Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web

advertisement
Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web
Gilang Oktora Putra1, Bebas Purnawan2, Diah Kirana Kresnawati3
ABSTRAK
Peta bisa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk peta konvensional (analog) yang
tercetak hingga peta dijital yang ditampilkan di layar komputer baik secara online maupun offline.
Hadirnya aplikasi Web MapServer (WMS) menjadikan pekerjaan membuat peta dijital menjadi lebih
mudah dan interaktif.
Aplikasi WMS adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya ke
dalam layer-layer secara bersamaan menjadi file grafik. Setiap layer saling overlay satu dengan
lainnya dan ditampilkan ke dalam web browser. Aplikasi WMS menghasilkan keluaran berupa file
grafik berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah aplikasi WMS
executable yang terdiri dari program CGI (Common Gateway Interface), file peta, sumber data dan
output gambar. Seperti pada gambar dibawah ini semua komponen bekerja bersama-sama, setelah
user melakukan request atau permintaan maka CGI mengakses file peta, menggambarkan informasi
yang didapat dari sumber data dan kembali menampilkannya pada peta. Dalam penelitian ini
digunakan perangkat lunak yang berbasis OpenSource yaitu PMapper, yang merupakan sebuah
keluaran produk aplikasi pengembangan dari software MapServer yang tujuannya adalah untuk
mengembangkan aplikasi pemetaan secara online nama-nama geografi dan data nama geografi dalam
basis data.
Dalam tugas akhir ini penulis mencoba membuat aplikasi nama-nama geografi yang disajikan dalam
sebuah peta dijital pada layout PMapper menggunakan software tersebut di atas sebagai perangkat
lunak untuk mengolah dan melakukan analisa terhadap pemodelan peta dijital yang berbasiskan web.
Kata kunci : Peta , PMapper, MapServer
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peta merupakan gambaran permukaan bumi
pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Adanya namanama geografi yang terdapat di dalam sebuah
peta merupakan sebuah unsur yang wajib
harus dipenuhi, karena jika tidak ada maka
sebuah peta tanpa nama-nama geografis atau
lebih dikenal dengan toponim (toponym),
tidak dapat dikatakan sebagai peta,
dikarenakan peta harus menyajikan informasi
yang informatif dan mudah diakses serta
dipahami oleh masyarakat.
Peta bisa disajikan dalam berbagai bentuk,
mulai dari bentuk peta konvensional (analog)
yang tercetak hingga peta dijital yang
ditampilkan di layar komputer baik secara
online maupun offline. Adapun informasi
yang terdapat di dalam sebuah peta antara lain
meliputi judul peta, skala peta, simbol peta,
warna peta, tipe huruf (lettering) gratikul grid
(posisi geografis), inset dan index peta, garis
tepi,
legenda,
sumber
dan
tahun
pembuatan/keterangan riwayat peta, nomor
peta
Hadirnya aplikasi Web MapServer (WMS)
menjadikan pekerjaan membuat peta dijital
menjadi lebih mudah dan interaktif. Aplikasi
WMS tersebut bekerja secara berdampingan
dengan applikasi web server. Web Server
menerima request peta melalui aplikasi WMS.
Aplikasi WMS yang mengenerate request
terhadap peta dan mengirimkannya ke web
server.
Fungsi utama dari aplikasi WMS adalah
melakukan pembacaan data dari banyak
sumber dan menempatkannya ke dalam layerlayer secara bersamaan menjadi file grafik.
Salah satu layernya bisa saja berupa gambar
satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan
lainnya dan ditampilkan ke dalam web
browser. Aplikasi WMS menghasilkan
keluaran berupa file graphic berdasarkan
masukan yang diberikan oleh user.
Komponen kuncinya adalah aplikasi WMS
executable yang terdiri dari CGI (Common
Gateway Interface) program, file peta, sumber
data dan output gambar. Seperti pada gambar
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
1
dibawah ini semua komponen bekerja
bersama-sama, setelah user melakukan
request atau permintaan maka CGI mengakses
file peta, menggambarkan informasi yang
didapat dari sumber data dan kembali
menampilkannya pada peta. Aplikasi WMS
dapat digunakan tidak hanya untuk
menayangkan peta tetapi juga untuk
menampilkan informasi dari sebuah basis data
sehingga dapat juga digunakan untuk
menampilkan data informasi nama geografi
atau toponimi.
