Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… Model Epidemi Sirs Dengan Time Delay Ferdinand Sinuhaji1 Abstrak Epidemi merupakan suatu keadaan berjangkitnya suatu penyakit menular dalam populasi pada suatu tempat yang melebihi perkiraan yang normal dalam periode yang singkat. Penulisan ini membahas menurunkan model epidemi SIRS dengan time delay melalui model matematika berdasarkan model epidemi SIRS (Susceptible, Infective, Recovered, Susceptible). Model epidemi mempunyai dua titik kesetimbangan, yaitu adalah titik kesetimbangan bebas infeksi penyakit dan titik kesetimbangan endemi. Syarat dan kestabilan titik kesetimbangan ditentukan oleh bilangan (R0), yaitu nilai yang menentukan ada atau tidaknya penyebaran infeksi penyakit pada suatu populasi. Hasil penelitian diketahui bahwa kesetimbangan bebas penyakit stabil global untuk semua > 0 ketika jumlah bilangan R0 < 1. Dapat dikatakan, time delay tidak dapat mempengaruhi kestabilan kesetimbangan bebas penyakit. Dengan kata lain, pengaruh time delay dapat diabaikan untuk R0 < 1. Namun, ketika, R0 > 1 kestabilan kesetimbangan endemi akan dipengaruhi oleh time delay. Kata Kunci : Sirs, Model epidemi, Time delay 1 Ferdinand Sinuhaji, Mahasiswa [email protected] ISSN 2086 – 1397 S2 Matematika, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Email: Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 78 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… Model Pendahaluan Dalam kehidupan makhluk hidup ini banyak permasalahan yang kompartemen ini terdiri yaitu S atas tiga (susceptible), I muncul (infective), R (recovered). Sejak (Kermack dan diantaranya banyak penyakit menular yang McKendrick, 1927) mengusulkan SIR klasik, mengancam kehidupan. Sangat diperlukan pemodelan matematika telah menjadi alat sistem untuk mengontrol dan mengetahui penting dalam menganalisis penyebaran dan penyebaran penyakit menular tersebut salah pengendalian infeksi penyakit. Upaya telah satunya adalah model matematika yang dapat dilakukan untuk mengembangkan realistis membantu dan mempermudah penyelesaaian model matematika untuk transmisi infeksi masalah tersebut. penyakit. Secara grafik dapat ditunjukan Menyelesaikan masalah juga tidak mudah untuk menurunkan model model teori epidemik matematisnya terutama untuk masalah yang 1991), sebagai latar belakang dari penelitian cukup ini. Model teori epidemi untuk penyakit kompleks. Meskipun model matematisnya sudah diperoleh namun masalah diilustrasikan pada (Anderson dan May, gambar dibawah ini waktu dan biaya biasanya juga menjadi kendala apabila menggunakan model matematis tersebut. Model epidemi merupakan sistem persamaan diferensial dirumuskan sebagai masalah nilai awal atau Initial Value Problems (IVPs). Sehingga model Gambar 1. Model epidemi sirs diintegrasikan terhadap waktu, yang dimulai dengan awal yang ditetapkan untuk kelaskelas populasi yang berbeda. Epidemi Model SIRS menggambarkan bahwa individu yang terinfeksi penyakit (Invected), merupakan suatu keadaan berjangkitnya suatu kemudian penyakit menular dalam populasi pada suatu sembuh, tempat yang melebihi perkiraan yang normal sementara terhadap penyakit tersebut. Seiring dalam periode yang singkat. Bila penyakit berjalan waktu kekebalan tersebut menghilang tersebut selalu terdapat dalam suatu tempat atau berkurang, mengakibatkan individu yang begitupun dengan faktor penyebabnya maka rentan terserang penyakit tersebut dapat dikatakan endemik, kemudian bila penyakit kembali terinfeksi penyakit yang sama. Sistem tersebut persamaan diferensialnya menjadi : mempunyai ruang lingkup sembuh individu penyebaran yang sangat luas maka disebut dS pandemik. Model epidemik pertama kali dt menjelaskan masalah penyebaran penyakit dI adalah model SIR klasik yang dikemukakan dt (Recovered), memperoleh SI R , (1) SI VI , (2) setelah kekebalan oleh (Kermack dan McKendrick, 1927). ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 79 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… dR VI R beberapa turunan fungsi yang tidak diketahui (3) Jenis-jenis dt Penelitian ini membahas bagaimana menurunkan model matematisnya untuk persamaan diferensial dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu persamaan diferensial biasa dan diferensial parsial. epidemi SIRS dengan time delay sehingga Sedangkan persamaan diferensial dilihat dari menghasilkan model epidemi, dari model bentuk fungsi atau pangkatnya juga dibedakan epidemi tersebut akan terbentuk suatu sistem menjadi dua yaitu persamaan diferensial linear persamaan dan persamaan diferensial nonlinear. diferensial. Dari persamaan diferensial yang sudah terbentuk tadi dapat Persamaan diferensial linear adalah dicari titik kesetimbangan bebas penyakit dan jika memenuhi dua hal yaitu pada variabel- titik kemudian variabel terikat dan turunannya paling tinggi Kemudian berpangkat satu dan tidak mengandung bentuk mengindentifikasi apakah time delay tersebut perkalian antara sebuah variabel terikat dengan mempengaruhi mempengaruhi variabel terikat lainnya atau turunan yang satu stabilitas pada kesetimbangan bebas penyakit dengan turunan lainnya atau variabel terikat dan pada kesetimbangan endemi penyakit dengan sebuah turunan. Persamaan diferensial dengan nonlinear adalah persamaan diferensial yang kesetimbangan menganalisis epidemi kestabilannya. atau tidak memodifikasi pada dinamika transmisinya. bukan Sistem persamaan diferensial Autonomous linear. Pada istilah dengan linear berkaitan suatu merupakan persamaan diferensial (Boyce dan Diprima ((2001) Misalkan dengan kenyataan bahwa tiap suku dalam persamaan persamaan diferensial itu, peubah-peubah diferensial autonomous y,y1,...,ym berderajat satu atau nol Bentuk dinyatakan sebagai berikut m = Y (x) umum dari persamaan diferensial linear orde-n (4) adalah Dengan Y adalah fungsi kontinu : a n 1 ( x ) y n 1 a1 ( x ) y a 0 ( x ) y f ( x ) 1 Pada persamaan diferensial F(x,y1,...,ym) = 0 bernilai real dari x dan mempunyai turunan adalah parsial kontinu. Pada persamaan (1) disebut nonlinear, jika salah satu dari berikut di penuhi persamaan diferensial autonomous karena F : F tidak berbentuk polinom, dalam tidak mendatangkan t di dalam. y,y1,...,ym dan F tidak berbentuk polinom Sistem persamaan difrensial berpangkat lebih dari dua dalam y,y1,...,ym. (Waluya diferensial (2006)). adalah persamaan Persamaan matematika fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Selain itu persamaan diferensial juga persamaan diferensial (Waluya, 2006). Titik kesetimbangan dan kestabilan untuk fungsi satu variabel atau lebih yang menghubungkan merupakan (Haberman (1987)) Dengan menggunakan titik kesetimbangan maka suatu sistem dapat lebih memudahkan untuk didefinisikan sebagai persamaan yang memuat satu atau ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 80 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… mengamati perilaku kestabilannya. Berikut ini m 0 m * , solusi ( t , m 0 ) dari F ( x ) adalah definisi titik kesetimbangan. Definisi 1 Titik kesetimbangan adalah sebuah yang melalui m 0 keadaan dari suatu sistem yang tidak berubah pertidaksamaan terhadap setiap t 0 . waktu. dituangkan Jika dalam sistem dinamika bentuk persamaan diferensial maka titik kesetimbangan dapat di t = 0 memenuhi (t , m ) m 0 * untuk 2. Kestabilan disebut stabil asimtotik, jika m * stabil dan terdapat b 0 , sedemikian hingga diperoleh dengan mengambil turunan pertama (t , m ) m 0 yang sama dengan nol. Suatu titik m̂ R disebut titik kesetimbangan dari n sistem persamaan m = F ( x ) , R n jika memenuhi f (m ) 0 * persamaan dimana epidemologi kesetimbangan bebas t untuk semua m 0 yang memenuhi m 0 m * b . 