BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dan tipe data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sehingga penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dilakukan untuk mengetahui karakteristik Butik Sprei Angel Dream tersebut yang disajikan pada aspek-aspek non finansial dalam bentuk uraian deskriptif, tabel, bagan, atau gambar untuk mempermudah pemahaman. Sedangkan data kuantitatif disajikan untuk mengetahui keadaan perusahaan secara keuangan seperti laporan keuangan (laba rugi dan neraca), Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), B/C Ratio, Payback Period (PBP), Break Event Point (BEP), dan Return on Investment (ROI), serta Analisis Sensitivitas. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang ada dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktorfaktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. Menurut Indriantoro dan Supomo (2013), penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini (individu, kelompok atau organisasional), kejadian atau prosedur. 4.2. Variabel Penelitian 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Konsep dari variabel yang diteliti adalah variabel kelayakan aspek finansial usaha pada Butik Sprei Angel Dream, dimana menghitung ARR, Payback Period, NPV, IRR, B/C Ratio, BEP, ROI, dan keuntungan usaha sprei dalam bentuk estimasi laba rugi, serta analisis sensitivitas untuk melihat sejauh mana dampak dari perubahan-perubahan terhadap kelangsungan proyek investasi ini sehingga dapat dianggap layak atau tidak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kelayakan aspek finansial pada penelitian ini terdiri dari: a) Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek investasi, dan didalam penelitian ini yang termasuk biaya investasi tanah dan bangunan, alat transportasi yang terdiri dari mobil dan sepeda motor, mesin jahit serta peralatan-peralatan lain yang mendukung. . b) Biaya operasional adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan proyek investasi. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya gaji pegawai, biaya penyusutan, biaya bahan bakar dan biaya administrasi umum. Biaya variabel terdiri atas upah tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya penunjang bahan baku. c) Penjualan produk selama satu tahun sebagai pendapatan usaha, baik itu penjualan secara tunai maupun dengan cara kredit (piutang) dengan kompisisi 60% : 40%, dimana penjualan secara tunai sebesar 60% dan piutang sebesar 40% dari unit produk yang terjual dengan masa 30 hari. d) Analisis pendapatan usaha dimana total penerimaan - total biaya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 f) Menghitung ARR, Payback Period, NPV, IRR, B/C Ratio, BEP, ROI, dan analisis sensitivitas dengan beberapa asumsi, dan dalam hal ini digunakan empat asumsi dengan kondisi variabel berubah-rubah. Variabel yang paling sensitif terhadap perubahan perekonomian (inflasi, perubahan suku bunga kredit, dll) adalah harga, yang berkaitan dengan kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan kemasan, yang secara otomatis juga dapat berpengaruh terhadap harga jual produk maupun unit produk yang terjual. Berdasarkan pertimbangan pada perubahan-perubahan biaya variabel, biaya operasional, dan harga jual produk serta unit produk, maka digunakan empat asumsi sebagai alat perhitungan kelayakan. Adapun, keempat asumsi tersebut adalah: 1) Asumsi adanya kenaikan biaya variabel 10%, sementara unit penjualan dan harga jual produk tetap (berdasarkan harga terakhir tahun 2014), dengan tingkat suku bunga kredit investasi sebesar 12%. 2) Asumsi kenaikan biaya operasional 10%, dimana pendapatan naik dari unit penjualan produk tetapi harga jual tetap (tidak dinaikan), dan suku bunga kredit investasi adalah 12%. 3) Asumsi kenaikan biaya variabel 10%, diikuti dengan penurunan unit penjualan sebesar 10%, tetapi harga jual dinaikan sebesar 10%, dan tingkat suku bunga kredit investasi sebesar 12%. 4) Asumsi kenaikan biaya operasional 10%, diikuti dengan kenaikan pendapatan (unit produk naik dan harga jual dinaikan sebesar 10%), dengan suku bunga kredit investasi sebesar 12%. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 4.3. Jenis dan Sumber Data Dalam pembuatan perencanaan bisnis Butik Sprei Angel Dream, diperlukan informasi-informasi yang dibutuhkan, dimana informasi-informasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi terkait. Sumber data yang menjadi bahan kajian ini terdiri dari: a) Data Primer, yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari nara sumber atau responden baik yang berupa hasil wawancara dan pengamatan langsung, pengamatan yang berhubungan dengan aktivitas dan operasional perusahaan, seperti latar belakang berdirinya Butik Sprei Angel Dream, jumlah tenaga kerja, sistem produksi, trend penjualan serta yang menyangkut pengolahan data keuangan seperti biaya investasi, biaya upah langsung dan upah tenaga kerja tetap, serta biaya-biaya yang terkait dengan produksi dan lain-lain. Untuk