penerapan algoritma word auto-key encryption (wake) dan

advertisement
“PENERAPAN ALGORITMA WORD AUTO-KEY ENCRYPTION (WAKE) DAN
ALGORITMA HILL CHIPER UNTUK KEAMANAN DATABASE PADA
APLIKASI KREDIT SEPEDA MOTOR”
Andhy Naufal Ariza
Prodi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. HM Jhoni No. 70 Medan,
[email protected]
ABSTRAK
Semakin berkembangnya jaringan komunikasi data secara global memberikan tantangan-tantangan
di dalam keamanan akan data dan informasi. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga kerahasiaan
data, baik dari tingkat aplikasi maupun database. Kriptografi merupakan teknik pengamanan yang
banyak dilakukan saat sekarang ini. Pada kesempatan ini penulis mengkaji tentang aplikasi
pengamanan database pada aplikasi transaksi kredit. Algoritma yang diterapkan pada aplikasi ini
menggunakan Algoritma Hill Cipher dan Wake. Dengan menerapkan dua algoritma kriptografi
diharapkan tingkat keamanan lebih tinggi.
Kata kunci : Kriptografi, Wake, Hillcipher, Kredit
ABSTRACT
The continued development of the global data communication network provides challenges in the
security of data and information. Various methods are used to maintain the confidentiality of data,
both on the level of applications and databases. Cryptography is a security technique that many do
today. On this occasion, the author examines the security of database applications on the
application of credit transactions. The algorithm is applied to these applications use algorithms
Hill Cipher and Wake. By applying two cryptographic algorithms expected a higher level of
security.
Keywords: Cryptography, Wake, Hillcipher, Credit
terdeteksi, ataupun mencegah data
1. PENDAHULUAN
digunakan tanpa otoritas yang
Kriptografi
merupakan
cukup. Kriptografi dilakukan untuk
salah satu komponen yang tidak
menyembunyikan konten dari suatu
dapat diabaikan dalam membangun
informasi
dengan
mengubah
keamanan komputer. Kriptografi
informasi tersebut menjadi sandi
merupakan suatu ilmu dan seni
dengan menggunakan kunci, dan
(science and art) dalam penyandian
untuk membacanya diperlukan
data, yang bertujuan untuk menjaga
kunci pula.
kerahasiaan dan keamanan data dari
Menurut Mulyana (2015)
serangan
ataupun
diketahui
keamanan merupakan salah satu
diketahui oleh pihak yang tidak
aspek penting dari sebuah sistem
berhak. Kriptografi menggunakan
informasi.
Keamanan
dan
matematika aljabar, terutama teori
kerahasiaan database merupakan
bilangan
sebagai
dasar
salah satu aspek terpenting dari
pengetahuan. Selain itu kriptografi
sebuah sistem. Sebuah informasi
digunakan
sebagai
keamanan
yang hanya ditujukan pada suatu
informasi
seperti
kerahasiaan,
golongan tertentu. Hal tersebut
keutuhan
dan
otentifikasi
terkait dengan bagaimana suatu
(Setiawan, 2015).
informasi tidak dapat diakses oleh
Kriptografi
merupakan
studi
tidak memiliki hak. Oleh karena itu
matematis yang terkait dengan
pentingnya
untuk
mencegah
aspek-aspek yang berhubungan
jatuhnya informasi kepada pihakdengan keamanan informasi seperti
pihak yang memilki wewenang.
menyembunyikan
isi
data,
mencegah data dapat dirubah tanpa
2
Dalam sebuah perusahaan
perkreditan sepeda motor data
nasabah adalah hal yang terpenting
untuk dijaga. Data nasabah akan di
simpan di dalam sebuah database
perusahaan.
Setiap
karyawan
memiliki data nasabah yang
berbeda, oleh karena itu masingmasing
karyawan
diberikan
account untuk menjaga data
nasabahnya. Untuk menjaga data
nasabah maka diperlukan sebuah
keamanan data yang biasa disebut
kriptografi. Kriptografi bekerja
dengan
beberapa
algoritma,
diantara algoritma yang dapat
digunakan adalah Word Auto-Key
Encryption (WAKE) dan Hill
Chiper. Kedua algoritma ini
menggunakan kunci yang susah
untuk ditebak sehingga penyadap
tidak mudah untuk merusak kunci
yang telah digunakan.
PT. Sinarmas Multifinance
memiliki data nasabah yang banyak
untuk masalah kredit sepeda motor
dan
pinjaman
uang.
