry, Innovation and Science (2016). Mine closure, Australian Government, Canberra,
http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/LPSDhandbooks.aspx.
ICMM (2008). Planning for integrated mine closure: toolkit, ICMM, London,
http://www.icmm.com/document/310.
54
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
7.3 Manajemen konflik
ICMM (2009). Human rights in the mining and metals industry: handling and resolving local level concerns
and grievances, pilot testing version, ICMM, London, http://www.icmm.com.
ICMM, ICRC, IFC, IPIECA (2011). Voluntary principles on security and human rights: implementation
guidance Tools, London, http://www.voluntaryprinciples.org/resources/.
IFC CommDev (2008). Community development and local conflict: a resource document for practitioners
in the extractive sector, Washington DC, http://commdev.org/content/document/detail/1801/.
Institute for Business and Human Rights (2011). From red to green flags,
http://www.ihrb.org/news/2011/from_red_to_green_flags.html.
UN Global Compact / PRI, 2010, Guidance on responsible business in conflict-affected and high-risk areas:
a resource for companies and investors, United Nations, New York, http://www.unglobalcompact.org/docs/
issues_doc/peace_and_business/guidance_rb.pdf.
7.4 Prosedur keluhan dan pengaduan
Compliance Advisor Ombudsman for the International Finance Corporation, Multilateral Investment
Guarantee Agency, Members of the World Bank Group (2008). Advisory note: a guide to designing and
implementing grievance mechanisms for development projects, Washington DC,
http://www.cao-ombudsman.org/html-english/grievance_mechanisms2.htm.
ICMM (2009). Human rights in the mining and metals industry: handling and resolving local level concerns
and grievances, ICMM, London, http://www.icmm.com/page/15816/human-rights-in-the-mining-metalssector-handling-and-resolving-local-level-concerns-grievances.
IFC (2009). Addressing grievances from project-affected communities: good practice note, IFC,
Washington DC, at http://www.ifc.org/ifcext/sustainability.nsf/content/publications_resettlement.
D Kemp, N Gotzmann (2008). Community grievance mechanisms and Australian mining companies
offshore: an industry discussion paper, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland,
Brisbane, http://www.csrm.uq.edu.au/docs/csrm_%20minerals%20industry%20grievance%20
discussion%20paper_final.pdf.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
55
7.5 Gender
Chamber of Minerals and Energy of Western Australia (2013). Diversity in the Western Australian resources
sector, Perth, ahttp://www.cmewa.com/UserDir/CMEPublications/131101-PS-Diversity%20in%20 WA%20
Resources%20Industry%20-%202013%20Survey%20Report%20-%20FINAL-v1575.pdf.
D Kemp, J Keenan, J Davidson (2009). Why gender matters: a resource guide for integrating gender
considerations into communities work at Rio Tinto, Rio Tinto and Centre for Social Responsibility in Mining,
University of Queensland, Brisbane,
http://www.riotinto.com/documents/reportspublications/rio_tinto_gender_guide.pdf.
C O’Faircheallaigh (2012). ‘Women’s absence, women’s power: Indigenous women and mining negotiations
in Australia and Canada’, Ethnic and Racial Studies, published online, February, http//dx.doi.org/10.1080/01
419870.2012.655752.
United Nations Development Program Regional Bureau for Europe and the CIS (2007). Gender
mainstreaming in practice: a toolkit, Geneva,
http://empoweringcommunities.anu.edu.au/documents/ga%20toolkit.pdf.2.
7.6 Hak asasi manusia
International Finance Corporation, International Business Leaders Forum, UNGC (2010). A guide to human
rights impact assessment and management,
http://www.guidetohriam.org/guide/drawstep/introduction (registration required).
ICMM (International Council on Mining and Metals) 2009. Human rights in the mining and metals industry:
handling and resolving local level concerns and grievances, pilot testing version, IMM. London,
http://www.icmm.com.
UN Global Compact / PRI (2010). Guidance on responsible business in conflict-affected and high-risk areas:
a resource for companies and investors, United Nations, New York,
http://www.unglobalcompact.org/docs/issues_doc/peace_and_business/guidance_rb.pdf.
J Ruggie (2008). Protect, Respect and Remedy: a framework for business and human rights: report of the
Special Representative of the Secretary-General on the issue of human rights and transnational
corporations and other business enterprises, United Nations, Geneva, http://www.unglobalcompact.org/
docs/issues_doc/human_rights/Human_Rights_Working_ Group/29Apr08_7_Report_of_SRSG_to_HRC.
pdf.
