BAB II Tinjauan Pustaka - potensi utama repository

advertisement
BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat
lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan. Sesuai dengan namanya tujuan dari sistem ini adalah
sebagai “information sources” atau second opinion yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan tertentu,
merupakan satu model yang fleksibel yang memungkinkan pribadi-pribadi atau
kelompok-kelompok untuk membentuk gagasan-gagasan dan membatasi masalah
dengan membuat asumsi mereka sendiri dan menghasilkan pemecahan yang
diinginkan. Sistem penunjang keputusan dengan metode FMADM (Fuzzy
Multiple Attribute Decission Making) menggunakan SAW (Simple additive
weighting) ini dibuat untuk dapat membantu dan meningkatkan proses serta
kualitas hasil pengambilan keputusan dengan memadukan data dan pengetahuan
untuk meningkatkan efektivitas dalam proses pengambilan keputusan. (Jurnal
Semantik ; Ita Arfyanti, Edi Purwanto; 2012 : 119)
II.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Karakteristik sistem pendukung keputusan yaitu :
a. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau
perusahaan.
14
15
b. Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia (user) tetap
memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan
keputusan
untuk
membahas
masalah
terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang
saling berinteraksi.
d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
e. Memiliki sub sistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem.
II.1.2 Ciri-Ciri Sistem Pendukung Keputusan
Kriteria atau ciri-ciri sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut :
a. Banyak pilihan atau alternatif.
b. Adanya kendala.
c. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur
maupun tidak terstruktur.
d. Banyak input atau variabel.
e. Ada faktor resiko, dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.
II.1.3 Fase Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Tiga fase dalam pengambilan keputusan yaitu :
a. Inteligence
16
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari
ruang lingkup problematika secara proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan
menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap melakukan
pengujian kelayakan solusi.
c. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut
kemudian diimplentasikan kedalam proses pengambilan keputusan.
II.1.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga
komponen utama yaitu :
a. Sub sistem (Database)
Sub sistem data merupakan komponen sistem pendukung
keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data
tersebut disimpan untuk diorganisasikan dalam sebuah basis data yang
diorganisasikan oleh suat sistem yang
disebut dengan sistem
manajemen basis data (database management system).
17
b. Sub sistem model
Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering
dihadapi dalam merancang model adalah bahwa model yang dirancang
tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga
keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena
itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus
dijaga fleksibelitasnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pada
setiap model
yang disimpan hendaknya
ditambahkan rincian,
keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang
dibuat.
c. Sub sistem dialog (User Sistem Interface)
Sub sistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan
sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal
dengan sub sistem dialog. Melalui sub sistem dialog sistem
diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan
sistem yang dibuat. (Dicky Nofriansyah; 2014 : 1-4)
II.2
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM)
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi
alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari
18
nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan
pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot
ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga
beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas.
Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis
sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
FMADM, antara lain:
1. Simple Additive Weighting (SAW).
2. Weighted Product (WP).
3. Elimination and Choise Expressing Reality (ELECTRE).
4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS).
5. Analytic Hierarchy Process (AHP).
II.3
Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan metode Multiple
Attribute Decision Making (MADM) yang paling sederhana dan paling banyak
digunakan. Metode ini juga metode yang paling mudah untuk diaplikasikan,
karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit. Metode SAW sering juga
dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
19
semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
(X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada. Berikut adalah formula untuk mencari normalisasi :
𝑥𝑖𝑗
max 𝑥𝑖𝑗
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑕 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)
𝑖
𝑟𝑖𝑗
=
min 𝑥𝑖𝑗
𝑖
𝑥𝑖𝑗
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑕 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑐𝑜𝑠𝑡
Dimana :
rij
: Rating kinerja ternormalisasi
