PERANAN POS PAUD DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DI RW 09 KELURAHAN SETIAMANAH KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI Oleh : Sri Suprihati NIM. 10030297 STKIP SILIWANGI BANDUNG TAHUN 2012 Abstrak Pentingnya pendidikan anak usia dini masih menjadi hal yang sangat awam di kalangan masyarakat kita terutama di kalangan keluarga pra sejahtera, hal ini dikarenakan pengetahuan mereka masih sangat kurang tentang pentingnya pendidikan anak dan yang menjadi beban terberat mereka adalah biaya pendidikan yang harus mereka tanggung ditengah himpitan ekonomi keluarga. Masyarakat beranggapan bahwa biaya sekolah untuk pendidikan anak usia dini sangat mahal, hal ini dikarenakan ketidaktahuan mereka tentang keberadaan POS PAUD di lingkungan mereka yang menyediakan pendidikan murah bagi anak usia dini. Keberadaan POS PAUD bagi keluarga pra sejahtera sangat membantu dalam memberikan pendidikan anaknya tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi dan anak mereka pun mampu berkembang layaknya anak lain yang bersekolah di tempat yang mahal. Selain itu banyak perkembangan anak antara lain dari segi kepercayaan diri, motorik halus dan kecakapan lain. Kata kunci : POS PAUD, Pendidikan anak usia dini, keluarga pra sejahtera. dibutuhkan rangsangan pendidikan yang sesuai dan tuntas sehingga mempunyai anak, daya ubah (manfaat) dengan tahapan perkembangan rangsangan ini bagi anak. Rangsangan fisik khususnya harus dilakukan secara non bertahap, berulang, rangsangan konsisten pendidikan merupakan rangsangan yang tak kalah pentingnya (Ascobat Gani : 2002). Seiring dengan LANDASAN TEORITIS bertambahnya usia, anakAnak – Usia anakDini membutuhkan A. Pentingnya Pendidikan rangsangan pendidikan sehingga Pendidikan usia dini yang adalahlebih suatulengkap upaya pembinaan memerlukan tambahan layanan luar yang ditujukan kepada anakpendidikan sejak lahirdi sampai rumah yang uisa dilakukan lembaga Anak dengan enamoleh tahun yang Pendidikan dilakukan melalui Usiapemberian Dini (PAUD). Salah pendidikan satu lembaga rangsangan untukpendidikan membantu awalpertumbuhan bagi anak untuk mengembangkan kecerdasannya dan perkembangan jasmani dan rohani tersebut usia dini, formal anak adalah agar pendidikan memiliki anak kesiapan dalambaikmemasuki maupun non formal. Rangsangan pendidikan di luar pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 rumah sudah Sistem dapat dimulai setelah Nasional). anak berusiaUsia 6 bulan tentang Pendidikan dini bahkan sejak usia bulan. Lembaga layanan anakini merupakan masa3emas perkembangan, pada masa seusia ini dilonjakan negara kita terbatas, kalaupun terjadi luarmasih biasasangat pada perkembangan anak ada yang belum oleh semua para lapisan tidaktentu terjaditerjangkau pada periode berikutnya, ahli masyarakat terutama masyarakat sejahtera. Untuk menyebutnya sebagai usia pra emas perkembangan mewujudkan pemerataan pendidikan (golden age). Berdasarkan penelitian khususnya para ahli pendidikan anak usia dini yang terjangkau oleh terbukti bagi bahwa perkembangan kapasitas intelektual semua lapisan 50 masyarakat, pemerintah telah mencapai % ketika berusia 4 tahun,telah 80 % membentuk layanan lebih setelah anak berusiaPAUD 8 tahun alternatif dan genap yang 100% setelah terjangkau dari 18 segia biaya dalamWhite bentuk anak berusia tahun (Osborn, dan PAUD Bloom). Nonformal. Diantara jenis PAUD Nonformal Hasil kajian neurologi menunjukan bahwayang padaada saat dimasyarakat satunya adalah POSsekitar PAUD, lahir otak salah bayi membawa potensi 100PAUD milyar jenisyang ini adalah pendidikansel anak dini yang pada layanan prose berikutnya – usia sel dalam