56
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
J Ruggie (2011). Guiding principles on business and human rights: implementing the United Nations
‘Protect, Respect and Remedy’ framework: report of the Special Representative of the Secretary-General
on the issue of human rights and transnational corporations and other business enterprises, United Nations,
Geneva, http://www.business-humanrights.org/media/documents/ruggie/ruggie-guiding-principles-21mar-2011.pdf.
World Bank Multilateral Investment Guarantee Agency (2008). The voluntary principles on security and
human rights: an implementation toolkit for major project sites, working paper, Washington D.C., http://
www.miga.org/documents/VPSHR_Toolkit_v3.pdf.
7.7 Penduduk asli
Department of Industry, Innovation and Science (2016). Working with Indigenous communities,
Australian Government, Canberra, http://www.industry.gov.au/resource/Programs/LPSD/Pages/
LPSDhandbooks.aspx.
ICMM (2010). Indigenous peoples and mining: good practice guide, ICMM, London, www.icmm.com.
7.8 Akses ke tanah dan pemukiman kembali
Asian Development Bank (1998). Handbook on resettlement: a guide to good practice, Manila, http://www.
adb.org/documents/handbooks/resettlement/handbook_on_resettlement.pdf.
IFC (2002). Handbook for preparing a resettlement action plan, IFC, Washington DC,
http://www.ifc.org/ifcext/sustainability.nsf/content/publications_resettlement.
7.9 Pemantauan dan penilaian
AngloAmerican (2012). Socio-economic assessment toolbox (SEAT) v.3,
http://www.angloamerican.com/development/social/seat.
CAO AOOmbudsman for IFC, MIGA, 2008, Advisory note: participatory water monitoring. a guide for
preventing and managing conflict, Washington DC, http://www.cao-ombudsman.org/howwework/advisor/
documents/watermoneng.pdf.
ICMM (2012). Community development toolkit, ICMM, London,
http://www.icmm.com/community-development-toolkit, Tools 19 and 20, pp. 191-200.
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
57
7.10 Izin sosial untuk beroperasi
A Browne, D Stehlik, A Buckley (2011). ‘Social licences to operate: for better not for worse; for richer not for
poorer? The impacts of unplanned mining closure for “fence line” residential communities’, Local
Environment, 16(7):707–725.
B Harvey (2013). ‘Social development will not deliver social licence’, The Extractive Industries and Society,
1(1):7–11, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214790X13000038.
WJ Henisz, S Dorobantu, L Nartey (2011). Spinning gold: the financial returns to external stakeholder
engagement, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, http://www-management.
wharton.upenn.edu/henisz/hdn.pdf.
JR Owen, D Kemp (2013). ‘Social licence and mining: a critical perspective’, Resources Policy, 38(1):29–35.
I Thomson, RG Boutilier (2011). ‘Modelling and measuring the social license to operate: fruits of a dialogue
between theory and practice’, SociaLicense.com,
http://socialicense.com/publications/Modelling%20and%20Measuring%20the%20SLO.pdf.
I Thomson, RG Boutilier (2011). ‘Social license to operate’, in P Darling (ed.), SME mining engineering
handbook (pp. 1779-1796), Society for Mining, Metallurgy and Exploration, Littleton, Colarado.
7.11 Identifikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan
K Herbertson, MA Ballesteros, R Goodland, I Munilla (2009). Breaking ground: engaging communities in
extractive and infrastructure projects, World Resources Institute, http://www.wri.org/publication/breakingground-engaging-communities.
IFC (2007). Stakeholder engagement: a good practice handbook for companies doing business in
emerging markets, IFC, Washington DC, http://www.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/attachmentsbytitle/p_
stakeholderengagement_full/$file/ifc_stakeholderengagement.pdf.
L Zandvliet, MB Anderson (2009). Getting it right: making corporate–community relations work, Greenleaf
Publishing, Sheffield.
58
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
8.0 REFERENSI
Barclay, MA, Everingham, J, Cheshire, L, Brereton, D, Pattenden, C and Lawrence, G, 2012, Local
government, mining companies and resource development in regional Australia; Meeting the governance
challenge. Final report, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane.
Bond, C, Everingham, J and Franks, D, 2013, Managing the cumulative impacts of mining through
collaboration: the Moranbah Cumulative Impacts Group (MCIG) case study, Centre for Social Responsibility
in Mining, University of Queensland, Brisbane.
