PERALATAN TEGANGAN TINGGI 1.PENDAHULUAN 1.1 Tegangan Transmisi Tenaga Listrik Diagram segaris dari suatu sistem tenaga listrik sederhana ditunjukkan seperti pada Gambar.1.1 dibawah ini. Saat sistem beroperasi, pada sub-sistem transmisi terjadi rugi-rugi daya. Untuk transmisi arus bolakbalik tiga fasa, rugi-rugi daya tersebut adalah seperti persamaan dibawah ini: ΔPt=3I²R..............................(1.1) .......... dimana: ΔPt=rugi-rugi total transmisi (watt) I= arus pada kawat transmisi (A) R= tahanan kawat transmisi per fasa (ohm) Dengan mengabaikan arus kapasitif pada transmisi, maka arus di sepanjang kawat transmisi dapat dianggap sama dan besarnya adalah sama dengan arus pada ujung penerima transmisi: I= P/√3. vr.cos φ..........................(1.2) dimana: P=Daya beban pada ujung penerima transmisi (watt) ........ Vr=tegangan fasa ke fasa ujung penerima transmisi (Volt) Cosφ= faktor daya beban Substitusi pers (1.2) kedalam pers (1.1), diperoleh: ΔPt=P²R/Vr.Cos²φ (Watt)....................(1.3) Terlihat bahwa rugi-rugi transmisi berbanding lurus dengan besar tahanan konduktor dan berbanding terbalik dengan kuadrat tegangan transmisi, sehingga pengurangan rugi-rugi yang diperoleh karena peninggian tegangan transmisi jauh lebih besar dari pada pengurangan rugi-rugi karena pengurangan tahanan konduktor. ........ Oleh karena itu, pengurangan rugi-rugi transmisi dilakukan dengan mempertinggi tegangan transmisi. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya transmisi tegangan tinggi sistem tegangan listrik, dan saat ini sudah ada yang mencapai 750 Kv. 1.2 GARDU INDUK Tegangan yang dibangkitkan generator terbatas dalam belasan kilo volt, sedangkan transmisi membutuhkan tegangan dalam puluhan sampai ratusan kilo volt, sehingga diantara pembangkit dan transmisi dibutuhkan trafo daya step up. ........ Seperti yang terlihat pada Gambar 1.2 berikut ini. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang terpasang disisi sekunder trafo ini harus mampu memikul tegangan tinggi. Tegangan transmisi dalam puluhan sampai ratusan kilo volt sedangkan konsumen membutuhkan tegangan ratusan volt sampai dua puluhan kilo volt, sehingga diantara transmisi dan konsumen dibutuhkan trafo daya step down. Semua perlengkapan yang terpasang disisi primer trafo ini juga harus mampu memikul tegangan tinggi. .......... Trafo-trafo daya ini bersama perlengkapanperlengkapannya disebut Gardu Induk. Dilihat dari fungsinya, jenis gardu induk dibagi atas: - gardu induk pembangkit - gardu induk beban - gardu induk hubung Sedang jika dilihat dari jenis trafo daya yang terpasang, gardu induk dibagi atas gardu induk step-up dan gardu induk step-down. Gardu induk dapat juga dibagi atas lokasi instalasinya, yaitu gardu induk pasangan dalam dan gardu induk pasangan luar. ........ Gardu induk jenis pasangan dalam: Adalah semua komponen yang berada pada gardu induk terpasang didalam, meskipun ada beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang diluar. Gardu induk ini dipakai dipusat kota, dimana harga suatu lokasi sangat tidak relevan (mahal) dan biasa digunakan untuk menghindari kebakaran dan gangguan suara. Gardu induk jenis pasangan luar Adalah gardu induk yang terdiri dari peralatan tinggi pasangan luar, misalnya Transformator, peralatan penghubung (switch gear) yang mempunyai peralatan control pasang dalam seperti meja penghubung (switch board). ........ Pada umumnya, gardu induk untuk transmisi yang mempunyai kondensator pasangan dalam dan sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam disebut juga sebagai pasangan luar. Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas akan tetapi biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah, oleh karena itu biasanya gardu induk jenis ini dipasang di pinggiran kota.