fl I I t I I t I I I T I KENAPA PEMERINTAI{ I{ARUS IKIJT CAMPUR TANGAN DAI-AM PEREKONOMIAN ? Oleh: BambangPrijambodo' Redaksi majalah Simpul meminta saya untuk menulis suatu artikel. Dengan asumsi bahwa pembacamajalah ini iebagian adalahAlumni Program Overseas Training Office (OTO)EAPPENAS dimana bagian terEesar daripadanya adalah mereka yang mencurahkan tenaga dan piliran di sektor pemerintah,maka l?pit tulisan yang sayapilih adalahyang 6erkaitan dengan fungsi pemerintah khususnyayang menyangkutbidang p.tELo.ro*ian, biding yang saya pelajari denganbea siswaOTO. Salahsatu pertanyaanmendasar,tidak hanyayang berkembangdi dalam 'disi"plin, disiplin ilmu ekonomi tetapi jrg. di berbagai adalah] kenapa pemerintah harus ik-u-tcampur tangan? Tentu sa;a pertanyaan ini tidak hanya berhenti disini saja.IQlaupun ada dasardan alasanyang liuat bagi pemerintah untuk ikut camPur tangan dalam perekonomian, pE.t".ty""i ielanjutnya adalah:haruskah pemerintah ikut campur tangan di sigala sigi pernbangunan ekonomi dan berapa besar intensitas campur tangan teisebut? Alakah p€rtanyaan ini cukup untuk menjamin bahwa segalaintervensi pemeiintah akan mamPu mencapaisasaranyang diinginkan?Be-ium.IGlau kemampuanitu fungsi dali kredibilitas dan reputasi, per[anyaan selanjutnya: adakah pemerintahmempunyai historicalbackgroundyang kuat untuk mempengaruhi persepsirnasyarakat ? Rangkaian Pertanyaandi atas hanyalah sebagiandari sedererpanjang mengenai campur tangan pernerintah terutama dalam perekonomian. *U3, Daftar p..tt"1y33l singkat tersebut sekaligus menunjukkan bahtta tugas pemerintahtidaldah ringan karenapermasalahan yang timbul juga berkembang dalam dimensi yang sernakinluas. I I I I I Tulisan ini dimaksudkan untuk membahas beberapa kondisi yang mendorong pemerintah harus ikut campur tangan secara aktif dalari perekonomian.Pendalamanmengenaibidang intervensi,intensitaskebijakan, kredibilitas, reputasi, dan sebagainyatidak dibahas mengingat keterbatasan kolom yang tersedia. DASAR CAMPUR TANGAN PEMERINTAH Padaakhir abadlcedelapanbelas,lahir pemilciranekonomi modernyang ' Alumni Programoverseas Trainingoffice (oTo)IBAppFNAS qh-gn 1994. I ? C t t 'iu. '- . ''' " /r) 7_ Af ._ l-/ c/L.' ll t I I I I t t t I t I t I I I I I t a dipelopori oleh Adam Smith. Dalam kaitan topik tulisan ini ada dua atribut penting yang melekat pada Smith.2 Pertama adalah invisible hand. Segala kegagalanpasar (market failures) akan dikoreksi oleh kekuatan yang tidak nampak, yaitu mekanisrne pasar yang sempurna. I(edua, adalah triclde dorvn Artinya kesejahteraan suatu negara dengan mekanisme pasar yang :fft* berjalan sempurna akan "menetes" secira otomitis ke bawah. D,ra atribul pokok ini sangat penting. Atribut pertama menyiratkan bahwa perekonomian senantiasa dalam keadaan efisien. Atribut kedua menggarisbawahi bahwa distribusi pendapatan bukan merupakan masalah.Setiap pelaku ekonomi akan mendapatkontribusi sesuaidengansumbangannyadi dalam kegiatanekonomi. Bagi-Smith, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang minimal, yang sesedikitmungkin melakukan intervensidi pasar. Apakah mekanismeperekonomiansepertiyang dikatakanoleh Smith ini senantiasaterealisasidalam sejarahpembangunan? Jawabnyaadalah tidak. PerekonomianAmerika Serikatyang kerap dijadikan sebagaicontoh perralian antara teori dan realitas pembangunan ekonomi tidak terlepas dari berbagai gejolakekonomi yang nrungkintidak akan kembali ke equilibrium apabilatidlk ada koreksi yang dilakukan oleh pemerintah.Depresi besarpada tahun 1930an mendorong pemerintah untuk mengkoreksi kegagalan pasar melalui serangka_ian kebijakan di bidang fiskal.3Sejak itu lahirlah pemikiran I(eynes besertadenganderivatifnya.Padadekade-dekade selanjutnyatingginya inilasi, pervasiveregulation,menurunnyaproduktivitasdalamperekonomian,dan lainlain telah mendorong pemerintah untuk berperan dalam perekonomian. Meskipun dengan intensitasdan strategikebijakan yang berbeda.a BEBERAPA KETIDAKS EMPURNAAN PASAR Secaraumum dapat dikatakan bahwa intervensipemerintah diperlukan apabila pasar tidal< bekerja dengan sempurna.t Paling tidak terdapat enam kondisidimana pasartidak berjalansecarasempurna.SEkahlagi bahwa tulisan -dilakukan ini tidak membahas kebijakan-kebijakanpokok yang harus oleh pemerintah untuk rnengatasi kegagalan pasar lersebut, tapi hanya . 