Evaluasi Tahap-Tahap Corporate Social Responsibility Pada PT

advertisement
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
EVALUASI TAHAP-TAHAP CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PADA PT CHAROEN PHOKPAND
INDONESIA DI SURABAYA
Feni Dwi Natalia
Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
[email protected]
Fidelis Arastyo Andono
Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
[email protected]
ABSTRACT
This research aims to understand the stages of evaluation of CSR at PT Charoen
Phokpand Indonesia in Surabaya. The evaluation phase of this CSR helping the company in
order to make a good program and direction. As well as the evaluation of CSR could assist
companies in evaluating the program and change it for the better benefits of external and
internal parties.
This research is an applied research with PT Charoen Phokpand Indonesia in
Surabaya as case study. The purpose of this research is to provide a deeper understanding of
CSR evaluation stages at PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya. The Data and
information used from 2013 annual report, also from the head of Human Resourch
Development department. Data were analyzed and described qualitatively.
The results of this research indicate that PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya
already have the stages of CSR's, but those stages still have not been completed. CSR run by
PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya was in the form of community development and
has no report of some exist progam. In addition, there is no CSR program was implemented.
Therefore needed improvement over these shortcomings.
Keywords: PT. Charoen Phokpand Indonesia, CSR, community development, tahap CSR
PENDAHULUAN
Beberapa perusahaan telah menerapkan CSR dalam perusahaannya sebagai salah satu
bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dengan adanya beberapa
perusahaan yang sudah menerapkan CSR, diharapkan perusahaan- perusahaan lain juga
membuat progam CSR untuk memperhatikan lingkungan dan masyarakatnya. Perusahaan harus
memperhatikan limbah yang ditimbulkan dan berpartisipasi dalam memperhatikan lingkungan
dan masyarakat. Penerapan CSR sangat penting bagi perusahaan untuk perkembangan usaha
mereka. Progam CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan
keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost
centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (PDAM Kota Bogor, 2014).
Berkaitan dengan masalah impact program CSR terhadap perusahaan, Global CSR
survey memperlihatkan betapa pentingnya CSR untuk sustainability perusahaan.Dalam survey
yang dilakukan di 10 negara (Global Survey dalam BEM KMFT UGM, 2012), mayoritas
konsumen (sebanyak 72%) mengatakan sudah membeli produk perusahaan yang melakukan
CSR tersebut, dan kemudian merekomendasikan kepada yang lainnya untuk membelinya. CSR
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1410
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
merupakan wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan memenuhi kebutuhan
perusahaan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Survey
lain oleh KPMG menyatakan bahwa tingkat pelaporan CSR mengalami peningkatan hingga
tahun 2013, hal ini membuktikan CSR sudah banyak dilakukan dan penting untuk dilakukan.
Hasil survey yang dilakukan oleh KPMG adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Survey terhadap Corporate Responsibility Report
( Sumber: KPMG, 2013)
Saat ini CSR bukan lagi merupakan suatu bentuk kegiatan sukarela yang dilakukan
oleh perusahaan, tetapi CSR sudah harus wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini telah
diatur dalam UU PT No. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yaitu perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab social (CSR) dan lingkungannya, pereseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan
lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal
15(b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan”.CSR bisa diterapkan dalam beberapa bentuk, salah satu bentuk penerapan
CSR adalah mengarah ke sustainability. BSR Globe Scan survey melakukan survey tentang
salah satu bentuk CSR yang mengarah ke sustainability dan pentingnya sustainability tersebut.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1411
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Gambar 2
Pentingnya pelaksanaan CSR
( Sumber: BSR Globe Scan Survey, 2013)
Adapun penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana
evaluasi CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Kemudian dari main
research question dapat dijabarkan ke dalam mini research question sebagai berikut:
1. Apa saja jenis progam CSR yang telah dilakukan oleh PT. Charoen Phokpand Indonesia di
Surabaya?
2. Bagaimana pengungkapan CSR pada PT. Charoen Phokphand Indonesia di Surabaya?
3. Bagaimana evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen Phokphand di Surabaya?
4. Bagaimana rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan CSR sesuai dengan tahap-tahap
progam CSR pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya?
KERANGKA TEORITIS
Penerapan CSR dalam perusahaan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan stakeholder.
CSR merupakan usaha yang di lakukan perusahaan unruk masyarakat dan lingkungan World
Business Council for Sustainable Development mendefinisikan Corporate Social
Responsibility sebagai komitmenberkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan
memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup
angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas local dan masyarakat secara keseluruhan
(wibisono, 2007). Progam CSR mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan antara lain
(Wibisono,2007):
1. Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja sama
komunitas.
2. Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas local.
4. Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar bagi
karyawan.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1412
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Ada beberapa prinsip CSR yang ada, menurut Warhurst dalam Wibisono (2007:39)
mengajukan prinsip CSR sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Prioritas korporat.
Manajemen terpadu.
Proses perbaikan.
Pendidikan karyawan.
Pengkajian.
Produk dan jasa.
Informasi public.
Fasilitas dan operasi.
Penilitian.
Prinsip pencegahan.
Kontraktor dan pemasok.
Siaga menghadapi darurat.
Transfer best practice
Memberi sumbangan.
Keterbukaan.
Pencapaian dan pelaporan.
Dari beberapa prinsip terkait CSR seperti yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa
kategori mengenai tanggungjawab sosial. Menurut Archie Carrol dalam Rahman (2009), ada
empat kategori dalam tanggung jawab sosial.
1) Economic Responsibility
Dalam tanggung jawab ekonomi terdapat mekanisme pricing yang dilakukan oleh
korporat. Pricing, sebagai aktivitas ekonomi, akan bersinergi dengan tanggung jawab
sosial jika didasari pada itikad untuk memberikan harga yang memihak kepada konsumen.
2) Legal Responsibility
Saat perusahaan memutuskan untuk menjalankan operasinya diwilayah tertentu maka
perusahaan telah sepakat melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan hukum
yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian. Tanggung jawab hukum oleh
perusahaan merupakan kodifikasi sejumlah nilai dan etika yang dicanangkan perusahaan
terhadap seluruh pembuat dan pemilik hukum yang terkait. Sudah seharusnya korporat
menjalankan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku.
3)
Ethical Responsibility
Tanggung jawab etis berimplikasi pada kewajiban korporat untuk menyesuaikan segala
aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak
diselenggarakan secara tertulis formal. Tanggung jawab etis ini, bertujuan untuk
memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari stakeholder terhadap korporat. Termasuk
dalam tanggung jawab etis adalah kepekaan corporate dalam menjunjung kearifan dan adat
local.
4)
Philanthropic Responsibility
Tanggung jawab filantropis ini seharusnya dimaknai secara bijak oleh korporat. Tidak
hanya memberikan sejumlah fasilitas dan sokongan dana, kotporat juga disarankan untuk
dapat memupuk kemandirian komunitasnya. Tanggung jawab ini didasari dari itikad
korporat untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas secara mikro atau makrososial.
Tanggung jawab filantropis merupakan wujud konkret berupa pembangunan fisik yang
dilakukan korporat terhadap komunitas.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1413
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Untuk menjalankan progam CSR ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu
(wibisono,2007):
Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR
Assesment, dan CSR Manual Building.Awareness Building merupakan langkah awal untuk
membangun kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat
dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-lain. Langkah
kedua adalah CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan
mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah
yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara
aktif. Langkah yang ke tiga adalah CSR Manual Building, dasar untuk menyusun manual adalah
hasil assessment. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking, menggali dari
referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instant, penyusunan manual ini
dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan.
Tahap Implementasi
Dalam tahap implementasi ada tiga langkah utama yakni, sosialisasi, pelaksanaan dan
internalisasi.Tahap sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen
perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan inmplementasi CSR khususnya
mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuannya adalah agar progam CSR yang akan
diimplemantasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga
dalam perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara.
Tahap kedua adalah pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya
harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Sedangkan
tahap internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencakup upaya-upaya untuk
memperkenalkan CSR di dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem
manajemen kinerja, prosedur penggandaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis
lainnya.
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu
untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. Langkah ini tak terbatas pada
kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur operasi standart tapi juga mencakup pengendalian
resiko perusahaan.
Tahap Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam langkah membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses
pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan
mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder
lainnya yang memerlukan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan applied research yang dilandasi karena adanya fenomena
menarik terkait evaluasi kesesuaian antara harapan masyarakat di sekitar badan usaha dan
kegiatan bisnis badan usaha.Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan penjelasan secara
mendetail.Setelah data didapat dan wawancara dilakukan data yang didapat dari hasil
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1414
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
wawancara akan disesuaikan dengan fakta yang terjadi. Kesesuaian maupun ketidaksesuaian
menjadikan dasar penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research
yaitu, bertujuan untuk mencari sebab dan alasan dari terjadinya sebuah fenomena, tidak hanya
what, who dan how namun juga menjawab why. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan
penjelasan secara mendetail. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun
penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana evaluasi tahap-tahap
CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.