data primer yang digunakan adalah data historis per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2014, sesuai ketersediaan data perusahaan. b) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen/publikasi/ laporan penelitian dari dinas/instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang. Data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintah, antara lain diperoleh dari: Biro Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Kementrian Usaha Kecil Mikro dan Menengah, Bursa Efek Indonesia (IDX) dan Departemen Perdagangan Indonesia. Data yang diperoleh antara lain, adalah tingkat suku bunga kredit investasi, tingkat rata-rata inflasi nasional, dan data pertumbuhan sektor bisni UMKM Indonesia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 4.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk menganalisis kegiatan penelitian kelayakan investasi dari aspek keuangan pada Butik Sprei Angel Dream, maka akan digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu terdiri dari: a) Studi literatur dan kepustakaan, sebagai landasan teori dan untuk mendapatkan data-data awal tentang kelayakan finansial. Literatur diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya: buku teks, jurnal ilmiah, artikel media cetak dan media on line, dimana dapat diperoleh informasiinformasi yang diperlukan seperti: - Trend industri saat ini - Faktor ekonomi baik eksternal maupun internal - Potensi pasar - Persaingan - Informasi operasional bisnis b) Wawancara mendalam, yakni teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan key person atau pemilik usaha. c) Observasi, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang terjadi selama proses produksi sampai dengan penjualan. 4.5. Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam capital budgeting akan dijabarkan dalam suatu spreadsheet yang merupakan proyeksi cash flow selama lima tahun ke http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 depan. Jangka waktu investasi 5 tahun merupakan siklus produk awal dimana pada tahapan ini, produk masih dalam posisi perkenalan dan pertumbuhan. Selain itu juga produk sprei merupakan produk yang momentum, meskipun merupakan salah satu kebutuhan sandang, namun alternatif produk lainnya masih dapat menggantikan. Sehingga apabila terjadi resiko yang tidak layak, dapat segera melakukan perubahan strategi. Nilai residu dari aset tetap bisa segera dijadikan penambahan harta. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan suatu proyek investasi tersebut menguntungkan atau tidak, maka perlu dilakukan evaluasi proyek dengan cara menghitung manfaat dan biaya yang diperlukan sepanjang umur proyek investasi. Setelah dilakukan identifikasi terhadap semua manfaat dan biaya, maka baru dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari kriteria investasi. Adapun metode yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 4.5.1. Nilai Sekarang Bersih (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cashflow) di masa yang akan datang. Dan untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan (Husnan dan Suwarsono, 2008). Keputusan investasi dengan indikator NPV adalah sebagai berikut: (a) Suatu proyek sebaiknya dijalankan jika NPV positif. (b) Suatu proyek sebaiknya tidak dijalankan jika NPV negatif. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 NPV dinyatakan dengan rumus : Keterangan: FCFt : Arus kas bebas tahunan dalam periode t – nilai ini bisa positif/negatif r : Tingkat suku bunga rata-rata kredit investasi bank umum I0 : Pengeluaran kas awal n : Usia proyek Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) dilakukan dengan mendiskontokan seluruh aliran kas masuk atau kas keluar selama umur proyek investasi ke nilai sekarang. Beberapa langkah digunakan untuk menghitung NPV, antara lain: Menghitung besarnya investasi awal dengan cara menghitung biaya investasi yang harus dikeluarkan. Menghitung arus kas tahunan yang dihasilkan dari proyek investasi. Dengan langkah ini akan diketahui faktor nilai waktu dan selisih kas masuk dan kas keluar, sehingga akan membantu dalam pengambilan keputusan. Kriteria untuk menerima dan menolak rencana investasi dengan metode NPV adalah jika: NPV > 0, maka proyek dinyatakan layak NPV = 0, maka proyek dinyatakan BEP http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 NPV< 0, maka proyek dinyatakan tidak layak Dengan menggunakan nilai NPV, maka Butik Sprei Angel Dream dapat memprediksi berapa besar pengembalian investasi dengan jangka waktu 5 tahun mendatang dilihat dari nilai sekarang. 