Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 710~716 710 MANAJEMEN KOMUNIKASI ODHA DALAM MELAWAN STIGMA NEGATIF LINGKUNGAN Yashi Indriani AKOM BSI Jakarta [email protected] ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada kompetensi komunikasi yang dimiliki seorang ayah single parent. Penerapan cara berkomunikasi seorang ayah single parent membuat komunikasi yang dilakukan tidak banyak mengalami permasalahan. Dengan adanya kompetensi komunikasi yang dilakukan dapat memberikan feedback yang positif dari komunikasi antar pribadi yang dilakukan ayah single parent dan anaknya. Landasan dalam penelitian ini adalah komunikasi antar pribadi, komunikasi antar pribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan merubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara baik kepada pihak ayah yang memiliki status single parent, kepada anak seorang single parent, dan kepada tetangga dekatnya di kawasan Lembang. Hasil dari penelitian ini bahwa komunikasi berjalan dengan baik secara dua arah dan memberikan sikap keterbukaan satu sama lain karena penerapan cara berkomunikasi seorang ayah single parent dalam mendidik anaknya. Oleh karna itu peranan ayah single parent dalam menjalani hidup dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dinilai sangat efektif dalam membentuk karakter anak terutama anak yang hanya dibesarkan oleh orang tua tunggal. Kata kunci : Ayah, Single parent, Kompetensi Komunikasi berat dimana ia harus bisa berperan ganda. 1. Pendahuluan Asep yang hanya seorang pemulung, harus Keluarga bahagia merupakan impian bisa membagi waktu untuk anaknya, dimana setiap orang. Keluarga idealnya adalah Asep harus bisa berperan sebagai ibu dan keluarga utuh yang terdiri dari ayah, ibu dan juga Asep bisa berperan sebagai ayah. Setiap anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran pagi Asep selalu mencari barang-barang mereka masing-masing. Ibu berperan sebagai bekas di daerah rumahnya. Terkadang Asep kepala rumah tangga sedangkan ayah pergi ke daerah yang memang lumayan jauh berperan sebagai kepala keluarga. Tetapi dari tempatnya untuk mencari barang-barang bagaimana jika terjadi kesenjangan hubungan bekas untuk dijual agar bisa menghidupi dalam sebuah hubungan keluarga? Keputusan anaknya. Ia tidak pernah mengeluh dengan yang diambil adalah perceraian. Perceraian apa yang dia rasakan saat ini. sudah merupakan hal yang biasa dan sudah Asep seorang ayah dengan bermodal dianggap tidak tabuh lagi. Hal ini sudah pendidikan SMP (Sekolah Menengah menjadi solusi hampir tiap keluarga. Pada Pertama). Namun ia selalu berusaha akhirnya, masing-masing memutuskan memberikan yang terbaik untuk anaknya. merubah statusnya menjadi single parent. Asep sangat menyadari kebutuhan anaknya, Kasus single parent sering kita temui selain kebutuhan eksternal, pendidikaan, Asep di masyarakat dengan beragam pandangan sangat memperhatikan tumbuh kembang sang yang negatif. Hal inilah yang menjadi dasar anak. Hal ini terbukti ketika Asep mencoba seorang tidak memiliki keseimbangan dalam untuk menjaga hubungan dengan melakukan menjalankan aktivitas sehari hari. Berbeda komunikasi intensif. Asep tidak jarang dengan permasalahan yang peneliti kaji, Asep menyediakan waktu terbaik atau berkualitas adalah seorang single parent yang memiliki (quality time), misalnya membantu satu anak. Asep ditinggalkan istrinya karena mengerjakan PR, melakukan diskusi keadaan ekonomi. Keterbatasan ekonomi mengenai kegiatan yang telah dilakukan, keluarga, menjadi penyebab utama terjadinya bercerita dan lain-lain. Ketekunan Asep dalam perceraian. Semenjak ditinggalkan istrinya, mendampingi anaknya tidaklah sia-sia. Agung Asep memiliki tanggung jawab yang sangat tumbuh menjadi anak yang memiliki banyak ISBN: 978-602-61242-0-3 prestasi seperti menjuarai lomba cerdas cermat sekabupaten, menjuarai debat antar SD, dan menjuarai kesenian sunda tingkat kabupaten. Hal ini terjadi tentu karena adanya kompetensi komunikasi yang dimiliki Asep. Kemampuan komunikasi atau kompetensi komunikasi yang dimiliki Asep ialah bagaimana Asep bisa mengelola pesan yang disampaikan kepada anaknya. Hal ini terlihat dengan sikap keterbukaan yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Mereka melakukan tukar pikiran dalam membahas mengenai salah satu permasalahan seperti kejadian yang telah dialami anaknya. Keterbukaan komunikasi yang dilakukan mereka membuat hubungan Asep dan Agung menjadi sangat dekat dan akrab. Komunikasi antar