Maximum : Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Minimum : Nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Xij
: Baris dan kolom dari matriks
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;
i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
𝑛
𝑉𝑖 =
𝑤 𝑟 𝑖𝑗
𝑗 =1
Dimana :
Vi : Nilai Akhir Alternative
Wj : Bobot yang telah ditentukan
Rij : Normalisasi matriks
𝑗
20
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
(Jurnal SPK ; Alif Wahyu Oktaputra, Edi Noersasongko ; 2014 : 3)
Langkah–langkah penyelesaian Fuzzy MADM menggunakan metode
SAW adalah:
1. Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian
melakukan
normalisasi
matriks
berdasarkan
persamaan
yang
disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan maupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan
dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)
sebagai solusi. (Jurnal Semantik ; Ita Arfyanti, Edi Purwanto; 2012 :
122)
II.4
Pembelian Sepeda Motor Bekas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelian berasal dari kata beli
yang berarti memperoleh sesuatu melalui penukaran atau pembayaran dengan
uang. Pembelian berarti proses, cara, dan perbuatan membeli. Sepeda motor
adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin sedangkan
barang bekas (second) berarti suatu benda yang sudah pernah dipakai. Dapat
21
disimpulkan bahwa pembelian sepeda motor bekas (second) merupakan suatu
proses untuk memperoleh sepeda motor yang sudah pernah dipakai melalui alat
penukaran yang sah dan adanya kesepakatan dalam transaksinya. (Naskah
Publikasi ; Mellalia eka putri ; 2015 :1)
II.5
Visual Basic
Visual Basic diturunkan dari bahasa Basic. Visual Basic terkenal sebagai
bahasa pemograman yang mudah untuk digunakan terutama membuat aplikasi
yang berjalan diatas platform windows. Pada tahun 90an, Visual Basic menjadi
bahasa pemrograman yang paling populer dan menjadi pilihan utama untuk
mengembangkan program berbasis windows. Versi Visual Basic terakhir sebelum
berjalan diatas .NET Framework adalah VB6. Visual Basic .NET dirilis pada
bulan Februari 2002 bersamaan dengan platform. NET Framework 1.0. Kini
sudah ada beberapa versi dari Visual Basic yang berjalan pada platform .NET,
yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005 (VB8), VB 2008 (VB9), dan yang terakhir adalah
VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010. Selain visual
basic 2010, visual studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#,
C++, F# (bahasa baru untuk functional programming), IronPhyton dan IronRuby
(bahasa baru untuk dynamic programming). Berikut tampilan visual studio 2010
pada saat pertama kali dijalankan adalah seperti pada gambar dibawah.
22
Gambar II.1 Halaman StartUp
(Sumber : Erick Kurniawan ; 2011 : 10)
Dari halaman startup di atas terdapat beberapa bagian penting yang sering
digunakan di antaranya :
1. Solution explorer
Solution berisi semua file yang akan anda gunakan untuk membuat
aplikasi. Ketika anda membuat project, sebenarnya anda juga membuat
solution. Sebuah solution dapat terdiri dari beberapa project. Pada visual
basic, tidak semua file dalam solution explorer ditampilkan. Ada beberapa
yang disembunyikan, misalnya file yang menyimpan kode design form dan
reference file.
23
Gambar II.2 Solution Explorer
(Sumber : Erick Kurniawan ; 2011 : 13)
2. Toolbox
Toolbox berisi berbagai control yang dapat anda gunakan untuk
mendesain antarmuka grafis. Pada visual studio 2010, pengorganisasian
control lebih rapi dan teratur sehingga lebih mudah untuk menentukan
control yang anda inginkan
Gambar II.3 Tool Box
(Sumber : Erick Kurniawan ; 2011 : 14)
24
3. Jendela properties
Jendela properties digunakan untuk mengatur property dan kontrol
yang anda gunakan. Dari segi letak dan fungsinya, tampilan jendela
propertis masih sama
dengan yang terdapat pada visual studio versi
sebelumnya.
Gambar II.4 Jendela Properties
(Sumber : Erick Kurniawan ; 2011 : 15-16)
II.6
Basis Data
Secara umum untuk menjelaskan tentang pengertian basis data dapat
ditinjau dari dua sisi, secara kharfiah dan istilah. Menurut pengertian secara
kharfiah, basis data berasal dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat
diartikan sebagai suatu markas atau gudang, tempat bersarang atau tempat
berkumpul. Data dapat diartikan sebagai representasi dari fakta dunia yang
mewakili suatu objek (manusia, barang, peristiwa, keadaan, dsb) yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
25
Adapun pengertian menurut istilah terdapat beberapa defenisi sebagai
berikut :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redudancy) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan tertentu.
4. Kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu
atau lebih organisasi yang berelasi.
Basis data merupakan suatu sistem yang dibangun oleh beberapa
komponen diantaranya ada enam komponen pokok antara lain :
1. Perangkat keras (Hardware) dalam sistem komputer. Dalam sistem
pengolahan basis data digital perangkat utama sebagai pengolah data
adalah komputer.
2. Perangkat lunak aplikasi (Software) lain yang mendukung dan bersifat
opsional. Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses
pengelolaan basis data. Misalnya, bahasa pemograman c, basic pascal.