Untuk
menyimpan data-data nasabah
tersebut maka diperlukan sebuah
database agar dapat menyimpan
seluruh data nasabah. Namun
database yang saat ini digunakan
tidak memiliki keamanan atau
kriptografi.
Hal
ini
yang
mendorong
peneliti
untuk
mengembangkan
keamanan
database
dengan
menerapkan
kriptografi terhadap database yang
sudah dibuat. Adapun metode yang
digunakan untuk mengembangkan
aplikasi ini adalah waterfall.
Database
digunakan
sebagai tempat penyimpanan data
nasabah. Jika database tempat
menyimpan data nasabah tidak
diberikan keamanan maka besar
kemungkinan bisa dirusak oleh
pihak yang tidak bertanggung
jawab. Username dan password
yang dimiliki oleh admin database
belum jaminan untuk keamanan
database. Untuk menyelesaikan
permasalahan ini maka diperlukan
sebuah kriptografi yang mampu
memberikan
keamanan
pada
database. Kombinasi algoritma
Word
Auto-Key
Encryption
(WAKE) dan Hill Chiper mampu
menyembunyikan sebuah database
seperti username, password dan
biodata lainnya agar tidak dirusak
oleh pihak tak bertanggung jawab.
2.
Metodologi Penelitian
Kriptografi adalah ilmu
mengenai teknik enkripsi di mana
data diacak menggunakan suatu
kunci enkripsi menjadi sesuatu
yang sulit dibaca oleh seseorang
yang tidak memiliki kunci dekripsi.
Dekripsi
menggunakan
kunci
dekripsi mendapatkan kembali data
asli. Proses enkripsi dilakukan
menggunakan suatu algoritma
dengan
beberapa
parameter.
Biasanya
algoritma
tidak
dirahasiakan, bahkan enkripsi yang
mengandalkan
kerahasiaan
algoritma dianggap sesuatu yang
tidak baik. Rahasia terletak di
beberapa
parameter
yang
digunakan, jadi kunci ditentukan
oleh parameter. Parameter yang
menentukan kunci dekripsi itulah
yang harus dirahasiakan (Rachman,
2014).
Kriptografi adalah ilmu
yang mempelajari teknik-teknik
matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi
seperti kerahasiaan, integritas data,
otentikasi, dan autentifikasi data.
Kriptografi bukan satu-satunya cara
untuk menyediakan keamanan
informasi, melainkan satu set
teknik yang dapat digunakan untuk
mengamankan informasi.
Secara umum, kriptografi
terdiri dari dua buah bagian utama
yaitu bagian enkripsi dan bagian
dekripsi. Enkripsi adalah proses
transformasi informasi menjadi
bentuk lain sehingga isi pesan yang
sebenarnya tidak dapat dipahami,
hal ini dimaksudkan agar informasi
tetap terlindung dari pihak yang
tidak berhak menerima. Sedangkan
dekripsi adalah proses kebalikan
enkripsi, yaitu transformasi data
terenkripsi ke data bentuk semula.
3
Proses transformasi dari plainteks
menjadi cipherteks akan dikontrol
oleh kunci. Peran kunci sangatlah
penting,
kunci
bersama-sama
dengan algoritma matematisnya
akan memproses plainteks menjadi
cipherteks dan sebaliknya (Putra,
2014).
2.1
2.1.2
Algoritma
Word
Auto-Key
Encyption (Wake)
Metode Word Auto-Key
Encyption (WAKE) menggunakan
kunci 128 bit dan sebuah tabel 256
x 32 bit. Dalam algoritmanya,
metode ini menggunakan operasi
XOR, AND, OR dan Shift Right.
Dalam prosesnya metode ini
memiliki proses yang sederhana
dan cepat, untuk menghasilkan
chipertext kunci yang telah diputar
sebanyak n putaran di XOR kan
dengan plaintext dan untuk
menghasilkan plaintext kunci yang
diputar sebanyak n putaran di XOR
kan dengan chipertext yang telah
dihasilkan pada saat melakukan
enkripsi. Metode ini ditemukan
oleh David J. Wheeler pada tahun
1993. Inti dari metode Word AutoKey Encyption (WAKE) terletak
pada proses pembentukan tabel SBox dan proses pembentukan kunci.
Tabel S-Box dari metode Word
Auto-Key Encyption (WAKE)
bersifat fleksibel dan berbeda-beda
untuk setiap putaran (Hallason,
2013).