Untuk pengembangan aplikasi WMS tersebut
diperlukan perangkat lunak yang berbasis
web, yaitu perangkat lunak yang didesain
untuk dapat menayangkan informasi melalui
jaringan termasuk internet. Perangkat yang
diperlukan antara lain adalah MapServer,
HTML, PHP, Mapfile, Open Layers, P
Mapper.
Dalam tugas akhir ini penulis mencoba
membuat aplikasi nama-nama geografi yang
disajikan dalam sebuah peta dijital pada
layout PMapper menggunakan software
tersebut di atas sebagai perangkat lunak untuk
mengolah dan melakukan analisa terhadap
pemodelan peta dijital yang berbasiskan web.
Gambar 1. Layout Peta PMapper
1.2. Perumusan Masalah
1. Mengapa nama-nama geografi merupakan
unsur yang paling utama di dalam sebuah
peta?
2. Software atau perangkat lunak apa yang
dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi
nama-nama geografi berbasis web?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun maksud dan tujuan yang telah
dikemukakan dari tugas akhir yang dibuat,
penulis bermaksud untuk membuat aplikasi
toponimi berbasis web yang mencakup
beberapa tujuan di bawah ini :
1. Pengembangan basisdata toponimi.
2. Desain kartografis penayangan peta dasar.
3. Pengembangan aplikasi penayangan peta
dasar.
4. Pengembangan aplikasi penelusuran nama
geografis.
2.
DASAR TEORI
2.1. Toponimi
Toponimi adalah ilmu atau studi tentang
nama-nama geografis. Toponim sendiri
mempunyai arti “penamaan unsur-unsur
geografis”. Toponim atau toponym dalam
Bahasa Inggris secara harifiah berarti nama
tempat di muka bumi (topos adalah tempat
atau permukaan dan nym dari onyma) dan
dalam Bahasa Inggris kadang-kadang juga
disebut geographical names (nama geografis)
atau place names. (Rais, 2008)
2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) yang disingkat SIG
adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan, memanipulasi,
dan menganalisis informasi geografis.
Teknologi ini berkembang pesat sejalan
dengan perkembangan teknologi informatika
atau teknologi komputer. (Petrus Paryono,
1994)
Teknologi komputer yang mampu menangani
basis data (database) dan menampilkan suatu
gambar (grafik), merupakan salah satu
alternatif yang dipilih untuk menyajikan suatu
peta. Walaupun demikian, sistem informasi
geografis tidak boleh hanya dipandang
sebagai pemindahan peta konvensional
(tradisional) ke bentuk digital. Sebab dengan
kemampuannya memanipulasi data, komputer
dengan sistem informasi geografisnya dapat
menghasilkan suatu informasi berharga yang
lain yang diperoleh dari hasil analisis yang
diprogramkan padanya.
2.3. WebGIS
WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan
dijital yang memanfaatkan jaringan internet
sebagai media komunikasi yang berfungsi
untuk
mendistribusikan
kemudian
mempublikasikan, mengintegrasikan, serta
mengkomunikasikan
dan
menyediakan
informasi dalam bentuk teks, peta dijital serta
menjalankan fungsi-fungsi analisis query
yang terkait dengan GIS melalui jaringan
internet. (Prahasta, 2007).
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
2
2.4. MapServer
MapServer adalah perangkat lunak free
dan
Open-Source yang
memungkinkan
sebuah data peta diakses melalui web.
Teknologi ini pertama kali dikembangkan
oleh Universitas Minesotta Amerika Serikat.
Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan
membuat Peta Digital menjadi lebih mudah
dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan
bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat
dan mengubah tampilan peta seperti zoom,
rotate, dan menampilkan informasi (seperti
menampilkan info jalan) dan analisis (seperti
menentukan rute perjalanan) pada permukaan
bumi.
Fungsi utama dari MapServer adalah
melakukan pembacaan data dari banyak
sumber dan menempatkannya kedalam layerlayer secara bersamaan menjadi file grafik.
Salah satu layernya bisa saja berupa gambar
satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan
lainnya dan ditampilkan ke dalam web
browser.