3. Kestabilan disebut tidak stabil, jika terdapat 0 suatu m Dalam 0 m * sedemikian sehingga untuk (t 0 , m ) m 0 Pada dikenal penyakit saat sebarang 0 terdapat sebuah m 0 dengan f 1 ( m 1 , m 2 ,..., m n ) f 2 ( m 1 , m 2 ,..., m n ) . f (x) . . f ( m , m ,..., m ) 1 2 n n sistem , 0 * dan titik kesimpulanya titik disebut stabil dan t 0 0 sedemikian hingga * . definisi 2, bahwa sistem pada titik dapat ditarik m F ( x ) kesetimbangan kesetimbangan endemik. Titik kesetimbangan kestabilan jika pada kondisi awal ( m 0 ) bebas penyakit adalah dimana sudah tidak ada berada di sekitar kestabilan sejauh , dengan lagi penyakit yang menyerang dalam populasi adalah bilangan positif terkecil maka sifat sedangkan titik kesetimbangan endemik solusi sistem ( t , m 0 )) berada di sekitar adalah dimana penyakit selalu menetap dalam populasi. Berikut ini adalah definisi kestabilan titik kesetimbangan menurut (Guckenheimer kesetimbangan kestabilan. Jika kondisi awal berada sangat dekat dengan kestabilan dan solusi dan Holmes (1983)). sistem cenderung mendekati kesetimbangan Definisi 2 Kestabilan titik kesetimbangan dari sistem m Fx dan m 0 adalah titik asal. kestabilan, maka titik sistem disebut stabil asimtotik. Jika sifat solusi menjauh dari titik kesetimbangan kestabilan akibat perubahan kecil pada kondisi awal maka sistem disebut tidak stabil. 1. Kestabilan disebut stabil, jika untuk setiap 0 terdapat ( ) 0 sedemikian sehingga untuk setiap m 0 ISSN 2086 – 1397 R n dengan Teorema 1 (Finizio dan Ladas (1982)) Jika matriks A pada sistem persamaan (1) adalah matriks koefisien dengan nilai eigen Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 81 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… 1 , 2 ,..., n , maka titik kesetimbangan m , * adalah polinom yang dinamakan polinom karakteristik dari A. disebut Bilangan reproduksi dasar ( R 0 ) 1. Stabil, jika ( 1 ) 0 , i 1, 2 , 3 ..., n (Hethcote (2000)) Untuk mengetahui 2. Stabil asimtotik, ( 1 ) 0 , i 1, 2 , 3 ..., n tingkat penyebaran pada suatu penyakit diperlukan suatu parameter tertentu. Parameter 3. Tidak stabil, ( s ) 0 , untuk suatu s yang Pada teorema (1) dapat dipergunakan biasa penyebaran digunakan penyakit dalam masalah adalah bilangan untuk menentukan kestabilan lokal suatu titik reproduksi dasar. Kemungkinan terjadinya kesetimbangan. Titik kesetimbangan yang infeksi pada suatu populasi tergantung pada stabil atau stabil asimtotik hanya pada suatu bilangan daerah tertentu dalam lingkup solusi sistem reproduksi. Bilangan reproduksi dasar ( R 0 ) adalah potensi penularan penyakit dikatakan stabil lokal atau stabil asimtotik. Titik kesetimbangan dikatakan stabil global atau stabil asimtotik global jika titik kesetimbangan tersebut atau stabil asimtotik pada populasi rentan merupakan rata-rata jumlah individu terinfeksi secara langsung oleh seseorang penderita selama masa pada setiap lingkup solusi sistem. yang penularanya bila termasuk dalam populasi yang seluruhnya masih rentan. Nilai eigen dan vektor eigen (Liu (2013)) Dalam hal ini, penulis menganggap bahwa R 0 1 . Dengan menggunakan time delay sebagai bifurkasi sebagai parameternya. (Anton ( 1998)) Jika A adalah matriks n x n, maka vektor taknol x didalam R n dinamakan R0 adalah nilai yang menunjukkan apakah penyebaran penyakit