Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 PENGARUH KEANEKARAGAMAN PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP DAP IMPULSE BUYING DI BUTIK CASSANOVA SEMARANG Jenni Anggraeni1), Patricia Dhiana Paramita2),M Mukery Warso3) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT The increase in sales turnover Boutique Cassanova Semarang significant for 7 months indicates that the marketing strategies used by the company over the past few months that provides a diversity of products, providing quality service and store atmosphere structuring a positive impact on the company's sales turnover. Formulation of the problem in this research is how the business management Boutique Cassanova increase impulse buying consumers to various products. The data analysis technique used in this research is multiple linear regression method and test probability value (ρ value). Based on the results of calculations known that variable product diversity has ρ-value of 0.050 = α = 0.05, then the research hypothesis which states that the diversity of products gave positive and significant effect on the impulse buying at Boutique Cassanova Semarang unacceptable, variable service quality and store atmosphere each has ρ-value of 0.000 and 0.001 <α = 0.05, the research hypothesis which states that service quality and store atmosphere partially gave positive and significant impact on impulse buying at Boutique Cassanova Semarang acceptable. Variable diversity of products, service quality and store atmosphere simultaneously have ρ-value of 0.000 <α =, 0.05, so that the hypothesis that the diversity of products, quality of service and simultaneously gave positive and significant impact on impulse buying at Boutique Cassanova Semarang acceptable. Diversity of products, service quality and store atmosphere) simultaneously able to explain the variance of the variable impulse buying by 64.9 percent, which is equal to the remaining 35.1 percent is explained by other factors outside of the study. Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Keywords: Diversity of products, service quality, store atmosphere and impulse buying. ABSTRAKSI Peningkatan omzet penjualan Boutique Cassanova Semarang signifikan selama 7 bulan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan selama beberapa bulan terakhir yang menyediakan keragaman produk, memberikan pelayanan yang berkualitas dan toko suasana penataan dampak positif pada omset penjualan perusahaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen bisnis Boutique Cassanova Semarang meningkatkan dorongan membeli konsumen untuk berbagai produk yang ditawarkan di butik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier metode regresi dan uji nilai probabilitas (nilai ρ). Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa keragaman produk variabel memiliki ρ-nilai 0.050 = α = 0,05, maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa keragaman produk memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap impuls membeli di Boutique Cassanova Semarang tidak dapat diterima, variabel layanan kualitas dan store atmosphere masing-masing memiliki ρ-value sebesar 0,000 dan 0,001 <α = 0,05, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa kualitas layanan dan store atmosphere sebagian memberi dampak positif dan signifikan terhadap impulse buying di Boutique Cassanova Semarang diterima. keragaman variabel produk, kualitas layanan dan toko atmosfer secara bersamaan memiliki ρ-value sebesar 0,000 <α =, 0,05, sehingga hipotesis bahwa keragaman produk, kualitas layanan dan sekaligus memberi dampak positif dan signifikan terhadap impulse buying di Boutique Cassanova Semarang diterima. Keragaman produk, kualitas layanan dan suasana toko) secara bersamaan mampu menjelaskan varians dari membeli impuls variabel dengan 64,9 persen, yang sama dengan 35,1 persen sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Kata kunci: Keanekaragaman produk, kualitas layanan, atmosfir toko dan impuls pembelian. Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 tersendiri juga perkembangan mengalami yang pesat. Dari tahun ke tahun butik pakaian yang merupakan menjual toko dengan pakaian up-to-date eksklusif menjadi toko PENDAHULUAN Selera warga Semarang yang yang konsep dan pakaian banyak dituju oleh wanita fashion maupun pria yang berselera tinggi menciptakan pasar baru di dunia dalam hal menjaga penampilannya. fashion, terutama dengan banyaknya Biasanya wanita dan pria yang ingin pelajar, pekerja tampil beda lebih memilih butik wanita maupun pria yang ingin pakaian sebagai tempat berbelanja tampil pakaian dan accesoriesnya. Hal ini berbeda-beda akan mahasiswa trendy tampak dan up-to-date. berdampak pada dan selalu Hal ingin tersebut menjamurnya dikarenakan desain yang ditawarkan oleh butik pakaian penjualan pakaian wanita maupun kebanyakan memang menarik pria limited serta berbagai accessories edition. dan Nilai eksklusif pendukungnya seperti di department yang disandang butik pakaian pun store, factory outlet, toko butik atau membuatnya butik fashion hingga toko pakaian Memang pada distro. Toko-toko penjual pakaian menjadi tempat tersebut pakaian untuk memasarkan konsumen banyak dituju untuk oleh memenuhi dari terkesan mahal. awalnya bagi rancangannya, butik desainer hasil karenanya kebutuhan akan fashionnya, dimana wajar saja apabila butik mematok masing-masing toko penjual pakaian harga yang mahal untuk pakaian tersebut menawarkan produk yang yang ditawarkannya, karena desain dijualnya dengan berbagai cara agar tersebut menarik minat konsumen. sedikit dan bukan produk massal. biasanya hanya dibuat Khusus untuk butik pakaian Khusus untuk butik pakaian yang hanya menjual produk-produk yang hanya menjual produk-produk bermerek dan memiliki kelas Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 bermerek dan memiliki tersendiri kelas an, tumbuhlah butik dengan sasaran mengalami yang berbeda. Tetap mengusung pesat. Dari konsep eksklusif dan up-to-date, juga perkembangan yang tahun ke tahun butik pakaian yang namun dengan harga yang lebih merupakan murah. Munculnya baru menjual toko dengan pakaian up-to-date eksklusif menjadi toko yang konsep dan pakaian pasar dengan melihat semakin banyaknya konsumen yang membutuhkan banyak dituju oleh wanita pakaian unik, tapi tetap terjangkau maupun pria yang berselera tinggi adalah salah satu alasan kemunculan dalam hal menjaga penampilannya. butik-butik tersebut. Butik ini tak Biasanya wanita dan pria yang ingin lagi tampil beda lebih memilih butik desainer, pakaian sebagai tempat berbelanja pakaian-pakaian grosir yang berasal pakaian dan accesoriesnya. Hal ini dari Jakarta dan Bandung, atau impor dikarenakan dari negara-negara luar seperti dari desain yang ditawarkan oleh butik pakaian kebanyakan memang menarik limited edition. menjual rancangan melainkan Jepang, Korea, para menjual Cina dan dan Singapura. Tetap eksklusif, karena Nilai eksklusif setiap model pakaian-pakaian ini yang disandang butik pakaian pun biasanya diproduksi pada membuatnya mahal. yang lebih terbatas dan tidak dijual butik di pusat-pusat perbelanjaan atau terkesan Memang pada menjadi tempat awalnya bagi desainer pakaian untuk memasarkan dari rancangannya, hasil karenanya mall. Karena mempunyai membeli untuk harga yang mahal untuk pakaian dilakukan supaya yang ditawarkannya, karena desain dibeli tersebut keinginan pasar. Tidak dibuat sedikit dan bukan produk massal. Namun seiring waktu dan permintaan pasar, pada tahun 2000- maka pemilihan pakaian mana yang layak dijual hanya sistem dijual, wajar saja apabila butik mematok biasanya jumlah butik juga di butik, sangat tersebut para pakaian yang sesuai desainer, sangat penting dengan seidealis butik ini mementingkan keinginan pasar, oleh karena itu Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 setiap butik yang mempunyai bertugas membeli memilih pakaian accessories yang orang menyangkut kedalaman, luas dan dan kualitas produk yang ditawarkan juga serta ketersediaan produk tersebut setiap sesuai dengan saat di toko. Keanekaragaman keinginan pasar untuk dijual lagi produk menurut Maharani Vinci di butiknya, seperti halnya di Butik (2009:84) Cassanova perencanaan dan pengendalian ragam yang terletak di adalah suatu proses Kompleks Ruko