2 Disamping kedua atribut ini terdapat dua atribut penting lainnya, yaitu: economiesof scaledan division of labor. I(edua atribut terakhir ini lebih relevan dibahasdalam konteks perdaganganinternasional. Penielasanlebih lanjut mengenai langkah-langkahyang dilakukan untuk -3_ memulihkan perekonorniandari depresi besar tahun 1930-an dapat dilihat pada P r i j a m b o d o(1 9 9 6 ). ' Lihat Priiambodo dan Riyati (L996) s Selain keenam kondisi ini ada dua alasan pokok lagi yaitu: ketimpangan distribusi pendapatandan pengadaanmerit goods. mengunglepkan kondisi-kondisi dasaryangmengakibatkanpasartidak berjalan secarasempurna. l. T I t I I I Kegagalan Kompetisi Sempurna Apa yang disebut dengan pasar yang bekerja dengan sempurna (perfect market)? Tak lain apabila pasar tersebut bersaing secarasempurna. I(ondisi pasarini dapat tercapai apabila masing-masingpelaku ekonomi secaraindividu tidakmempunyai kekuatan untukmempengaruhi satu samalain. Semuapelaku ekonomi adalah price taker dan tidak ada satupun yang dapat mempengaruhi pasar dan bertindak sebagaiprice setter. Harga di dalam perekonomian tidak ditentukan oleh masing-masingpelaku ekonomi, tetapi oleh interaksi pelakupelaku secaraagregat. Adakah perfect competition tersebut tercapai di dalam perekonomian? )awabnya adalah kecil kemungkinannya. Suatu pasar yang bersaing secara sempurnasekalipun dapat berubah ke arah monopolistic competition, seperti yang dinyatakan dalam model Chamberlain. Atau bahkan lebih parah lagi dapat mengarah pada perfect monopoly apabila tidak ada koreksi pasar yang mampu mengembalikannya. Tidak ada jaminan bahwa pasaryang sempurnadalam perspektifstatis akan terus sempurna apabila dibawa ke perspektif dinamis. Apa sebabnya? Masing-masingpelaku ekonomi mempunyai endowrnent yang berbeda satu sama lain. Suatu perusahaanmungkin berhasil memanfaatkan teknik dan teknologi baru dalam produksi sehinggadapat menekan biaya, menjalankan strategi predatory pricing dan menyapu produsen lain dari pasar. Demikian pula apabila terdapat interaksi antara beberapa produsen yang mempunyai pangsa pasar yang besar, maka produsen dapat mempunyai kekuatan untuk mengatur harga. Meskipun kekuatan mengatur pasar tidak hanya ditentukan satu-satunyaoleh interaksi (collusion) dari pelaku-pelaku ekonomi yang ada. IGlau contoh-contoh sederhana tersebut teriadi, maka pasar akan bergerakke arah persainganyang tidak sehat.Apabila tidak ada kekuatanyang mampu melunaldcanpembentukan kekuatan pasartersebut, maka pemerintah dibenarkanuntuk ikut campur dalam perekonomian. 2- Penyediaan Komoditi Publik Selain barang dan jasayang disediakanoleh masyarakat,terdapat satu ienis komoditi lain yang sulit untuk disediakan oleh pasar, ataupun kalau disediakanjumlahnya tidak akan mencukupi. I(omoditi ini disebut sebagai public goods (komoditi publik) dengan dua ciri pokok, yaitu: non-rivalry dan nonexcludable. I (o mo d i ti d i ka ta ka n ber sifat non- r ivalr y apabila untuk mengkonsurnsinya,seseorang tidak harus bersaingdenganorang lain. Sebagai contoh adalah lampu penerangan di jalan umum. Seseorang dapat T I 1.. l: mendapatkan manfaat penerangantanpa ia harus bersaingdengan orang lain. Adapun pengertian non-excludablemempunyai arti bahwa manfaat dari komoditi ini tidak dapat dikhususkan bagi seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, tapi tersedia untuk masyarakat luas. Contohnya adilah tempat parkir umum. Selarna tempat parkir tersebut masih terbuka, maka seseorangyang telah menempatkan mobilnya tidak dapat menolak kehadiran mobil lain untuk berada pada tempat parkir yang sama. Ap" implikasi dari sifat komoditi publik ini? Seseorang akan menyembunyikan preference-nyameskipun ia mendapat manfaat yang nyata dari komoditi publik tersebut. Akibatnya sebagian besar masyarakat akan enggan untuk membayar pengadaan komoditi publik. Dan apabila pengadaannyadiserahkansecaravoluntary, maka sumber dana yang terkumpul akan sangatminim. Dalam tingkat agregatmaka pengadaankomoditi publik dapat tidak mencukupi untuk kepentingan masyara[<atluas. Dengan-dasar pemikiran ini, maka pemerintah mempunyai dasar yang kuat untuk ikut camPur dalam perekonomian khususnya dalam pengadaankomoditi publik. 3. Eksternalitas Eksternalitasterjadi apabilasuatutindakan yang diambil oleh satupihak mempengaruhi pihak lain tetapi tanpa diperhitungkan harga dari tindakan tersebut. Secara urnum, eksternalitasdapat dibagi dalam dua jenis, yaitu negative externality dan positive externality. Contoh sederhanadari negativeexternality adalah polusi air sungaiyang diciptakan oleh industri di bagianhulu sungai.Air yang tercemarterse6utat ar, merugikan baik bagi masyarakatmaupun industri lain yang berada di bagian hilir sungai sehingga memberi tambihan biaya bagi-yang berada di liilir. Seharusnyaindustri y_angberada di bagian hulu ini menyisihkan sebagian dananya untuk membersihkan aliran sungai yang tercemar oleh kegiitan produksinya. I I Bentuk negative externality lainnya j.tg" dapar teriadi dengan meningkatnya intensitas kendaraan bermotor pada jllanan yang p*d"t. I(epadatan lang makin tingg ini akan meningkatkan keruiakin jalan, mengurangikecepatandan kenyamananpengemudilain untuk berkendaraan, dan meningkatkan peluangterjadinya kecelakaan. Adapun positive externality dapat terjadi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorangmemberi keuntungan bagi orang lain tanpa harus meibayarnya. Perangkatlunlk kornputer misalnya dapat memberi positive externality yi^g besarapabiladigandakansecarailegaldin digunakaniecaraluas.Tapi ihi lt ai berdampak negatif bagi perancangperangkat lunak tersebut kareria ia tidak dapat menikmati keuntungan dan manfiat yang seharusnyadiperoleh dari kegiatan yang mempunyai kandungan ilmu pengetahuandan teknologi yang tinggi. I T I. t: I I t t t t T I I I I I I t I t T I I Secara umum dapat disimpulkan bahwa apabila te4adi eksternalitas dalam perekonomian,maka alokasisumber dayatidak berjalandenganefisien. Apabila pihak-pihak yang menciptakan negativeextemality tidak-dikenakan biayl tambahan untuk mengatasidampak negatif yang ditimbull€nnya, maka perekonomiansecarakeseluruhanakan menanggungbiaya sosialyang makin be,sg.Sebaliknyaapabila,pihak-pihak yang menciptakan positive externality tidak diberi insentif tambahan dan perlindunganyang memadai, maka akan sedikit temuan-temuanbaru yang bermanfaatbagi perekonomian.)elasbahwa pemerintah dibenarkan untuk ikut campur tangan apabila eksternalitastimbul dalam perekonomian. 