4.5.2. Periode Pengembalian (Payback Period) Jika dengan nilai NPV Butik Sprei Angel Dream dapat menghitung nilai keuntungan bersih investasi dilihat dengan nilai sekarang untuk 5 tahun yang akan datang, maka dengan metode Payback Period, Butik Sprei Angel Dream dapat melihat sampai seberapa lama investasi tersebut akan kembali. Menurut Kasmir dan Jakfar (2004), perhitungan didapat dari perhitungan nilai kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri). Jika periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka investasi dikatakan menguntungkan, sedangkan jika periode payback lebih lama, maka investasi ditolak (Husnan dan Suwarsosno, 2008). Karena metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas, bukan laba (Husnan dan Suwarsono, 2008). Secara sederhana, payback period dapat dinyatakan dengan rumus: PBP Investasi 1Th Cashflow http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 Problem utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode PBP maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Kelemahan-kelemahan lain dari metode ini adalah: (a) Diabaikannya nilai waktu uang (b) Diabaikannya aliran kas setelah periode payback Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, dapat digunakan discounted payback, dimana aliran kas operasional dan terminal cash flow didiscounted-kan dengan tingkat bunga yang dianggap relevan (Husnan dan Suwarsono, 2008). 4.5.3. Arus Pengembalian Internal (Internal Rate of Return – IRR) IRR dapat menggambarkan besarnya suku bunga tingkat pengembalian atas modal yang diinvestasikan. Dalam kriteria investasi IRR harus lebih besar dari OCC atau opportunity cost of capital agar rencana atau usulan investasi dapat layak dilaksanakan (Sofyan, 2002). Untuk mencari besarnya IRR, diperlukan data NPV yang mempunyai dua kutub, positif dan negative. Setelah didapatkan NPV pada dua kutub positif dan negative, selanjutnya dibuat interpolasi atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: IRR rr NPVrr (rt rr) TPVrr TPVrt Dimana: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 rr : Tingkat discount rate (r) lebih rendah rt : Tingkat discount rate (r) lebih tinggi TPV : Total Present Value NPV : Net Present Value 4.5.4. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) Salah satu metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek investasi adalah B/C Ratio. Metode B/C Ratio adalah suatu cara evaluasi suatu proyek investasi dengan membandingkan nilai sekarang seluruh proyek investasi yang diperoleh dari proyek investasi tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya proyek investasi tersebut. Untuk menghitung B/C Ratio adalah sebagai berikut: = Dimana: PV Benefit : Present Value Benefit (kemanfaatan yang dinilai dengan harga sekarang) PV Cost : Present Value Cost (biaya yang dinilai dengan harga sekarang) Penilaian kelayakan dilihat dari hasil perhitungan, apabila: 1) Jika B/C 1, maka proyek investasi diterima atau layak dilanjutkan. 2) Jika B/C < 1, maka proyek investasi ditolak atau tidak layak untuk dilanjutkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 3) Jika B = C, maka proyek investasi dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh. 4.5.5. Average Rate of Return (ARR) Metode ini merupakan salah satu metode yang sederhana dan mudah, karena untuk menghitung ARR cukup melihat Laporan Laba Rugi yang ada. Sedangkan kelemahan metode ini adalah mengabaikan nilai waktu uang (time value of money) dan tidak memperhitungkan aliran kas/cash flow (Sutrisno, 2013). ARR dapat dihitung dengan rumus: Dimana: EAT (Earning After Tax) : Laba setelah dikurangi dengan pajak Rata-rata Investasi : Total biaya investasi yang dikeluarkan dibagi dengan jangka waktu/usia investasi Angka ini kemudian diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Apabila lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka investasi dikatakan layak/menguntungkan, dan apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka investasi tidak layak (Husnan dan Suwarsono, 2008) 4.5.6. Analisis Break Even Point (BEP) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 Break even point (BEP) adalah suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Artinya pada saat itu penghasilan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan seperti, luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan (total revenue/TR) adalah sama dengan biaya yang ditanggungnya (total cost/TC). Dalam perhitungan BEP dengan pendekatan matematik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) atas dasar unit dan (2) atas dasar rupiah (Sutrisno, 2013). Seperti pada pengertian BEP bahwa: 1) Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi 2) Total penghasilan sama dengan total biaya 3) Laba sama dengan nol Oleh karena itu persamaannya adalah: PENGHASILAN = BIAYA Apabila: P = Harga jual per unit V = Biaya variabel per unit BT = Biaya tetap total selama setahun dan Q = Kuantitas penjualan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 Maka dapat dirumuskan BEP dalam unit: BEPunit BT P V Apabila diinginkan BEP dalan rupiah, maka dari formulasi tersebut dapat dikalikan dengan harganya (P), sehingga BEP rupiah dapat diformulasikan sebagai berikut: BEP ( rp) BT V 1 P Dalam analisis BEP, yang akan digunakan oleh Butik Sprei Angel Dream adalah perhitungan BEP dalam Rupiah. 