Kadar Vitamin D dalam Tubuh dapat Memprediksi Penurunan

advertisement
BERITA TERKINI
Kadar Vitamin D dalam Tubuh
dapat Memprediksi Penurunan Fungsi Kognitif
M
enurut data PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa), pada tahun 2100
jumlah penduduk lansia (lanjut
usia) di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan luar biasa, 5 kali lipat
dibandingkan tahun 2013, yaitu dari 8,9%
menjadi 41%.
Peningkatan jumlah ini bukan tanpa disertai
kejadian negatif. Salah satu kejadian yang juga
akan mengalami peningkatan adalah angka
kesakitan orang lanjut usia, yang terutama
adalah penurunan fungsi kognitif. Salah satu
kelainan yang diduga memiliki hubungan
dengan penurunan fungsi kognitif ini adalah
adanya kekurangan vitamin D.
Berdasarkan penelitian Llewellyn, dkk.,
kadar vitamin D (25-hydroxyvitamin D
(25[OH]D)) yang rendah diasosiasikan dengan peningkatan risiko penurunan fungsi
kognitif. Penelitian ini dilakukan dengan
desain prospektif selama 6 tahun terhadap
858 pasien usia 65 tahun ke atas. Disimpulkan bahwa kadar vitamin D rendah (<25
nmol/L) memiliki efek pada penurunan
MMSE (Mini-Mental State Examination), suatu
uji fungsi kognitif, sebesar 0,3 poin tiap tahun,
dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki kadar vitamin D rendah.
Untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya, dilakukan penelitian lain oleh
Toffanello, dkk. di Italia. Penelitian ini merupakan bagian dari Pro.V.A (Progetto Veneto
Anziani), yang merupakan suatu studi kohort
terhadap 1.927 pasien lansia. Kadar serum
vitamin D (25-hydroxyvitamin D (25OHD)) diukur pada keadaan basal, sedangkan fungsi
kognitif umum diukur menggunakan MMSE.
Nilai di bawah 24 dianggap ada disfungsi
kognitif, dan penurunan 3 poin atau lebih
pada follow up juga dianggap bermakna
klinis. Pasien dianggap mengalami defisiensi
vitamin D jika kadar 25OHD <50 nmol/L dan
insufisiensi pada 50-75 nmol/L.
Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa
pasien defisiensi dan insufisiensi vitamin D
lebih mungkin mengalami penurunan nilai
MMSE pada saat follow up dibandingkan
dengan pasien yang memiliki kadar vitamin D
cukup (25OHD ≥75 nmol/L). Pasien defisiensi
vitamin D memiliki relative risk untuk onset
disfungsi kognitif sebesar 1,36 (95% CI: 1,041,80; p=0,02) dan 1,29 (95% CI: 1,00-1,76;
p=0,05) pada pasien insufisensi vitamin D.
Disimpulkan bahwa kadar vitamin D (25OHD)
diasosiasikan dengan penurunan kognitif
pada usia lanjut. Selain itu, dikatakan bahwa
pada pasien lansia dengan fungsi kognitif
masih baik, kadar 25OHD rendah di bawah
75 nmol/L sudah merupakan tanda prediktif
terjadinya disfungsi kognitif global pada 4,4
tahun.
Suplementasi vitamin D dapat menjadi salah
satu modalitas yang dapat memperbaiki
kadar 25OHD di dalam tubuh, sehingga
diharapkan dapat menurunkan risiko gangguan fungsi kognitif, terutama pada usia
lanjut. Namun, masih dibutuhkan berbagai
penelitian lain dengan desain baik untuk
mendukung suplementasi vitamin D pada
usia lanjut. (YJR)
REFERENSI:
1.
Sudah pedulikah kita pada lansia? [Internet]. 2014 May 30 [cited 2014 Nov 28]. Available from: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/05/30/sudah-pedulikah-kita-pada-
2.
Llewellyn DJ, Lang IA, Langa KM, Muniz-Terrera G, Phillips CL, Cherubini A, et al. Vitamin D and risk of cognitive decline in elderly persons. Arch Intern Med. 2010; 170(13): 1135-41.
3.
Toffanello ED, Coin A, Perissinotto E, Zambon S, Sarti S, Veronese N, et al. Vitamin D deficiency predicts cognitive decline in older men and women: The pro. V.A. study. Neurology
lansia-655566.html.
2014; 83(24): 2292-8.
758
CDK-233/ vol. 42 no. 10, th. 2015
Download