menjadi epidemi atau tidak epidemi pada suatu populasi. R0 b 1 d (d ) (7) vektor eigen dari A jika Ax adalah kelipatan Bilangan reproduksi dasar merupakan skalar dari x yaitu, Ax = x parameter yang penting dalam matematika (5) epidemilogi yang merupakan ambang batas Supaya menjadi nilai eigen, maka harus ada penyelesaian taknol dari persamaan ini. Sehingga akan mempunyai penyelesaian tak nol jika dan hanya jika det( ( I A ) 0 A, Skalar maka ISSN 2086 – 1397 nilai eigen matriks jacobian pada titik keseimbangan bebas penyakit (disease free (endemi equilibrium). yang determinan Model Epidemi memenuhi persamaan ini adalah nilai eigen dari A. Bila diperluas, Bilangan ini diperoleh dengan cara menetukan equilibrium) dan titik keseimbangan endemik (6) Persamaan (5) dinamakan persamaan karakteristik (threshold) terjadinya penyebaran penyakit. det( I A ) (Lowe dan Kostrzewski (1973)) Ilmu yang membahas mengenai penyebaran penyakit disebut epidemiologi. Epidemiologi Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 82 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… adalah studi tentang faktor yang menentukan dS frekuensi dan distribusi penyakit pada populasi dt manusia. dI Epidemi adalah penyakit yang timbul dt sebagai kasus baru pada suatu populasi dR tertentu, dt dengan laju yang melampaui a (S,I,R), b (S,I,R), c (S,I,R). (8) perkiraan. Suatu infeksi dikatakan sebagai tersebut berlangsung di dalam S , I , R ; r, s, n r endemik pada suatu populasi jika infeksi Dengan tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. Dalam Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai misalkan S 0 penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain. n ; h ( X ,0 ,0 ) 0 . populasi endemik bila setiap orang yang terinfeksi s model (X * ,0 ,0 ) epidemi r ,s ,n adalah titik kesetimbangan bebas penyakit dari sistem persamaan (8), yang didapatkan dari persamaan (Kermack dan McKendrick 1927)) a ( S , I , R ) 0 , b ( I ,0 ,0 ) 0 , c ( R ,0 ,0 ) 0 * Model epidemi adalah merupakan suatu model * * matematika yang dapat digunakan untuk . melihat laju penyebaran penyakit. Kondisi persamaan b ( S * , I , R ) 0 epidemi terjadi ketika ada salah satu individu diperoleh solusi Y n ( S * , I ). Oleh karena itu rentan pada populasi tersebut, maka populasi Kemudian diasumsikan sehingga dapat diperoleh sebuah matriks n x n, tersebut memiliki peluang menjadi populasi rentan, dan kemungkinan besar infeksi tersebut akan mewabah pada populasi tersebut. Sehingga pada akhirnya seluruh individu dalam populasi berpeluang terinfeksi. Pada dasarnya model epidemi pada S * * h ( S , n ( S , 0 ), 0 ). Misalkan dapat dituliskan dalam bentuk K L, penyakit memiliki tiga kompartemen, yaitu Susceptible, K 0, ( d i, j 0 ) Dengan Invected, Recovered, yang didefinisikan : 1. Susceptible, yaitu individu yang sehat dapat L 0 adalah terinfeksi. Memodifikasi dinamika transmisi matriks diagonal. (Huitao 2. Invected, yaitu individu yang terinfeksi dan et al (2013)) dalam memungkinkan untuk menularkan penyakit. penelitianya pada dampak media coverage 3. Recovered, yaitu seseorang yang memiliki memodifikasi dinamika transmisi menjadi kekebalan karena telah terinfeksi, dan dapat seperti sembuh. Sehingga, g ( I ( t )) 1 model epidemik suatu berikut 2 I (t ) m 1( t ) : , (9) penyakit dapat dituliskan dalam bentuk : ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 83 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… di mana 0 adalah time delay yang dahulu menentukan titik kesetimbangan bebas mewakili periode laten media coverage. penyakit, misalkan titik tersebut dituliskan Sehingga model dapat dimodifikasi menjadi