pribadi yang terjadi tidak hanya satu arah melainkan dua arah. Agung sebagai anak sering membantu ayahnya. Disela-sela waktu luang Agung selalu membantu ayahnya untuk memisahkan barang-barang dari hasil memulungnya. Potret keterbukaan, kerjasama, saling berbagi diantara keduanya, memperlihatkan tentang fenomena komunikasi yang harmonis. Ayah dan anak sama-sama menyadari tentang pentingnya komunikasi yang dibangun. Proses komunikasi yang terjadi secara spontan dan tanpa rekayasa. Hal ini menarik untuk dikaji sehingga dapat diketahui secara natural kisah hidup mereka selama menjalankan kehidupan. Kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh Asep sang pemulung diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap fenomena komunikasi dewasa ini. Berdasarkan konteks peneliti, maka fokus yang diambil dari penelitian ini ialah bagaimana kompetensi komunikasi ayah single parent dengan anaknya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitaitf dengan studi naratif. Studi naratif yang lebih berfokus pada kisah hidup Single Parent dengan keterbatasannya. Untuk menggali kisah tersebut, digunakan media pengolahan data melalui wawancara. Diharapkan melalui teknik data tersebut dapat menjawab tujuan penelitian berupa biografi atau kisah single parent berstatus pemulung dalam menjaga komunikasi dan hubungan dengan anaknya. 2. Kajian Literatur Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak “hampa” atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok atau organisasi KNiST, 30 Maret 2017 tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masingmasing melakukan aksi dan reaksi. Pada fenomena penelitian ini, Asep dan Agung selalu bertukar informasi dalam menyampaikan hal apapun yang telah mereka alami. Hal ini telah mencerminkan terjadinya komunikasi antar pribadi dimana ada komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan dan mereka saling berinteraksi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh Rakhmat (Hidayat, 2012:56). Rakhmat mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan relasi antar pribadi yang baik, yaitu percaya, sikap supportif, dan sikap terbuka. 1. Percaya (turst) secara ilmiah didefinisikan sebagai upaya mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko. Adapun faktor utama yang menumbuhkan sikap percaya yaitu menerima, empati, dan kejujuran. Menerima adalah kemampuan berhubungan dengan oranglain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang dihargai. Faktor kedua adalah empati, upaya untuk menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain. Empati juga diartikan sebagai usaha untuk memahami orang lain. Faktor ketiga yaitu kejujuran, sikap seperti ini bisa menumbuhkan rasa saling percaya. 2. Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empati. Dengan sikap defensif, komunikasi antarpribadi akan gagal karena orang yang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain. Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor personal (ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah, dan pengalaman defensif). 3. Sikap terbuka, yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam 711 ISBN: 978-602-61242-0-3 menghadapi hubungan antarpribadi. Keterbukaan atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif. Keterbukaan adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan untuk memberikan tanggapan kita dimasa kini tersebut. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Komunikasi antar pribadi dimulai dari proses hubungan yang bersifat psikologis dan proses psikologis selalu mengakibatkan keterpengaruhan. Jenis komunikasi ini dianggap paling cocok dan efektif untuk mengubah pendapat, sikap atau prilaku seseorang. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan, komunikasi yang dilakukan antara dua individu yaitu ayah sebagai komunikator dan anak sebagai komunikan. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam Komunikasi antarpribadi pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persespsi si pengamat. Komunikasi antar pribadi dimulai dari diri pribadi. Persepsi komunikasi yang menyangkut mengenai pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. Seperti contoh ketika kita berbicara dengan orang lain, maka kita akan mengungkapkan apa yang kita persepsikan. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi. Maksudnya komunikasi antar pribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut. KNiST, 30 Maret 2017 Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang kembali. Jika kita salah menguapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat memiinta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respons partner komunikasi kita. Karakteristik menurut evert M.Roger (liliweri, 1991:19) a. Arus pesan cenderung dua arah b. Tingkat umpan baliknya yang terjadi tinggi c. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektifitas yang tinggi d. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap Proses-Proses Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orangorang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika apabila kita perhatikan batasan Komunikasi Antar Pribadi dari Devito, maka kita dapat melihat elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalamnya. Dengan menguraikan elemen-elemen yang ada itu, dapatlah diuraikan proses-proses Komunikasi Antar Pribadi, yaitu : 1. Pesan Yang dimaksud dengan pesan adalah semua bentuk komunikasi baik verbal maupun non verbal. Bentuk pesan dapat bersifat, Informatif memberi keterangan dan komunikan membuat persepsi sendiri. Persuasif atau bujukan untuk membangkitkan pengertian, kesadaran, sehingga terjadi perubahan pada perdapat atau sikap. Koersif memaksa dengan ancaman sanksi, biasanya berbentuk perintah. Adanya orang-orang atau sekelompok kecil orang-orang yang dimaksud disini adalah bahwa apabila seseorang berkomunikasi, paling sedikit akan melibatkan dua orang, tapi mungkin juga akan melibatkan sekelompok kecil orang. 2. Penerimaan Pesan Adanya penerimaan pesan (komunikan) ialah bahwa dalam suatu 712 ISBN: 978-602-61242-0-3 Komunikasi antar pribadi, tentu pesanpesan yang dikirimkan oleh seseorang harus dapat diterima oleh orang lain. Misalnya kita berbicara dengan seseorang yang sedang memakai telepon dan mendengarkan musik tertentu, sudah tentu komunikasi kita akan sukar atau tidak dapar diterima oleh orang tersebut. Dengan demikian Komunikasi Antar Pribadi tidak akan terjadi. 3. Efek Adanya Efek dalam suatu komunikasi tentu akan terjadi beberapa efek. Efek mungkin berupa suatu persetujuan mutlak atau ketidak setujuan mutlak, atau mungkin berupa pengertian mutlak atau ketidakmengertian mutlak pula. Dengan demikian sipenerima tentu akan terpengaruh pula oleh pengiriman pesan oleh komunikator. 4. Umpan Balik Adanya umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali oleh si penerima, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Apabila komunikasi itu tatap muka, maka umpan balik bisa berupa kata-kata, kalimat, gerakan mata, senyum, anggukan kepala atau gelengan kepala. Konsep umpan balik ini dalam proses Komunikasi Antar Pribadi amat penting, karena dengan terjadinya umpan balik, komunikator mengetahui apakah komunikasinya berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan baliknya itu positif atau negatif. Bila positif, ia patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga ia harus mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan balik positif. Hal diatas saling berhubungan dan bila salah satu diantaranya terlupakan, maka dapat mengakibatkan komunikasi berjalan lambat. Dengan begitu, tujuan pesan terhambat atau bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya sasaran seperti yang diharapkan komunikator. Kompetensi Komunikasi Antar pribadi Dalam penelitian ini, Komunikasi dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan dalam mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin sampaikan, menciptakan kesan yang di inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai keinginan. KNiST, 30 Maret 2017 Dengan cara berlatih mengungkapkan maksud keinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan memodifikasi tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana kita maksudkan. Hal ini terlihat dari adanya kemampuan komunikasi yang Asep miliki sehingga dalam melakukan komunikasi mereka jarang mengalami hambatan atau noise. Kompetensi komunikasi antarpribadi adalah kemampuan seorang individu untuk melakukan komunikasi yang efektif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi komunikasi antarpribadi adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan pada seseorang atau sekelompok orang sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang komunikator, sehingga ia menjadi kompeten atau bertambah tingkat kompetensinya. Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut (Enjang, 2009 : 109-110): a. Motivasi Jika motivasi bertambah, kompetensi komunikator juga bertambah. Hal ini berarti, kompetensi yang dirasakan sebagian, tergantung pada seberapa besar keinginan seseorang untuk membuat kesan yang baik, dan berkomunikasi secara efektif. Orang mungkin lebih termotivasi jika mereka percaya diri, dan melihat peluang untuk mendapatkan penghargaan dari luar (orang lain). b. Pengetahuan Jika pengetahuan komunikator bertambah, kompetensi komunikator juga bertambah. Selain harus termotivasi, orang juga membutuhkan pengetahuan tentang komunikasi yang efektif. Semakin orang memahami bagaimana berperilaku dalam situasi tertentu, semakin mungkin mereka dikatakan kompeten. Kita memperoleh pengetahuan, tentang bagaimana berinteraksi dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain. c. KeterampilanPersonal Jika keterampilan komunikator bertambah, kompetensi komunikator otomatis akan bertambah. Orang yang termotivasi menjadi efektif, dan yang memiliki pengetahuan tentang komunikasi harus bertindak dengan cara yang konsisten sesuai dengan pengetahuannya. Keterampilan adalah serangkaian tindakan yang 713 ISBN: 978-602-61242-0-3 berorientasi pada tujuan yang bisa dikuasai dan diulangi dalam situasi yang tepat. Semakin banyak keterampilan yang dipunyai, semakin memungkinkan untuk mampu menyusun pesan agar kita menjadi efektif dan tepat. Kombinasi antara motivasi, pengetahuan, dan keterampilan mengarahkan kita untuk memiliki kompetensi dalam melakukan komunikasi. Komunikasi dikatakan efektif apabila bisa mencapai tujuannya, dan komunikasi dikatakan tepat apabila sesuai dengan yang diharapkan dalam hubungan tersebut. Semakin banyak keterampilan yang kita miliki, semakin mungkin kita mampu menyusun pesan kita agar menjadi efektif dan tepat dalam berkomunikasi. Adapun yang menjadi tujuan kompetensi komunikasi antar pribadi antara lain: a. Perilaku komunikasi interpersonal (verbal dan non verbal) dapat tepat dan sesuai dengan peraturanperaturan komunikasi antarpribadi yang berlaku. b. Membantu individu mencapai tujuan komunikasinya. Dapat disimpulkan bahwa tujuan melakukan komunikasi antarpribadi adalah agar pesan-pesan dapat tepat dan sesuai dengan peraturan-peraturan komunikasi antarpribadi sehingga tujuan melakukan komunikasi antarpribadi dapat tercapai. Pengertian Single Parent Single parent adalah istilah dari orang tua tunggal yang mengayuh biduk rumah tangganya sendiri tanpa pasangan hidup. Biasanya seseorang menjadi single parent karena dipisahkan oleh perceraian ataupun kematian dari pasangan hidupnya. Entah dia pria ataupun wanita. Single parent hadir bagai manusia super. Super sabar. Super kuat. Super berani. Super telaten. Keluarga dengan single parent adalah keluarga yang hanya terdiri dari satu orang tua yang dimana mereka secara sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran, dukungan, tanggung jawab pasangannya dan hidup bersama dengan anak-anaknya dalam satu rumah. Keluarga yang terbentuk bisa terjadi kepada siapa saja baik sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah. Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensioan bahwa keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak kandung. Keluarga adalah unit KNiST, 30 Maret 2017 terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 3. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karena subjek dan objek dari penelitian ini saling berkaitan. Objek dari penelitian ini adalah bagaimana kompetensi komunikasi seorang ayah single parent dan subjek dari penelitian ini adalah seorang ayah yang menjadi single parent dalam membesarkan anaknya. Paradigma konstruktivia secara konstruksi sosial memberikan cara pandang peneliti terhadap subjek penelitian yaitu kompetensi komunikasi antar pribadi ayah single parent. Paradigma konstruktivis ialah paradigma dimana suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif. Menurut George Kelly dalam Littlejohn dan Foss (1995:118-120) berasumsi mengenai paradigm konstruktivis sebagai berikut : “Paradigma konstruktivis mengakui bahwa konstruksi personal memiliki latar belakang sosial, dengan demikian konstrusi personal dipelajari melalui interaksi dengan orang lain” 1 Pada penelitian ini juga peneliti akan mengkonstruksi kembali kompetensi komunikasi yang dilakukan seorang single parent ayah. Studi Naratif Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis naratif karena melalui naratif peneliti menggambarkan, menguraikan suatu hal dengan apa adanya mengenai kisah atau biografi seorang ayah single parent. Subjek