otak diintegrasikan dengan berbagai anakmenghasilkan yang telah tersebut berkembang pesatlayanan dengan ada bertrilyun di masyarakat yaitusambungan program Bina Keluarga Balita – trilyun antarneutron. Supaya (BKB) perkembangan dan Pos Pelayanan mencapai Terpadu kata optimal, (POSYANDU). sambungan POSini PAUD ini diselenggarakan secara rangsangan swadaya harus diperkuat melalui berbagai masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya dengan yang psikososial. Sambungan yang tidak diperkuat sangat tinggi dalam prosesmengalami pendidikannya. rangsangan ini akan atropi (penyusutan) PENDAHULUAN Pada era globalisasi sekarang pendidikan tidak hanya bisa dinikmati oleh golongan yang mampu saja tetapi harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di negara ini karena pendidikan memiliki peran sentral dalam pembangunan manusia dan sangat berperan dalam pembangunan suatu bangsa. Secara konstitusional negara telah menjamin hak setiap warga Negara untuk mendapatkan pendidikan, hal ini seperti termaktub dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “ Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan”. Isu tentang pendidikan bagi anak usia dini di Indonesia muncul selaras dengan terjadinya perubahan di seluruh aspek kehidupan di negara ini atau setelah terjadi reformasi pada seluruh sendi kehidupan bangsa. Reformasi pun terjadi pada bidang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD), hal ini berdampak positif pada masyarakat dengan tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa ini terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode berikutnya, para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan (golden age). Ditinjau dari sisi lain, periode ini disebut juga masa yang paling penting dalam kehidupan individu karena merupakan waktu bagi anak untuk mengenal sekolah, usia awal berkelompok, usi menjelajah, usia bertanya, usia meniru, usia kreatif dan usia bermain (Surya, 2001 : 51). Untuk melejitkan perkembangan pada anak 1 dan musnah, faktor inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kecerdasan anak. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian di Baylor College of Medicine (Jalal, 2002: 21 – 25) yang menemukan bahwa apabila anak jarang memperoleh rangsangan pendidikan, maka perkembangan otaknya lebih kecil 20 – 30 % dari ukuran normal seusianya. Otak manusia hanya mau menerima rangsangan spesifik yang diberikan hanya pada satu waktu tertentu, para ahli menyebutnya periode ini sebagai jendela kesempatan (window of opportunity). Jendela kesempatan menyediakan waktu optimal untuk mencapai tonggak – tonggak perkembangan otak, yang sangat disayangkan banyak anak ketika berusia 3 tahun beberapa jendela kesempatannya telah “tertutp” disebabkan oleh masalah – masalah serius seperti tidak ada perawatan sebelum lahir, pengasuhan tidak konsisten, kurangnya orang dewasa yang memiliki kemampuan merawat mereka dan yang paling penting adalah kurangnya rangsangan pendidikan. Manusia juga memiliki kemampuan tidak terbatas untuk belajar (limitless capacity to learn) dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk kreatif dan produktif. Kemampuan luar biasa ini disebut sebagai hidden excellencein personhood, yakni bahwa pada diri setiap anak yang normal mentalnya memiliki kemungkinan genius yang bisa digali dan ditemukan yang paling baik (paling unggul) yang sebelumnya tidak tampak (Semiawan. 