Algoritma Hil Chipper
Teknik kriptografi ini
diciptakan dengan maksud untuk
dapat menciptakan cipher (kode)
yang tidak dapat dipecahkan
menggunakan
teknik
analisis
frekuensi. Hill Cipher tidak
mengganti setiap abjad yang sama
pada plaintext dengan abjad lainnya
yang sama pada ciphertext karena
menggunakan perkalian matriks
pada
dasar
enkripsi
dan
dekripsinya. Oleh karena itu Hill
Cipher termasuk dalam salah satu
kriptosistem polialfabetik. Cipher
2.2
ini ditemukan pada tahun 1929 oleh
Lester S.
Hill. Berdasarkan jenis
kunci yang dipakai, kriptografi Hill
Cipher
termasuk
ke
dalam
Algoritma Simetrik (Symmetric
Algorithms), karena algoritma ini
menggunakan suatu kunci yang
sama untuk proses enkripsi dan
dekripsi pesan.
Dalam melakukan proses
enkripsi dan dekripsi, algoritma ini
menggunakan
sebuah
matriks
persegi sebagai kunci yang
digunakan
dan
menerapkan
aritmatika
modulo
(Supianto,
2015).
Use Case Diagram
Usecase
Diagram
merupakan
konstruksi
untuk
mendeskripsikan
hubunganhubungan yang terjadi antar aktor
dengan aktivitas yang terdapat pada
sistem. Sasaran pemodelan Use
Case
diantaranya
adalah
mendefinisikan
kebutuhan
fungsional dan operasional sistem
dengan mendefinisikan skenario
penggunaan sistem yang akan
dibangun. Dari hasil analisis
aplikasi yang ada maka Use Case
diagram untuk sistem ujian ini
dapat di lihat pada gambar 3.4
berikut ini.
Gambar 3.4. Use case diagram
yang diusulkan
Keterangan:
1. Admin
: Mengelola data
login, mengelola data nasabah,
mengelola
data
angsuran,
mengelola data agunan, mengelola
data tagihan
2. Customer
: Menerima data
tagihan dan jumlah denda
4
memasukan
password.
2.3 Flowchart Sistem Admin
2.3.3
Gambar
3.10.
username
dan
Rancangan
Flowchart
Menghitung Denda
Rancangan
flowchart sistem untuk aplikasi
Gambar
admin
Flowchart
di
atas
merupakan rancangan flowchart
untuk aplikasi sistem admin. Ketika
admin membuka aplikasi, maka
akan muncul halaman login. Di
halaman login ini admin pengisi
username dan password untuk
login.
2.3.1 Rancangan Flowchart untuk
Account Officer
3.12.
Rancangan
flowchart untuk menghitung denda
Flowchart
untuk
menghitung denda. Pembayaran
denda dilakukan pada ketika sepeda
motor telah selesai dilunasi.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tampilan Form Login
Form Login merupakan
form yang digunakan untuk
melakukan login ke aplikasi. Untuk
membatasi hak akses pengguna,
aplikasi
dirancang
dengan
menggunakan
sistem
login.
Sehingga pengguna yang terdaftar
saja yang dapat menggunakan
aplikasi tersebut. Berikut tampilan
aplikasi form Login.
Gambar
3.11.
Rancangan
flowchart untuk aplikasi account
officer
Flowchart
di
atas
menjelaskan rancangan aplikasi
untuk user dalam gambaran
flowchart. Ketika user membuka
aplikasi, maka tampil halaman
login. Jika user telah memiliki akun
maka dapat login dengan cara
Gambar
Login
4.1.
Tampilan
Form
Untuk login ke aplikasi
pengguna harus menginputkan
username dan password pada
textbox yang telah disediakan.
5
Kemudian klik tombol “Login”
untuk proses login. Dan tombol
“Keluar” untuk keluar dari aplikasi.
Jika proses login berhasil, maka
akan menampilkan halaman utama
aplikasi. Namun jika salah maka
akan
muncul
pesan
bahwa
username atau password salah,
seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.2. Pesan Kesalahan
Login
3.1.1
Halaman Utama
Halaman utama adalah
halaman yang dapat digunakan
untuk memanggil beberapa menu
yang terdapat pada aplikasi.
Halaman ini akan muncul setelah
proses login berhasil. Berikut
tampilan halaman utama dari
aplikasi kredit.
Gambar
Aplikasi
4.3.
Halaman
3.