penelitian yang peneliti ambil yaitu seorang ayah single parent, fokus dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kompetensi komunikasi antar pribadi yang dilakukan ayah single parent. Peneliti mengambil metode analisis naratif karena pada dasarnya manusia adalah makhluk pencerita, maka peneliti ingin meneliti hal tersebut. Ian parker dan beberapa ahli lainnya memberikan lima gagasan pokok dalam riset naratif, salah satunya dalam Sobur (2010:240) Riset narasi berurusan dengan bagaimana seseorang menghubungkan peristiwaperistiwa tertentu hingga membentuk suatu kisah yang menghasilkan perubahan yang tak terduga yang kemudian dipandang dengan hal positif. 1 Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook Qualitative Research. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, Hal 124 714 ISBN: 978-602-61242-0-3 Paradigma naratif mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seorang pencerita dan bahwa pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Dengan kata lain, kita bisa lebih terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus dibandingkan oleh sebuah argument yang baik. Paradigma naratif membantu kita untuk melihat sifat dasar dari banyak logika yang bekerja didalam area komunikasi kita. Maka dari itu, paradigma naratif telah memberikan konstribusi pada pemahaman kita tentang sifat dasar manusia, khususnya ilmu komunikasi. tua secara penuh dalam memenuhi kebutuhan anak baik secara materi maupun psikologisnya. 2. Menerapkan cara komunikasi yang tepat dalam membentuk karakter anak, agar anak terbiasa dengan cara berkomukasi yang sesuai dengan harapan. DAFTAR PUSTAKA Enjang, 4. Kesimpulan Simpulan Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Istilah single parent biasanya digunakan untuk menggambarkan mengenai seorang ayah atau ibu yang memutuskan untuk menjalankan hidupnya sendiri. Single parent memiliki peran ganda, dimana seorang single parent harus mampu menjadi seorang ayah dan seorang ibu. 2. Pengelolaan isi pesan dalam berkomunikasi berpengaruh terhadap komunikan yang akan mendapatkan informasi. Seorang komunikator harus pandai mengelola isi pesan yang disampaikan agar bisa mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan. 3. Kemampuan komunikasi seorang ayah single parent dalam melakukan komunikasi dapat membangun keterbukaan dimana komunikasi yang dilakukan bersifat dua arah. 4. Kemampuan komunikasi seorang ayah single parent juga dapat membangun kerjasama yang baik. Seorang ayah single parent bisa membuat anaknya memahami dan mengerti dengan keadaan keluarga yang mereka jalani. Sehingga dalam hidupnya mereka selalu menikmati proses demi prosesnya. Saran Dalam penelitian ini peneliti berusaha menyampaikan saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan permasalahan penelitian ini sebagai berikut 1. Ketidakhadiran salah satu orang tua dijadikan referensi bagi orang tua yang mengalaminya untuk tetap tidak melepaskan tanggungjawabnya sebagai orang KNiST, 30 Maret 2017 2009. Komunikasi Konseling, Bandung : Nuansa Herdiansyah, Haris, 2011. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta Graha Ilmu Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan ke-6. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. PT. Citra Aditya Bhakt i, Bandung. Moleong, L.J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Moh Nazir, 2011. Metode Penelitian Cetakan 6. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex, 2014. Komunikasi Naratif (Paradigma, Analisis, dan Aplikasi), Bandung: Remaja Rosdakarya Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Skripsi Astuti, Ria Dwi. 2013. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Penderita HIV/AIDS (Studi Deskriptif mengenai pola komunikasi orang tua dan anak penderita HIV/AIDS di Muara Angke Kota Jakarta). Universitas Komputer Indonesia Retnowati, Yuni. 2008. Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus di Kota Yogyakarta). Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) 715 ISBN: 978-602-61242-0-3 Suparno, edy. 2005. Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Kecerdasan Emosional Guru terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri serayon Barat Kabupaten Sragen. Universitas Muhamadiyah Surakarta Sumber lain http://www.kompasiana.com/auliagurdi/singleparent-orang-tua-dengan-sejutakeistimewaan_5500c5a9a333110d1750fd07 http://saleseven.blogspot.co.id/2014/11/paradi gma-konstruktivis-dan-tradisi.html KNiST, 30 Maret 2017 716