Citraland lantai produk dalam satu kelompok. III blok F 27-29 Semarang. Pengertian Pelayanan TELAAH PUSTAKA Pengertian Pelayanan adalah suatu Keanekaragaman kegiatan atau urutan kegiatan yang Produk Keanekaragaman (product produk assortment) adalah terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli (Kotler, 2007: 115). Hubungan antara keragaman produk dan perilaku melakukan konsumen keputusan dalam kondisi tercantum produk yang tercipta adalah jenis yang sangat sehingga belanja variatif, menimbulkan banyaknya pilihan konsumen 9).Menurut James dalam (2007:83) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan proses (Asep, 2005: F. Engels (2005:258), keanekaragaman produk adalah Pengertian pelayanan menurut Kotler dari ketersediaan barang dalam jumlah dan menyediakan kepuasan pelanggan. dalam belanja barang. Keanekaragaman atau dengan mesin secara fisik dan kelengkapan produk yang atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik, sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 memenuhi kebutuhan dan keinginan dan penciuman untuk merangsang konsumen persepsi dan emosi dari pelanggan demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri. dan Pelayanan mempengaruhi adalah penyerahan, proses terjadinya akhirnya untuk perilaku adanya pembelanjaan mereka. (Levy dan performa atau kualitas yang dapat Weitz, 2001:576). Menurut Berman dirasakan oleh pengguna (Zeithaml, dan Evans (2001:602) untuk toko V.A., M.J. Bitner, and D.D. Gremler, yang merupakan basic retailer atau 2006:15). eceran, suasana lingkungan toko itu Pengertian Store Atmosphere berdasarkan karakteristik fisik yang Seiring tingginya dan pada dengan persaingan semakin di dunia biasanya digunakan membangun kesan untuk dan menarik bisnis, maka diperlukan senjata yang pelanggan. Store atmosphere adalah ampuh untuk memenangi permainan. penataan ruang dalam (instore) dan Jika kita dapat mengelola dengan ruang luar (outstore) yang dapat baik, maka store atmosphere dapat menciptakan dijadikan senjata ampuh tersebut. pelanggan. Penampilan serta performa dari toko merupakan salah satu komponen dari eceran memposisikan image toko citra dalam benak konsumen. Store terdapat kombinasi antara produk atmosphere adalah mendesain suatu yang dijual, pelayanan, pelanggan, lingkungan toko melalui komunikasi toko sebagai tempat untuk menikmati visual, pencahayaan, warna, musik, kesenangan toko, kenyamanan Store atmosphere dimana hidup bagi didalamnya dan aktivitas Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 promosi toko (Sutisna, 2001:164). tiba mengalami keinginan yang kuat Store Atmosphere (suasana toko) dan kukuh untuk membeli sesuatu adalah suasan terencana yang sesuai secepatnya, nsecara spontan, reflek, dengan pasar sasarannya dan yang tiba-tiba dapat untuk 2007:610). Impulse membeli (Kotler, 2007:115). Store merupakan keputusan Atmosphere memiliki elemen-elemen emosional atau menurut desakan hati yang berpengaruh dan terjadi pada saat konsumen terhadap suasana toko yang ingin masuk ke toko ritel dan ternyata diciptakan membeli (Schiffman menarik konsumen semuanya (Berman and Evan, dan otomatis 2007:76), elemen-elemen tersebut 2007:511). terdiri dari Exterior, Interior, Store Penelitian Terdahulu Layout, Interior Display, Social (Kotler, buying dan yang Kanuk, Penelitian terdahulu sangat Dimensions. penting sebagai dasar pijakan dalam Pengertian Impulse Buying rangka penyusunan penelitian ini. Impulse buying adalah Kegunaannya untuk mengetahui pembelian yang lebih menarik, tanpa hasil maksud, tanpa direncanakan dan peneliti terdahulu. lebih menyenangkan dibandingkan penelitian yang dengan yang keanekaragaman produk, pelayanan, dan store atmosphere dan impulse buying Impulse yang telah dilakukan terdapat pada perilaku membeli direncanakan (Chien-Huang Hung-ming, 2005:92). buying terjadi ketika konsumen tiba- yang telah dilakukan oleh tabel 2.1. terkait Beberapa dengan Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Pengarang (tahun) Judul Alat Analisis Hasil Penelitian Bahri Analisis Pengaruh Harga, Pelayanan, Atmosfer Kenyamanan dan Desain Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Gardenia Departemen Store) Regresi Berganda Harga, Pelayanan, Atmosfer Kenyamanan dan Desain Toko berpengaruh secara parsial dan simultan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gardenia Departemen Store Pengaruh Merchandising, Promosi dan Atmosfir Toko Terhadap Impulse Buying SEM Merchandising, Promosi, Atmosfir Toko berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap Impulse Buying Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus di Matahari Departement Store Cabang Supermall Surabaya SEM - Promotion dan Store Atmosphere berpengaruh terhadap Shopping Emotion - Promotion dan Store Atmosphere berpengaruh terhadap Impulse Buying - Shopping Emotion berpengaruh terhadap Impulse Buying. (2011) Dewa Ayu Tamansari dan Alit Suryani (2012) Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto, SSi, MSc (2013) El-Bachir Sabrina (2014) Putri Mawar Fadmawati (2014) The Influence of Store Atmosphere on the Customer Behavior Analisis Pengaruh Harga, Pelayanan, Lokasi dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mini Market Andina Correlation Store Atmosphere berpengaruh terhadap Perilaku Pelanggan Regresi Linier Barganda Harga, Pelayanan, Lokasi dan Keragaman Produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Mini Market Andina H2 : Hipotesis Penelitian Kualitas pelayanan Hipotesis adalah pernyataan berpengaruh positif dan yang masih lemah kebenarannya dan signifikan terhadap masih impulse buying di Butik perlu dibuktikan kenyataannya, dimana hipotesis yang dikemukakan nantinya bukanlah Cassanova Semarang. H3 : Store Atmosphere suatu jawaban yang benar secara berpengaruh positif dan mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan signifikan untuk mengatasi permasalahan yang impulse buying di Butik ada, dan masih harus dibuktikan Cassanova Semarang. kebenarannya (Sugiyono, 2002:98). Hipotesis penelitian yang terhadap H4 : Keanekaragaman produk, kualitas pelayanan dan diajukan adalah sebagai berikut : store atmosphere secara H1 : Keanekaragaman produk simultan berpengaruh berpengaruh positif dan positif signifikan terhadap impulse buying terhadap dan impulse buying di Butik di Butik Cassanova Semarang. Semarang. signifikan Cassanova Kerangka Pemikiran Teoritis Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Berdasarkan latar belakang dan store atmosphere permasalahan serta didukung oleh impulse telah Cassanova Semarang, dapat kerangka pemikiran teoritis yang digambarkan sebagaimana yang menunjukkan terdapat pada gambar 2.1. pustaka yang ada, maka pengaruh buying terhadap pada Butik keanekaragaman produk, pelayanan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Keanekaragama n Produk (X1) (X1) H1 Kualitas Pelayanan (X2) Impulse Buying (Y) H2 H3 Store Atmosphere (X3) H4 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini Sampling Hasil perhitungan dengan adalah konsumen yang melakukan menggunakan rumus Slovin, maka pembelian berbagai produk di Butik diketahui Cassanova Semarang dari tanggal 4 penelitian ini sebanyak 85 orang. April 2015 sampai dengan 3 Juli 2015 yang berjumlah 550 orang. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini melalui metode Simple ditentukan Random jumlah sampel dalam VARIABEL PENELITIAN Independent Variable - Keanekaragaman Produk(X1) - Kualitas Pelayanan (X2) Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 - Store Atmosphere (X3) melakukan dan pencatatan secara sistematik terhadap Dependent Variable fenomena - Impulse Buying (Y) METODE pengamatan yang diselidiki secara langsung ke pbyek penelitian. Dalam PENGUMPULAN hal ini observasi dilakukan dengan pengamatan DATA obyek langsung penelitian terhadap observasi ini Dalam penelitian ini digunakan tiga dilakukan untuk memperoleh data metode pengumpulan data, yaitu: yang mendukung hasil kuesioner yang Metode Kuesioner. telah disebarkan kepada responden (Husein, 2004:52). Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan responden memberikan respon atas pertanyaan TEKNIK ANALISIS DATA Analisis Regresi Linier Berganda tersebut (Husein Umar, 2004:97). Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui keaneragaman Wawancara. pelayanan Wawancara teknik pengumpulan merupakan data dalam produk, dan store pengaruh kualitas atmosphere terhadap impulse buying pada Butik Cassanova Semarang. survey yang menggunakan pernyatan secara lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:43). observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Metode Observasi. Metode Persamaan model analisis regresi adalah teknik pengumpulan dta dengan cara Y = β0 + β1X1 + β2X2 +β3X3 + e Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 HASIL PENELITIAN DAN dengan r tabel. Jika nilai corrected item-total correlation lebih besar dari PEMBAHASAN r tabel dan nilai positif, maka data Uji Validitas dinyatakan valid (Ghozali, 2011:94). Dalam uji validitas ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai correccted item-total correlation Tabel 1. Hasil Uji Validitas Indikator Keanekaragaman Produk (X1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Kualitas Pelayanan (X2) X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Store Atmosphere (X3) X3.1 X3..2 X3.3 X3.4 X3.5 Impulse Buying (Y) Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 r hitung r kritis Keterangan 0,649 0,675 0,792 0,621 0,541 0,213 0,213 0,213 0,213 0,213 Valid Valid Valid Valid Valid 0,524 0,689 0,736 0,750 0,549 0,213 0,213 0,213 0,213 0,213 Valid Valid Valid Valid Valid 0,567 0,526 0,624 0,615 0,510 0,213 0,213 0,213 0,213 0,213 Valid Valid Valid Valid Valid 0,624 0,662 0,619 0,671 0,579 0,213 0,213 0,213 0,213 0,213 Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa seluruh indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai r hitung berkisar 0,510 sampai 0,792 dan berada di atas nilai r kritis 0,213 (two tail), sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh indikator variabel penelitian adalah valid. Uji Reabilitas Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Pengukuran yang digunakan dalam pengukuran ini adalah Cronbach Alpha, dimana apabila nilai Cronbach Alpha variable penelitian > 0,60, maka variabel tersebut reliabel. Table 2. Hasil Uji Reliabilitas. No 1. 2. 3. 4. Variabel Keanekaragaman Produk (X1) Kualitas Pelayanan (X2) Store Atmosphere (X3) Impulse Buying (Y) Cronbach Alpha 0.846 0.842 0.789 0.828 Nilai Cronbach Alpha dari independen maupun variabel dependen lebih dari 0.6, maka dapat dikatakan bahwa nilai instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah reliabel. Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Regresi Linier Berganda keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, baik variabel Nilai Batas 0.6 0.6 0.6 0.6 Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui keaneragaman pelayanan pengaruh produk, dan store kualitas atmosphere terhadap impulse buying pada Butik Cassanova Semarang ANALISIS DATA . Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 2.573 1.583 Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 X1 X2 X3 .113 .549 .246 .057 .059 .073 .135 .658 .230 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data primer yang diolah, 2015. Persamaan regresi dari Y = 2,573 + 0,113 X1 + 0,549 X2 + pengaruh keanekaragaman produk, 0,246 X3 + e kualitas pelayanan dan store atmosphere terhadap impulse buying Pengujian Hipotesis Statistik Uji Parsial adalah : Tabel 4. Hasil Uji Parsial (Uji t) Standardized Coefficients Model Beta t Sig. 1.625 .108 .135 .658 1.990 9.304 .050 .000 X3 .230 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 3.385 .001 1 (Constant) X1 X2 Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Variabel produk Variabel kualitas pelayanan (X2) (X1) memiliki nilai ρ-value sebesar memiliki nilai ρ-value sebesar 0,000 0,050 = α = 0,05 dan nilai t hitung < α = 0,05 dan nilai t hitung sebesar sebesar 1,990 > t tabel 1,66342 (one 9,304 > t tabel 1,66342 (one tail), tailed), maka maka Ho ditolak dan menerima Ha, keanekaragaman Ho diterima dan menolak Ha, sehingga pertama (H1) yang hipotesis menyatakan sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan kualitas pelayanan keanekaragaman produk berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan positif terhadap impulse buying di Butik dan signifikan terhadap impulse buying di Butik Cassanova Cassanova Semarang tidak dapat diterima. diterima. Semarang dapat Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 maka hipotesis ketiga (H3) yang Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Variabel store atmosphere menyatakan (X3) store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan memiliki nilai ρ-value sebesar 0,001 terhadap impulse buying di Butik < α = 0,05 dan nilai t hitung sebesar Cassanova Semarang dapat diterima. 