Penulisan penelitian ini membutuhkan prosedur dalam rangka pengolahan serta
pengumpulan data. Prosedur-prosedur tersebut antara lain:
Studi kepustakaan
Untuk memperoleh kajian teori yang memiliki hubungan dengan pembahasan yang dilakukan
adalah dengan mempelajari berbagai literature serta terbitan lainnya.
Survey pendahuluan
Untuk memperoleh gambaran umum mengenai corporate social responsibility dalam badan
usaha yang menjadi objek penelitian melalui interview.
Survey lapangan
Cara pengumpulan data yang diperlukan dengan melalui hubungan secara langsung terhadap
kenyataan yang ada pada badan usaha yang akan diteliti. Agar dalam pelaksanaan survey
lapangan ini, datanya lebih obyektif, maka digunakan sumber data dan pengumpulan data.
Sumber data yang digunakan yaitu:
Orang atau pelaku.
Dalam penulisan penelitian ini yang dimaksud orang atau pelaku adalah Human Resourch
Development yang ada perusahaan dimana orang atau pelaku tersebut yang mengurus
mengenai CSR.
Dokumen.
Dokumen dalam penulisan ini adalah dokumen mengenai data Corporate Social Responsibility
yang dilakukan PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.
HASIL
Pembahasan
PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (“Perseroan”) menyadari bahwa aktivitas usaha dan
operasioanl tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi pemegang saham (shareholder),
namun juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas (stakeholder). Melalui
beberapa progam dan kegiatan sosial kemasyarakatan, Perseroan selalu berupaya
menumbuhkan kerja sama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat stempat, terutama
di sekitar lokasi operasional. Kegiatan tersebut antara lain:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1415
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
a. Progam Anak Asuh
Anak asuh dimulai pada tahun 1984 dengan 140 anak asuh dan sampai saat ini telah
mencapai 2.404 anak yang berada di sekitar fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak
dengan jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Universitas.
b. Progam Telorisasi
Perseroan juga mencetusakn Progam Telorisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah di
seluruh Indonesia untuk mengadakan acara makan telor bersama dengan maksud meningkatkan
gizi anak Indonesia.
c. Progam kemasayarakatan
Selain itu, di sekitar lokasi operasional masing-masing unit, Perseroan juga mengadakan
berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pengasapan nyamuk demam berdarah,
khitanan massal, donor darah, perbaikan rumah ibadah, perbaikan jalan, perbaikan sekolah dan
pengobatan gratis.Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak
dalam aktivitas terkait Tanggung Jwab Sosial Perusahaan adalah sekitar Rp 1 miliar.
d. Progam lingkungan hidup
Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan,
untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga
diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki
tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka.
e. Progam kesehatan dan keselamatan kerja
Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus
dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk
mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan
kerja yang dialami sangat minimal.
f.
Progam tanggung jawab produk
Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang
petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan
keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim
marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani.
Untuk Progam CSR yang ada pada Entitas Anak berbeda dengan Progam CSR yang ada
pada Induk, hanya ada satu progam saja yang sama yaitu Progam Anak Asuh. Progam –progam
yang dijalankan pada anak lainnya lebih bersifat kegiatan. Progam – progam Entitas Anak
antara lain adalah:
1. Progam anak asuh
Progam anak asuh ini dengan cara pemberian dana bagi siswa yang berprestasi di
sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Pemberian dana diberikan secara setahun sekali.
Pemberian melibatkan pihak sekolah masing-masing. Total anak asuh sampai dengan
September 2011 dibawah Entitas anak yaitu PT. Charoen Phokpand Indonesia
Surabaya adalah : 89 anak SD dan SMP.
2. Progam idul korban
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berhubungan dengan kegiatan agamis
setahun sekali. Kegiatan ini berupa pemberian hewan Qurban kepada pihak terkait
seperti masjid, madrasah, pemuka daerah dan buruh, karyawan serta pihak ekternal.
Total bantuan hewan yang diberikan sebanyak 48 ekor kambing.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1416
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
3. Proyek LKP – Lembaga Karya Phokpand
Progam ini bersifat isidentil dan tergantung profit perusahaan serta tingkat urgensi dari
kondisi sekitar.