Chamber of Minerals and Energy of Western Australia, 2013, Diversity in the Western Australian resources
sector, http://www.cmewa.com/UserDir/CMEPublications/131101-PS-Diversity%20in%20 WA%20
Resources%20Industry%20-%202013%20Survey%20Report%20-%20FINAL-v1575.pdf.
DRET (Department of Resources, Energy and Tourism), 2011, Social responsibility in the mining and metals
sectors in Developing Countries, Canberra,
http://www.innovation.gov.au/resource/Documents/LPSDP/DEPRES.pdf.
Ernst & Young, 2010, Business risks facing mining and metals 2013–2014, http://www.ey.com/Publication/
vwLUAssets/Business_risks_facing_mining_and_metals_2013%E2%80%932014_ ER0069/$FILE/
Business_risks_facing_mining_and_metals_2013%E2%80%932014_ER0069.pdf.
Everingham, J, Barnes, R, and Brereton, D, 2013, Gulf Communities Agreement 2008–2013. 15-year review,
Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland, Brisbane.
Franks, DM, Brereton, D and Moran, CJ, 2013, ‘The cumulative dimensions of impact in resource regions’,
Resources Policy, 38:640–647.7
GCNA–MCA (Global Compact Network Australia and Minerals Council of Australia), 2013, The Australian
minerals industry and human rights: managing human rights risks and opportunities through the UN
Guiding Principles on Business and Human Rights,
http://www.unglobalcompact.org.au/assets/Australian-Minerals-Industry-Human-Rights.pdf.
Harvey, B, 2013, ‘Social development will not deliver social licence’, The Extractive Industries and Society,
1(1):7-11, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214790X13000038.
BUKU PEGANGAN KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
59
Haslam McKenzie, F, Rolfe, J, Hoath, A, Buckley, A and Greer, L, 2012a, Community and mining co-existence,
Minerals Down Under in Brief series, CSIRO.
Haslam McKenzie, F, Rolfe, J, Hoath, A, Buckley, A and Greer, L, 2012b, Implications on regional
development of long distance commuting associated with mining activities, Minerals Down Under in Brief
series, CSIRO.
Henisz, WJ, Dorobantu, S, Nartey, L, 2011, Spinning gold: the financial returns to external stakeholder
engagement, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia,
http://www-management.wharton.upenn.edu/henisz.pdf.
IAP2 (International Association for Public Participation), 2005, IAP2 Spectrum of Participation,
http://iap2.org/practitionertools/index.shtml.
ICMM (International Council on Mining and Metals), 2003, ICMM sustainable development framework: ICMM
principles, ICMM, London, http://www.icmm.com.
ICMM (International Council on Mining and Metals), 2012, Community development toolkit (p. 208), ICMM,
London, http:// www.icmm.com/community-development-toolkit.
Kemp, D, Gotzmann, N, 2009, Community complaints and grievance mechanisms and the Australian
minerals industry, discussion paper, Centre for Social Responsibility in Mining, University of Queensland,
Brisbane.
Kemp, D and Owen, JR, 2013, ‘Community relations and mining: core to business but not “core business”’,
Resources Policy, 38(4):523-531.
MCA (Minerals Council of Australia), 2005, Enduring value: the Australian minerals industry framework for
sustainable development, http://www.minerals.org.au/enduringvalue.
NSWMC (New South Wales Minerals Council), 2013, Vineyards producing top notch wines above mines,
http://www.worldclassminers.com.au/news/environment/vineyards-producing-top-notch-wines-abovemines/ (accessed 22 March 2014).
Owen, JR and Kemp, D, 2013, ‘Social licence and mining: a critical perspective’, Resources Policy,
38(1):29–35.
60
PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Thomson, I, Boutilier, RG, 2011, ‘Social license to operate’, in Darling P (ed.), SME mining engineering
handbook (pp. 1,779–1,796), Society for Mining, Metallurgy and Exploration, Littleton, Colorado.
Wharton School, 2012, Calculating the net present value of sustainability initiatives at Newmont’s Ahafo
Mine in Ghana, case study prepared by Professor Witold J Henisz, Tim Gray and others at the Wharton
School, University of Pennsylvania, https://www.fvtool.com/files/Ahafo_Case.pdf.
Zandvliet, L, Anderson, MB, 2009, Getting it right: making corporate-community relations work,
Greenleaf Publishing, Sheffield
KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
61
Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan
Download