4.5.7. Analisis Return On Investment (ROI) ROI merupakan pengembalian atas investasi dimana pemasukan (income) dibagi dengan dana investasi yang memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi. Menurut Syamsuddin (2013), ROI atau yang sering disebut dengan return on total assets adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan, dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROI dihitung sebagai berikut: ROI EAT 100% TotalAsset s http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 4.5.8 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-unsur dalam aspek finansial terhadap apa yang dipilih. Analisis sensitivitas akan melihat apa yang akan terjadi dengan hasil kegiatan usaha jika terjadi perubahan-perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan pendapatan. Dalam penelitian ini, analisis sensitivitas dilakukan pada arus penerimaan (manfaat) dan pengeluaran (biaya) pada analisis kelayakan usaha, yaitu perubahan pada biaya variabel, biaya operasional, perubahan harga jual produk dan perubahan unit penjualan . Perubahan yang diamati adalah bagaimana nilai dari setiap metode penilaian investasi yang digunakan, jika terjadi perubahan pada variabel alat analisis. Variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian, diasumsikan sebagai berikut: 1) Peningkatan biaya operasional sebesar 10%, dimana terjadi perubahan biaya variabel dan biaya tetap. Dengan adanya kenaikan inflasi, maka biaya hidup juga akan meningkat sehingga upah tenaga kerja baik upah tenaga kerja langsung maupun upah tenaga kerja tetap harus diasumsikan mengalami kenaikan. 2) Perubahan pendapatan atau penerimaan, karena asumsi kenaikan harga produk sebesar 10% dan kenaikan jumlah unit per tahun. Untuk asumsi kenaikan unit penjualan pada tahun 2015-2019, digunakan data perhitungan berdasarkan Prakiraan Permintaan Produk, dengan cara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 yang paling sederhana yaitu melalui analisis statistik berupa regresi linear sederhana (Suherman, 2010), dengan rumus sebagai berikut: Y = a + bX Dimana untuk a dan b, dapat dihitung dengan rumus: Y X X XY a n X X 2 2 b 2 2 n XY X Y n X X 2 2 Keterangan: n = Jumlah data kebutuhan masa lalu Y = Jumlah prakiraan permintaan dalam periode tertentu (perminggu, per bulan atau per tahun) X = Waktu (total periode) a = Jumlah permintaan rata-rata masa lalu b = Kecenderungan permintaan masa berikutnya 3) Untuk asumsi nilai masing-masing variabel yang digunakan dalam perhitungan adalah berdasarkan data terakhir pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena produksi Butik Sprei Angel Dream dihentikan pada akhir tahun 2014, karena akan dilakukan penilaian kelayakan usaha agar dapat dievaluasi kelanjutan dari usaha Butik Sprei Angel Dream tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 4) Asumsi untuk tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah sebesar 12%, berdasarkan tingkat suku bunga ratarata kredit investasi bank umum per tahun 2012 - 2015. 4.5.9. Analisis Operasional Bisnis Dalam analisis operasional bisnis, mencakup diantaranya: proses produksi, manajemen sumber daya, pengendalian persediaan, pasokan bahan baku dan pendistribusian produk, harga produk, promosi serta proyeksi keuangan. Definisi Operasional 1) Sprei merupakan produk yang dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia dalam beristirahat. Kain atau bahan yang digunakan adalah kualitas super dan premium. Pengerjaannya pun dilakukan dengan sangat baik. 2) Usaha kecil adalah usaha perseorangan yang berdiri sendiri, dimiliki warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki tenaga kerja antara 5-19 orang, mempunyai kekayaan bersih (harta tetap) tidak lebih besar dari 200 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan), dan menghasilkan omzet atau pendapatan tidak lebih dari satu milyar rupiah per tahun. 3) Cash Flow adalah aliran kas pada suatu usaha yang terdiri dari inflow (penerimaan usaha/penjualan) dan outflow (pengeluaran usaha/biaya operasional). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 4) Inflow yang berada dalam cash flow adalah suatu aliran kas masuk atau penerimaan bagi suatu usaha. 5) Outflow adalah aliran kas yang dikeluarkan oleh suatu usaha, yang terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap dan penyusutan. 6) Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan di awal untuk memulai suatu usaha. 7) Biaya Tetap adalah biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi perubahan aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu. 8) Total biaya adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. 9) Produk adalah segala jenis ukuran sprei dan bed cover yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan/ kebutuhan. 4.5.10. Proyeksi Keuangan Beberapa hal dilakukan untuk melihat proyeksi keuangan dengan melakukan beberapa perhitungan diantaranya yaitu : 1) Proyeksi Laba Rugi (Proforma Income Statement) 2) Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow Projection) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 http://digilib.mercubuana.ac.id/