MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK SUSPEK DISLEKSIA Oleh : Heri Purwanto Pendidikan Luar Biasa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email : [email protected] Abstrak: Tumbuh kembang setiap anak memiliki irama yang berbeda, namun pada dasarnya sama untuk mencapai tahap kematangan (maturitas) yang normatif. Ada sebagian pengecualian bagi anak-anak yang memiliki tumbuh kembang berbeda dikenal dengan anak gagal tumbuh dalam istilah medis dan perkembangan nonnormatif pada terminologi psikologi. Anak-anak yang demikian dalam pendidikan dikenal dengan istilah anak berkebutuhan khusus. Disleksia, merupakan sebuah kesulitan dalam belajar membaca dengan pengajaran konvensional walaupun inteligensi dan lingkungan sosial normal. Ini berkaitan dengan gangguan fungsi kognisi. Disleksia sangat erat kaitannya dengan adanya gangguan neurologis pada masa perkembangan usia prasekolah. Kesulitan atau hambatan perkembangan akan mengakibatkan adanya gangguan pada bidang akademik dikemudian hari termasuk kesulitan belajar membaca atau disleksia. Penanganan anak disleksia yaitu kesulitan membaca, harus diidentifikasi sejak dini pada masa perkembangan atau prasekolah. Penanganan oleh guru dan orang tua harus memperhatikan variabilitas dan individualitas anak sehingga program intervensi dapat sesuai dengan kebutuhan anak dan lingkungannya. Program penanganan anak pada prasekolah meliputi semua aspek perkembangan yang menjadi prasyarat belajar akademik meliputi persepsi, sensori-motor, komunikasi, dan kognisi. Kata kunci: perkembangan anak, disleksia Abstract : Growth and development of each child has a different rhythm, but basically the same to reach a stage of maturity is normative. There are some exceptions for children who have different growth known as growth failure in terms of medical, non-normative developmental on the psychology terminology, and defined as children with special needs in the educational term. One kind of special need is dyslexia. Dyslexia is a difficulty in learning to read with conventional instruction despite it has normal intelligence and social environment. It is linked to impaired cognition function. Dyslexia is closely associated with the future development of neurological disorders in preschool. Difficulties or developmental delays will cause a disturbance in the academic field in the future including the difficulty of learning to read or dyslexia. Handling of dyslexic children must be identified early in infancy or preschool. Handling by teachers and parents should pay attention to the variability and individuality of the child so that the program can intervene in accordance with the needs of children and the environment. Preschool child care program at covering all aspects of development which is a prerequisite academic learning includes perception, sensory-motor, communication, and cognition. Keywords : child development, dyslexic 43 perkembangan yang dapat terjadi karena Pendahuluan Sejak konsepsi kurangnya hingga akhir hayat stimulasi yang proses mengakibatkan selalu perkembangan bahasa, persepsi, sensori- berkait dengan pertumbuhan, pada anak- motorik, kognisi dan lain-lain. Aspek- anak aspek manusia selalu berkembang. dalam Perkembangan sering dikatakan masa tumbuh adanya dini, tersebut keterlambatan dibutuhkan dalam kembang yang berakhir sekitar usia 18 kesiapan seorang anak dalam proses tahun menurut WHO. Secara umum belajar dan pembelajaran. periodisasi tumbuh kembang Anak dengan suspek disleksia, berarti memahami percepatan dan perlambatan memiliki dimana akan didapatkan tahap yang tingkat kematangan tertentu yang akan penting perkembangan mengakibatkan kesulitan dalam proses (milestone) manusia. Untuk memahami belajar akademik yang memiliki prasyarat perilaku seorang anak maka penting kita tertentu untuk proses belajarnya. Misal: melihat konteks anak tersebut dari sudut kemampuan membaca maupun menulis waktu kapan atau usia anak tersebut, menuntut kematangan motorik halus, karena perubahan terjadi seiring dengan gerak bola mata, berjalannya waktu. Tumbuh kembang auditory sehingga keterlambatan dalam