strategi personal selling pt. inko eka sejati dalam mencari

advertisement
STRATEGI PERSONAL SELLING PT. INKO
EKA SEJATI DALAM MENCARI PELANGGAN
DAN MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MEMBELI
Didik Satya ; Mia Angeline, S.Kom., M.M
Jurusan Marketing Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon
JerukRaya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, (021)53696969
[email protected]
Abstract
The research goal, is to know the strategy of personal selling in PT. Inko Eka Sejati.
The research method used was a qualitative research method. Results Achieved The strategy is to
find out the effects of personal selling and the company's own strategy and how to implement the
strategy of personal selling. Conclusion, how do relationships, things that need to be prepared and
what to do in running personal selling.
Keywords: personal selling, direct link, consumers
Abstrak
Tujuan Penelitian, ialah mengetahui strategi personal selling di PT. Inko Eka Sejati.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil Yang Dicapai ialah
mengetahui secara langsung strategi personal selling perusahaan dan efek strategi itu sendiri dan
cara menerapkan strategi personal selling tersebut. Simpulan, cara melakukan hubungan, hal yang
perlu dipersiapkan dan apa yang harus dilakukan dalam menjalankan personal selling.
Kata kunci : personal selling, hubungan langsung, konsumen
1
PENDAHULUAN
Dalam promotion mix terdapat cara promosi dengan menggunakan teknik penjualan personal.
Penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan pembeli untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk, karakteristik produk yang kompleks, detail barang yang perlu pernjelasan merupakan karakteristik
yang bisa digunakan sebagai penerapan penjualan personal (Hermawan, 2012:105).
Penulis tertarik untuk menggali lebih dalam tentang penjualan personal dalam suatu perusahaan,
karena penjualan personal memberi tantangan lebih dimana penjual dan pembeli dengan melakukan tatap
muka langsung dan menggali hal-hal yang perlu dipersiapkan, mencari prospek sasaran, cara melayani agar
bisa belajar dari perusahaan objek penelitian mengenai penjualan personal lebih dalam dimana perusahaan
yang dijadikan penulis sebagai bahan penelitian sudah menerapkan konsep penjualan personal sejak berdiri
dan memiliki pengalaman yang banyak mengenai penjualan personal itu sendiri.
Kajian pustaka:
1. KEGIATAN PERSONAL SELLING PT. AL-GHANIY ASSALAM JAKARTA BARAT DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN (PERIODE NOVEMBER S/D DESEMBER 2012 ) oleh Irin
Noviani
2. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK AQUAPURE (PENYULINGAN AIR) DAN PERSONAL
SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PT. KDS oleh Natan Imam Sebastian
nilai lebihnya penelitian ini menjelaskan proses mencari pelanggan yang tepat untuk ditawarkan produk
perusahaan.
Rumusan Masalah:
berdasarkan masalah yang ada maka permasalahan diuraikan sebagai berikut: Bagaimana strategi personal
selling di PT. INKO EKA SEJATI?
Ruang Lingkup Penelitian:
Penelitian ini di batasi dengan wilayah pengambil data penelitian berpusat di PT. INKO EKA SEJATI
kemudian periodenya 19 Februari dan 17 Mei 2013, kemudian wawancara kedua pada 16 Agustus 2013.
Tujuan Penelitian:
Mengetahui strategi personal selling di PT. INKO EKA SEJATI.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian Kualitatif. Bodgan dan Biklen yang diterjemahkan
oleh Sugiyono (2009:9-10) mendefiniskan mengenai karakteristik penelitian kualitatif yaitu:
1. Dilakukan secara alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
2.Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar,
sehingga tidak menekankan pada angka.
3.Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk (outcome).
4.Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
5.Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna (data dibalik yang diamati).
Alasan penulis memilih jenis penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif dalam hal ini lebih
mudah karena objek yang dipilih oleh penulis tidak diketahui orang-orang secara global, sedangkan yang
ingin penulis teliti adalah strategi penjualan personalnya jadi penulis memutuskan menggunakan teknik
penelitian kualitatif.
2
Cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode wawancara semiterstruktur Jenis wawancara
ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
oleh informan.
Alasan penulis memilih wawancara semiterstruktur adalah karena dibutuhkan pertanyaan yang sama
sebagai bahan perbandingan data tetapi mendapatkan kesempatan menggali dengan dalam setiap jawaban dari
narasumber dengan metode wawancara ini agar dapat memperoleh titik jenuh dari penelitian ini.
Purposive Sampling: teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi pengambilan sampel
sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. (Sugiyono, 2010:392)
1. Dewan Komisaris: Bapak Hendri Saleh
2. Manajer Pemasaran: Bapak Reynaldo Lawrence
3. Saler Marketing: Bapak Anthonny Adianto
4. Staff Adminitrasi: Ibu Emy Yuniarsih
5. Staff Keuangan: Bapak Ali Sartono.
Penulis akan mengajukan 10 buah pertanyaan kepada narasumber,
1. Hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan saat mengunjungi konsumen?
2. Bagaimana cara menyakinkan dan membentuk pemahaman terhadap produk dan akhirnya kemudian
membelinya?
3. Bagaimana/dengan cara apa untuk memperkenalkan produk perusahaan saat mengunjungi konsumen?
4. Apakah ada kunjungan ke konsumen secara rutin? Siapa biasa yang bertugas melakukan kunjungan? Dan
apa saja yang perlu dipersiapkan?
5. Dalam melakukan kunjugan ke konsumen biasanya menggunakan metode apa? Misalkan presentasi dll.
6. Pendekatan apa yang digunakan dalam menjual barang perusahaan ke konsumen?
7. Tahapan apa saja yang digunakan untuk memperoleh barang sampai sampai ke tangan konsumen
8. Bagaimanakah perusahaan terus mengelola ruang dialog antara perusahaan dengan perusahaan pemakai
jasa kita dan calon konsumen yang membeli barang perusahaan?
9. Bagaimanakah cara menghadapi pesaing dan menyesuaikan dengan harga di ditawarkan pesaing dengan yg
ditawarkan oleh perusahaan?
10. Apakah hal utama yang perlu dimiliki oleh perusahaan agar dapat bertahan dalam kondisi sulit dan
bertahan dalam jangka waktu panjang?
Kemudian penulis untuk menguji keabsahan data digunakan metode:
Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data. Apabila data ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,
sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti data dengan berbagai
pernafsiran tiak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data,
dan apabila perbedaanya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya (Sugiyono, 2010:468). Kemudian
hasil dan evaluasi akan diolah.
Untuk menganalisis data penulis menggunakan metode:
Reduksi Data, Sugiyono (2010:431) menjelaskan bahwa mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
3
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas.
Data display (penyajian data), Sugiyono (2010:434) menjelaskan setelah data direduksi maka
selanjutnya adalah mendisplaykan data, panyajian data/display data, dapat dilakukan dalam bentu uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Penarikan
Kesimpulan, Miles dan Huberman yang diterjemahkan oleh Sugiyono (2010:431) mendefinisikan
penarikan kesimpulan sebagai berikut yaitu: langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi dalam. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
HASIL DAN BAHASAN
Jawaban atas permasalahan: Seperti yang telah dijelaskan di atas PT. Inko Eka Sejati menjalankan
beberapa strategi personal selling, dimana selalu dimulai dengan mencari prospek melalui internetatau buku
kunjungan tamu atau mendapat info dari orang lain, kemudian mencari tahu perusahaan calon prospek
tersebut sehat atau tidak, setelah itu membuat janji melalui telepon dan terkadang menghubungi lewat email
atau fax. Kemudian setelah bertemu biasa menggunakan alat bantu seperti presentasi, brosur, portofolio,
company profile. Kemudian bertemu dengan pemimpin perusahaan dan meminta izin untuk terjun ke
lapangan proyek perusahaan prospek dengan mengetahui barang-barang apa yang dibutuhkan atau mengecek
barang apa yang rusak dan mencek merek spare parts yang diperlukan oleh konsumen, kemudian biasanya
memberikan penawaran kepada konsumen setelah itu, jika konsumen setuju makan konsumen akan
menerbitkan purchase order, kemudian perusahaan akan segera mengirim sesuai dengan pesanan dengan
mengemas dengan rapid an aman dan menggunakan jasa ekspedisi yang cepat dan aman. Agar konsumen
merasa aman dan nyaman dalam memakai jasa perusahaan perusahaan berusaha melayani dengan ramah,
sabar dan jujur. Tidak tipu menipu dengan memberikan spare parts yang asli dan memberikan garansi jika
spare parts tersebut rusak sebelum jangka waktu yang ditentukan. Tidak ada kunjungan secara rutin. Tim
marketing yang bergerak untuk bertemu dengan konsumen. Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan
perusahaan juga menerima keluhan pelanggan, membantu pelanggan dalam memilih spare parts yang
diperlukan tanpa memungut bayaran. Dalam menghadapi pesaing perusahaan akan menawarkan nilai lebih
dari yang ditawarkan oleh pesaing.
Teori-teori yang mendukung:
A. Tahap-tahap proses keputusan pembelian
Simamora (2004:15) menjelaskan bahwa ada 5 (lima) tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian,
yaitu pengenalan masalah, pencarian, informasi, evaluatif alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh
setelah pembelian. Setiap konsumen tentu melewati kelimat tahap ini untuk setiap pembelian yang akan
mereka buat. Dalam pembelian yang lebih rutin, mereka membalik tahap-tahap tersebut. Gambar berikut ini
melukiskan proses tersebut
Pengenalan kebutuhan-> Pencarian Informasi-> Evaluasi Alternatif-> Keputusan Pembelian->
Perilaku setelah pembelian
Sumber: Kortler yang diterjemahkan oleh Simamora (2004:15).
Morissan (2010:111) menjelaskan bahwa keputusan pembelian (purchase decision) adalah tahap selanjutnya
setelah adanya niat atau keinginan membeli; namun keputusan pembelian adalah tidak sama dengan
4
pembelian sebenarnya (actual purchase). Ketika konsumen memilih untuk membeli suatu merek, ia masih
harus melaksanakan keputusan dan melkukan pembelian sebenarnya. Keputusan tambahan diperlukan dalam
hal: kapan membeli, di mana membeli, serta berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Sering kali, terdapat
banyak penundaan. Konsumen
B. Konsumen
adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama, untuk
memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau jasa tersebut umumnya (Moeljono, 2003:47.
C. Penjualan Personal (Personal Selling),
Morissan (2010:34) menjelaskan bahwa penjualan personal elemen terakhir dari bauran promosi atau
promotional mix, yaitu bentuk komunikasi langsung antara penjual dengan calon pembelinya (person-toperson communication). Dalam hal ini penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli
untuk membeli produk yang ditawarkan. Tidak seperti iklan, penjualan personal melibatkan kontak secara
langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka maupun alat komunikasi seperti telepon. Melalui
interaksi secara langsung ini, maka pihak penjual dapat melihat dan mendengarkan tanggapan atau respons
pembeli. Dalam hal ini, penjual dapat langsung memodifikasi informasi yang harus disampaikannya setelah
menerima tanggapan dari calon pembeli.
Sedangkan Hermawan (2012:105) menjelaskan bahwa penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
Nickels yang diterjemahkan oleh Hermawan (2012:107) yang mendefinisikan karakteristik penjualan personal
sebagai berikut yaitu: interaksi antarindividu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lain.
Penjualan personal merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan. Penjualan personal adalah komunikasi langsung
(tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman dan membelinya. Penjualan personal merupakan alat yang paling
efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan dan
tindakan membeli.
Penjualan personal memiliki tiga ciri khusus:
a. Konfrontasi personal (personal confrontation). Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari
pihak lain dengan lebih dekat.
b. mempererat (culvtivation). Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenjis hubungan mulai
dari hubungan penjualan sampai hubungan yang lebih erat lagi.
c. respon (respone). Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan wiraniaga. (Hermawan, 2012:108)
D. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Ray yang diterjemahkan oleh Morissan (2010:16) mendefinisikan promosi sebagai berikut yaitu: “the
coordination of all seller-iniated efforst to setup channels of information and persuasion to sell goods and
services or promote an idea” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun
berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang atau jasa atau memperkenalkan suatu gagasan).
Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau
bagian dari marketing mix, namun sebagian besar komunkasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari
suatu program promosi yang diawasi dan direncakan dengan hati-hati. Instrumen dasar yang digunakan untuk
mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotional mix.
5
Tabel :Elemen Bauran Promosi
Promotional Mix
Iklan
Direct
Marketing
Interactive/
Internet
Marketing
Promosi
Penjualan
Publikasi/
Humas
Personal
Selling
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu: iklan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), publikasi/humas, dan personal selling, namun George dan Belch yang
diterjemahkan oleh Morissan (2010:17) berpendapat dengan menambahkan dua elemen dalam promotional
mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen yang terakhir ini telah digunakan secara luas
oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasaranya sebagaimana empat
elemen sebelumnya. Masing-masing elemen dari promotional mix tersebut dipandang sebagai suatu instrumen
komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting dalam program IMC. Masing-masing elemen
dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya.
Namun Hermawan (2012:39) menjelaskan bahwa kegiatan promosi sengat erat kaitannya dengan penyebaran
informasi untuk disampaikan ke konsumen. Dalam penyampaian informasi ini ada beberapa hal penting yang
hendak diperhatikan, yaitu:
a. Program periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakan media utama bagi perusahaan untuk
menunjang kegiatan promosi dimana promosi memiliki tujuan untuk menarik konsumen agar mau melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
b. Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi-lebih dikenal dengan instilah
‘penjualan personal (personal selling)’. Kegiatan promosi yang satu ini bisa dikatakan sebagai ujung tombak
dari kegiatan promosi. Hal ini dikarenakan penjualan personal adalah kegiatan promosi yang mengharuskan
pemasar berhadapan dengan konsumen secara langsung. Kegiatan penjualan personal yang dilakukan secara
profesional akan sangat membantu tercapainya penjualan secara fantastis. Penjualan personal dalam skala
besar merupakan salah satu alternative solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki modal
yang cukup besar.
c. Promosi dilakukan dengan mengedepankan aspek penambahan nilai produk (additional values of product—
dalam strategi pemasaran dikenal sebagai promosi penjualan (sales promotion). Promosi penjualan
mengedepankan penambahan nilai barang/jasa. Hal ini meliputi berbagai aspek manajemen pemasaran, mulai
dari peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan distribusi bagi distributor, meningkatkan kualitas
pelayanan bagi pelanggan, dan aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan
atas peoduk yang dipasarkan.
d. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih condong membentuk sebuah citra (image)
yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan. Pembentukan citra positif ini dapat dilakukan dengan
iklan atau promosi yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat dimiliki oleh strategi pemasaran
lainnya.
