BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari beriburibu pulau dengan luas wilayahnya yang mencapai 1.919,4 ribu km,memiliki sumber kekayaan
alam yang melimpah dan berbeda-beda antara satu pulau dengan pulau lainnya dan antara satu
daerah dengan daerah lainnya.
Perbedaan sumber daya alam ini telah dipertajam pula oleh perbedaan tingkat pengetahuan
tentang pengelolaan sumber daya alam yang berada di daerah-daerah tersebut, sehingga
terjadinya ketimpangan pembangunan di antara daerah. Pelaksanaan pembangunan daerah yang
di galakkan saat ini adalah untuk mempersatukan berbagai jenis ketimpangan yang terjadi antar
pulau-pulau dan antar daerah-daerah yang ada di dalam wilayah Negara Indonesia
Hakekat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan
itu tidak hanya mengejar pembangunan lahiriah saja, seperti pangan, sandang dan perumahan,
kesehatan dan sebagainya
atau kepuasan batiniah , seperti pendidikan, rasa aman bebas
mengeluarkan pendapat yang bertanggung-jawab, , rasa keadilan dan sebagainya, melainkan
keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara keduanya; bahwa pembangunan itu merata di
seluruh tanah air; bahwa bukan hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat saja,
tetapi untuk seluruh rakyat dan harus benar-benar di rasakan oleh seluruh rakyat sebagai
perbaikan mutu hidup,yang berkeadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan
Indonesia.
Pemerintah dalam usaha untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah
Indonesia, maka pembangunan daerah dan pembangunan pedesaan perlu lebih digiatkan, dan
lebih diarahkan pada perluasan kesempatan kerja, pembinaan pengembangan lingkungan
pemukiman pedesaan dan perkotaan, serta peningkatan kemampuan penduduk untuk
memanfaatkan sumber-sumber kekayaan alam yang ada,pembangunan prasarana ekonomi dan
sosial perlu dibuat lebih merata di seluruh wilayah tanah air. Perhatian khusus perlu diberikan
kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dengan penghasilan
yang masih rendah, seperti buruh tani, nelayan, pengrajin dan sebagainya; pembinaan dunia
usaha nasional termasuk koperasi dan penyediaan dana perkreditan untuk pengusaha kecil dan
golongan ekonomi lemah. Semua ini termasuk dalam usaha pemerataan, Gilarso (1992,451).
Usaha-usaha pembangunan yang sedang giat dilaksanakan, pada umum nya
berorientasi kepada bagaimana memperbaiki dan mengangkat taraf hidup (level of living), harga
diri dan kebebasan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu jawaban yang seakan-akan menjadi
kunci keberhasilan bagi suatu Negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Strategi pembangunan ekonomi pada awalnya menitikberatkan pada upaya
peningkatan pendapatan
atau popular disebut “strategi pertumbuhan ekonomi”. Dengan
ditingkatkannya pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran,
kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi bisa terpecahkan, misalnya
melalui apa yang dikenal dengan “dampak merembes kebawah” (tricle down effect). Namun
dalam perkembangan, strategi pertumbuhan ekonomi tidak mampu mengatasi persoalanpersoalan tersebut, maka munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti strategi
pertumbuhan dengan distribusi, strategi kebutuhan pokok, strategi pembangunan mandiri,
strategi pembangunan berkelanjutan, dan strategi pembangunan yang memperhatikan
ketimpangan pendapatan menurut etnis, Kuncoro (2007;7).
Penduduk merupakan komponen penting dalam pengembangan perekonomian
suatu wilayah. Masalah kependudukan mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan hidup
manusia. Karena itu pemerintah dalam berbagai format perencanaan pembangunan selalu
menempatkan indikator kependudukan sebagai kerangka dasar, sebab penduduk dengan aspek
kualitas dan kuantitasnya seperti jumlah penduduk, komposisi penduduk, tingkat pengangguran
dan rasio beban ketergantungan serta faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi dinamika
kependudukan, merupakan pelaku sentral dan obyek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar
dan diimbangi dengan tingkat kesejahtaraan yang memadai merupakan potensi yang besar untuk
pembangunan.