3,385 > t tabel 1,66342 (one tailed), maka Ho ditolak dan menerima Ha, Uji Simultan ( Uji f ) Table 5. Hasil Uji Simultan ( f ) ANOVAa Model Sum of Squares 548.475 280.749 829.224 Regression 1 Residual Total a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 df Mean Square F Sig. 3 81 84 182.825 3.466 52.748 .000b Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Variabel keanekaragaman produk bahwa keanekaragaman (X1), kualitas pelayanan (X2) dan kualitas store atmosphere (X3) memiliki nilai atmosphere ρ-value sebesar 0,000 < α = 0.05 dan berpengaruh positif dan signifikan nilai F hitung 52,748 > F tabel 2,72 terhadap impulse buying di Butik serta bertanda positif, maka Ho Cassanova ditolak dan menerima Ha, sehingga diterima. hipotesis keempat yang menyatakan pelayanan dan produk, secara Semarang store simultan dapat Koefisien Determinasi (R Square) Table 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .813 .661 .649 1.86173 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Durbin-Watson 2.053 Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Nilai koefisien determinasi adalah nilai t hitung sebesar 1,990 > sebesar t tabel 1,66342 (one tail). 0,649. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas dalam penelitian ini b) Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa kualitas (keanekaragaman produk, kualitas pelayanan berpengaruh pelayanan dan store atmosphere) positif secara simultan mampu menjelaskan terhadap impulse buying di varians variabel terikatnya sebesar Butik Cassanova Semarang 64,9 persen, dimana sisanya yaitu dapat sebesar 35,1 persen dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan faktor lain di luar penelitian ini, (X2) memiliki nilai ρ-value seperti store environment, in store sebesar 0,000 < α = 0,05 dan promotion serta personal selling nilai t hitung sebesar 9,304 > skills (Dunne dan Lusch, 2005:138). t tabel 1,66342 (one tail). dan signifikan diterima, karena c) Hipotesis ketiga (H3) yang KESIMPULAN menyatakan 1. Hasil uji hipotesis adalah : bahwa atmosphere a) Hipotesis pertama (H1) yang positif store berpengaruh dan signifikan menyatakan bahwa terhadap impulse buying di keanekaragaman produk Butik Cassanova Semarang berpengaruh positif dan dapat diterima, karena signifikan terhadap impulse variabel buying di Butik Cassanova (X3) memiliki nilai ρ-value Semarang dapat sebesar 0,001 < α = 0,05 dan variabel nilai t hitung sebesar 3,385 > diterima, tidak karena keanekaragaman memiliki nilai (X1) ρ-value sebesar 0,050 = α = 0,05 dan store atmosphere t tabel 1,66342 (one tail). d) Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan keanekaragaman bahwa produk, Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 kualitas pelayanan dan store atmosphere secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying di Butik Cassanova Semarang dapat diterima, karena variabel SARAN Manajemen Butik Cassanova Semarang sebaiknya tetap berupaya : a. Meningkatkan keanekaragaman produk yang keanekaragaman produk (X1), ditawarkan di kualitas pelayanan (X2) dan meskipun variabel store atmosphere (X3) secara memberikan pengaruh paling simultan memiliki nilai ρ- kecil value sebesar 0,000 < α = buying di butik tersebut. 0.05 dan nilai F hitung 52,748 > F tabel 2,72 serta bertanda positif. 2. Nilai koefisien adalah sebesar tersebut 0,649. menunjukkan Nilai bahwa ketiga variabel bebas dalam penelitian ini (keanekaragaman produk, kualitas pelayanan dan store terhadap b. Meningkatkan atmosphere) ini impulse kualitas pelayanan dari karyawannya, karena determinasi butiknya, variabel ini memberikan pengaruh paling dominan terhadap impulse buying di Butik Cassanova Semarang variabel dibandingkan keanekaragaman produk dan store atmosphere. secara simultan mampu menjelaskan c. Meningkatkan penataan store terikatnya atmosphere di butiknya yang sebesar 64,9 persen, dimana sudah ada menjadi semakin sisanya yaitu sebesar 35,1 persen menarik, dijelaskan oleh faktor lain di luar store atmosphere memberi penelitian pengaruh varians variabel ini, seperti store karena terbesar variabel kedua environment, in store promotion sesudah kualitas pelayanan serta terhadap impulse buying di personal selling skills (Dunne dan Lusch, 2005:138). Butik Cassanova Semarang Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus, dan Solusi, Edisi 2, Cetakan Pertama, Yogyakarta : BPPE Arikunto, Suharsimi, 2001. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta Asep, 2005. Manajemen Pemasaran, Jakarta : PPM Ayu, Dewa Tamansari dan Alit Suryani, 2012. Pengaruh Merchandising, Promosi dan Atmosfir Toko Terhadap Impulse Buying, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali Bahri, 2011. Analisis Pengaruh Harga, Pelayanan, Atmosfer Kenyamanan dan Desain Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Gardenia Departemen Store), Universitas Ahmad Dahlan Berman, Barry dan Joel R. Evans . 2001. Retail Management, A Strategic Approach, United States of America : Prentice Hall Blaxter, et. al., 2001. Blaxter, Loraine et. al. 2001, How To Research. Maidenhead: Open University Press. Chien-Huang dan Hung-ming, 2005.Impulse Buying Effect, Jakarta : Salemba Djarwanto, PS. Dan Pangestu Subagyo, 2002, Yogyakarta : Statistik Induktif Dunne dan Lusch, 2005. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perpective. New York: McGraw-Hill. El-Bachir Sabrina, 2014. The Influence of Store Atmosphere on the Customer Behavior, Mediterranian Journal of Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy, Vol. 5 No. 8 Engel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, 2005. Perilaku Konsumen, Jilid I, Jakarta : Bina Rupa Aksara Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajemen, Edisi II, Semarang : BP. Undip Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: BP Undip Hadi, Sutrisno, 2003. Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset Hatch and Farhady, 2011, Marketing Management, Bandung: Alfabeta Indriantoro, Supomo., 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE Kotler, Philip and Armstrong, G. , 2003. Principles of Marketing, 10th Edition / International Edition, New Jersey : Prentice Hall Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 2, Jakarta: PT. Prenhallindo. Kurniawan, Denny dan Yohanes Sondang Kunto, SSi, MSc, 2013. Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus di Matahari Departement Store Cabang Supermall Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol.1 No. 2(2013), 1-8 Levy dan Weitz, 200.Store Atmosphere, Jilid I, Jakarta:Erlangga Loundon dan Bitta, 2010. Pembelian Impuls, Bandung : Mega Mendung Press Lupiyoadi, Rambat, 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat Pelayanan, Lokasi dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mini Market Andina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah, Surakarta Moh. Nazir, 2003. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. 2007. Consumer Behavior. N inth Edition, New Jersey : Pearson Prentice Hall. Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Supranto, J., 2001. Stastistik Teori dan Aplikasi Jilid II, Jakarta : LP3ES Sutisna, 2001. Pelayanan Jasa, Jakarta : Erlangga Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Andi Umar, Husein, 2004. Metode Riset Perilaku Organisasi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Yahya, Umar, 2004. Pendidikan Nasional dalam Ujian, Jakarta: Andi Offset Marzuki, 2005. Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Vinci, Maharani, 2009. Strategi Pemasaran, Jakarta : Inti Prima Promosindo Mawar, Putri, Fadmawati, 2014. Analisis Pengaruh Harga, Zeithaml V.A., M.J. Bitner, and D.D. Gremler, 2006. Service Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Marketing Integrating Customer across the Firm 2nd ed. Boston : Mc Graw Hill