4. Progam Pengelolaan Limbah
Progam pengelolaan limbah ini berupa limbah tumpi. Tumpi adalah kulit ari Jagung
sebagai media ikut serta menggerakkan ekonomi sekitar. Jadi pengelolaan limbah
tumpi yang diberikan kepada masyarakat sekitar, diharapkan bisa menggerakkan
ekonomi warga sekitar dengan memandirikan warga untuk mengelolanya. Pengelolaan
limbah tumpi merupakan bagian dari security belt sistem. Bapak Agung Budianto
selaku Human Resourch Development PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
menjelaskan dengan penjelasan berikut:
Why?
a. Limbah adalah NPO – Non Product Output yang masih memiliki nilai pasar.
b. Tidak adanya system pengelolaan limbah akan berdampak negative baik langsung
maupun tidak langsung kepada kelangsungan proses produksi.
c. Pengelolaan limbah yang baik akan memberikan nilai tambah – value added.
d. 3 R : Reduce – Reuse – Recycle sebagai salah satu frame work dalam waste management
system.
e. Security belt adalah jaring pengaman effective untuk menjaga kelangsungan business
prosess dalam melakukan aktifitasnya.
f. Pengembangan community sebagai sebuah belt of secure membutuhkan waktu dan
proses secara kesinambungan.
What?
a. Tepat Objek
 Kekuatan (S) : wilayah atau kelompok mana yang memiliki pengaruh kuat.
 Potensi Wilayah (W) : wilayah mana atau kelompok mana yang memiliki potensi
bergesekan dengan Badan Usaha.
 Sensitivitas (T) : wilayah mana yang paling sensitive terhadap dampak Badan Usaha.
 Wilayah (O) : wilayah mana yang paling bersinggungan dengan Badan Usaha.
Untuk diketahui bahwa antara Sepanjang dan Krian terjadi perbedaan obyek karena
berbagai aspek tersebut diatas, baik wilayah yang bersinggungan dengan pabrik maupun
organisasi yang berinteraksi dengan pihak perusahaan. Untuk Plant CPI Krian,
berhubungan dengan 2 organisasi yaitu pemerintah Desa dan Karangtaruna.Untuk Plant
CPI Sepanjang berhubungan dengan 4 pihak yaitu pemerintah Desa, Karangtaruna, RW 5
dan RW 6.
b. Tepat Manusia
Threat (T)
Siapa / pihak mana yang memiliki potensi ancaman.
Opportunity (O)
Adanya kebutuhan dari object untuk ber sinergy.
Strenght (S)
Pengaruh dan kekuatan menggerakkan massa.
Weakness(W)
Keterbatasan edukasi dan pemahaman,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1417
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
c. Tepat Proses
Process
Memastikan setiap alur proses adalah tepat, bermanfaat dan
bersih.
People
Memastikan setiap orang yang terlibat dalam alur proses adalah
warga masyarakat yang sudah kita tetapkan object sasarannya.
Resources
Memastikan semua resources berasal dari masyarakat object
sasaran.
d. Tepat Manfaat
Transparansi data
Memeastikan semua data transparan.
Recording data
Meminimalisir kebocoran.
Pengelolaan dana
Memastikan pemakaian untuk progam
memberikan benefit buat lingkungan.
Result
Memastikan hasil dari progam untuk kepentingan
masyarakat banyak dan kemajuan desa.
yang
How?
1. Pembuatan Kontrak Kesepakatan
Jangka Waktu
sebagai media untuk saling control antara puhak
perusahaan dengan NPO.
Edifikasi
Adanya saksi pejabat yang berwenang.
Resiko
Menekankan tidak adanya tanggung jawab materiil jika
terjadi pemutusan.
Pengaturan
Memastikan pembagian NPO sesuai dengan jadwal
produksi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1418
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
2. Kontrol Berkala
Protect System
Secara berkala dilakukan pelaporan dari pihak
penerima NPO kepada pihak perusahaan sebagai
media komunikasi dan fungsi kontrol agar tidak
keluar dari system.
Control System
Memastikan pemberian NPO sudah tepat sasaran dan
tepat proses dan tepat manfaat melalui evaluasi dari
masing-masing penerima NPO.
Information
Menjadi media untuk berbagi informasi antar Desa
contoh: program kerja, system pelaporan, informasi
harga NPO, dll
Motivation
Memberikan motivasi kepada masing masing
penerima NPO baik dari pihak perusahaan maupun
sesama penerima NPO
e. Program lingkungan hidup
Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan,
untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga
diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki
tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka.
f.
Program kesehatan dan keselamatan kerja (safety K3)
Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus
dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk
mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan
kerja yang dialami sangat minimal.
g. Progam tanggung jawab produk (Q3)
Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang
petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan
keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim
marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani.
Penelitian ini menemukan beberapa temuan penting terkait tahap-tahap pelaksanaan CSR
di PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Berdasarkan analisis dari temuan-temuan
tersebut dapat disusun beberapa rekomendasi penting untuk memerbaiki pelaksanaan CSR
dimasa yang akan datang.
Pertama, dalam tahap perencanaan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah
merencanakan progam-progam CSR dengan cukup baik. Perencanaan dilakukan oleh PT
Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya dengan baik oleh pusat maupun oleh PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya sendiri. Namun masih belum sepenuhnya terpenuhi hal ini
nampak dengan tidak adanya visi misi untuk CSR serta pedoman yang dibuat untuk di gunakan
sebagai acuan.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1419
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Kedua, Pada tahap implementasi ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah
mengimplementasikan progam-progam CSR dengan sangat baik sesuai dengan rencana dalam
hal waktu, sasaran, dana, pihak yang dilibatkan dan lainnya. Progam-progam CSR yang ada
telah berjalan dengan sangat baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan di awal pada
tahap perencanaan.
Ketiga, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya melakukan evaluasi pada setiap
progam CSR yang ada pada perusahaan dengan sangat baik hal ini terbukti dari pihak yang
melakukan evaluasi adalah pihak yang terpisah dari pihak yang menyusun rencana. Progam–
progam yang di evaluasi di lakukan penilaian apakah progam-progam yang dijalankan sudah
efektif. Hal ini dilakukan untuk memutuskan apakah progam CSR perlu diperbaiki lagi atau
malah harus dihapuskan.
Keempat, dalam tahap pelaporan ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya masih
perlu ditingkatkan lagi, hal ini dikarenakan progam- progam yang belum sepenuhnya dilakukan
pelaporan adalah terkait dengan progam limbah tumpi dan progam LKP. Serta PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya belum membuat sustainability report yang digunakan sebagai
informasi kepada pihak external dan internal perusahaan.
Dari hasil penelitian tersebut peneliti membuat tabel yang menjelaskan tentang semua
progam CSR yang ada pada perusahaan terkait tahap-tahap progam CSR, tabel tersebut sebagai
berikut:
Dilakukannya evaluasi terhadap tahap-tahap CSR menjadikan perusahaan bisa melihat
dan menilai bagaimana progam CSR yang sudah dibuat dan dijalankan. Penilaian ini terkait
apakah progam CSR yang diberikan efektif dilakukan dan memberikan dampak yang sangat
baik. Jika memang CSR yang dijalankan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat serta
efektif maka perusahaan bisa melanjutkan progam tersebut. Namun, jika progam CSR yang
dijalankan kurang memberikan manfaat dan kurang efektif ataupun sama sekali tidak
memberikan manfaat dan tidak efisien maka perusahaan bisa memperbaiki progam-progam
CSR tersebut menjadi lebih baik lagi atau perusahaan bisa menghapus progam CSR yang tidak
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1420
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
berjalan dengan baik. Selain itu juga menilai apakah progam –progam yang dibuat sesuai
dengan visi misi perusahaan dan acuan yang dibuat oleh perusahaan.
Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan kepada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
terkait implementasi CSR. Rekomendasi untuk CSR ini akan dijelaskan melalui tahapantahapan progam CSR. Rekomendasi ini terutama mengenai progam CSR pemberian limbah
tumpi dan LKP.
Tahap Perencanaan
Dalam membuat progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat
perencanaan terlebih dahulu. Baik itu progam yang di buat sendiri oleh PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya maupun progam yang dijalankan oleh pusat yang juga di kerjakan oleh
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang
harus dilakukan, yaitu:
1. Menetapkan visi
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya seharusnya menetapkan visi terlebih dahulu
untuk CSR yang akan dibuat. Ada beberapa visi yang bisa digunakan antara lain menjadi
perusahaan yang mempunyai tanggungjawab sosial, menjadi perusahaan yang menerapkan
CSR sebagai community development. Visi yang dibuat nantinya merupakan gambaran dari
sesuatu yang akan dicapai di masa akan dating.
2. Memformulasikan misi
Setelah menetapkan visi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya
melakukan tahap yang berikutnya yaitu memformulasikan misi. Misi di sisni menjelaskan
tentang alas an mengapa perlu melakukan progam CSR atau misi merupakan cara untuk
mencapai visi yang diinginkan. Beberapa misi yang bisa dibuat seperti membangun
masyarakat dengan mental yang mandiri dan berkembang , mewujudkan PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya sebagai perusahaan yang exelent berdasarkan pendekatan
three bottom line.
3. Menetapkan kebijakan
Selanjutnya setelah memformulasikan misi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
sebaiknya menetapkan kebijakan untuk progam CSR yang akan dibuat, seperti: CSR
merupakan investasi sosial perusahaan.
