Merajut Teknologi ITB untuk Bangsa Tutuka Ariadji - Servant Leader Saya menyadari VISI ITB adalah Pelopor, dan memang kepeloporan ITB adalah bersejarah yang harus dipertahankan. Kami memahaminya, untuk mencapai Visi tersebut diperlukan (1) Prasyarat landasan moral yaitu Academic Integrity, (2) Syarat untuk ITB tumbuh dengan pesat yaitu melakukan Sinergi, dan (3) Perangkat ITB untuk menjadi Research University. Namun demikian, fakta menyatakan bahwa ITB belum siap menjadi universitas riset, dengan salah satu indikasinya adalah pertumbuhan jumlah mahasiswa S3 belum signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini rasio jumlah mahasiswa S1:S2:S3=14:7:1, sedangkan pada Rencana Strategis ITB tercantum 10:4:1. Dilain pihak, kondisi sumberdaya kurang mendukung yaitu antara lain rasio jumlah Guru Besar terhadap jumlah mahasiswa S3 adalah sekitar 6 selama 5 tahun kebelakang, dan peralatan laboratorium secara umum kurang memadai. Landasan moral pendidikan tinggi ITB yaitu Academic Integrity (The Fundamental Values of Academic Integrity – The Center of Academic Integrity, 1999) menjamin keberlangsungan untuk tumbuh berkesinambungan, yang terdiri dari: Honesty, Trust, Respect, Fairness, dan Responsibility untuk menuju kepakaran sejati. Dengan tumbuhnya kepakaran, maka keilmuan akan tumbuh dan menyemaikan invensiinvensi untuk menciptakan inovasi teknologi berbasiskan sains, seni dan humaniora. Selanjutnya, syarat untuk ITB tumbuh pesat adalah Sinergi. Saya mempunyai filosofi kepemimpinan membangun sinergisme, karena hanya dengan sinergi akan menghasilkan lompatan. Sinergi meliputi sinergi internal antar dosen ITB dengan menciptakan budaya komunikasi antara civitas academica dan mendengar suara masyarakat ITB untuk menggali potensi diri dan potensi bekerja bersama. Sedangkan sinergi eksternal adalah interaksi dengan masyarakat umum, pemerintah dan swasta. Sinergi internal dan eksternal tersebut dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat untuk pengembangan teknologi, pengembangan industri dan kesejahteraan rakyat. Sebagai institut teknologi, produk teknologi ITB dipertanyakan oleh masyarakat. Sehubungan dengan itu, sesungguhnya dosen-dosen ITB telah memiliki, mengembangkan, dan menerapkan di masyarakat dan industri teknologinya masing masing atau secara berkelompok. Daftar berikut menunjukkan Sebagian Teknologi Dosen-Dosen ITB yang saya peroleh melaui diskusi terhadap dosen-dosen secara langsung pada hampir seluruh fakultas/sekolah di ITB: • Observatorium Nasional dan Space Science Center, Mitigasi Bencana: Hulu (Pranata) dan Hilir (Mitigasi, Disaster Management, Tanggap Darurat) untuk jangka pendek dan panjang, Teknologi Infrastruktur Tahan Gempa, Penguatan Sistem Bahan, Smart Climate Software. • Teknologi dan Manajemen Sumber Daya Alam: Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air, Nano Technology untuk Pembersih Air, Nano Technology untuk Keramik. • Energi: Produksi Minyak (Surfaktan, Mikrobial), Bioenergi, Biodesel Pilot Plant (Sawit, dan Produk turunan), Coal Upgrading, Waste to Energy (Biogas), Refrigerant Ramah Lingkungan, Sel Surya, Fuel Cell, Reaktor Daya PLTN, Teknologi Pencitraan Bawah Permukaan. • Desain Manufaktur: Green and Clean Industry Manufacturing and Process, Upgrading Material Steel untuk Teknologi Pertahanan, Indonesian Fighter (kerjasama dengan Korsel), Un-manned Vehicle (Robot untuk Pipa), Peralatan Uji untuk Aerodinamik Terowongan Angin, Predictive Maintainance with Vibration (Mechanical Design), Medical Device (Biomedik), Tropical Natural Resources Polymer, Intelligence Manufacturing System (Software Pengambilan Keputusan), Drone (Surveilance) • Creative Industry: Media Kreatif Digital, Produk Desain, craftmanship (Kriya, Batik, Bambu), Seni Budaya, Fashion. • Teknologi Informasi, Elektronika, Instrumentasi: Software Manajemen Produksi, Digital Mark Reader (DMR), Air Traffic Control System (ATCS), Software Radar, Teknologi Elektronika Chip untuk Handphone, Chip untuk Komunikasi Internet, Accoustic and Noise Control, Oil and Gas Metering, Geolistrik. • Kesehatan, Pangan, Lingkungan: Obat Bahan Alam (TBC, Diabetes, Kosmetika, Obat Ternak, dsb), Pengujian Dopping, Teknologi Pangan, Bioremediasi. • Teknologi Infrastruktur: Mempercepat