E 0 (S 0 , I 0 , R0 ) dS ( t ) dt b dS ( t ) { 1 2 I (t ) m 1( t ) . Karena populasi bebas I0 0 dari penyakit maka } S ( t ) I ( t ) R ( t ), , yaitu suatu keadaan dimana tidak terjadi infeksi pada dI ( t ) dt { 1 dR ( t ) 2 I (t ) m 1( t ) populasi. Untuk mencari titik kesetimbangan } S ( t ) I ( t ) ( d ) I ( t ), bebas penyakit dari persamaan (11)-(13) I (t ) ( d ) R (t ) dimana 0 . (10) dt Penulis memodifikasi dinamika transmisi Kestabilan lokal pada ( E 0 ) Persamaan menjadi seperti berikut, g ( I ( t )) 1 karakteristik dari persamaan (11)-(13) pada ( E 0 ) adalah yang I (t ) 2 m 1( t ) , setara dengan di mana penulis mendefinisikan 0 adalah ( d )( d )( d 1b )0 (15) d time delay yang diartikan sebagai waktu periode kesembuhan dari individu invected sampai menjadi individu recovered. Sehingga bahwa, ketika model dapat dimodifikasi menjadi dS ( t ) dt dI ( t ) dt b dS ( t ) { 1 { 1 dR ( t ) I (t ) 2 m 1( t ) I (t ) 2 m 1( t ) } S ( t ) I ( t ) R ( t ), (11) R0 1, pada persamaan (15) memiliki tiga nilai eigen negatif 0 , maka berdasarkan sifat stabilitas titik kesetimbangan } S ( t ) I ( t ) ( d ) I ( t ), (12) I (t ) ( d ) R (t ) Sehingga semakin mudah untuk diamati nilai eigen maka titik kesetimbangan ( E 0 ) = (b/d,0,0) adalah stabil asimtotik lokal, ketika R0 1, (13) dt pada persamaan (15) memiliki satu nilai eigen positif > 0 dan dua nilai eigen Kemudian untuk mengetahui pengaruh time delay pada sistem persamaan (11)-(13) penulis negatif < 0, maka berdasarkan sifat stabilitas titik kesetimbangan nilai eigen maka titik mengasumsikan bahwa nilai awal sistem persamaan (11)-(13) mengambil bentuk seperti kesetimbangan ( E 0 ) stabil. Penulis menggunakan teorema seperti berikut : S 1 , I 2 , R 3 0 , [ , 0 ], 1 ( 0 ) 0 (14) berikut Teorema Titik kesetimbangan bebas Penyakit ( E 0 ) Titik kesetimbangan bebas penyakit (disease = (b/d,0,0) adalah tidak free equilibrium) adalah suatu keadaan dimana tidak terjadi penyebaran 1 Untuk setiap time delay 0 , penulis mempergunakan 1. Titik kesetimbangan bebas penyakit ( E 0 ) adalah stabil asimtotik lokal jika R 0 1 . penyakit dalam populasi. Pertama terlebih ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 84 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… 2. Titik kesetimbangan bebas penyakit ( E 0 ) alami pada Susceptible (dS)(t) dan dipengaruhi kekuatan penyebaran infeksi pada Susceptible adalah tidak stabil jika R 0 1 . 1 Titik kesetimbangan epidemi ( E * ) dan akan berkurang akibat adanya I / Titik kesetimbangan epidemi (endemic equilibrium) adalah dimana didalam kondisi populasi terjadi penyebaran penyakit yang hasilkan dari nilai R 0 yang didapatkan dari 2 mI dengan dipengaruhi time delay, dan kekuatan penyebaran infeksi dipengaruhi pada Recovered dan berpengaruh laju antara individu yang terjangkit penyakit menjadi individu terinfeksi kemudian individu nilai 1 , 2 , 3 . Sebelum menentukan titik kesetimbangan endemi pada model, diberikan bilangan reproduksi dasar R 0 menurut (Liu yang telah sembuh maka dapat ditulis dS ( t ) dt b dS ( t ) { 1 I (t ) 2 m 1( t ) } S ( t ) I ( t ) R ( t ), 2013)), yang didefinisikan sebagai jumlah 2. Laju perubahan populasi Invected per satuan individu dalam populasi yang terinfeksi baru waktu dipengaruhi oleh pertambahan populasi yang diproduksi dari satu individu terinfeksi Invected sepanjang waktu (t) akibat kekuatan pada saat semua individu rentan. Laju satu penyebaran infeksi pada Susceptible 1 dan individu terinfeksi menularkan ke individu akan berkurang akibat dipengaruhi kekuatan rentan adalah S . penyebaran infeksi pada Susceptible 1 dan Analisis kestabilan titik kesetimbangan