Kepadatan penduduk di Kabupaten TTU dari waktu ke waktu selalu mengalami
perubahan, pada tahun 2007 kecamatan Kota Kefamenanu kepadatannya mencapai 467 jiwa/km
2
dan kecamatan Insana Utara mencapai 123 jiwa/km 2 , sementara kecamatan lainnya masih di
bawah 93 jiwa/km 2 . Hal ini dipengaruhi oleh lapangan kerja yang hamper di semua sektor
bertumpu di daerah perkotaan. Di samping itu di perkotaan banyak memilikisarana dan fasilitas
pendidikan mulia dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
Tabel 1.1
Luas wilayah, Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten TTU
menurut Kecamatan tahun 2006-2007
Luas wilayah
Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk
Kecamatan
2
( km )
2006
2007
2006
2007
447,30
31 336
31 418
70
70
447,33
40 288
41 020
90
92
Noemuti
211,37
14 719
14 859
70
70
Kota kefamenanu
79,00
36 193
36 906
458
467
Insana
559,08
35 132
36 045
63
64
106,72
12 695
13 104
119
123
Biboki Selatan
349,10
20 440
20 737
59
59
Biboki Utara
263,40
13 689
13 896
52
53
Biboki Anleu
206,40
14 469
14 839
70
72
2 669,70
218 958
222 824
82
83
Miomaffo Barat
*
Miomaffo Timur
Insana Utara
TTU
*
*
Keterangan : * kawasan perbatasan
Sumber : Hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2006-2007, BPS TTU
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi TTU selama beberapa tahun terakhir
ini menunjukkan pertumbuhan yang fluktuasi. Pada tahun 2004, pertumbuhan ekonomi TTU
sebesar 4,6 persen, tahun 2005 turun menjadi 3,4 persen, dan kemudian naik menjadi 4,0 persen
pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 4,4 peersen. laju pertumbuhan
ekonomi daerah sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang
memberikan andil yang cukup besar dalam pembentukan PDRB. Oleh karena pertumbuhan pada
sektor primer dan sekunder mengalami sedikit penurunan, dan sektor tersier mengalami
peningkatan yang cukup berarti, maka secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi TTU pada
tahun 2007 mengalami peningkatan.
Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi andalan di Kabupaten TTU meningat sebagian besar
penduduk TTU bekerja di sektor ini, dimana sub sektor yang paling banyak dikembangkan
adalah sub sektor tanaman bahan makanan dan peternakan. Bila dibandingkan dengasn tahuntahun sebelumnya, maka laju pertumbuhan sektor inimengalami penurunan sebagai dampak dari
ketergantungannya pada kondisi iklim, dimana pada tahun 2006 curah hujan relatif sedikit
sehingga tidak bias memberikan hasil maksimal pada usaha pertanian masyarakat. Laju
pertumbuhan sektor ini pada tahun 2006 sebesar 0.6 persen dimana laju pertumbuhan sub sektor
perikanan sebesar 4,6 persen, sub sektor kehutanan sebesar 1,3 persen, sedangkan sub sektor
lainnya mempunyai laju pertumbuhan di bawah 1,0 persen. Secara kuantitatif, hasil produksi dari
sektor ini menurun namun karena adanya peningkatan harga dari beberapa komoditi, maka
terjadi peningkatan nilai tambah secara keseluruhan, misalnya peningkatan harga daging dan
harga beberapa jenis ikan di pasaran.
Sektor pertanian memiliki peran penting dalam roda perekonomian Kabupaten TTU, sektor ini
merupakan penyumbang terbesar pembentukan PDRB kabupaten TTU yang mencapai 55,7
persen pada tahun 2000, sedangkan pada tahun 2007 sumbangan sektor ini berkurang menjadi
48,3 persen.
Dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten TTU, khususnya
dalam tiga tahun terakhir (2004-2006), maka perlu diadakan suatu penelitian dengan judul
“ANALISIS
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DAN
KAWASAN PERBATASAN KABUPATEN TTU”
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
DI
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka permasalahan pokok yang menjadi kajian
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Seberapa besar pertumbuhan ekonomi dan bagaimana pengelompokkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten TTU, khususnya di kawasan perbatasan berdasarkan klassen
typology ?
2. Bagaimana distribusi pendapatan di Kabupaten TTU, khususnya di kawasan perbatasan
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
a. Besarnya pertumbuhan ekonomi dan pengelompokan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten TTU, khususnya kawasan perbatasan berdasarkan klassen typology.
b. Untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan distribusi pendapatan di
Kabupaten TTU, khususnya di kawasan perbatasan
2. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk :
a. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan
strategi pembangunan.
b. Bagi Masyarakat
Sebagai referensi tambahan bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian yang
sama.
Download