(Ruslan Nuryadin, 2005)
3. PELAKSANAAN PENELITIAN
Secara visualisasi skematik diagram alir
metodologi penelitian yang dipakai dapat
dilihat pada Gambar 3 dibawah ini :
Data
Shapefile
(*.shp)
Basis
Data
Desain Kartografis
Script
Mapfile
Tidak
Pengecekan
Script Mapfile
Ya
Aplikasi
Penelusuran
Nama Geografis
Aplikasi
Penayangan
Peta Dasar
Penyajian Peta
Dalam Bentuk
PMapper
Ditayangkan Tools
Seraching Unsur
Toponimi
Gambar 3.
penelitian
Gambar 2. Tampilan Peta Dengan Banyak
Layer
Diagram alir pelaksanaan
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari :
1. Data yang digunakan berupa vektor, yaitu
data shapefile Kabupaten Bogor, yang
meliputi beberapa unsur, antara lain adalah
unsur administrasi Kecamatan dan Desa,
jalan, serta sungai.
2. Sumber data Shapefile (*.shp) administrasi
Desa dan Kecamatan berasal dari data
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (KemenPUPeRa) pada
Tahun 2014.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
3
3.2 Software dan Aplikasi yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain :
1. Hardware Komputer :
Spesifikasi Processor intel core i3, RAM 2
GB.
2. Perangkat lunak antara lain :
a. Microsoft Office, terdiri dari ms. word
dan ms. visio yang digunakan dalam
membantu dalam menulis laporan dan
membuat diagram alir penelitian
(flowchart).
b. Software MapServer For Windows
(MS4W), program webserver dengan
platform Microsoft Windows yang
digunakan dalam mengembangkan
webGIS.
c. Notepad
dan
Speedcommander,
program komputer untuk membaca
serta merapihkan dalam proses
konfigurasi serta pembuatan dan
pembangunan Mapfile yang sudah
dibuat sebelumnya.
d. Google Chrome atau Mozilla Firefox,
program web browser yang digunakan
dalam menampilkan peta web (html)
yang sudah dibuat dan didesain.
3.3 Tahapan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terbagi menjadi 4
tahap yaitu pengembangan Basis Data
Toponimi, Desain Kartografis Penayangan
Peta
Dasar,
Pengembangan
Aplikasi
Penayangan Peta Dasar, dan Pengembangan
Aplikasi Penelusuran Nama Geografis.
3.3.1.2 Desain Basis Data Toponimi
Dalam penulisan tugas akhir ini data toponimi
yang akan digunakan terdiri dari unsur jalan,
sungai, kota, admin kecamatan, dan desa di
wilayah Kabupaten Bogor. Data tersebut akan
dibangun dalam basis data toponimi.
Basis data toponimi dapat didesain sebagai
berikut :
1. Kota
Untuk membedakan satu kota dengan kota
yang lainnya, maka setiap titik kota
diberikan identifikasi kota (FID).
FID
Shape
NAMA
KODE
PROV
PROVINSI
 Keterangan :
FID
= identitas sistem dan
Toponimi
Shape
= point (titik)
NAMA
= nama kota
KODEPROV
= kode provinsi
Provinsi
= nama provinsi
2. Sungai
Sungai diwakili oleh koordinat titik-titik
sepanjang sungai dari mulai titik awal
sampai dengan titik akhir sebagai satu
segmen garis, dan nama sungai sebagai
nama
segmen
tersebut.
Untuk
membedakan segmen-segmen sungai
maka setiap segmen sungai diberikan
identitas.
FID Shape KODE_UNSUR TOPONIM
3.3.1 Pengembangan Basis Data Toponimi
3.3.1.1 Konsep Basis Data Toponimi
Data toponimi merupakan data tekstual yang
menjelaskan nama-nama unsur geografis dari
suatu wilayah tertentu termasuk wilayah
Indonesia. Banyaknya jumlah data tersebut
untuk wilayah Indonesia memerlukan sistem
penyimpanan data secara terorganisir agar
data tersebut mudah diakses baik untuk
kepentingan
penggunaan
maupun
pengelolaan. Untuk itu perlu dibangun basis
data toponimi yang dapat menyimpan semua
data toponimi ke dalam basis data. Data
toponimi juga merupakan data spasial dimana
data tersebut selalu mempunyai koordinat
geografis.
 Keterangan :
FID
Shape
KODE_UNSUR
TOPONIM
= identitas sistem
= polyline (garis)
= kode unsur sungai
= nama sungai
3. Jalan
Jalan diwakili oleh koordinat titik-titik
sepanjang jalan dari mulai titik awal
sampai dengan titik akhir sebagai satu
segmen garis, dan nama sungai sebagai
nama
segmen
tersebut.