setiap anak memiliki irama yang berbeda, kematangan hal tersebut menghambat namun penguasaan materi pembelajaran anak. dalam pada tugas dasarnya sama untuk masalah dalam mencapai dan persepsi visual- mencapai tahap kematangan (maturitas) yang normatif. Namun ada sebagian Pengertian pengecualian yang Salah satu istilah yang awalnya cukup memiliki tumbuh kembang berbeda yang banyak digunakan untuk menunjukkan sering dikenal dengan istilah anak gagal keadaan anak berkesulitan belajar adalah tumbuh dan cidera otak minimal. Namun kemudian pada tidak ditemukan adanya kerusakan otak bagi dalam perkembangan anak-anak istilah medis nonnormatif terminologi psikologi. Anak-anak yang maka demikian disfungsi dalam pendidikan dikenal istilahpun Kauffman, dengan istilah anak berkebutuhan khusus. minimal dan berubah otak. Pullen menjadi Hallahan, (2009), (imaturitas), memberikan batasan kesulitan belajar banyak berkaitan dengan pola tumbuh- sebagai berikut. Kesulitan belajar spesifik kembang Ketidakmatangan adalah suatu gangguan dalam satu atau dipahami sebagai keterlambatan dalam lebih dari proses psikologis dasar yang Ketidakmatangan anak. 44 mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri Disleksia Perkembangan dan dalam bentuk kesulitan mendengarkan, Anak yang mengalami gangguan berpikir, berbicara, membaca, menulis, komunikasi meliputi anak-anak yang mengeja atau berhitung. Batasan tersebut kesulitan mencakup seperti maupun tulisan. Perkembangan bahasa gangguan perseptual, luka pada otak, anak sebenarnya mengikuti rangkaian disleksia, tahapan kondisi-kondisi dan afasia perkembangan. menggunakan yang bahasa spesifik oral meskipun Batasan tersebut tidak mencakup anak- kecepatan tahapan yang dicapai setiap anak yang memiliki problema belajar anak berbeda-beda. Sejak lahir hingga yang penyebab utamanya berasal dari sekitar usia 3 tahun anak menggunakan adanya hambatan dalam penglihatan, bahasa sebagai media menjalin interaksi pendengaran atau motorik, hambatan dengan karena tunagrahita, karena gangguan menunjukkan sesuatu disertai dengan emosional suara yang tidak begitu jelas, dengan atau karena kemiskinan orang lain dengan cara lingkungan, budaya, atau ekonomi. demikian orangtua memiliki peranan Salah satu jenis kesulitan belajar adalah yang begitu besar dalam mendorong kesulitan belajar membaca yang sering perkembangan bahasa anak. Seorang dikenal dengan istilah disleksia. Istilah anak yang mengalami gangguan dalam disleksia digunakan untuk menunjukkan berbahasa belum dapat dikategorikan anak yang mengalami kesulitan membaca sebagai dan bahasa di awali oleh Vernon, Morgan intelektual atau gangguan perkembangan dan Hinshelwood (dalam Russel, 1978). pervasive, Adapun karakteristiknya pengertian disleksia adalah: anak dengan yang salah mengalami hambatan satu kesulitan Disleksia, merupakan sebuah kesulitan dalam wicara dan bahasa. Kesulitan atau dalam hambatan belajar membaca dengan perkembangan akan walaupun mengakibatkan adanya gangguan pada inteligensi dan lingkungan sosial normal. bidang akademik (Kirk & Gallagher Ini berkaitan dengan gangguan fungsi (1986), kognisi. Disleksia sangat erat kaitannya meliputi: dengan adanya gangguan neurologis pada 1. pengajaran konvensional gangguan Gangguan disorder) masa perkembangan usia prasekolah. 45 perkembangan Perhatian (attention anak dengan gangguan perhatian berbicara atau menyebutkan namanya. akan merespon pada berbagai stimulus Pada anak dengan gangguan persepsi yang banyak. Anak ini selalu bergerak, motorik, mereka tidak dapat memahami sering teralih perhatiannya, tidak dapat orientasi kanan-kiri, bahasa tubuh, visual mempertahankan perhatian yang cukup closure lama untuk belajar dan tidak dapat pembelajaran secara motorik. mengarahkan perhatian secara utuh pada 4. sesuatu hal. 2. Gangguan Memori dan Gangguan orientasi spasial Berpikir serta (Thinking Disorder) (Memory Gangguan berpikir adalah kesulitan Disorder) dalam operasi kognitif pada pemecahan masalah Gangguan pada memori adalah pembentukan konsep dan ketidakmampuan untuk mengingat apa asosiasi. Gangguan berfikir berhubungan yang telah dilihat atau