EKONOMIKA (Aspek Makro) Penghitungan Dan Penyusunan Pendapatan Nasional MODUL 9 Oleh: Sahibul Munir, Ir.,SE.,MSi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM KELAS KARYAWAN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 ‘12 1 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id pertama kalinya ditanyakan berbagai informasi ekonomi. Dengan berbagai informasi ekonomi tersebut, Tucker mencoba menaksir Produk Nasional Amerika Serikat pada tahun 1843. Dalam konsep Tucker ini jasa belum diperhitungkan seperti halnya pada konsep Boisgillbert dan Petty. Perhatian pada usaha perhitungan pendapatan nasional pemerintah pada waktu itu masih kecil, sebab sebelum Keynes titik berat perhatian para ekonom, adalah pada ekonomi mikro, bukan pada ekonomi makro. Pada tahun 1932 karena ada pergeseran perhatian kearah Pendapatan Nasional dan kesempatan kerja sebagai akibat krisis besar ekonomi yang melanda Amerika Serikat pada tahun 1930-an, maka usaha kearah perbaikan perhitungan Pendapatan Nasional mulai lebih diintensifkan. Studi yang mendalam mengenai perhitungan Pendapatan Simon Kuznets Nasional mulai dilaksanakan dibawah pimpimpinan dan hasilnya Produk diumumkan pada tahun 1934. Sejak itu Pendapatan Nasional atau lebih tepatnya Nasional Bruto(Gross National Product, GNP) mendapatkan kedudukan sebagai alat pengukur kegiatan ekonomi yang paling penting. Penemuan dan pengukuran Produk Nasional Bruto, juga merupakan bukti statistik gagasan Adam Smith yang menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara tidak diukur dengan banyaknya logam mulia yang dimilikinya, tetapi ditentukan oleh banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakatnya. Definisi Pendapatan Nasional. Jika kita perhatikan gambar arus perputaran output dan pengeluaran(circular flow of economic activities), maka aliran output (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh sektor bisnis dinamakan Produk Nasional. Sedangkan aliran balas jasa terhadap penggunaan faktor produksi oleh sektor bisnis ke sektor rumah tangga dinamakan Pendapatan Nasional. Dengan demikian Pendapatan Nasional (National Income) dapat didefinisikan sebagai nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Dalam perhitungan Pendapatan Nasional dikenal beberapa istilah : 1.Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP). ‘12 3 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1. CARA PENGELUARAN (SPENDING APPROACH). Pendapatan Nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan nilai seluruh pengeluaran terhadap barang jadi dan jasa yang dihasilkan didalam suatu perekonomian. Dalam cara pengeluaran ini, yang dihitung adalah aliran pengeluaran/pembelanjaan yang dilakukan oleh sektor rumah tangga (consumption expenditure), untuk pembentukan modal domestik bruto (investment), sektor pemerintah (government expenditure), dan sektor luar negeri (net export). Aliran pengeluaran ini merupakan nilai seluruh pengeluaran terhadap barang-barang akhir dan jasa yang diproduksi oleh sektor bisnis/perusahaan. (1).Pengeluaran konsumsi rumah tangga (consumption expenditure). Adalah pengeluran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga terhadap barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan yang ada didalam suatu negara. Barang akhir dan jasa yang dibeli oleh sektor rumah tangga meliputi barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jenis barang dan jasa tersebut meliputi bahan makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, barang-barang kebutuhan rumah tangga yang lain (seperti radio, TV,meja kursi), dan jasa-jasa yang dibutuhkan rumah tangga, seperti transportasi, pengobatan dan pendidikan. Tidak semua pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai pengeluaran rumah tangga(consumption expenditure). Transaksi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi. Membayar asuransi, mengirim uang sekolah kepada anak atau orang tua juga tidak termasuk dalam pengeluaran rumah tangga karena transaksi tersebut tidak merupakan pembelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. ‘12 5 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id