4. Merancang struktur organisasi
Setelah itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa membuat struktur organisasi
untuk bagian yang mengurusi progam CSR. Pada PT Charoen Phokpand Indonesia di
Surabaya sudah terlihat struktur organisasi perusahaan yang menunjukkan tentang
pengurus progam CSR. Rekomendasi yang diberikan oleh peneliti, sebaiknya struktur
khusus untuk menangani progam CSR atau kegiatan CSRnya.
5. Menyediakan SDM yang bermanfaat
Langkah berikutnya adalah menyediakan SDM yang bermanfaat, artinya PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya menyediakan SDM yang bisa mengelola dan
mengurusi mengenai kegiatan CSR yang dijaankan. Karena peranan SDM sangat penting
bagi progam CSR yang dijalankan.
6. Merencanakan progam operasional
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1421
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selanjutnya harus merencanakan progam
operasional untuk CSR. Penulis memberikan rekomendasi untuk mengupayakan progam
operasional untuk CSR yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat (community
development based) dan mengutamakan progam keberlanjutan (sustainable). Beberarapa
lingkup progam CSR ynag bisa dibuat antara lain: bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan
bidang lingkungan (mengarah ke sosial kemasyarakatan).
7. Membagi wilayah
Tahap selanjutnya adalah membagi wilayah. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
juga harus mempertimbangkan wilayah mana yang menjadi ruang lingkup pelaksanaan
progam CSR. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah membagi wilayah untuk
progam CSR dengan baik. Sebagai contohnya adalah progam CSR limbah tumpi yang
menjadi progam yang membedakan dengan entitas lain. PT Charoen Phokpand Indonesia
di Surabaya memberikan tumpi kepada warga yang berada disekitar pabrik yang berada di
sepanjang dan krian. Untuk progam lainnya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
mengikuti aturan yang dijalankan oleh pusat.
8. Mengelola dana
Dalam merencanakan progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga
perlu mengelola dana untuk progam CSR yang dijalankan. Karena progam yang sangat
bagus tidak akan ada artinya jika tidak didukung oleh dana.
Tahap Implementasi
Dalam tahap implementasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya membentuk
divisi khusus yang menangani CSR yaitu corporate secretary. Pembentukan divisi khusus ini
dapat membantu pelaksanaan progam CSR menjadi lebih terfokus dan terprogam.
Tahap Evaluasi
Dalam tahap evaluasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya harus tetap melakukan
evaluasi secara langsung ke lapangan dan melakukan penilaian apakah progam yang dibuat
sudah efektif.
Tahap pelaporan
Tahap yang terakhir ini adalah tahap pelaporan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting
dan harus dilakukan. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selama ini belum membuat
pelaporan atas progam CSR yang dibuatnya. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah PT
Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat laporan mengenai progam CSR yang
dibuat baik secara financial maupun non financial. Laporan financial digunakan untuk
kepentingan internal perusahaan PT CPI pusat dan juga laporan untuk kepentingan internal PT
Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Sedangkan laporan ekternal digunakan untuk
kepentingan masyarakat. Pelaporan untuk CSR terkait dengan. Untuk Transparancy
sebenarnya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya telah memenuhi dengan baik. Dalam
prinsip ini terkait progam limbah tumpi hanya dilakukan sosialisasi saja sebaiknya juga
dijelaskan ke dalam annual report 2013 supaya informasi yang diberikan bisa dibaca oleh
semua yang berkepentingan. Sedangkan untuk progam LKP sebaiknya selain memberikan
sosialisasi kepada warga sekitar saja PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu
membuatkan laporan untuk progam ini supaya bisa memberikan informasi kepada para
pengguna kepentingan. Terkait limbah tumpi juga merupakan progam yang seharusnya di
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1422
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
transparency kan karena progam ini merupakan progam yang mengarah ke community
development yang mengarahkan warga menjadi mandiri. Dalam transparency ini PT PT
Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga sebaiknya membuat proposal untuk menyusun
perencanaan progam–progam serta pembuatan visi misi, kebijakan-kebijakan maupun
pedoman untuk pelaksanaan dan penilaian. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Agung Budianto
dalam wawancara:
“progam ini diberikan kepada pada desa-desa yang berada disekitar pabrik. Kami
memberikan progam ini tanpa adanya kepentingan pribadi, karena tumpi ini berupa limbah
yang diberikan dan kemudian dikembangkan lagi. Dan kita mengarahkannya kearah
community development “
Sebaiknya progam ini juga dilaporkan agar tidak menjadi konflik yang menduga
adanya pemenuhan kepentingan pribadi.