didengar ataupun dengan dialami. Anak dengan masalah memori verbal. Dalam penelitian oleh Luick visual dapat memiliki kesulitan dalam terhadap 237 siswa dengan gangguan me-recall kata-kata yang ditampilkan dalam berbahasa verbal yang parah, secara visual. Hal serupa juga dialami menemukan bahwa oleh anak dengan masalah pada ingatan memperlihatkan kemampuan auditorinya normal dalam tes visual dan motorik yang mempengaruhi Gangguan persepsi visual berbahasa mereka yang persepsi auditori, ekspresi verbal, memori dan auditori motorik Anak-anak dalam namun berada di bawah rata-rata pada tes perkembangan bahasa lisannya. 3. gangguan sekuensial, dan grammatic closure. dengan gangguan 5. persepsi visual tidak dapat memahami Gangguan Bahasa (Language bahasa merupakan Disorder), rambu-rambu lalu lintas, tanda panah, Gangguan kata-kata yang tertulis, dan symbol visual kesulitan belajar yang paling umum yang lain. mereka tidak dapat menangkap dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya arti dari sebuah gambar atau angka atau anak-anak memiliki berespon dengan benar terhadap instruksi pemahaman akan dirinya. Contohnya seorang anak yang memiliki saat orang berbicara atau Kemampuan bicara dan bahasa mengenali teman sekelasnya. Dia hanya mengenal tidak atau pernyataan verbal. penglihatan normal namun tidak dapat mampu ini yang dipengaruhi oleh fisiologis otak ybs 46 (Dunlap, 2009: 127). Hal tersebut sejalan berhubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan (1997). dengan disleksia Rice faktor yang oleh Chilosi, dkk. (2001), menemukan hambatan perkembangan kemampuan Faktor Penyebab Ada berbahasa dan kognitif pada anak yang beberapa mengalami luka otak, hal ini akan diperkirakan menjadikan dalam munculnya gangguan berbahasa termasuk mengolah simbol, menyimpan, me-recall disleksia pada tingkat akdemik. Adapun dan merangkai melalui auditori. Dengan faktor tersebut meliputi genetik, dimana adanya proses setiap orangtua akan menurunkan struktur pengelolaan simbol, maka akan terjadi biologis yang relatif sama kepada anak- kesalahan-kesalahan anaknya. anak kesulitan hambatan pada dalam berkontribusi Jika orangtua terhadap memiliki dan gangguan yang sama maka dimungkinkan perbedaan bentuk simbol, baik melalui anak memiliki potensi kearah yang sama auditory maupun visual. Kemampuan dengan orang tuanya. Fungsi bahasa mengidentifikasi dan berkembang secara cepat dan pada bentuk awalnya berpusat di temporalis sebelah merupakan prasyarat utama untuk anak kiri. Kemampuan komunikasi meliputi belajar membaca permulaan, sedangkan bicara dan bahasa yang dipengaruhi oleh gangguan dalam menyimpan (storage), fisiologis otak (Dunlap, 2009: 127). Jika dan merangkai (sequential) pada mengidentifikasi perbedaan persamaan persamaan simbol ataupun pada fisiologis neurologis memori akan mendasari pada membaca mengalami pemahaman. disfungsi, luka, bahkan kerusakan otak gangguan baik adanya pada area tersebut dapat dipastikan anak Dengan demikian anak-anak yang mengalami gangguan otak akan perkembangan mengalami gangguan bahasa atau komunikasi pada masa perkembangan bahasa. Adanya gangguan praakademik akan menjadikan kesulitan pendengaran belajar membaca pada masa akademik. dimunkinkan anak mengalami gangguan Sejalan bahasa baik reseptif maupun ekspresif, dengan itu penelitian atau auditori, ini menggunakan psikometri membuktikan pendengaran bahwa sosial emosi pada anak dengan sensori yang menerima bunyi bahasa gangguan verbal, jika fungsi ini terganggu maka berbahasa spesifik merupakan hal modalitas anak tidak pernah mendapatkan stimuli 47 bunyi bahasa dan berakibat kemampuan dengan pertumbuhan gigi anak, dengan imitasi bahasa tidak berkembang. Faktor mengunyah makanan maka otot mulut lingkungan yang berkait dengan budaya akan semakin kuat dan berkembang, serta termasuk pola asuh orangtua dalam semakin matangnya organ artikulasi dan keluarga, seperti penggunaan bahasa mendorong anak tidak segan belajar sebagai media komunikasi, anak-anak wicara yang menggunakan dwibahasa di rumah dapat dilatihkan dengan mensortir dan maupun sekolah ternyata menunjukkan menjodohkan benda-benda