PENGEMBANGAN KOMIK EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA SD Sarasita Mentari Puteri, Yari Dwi Kurnaningsih Program Studi PGSD, FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa komik edukasi pada pembelajaran matematika materi perbandingan yang menarik, mudah, bermanfaat dan efektif sebagai media pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE. Model pengembangan ADDIE memiliki tahapan Analysis, Design , Development, Implementation dan Evaluation. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas 5 SDN 1 Ngagrong Ampel berjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah uji pakar, nontes dan tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis pilihan ganda, teknik nontes menggunakan instrumen lembar observasi dan angket. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan analisis statistik uji-t. Hasil dari penelitian pengembangan media komik edukasi dapat dikembangkan dengan model ADDIE dan terbukti valid ditunjukkan dengan mendapatkan penilaian dari ahli media mencapai 4,2 dengan kategori “Baik” dan validasi oleh ahli materi sebesar 4,3 dengan kategori “Baik”. Pengembangan media komik edukasi terbukti efektif dengan adanya peningkatan rata-rata yaitu dari nilai pretest 63,48 menjadi posttest 79,13. Kata kunci: pengembangan, komik edukasi, media pembelajaran, ADDIE PENDAHULUAN Pendidikan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu , sehingga menuntut setiap guru untuk melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan pertumbuhan peserta didik. Namun dalam kenyataannya, dalam proses pembelajaran tingkat SD/MI masih banyak guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Menurut Santoso tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya. 98 Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD Dalam pembelajaran matematika, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga menjadikan anak bosan dan sulit untuk memahami yang disampaikan oleh guru. Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Dengan lisan saja siswa akan cepat lupa, sehingga tidak terdapat informasi yang melekat dalam memorinya. Lain daripada itu belajar dengan media justru akan lebih mempermudah siswa untuk menangkap konsep yang ditambatkan ke dalam memorinya. Oleh karena itu, maka peran media pembelajaran matematika sangat penting untuk membantu siswa dalam proses berfikir. Daya tarik media akan memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran matematika bagi siswa SD/MI. Media juga dapat meningkatkan siswa untuk berfikir secara konkrit serta dapat mengembangkan ketrampilan psikomotor dalam proses pembelajaran. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa sehingga siswa dapat mudah menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (Wahyudi dan Kriswandani, 2013). Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pengembangan media pembelararan perlu diperhatikan suatu pendekatan untuk mewujudkan keefektifan penggunaannya.Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi, menurut Rogers. Berbicara tentang dampak dan perkembangan IPTEK, maka kita akan dihadapkan pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek dalam kehidupan di dunia ini yang dapat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK, seperti yang kita lihat sekarang ini, semua orang dalam kehidupannya sehari-hari hampir tidak bisa lepas dari teknologi, seorang dosen kalau pergi kekampus tidak lupa membawa Laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP (Hand Pone), saat jam istirahat di rumah, selalu ditemani dengan tayangan televisi, dan lain sebagainya, kesemuanya itu hanya sebagian kecil dari pengaruh perkembangan yang ditimbulkan oleh IPTEK. Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD 99 Seiring dengan perkembangan IPTEK, berkembang pula pembelajaran matematika berbasis teknologi yang membantu guru dan siswa dalam pembelajaran. Hal ini memungkinkan pengembangan pembelajaran matematika berbasis multimedia dengan mengembangkan media pembelajaran interaktif yang menyenangkan dan efektif. Media ini akan menjadi sarana atau alat bantu pembelajaran yang lebih efektif dalam penyampaian materi dan efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga. Siswa memiliki kecenderungan beradaptasi untuk mendapatkan pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran yang biasa dikenal dengan gaya belajar. Terdapat tiga macam gaya belajar siswa yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik (Bobbi DePorter, 2003). Inilah yang melandasi peneliti mengembangkan suatu media yang sesuai untuk jenis gaya belajar siswa. Pada umumnya guru sekolah dasar hanya membelajarkan matematika dengan cara konvensional, belum memanfaatkan suatu media di dalam pembelajarannya, terutama media yang memanfaatkan teknologi komputer. Pembelajaran matematika yang dilakukan hanya mengharapkan agar materi yang ada cepat selesai sesuai silabus dan hasil nilai yang baik, namun kebermaknaan siswa terhadap suatu pembelajaran menjadi suatu hal yang masih kurang diperhatikan. Penggunaan media akan mempermudah siswa memahami pembelajaran matematika, karena pembelajaran menggunakan media dapat didesain menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan sehingga siswa tidak cepat bosan, dan dapat memotivasi serta merangsang siswa untuk semangat dalam belajar, hal ini mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Hamalik