Perusahaan juga di sarankan untuk membuat laporan terkait progam CSR, hal ini
digunakan sebagai bahan evaluasi, juga menjadi alat komunikasi dengan shareholder dan
stakeholdernya. Sustainability report yang dibuat umumnya mencakup seluruh aspek triple
bottom line yang meliputi aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial. Dari aspek ini
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menggunakan Global Reporting Initiative 4
(GRI 4) sebagai pedoman pembuatan laporan. Hal-hal yang harus dilaporkan didalam pedoman
GRI4 dikategorikan kedalam beberapa kategori, yaitu:
1. Kategori ekonomi
Didalam kategori ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan
mengenai kegiatan sosial kemasyarakatan yang selama ini diberikan kepada masyarakat.
2. Kategori environmental
Yang dilaporkan di dalam kategori environmental ini biasanya lebih ke arah limbah. PT
Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan tentang limbah yang dihasilkan
tidak mencemari lingkungan disekitar perusahaan dan limbah yang dihasilkan tidak
memberikan dampak buruk. Jika ada limbah gas PT Charoen Phokpand Indonesia di
Surabaya juga perlu menjelaskan bahwa limbah gas yang dikeluarkan tidak mencemari
lingkungn, dan jika dimungkinkan sedikit mencemari lingkungan PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan tentang cara mengatasinya. Selain itu PT Charoen
Phokpand Indonesia di Surabaya juga membuat pelaporan yang berkaitan dengan aspek
produk dan servise didalam kategori ini. Dalam progam CSR PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya terdapat progam mengenai tanggungjawab produk. Progam tersebut
bisa dilaporkan ke dalam kategori ini.
3. Kategori sosial
a.
Labor practice and decent work
Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya membuat
pelaporannya mengenai progam yang berkaitan dengan employment atau labor. Dalam
progam CSR, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa memasukkan progam
kesehatan dan keselamatan kerja bisa dimasukkan dalam kategori sosial.
b.
Human rights
Untuk sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan
mengenai setiap progam yang ada bahwa progam dilakukan tidak hanya untuk
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1423
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
kepentingan beberapa orang saja namun untuk kepentingan semua orang sesuai kriteria
yang disepakati. Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga
bisa menjelaskan bahwa progam CSR yang dijalankan sesuai hukum atau tidak
melanggar hukum.
c.
Society
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya dalam hal ini bisa menjelaskan tentang
progam –progam sosial yang mereka buat dan jalankan. Seperti progam community
development mengenai pendidikan, dan bantuan kemasyarakat yang diberikan kepada
warga maupun masyarakat baik disekitar pabrik maupun lainnya. Dari progam limbah
tumpi yang diberikan yang dapat membantu warga desa sekitar perususaan juga bisa
dijelaskan dalam sub-bab ini. Kategori sosial lainnya yang bisa juga dilaporkan disini
adalah progam lingkungan hidup yang memberikan sosialisasi ke[ada para konsumen
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.
d.
Product Responsibility
Pada product responsibility ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa
menjelaskan didalam laporan tentang progam tanggung jawab produk yang dibuat dan
dijalankan saat ini. Karena hal ini berkaitan dengan keamanan penggunaan dalam
setiap produk yang dihasilkan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya.
Melalui pelaporan CSR dengan menggunakan basis GRI 4 ini perusahaan bisa
memberikan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya secara menyeluruh
terhadap semua aspek. Pelaporan menggunakan GRI 4 ini juga bisa meminimalisasi
kekurangan-kekurangan terkait tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan adanya pelaporan
perusahaan juga bisa memperoleh kepercayaan dari pihak external.
KESIMPULAN
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat membuat pelaporan
terkait progam CSR yang terkait dengan limbah tumpi. Padahal progam limbah tumpi ini
merupakan progam CSR yang berbasis community development. Sehingga para pihak internal
dan external perusahaan tidak mendapatkan informasi atas progam ini. PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya juga tidak membuat devisi khusus seperti corporate secretary yang
benar-benar menangani masalah Progam CSR yang dijalankannya. Sehingga tahap- tahap yang
dibuat seperti perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan kurang maksimal. Selain itu
PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat pedoman mengenai CSR yang
berisi visi misi dari progam CSR dan juga penjelasan–penjelasan lain mengenai progam–
progam yang dijalankan. Selama ini, visi misi hanya di jelaskan di dalam perusahaan kepada
para anggotanya yang terlibat mengurusi mengenai progam CSR yang dibuat.
Dampak atau implikasi dari adanya tahap-tahap CSR bagi PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya adalah Pembuatan laporan untuk setiap progam CSR yang dijalankan
oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya akan memberikan informasi bagi pihak
internal (shareholder) atau external (stakeholder atau masyarakat) perusahaan, dan nantinya
pihak external akan memberikan feedback atas progam CSR yang dijalankan. Pelaksanaan
tahap-tahap CSR juga akan memberikan dampak yang positif bagi PT Charoen Phokpand
Indonesia di Surabaya. Progam- progam CSR yang dibuat akan lebih tersusun dengan baik,
diimplementasikan dengan baik dan bisa dilakukan dengan baik serta sebagai cerminan dari
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1424
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
pemenuhan prinsip GCG pada perusahaan. Serta progam CSR membantu perusahaan dalam
memperhatikan 3 pilar yang ada yaitu terkait dengan 3 bottom line yaitu, people ,planet and
profit. Jadi perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri tetapi juga memperhatikan
bagaimana masyarakat diluar dan bagaimana lingkungan supaya tetap terjaga. Pembuatan
pedoman terkait CSR bisa digunakan perusahaan sebagai acuan dalam melaksanakan progam
CSR yang telah dibuat. Sehingga progam CSR yang dibuat bisa dijalankan dengan baik.
Adapun saran yang diberikan untuk PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya
adalah, yang pertama PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya membentuk divisi khusus
yang menangani mengenai progam CSR. Agar progam CSR bisa benar-benar berjalan dengan
baik dan juga memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingn, baik pihak internal
maupun pihak external perusahaan. Kedua PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa
mulai menerapkan pembuatan tahap–tahap dalam pembuatan progam CSR yang dimulai dari
perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan terhadap progam. Dengan menerapkan
tahap ini maka PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjalankan progam CSR
dengan sangat baik. Ketiga PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga bisa mulai
membuat pelaporan mengenai progam CSR yang dibuat dan yang dijalankan saat ini. Laporan
itu adalah laporan Sustainability Development dengan menggunakan pedoman pelaporan
Global Reporting Initiative (GRI). Ke empat Progam–progam yang dibuat dan nantinya akan
dijalankan hendaknya tetap mengarah ke community development yaitu memberdayakan
masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2013. Good Corporate Governance. Jakarta.
http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/Good-Corporate.bpkp akses : 18 des 2013
BSR.
2013.
State
of
Sustainable
Business
Survey.
https://www.bsr.org/reports/BSR_GlobeScan_Survey_2013.pdf, state of sustainable
business survey, diakses tanggal 23 april 2014 )
CPI, PT. 2013. Annual Report. Surabaya.
Global
Reporting
Initiative.
Sustainability
Reporting
Guidelines
G4.
(https://www.globalreporting.org/resourcelibrary/GRIG4-Part1-Reporting-Principlesand-Standard-Disclosures.pdf, diakses pada 15 Maret 2014)
KLH.
2013.
10
Perusahaan
yang
Menerapkan
Progam
http://www.hummingbirdjewellers.com/2013/04/klh-10-perusahaan-yangmenerapkan-program-csr/, diakses tanggal 7 Desember 2013
CSR.
Rachman,N.M., Efendi, A. dan Wicaksana, E. 2011. Corporate Social Responsibility : Pandual
Lengkap Perencanaan Corporate Social Responsibility, Cetakan Pertama. Penebar
Swadaya :Depok.
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility : Antara Teori dan Kenyataan. Word
Press : Yogyakarta .
Zuleha, Siti. “ Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT INALUM divisi PLTA Siguragura terhadap pengembangan sosio-ekonomi masyarakat Kecamatan Pintupohan
Meranti, Kabupaten Toba Samosir “.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1425
ISBN: 978-979-3775-55-5
3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Surya, Indra, S.H., LL.M , Yustlavandana, Ivan, S.H., LL.M. 2006. Penerapan Good Corporate
Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Fajar
Interpratama Offset : Jakarta.
Tempo.
2013.
30
Perusahaan
Tbk
dengan
GCG
Terbaik.
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/25/090469303/Inilah-30-Perusahaan-Tbkdengan-GCG-Terbaik , diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT), undang-undang
nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT)
Unit Bina Mitra PDAM Tirta Pakuan . 2013. Tujuan dan Manfaat Corporate Social
Responsibility
Bagi
Perusahaan.
Bogor
.
http://csrpdamkotabogor.wordpress.com/edukasi/tujuan-dan-manfaat-corporatesocial-responsibility-bagi-perusahaan/ ,diakses tanggal 20 Maret 2014.
Untung, Dr. Hendrik Budi, S.H., C.N., M.M. 2008. Corporate Social Responsibility. Cetakan
Pertama. Sinar Grafika Offset : Jakarta.
Wibisono, Yusuf.(2007) Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing :
Gresik .
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
1426
Download