model Sirs Lemma 3.1 Pada 0, Penulis mempergunakan : akan berkurang akibat adanya I / 2 mI dengan dipengaruhi time delay. Bertambahnya populasi Invected per satuan waktu dipengaruhi faktor laju kematian alami, laju 1. Titik kesetimbangan bebas penyakit ( E 0 ) kesembuhan tiap individu yang sakit menjadi dari sistem persamaan (11)-(13) adalah stabil individu rentan, laju kematian tiap individu asimtotik global pada jika R 0 1 . yang disebabkan oleh penyakit pada populasi * 2. Titik kesetimbangan endemik ( E ) dari sistem persamaan (11)-(13) adalah tidak stabil Invected ( d ) I (t) dan laju perubahan epidemi SIRS dI ( t ) dt { 1 dengan time delay adalah sebagai berikut : 1. Laju perubahan populasi Susceptible per satuan waktu pertambahan dipengaruhi rekruitmen pada oleh laju populasi manusia (b). Populasi Susceptible sepanjang waktu (t) akan berkurang akibat laju kematian ISSN 2086 – 1397 penyakit Invected, maka dapat ditulis Hasil dan Pembahasan model terinfeksi yang rentan menjadi terinfeksi pada populasi asimtotik global pada R 0 1 . Penurunan yang I (t ) 2 m 1( t ) } S ( t ) I ( t ) ( d ) I ( t ), 3. Laju perubahan populasi Recovered per satuan waktu dipengaruhi oleh pertambahan populasi Recovered per satuan waktu merupakan akibat laju perubahan status dari terinfeksi penyakit terhadap populasi Invected Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 85 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… ( I )( t ) dan berpengaruh antara individu yang memperbandingkan model SIRS dengan time terjangkit penyakit menjadi individu terinfeksi delay dan tanpa time delay. kemudian individu yang telah sembuh. Selain Contoh 1 Jika R 0 1 itu, berkurangnya populasi Recovered per Perilaku sistem persamaan epidemi SIRS satuan waktu dipengaruhi oleh laju kematian dengan time delay diperlihatkan dengan alami tiap individu d pada populasi Recovered pertama kali menentukan nilai parameternya. (t) dan laju kehilangan kekebalan tiap individu Nilai-nilai parameter adalah sebagai berikut terhadap penyakit dan akan kembali menjadi dimana individu rentan penyakit , maka dapat ditulis 0,03, 1 0 , 0003 , 2 0 , 00019 dR ( t ) nilai b = 20, d = , m = 40, 0 , 2 , 0 , 06 , 0 , 02 . I (t ) ( d ) R (t ) dt Dengan Contoh model matematika epidemi Sirs dengan time delay Contoh pertama dan contoh kedua membahas sistem persamaan epidemi SIRS b 667 , sesuai dengan (7), d penulis menghitung R 0 0 , 6896 1 . Selain itu penulis mendapatkan titik kesetimbangan dengan time delay dengan memperhatikan bebas penyakit E 0 = (667,0,0). Dari teorema kestabilan titik kesetimbanganya. Contoh ini (1) bertujuan memberikan gambaran mengenai kesetimbangan bebas penyakit E 0 sistem persamaan epidemi SIRS dengan time stabil asimtotik lokal untuk setiap saat time delay dengan memberikan dan memperhatikan delay 0 . nilai-nilai untuk masing-masing parameter sesuai dengan kondisi nilai , diketahui diketahui bahwa titik adalah Contoh 2 Jika R 0 1 bilangan Perilaku sistem persamaan epidemi reproduksi dasar R 0 dalam teorema-teorema SIRS dengan time delay diperlihatkan dengan yang telah diberikan. Dalam penelitian ini pertama kali menentukan nilai parameternya. dianalisis kesetimbangan dan kestabilan untuk Nilai-nilai parameter adalah sebagai berikut dua kondisi, yaitu ketika R 0 1 pada saat dimana > 0, dimana kesetimbangan bebas penyakit 0,03, 1 0 , 003 , 2 0 , 0019 , stabil 0 ,2 , karena time mempengaruhi delay kestabilan tidak dapat b kesetimbangan endemi akan dipengaruhi oleh delay. Pada contoh ketiga akan membahas model SIRS dengan tanpa time delay. Contoh ini b = 20, m d = = 40, 0 , 06 , 0 , 02 . Dengan sesuai penulis kesetimbangan