sejenis dalam tiga kali lebih banyak mengalami resiko bentuk gangguan sensori-motor dimulai dari motorik kasar berbahasa, (Westman & Pengembangan persepsi visual dan warna. Pengembangan dan keseimbangan (gross motorik dan Korkman, et al, 2009). balance) dengan latihan melompat, meloncat, jalan, lari (lokomosi dan Intervensi nonlokomosi) Program treatmen sebagai langkah intervensi pada anak-anak mengalami gangguan dilanjutkan dengan koorninasi sensori-motor yaitu melempar, yang menangkap, perkembangan menendang bola, dan bahasa dan disleksia perlu diperhatikan seterusnya. Pengembangan komunikasi, variabilitas, psikologis, neurologis dan bagi anak bayi sebelum 1 tahun anak pedagogis jika akan dilakukan secara harus sering diajak bicara walaupun anak kelompok. Program penanganan anak belum paham apa yang dibicarakan, yaitu pada prasekolah meliputi semua aspek yang dia dengar atau dia lihat tetapi hal perkembangan yang menjadi prasyarat ini belajar persepsi, (neurobiotaksis) pada saatnya nanti pada sensori-motor, komunikasi, dan kognisi. tugas perkembangan berikutnya anak Pengembangan persepsi auditory, dapat akan memahami berdasarkan referensi diprogramkan mengidentifikasi memori yang telah tersimpan. Pada anak (persamaan dan perbedaan) suara-suara yang lebih besar sering diberikan atau alami seperti burung, kucing, kambing didengarkan ceritera dan seterusnya, serta suara-suara jadia perintah secara verbal, dengan demikian (artificial) seperti suara mobil, motor, akan klakson Untuk komunikasi verbal. Untuk pengembangan mengembangkan kemampuan motorik kognisi dapat dilakukan dengan bermain halus terutama pada organ wicara berikan dan permainan (Flavell dkk., 1993). akademik dan meliputi untuk seterusnya. makanan yang harus dikunyah sesuai 48 akan tersimpan memotivasi secara engran dan tugas atau anak melakukan akan upaya tersebut juga akan mencegah mengembangkan imajinasinya terhadap munculnya hambatan penyerta dalam benda tumbuh kembang anak dengan suspek Dengan yang bermain anak diidentifikasi sebagai disleksia. mahkluk hidup sehingga anak akan sering bergumam dan berimajinasi sambil bicara. Dengan permainan kelompok DAFTAR RUJUKAN akan mengembangkan social cognitive, anak berusaha memahami orang lain Dunlap, L.L. Linda L. Dunlap. 2009. An melalui konvensiyang disepakati. Introduction To Early Childhood Special Education Birth To Age Penutup Five. United States of America: PEARSON. Penanganan anak suspek disleksia atau kesulitan membaca yang tepat dapat Rice, M.L. 1997. Specific Language dilakukan dengan didukung oleh berbagai hal. Pertama adalah didentifikasi sejak Impairments: In Search dini pada masa perkembangan atau Diagnostic Markers And Genetic prasekolah yang meliputi aspek prasyarat Contributions. Mental Retardation belajar akademik yakni persepsi, sensori- And motor, komunikasi, dan kognisi. Kedua Research Reviews. 3: 350-357. Developmental of Disabiities adalah penanganan oleh guru dan orang tua yang memperhatikan variabilitas dan Westman, M., Korkman, M., et. al. 2009. individualitas anak sehingga program Language Profiles of Monolingual intervensi dapat sesuai dengan kebutuhan and bilingual Finnish Preschool anak dan lingkungannya. Children at Risk for Language Impairment. Internatonal Journal Semua aspek yang perlu diperhatikan of Language and Communication tersebut membutuhkan upaya kolaborasi Disorders. antara guru, orangtua, dan ahli terkait November-December. Vol. 43, No. 6; 699-711. tumbuh kembang anak suspek disleksia (dokter dan psikolog). Dengan adanya Russel G. S.. 1978. Prevention of bantuan kolaborasi saat pendampingan, Reading Disabilities. USA: Harper anak dengan suspek disleksia dapat & Row Publisher. memenuhi seluruh aspek dari tumbuh kembangnya secaara optimal. Selain itu, 49 Hallahan, D. P., Kauffman, J. M., & edition. New Jersey: Prentice Hall Pulen, P. C. 2009. Exceptional Inc. Learners an Introduction to Special Educational 11th. Boston: Allyn & Kirk, S. & Gallagher, J. 2015. Educating Bacon. Exceptional Children. Cencage Learning. Flafell, J.H; Miller, P.M.; & Miller, S.A. 1993. Cognitive Development, third 50 USA: