ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 EVALUASI TAHAP-TAHAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PT CHAROEN PHOKPAND INDONESIA DI SURABAYA Feni Dwi Natalia Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya [email protected] Fidelis Arastyo Andono Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya [email protected] ABSTRACT This research aims to understand the stages of evaluation of CSR at PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya. The evaluation phase of this CSR helping the company in order to make a good program and direction. As well as the evaluation of CSR could assist companies in evaluating the program and change it for the better benefits of external and internal parties. This research is an applied research with PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya as case study. The purpose of this research is to provide a deeper understanding of CSR evaluation stages at PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya. The Data and information used from 2013 annual report, also from the head of Human Resourch Development department. Data were analyzed and described qualitatively. The results of this research indicate that PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya already have the stages of CSR's, but those stages still have not been completed. CSR run by PT Charoen Phokpand Indonesia in Surabaya was in the form of community development and has no report of some exist progam. In addition, there is no CSR program was implemented. Therefore needed improvement over these shortcomings. Keywords: PT. Charoen Phokpand Indonesia, CSR, community development, tahap CSR PENDAHULUAN Beberapa perusahaan telah menerapkan CSR dalam perusahaannya sebagai salah satu bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dengan adanya beberapa perusahaan yang sudah menerapkan CSR, diharapkan perusahaan- perusahaan lain juga membuat progam CSR untuk memperhatikan lingkungan dan masyarakatnya. Perusahaan harus memperhatikan limbah yang ditimbulkan dan berpartisipasi dalam memperhatikan lingkungan dan masyarakat. Penerapan CSR sangat penting bagi perusahaan untuk perkembangan usaha mereka. Progam CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (PDAM Kota Bogor, 2014). Berkaitan dengan masalah impact program CSR terhadap perusahaan, Global CSR survey memperlihatkan betapa pentingnya CSR untuk sustainability perusahaan.Dalam survey yang dilakukan di 10 negara (Global Survey dalam BEM KMFT UGM, 2012), mayoritas konsumen (sebanyak 72%) mengatakan sudah membeli produk perusahaan yang melakukan CSR tersebut, dan kemudian merekomendasikan kepada yang lainnya untuk membelinya. CSR Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1410 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 merupakan wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan memenuhi kebutuhan perusahaan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Survey lain oleh KPMG menyatakan bahwa tingkat pelaporan CSR mengalami peningkatan hingga tahun 2013, hal ini membuktikan CSR sudah banyak dilakukan dan penting untuk dilakukan. Hasil survey yang dilakukan oleh KPMG adalah sebagai berikut: Gambar 1 Survey terhadap Corporate Responsibility Report ( Sumber: KPMG, 2013) Saat ini CSR bukan lagi merupakan suatu bentuk kegiatan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi CSR sudah harus wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini telah diatur dalam UU PT No. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yaitu perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab social (CSR) dan lingkungannya, pereseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15(b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.CSR bisa diterapkan dalam beberapa bentuk, salah satu bentuk penerapan CSR adalah mengarah ke sustainability. BSR Globe Scan survey melakukan survey tentang salah satu bentuk CSR yang mengarah ke sustainability dan pentingnya sustainability tersebut. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1411 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Gambar 2 Pentingnya pelaksanaan CSR ( Sumber: BSR Globe Scan Survey, 2013) Adapun penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana evaluasi CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Kemudian dari main research question dapat dijabarkan ke dalam mini research question sebagai berikut: 1. Apa saja jenis progam CSR yang telah dilakukan oleh PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya? 2. Bagaimana pengungkapan CSR pada PT. Charoen Phokphand Indonesia di Surabaya? 3. Bagaimana evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen Phokphand di Surabaya? 4. Bagaimana rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan CSR sesuai dengan tahap-tahap progam CSR pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya? KERANGKA TEORITIS Penerapan CSR dalam perusahaan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan stakeholder. CSR merupakan usaha yang di lakukan perusahaan unruk masyarakat dan lingkungan World Business Council for Sustainable Development mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai komitmenberkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas local dan masyarakat secara keseluruhan (wibisono, 2007). Progam CSR mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan antara lain (Wibisono,2007): 1. Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja sama komunitas. 2. Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas. 3. Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas local. 4. Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar bagi karyawan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1412 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Ada beberapa prinsip CSR yang ada, menurut Warhurst dalam Wibisono (2007:39) mengajukan prinsip CSR sebagai berikut: a. b. c. d. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. Prioritas korporat. Manajemen terpadu. Proses perbaikan. Pendidikan karyawan. Pengkajian. Produk dan jasa. Informasi public. Fasilitas dan operasi. Penilitian. Prinsip pencegahan. Kontraktor dan pemasok. Siaga menghadapi darurat. Transfer best practice Memberi sumbangan. Keterbukaan. Pencapaian dan pelaporan. Dari beberapa prinsip terkait CSR seperti yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa kategori mengenai tanggungjawab sosial. Menurut Archie Carrol dalam Rahman (2009), ada empat kategori dalam tanggung jawab sosial. 1) Economic Responsibility Dalam tanggung jawab ekonomi terdapat mekanisme pricing yang dilakukan oleh korporat. Pricing, sebagai aktivitas ekonomi, akan bersinergi dengan tanggung jawab sosial jika didasari pada itikad untuk memberikan harga yang memihak kepada konsumen. 2) Legal Responsibility Saat perusahaan memutuskan untuk menjalankan operasinya diwilayah tertentu maka perusahaan telah sepakat melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan hukum yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian. Tanggung jawab hukum oleh perusahaan merupakan kodifikasi sejumlah nilai dan etika yang dicanangkan perusahaan terhadap seluruh pembuat dan pemilik hukum yang terkait. Sudah seharusnya korporat menjalankan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku. 3) Ethical Responsibility Tanggung jawab etis berimplikasi pada kewajiban korporat untuk menyesuaikan segala aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak diselenggarakan secara tertulis formal. Tanggung jawab etis ini, bertujuan untuk memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari stakeholder terhadap korporat. Termasuk dalam tanggung jawab etis adalah kepekaan corporate dalam menjunjung kearifan dan adat local. 4) Philanthropic Responsibility Tanggung jawab filantropis ini seharusnya dimaknai secara bijak oleh korporat. Tidak hanya memberikan sejumlah fasilitas dan sokongan dana, kotporat juga disarankan untuk dapat memupuk kemandirian komunitasnya. Tanggung jawab ini didasari dari itikad korporat untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas secara mikro atau makrososial. Tanggung jawab filantropis merupakan wujud konkret berupa pembangunan fisik yang dilakukan korporat terhadap komunitas. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1413 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Untuk menjalankan progam CSR ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu (wibisono,2007): Tahap Perencanaan Dalam perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Assesment, dan CSR Manual Building.Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-lain. Langkah kedua adalah CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara aktif. Langkah yang ke tiga adalah CSR Manual Building, dasar untuk menyusun manual adalah hasil assessment. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking, menggali dari referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instant, penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Tahap Implementasi Dalam tahap implementasi ada tiga langkah utama yakni, sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi.Tahap sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan inmplementasi CSR khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuannya adalah agar progam CSR yang akan diimplemantasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara. Tahap kedua adalah pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Sedangkan tahap internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR di dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kinerja, prosedur penggandaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. Langkah ini tak terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur operasi standart tapi juga mencakup pengendalian resiko perusahaan. Tahap Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam langkah membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan applied research yang dilandasi karena adanya fenomena menarik terkait evaluasi kesesuaian antara harapan masyarakat di sekitar badan usaha dan kegiatan bisnis badan usaha.Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan penjelasan secara mendetail.Setelah data didapat dan wawancara dilakukan data yang didapat dari hasil Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1414 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 wawancara akan disesuaikan dengan fakta yang terjadi. Kesesuaian maupun ketidaksesuaian menjadikan dasar penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat evaluasi tahap-tahap CSR pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu, bertujuan untuk mencari sebab dan alasan dari terjadinya sebuah fenomena, tidak hanya what, who dan how namun juga menjawab why. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan penjelasan secara mendetail. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun penelitian ini untuk menjawab main research question yaitu Bagaimana evaluasi tahap-tahap CSR pada PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Penulisan penelitian ini membutuhkan prosedur dalam rangka pengolahan serta pengumpulan data. Prosedur-prosedur tersebut antara lain: Studi kepustakaan Untuk memperoleh kajian teori yang memiliki hubungan dengan pembahasan yang dilakukan adalah dengan mempelajari berbagai literature serta terbitan lainnya. Survey pendahuluan Untuk memperoleh gambaran umum mengenai corporate social responsibility dalam badan usaha yang menjadi objek penelitian melalui interview. Survey lapangan Cara pengumpulan data yang diperlukan dengan melalui hubungan secara langsung terhadap kenyataan yang ada pada badan usaha yang akan diteliti. Agar dalam pelaksanaan survey lapangan ini, datanya lebih obyektif, maka digunakan sumber data dan pengumpulan data. Sumber data yang digunakan yaitu: Orang atau pelaku. Dalam penulisan penelitian ini yang dimaksud orang atau pelaku adalah Human Resourch Development yang ada perusahaan dimana orang atau pelaku tersebut yang mengurus mengenai CSR. Dokumen. Dokumen dalam penulisan ini adalah dokumen mengenai data Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT. Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. HASIL Pembahasan PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (“Perseroan”) menyadari bahwa aktivitas usaha dan operasioanl tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi pemegang saham (shareholder), namun juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas (stakeholder). Melalui beberapa progam dan kegiatan sosial kemasyarakatan, Perseroan selalu berupaya menumbuhkan kerja sama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat stempat, terutama di sekitar lokasi operasional. Kegiatan tersebut antara lain: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1415 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 a. Progam Anak Asuh Anak asuh dimulai pada tahun 1984 dengan 140 anak asuh dan sampai saat ini telah mencapai 2.404 anak yang berada di sekitar fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak dengan jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Universitas. b. Progam Telorisasi Perseroan juga mencetusakn Progam Telorisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk mengadakan acara makan telor bersama dengan maksud meningkatkan gizi anak Indonesia. c. Progam kemasayarakatan Selain itu, di sekitar lokasi operasional masing-masing unit, Perseroan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pengasapan nyamuk demam berdarah, khitanan massal, donor darah, perbaikan rumah ibadah, perbaikan jalan, perbaikan sekolah dan pengobatan gratis.Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam aktivitas terkait Tanggung Jwab Sosial Perusahaan adalah sekitar Rp 1 miliar. d. Progam lingkungan hidup Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan, untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka. e. Progam kesehatan dan keselamatan kerja Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal. f. Progam tanggung jawab produk Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani. Untuk Progam CSR yang ada pada Entitas Anak berbeda dengan Progam CSR yang ada pada Induk, hanya ada satu progam saja yang sama yaitu Progam Anak Asuh. Progam –progam yang dijalankan pada anak lainnya lebih bersifat kegiatan. Progam – progam Entitas Anak antara lain adalah: 1. Progam anak asuh Progam anak asuh ini dengan cara pemberian dana bagi siswa yang berprestasi di sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Pemberian dana diberikan secara setahun sekali. Pemberian melibatkan pihak sekolah masing-masing. Total anak asuh sampai dengan September 2011 dibawah Entitas anak yaitu PT. Charoen Phokpand Indonesia Surabaya adalah : 89 anak SD dan SMP. 2. Progam idul korban Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berhubungan dengan kegiatan agamis setahun sekali. Kegiatan ini berupa pemberian hewan Qurban kepada pihak terkait seperti masjid, madrasah, pemuka daerah dan buruh, karyawan serta pihak ekternal. Total bantuan hewan yang diberikan sebanyak 48 ekor kambing. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1416 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 3. Proyek LKP – Lembaga Karya Phokpand Progam ini bersifat isidentil dan tergantung profit perusahaan serta tingkat urgensi dari kondisi sekitar. 4. Progam Pengelolaan Limbah Progam pengelolaan limbah ini berupa limbah tumpi. Tumpi adalah kulit ari Jagung sebagai media ikut serta menggerakkan ekonomi sekitar. Jadi pengelolaan limbah tumpi yang diberikan kepada masyarakat sekitar, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi warga sekitar dengan memandirikan warga untuk mengelolanya. Pengelolaan limbah tumpi merupakan bagian dari security belt sistem. Bapak Agung Budianto selaku Human Resourch Development PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya menjelaskan dengan penjelasan berikut: Why? a. Limbah adalah NPO – Non Product Output yang masih memiliki nilai pasar. b. Tidak adanya system pengelolaan limbah akan berdampak negative baik langsung maupun tidak langsung kepada kelangsungan proses produksi. c. Pengelolaan limbah yang baik akan memberikan nilai tambah – value added. d. 3 R : Reduce – Reuse – Recycle sebagai salah satu frame work dalam waste management system. e. Security belt adalah jaring pengaman effective untuk menjaga kelangsungan business prosess dalam melakukan aktifitasnya. f. Pengembangan community sebagai sebuah belt of secure membutuhkan waktu dan proses secara kesinambungan. What? a. Tepat Objek Kekuatan (S) : wilayah atau kelompok mana yang memiliki pengaruh kuat. Potensi Wilayah (W) : wilayah mana atau kelompok mana yang memiliki potensi bergesekan dengan Badan Usaha. Sensitivitas (T) : wilayah mana yang paling sensitive terhadap dampak Badan Usaha. Wilayah (O) : wilayah mana yang paling bersinggungan dengan Badan Usaha. Untuk diketahui bahwa antara Sepanjang dan Krian terjadi perbedaan obyek karena berbagai aspek tersebut diatas, baik wilayah yang bersinggungan dengan pabrik maupun organisasi yang berinteraksi dengan pihak perusahaan. Untuk Plant CPI Krian, berhubungan dengan 2 organisasi yaitu pemerintah Desa dan Karangtaruna.Untuk Plant CPI Sepanjang berhubungan dengan 4 pihak yaitu pemerintah Desa, Karangtaruna, RW 5 dan RW 6. b. Tepat Manusia Threat (T) Siapa / pihak mana yang memiliki potensi ancaman. Opportunity (O) Adanya kebutuhan dari object untuk ber sinergy. Strenght (S) Pengaruh dan kekuatan menggerakkan massa. Weakness(W) Keterbatasan edukasi dan pemahaman, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1417 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 c. Tepat Proses Process Memastikan setiap alur proses adalah tepat, bermanfaat dan bersih. People Memastikan setiap orang yang terlibat dalam alur proses adalah warga masyarakat yang sudah kita tetapkan object sasarannya. Resources Memastikan semua resources berasal dari masyarakat object sasaran. d. Tepat Manfaat Transparansi data Memeastikan semua data transparan. Recording data Meminimalisir kebocoran. Pengelolaan dana Memastikan pemakaian untuk progam memberikan benefit buat lingkungan. Result Memastikan hasil dari progam untuk kepentingan masyarakat banyak dan kemajuan desa. yang How? 1. Pembuatan Kontrak Kesepakatan Jangka Waktu sebagai media untuk saling control antara puhak perusahaan dengan NPO. Edifikasi Adanya saksi pejabat yang berwenang. Resiko Menekankan tidak adanya tanggung jawab materiil jika terjadi pemutusan. Pengaturan Memastikan pembagian NPO sesuai dengan jadwal produksi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1418 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 2. Kontrol Berkala Protect System Secara berkala dilakukan pelaporan dari pihak penerima NPO kepada pihak perusahaan sebagai media komunikasi dan fungsi kontrol agar tidak keluar dari system. Control System Memastikan pemberian NPO sudah tepat sasaran dan tepat proses dan tepat manfaat melalui evaluasi dari masing-masing penerima NPO. Information Menjadi media untuk berbagi informasi antar Desa contoh: program kerja, system pelaporan, informasi harga NPO, dll Motivation Memberikan motivasi kepada masing masing penerima NPO baik dari pihak perusahaan maupun sesama penerima NPO e. Program lingkungan hidup Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan, untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka. f. Program kesehatan dan keselamatan kerja (safety K3) Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal. g. Progam tanggung jawab produk (Q3) Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani. Penelitian ini menemukan beberapa temuan penting terkait tahap-tahap pelaksanaan CSR di PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Berdasarkan analisis dari temuan-temuan tersebut dapat disusun beberapa rekomendasi penting untuk memerbaiki pelaksanaan CSR dimasa yang akan datang. Pertama, dalam tahap perencanaan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah merencanakan progam-progam CSR dengan cukup baik. Perencanaan dilakukan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya dengan baik oleh pusat maupun oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sendiri. Namun masih belum sepenuhnya terpenuhi hal ini nampak dengan tidak adanya visi misi untuk CSR serta pedoman yang dibuat untuk di gunakan sebagai acuan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1419 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Kedua, Pada tahap implementasi ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah mengimplementasikan progam-progam CSR dengan sangat baik sesuai dengan rencana dalam hal waktu, sasaran, dana, pihak yang dilibatkan dan lainnya. Progam-progam CSR yang ada telah berjalan dengan sangat baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan di awal pada tahap perencanaan. Ketiga, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya melakukan evaluasi pada setiap progam CSR yang ada pada perusahaan dengan sangat baik hal ini terbukti dari pihak yang melakukan evaluasi adalah pihak yang terpisah dari pihak yang menyusun rencana. Progam– progam yang di evaluasi di lakukan penilaian apakah progam-progam yang dijalankan sudah efektif. Hal ini dilakukan untuk memutuskan apakah progam CSR perlu diperbaiki lagi atau malah harus dihapuskan. Keempat, dalam tahap pelaporan ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya masih perlu ditingkatkan lagi, hal ini dikarenakan progam- progam yang belum sepenuhnya dilakukan pelaporan adalah terkait dengan progam limbah tumpi dan progam LKP. Serta PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya belum membuat sustainability report yang digunakan sebagai informasi kepada pihak external dan internal perusahaan. Dari hasil penelitian tersebut peneliti membuat tabel yang menjelaskan tentang semua progam CSR yang ada pada perusahaan terkait tahap-tahap progam CSR, tabel tersebut sebagai berikut: Dilakukannya evaluasi terhadap tahap-tahap CSR menjadikan perusahaan bisa melihat dan menilai bagaimana progam CSR yang sudah dibuat dan dijalankan. Penilaian ini terkait apakah progam CSR yang diberikan efektif dilakukan dan memberikan dampak yang sangat baik. Jika memang CSR yang dijalankan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat serta efektif maka perusahaan bisa melanjutkan progam tersebut. Namun, jika progam CSR yang dijalankan kurang memberikan manfaat dan kurang efektif ataupun sama sekali tidak memberikan manfaat dan tidak efisien maka perusahaan bisa memperbaiki progam-progam CSR tersebut menjadi lebih baik lagi atau perusahaan bisa menghapus progam CSR yang tidak Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1420 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 berjalan dengan baik. Selain itu juga menilai apakah progam –progam yang dibuat sesuai dengan visi misi perusahaan dan acuan yang dibuat oleh perusahaan. Rekomendasi Rekomendasi yang diberikan kepada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya terkait implementasi CSR. Rekomendasi untuk CSR ini akan dijelaskan melalui tahapantahapan progam CSR. Rekomendasi ini terutama mengenai progam CSR pemberian limbah tumpi dan LKP. Tahap Perencanaan Dalam membuat progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Baik itu progam yang di buat sendiri oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya maupun progam yang dijalankan oleh pusat yang juga di kerjakan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: 1. Menetapkan visi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya seharusnya menetapkan visi terlebih dahulu untuk CSR yang akan dibuat. Ada beberapa visi yang bisa digunakan antara lain menjadi perusahaan yang mempunyai tanggungjawab sosial, menjadi perusahaan yang menerapkan CSR sebagai community development. Visi yang dibuat nantinya merupakan gambaran dari sesuatu yang akan dicapai di masa akan dating. 2. Memformulasikan misi Setelah menetapkan visi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya melakukan tahap yang berikutnya yaitu memformulasikan misi. Misi di sisni menjelaskan tentang alas an mengapa perlu melakukan progam CSR atau misi merupakan cara untuk mencapai visi yang diinginkan. Beberapa misi yang bisa dibuat seperti membangun masyarakat dengan mental yang mandiri dan berkembang , mewujudkan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebagai perusahaan yang exelent berdasarkan pendekatan three bottom line. 3. Menetapkan kebijakan Selanjutnya setelah memformulasikan misi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya menetapkan kebijakan untuk progam CSR yang akan dibuat, seperti: CSR merupakan investasi sosial perusahaan. 4. Merancang struktur organisasi Setelah itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa membuat struktur organisasi untuk bagian yang mengurusi progam CSR. Pada PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah terlihat struktur organisasi perusahaan yang menunjukkan tentang pengurus progam CSR. Rekomendasi yang diberikan oleh peneliti, sebaiknya struktur khusus untuk menangani progam CSR atau kegiatan CSRnya. 5. Menyediakan SDM yang bermanfaat Langkah berikutnya adalah menyediakan SDM yang bermanfaat, artinya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya menyediakan SDM yang bisa mengelola dan mengurusi mengenai kegiatan CSR yang dijaankan. Karena peranan SDM sangat penting bagi progam CSR yang dijalankan. 6. Merencanakan progam operasional Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1421 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selanjutnya harus merencanakan progam operasional untuk CSR. Penulis memberikan rekomendasi untuk mengupayakan progam operasional untuk CSR yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat (community development based) dan mengutamakan progam keberlanjutan (sustainable). Beberarapa lingkup progam CSR ynag bisa dibuat antara lain: bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan (mengarah ke sosial kemasyarakatan). 7. Membagi wilayah Tahap selanjutnya adalah membagi wilayah. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga harus mempertimbangkan wilayah mana yang menjadi ruang lingkup pelaksanaan progam CSR. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sudah membagi wilayah untuk progam CSR dengan baik. Sebagai contohnya adalah progam CSR limbah tumpi yang menjadi progam yang membedakan dengan entitas lain. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya memberikan tumpi kepada warga yang berada disekitar pabrik yang berada di sepanjang dan krian. Untuk progam lainnya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya mengikuti aturan yang dijalankan oleh pusat. 8. Mengelola dana Dalam merencanakan progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga perlu mengelola dana untuk progam CSR yang dijalankan. Karena progam yang sangat bagus tidak akan ada artinya jika tidak didukung oleh dana. Tahap Implementasi Dalam tahap implementasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya sebaiknya membentuk divisi khusus yang menangani CSR yaitu corporate secretary. Pembentukan divisi khusus ini dapat membantu pelaksanaan progam CSR menjadi lebih terfokus dan terprogam. Tahap Evaluasi Dalam tahap evaluasi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya harus tetap melakukan evaluasi secara langsung ke lapangan dan melakukan penilaian apakah progam yang dibuat sudah efektif. Tahap pelaporan Tahap yang terakhir ini adalah tahap pelaporan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan harus dilakukan. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya selama ini belum membuat pelaporan atas progam CSR yang dibuatnya. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuat laporan mengenai progam CSR yang dibuat baik secara financial maupun non financial. Laporan financial digunakan untuk kepentingan internal perusahaan PT CPI pusat dan juga laporan untuk kepentingan internal PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Sedangkan laporan ekternal digunakan untuk kepentingan masyarakat. Pelaporan untuk CSR terkait dengan. Untuk Transparancy sebenarnya PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya telah memenuhi dengan baik. Dalam prinsip ini terkait progam limbah tumpi hanya dilakukan sosialisasi saja sebaiknya juga dijelaskan ke dalam annual report 2013 supaya informasi yang diberikan bisa dibaca oleh semua yang berkepentingan. Sedangkan untuk progam LKP sebaiknya selain memberikan sosialisasi kepada warga sekitar saja PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya perlu membuatkan laporan untuk progam ini supaya bisa memberikan informasi kepada para pengguna kepentingan. Terkait limbah tumpi juga merupakan progam yang seharusnya di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1422 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 transparency kan karena progam ini merupakan progam yang mengarah ke community development yang mengarahkan warga menjadi mandiri. Dalam transparency ini PT PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga sebaiknya membuat proposal untuk menyusun perencanaan progam–progam serta pembuatan visi misi, kebijakan-kebijakan maupun pedoman untuk pelaksanaan dan penilaian. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Agung Budianto dalam wawancara: “progam ini diberikan kepada pada desa-desa yang berada disekitar pabrik. Kami memberikan progam ini tanpa adanya kepentingan pribadi, karena tumpi ini berupa limbah yang diberikan dan kemudian dikembangkan lagi. Dan kita mengarahkannya kearah community development “ Sebaiknya progam ini juga dilaporkan agar tidak menjadi konflik yang menduga adanya pemenuhan kepentingan pribadi. Perusahaan juga di sarankan untuk membuat laporan terkait progam CSR, hal ini digunakan sebagai bahan evaluasi, juga menjadi alat komunikasi dengan shareholder dan stakeholdernya. Sustainability report yang dibuat umumnya mencakup seluruh aspek triple bottom line yang meliputi aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial. Dari aspek ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menggunakan Global Reporting Initiative 4 (GRI 4) sebagai pedoman pembuatan laporan. Hal-hal yang harus dilaporkan didalam pedoman GRI4 dikategorikan kedalam beberapa kategori, yaitu: 1. Kategori ekonomi Didalam kategori ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan mengenai kegiatan sosial kemasyarakatan yang selama ini diberikan kepada masyarakat. 2. Kategori environmental Yang dilaporkan di dalam kategori environmental ini biasanya lebih ke arah limbah. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa melaporkan tentang limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan disekitar perusahaan dan limbah yang dihasilkan tidak memberikan dampak buruk. Jika ada limbah gas PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga perlu menjelaskan bahwa limbah gas yang dikeluarkan tidak mencemari lingkungn, dan jika dimungkinkan sedikit mencemari lingkungan PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan tentang cara mengatasinya. Selain itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga membuat pelaporan yang berkaitan dengan aspek produk dan servise didalam kategori ini. Dalam progam CSR PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya terdapat progam mengenai tanggungjawab produk. Progam tersebut bisa dilaporkan ke dalam kategori ini. 3. Kategori sosial a. Labor practice and decent work Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya hendaknya membuat pelaporannya mengenai progam yang berkaitan dengan employment atau labor. Dalam progam CSR, PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa memasukkan progam kesehatan dan keselamatan kerja bisa dimasukkan dalam kategori sosial. b. Human rights Untuk sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan mengenai setiap progam yang ada bahwa progam dilakukan tidak hanya untuk Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1423 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 kepentingan beberapa orang saja namun untuk kepentingan semua orang sesuai kriteria yang disepakati. Dalam sub-bab ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga bisa menjelaskan bahwa progam CSR yang dijalankan sesuai hukum atau tidak melanggar hukum. c. Society PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya dalam hal ini bisa menjelaskan tentang progam –progam sosial yang mereka buat dan jalankan. Seperti progam community development mengenai pendidikan, dan bantuan kemasyarakat yang diberikan kepada warga maupun masyarakat baik disekitar pabrik maupun lainnya. Dari progam limbah tumpi yang diberikan yang dapat membantu warga desa sekitar perususaan juga bisa dijelaskan dalam sub-bab ini. Kategori sosial lainnya yang bisa juga dilaporkan disini adalah progam lingkungan hidup yang memberikan sosialisasi ke[ada para konsumen PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. d. Product Responsibility Pada product responsibility ini PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjelaskan didalam laporan tentang progam tanggung jawab produk yang dibuat dan dijalankan saat ini. Karena hal ini berkaitan dengan keamanan penggunaan dalam setiap produk yang dihasilkan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Melalui pelaporan CSR dengan menggunakan basis GRI 4 ini perusahaan bisa memberikan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungannya secara menyeluruh terhadap semua aspek. Pelaporan menggunakan GRI 4 ini juga bisa meminimalisasi kekurangan-kekurangan terkait tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan adanya pelaporan perusahaan juga bisa memperoleh kepercayaan dari pihak external. KESIMPULAN PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat membuat pelaporan terkait progam CSR yang terkait dengan limbah tumpi. Padahal progam limbah tumpi ini merupakan progam CSR yang berbasis community development. Sehingga para pihak internal dan external perusahaan tidak mendapatkan informasi atas progam ini. PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga tidak membuat devisi khusus seperti corporate secretary yang benar-benar menangani masalah Progam CSR yang dijalankannya. Sehingga tahap- tahap yang dibuat seperti perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan kurang maksimal. Selain itu PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya tidak membuat pedoman mengenai CSR yang berisi visi misi dari progam CSR dan juga penjelasan–penjelasan lain mengenai progam– progam yang dijalankan. Selama ini, visi misi hanya di jelaskan di dalam perusahaan kepada para anggotanya yang terlibat mengurusi mengenai progam CSR yang dibuat. Dampak atau implikasi dari adanya tahap-tahap CSR bagi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya adalah Pembuatan laporan untuk setiap progam CSR yang dijalankan oleh PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya akan memberikan informasi bagi pihak internal (shareholder) atau external (stakeholder atau masyarakat) perusahaan, dan nantinya pihak external akan memberikan feedback atas progam CSR yang dijalankan. Pelaksanaan tahap-tahap CSR juga akan memberikan dampak yang positif bagi PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya. Progam- progam CSR yang dibuat akan lebih tersusun dengan baik, diimplementasikan dengan baik dan bisa dilakukan dengan baik serta sebagai cerminan dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1424 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 pemenuhan prinsip GCG pada perusahaan. Serta progam CSR membantu perusahaan dalam memperhatikan 3 pilar yang ada yaitu terkait dengan 3 bottom line yaitu, people ,planet and profit. Jadi perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri tetapi juga memperhatikan bagaimana masyarakat diluar dan bagaimana lingkungan supaya tetap terjaga. Pembuatan pedoman terkait CSR bisa digunakan perusahaan sebagai acuan dalam melaksanakan progam CSR yang telah dibuat. Sehingga progam CSR yang dibuat bisa dijalankan dengan baik. Adapun saran yang diberikan untuk PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya adalah, yang pertama PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya membentuk divisi khusus yang menangani mengenai progam CSR. Agar progam CSR bisa benar-benar berjalan dengan baik dan juga memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingn, baik pihak internal maupun pihak external perusahaan. Kedua PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa mulai menerapkan pembuatan tahap–tahap dalam pembuatan progam CSR yang dimulai dari perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan terhadap progam. Dengan menerapkan tahap ini maka PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya bisa menjalankan progam CSR dengan sangat baik. Ketiga PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya juga bisa mulai membuat pelaporan mengenai progam CSR yang dibuat dan yang dijalankan saat ini. Laporan itu adalah laporan Sustainability Development dengan menggunakan pedoman pelaporan Global Reporting Initiative (GRI). Ke empat Progam–progam yang dibuat dan nantinya akan dijalankan hendaknya tetap mengarah ke community development yaitu memberdayakan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri. DAFTAR PUSTAKA Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2013. Good Corporate Governance. Jakarta. http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/Good-Corporate.bpkp akses : 18 des 2013 BSR. 2013. State of Sustainable Business Survey. https://www.bsr.org/reports/BSR_GlobeScan_Survey_2013.pdf, state of sustainable business survey, diakses tanggal 23 april 2014 ) CPI, PT. 2013. Annual Report. Surabaya. Global Reporting Initiative. Sustainability Reporting Guidelines G4. (https://www.globalreporting.org/resourcelibrary/GRIG4-Part1-Reporting-Principlesand-Standard-Disclosures.pdf, diakses pada 15 Maret 2014) KLH. 2013. 10 Perusahaan yang Menerapkan Progam http://www.hummingbirdjewellers.com/2013/04/klh-10-perusahaan-yangmenerapkan-program-csr/, diakses tanggal 7 Desember 2013 CSR. Rachman,N.M., Efendi, A. dan Wicaksana, E. 2011. Corporate Social Responsibility : Pandual Lengkap Perencanaan Corporate Social Responsibility, Cetakan Pertama. Penebar Swadaya :Depok. Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility : Antara Teori dan Kenyataan. Word Press : Yogyakarta . Zuleha, Siti. “ Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT INALUM divisi PLTA Siguragura terhadap pengembangan sosio-ekonomi masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir “. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1425 ISBN: 978-979-3775-55-5 3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Surya, Indra, S.H., LL.M , Yustlavandana, Ivan, S.H., LL.M. 2006. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Fajar Interpratama Offset : Jakarta. Tempo. 2013. 30 Perusahaan Tbk dengan GCG Terbaik. http://www.tempo.co/read/news/2013/03/25/090469303/Inilah-30-Perusahaan-Tbkdengan-GCG-Terbaik , diakses pada tanggal 7 Desember 2013. Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT), undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Persero Terbatas (UU PT) Unit Bina Mitra PDAM Tirta Pakuan . 2013. Tujuan dan Manfaat Corporate Social Responsibility Bagi Perusahaan. Bogor . http://csrpdamkotabogor.wordpress.com/edukasi/tujuan-dan-manfaat-corporatesocial-responsibility-bagi-perusahaan/ ,diakses tanggal 20 Maret 2014. Untung, Dr. Hendrik Budi, S.H., C.N., M.M. 2008. Corporate Social Responsibility. Cetakan Pertama. Sinar Grafika Offset : Jakarta. Wibisono, Yusuf.(2007) Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing : Gresik . Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 1426