2002). Bila potensi – potensi anak usia dini tidak tergali berarti anak akan kehilangan peluang dan momentum terpenting dalam hidupnya, yang pada akhirnya negara akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya yang menjadi modal utama pembangunan bangsa. B. POS PAUD Sebagai Alternatif bagi Pendidikan Anak Usia Dini. Masuknya PAUD dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas merupakan apresiasi dan antusiasme pemerintah tentang pentingnya penyiapan generasi muda (sumber daya manusia) yang akan datang lebih berkualitas. Dengan adanya pasal khusus tentang PAUD dalam UU No. 20 Tahun 2003 (Pasal 28) merupakan payung hukum bagi keseluruhan pembangunan PAUD di Tanah air, perlu dicatat bahwa PAUD telah menjadi salah satu dari 15 program pembangunan pendidikan nasional bahkan merupakan salah satu 10 program pembangunan nasional yang diprioritaskan Depdiknas sampai tahun 2009. Dalam kenyataan dilapangan menunjukan bahwa pendidikan khususnya pendidikan usia dini masih banyak terjadi kesenjangan, hal ini dikarenakan masyarakat berpendapat bahwa pendidikan yang memadai hanya bisa dinikmati oleh kalangan yang mempunyai uang saja. Karena alasan ekonomi yang sulit akhirnya keluarga pra sejahtera tidak mengikutsertakan anak mereka pada layanan pendidikan anak usia dini. Menyikapi problematika tersebut pemerintah membentuk layanan PAUD Alternatif yang lebih bisa menjangkau kalangan keluarga pra sejahtera dalam bentuk PAUD Nonformal. Prinsip pembelajaran PAUD Nonformal adalah bermain sambil belajar yang sesuai dengan tingkat usia, perkembangan psikologis dan kebutuhan spesifik anak serta mendekatkan anak dengan lingkungan. Prinsip utama PAUD Nonformal adalah memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dalam rangka melejitkan semua potensi agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, memiliki dasar – dasar kemampuan berpikir logis, berbahasa, berhitung dan berbagai kemampuan dasar lainya yang diperoleh anak melalui bermain sambil belajar. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang – ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak (Sujiono, 2009 : 7). POS PAUD merupakan salah satu layanan pendidikan anak usia dini yang termasuk kedalam PAUD Nonformal. POS PAUD dimasukan kedalam program layanan anak usia dini sebagai Satuan PAUD Sejenis yang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebut sebagai bentuk lain yang sederajat. Mengapa disebut POS PAUD, hal ini dikarenakan layanan PAUD ini diintegrasikan dengan program yang telah ada dimasyarakat yaitu Programa Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). PAUD jenis ini ditujukan bagi masyarakat kelompok ekonomi menengah kebawah terutama keluarga pra sejahtera dan PAUD ini terbukti efektif dalam mengakomodir pendidikan anak usia dini 0 – 6 Tahun dari kelompok tersebut yang belum atau tidak tersentuh pendidikan sama sekali dengan alasan ketidak adaan biaya dan belum siap mengikutsertakan anaknya dalam layanan PAUD yang lebih intensif. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Peneliitian ini saya laksanakan di RW 09 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, adapun kondisi social ekonominya sebgaian besar penduduknya bermata pencaharian sebgai pedagang, 2 karyawan pabrik dan buruh lepas. Berdasarkan data dari Kelurahan Setiamanah, jumlah penduduk RW 09 adalah sebanyak 1311 orang. Luas wilayah RW 09 adalah 2800 M² dengan batas – batas administratif sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan RW 08 Sriwijaya Kelurahan Setimanah. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baros. c. Sebelah Barat berbatasan dengan RW 14 Warung Contong Barat Kelurahan Setiamanah. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Baros. bahwa POS PAUD harus bersifat holistik artinya tidak hanya memperhatikan sektor pendidikan saja tetapi juga aspek biaya, gizi dan kesehatan. Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, para pendidik (tutor) yang dibantu oleh para orang tua yang melibatkan diri dalam proses pembelajaran. “Proses pembelajaran adalah proses yang didalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru - siswa dan komunikasi timbale balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar” (Rustman, 2001). Dengan kerjasama seperti ini diharapkan pendidikan anak tidak hanya tanggung jawab pendidik saja akan tetapi juga menjadi tanggung jawab para orang tua, hal ini dilakukan agar upaya mengoptimalkan perkembangan anak semakin tercapi dengan baik. Pada pelaksanaan proses belajar dan mengajar di POS PAUD ini juga menganut prinsip kesederhaan yaitu : a. Kesederhanaan Program , program pembelajaran POS PAUD dilakukan secara sederhana dalam bentuk kelompok bermain yang dilakukan 3 hari dalam seminggu yang dilanjutkan di rumah masing – masing. b. Kesederhanaan Mainan, Alat Peraga Edukatif (APE) POS PAUD tidak sepenuhnya dibeli tetapi sebagian dikembangkan sendiri oleh kader. c. Kesederhanaan Tempat, POS PAUD tidak mensyaratkan keharusan adanya bangunan khusus sebagai tempat kegiatan. Di RW 9 sendiri dilaksanakan di gedung serbaguna milik RW. d. Kesederhanaan Pakaian, Peserta didik POS PAUD tidak diwajibkan berseragam tetapi harus bersih, sopan dan layak pakai Orbit jarak tempuh ke pusat pemerintahan adalah : a. Jarak ke Ibu Kota Kecamatan adalah 5 KM. b. Jarak ke Ibu Kota Kabupaten adalah 8 KM. Penelitian ini difokuskan pada warga RW 09 kelompok Keluarga Pra Sejahtera yang mengikutsertakan anaknya pada layanan pendidikan anak usia dini (POS PAUD) yang berada di wilayah RW 09. POS PAUD yang berada di RW 09 ini diberi nama “POS PAUD Kenanga” yang berdiri dari tahun 2007 samapai sekarang, POS PAUD ini dikelola oleh kelompok Tim Penggerak PKK RW 09. Pada tahun ajaran 2012 / 2013 ini jumlah peserta didiknya adalah sebanyak 40 orang, tutor sebnyak 4 orang dan kegiatan belajar mengajarnya dilakukan di Gedung Serabaguna RW 09. Dari jumlah murid 40 orang yang berasal dari keluarga pra sejahtera sebanyak 70 %, pembiayaan proses pendidikan di POS PAUD ini dilakukan secara swadaya masyarakat dan masih minim bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Dari hasil wawancara dengan para orang tua, tutor dan pengelola POS PAUD yang ada di RW 09, hampir 100 % menyatakan bahwa : a. Dengan adanya POS PAUD di wilayah RW 09, mereka tidak bingung mencari layanan pendidikan untuk anak yang sesuai dengan harapan mereka yaitu dekat dan biayanya masih terjangkau oleh ekonomi mereka. b. Dengan prinsip – prinsip yang di terapkan di POS PAUD membuat mereka selalu ingin berperan aktif dalam setiap kegiatan. c. Hasil dari kegiatan POS PAUD sangat mereka rasakan dengan banyak perubahan anak yang positif bagi tumbuh kembang mereka. d. Dengan adanya kerjasama pada setiap prose pembelajaran antara pendidik dan orang tua, mereka menjadi paham arah dan tujuan pendidikan bagi anak – anak mereka yang selanjutnya diaplikasikan di rumah masing – masing. B. Analisis Penelitian dan Pembahasan Dengan adanya keberadaan POS PAUD memberikan efek positif bagi perkembangan anak di RW 09 dan masyarakat pun antusias untuk mengikutsertakan anaknya dalam layanan PAUD ini dengan alasan biaya yang dibutuhkan tidak mahal dan jarak tempuh ke tempat layanan tidak jauh. Hal ini sejalan dengan prinsip POS PAUD yaitu Mudah (dengan prisip kesederhaan menjadikan POS PAUD mudah dilaksanakan), Murah (prinsp pengelolaan dari, oleh dan untuk masyarakat membuat POS PAUD terjangkau biayanya, semua bisa dibahas dan dipecahkan bersama – sama) dan bermutu (mutu POS PAUD dicapai melalui keterpaduan