dalam (Arsyad, 2006) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran (Musfiqon, 2012). Dalam penelitian yang sudah dilakukan di SDN Ngagrong 01, sebagian besar dari siswa kelas V mengalami kesulitas dalam belajar matematika. Menurut pendapat guru 100 Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD kelas dan beberapa siswa menyatakan bahwa materi yang dirasa sulit adalah materi perbandingan. Siswa merasa sukar memahami materi perbandingan karena guru dalam menyampaikan materi belum menggunakan media yang sesuai dengan materi perbandingan dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk interaktif dalam proses pembelajaran. Selama ini dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan media papan tulis, sehingga penggunaan media tersebut dirasa kurang efektif. Penggunaan media yang sesuai akan mampu menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar. Salah satu media yang digunakan yaitu dengan pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Komik Edukasi. Komik Edukasi adalah media yang digunakan untuk menarik minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa jenuh. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Pemahaman Siswa tentang Materi Perbandingan untuk Kelas V SDN 1 Ngagrong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali”. Penelitian ini perlu dilakukan karena saat ini guru dituntut untuk bisa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Berbeda dengan komik yang sudah ada sebelumnya, komik ini dikembangkan untuk mampu memberikan kondisi lebih rileks yang dirasakan siswa ketika belajar. Dengan kondisi ini siswa tidak akan mengalami kelelahan belajar karena materi yang disajikan dalam model komik ini betul-betul bentuk cerita seperti halnya komik yang banyak ditemui. Namun begitu tetap menekankan konsep operasi perbandingan sebagai isi materi dalam komik tersebut. Dari uraian permasalahan yang ada diharapkan penggunaan media komik edukasi ini mampu membantu anak memahami konsep operasi perbandingan dan membantu menarik antusias siswa dalam proses pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian dilaksanakan pada 25-27 April 2017 di Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD 101 kelas V SDN 1 Ngagrong Ampel. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Ngagrong Ampel dengan jumlah 23 siswa. Desain Pengembangan Proses pembuatan media ini berdasarkan tahapan model pembelajaran ADDIE. Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini dilakukan secara sistemik dan sistematik. Berikut ini tahap model pengembangan ADDIE (Benny A. Pribadi, 2009: 127) : 1. Tahap Analysis Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performance analysis dan analisis kebutuhan atau need analysis. Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Hasil analisi ini yang nantinya digunakan untuk pengembangan media berupa komik edukasi 2. Tahap Desain Pada tahap ini diperlukan adanya klarifikasi media untuk program pembelajaran yang didesain sehingga program tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. 3. Tahap Development Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 4. Tahap Implementation Pada tahap implementasi yang merupakan langkah realisasi desain dan pengembangan adalah melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5. Tahap Evaluation Evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. 102 Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Media komik sebagai bahan ajar Matematika siswa kelas V pada materi “Perbandingan” yang telah dibuat oleh peneliti divalidasikan oleh ahli materi dan ahli media secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Validasi Ahli Materi Validasi ahli materi dalam penelitian ini dilakukan oleh Ibu Sri Sugiyarti.,S.Pd selaku Guru Kelas V SDN 1 Ngagrong. Berdasarkan validasi ahli materi menunjukkan bahwa penilaian mengenai materi yang ada pada media komik sebagai bahan ajar Matematika kelas V memperoleh jumlah skor 43 dalam kategori baik. Saran validator materi yaitu perlu adanya pengembangan materi dengan menambahkan variasi soal didalam cerita. Dari masukan dan saran validator materi tersebut merupakan kelemahan atau kekurangan media yang telah dibuat oleh peneliti, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan revisi produk. Revisi produk yang dilakukan peneliti antara lain mengembangkan materi perbandingan dengan menambahkan variasi soal perbandingan ke dalam komik. Dengan revisi produk berdasarkan saran dari validator materi, maka peneliti dapat meningkatkan kualitas materi pada media komik sebagai bahan ajar Matematika. 2. Validasi Ahli Media Validasi ahli media dalam penelitian ini dilakukan oleh Martin Setyawan.,M.I.Kom selaku dosen Progdi DKV Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil validasi ahli media dapat diketahui bahwa penilaian ahli media terhadap media komik sebagai bahan ajar Matematika kelas V memperoleh jumlah skor 42 dalam kategori baik. Berdasarkan hasil validator media diperoleh saran antara lain: 1) Pada halaman cover tidak semua tokoh harus dimasukkan, 2)Perlu adanya petunjuk yang lebih jelas,3)Tampilan komik dibuat berpetak. Berdasarkan saran validator media tersebut, maka peneliti merevisi sesuai dengan saran tersebut dengan mengubah tampilan cover komik, memberikan petunjuk pembacaan komik, dan mengubah tampilan layout komik menjadi berpetak. Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD 103 3. Uji Coba Produk dan Revisi Produk Uji coba produk dilakukan pada siswa kelas V di SDN 1 Ngagrong Ampel sebanyak 33 siswa yang terbagi menjadi 10 siswa sebagai uji coba terbatas dan 23 siswa sebagai uji coba luas. Uji coba produk yang diberikan pada siswa terdiri dari 10 indikator yaitu 1) Pembelajaran menggunakan media komik edukasi menjadi lebih mudah, 2) Media komik edukasi sangat membantu dalam proses pembelajaran, 3) Siswa menjadi antusias dalam pembelajaran menggunakan media komik edukasi, 4) Media komik edukasi dapat memudahkan siswa memahami materi, 5) Kejelasan kalimat dalam penjelasan, petunjuk dapat dipahami siswa, 6) Penggunaan gambar, animasi dan lainnya memudahkan siswa dalam belajar, 7) Pembelajaran menggunakan media komik edukasi membuat siswa lebih mandiri, 8) Media komik edukasi cocok dipadukan dengan materi perbandingan, 9) Media komik edukasi cocok sebagai media pembelajaran, 10) Hasil belajar siswa menggunakan komik edukasi meningkat.uji coba terbatas terdiri dari 10 siswa kelas V SDN 1 Ngagrong Ampel. Dari hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa skor rata-rata sebesar 40 dalam kategori baik. Dengan demikian media komik sebagai bahan ajar Matematika siswa kelas V di SDN 1 Ngagrong Ampel pada materi Perbandingan dinyatakan layak. Uji coba luas terdiri dari 23 siswa kelas V di SDN 1 Ngagrong Ampel. Dari hasil uji coba luas menunjukkan bahwa skor sebesar 42 dalam kategori sangat baik. Dengan demikian media komik sebagai bahan ajar Matematika kelas V di SDN 1 Ngagrong Ampel pada materi Perbandingan dinyatakan sangat baik. 4. Hasil Belajar Analisis hasil belajar diukur sebelum dan sesudah menggunakan media komik sebagai bahan ajar Matematika. Hal ini dilakukan untuk melihat media komik sebagai bahan belajar Matematika terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Ngagrong Ampel. Sebelum menggunakan media komik sebagai bahan belajar Matematika, peneliti terlebih dahulu memberi pretest. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi Perbandingan. Hasil siswa 104 Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD uji coba luas sebelum menggunakan media komik memperoleh nilai rata-rata 63,48. Hasil belajar siswa uji coba luas setelah menggunakan media komik sebagai bahan ajar Matematika memperoleh nilai rata-rata 79,13. Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata dibandingkan dengans sebelumnya yang sebesar 63,48. Dengan meningkatnya nilai rata-rata 79,13 maka media komik sebagai bahan ajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa uji coba luas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan melalui bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan produk media pembelajaran komik edukasi dapat dikembangkan menggunakan desain pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Dari segi kevalidan, kualitas media pembelajaran yang telah dikembangkan ini mempunyai kualitas (SB) Sangat Baik dengan skor rata-rata dan mempunyai presentase keidealan. Sedangkan dari segi keefektifan, diperoleh berdasarkan test hasil belajar siswa yang dinilai berdasarkan hasil pre-test dan post-test uji coba lapangan. Nilai rata-rata meningkat dari 63,48 menjadi 79,13 dengan ini media pembelajaran komik edukasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi perbandingan sehingga komik edukasi efektif untuk pembelajaran. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka diberikan saran sebagai berikut. 1. Bagi Siswa Media komik edukasi yang dikembangkan mempermudah siswa dalam memahami materi pembagian khususnya perbandingan. Penggunaan media komik edukasi dengan kemasan permainan dalam cerita dapat menambah minat dan Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD 105 motivasi siswa dalam belajar matematika. Dengan digunakannya media komik edukasi peserta didik lebih mandiri dalam belajar serta membuat mereka lebih aktif. 2. Bagi Guru Penggunaan media komik edukasi menjadi salah satu referensi guru untuk memilih media dalam pembelajaran. Media komik edukasi ini membantu guru dalam proses pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Pengembangan media komik edukasi bisa mendukung pembelajaran secara mandiri maka sekolah harus mendukungnya dengan menyediakan fasilitas perpustakaan lengkap agar anak bisa belajar secara mandiri. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Pengembangan media komik edukasi sebagai media cetak dapat digunakan untuk materi lainnya. Pengembangan media komik edukasi masih sangat luas, kembangkanlah media komik pembelajran yang lainnya dengan lebih menarik lagi untuk pembelajaran siswa. DAFTAR PUSTAKA Sudjana Nana,dkk. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Setiawan Denny, dkk. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2012. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Widya Sari Sadiman Ariek,dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Erafindo Persada Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Bantul : Kaukaba Rudi Susilana.Cepi Riyana,.2009.Media Pembelajaran. Bandung :CV Wacana Prima. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran. Jakarta, PT. Prasasti Pustakaraya. Pribadi Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta, Dian Rakyat 106 Ekuivalen: Pengembangan Komik Edukasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perbandingan Untuk Siswa SD