Untuk
membedakan segmen-segmen jalan maka
setiap segmen jalan diberikan identitas.
FID
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Shape
Type
Label
4
 Keterangan :
FID
= identitas sistem
Shape
= polyline (garis)
Type
= jenis jalan
Label
= nama jalan
Tabel 1. Tabel Atribut Data Kota
4. Batas Kecamatan
Diwakili oleh suatu koordinat dari titiktitik poligon mengelilingi wilayah
kecamatan dan nama titik tengah
(centroid) yang merupakan nama dari
kecamatan tersebut identitas.
FID
Shape
OBJECT
ID
 Keterangan :
FID
Shape
OBJECTID
NAMA_KEC
Kab
Luas_Ha
NAMA
_KEC
Kab
Luas
_Ha
= identitas sistem
= polygon (area)
= nomor identitas
= nama kecamatan
= nama kabupaten
= keterangan luas
wilayah kecamatan
5. Batas Desa
Diwakili oleh suatu koordinat dari titiktitik poligon mengelilingi wilayah desa
dan nama titik tengah (centroid) yang
merupakan nama dari desa tersebut
identitas.
FID
Shape
OBJECTID
Tabel 2. Tabel Atribut Data Sungai
ID_DESA
KEL
KEC
Tabel 3. Tabel Atribut Data Jalan
LUAS
 Keterangan :
FID
= identitas sistem
Shape
= polygon (area)
OBJECTID = nomor identitas
ID_DESA = nomor identitas desa
KEL
= nama desa
KEC
= nama kecamatan
LUAS
= keterangan luas wilayah
desa
Tabel 4. Tabel Atribut Data kecamatan
3.3.1.3 Pengembangan
Basis
Data
Toponimi
Basis data toponimi dikembangkan dengan
menggunakan software GIS (ArcGIS). Di
dalam ArcGIS, data koordinat disimpan
dalam tabel tersembunyi, sedangkan data
atribut dapat dilihat bahkan langsung diedit.
Di bawah ini adalah tabel-tabel atribut yang
dikembangkan :
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
5
Tabel 5. Tabel Atribut Data Desa
b. Layer Jalan
Tabel 7. Tabel Layer Kelas Jalan
Kelas
Jalan
Tol
3.3.2 Desain
Peta Dasar
Kartografis
Penayangan
3.3.2.1 Konsep Kartografis Penayangan
Peta Dasar
Setiap peta, baik itu peta cetak maupun peta
dijital perlu ditayangkan sesuai dengan kaidah
kartografi. Penayangan peta-peta dijital akan
berbeda dengan penayangan peta yang
dicetak, karena peta dijital dapat ditayangkan
dalam beberapa skala, yaitu dengan merubah
zoom out dan zoom in. Di samping itu, peta
dijital juga dapat digeser ke kiri, ke kanan, ke
atas, dan ke bawah.
Peta dijital ini yang ditayangkan melalui web
sehingga disebut peta berbasis web atau
internet. Penayangan peta berbasis web akan
memiliki perbedaan terhadap peta cetak,
tentunya memerlukan desain kartografi secara
khusus.
Penayangan kartografis juga mencakup
penayangan atribut atau teks yang harus
disajikan secara jelas dengan ukuran huruf,
jenis huruf, dan warna huruf tertentu.
3.3.2.2 Desain Kartografis Penayangan
Peta Dasar
Dalam tahap desain ini dilakukan simbolisasi
terhadap unsur geografis yang tersimpan
dalam basis data toponimi sebagai layer atau
kelas layer. Unsur geografis dalam hal ini
terdiri dari unsur grafis (titik, garis, area) dan
unsur atribut.
1. Simbolisasi
a. Layer Sungai
Tabel 6. Tabel Layer Sungai
Layer
Sungai
Simbol
Kode Warna
0 0 255
Warna
Biru
Simbol
Kode
Warna
38 115 0
180 215
Dua garis 158
178 178
178
Dua garis 249 185
115
Arteri
Kolektor
Satu garis
dan
outline
Jalan
Lain
Dua garis
Warna
Hijau
Merah
Tebal
(Width)
2.0
1.0
4.0
3.0
178 178
178
255 255
190
Kuning 3.0
2.0
145 145
145
255 255
255
Putih
2.0
1.5
c. Layer Kota
Tabel 8. Tabel Layer Kota
Kelas
Simbol
Kode
Warna
Warna
Ibukota
Negara
Ibukota
Provinsi
Kota/Kab
upaten
2. Layout Peta PMapper
Pembuatan layout mencakup penempatan :
a. Muka Peta
b. Legenda
c. Skala
d. Menu atau tools-tools (zoom in,
zoom out, identify, refresh,
measure,
print,
dan
sebagainya).
e. Peta Referensi (Reference
Map)
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
6
Tebal
(Width)
ini yang dikembangkan umumnya merupakan
modifikasi dari script-script file yang sudah
disediakan antara lain pmapper_demo.map,
map_default.phtml, dan config_default.
Gambar 4. Layout PMapper
3.3.2.3 Pengembangan
Kartografis
Penayangan Peta Dasar
Untuk penayangan simbol-simbol tersebut
dilaksanakan dengan pembuatan script-script
Mapfile. Mapfile digunakan tidak hanya
untuk menayangkan simbol tetapi juga untuk
menayangkan data grafis dan data atribut.
3.3.3 Pengembangan
Penayangan Peta Dasar
3.3.3.3 Pengembangan
Aplikasi
Penayangan Peta Dasar
Dalam tahap desain dikembangkan program
mapfile yang berisi pemanggilan semua layer
yang akan ditampilkan sekaligus simbol yang
akan diterapkan pada layer tersebut.
Aplikasi
3.3.3.1 Konsep Aplikasi Penayangan Peta
Dasar
Untuk menayangkan peta dasar di web perlu
dikembangkan sebuah aplikasi. Dalam
penulisan tugas akhir ini dikembangkan
sebuah aplikasi menggunakan software atau
perangkat lunak Map Server for Windows
(MS4W). Penayangan peta dasar berbasis web
ini
memanfaaatkan
fasilitas-fasilitas
penayangan web yang mencakup zoom in,
zoom out, pan, identify, refresh, measure
untuk semua layer data yang ditayangkan.
Namun demikian khususnya untuk zoom in
dan zoom out penyajian unsur layer harus
diatur agar tidak terlalu kecil sehingga sulit
untuk dilihat. Adapun layer data dan desain
kartografisnya sesuai dengan bab yang sudah
dijelaskan di atas. peta dasar yang akan
ditayangkan terdiri dari unsur administrasi
Kecamatan, desa, jalan, sungai, dan kota
khusus di wilayah Kabupaten Bogor.
3.3.3.2 Desain Aplikasi Penayangan Peta
Dasar
Desain penayangan web dilaksanakan melalui
penulisan script-script mencakup script PHP,
HTML, Mapfile, XML, PHTML, misalnya
file map_default.phtml adalah file untuk
menayangkan semua file pada browser.
Demikian pula pmapper_demo.map adalah
file untuk mengimplementasikan simbolisasi
kartografi bagi layer data dan data atribut.
Script-script ini sudah dikembangkan oleh
perangkat lunak pmapper, yaitu perangkat
lunak yang dikembangkan berdasarkan
perangkat lunak MapServer. Untuk penulisan
Gambar 5. Tampilan PMapper_demo.map
3.3.4 Pengembangan
Penelusuran Nama Geografis
3.3.4.1 Konsep
Nama Geografis
Aplikasi
Aplikasi
Penelusuran
Aplikasi penelusuran nama geografis dibuat
tujuannya agar memudahkan pengguna dalam
mengakses dan mencari informasi yang
berkaitan dengan nama geografis, maka dari
itu dikembangkan penyajian nama geografis
yaitu peta nama-nama geografi berbasis web
yang memungkinkan pencari informasi untuk
mendapatkan informasi yang dimaksud.
3.3.4.2 Desain Aplikasi Penelusuran Nama
Geografis
Aplikasi penelusuran nama geografis didesain
dalam bentuk peta web menggunakan
software atau perangkat lunak pmapper, yaitu
perangkat
lunak
yang
dikembangkan
berdasarkan perangkat lunak MapServer.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
7
3.3.4.3 Penyajian
Peta
Aplikasi
Penelusuran Nama Geografis
Penyajian peta aplikasi penelusuran nama
geografis ini disajikan dalam bentuk peta
dijital dalam PMapper. Berikut di bawah ini
adalah contoh tampilan peta yang dihasilkan
pada PMapper :
A. Penyajian Peta Penelusuran Unsur
Administrasi Kecamatan
Gambar 6. Peta
Penelusuran
Administrasi Kecamatan
Unsur
Penyajian Peta Penelusuran
Administrasi Desa
Unsur
B.
Gambar 7. Peta
Penelusuran
Administrasi Desa
Unsur
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang hasil
yang diperoleh dari proses pengolahan data
yang telah dilaksanakan, kemudian dilakukan
analisis atau pembahasan terhadap hasil yang
diperoleh.
4.1 Basis Data
Jumlah data Kecamatan ialah 40 Kecamatan
dan Data Desa sebanyak 420 Desa yang
terdapat di wilayah Kabupaten Bogor. Terdiri
dari beberapa data tabel atribut, antara lain
tabel atribut data kota, sungai, jalan,
Kecamatan, dan Desa. Data tersebut nantinya
akan ditampilkan di dalam penyajian peta
hasil penelusuran nama geografis dalam
bentuk peta dijital, yaitu PMapper.
Dalam pengembangan desain basis data,
Basis data toponimi dikembangkan dengan
menggunakan software GIS (ArcGIS), desain
tabel sudah tersedia, namun ada penambahan
field atau kolom yaitu untuk kode unsur
geografisnya (KUG).
4.2 Kartografi
Software Map Server for Windows (MS4W)
menyediakan fasilitas untuk simbolisasi
sesuai dengan yang diterapkan oleh kaidah
kartografi.
Desain kartografi dibuat dan dibangun dalam
sebuah script yang disebut dengan “mapfile”
yang di dalamnya terdapat fasilitas untuk
merancang desain kartografi yang akan
diinginkan. Dalam desain kartografis ini
mencakup proses simbolisasi pada unsur layer
yang akan ditampilkan, serta layout peta pada
PMapper meliputi muka peta, legenda, skala,
menu atau tools-tools pendukung, dan peta
referensi.
Namun dalam proses pembuatan dan
pembangunan desain kartografis, harus
diperhatikan setiap perintah yang ada di
dalam script Mapfile agar data yang
dikeluarkan dari Mapfile tersebut dapat
ditampilkan di web browser nantinya.
4.3 Pengembangan Aplikasi Penayangan
Peta Dasar
Dalam proses pengembangan aplikasi
penayangan peta dasar ini, software yang
digunakan adalah Software Map Server for
Windows (MS4W), merupakan aplikasi
perangkat lunak yang dapat menayangkan
peta
dasar
berbasis
web
dengan
memanfaatkan fasilitas-fasilitas penayangan
web seperti zoom in, zoom out, pan, identify,
dan sebagainya untuk semua layer data yang
ditayangkan.
PMapper melakukan modifikasi terhadap
tampilan layout peta serta layer yang akan
ditampilkan dengan menggunakan scriptscript file yang sudah disediakan seperti
pmapper_demo.map, map_default.phtml, dan
config_default.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
8
4.4 Pengembangan Aplikasi Penelusuran
Nama Geografis
Menelusuri nama-nama geografis yang
terdapat di wilayah Kabupaten Bogor yang
terdiri dari unsur administrasi Kecamatan dan
unsur administrasi Desa, dalam hal ini peta
disajikan dalam bentuk peta dijital pada
PMapper.
Untuk menelusuri unsur nama geografis ini
ditampilkan
fungsi
“search”
untuk
menelusuri nama-nama geografis berbasis
web, dan fungsi “search” ini merupakan
elemen yang paling utama untuk ditampilkan.
Aplikasi penelusuran nama geografis ini
dibuat secara offline maupun online.
Offline yang dimaksud adalah peta tersebut
hanya bisa diakses oleh komputer pada server
saja menggunakan jaringan lokal pada
komputer yang digunakan, sedangkan online
yang dimaksud adalah peta tersebut bisa
diakses oleh orang lain dengan menggunakan
fasilitas jaringan internet sebagai penghubung
antara server dengan pengguna yang ingin
mengakses data tersebut.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam penelitian yang dilakukan diperoleh
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Basis data toponimi dapat dibangun
dengan aplikasi ini, yaitu dalam bentuk
data vektor berupa data shapefile (*.shp)
yang meliputi unsur administrasi Desa,
Kecamatan, jalan, dan sungai.
2. Desain kartografis dapat dilaksanakan
secara menyeluruh menggunakan program
mapfile. desain kartografis ini mencakup
proses simbolisasi pada unsur layer yang
akan ditampilkan, serta layout peta pada
PMapper meliputi muka peta, legenda,
skala, menu atau tools-tools pendukung
3. Penayangan peta online ini menggunakan
aplikasi MS4W ini dengan menggunakan
HTML atau PHTML untuk menampilkan
desain kartografis yang sudah dibuat
sebelumnya pada mapfile untuk diangkat
ke dalam web browser.
4. Penyajian peta yang disajikan adalah peta
dijital dalam bentuk PMapper baik secara
offline maupun online, yang menghasilkan
peta penelusuran nama geografis Desa dan
Kecamatan yang terdapat di wilayah
Kabupaten Bogor.
5. Layer-layer unsur yang disajikan dalam
PMapper ini antara lain adalah layer
sungai, jalan, dan batas administrasi yang
meliputi Desa dan Kecamatan di wilayah
Kabupaten Bogor.
6. Peta dalam bentuk PMapper bisa diakses
dengan menggunakan fasilitas jaringan
internet sebagai penghubung antara server
dengan pengguna yang ingin mengakses
data tersebut.
5.2 Saran
1. Pada desain basis data yang dibuat,
diperlukan data non-spasial tambahan
yang lebih banyak agar informasi yang
terdapat di dalam basis data tersebut
menjadi lebih informatif.
2. Dalam pembuatan script pada Mapfile,
perlu dicermati pada setiap perintah pada
script mapfile tersebut, karena jika terdapat
kesalahan pada perintah tersebut, maka
data yang ada pada mapfile tersebut tidak
akan terbaca oleh browser (error).
3. Pada tahap installasi software Map Server
for Windows (MS4W), diperlukan koneksi
menggunakan koneksi internet, karena jika
tidak terkoneksi maka software ini tidak
akan diinstall.
4. Untuk memaksimalkan hasil peta unsur
nama
geografis
yang
dihasilkan,
disarankan untuk menggunakan data unsur
yang lainnya, agar peta yang dihasilkan
bisa lebih informatif.
PUSTAKA
1. Akbar, A. 2011, Pengembangan Aplikasi
WebGIS.
2. Charter, D. 2008, Cara Kerja MapServer,
(https://dennycharter.wordpress.com/2008/
05/09/cara-kerja-mapserver/,
diakses
tanggal 4 Juni 2016 pukul 12.57).
3. Handoyo, Y.S. 1999, Toponimi. Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan ITN
Malang, Malang.
4. Kraak, M. and Ormelling, F. 1996,
Kartografi : Visualisasi Data Geospasial,
Penerjemah : Sukendra Martha, dkk, Edisi
Kedua, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
5. Munajati,
S,L.
2014,
Geospasial
Indonesia. Penerbit Badan Informasi
Geospasial (BIG), Bogor.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
9
6. Nuryadin,
R.
2005,
Panduan
Menggunakan MapServer. Informatika
Bandung, Bandung.
7. Paryono, P. 1994, Sistem Informasi
Geografis. Andi Offset, Yogyakarta.
8. Prahasta, E. 2009, Sistem Informasi
Geografis
Konsep-konsep
Dasar
(Perspektif Geodesi dan Geomatika).
Bandung : Informatika Bandung.
9. Prasetio, A. 2014, Buku Sakti Webmaster.
Mediakita, Jakarta.
10. Simarmata, J. 2007, Perancangan Basis
Data. C.V Andi Offset, Yogyakarta.
11. Suparwati,
T.
2001,
Toponimi.
Bakosurtanal, Bogor.
RIWAYAT PENULIS
1. Gilang Oktora Putra, ST. Alumni (2016)
Program Studi Teknik Geodesi Universitas
Pakuan Bogor.
2. Ir. Bebas Purnawan, M.Sc. Pembimbing
I/Staf Dosen Program Studi Teknik
Geodesi Fakultas Teknik Universitas
Pakuan.
3. Dra. Diah Kirana Kresnawati, M.Sc,
Pembimbing II/Staf Dosen Program Studi
Teknik Geodesi
Fakultas Teknik
Universitas Pakuan.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
10
Download