3. Sistem operasi (Operating System) merupakan perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola aplikasi basis data dan penggunaan
sumber daya komputer.
26
4. Basis data lain yang mempunyai keterkaitan dan hubungan dengan
basis data itu sendiri. Berisi atau memiliki objek-objek basis data
seperti, file, tabel, indeks. Mempunyai struktur baik untuk basis data
maupun objek-objek secara detail.
5. Sistem Pengolahan Basis Data atau Database Management System
(DBMS) merupakan program aplikasi untuk pengolahan basis data,
seperti microsoft access, oracle, dan lain-lain.
6. Pemakai (User) yaitu pengguna yang terlibat dalam pengolahan basis
dan penggunaan basis data (Abdul Munif ; 2013 : 7-8).
II.7
SQL Server 2008
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan
data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. (Rosa, Shalahuddin ; 2015 ;
43)
SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam
bidang database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management
System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan
dunia pengolahan data menyusul pendahuluannya seperti IBM dan Oracle. SQL
Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian pesat.
Oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa
27
beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data. (Wahana
Komputer ; 2010 : 2)
Dalam DBMS biasanya tersedia paket bahasa yang digunakan untuk
mengorganisasi basis data yang ada, yaitu :
1. Data Defenition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah satu paket bahasa DBMS
yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data.
Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file
khusus yang disebut Data Directory/Dictionary. Secara umum perintah
perintah dalam DDL berhubungan dengan operasi-operasi dasar seperti
membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel baru,
menghapus tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel. Contoh
perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter, dan Drop
Database.
2. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) adalah satu paket DBMS
yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data
sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data
yang tepat. Dengan DML dapat dilakukan kegiatan :
a. Mengambil informasi yang tersimpan dalam basis data.
b. Menyisipkan informasi baru dalam basis data.
c. Menghapus informasi dari tabel.
28
Terdapat dua tipe DML yaitu prosedural dan non prosedural. Prosedural
DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan
dan bagaimana cara mendapatkannya, sedang non prosedural DML membutuhkan
pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana
cara mendapatkannya.
SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa
Query Terstruktur). SQL lebih dekat dengan DML dari pada DDL. Namun tidak
berarti SQL tidak menyediakan perintah DDL. SQL lebih menekankan pada aspek
pencarian dari dalam tabel. Aspek pencarian ini sedemikian penting karena di
sinilah sebenarnya inti dari segala upaya kita melakukan pengelolaan data. Data
dalam basis data diorganisasi sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan
pencarian di kemudian hari.
Sebagai sebuah bahasa, SQL telah distandarisasi dan mengalami
beberapaperubahan atau penyempurnaan. SQL muncul pertama kali pada tahun
1970 dengan nama Sequel (nama yang masih sering digunakan hingga saat ini).
Standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American
NationalStandards Institute) dan ISO (International Standard Organization),
yang disebut SQL-86. Pada tahun 1989 SQL-86 diperbaharui menjadi SQL-89.
Standar terakhir yang dibuat adalah SQL-92.
Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas
seperti update data pada basis data, atau menampilkan data dari basis data.
Beberapa software RDBMS yang dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle,
Sybase, Microsoft SQL Server, MySQL, Microsoft Access, Ingres, dsb. Setiap
29
software basis data mempunyai mungkin bahasa perintah / sintaks yang berbeda,
namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah utama
dalam SQL adalah select (Aunur Rofiq Mulyanto ; 2008 : 324-325).
II.8
Entity Relationship Diagram (ERD)
Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah
mengunakan
Entity
Relationship
Diagram
(ERD).
ERD
dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
pemodelan basis data relasional. ERD memiliki beberapa notasi, namun yang
paling banyak digunakan adalah notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen).
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen :
Tabel II.1 Simbol-Simbol ERD
Simbol
Entitas / entity
Nama_entitas
Atribut
Nama_atribut
Atribut Kunci Primer
Nama_kunci_primer
Deskripsi
Entitas Merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data; benda
yang memiliki data dan harus disimpan datanya
agar dapat diakses oleh aplkasi komputer;
penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda
dan belum merupakan nama tabel.
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai
kunci akses record yang diinginkan; biasanya
30
Tabel II.1 Simbol-Simbol ERD (Lanjutan)
berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu
kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut bersifat unik (berbeda tanpa ada yang
sama)
Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai
Nama_atribut
lebih dari satu
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas;
biasanya diawali dengan kata kerja
Nama_relasi
Asosiasi / association
N
Penghubung antara relasi dan entitas dimana
kedua
ujungnya
memiliki
multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian, kemungkinan
jumlah maksimum keterhubungan antara
entitas satu dengan yang lain disebut dengan
kardinalitas.