4. Pasar Tidak kngkap (Incomplete Market) Pasar tidak lengkap terjadi apabila sektor swasta gagal untuk menyediakanbarangdan jasameskipunbiayayang dibutuhkan lebih kecil dari kemauan konsumen untuk membayar (willingnesi to pay). salah satu contoh yang populer adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai future income tinggi tetapi tidak dapat terealisir karena futuri income tersebut tidak dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkansumber pembiayaans_aat ini. Misalnya kegiatanyang kandungan riset dan teknologinya tinggi. Apabila tidak ada pasar (misalnyaasuransiatau subsidi di pasaruang) yang menjembatani kegiatan-kegiatanini, maka mekanismepasartidak akin berjalansempurna. I(atakan suatu negara mempunyai keunggulan komparatif dalam pembangunanindustri yang berteknologi tinggi misalnya karena dukungan kualitas sumber daya manusianya,learnlng by doing, dan faktor-faktor lain menunjangnya. Tapi keunggulan komparatif tersebut tidak dapat terlaksana, misalnyakarena capital failure dimana sumberpembiayaandalam negeritidak m_aTPumendukung kegiatan tersebut. Capital market yang tidak ada disini adalah incomplete market, yaitu pasar yang hilang yang seharusnyamampu menjembataniterealisasinyakeunggulankomparatif tersebut. Dalam tingkat yang lebih mikro, incomplete market juga dapat terjadi ketika seseorang"tidat dipat melakukan aksis pada capiiai rnartet unruk membiayai pendidikan tinggi karena future income tidak dapat digunakan sebagaiiaminan untuk mendapatkanpiniaman. Contoh-contoh sedeihanadi atas menunjuldcanbahwa ada kemungkinan terdapat pasar yang hilang di $alar-nperekonomian sehinggapasar secaraagregatlidak berjilan sempurna. I(ondisi ini merupakan salahsatu alasanpokok igar pemerintah ikut carnpur tangan. 5. Kegagalan Informasi Salah satu asumsi pokok agar pasar berjalan dengan sempurnaadalah perfect information. Apabila suplai informasi terlalu sedikit atau pelaku ekonomi tidak mempunyai informasi yang sama (asymmetric infonnition), I'. l{ t I t I I I I mal<a akan timbul perilaku adverse selection dan moral hazard dalam perekonomian sehingga transaksi yang terjadi dalam perekonomian tidak mencerminkankeinginan konsumenuntuk membayar (willingnessto Pay). Salah satu contoh inrperfect information adalah pasar mobil bekas. Dalam pasarini harga cenderungovervalued,karena penjual lebih mengetahui informasi dari pembelinya. Contoh lainnya dapat terjadi di pasar uang. Pihak perbankan umumnya hanya mempunyai informasi debitur yang terbatas mengenaikualitas kolateral, rencanapenggunaandana dan sebagainya.Apabila dana tersebut dialihkan pada kegiatan-kegiatanyang beresikotinggi dan gagal, maka perbankan harus menanggung akibat dari kredit yang macet. Tanpa adanya asuransi kredit, maka perbankan relatif menahan diri dalam memberikan pinjaman. Imperfect information ini akan mengakibatkanpasar tidak berkeria secarasernpurna. 6. Pengangguran yang tinggi, inflasi yang kronis dan permanent disequilibrium Pengangguranadalahsalahsatu bentuk pasaryang tidak bekerjadengan sempurna. Dalam pasar yang sempurna maka setiap gejolak dalam perekonomian akan diikuti dengan penyesuaiandalam suplai dan permintaan tenagakerja sehinggapasartenagakeria seharusnyadalam keadaanseimbang dan penganggurandalam tingkat natural unemployment. Dalarn kenyataannya, geiolak perekonomian yang timbul dapat mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja secara berarti. Penurunan permintaan agregat yang didorong oleh resesi misalnya akan menurunkan permintaan tenaga kerja. Apabila real wage tidak menyesuaikan secaracepat dan ekspektasimasyarakattidak mampu menangkapsignalpasaryang terjadi, maka pasartenagakeria tidak akan beradapada tingkat natural unemploynent. Tingkat pengangguranakan meningkat secaraberarti. Ekspektasidan rigiditas dalam berbagai pasar j,rga dapat mendorong inflasi yang kronis dan disequilibriumperekonomian DAFTAR PUSTAKA l. 2. 3. I I Prijambodo,Bambang.1995. Teori PertumbuhanEndogen:Tinjauan Teoritis Singkat dan Implikasi I(ebiiaksanaannya.September.Maialah PerencanaanPembangunan,Bappenas. 1996. Defisit Anggaran: Tinjauan Teoritis Singkat. Juni. tr,lapt^t PerencanaanPembiigunan, Bappenas. dan Tuti Riyati. 1996. Efektivitas I(ebiiakan Moneter dan tvtetanrc*e Transniiri.,y". Forthcoming. Majalah Perencanaan Pembangunan,Bappenas.