Pembangunan Perumahan (Steel Modular, Konkrit Beton Pre cast, beton geopolymer), Konstruksi Bambu, Desain Pelabuhan, Perlindungan Pantai, Software Pemodelan Tumpahan Minyak. Menyadari bahwa Teknologi Dosen ITB tersebut adalah belum merupakan kegiatan institusional yang terkelola dengan baik dan berdampak luas ke masyarakat, maka yang dibutuhkan adalah mempromosikan dan mengangkat teknologi dosen-dosen ITB tersebut secara institusional untuk memenuhi kebutuhan negara, industri, dan masyarakat luas. Dengan melaksanakan strategi ini sekaligus visi ITB dapat tercapai. Namun demikian, perlu dipahami betul bahwa serangkaian langkah harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu melakukan sinergi dosen-dosen ITB yang terkenal hebat dan mandiri, langkah ini adalah yang terberat. Sebelum itu, ITB terlebih dahulu harus mempunyai system yang efektif dan efisien, dan ini adalah pekerjaan besar pimpinan ITB dan seluruh masyarakat ITB secara bersama-sama sebagaimana. Sebelumnya lagi adalah langkah fundamental menggali dan menanamkan kembali nilai-nilai luhur pendidikan tinggi yang merupakan academic integrity melalui Pembangunan Karakter (Gambar 1). Untuk menjadikan ITB efektif dan efisien, masalah yang dihadapi adalah manajemen (keuangan, logistik, dsb.), pendidikan (pasca sarjana, dsb.), penelitian (jumlah dan kualitas), kelembagaan (hubungan), dan infrastruktur (kampus). Setelah ITB menjadi efektif dan efisien, maka untuk mengembangkan program dilakukan dengan pendekatan holistik komprehensif yang mencakup: Memperhatikan peluang bagi ITB baik nasional maupun internasional, Cross-Linked Tri Daharma Perguruan Tinggi (pengabdian masyarakat dikelola bersama dengan kegiatan penelitian dan dimasukkan kedalam kegiatan pendidikan), Garis Besar Haluan ITB, Kebijakan Riset dan Teknologi ITB, Multikampus berkonsep dan Penjaminan Mutu. Untuk keperluan tersebut diperlukan partner ITB dari instansi pemerintah, industri, swasta, alumni, pakar-pakar di berbagai bidang, asosiasi profesi yang disesuaikan dengan kepentingan ITB. Sehubungan dengan itu, kami mempunyai Program Utama ada 3 buah, yaitu: (1) Pembangunan Karakter Academic Integrity untuk seluruh civitas academica, (2) ITB Efektif dan Efisien, (3) ITB Berbudaya Riset dan Kewirausahaan untuk Menghasilkan (a) Produk ITB, (b) Penguatan Laboratorium, Pusat dan Kontribusi Industri (c) Kontribusi ITB ke Lingkungan. Hal paling awal yang dilakukan oleh ITB adalah Pembangunan Karakter Civitas Academica melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Guru Besar, yaitu antara lain dengan values sharing pada pertemuan2 informal di kampus. Bersamaan dengan itu, Program ITB Efektif dan Efisien dilaksanakan dengan langkah pertamanya adalah membangun Strong Office Management, Strong Vision dan Strong Values, sebagai nahkoda sub-program sub-program: (1) Manajemen Perguruan Tinggi Berkualitas (command and control jelas, public relationship, monitoring, feed-back dan respon cepat), (2) Pendidikan: Lulusan ITB mampu menjadi Agen Teknologi, Pengembangan Softskills Mahasiswa melalui Makan Bersama di Kampus, (3) Penelitian: Penguatan Penelitian dengan paradigma Relevant Research, Pengembangan Pusat Inovasi Teknologi, (4) Penguatan Fungsi dan Hubungan Kelembagaan, (5) Kampus Harmoni: Pembangunan Infrastruktur dan Komunitas ITB Friendly. Adapun target yang diharapkan dalam masa periode 5 tahun adalah: (1) Produk teknologi ITB tersosialisasikan dan dipasarkan di masyarakat luas, (2) Jumlah dan kualitas S3 meningkat dengan tambahan 200 mahasiswa/tahun dengan didukung jumlah Guru Besar dan dana yang memadai, (3) Penelitian dan karya inovatif dosen ber-relevansi tinggi sebanyak 2 paper/karya per tahun yang perlu didukung dengan sumber daya yang cukup, (4) Kampus nyaman, (5) Manajemen Aset dan Optimalisasi Aset, (6) Multikampus berkonsep: Jatinangor, Walini, Bekasi, (7) Desentralisasi wewenang dan keuangan ke fakultas/sekolah, (8) Kantin Massal sebagai Sarana Interaksi Sosial untuk Peningkatan softskills lulusan, (9) Pameran Berkala Terintegrasi ITB (pendidikan, produk/karya, kontribusi, mahasiswa baru): per semester, (10) Guru Besar Values Sharing dan Faculty Club di kampus secara berkala. Gambar 1. Strategi Pencapaian Visi. Gambar 2. Pendekatan, Program dan Target.