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 : 50-51)
II.9
Kamus Data
Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data
yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data
yang yang mengalir pada pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input)
dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara
penulisan). Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter
masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Kamus data biasanya
berisis :
1.
Nama-nama dari data
2.
Digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait data
31
3.
Deskripsi – merupakan deskripsi data
4.
Informasi tambahan – seperti tipr data, nilai data, batas nilai data, dan
komponen yang membentuk data (Rosa, Shalahuddin ; 2015 : 73)
Kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan
sebagai berikut :
Tabel II.2 Simbol-Simbol kamus data
Simbol
Keterangan
=
Disusun atau terdiri dari
+
Dan
[|]
Baik ...atau...
{}n
n kali diulang/ bernilai banyak
()
Data opsional
*...*
Batas komentar
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 ; 74)
Berikut ini adalah contoh kamus data untuk studikasus prosedur login :
Tabel II.3 Contoh Kamus Data Prosedur Login
1
Nama
:
Login
Digunakan di
:
Proses login (masukan (input))
Deskripsi
:
Login = id + password
Id = *string*
Password = *string*
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 : 74)
32
II.10 Normalisasi
Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan atau
mendekomposisikan atau memecah data menggunakan cara-cara tertentu untuk
mencegah timbulnya permasalahan pengelohan data dalam basis data.
Permasalahan
yang
dimaksud
adalah
berkaitan
dengan
penyimpangan-
penyimpangan (anomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam
relasi dan inefisiensi pengolahan. Proses normalisasi akan menghasilkan relasi
yang optimal yaitu :
1. Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti.
2. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan.
3. Memiliki struktur record yang mudah untuk ditampilkan kembali
untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
4. Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja system
(Abdul Munif ; 2013 : 89).
II.10.1 Bentuk-Bentuk Normalisasi
Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data
relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan
keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–table
data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar
dari dua hal yaitu:
33
a. Pengulangan informasi.
b. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan.
Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi
data, keenam bentuk tersebut adalah :
a. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form)
b. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
c. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
d.
Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF)
e. Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form)
f. Bentuk Normal Tahap Kelima (4rd Normal Form) ( Abdul Munif ;
2013 : 103)
II.10.2 Proses Normalisasi Data
Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya
dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila table
yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu
dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan normalisasi
data diperlihatkan dalam gambar dibawah ini :
34
Gambar II.5 Proses Normalisasi Data
(Sumber : Abdul Munif ; 2013 : 104)
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini memiliki ciri-ciri, yaitu :
1. Merupakan kumpulan data yang akan direkam
2. Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
3. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
4. Data
dikumpulkan
apa
adanya
sesuai
dengan
kedatangannya.
b. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form)
Bentuk normal ke satu 1 NF ini mempunyai beberapa ciri
35
antara lain yaitu:
1. Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)
2. Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai
dari field-field berupa "atomic value", tidak dapat dibagibagi lagi.
3. Tidak ada set atribute yang berulang-ulang atau atribute
bernilai ganda (multivalue).
4. Tidak ada set atribut composite atau kombinasinya dalam
domain data yang sama.
5. Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan
kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu
arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya
lain.
Gambar II.6 Contoh data yang belum memenuhi 1NF
(Sumber : Abdul Munif ; 2013 : 105)
Untuk dapat memenuhi aturan 1NF, maka dilakukan penataan ulang data
(dekomposisi) menjadi 2 entitas, yakni entitas siswa dan entitas hobi seperti
gambar berikut :
36
Gambar II.7 Contoh data yang memenuhi 1NF
(Sumber : Abdul Munif ; 2013 : 106)
c. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu:
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi
pada kunci utama atau primary key.
3. Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana kunci field
haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang
menjadi anggotanya.
d. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga (3 NF) suatu tabel harus
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua).
37
2. Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif
terhadap kunci utama atau primary key.
3. Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya
pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh
(Abdul Munif ; 2013 : 104-107).
II.11 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk pemodelan, jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
(Rosa, Shalahuddin ; 2015 : 137)
II.11.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
38
Tabel II.4 Simbol-Simbol Use Case Diagram
Simbol
Use Cse
Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antar unit atau
nama use case
aktor;
biasanya
dinyatakan
dengan
menggunakan kata kerja di awal frase nama use
case
Aktor / actor
Orang,
proses,
atau
sistem
lain
yang
bereinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor
nama aktor
merupakan
gambar
orang
merupakan
orang;
biasanya
belum
tentu
dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
aktor.
Asosiasi / association
Komunikasi antara aktor dan use case atau use
case memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend
Relasi use case tambahan kesebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
«extends»
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan;
biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang
ditambahkan.
39
Tabel II.4 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)
validasi username
«extends»
validasi user
«extends»
validasi sidik jari
Generalisasi / generalization
Arah panah mengarah pada use case
yang ditambahkan; biasanya use case
yang menjadi extend-nya merupakan
jenis yang sama dengan use case yang
menjadi induknya.
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya,
misalnya :
ubah data
mengelola data
hapus data
Arah panah mengarah pada use case
yang menjadi generalisasinya (umum)
Menggunakan / include / uses
< < include > >
«uses»
Relasi use case tambahan kesebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini
untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use case ini,
ada dua sudut pandang yang cukup
besar mengenai include di use case :
Include berarti use case yang
ditambahakan akan selalu dipanggil
saat use case tambahan dijalankan,
misal pada kasus berikut :
40
Tabel II.4 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)
validasi username
< < include > >
login

Include berarti use case tambahan akan
selalu melakukan pengecekan apakah
use case yang ditambahkan telah
dijalankan sebelum use case tambahan
dijalankan, misal pada kasus berikut:
validasi user
< < include > >
ubah data
Kedua interpretasi diatas dapat dianut
salah satu atau keduanya tergantung
pada pertimbangan atau interpretasi
yang dibutuhkan.
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 ; 155-158)
II.11.2 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan
variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah
fungsi-fungsi yang dimiliki oles suatu kelas. Diagram kelas dibuat agar pembuat
41
program atau programer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram
kelas agar antara dokumentasi perancangan dan dokumen sinkron. Berikut adalah
simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:
Tabel II.5 Simbol-Simbol Class Diagram
Simbol
Kelas
Deskripsi
Kelas pada struktur sistem
nama_kelas
-+atribut
+operasi()
Antar muka / interface
Sama dengan konsep interface
pemograman berorientasi objek
dalam
Nama_interface
Asosiasi / association
Relasi antarkelas dengan makna umum,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity
Asosiasi berarah / directed Relasi antarkelas dengan makna kelas yang
association
satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity
Generalisasi
Relasi antarkelas dengan makna generalisasispesialisasi umum (umum khusus)
Kebergantungan / dependency
Relasi
antar
kelas
dengan
kebergantungan antar kelas
Agregasi / aggregation
Relasi antarkelas dengan makna semuabagian (whole-part)
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 : 141-147)
makna
42
II.11.3 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitaas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram
aktivitas :
Tabel II.6 Simbol-Simbol Activity Diagram
Simbol
Status awal
Deskripsi
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki status awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja
aktivitas
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki status akhir
Swimlane
Memisahkan
organisasi
bisnis
yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi
nama swimline
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 : 161-163)
43
II.11.4 Sequence diagram
Sequence diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek
pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Untuk mengambarkan diagram sekuen maka
harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metodemetode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Berikut adalah
simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen :
Tabel II.7 Simbol-Simbol Sequence Diagram
Simbol
Aktor
nama akktor
Atau
Nama aktor
Deskripsi
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat, jadi walaupun simbol aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
aktor.
tanpa waktu aktif
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
nama objek : nama kelas
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya, misalnya
1: login()
2: cekStatusLogin()
3: open()
44
Tabel II.7 Simbol-Simbol Sequence Diagram (Lanjutan)
maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan
dalam metode login()
aktor tidak memiliki waktu aktif
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat
Pesan tipe create
< <create> >
Pesan tipe call
1: nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil/metode
yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,
1: nama_metode()
Arah panah mengarah pada objek yang
memiliki operasi /metode, karena ini
memanggil
operasi/metode
maka
operasi/metode yang dipanggil harus ada pada
diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang
berinteraksi
Menyatakan bahwa suatu objek mengirmkan
data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah pana mengarah kepada objek
yang menerima kembalian
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang dikhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy
Pesan tipe send
1: masukan
Pesan tipe send
1: keluaran
Pesan tipe destroy
< <destroy> >
X
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin ; 2015 ;165-167)
Download