6
Menurut pendapat penulis, sebuah perusahaan tidak harus menerapkan semua elemen dalam bauran promosi,
cukup 1 atau 2 saja, kecuali kalau perusahaan tersebut mempunyai modal yang besar, dalam hal ini elemenelemen di bauran promosi berguna untuk diterapkan sewaktu-waktu, misalkan jika mendapat proyek besar
lebih baik menggunakan penjualan personal, ataupun untuk wilayah promosi besar baiknya menggunakan
internet.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan kesimpulan yang di dapat adalah:
1. Strategi personal selling yang dilakukan oleh PT. Inko Eka Sejati pertama mencari prospek atau
perusahaan untuk ditawarkan produk, info tersebut bias didapatkan melalui buku kunjungan tamu atau
internet atau melalui info dari kerabat/partner, kemudian mencari info perusahaan tersebut sehat atau tidak,
setelah tahu perusahaan tersebut sehat lalu barulah membuat janji dengan telepon, fax, email kemudian
dipersiapkan alat-alat bantu yang diperlukan seperti power point presentasi, portofolio, brosur, contoh spare
parts, kemudian dalam melakukan kunjungan bertemu dengan pemimpin perusahaan, kemudian memantau
lapangan proyek perusahaan tersebut, mengecek produk spare parts apa yang digunakan oleh prospek,
kemudian mencari spare parts apa yang rusak dan perlu diganti, kemudian memberikan solusi dan
menawarkan ke prospek tentang spare parts yang dibutuhkan oleh prospek tersebut, dengan harga yang asli
dan produk yang asli dengan jujur, jika perusahaan tersebut sudah dikenal maka dapat diberikan jangka waktu
1 bulan untuk pembayaran dengan utang maksimal 50 juta dan jika perusahaan tersebut pembeli baru dapat
diberikan garansi tetapi belum bisa utang. Kemudian jika deal maka perusahaan prospek dapat menerbitkan
purchase order, sehingga perusahaan dapat segera mengirimkan produk-produk yang di pesan dengan tepat
waktu. Dalam membina kepercayaan dan kesetiaan pelanggan untuk jangka waktu lama dengan pelayanan
yang ramah dan sopan, pengiriman barang dengan benar sesuai pesanan dan tepat waktu, memberikan harga
yang baik, memberi garansi, dapat memberi solusi atas permasalahan konsumen, pengemasan barang yang
aman dan rapi sehingga sampai ke tangan konsumen utuh dan aman, memilih jasa ekspedisi yang cepat dan
aman, cepat dan tepat dalam memberikan penawaran harga ke konsumen sehingga konsumen bisa tidak
membuang-buang waktu dalam memilih barang yang dibutuhkan. Dalam menghadapi pesaing perusahaan
memilih persaingan yang sehat dan menawarkan nilai lebih dari pesaing.
Saran,
Saran Akademis
1.Lebih baik mempelajari secara langsung di lapangan karena akan lebih banyak menambah inspirasi dan
motivasi.
2.Perbanyak pembelajaran yang menyangkut tentang penjualan personal dengan terlibat langsung ke
konsumen atau anggota dari perusahaan.
Saran Praktis
1.Perusahaan bisa melakukan pendekatan dengan konsumen dengan facebook, twitter dan media online
lainnya, agar jangkauan promosi semakin luas.
2.Perusahaan bisa menggunakan tenaga kerja humas untuk melakukan komunikasi dan promosi yang benar
agar masyarakat bias lebih mengenal perusahaan dan produknya.
Saran Umum
1.Jika mau masyarakat bisa memulai usaha dengan strategi personal selling perusahaan yang diteliti penulis.
2.Masyarakat bisa mendapat saran dalam menghadapi pesaing di dalam usahanya.
REFERENSI
Hermawan, Agus. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
7
Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
Simamora, Bilson. (2004). Paduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Moejono, Djokosantoso. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
RIWAYAT PENULIS
Tempat kelahiran: Jakarta, 9 September 1989. Penulis sedang melakukan pendidikan S1 di Universitas Bina
Nusantara dalam bidang ilmu Komunikasi Pemasaran angkatan 2008.
8
Download