bebas penyakit dan ketika R 0 1 , kestabilan time nilai bertujuan untuk 667 , dengan (7), d menghitung R 0 6 ,8965 1 . selain itu, kesetimbangan penulis bebas mendapatkan penyakit E0 titik = (667,0,0) dan titik kesetimbangan epidemi E * = (345.7518, 82.9156, 96.9643) dari sistem ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 86 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… persamaan (11)-(13). Dengan demikian dari demikian, tidak ada orbit periodik di kuadrat teorema pertama. (1), diketahui bahwa kesetimbangan bebas penyakit E 0 titik Untuk adalah tidak stabil asimtotik lokal untuk setiap saat peneliti time delay 0 dan titik kesetimbangan parameter endemik E * adalah stabil untuk para peneliti mengharapkan dengan selanjutnya, memberikan menambah nilai bebarapa parameter lagi. [0,61.8649). Penutup Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesetimbangan bebas penyakit stabil global untuk semua 0 ketika bilangan reproduksi dasar R 0 1 . Dapat dikatakan, time delay tidak dapat mempengaruhi kestabilan kesetimbangan bebas penyakit. Dengan kata lain, pengaruh time delay dapat diabaikan untuk R0 1. kestabilan Namun, R0 1 ketika, kesetimbangan endemi akan dipengaruhi oleh time delay. Berdasarkan Lemma 1 bahwa sistem persamaan (11)-(13) dengan 0 tidak memiliki solusi periodik nontrivial. Catatan bahwa I sumbu dan R sumbu adalah berjenis tidak bervariasi dan orbit sistem tidak saling berpotongan. Dengan demikian, tidak ada solusi yang melintasi sumbu koordinat. Pada sisi lain, jika sistem memiliki periodik solusi, maka harus ada keseimbangan dibagian dalamnya dan E 0 terletak di sumbu koordinat. Kemudian, penulis menyimpulkan bahwa orbit periodik sistem harus terletak di kuadrat pertama. Dari Lemma 1, keseimbangan positif asimtotik stabil dan global stabil di ISSN 2086 – 1397 3 R , dengan Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 87 Ferdinand Sinuhaji, Model Epidemi Sirs… Daftar Pustaka Anderson, R. M. and May, R. M. (1991). Infectious Diseases Of Humans : Dynamics and Control. Oxford University Press, Oxford, UK. Anton, H. (1998). Aljabar Linier Elementer. Erlangga, Jakarta. Enatsu, Y. and Messina, E. (2012). Global Dynamics of a Delayed SIRS Epidemic Model with Class of Non Linear Incidence Rates. Applied Mathematics and Computation, Volume 218, No 9, 5327--5336. Finizio, N. and Ladas, G. (1982). Introduction to Differential Equations with Difference Equations. Mathematics Computing. Guckenheimer, J. and Holmes, P. (1983). Nonlinear oscillation, dynamical systems, and bifurcations of vektor fields, Spinger, New York. Verlag. Hethcote, H. W. (2000). Mathematics of Infectious Diseases, SIAM, Vol. 42, 599--653. Haberman, R. (1997). An Introduction to Applied Mathematics, Mathematical Models, Prentice-Hall, Inc. Hale, J. and Lunel, S. (1993). Introduction to Functional Differential Equations. Springer, New York. USA. Huitao, Zhou. and Yiping, Lin. (2013). An SIRS Epidemic Model Incorporating Media Coverage with Time Delay. Discreate Dynamics in Nature and Society, Volume 2013, Hindawi publishing Corporation. Karmack, W. O and McKendrick, A. G. (1927). A contribution to the mathematical theory of epidemics. Proceedings of the Royal Society of London, Volume 115, 700--721. Liu, W. (2013). A SIRS epidemic model incorporating media coverage with random pertrubation. Abstract and Applied Analysis, Volume 2013, Article ID. Lowe, C. R and Kostrzewski, J. (1973). Epidemiology, A Guide to Teaching Method, Churchill Livings tone. Waluya, S. B. (2006). Persamaan Differensial Biasa. Graha Ilmu,Yogyakarta. ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 88