layanan pembinaan orangtua melalui BKB , layanan kesehatan dan gizi melalui POSYANDU dan keterpaduan rangsangan yang dilakukan di POS PAUD dan yang dlakukan di rumah. Dengan demikian anak menerima layanan secara utuh dan terpadu mencakup semua aspek). Dapat disimpulkan 3 a. Pemerintah harus memperbanyak layanan pendidikan bagi anak usia dini yang terjangkau oleh seluruh komponen masyarakat di Negara ini, b. Peran serta masyarakat dalam kegiatan layanan pendidikan anak usia dini harus ditingkatkan agar hasil yang dicapai semakin optimal. c. Kesejahteraan para pendidik (tutor) bagi POS PAUD harus ditingkatkan dan Pemerintah harus segera mengambil kebijakan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan pendidin khususnya POS PAUD. d. Peningkatan peran serta akademisi pendidikan dalam mengubah paradigma masyarakat mengenai pentingnya pendidikan pada masa usia dini. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : a. Pentingnya pendidikan anak usia dini Usia dini merupakan masa emas perkembangan anak yang tidak akan terulang kembali di usia lain, untuk itu diperlukan kesadaran orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan anak yang salah satunya melalui layanan pendidikan anak usia dini yang ada di masyarakat. Namun mengingat masih terjadi kesenjangan ekonomi di tatanan kehidupan di Indonesia membuat masyarakat pada Keluarga Pra Sejahtera memandang pendidikan bagi anak usia dini masih belum terjangkau oelh kemampuan ekonomi mereka. b. Peranan POS PAUD Dalam proses layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh POS PAUD terdapat prinsip – prinsip yang sangat tidak memberatkan para orang tua untuk mengikutsertakan anak mereka pada layanan pendidikan ini. Dengan adanya POS PAUD mereka menjadi mengerti akan pentingnya pendidikan anak tanpa harus memikirkan biaya tinggi yang harus mereka keluarkan untuk biaya pendidikan. Masyarakat semakin sadar arti pendididkan bagi anak demi perbaikan generasi muda yang lebih baik dimasa yang akan datang, dan Negara pun mempunyai sumber daya manusia yang lebih baik guna melanjutkan pembangunan karena sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pembangunan nasional c. Hasil Penelitian di RW 09 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Keberadaan POS PAUD di lingkungan mereka menjadikan warga yang tergolong keluarga pra sejahtera tidak perlu mengeluarkan biaya pendidikan yang mahal untuk anak mereka dan dengan prinsip POS PAUD mereka berperan aktif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di POS PAUD. Hal ini semakin menumbuhkan kesadaran dan menimbulkan keyakinan bahwa pendidikan anak khususnya anak usia dini sangatlah penting untuk perkembangan anak guna melejitkan potensi – potensi yang dimiliki sebagai bekal dimasa yang akan datang. Demikian beberapa rekomendasi yang saya sampaikan, maksud saran ini merupakan masukan – masukan penulis sebagai peneliti. Apabila ada kata – kata yang kurang berkenan, penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional (2008), Pedoman Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal. Suryadi, Ace., (2009), Mewujudkan Masyarakat Pembelajar, Bandung : Widya Aksara Press. Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar (2011), Penilain Perkembangan Anak Usia Dini, Bandung : Refika Aditama. www.google/uu/no20/2003 B. Rekomendasi Memandang pentingnya pendidikan untuk anak usia dini yang bertujuan melejitkan potensi perkembangan anak. Berbagai macam cara harus diusahakan oleh seluruh lapisan masyarakat guna tersedianya layanan pendidikan untuk anak usia dini. Beberapa saran yang ingin disampaikan penulis pada kesempatan ini adalah : 4 1