Data Motor, digunakan untuk
mengelola data sepeda motor
4. Angsuran, digunakan untuk
mengelola data harga angsuran
5. Pembelian, digunakan untuk
melakukan transaksi proses
pembelian
6. Pembayaran, digunakan untuk
melakukan transaksi proses
pembayaran
7. Ubah Profil, digunakan untuk
mengubah profil pengguna
yang sedang login
8. Ubah Password, digunakan
untuk mengubah password
pengguna yang sedang login
9. Tentang, untuk menampilkan
form tentang penulis
10. Logout, untuk keluar dari
aplikasi
3.1.2
Tampilan
From
administrator
Form administrator ini
dapat dipanggil melalui menu
Admnistrator pada halaman utama
aplikasi. Form ini digunakan untuk
mengelola data pengguna, seperti
menambah,
mengedit
dan
menghapus data. Berikut tampilan
halaman form Administrator.
Utama
Pada halaman ini terdapat
beberapa menu pada menu bar yang
dapat digunakan untuk mengelola
data ataupun melakukan transaksi
kredit. Berikut menu-menu yang
terdapat pada halaman utama
beserta fungsinya.
1. Administrator,
digunakan
untuk
mengelola
data
pengguna
2. Customer, digunakan untuk
mengelola data customer
Gambar 4.4. Tampilan Form
Administrator
Pada form ini terdapat
tombol menu yaitu Tambah Data
untuk menambah data, Edit data
untuk mengedit data dan Hapus
Data untuk menghapus data. Jika
pengguna
menekan
tombol
“Tambah Data” maka akan muncul
form pengisian data pengguna
seperti pada gambar berikut.
6
Gambar 4.6. Tampilan Tambah
Data Administrator
Untuk mengedit data, pilih
terlebih dahulu data yang akan
diedit kemudian tekan tombol “Edit
Data” maka akan muncul form
untuk pengeditan data. Dan untuk
menghapus pilih data yang akan
dihapus kemudian tekan tombol
“Hapus Data”.
3.1.3
Tampilan
From
Cutomer
Form customer adalah
form yang digunakan untuk
mengelola data customer. Form ini
dapat dipanggil melalui halaman
utama dengan memilih menu
Customer.
Berikut
tampilan
halaman Customer.
Gambar 4.7.
Customer
Tampilan
Isikan secara lengkap dan
benar data customer kemudian
tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpannya. Untuk mengedit
data pilih salah satu customer yang
akan diedit. Kemudian tekan
tombol Edit maka akan muncul
pesan seperti pada form tambah
data dengan data yang telah terisi
dengan data yang terpilih. Ubah
data sesuai dengan keinginan dan
tekan tombol Simpan. Jika telah
selesai klik tombol close pada form
Tambah Data. Untuk menghapus
data pilih salah satu data dan tekan
tombol Hapus.
3.1.4 Tapilan Data Motor
Form Data Motor adalah
form yang digunakan untuk
mengelola data customer. Form ini
dapat dipanggil melalui halaman
utama dengan memilih menu Data
Motor. Berikut tampilan halaman
Customer.
Form
Gambar 4.9. Tampilan Form Data
Motor
Pada
gambar
form
Customer di atas terdapat tombol
menu yaitu Tambah Data, Edit
Data, Dan Hapus Data. Untuk
menambah data tekan tombol
Tambah Data, maka akan muncul
form seperti berikut
Pada gambar form Data
Motor di atas terdapat tombol menu
yaitu Tambah Data, Edit Data, Dan
Hapus Data. Untuk menambah data
tekan tombol Tambah Data, maka
akan muncul form seperti berikut
Gambar 4.10. Form Tambah Data
Gambar 4.8. form Tambah Data
Isikan secara lengkap dan
benar data Data Motor kemudian
7
tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpannya. Untuk mengedit
data pilih salah satu Data Motor
yang akan diedit. Kemudian tekan
tombol Edit maka akan muncul
pesan seperti pada form tambah
data dengan data yang telah terisi
dengan data yang terpilih. Ubah
data sesuai dengan keinginan dan
tekan tombol Simpan. Jika telah
selesai klik tombol close pada form
Tambah Data. Untuk menghapus
data pilih salah satu data dan tekan
tombol Hapus.
1.
Dengan
pengembangan
aplikasi kredit sepeda motor
memberikan kemudahan bagi
pihak admin dalam proses
pembelian
maupun
pembayaran sepeda motor.
2. Dalam penerapan Algoritma
Word Auto-Key Encryption
(WAKE) dan Algoritma Hill
Chiper
pada
penyandian
database
admin
harus
menggunakan kunci yang sama
untuk proses dekripsinya.
3. Kombinasi dua Algoritma
Word Auto-Key Encryption
(WAKE) dan Algoritma Hill
Chiper
akan
memberikan
keamanan yang kuat pada
database aplikasi kredit sepeda
motor.
4.2
Saran
Adapun beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan
penambahan
variasi desain pada tampilan
aplikasi kredit sepeda motor
agar lebih menarik dan lebih
bagus dengan menggunakan
bahasa pemrograman lainnya
seperti java.
2. Untuk
penegembangan
penelitian selanjutnya, maka
disarankan agar kunci yang
akan digunakan dalam proses
enkripsi dan dekripsi dapat
disimpan ke dalam sebuah file
data yang dapat dipanggil
kembali apabila diperlukan.
3.1.5
Tampilan Data Basa
Aplikasi ini dirancang
dengan
menerapkan
teknik
kriptografi untuk pengamanan
database.
Algoritma
yang
digunakan adalah algoritma Wake
dan Hill Cipher. Ketika aplikasi
ini dijalankan maka ada proses
Dekripsi yaitu mengembalikan
data-data yang awalnya dalam
bentuk
cipherteks
menjadi
plainteks. Begitu juga ketika
melakukan penambahan data
ataupun mengubah data data
sebelum data disimpan, maka ada
proses Enkripsi data dari bentuk
plainteks
menjadi
bentuk
cipherteks.
Berikut
tampilan
Database aplikasi dalam bentuk
cipherteks.
5.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4.20. Tabel Admin
[1]
Abdullah,
2012,
Pemodelan
UML
E-Marketing
Sepeda MotorHonda,JournalVol.1
No. 2, Medan.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan perancangan
aplikasi chatting ini, penulis
menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
[2]
Agung,
2013,
Pengembangan Aplikasi M-Resto
Menggunakan
Jquery
Mobile
Framework Pada Platform Android,
UNIKOM Bandung.
8
[3]
Anugraheny,
2014,
Keamanan Komunikasi Data SMS
Pada
Android
Dengan
Menggunakan Aplikasi Kriptografi
Advance
Encryption
Standard
(AES), Juornal ISSN: 2302-7339
Volume 12, No.1, STT-Garut.
[4]
Darryl,
2014,
Sistem
Informasi Penjualan Dan Pembelian
Di Toko Willmart,
UNIKOM
Bandung.
[5]
Guwindra,
2012,
Perancangan Aplikasi Ujian Online
Di SMKN 4 Bandung, UNIKOM
Bandung.
[6]
Halim, 2013, Aplikasi
Algoritma Hill Chiper Untuk
Keamanan Data Pada Sistem
Informasi
Berbasis
WEB,
Universitas Negeri Semarang.
[7]
Hallason,
2013,
Penyandian Email Menggunakan
Algoritma Kriftografi WAKE (Word
Auto Key Encryption), Juornal ISSN:
2301-9425 Volume 4, No.1, STMIK
Budi Darma Medan.
[8]
Herdiana,
2014,
Pembangunan
Aplikasi
Rumus
Matematika SMA Berbasis Mobile,
UNIKOM Bandung.
[9]
Iqbal,
2013,
Aplikasi
Travel
Booklet
Menggunakan
Teknologi Augmented Reality Dan
Location Based Service Berbasis
Windows
Phone,
UNIKOM
Bandung.
[10]
Mulyana,
2014,
Pembangunan Aplikasi Keamanan
SMS Menggunakan Algoritma RSA
Berbasis
Mobile,
UNIKOMBandung.
[11]
Nurdianti, 2014, Rancang
Bangun Aplikasi Edugame “Hidup
Sehat” Berbasis Vb, Net. STMIK
MDP Palembang.
[12]
Putra, 2014, Implementasi
Kriptografi Pengamanan Data Pada
Pesan Teks, Isi File Dokumen
Menggunakan Algoritma Advance
Encryption
Standard.
Juornal
Volume 10, No.1. Universitas
Mulawarman.
[13]
Rachman,
2014,
Penerapan
Kriptografi
Menggunakan Metode RSA Pada
Citra Digital Pada PT. Digital Art
Design, UNIKOM-Bandung.
[14]
Ryan, 2012, Penerapan
Teknik kriptografi WAKE Untuk
Pengaman Basis Data, Juornal
ISSN: 1978-9483 Volume 6, No.1.
Universitas Nasional Jakarta Selatan.
[15]
Sukma, 2013, Sistem
Pendukung Keputusan Pengajuan
Dana Kredit Pada PD. PBR Kota
Sukabumi Dengan Menggunakan
Metode
Analitycal
Hierarchy
Process, UNIKOM Bandung.
[16]
Supianto,
2015,
Penyembunyian Pesan Rahasia yang
Terenkripsi Menggunakan Algoritma
Hill Chiper Pada Media Kompresi,
Juornal ISSN: 2337-3539 Vol. 2
No.1, ITS-Surabaya.
Download